MAKALAH SOCIETY 5.0
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Telematika
Dosen Pembimbing : Imam Muhammadi Pradono Budi, ST.,MT.
Disusun Oleh : Daniel Sitompul
19101123
S1-TT-07-D
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO
2019
SOCIETY 5.0
BAB I LATAR BELAKANG PERMASALAHAN .
1. Latar Belakang Permasalahan
Pada zaman yang serba modern ini, manusia semakin tak bisa terpisahkan dari teknologi dalam kesehariannya. Di rumah, di kantor, di jalanan, bahkan di toilet pun kita tak bisa lepas dari teknologi. Kebutuhan akan teknologi ini semakin meningkat seiring berjalannya waktu, akan tetapi tidak dibarengi dengan kapasitas dari teknologi yang semakin menipis. Manusia modern saat ini sangat haus teknologi, akan tetapi sumber daya teknologi terkadang tidak bisa menjawab seratus persen dari kebutuhan tersebut.
Elektrifikasi dan digitalisasi merubah cara manusia beraktivitas, mulai urusan dapur hingga strategis negara. Sekarang, seorang Ibu tidak perlu memercikkan api dengan korek api ketika akan memasak di dapur dan seorang Ayah dapat mengantisipasi bau setelah merokok yang dikeluhkan anak dan istrinya dengan rokok elektrik (vape).
Perkembangan teknologi industri bermula sejak awal peradaban manusia, pada masa purbakala, teknologi masih minim serta sangat bergantung pada alam, berburu dan memanfaatkan apapun yang ditemukan menjadi sokongan hidup, diyakini pada masa itulah dimulai pola Society 1.0 (hunting society). Lalu, seiring dengan meningkatnya keilmuan manusia mulai dikenal revolusi Society 2.0 (agricultural society), cara mendapatkan makanan berubah dari mengumpulkan menjadi meproduksi (bercocok tanam) dan tatanan sosial mulai dikenal. Berikutnya, revolusi Society 3.0 (industrial society) pola kerja beralih dari tenaga manusia menjadi menggunakan mesin sehingga produksi massal dapat dilakukan.
Saat ini revolusi Society 4.0 (information society) tengah dijalankan di seluruh dunia. Teknologi informasi, jaringan internet, data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan sederet teknologi yang menjadi sendi kehidupan dalam era revolusi Industri 4.0. Lalu munculah Society 5.0 sebagai perkembangan dari revolusi Industri (Society) sebelumnya. Yang dimana Konsep ini memungkinkan kita untuk menggunakan ilmu pengetahuan yang berbasis modern (AI, robot, IoT, dsb) untuk melayani kebutuhan manusia seiring perkembangan zaman.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis telah menyusun
beberapa masalah yang akan dibahas pada makalah ini, antara lain :
1. Definisi dari Society 5.0?
2. Bagaimana cara kerja & konsep Society 5.0 ?
3. Apa saja kelebihan & kekurangan Society 5.0?
4. Apa saja teknologi yang akan dibuat di Society 5.0?
5. Apakah masyarakat Indonesia dapat mengikuti perkembangan teknologi di Society
5.0?
BAB II KAJIAN TEORI
2.1. Perkembangan Peradaban Society 1.0 Hingga Society 5.0
1. Society 1.0 (Hunting and Gathering) Manusia modern atau homo sapien diperkirakan muncul sekitar 70.000 - 100.000
tahun yang lalu. Mereka mengalami revolusi kognitif yang membuat mereka mampu membangun peradaban dan membentuk sebuah masyarakat.
Di awal kemunculannya manusia berkumpul dan bekerja sama dalam satu grup untuk mempertahankan diri dan mencari makanan. Mereka menghabiskan waktu untuk berburu dan berpindah-pindah ke tempat.
Pada masa ini manusia mulai mampu membuat peralatan sederhana dan menggunakan kekuatan alam yaitu api untuk memasak dan mengusir predator. Hal ini membuat mereka mampu bertahan hidup di alam liar dan memasak makanan berperan besar dalam perkembangan kognitif manusia.
2. Society 2.0 (Agricultural)
Kurang lebih 9.000-10.000 tahun yang lalu manusia mulai menggunakan tanah untuk menumbuhkan makanan dan mendomestikasi hewan liar untuk kepentingan manusia. Inilah yang disebut revolusi agrikultur.
