8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
1/29
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangTuntutan Masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan
dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat. oleh
karena itu pelayanan keperawatan ini perlu mendapat prioritas utama dalam
pengembangan ke masa depan. Perawat harus mau mengembangkan ilmu
pengetahuannya dan berubah sesuai tuntutan masyarakat, dan menjadi
tenaga perawat yang professional.Pengembangan dalam berbagai aspek keperawatan bersifat saling
berhubungan, saling bergantung, saling mempengaruhi dan saling
berkepentingan. oleh karena itu inovasi dalam pendidikan keperawatan,
praktek keperawatan, ilmu keperawatan dan kehidupan keprofesian
merupakan fokus utama keperawatan Indonesia dalam proses
profesionalitas. Proses profesionalisasi merupakan proses pengakuan
terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai dan diterima secara spontan oleh
masyarakat, maka dituntut untuk mengembangkan dirinya dalam sistim
pelayanan kesehataan.Keperawatan Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses
mewujudkan keperawatan sebagai profesi, maka akan terjadi beberapa
perubahaan dalam aspek keperawatan yaitu penataan pendidikan tinggi
keperawatan, pelayanan dan asuhan keperawatan, pembinaan dan kehidupan
keprofesian, dan penataan lingkungan untuk perkembangan keperawatan.
1.2 Tujuan PenulisanTujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut! Tujuan "mum yaitu membantu mahasiswa untuk berpikir secara kritis,
serta untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan para mahasiswa
tentang ketenagaan.
# Tujuan Khusus yaitu setiap mahasisa$i dapat a Menjelaskan tentang ketenagaan.
b Menguraikan dan menjelaskan tentang proses perekrutan tenaga
keperawatan.
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
2/29
c Menyebutkan jenis tenaga keperawatan serta tugas dan tanggung
jawabnya.d Menyebutkan dan menjelaskan klasifikasi tenaga keperawatan di
Indonesia.e Menguraikan perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan.
1.3 Metode Penulisan
Metode penulisan yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini
adalah pola deskripsi, yakni mengambarkan, memaparkan serta menjelaskan
kembali apa yang telah kami dapat dan telah kami pelajari sebelumnya dari
berbagai sumber yang telah kami padukan menjadi satu rangkaian
berdasarkan pemahaman kami, agar para mahasiswa juga dapat mengerti
dan memahami tentang salah satu mata kuliah yang kami sajikan dalam
ketenagaan.
Metode penulisan untuk bahan sumber yang kami dapatkan adalah
sebagai berikut
! Mencari bahan di perpustakaan berdasarkan sumber yang sesuai dengan
materi.
# Mencari buku sumber yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan.
% Mencari ke internet, dll.
1. !iste"atika Penulisan&istematika penulisan yang penulis gunakan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut
Ba# I Penda$uluan
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
3/29
'erisikan tentang latar belakang, pembatasan masalah,tujuan penulisan
dan metode penulisan makalah ini.Ba# II Tinjauan Teoritis
Membahas tentang hakekat ketenagaan, jenis tenaga keperawatan,
klasifikasi tenaga keperawatan serta perhitungan kebutuhan tenaga
keperawatan. Ba# III Tinjaun %asus
'erisikan tentang kasus yang akan dibahasBa# I& %esi"'ulan dan !aran'erisikan tentang kesimpulan dan saranDa(tar 'ustaka
BAB II
TINA)AUAN TE*+ITI!
2.1 !iste" Model Metode Asu$an %e'era,atan Pro(esional -MP%P
&istem M(KP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan empat
unsur, yakni standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan, dan sistem
M(KP. )efinisi tersebut berdasarkan prinsip*prinsip nilai yang diyakini dan akan
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
4/29
menentukan kualitas produksi atau jasa layanan keperawatan. +ika perawat tidak
memiliki nilai*nilai tersebut sebagai sesuatu pengambilan keputusan yang
independen, maka tujuan pelayanan kesehatan atau keperawatan dalam memenuhi
kepuasan pasien tidak akan dapat terwujud.
"nsur*unsur dalam praktek keperawatan dapat dibedakan menjadi empat
yaitu, standar, proses keperawatan, dan sistem M(KP. )alam menetapkan suatu
model, keempat hal tersebut harus jadi bahan pertimbangan karena merupakan
suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
(da beberapa Komponen Model Praktik Keperawatan Profesional antara
lain adalah
a. ilai Profesional Pengembangan
Model Praktik Keperawatan Profesional didasarkan pada nilai professional. ilai
professional merupakan inti dari Model Praktik Keperawatan Profesional, yang
meliputi nilai intelektual, komitmen moral, otonomi, kendali, dan tanggung
gugat.
b. Pendekatan manajemen
Pendekatan manajemen digunakan untuk mengelola sumber daya yang ada
meliputi ketenagaan, alat, fasilitas serta menetapkan &tandar (suhan
Keperawatan -&(K . Pada Model PraktikKeperawatan Profesional ini
kemampuan manajemen keperawatan yang dikembangkan terutama dalam hal
mengelola perubahan dan pengambilan keputusan.
