Resume Auditing
MELENGKAPI AUDIT
Disusun oleh :1. Taufik Akbar Tanjung (09460004775 - B / 1)2. Yunus Prasetyo (09460004776 - B / 2)3. Adi Santoso (09460004777 - B / 3)4. Aditya Bagus Pribadi (09460004778 - B / 4)5. Agaphilaksmo A. P. (09460004779 - B / 5)
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA2009
BAB 23MELENGKAPI AUDIT
Menelaah Kewajiban Bersyarat dan Komitmen
Kewajiban bersyarat adalah kemungkinan potensi kewajiban di masa mendatang kepada
pihak ketiga untuk jumlah yang tidak diketahui sebagai akibat aktivitas yang telah terjadi.
Kondisi yang menyebabkan adanya kewajiban bersyarat :
1. Terdapat potensi pembayaran di masa datang kepada pihak ketiga yang diakibatkan
kondisi yang ada.
2. Terdapat ketidakpastian atas jumlah pembayaran di masa datang
3. Hasil tertentu akan ditentukan oleh peristiwa atau kejadian di masa datang.
Terdapat tiga tingkat kemungkinan keterjadian dan perlakuan laporan keuangan yang
memadai untuk setiap kemungkinan tersebut, yaitu:
Kemungkinan Keterjadian Perlakuan Laporan Keuangan
Sangat kecil kemungkinan terjadi (Remote) Tidak ada perlakuan
akuntansi yang diperlukan
Kecil kemungkinan terjadi (Possible) Pengungkapan dalam
catatan atas laporan keuangan
Besar kemungkinan terjadi (Probable) Penyesuaian pada laporan keuangan
atau Pengungkapan dalam
catatan atas laporan keuangan
Terdapat kewajiban-kewajiban bersyarat tertentu yang menjadi perhatian utama auditor,
yaitu:
1. Perkara hukum yang tertunda atas pelanggaran paten, kewajiban produk atau tindakan
lain.
2. Perselisihan pajak penghasilan.
3. Garansi produk.
4. Wesel tagih yang didiskontokan.
5. Garansi atas kewajiban pihak lain.
6. Saldo yang belum digunakan dalam letters of credit yang masih beredar.
a) Prosedur audit untuk menemukan kewajiban bersyarat
Berikut ini adalah beberapa prosedur audit yang umum digunakan, untuk mencari
kewajiban bersyarat, yaitu:
Wawancara dengan manajemen (lisan dan tulisan) tentang adanya kemungkinan
kewajiban bersyarat yang belum dicatat.
Telaah surat ketetapan pajak tahun berjalan dan tahun lalu untuk melihat
penyelesaian perselisihan atas pajak penghasilan.
Telaah notulen rapat direksi dan komisaris serta pemegang saham atas adanya
indikasi tuntutan atau kewajiban lain
Analisa beban hukum untuk periode yang diaudit dan telaah faktur beserta
pernyataan dari penasihat hukum atas adanya indikasi kewajiban bersyarat.
Dapatkan konfirmasi dari seluruh pengacara utama mengenai status tuntutan
hukum yang tertunda atau kewajiban bersyarat lainnya.
Telaah dokumentasi audit atas informasi yang mengindikasikan adanya kewajiban
bersyarat lainnya.
Dapatkan letter of credit sedekat mungkin dari tanggal neraca dan dapatkan
konfirmasi atas saldo yang digunakan maupun yang belum digunakan.
b) Evaluasi kewajiban bersyarat yang diketahui
Kalau auditor menyimpulkan bahwa terdapat kewajiban bersyarat, dia harus mengevaluasi
signifikansi potensi kewajiban dan sifat pengungkapan yang diperlukan dalam laporan
keuangan. Potensi kewajiban dalam beberapa kasus yang lain, pengungkapan mungkin tidak
diperlukan kalau hal bersyarat itu sangat rendah atau tidak material.
c) Prosedur Audit untuk menemukan komitmen
Penelitian untuk mencari komitmen yang belum diketahui biasanya dilakukan sebagai
bagian dari audit atas masing-masing area audit. Misalkan, dalam melakukan verifikasi
penjualan, auditor seharusnya waspada atas adanya komitmen penjualan. Auditor
seharusnya waspada atas adanya kemungkinan komitmen sewaktu membaca kontrak atau
arsip korenspondensi, dan tanya jawab harus dilakukan ke manajemen.
