Siapkan alat dan bahan
Buat lubang di samping tanaman dengan jarak sekitar 5cm
Masukan pupuk pada lubang
Tutup lubang degan tanah
Amati hasil selama tiga kali pemupukan
Pupuk
3.1 Alat, Bahan dan Fungsi
Alat : Tugal : untuk membuat lubang pada sisi tanaman Alat Tulis : untuk menulis hasil dari praktikum Penggaris : mengukur tinggi dari tanaman Corong : untuk takaran pupuk
Bahan Pupuk Urea : sebagai sumber unsur N untuk jagung dan ubi jalar. Pupuk SP36 : sebagai sumber unsur P untuk jagung dan ubi jalar. Pupuk KCL : sebagai sumber unsur K untuk jagung dan ubi jalar.
3.2 Cara Kerja (Diagram alir)
3.3 Teknik Aplikasi di Lapang
Pemupukan dilakukan sebanyak tiga kali.
Pemupukan yang pertama dilakukan pada saat awal tanam dengan dosis pupuk 1/3 unsur N dan unsur P dan K penuh
Pemupukan kedua dilakukan pada saat 14 hst dengan dosis pupuk N 1/3 Pemupukan ketiga dilakukan pada saat 35 hst dengan dosis pupuk N 1/3
Siapkan alat dan bahan
Berikan 4 perlakuan berbeda pada masing-masing bahan:Piring foam, plastik wrap, lemari pendinginPiring foam, non plastik wrap, lemari pendinginPiring foam, plastik wrap, suhu ruanganPiring foam, non plastik wrap, suhu ruangan
Dokumentasikan
Amati selama 10 hari
Timbang berat bahan dan catat perubahan yang terjadi
Panen
3.1. Alat, Bahan dan FungsiAlat:
Wrapping plastic : untuk mengemas bahan pengamatan Piring foam : sebagai wadah bahan pengamatan Gunting : untuk menggunting plastik wrap Kamera : mendokumentasikan selama penyimpanan Lemari pendingin : tempat penyimpanan bahan Alat tulis : mencatat hasil pengamatan
Bahan: Tomat : bahan pengamatan Buncis : bahan pengamatan
3.2. Cara Kerja
3.3. Metode Pelaksanaan
Pertama siapkan alat dan bahan, lalu lakukan 4 perlakuan yang berbeda pada setiap bahan. Pada perlakuan 1, bahan diletakkan di piring foam dan ditutup dengan plastik wrap kemudian disimpan dalam lemari pendingin. Pada perlakuan 2, bahan diletakkan di piring foam tidak ditutup plastik wrap kemudian disimpan dalam lemari pendingin. Selanjutnya pada perlakuan 3, bahan diletakkan pada piring foam dan ditutup dengan plastik wrap kemudian disimpan pada suhu ruangan. Pada perlakuan 4, bahan diletakkan pada piring foam, tidak ditutup dengan plastik wrap kemudian disimpan pada suhu ruangan. Bahan pada keempat perlakuan tersebut diamati selama 10 hari dengan ditimbang berat tiap bahan dan dicatat perubahan yang terjadi meliputi
berat, warna, aroma, tekstur, organisme. Hasil pengamatan yang dilakukan dicatat.
Poltan
3.1. Alat ,Bahan dan Fungsi
3.1.1. Tanam dan Pola Tanam
Alat:
Cangkul : untuk meratakan tanah Tali Rafia : sebagai pembatas lahan Meteran/penggaris : untuk mengukur tali rafia, panjang jarak tanam, dan mengukur
tinggi tanaman Kayu penegak : sebagai penegak tali rafia
Bahan:
Benih jagung : sebagai bahan tanam Bibit ubi jalar : sebagai bahan tanam
3.1.2. Mulsa
Alat:
Penggaris/Meteran : untuk mengukur jarak tanam Gembor : untuk menyiram tanaman Kaleng susu : untuk membuat lubang pada mulsa Gunting : untuk memotong mulsa
Bahan:
Mulsa Plastik Perak : sebagai mulsa
Tanam bibit jagung dan ubi jalar secara monokultur
Buat petak-petak dengan tali rafia yang ditegakkan dengan kayu penegak, dengan ukuran 50 x 70 sebagai jarak tanam. Untuk ubi jalar bentuk bedengan.
Penyiraman dilakukan setiap hari jika tidak hujan dengan kapasitas lapang menggunakan gembor
Hasil dicatat
Penghitungan daun dan pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap seminggu sekali
Lakukan pengolahan tanah primer dengan mencangkul
Siapkan alat dan bahan
Kaleng susu dipanaskan lalu ditempelkan ke atas mulsa yang sudah dipasang untuk membuat lubang tanam dengan jarak tanam yang sudah ditentukan
Mulsa dipasang pada bedengan pertama dan ketiga, bedengan kedua dan keempat dibiarkan tanpa mulsa
Bibit ubi jalar ditanam di setiap lubang yang sudah terbentuk lalu disiram
Potong mulsa menjadi 2 bagian sama panjang
Siapkan alat dan bahan
3.2 Alur Kerja3.1.1 Alur Kerja Pola Tanam
3.1.2 Alur Kerja Mulsa
3.3 Analisa Perlakuan
3.3.1 Analisa Perlakuan Pola TanamPertama, siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Lalu lakukan pengolahan
tanah dengan cara mencangkul tanah di lahan jagung maupun ubi jalar. Setelah pengolahan tanah selesai dilakukan, dibuat petak-petak tanah berukuran 50 x 70 dengan menggunakan tali rafia. Untuk membuat tali rafia benar-benar lurus, diikatkan pada kayu penegak di sekitar lahan. Untuk lahan ubi jalar dibuat 4 bedengan. Lalu benih jagung dan bibit ubi jalar ditanam pada lahan. Untuk ubi jalar ada perlakuan mulsa yang akan dijelaskan di analisa selanjutnya. Setelah ditanam, dilakukan penyiraman. Jika tidak ada hujan, penyiraman dilakukan secara rutin setiap pagi atau sore hari. Penghitungan daun dan pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap seminggu sekali dan dicatat hasilnya.
3.3.2 Analisa Perlakuan MulsaSiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, lalu mulsa dipotong menjadi dua
bagian sama besar dengan menggunakan gunting. Mulsa dipasang pada bedengan pertama dan ketiga, sedangkan bedengan kedua dan keempat dibiarkan tanpa mulsa. Lalu kaleng susu dipanaskan dan ditempelkan pada permukaan mulsa untuk membuat lubang sesuai jarak tanam yang ditentukan. Dalam lubang yang sudah terbentuk itulah bibit ubi jalar ditanam. Untuk bedengan tanpa mulsa langsung ditanam sesuai jarak tanam. Lalu bibit yang sudah ditanam disiram sesuai kapasitas lapang.