Pengaruh tata letak pemecah gelombang
terhadap kolam pelabuhan
MAKALAH
diajukan sebagai prasyarat dan nilai tugas
Mata Kuliah Perencanaan Pelabuhan
oleh
DWI WILUJENG S.
NIM 091910301037
JURUSAN S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2012
Alasan pengambilan judul / topic
Kolam pelabuhan merupakan salah satu komponen penting untuk
beroperasinya pelabuhan. Dalam perencanaan pelabuhan, pelabuhan harus bisa
memberi kemudahandan keamanan kapal – kapal yang masuk dan keluar ke dan
dari pelabuhan. Kolam pelabuhan adalah lokasi tempat dimana kapal berlabuh,
berolah gerak, melakukan aktivitas bongkar muat, mengisi perbekalan yang
terlindung dari ombak dan mempunyai kedalaman yang cukup untuk kapal yang
beroperasi dipelabuhan itu. Agar terlindung dari ombak biasanya kolam
pelabuhan dilindungi dengan pemecah gelombang.
TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengaruh sedimen yang terjadi dari tata letak pemecah
gelombang terhadap kolam pelabuhan?
2. Untuk mengetahui pengaruh gelombang yang terjadi dari tata letak
pemecah gelombang terhadap kolam pelabuhan?
3. Untuk mengetahui tata letak pemecah gelombang yang baikuntuk kolam
pelabuhan?
DASAR –DASAR KEPUSTAKAAN
Kolam pelabuhan adalah bagian dari sarana dan fasilitas pelabuhan yang
berbentuk perairan yang mempunyai kedalaman yang disyaratkan. Kolam
pelabuhan adalah lokasi tempat dimana kapal berlabuh, berolah gerak, melakukan
aktivitas bongkar muat, mengisi perbekalan yang terlindung dari ombak dan
mempunyai kedalaman yang cukup untuk kapal yang beroperasi dipelabuhan itu.
Agar terlindung dari ombak biasanya kolam pelabuhan dilindungi dengan
pemecah gelombang.
Fungsi kolam pelabuhan adalah untuk menampung kapal dalam
melakukan berth time (waktu sandar) selama dalam pelabuhan, agar kapal dapat
dengan mudah melakukan bongkar muat tanpa terganggu oleh gelombang. Oleh
sebab itu kolam pelabuhan seharusnya berada di dalam wilayah yang terlindung.
Kolam pelabuhan mempunyai bentuk memanjang yang biasanya dipakai untuk
pelabuhan Petikemas, dan kolam yang mempunyai bentuk jari, dapat dibuat bila
garis pantai mempunyai kedalaman terbesar menjorok ke laut dan tidak teratur
khususnya dibangun untuk melayani kapal dengan muatan umum (general cargo).
Panjang kolam tidak kurang dari panjang total kapal (Loa) ditambah dengan ruang
yang diperlukan untuk penambatan yaitu sebesar lebar kapal. Apabila dermaga
digunakan untuk tambatan tiga kapal atau kurang, lebar kolam di antara dermaga
adalah sama dengan panjang kapal (LOA). Sedangkan dermaga untuk empat kapal
atau lebih, lebar kolam adalah 1,5 LOA.
Kedalaman kolam pelabuhan harus memperhitungkan gerak kapal akibat pengaruh alam, seperti gelombang, angin dan pasang surut. Pada umumnya, kedalaman kolam pelabuhan adalah 1,1, kali draft kapal pada muatan penuh di bawah elevasi air muka rencana. Kedalaman kolam pelabuhan diberikan pada tabel berikut.
Tinjauan gelombang
Pemecah gelombang adalah bangunan yang digunakan untuk melindungi
daerah perairan pelabuhan dari gangguan gelombang. Bangunan ini memisahkan
daerah perairan dari laut bebas, sehingga perairan pelabuhan tidak banyak
dipengaruhi oleh gelombang besar di laut. Daerah perairan dihubungkan dengan
laut oleh mulut pelabuhan dengan lebar tertentu, dan kapal keluar/masuk
pelabuhan melalui celah tersebut. Dengan adanya pemecah gelombang ini daerah
pelabuhan menjadi tenang dan kapal bisa melakukan bongkar muat barang
dengan mudah.
Gambar berikut menunjukkan contoh pemecah gelombang.
Pada prinsipnya pemecah gelombang dibuat sedemikian rupa sehingga
mulut pelabuhan tidak menghadap ke arah gelombang dan arus dominan yang
terjadi di lokasi pelabuhan. Gelombang yang datang dengan membentuk sudut
dengan garis pantai dapat menimbulkan arus sepanjang pantai. Kecepatan arus
yang besar akan bisa mengangkut sedimen dasar dan membawanya searah dengan
arus tersebut. Mulut pelabuhan yang menghadap arus tersebut akan
memungkinkan masuknya sedimen ke dalam perairan pelabuhan yang berakibat
terjadinya pendangkalan.