Permintaan Keterangan ke pengacara Klien
Prosedur utama yang diandalkan auditor untuk mengungkapkan tuntutan hukum yang
diketahui atau klaim lain terhadap klien dan mengidentifikasi klaim tambahan yaitu tanya jawab
dengan pengacara klien. Auditor mengandalkan keahlian dan pengetahuan pengacara
mengenai masalah hukum guna memberikan pendapatan profesional atas hasil tuntutan hukum
yang diharapkan dan kemungkinan jumlah kewajiban termasuk biaya sidang. Pengacara juga
mungkin mengetahui tuntutan dan kliam yang tertunda bahwa manajemen mungkin
mengabaikannya.
Sesuai dengan praktek umum, banyak kantor akuntan publik menganalisa biaya hukum
untuk sepanjang tahun dan mengirimkan surat tanya-jawab standar ke seluruh pengacara yang
terlibat dengan klien dalam tahun berjalan atau tahun lalu, ditambah pengacara yang terlibat
dengan klien dalam tahun berjalan atau tahun lalu, ditambah pengacara kantor akuntan publik
itu sendiri.
Surat tanya jawab standar ke pengacara klien, yang harus disusun dalam kop surat klien dan
ditanda tangani salah satu pejabat perusahaan. Harus mencakup informasi berikut:
Daftar yang mencakup (1) ancaman perkara yang tertunda dan (2) klaim yang dituntut
atau tidak atau tidak dituntut dengan mana pengacara terlibat secara mendalam.
Permintaan agar pengacara menyediakan informasi atau komentar mengenai kemajuan
setiap pos yang ada didalam pos itu.
Permintaan untuk mengidentifikasikan adanya tindakan hukum yang tertunda atau
ancaman yang didaftarkan atau pernyataan bahwa daftar klien itu lengkap.
Pernyataan yang memberitahuka pengacara mengenai tangggung jawab pengacara
untuk memberitahu manajemen masalah hukum yang mengharuskan adanya
pengungkapan dalam laporan keuangan dan menanggapi langsung auditor.
Pengacara dalam tahun berjalan dapat menjadi enggan untuk menyediakan informasi
tertentu ke auditor karena mereka dapat terjerat kekewajiban hukum karena menyediakan
informasi yang salah atau informasi rahasia. Sifat dari penolakan pengacara untuk memberi
auditor lengkap mengenai kewajiban hukum dibagi menjadi dua kategori: penolakan akibat
tidak adanya pengetahuan mengenai hal yang melibatkan kewajiban bersyarat dan penolakan
untuk mengungkapakan informasi karena dipertimbangkan sebagai informasi yang rahasia.
Tanggal berakhirnya neraca klien
Tanggal Laporan
Audit
Tanggal Penerbitan
Lap. Keu klien
Periode Tinjauan peristiwa berikutnya
berlaku
Periode untuk proses laporan
keuangan
31/12/02 11/03/03 26/03/03
Auditor bertanggungjawab untuk menelaah peristiwa kemudian yang terjadi antara 31/12/2002 dan 11/03/2003, tetapi tidak bertanggungjawab atas peristiwa sesudah tanggal laporan audit. Kebanyakan prosedur audit peristiwa kemudian dilaksanakan mendekati tanggal pelaporan audit
Periode yang dicakup oleh penelaah peristiwa kemudian
Kalau pengacara menolak untuk memberikan auditor dengan informasi mengenai tuntutan
hukum yang material ( klaim yang sudah didaftarkan ) atau klaim yang didaftarkan, maka auditor
harus memmodifikasi laporan audit supaya mencerminkan kurangnya bukti yang tersedia.
Persyaratan tersebut dalam SAS 12 ( AU 337 ) memiliki pengaruh yang mengharuskan
manajemen untuk memberikan izin kepada pengacaranya menyediakan informasi kewajiban
bersyarat kepada auditor dan guna mendorong pengacara bekerjasama dengan auditor dalam
memperoleh informasi mengenai yang bersyarat.
Menelaah Peristiwa Kemudian
Bagian kedua dari penyelesaian audit adalah penelaahan peristiwa kemudian. Auditor
harus menelaah transaksi dan peristiwa atau kejadian yang terjadi setelah tanggal neraca guna
menentukan apakah sesuatu yang terjadi itu dapat mempengaruhi penyajian atau
pengungkapan yang wajar atas laporan periode berjalan. Prosedur audit yang disarankan oleh
SAS 1 (AU 560) untuk memverifikasi transaksi dan peristiwa tersebut biasanya disebut
penelaahan atas peristiwa kemudian atau penelaahan pasca neraca.