Revolusi ini terjadi di beberapa tempat di dunia seperti di Timur Tengah dan Tiongkok. Berkat revolusi agrikultur ini manusia tidak perlu menghabiskan waktu untuk berburu dan berpindah tempat, pada masa ini manusia mulai menetap di satu tempat dan membangun sebuah peradaban dan masyarakat yang lebih kompleks.
Manusia tidak perlu khawatir soal pangan sehingga manusia dapat fokus ke hal-hal lain seperti ilmu pengetahuan. Dari situ kerajaan-kerajaan bermunculan, tulisan diperkenalkan, kota-kota besar berdiri, dan populasi manusia semakin besar serta sistem sosial yang lebih rumit sebagai konsekuensinya.
3. Society 3.0 (Industrial)
Populasi manusia semakin membengkak dan kebutuhan pangan, sandang dll semakin membengkak sementara kemampuan manusia untuk memproduksinya masih terbatas.
Revolusi industri yang terjadi di Inggris akhir abad ke-18 menjadi jawabannya. Dengan adanya revolusi industri produksi kebutuhan barang dan jasa semakin besar sehingga ekonomi semakin berkembang, kota-kota dengan industri yang maju semakin ramai dengan pendatang menciptakan urbanisasi dalam skala besar.
Manusia yang tadinya bercocok tanam dan beternak hewan sekarang bekerja di pabrik-pabrik dengan sistem upah. Kapitalisme menjadi akar dari kemajuan zaman, kemajuan teknologi dan kemajuan ekonomi sekaligus menjadi faktor besar kesenjangan masyarakat dan kerusakan lingkungan.
4. Society 4.0 (Information)
Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang, manusia memasuki era dimana aliran informasi dan data begitu cepat. Jarak ruang dan waktu semakin hilang. Komunikasi dan koneksi antar manusia menjadi semakin mudah dan intens.
Semua data yang dulunya berbasis fisik sekarang berbasis digital dan dapat diakses oleh siapa saja dan kapan saja. Kemudahan mengakses data dan informasi ini menjadikan segala sesuatu lebih transparan seperti kegiatan pemerintahan dan privasi diri.
Ekonomi pun bergeser menuju ekonomi digital di mana segala kegiatan saat ini berbasis internet dan komputer. Para pelaku industri sekarang berlomba-lomba untuk memodernisasi sistem produksi, distribusi, maupun pelayanannya dengan teknologi yang berbasis internet dan komputer.
5. Society 5.0 (New Society)
Society 5.0 dapat dikatakan sebagai pengembangan untuk membenahi beberapa masalah yang saat ini dihadapi karena terlalu cepatnya perkembangan teknologi. Pemerintah Jepang menyebut society 5.0 adalah di mana ruang maya dan ruang fisik konvergen atau dalam kata lain terintegrasi.
Semua hal akan semakin mudah dengan penggunaan artificial intelegence (AI) atau kecerdasan buatan yang akan membantu kita memproses data sehingga kita menerima hasil yang sudah jadi. Keterbatasan fisik kita akan dibantu dengan robot yang mudah dikendalikan dengan komputer dan internet.
Singkatnya semua hidup kita akan serba praktis dan otomatis. Visi ini juga dikatakan akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi dan masalah-masalah sosial.
2.2 Perkembangan Teknologi
Di berbagai perusahaan teknologi pun terus melakukan persaingan secara ketat
untuk menciptakan teknologi yang berbeda dan lebih mutakhir dari teknologi keluaran
perusahaan lainnya agar dapat menarik perhatian dan minat masyarakat untuk
menggunakannya. Masyarakat saat ini pun telah terpengaruh oleh dampak-dampak yang
disebabkan operkembangan teknologi yang saat ini terus berkembang.
Di revolusi 4.0 ini terjadi pro dan kontra yang ditimbulkan oleh masyarakat, disisi lain
konsep ini dapat memudahkan pekerjaan manusia dengan berbagai penemuan inovasi
teknologi yang canggih dengan adanya beberapa produk yaitu dapat menciptakan berbagai
teknologi digital. Seperti kecerdasan buatan (Al) dan jika digabungkan dengan internet of
thing (loT), akan memiliki kemampuan dalam mengelola jutaan data yang di sebut dengan
Big Data dan juga saat ini terus berkembang kecanggihan yang terdapat dari teknologi yang
berbasis digital.
