DISTRIBUSI PANDUAN PELATIHAN
BANTUAN
Judul Buku:Panduan Pelatihan – DISTRIBUSI BANTUAN
Penyusun:Palang Merah Indonesia (PMI)
Editor:Palang Merah Indonesia (PMI)
Penerbit:
Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 96, JakartaEmail : pmi.or.id Laman : www.pmi.or.idTwitter : @palangmerahFacebook : Palang Merah IndonesiaYoutube : Palang Merah Indonesia
Design Sampul, Illustrasi & Tata LetakeLBe Creative | [email protected]
Copyright@2015
Cetakan Pertama, Februari 2015
ISBN 978-979-3575-81-0
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
I
KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan) di bidang kemanusiaan semakin bertambah di berbagai bidang melalui sarana lembaga sosial dan kemanusiaan yang ada. Mitra perusahaan dengan sumber daya manusia dan sumber dayanya sangat berpotensi melakukan kegiatan kemanusiaan membantu sesama. Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai satu-satunya perhimpunan nasional organisasi palang merah, tumbuh dan berkembang bersama komponen masyarakat telah secara bersama memberikan pelayanan kepada sesama di saat darurat maupun dalam situasi normal.
Tegas tercantum dalam amanat UU no. 24 tahun 2007 bahwa lembaga usaha bersama lembaga internasional berkesempatan berperan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. PMI sebagai wadah bagi sukarelawan bidang kemanusiaan, membuatkan secara khusus sistim bagi mitra perusahaan untuk bersama-sama melakukan kegiatan kemanusiaan.
Tersedianya buku ini diharap mampu menambah keterampilan bagi pembelajar dari mitra perusahaan dan tentunya meningkatkan rasa kesukarelawanan dalam memberikan pelayanan kemanusiaan bersama PMI. Kebutuhan-kebutuhan terkini serta situasi kondisi di bidang kemanusiaan yang terus berkembang tentunya dapat menambah khasanah dan konten buku selanjutnya.
Kelengkapan pelatihan mitra ini terdiri atas 7 (tujuh) buku yakni Basic Training, Emergency Assessment, Relief Distribution, Disaster Risk Reduction, Hygiene Promotion in Emergency, Stress Management dan Kurikulum Pelatihan Mitra berisikan materi pengenalan terhadap perhimpunan nasional Palang Merah Indonesia serta keterampilan di bidang penanggulangan bencana dan kesehatan. Buku panduan pelatihan diperuntukkan bagi pembelajar sebagai pegangan dalam proses pelatihan sedangkan buku kurikulum menjadi panduan tim pelatih dan penyelenggara pelatihan dalam pelaksanaannya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ini, semoga menjadi acuan bagi peningkatan keterampilan sumber daya manusia pihak mitra perusahaan dalam semangat kesukarelawanan bersama PMI.
Jakarta, 11 Februari 2015
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
II
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR IPRINSIP-PRINSIP BANTUAN 1• Prinsip-Prinsip Umum 2• Prinsip Operasional Bantuan 4
JENIS-JENIS BANTUAN 6• Identifikasi Bantuan 6• Panca Cepat 8
PERENCANAAN DISTRIBUSI 12• Prosedur Distribusi Bantuan 13• Pertimbangan Distribusi 18
LAY OUT DISTRIBUSI 23
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
1
I. PRINSIP-PRINSIP BANTUAN
Relief Distribution dalam siklus Tanggap Darurat Bencana:
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
2
PRINSIP-PRINSIP UMUM
1. Bantuan dan pelayanan tanggap darurat PMI dikhususkan bagi
korban dan masyarakat paling rentan yang bertempat tinggal di
daerah yang terkena dampak bencana. Mencakup korban
luka-luka, warga keluarga yang mengungsi, dan anggota
keluarga yang terpisah dari keluarganya.
2. Peran PMI dalam Tanggap Darurat Bencana adalah membantu
pemerintah dalam hal layanan kemanusiaan, bukan meng-
gantikan atau mengambil alih tanggung-jawab negara dalam
penanggulangan bencana.
3. Bekerja dalam kompetensi, profesionalisme serta kapasitas
yang dimilikinya.
4. Melibatkan masyarakat penerima manfaat bantuan, baik
laki-laki dan perempuan secara proporsional
dengan memperhatikan sensitif gender.
