Download pdf - MOTORIK

Transcript

MOTORIK - PENGAMATAN GERAK (Anita J. Harrow) MATA KULIAH : BELAJAR MOTORIK HARI/TANGGAL : MINGGU/24 MARET 2013 DOSEN PENGASUH : Dr. SAIFUDDIN, M.Pd CABANG OLAHRAGA: SEPAK BOLA PENGAMATAN GERAK NO KLASIFIKASI GERAK MENURUT ANITA J. HARROW INDIKATOR SKOR PERSENTASE % KUALITAS 1 GERAK REFLEX (Respon gerak atau aksi yang terjadi tanpa kemauan sadar yang ditimbulkan oleh suatu stimulus) 0 % - 2 GERAK DASAR FUNDAMENTAL (Gerakan-gerakan dasar yang berkembang sejalan dengan pertumbuhan tubuh dan tingkat kematangan pada anak-anak) a. Lokomotor (Gerak berpindah dari suatu tempat ketempat yang lain) 90 % BAIK SEKALI b. Nonlokomotor (Gerak yang berporos pada sumbu persendian tubuh tertentu) 90 % BAIK c. Manipulatif (Gerak memanipulasi atau memainkan obyek tertentu menggunakan tangan,kaki atau anggota tubuh lainnya) 50 % SEDANG 3 KEMAMPUAN PERSEPTUAL (Kemampuan untuk menginterpretasi stimulus yang ditangkap oleh organ indera) a. Mata 90 % BAIK SEKALI b. Pendengaran 50 % SEDANG c. Penciuman % - d. Perasa 60 % SEDANG e. Pengecap % - 4 KEMAMPUAN FISIK (Kemampuan untuk memfungsikan sistem organ tubuh dalam melakukan aktivitas gerak tubuh) a. Daya Tahan 60 % SEDANG b. Kekuatan 60 % SEDANG c. Kecepatan 60 % SEDANG d. Kelincahan 60 % SEDANG e. Kelentukan 60 % SEDANG f. Power 60 % SEDANG g. Keseimbangan 60 % SEDANG h. Akurasi 60 % SEDANG i. Koordinasi 60 % SEDANG j. Reaksi 60 % SEDANG 5 KETRAMPILAN GERAK (Gerak mengikuti pola/bentuk tertentu memerlukan koordinasi kontrol sebagian/seluruh tubuh yang dapat dilakukan melalui proses belajar) a. Passing 75 % BAIK b. Dribling 60 % SEDANG c. Shooting 60 % SEDANG d. Controlling 60 % KURANG e. Throwin 50 % SEDANG f. Heading 40 % KURANG g. Teknik penjaga Gawang 50 % SEDANG 6 KOMUNIKASI NON DISKURSIF (Komunikasi melalui prilaku gerak tubuh) a. Gerak Ekspresif 60 % SEDANG b. Gerak Interpretif 0 % - PENGAMATAN DI LAKUKAN DI : LAPANGAN PSJ PAGAR AIR DIAMATI OLEH :1. KURNIA KHALIK 2. FAKHRULLAH BAB I PENDAHULUAN Motorik adalah keseluruhan proses yang terjadi pada tubuh manusia, yang meliputi proses pengendalian (koordinasi) dan proses pengaturan (kondisi fisik) yang dipengaruhi oleh faktor fisiologi dan faktor psikis untuk mendapatkan suatu gerakan yang baik.Motorik berfungsi sebagai motor penggerak yang terdapat didalam tubuh manusia. Motorik dan gerak tidaklah sama, namun tetapi berhubungan. Definisi lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan motorik ialah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh.Dalam perkembangan motorik, unsur-unsur yang menentukan ialah 1.Otot,2.Saraf, dan3. Otak. Ketiga unsur itu melaksanakan masing-masing peranannya secara interaksi positif, artinya unsur-unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan unsur yang lainnya untuk mencapai kondisi motoris yang lebih sempurna keadaannya. Selain mengandalkan kekuatan otot, rupanya kesempurnaan otak juga turut menentukan keadaan. Anak yang pertumbuhan otaknya mengalami gangguan tampak kurang terampil. Pada pengamatan gerak ini kami lebih fokus pada gerak dalam cabang olahraga sepak bola.didalamnya kami membahas tentang jumlah persentase dan bagaimana kualitas gerakan dalam pertandingan tersebut. Kami melakukan pengamatan pada pertandingan antara STUDIO 86 VS PSJ PAGAR AIR yang berlangsung dilapangan PSJ. Dalam hal ini kami mengamati pertandingan dari awal sampai pertandingan itu berakhir.lebih jelas tentang pembahasan gerak pada bab selanjutnya. BAB II PENGAMATAN GERAK Pengamatan Gerak Pada Pertandingan Studio 86 Vs Psj Pagar Air 1. Gerak Reflek Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat berlangsungnya