Namun, disisi lainnya dengan adanya konsep ini, dapat memberikan tantangan bagi
kehidupan manusia yang akan tegantikan oleh kecanggihan teknologi. Dengan terus
berkembanganya kecanggihan teknologi tersebut, negara Jepang telah mengeluarkan
gagasannya untuk mengendalikan proses disrupsi yang disebabkan adanya tantangan di
era revolusi 4.0 dengan mengeluarkan konsep society 5.0 yang bertujuan untuk menetralkan
pengaruh negatif yang sedang terjadi dan menjadikan proses pencegahan atau
pengendalian masalah yang nantinya akan ditimbulkan oleh teknologi dan untuk
mengembalikan pusat peradaban yaitu manusia di dalam setiap kegiatan atau pekerjaan.
2.4 Upaya Mengembalikan Pusat Peradaban
Konsep society 5.0 ini dijelaskan sebagai visi baru negara Jepang oleh Perdana
Menteri Jepang yaitu Abe dalam sebuah Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia 2019
di Davos, Swiss. Konsep society 5.0 merupakan perkembangan konsep dari society 4.0 atau
masyarakat informasi dengan mengaksus layanan yang berbasis data di internet. Namun,
society 5.0 sejumlah informasi besar dari sensor diruang fisik yang terakumulasi dari
internet. Sehingga, peran manusia dalam kegiatan tidak tergantikan oleh teknologi. Terdapat
4 bentuk perubahan dalam dalam perkembangan teknologi dalam konsep society 5.0,
sebagai berikut:
Kesehatan
Jepang sedang menghadapi persoalan tentang peningkatan angka harapan hidup
yang sehat dengan adanya society 5.0, dapat memberikan solusi dengan cara sediakan
layanan penanganan medis jarak jauh dengan menggunakan robot dalam fasilitas
perawatan untuk mendukung penanganan masyarakat.
Mobilitas/ Sarana Transportasi
Menggunakan transportasi umum akan dapat meningkatkan distribusi dan logistik
dengan adanya kendaraan otonom.
Infrastruktur
Memanfaatkan hasil dari revolusi industri 4.0 dengan menggunkan sensor,
kecerdasan buatan dan robot dalam memeriksa dan memelihara infrastruktur yang ada
dengan dikendalikan oleh peran manusia.
Manajemen yang Cerdas
Konsep Society 5.0 mengantisipasi adanya degradasi peran manusia oleh teknologi.
Untuk itulah, masalah yang ditimbulkan oleh konsep revolusi industri 4.0 ini dijawab oleh
konsep society 5.0 bahwa manusia ialah pusat peradaban di dunia yang berbasiskan
teknologi.
BAB III ANALISIS MASALAH
3.1. Definisi dari Society 5.0
Definisi dari Society 5.0 : "Masyarakat yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial dengan sistem yang sangat mengintegrasikan ruang dunia maya dan ruang fisik."
Soceity 5.0 diusulkan dalam Rencana Dasar Sains dan Teknologi ke-5 sebagai masyarakat masa depan yang harus dicita-citakan oleh Jepang. Society 5.0 ini merupakan perkembangan dari :
1. Society 1.0 (Hunting and Gathering),
2. Society 2.0 (Agricultural),
3. Society 3.0 (Industrial).
4. Society 4.0 (Information).
3.2. Mencapai Society 5.0
Dalam Society 4.0 (Information), berbagi pengetahuan dan informasi lintas bagian tidak cukup, dan kerja sama itu sulit.
Karena ada batasan untuk apa yang dapat dilakukan orang, tugas mencari informasi yang diperlukan dari meluapnya informasi dan menganalisanya adalah suatu beban, dan tenaga kerja serta ruang lingkup tindakan dibatasi karena usia dan berbagai tingkat kemampuan. Juga, karena berbagai pembatasan pada isu-isu seperti penurunan angka kelahiran dan populasi yang menua dan depopulasi lokal, sulit untuk merespons secara memadai.