c. &istem pemberian asuhan keperawatan
&istem pemberian asuhan keperawatan -care delivery system merupakan metode
penugasan bagi tenaga perawat yang digunakan dalam memberikan pelayanan
keperawatan kepada klien. &istem atau metode tersebut merefleksikan falsafah
organisasi, struktur, pola ketenagaan dan populasi klien. &aat ini dikenal lima jenis
metode pemberian asuhan keperawatan, yang terdiri dari metode kasus,
fungsional, tim, primer dan manajemen kasus.
d. /ubungan professional
Pengembangan Model Praktik Keperawatan Profesional -MPKP memungkinkan
terjadinya hubungan professional di antar perawat dan praktisi kesehatan lainnya.
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
5/29
/ubungan ini dapat terjadi melalui sistem pendokumentasian keperawatan, operan
tugas jaga,konferensi awal dan akhir, dan pembahasan kasus.
e. Kompensasi dan Penghargaan
Pada suatu layanan professional, seseorang mempunyai hak atas kompensasi dan
penghargaan. Kompensasi merupakan salah faktor yang dapat meningkatkan
motivasi, pada Model Praktik. Keperawatan Profesional karena masing*masing
perawat mempunyai peran dan tugas yang jelas sehingga dapat dibuat klasifikasi
yang obyektif sebagai dasar pemberian kompensasi dan penghargaan.
f. (spek Pengembangan Model Praktik Keperawatan Profesional
Menurut &itorus -!001 yang diperkuat oleh ursalam -#22# ,berdasarkan tingkat
perkembangan keperawatan di Indonesia untuk dapat menerapkan Model Praktik
Keperawatan Profesional ada tiga aspek yang perlu dikembangkan yang meliputi
!. Ketenagaan )alam pengembangan Model Praktik Keperawatan
Profesional aspek ketenagaan merupakan komponen pertama yang harus
dipertimbangkan, sehingga tujuan pelayanan dapat dicapai. Menurut
3erdati -#224 dalam penerapan sistem pemberianasuhan keperawatan
terdapat % strategi manajemen yang penting dalam mengelola sumber
daya keperawatan yaitua. &istem klasifikasi pasien
&istem ini dikembangkan untuk mewujudkan asuhan keperawatan yang bermutu
dan efisisien, karena pelayanan diberikan sesuai dengan tingkat kebutuhan pasien,
merupakan metode untuk memperkirakan dan mengkaji jumlah kebutuhan pasien
terhadap pelayanan keperawatan, sehingga dapat diketahui jam efektif perawat
untuk melakukan pelayanan keperawatan. )epkes -#22! menetapkan indikator jumlah jam kontak perawat dengan pasien rata*rata selama 5,4 jam$hari.
b. &tafing
&taffing merupakan salah satu fungsi khusus manajemen keperawatan yang terdiri
dari kegiatan*kegiatan mengidentifikasi jenis dan jumlah dan kategori tenaga
yang dibutuhkan pasien, mengalokasikan anggaran tenaga, merekrut, seleksi dan
penempatan perawat, orientasi danmengkombinasikan tenaga pada konfigurasi
yang baik.
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
6/29
c. Penjadwalan
Penetapan jumlah tenaga dan penjadwalan adalah merupakan proses
pengorganisasian sumber daya yang berharga untuk menentukan berapa banyak
dan kriteria tenaga seperti apa yang dibutuhkan untuk setiap shift. &edangkan
menurut Komisi (kreditasi 6umah &akit -K(6& menyebutkan bahwa agar
pelayanan keperawatan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan seorang Kepala
6uang harus menyusun jadwal dinas yang dapat mencerminkan jumlah dan
kategori tenaga yang berkemampuan baik pada setiap shift dan ada penunjukan
perawat sebagai penanggung jawab shift dengan disertai pembagian tugas yang
jelas.
#. Penerapan sistem pemberian asuhan keperawatan
Merupakan metode penugasan yang dipilih dalam mem berikan pelayanan
asuhan keperawatan sesuai dengan kondisi yang ada di 6umah &akit. &istem
pemberian asuhan keperawatan harus merefleksikan falsafah organisasi, struktur,
pola ketenagaan dan karakteristik populasi pasien yang dilayani. "ntuk
memperoleh gambaran penerapan sistem ini dapat dilihat dari tanggung jawab
pelaksanaan uraian tugas dan tanggung jawab kepala ruang rawat, kepala group,
7I, dan perawat pelaksana.
Tapi ada juga beberapa 8aktor*faktor yang berhubungan dalam perubahan
-M(KP yaitu kualitas pelayanan keperawatan .&etiap upaya untuk meningkatkan
pelayanan keperawatan selalu berbicara mengenai kualitas. Kualitas amat
diperlukan untuk
!. Meningkatkan asuhan keperawatan kepada pasien atau konsumen.
