7/26/2019 Manajemen New
1/7
Bab 2
Pengertian dasar dan perkembangan manajemen
2.1 Pengantar
Pada bab pertama ini akan diterangkan pengertian dasar mannajemen serta
sejarah perkembangan keilmuannya dengan tujuan untuk memberikanpemahaman mengenai manajemen sebagai suatu ilmu serta latar
belakang perkembangannya.
2.2 Pengrtian manajemen
Banyak ahli telah mengemukakan pendapatnya mengenai definisi atau pengertian
manajemen. Beberapa di antaranya merumuskan manajemen sebagai berikut :
1. Stoner & Wankel : Manajemen adalah proses mengorganisasikan
memimpin mengendalikan usaha ! usaha anggota organisasi dan proses dan
pengguaan sumber daya organisasi untuk men"apai tujuan ! tujuan organisasi
yang sudah ditetapkan.
2. #erry : Manajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari kegiatan
meren"anakan mengorganisasikan menggerakkan sumberdaya manusia &
sumber daya lain untuk men"apai tujuan yang tekah ditetapkan.
Masih banyak lagi definisi atau pengertian yang diberikan oleh para ahli
mengenai manajemen namun demikian dari sekian definisi tersebut dapat
dikatakan bah$a permasalahan manajemen berkaitan dengan usaha untuk
memelihara kerjasama sekelompok orang dalam satu kesatuan serta usaha untukmemelihara kerjasama sekelompok orang dala satu kesatuan serta usaha
memanfaatkan sumber daya yang lain untuk men"apai tujuan ! tujuan tertentu
yang telah ditentukan sebelumnya. %engan demikian sebenarnya kegiatan
manajemen itu hamper selalu ada pada setiap kegiatan manusia sebab sebagai
makhluk sosial manusia akan selalu berusaha berkumpul dan bekerja sama.
7/26/2019 Manajemen New
2/7
ika di lihat dari pengertian paling mendasar dari organisasi maka dapat
dikatakan ba$h untuk menjalankan suatu organisasi apapun organisasi tersebut
dibutuhkan manajen.
2.' (nsur ! unsur manajemen
%ari pengertian manajemen di atas telah dikemukakan bah$a manajemen adalah
suatu proses untuk memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lain
untuk men"apai tujuan tertentu.Sumber daya manusia sumberdaya yang lain yang
diperlukan tersebut disebut sebagai unsure ! unsure manajemen.
)ebih lengkapnya unsur * unsur manajemen ini dapat dikelompokkan menjadi :
1. Manusi + men,2. Bahan +materials,
'. Mesin-peralatan +ma"hines,
. Metode-"ara kerja +methods,
/. Modal uang +money,
(nsur !unsur ini dikenal pula sebagai /m bila dinyatakan dalam bahasa inggris Bahan
+materials,tidak harus di artikan sebagai logam seperti dalam industri manufaktur logam
misalnya. 0a juga bisa berarti informasi yang diolah misalkan dalam manajemen
perkantoran.
Berkenaan dengan unsur * unsur atau sumber daya ini harus diingat bah$a semua itu
tidak tersedia se"ara berlimpah * limpah. da keterbatasan yang mengakibatkan
pemanfaatannya harus dilakukan sehemat dan se"ermat mungkin. %engan demikian
proses manajemen yang baik harus bisa memanfaatkan keterbatasan tersebut untuk
pen"apaian tujuan yang telah ditentukan.
2. #ingkatan manajemen
Suatu organisasi mempunyai tngkatan !tingkatan tertentu yang berbedasatu sama lain.
da tingkatan organisasi yang bersifat operasional atau pelaksanaanmisalkkan dalam
suatu kegiatan industry adalah operator ! operator mesin ada tingkatan yang bersifat
strategis misalkan direksi.
Berdasarkan tingkatan ! tigkatan organisasi inilah dapat di bedakan pula tingkatan
manajemen. Pada dasarnya terdapat tiga tingkatan manajenenyaitu :
1. #ingkatan manajemen terba$ahatau disebut juga first management yaitu tingkatanmanajemen pada tingkatan ba$ah dari suatu organisasi. Pada tingkatan manajemen
berfungsi mengarahkan pekerja ! pekerja operasional. ika dilihat dari segi
peren"anaan yang dibuat biasanya hanya melingkupi jangka $aktu harian. Mandor !
mandor berada dalam tingkatan manajemen ini.
2. Middle management adalah tingkatan manajemen yang berfungsi mengarahkan
kegiatan dari manajemen terba$ah. Peren"anaan yang dibuat disini jangkauan
$aktunya bersifat menengah.