Reformasi sosial (inovasi) dalam Society 5.0 akan mencapai masyarakat berwawasan ke depan yang memecah rasa stagnasi yang ada, sebuah masyarakat yang anggotanya saling menghormati satu sama lain, melampaui generasi, dan masyarakat Society 5.0 di mana setiap orang dapat memimpin kehidupan yang aktif dan menyenangkan.
Contohnya seperti dengan informasi yang melimpah, pencarian dan analisis informasi yang diinginkan sulit dan memberatkan. Namun di society 5.0 ini AI (Artifical Intellegence) membebaskan manusia dari pekerjaan yang berat dalam menganalisis sejumlah informasi besar.
3.3. Bagaimana cara kerja Society 5.0?
Society 5.0 mencapai tingkat konvergensi yang tinggi antara ruang maya (ruang
virtual) dan ruang fisik (ruang nyata). Dalam masyarakat informasi masa lalu (Masyarakat
4.0), orang akan mengakses layanan cloud (database) di dunia maya melalui Internet dan
mencari, mengambil, dan menganalisis informasi atau data.
Di Masyarakat 5.0, sejumlah besar informasi dari sensor di ruang fisik terakumulasi di dunia
maya. Di dunia maya, data besar ini dianalisis dengan kecerdasan buatan (AI), dan hasil
analisis diumpankan kembali ke manusia dalam ruang fisik dalam berbagai bentuk.
Dalam masyarakat informasi masa lalu, praktik umum adalah mengumpulkan
informasi melalui jaringan dan dianalisis oleh manusia. Namun, di Masyarakat 5.0, orang,
benda, dan sistem semuanya terhubung di dunia maya dan hasil optimal yang diperoleh AI
melebihi kemampuan manusia diumpankan kembali ke ruang fisik. Proses ini membawa
nilai baru bagi industri dan masyarakat dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin.
3.4. Society 5.0 Dapat Mnyeimbangkan Pembangunan Ekonomi dan Memecahkan Masalah Sosial
Dapat dikatakan bahwa lingkungan di sekitar Jepang dan dunia berada dalam era
perubahan yang drastis. Ketika ekonomi tumbuh, kehidupan menjadi makmur dan nyaman,
permintaan energi dan bahan makanan meningkat, umur menjadi lebih lama, dan
masyarakat yang menua semakin maju. Selain itu, globalisasi ekonomi mengalami
kemajuan, persaingan internasional menjadi semakin parah, dan masalah-masalah seperti
konsentrasi kekayaan dan ketidaksetaraan regional tumbuh. Masalah sosial yang harus
diselesaikan dalam oposisi (sebagai tradeoff) untuk pembangunan ekonomi tersebut
menjadi semakin kompleks. Di sini, berbagai langkah telah menjadi diperlukan seperti
pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK), peningkatan produksi dan pengurangan
kehilangan bahan makanan, mitigasi biaya yang terkait dengan masyarakat yang menua,
dukungan industrialisasi berkelanjutan, redistribusi kekayaan, dan koreksi ketidaksetaraan
regional, tetapi mencapai pembangunan ekonomi dan solusi untuk masalah sosial pada saat
yang sama telah terbukti sulit dalam sistem sosial saat ini.
Dalam menghadapi perubahan besar di dunia, teknologi baru seperti IoT, robot, AI,
dan data besar, yang semuanya dapat memengaruhi jalannya masyarakat, terus mengalami
kemajuan. Jepang berupaya menjadikan Society 5.0 kenyataan sebagai masyarakat baru
yang menggabungkan teknologi-teknologi baru ini dalam semua industri dan kegiatan sosial
dan mencapai pembangunan ekonomi dan solusi untuk masalah-masalah sosial secara
paralel.
3.5. Pengembangan Ekonomi dan Solusi untuk Masalah Sosial di Masyarakat 5.0
Dalam Society 5.0, nilai baru yang diciptakan melalui inovasi akan menghilangkan
kesenjangan regional, usia, jenis kelamin, dan bahasa dan memungkinkan penyediaan
produk dan layanan yang disesuaikan dengan baik untuk beragam kebutuhan individu dan
kebutuhan laten. Dengan cara ini, akan mungkin untuk mencapai masyarakat yang dapat
mempromosikan pembangunan ekonomi dan menemukan solusi untuk masalah sosial.