A. Jenis-Jenis Peristiwa Kemudian
1. Peristiwa kemudian yang mempunyai dampak langsung pada laporan keuangan dan
memerlukan penyesuaian.
Peristiwa atau transaksi ini memberikan tambahan informasi ke manajemen dalam
menentukan penilaian saldo akun saat tanggal neraca dan ke auditor dalam verifikasi
saldo. Peristiwa periode kemudian semacam yang berikut ini memerlukan penyesuaian
atas akun saldo di dalam laporan keuangan tahun berjalan jika jumlahnya material:
a. Pengumuman bangkrut oleh pelanggan yang mempunyai saldo piutang usaha yang
beredar sehingga mempengaruhi kondisi laporan keuangan.
b. Penyelesaian perkara hukum dengan jumlah yang berbeda dari jumlah yang
dibukukan dalam buku.
c. Pengaktifan aktiva peralatan yang tidak digunakan dalam operasi menurut tingakat
harga di bawah nilai buku saat ini.
d. Penjualan investasi menurut harga di bawah harga perolehan yang dibukukan.
2. Peristiwa kemudian yang tidak berdampak langsung pada laporan keuangan tetapi
pengungkapannya dianjurkan.
Peristiwa kemudian jenis ini memberikan bahan bukti atas kondisi yang tidak terjadi
pada tanggal neraca yang dilaporkan tetapi sangat signifikan sehingga diperlukan
pengungkapan meskipun tidak diperlukan penyesuaian. Biasanya peristiwa ini cukup
diungkapkan dengan menggunakan catatan kaki, tetapi kadang sangat signifikan
sehingga memerlukan suplemen laporan keuangan historis berupa laporan yang
memperhitungkan dampak peristiwa tersebut seolah-olah telah terjadi pada tanggal
neraca. Contohnya:
a. Penurunan nilai pasar surat berharga yang disimpan sebagai investasi sementara
atau penjualan kembali suarat berharga.
b. Penerbitan obligasi atau surat berharga lainnya.
c. Penurunan nilai pasar persediaan sebagai konsekuensi tindakan pemerintah yang
menghalangi penjualan barang.
d. Kerugian persediaan yang tidak diasuransikan akibat kebakaran.
e. Merger atau akuisisi.
B. Tes Audit
Prosedur audit untuk penelaahan peristiwa kemudian dapat dibagi menjadi dua
kategori:
1. Prosedur yang biasanya dipadukan sebagai bagian dari verifikasi saldo akun akhir tahun.
Kategori ini meliputi pengujian pisah batas dan penilaian yang dilakukan sebagai bagian
dari pengujian terinci atas saldo.
2. Prosedur yang dilaksanakan secara khusus dengan tujuan menemukan transaksi atau
peristiwa yang harus diakui sebagai peristiwa kemudian.
Kategori pengujian kedua dilaksanakan secara khusus dengan tujuan mendapatkan
informasi yang harus dimasukkan ke dalam saldo akun tahun berjalan atau diungkapkan
dengan catatan kaki. Pengujian-pengujian tersebut adalah sebagai berikut:
a. Permintaan keterangan ke manajemen.
b. Korespondensi dengan pengacara.
c. Menelaah laporan intern yang disiapkan setelah tanggal neraca.
d. Menelaah catatan pembukuan yang disiapkan setelah tanggal neraca.
e. Memriksa notulen yang diterbitkan setelah tanggal neraca.
f. Mendapatkan surat representasi.
C. Tanggal Ganda
SAS 1 (AU 530) mewajibkan auditor untuk memperluas pengujian audit atas peristiwa
kemudian terbaru yang terungkap untuk meyakinkan bahwa klien telah secara benar
mengungkapkannya. Auditor mempunyai dua pilihan yang sama yang dapat diterima untuk
memperluas pengujian atas peristiwa kemudian, yaitu memperluas periode dari seluruh
pengujian atas periistiwa kemudian sampai tanggal di mana auditor puas bahwa peristiwa
kemudian terbaru yang ditetapkan telah dinyatakan dengan benar, atau membatasi
penelaahan ke hal yang berkaitan dengan peristiwa kemudian yang baru. Untuk opsi
pertama tanggal laporan audit akan diubah sehingga mutakhir. Untuk opsi kedua laporan
audit akan diberikan tanggal ganda, yang berarti laporan audit melibatkan dua tanggal.
