DATA PENGAMATAN
A. Pengamatan Saat Reaksi Transesterifikasi
Waktu (s) Suhu (℃ )
10 6520 6330 6040 6050 6360 60
B. Pengamatan Keseluruhan Proses
Proses Gambar KeteranganPenentuan jumlah metanol Dengan stokiometri
didapatkan penggunaan metanol sebesar 37 mL dari minyak kelapa sawit yang digunakan sebanyak 50 mL
Analisi dan uji bahan baku minyak
@uji viskositas minyak kelapa sawit
Viskositas minyak diukur menggunakan viskometer dan didapatkan nilai viskositas minyak kelapa sawit yang digunakan 0,3 cP
@ uji Densitas minyak kelapa sawit
Densitas minyak kelapa sawit didapatkan 0,928 g/mL diuji menggunakan piknometer
@Uji FFA minyak Kelapa Sawit
Pengujian FFA dengan titrasi dengan dilakukan pemanasan sebelumnya.
@ uji FFA minyak kelapa sawit
Uji FFA kelapa sawit dengan cara titrasi menggunakan NaOH 0,1 M
Pembuatan Senyawa Alkoksi Campuran metanol + KOH (komposisi KOH 1% minyak = 1% [50mL]=0,5mL KOH)
Reaksi Transesterifikasi Merangkai alat refluks, lalu minyak di refluks
Reaksi Transesterifikasi Penambahan kalium metoksida ke dalam reaktor dipanaskan selama 60 menit, suhu dipertahankan sekitar 60℃
Pemisahan Produk Biodiesel
Lapisan bawah (gliserol) setelah dipisahkan
Produk biodiesel dalam reaktr terdiri dari produk biodiesel dan gliserol serta air, produk dipisahkan dengan cara ekstraksi menggunakan corong pemisah selama 8 jam lalu akan terbentuk 2 lapisan (lapisan bawah berupa gliserol serta air dan lapisan atas merupakan produk
biodiesel) hal tersebut dikarenakan perbedaan densitas gair dan gliserol lebih besar dibandingkan biodiesel.Setelah 8 jam, lapisan atas dan bawah dipisahkan, lapisan atas yang berupa biodiesel di cek pH nya, didapatkan pH biodiesel basa (pH 10)
Dikarenakan pH produk basa (pH 10) ditambahkan asam asetat 0,1% hingga pH netral (penambahan pada saat percobaan sebanyak 5mL)
Pencucian dan Pengeringan Produk biodiesel dicuci menggunakan aquadest, diamkan dan dipisahkan menggunakan corong pemisah
Pencucian dan Pengeringan Volume setelah pencucian dan sebelum dipanaskan didapatkan 47 mL
Pencucian dan Pengeringan Biodiesel yang masih mengandung air dipanaskan pada 100℃ sehingga semua air menguap
Pencucian dan Pengeringan Setelah dipanaskan biodiesel biodiesel yang tadinya keruh berubah menjadi warna emas bening seperti minyak, menandakan kandungan air menguap.
Volume produk bidiesel setelah dilakukan pencucian dan pengeringan didapatkan sebanyak 37 mL
Analisis Produk Biodiesel@Uji densitas produk biodiesel
Pengukuran densitas produk biodiesel 0,8501gram /mL
@Uji Viskositas produk biodiesel
Viskositas poduk biodiesel 0,1 cP
PERHITUNGAN
Volume Reaktor = 1000 mL
Volume Reaktan Maksimal adalah 13x1000mL=333,3mL
Kandungan terbesar dalam minyak kelapa sawit adalah Asam Palmitat
Basis Volume minyak yang digunakan adalah 50 mL
Berat minyak = ᵖ x volume
= 0,928 gram/mL x 50 mL
= 46,4 gram
Mol minyak = gram
beratmolekul
=46,4 gram
769,26gram /mol
= 0,0243 mol
Kebutuhan methanol adalah 0,9065 mol
n= gramberatmolekul
0,9065mol= gram32 gram /mol
massa = 29,008 gram
Karena methanol berwujud larutan maka volume methanol adalah :
volume= gramᵖ =
29,008 gram0,789gram /mL = 36,77 mL
Kebutuhan KOH adalah 1% dari volume minyak, yaitu 0,5 gram
1100
x 46,4 gram=0,46 gram
Mekanisme Reaksi dan Stokiometri
3 x C16H32O2 + 3CH3OH
C16H32COOCH3 Gliserol
