8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
1/33
TUGAS EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN KERJA
Dosen Pengampu: Defriman Dafri! SKM! MKM! P"D
O#e" :
Ke#ompo$ %&
Nana Hen'ri$a U(ami %)%%&%%*+,
Ri-"a Des.isari %)%%&%%*%&
Sis$a Diana Sari %)%%&%%%*&
/a'i#a" Ha0i0u# Ham'a %)%%&%%%%&
Ri$a Tri An'ini %)%%&%%*1%
Mi(0asman Mi$ra %)%%&%%%*1
/a(ima" Janna" %)%%&%%*23
Sa0ron Ha'i %)%%&%%*3&
E#risa T"i4a Na'e##a %)%%&%&*31
Husna Tri Marse#i %)%%&%%*1)
/AKULTAS KESEHATAN MAS5ARAKAT
UNI6ERSITAS ANDALAS
PADANG! &*%+
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
2/33
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, penulis
dapat menyelesaikan makalah dalam memenuhi salah satu tugas mata kuliah
epi'emio#ogi $) 'an #ing$ungan mengenai 7 rancangan study penelitian
epidemiologi 8.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing
dalam proses penulisan dan penyusunan makalah ini beserta pihak-pihak lain yang
ikut membantu.
Penulis menyadari baha makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
dari itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari pembaca
untuk kesempurnaan makalah ini dan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini berman!aat dan menambah aasan pembacanya.
Padang, "anuari #$%&
%
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
3/33
#
DA/TAR ISI
'(T( PEN)(NT(*...................................................................................................%
+(T(* S.................................................................................................................#
( % / PEN+(0121(N..........................................................................................3
%.% 2atar elakang....................................................................................................3
%.# Perumusan Masalah............................................................................................3
%.4 Tujuan Penelitian................................................................................................3
( # / TN"(1(N P1ST('(.................................................................................5
#.% Studi Ekologi 6 'orelasi......................................................................................5
#.%.% Pengertian Studi Ekologi 6 'orelasi............................................................5
#.%.# Macam Penelitian 'orelasional..................................................................&
#.%.4 *ancangan Penelitian Ekologi 6 'orelasional.............................................7
#.# 'ohort Tunggal 8s 'ohort )anda.......................................................................9
#.#.% Study kohort tunggal..................................................................................%$
#.#.# Study 'ohort )anda..................................................................................%$
#.4 'ohort Terbuka 8s 'ohort Tertutup..................................................................%5
#.4.% 'ohort........................................................................................................%5
#.4.# 'ohort Terbuka..........................................................................................%:
#.4.4 'ohort Tertutup..........................................................................................%7
#.3 Studi kohort prospekti! 8s kohort retroprospekti!............................................%7
#.3.% 'ohort Prospekti!.......................................................................................%7
#.3.# 'ohort *etroprospekti!.............................................................................#%
#.5 Nested ;ase ;ontrol.........................................................................................#%
#.& Penelitian ;rosso8er.........................................................................................#4
#.: Penelitian Eksperimen 'uasi 8s Ekperimen Murni..........................................#5
#.:.%
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
4/33
4
#.:.# Eksperimen Murni.....................................................................................#9
+(T(* P1ST('(
2(MP*(N
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
5/33
3
9A9 % : PENDAHULUAN
%% La(ar 9e#a$ang
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusidan determinan
keadaan-keadaan yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu
untukmemberikan in!ormasi yang akurat dan berguna dalam pengambilan kebijakan
dan tindakan kesehatan masyarakat.
Penelitian merupakan salah satu hal yang penting dilakukan untuk
meningkatkan pengetahuan, memecahkan masalah, dan mencari solusi dari suatu
masalah tersebut. 1ntuk melakukan suatu penelitian, ada beragam jenis penelitian,
seperti studi ekologi, studi kohort, nested cased study, crosso8er study, dan
eksperimental. Pemahaman jenis dan cara studi penelitian ini sangatlah penting bagi
mahasisa karena mahasisa di dalam studinya melakukan penelitian.
%& Perumusan Masa#a"
%. agaimana konsep studi ekologi=
#. agaimana konsep kohort tunggal dan kohort ganda=
4. agaimana konsep kohort tertutup dan kohort terbuka=3. agaimana konsep kohort prospekti! dan kohort retrospekti!=
5. agaimana konsep nested cased study=
&. agaimana konsep crosso8er study=
:. agaimana konsep >uasi e?perimental dan eksperimental murni=
%) Tuuan Pene#i(ian
%. 1ntuk memahami bagaimana konsep studi ekologi.
#. 1ntuk memahami bagaimana konsep kohort tunggal dan kohort ganda.
4. 1ntuk memahami bagaimana konsep kohort tertutup dan kohort terbuka.
3. 1ntuk memahami bagaimana konsep kohort prospekti! dan kohort
retrospekti!.
5. 1ntuk memahami bagaimana konsep nested cased study.
&. 1ntuk memahami bagaimana konsep crosso8er study.
:. 1ntuk memahami bagaimana konsep >uasi eksperimental dan eksperimental
murni.
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
6/33
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
7/33
&
Ke$ua(an s(u'i e$o#ogi! me#ipu(i:
%. 'ekuatan pada studi ekologikal adalah dapat menggunakan data insidensi,
pre8alensi maupunmortalitas@ data sekunderA.
#. *ancangan ini tepat sekali digunakan pada penyelidikan aal hubungan
penyakit,sebab mudah dilakukan dan murah dengan meman!aatkan
in!ormasiyang tersedia.
4. +apat menge8aluasi program, kebijakan dan regulasi.
Ke#ema"an s(u'i e$o#ogi! me#ipu(i:
Studi ekologi tak dapat dipakai untuk menganalisis hubungan sebab akibat
karena dua alas an /
%. (lasan pertama adalah, ketidak mampuan menjembatani kesenjangan status
paparan dan status penyakit pada tingkat populasi dan indi8idu.
#. Sedangkan alasan kedua adalah studi ekologi tak mampu untuk
mengontrol
!aktor perancu potensial.
Tuuan S(u'i E$o#ogi ; Kore#asi
Tujuan penelitian korelasional menurut Suryabrata @dalam (bidin, #$%$A
adalah untuk mendeteksi sejauh mana 8ariasi-8ariasi pada suatu !aktor berkaitan
dengan 8ariasi-8ariasi pada satu atau lebih !aktor lain berdasarkan pada koe!isien
korelasi. Sedangkan menurut )ay dalam EmDir @#$$9/47A.
Tujuan penelitian korelasional adalah untuk menentukan hubungan antara
8ariabel, atau untuk menggunakan hubungan tersebut untuk membuat prediksi. Studi
hubungan biasanya menyelidiki sejumlah 8ariabel yang dipercaya berhubungan
dengan suatu 8ariabel mayor, seperti hasil belajar 8ariabel yang ternyata tidak
mempunyai hubungan yang tinggi dieliminasi dari perhatian selanjutnya.
