1
KPPN Jakarta VII
MANUAL APLIKASI SILABI UNTUK BENDAHARA PENERIMAAN
BAGIAN I PEMBUATAN USER BENDAHARA PENERIMAAN
Apabila pada laptop/komputer sudah terinstal aplikasi SPM 2014, lakukan pembuatan user Bendahara Penerimaan dengan cara sebagai berikut:
1. Lakukan login dengan membuka file c:\DBSATKER\useradmin\startup14.exe, atau klik 2kali gambar pada desktop, sehingga muncul tampilan sebagai berikut:
2. Klik User dan muncul tampilan sebagai berikut, lalu klik Rekam:
User ID : startup
Password : startup
Daftar user yang
telah dibuat
2
KPPN Jakarta VII
3. Setelah klik Rekam, akan muncul tampilan sebagai berikut dan isilah semua isian sesuai contoh di bawah ini, lalu klik Simpan:
4. Pembuatan user dan password telah selesai
Isikan user yang diinginkan
Isikan password yang diinginkan
Ulangi ketik password yang sama
Pilih Level 2 dg cara klik tanda panah
Pilih Menu 3 dg cara klik tanda panah
Isikan NIP
3
KPPN Jakarta VII
BAGIAN II PENGENALAN MENU DAN PEREKAMAN REFERENSI
1. Apabila user Bendahara Penerima telah dibuat, maka lakukan login/masuk ke Aplikasi SPM dengan membuka file c:\AplikasiSPM2014\spm_14.exe, atau klik 2 kali gambar pada desktop, sehingga muncul tampilan sebagai berikut:
Isikan user dan password sebagaimana telah dibuat sebelumnya dan klik LOGIN, maka terbukalah aplikasi Silabi Bendahara Penerimaan....
Menu dalam Aplikasi Silabi Bendahara Penerimaan ada 4 yaitu: 1. Bendahara Penerimaan, terdiri dari :
a. Setting Bendahara Penerimaan Untuk menyetting jenis Bendahara Penerimaan b. Saldo Awal Untuk merekam saldo awal sesuai saldo pada LPJ terakhir sebelum
menggunakan Aplikasi Silabi c. RUH Transaksi Untuk melakukan rekam, ubah dan hapus semua transaksi
Bendahara Penerimaan d. Posting Untuk melakukan posting atas semua transaksi pada bulan terkait
e. Laporan Untuk membuat dan mencetak BKU, Buku Pembantu, BA Pemeriksaan Kas dan LPJ
2. Referensi, terdiri dari :
a. Pejabat Untuk merekam pejabat yang akan menandatangani laporan Bendahara b. Alamat Untuk merekam alamat satker c. Satker Untuk memilih dan men-default satker
Isikan User ID yang telah dibuat sebelumnya
Isikan password yang telah dibuat sebelumnya
Nama user sedang aktif
4
KPPN Jakarta VII
d. KPPN Rekening Bendahara Untuk merekam referensi rekening Bendahara
e. Jenis Jaminan Untuk merekam jenis jaminan (khusus Bendahara Penerimaan Bea Cukai)
3. Utilty, terdiri dari: a. Kirim ADK LPJ Untuk melakukan pengiriman ADK LPJ Ke KPPN
4. Keluar, terdiri dari: a. Informasi Berisi informasi helpdesk Aplikasi Silabi dari Kantor Pusat b. Keluar Aplikasi Untuk keluar dari aplikasi Silabi (sign out)
2. Setelah membuka aplikasi Silabi, maka lengkapi data referensi di menu Referensi.
Referensi yang harus direkam paling tidak ada 5 jenis referensi yaitu: 1. Referensi Pejabat
Pilih Referensi Pejabat Rekam, muncul tampilan di bawah ini dan isilah data pejabat yang diperlukan, lalu klik Simpan
Data pejabat yang direkam sekurang-kurangnya terdiri dari: a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) (kode 1) atau Pejabat yang bertugas melakukan
pemungutan penerimaan negara atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) (kode 4) b. Bendahara Penerimaan (kode 6)
Isikan kode satker Isikan kode Karwas
Isikan NIP 18 digit
Pilih jenis Jabatan
Isikan nama pejabat
5
KPPN Jakarta VII
2. Referensi Alamat Pilih menu Referensi Alamat Rekam, dan akan muncul tampilan seperti di bawah ini, lalu isilah data alamat satker dengan benar, lalu klik Simpan dan jangan lupa centang di Default pada sisi sebelah kanan.
