PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN
PROPOSAL BISNIS
ASINAN BOGOR IBU ENUY
DISUSUN OLEH :
MUTIARA DWI SAPTARINI
J1B112053
PROGRAM STUDI S-1 KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2015
RINGKASAN
Indonesia kaya akan ragam makanannya yang bervariasi. Setiap daerah
memiliki budaya, kebiasaan, gaya hidup, cita rasa, dan selera yang berbeda pula.
Pada setiap kota atau daerah di Indonesia, mempunyai ciri khas dan keistimewaan
tersendiri. Misalnya saja bila kita mengingat pempek pasti hal pertama yang kita
ingat adalah pempek Palembang, demikian juga dengan peuyeum dari Bandung,
bakpia patok dari Jogja, asinan Bogor, tahu Sumedang, telur asin Brebes, gudeg
jogja, dan Bandeng presto Semarang. Di setiap kota terdapat satu atau beberapa
makanan khas daerah yang paling menonjol dan dikenal oleh masyarakat.
Jika orang diminta menyebutkan jenis makanan yang identik dengan kota
Bogor, salah satu jawaban yang pasti disebut adalah asinan. Ke Bogor tak lengkap
rasanya jika belum menikmati makanan yang satu ini. Namun,bukan berarti orang
harus ke Bogor untuk bisa makan asinan. Kini, usaha asinan sudah banyak
tersebar, tak hanya di Bogor tapi juga di kota-kota lainnya. Peluang usaha asinan
sangat besar, mengingat makanan ini sudah memilki konsumen tetap.
Walaupun bernama asinan, rasa makanan ini jauh dari kata asin. Ada yang
mengatakan, nama asinan berasal dari salah satu bahan baku yang digunakan di
dalamnya, yaitu sawi asin. Cara penyajian makanan ini sangat mudah, Anda
tinggal menambahkan kuah merah yang terasa segar, manis, dan asam di atas
sayuran dan buah-buahan segar. Terdapat tiga jenis asinan yang populer di
pasaran, yaitu asinan sayuran, buah-buahan, dan campur (buah dan sayur). Asinan
sayuran biasanya terdiri atas sawi asin, kubis, mentimun, taoge, tahu, dan kol
segar. Sedangkan buah-buahan yang biasa dijadikan bahan asinan adalah nanas,
salak, jambu, ubi, bengkuang, dan pepaya.
Disini kami masih belum melihat orang yang menjual jajanan asinan bogor.
Oleh karena itu, kami ingin memperkenalkan kepada masyarakat Banjarmasin
khususnya yang tinggal di Banjarbaru dengan menjual jajanan tersebut. Agar
masyarakat tidak hanya melihat di televisi saja tetapi juga mencobanya.
I. PENDAHULUAN
A. Nama dan Alamat Perusahaan
Nama Usaha : Asinan Bogor Ibu Enuy
Bidang Usaha : Produk Makanan
Jenis Produk : Asinan Bogor
Alamat produksi : Jalan Al-Jafri No.71 RT 013 RW 003 Kelurahan
Kemuning, Banjarbaru
No. Telp : 089691334449
B. Visi dan Misi
Visi : Menjadikan Asinan Bogor yang mampu memenuhi jajanan s
untuk masyarakat Banjarbaru dan sekitarnya.
Misi : Memenuhi pasokan makanan yang sehat dan segar sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
C. Tujuan
1. Menyediakan produk jajanan yang halal dan nikmat.
2. Memberikan pengalaman dan menambah pendapatan.
3. Melakukan wirausaha asinan dengan baik
D. Potensi Bisnis
Asinan Bogor sangat jarang ditemukan di daerah Kalimatan khususnya
Banjarbaru dan sekitar. Maka dari itu saya, ingin mencoba bisnis membuat
Asinan Bogor. Karena asinan bogor sangat digemari oleh masyarakat,
khususnya orang-orang dewasa. Asinan merupakan jenis makanan yang enak
dikonsumsi di siang hari, terutama pada saat udara panas.
