ASSALAMUALAIKUM WR. WB.
Malaria
Kelompok B-09KETUA : Rizky Amalia Sharfina (1102011239)SEKRETARIS : Yulianti Andriani (1102011298)ANGGOTA : Muhammad Faris Permata (1102010179)
Muthia Despi (1102011182) Nia Utari Muslim (1102011193)
R.M. Affandi Akbar (1102011216) Muchammad Zulkarnain (1102010172) Roessa Dahliana Ibrahim (1102011243)
Wiwing Marisya (1102011294) Winda Diah Nugraheni (1102011293)
Menggigil disertai demam
Tn C, laki-laki, 35 tahun datang ke Poliklinik dengan keluhan utama demam sejak satu minggu lalu. Demam dirasakan setiap dua hari sekali. Setiap kali demam didahului menggigil dan diakhiri berkeringat. Setelah demam dapat pulih seperti biasa. Beliau baru kembali dari melakukan studi lapangan di Sumatera Selatan selama dua minggu. Setelah melakukan pemeriksaan sediaan hapus darah tepi, dokter mengatakan beliau terinfeksi Plasmodium vivax.
LI.1. Mempelajari Plasmodium
LO.1.1. Menjelaskan dan Memahami Klasifikasi Plasmodium
• Kingdom : Protista(Eukariot)• Kelompok : Protozoa (protista mirip hewan)• Filum : Apicomplexa• Kelas : Aconoidasida• Ordo : Haemosporida • Familia : Plasmodiidae• Genus : Plasmodium
LO.1.1. Menjelaskan dan Memahami Klasifikasi Plasmodium
Plasmodium falciparum
Plasmodium vivax Plasmodium ovale Plasmodium malariae
Daur praeritrosit 5,5 hari 8 hari 9 hari 10-15 hari
Hipnozoit - + + -
Jumlah merozoit hati 40.000 10.000 15.000 15.000
Skizon hati 60 mikron 45 mikron 70 mikron 55 mikron
Daur eritrosit 48 jam 48 jam 50 jam 72 jam
Eritrosit yang dihinggapi
Muda dan normosit Retikulosit dan normosit
Retikulosit dan normosit muda
Normosit
Pembesaran eritrosit - ++ + -
Titik-titik eritrosit Maurer Schuffner Schuffner (james) Ziemann
Pigmen Hitam Kuning tengguli Tengguli tua Tengguli hitam
Jumlah merozoit eritrosit
8-24 12-18 8-10 8
Daur dalam nyamuk pada 27C
10 hari 8-9 hari 12-14 hari 26-28 hari
LO 1.2 Menjelaskan dan Memahami Morfologi Plasmodium
Sediaan darah tebalP.vivax P.Falcipar
umP.malariae P.ovale
Gambar sediaan darah
Tidak uniform
Uniform(langit
berbintang)
Tidak uniform
Tidak uniform
Zona merah
Ada Tidak ada Lebih kecil
Lebih kasar
Besar parasit/inti limfosit
Halus Lebih kasar
Kasar Halus
Pigmen dalam
sitoplasma parasit
Halus Lebih kasar
Kasar Halus
Bentuk khas
Zona merah dekat
parasit
Gametosit bentuk pisang
Warna pigmen
jelas pada tropozoit
dan gametosit
Zona merah
Sediaan darah tipisP. vivax P. falciparum P. malariae P. ovale
Sel eritrosit Membersar Tdk membesar Tdk membesar Tdk membesar
Sitoplasma eritrosit Schuffner Maurer Zieman James / Schuffner
Pigmen Halus Lebih kasar Kasar Kasar
Trofozoit muda ukuran cincin
1/3 eritrosit 1/6 eritrosit 1/3 eritrosit 1/3 eritrosit
Infeksi multiple Jarang Sering Jarang Jarang
Trofozoit tua Amoeboid Cincin lebih kasar Kasar Kasar
Skizon (∑ merozoit) 12 – 24 8 – 248 – 12 susunan seperti
bunga8 – 10
Pigmen Berkumpul, kuning
tengguliMenggumpal, tengguli
hitamTengguli Kuning tengguli
MakrogametositBulat, biru, inti padat di pinggir, pigmen di
sekitar inti
Seperti pisang, biru, inti padat
Bulat, biru, inti padat, pigmen di sekitar inti
Bulat biru, inti padat, pigmen di sekitar inti
MikrogametositBulat, merah, inti difus
di tengah, pigmen tersebar
Seperti pisang, merah, inti difus, pigmen
tersebar
Bulat, merah, inti difus, pigmen tersebar
