Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 1
Inflasi
A. Pengertian dan PenyebabInflasi
Inflasi adalah keadaan perekonomian yang menunjukkan kenaikan harga-harga
barang secara umum yang terjadi terus-menerus. Harga yang naik secara terus-
menerus tentu sangat merugikan banyak pihak. Inflasi bisa terjadi disebabkan
oleh beberapa faktor:
a) Kelebihan Permintaan (Demand Pull Inflation), yaitu inflasi yang terjadi
karena kelebihan permintaan atas barang dan jasa. Kelebihan permintaan yang
tidak dapat dipenuhi produsen tersebut tentu akan mendorong kenaikan harga-
harga, karena permintaan lebih besar
b) Kenaikan Biaya Produksi (Cost Push Inflation), yaitu inflasi yang terjadi
karena kenaikan biaya produksi. Biaya produksi yang naik akan mendorong
naiknya harga harga barang dan jasa. Selain itu, kenaikan biaya produksi akan
mengakibatkan turunnya jumlah produksi sehingga penawaran menjadi
berkurang, jika penawaran berkurang sedangkan permintaan diasumsikan
tetap, maka akibatnya harga-harga akan naik daripada penawaran.
c) Pencetakan Uang Baru oleh Pemerintah, Inflasi terjadi jika pemerintah
mencetak uang baru untuk menutupi anggaran negara yang defisit. Pencetakan
uang baru bisa menyebabkan jumlah uang yang beredar lebih banyak dan tidak
seimbang dengan jumlah barang dan jasa sehingga harga-harga akan naik
(inflasi).
d) Sikap Konsumen (Masyarakat) terhadap Informasi Kenaikan Harga
Apabila konsumen mendapat informasi bahwa harga-harga akan naik, misalnya
disebabkan oleh naiknya harga BBM, biasanya konsumen akan berlomba
membeli barang-barang sebelum harga betul-betul naik. Akibatnya, permintaan
akan meningkat tajam dan tidak seimbang dengan jumlah barang yang tersedia
sehingga pasti terjadi inflasi.
e) Sikap Produsen terhadap Informasi Kenaikan Harga
Apabila produsen mendengar bahwa harga-harga akan naik maka sebagian
produsen justru akan menimbun barang sambil menunggu harga betul-betul
naik, dengan tujuan agar mendapat keuntungan yang lebih besar. Ketika harga
betul-betul naik tetap saja ada sebagian dari produsen yang tidak menjual
barangnya, karena masih menunggu kenaikan harga yang lebih tinggi lagi.
Perilaku produsen seperti ini menyebabkan penawaran jauh lebih kecil
dibanding permintaan, padahal dalam keadaan seperti ini para konsumen
berlomba-lomba membeli barang, akibatnya pasti terjadi inflasi.
f) Kebijakan Pemerintah yang Kurang Tepat
Kebijakan pemerintah yang kurang tepat bisa memicu timbulnya inflasi.
Misalnya, jika pemerintah menetapkan aturan (syarat) pemberian kredit yang
terlalu longgar maka bisa dipastikan akan lebih banyak pengusaha yang
mendapat kredit (pinjaman uang). Akibatnya, jumlah uang yang beredar terlalu
banyak sehingga memicu timbulnya inflasi.
B. Penyebab dan Dampak Inflasi
a) Menurunkan Pendapatan Riil Masyarakat
Misalnya sebelum inflasi, untuk membeli 40 kg beras diperlukan uang
Rp100.000,-. Setelah inflasi, beras 40 kg harus dibeli dengan uang Rp120.000,-
karena harga beras telah naik dari Rp2500,-per kg menjadi Rp3000,-per kg.
Ini berarti dengan adanya inflasi pendapatan riil (nyata) masyarakat menjadi
Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 2
turun. Hal seperti ini tentu sangat menyusahkan masyarakat yang
berpendapatan tetap.
b) Menurunkan Investasi (Penanaman Modal) yang Bersifat Produktif
Pada masa inflasi, para pemilik modal lebih suka menanam modal (uang)- nya
dalam bentuk pembelian harta-harta tetap, seperti tanah dan rumah serta
benda-benda berharga lain, seperti emas dan mutiara. Karena pada masa
inflasi, nilai barang akan terus naik (semakin mahal), sedangkan nilai uang akan
semakin turun. Pada masa inflasi para pemilik modal kurang suka menanamkan
modalnya untuk memproduksi barang-barang jasa karena daya beli masyarakat
sedang menurun.