#. Menghasilkan keuntungan atau pendapatan -institusi%. Mempertahankan eksistensi institusi.5. Meningkatkan kepuasan kerja.4. Meningkatkan kepercayaan konsumen atau pelanggan.1. Menjalankan kegiatan sesuai aturan atau standar.
2.2 Analisis !/*T
2.2.1 De(inisi
(nalisa &39T adalah instrument perencanaan strategis yang
klasik. dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
7/29
kesempatan eksternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara
sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah
strategi. Instrument ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai,
dan hal*hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka - ew 3eave,
#22# .
(nalisa &39T adalah evaluasi secara keseluruhan terhadap
kekuatan, kelemahan, kesempatam dan ancama yang dimiliki perusahaan
-Kotler dan (mstrong,#22: .
(nalisa &39T merupakan sebuah metode perencanaan strategis
yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dan spekulasi bisnis atau
proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang
mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut -/affianto,
#220 .
!. Strenght, faktor internal yang mendukung perusahaan dalam mencapai
tujuannya. 8aktor pendukung dapat berupa sumber daya, keahlian, atau
kelebihan lain yang mungkin diperoleh berkat sumber keuangan, citra,
keunggulan dipasar, serta hubungan baik antara buyer dengan supplier.#. Weakness, faktor internal yang menghambat perusahaan dalam
mencapai tujuannya. 8aktor penghambat dapat berupa fasilitas yang
tidak lengkap, kurangnya sumber keuangan, kemampuan, mengelola,
keahlian pemasaran dan citra perusahaan.%. Opportunitty, faktor eksternal yang mendukung dalam pencapaian
tujuan dapat berupa perubahan kebijakan, perubahan, persaingan,
perubahan teknologi dan perkembangan hubungan suplier dan buyer.5. Threat, faktor eksternal yang menghambat perusahan dalam mencapai
tujuannya. 8aktor eksternal yang menghambat perusahaan dapat
berupa masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat,
meningkatnya bargaining power daripada supplier dan buyer utama,
perubahan teknologi serta kebijakan baru.
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
8/29
2.2.2 Pendekatan %ualitati( Matriks !/*T
Pendekatan kualitatif matriks &39T sebagaimana
dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua
paling atas adalah kotak faktor eksternal -pelungan dan tangtangan
sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal -kekuatan
dan kelemahan . ;mpat kotak lainnya merupakan kotak isu*isu
strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara faktor*
faktor internal da eksternal.
Matriks &39T Kearns
;ksternal
Internal9PP96T" IT< T6;(T/&
&T6; =T/Comparative
Advantage Mobilization
3;(K ;&& ivestement!"nvestement amage Control
&umber /isyam, !00:
Keterangan
&el ( Comparative Advantages
&el ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang
sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk
bisa berkembang lebih cepat.
&el ' Mobilization
&el merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. )isini
harus dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan
kekuatan organisasi untuk memperlunak acaman dari luar tersebut,
bahkan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.
&el 7 ivestment!"nvestment
&el ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan
peluang dari luar. &ituasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada
situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan
namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
9/29
cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil
adalah -melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi
lain atau memaksakan menggarap peluang itu atau investasi.
&el ) amage Control
&el ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel karena
merupakan pertemuan anatara kelemahan organisasi dengan
ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang salah akan
membawa bencana yang besar bagi organisasi. &trategi yang harus
diambil adalah amage Control -mengendalikan kerugian
sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.
2.3 Matriks I0E dan E0E
2.3.1 Matriks I0E - Internal Factor Evaluation)
Matriks I8; digunakan untuk mengetahui faktor*faktor internal
perusahaan berkaitan dengan kekuatan - strengths# dan kelemahan
-weaknesses yang dianggap penting. )ata dan informasi aspek internal
perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan, misalnya dari
aspek manajemen, keuangan, &)M, pemasaran, sistem informasi, dan
produksi atau operasi.
Tahapan kerja matriks I8; adalah sebagai berikut
a. 'uatlah daftar $riti$al su$$ess %a$tors untuk aspek internal kekuatan
- strengths dan kelemahan - weaknessesi#.
b. Tentukan bobot - weight dari $riti$al su$$ess %a$tors tadi dengan sakala
yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya.
+umlah seluruh bobot harus sebesar !,2. ilai bobot dicari dan dihitung
berdasarkan rata*rata industrinya.
c. 'eri rating -nilai antara ! sampai 5 bagi masing*masing factor yang
memiliki nilai
! > sangat lemah# > tidak begitu lemah% > cukup kuat
5 > sangat kuat
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
10/29
+adi rating mengacu pada kondisi perusahaan, sedangkan bobot mengacu
pada industry dimana perusahaan berada.
d. Kalikan antara bobot dan rating dari masing*masing factor untuk
menentukan nilai skornya.
e. +umlahkan semua skor untuk mendpatkan skor total bagi perusahaan yang
dinilai. ilai rata*rata adalah #,4 manandakan bahwa secara internal,
perusahaan adalah lemah, sedangkan nilai yang berda doatas #,4
menunjukan posisi internal yang kuat.