Namun, mencapai masyarakat seperti itu tidak akan tanpa kesulitan, dan Jepang
bermaksud untuk menghadapi mereka secara langsung dengan tujuan menjadi yang
pertama di dunia sebagai negara yang menghadapi masalah menantang untuk
menghadirkan model masyarakat masa depan. Sehingga Jepang dapat mencapai
Pengembangan Ekonomi dan Solusi untuk Masalah Sosial di Society 5.0.
3.6. Masyarakat 5.0 Akan Membawa Tentang Masyarakat yang Berpusat pada
Manusia
Dalam masyarakat sampai sekarang, suatu prioritas pada umumnya telah ditempatkan pada sistem sosial, ekonomi, dan organisasi dengan hasil bahwa kesenjangan telah muncul dalam produk dan layanan yang diterima individu berdasarkan kemampuan individu dan alasan lainnya. Sebaliknya, Society 5.0 mencapai konvergensi lanjutan antara ruang maya dan ruang fisik, memungkinkan AI berbasis data besar dan robot untuk melakukan atau mendukung sebagai agen pekerjaan dan penyesuaian yang telah dilakukan manusia hingga saat ini. Ini membebaskan manusia dari pekerjaan dan tugas-tugas rumit sehari-hari yang tidak mereka kuasai dengan baik, dan melalui penciptaan nilai baru, ini memungkinkan penyediaan hanya produk dan layanan yang diperlukan untuk orang-orang yang membutuhkannya pada saat mereka dibutuhkan. , dengan demikian mengoptimalkan seluruh sistem sosial dan organisasi.
Ini adalah masyarakat yang berpusat pada setiap orang dan bukan masa depan yang dikendalikan dan dipantau oleh AI dan robot.
Mencapai Masyarakat 5.0 dengan atribut-atribut ini akan memungkinkan tidak hanya Jepang tetapi dunia juga untuk mewujudkan pembangunan ekonomi sambil memecahkan masalah sosial utama. Ini juga akan berkontribusi untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang didirikan oleh PBB.
Jepang bertujuan untuk menjadi negara pertama di dunia yang mencapai masyarakat yang berpusat pada manusia (Society 5.0) di mana siapa pun dapat menikmati kehidupan berkualitas tinggi yang penuh semangat. Ini bermaksud untuk mencapai hal ini dengan menggabungkan teknologi canggih di berbagai industri dan kegiatan sosial dan menginovasi untuk menciptakan nilai baru di masyarakat (Society 5.0) ini.
3.7 Kekurangan Society 5.0
Namun terdapat kekurangan di Society 5.0 ini yaitu masyarakat justru menurunkan
kualitas masyarakat dikarenakan terlalu dimanjakan oleh teknologi AI yang diberikan di
Society 5.0 ini.
3.8 Beberapa contoh teknologi Society 5.0
Society 5.0 pada bidang pengiriman/distribusi ( Drone Delivery)
Bayangkan jika anda belanja online di internet, berapa hari anda harus menunggu
untuk mendapatkan pesanan online anda? atau apakah kurir bisa sampai dengan cepat
rumah anda dengan cepat apabila rumah anda berada jauh dari pusat kota? ataupun tumah
anda sulit dijangkau karena berada pada pegunungan? nah dengan teknologi Society 5.0
memungkinkan barang yang anda pesan secara online bisa sampai dengan cepat dan tepat
sasaran, dengan bantuan teknologi AI dan IoT, sistem AI mengontrol Drone untuk
mengirimkan pesanan anda sampai pada tujuan dengan cepat dan tepat.
Society 5.0 pada Rumah pintar (Home Automation)
Konsep rumah pintar bisa langsung anda rasakan dengan bantuan teknologi IoT, mungkin saat ini setiap hari anda dibangunkan dengan alarm bisa saja, tapi teknologi AI
alarm bisa mengetahui anda apakah anda sudah benar-benar bangun atau masih terlelap, selain itu kosep rumah pintar bisa diaplikasikan pada peralatan elektronik anda, dengan menghubungkan semua peralatan elektronik anda dengan IoT dan memprosesnya dengan Kecerdasan buatan / AI ( Artificial Intelegence ) maka rumah anda terlihat modern. Sebagai contoh anda bisa menyalakan lampu teras menggunakan kontrol suara ataupun apabila anda belum sampai di rumah dan hari mulai gelap sistem AI akan menyalakan lampu teras anda apabila sudah mejelang malam.