Tanggal pertama adalah tanggal penyelesaian kerja lapangan yang tidak mencakup
kekecualian tertentu. Tanggal kedua, yang terjadi kemudian, membahas kekecualian itu.
Pengumpulan Bahan Bukti Akhir
Selain penelaahan peristiwa kemudian, auditor mempunyai beberapa tanggung jawab
pengumpulan bahan bukti audit akhir yang dapat diterapkan ke semua siklus. Lima jenis
pengumpulan bahan bukti audit akhir ini meliputi:
1. Melaksanakan lima prosedur analitik.
2. Mengevaluasi asumsi going concern.
3. Mendapatkan surat representasi manajemen.
4. Mempertimbangkan informasi yang menyertai laporan keuangan dasar.
5. Membaca informasi lain dalam laporan tahunan.
Prosedur analitik adalah salah satu jenis bahan bukti yang terpenting untuk menaksir
kelangsungan hidup. Diskusi dengan manajemen dan penelaahan rencana masa depan
merupakan pertimbangan penting dalam mengevaluasi prosedur analitik. SAS 85 (AU333)
mewajibkan auditor untuk memperoleh surat representasi yang mendokumentasikan reprentasi
lisan yang terpenting dari manajemen selama audit. Surat representasi klien disiapkan pada kop
surat klien, ditujukan ke kantor akuntan public, dan ditandatangani oleh pejabat tinggi
perusahaan biasanya presiden direktur dan direktur keuangan. Tujuan surat representasi klien :
1. Mengingatkan manajemen akan tanggung jawabnya mengenai asersi dalam laporan
keuangan. Misalnya, kalau surat representasi meliputi acuan ke aktiva yang digadaikan
dan kewajiban bersyarat, manajemen yang jujur akan diingatkan atas kelalaian yang
tidak disengaja untuk mengungkapkan informasi secara cukup. Untuk memenuhi tujuan
ini, surat representasi seharusnya cukup rinci sebagai pengingat ke manajemen.
2. Mendokumentasikan tanggapan manajemen atas pernyataan mengenai berbagai aspek
audit. Ini memberikan dokumentasi tertulis atas pernyataan manajemen dalam
peristiwa ketidak sepakatan atau tuntutan hukum antara klien dan auditor. Karena lebih
formal daripada komunikasi lisan, maka surat representasi juga membantu mengurangi
salah pengertian antara manajemen dan auditor.
SAS 85 menyarankan empat kategori masalah tertentu yang seharusnya dimasukkan. Empat
kategori ini meliputi :
1. Laporan Keuangan
Pengakuan manajemen mengenai tanggung jawabnya untuk menyajikan secara
wajar laporan keuangan mengenai posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Keyakinan manajemen bahwa laporan keuangan itu disajikan secara wajar sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2. Kelengkapan Informasi
Tersedianya semua catatan akuntansi dan data terkait.
Kelengkapan dan ketersediaan semua notulen rapat umum pemegang saham,
notulen rapat direktur, dan komite direktur.
Ketiadaan transaksi yang tidak dibukukan.
3. Pengakuan, Pengukuran, dan Pengungkapan
Keyakinan manajemen bahwa pengaruh dari salah saji laporan keuangan yang tidak
dikoreksi adalah tidak material terhadap laporan keuangan.
Informasi yang berhubungan dengan kecurangan yang berkaitan dengan
1)Manajemen, 2) pegawai yang mempunyai peran yang signifikan dalam
pengendalian intern, 3) lain-lain dimana kecurangan dapat mempunyai pengaruh
material pada laporan keuangan.
Informasi yang berkaitan dengan transaksi hubungan istimewa dan jumlah piutang
dari atau hutang ke pihak terkait.
Klaim yang tidak dituntut atau penilaian bahwa konsultan hukum perusahaan telah
menyarankan kemungkinan asersi dan harus diungkapkan sesuai dengan FASB
statement No.5, Accounting for Contingencies.
Kepemilikan aktiva gadai atau rintangan atas aktiva yang memuaskan, dan
penempatan aktiva sebagai jaminan.
Kepatuhan terhadap aspek perjanjian kontraktual yang mungkin mempengaruhi
laporan keuangan.
