EPIDEMIOLOGIC TRIANGLE & VARIABEL EPIDEMIOLOGI
DISUSUN OLEH :
Vira Rahmayanti
Arina Muthia
Putri Ayuni
Devina Koesnatasha A
Annisa Apriliani
Yolanda Mutiara
KELAS 2 B
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2013
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini
yang alhamdulillah tepat waktu yang berjudul “EPIDEMIOLOGIC TRIANGLE &
VARIABEL EPIDEMIOLOGI”.
Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai karakteristik dan interaksi
host, agent, environment serta variable epidemiologi. Diharapkan Makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua mengenai hal tersebut.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Jakarta, 14 Maret 2013
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar ………………………………………………………. 1
Daftar Isi ………………………………………………………. 2
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
………………………………………………………. 3
1.2. Rumusan Masalah ………………………………………………………. 4
1.3. Tujuan
………………………………………………………. 4
BAB II. PEMBAHASAN ………………………………………………………. 5
BAB III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan ……………………………………………………….14
Daftar Pustaka .....................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Konsep Penyebab dan Proses Terjadinya Penyakit
Perkembangan teori penyebab penyakit:
1. Konsep terjadinya penyakit didasarkan karena adanya gangguan makhluk
halus.
2. Hipocrates: timbulnya penyakit karena adanya pengaruh lingkungan yang
meliputi air, udara, tanah cuaca, dan lain-lain.
3. Pada masyarakat China adanya teori humoral yaitu teori penyakit tentang
adanya keseimbangan cairan dalam tubuh manusia.
Pengertian penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari
rantai sebab akibat ke suatu proses kejadian penyakit, yakni proses interaksi
antara manusia dengan berbagai sifatnya (biologis, fisiologis, psikologis,
sosiologis, antropologis) dengan penyebab (agent) serta dengan lingkungan
(environment). Agen: Suatu faktor yang harus hadir untuk suatu penyakit agar
penyakit itu terjadi, contoh: Virus influensa adalah agen influenza. Keadaan
lingkungan (environment) juga menentukan apakah transmisi efektif penyakit
dapat terjadi dalam situasi tertentu.
Konsep Dasar Timbulnya Penyakit
Segitiga Epidemiologi:
Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yang
memberi gambaran tentang hubungan antara tiga faktor yg
berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya
3
Segitiga epidemiologi merupakan interaksi antara Host (penjamu),
Agent (penyebab) dan Environment (lingkungan)
Keadaan di masyarakat dikatakan ada masalah kesehatan jika
terjadi ketidak seimbangan antara Host, Agent dan Environment
Pada saat terjadi ketidakseimbangan antara Host, Agent dan
Environment akan menimbulkan penyakit pada individu atau
masalah kesehatan di masyarakat.
Secara umum, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
1. Studi yang ditujukan untuk menentukan jumlah atau frekuensi dan distribusi
penyakit di suatu daerah berdasarkan variable orang, tempat, dan waktu yang
disebut epidemiologi deskriptif.
2. Studi epidemiologi yang ditujukan untuk mencari factor-faktor penyebab
timbulnya penyakit atau mencari penyebab terjadinya variasi yaitu tinggi atau
rendahnya frekuensi penyakit pada berbagai kelompok individu, studi
epidemiologi ini dikenal sebagai epidemiologi analitik.
Dalam upaya mencari frekuensi distribusi penyakit berdasarkan epidemiologi
deskriptif timbul berbagai pertanyaan berikut,
1. Siapa yang terkena?
2. Bilamana hal tersebut terjadi?
3. Bagaimana terjadinya?
4. Dimana kejadian tersebut?
5. Berapa jumlah orang yang terkena?
6. Bagaimana penyebarannya?
7. Bagaimana cirri-ciri orang yang terkena?
Analisis data epidemiologis berdasarkan variable tersebut digunakan untuk
memperoleh gambaran yang jelas tentang morbiditas dan mortalitas yang dihadapi.
Dengan demikian, memudahkan untuk mengadakan penanggulangan, pencegahan
atau pengamatan. Untuk menentukan adanya peningkatan atau penurunan insiden
4
serta prevalensi penyakit yang timbul, harus diperhatikan kebenaran perubahan
tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
1) Apakah karakteristik host, agent dan environment?
2) Bagaimana konsep interaksi host, agent dan environment?
3) Apa sajakah variable epidemiologi?
4) Apa yang dimaksud variable orang?
5) Apa yang dimaksud variable tempat?
6) Apa yang dimaksud variable waktu?
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut,
1.3.1. Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Dasar
Epidemiologi.
