KELOMPOK 3NUR INDAH PRATIWI
AFDILAH MUTIANGGRISNY
ANDI IQBAL ISKANDAR
TAUFIK HIDAYAT
NUR MA’RIFAH
IKA LUKITA SARI
M. FADHLAN RAMADHAN
NURFAUZIAH AGUSSALIM
KAK RIDHO
KAK …
KAK MIFTA
Skenario
Seorang laki-laki, 35 tahun pekerja pabrik
datang ke poli THT dengan keluhan tuli
sejak 6 bulan lalu yang dirasakan semakin
berat disertai mendengung.
Kata Kunci
Laki laki 35 tahun pekerja pabrik
Tuli sejak 6 bulan yang lalu
Telinga mendengung
Pertanyaan1. Anatomi, histologi, dan fisiologi telinga
2. Jelaskan patomekanisme dari tiap gejala
3. Jelaskan derajat ketulian
4. Nilai ambang batas kebisingan
5. Jelaskan etiologi gangguan pendegaran “tuli”
6. Anamnesis dan pemeriksaan fisik tambahan
7. Jelaksan pengaruh kebisingan akibat pekerjaan pasien
8. Pemeriksaan penunjang.
9. Diagnosa banding
10. Penatalaksanaan
11. Pencegahan
12. Perspektif islam
bn
Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energy bunyi oleh dauntelingadalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang kekoklea.
Getaran tersebutmenggetarkan membran timpani diteruskan ketelinga tengah melalui
rangkaian tulang pendengaran yang akan mengimplikasi getaran melalui daya ungkittulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas membran timpani dan tingkaplonjong. Energi getar yang telah diamplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan tingkap lonjong sehingga perilimfa pada skala vestibule bergerak. Getaran diteruskan melalui membrane Reissner yang mendorong endolimfa, sehingga akanmenimbulkan gerak relative antara membrane basilarisdan membran tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik yang menyebabkanterjadinya defleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi penglepasan ion bermuatan listrik dari
badan sel. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskanneurotransmiter ke dalam sinapsis yang akanmenimbulkan potensial aksi pada sarafauditorius, lalu dilanjutkan ke nucleus auditorius sampai ke korteks pendengaran ((area brodman 41, 42)) di lobus temporalis.
Defenisi Bising
Bising adalah suara atau bunyi yang mengganggu atau tidak
dikehendaki.Dari definisi ini menunjukkan bahwa sebenarnya bising
itu sangat subyektif, tergantung dari masing-masing individu, waktu
dan tempat terjadinya bising. Sedangkan secara audiologi, bising
adalah campuran bunyi nada murni dengan berbagai frekwensi.
Tinnitus
Pada tinnitus terjadi aktifitas elektrik pada area auditorius yang
menimbulkan perasaan adanya bunyi, namun implus yang ada bukan
berasal dari bunyi eksternal yang ditransformasikan, melainkan berasal
dari sumber implus abnormal di dalam tubuh pasien sendiri.
Tinnitus
Objektif
Subjektif
Gangguan Pendengaran “Tuli”
Campuran
Konduktif Sensorineural
Patogenesis
Tuli akibat bising mempengaruhi organ Corti di koklea terutama
sel-sel rambut. Daerah yang pertama terkena adalah sel-sel rambut
luar. Stereosilia pada sel-sel rambut luar menjadi kurang kakusehingga mengurangi respon terhadap stimulasi. Dengan
bertambahnya intensitas dan durasi paparan akan dijumpai lebih
banyak kerusakan seperti hilangnya stereosilia. Dengan hilangnya
stereosilia, sel-sel rambut mati dan digantikan oleh jaringan parut.