&%& Ma-am Pene#i(ian Kore#asiona#
%. Penelitian 0ubungan
Penelitian hubungan, relasional, atau korelasi sederhana @seringkali
hanya disebut korelasi sajaA digunakan untuk menyelidiki hubungan antara
hasil pengukuran terhadap dua 8ariabel yang berbeda dalam aktu yang
bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat atau derajat
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
8/33
:
hubungan antara sepasang 8ariabel @bi8ariatA. +alam penelitian korelasi
sederhana ini hubungan antar 8ariabel tersebut ditunjukkan oleh nilai
koe!isien korelasi.
Nilai koo!isien korelasi merupakn suatu alat statistik yang digunakan
untuk membantu peneliti dalam memahami tingkat hubungan tersebut. Nilai
koe!isien ber8ariasi dari -%,$$ sampai %,$$ diperoleh dengan menggunakan
teknik statistik tertentu sesuai dengan karakter dari data masing-masing
8ariabel. Pada dasarnya, desain penelitian hubungan ini cukup sederhana,
yakni hanya dengan mengumpulkan skor dua 8ariabel dari kelompok subjek
yang sama dan kemudian menghitung koe!isien korelasinya. Fleh karena itu,
dalam melakukan penelitian ini, pertama-tama peneliti menentukan sepasang
8ariabel yang akan diselidiki tingkat hubungannya. Pemilihan kedua 8ariabel
tersebut harus didasarkan pada teori, asumsi, hasil penelitian yang
mendahului, atau pengalaman baha keduanya sangat mungkin berhubungan.
#. Penelitian Predikti!
Penelitian korelasi jenis ini mem!okuskan pada pengukuran terhadap
satu 8ariabel atau lebih yang dapat dipakai untuk memprediksi atau meramal
kejadian di masa yang akan datang atau 8ariabel lain @org G )all dalam
(bidin, #$%$A. Penelitian ini sebagaimana penelitian relasional, melibatkan
penghitungan korelasi antara suatu pola tingkah laku yang kompleks, yakni
8ariabel yang menjadi sasaran prediksi atau yang diramalkan kejadiannya
@disebut kriteriaA, dan 8ariabel lain yang diperkirakan berhubungan dengan
kriteria, yakni 8ariabel yang dipakai untuk memprediksi @disebut prediktorA.
Teknik yang digunakan untuk mengetahui tingkat prediksi antara kedua
8ariabel tersebut adalah teknik analisis regresi yang menghasilkan nilai
koe!isien regresi, yang dilambangkan dengan *.
4. 'orelasi Multi8ariat
Teknik untuk mengukur dan menyelidiki tingkat hubungan antara
kombinasi dari tiga 8ariabel atau lebih disebut teknik korelasi multi8ariat.
(da beberapa teknik yang dapat digunakan, dua diantaranya yang akan
dibahas di sini adalah/ regresi ganda atau multiple regresion dan korelasi
kanonik .
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
9/33
7
Regresi ganda. Memprediksi suatu !enomena yang kompleks hanya
dengan menggunakan satu !aktor @8ariabel prediktorA seringkali hanya
memberikan hasil yang kurang akurat. +alam banyak hal, semakin banyak
in!ormasi yang diperoleh semakin akurat prediksi yang dapat dibuat @Mc
Millan G Schumaker dalam (bidin, #$%$A, yakni dengan menggunakan
kombinasi dua atau lebih 8ariabel prediktor, prediksi terhadap 8ariabel
kriteria akan lebih akurat dibanding dengan hanya menggunakan masing-
masing 8ariabel prediktor secara sendiri-sendiri. +engan demikian,
penambahan jumlah prediktor akan meningkatkan akurasi prediksi kriteria.
Korelasi kanonik . Pada dasarnya teknik ini sama dengan regresi
ganda, dimana beberapa 8ariabel dikombinasikan untuk memprediksi
8ariabel kriteria. (kan tetapi, tidak seperti regresi ganda yang hanya
melibatkan satu 8ariabel kriteria, korelasi kanonik melibatkan lebih dari satu
8ariabel kriteria. 'orelasi ini berguna untuk menjaab pertanyaan,
bagaimana serangkaian 8ariabel prediktor memprediksi serangkai 8ariabel
kriteria= +engan demikian, korelasi kanonik ini dapat dianggap sebagai
perluasan dari regresi ganda,dan sebaliknya, regresi berganda dapat dianggap
sebagai bagian dari korelasi kanonik @PedhaDur dalam (bidin, #$%$A.
Seringkali korelasi ini digunakan dalam penelitian eksplorasi yang bertujuan
untuk meentukan apakah sejumlah 8ariabel mempunyai hubungan satu sama
lain yang serupa atau berbeda.
&%) Ran-angan Pene#i(ian E$o#ogi ; Kore#asiona#
Penelitian korelasional mempunyai berbagai jenis rancangan. Shaughnessy
dan Hechmeinter @dalam EmDir, #$$9/37-5%A, yaitu/
%. 'orelasi i8ariat
*ancangan penelitian korelasi bi8ariat adalah suatu rancangan
penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara dua
8ariabel. 0ubungan antara dua 8ariabel diukur. 0ubungan tersebut
mempunyai tingkatan dan arah. Tingkat hubungan @bagaimana kuatnya
hubunganA biasanya diungkapkan dalam angka antar -%,$$ dan %,$$, yang
dinamakan koe!isien korelasi. 'orelasi Dero @$A mengindikasikan tidak ada
hubungan. 'oe!isien korelasi yang bergerak ke arah -%,$$ atau %,$$,
merupakan korelasi sempurna pada kedua ekstrem @EmDir, #$$9/37A.
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
10/33
9
(rah hubungan diindikasikan oleh simbol 7
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
11/33
%$
&& Ko"or( Tungga# .s Ko"or( Gan'a
Studi kohort merupakan jenis penelitian epidemiologis non-eksperimental
yang sering digunakan untuk mempelajari hubungan antara !actor resiko dengan e!ek
atau penyakit. Perkataan kohort berasal dari kata romai kuno cohort yang berarti
kelompok tentara yang berbaris maju ke medan perang. Model pendekatan yang
digunakan pada rancangan kohort ialah pendekatan aktu secara longitudinal atau
time-period approach.ila hanya diamati satu kelompok subyek untuk
memperlihatkan kejadian tertentu @misalnya insidens penyakitA, maka hasil studi
kohort merupakan data deskripti!. Namun studi kohort sering dipergunakan untuk
memperoleh hubungan antara satu tau lebih !aktor resiko dengan penyakit atau
kejadian tertentuIdalam hal ini studi kohort bersi!at analitik.
Pada penelitian kohort kausa atau !aktor resiko diidenti!ikasi lebih dahulu,
kemudian tiap subjek diikuti sampai periode tertentu untuk melihat terjadinya e!ek
atau penyakit yang diteliti pada kelompok subyek dengan !actor resiko dan pada
kelompok subjek tanpa !aktor resiko.