Tinjauan sedimen
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan, mineral dan material
organik yang melayang-layang di dalam air, udara, maupun yang dikumpulkan di
dasar sungai atau laut oleh pembawa atau perantara alami lainnya. Sedimen pantai
dapat berasal dari erosi pantai, dari daratan yang terbawa oleh sungai, dan dari
laut dalam yang terbawa oleh arus ke daerah pantai. Dalam ilmu teknik pantai
dikenal istilah pergerakan sedimen pantai atau transpor sedimen pantai. Bambang
Triatmodjo (1999) menjelaskan bahwa definisi dari transpor sedimen pantai
adalah gerakan sedimen di daerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan
arus yang dibangkitkannya. Transpor sedimen pantai inilah yang akan
menentukan terjadinya sedimentasi atau erosi di daerah pantai. Transpor sedimen
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu transpor sedimen menuju dan meninggalkan
pantai (onshore - offshore transport) yang memiliki arah rata-rata tegak lurus
pantai dan transpor sepanjang pantai (longshore transport) yang memiliki arah
rata-rata sejajar pantai.
Pada prinsipnya pemecah gelombang dibuat sedemikian rupa sehingga
mulut pelabuhan tidak menghadap ke arah gelombang dan arus dominan yang
terjadi di lokasi pelabuhan. Gelombang yang datang dengan membentuk sudut
dengan garis pantai dapat menimbulkan arus sepanjang pantai. Kecepatan arus
yang besar akan bisa mengangkut sedimen dasar dan membawanya searah dengan
arus tersebut. Mulut pelabuhan yang menghadap arus tersebut akan
memungkinkan masuknya sedimen ke dalam perairan pelabuhan yang berakibat
terjadinya pendangkalan.
Dasar pertimbangan bagi perencanaan breakwater (pemecah gelombang) adalah
(Ditjen Perikanan Tangkap, 2002):
1. Bisa meredam energi gelombang, baik di mulut maupun di kolam
pelabuhan,sehingga aman untuk manuver kapal masuk maupun keluar, maupun
bongkar muat ikan/ barang.
2. Mampu memperkecil sedimentasi di mulut dan kolam pelabuhan.
3. Pemecah gelombang harus mampu menahan gelombang rencana.
4. Kegiatan kapal dalam bongkar berada pada kolam pelabuhan yang aman
terhadapgangguan gelombang.
5. Tipe konstruksi mempertimbangkan kemudahan pelaksanaan, ketersediaan
bahan dan harga.
6. Ramah lingkungan, khususnya terhadap morfologi pantai.
Penentuan tata letak pemecah gelombang yang baik
Telah dijelaskan didepan bahwa arah gelombang dan angin dominan sangat
berpengaruh terhadap kolam pelabuhan. Di tinjau pelayaran, diharapkan kapal –
kapal yang masuk ke mulut pelabuhan tidak menerima serangan gelombang dan
angin dari sisi kapal yang dapat membahayakan gerak kapal. Ditinjau dari sisi
pelayaraan, mulut pemecah gelombang sebiknya mengarah ke datangnya
gelombang, namun mulut pelabuhan yang menghadap arah datangnya akan
menyababkan masuknya energi gelombang besar ke pelabuhan, sehingga
mengganggu kapal yang sedang melakukan bongkar muat barang. Demikian juga
mulut pelabuhan yang menghadap datangnya gelombang dan arah arus sepanjang
pantai juga menyebabkan sedimentasi di pelabuhan. Oleh karena itu diambil
kompromi sehingga didapat pelabuhan yang andal dan memungkinkan kapal –
kapal dapat berlabuh dengan mudah dan aman, namun juga pelabuhan tidak
banyak mengalami sedimentasi.
Pertimbangan pemilihan tata letak
Tinjauan Tata letak a Tata letak b
Pelayaran baik jelek
Ketenangan pelabuhan jelek baik
sedimentasi jelek baik
Tata letak a : Mulut pelabuhan menghadap arah datangnya gelombang
Tata letak b : Mulut pelabuhan tidak menghadap arah datangnya gelombang
IDENTITAS DIRI
NAMA : DWI WILUJENG SUKMANINGRUM
NIM : 091910301037
NO HP : 085749308714
IDENTITAS DIRI
NAMA : DWI WILUJENG SUKMANINGRUM
NIM : 091910301037
NO HP : 085749308714