Derajat Gangguan pendengaran
(tuli)
Derajat ketulian :
- Normal : 0 – 25 dB
- Tuli ringan : 26 – 40 dB
- Tuli sedang : 41 – 60 dB
- Tuli berat : 61 – 90 dB
- Tuli sangat berat : > 90 dB
Etiologi yang Menyebabkan
Gangguan pendengaran
Bising
Obat autotoksik
Trauma
Benda asing dalam MAE
Usia
Infeksi
Penyakit
Faktor Faktor yang Menyebabkan
Bising
1. Intensitas
2. Frekwensi
3. Lamanya waktu pemaparan bising
4. Kerentanan individu
5. Jenis kelamin
6. Usia
7. Kelainan di telinga tengah
Soetirto I. Tuli akibat bising ( Noise induced hearing loss ). Dalam : Soepardi EA,
Iskandar N, Ed. Buku ajar ilmu penyakit THT. Edisi ke-3. Jakarta : Balai Penerbit
FK UI, 1990. h. 37-9.
Cara Menegakkan Diagnosis
Anamnesis
riwayat penah bekerja atau sedang bekerja di lingkungan
bising dalam jangka waktu yang cukup lama.
Riwayat timbulnya ketulian dan progresifitasnya.
Riwayat pekerjaan, jenis pekerjaan dan lamanya bekerja.
Riwayat penggunaan proteksi pendengaran.
Meneliti bising di tempat kerja, untuk menentukan intensitas
dan durasi bising yang menyebabkan ketulian.
Hasil pemeriksaan audiometri sebelum kerja dan berkala selama
kerja
Pentingnya mengetahui tingkat pendengaran awal para pekerja
dengan melakukan pemeriksaan audiometri sebelum bekerja
riwayat penggunaan obat-obat ototoksik atau riwayat penyakit
sebelumnya.
Pemfis NIHL
Otoscope ear
http://medweb.cf.ac.uk/otoscopy/newpage5.htm
UNGSI
TES RINNE: Tes untuk membandingkan hantaran
melalui udara dan hantaran melalui tulang pad telinga
yang diperiksa
TES WEBER: Tes pendengaran untuk
membandingkan hantaran tulang telinga kiri dengan
telinga kanan
TES SCHWABACH: Tes untuk membandingkan
hantaran tulang orang diperiksa dengan pemeriksa
yang pendengarannya normal
Pemeriksaan Penunjang
(Tes Pendengaran)
Tes Bisik
Tes garis pendegaran
Garpu tala
Audiometri
Tes Bisik
1. Pada tuli konduksi:
Hanya mendengar suara desis (huruf S)
Suara lunak tidak terdengar
2. Pada tuli Sensorineural:
Hanya mendengar suara huruf U dan A
Tidak mendengar suara desis
Mendengar suara lunak
Tes Garpu Tala D S
Rinne + +
Weber
Schwabach test
Tes Audiometri
menggunakan suatu alat elektronik (audiometer) yang menghasilkan
suara dengan ketinggian dan volume tertentu. Ambang
pendengaran untuk serangkaian nada ditentukan dengan
mengurangi volume dari setiap nada sehingga penderita tidak lagi
dapat mendengarnya.
Pengaruh Kebisingan Akibat
Pekerjaan
Pada scenario, pasien adalah seorang pekerja
pabrik. Dalam hal ini ada kemungkinan bising
yang dialami oleh pasien adalah pengaruh dari
mesin dengan frekuensi > atau = 85dB.
Manifestasi Klinis pada tuli akibat
Bising
1. Bersifat sensorineural
2. Hampir selalu bilateral
3. Jarang menyebabkan tuli derajat sangat berat ( profound hearing
loss)
4. Apabila paparan bising dihentikan, tidak dijumpai lagi penurunan
pendengaran yang signifikan.
5. Selain pengaruh terhadap pendengaran ( auditory ), bising yang berlebihan juga mempunyai pengaruh non auditory sepertipengaruh terhadap komunikasi wicara, gangguan konsentrasi, gangguan tidur sampai memicu stress akibat gangguan
pendengaran yang terjadi.1-3,12,13 Oedono RMT. Penatalaksanaan penyakit akibat lingkungan kerjadibidang THT. Disampaikan pada PIT Perhati, Batu-Malang, 27-29 Oktober, 1996.