4. Peristiwa Kemudian
Kebangkrutan pelanggan utama dengan akun piutang dagang yang masih belum
dibayar pada tanggal neraca.
Merger atau akuisisi setelah tanggal neraca.
Informasi yang menyertai laporan keuangan dasar, meliputi :
Laporan komparatif terinci yang mendukung keseluruhan pengendalian atas laporan
keuangan utama atas akun-akun seperti harga pokok penjualan, beban operasi, dan
aktiva rupa-rupa.
Tambahan informasi yang diwajibkan oleh FASB dan SEC.
Data statistik untuk tahun lalu dalam bentuk rasio dan tren.
Skedul pertanggungan asuransi.
Komentar tertentu atas perubahan yang terjadi di dalam laporan.
Mengevaluasi Hasil
Evaluasi akhir atas kecukupan bahan bukti adalah berupa penelaahan oleh auditor atas
seluruh audit untuk menentukan apakah seluruh aspek penting telah cukup diuji setelah
memepertimbangkan situasi penugasan. Langkah utama dalam proses ini adalah penelaahan
program audit untuk meyakinkan bahwa seluruh bagian telah secara akurat diselesaikan dan
didokumentasikan dan bahwa seluruh tujuan audit telah dipenuhi. Bagian penting dari
penelaahan ini adalah untuk memutuskan program audit yang memadai setelah
memepertimbangkan bidang permasalahan yang terungkap saat audit berlangsung.
Alat bantu yang digunakan dalam menarik kesimpulan tentang kecukupan bahan audit,
auditor dapat menggunakan daftar penyelesaian penugasan. Jika audit menyimpulkan bahwa
bahan kecukupan bahan bukti tidak diperoleh guna menarik kesimpulan mengenai kewajaran
representasi klien, ada dua pilihan yaitu tambahan bahan bukti harus diperoleh atau
memberikan pendapat wajar dengan pengecualian atau pernyataan menolak pendapat.
Ketika auditor menemukan salah saji yang material, nreraca saldo harus disesuaikan untuk
mengkoreksi laporan keuangan. Selain salah saji yang material seringkali terdapat salah saji yang
tidak material ditemukan yang tidak disesuaiakan pada saat ditemukan. Oleh karena itu perlu
untuk menggabungkan masing-masing salah saji yang tidak material untuk mengevaluasi apakah
jumlah yang digabungkan material. Metode penggabungan yang sering digunakan oleh auditor
adalah skedul audit salah-saji yang tidak disesuaikan (ikhtisar salah saji yang mungkin).
Jika auditor percaya bahwa terdapat kecukupan bahan bukti tetapi tidak menjamin
kesimpulan mengenai penyajian laporan keuangan yang wajar, auditor sekali lagi mempunyai
dua pilihan : laporan harus direvisi hingga auditor puas atau memberikan pendapat wajar tanpa
syarat atau menolak untuk memberikan pendapat harus diterbitkan.
Pertimbangan utama dalam menyelesaikan audit adalah menentukan apakah
pengungkapan dalam laporan keuangan telah mencukupi. Penekanan pada kebanyakan
pemeriksaan adalah pada verifikasi akurasi saldo pada buku besar dengan menguji akun yang
paling penting dalam neraca saldo. Tugas penting lainnya adalah memastikan bahwa saldo akun
pada neraca saldo dijumlah dengan benar keseluruhannya dan diungkapkan pada laporan
keuangan. Dalam mengaudit, auditor bertindak sebagai penasihat saat menyiapkan laporan
keuangan dan manajemen tetap memikul tanggung jawab akhir untuk menyetujui penerbitan
laporan keuangan.
Mengevaluasi Hasil dan Mencapai Kesimpulan atas Dasar Bukti
Tiga alasan utama mengapa kertas kerja atau dokumentasi audit penting secara menyeluruh
ditelaah oleh anggota lain dari kantor akuntan publik pada saat penyelesaian audit :
1. Untuk mengevaluasi pelaksanaan atau kinerja staf yang belum berpengalaman.
2. Untuk memastikan bahwa audit memenuhi standar pelaksanaan kantor akuntan publik.
3. Untuk menetralkan bias yang seringakli masuk ke dalam pertimbangan auditor.
Menerbitkan Laporan Audit
Auditor jangan mengambil keputusan mengenai laporan audit yang layak untuk diterbitkan
hingga semua bahan bukti dikumpulkan dan dievaluasi. Dalam kebanyakan audit auditor
menerbitkan lapiran dengan wajar tanpa syarat (unqualified opinion).