1.3.2. Mampu menjelaskan karakteristik Host, Agent dan Environment.
1.3.3. Mampu menjelaskan penggunaan konsep interaksi Host, Agent dan
Environment.
1.3.4. Mampu menjelaskan variabel Epidemiologi.
1.3.5. Mampu menjelaskan variable orang.
1.3.6. Mampu menjelaskan variable tempat.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik Host Agent and Environment
Host, Agent dan Environmen atau HAE merupakan segitiga epidemiologi yang digunakan oleh ahli epidemiologi untuk menjelaskan mengenai penyebab penyakit. Host, Agent and Environmen memiliki karakter masing-masing, yaitu :
2.1.1. Karakteristik Host atau Penjamu
2.1.1.1.Resistensi
Resistensi merupakan kemampuan penjamu untuk bertahan dari suatu infeksi tertentu. Seperti kuman, virus, bakteri, dan mikroba yang dapat menyebabkan penyakit, dan melemahnya kondisi penjamu.
2.1.1.2. Imunitas
Imunitas adalah kemampuan dari pejamu untuk mengembangkan respon imunologis, baik secara alamiah ataupun non alamiah. Sehingga tubuh kebal terhadap penyakit tertentu.
2.1.1.3. Infectiousness
Infectiousness yaitu kemampuan dari potensi pejamu dalam menularkan penyakit kepada orang lain. Ketika seseorang sakit maka antara manusia yang satu dengan yang lainya dapat menularkan penyakit.
2.1.2. Karakteristik Agent
2.1.2.1. Invectivitas
Kemampuan organism dalam beradaptasi di lingkungan dan berkembang biak pada jaringan tubuh pejamu. Sehingga ketika organisme pada jumlah tertentu dapat menginfeksi pejamu.
6
2.1.2.2. Patogenesitas
Kesanggupan organisme untuk menimbulkan suatu reaksi klinik khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi pada pejamu yang diserang.
2.1.2.3. Virulensi
Kemampuan agent untuk menghasilkan reaksi patologis berat yang dapat menyebabkan kematian.
2.1.2.4. Toksisitas
Kesanggupan agent dalam menghasilkan reaksi kimia yang bersifat racun atau toksis dan dapat menyebabkan rusaknya jaringan pada pejamu yang diserang.
2.1.2.5. Invasitas
Kemampuan agent melakukan penetrasi masuk kedalam jaringan pejamu dan menyebar kedalamnya.
2.1.2.6. Antigenesitas
Antigenesitas adalah kesanggupan organisme untuk merangsang reaksi imunologis dari pejamu.
2.1.3. Karakteristik Environmen atau Lingkungan
2.1.3.1.Topologi
Situasi lokasi yang alami atau buatan yang menyebabkan untuk berkembangnya dan menyebarnya suatu penyakit tertentu.
2.1.3.2.Geografis
Keadaan yang berhubungan dengan struktur geologi dan bumi yang menyebabkan penyebaran penyakit.
7
2.2 Konsep interaksi Host, Agent, Environment.
Dalam mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, usaha
minimal yang dapat dilakukan seorang Public Health ialah dengan menjaga
keseimbangan ekologi, atau yang sering kita ketahui dengan menjaga konsep
keseimbangan Triangle Epidemiology (Host, Agent, Environment). Kesehatan
di masyarakat dikatakan bermasalah jika terjadi ketidak seimbangan antara
ketiganya. Mengingat kompleksnya hubungan antar ketiga faktor tersebut,
maka tidak ada satupun jenis penyakit yang hanya disebabkan oleh satu faktor
saja. Interaksi antar ketiganya menciptakan berbagai konsep yang saling
berkaitan satu sama lain. Yaitu, interaksi antara host dengan agent, host
dengan environment, dan agent dengan environment.
2.2.1. Interaksi host-agent
8
E
A H
EA
H
EA
H
Ketika kondisi seimbang sedang berjalan, terdapat agent baru
muncul, jumlah agent bertambah, sehingga menyebabkan kemampuan
agent untuk menginfeksi host bertambah.
2.2.2. Interaksi host-environment
Pada musim atau cuaca
tertentu, agent bertambah sehingga potensi penularan bibit penyakit
kepada host akibat cuaca tersebut meningkat.
2.2.3. Interaksi agent-environment
Interaksi antar keduanya bekerja saling berdampingan satu sama
lain. Dapat digambarkan ketika environment bertambah, hal itu dapat
menyebabkan agent bertambah juga. Dan ketika agent bertambah,
biasanya disebabkan karena kondisi environment yang mendukung.
2.3 Variabel Epidemiologi (Epidemiologi Deskriptif)
Variable epidemiologi adalah segala faktor yang dapat
menimbulkan penyakit epidemik, baik penyakit infeksi maupun
penyakit non infeksi yang terjadi pada masyarakat.
