NILAI ERITROSIT RATA-RATA (NILAI INDEKS ERITROSIT)
I. Dasar Teori
Indeks eritrosit adalah batasan untuk ukuran dan isi hemoglobin
eritrosit. Istilah lain untuk indeks eritrosit adalah indeks kospouskuler. Indeks
eritrosit terdiri atas : isi/volume atau ukuran eritrosit (MCV : mean
corpuscular volume atau volume eritrosit rata-rata), berat (MCH : mean
corpuscular hemoglobin atau hemoglobin eritrosit rata-rata), konsentrasi
(MCHC : mean corpuscular hemoglobin concentration atau kadar hemoglobin
eritrosit rata-rata), dan perbedaan ukuran (RDW : RBC distribution width atau
luas distribusi eritrosit). Indeks eritrosit dipergunakan secara luas dalam
mengklasifikasi anemia atau sebagai penunjang dalam membedakan berbagai
macam anemia (Riswanto, 2009).
Indeks eritrosit dapat ditetapkan dengan dua metode, yaitu manual dan
elektronik (automatik) menggunakan hematology analyzer. Untuk dapat
menghitung indeks eritrosit secara manual diperlukan data kadar hemoglobin,
hematokrit/PCV dan hitung eritrosit (Riswanto, 2009).
Mean corpuscular volume (MCV) adalah ukuran atau volume rata-rata
eritroit. MCV meningkat jika eritrosit lebih besar dari biasanya (makrositik),
misalnya pada anemia karena kekurangan vitamin B12. MCV menurun jika
eritrosit lebih kecil dari biasanya (mikrositik) seperti pada anemia karena
kekurangan zat besi (Riswanto, 2009).
Mean corpuscular hemoglobin (MCH) adalah jumlah rata-rata
hemoglobin dalam eritrosit. Eritrosit yang lebih besar (makrositik) cenderung
memiliki MCH yang lebih tinggi. Sebaliknya, pada eritrosit yang lebih kecil
(mikrositik) akan memiliki nilai MCH yang lebih rendah (Riswanto, 2009).
Mean corpuscular hemoglobin concentration (MCHC) adalah
perhitungan rata-rata konsentrasi hemoglobin di dalam eritrosit. MCHC
menurun (hipokromia) dijumpai pada kondisi di mana hemoglobin abnormal
diencerkan di dalam eritrosit, seperti pada anemia dan kekurangan zat besi
dalam talasemia. Peningkatan MCHC (hiperkromia) terdapat pada kondisi di
mana hemoglobin abnormal terkonsentrasi di dalam eritrosit, seperti pada
pasien luka bakar dan sferositosis bawan (Riswanto, 2009).
II. Alat dan Bahan
Cara Kerja
III. Hasil
Dari hasil percobaan, didapatkan hitung eritrosit … , hematokrit … ,
hemoglobin …
MCV = (hematokrit x 10) : hitung eritrosit
= ( …. X 10) : … = … femtoliter
MCV = (hemoglobin x 10) : hitung eritrosit
= ( …. X 10) : … = … pikogram
MCHC = ( Hemoglobin : Hematokrit ) x 100 %
= (… : … ) x 100% = … %
IV. Pembahasan
Volume eritrosit rata-rata (VER) atau mean corpuscular volume (MCV)
MCV mengindikasikan ukuran eritrosit : mikrositik (ukuran kecil),
normositik (ukuran normal), dan makrositik (ukuran besar). Nilai MCV
diperoleh dengan mengalikan hematokrit 10 kali lalu membaginya dengan
hitung eritrosit (Riswanto, 2009).
Nilai rujukan :
Dewasa : 80 - 100 fL
Bayi baru lahir : 98 - 122 fL
Anak usia 1-3 tahun : 73 - 101 fL
Anak usia 4-5 tahun : 72 - 88 fL
Anak usia 6-10 tahun : 69 - 93 fL
Dari hasil percobaan didapatkan ……..
Hemoglobin eritrosit rata-rata (HER) atau mean corpuscular hemoglobin
(MCH)
MCH mengindikasikan bobot hemoglobin di dalam eritrosit tanpa
memperhatikan ukurannya. MCH diperoleh dengan mengalikan kadar Hb 10
kali, lalu membaginya dengan hitung eritrosit (Riswanto, 2009).
Nilai rujukan :
Dewasa : 26 - 34 pg
Bayi baru lahir : 33 - 41 pg
Anak usia 1-5 tahun : 23 - 31 pg
Anak usia 6-10 tahun : 22 - 34 pg
Dari hasil percobaan didapatkan ……..
Kadar hemoglobin eritrosit rata-rata (KHER) atau mean corpuscular
hemoglobin concentration (MCHC)
MCHC mengindikasikan konsentrasi hemoglobin per unit volume
eritrosit. Penurunan nilai MCHC dijumpai pada anemia hipokromik, defisiensi
zat besi serta talasemia. Nilai MCHC dihitung dari nilai MCH dan MCV atau
dari hemoglobin dan hematokrit (Riswanto, 2009).
Nilai rujukan :
Dewasa : 32 - 36 %
Bayi baru lahir : 31 - 35 %
Anak usia 1.5 - 3 tahun : 26 - 34 %
Anak usia 5 - 10 tahun : 32 - 36 %
Dari hasil percobaan didapatkan ……..
V. Aplikasi Klinis
VI. Daftar Pustaka
Riswanto. 2009. Indeks Eritrosit.
Available at : http://labkesehatan.blogspot.com/2009/12/indeks-eritrosit.html