Gambar 1. Bantuan PMI untuk korban bencana
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
3
5. Pemberian bantuan dan pelayanan tidak bertentangan dengan
mandat PMI,dan dasar Negara, Code of Conduct (Panduan
keselamatan) bantuan kemanusiaan serta 7 Prinsip Dasar
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
6. Bantuan PMI diupayakan semaksimal mungkin agar memenuhi standard minimal pelayanan kemanusiaan (SPHERE).
7. Bantuan kepada masyarakat yang sifatnya sangat darurat hendaknya bersifat edukatif, sehingga menumbuhkan harga diri, kepercayaan diri dan kemandirian. Bantuan agar tidak bersifat konsumtif yang dapat menyebabkan ketergantungan berlebihan terhadap bantuan pihak luar.
8. Bantuan PMI bersifat transparan dan dapat dipertanggung-jawabkan.
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
4
PRINSIP OPERASIONAL BANTUAN
1. Langsung
a. BantuanP MI kepada korban diberikan secara “langsung” oleh tenaga PMI, tanpa perantara pihak ketiga. Hal ini berlaku pula apabila dalam pemberian ini PMI bekerjasama dengan pihak lain.
b. Bantuan PMI baik berupa jasa maupun natura harus dapat dirasakan atau dinikmati secara langsung oleh para korban. Bantuan diupayakan tidak dalam bentuk uang. Bantuan uang, sarana maupun fasilitas umum hanya dapat diberikan dalam keadaan sangat khusus dan apabila tidak ada pilihan lain.
2. Memperhatikan Panca Tepat
a. Tepat Waktu b. Tepat Tempat c. Tepat Sasarand. Tepat jumlah
e. Tepat Kualitas
3. Bersifat Darurat
Bantuan PMI diberikan pada tahap darurat dan paling lama
berlangsung selama 14 hari. Setelah itu, selanjutnya penanganan
para korban bencana sepenuhnya diserahkan kepada Pemerintah.
Namun bantuan dapat diberikan melebih dari batas waktu 14 hari,
apabila skala cakupan bencana sangat besar (mega disaster),
situasi dengan kebutuhan khusus, dan diiringi dengan adanya
dukungan dana serta sarana atas permintaan dan kemampuan PMI
dalam melaksanakannya.
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
5
4. Beridentitas PMI
Untuk memudahkan pengenalan, pengendalian, pengawasan,
dan demi menegakan serta memelihara citra PMI, setiap petugas
penanggulangan korban diharuskan memakai identitas berupa
tanda lambang Palang Merah atau PMI. Pencantuman identitas
juga berlaku untuk tempat, sarana dan fasilitas yang digunakan
oleh PMI di lapangan. Penggunaan dan pencantuman identitas ini
juga merupakan upaya untuk lebih memasyarakatkan PMI.
6
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
IDENTIFIKASI BANTUAN
Bantuan dapat diidentifikasikan berdasarkan jenis dan prinsip.
Jenis bantuan terdiri dari bantuan non pangan dan pangan, bantuan
air bersih dan sanitasi, bantuan penampungan, serta bantuan
kesehatan.
Bantuan Pangan dan Non Pangan
Bantuan pangan dapat berupa makanan jadi, siap makan, maupun
bantuan pangan berupa bahan mentah (beras, mi instan, daging
dalam kaleng dan lainnya). Sedangkan untuk bantuan non pangan
lebih diartikan pada bantuan berupa alat kebersihan diri (hygiene
kits), maupun perlengkapan keluarga, termasuk di dalamnya alat–
alat dapur dan juga pakaian.
Gambar 2. Bantuan Family Kits
PMI untuk korban bencana
II. JENIS-JENIS BANTUAN
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
7
Bantuan Air Bersih dan Sanitasi
Bantuan air bersih dan sanitasi dapat berupa pengiriman air bersih
ke lokasi darurat, ataupun pembangunan sarana pembuangan,
drainase dan MCK sementara.
Pemberian bantuan ini berdasarkan kebutuhan dan assessment
yang dilakukan. Bentuk bantuan dapat berupa pembangunan
fasilitas maupun memperbaiki atau merevitalisasi fasilitas-
fasilitas air dan kebersihan yang ada di lingkungan terdampak.