permainan sepak bola antara Studio 86 Vs Psj Pagar Air bahwa tidak ada gerakan reflek dalam pengamatan tersebut. Dalam permainan tersebut semua pemain bermain dalam keadaan sadar dan bergerak atas kemauan dirinya sendiri akibat adanya stimulus, seorang pemain tau bahwa bola yang akan menghampirinya akibat serangan dari lawan sehingga para pemain harus bergerak dan semua aksi pemain bergerak dalam keadaan sadar. Gerakan yang dperagakan oleh pemain merupakan gerakan gerakan yang bisa dilatih sedangkan gerak reflek tidak bisa dilatih. Hal ini sesuai dengan defenisi gerak reflek yaitu Gerak reflek adalah respon gerak atau aksi yang terjadi tanpa kemauan sadar, yang ditimbulkan oleh suatu stimulus.( Harrow Anita). 2. Gerak Dasar Fundamental Harrow Gerak dasar fundamental adalah Gerakan gerakan dasar yang berkembang sejalan dengan pertumbuhan tubuh dan tingkat kematangan pada anak. Dalam dunia olahraga tak terkecuali sepak bola gerak fundamental sangat berperan, apabila tidak ada gerak fundamental maka seseorang tidak bisa bermain sepak bola. Gerak fundamental begitu penting dalam semua cabang olahraga karena gerak fundamental merupakan gerakan- gerakan dasar pada tubuh dan dalam olahraga sepak bola yang dimainkan oleh manusia tentunya memakai gerak gerak fundamental. Gerak dasar fundamental di bagi tiga yaitu akan di uraikan di bawah ini: a. Gerak Lokomotor Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat pemain sepak bola melakukan latihan dilapangan sepak bola Mata Ie. Bahwa 95 % gerak lokomotor berperan pada olahraga sepak bola. Menurut Anita J. Harrow Gerak lokomotor adalah gerak berpindah dari tempat ketempat yang lain. Dalam olahraga sepak bola gerak lokomotor yaitu seperti berjalan, lari, lompat bergerak kiri dan kanan dan termasuk gerak saat heading bola, dan gerakan penjaga gawang. b. Gerak Non Lokomotor Berdasaran pengamatan yang dilakukan pada saat pemain sepak bola melakukan latihan dilapangan sepak bola Mata Ie. Bahwa 95 % gerak non lokomotor digunakan dalam bermain sepak bola seperti gerak ayunan lengan, menekuk lutut, gerak jari jari tangan pada saat throwin bola out. Semua gerak gerak tersebut merupakan gerak berporos pada sendi. hal ini sesuai dengan pendapat para ahli bahwa : Gerak non lokomotor adalah gerak yang berporos pada sumbu persendian tubuh tertentu.( Harrow Anita). c. Gerak Manipulatif Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat pemain sepak bola melakukan latihan dilapangan sepak bola Mata Ie. Bahwa 95 % gerak manipulatif digunakan dalam olah raga sepak bola. Anita J. Harrow mengatakan Gerak manipulatif adalah gerak memanipulasi atau memainkan objek tertentu menggunakan tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya. Dalam olahraga sepak bola gerak manipulatif merupakan gerak keterampilan dasar sepak bola seperti gerak passing bola, menggiring bola dan shooting atau free kick. 3. Kemampuan Perseptual Berdasarkan hasil dari pengamatan yang dilakukan pada saat pemain sepak bola melakukan latihan dilapangan sepak bola Psj Pagar Air .Bahwa penglihantan 90% pendengaran 60 % penciuman 0 % perasa 60 % pengecap 0 %. Selanjutnya di rata ratakan Kemampuan Perseptual dalam permainan sepak bola yaitu 75 %. Menurut Anita J. Harrow mengemukakan kemampuan perseptual ialah Kemampuan mengintepretasikan stimulus yang di tangkap oleh indra Dalam olahraga sepak bola kemampuan perseptual sangat berfungsi, contohnya seorang pemain sepak bola melihat lawannya sedang menggiring dan mengoper bola, maka pemain lawan akan melihat kemana arah datang operan bola tersebut sehingga menimbulkan reaksi pemain secara cepat menanggapi pergerakan bola yang dioper atau passing. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Sajoto (1995:10) bahwa Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menghadapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera, syaraf atau feeling lainnya seperti dalam mengantipasi datangnya bola yang harus di tangkap dan lain-lain. 4. Kemampuan Fisik Anita J. Harrow Kemampuan fisik adalah kemampuan untuk memfungsikan system organ tubuh dalam melakuka gerak tubuh. Dalam olahraga sepak bola kemampuan fisik sangat dituntut untuk mencapai puncak prestasi yang optimal, apabila peamain sepak bola tidak mempunyai kemampuan fisik bagus maka pemain sepak bola fatal dalam meraih puncak prestasi yang optimal. Ada 10 komponen-komponen kondisi fisik yaitu sebagai berikut: a. Kekuatan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat Studio 86 Vs Psj Pagar Air bahwa kekuatan 60 %. Kekuatan adalah komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah kemampuan seorang atlet saat mempergunakan otot-ototnya menerima beban dalam waktu kerja tertentu Sajoto (1995:8). Dalam permainan sepak bola seorang striker yang melakukan free kick dengan kuat. menggunakan otot-otot yang ada pada kaki, dan untuk mendapatkan kekuatan yang kuat otot-otot tersebut harus di latih yaitu dengan naik turun bangku. Kualitas kekuatan dalam pertandingan ini adalah sedang karena dalam pertandingan ini tensi pertandingan ini adalah persahabatan, jadi para pemain enggan untuk menghabiskan semua kemampuannya serta kedua tim banyak menurunkan pemain pemain mudanya. b. Daya Tahan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat Studio 86 Vs Psj Pagar Air bahwa daya tahan 60 % digunakan oleh pemain sepak bola. Sajoto (1995:8) Mengemukakan bahwa Daya tahan ada dua yaitu: 1). Daya Tahan Umum (general endurance) adalah kemampuan seseoarang dalam mempergunakan sistem jantung, pernapasan dan peredaran darahnya secara efektif dan efesien dalam menjalankan kerja terus menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot-otot besar dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama. 2). Daya Tahan Otot (lokal endurance) adalah daya tahan seseorang dalam mempergunakan suatu kelompok otot-ototnya untuk berkontraksi terus menerus dalam waktu relatif cukup lama dalam beban tertentu. Olahraga sepak bola dimainkan sampai 2 babak yaitu 2 x 45 menit dengan waktu yang lama dan gerakan yang berulang-ulang, daya tahan pemain sepak bola harus bagus kalau tidak pemain akan merasa lelah dan kekalahan yang diperoleh. Kualitas daya tahan dalam pertandingan ini adalah sedang karena dalam pertandingan ini tensi pertandingan ini adalah persahabatan, jadi para pemain enggan untuk menghabiskan semua kemampuannya serta kedua tim banyak menurunkan pemain pemain mudanya.kualitas daya tahan terlihat dengan semakin banyak nya pergantian pemain yang dilakukan.itu menandakan kualitas daya tahan yang sedang. c. Power Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat Studio 86 Vs Psj Pagar Air Bahwa 60 % Power di gunakan dalam olahraga sepak bola. Power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum, dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu sependek - pendeknya. Dalam hal ini dapat dikemukakan bahwa daya ledak otot atau power = Kekuatan atau Force x Kecepatan atau Velocity (P = F x T). Seperti gerak dalam tolak peluru, lompat tinggi dan gerakan lain yang bersifat explosive (Sajoto, 1995:8-9). Dalam olahraga sepak bola seorang senter bek melompat untuk melakukan heading bola, bek tersebut melompat dengan tinggi dan cepat. power dapat otot tungkai dapat dengan fron squat, skiping, dll. Kualitas power dalam