c) Mengurangi daya saing barang-barang ekspor dan meningkatnya impor
Bila di dalam negeri terjadi inflasi, harga barang-barang produksi dalam negeri
lebih mahal dibandingkan produksi luar negeri. Sehingga barangbarang
produksi dalam negeri kalah bersaing dengan produksi luar negeri. Akibatnya
nilai ekspor akan lebih kecil di banding nilai impor sehingga neraca perdagangan
kita mengalami defisit, dan defisit bisa menghabiskan cadangan devisa negara.
d) Menyulitkan Para Produsen dalam Menghitung Harga Pokok Produksi
Karena persentase kenaikan inflasi sering tidak teratur maka inflasi akan
menyulitkan produsen dalam menghitung harga pokok produksi. Akibatnya
penghitungan harga pokok menjadi tidak tepat (terlalu kecil atau terlalu
besar). Penghitungan harga pokok yang tidak tepat akhirnya dapat menyulitkan
produsen dalam menetapkan harga jual produk.
e) Defisit Neraca Pembayaran
Tambahan Untuk dampak inflasi :
1. Bagi para penabung Inflasi menyebabkan orang enggan untuk menabung karena
nilai mata uang semakin menurun. Memang tabungan menghasilkan bunga, tetapi
jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap menurun. Jika orang tidak
menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang karena untuk
berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari
tabungan masyarakat.
2. Bagi debitur dan kreditur Bagi orang yang meminjam uang kepada bank
(debitur), inflasi menguntungkan karena pada saat pembayaran utang kepada
kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya,
kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena
nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
3. Dampak Inflasi terhadap Kehidupan Politik, Berbangsa dan Bernegara Adanya
inflasi apalagi hiperinflasi, mampu menurunkan kepercayaan masyarakat pada
pemerintah sehingga timbul berbagai demonstrasi yang menuntut turunnya
pemerintah. Inflasi juga mampu memengaruhi tingkat keamanan dalam negeri.
Daya beli masyarakat yang menurun drastis, telah menambah angka kemiskinan,
bertambahnya angka kemiskinan akhirnya bisa menambah angka kejahatan
seperti pencurian dan perampokan.
C. Teori Inflasi
1. Teori Kuantitas (Irving Fisher)Inflasi diakibatkan oleh dua faktor, yaitu
a. jumlah uang yang beredar;
b. psikologi (harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga di masa
mendatang.
Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 3
2. Teori Keynes Inflasi terjadi karena:
a. keinginan masyarakat untuk hidup di luar batas kemampuanekonominya;
b. adanya perebutan rezeki antarkelompok.
3. Teori StrukturalisPenyebab inflasi ialah:
a. kekakuan (ketidakelastisan) penerimaan ekspor;
b. kekakuan (ketidakelastisan) penawaran bahan makanan. D. Jenis Inflasi
1. Tingkat Keparahannya
No Jenis Inflasi Persentase
1. Inflasi ringan < 10% setahun
2. Inflasi sedang 10% s.d 30% setahun
3. Inflasi tinggi 31% s.d 100% setahun
4. Hiperinflasi Di atas 100% setahun
2. Asal Terjadinya Inflasi
a. Luar Negeri (Imported Inflation)
Inflasi ini terjadi akibat adanya kenaikan harga di luar negeri yang
menyebabkan kenaikan harga di dalam negeri. Inflasi semacam ini biasanya
dialami negara-negara berkembang yang sebagian bahan bakunya berasal
dari luar negeri. Inflasi semacam ini terjadi karena adanya aktivitas
perdagangan internasional yang melibatkan dua negara atau
lebih.Contohnya, jika negara kita mengimpor faktor-faktor produksi
(berupa bahan baku dan mesin) serta mengimpor barang-barang jadi
(seperti motor, mesin cuci, dan kipasangin) dari Jepang, maka jika di Jepang
harga faktor-faktor produksi dan barang jadi tersebut naik (inflasi),
otomatis negara kita juga akanmengalami inflasi. Sebab barang-barang yang
kita buat dengan faktor-faktor produksi dari Jepang tentu akan dijual lebih
mahal, dan barang-barang jadi dari Jepang pun dijual lebih mahal.
b. Dalam Negeri (Domestic Inflation)
Inflasi ini semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor dalam negeri, antara
lain :
1) Terjadi defisit anggaran secara terus menerus
Defisit anggaran ini biasanya ditutup dengan mencetak uang baru.