&&% S(u'> $o"or( (ungga#
Pada studi tunggal, kohort yang terpilih sama sekali belum terpajan oleh
!actor resiko dan belum mengalami e!ek, Subjek tersebut diikuti secara alamiah
sebagian dari mereka kemudian terpajan dengan !actor resiko @kelompok terpajanA,
sebagian lainnya tidak terpajan !actor risiko @kelompok controlA. Selanjutnya
dilakukan !ollo up selama aktu yang ditentukan untuk memeperoleh insiden
terjadinya e!ek pada masing-masing kelompok.
S$ema S(u'i Ko"or( Tungga#
Subyek tanpa
!actor resiko
actor resiko
actor resiko @-A
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Penelitin
mulai disini
(pakah
terjadi e!ek=
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
12/33
%%
'eterangan / penelitian dimulai dengan dengan mengidenti!ikasi subjek tanpa e!ek
dan tanpa !actor risiko. Mereka diikutiI sebagian secra ilmiah akan terpajan !akotor
risiko sebagian lainnya tidak. *isiko relati8e dengan cara membandingkan insiden
e!ek pada kelompok dengan resiko dengan insiden pada kelompok tanpa resiko
ator *isio
'eterangan / subjek dengan !actor risiko yang mengalami e!ek dimasukkan kedalam
sel ( , subjek dengan !actor resiko yang tidak mengalami !ek dalam sel , subjek
tanpa !actor resiko yang mengalami e!ek dalam sel ;, dan subjek tanpa !actor resiko
yang tidak mengalami e!ek dalam sel +. resiko relati8e @ rrA dihitung dengan !ormula
rr J a 6 @abA / c 6 @cdA
'elemahan kohort tunggal /
%. Tidak mudah menetapkan atau menyingkirkan adanya e!ek pada subjek yang
akan direkrut @isection kohortA
#. Tidak mudah menentukan masuknya subjek kedalam studi kohort untuk
menentukan perjalanan penyakit bila aal penyakit sudah ditentukan, seperti
pada kebanyakan kasus keganasan
'euntungan kohort tunggal /
%. 'edua kelompok berasal dari populasi yang sama
#. 'edua kelompok dilakukan !ollo up dengan prosedur yang sama
4. Pemilihan subjek tidak perlu dilakukan dengan teknik matching dengankelompok terpajan,terutama apabila jumlah sampel cukup besar atau proporsi
subjek dengan !actor risiko jauh lebih besar dengan kelompok control.
&&& S(u'> Ko"or( Gan'a
Pada penelitian prospekti! dengan dua kohort, sejak aal penelitiannya telah
dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok terpajan oleh !actor resiko
timbulnya penyakit tertentu dan kelompok lain yang tidak terpajan oleh !actor resiko
kemudian proses perjalanan penyakit alamiah kedua kelompok tersebut diikuti untuk
E!ek
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
13/33
%#
menemukan insidensi penyakit yang dimaksud , kemudian dianalisis dengan
menghitung risiko relati!, risiko atribut, dan perhitungan statistik untuk menguji
hipotesis. +alam hal ini kelompok pembanding disebut kelompok control eksterna.
+esain kohort berganda ini lebih sering digunakan ketimbang desain studi
kohort dengan kelompok pembanding internal, karena pada umumnya lebih mudah
memilih subyek pada kedua kelompok@ yang terpajan dan tidak terpajanA .
Penelitian kohort berganda dapat dilaksanakan dengan cara prospekti!
maupun retrospekti!. Meski memakai dua kelompok subyek yang berbeda , studi
kohort berganda tidak sama dengan studi kasus kontrol. Pada studi kohort titik tolak
penelitian adalah perbedaan ada atau tidaknya !aktor risiko, sedangkan pada studi
kasus K kontrol pemilihan kelompok subyek berdasarkan pada ada atau tidaknya
e!ek.
Keun(ungan
%. 1mumnya bentuk penelitian ini digunakan pada lapangan kedokteran kerja
atau kesehetan lingkungan biasanya untuk meneliti !aktor risiko yang jarang
terjadi atau yang dianggap berbahaya bagi lingkungan hidup.
#. +ata yang digunakan sebagai kelompok kontrol @kontrol eksternalA berasal
dari sensus atau statistik kesehatan regional maupun nasional, sehingga biaya
penelitian dapat ditekan menjadi lebih murah.
Ke#ema"an
%. Populasi subyek yang berbeda, yang mungkin saja mengandung satu atau
lebih 8ariabel perancu.
#. Pemakain data kelompok kontrol yang berasal dari data sensus atau statistik
kesehatan yang sering tidak lengkap, pencatatan dan pengukuran tidak
distandarisasi, atau datanya tidak sesuai dengan kebutuhan penelitian.
S$ema Ko"or( Gan'a
+iikuti Lprospekti!Penelitian
dilakukan di sini
(pakah terjadi
e!ek=
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
14/33
%4
'eterangan / 'ohort adalah kelompok subyek dengan !actor resiko, kohort
adalah subyek tanpa resiko. 'edua kohort diikuti sampai aktu tertentu, laludihitung
berapa yang mengalami e!ek. *isiko relati8e dihitung dengan cara yang sama dengan
studi kohort dengan kohort tunggal , yakni rasio antara proposi kejadian pada
kelompok dengan !actor risiko dengan kejadian pada kelompok tanpa risiko.
Lang$a" #ang$a" s(u'> $o"or(
+alam melakukan studi kohort, peneliti sebaiknya melakukan tahapan
sebagai berikut/
%. Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis
2angkah pertama yang harus dilakukan oleh peneliti, adalah
merumuskan masalah atau pertanyaan penelitian, menentukan apa yang
menjadi 8ariabel dalam penelitian, baik 8ariabel dependen, maupun 8ariabel
independen, dan yang selanjutnya peneliti akan merumuskan hipotesa
penelitian.
#. Menentukan kelompok terpapar dan tidak terpapar
Pada studi kohort, harus diperhatikan mengenai penentuan kelompok
yang akan mendapat paparan dengan kelompok yang tidak akan mendapat
paparan. Pemilihan kelompok terpapar yang berasal dari populasi umum
memungkinkan peneliti mendapatkan in!ormasi yang lengkap dan akurat dari
subjek penelitian. Populasi umum merupakan pilihan yang tepat pada
beberapa keadaan, seperti/
a.Pre8alensi paparan pada populasi cukup tinggi
b.atas geogra!ik jelas, dan secara demogra!ik stabil
'ohort /
actor resiko
Ya
Tidak
'ohort /
actor resiko@-A
Ya
Tidak
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
15/33
%3
c.'etersediaan catatan demogra!i yang lengkap dan up to date
Selain populasi umum, kita dapat menggunakan populasi khusus.
Populasi khusus merupakan alternati! pada keadaan apabila pre8alensi
paparan dan kejadian penyakit pada populasi umum rendah, dan adanya
kemudahan untuk memperoleh in!ormasi yang akurat.