II. RENCANA ORGANISASI DAN MANAJEMEN
A. Organisasi Manajemen
Direktur
Manager Pemasaran, Administrasi dan
Keuangan
Staf Staf
Manager Produksi
B. Tugas dan Fungsi Masing-Masing Penanggung Jawab
a. Direktur
1. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan produksi
2. Bertanggung jawab terhadap proses pengembangan produk
3. Mengkoordinasikan semua kegiatan usaha yang dilakukan
4. Membuat planning, melakukan organizing, actuating dan controlling
b. Manager Produksi
1. Mengontrol dan bertanggung jawab terhadap proses perencanaan
proses produksi
2. Mengontrol kualitas dari produk yang dihasilkan
c. Manager Pemasaran, Administrasi dan Keuangan
1. Mengontrol dan bertanggung jawab terhadap proses perencanaan
pemasaran, disribusi barang dan perkembangan pasar
2. Bertanggung jawab terhadap proses pengembangan produk
3. Bertanggung jawab terhadap pembuatan desain produk dan kemasan
sesuai dengan keinginan tim, nilai estetika dan fungsi produk
4. Mencatat dan mengarsipkan keseluruhan administrasi perusahaan
5. Mengatur audit keuangan, menghitung pemasukan dan pengeluaran
d. Staf
Bertugas untuk membantu Manager dalam menjalankan fungsinya
dalam usaha yang dilakukan.
III. RENCANA PRODUKSI
A. Bahan baku
Bahan baku utama asinan adalah sayuran dan buah-buahan segar. Segar
tidaknya sayuran dan buah-buahan tersebut akan menentukan enak tidaknya
cita rasa asinan. Bahan baku segar diperoleh dipasar tradisional karena
harganya yang lebih murah. Membeli sayuran dan buah-buahan berkualitas
baik-yang segar, tidak bercacat, dan tidak busuk.
B. Tempat Usaha
Tempat yang paling strategis untuk berjualan asinan yaitu sekitar pasar,
kawasan perkantoran, dan di pinggir jalan raya yang ramai.
C. Perlengkapan Usaha
Beberapa perlengkapan yang harus dimiliki saat membuka usaha asinan
diantaranya gerobak dengan etalase yang cukup untuk menyimpan sekaligus
memajang sayuran dan buah-buahan atau asinan yang telah dibungkus. Selain
itu, beberapa toples untuk menyimpan kuah asinan, air gula merah, sawi asin,
tahu, kacang tanah goreng, dan sambal. Pisau untuk mengiris buah dan sayur,
piring/mangkuk, gelas, sendok dan garpu, serta kantong plastik .
D. Karyawan
Diawal usaha, kami hanya bisa mempekerjakan seorang karyawan.
Karyawan tersebut bertugas untuk melayani pelanggan, sedangkan proses
meracik asinan sudah dikerjakan dari rumah. Kisaran upah karyawan adalah
Rp 300.000-Rp 500.000.
E. Harga Asinan
Asinan dapat dijual antara Rp 7.000-Rp 9.000/porsi. Namun, khusus
asinan campur, harganya Rp10.000. Karena bahan yang digunakan lebih
beragam. Asinan berkualitas baik adalah yang tidak menggunakan bahan
pengawet.
F. Proses Produksi
Untuk kuah : didihkan air bersama cabai merah, cabai rawit merah, dan
terasi yang telah dihaluskan. Masukkan gula pasir, garam, dan cuka masak.
Setelah mendidih, angkat dan saring menggunakan saringan halus. Lalu
dinginkan.
Untuk sayuran: Cuci semua sayuran, lalu tiriskan. Iris sayuran di atas
piring dan tuangkan kuah secukupnya. Sajikan dengan taburan kacang tanah
goreng.
G. Resiko Usaha
Resiko berjualan asinan adalah produk ini tidak tahan lama. Asinan
hanya bisa bertahan dua sampai tiga hari. Oleh karena itu, sebelum berjualan
kami harus bisa memperkirakan jumlah porsi asinan yang bisa terjual. Selain
itu, saat musim hujan, omset penjualan asinan biasanya akan menurun. Itu
karena asinan adalah jenis makanan yang enak dikonsumsi di siang hari,
terutama pada saat udara panas. Risiko lain adalah menurunnya pasokan
beberapa jenis buah-buahan pada saat tertentu, yang diiringi dengan kenaikan
harganya. Untuk menanggulangi risiko ini, kami bisa meniadakan atau
mengganti buah tersebut dengan jenis buah lainnya sampai pasokan kembali
normal.