Bantuan Penampungan
Bantuan penampungan tidak selalu diartikan membangun tenda
penampungan, melainkan dapat juga berarti menggunakan fasilitas
bangunan yang masih ada untuk dijadikan tempat penampungan.
Termasuk di dalam bantuan penampungan ini adalah bantuan
untuk bahan pangan dengan mendirikan dapur umum.
Seperti pada saat Bendungan Situ Gintung pada tahun 2009,
warga sekitar yang selamat mengungsi ke area aman. Pemerintah
setempat menyiapkan tenda penampungan di lahan terbuka yang
dilengkapi fasilitas dasar. Warga yang tidak tertampung dalam
lokasi penampungan tersebut tinggal bersama sanak saudara dan
ada yang menyewa rumah di sekitar area. Beberapa organisasi
kemanusiaan memberikan bantuan berupa dana sebagai pengganti
biaya sewa bagi warga yang rumahnya hilang atau hancur sampai
situasi kembali normal.
Bantuan kesehatan
Bantuan kesehatan yang diberikan biasanya dalam bentuk posko
kesehatan, layanan pengobatan dan pengadaan obat–obatan tanpa
dikenakan biaya ataupun penyediaan tenaga kesehatan.
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
8
PANCA TEPAT
• Tepat waktuDalam melakukan distribusi bantuan, waktu adalah hal yang
terpenting. Bantuan yang seharusnya berguna apabila diberikan
pada waktu yang salah, akan kehilangan kegunaannya. Selain
itu, bantuan yang tepat waktu akan membantu mengurangi
tingkat penderitaan manusia.
Situasi dan kondisi di area terdampak bencana dapat berubah
secara cepat. Pengalaman penanganan bencana saat Gempa
Tsunami di Aceh 2004 merupakan salah satu contohnya, bantuan
pihak internasional dalam bentuk pakaian masih berdatangan
ke organisasi-organisasi kemanusiaan di Indonesia. Bantuan
tersebut diterima setelah sekian waktu terjadinya bencana dan
kebutuhan telah terpenuhi oleh pemberi bantuan lain. Sehingga
bantuan pakaian tersebut tersimpan di gudang-gudang dan
belum terdistribusikan.
• Tepat TempatTepat tempat di sini dapat berarti pemilihan tempat distribusi
yang tepat, dan dapat juga berarti pemilihan barang distribusi
yang tepat dengan tempatnya. Kedua terminologi ini dapat
berlaku, tergantung dari situasi dan kondisi penyertanya.
Pemilihan tempat/area distribusi ditentukan oleh tim distribusi
saat mengumpulkan data dan informasi penerima bantuan. Bisa
saja terjadi jumlah area distribusi melebihi dari 1 (satu) area.
Salah satu faktor penyebabnya adalah tersebarnya penerima
bantuan serta akses transportasi di lokasi. Tempat distribusi
dipilih di tempat aman dan dapat terjangkau oleh penerima
bantuan yang berasal dari tempat berbeda.
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
9
• Tepat SasaranSasaran yang tepat dalam penyaluran bantuan adalah berpegang
pada prinsip golongan yang paling rentan (most vulnerable people).
Penerima bantuan dalam situasi bencana sangatlah banyak,
penentuan siapa yang paling berhak menerima bantuan merupa-
kan tantangan tersendiri bagi organisasi kemanusiaan ataupun
perusahaan-perusahaan yang akan memberi bantuan. Pelaksanaan
kegiatan assessment/pengumpulan data dan informasi menjadi
sangat penting dalam menentukan penerima bantuan.
• Tepat JumlahJumlah yang tepat akan memperlancar aktifitas dan dapat
menghindari terjadinya masalah yang lebih besar lagi (contoh:
ketidak adilan). Jumlah yang tepat tidak selalu diartikan dengan
harus memberikan dalam jumlah yang besar ataupun berlebih
pada masyarakat di lokasi darurat. Yang lebih tepat adalah
sesuai dengan kebutuhan dan berdasarkan pada sasaran yang
dituju.
Gambar 3. Bantuan PMI untuk
korban bencana
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
10
Kebutuhan bantuan dasar untuk 1 (satu) keluarga dapat mengacu
pada buku Sphere Project. PMI telah melakukan hal tersebut
dan membuat paket bantuan bagi penerimba bantuan per-
keluarga. Jumlah kebutuhan tersebut tertera pada box/kotak
paket bantuan. Misalnya paket family kits, hygiene kits dan
baby kits.