'elompok tidak terpapar atau kelompok kontrol dalam penelitian
kohort adalah kumpulan subjek yang tidak mengalami pemaparan, atau
pemaparannya berbeda dengan kelompok target. Penentuan kelompok tidak
terpapar dapat dipilih dari populasi yang sama dengan populasi kelompok
terpapar, dan dapat dipilih dari populasi yang bukan asal kelompok terpapar,
tetapi harus dipastikan kedua populasi harus sama dalam hal !aktor !aktor
yang merancukan penilaian hubungan antara paparan dan penyakit yang
sedang diteliti.
'elemahan dalam menggunakan populasi umum adalah derajat
kesehatan berbeda, data kependudukan, kesehatan, dan catatan medik pada
populasi umum tidak seakurat pada populasi khusus.
4. Memilih kelompok 'ontrol
Pada study kohort prospekti! dengan kontrol internal kelompok
kontrol terbentuk secara alamiah yaitu bagian dari kohort yang selama
!ollo-up tidak terpajan !aktor risiko yang dipelajari.Pada rancangan
penelitian kohort , pemilah subyek umumnya tidak memerlukan teknik
matching dengan kelompok terpajan terutama apabila jumlah subyek yang
diteliti cukup besar
3. Mengidenti!ikasi Cariabel Penelitian
Pada penelitian kohort , !aktor risiko dapat berupa !aktor internal,
yaitu !aktor yang menyebabkan predisposisi atau sebagai predileksi
timbulnya penyakit atau e!ek tertentu. Namun !aktor risiko juga dapat berupa
!aktor risiko eksternal, yaitu !aktor lingkungan yang memudahkan indi8idu
terjangkit penyakit tertentu.Penyakit atau e!ek yang terjadi selalu merupakan
8ariabel dependen. "enis 8ariabel lain yang tidak diteliti juga harus
didenti!ikasi, karena mungkin merupakan 8ariabel perancu yang harus
diperhatikan untuk disingkirkan dalam desain atau dalam analisis.
5. Mengamati Timbulnya e!ek
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
16/33
%5
'edua kelompok subyek dioser8asi dalam periode aktu tertentu.
2ama aktu yang diperlukan untuk pengamatan prospekti! tersebut
berganntung kepada karakteristik penyakit atau e!ek yang diteliti, yang
hanya dapat ditentukan dengan pemahaman yang baik tentang patogenesis
dan perjalanan alamiah penyakit.
Pengamatan timbulnya e!ek yang diteliti dapat dilakukan dengan
pengamatan tunggal atau pengamatan berkala. Pengamatan tunggal hanya
dilakukan satu kali yaitu pada akhir masa penelitian . pada pengamatan
berkala , subyek diamati secara periodik menurut aktu tertentu sampai
akhir penelitian . selain itu dapat dilaksanakan perbandingan antara
kelompok terpajn dengan kelompok kontrol dengan memasukkan dimensi
aktu sebagai unit analisis sehingga merupakan perbandingan antara dua
kesintasan.
&. Pengolahan dan analisis data hasil penelitian
Semua data yang telah diperoleh, meliputi data kejadian penyakit
yang dialami oleh kelompok terpapar dan kelompok tidak terpapar,
dilakukan pengolahan data agar dapat ditangani dengan mudah, meliputi
kegiatan editing, coding, processing, dan cleaning . Selanjutnya data yang
diperoleh disajikan dalam tabel.
Ta0e# % Ta0e# $on(ingensi & ? &
/a$(or risi$oPen>a$i(
To(a#Ya Tidak
Terpapar ( ab
Tidak terpapar ; + cd
Total a c b d abcd J N
Setelah data diolah, dilakukan analisis data secara uni8ariat dan bi8ariat, atau
multi8ariat. 1ntuk menilai apakah paparan @!aktor risikoA yang dialami subjek
sebagai penyebab timbulnya penyakit, dilakukan uji kemaknaan dengan uji statistik
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
17/33
%&
yang sesuai. 'eputusan uji statistik dapat dicari dengan pendekatan klasik ataupun
probabilistik.
Pada penelitian kohort, peneliti menghitung besarnya risiko yang dihadapi
kelompok terpapar untuk terkena penyakit menggunakan perhitungan Relative risk 6
** @risiko relati!A dan Atribute risk 6 (* @risiko atributA. ** adalah perbandingan
antara insidensi penyakit yang muncul dalam kelompok terpapar dan insidensi
penyakit yang muncul dalam kelompok tidak terpapar. erdasarkan tabel kontingensi
di atas, maka rumus ** adalah/
** J a 6 @abA / c 6 @cdA
** harus selalu disertai nilai inter8al kepercayaan yang dikehendaki,
misalnya 95. nterpretasi hasil ** adalah/
%. "ika nilai ** J %, berarti 8ariabel yang diduga sebagai !aktor risiko tidak ada
pengaruh dalam terjadinya e!ek.
#. "ika nilai ** O % dan rentang inter8al kepercayaan tidak mencakup angka %,
berarti 8ariabel tersebut !aktor risiko dari penyakit.
4. "ika nilai ** % dan rentang nilai inter8al kepercayaan tidak mencakup
angka %, berarti !aktor risiko yang kita teliti merupakan !aktor protekti! untuk
terjadinya e!ek.
3. "ika nilai inter8al kepercayaan ** mencakup nilai %, berarti mungkin nilai
** J % sehingga belum dapat disimpulkan baha !aktor yang kita teliti
sebagai !aktor risiko atau !aktor protekti!.
&) Ko"or( Ter0u$a .s Ko"or( Ter(u(up
&)% Ko"or(
'ohort sebagai istilah umum mengandung arti suatu kelompok, suatu ikatan,
atau badan seseorang. +alam konteks epidemiologi kata ini lebih banyak mengacu
kepada sekelompok orang yang diteliti dan lahir dalam tahun atau periode aktu
yang sama. Seiring perjalanan aktu, kelompok tersebut akan bergerak melalui
serangkaian periode aktu kehidupan yang berbedaI ketika kelompok bertambah
usianya, perubahan dapat terlihat dalam data statistik kesehatan dan data 8ital
kelompok tersebut.
Penelitian 'ohort yang merupakan suatu rancangan pengamatan
epidemiologis untuk mempelajari hubungan dan besarnya risiko antara paparan dan
penyakit antara tingkat keterpaparan dengan kejadian penyakit. Pengamatannya
Qdiikuti kedepanR yakni dimulai dengan populasi 6kelompok subyek yang bebas dari
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
18/33
%:
penyakit, dan secara alami kelompok subyek ini akan terbagi menjadi terpapar dan
tidak terpapar,kemudian diikuti sepajang aktu6periode tertentu untuk melihat ada
tidaknya e!ek pada subyek tersebut. +alam urutan tingkat kekuatan hubungan sebab
akibat desain ini berada dibaah penelitian Eksperimen namun lebih kuat dari cross
sectional dan ;ase ;ontrol.