Komunikasi dengan Komite audit dan Manajemen
Unsur utama yang harus dikomunikasikan ke komite audit atau badan sejenis berdasarkan
SAS 6 adalah :
Tanggung jawab auditor berdasarkan standar audit yang berlaku umum, meliputi
tanggung jawab untuk mengevaluasi struktur pengendalian intern.
Bahan bukti audit aktual (menurut siklus, akun dan
tujuan)
Prosedur audit, Besarnya sampel, Unsur yang dipilih,
Waktu
Evaluasi hasil (menurut akun dan
siklus)
Salah saji yang diestimasi (menurut akun), Risiko audit
yang dicapai (menurut akun dan
siklus)
Evaluasi laporan keuangan
keseluruhan
Salah saji yang diestimasi (laporan keseluruhan) Risiko audit yang dicapai
(laporan keseluruhan)
Penerbitan Laporan
Audit
Pokok-pokok kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan ke dalam laporan
keuangan.
Penyesuaian laporan keuangan yang signifikan yang ditemukan sepanjang audit.
Pertimbangan auditor mengenai kualitas, akseptabilitas, dan prinsip-prinsip klien.
Ketidaksepakatan dengan manajemen mengenai lingkup audit.
Kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam pelaksanaan audit.
Topik signifikan yang dibahas dengan manajemen yang berkaitan dengan penerapan
prinsip akuntansi dan standar audit.
Tanggung jawab auditor atas informasi lainnya.
Surat-surat ke manajemen (management letter) dimaksudkan untuk memberitahu karyawan
klien rekomendasi akuntan publik dalam rangka memperbaiki usaha klien yang berisi saran
untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien.
Penemuan Fakta Yang Berikut
Auditor memepunyai kewajiban untuk memastikan bahwa pengguna yang mengandalkan
laporan laporan keuangan itu diberitahukan mengenai salah saji. Jika auditor mengetahui salah
saji sebelum laporan audit diterbitkan , auditor akan memaksa agar manajemen mengoreksi
salah saji atau alternatifnya laporan audit akan yang berbeda akan diterbitkan. Hal ini disebut
penemuan fakta kemudian (subsequent discovery of facts).
Pendekatan yang paling disukai untuk diikuti sewaktu auditor menemukan laporan
keuangan yang menyesatkan adalah meminta klien merevisi segera laporan keuangan yang
berisi penjelasan. Klien harus memberitahukan ke SEC dan badan pengatur lainnya mengenai
laporan keuangan yang menyesatkan. Auditor bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
klien mengambil langkah yang tepat dalam memberitahu pengguna bahwa laporan keuangan itu
menyesatkan.
Jika klien menolak untuk bekerja sama dalam mengungkapkan informasi yang salah saji,
auditor harus memberitahu dewan direktur, lembaga perundangan-undangan yang mempunyai
yurisdiksi atas kilen, dan setiap orang yang mengandalkan laporan keuangan tersebut bahwa
laporan tersebut tidak lagi dapat dipercaya.
Penelaahan atas Peristiwa Kemudian dan Penemuan Fakta Kemudian
Gambar di atas memperlihatkan mengenai periode yang tercakup oleh penelaahan atas
peristiwa kemudian dan mengenai penemuan fakta setelah tanggal laporan audit. Jika auditor
menemukan fakta kemudian setelah tanggal laporan audit tetapi sebelum laporan keuangan
diterbitkan maka auditor meminta klien agar laporan keuangan direvisi sebelum diterbitkan.
Tanggung jawab auditor untuk periode tanggal 11 Maret 2003 sampai dengan 26 Maret
2003 adalah sama dengan untuk periode 26 Maret 2003. Jika peristiwa kemudian ditemukan
dalam periode ini maka salah satu dari dua pilihan yang telah dibahas pada topik tanggal
berganda (dual dating) harus dipenuhi.
Tanggal neraca akhir klien
TanggalLaporan
Audit
Tanggal klien menerbitkan
Laporan Keuangan
Periode dilakukanPenelaahan
peristiwakemudian
PeriodePemrosesan
LaporanKeuangan
12-31-02 3-11-033-26-03
Periode penemuan
fakta kemudian