3. Referensi Satker Pilih menu Referensi Alamat Satker, dan akan muncul tampilan seperti di bawah ini, lalu cari satker dengan mengetikkan kode satker pada menu Pencarian: dan jangan lupa centang satker pada Default di sisi sebelah kanan.
Isikan data alamat satker
Jangan lupa DICENTANG...
Ketikkan kode satker disini....
Jangan lupa DICENTANG...
6
KPPN Jakarta VII
4. Referensi KPPN Pilih menu Referensi Alamat KPPN, dan akan muncul tampilan seperti di bawah ini, lalu cari KPPN dengan mengetikkan kode KPPN (ketikkan 182 untuk KPPN Jakarta VII) pada menu Pencarian: dan jangan lupa centang KPPN pada Default di sisi sebelah kanan.
5. Referensi Rekening Bendahara Pilih menu Referensi Alamat Rekening Bendahara, dan akan muncul tampilan seperti di bawah ini, laluisilah data Rekening Bendahara Penerimaan dengan benar, lalu klik Simpan.
Ketikkan kode KPPN disini....
Kode KPPN Jakarta VII adalah 182
Jangan lupa DICENTANG...
Isikan jenis rekening 10
Isikan nomor rekening sesuai Rekening Koran
Isikan nama rekening sesuai Rekening Koran
Isikan nama bank
Isikan nomor surat izin pembukaan rekening dari KPPN
Isikan tanggal surat izin pembukaan rekening dari KPPN
Isikan kode BPP 000
7
KPPN Jakarta VII
6. Referensi Jenis Jaminan Referensi ini khusus untuk Bendahara Penerimaan Bea Cukai... Mudah-mudahan ada penjelasan lebih lanjut..
8
KPPN Jakarta VII
BAGIAN III PEMBUATAN TRANSAKSI BENDAHARA PENERIMAAN
Saatnya memulai merekam transaksi Bendahara Penerimaan, dengan masuk ke menu Bendahara Penerimaan, sebagaimana gambar di bawah ini: Menu Bendahara Penerimaan terdiri dari 5 sub menu yaitu: 1) Setting Bendahara Penerimaan
Sebelum melakukan perekaman transaksi, harus dilakukan Setting Bendahara Penerimaan, dengan cara pilih menu Bendahara Penerimaan Setting Bendahara Penerimaan, sehingga muncul tampilan sebagai berikut:
Terdapat 3 jenis setting Bendahara Penerimaan yaitu:
a) Bendahara Penerimaan Pengelola PNBP
Untuk Bendahara Penerimaan yang hanya mengelola dana PNBP saja. Menu yang muncul pada setting ini sangat terbatas.
9
KPPN Jakarta VII
b) Bendahara Penerimaan Pengelola PNBP dan Dana Pihak Ketiga
Untuk Bendahara Penerimaan yang mengelola dana PNBP dan dana pihak ketiga yaitu dana yang masih ada kemungkinan menjadi hak negara tapi bisa juga dikembalikan lagi kepada pihak ketiga.
c) Bendahara Penerimaan Pengelola PNBP, Perpajakan dan Dana Pihak Ketiga
Untuk Bendahara Penerimaan yang mengelola dana PNBP, mengelola pajak(menerima dan menyetor pajak) dan dana pihak ketiga yaitu dana yang masih ada kemungkinan menjadi hak negara tapi bisa juga dikembalikan lagi kepada pihak ketiga.
2) Saldo Awal Digunakan untuk merekam saldo awal dengan cara mengambil data saldo akhir pada LPJ dan BKU serta Buku-buku Pembantu sebelum beralih menggunakan aplikasi Silabi.