Atau dipagi hari anda bosan dengan menu sarapan yang biasa anda buat, anda bisa
meminta saran menu sarapan yang enak langsung dengan perintah suara lalu AI dan IoT
memproses data dan memberikan saran sarapan yang terenak.
Atau AI (Kecerdasan Buatan) yang menginformasikan cuaca pada hari ini dan
apabila akan hujan saat anda pulang kerja ataupun sekolah, AI bisa menyarankan anda
membawa payung atau jas hujan.
Society 5.0 Pada Kesehatan Medis (Medical Care)
Pada bidang kesehatan, teknologi AI sangat memudahkan anda dalam mendapatkan
informasi kesehatan anda ataupun keluarga anda, seperti contoh dengan penrangkat
elektronik yang dapat memberikan informasi detak jantung anda atau tekana darah anda,
sistem AI bisa memberikan informasi apabila status kondisi kesehatan anda tidak normal.
Kemudian dengan AI bisa menganalisa sendiri atau menyampaikan perihal
kesehatan anda pada dokter pribadi anda secara langsung dan memberkan saran-saran
kepada anda seperti, anda harus meminum obat apa, sarapan yang baik untuk anda, atau
menyarankan anda berolahraga setiap akhir pekan.
Society 5.0 Pada Pertanian (Smart Farming)
Dengan sistem AI anda bisa mengontrol pertanian yang anda kelola, seperti Traktor pintar
yang bisa anda kendalikan secara online IoT yang bisa membajak dan menanam langsung
secara otomatis ataupun sistem monitoring tanaman yang di kelola langsung dengan AI
yang dapat memanagement sistem pemupukan atau penyiraman air.
Atau AI mengambil data pengalaman proses pertanian dari tahun sebelumnya kemudian
memproses dan menganalisa data tersebut kemudian menyarankan anda konsep bertanam
yang lebih efisien dari tahun sebelumnnya.
Society 5.0 Pada Transportasi (Autonomous Vehicles)
Dengan konsep Society 5.0 Autonomous Vehicles atau Kendaraan Pintar bisa membantu
kehidupan manusia dengan mudah, bayangkan apabila anda tinggal jauh dari pusat kota,
bus komersial yang biasanya sudah pasti sangat jarang, namun dengan kendaraan pintar
(BUS) bisa menghemat biaya yang dikeluarkan perusahaan transpostrasi untuk menyewa
sopir bus tersebut.
3.8 Apakah masyarakat Indonesia mampu menerapkan Society 5.0?
Negara kita, Indonesia, sudah mengikuti dan melalui beberapa konsep revolusi
Industri. Saat ini sedang mengejar ketinggalan untuk mengaplikasikan revolusi Industri 4.0.
Disaat Jepang sedang gencar mengenalkan Society 5.0 kepada dunia sejak Januari 2019,
Indonesia masih berkutat pada penerapan Industrial Revolution 4.0.
Keterlambatan bukan satu-satunya persoalan, proses mencapai revolusi Industri 4.0
sampai hari ini tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Industri asal
dikembangkan tanpa arah kebijakan yang sesuai kebutuhan, pembanguanan infrastruktur
dimaksimalkan. Namun, apakah industri dan infrastruktur yang ada benar-benar berguna
mendukung pengembangan masyarakat (society development)? Sejak berdirinya Republik
Indonesia hingga hari ini, profesi mayoritas penduduk Indonesia adalah nelayan dan petani.
Kemudian, Sudah berkembangkah teknologi untuk penangkapan ikan? Tidak ada yang
berubah sejak 20 tahun yang lalu.
Nelayan belum disediakan perahu atau kapal yang hemat menggunakan energi
terbarukan (renewable energi), lebih cepat dan dilengkapi alat deteksi. Bagaimana dengan
hamparan sawah? Memprihatinkan, karena tidak dikembangkan teknologi untuk
pengondisian iklim, penyaluran air dan kontrol nutrisi, banyak lahan terendam karena banjir
dan tidak sedikit yang mengalami kekeringan.
Sebaiknya perencanaan cermat dan cerdas menentukan prioritas untuk
pengembangan masyarakat (Society Development), industri dipastikan berkembang untuk
memenuhi kebutuhan guna mendukung peradaban masyarakat yang lebih maju dan efisien.