Berdasarkan peranannya epedimiologi terbagi atas
epidemiologi deskriptif dan analitik. Peranan epidemiologi
deskriptif adalah membandingkan kelompok-kelompok
9
menurut waktu, tempat dan orang yang sering disebut
dengan variabel epidemiologi. Analisis epidemiologis
berdasarkan variabel tersebut digunakan untuk memperoleh
gambaran yang jelas tentang morbiditas dan mortalitas yang
dihadapi. Dengan demikian memudahkan untuk mengadakan
penanggulangan, pencegahan dan pengamatan. Uuntuk
menentukan adanya peningkatan atau penurunan insidensi
atau prevalensi penyakit yang timbul, harus diperhatikan
kebenaran perubahan tersebut.
2.3.1 Variabel Epidemiologi :
2.3.1.1.Waktu
Kejadian penyakit menurut waktu seperti jam,
hari, minggu dan bulan serta tahun. Tujuan mengetahui
waktu adalah untuk dapat memperkirakan sumber
penyakit dengan melihat masa inkubasi penyakit,
perkiraan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) dan
melihat penurunan kasus karena program kesehatan
tertentu, misalnya penurunan penyakit TB selama
dicanangkan program imunisasi atau penurunan
penularan DBD setelah pencanangan 3M Plus.
2.3.1.2. Tempat
Maksudnya adalah perkotaan, pedesaan,
pemukiman domestik asing dan sebagainya. Hubungan
penyakit dengan tempat menunjukkan adanya faktor-
faktor yang mempunyai arti penting sebagai penyebab
timbulnya penyakit antara penghuni dengan tempat
yang dihuni.
2.3.1.3. Variabel Orang
10
Variabel orang adalah ciri-ciri yang didapat sejak
lahir ataupun sesudah lahir. Untuk mengidentifikasikan
seseorang terdapat variabel yang tak terhingga
banyaknya, tetapi hendaknya dipilih variabel yang
dapat digunakan sebagai indikator untuk menentukan
ciri seseorang. Untuk menentukan variabel mana yang
dapat digunakan sebagai indikator, hendaknya
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan serta
sarana yang ada.
Karakteristik yang selalu diperhatikan dalam
suatu penyelidikan epidemiologi untuk variabel orang
adalah umur, ras, status kekebalan, jenis kelamin, kelas
sosial (pendidikan, pekerjaan, penghasilan), golongan
etnik, status perkawinan, besarnya keluarga, paritas
(keturunan), dan lain sebagainya yang berhubungan
dengan variabel orang, seperti gaya hidup dan
kebiasaan makan (Sutrisna, 1994).
Pentingnya variabel orang misalnya umur adalah
untuk mengetahui :
a. Potensi mereka untuk terpapar dengan
sumber infeksi
b. Tingkat imunisasi merek
c. .Aktifitas fisiologi
Variabel orang dapat digunakan untuk
mengetahui populasi yang berisiko.
2.4 Variabel Tempat
Penyebaran menurut tempat pada prinsipnya sama dengan mencoba
menjawab pertanyaan “where”. Tempat kejadian kasus atau masalah
11
kesehatan sangat penting diketahui karena tempat kejadian yang erat
kaitannya dengan lingkungan yang sesuai dengan model segitiga
epidemiologi. Distribusi menurut tempat sama artinya dengan area geografis,
luas dan tinggi lokasi sehingga tempat biasanya di katagorikan di kotomi
(perkotaan dan pedesaan (urban dan rural), pemukiman dan non pemukiman,
domestik dan asing, didalam dan diluar, serta institusi dan non institusi).
Analisis perubahan frekuensi penyakit didasarkan pada antar-tempat
(batas alamiah, iklim, temperatur), antara urban dan rural (kepadatan
penduduk suplai air), dalam negara (provinsi), antar-negara (internasional),
variasi dan ketetapan diagnosis, serta sistem pelaporan.
Distribusi menurut lokasi tempat kasus penyakit atau masalahterjadi,
menentukan jenis penyebaran penyakit atau masalah kesehatan. Profil
kesehatan di Indonesia secara nasional umumnya terbagi menurut provinsi
dan kabupaten. Dari beberapa indikator kadang dikelompokkan menjadi
bagian barat, tengah, dan timur. Perbedaan tingkat kesehatan antar-wilayah
seringkali bukan hanya sekedar perbedaan tempat atau daerah tetapi pada
umumnya berlatar belakang masalah lingkungan yang sangat kompleks. Profil
kesehatan dapat dibedakan diantara daerah atau menurut katagori, misalnya
anka kematian bayi, angka kelahiran atau angka cakupan yang akan berbeda
dari satu daerah dengan daerah yang lain.