pertandingan ini adalah sedang hali ini terlihat pada pemain yang tidak mampu melakukan lari mendadak saat bola dihadapannya.mereka kelihatan sangat tidak cepat dan kuat. Hal ini mungkin dipenagruhi oleh suasana pertandingan yang tidak resmi. d. Kecepatan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat Studio 86 Vs Psj Pagar Air Bahwa 60 % Kecepatan di gunakan dalam olahraga sepak bola. Kecepatan sangat dibutuhkan dalam olahraga sepak bola dalam melakukan teknik sepak bola, seperti seorang playmaker melakukan over wallpass bola dengan cepat kemudian menshooting bola kearah gawang apabila pemain tidak cepat maka bola akan mudah di baca oleh lawan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sajoto (1995:9) mengatakan Kecepatan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan berkesinambungan, dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singakatnya. seperti dalam lari cepat, pukulan tinju, balap sepeda, panahan, dan lain-lain Dalam masalah kecepatan ini, ada kecepatan gerak dan kecepatan explosif. Kualitas kecepatan dalam pertadingan berada pada posisi sedang ,namun ada beberapa pemain muda yang memiliki kecepatan yang bagus,tapi kalau dirata ratakan semuan nya juga dalam posisi sedang. e. Kelentukan Berdasarkan hasil dari pengamatan yang dilakukan pada saat Studio 86 Vs Psj Pagar Air 60 % kelentukan digunakan dalam olahraga sepak bola. Kelentukan sangat berperan dalam olahraga sepak bola pada saat pemain menyundul bola kelentukan pinggang sangat dibutuh untuk melakukan heading bola..Kecepatan adalah efektivitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk melakukan segala aktifitas dengan penguluran tubuh yang luas (Sajoto,1995:9). Kualiatas kelentukan dalam hal ini terlihat saat pemain melakukan teknik lemparan bola kedalam.kategorinya rata ratanya adalah sedang. f. Kelincahan Berdasarkan hasil dari pengamatan yang dilakukan pada saat Studio 86 Vs Psj Pagar Air 60 % kelincahan digunakan dalam olahraga sepak bola pada saat pemain sepak bola bergeser kiri dan bergeser kekanan untuk melakukan pasing bola dan pada saatberlari menggiring bola kearah lawan. seorang pemain sepak bola mampu bergerak berbagai arah dengan cepat, berlanjut dan berulang tanpa kehilangan keseimbangan dengan mudah mengubah arah untuk melakuan pasing bola dan memberi umpan bola kapada kawan. Menurut Sajoto (1995:9) bahwa Kemampuan seseoarang untuk mengubah posisi di area tertentu, seseorang yang mampu mengubah satu posisi yang berada dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik, berarti kelincahannya cukup baik. Kualaitas kelincahan dalam pertandingan ini adalah sedang, terlihat dengan banyak nya pemain yang sangat lambat dalam hal merubah arah lari namun ada beberapa pemain yang memiliki tingkat kelincahan yang baik. g. Koordinasi Berdasarkan hasil dari pengamatan yang dilakukan pada saat Studio 86 Vs Psj Pagar Air bahwa 60 % kelincahan digunakan dalam olahraga sepak bola pada saat gelandang mengumpan bola maka pemain yang lain bergerak sesuai arah dan posisinya dan membuka ruang atau celah agar mempermudah gelandang dalam megumpan bola sehingga terjadi gol. Menurut Sajoto (1995:9) Koordinasi kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam-macam gerak yang berbeda kedalam pola gerakan tunggal secara efektif. Kualitas koordiansi dalam pertandingan ini adalah sedang hal ini terlihat jelas saat pemain tidak mampu menanduk bola yang datang kearahnya,dikarenakan tingkat koordinasi mata dengan anggota gerak sangat sedang. h. Keseimbangan Berdasarkan hasil dari pengamatan yang dilakukan pada saat Studio 86 Vs Psj Pagar Air bahwa 60 % keseimbangan