2angkah-langkah pelaksanaan penelitian cohort antara lain sebagai berikut/
%. denti!ikasi !aktor-!aktor risiko dan e!ek
#. Menetapkan subjek penelitian @menetapkan populasi dan sempelA
4. Pemilihan subjek dengan !aktor risiko positi! dari subjek dengan e!ek negati
3. Memilih subjek yang akan menjadi anggota kelompok kontrol
5. Mengobser8asi perkembangan subjek sampai batas aktu yang ditentukan,
selanjutnya mengidenti!ikasi timbul atau tidaknya e!ek pada kedua kelompok
&. Menganalisis dengan membandingkan proporsi subjek yang mendapat e!ek negati! baik pada kelompok risiko positi! maupun kelomppok berisiko
negati8e
Keun(ungan pene#i(ian $o"or( /
%. 'arena in!ormasi mengenai pemaparan dapat ditentukan lebih jelas @bersi!at
prospekti!A, sangat menyerupai eksperimen, dapat digunakan untuk
menentukan adanya hubungan kausal bila studi eksperimen tidak dapat
dilakukan karena alasan etik.
#. Semua in!ormasi yang diinginkan masih dapat diobser8asi
4. 0asil yang diperoleh lebih dipercaya
3. 'arena studi bersi!at prospekti! insidence rate dapat ditentukan relati8e
risk dapat dihitung secara langsung
5. Studi kohort dapat mengungkapkan penyakit lain yang berhubungan dengan
!aktor risiko
Kerugian pene#i(ian $o"or(/
%. Membutuhkan aktu, biaya dan tenaga yang besar, tidak tepat guna untuk
meneliti kondisi yang langka
#. Baktunya lama, kemungkinan drop out responden dan peneliti tinggi
4. Sulit dilakukan jika jumlah kasus sedikit
3. 1kuran-ukuran sampel yang diperlukan untuk studi kohort sangat besar, sulit
pada penyakit yang langka ditemukan.
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
19/33
%7
&)& Ko"or( Ter0u$a
'ohort terbuka atau biasa disebut kohort dinamik adalah salah satu
penelitian yang partisipannya terus bertambah atau berpindah. Studi ;ohort Terbuka
@populasi dinamiA, melibatkan populasi yang dide!inisikan hanya yang menjadi
bagian dari studi tersebut @dan dipantau untuk hasilnyaA. Tanggal masuk dan keluar
dari penelitian secara indi8idual dide!inisikan, oleh karena itu, ukuran populasi
penelitian tidak konstan. +alam studi kohort terbuka, peneliti hanya dapatmenghitung data tingkat berbasis, seperti, tingkat insiden dan 8arian.
Sebuah populasi terbuka berbeda dari populasi tertutup, baha populasi
berisiko terbuka untuk anggota baru yang tidak memenuhi syarat untuk populasi
aalnya. ;ontoh dari populasi terbuka adalah penduduk suatu negara . Frang-orang
dapat memasukkan populasi terbuka melalui berbagai mekanisme. eberapa
mungkin dilahirkan ke dalamnya, yang lainnya dapat bermigrasi ke dalamnya. 1ntuk
populasi terbuka orang-orang yang telah mencapai usia tertentu, orang dapat menjadi
layak untuk memasuki populasi oleh penuaan ke dalamnya Perbedaan antara
populasi tertutup dan terbuka sebagian bergantung pada sumbu aktu yang
digunakan untuk menggambarkan penduduk, serta bagaimana keanggotaan
dide!inisikan.
Syarat dari populasi kohort terbuka atau kohort dinamik, adalah sebagai
berikut/
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
20/33
%9
%. 'umpulan indi8idu yang anggotanya bertambah dan berkurang selama
periode masa tertentu atau yg anggotanya mudah berganti6 berubah status
pajanannya.
#. Setiap anggota boleh mulai diamati kapan saja
4. oleh ada anggota kohort baru yang bergabung di tengah masa
pengamatan
3. Selama masa pengamatan, besar populasi @jumlahA rata-rata relati! stabil
5. Selama masa pengamatan rata-rata usia anggota juga relati! stabil
&)) Ko"or( Ter(u(up
'ohort tertutup atau disebut juga kohort tetap adalah salah satu penelitian
yang hanya memiliki kelompok orang yang sama sampai akhir penelitian. 'ohort
tertutup merupakan penelitian yang partsipannya tidak dapat bertambah atau keluar.
Studi kohort tertutup @populasi statis, seperti pasien mengadakan uji klinisA
melibatkan peserta yang masuk ke dalam penelitian pada satu titik aktu dan di
mana dianggap baha tidak ada peserta baru bisa masuk kohort. Mengingat ini,
jumlah peserta penelitian tetap konstan @atau hanya dapat menurunkanA.
Sebagian besar studi kohort dilakukan dalam kohort tertutup @ atau tetapA
karena lebih sulit untuk menentukan kelayakan dan melacak orang-orang dalam
kelompok terbuka , karena mereka dapat masuk dan meninggalkan setiap saat.
Populasi kohort tetap @!i?ed cohortA /
%. 'umpulan indi8idu yang mengalami pengalaman yang sama selama
periode masa tertentu
#. Mulai diamati pada titik aal yang sama
4. Tidak boleh ada anggota kohort baru yang masuk6 bergabung di tengah
masa pengamatan @tapi kalau keluar bolehA
3. "umlah peserta studi adalah konstan @(tau hanya dapat menurunkanA
5. Selama masa pengamatan besar populasi @jumlahA rata-rata dapat
berkurang
&. Selama masa pengamatan rata-rata usia anggota meningkat:. +apat langsung menghitung/ rasio *isk , rasio tingkat nsiden *asio
Fdds
&3 S(u'i $o"or( prospe$(if .s $o"or( re(roprospe$(if
&3% Ko"or( Prospe$(if
Studi kohort disebut prospekti! apabila !aktor risiko, atau !aktor penelitian
diukur pada aal penelitian, kemudian dilakukan !ollo up untuk melihat kejadian
penyakit dimasa yang akan datang. 2amanya !ollo up dapat ditentukan berdasarkan
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
21/33
#$
lamanya aktu terjadinya penyakit. Studi kohort prospekti! merupakan salah satu
penelitian yang bersi!at longitudinal dengan mengikuti perjalanan penyakit ke depan
berdasarkan urutan aktu. +imaksudkan untuk menemukan insidensi penyakit pada
kelompok yang terpajan oleh !actor resiko maupun pada kelompok yang tidak
terpajan, kemudian insidensi penyakit pada kedua kelompok tersebut secara statistic
dibandingkan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan sebab akibat antara
pajanan dan penyakit yang diteliti.
Secara garis besar proses perjalanan penelitian prospekti! sebagai berikut/
%. Pada aal penelitian, kelompok terpajan maupun kelompok tidak terpajan
belum menampakkan gejala penyakit yang diteliti.