Pencetakan uang baru menyebakan jumlah uang yang beredar di
masyarakat bertambah akibatnya terjadilah inflasi.
2) Terjadi gagal panen
mengakibatkan penawaran (stok) di pasar berkurang. Bila permintaan
lebih tinggi dari penawaran pada akhirnya harga meningkat dan inflasi
akan terjadi.
3) Bank-bank umum memperbesar dalam pemberian kredit kepada nasabah.
pemberian kredit yang besar berarti menambah jumlah uang yang
beredar, sehingga dapat menimbulkan inflasi.
3. Penyebab Inflasi
Penjelasan klasik mengenai terjadinya inflasi adalah masuknya uang terlalu
banyak ke masyarakat sehingga masyarakat semakin ingin membelanjakan uang
mereka.Secara umum, ada tiga hal yang dapat menjelaskan mengapa inflasi
dapat terjadi, yaitu karena permintaan yang meningkat (demand-pull inflation),
kenaikan biaya produksi (cost push inflation), dan ekspektasi masyarakat
(expectation).
Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 4
a. Kelebihan Permintaan/Tarikan Permintaan/Demand Pull Inflation
Inflasi terjadi karena permintaan efektif masyarakat terhadap berbagai
barang lebih besar daripada penawaran barang atau permintaan barang dan
jasa tidak dapat dilayani oleh kapasitas produksi, sehingga terjadi
ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran.Supaya keseimbangan
terjadi maka harga barang naik.Meningkatnya anggaran belanja negara dan
ekspansi bisnis juga dapat meningkatkan permintaan barang secara
keseluruhan.Inflasi juga dapat terjadi jika pajak diturunkan atau konsumen
enggan menabung dan suka membeli barang lebih banyak.
Inflasi disebabkan oleh permintaan agregat yang bertambah sehingga
kurva AD (aggregate demand) ke kanan. Sebagai akibatnya, harga naik dari P1
ke P2.
b. Tarikan biaya/KenaikanBiaya Produksi (Cost-Push Inflation)
Kenaikan biaya produksi dapat juga menyebabkan inflasi, yang sering
disebut dengan cost-push inflation.Kenaikan harga-harga faktor produksi
(bahan baku dan upah tenaga kerja) yang menyebabkan kenaikan biaya
produksi, mendorong produsen untuk menaikkan harga jual di setiap titik
produksinya. Kenaikan harga jual ini akan mengakibatkan keseimbangan pasar
berubah, di mana harga sekarang menjadi lebih mahal dibandingkan
keseimbangan sebelumnya.
Inflasi disebabkan oleh kenaikan biaya produksi sehingga menggeser
kurva AS (aggregate supply) ke atas. Sebagai akibatnya, harga naik dari P1 ke
P2.
Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 5
Inflasi Spiral
Inflasi spiral terjadi ketika muncul kenaikan tingkat upah. Perhatikan bagan sebagai
berikut :
E. Laju Inflasi
Angka inflasi dihitung berdasarkan angka indeks yang dikumpulkan dari beberapa
macam barang yang diperjualbelikan di pasar pada masing-masing tingkat harga.
Barang-barang yang dimaksud adalah barang-barang kebutuhan pokok bagi
masyarakat. Angka indeks yang digunakan adalah angka Indeks Harga Konsumen
(IHK) atau disebut Consumer price index (CPI). Adapun rumusnya adalah sebagai
berikut :
πΏπππ’ πΌπππππ π =πΌπ»πΎπππππππ πππ β πΌπ»πΎπππππππ π πππππ’πππ¦π
πΌπ»πΎπππππππ π πππππ’πππ¦π
F. Cara Mengendalikan Inflasi di Indonesia
Pendekatan moneter (politik diskonti, cadangan kas, operasi pasar terbuka, dll) yang dilakukan
Pemerintah Indonesia (melalui BI) akan lebih baik bila diterapkan pada Negara yang telah maju
perekonomiannya bukan pada Negara berkembang seperti Indonesia. Jadi apabila pendekatan
moneter dipakai sebagai alat utama mengendalikan inflasi di Indonesia maka hal itu tidak akan
dapat menyelesaikan masalah inflasi yang berkarateristik panjang. Oleh karena itu ada beberapa
cara untuk mengatasi inflasi di Indonesia yaitu :
1. Peningkatan supply bahan pangan
dapat dilakukan dengan lebih memerhatikan pada pembangunan pada sektor pertanian
khususnya subsektor pangan. Modernisasi teknologi dan metode pengolahan lahan serta
pertambahan luas lahan pertanian perlu dilakukan untuk meningkatkan laju produksi bahan
pangan sehingga tercipta swasembada pangan.