IV. RENCANA PEMASARAN
A. Segmen
Konsep pemasaran yang diterapkan adalah dengan menjangkau wilayah
yang menjadi target penjualan adalah Banjarbaru. Penjualan produk makanan
Asianan Bogor ini dapat dilakukan sendiri oleh pengusaha maupun melalui
jasa agen penjualan, dengan pembeli konsumen langsung terhadap warga
Banjarbaru. Pola pemasaran produksi Asinan Bogor ini secara umum kami
lakukan dengan cara menjual langsung produknya kepada warga Banjarbaru.
B. Target Pasar
Target pasar dari Asinan bogor ini adalah :
1. Mahasiswa
2. Masyarakat umum
C. Strategi Pemasaran
Mempromosikan usaha dilakukan dengan cara memasang spanduk
ditempat usaha, menyebar brosur atau leaflet di sosmed, menyediakan
layanan pesan antar untuk pelanggan di wilayah dekat tempat usaha, dan
menawarkan pemesanan dalam jumlah besar. Peluang layanan dalam jumlah
besar ini sangat besar karena asinan termasuk salah satu menu yang sering
dihidangkan di acara-acara arisan, pesta pernikahan, dan lain-lain.
D. Analisis Pesaing
Pada usaha asinan bogor yang kami jalankan ini pesaing dari dalam
daerah tidak begitu signifikan karena di daerah Banjarbaru masih sangat
jarang ditemukan jajanan Asinan Bogor. Sehingga persaingan produk jajanan
ini sangat minim dan diharapkan sangat menguntungkan.
V. ASPEK KEUANGAN
A. Investasi
Tabel 1. Biaya Inventaris
Biaya Tetap Harga/unit Q Total
Gerobak Rp. 1.500.000,- 1 buah Rp. 1.500.000,-
Kursi Rp. 15.000,- 12 buah Rp. 180.000,-
Mangkok Rp. 3.000,- 30 buah Rp. 90.000,-
Sendok Rp. 3.000,- 30 buah Rp. 90.000,-
Toples Rp. 25.000,- 2 buah Rp. 50.000,-
Ember plastik Rp. 15.000,- 3 buah Rp. 45.000,-
Kain lap Rp. 4.000,- 3 buah Rp. 12.000,-
Pisau Rp. 10.000,- 3 buah Rp. 30.000,-
Tempat tisue Rp. 15.000,- 4 buah Rp. 60.000,-
Tempat sendok Rp. 20.000,- 2 buah Rp. 40.000,-
Baskom Rp. 10.000,- 3 buah Rp. 30.000,-
Nampan Rp. 15.000,- 4 buah Rp. 60.000,-
Termos es Rp. 201.000,- 1 buah Rp. 201.000,-
Sewa tempat Rp. 500.000,- 1 tempat Rp. 500.000,-
Spanduk Rp. 50.000,- 1 buah Rp. 50.000,-
Total Rp. 2.938.000,-
Tabel 2. Biaya Bahan Makanan
Biaya Tetap Harga/unit Q Total
Timun Rp. 8000,- 5 kg Rp. 40.000,-
Salak Rp. 10.000,- 5 buah Rp. 50.000,-
Mangga muda Rp. 5.000,- 30 buah Rp. 150.000,-
Kedondong Rp. 500,- 50 buah Rp. 25.000,-
Bengkoang Rp. 7.000,- 8 ikat Rp. 56.000,-
Nanas Rp. 7.000,- 10 buah Rp. 70.000,-
Pepaya Rp. 15.000,- 5 buah Rp. 75.000,-
Cabai merah Rp. 36.000,- 5 kg Rp. 180.000,-
Cuka Rp. 2.500,- 16 botol Rp. 40.000,-
Terasi Rp. 500,- 12 buah Rp. 6.000,-
Gula pasir Rp. 13.000,- 5 kg Rp. 65.000,-
Sawi Rp. 5.000,- 3 ikat Rp. 15.000,-
Kol Rp. 10.000,- 3 kg Rp. 30.000,-
Kecambah Rp. 10.000,- 1 kg Rp. 10.000,-
Kacang tanah Rp. 28.000,- 1 kg Rp. 28.000,-
Total Rp. 840.000,-
Pada usaha yang kami jalankan, memerlukan biaya inventaris sebesar
Rp.2.888.000,- dan biaya bahan makanan sebesar Rp.840.000,-. Jadi total biaya
investasi pada usaha Asinan Bogor Ibu Enuy ini sebesar Rp.3.778.000,-.