#. 'edua kelompok diikuti ke depan berdasarkan sekuens aktu @prospekti!A
4. +ilakukan pengamatan untuk mencari insisdensi penyakit @e!ekA pada kedua
kelompok
3. nsidensi penyakit pada kedua kelompok dibandingkan menggunakan
perhitungan statistik untuk menguji hipotesis tentang hubungan sebab akibat
antara pajanan dan insidensi penyakit @e!ekA
'euntungan/
%. Penelitian kohort dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan normal
@ontogenikA yang terjadi dengan berjalannya aktu karena inter8ensi yang
dlakukan oleh alam berupa QaktuR.
#. Penelitian ini dapat pula digunakan untuk mempelajari timbulnya penyakit
secara alamiah akibat pajanan @patogenikA yang dilakukan oleh orang yang
bersangkutan secara sengaja atau tidak sengaja.
4. Penelitian kohort dapat digunakan untuk mempelajari perjalanan klinis suatu
penyakit @patogresi!A.
3. *ancangan penelitian ini digunakan untuk mempelajari hubungan sebab-
akibat.
5. Penelitian kohort dapat digunakan untuk mempelajari insidensi penyakit yang
teliti.
&. Penelitian kohort tidak memiliki hambatan masalah etis.
:. esarnya resiko relati8e dan resiko atribut dapat dihitung secara langsung.
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
22/33
#%
7. Pada penelitian kohort dapat dilakukan perhitingan statistic untuk mengui
hipotesis.
9. Pada penelitian kohort dapat diketahui lebih dari satu outcome terhadap satu
pemaparan.
%$. +apat mengatur komparabilitas antara dua kelompok sejak aal penelitian.
'erugian/
%. Penelitian ini membutuhkan sampel yang besar dan aktu yang lama
sehingga sulit untuk mempertahankan subjek studi agar tetap mengikuti
proses penelitian.
#. Penelitian ini membutuhkan biaya yang besar sebagai akibat besarnya sampel
dan lamanya penelitian.
4. Penelitian ini sulit dilakukan pada penyakit yang jarang terjadi. 0al ini karena
sulitnya memperoleh kelompok yang terpajan.
3. Penelitian prospekti! tidak e!isien untuk penelitian penyakit dengan !ase laten
yang lama
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
23/33
##
&3& Ko"or( Re(rospe$(if
'ohort retrospekti! adalah penelitian berupa pengamatan terhadap peristia-
peristia yang yang telah terjadi dan bertujuan untuk mencari !aktor yang
berhubungan dengan penyebab.
Pada studi kohort retrospekti!, !aktor risiko dan e!ek atau penyakit sudah
terjadi dimasa lampau sebelum dimulainya penelitian. +engan demikian 8ariabel
tersebut diukur melalui catatan historis.Prinsip studi kohort retrospekti! tetap sama
dengan kohort prospekti!, namun pada studi ini, pengamatan dimulai pada saat akibat
@e!ekA sudah terjadi. Yang terpenting dalam studi retrospekti! adalah populasi yang
diamati tetap memenuhi syarat populasi kohort, dan yang diamati adalah !aktor risiko
masa lalu yang diperoleh melalui pencatatan data yang lengkap.
+engan demikian, bentuk penelitian kohort retrospekti! hanya dapat
dilakukan, apabila data tentang !aktor risiko tercatat dengan baik sejak terjadinya
paparan pada populasi yang sama dengan e!ek yang ditemukan pada aal
pengamatan.
S$ema Ko"or( Re(rospe$(if
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
24/33
#4
&1 Nes(e' @ase @on(ro#
Sebuah studi @N;;A adalah 8ariasi dari studi kasus-kontrol di mana hanya
sebagian dari kontrol dari kohort dibandingkan dengan kasus insiden. +alam studi
kasus-kohort, semua kasus insiden di kohort dibandingkan dengan subset acak
peserta yang tidak mengembangkan penyakit bunga. Sebaliknya, dalam sebuah studi
bersarang-kasus-kontrol, beberapa jumlah kontrol dipilih untuk setiap kasus dari
kasus ini set risiko cocok. +engan mencocokkan pada !aktor-!aktor seperti usia dan
memilih kontrol dari set risiko yang rele8an, model kasus kontrol nested umumnya
lebih e!isien daripada desain kasus-kohort dengan jumlah yang sama dari kontrol
yang dipilih.
N;; desain sering digunakan ketika paparan yang menarik adalah sulit atau
mahal untuk mendapatkan dan ketika hasilnya jarang. +engan meman!aatkan data
yang sebelumnya dikumpulkan dari studi kohort besar, aktu dan biaya memulai
studi kasus-kontrol baru dihindari. +engan hanya mengukur ko8ariat dalam banyak
peserta yang diperlukan, biaya dan usaha penilaian paparan berkurang. Man!aat ini
diucapkan ketika ko8ariat menarik adalah biologi, karena penilaian seperti ekspresi
gen pro!il mahal, dan karena jumlah darah yang tersedia untuk analisis tersebut
sering terbatas, sehingga sumber daya berharga yang tidak boleh digunakan tidak
perlu.
+esain nested case control study dapat dianggap merupakan 8ariasi studi case
;ohort, bedanya hanya pada pemilihan subyek untuk kontrol. +esain ini digunakan
apabila saat terjadinya e!ek diketahui. Setiap subyek yang mengalami e!ek dicari
pasangannya @macthA satu atau lebih dari sisa kohot yang tidak mengalami e!ek dan
yang masih berada dalam pengamatan. "adi mereka yang joss to !ollo up tidak
mempunyai kesempatan untuk menjadi kontrol.!aktor resiko pada nested case control
hanya diperiksa pada kelompok kasus dan kontrol, tidak pada subyek pada kohort.
(nalisi dapat dilakukan seperti studi kasus kontrol atau teknik lain yang lebih
kompleks.
@on(o" :
Sebagai contoh, dari 9%.5#4 anita di 0ealth Study Nurses yang tidak
memiliki kanker pada aal dan yang diikuti selama %3 tahun, #.43% perempuan telah
mengembangkan kanker payudara pada tahun %994. eberapa studi telah
menggunakan kohort standar analisis untuk mempelajari prekursor untuk payudara
https://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Case-control_study&usg=ALkJrhiDddQUgxQjVabIeNmRfYzh7LKg-whttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Gene_expression_profiling&usg=ALkJrhgjKrihb_Wb3Phj6lUGGUnZqJc2cwhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Gene_expression_profiling&usg=ALkJrhgjKrihb_Wb3Phj6lUGGUnZqJc2cwhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Nurses%27_Health_Study&usg=ALkJrhhhLA-gKQ7DNZPCnFnq65oukxNaiwhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Nurses%27_Health_Study&usg=ALkJrhhhLA-gKQ7DNZPCnFnq65oukxNaiwhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Case-control_study&usg=ALkJrhiDddQUgxQjVabIeNmRfYzh7LKg-whttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Gene_expression_profiling&usg=ALkJrhgjKrihb_Wb3Phj6lUGGUnZqJc2cwhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Gene_expression_profiling&usg=ALkJrhgjKrihb_Wb3Phj6lUGGUnZqJc2cwhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Nurses%27_Health_Study&usg=ALkJrhhhLA-gKQ7DNZPCnFnq65oukxNaiw
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
25/33
#3
kanker, misalnya penggunaan kontrasepsi hormonal, yang merupakan ko8ariat
mudah diukur pada semua perempuan di kelompok. Namun, perhatikan baha
dibandingkan dengan kasus-kasus, ada begitu banyak kontrol yang masing-masing
kontrol tertentu memberikan kontribusi yang relati! sedikit in!ormasi untuk analisis.