2. Pengurangan deficit APBN
Materi Ajar Ekonomi_Kelas X_Limited Edition Page 6
Pada masa krisis ekonomi, pengurangan defisit APBN tidak dapat dilaksanakan. Akan tetapi
dalam jangka panjang harus dilakukan. hal tersebut dapat ditempuh dengan cara sbb :
meningkatkan penerimaan rutin terutama dari sektor pajak
mengurangi ketergantungan terhadap pinjaman dan utang luar negeri
menurunkan pengeluaran pemerintah
3. Peningkatan cadangan devisa
dapat dilakukan dengan cara :
memperbaiki posisi neraca perdagangan luar negeri terutama pada perdagangan jasa agar
tidak terus menerus defisit.
mengurangi ketergantungan domestik terhadap barang-barang (bahan baku dan barang
konsumsi) luar negeri dengan mengolah simber daya alam dalam negeri sebagai bahan
baku industri
mengubah industri yang bersifat subtitusi impor kepada yang bersifat promosi ekspor
agar terjadi efisiensi harga dan meningkatkan ekspor
membangun industri yang mampu menghasilkan nilai tambah yang tinggi dan memiliki
kandungan komponen lokal yang relatif tinggi pula.
4. Perbaikan dan peningkatan kemampuan penawaran agregat
mengurangi kesejnagan ouput dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya pekerja,
modernisasi teknologi produksi, serta pembangunan industri manufaktur nasional agar
kinerjanya meningkat.
memperlancar jalur distribusi barang nasional supaya tidak terjadi kesenjangan antara
permintaan dan penawaran di daerah.
menstabilkan tingkat suku bunga dan menyehatkan perbankkan nasional, tujuannya untuk
mendukung proses industrilisasi nasional.
menciptakan kondisi yang sehat dalam perekonomian.
Berikut ini kita akan membahas beberapa istilah yang berkaitan dengan jumlah dan nilai uang. Deflasi
Lawan dari inflasi adalah deflasi. Deflasi adalah keadaan perekonomian yang menunjukkan
turunnya harga barang-barang secara umum secara terusmenerus.Hal ini terjadi, karena jumlah
uang yang beredar terlalu sedikitdibandingkan jumlah barang dan jasa. Deflasi juga
mengakibatkan para pengusaha sulit mengadakan investasi (penanaman modal yang
berbentukpendirian perusahaan, dan lain-lain) karena pengusaha sulit mendapatkanuang.
Devaluasi
Devaluasi adalah kebijakan pemerintah menurunkan nilai mata uangsendiri terhadap mata uang
asing. Kebijakan ini dilakukan dengan tujuanmemperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca
pembayaran. Kebijakan
Revaluasi Revaluasi merupakan kebalikan dari devaluasi. Revaluasi adalah kebijakan pemerintah
menaikkan nilai mata uang sendiri terhadap mata uangasing.
Depresiasi
Depresiasi memiliki persamaan dengan devaluasi, yaitu sama-samamerupakan penurunan nilai
mata uangsendiri terhadap mata uang asing.Bedanya, jika devaluasi terjadi karena adanya
kebijakan dari pemerintah(disengaja) maka depresiasi terjadi karena kekuatan tarik menarik
antarapermintaan dan penawaran mata uang di pasar valuta asing.
Apresiasi
Sebagai kebalikan dari depresiasi, apresiasi adalah kenaikan nilai mata uang sendiri terhadap
mata uang asing yang terjadi karena kekuatan tarikmenarik antara permintaan dan penawaran
mata uang di pasar valuta asing.
Sumber
Ekonomi SMA Jilid 1, MT. Ritonga, Yoga Firdaus. PT. Phibeta Jakarta 2007
Ekonomi Fenomena di Sekitar Kita 1, Rusdarti-Kusmuriyanto. PT. Tiga Serangakai Pustaka Mandiri,
2008
Ekonomi SMA Kelas X, Alam S.Esis. 2006
BSE Ekonomi Kelas X Chumidatus Sa'dyah (http://bse.kemdiknas.com)