• Tepat KualitasTepat kualitas adalah memberikan barang bantuan dengan kualitas
yang layak. Bukan merupakan barang bantuan dengan kualitas
tertinggi, namun juga bukan barang yang tidak berkualitas.
Berdasarkan pengalaman penanganan bencana, PMI dalam
menyalurkan bantuan memperhatikan masa pakai/kadaluwarsa
barang. Beberapa barang bantuan seperti pasta gigi dan yang
berbentuk cairan seperti minyak telon untuk bayi mendapat
perhatian masa kadaluwarsanya, mengingat bantuan tersebut
menjadi stok di gudang penyimpanan. Barang bantuan berupa
obat-obatan tidak dijadikan stok barang bantuan seperti halnya
barang bantuan non pangan lainnya. Pemberian bantuan obat-
obatan diberikan/diadakan saat pelayanan kesehatan, agar
masa kadaluwarsa obat tetap terjaga dan aman digunakan oleh
penerima bantuan.
Panca tepat sangat berkaitan erat dengan akuntabilitas organisasi
di masyarakat, pemenuhan panca tepat akan semakin memperkuat
kepercayaan masyarakat pada organisasi/perusahaan pemberi
bantuan.
PMI menggunakan rasio dan kriteria untuk menentukan penerima
bantuan, antara lain sebagaimana tertuang dalam tabel di bawah
ini:
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
11
No Item Bantuan Rasio Kriteria Penerima Bantuan
1. Terpal 1 KK = 2 lembar terpal
Keluarga yang rumahnya hancur atau tidak bisa ditinggali atau sedang berada di dalam area pengungsian
2. Selimut 1 jiwa = 1 lembar selimut
Keluarga yang sedang mengungsi, baik di dalam area pengungsian atau di tenda-tenda darurat
3. Kelambu 1 KK = 2 buah
Keluarga yang rumahnya hancur atau tidak bisa ditinggali atau berada di dalam area pengungsian
4. Perlengkapan Keluarga (Family Kit) 1 KK = 1 Paket
Keluarga yang rumahnya hancur atau tidak bisa ditinggali atau berada di dalam area pengungsian
5. Perlengkapan higienitas (Hygiene Kit) 1 KK = 1 paket
Keluarga yang rumahnya hancur atau tidak bisa ditinggali atau berada di dalam area pengungsian
6. Perlengkapan Bayi (Baby Kit)
1 Keluarga menerima bantuan sejumlah bayi (dibawah 12 bulan) yang ada dalam keluarga tersebut
Keluarga yang memiliki bayi yang terkena dampak langsung bencana
7. Perlengkapan sekolah(School Kit) 1 anak usia sekolah = 1 paket
Anak-anak usia sekolah dasar dan menengah pertama yang terkena dampak langsung bencana dan peralatan sekolahnya rusak akibat bencana
8. Tenda Keluarga 1 keluarga = 1 unit
Keluarga yang rumahnya hancur atau rusak berat akibat bencana, dengan status dipinjamkan sampai dengan memiliki sarana tempat tinggal
9. Paket Makanan(Food parcel*) 1 Keluarga = 1 paket
Keluarga yang rumahnya hancur atau tidak bisa ditinggali atau berada di dalam area pengungsian *) diberikan segera setelah diketahui adanya kebutuhan akan jenis tersebut
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUANPanduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
12
Tim distribusi bantuan saat tanggap darurat bencana seringkali
dianggap satu kesatuan dengan tim logistik bantuan. Anggapan
tersebut tidaklah tepat, tim logistik dalam struktur penanganan
bencana PMI menjadi unit pendukung agar pelayanan tanggap
darurat bencana berjalan efektif. Tim logistik hubungannya sangat
erat dengan proses distribusi. Barang bantuan disimpan dengan
baik dan aman oleh tim logistik untuk nantinya didistribusikan
sesuai dengan jumlah yang diminta oleh tim distribusi.