Matriks I8; terdiri dari cukup banyak faktor. jumlah factor*faktornya tidak
berdampak pada jumlah bobot karena ia selalu berjumlah !,2
2.3.2 Matriks E0E - External Factor Evaluation)
Matriks ;8; digunakan untuk mengevaluasi faktor*faktor eksternal
perusahaan berkaitan dengan opportunities -peluang dan threat -ancaman
bagi perusahaan. )ata eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal*hal
menyangkut persoalan ekonomi, social, budaya, demografi, lingkungan,
politik, pemerintahan, hukum, teknologi, persainagan dipasar industry dimana
perusahaan berada, serta data eksternal relevan lainnya. hal ini penting karena
factor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap
perusahaan. Tahapan kerja dari matriks ;8; adalah sebagai berikut
a. 'uatlah daftar critical su$$ess %a$tors -factor*faktor utama yang
menpunyai dampak yang penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha
untuk aspek eksternal yang mencangkup perihal opportunities -peluang
dan threat -ancaman bagi perusahaan.
b. Tentuka weight dan $riti$al su$$ess %a$tor tadi dengan skala yang lebih
tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. +umlah
seluruh bobot harus sebesar !,2. ilai bobot dicari dan dihitung
berdasarkan rata*rata industrinya.
c. Tentuka rating setiap critical success factors antara !*5, dimana ?
! > dibawah rata*rata# > rata*rata% > diatas rata*rata
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
11/29
SKKuatSedangLemahO4,03,0-4,0 3,0 2,0-2,99 2,0 1,0-1,99 1,0RTinggi
3,0-4,0 T3,0O
TSedangA2,0-2,99L2,0
ERendah 1,0-1,99!"1,0ES K O R T O T A L # " E
#
#% % %#
#####
5 > sangat bagus6ating ditentukan berdasarkan efektifitas strategis perusahaan, dengan
demikian nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan.
d. (likan nilai bobot dengan ratingnya untuk mendaoatkan skor semua
$riti$al su$$ess %a$tors
e. +umlahkan semua skors untuk mendapatkan skors total bagi perusahaan
yang dinilai. &kor total 5.2 mengindikasikan bahwa perusahaan merespon
dengan cara ynag luar biasa terhadap peluang*peluang yang ada dan
menghindari ancaman*ancaman dipasar industrinya. semntara itu, skor
total sebesar !.2 mengindikasikan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan
peluang*peluang yang ada atau tidak menghindari ancaman*ancaman
eksternal.
2.3.3 Matriks Internal Eksternal -IE
Matriks I; bermanfaat untuk memposisikan suatu &'" perusahaanke dalam matriks yang terdiri dari 0 sel dengan memperhatikan nilai total
;8; dan I8;. Matriks I; menempatkan berbagai divisi dari organisasi
dalam diagram skematis, sehingga disebut matriks portofolio. Matriks I;
dengan sumbu hori@ontal A adalah nilai I8; yang dibagi menjadi % daerah
yaitu
!,2 B !,00 > I8; lemah
#,2 B #,00 > I8; rata*rata%,2 B 5,2 > I8; kuat
Matriks I; dengan sumbu verti kal < adalah nilai ;8; yang dibagi
menjadi % daerah, yaitu
!,2 B !,00 > ;8; rendah
#,2 B #,00 > ;8; rata*rata
%,2 B 5,2 > ;8; kuat
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
12/29
2. Perioritas Masala$
Proses untuk memprioritaskan masalah dengan metode
pembobotan yang memperhatikan aspek
a. Magnetude -Mg Kecenderungan besar dan seringnya
masalah terjadi. b. &every -&v 'esarnya kerugian yang ditimbulkan dari
masalah ini.c. Manageability -Mn 'erfokus pada keperawatan sehingga dapat
diatur untuk perubahan.d. ursing 7onsent - c Melibatkan pertimbangan dan perhatian
perawat.e. (ffability -(f Ketersediaan sumber daya
6entang nilai yang digunakan adalah !* 4
!. &angat penting 4
#. Penting 5
%. 7ukup penting %
5. Kurang penting #
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
13/29
4. &angat kurang penting !