"ika, di sisi lain, ada yang tertarik pada hubungan antara ekspresi gen dan
kejadian kanker payudara, itu akan menjadi sangat mahal dan mungkin boros
spesimen darah yang berharga untuk assay semua 79.$$$ anita tanpa kanker
payudara. +alam situasi ini, satu dapat memilih untuk assay semua kasus, dan juga,
untuk setiap kasus, pilih sejumlah perempuan untuk assay dari set risiko peserta yang
belum gagal @yaitu mereka yang belum mengembangkan kanker payudara sebelum
kasus tertentu dalam pertanyaan telah mengembangkan kanker payudaraA. Set risiko
sering terbatas pada mereka peserta yang dicocokkan dengan kasus pada 8ariabel
seperti usia, yang mengurangi 8ariabilitas e!ek perkiraan.
Efisiensi 'ari mo'e# N@@
1mumnya %-3 kontrol yang dipilih untuk setiap kasus. Sejak ko8ariat tidak
diukur untuk semua peserta, model kasus-kontrol adalah baik lebih murah dan
kurang e!isien daripada analisis penuh kohort. Namun, telah terbukti baha dengan 3
kontrol per kasus dan 6 atau strati!ied sampling kontrol, e!isiensi relati! sedikit bisa
hilang, tergantung pada metode estimasi yang digunakan.
Ana#isis N@@
(nalisis kasus model kontrol bersarang harus memperhitungkan cara di mana
kontrol sampel dari kohort. )agal untuk melakukannya, seperti dengan
memperlakukan kasus dan kontrol dipilih sebagai kohort asli dan melakukan regresi
logistik, yang umum, dapat mengakibatkan estimasi bias yang distribusinya nol
berbeda dari apa yang diasumsikan. ;ara untuk menjelaskan random sampling
meliputi regresi logistik kondisional dan menggunakan in8erse probabilitas
pembobotan untuk menyesuaikan ko8ariat di antara mereka yang tidak dipilih dalam
penelitian ini hilang.
S(u'i $asus
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
26/33
#5
Sebuah studi kasus-kontrol adalah desain di mana kasus dan kontrol diambil
dari dalam sebuah studi prospekti!. Semua kasus yang mengembangkan hasil bunga
selama tindak lanjut yang dipilih dan dibandingkan dengan subkelompok dari non-
kasus. Paparan dide!inisikan sebelum pembangunan penyakit berdasarkan data yang
dikumpulkan pada aal atau tes yang dilakukan dalam sampel biologis yang
dikumpulkan pada aal.
&+ Pene#i(ian @rosso.er
rossover studytermasuksalahsatuujiklinis yang sangatmiripdengan study
kohort, karenakelompokperlakuandan control diikutisampaiaktu yang ditentukan.
rossover studyadalah !rekuensi paparan selama sebelum penelitian dibandingkan
dengan !rekuensi paparan selama aktu kontrol pada periode sebelumnya, study
inter8ensi dimana dua kelompok yang sama terkena dua inter8ensi yang berbeda
dalam dua periode terpisah dari aktu. 0al ini membutuhkan baha e!ek dari
inter8ensi cukup tidak berdampak pada pengaruh inter8ensi kedua dan baha
kesenjangan aktu antara dua inter8ensi yang pendek. Pemberian dua atau lebih
eksperimental terapi satu demi satuatau secara acak dengan kelompok pasien yang
sama.
+alam study kasus-crosso8er, indi8idu ber!ungsi sebagai kontrol mereka
sendiri, dengan unit analisis dimana aktu sebelum kejadian akut adalah aktu
kasus dibandingkan dengan beberapa aktu lain, dirujuk sebagai aktu kontrol
seperti desain dalam kelompok sebuah study eksperimental. +esain kasus silang
mengasumsikan bahi tidak ada aktu pengganggu terkait !aktor akumulasi e!ek
juga dianggap tidak hadir. +esain kasus crosso8er sederhana mirip dengan desain
kasus kontrol. Maclure dan Mittleman @#$$$A memberikan gambaran ilustrasi
terjasinya tabrakan pada siang hari adalah hasil paparan bahaya seperti genangan air,telepon seluler atau air tumpah @bayangan elipsA.
Ke#e0i"an -rosso.er s(u'>
%. Mengurangi 8ariasi antar indi8idu dan memperkecil ukuransample sampai 5$
dari desain paralel
#. ;ocok untuk peyakit kronik dan stabil
4. 'ontrol karakteristik tiap indi8idu
3. E!ekti! untuk mempelajari e!ek dari paparan jangka pendek terhadap risiko
kejadian akut
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
27/33
#&
&3 Ke$urangan -rosso.er s(u'>
%. Tidak cocok untuk penyakit yang cepat sembuh atau yang sembuh dalam % ?
terapi.
#. (da carry over
e!!ect yaitue!ekperlakuanpertamabelumhilangpadasaatpengobatankedua dan
ordere!!ect yaituterjadinyaperubahanderajatpenyakitataulingkunganselamapen
elitianberlangsung.
4. 'emungkinan drop out lebih besar.
3. Perluaktuuntukmenghilangkane!ekobataalsebelumpengobatankeduadimul
ai @"ashout period) yang cukup
5. Tidak dapat dikerjakan pada subyek dengan kepatuhan rendah
&. Tidak otomatis mengantrol pembauran dari !aktor aktu terkait
Isu pen(ing 'engan 'esain -ross
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
28/33
#:
inter8ensi terhadap suatu 8ariabel. +ari perlakuan tersebut diharapkan terjadi
perubahan atau pengaruh terhadap 8ariabel yang lain.
Peneliti juga akan memilih salah satu pendekatan yang dipandang paling
cocok, yaitu yang sesuai dengan masalah yang akan dipecahkan @e!ekti8itasA.
Pertimbangan lainnya adalah masalah e!isiensi, yaitu dengan memperhatikan
keterbatasan dana, tenaga, aktu, dan kemampuan. Sehingga, pedekatan penelitian
yang baik adalah yang e!isien, 8alid, dan reliabel agar data tersebut dapat digunakan
untuk memecahkan masalah.
E$sperimen Semu BQuasi Experiment C
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
29/33
#7
*ancangan penelitian/
)rup Pretes Perlakuan Post tes
'elompok Eksperimen C C C
'elompok 'ontrol C - C
b. eparateample Pretest!Posttest
Pada desain penelitian ini, pengukuran pertama @pretesA dilakukan terhadap
sampel yang dipilih secara random dari populasi tertentu, kemudian
dilakukan perlakuan atau program pada seluruh populasi. Selanjutnya
dilakukan pengukuran kedua@post tesA pada kelompok sampel yang lain, yang
juga dipilih secara random dari populasi yang sama. +esain ini sangat baik
untuk menghindari pengaruh atau e!ek dari QtestR. +esain ini sering
digunakan pada penelitian-penelitian kesehatan dan keluarga berencana.