Setidaknya dalam tim distribusi terdiri atas fungsi:
- Ketua tim
- Transportasi
- Pendaftaran
- Pengatur antrian
- Pemberi bantuan
- Keamanan
- Administrasi dan pelaporan
- Bagian informasi
Sebelum melaksanakan distribusi, Tim distribusi hendaknya
melakukan persiapan sebagai berikut:
- Kelengkapan dan atribut tanda pengenal tim disribusi
- Kesiapan kendaraan/alat angkut barang bantuan
- Mengetahui area distribusi; akses jalan; situasi keamanan;
adat masyarakat penerima bantuan
- Membawa perbekalan dan perlengkapan tim (alat tulis,
form-form distribusi, pengeras suara dan lainnya) yang akan
digunakan pada saat melaksanakan proses distribusi
- Mengetahui peraturan keamanan di wilayah yang dituju
III. PERENCANAAN DISTRIBUSI
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
13
Tim distribusi melakukan koordinasi dengan bagian lain sebelum
melakukan proses distribusi. Misalnya dengan bagian logistik
berkaitan dengan jenis alat angkut yang dapat membawa barang
bantuan dan dapat mencapai titik distribusi. Jika perjalanan
ke titik distribusi memakan waktu yang cukup lama, perlu
dikomunikasikan untuk memastikan kendaraan yang digunakan
laik jalan dan membawa perlengkapan kendaraan jika terjadi
kerusakan atau halangan teknis di perjalanan.
Pastikan memperoleh Informasi dari tim assessment berkaitan
dengan:
- Area distribusi
- Akses transportasi
- Karakteristik masyarakat penerima bantuan
- Akses keamanan
PROSEDUR DISTRIBUSI BANTUAN
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
14
1. Pra distribusi bantuan
• Registrasi kembali kelompok penerima bantuan
• Menyiapkan keperluan administrasi (logistik form)
• Kebutuhan transportasi yang diperlukan ke lokasi
• Relawan PMI dan relawan di area pendistribusian
• Penentuan tempat/titik pendistribusian
2. Pelaksanaan Pendistribusian
• Mengatur kerumunan massa
• Pengarahan massa
• Pembagian relief/barang bantuan
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
15
3. Setelah pendistribusian
• Rekapitulasi/review kegiatan pendistribusian
• Monitoring dan evaluasi :
- Interview/wawancara
Perjalanan membawa barang bantuan ke titik distribusi seringkali
menemui permasalahan teknis maupun non teknis. Kesiapan tim
dan sarana pendukung sangatlah dibutuhkan. Jenis pengangkutan
terdiri dari angkutan darat, laut, sungai,danau dan udara, baik
secara komersial maupun nonkomersial yang berdasarkan kepada
ketentuan yang berlaku.
Gambar 4. Pengemasan barang
bantuan dalam transportasi udara
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
16
Pemilihan moda angkutan berdasarkan pertimbangan:
1) Situasi dan kondisi keadaan darurat;
2) Kecepatan distribusi;
3) Ketersediaan alat angkutan dan infrastruktur yang ada;
4) Kondisi wilayah asal dan tujuan;
5) Efektifitas dan efisiensi;
6) Keamanan dan keselamatan.
Situasi saat pengiriman barang bantuan tidaklah selalu aman dan
lancar. Kendala teknis kondisi moda angkutan, kondisi jalan, cuaca,
situasi sosial area yang dilewati hingga gangguan keamanan.
Pengecekan kondisi moda angkutan perlu dilakukan dan identitas
yang dapat dikenali seperti lambang PMI ditempatkan di moda
angkutan. Hal ini untuk menyampaikan pesan bahwa barang
dalam moda angkutan adalah barang bantuan PMI.
Semua petugas PMI yang bertugas dalam tanggap darurat bencana
telah memahami Kode Perilaku dan Pedoman Keselamatan dan
Keamanan Petugas PMI. Berpegang pada aturan-aturan tersebut,
petugas distribusi berupaya menyampaikan barang bantuan
kepada penerima bantuan secara aman dan tepat. Pengalaman
pendistribusian dalam operasi tanggap darurat Bencana seperti
pencegatan oleh oknum masyarakat yang meminta barang bantuan
maka petugas berupaya menyampaikan informasi kepada
masyarakat bahwa barang yang dibawa adalah barang bantuan
PMI untuk korban bencana. Segala hal yang terjadi petugas dapat
menyampaikan situasi dan kondisi menggunakan sarana komunikasi
kepada koordinator lapangan.