7/26/2019 Manajemen New
3/7
'. #op Managemen adalah tingkatan paling tinggi dari manajemen biasanya terdiri atas
beberapa orang saja. angkauan peren"anaan yang dibuat di sisni bersifat srategis dn
meliput kurun $aktu ran"ana jangka panjaang.
2./ Perkembangann ilmu manajemen
ika dilihat dari hakekatnya sebenarnya proses manajemen atau kegiatan bermanajemen
sudah dilakukan orang sejak dahulu yaitu sejak manusia mulai merasa perlu untuk
membentuk kelompok untuk bekerja sama dalam men"apai tujuan yang diinginkan.
amun sebagai disiplin ilmu manajemen belum belum "ukup lama berkembang. %apat
dikatakan re3olusi industri 0 merupakan tonggak a$al perkembangan ilmu manajemen.
Perubahan "ara berproduksi menjadi produksi massal menimbulkan pemikiran untuk
mengelola usaha produksi tidak dengan "ara 4"oba *"oba5 lagi. %an masa*masa
selanjutnya mun"ul banyak hal yang mendorong perkembangan ilmu manajemen hingga
men"apai kondisi seperti saat ini.
Se"ara kronologis perkembangan ilmu manajemen dan sebab* sebab yang melataarbelakanginya dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Manajemen 0lmiah +S"ientifi" Management, : Manajemen ilmiah dipelopori oleh
seorang merika bernama 6.W.#aylor. Setelah re3olusi industri yang mengakibatkan
perubahan struktur industrii di meiika tibull masalah peningkatan produkti3itas.
Pada saat itu banyak orang melihat bah$a penigkatan produkti3itas suatu sistem
produksi dapat dilakukan melalui peningkatan efisiensi tenaga kerjanya.
Pendapat #aylor bah$a persoalan manajemen dapat dipe"ahkaan se"ara ilmiah
dimulai dengan penelitian yang di lakukan paa sebuah pabrik baja tempat #aylor
bekerja. #aylor mengembangkan teknik*teknik pengukuran$aktu kerja untukmenganalisis suatu pekerjaan. %alam penelitian $aktu kerja tersebu #aylor meme"ah
pekerjaan*pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pekerja menjadi elemen*elemen
kerja tertentu. #aylor kemudian menetapkan ke"epatan kerja yang terbaik yang harus
dilakuan dan menetapkan juga metode kerja terbaik berdasarkan elemen ! elemen
kerja tersebut. Wakku pekerjaan yang menjadi standar tersebut akhirnya memba$a
#aylor pada konsep pemberian upah perangsang.Bonus akan diberikan bagi para
pekerja yang mampu bekerja melebihi standar kerja yang telah ditentukan. %engan
"ara ini #aylor mengharapkan proukti3itas pekerja meningkat. Selain kunsep upah
perangsang tersebut #aylor juga mengemukakan pemikiran tentang pengaturan jam
dan pengaturan frekuensi istirahat pekerja.
Se"ara garis besar pendekatan #aylor dalam peme"ahan masalah masalah manajemen
berorientasi pada pendekatan ilmiah yang memiliki pola sebagai berikut:
1. 0dentifikasi persoalan
2. Pengumpulan informasi persoalan melalui pengamatan'. Perumusan hepotesis a$al
. Pembuktian hipotises
/. Peme"ahan persoalan
7/26/2019 Manajemen New
4/7
#aylor lah yang memulai prinsip peme"ahan masalah manajemen se"ara ilmiah
sehingga aliran manajemennya disebut manajemen ilmiah +s"ientifi"
management,.
Pendapat* pendapat #aylor ini banyak diikuti orang pada masa ituterlebih lebih
setelah ia membukukan hasil penelitiannya dalam buku 4Shop Management and#he Prin"iples of S"ientifi" Management5. Pada dasarnya prinsip*prinsip
manajemen ilmiah yang dikembangkan #aylor adalah:
a. Pemakaian "ara*"ara ilmiah dalam peme"ahan masalah*masalah manajemen
sebagai ganti "ara "oba*"oba.
b. Pemilihan pekerja se"ara ilmiah dengan tujuan menyesuaikan kemampuan
pekerja & spesifikasi jabatan- pekerjaan.". Pengembangan kerja sama yang baik antara manajer dengan pekerja .