Mula-mula 0,0243 mol 0,9065 mol - -
Bereaksi 0,0243 mol 0,0729 mol 0,0243 mol 0,0243 mol
Sisa 0 0,8336 mol 0,0243 mol 0,0243 mol
Densitas Produk Biodiesel
Berat Gelas Ukur Kosong 29.8693 gram
Volume Biodesel 10 mL
Berat Gelas Ukur + Biodiesel 38,3703 gram
Berat Biodiesel 8,501 gram
Densitas= Beratvolume
=8,501gram10mL
=0,8501gram /mL
Perolehan Produk Biodiesel
Mol Biodiesel = 0,0243 mol
Berat Molekul Biodiesel = 283 gram/mol
Berat Biodiesel = Mol x Berat Molekul
= 0,0243 mol x 283 gram/mol
= 6,8777 gram
Volume Biodiesel Teoritis = 8,0905 mL
Perolehan Yield
Volumehasil praktikumVolume secarateoritis
x100 %
37mL8,0905mL
x 100 %=457,32
STANDAR MUTU BIODIESEL INDONESIA DALAM SNI-04-7182-2006
No Parameter Uji Satuan, min/maks Persyaratan Metode Uji
1 Massa jenis pada 40oC kg/m3 850 -890 ASTM D 1298 atau
ASTM D 4052
2Viskositas Kinematik pada 40oC
mm2/s (cSt) 2,3 - 6,0 ASTM D 445
3 Angka setana min 51 ASTM D 613 atau ASTM D 6890
4 Titik nyala (mangkok tertutup)
oC, min 100 ASTM D 93
5 Titik kabut oC, maks 18 ASTM D 2500
6Korosi lempeng tembaga (3 jam pada 50oC)
nomor 1 ASTM D 130
7 Residu karbon %-massa, maks
ASTM D 4530 atau ASTM D 189
- dalam per contoh asli, atau
0,05
No Parameter Uji Satuan, min/maks Persyaratan Metode Uji
- dalam 10% ampas distilasi 0,3
8 Air dan sedimen %-vol, maks 0,05 ASTM D 2709
9 Temperatur distilasi 90%
oC, maks 360 ASTM D 1160
10 Abu tersulfatkan %-massa, maks 0,02 ASTM D 874
11 Belerang mg/kg, maks 100
ASTM D 5453 atau ASTM D 1266 atau ASTM D 4294 atau ASTM D 2622
12 Fosfor mg/kg, maks 10 AOCS Ca 12-55
13 Angka asam mg-KOH/g, maks 0,6 AOCS Cd 3d-63 atau
ASTM D 664
14 Gliserol bebas %-massa, maks 0,02 AOCS Ca 14-56 atau
ASTM D 6584
15 Gliserol total %-massa, 0,24 AOCS Ca 14-56 atau
No Parameter Uji Satuan, min/maks Persyaratan Metode Uji
maks ASTM D 6584
16 Kadar ester metil %-massa, min 96,5
17 Angka iodium%-massa(g-I2/100g), maks
115 AOCS Cd 1-25
18
Kestabilan oksidasi
menit
- Periode induksi metode rancimat, atau
360 EN 15751
- Periode induksi metode petro oksi 27 ASTM D 7
Sifat fisik / kimia
Biodiesel
Komposisi Ester alkil
Densitas, 0,8624 g/ml
Viskositas, 5,55 cst
Titik kilat, 172 oc
Angka setana 62,4
Sifat
Rumus molekul CH3OHMassa molar 32.04 g/mol
Penampilan colorless liquid
Densitas 0.7918 g/cm³, liquid
Titik lebur–97 °C, -142.9 °F (176 K)
Titik didih 64.7 °C, 148.4 °F
Sifat fisik dan kimia KOH
Bau: tidak berbau
Rasa : pahit
pH: 13,5 (0,1 M larutan)
Titik Didih: 2408 derajat F
Pembekuan / Melting Point:
680 derajat F
NFPA Rating: (perkiraan)
Kesehatan: 3; mudah
(337.8 K)Kelarutan dalam air
Fully miscible
Keasaman (pKa) ~ 15.5
Viskositas 0.59 mPa·s at 20 °C
Momen dipol 1.69 D (gas)
terbakar: 0; Reaktivitas: 1
Kelarutan: Larut dalam air
Spesifik Gravity /
Kepadatan: 2,04
Molekul Rumus: KOH
Molekul Berat: 56,1047
PROSEDUR PENENTUAN ASAM LEMAK BEBAS
Prosedur Praktikum yang dilakukan adalah sebgai berikut :
1. Sampel ditimbang sebanyak 5 gram
2. Sampel dimasukkan dalam erlenmeyer dan ditambahkan 50ml alkohol netral
3. Dipanaskan hingga mendidih
4. Setelah sampel dingin ditambahkan 2 ml indikator phenolpthealin (pp) dan dititrasi
dengan larutan NaOH 0,1 N yang telah di standarisasi sampai warna merah jambu
tercapai dan tidak hilang selama 30 detik.
5. Dihitung %FFA dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
% FFA = x 100 %