B. Modal Pinjaman
Dalam menjalankan usaha ini kami memerlukan modal pinjaman untuk
menunjang proses produksi usaha Asinan Bogor sebesar Rp.3.800.000,-.
Modal ini akan kami gunakan untuk membuat gerobak, dan kursi, serta untuk
membeli peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam usaha Asinan
Bogor. Untuk meningkatkan jumlah peminat yang membeli maka kami harus
membuat tempat penjualan semenarik dan seindah mungkin karena tidak hanya
kualitas makanan saja yang diperhatikan namun kondisi tempat penjualan serta
kehigienisan tempat juga tidak kalah penting untuk diperhatikan. Oleh karena
itu kami membutuhkan dana tersebut untuk membeli perlengkapan yang
sifatnya bermanfaat bagi pembeli dan penjual.
C. Analisis keuntungan
Tabel 3. Pendapatan Perbulan dari Penjualan Perbulan
Jenis Jajanan Harga/buah Produksi
Perhari Perbulan Total
Asinan buah Rp. 9.000,- 20 bungkus 500 bungkus Rp. 4.500.000,-
Asinan sayur Rp. 7.000,- 8 bungkus 200 bungkus Rp. 1.400.000,-
Total pendapatan per bulan Rp. 5.900.000,-
Pada usaha ini produksi Asinan Bogor yang kami jalankan ini adalah
dengan menjual jajanan yang sehat, halal, dan nikmat. Dari jajanan asinan buah
yang kami jual diperkirakan minimal laku per harinya adalah 20 bungkus,
sedangkan untuk asinan sayurnya kami memperkirakan lakunya 8 bungkus per
harinya. Sehingga didapatkan keuntungan dari penjualan sebesar
Rp.5.900.000,- /bulan.
Tabel 3. Keuntungan bersih yang didapat perbulannya
Kriteria Per Bulan
Pemasukan Penjualan Asinan Buah Rp. 5.900.000,-
Pengeluaran Pembelian Bahan Mentah Asinan Rp. 815.000,-
Penghasilan Bersih Rp. 5.085.000,-
Setiap bulannya diperoleh keuntungan bersih sebesar Rp. 5.085.000,- dan
selama 1 tahun (12 bulan) diperoleh Rp. 61.020.000,-. Nilai ini dapat
digunakan untuk mengembalikan pinjaman sebesar Rp. 3.800.000.-
VI. PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikian proposal ini saya susun dengan harapan permohonan pendirian
usaha yang saya dirikan dapat dikabulkan. Pembuatan proposal ini bertujuan
untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang peluang (Asinan
Bogor) dalam dunia usaha. Dari pendirian usaha ini, saya menyimpulkan
bahwa berdirinya usaha ini karena semakin padatnya penduduk kota
Banjarbaru dan minatnya masyarakat terhadap Asinan Bogor. Selain itu saya
mendirikan usaha Asinan Bogor juga mempunyai tujuan untuk membantu para
pengangguran di era krisis global seperti sekarang ini. Saya menyadari bahwa
tiada yang sempurna di dunia ini kecuali yang Maha Kuasa. Dalam pembuatan
proposal ini tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna lebih baiknya penyusunan
proposal yang selanjutnya.
B. Saran
Agar pelaksanaan suatu usaha dapat berjalan lancar maka saya
mempunyai beberapa saran, antara lain: percaya dan yakin bahwa usaha bisa
dilaksanakan, pandai berkomunikasi, mempunyai etos kerja yang tinggi, mau
mendengarkan kritik dan saran dari orang lain, tidak mudah putus asa, mampu
menghasilkan produk yang berkualitas, mengutamakan kepuasan pelanggan,
serta disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif.
Recommended