2. 0is$ #one Analisis
Cangkah*langkah dalam penyusunan )iagram &ishbone dapat
dijelaskan sebagai berikut
!. Membuat kerangka )iagram &ishbone .Kerangka )iagram &ishbone meliputi kepala ikan yang
diletakkan pada bagian kanan diagram. Kepala ikan ini nantinya akan
digunakan untuk menyatakan masalah utama. bagian kedua merupakan
sirip, yang akan digunakan untuk menuliskan kelompok penyebab
permasalahan. bagian ketiga merupakan duri yang akan digunakan
untuk menyatakan penyebab masalah. 'entuk kerangka )iagram
&ishbone tersebut dapat digambarkan sebagai berikut
#. Merumuskan masalah utama
Masalah merupakan perbedaan antara kondisi yang ada dengan
kondisi yang diinginkan -3. Pounds, !010 . Masalah juga dapat
didefinisikan sebagai adanya kesenjangan atau gap antara kinerja
sekarang dengan kinerja yang ditargetkan. Masalah utama ini akan
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
14/29
ditempatkan pada bagian kanan dari )iagram &ishbone atau
ditempatkan pada kepala ikan. 'erikut contoh rumusan masalah utama
%. Cangkah berikutnya
Mencari faktor*faktor utama yang berpengaruh atau berakibat
pada permasalahan. Cangkah ini dapat dilakukan dengan teknik
brainstorming . Menurut &carvada -#225 , penyebab permasalahan
dapat dikelompokkan dalam enam kelompok yaitu materials -bahan
baku , ma$hines and e'uipment -mesin dan peralatan , manpower -sumber daya manusia , methods -metode , Mother (ature!environment
-lingkungan , dan measurement -pengukuran . =aspers@ dan 8ontana
-#2!! mengelompokkan penyebab masalah menjadi tujuh yaitu
manpower -&)M , ma$hines -mesin dan peralatan , methods -metode ,
materials -bahan baku , media, motivation -motivasi , dan money
-keuangan . Kelompok penyebab masalah ini kita tempatkan di
)iagram &ishbone pada sirip ikan.
5. Menemukan penyebab
Masing*masing kelompok penyebab masalah. Penyebab ini
ditempatkan pada duri ikan. 'erikut disajikan contoh penyebab
masalah rendahnya kualitas lulusan diklat.
4. Cangkah selanjutnya
&etelah masalah dan penyebab masalah diketahui, kita dapat
menggambarkannya dalam )iagram &ishbone. C ontoh )iagram
&ishbone berikut terkait dengan permasalahan rendahnya kualitas
lulusan diklat seperti yang telah dijelaskan di atas.
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
15/29
2. Alternati e Pe"e4a$an Masala$
Prioritas masalah didapatkan maka suatu seleksi penyelesaian atau
strategi*starategi eksternal dan eksternal guna mendapatkan strategi yang
akan digunakan terlebih dahulu untuk menyelesaikan masalah denganmempertimbangkan kemampuan, kemudahan, kesiapan dan daya ungkit
strategi. &eleksi penyelesaian masalah menggunakan pembobotan 7(6C
yaitu
7 7appability > Kemampuan melaksanakan alternative
( (cceability > Kemudahan menggunakan alternative
6 6eadiness > Kesiapan dalam melaksanakan alternative
C Ceverage > )aya ungkit alternative dalam penyelesaian masalah
6entang penilaian !*4 yaitu
4 > &angat mampu
5 > Mampu
% > 7ukup mampu
# > Kurang mampu
! > Tidak mampu
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
16/29
BAB III
TIN)AUAN %A!U!
6uang )ahlia, ruang perawatan anak dengan %2 tempat tidur '96 42D, jumlah
perawat !E orang, dengan kualifikasi &PK !2 orang, )% 5 orang, &! % orang,
kepala ruangan &! keperawatan, pengalaman kerja ! tahun, belum punya sertifikat
pelatihan manajemen kepala ruangan. 6uangan tampak kotor, pekerjanya malas.
s. &ari -perawat senior$mantan kepala ruangan merasa kedudukannya digeser
s. +uwita -kru saat ini sehingga sering tidak mendukung kebijakan kepala
ruangan. (lat*alat keperawatan kurang lengkap, kecuali alat tenun yang cukup
banyak.
3.1 %ajian Analisis dan !ituasi %asus
a. 6uang )ahlia, ruang perawatan anak dengan %2 tempat tidur '96 42D,
jumlah perawat !E orang, dengan kualifikasi &PK !2 orang, )% 5 orang,
&! % orang, kepala ruangan &! keperawatan b. Kepala ruangan belum punya sertifikat pelatihan manajemen kepala ruanganc. 6uangan tampak kotor d. Pekerja kebersihannya malase. (lat*alat keperawatan kurang lengkap, kecuali alat tenun yang cukup
banyak.
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
17/29
f. (danya persaingan kedudukan
3.2 Analisis !/*T
!trengt$ /eekness *''ortunit5 T$reats!. Perawat
lulusan & !