2.5 Variabel Waktu
Uraian tentang waktu pada distribusi kejadian penyakit atau masalah
kesehatan pada prinsipnya berkaitan dengan pertanyaan “when”. Pengertian
waktu berkaitan dengan detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, dekade,
dan abad. Variabel waktu dalam epidemiologi terutama berkaitan dengan
perubahan kajadian penyakit baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Beberapa pola perubahan yang berkaitan dengan waktu antara lain, skala
perubahan frekuensi penyakit yaitu :
12
1. Variasi jangka pendek (fluktuasi)
2. Variasi berkala (siklis)
a. Variasi musiman (berulang interval < 1 tahun)
b. Variasi siklik (berulang interval > 1 tahun)
3. Variasi jangka panjang (secular trends)
Variabel jangka pendek adalah perubahan jangka pendek atau
fluktuasi, adalah perubahan naik-turunnya frekuensi kejadian penyakit yang
berjangka waktu relatif pendek. Contoh kejadian yang relatif pendek adalah
keracunan makanan yang bersumber pada satu tempat, puncak frekuensi
insiden umumnya hanya satu dan setelah itu wabah tersebut akan selesai.
Variabel berkala adalah perubahan secara berkala dengan interval daur
waktu dalam hitungan bulan atau musim sampai tahun. Umumnya penyakit
menular yang endemis biasanya menunjukkan daur atau siklus musiman.
Beberapa jenis penyakit tersebut sering kali dapat dijelaskan latar belakang
kejadiannya yang berkaitan dengan host, agent, dan environment. Contohnya,
penyakit demam berdarah yang terjadi sesudah pergantian musim hujan ke
musim kemarau.
Variasi jangka panjang (secular trends) adalah perubahan frekuensi
penyakit atau masalah kesehatan yang terjadi dalam waktu yang panjang.
Dibeberapa negara maju yang sistem pencatatan kesehatannya sudah baik dan
sudah lama, menunjukkan angka insiden dan prevalens yang jelas dan teratur
dari tahu ke tahun. Di Indonesia masih sukar untuk melihat hal tersebut
(misalnya : cacar dan polio).
Variabel waktu bermanfaat dalam :
1. Memprediksi puncak insiden.
2. Merencanakan upaya penanggulangan.
3. Malakukan evaluasi dampak penanggulangan yang telah dilaksanakan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Triangle Epidemiology (Host, Agent, Environment) atau HAE
merupakan segitiga epidemiologi yang digunakan oleh ahli epidemiologi
untuk menjelaskan mengenai penyebab penyakit. Dalam mewujudkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya, usaha minimal yang dapat dilakukan
seorang Public Health ialah dengan menjaga konsep keseimbangan host,
agent, environment. Dengan menjaga konsep keseimbangan HAE dengan
menggunakan variabel epidemiologi yaitu variable orang, variable waktu, dan
variable tempat seorang Public Health dapat mengetahui faktor-faktor
14
penyebab penyakit dan mencegah agar penyakit tersebut tidak dating lagi
ataupun menular.
Daftar Pustaka
Budiarto, Eko.2003. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Gerstman, B.Burn. 1998. Epidemiology Kept Simple : An Introduction to Traditional
and Modern Epidemiology.John Wiley & Sons.
Rajab, Wahyudin. 2009. Buku ajar epidemiologi untuk mahasiswa kebidanan.
Jakarta:EGC.
(http://mustafamura.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=206:dasar-dasar-
15
epidemiologi&catid=97:surveilans-epidemiologi&Itemid=112, diakses tanggal 14
maret 2013. Mustafa, mura. 2011. [pdf].)
Reskiaddin laode, http://kesmas-ode.blogspot.com/2012/10/karakteristik-host-agent-dan-environment.html, diakses tanggal 14/03/2013 pukul 20.00)
Reskiaddin laode, http://kesmas-online.blogspot.com/2011/04/karakteristik-host-agent-dan_06.html, diakses tanggal 14/03/2013 pukul 20.00)
Reskiaddin laode, http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/03/konsep-dasar-epidemiologi-penyakit.html, diakses tanggal 14/03/2013 pukul 20.00)
(http://books.google.co.id/books?
id=DrTEvxpXLWMC&pg=PA60&dq=variabel+tempat+dan+waktu+pada+host,
+agent+dan+environment&hl=id&sa=X&ei=LzlFUdP4OZDjrAeDwIDgAw&redir_esc=y#v=one
page&q=variabel%20tempat%20dan%20waktu%20pada%20host%2C%20agent%20dan
%20environment&f=false, diakses pada tanggal 16/03/2013)
16
Recommended