Bulat, merah, inti difus di tengah, pigmen
tersebar
LO 1.3 Menjelaskan dan Memahami Daur Hidup Plasmodium
Tahap-tahap daur hidup Plasmodium1. Tahap infektif2. Tahap eksoeritrosit3. Tahap eritrosit4. Tahap Reproduksi
LO 1.4 Menjelaskan dan Memahami Cara Infeksi Plasmodium
• Secara alami melalui vektor: bila sporozoit dimasukkan ke dalam badan manusia dengan tusukan nyamuk
• Secara induksi: bila stadium aseksual dalam eritrosit secara tidak sengaja masuk dalam badan manusia melalui darah, misalnya melalui transfusi, suntikan atau kongenital (bayi baru lahir mendapat infeksi dari ibu yang menderita malaria melalui darah plasenta)
LI 2. Mempelajari Malaria
LO 2.1 Menjelaskan dan MemahamiDefinisi Malaria
• Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual didalam darah. Infeksi malaria memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia dan splenomegaly.
LO 2.2 Menjelaskan dan Memahami Epidemiologi Malaria
• Ditemukan di daerah tropis dan sub tropis seperti Brazil, Asia Tenggara dan seluruh Sub Sahara Afrika
• Separuh dari populasi di Indonesia berempat tinggal di daerah endemik malaria dan terdapat 30juta kasus malaria tiap tahun
• Malaria di suatu daerah berbeda dengan daerah lain karena( – Faktor manusia (ras) – Faktor vektor (nyamuk anopheles) – Parasit – Di beberapa daerah parasit telah kebal terhadap obat anti
malaria– Faktor lingkungan yang mempengaruhi siklus biologi
nyamuk
LO 2.3 Menjelaskan dan Memahami Etiologi Malaria
• Pada manusia Plasmodium penyebab malaria terdiri dari 4 spesies:
• Plasmodium vivax malaria tertiana (Benign Malaria)• Plasmodium falciparum malaria tropika (Malignan Malaria).• Plasmodium malariae malaria kuartana• Plasmodium ovale malaria ovale• Seseorang dapat terinfeksi lebih dari satu jenis Plasmodium:
infeksi campuran/majemuk (mixed infection). • Dua jenis Plasmodium yang paling banyak dijumpai adalah
campuran antara Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax atau Plasmodium malariae
LO 2.4 Menjelaskan dan Memahami Patogenesis Malaria
LO 2.5 Menjelaskan dan Memahami Manifestasi Malaria
• Stadium dinginDiawali dengan menggigil, nadi cepat tapi lemah, bibir dan jari-jari pucat, kulit kering dan pucat. Pada anak sering terjadi kejang. Stadium berlangsung antara 15-60 menit
• Stadium demamMuka merah, nyeri kepala, nadi menjadi kuat lagi. Penderita merasa haus dan suhuh badan meningkat sampai 41°C atau lebih. Stadium ini berlangsung 2-12 jam. Demam terjadi karena pecahnya skizon dalam sel darah merah yang matang dan masuknya merozoit ke dalam aliran darah. Pada P.vivax dan P.ovale skizon tiap generasi menjadi matang dalam waktu 48 jam sekali. Sehingga demam setiap hari ketiga dihitung dari serangan demam sebelumnya. Pada P.malariae demam terjadi pada 72 jam atau hari ke-4 setelah demam hari sebelumnya. Pada P. falciparum setiap 24-48 jam.
• Stadium berkeringatPenderita berkeringat sangat banyak,suhu tubuh menurun dengan cepat malah terkadang sampai dibawah normal.
PlasmodiumMasa
Inkubasi (hari )
Tipe Panas (jam)
Relaps Recrudensi Manifestasi Klinik
Falsiparum 12 (9-4) 24,36,48 -- + Gejala gastrointestinal; hemolisis; anemia; ikterus; hemoglobinuria;
syok; algid malaria; gejala serebral; edema paru; hipoglikemi; gangguan
kehamilan; kelainan retina; kematian.