Caranya : 1. Pilih menu Bendahara Penerimaan Saldo Awal, maka muncul tampilan seperti di bawah ini:
2. Lalu isikan data saldo awal sesuai data saldo akhir sebelum menggunakan Silabi dan klik Simpan.
TIPS & TRIK Apabila kesulitan menentukan setting Bendahara Penerimaan dan mengantisipasi adanya transaksi tak terduga, maka lebih baik memilih setting Bendahara Penerimaan Pengelola PNBP, Perpajakan dan Dana Pihak Ketiga. Hal ini karena setting ini merupakan setting dengan menu paling lengkap...
Apabila telah merekam transaksi pada suatu setting Bendahara Penerimaan, kemudian berganti menjadi setting Bendahara Penerimaan yang lain, maka transaksi yang telah direkam di setting sebelumnya, tidak akan terbaca di setting yang lain...
10
KPPN Jakarta VII
3) RUH Transaksi RUH Transaksi (Rekam Ubah Hapus Transaksi) adalah menu untuk melakukan rekam/input, ubah dan hapus atas transaksi yang terjadi.
RUH Transaksi merupakan inti dari pembukuan Bendahara Penerimaan pada aplikasi Silabi, yaitu semua transaksi, baik uang masuk maupun uang keluar yang dikelola oleh Bendahara Penerimaan, harus dicatat melalui menu RUH Transaksi.
Caranya :
1. Pilih menu Bendahara Penerimaan RUH Transaksi, maka akan muncul tampilan sebagai berikut, lalu klik Rekam:
2. Setelah Rekam, akan muncul tampilan yaitu:
11
KPPN Jakarta VII
Berikut adalah contoh perekaman di RUH Transaksi untuk transaksi pembayaran PNBP menggunakan SSBP Caranya: 1. Pilih menu Bendahara Penerimaan RUH Transaksi, maka akan muncul
tampilan sebagai berikut, lalu klik Rekam:
2. Klik DETAIL
Pilih jenis transaksi
Pilih cara bayar
Isikan nomor dokumen
Isikan tanggal dokumen
Isikan tanggal buku
Untuk menambah akun
Untuk menghapus akun
Untuk mencari akun
Uraian transaksi harus diisi
12
KPPN Jakarta VII
Pada menu RUH Transaksi terdapat beberapa jenis transaksi yaitu 1) Kode 01 (Target Penerimaan dalam DIPA) Untuk mencatat target penerimaan sesuai estimasi pendapatan yang tercantum
dalam halaman III DIPA masing-masing satker. Dokumen sumber: DIPA halaman III 2) Kode 02 (Surat Bukti Setor/SSPCP) Untuk mencatat uang masuk berupa setoran masuk PNBP yang diterima oleh
Bendahara Penerimaan, baik diterima secara tunai maupun melalui rekening Bendahara Penerimaan.
Dokumen sumber: SBS (Surat Bukti Setor), SSPCP 3) Kode 03 (SSBP Setoran Bendahara) Untuk mencatat uang keluar berupa setoran PNBP ke rekening kas negara yang
dilakukan oleh Bendahara Penerimaan.
Dokumen sumber : SSBP (Surat Setoran Bukan Pajak)
4) Kode 04 (Setoran Langsung Wajib Setor) Untuk mencatat setoran PNBP ke rekening kas negara yang dilakukan secara
langsung oleh wajib setor dan bukan disetor oleh Bendahara Penerimaan. Umumnya Bendahara Penerimaan hanya menerima bukti setornya saja (SSBP).
Dokumen sumber : SSBP (Surat Setoran Bukan Pajak)
Contoh : PT. ACB melakukan setoran PNBP ke rekening kas negara menggunakan SSBP dengan akun 421441 (Pendapatan Penggunaan Kawasan Hutan Untuk Kepentingan Pembangunan Di Luar Kegiatan Kehutanan).
Setoran PNBP 421441 merupakan setoran milik satker 477943 (Direktorat Penggunaan Kawasan Hutan).
5) Kode 05 (SSP Setoran Bendahara) Untuk mencatat pembayaran pajak oleh Bendahara Penerimaan.