Diagnosa Banding
Gangguan pendengaran akibat bising
( noise induced hearing loss / NIHL ) adalah tuli akibat terpapar
oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup
lama dan biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja. Tuliakibat bising merupakan jenis ketulian sensorineural yang paling
sering dijumpai setelah presbikusis.
Soetirto I, Bashiruddin J. Gangguan pendengaran akibat bising. Disampaikan pada Simposium Penyakit THT Akibat Hubungan Kerja& Cacat Akibat Kecelakaan Kerja, Jakarta, 2 Juni, 2001.
NOISE INDUCED TEMPORARY THRESHOLD SHIFT ( NITTS )
Pada tingkat awal terjadi pergeseran ambang pendengaran yang
bersifat sementara. Apabila beristirahat diluar lingkungan bising diatas
85dB biasanya pendengaran dapat kembali normal sekitar 3-7 harisetelah terpapar.
Melnick W. Industrial hearing conservation. Dalam : Katz J, Ed.
Handbook of clinical audiology. 4th ed. Baltimore : Williams & Wilkins, 1994.h.534-51.
Noise-Induced Permanent Threshold Shift (NIPTS)
Gangguan pendengaran yang menetap.
Terjadi karena: paparan suara keras yang lama dan terus menerus.
Terjadi penurunan daya dengar bertahap dan perlahan.
Pada mulanya seseorang akan mengalami kesulitan untuk
melakukan komunikasi di tempat yang ramai, tetapi bila sudah
menyebar ke frekwensi yang lebih rendah maka akan timbul kesulitanuntuk mendengar suara yang sangat lemah.
Melnick W. Industrial hearing conservation. Dalam : Katz J, Ed. Handbook of clinical audiology. 4th ed. Baltimore : Williams & Wilkins, 1994.h.534-51.
Ototoxicity
Konsumsi obat AMINOGLIKOSIDA
Patofisiologi:
Mekanisme awal Aminoglikosida merusak sel-sel rambut koklea.
menghasilkan radikal bebas pada
telinga dalam dengan mengaktifkan nitric oksida sintetase yang
dapat meningkatkan konsentrasi oksida nitrat. Radikal oksigenkemudian bereaksi dengan oksida nitrat untuk membentuk radikalperoxynitrite destruktif, yang dapat secara langsung merangsang seluntuk mati.
Penatalaksanaan
Hindari “penyebab”
pemasangan Alat Bantu Dengar ( ABD )
psikoterapi
Latihan pendengaran dengan mimic dan gerakan bibir
Pencegahan
Pengendalian suara bising Dapat dilakukan dengan 2
cara yaitu :
1. Melindungi telinga para pekerja secara langsung
dengan memakai ear muff ( tutup telinga ), ear plugs (
sumbat telinga ) dan helmet ( pelindung kepala ).
2. Mengendalikan suara bising dari sumbernya, dapat
dilakukan dengan cara :
- memasang peredam suara
- menempatkan suara bising ( mesin ) didalam suatu
ruangan yang terpisah dari pekerja
3. EdukasiOedono RMT. Penatalaksanaan penyakit akibat lingkungan kerja dibidang THT.
Disampaikan pada PIT Perhati, Batu-Malang, 27-29 Oktober, 1996.
Perspektif Islam
Dalam sebuah hadist juga diterangkan bahwa suatu hari seorang
sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad saw.
“Ya Rosul, apa yang harus kami lakukan sebagai bagian dari Sodaqoh
bila kita tidak mempunyai kekayaan (apapun)?
Muhammad membalasnya “Pintu sodaqoh adalah…menuntun orang
buta; mendegarkan orang tuli dan orang bisu sampai kamu
memahaminya, megantarkan seseorang kepada tujuannya sehinggasampai apabila engkau mengetahuinya, dan menolong orang yang
lemah dengan segala kekuatan tanganmu.
THANK YOU