Vivax 13 (12-17) 48 ++ -- Anemia kronik; splenomegali ruptur limpa.
Ovale 17 (16-18) 48 ++ -- Sama dengan vivax
Malariae 28 (18-40) 72 -- + Rekrudensi sampai 50 tahun; splenoegali menetap; limpa jarang
ruptur ; sindroma nefrotik
LO 2.6 Menjelaskan dan Memahami Diagnosis Malaria
1. Anamnesis : Trias Malaria2. Pemeriksaan Fisik:
a) Suhu meningkat, b) Splenomegali, c) Hepatomegali
3. Pemeriksaan Laboratorium: a) Pemeriksaan Mikroskopis,b) Tes Diagnostik Cepat,c) Tes antigen,d) Tes serologi
Diagnosis Banding• Malaria tanpa komplikasi
– Demam tifoid– Demam dengue– Infeksi saluran pernafasan akut– Leptospirosis ringan
• Malaria berat– Stroke (gangguan serebrovaskuler)– Tifoid ensefalopati– Hepatitis– Leptospirosis berat– Glomerulonefritis akut atau kronik– Sepsis– Demam berdarah dengue atau Dengue shock syndrome
LO.2.7. Menjelaskan dan Memahami Komplikasi Malaria
• Malaria Serebral (coma) yang tidak disebabkan oleh penyakit lain atau lebih dari 30 menit setelah serangan
• Asidemia/asidosis pH darah < 7,25 atau plasma bikarbonat< 15mmol/L• Anemia berat (Hb < 5g/dl atau hematokrit < 15%) pada keadaan
parasit>10.000/ul• Gagal ginjal akut (GGA) (urin kurang dari 400 ml/24 jam pada orang
dewasa atau 12 ml/kg BB pada anak-anak)• Edema paru non-kardiogenik/ARDS (Adult Respiratory Distress
Syndrome). Dapat menyebabkan kematian• Hipoglikemi: gula darah<40 mg/dl; Disebabkan karena kebutuhan
metabolik dari parasit telah menghabiskan cadangan glikogen dalam hati.
• Gagal sirkulasi atau syok Tekanan sistolik<70 mmHg (anak 1-5 tahun<50 mmHg)
• Kejang berulang lebih dari 2 kali/ 24 jam• Makroskopik hemoglobinuri
LO.2.8. Menjelaskan dan Memahami Tatalaksana Malaria
• Klorokuin dan turunannya ( klorokuin, amodiakuin, dan hidroksiklokuin)
• Pirimetamin• Primakuin• Kina dan Alkaloid sinkoma
LO.2.9. Menjelaskan dan Memahami Pencegahan Malaria
• Berbasis Masyarakat– Pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat
harus selalu ditingkatkan – Menemukan dan mengobati penderita sedini mungkin akan
sangat membantu mencegah penularan– Melakukan penyemprotan melalui kajian mendalam
tentang bionomik anopheles seperti waktu kebiasaan menggigit, jarak terbang, dan resistensi terhadap insektisida
• Berbasis Pribadi– Pencegahan gigitan nyamuk– Pengobatan profilaksis bila akan memasuki daerah endemik– Pencegahan dan pengobatan malaria pada wanita hamil
2.10 Menjelaskan dan Memahami Prognosis Malaria
• Indikator Klinik– Umur 3 tahun atau kurang– Koma yang berat– Kejang berulang– Refleks kornea negative– Deserebrasi– Dijumpai disfungsi organ (gagal ginjal, edema
paru)– Terdapat pendarahan retina
• Indikator Laboratorium– Hiperparasitemia (>250000/ml atau >5%)– Skizontemia dalam darah perifer – Leukositosis– PCV (packed cell volume < 12% – Hb <5 g/dl– Glukosa darah <40 mg/dl– Ureum >60 mg/dl– Glukosa likuor serebrospinal rendah– Kreatinin >3 mg/dl– SGOT meningkat > 3 kali normal
LO.2.11. Menjelaskan dan Memahami Gebrak Malaria
• Penemuan dan Tata Laksana Penderita• Pencegahan dan penanggulangan faktor risiko• Surveilans epidemiologi dan penanggulangan
wabah• Peningkatan komunikasi, informasi dan
edukasi (KIE)• Peningkatan sumber daya manusia
LI. 3. Memahami dan Menjelaskan tentang Vektor Malaria
LO.3.1.Morfologi Vektor Malaria• Telur anophelini yang diletakkan satu per satu di atas permukaan air berbentuk