Dokumen sumber: SSP (Surat Setoran Pajak)
6) Kode 06 (Bayar Dana Pihak Ketiga) Untuk mencatat pembayaran kepada pihak ketiga atas dana pihak ketiga yang
telah diterima sebelumnya oleh Bendahara Penerima secara langsung.
Transaksi ini harus didahului pencatatan dengan kode 13 (Penerimaan Dana Pihak Ketiga)
Dokumen sumber: Bukti pembayaran
Contoh: Bendahara Penerimaan RS membayar kelebihan pembayaran uang muka (DP) biaya rawat inap kepada pasien.
7) Kode 07 (Alih PNBP) Untuk mencatat pemindahan kategori pencatatan dari Dana Pihak Ketiga menjadi
PNBP, karena dana tersebut telah diakui sebagai PNBP.
Transaksi ini harus didahului pencatatan dengan kode 13 (Penerimaan Dana Pihak Ketiga)
Contoh: Bendahara Penerimaan RS memindahkan sebagian pembayaran uang muka (DP) biaya rawat inap sehingga menjadi PNBP rumah sakit.
13
KPPN Jakarta VII
8) Kode 08 (Bukti Penerimaan Lainnya) Untuk mencatat uang masuk atau penerimaan selain PNBP.
Contoh: Uang masuk berupa jasa giro (bunga di rekening Bendahara Penerimaan).
9) Kode 09 (Bayar Dana Pihak Ketiga (Outstanding Cek)) Untuk mencatat pembayaran kepada pihak ketiga atas dana pihak ketiga yang
telah diterima sebelumnya oleh Bendahara Penerima menggunakan cek.
Transaksi ini harus didahului pencatatan dengan kode 13 (Penerimaan Dana Pihak Ketiga)
10) Kode 10 (Slip Setoran) Untuk mencatat setoran uang tunai di brankas ke rekening bank Bendahara
Penerimaan.
Dokumen sumber: Slip setoran bank
11) Kode 11 (Slip Penarikan) Untuk mencatat penarikan uang atau pengambilan uang dari rekening bank
Bendahara Penerimaan ke kas tunai.
Dokumen sumber: Cek
12) Kode 12 (Pencairan Cek Pihak Ketiga) Untuk mencatat pencairan cek yang telah diterbitkan sebelumnya, guna
pembayaran kembali dana pihak ketiga.
Transaksi ini harus didahului oleh pencatatan dengan kode 09 (Bayar Dana Pihak (Outstanding Cek))
13) Kode 13 (Penerimaan Dana Pihak Ketiga) Untuk mencatat uang masuk atau penerimaan oleh Bendahara Penerimaan atas
penerimaan yang belum dapat diakui sebagai PNBP, karena masih ada kemungkinan menjadi hak atau dikembalikan lagi kepada pihak ketiga atau bisa menjadi PNBP.
Dokumen sumber: Bukti penerimaan
Contoh: Bendahara Penerimaan RS menerima uang muka (DP) untuk biaya rawat di rumah sakit. Uang muka (DP) tersebut dicatat sebagai dana pihak ketiga dan belum dapat diakui sebagai PNBP karena ada kemungkinan dana tersebut dikembalikan lagi kepada pihak ketiga dan ada kemungkinan menjadi PNBP.
14) Kode 14 (Alih Penerimaan Lain-lain ke PNBP) Untuk mencatat pemindahan kategori dana dari penerimaan lain-lain (selain PNBP)
menjadi PNBP
15) Kode 15 (Alih Penerimaan Lain-lain ke Pajak) Untuk mencatat pemindahan kategori dana dari penerimaan lain-lain (selain PNBP)
menjadi pajak
16) Kode 16 (Bukti Pengeluaran Lainnya) Untuk mencatat uang keluar atau pengeluaran atas penerimaan lain-lain (selain
PNBP). Transaksi ini harus didahului oleh pencatatan dengan kode 08 (Bukti Penerimaan Lainnya)
Contoh: Pembayaran jasa giro (bunga atas rekening Bendahara Penerimaan)
14
KPPN Jakarta VII
17) Kode 17 (Alih Penerimaan Lain-lain ke Jaminan) Untuk mencatat pemindahan kategori dana dari penerimaan lain-lain (selain PNBP)
menjadi jaminan. Transaksi ini dilakukan untuk satker Bea Cukai.