Pemikiran*pemikiran mengenai manajemen ilmiah ini di perkaya dengan
pendapat*pendapat para ahli lainnya. Salah satu yang terkenal adalah pasangan
suami * isteri 6rank B da. )ilian M. 7ilbreth yang mengembangkan studi gerakan
+motion study, untuk perbaikan metode kerja.
%engan demikan dapat dilihat bah$a a$al perkembangan manajemen se"ara
formal dimulai dari dunia industri. amun demikian prinsip*prinsip yang
dikembangkan disini dapat pula dipakai dalam bidang*bidang lain selain industry.
Banyak sumbangan positif yang diberikan oleh aliran manajemen ini seperti
pengukuran $aktu kerja dan konsep*konsep penetapan efisieensi.yang masih
sampai saat ini masih digunakan.Selain sumbangan positif yang diberikan aliran
ini mempunyai beberapa kelemahan. 8elemahan paling menonjol yang dirasakan
adalah 4memanusiakan pekerja5. Manajemen ilmiah dinilai memandan pekerja
semata*mata hanya hanya sebagai objek kerja saja. Pendapat yang menyatakan
bah$a bonus untuk kelebihan kerja akan dapat mendorong produkti3itas
kerjaternyata tidak selamanya benar.Walaupun sudah diberikan bonus ternyata
perbaikan produkti3itas yan dihasilka kurang memadai. 8enyataan inilah yang
mendorong pemikiran*pemikiran baru di kalangan ilmuan manajemen.
2. Pendekatan Hubungan Manusia (Human Relation Behavioral
Approach) :
Masalah manusia yang tidak dapat dija$ab oleh pendekatan manajemen ilmiah
menjadi pendorong bagi perkembangan ilmu manajemen yang berikutnya.
Bersamaan dengan itu pula berkembang pula ilmu psikologi industri yang
dipelopori oleh 9ugo Munsterberg dan ilmu sosiologi yang ikut menberi
pengaruh pada ilmu manajemen.
%itinjau dari sudut hubungan antar manusia +9uman elations, praktek
manajemen dapat dilihat sebagai pola hubungan antara manajer +atasan, dengan
ba$ahannya.8ondisi efisiensi kerja yang rendah merupakan petunjuk adanya
hubungan yang buruk antara ba$ahan dan atasan. tasan harus mengetahui
7/26/2019 Manajemen New
5/7
faktor*faktor so"ial dan fa"tor*faktor lain yang dapat memoti3asi ba$ahan agar ia
dapat membina hubungan yang lebuh baik dengan ba$ahannya.
Pelopor dari aliran manajemen ini adalah ;lton Mayo. Mayo merumuskan
pendapatnta melalui serangkaian penelitian yang sangat terkenal yaiti 4#he
9a$thorne ;
7/26/2019 Manajemen New
6/7
8etika perang selesai ternyata teknik*teknik optimasi yang dikembangkan
tersebut dapat dipakai dalam dunia industri bahkan selanjutnya terjadi
perkembangan terus*menerus dalam teknik optimasi tersebut. Perkembangan
inilah yang kemudian mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen.
Penylidikan operasional dikenal juga sebagai aliran kuantitatif dalam
manajemen. Berbeda dengan aliran*aliran sebelumnyaaliran ini memanfaatkan
matematika sebagai alat untuk meme"ah persoalan*persoalan manajemen. liran
ini memandang manajemen sebagai suatu kesatuan logis dari tindakan* tindakan
yang dapat dinyatakan se"ara matematis dan dapat di ukur. Menurut aliran ini
persoalan manajemen adalah:
a. =ptimasi masukan dan pengeluaranb. Pemodelan persoalan se"ara matematis
Sebagai "ontoh misalkan ingin di"apaipenghematan biaya produksi tanpa
mengurangi mutu produk tersebut. %engan mengadakan optimasi 3ariabl*
3ariabel yang mempengaruhi biaya pruduksi +masukan, seperti biaya uuntuk
bahan biaya untuk tenaga kerja yang dengan sendirinya mempengaruhi mutu
produkmaka tujuan yang di inginkan dapat ddi"apai.
#eknik*teknik yang dikembangkan dalam penyelidikan operasional ini tidak
hanya dipakai dalam system produksi. Metode*metode ?PM P;# adalah
metode yangdikembngkan dengan pendekatan ini yang dimanfaatkan dalam
manjemen proyek.
#idak dapat dipungkiri bah$a teknik*teknik kuantitatif tersebut merupakan alat
yang sangat tangguh untuk meme"ah persoalan dalam manjemen.namun
demikian peme"ahn tersebut hanya terbatas pada maslah manajemen yangbersifat kuantitatif seperti persediaan peren"anaan produksi dan lain*lain. Bila
masalah yang dihadapi sangat konperhensip sehingga sulit untuk
dikuantitatifkan maka pendekatan ini silit diterapkan.