berjumlah %
orang dan
tingkatan
pendidikan )%
berjumlah 5
orang#. &arana dan
prasarana
mencakup %2
tempat tidur,
'96 42D dan
alat tenun
sudah cukup
banyak
!. Perawat
lulusan
pendidikan
&PK
berjumlah !2
orang#. 6uangan
tampak kotor %. Kebijaksanaan
kepala
ruangan yang
kurang5. Tata tertib 6&
yang kurang4. "nit
fungsional
belum dapat
menampilkan
kinerja yang
optimal dalam
pelayanan,
karena belum punya
sertifikat
pelatihan
manajemen
kepala
ruangan
!. Kebijakan 6&
untuk
melanjutkan
pendidikan
bagi &PK #. )ukungan
kebijakan
depkes 6I%. Kebijakan 6&
terhadap
mobilisasi
struktur modal
seperti
renumerasi5. Kebijakan 6&
terhadap
struktur
ruangan
bangunan4. (danya
demonstrasi
pembangunankesehatan
yang
diwujudkan
dalam
kemitraan
!. Persaingan
antar 6&
semakin ketat
dalam
pelayanan
kesehatan#. Infeksi
nosokomial
akibat
kurangnya
kebersihan
disetiap unit
ruangan
%. Kunjunganmenurun
akibat
pelayanan
medis yang
kurang
memadai5. Prosedur dan
pengelolaan
keuangan yang
menjadi
kendala dalam
pengadaan
peralatan serta
penyediaan
untuk
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
18/29
mendukung
pelayanan
kesehatan4. )ibukanya
investor
bidang
pelayanan
kesehatan
3.3 Matriks !/*T
&trength -& 3eakness -3internal
;ksternal
!. Mutu &)M tingkat
pendidikan &! berjumlah
% orang dan tingkat
pendidikan )% berjumlah
5 orang#. &arana dan prasarana
mencakup %2 tempat
tidur, '96 42D dan alat
tenun sudah cukup
banyak
!. Mutu &)M dengan
tingkat pendidikan &PK
berjumlah !2 orang#. 6uangan tampak kotor %. Kebijaksanaan kepala
ruangan yang kurang5. Tata tertib 6& yang
kurang4. "nit fungsional belum
dapat menampilkan
kinerja yang optimal
dalam pelayanan, karena
belum punya sertifikat
pelatihan manajemen
kepala ruangan9pportunity -9
!. Kebijakan 6& untuk
melanjutkan pendidikan
bagi &PK #. )ukungan kebijakan
depkes 6I%. Kebijakan 6& terhadap
&9 &trategy
!. Kebijakan 6.& untuk
melanjutkan tingkat
pendidikan &PK
sehingga mutu &)M
medis meningkat
39 &trategy
!. Kebijakan 6.& dalam hal
sertifikat pelatihan
manajemen Kepala
6uangan
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
19/29
mobilisasi struktur
modal seperti renumerasi5. Kebijakan 6& terhadap
struktur ruangan
bangunan4. (danya demonstrasi
pembangunan kesehatan
yang diwujudkan dalam
kemitraan
#. Kebijakan 6.& terhadap
struktur bangunan
sehingga sarana dan
prasarana memadai
#. Kebijakan 6.& untuk
meningkatkan tata tertib
dalam setiap unit
pelayanan
%. Kebijaksanaan 6.&
terhadap mobilisasi
terhadap struktur modal
yang dapat
mempengaruhi kebijakanKepala 6uangan
Threats -T
!. Persaingan antar 6s
semakin ketat dalam
pelayanan kesehatan#. Infeksi nosokomial
akibat kurangnya
kebersihan disetiap unit
ruangan%. Kunjungan menurun
akibat pelayanan medis
yang kurang memadai5. Prosedur dan
penmgelolaan keuangan
yang menjadi kendaladalam pengadaan
peralatan serta
penyediaan untuk
mendukung pelayanan
kesehatan4. )ibukanya investor
bidang pelayanan
kesehatan
&T &trategy
!. Meningkatkan mutu
&)M tenaga medis
sehingga mampu
bersaing dalam
pemberian pelayanankesehatan
#. Prosedur dan
pengelolaan keuangan
harus optimal agar dapat
mendukung penyediaan
sarana dan pra sarana
6.&
3T &trategy
!. 6uangan tampak kotor
dapat meningkatkan
terjadinya I 9&
#. 'elum mempunyai
sertifikat pelatihan
manajemen Kepala
6uangan dapat
mempengaruhi
persaingan antar 6.&
dalam unit pelayanan
kesehatan
%. Masih banyaknya &)M
dengan tingkat
pendidikan &PK dapat
digeser seiring
dibukanya investor
bidang pelayanan
kesehatan untuk tingkat
Internasional yang
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
20/29
dipengaruhi oleh faktor
keterlambatan
menguasai bahasa,
IPT;K dan lain*lain
3. Peru"usan Masala$
Proses untuk memprioritaskan masalah dengan metode pembobotanyang
memperhatikan aspek !. Magnetude -Mg Kecenderungan besar dan seringnya masalah
terjadi#. &every -&v 'esarnya kerugian yang ditimbulkan dari masalah%. Manageability -Mn 'erfokus pada keperawatan sehingga dapat diatur
untuk perubahan5. ursing consent - c Melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat4. (ffability -(f Ketersediaan sumber daya alam
6entang nilai yang digunakan adalah !*4
!. &angat penting 4#. Penting 5%. 7ukup penting %5. Kurang penting #4. &angat kurang penting !