4) Posting Posting harus dilakukan untuk membentuk semua transaksi yang telah dilakukan sebelumnya di submenu RUH Transaksi menjadi laporan berupa BKU, buku-buku pembantu, berita acara dan laporan pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan.
Posting harus dilakukan setelah melakukan rekam atau ubah atau hapus transaksi di submenu RUH Transaksi. Posting dapat dilakukan lebih dari satu kali atau berulang-ulang….
Cara posting:
1. Pilih menu Bendahara Penerimaan Posting, lalu pilih Bulan dan Tahun klik Proses.
2. Setelah muncul tampilan di bawah ini, langsung klik OK, lalu Tutup
TIPS & TRIK Apabila Anda telah membuat Berita Acara Pemeriksaan dan Rekonsiliasi pada bulan tertentu, kemudian Anda melakukan perubahan transaksi pada RUH Transaksi di bulan tersebut, maka:
1. Harus dilakukan posting ulang bulan yang bersangkutan
2. Harus menghapus BA Pemeriksaan dan Rekonsiliasi yang telah dibuat
3. Harus membuat BA Pemeriksaan dan Rekonsiliasi yang baru
15
KPPN Jakarta VII
5) Laporan Submenu Laporan digunakan untuk:
a) Mencetak BKU dan Buku-buku Pembantu
Caranya:
1) Pilih menu Bendahara Penerimaan Laporan BKU / Buku Pembantu 2) Pilih Bulan dan Tahun 3) Pilih Jenis Laporan pada tanda panah 4) Pilih nama KPA dan Bendahara Penerimaan 5) Isikan kota pelaporan dan tanggal cetak 6) Klik Cetak
16
KPPN Jakarta VII
b) Membuat dan mencetak Berita Acara Pemeriksaan
Caranya:
1) Pilih menu Bendahara Penerimaan Laporan Berita Acara 2) Pilih Satker 3) Isikan Nomor BA (tidak boleh dikosongi) dan Tanggal BA 4) Pilih Jenis BA (untuk bisa mencetak LPJ, harus dipilih jenis BA 01) 5) Pilih Periode 6) Isikan jumlah Uang Tunai di Brankas 7) Isikan Uang di Rekening, dengan cara klik gambar , lalu isikan saldo
sesuai saldo rekening di bank lalu klik Simpan. 8) Isikan Pembukuan Menurut UAKPA sebesar jumlah penerimaan PNBP pada
bulan ini saja pada Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Pendapatan dan Hibah 9) Isikan penjelasan selisih apabila ada 10) Klik Simpan 11) Isikan nama pejabat KPA dan Bendahara Penerimaan 12) Isikan nama kota 13) Klik Lanjutkan Simpan
17
KPPN Jakarta VII
c) Mencetak LPJ Bendahara Penerimaan
Caranya:
1) Pilih menu Bendahara Penerimaan Laporan LPJ Bendahara 2) Pilih Bulan dan Tahun 3) Pilih nama KPA dan Bendahara Penerimaan 4) Isikan kota pelaporan dan tanggal cetak 5) Klik Cetak
18
KPPN Jakarta VII
BAGIAN IV PENGIRIMAN ADK LPJ BENDAHARA PENERIMAAN KE KPPN
Perngiriman LPJ Bendahara Penerimaan ke KPPN terdiri dari: 1. Asli cetakan (hard copy) LPJ Bendahara Penerimaan yang telah ditandatangani oleh
KPA/PPK dan Bendahara Penerimaan 2. ADK LPJ Bendahara Penerimaan dari aplikasi Silabi
Cara pengiriman ADK LPJ Bendahara Penerimaan adalah: 1. Pilih menu Utility Kirim ADK LPJ 2. Pilih Lokasi (nama folder tidak boleh mengandung unsur spasi) 3. Pilih Bulan dan Tahun 4. Pilih Satker 5. Klik Kirim 6. Langsung klik OK
Aplikasi Silabi itu mudah.. bisa karena biasa kalo sudah biasa, nanti lama-lama bosen juga.. tetep semangaaatt…