digunakan dalam olahraga sepak bola pada saat pemain mendarat setelah melompat dalam melakukan teknik heading dan tidak tergelincir, pemain yang melakukan heading bola tidak jatuh dan mudah mengendalikan tubunya. Di bidang olahraga sepak bola banyak hal yang harus dilakukan oleh pemain dalam masalah keseimbangan ini, baik dalam menghilangkan ataupun mempertahankan keseimbangan. Pemain sepak bola yang mempunyai keseimbangan yang bagus jarang mengalami cedera dan pemain yang tidak mempunyai keseimbangan yang baik sering sekali mendapat cedera. Menurut Sajoto (1995:9) Keseimbangan adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan organ organ syaraf otot, seperti dalam hand stand atau dalam mencapai keseimbangan sewaktu seseorang sedang berjalan kemudian terganggu (misalnya tergelincir dan lain-lain). i. Ketepatan Berdasarkan hasil dari pengamatan yang dilakukan pada saat Studio 86 Vs Psj Pagar Air bahwa 60 % ketepatan digunakan dalam bermain sepak bola pada saat pemain sepak bola melakukan passing, pemain yang melakukan passing umumnya membuka jalur permainan sehingga dengan mudah melakukan passing atau over. Ketepatan pemain dalam melakukan shooting bola kearah gawang harus akurasi sehingga menghasilkan gol. Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerakan-gerakan bebas terhadap suatu sasaran, sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau mungkin suatu obyek langsung yang harus dikenai dengan salah satu bidang tubuh. (Sajoto, 1995:9). j. Reaksi Berdasarkan hasil dari pengamatan yang dilakukan pada saat Studio 86 Vs Psj Pagar Air bahwa 60 % Reaksi digunakan dalam bermain sepak bola. Misalnya saat gelandang mengumpan dengan umpan lambung maka seorang pemain bereaksi dengan mengejar bola tersebut dengan cepat. Menurut Sajoto (1995:10) bahwa Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menghadapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera, syaraf atau feeling lainnya seperti dalam mengantipasi datangnya bola yang harus di tangkap dan lain-lain. 5. Keterampilan Gerak Berdasarkan hasil dari pengamatan yang dilakukan pada saat Studio 86 Vs Psj Pagar Air . Bahwa passing 75%, dribling 60 %, shooting 60 % controlling 60 % heading 50 %, throwin 40%, teknik penjaga gawang 60%. Selanjutnya di rata ratakan. Keterampilan gerak dalam permainan sepak bola yaitu 95 %. Menurut Anita J. Harrow keterampilan gerak ialah Gerak mengikuti pola atau bentuk tertentu memerlukan koordinasi kontrol sebagian atau seluruh tubuh yang dapat dilakukan melalui proses belajar. Dalam olahraga sepak bola keterampilan gerak atau teknik dasar sepak bola merupakan pondasi dalam permainan sepak bola, untuk mencapai Prestasi yang optimal dalam olahraga sepak bola pemain harus memiliki teknik dasar yang baik. 6. Komunikasi Non Diskursif Berdasarkan hasil dari pengamatan yang dilakukan pada saat pemain sepak bola melakukan latihan dilapangan sepak bola Mata Ie . Bahwa gerak ekspresif 90% dan gerak interpretif 10 %. Dalam olahraga sepak bola gerak ekspresif yang dilakukan adalah gerak tangan pemain untuk memberikan kode kepada kawan untuk membuka ruang agar mudah mengumpan atau melakukan passing, biasanya pemain memberikan isyarat-isyarat tertentu sesuai dengan strategi yang digunakan untuk meyerang. begitu juga dengan gerak interpretif gerak yang menggunakan kedipan mata dan geleng kepala dalam hal memberikan isyarat anatara pemain saat berlangsungnya permainan. Menurut Anita J. Harrow komunikasi non diskursif ialah komunikasi melalui prilaku gerak tubuh. Diposkan oleh Fakhrullah, S.Pd, M.Pd di 6/11/2013 04:01:00 PM

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