o Masalah Mg &v Mn c (f &kor Ket!. 'elum
optimalnya
Manjemen
kepemimpinan
4 4 4 4 # ## I
#. 6esiko tinggi
infeksi
nosokomial
4 4 4 5 # #! II
%. Pelayanan
kurang optimal 5 4 4 4 # #! IF5. (lat*alat
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
21/29
&RO'LE(
(A)'e*um + tima*n a mana.emen /e emim inan
(O)E-
(ATER#ALA*at a*at /e e a atan /u ang *eng/a
(ET O E&e*a anan ang /u ang + tima*
(A #)E-
E)%#RO)(E)TRe i/+ tinggi in e/ i n+ +/+mia* /a ena *ing/ungan /+t+
keperawatan
kurang optimal
5 5 4 4 # #2 IF
3. Prioritas Masala$
!. 'elum optimalnya manajemen kepemimpinan#. 6esiko tinggi infeksi nosokomial%. Pelayanan kurang optimal5. (lat B alat keperawatan kurang lengkap
3. 0is$ Bone Analisis
'elumoptimalnmanagem
kepemimpMasala
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
22/29
3.6 Alternati( Pen5elesaian Masala$
&etelah prioritas masalah didapatkan maka suatu seleksi penyelesaian ataustrategi*starategi eksternal dan eksternal guna mendapatkan strategi yang akan
digunakan terlebih dahulu untuk menyelesaikan masalah dengan
mempertimbangkan kemampuan, kemudahan, kesiapan dan daya ungkit strategi.
&eleksi penyelesaian masalah menggunakan pembobotan 7(6C yaitu
7 7appability > Kemampuan melaksanakan alternative
( (cceability > Kemudahan menggunakan alternative
6 6eadiness > Kesiapan dalam melaksanakan alternativeC Ceverage > )aya ungkit alternative dalam penyelesaian masalah
6entang penilaian !*4 yaitu
4 > &angat mampu
5 > Mampu
% > 7ukup mampu
# > Kurang mampu
! > Tidak mampu
o (lternatif penyelesaian masalah 7 ( 6 C &kor Ket!.
#.
%.
5.
)iadakan pelatihan dalam manajemen
kepemimpinan.
Mengarahkan petugas kebersihan
untuk bergiat dalam kebersihan
lingkungan.
Mengarahkan tentang pelayanan yang
kebersamaan dalam mengoptimalkan
dalam pelayanan.
Pengajuan proposal pengadaan
kelengkapan peralatan.
5
5
%
5
%
5
%
%
%
%
5
5
#
5
%
#
E#
!0#
!2:
01
IF
I
II
III
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
23/29
/asil scoring diatas merupakan penyelesaian masalah dari yang tertinggi sampai
yang terendah didapatkan, yaitu
I Mengarahkan petugas kebersihan untuk bergiat dalam kebersihan
lingkungan.II Mengarahkan tentang pelayanan yang kebersamaan dalam
mengoptimalkan dalam pelayananIII Pengajuan proposal pengadaan kelengkapan peralatan.IF )iadakan pelatihan dalam manajemen kepemimpinan
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
24/29
3.7 Plan( *( A4tion
o Masalah &ub kegiatan tujuan &asaran metode 3aktu dana p.j! 'elum
optimalnya
Manjemenkepemimpinan
Mengadakan
pelatihan
manajemenkepemimpinan
"mum dengan
adanya pelatihan
yang dibuat akanmeningkatkan
kinerja manajemen
di rumah sakit
lebih baik dan
optimal
Khusus pekerjaan
diruangan lebih
teratur dan
terstruktur
)irektur Proposal 'ulan januari
#2!5 pada
minggu pertama
Kas ruangan Kepala
ruangan
# 6esiko tinggi
infeksi
nosokomial
Membuat
kebijakan
standar
oprasional
kerja
"mum agar
perawat di ruangan
lebih dapat
meningkatkan
kebersihan
Perawat
ruangan
Pembinaan
setiap ruangan
Minggu K; II
bulan januari
#2!5
Kas ruangan Kepala
ruangan
24
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
25/29
Khusus perawat
dan pasien tidak
terpapar infeksi
nosokomial dalam
ruangan.Merekrut
petugas
cleaning
service
tambahan
"mum (gar
ruangan lebih
terjaga
kebersihannya
Khusus
mengurangi infeksi
nosokomial di
ruangan.
)irektur Proposal Minggu III
bulan januari
#2!5
Kas ruangan Kepala
ruangan
% Pelayanan
kurang optimal
Mengadakan
pelatihan dan
pendidikanlanjut
"mum
meningkatkan
mutu pelayananseoptimal mungkin
Khusus perawat
lebih merasa
bertanggung jawab
)irektur proposal Minggu F I
bulan febuari
#2!5
Kas ruangan Kepala
ruangan
25
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
26/29
akan pekerjaannya
sehingga pelayanan
yang diberikan
lebih baik dan
optimal5 (lat*alat
keperawatan
kurang
lengkap
Melengkapi
peralatan
ruangan sesuai
standar
operasional
yang berlaku
"mum (gar
dengan
kelengkapan alat di
ruangan mutu
pelayanan baik
Khusus dengan
lengkapnya alat
tindakan pelayanan
akan maksimal
)irektur proposal Minggu ke I
februari #2!5
Kas ruangan Kepala
ruangan
26
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
27/29
3.8 Manaje"en %on(lik
Konflik yang terjadi dalam kasus diatas yaitu s. &ari -perawat senior$mantan kepala ruangan merasa kedudukannya digeser s.