Konsep kebijakan pemerintah dan swasta semestinya bercermin pada kebutuhan bukan
permintaan dan keinginan masyarakat. Sejatinya usaha untuk merealisasi Industrial
Revolution 4.0 adalah sesat pikir, jangan sampai dengan telah dimulainya
kampanye Society 5.0, Indonesia melakukan akselerasi Industrial Revolution 4.0 hanya
demi menyongsong Society 5.0. Society 5.0 mustahil berhasil diterapkan di Indonesia.
Mengapa? Karena latar belakang dibentuknya konsep adalah untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi oleh pemerintah Jepang, begitu juga dengan Industrial
Revolution 4.0 dicetuskan oleh Jerman sebagai upaya untuk meningkatkan produktifitas
secara massal dengan mengurangi durasi pengerjaan sehingga menjadi solusi ketersediaan
sumber daya manusia di berbagai macam bidang industri.
BAB IV KESIMPULAN
Dari uraian dan pembahasan pada makalah ini dapat disimpulkan :
1. Society 5.0 adalah masyarakat yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan
kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial dengan sistem yang sangat
mengintegrasikan ruang dunia maya dan ruang fisik.
2. Hanya Jepang yang baru menerapkan Society 5.0 ini.
3. Penerapan Society 5.0 sangat menguntungkan di masa depan yang akan datang.
4. Dampak negatif secara besar tidak terdapat di Society 5.0 ini.
5. Society 5.0 akan memudahkan kita dalam melakukan hal apapun, dikarenakan
sistem Society 5.0 ini merupakan gabungan dari AI (Artificial Intelligence) dan IoT.
6. Indonesia tidak bisa menerapkan sistem / konsep Society 5.0 dikarenakan
keterlambatan dan banyaknya kegagalan mengaplikasian Society generasi
sebelumnya (Society 4.0).
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan :
1. Dikarenakan konsep dan teknologi Society 5.0 ini yang masih belum bisa
terealisasikan secara utuh, sebaiknya negara lain dan negara kita tidak perlu terburu
buru mengejar konsep Society 5.0. Apalagi Indonesia masih mengejar ketertinggalan
di Society 4.0.
2. Konsep Society 5.0 ini tentunya belum bisa di terima oleh masyarakat secara
langsung, sebaiknya negara yang ingin menerapkannya memberi pendidikan tentang
konsep & teknologi Society 5.0 ini.
3. Dalam konsep Society 5.0 ini teknologi terbaru tentunya diperlukan untuk
merealisasikannya. Sebaiknya negara yang ingin merealisasikan nya memperbarui
teknologi mereka secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Steve . 12/07/2019. Mengenal Perkembangan Peradaban Society 1.0 Hingga Society 5.0. Line todays [Internet]. diakses 2019 November 17:46 ]; Tersedia pada https://today.line.me/id/pc/article/Mengenal+Perkembangan+Peradaban+Society+1+0+Hingga+Society+5+0-nLxlyo
2. Prima, E. (2019). Mengenal Visi Jepang Society 5.0: Integrasi Ruang Maya dan Ruang Fisik: https://tekno.tempo.co. Diakses pada tanggal 24 Mei 2019.
3. Lia Fitri Aulia.(2019). Konsep Society 5.0 Sebagai Upaya Mengembalikan Pusat Peradaban: https://www.kompasiana.com/liafitriauliah/5ce80ece3ba7f772f267e16c/konsep-society-5-0-upaya-mengembalikan-pusat-peradaban?page=all
4. Cabinet Office Government of Japan All Rights Reversed. 2019, “Society 5.0” : https://www.gov-online.go.jp/cam/s5/eng/
5. Cabinet Office. 2019, “Society 5.0” : https://www8.cao.go.jp/cstp/english/society5_0/index.html
6. Y maulana Aditya (2019). 2019 “ Masih Tertinggal, Society 5.0? Mustahil ! ” :
https://www.kompasiana.com/ymaulanaaditya/5c9ded6ecc528316a9697814/2019-
masih-tertinggal-society-5-0-mustahil?page=all
7. Centipedia (Januari 29, 2019) “Apakah itu Society 5.0 ?” :
https://www.centipedia.net/apakah-itu-society-5-0/