. Manajemen dengan Pendekatan Sistem : Perkembangan teknologi
menyebabkan semakin rumitnya sistem produksi dan semakin pendeknya umur
suatu produk. Selain itupenyebaraan teknologi yang begitu "epat ditambah
dengan perdagangan yang bebas menyebabkan semakin ketatnya persaingan
tidak lagi antar perusahaan dalam satu negara melainkan sudah men"apai
tingkatan antar negara. 9al ini menuntuk pengelolaan usaha yang makin baik.
@ang dengan perkataan lain makin mendorong perkembangan ilmu manajemen.
Perkembngan berikutnya dalam ilmu manajemen adalah manjemen dengan
pendekatan system dan manajemen dengan pendekatan situasional +?ontingen"y
approa"h,
Pendekatan sistem memandang manajemen sebagai suatu sistem. Sistem itu
sendiri adalah suatu kesatuan dari beberapa bagian yang disebut subsistem dan
7/26/2019 Manajemen New
7/7
mempunyai suatu tujuan tertentu. Setiap system memiliki masukan* masukan
tertentu dan memiliki proses transformasi tertentu yang memproses masukan*
masukan tersebut menjadi keluaran*keluaran tertentu. Sistem berada dalam suatu
lingkungantertentu yang sangat mempengaruhi dan sifat khas lingkungan adalah
sulit untuk dikendalikan. Misalkan suatu perusahaan dipandang sebagai suatu
sistem maka situasi ekonomi dan persaingan merupakan lingkungan sistem+perusahaan, yang akan mempengaruhi setiap aktifitas perusahaan dan sulit
untuk dikendalikan.
Manajemen yang baik harus dapat mengendalikan subsistem*subsistem yang
dimilikinya dengan baik dan dapat mengantisipasi perubahan*perubahan yang
terjadi dalam lingkungan. %engan kata lain pendekatan ini melihat persoala*
persoalan manajemen dalam perspektif kesatuan sebab* akibat yang bersifat
menyeluruh bukan sebagai satuan*satuan yang terpisah*pisah.
%alam prakteknya penekatan*pendekatan kuantitatif dalam
penyelidikanoperasional dapat dipakai dalam pendekatan sistem ini. %apatdibayangkan betaparumitnya penyelesaian yang harus dilakukan mengingat
persoalan dilihat dalam perspektif kesatuan sehingga komputer banyak dipakai
dalam penerapan manajemen dengan pendekatan sistem ini.
/. Manajemen dengan Pendekatan Situasional
Pengembangan lebih lanjut dari manajemen dengan pendekatan sistem adalah
manajemen dengan pendekatan situasional. Pendekatan situasional ini
dikembangkan berdasarkan kenyataan bah$a banyak peme"ahan masalah
manajemen yang efektif di suatu tempat belum tentu berhasil ditempat lain.
#imbul pendapat bah$a fa"tor*fa"tor keadaanlah +situasional fa"tor, yang
menyebabkan hal*hal tersebut terjadi.
Sesuai dengan prinsipnya maka tugas dari seorang manajer adalah men"ari atau
menentukan teknik*teknik manajemen yang dapat meme"ahkan persoalan sesuai
dengan tujuan dan situasi yang diiadapi batasan*batasan dan jangka $aktu yang
tersedia. Sebagai "ontoh bila suatu perusahaan ingin meningkatkan produkti3itas
pekerjaannya manajemen dengan pendekatan perilaku akan segera
mengusahakan moti3asi kerja pekerja. #etapi dengann pendekatan situasional
pihak manajemen terlebih dahulu melihat keadaann pekerja. Bila pekerja masih
belum memiliki ketrampilan yang baik maka manjemen mungkin akan
mengusulkan program penyederhanaan kerja +$ork simplifi"ation,. Sebaiknya
jika pekerja sudah termpil program yang mungkin baik dilakukan bukanpenyederhanaan kerja melainkan pengayakan kerja +job enri"hment,.
%alam pendekatan ini ke"ermatan dalam memandang setiap situasi yang rumit
sangat diperlukan dan manajerlah yang harus berperan aktif dalam menentukan
apa yang baik bagi situasi yang dihadapinya itu. Pendekatan manajemen
situasional ini dikembangkan oleh beberapa ahli antara lain 6remont 8ast ames
osenA$eig obert 8ahn dan lain lain