+uwita -kru saat ini sehingga sering tidak mendukung kebijakan kepala ruangan.
Menyelesaikan konflik di atas maka dilakukan dengan tiga metode pendekatan
manajemen konflik yaitu
a Penyelesaian Konflik - $on%lik resolution#
Pengendalian konflik antara s &ari dengan s +uwita dapat dilakukan melalui
pendekatan musyawarah, campur tangan pihak ke tiga, tawar menawar dan
kompromi.
Musyawarah dilakukan agar pihak yang bertentangan dapat mencari
penyelesaian terbaik bagi masalah yang sedang dihadapi dan bukan mencari
kemenangan satu pihak.
Pengendalian konflik melalui campur tangan pihak ketiga diperlukan apabila
pihak*pihak yang bertentangan tidak ingin berunding atau telah mencapai jalan
buntu. Pihak ketiga sebagai penengah membantu kedua belah pihak mencapai
kesepakatan yang memuaskan kedua puhak, dalam penyelesaian masalah, pihak ketiga tidak boleh memaksakan kehendak untuk mengakhiri perselisihan.
Pendekatan kompromi dilakukan untuk mengatasi konflik dengan cara
pencarian jalan tengah yang dapat di terima oleh pihak*pihak yang
bertentangan. &ikap yang diperlukan agar dapat melaksanakan kompromi
adalah salah satu pihak bersedia merasakan dan mengeti pihak lain.
Tawar menawar yaitu pengendalian konflik melalui proses persetujuan dengan
maksud mencapai keuntungan kedua pihak yang sedang konflik, dalam tawar menawar kedua pihak tidak mendapatkan secara penuh apa yang diinginkan
akan tetapi tujuan dapat dicapai dengan mengorbankan sedikit kepentingan.
27
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
28/29
b &timulasi Konflik - stimulating $on%li$t#Konflik dapat menimbulkan dinamika dan pencapaian cara cara yang lebih
baik dalam melaksananakan kegiatan kerja kelompok. &ituasi dimana konflik
terlalu rendah akan menyebabkan karyawan takut berinisiatif dan menjadi
pasif. 7iri*ciri pada situasi seperti ini adalah Kejadian, perilaku dan informasi
yang dapat mengarahkan orang orang bekerja lebih baik diabaikan, Para
anggota kelompok saling bertoleransi terhadap kelemahan dan kejelekan
pelaksanaan kerja. Konflik dapat menimbulkan dinamika dan pencapaian
cara cara yang lebih baik dalam melaksananakan kegiatan kerja kelompok.
&ituasi dimana konflik terlalu rendah akan menyebabkan karyawan takut berinisiatif dan menjadi pasif. 7iri*ciri pada Konflik dapat menimbulkan
dinamika dan pencapaian cara cara yang lebih baik dalam melaksananakan
kegiatan kerja kelompok. &ituasi dimana konflik terlalu rendah akan
menyebabkan karyawan takut berinisiatif dan menjadi pasif, sehingga
Manajer dari kelompok ini perlu merangsang timbulnya persaingan dan
konflik yang dapat mempunyai efek penggemblengan. Metode ini dapat
dilakukan dengan cara memasukan atau menempatkan orang luar kedalam
kelompok penyusunan kembali organisasi penawaran bonus, pembayaran
insentif dan penghargaan untuk mendorong persaingan pemilihan manajer
yang tepat perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan
c Mengurangi Konflik - )edu$ing $on%li$t#
'eberapa yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik diatas diantaramya
memisahkan kelompok yang sedang berkonflik, menerapkan peraturan baru
dalam organisasi, meningkatkan imteraksi yang sedang berkonflik
28
8/16/2019 Makalah Kelompok Swot Jd
29/29
BAB I&
PENUTUP
.1 !i"'ulan
(nalisa &39T adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang
bersifat deskriptif -memberi gambaran . (nalisa ini menempatkan situasi dan
kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan
menurut kontribusinya masing*masing dan identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. (nalisa ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan *Strengths# dan peluang
*Opportunities# , namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
*Weaknesses# dan ancaman *Threats# .
Penentuan prioritas masalah berawal dari pendekatan kualitatif guna
untuk mengumpulkan informasi tentang invetarisasi determinan prioritas,
menentukan sumber*sumber yang ada, berkolaborasi dengan kalangan
profesionalisme, penguna pelayanan, dan pengambil kebijakan, adanya
assessment, inventarisasi determinan dan sumber*sumber daya, alternative
berbagai tawaran pemecahan masalah.
.2 !aran
Para pembaca diharapkan dapat membaca dan melengkapi makalah ini
karena makalah ini jauh dari sempurna, dan juga dengan adanya makalah ini
diharapkan pembaca dapat mengetahui apa itu Manajemen dalam Keperwatan