)rup Pretes Perlakuan Post tes
'elompok Eksperimen C C
'elompok 'ontrol C C
c. Timeeries Design / desain "ang#aian $a#tu
+esain pada penelitian ini sama dengan desain pretes-post tes, tetapi
mempunyai keuntungan dengan melakukan pengukuran yang berulang-ulang,
+engan melakukan serangkaian pengukuran @tetsA maka 8aliditasnya lebih
tinggi, dan pengaruh !aktor luar dapat dikurangi karena pengukuran
dilakukan lebih dari satu kali, baik sebelum maupun sesudah perlakuan.
Tetapi di dalam desain ini tidak ada kelompok pembanding @kontrolA.
)rup Pretes Perlakuan Postes'elompok eksperiment erulang C erulang
d. Control Time eries Design %"ancangan rang#aian &a#tu dengan
#elompo# pembanding'
+esain penelitian ini sama dengan pada desai rangkaian aktu, hanya saja
pada desain ini menggunakan kelompok pembanding @kontrolA. 'euntungan
pada desain ini adalah lebih menjamin adanya 8aliditas internal yang lebih
tinggi, karena adanya kontrol tersebut.
)rup Pretes Perlakuan Postes
'elompok eksperiment erulang C erulang
'elompok kontrol erulang - erulang
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
30/33
#9
E$sperimen Murni BTrue Experiment C
Pada penelitian eksperimen murni kelompok subjek penelitian ditentukan secara
acak, sehingga akan diperoleh kesetaraan kelompok yang berada dalam batas-batas
!luktuasi acak. Namun, dalam dunia pendidikan khususnya dalam pebelajaran,
pelaksanaan penelitian tidak selalu memungkinkan untuk melakukan seleksi subjek
secara acak, karena subjek secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok utuh
@naturally !ormed intact groupA, seperti kelompok sisa dalam satu kelas.
'elompok-kelompok ini juga sering kali jumlahnya sangat terbatas.
a. Ran-anganse-araa-a$'engan(es a4a# 'an (esa$"ir'an$e#ompo$ -on(ro#
BT(e randomi)ed pretest!posttest control group design'
Pada desain ini pengelompokan anggota kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dilakuakan secara random. 'emudian dilakukan pretes pada kedua
kelompok tersebut dan diberikan perlakuan pada kelompok eksperimen.
Selanjutnya setelah beberapa aktu dilakukan post tes pada kedua kelompok
tersebut.
)rup Pretes Perlakuan Posttes
'elompok eksperiment
@randomA
C C C
'elompok kontrol
@randomA
C - C
Pada desain penelitian ini dilakukan randomisasi, maka kedua kelompok
mempunyai si!at yang sama sebelum dilakukan perlakuan, sehingga
perbedaan hasil post tes pada kedua kelompok tersebut dapat diseut sebagai
pengaruh dari perlakuan. +esain ini merupakan desain yang terkuat dalam
mengontrol ancaman-ancaman terhadap 8aliditas, tetapi desain ini sulit
dilakukan di lapangan dari segi etika, karena melakuakan perlakuan pada
kelompok yang satu dan tidak melakukan perlakuan pada kelompok yang
lain.
*ancangan ini dapat diperluas dengan melibatkan lebih dari satu 8ariabel
independent, artinya perlakuan dilakukan lebih dari satu kelompok dengan
bentuk perlakuan yang berbeda.
)rup Pretes Perlakuan Posttes
'elompok eksperimen (@randomA
C Perlakuan ( C
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
31/33
4$
'elompok eksperimen
@randomA
C Perlakuan C
'elompok kontrol
@randomA
C - C
b. Ran-angan se-ara a-a$ 'engan (es a$"ir $e#ompo$ $on(ro# B Post test
Only Control Group Design'
+esain ini hampir sama dengan desain penelitian eksperimen murni yang
lain, namun bedanya di sini tidak dilakukan pretes. 'arena kasus-kasus pada
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol diambil secara random,
maka kelompok-kelompok tersebut dianggap sama sebelum dilakukan
perlakuan.
)rup Perlakuan Posttes
'elompok eksperiment
@randomA
C C
'elompok kontrol
@randomA
- C
Pada desain penelitian ini, peneliti dapat megukur pengaruh perlakuan pada
kelompok eksperimen dengan cara membandingkan kelompok tersebut
dengan kelompok kontrol, tetapi peneliti tidak dapat menentukan sejauhmana atau seberapa besar perubahan itu terjadi, sebab pretes tidak dilakukan
untuk data aal.
c. Ran-angan A-a$ Empa( Ke#ompo$ So#omon BT(e "andomi)ed olomon
*our GroupC
Pada dasarnya racangan ini merupakan gabungan dari dua rancangan
eksperimen murni di atas, yaitu rancangan acak tes aal-tes akhir dan
rancagan acak tes akhir saja, sehingga terbentuk rancangan yang melibatkan
empat kelompok, dua kelompok sebagai kelompok eksperimen, dan dua
kelompok sebagai kelompok pembanding @kontrolA.
)rup Pretes Perlakuan Posttes
'elompok eksperiment
@randomA
C C C
'elompok kontrol
@randomA
C - C
'elompok eksperiment
@randomA
- C C
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
32/33
4%
'elompok kontrol
@randomA
- - C
8/18/2019 MAKALAH (1) epidemiologi
33/33
DA/TAR PUSTAKA
udiarto, Eko, +ei (nggraeni. #$$#. $engantar %pidemiologi. Ed. #. "akarta/ E);
(ni Nur *osidah. Studi ross &ver .
http/66rosilatos.blogspot.co.id6#$%#6$56penelitian-prospekti!-penelitian-
kohort.htm. +iakses pada $7 ebruari #$%&
Sastroasmoro, SugitdoIsmail So!yan.#$%%.
'asar 'asar Metodologi $enelitian Klinis.Yogyakarta / Sagungseto
;are,SusanI1nin,NigelIPless-Mulloli,Tanja. #$%3.
An ntroduction o $ublic *ealth And %pidemiology."akarta/ uku
'edokteran E);
0asmi, #$%# .Metode Penelitian Epidemiologi."akarta.Trans in!o media.
http://rosilatos.blogspot.co.id/2012/05/penelitian-prospektif-penelitian-kohort.htmhttp://rosilatos.blogspot.co.id/2012/05/penelitian-prospektif-penelitian-kohort.htmhttp://rosilatos.blogspot.co.id/2012/05/penelitian-prospektif-penelitian-kohort.htmhttp://rosilatos.blogspot.co.id/2012/05/penelitian-prospektif-penelitian-kohort.htmRecommended