seperti perahu yang bagian bawahnya konveks, bagian atasnya konkaf dan mempunyai sepasang pelampung yang terletak pada sebelah lateral
• Larva anophelini tampak mengapung sejajar dengan permukaan air, mempunyai bagian-bagian badan yang bentuknya khas, yaitu spirakel pada bagian posterior abdomen, tergal plate pada bagian tengah sebelah dorsal abdomen dan sepasang bulu palma pada bagian lateral abdomen
• Pupa mempunyai tabung pernapasan (respiratory trumpet) yang bentuknya lebar dan pendek; digunakan untuk mengambil O2 dari udara.– Pada nyamuk dewasa palpus nyamuk jantan dan betina mempunyai panjang hampir
sama dengan panjang probosisnya.– Nyamuk jantan : ruas palpus bagian apikal berbentuk gada (club form)– Nyamuk betina : ruas tersebut mengecil– Sayap pada bagian pinggir ditumbuhi sisik-sisik sayap yang berkelompok membentuk
gambaran belang-belang hitam dan putih. Bagian ujung sisik sayap membentuk lengkung. Bagian posterior abdomen sedikit melancip.
LO.3.2. Menjelaskan dan Memahami Daur Hidup Vektor Malaria• Nyamuk anopheles mengalami metamorfosis sempurna.• Telur menetas menjadi larva → melakukan pengelupasan kulit/eksoskelet banyak
sebanyak 4 kali → tumbuh menjadi pupa dan atau betina. • Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan sejak telur diletakkan sampai menjadi
dewasa bervariasi antara 2-5 minggu tergantung pada spesies, makanan yang tersedia dan suhu udara.
• Tempat perindukan nyamuk anopheles .– Pantai: Anopheles sundaicus dan Anopheles subpictus. – Pedalaman : Anopheles aconitus, Anopheles barbirostris, Anopheles farauti,
Anopheles bancrofti, Anopheles subpictus, Anopheles nigerrimus, dan Anopheles sinensis.
– Kaki gunung dengan perkebunan atau hutan:Anopheles balabacensis dan Anopheles maculatus.
• Menurut kebiasaan makan dan istirahat yang bervariasi, dibagi menjadi:– a. Zoofilik : nyamuk yang menyukai darah binatang. – b. Anthropilik : nymuk yang menyukai darah manusia. – c. Zooanthropolik : nyamuk yang menyukai darah binatang dan manusia. – d. Endofilik : nyamuk yang suka tinggal didalam rumah/bangunan. – e. Eksofilik : nyamuk yang suka tinggal di luar rumah. – f. Endofagik : nyamuk yang suka menggigit didalam rumah/bangunan. – f. Eksofagik : nyamuk yang suka menggigit diluar rumah
LO 3.3 Menjelaskan dan Memahami Epidemiologi Vektor Malaria
• Berbagai faktor yang perlu diketahui untuk menentukan vektor di suatu daerah endemi malaria :– Pada pembedahan nyamuk alam positif mengandung
sporozoit– Kebiasaan nyamuk anophelini mengisap darah manusia
(antropofilik)– Umur nyamuk betina lebih dari 10 hari– Kepadatan yang tinggi dan mendominasi spesies lain– Hasil infeksi percobaan di laboratorium yang menunjukkan
kemampuan untuk mengembangkan Plasmodium menjadi stadium trofozoit.
LO.3.4. Menjelaskan dan Memahami Pemberantasan Vektor Malaria
• Mengobati penderita malaria• Mengusahakan agar tidak terjadi kontak antara nyamuk
anophelini dan manusia, yaitu dengan memasang kawat kasa di bagian-bagian terbuka di rumah (jendela dan pintu) penggunaan kelambu dan repellent
• Mengadakan penyuluhan tentang sanitasi lingkungan dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat yang berkaitan dengan upaya memusnahkan tempat-tempat perindukan nyamuk dan penampatan kandang ternak di antara tempat perindukan dan rumah penduduk