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
17
PENTING!Pembawa barang bantuan berkewajiban menyampaikan langsung ke tangan penerima bantuan. Risiko selama perjalanan dapat saja terjadi seperti pencegatan, penjarahan dan lainnya. Barang bantuan bernilai bagi penerima bantuan namun keselamatan jiwa pemberi bantuan merupakan hal yang tidak ternilai harganya
Berkat dukungan pihak swasta/perusahaan, PMI dapat
memberikan barang bantuan kepada masyarakat yang
terkena dampak bencana di seluruh wilayah Indonesia
maupun di luar negeri.
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
18
PERTIMBANGAN DISTRIBUSI
- Komposisi usia dan jenis kelamin
- Cuaca
- Ketersediaan sumber daya manusia dan transportasi
- Kondisi keamanan
- Jenis bencana
- Jumlah penerima bantuan dan jenis bantuan yang diberikan
- Jangka waktu operasi
- Area distribusi
• Cukup menampung total penerima bantuan
• Menjamin keamanan barang (alam: hujan, panas matahari)
• Menjamin keamanan petugas
• Mudah diakses
Contoh paket bantuan PMI:
HYGIENE KIT
No. ITEM BARANG No. ITEM BARANG
1. 2.
Sabun mandi/bath soap Sabun cuci/laundry soap
3. 4.
Shampo/shampoo Pasta gigi/toothpaste
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
19
5. 6.
Sikat gigi/toothbush Handuk/bath towel
7. 8.
Pembalut wanita(napkins)
Sabun cuci piring/dish soap
9. 10.
Spon cuci/spon washing Ember plastik
FAMILY KIT
No. ITEM BARANG No. ITEM BARANG
1. 2.
Sabun mandi/body soap Piring/plastic plate (food gread)
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUANPanduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
20
3. 4.
Shampo/shampoo Pasta gigi/toothpasta
5. 6.
Sikat gigi/toothbrush Handuk/towel sanitary
7. 8.
Sabun cuci piring/dish soap Baskom/Basin
9. 10.
Gayung air/water bucket
Piring/plastic plate(food gread)
11. 12.
Gelas/plastic cup (food gread) Sendok makan/spoon
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
21
13. 14.
Lilin/candle Tikar lipat/plastic mats
15. 16.
Serbet/napkin Sendal Jepit/flip flops
17. 18.
Selimut Plastik sampah/plastic garbage
BABY KIT
No. ITEM BARANG No. ITEM BARANG
1. 2.
Sabun Mandi Bayi/baby soap
Shampo Bayi/baby shampoo
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
22
3. 4.
Bedak Bayi/baby powder Minyak Telon/oil telon
5. 6.
Minyak Kayu Putih/kayuputih oil Baby Lotion
7. 8.
Hair Lotion Popok Bayi
9. 10.
Handuk Bayi/baby towel Selimut Bayi/baby blanket
23
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
IV. LAY OUT DISTRIBUSI
Bersama-sama dengan pihak otoritas lokal setempat menentukan
titik distribusi dengan memperhatikan ketentuan:
1) Tempat distribusi setidaknya mudah diakses oleh kendaraan
logistik
2) Tempat distribusi harus strategis atau mudah dijangkau oleh
penerima bantuan
3) Tempat distribusi harus aman baik dari dampak bencana
ataupun kondisi sosial
4) Adanya fasilitas MCK yang akan diperlukan jika pendistribusian
akan berlangsung lama
5) Jika memungkinkan terdapat tempat penyimpanan sementara
untuk menyimpan barang distribusi yang aman dari dampak
bencana dan kondisi sosial
6) Melibatkan warga setempat untuk membantu proses
pelaksanaan distribusi
Gambar 5. Proses Pendaftaran Ulang
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
24
Pelibatan pihak otoritas lokal seperti RT/RW/Kelurahan dilakukan
sebelum melakukan distribusi, seperti pendataan penerima
bantuan hingga proses distribusi.
Beberapa hal positif dengan pelibatan tersebut seperti proses
distribusi diketahui pihak otoritas setempat sekaligus situasi
keamanan saat distribusi dapat terjaga kondunsif.
Penyampaian tempat dan waktu distribusi disampaikan saat
petugas distribusi memberikan kupon distribusi ke penerima
bantuan. Bersama pihak otoritas lokal menentukan waktu
pendistribusian dengan ketentuan:
1) Waktu pendistribusian adalah saat jenis bantuan masih dibutuh-
kan oleh penerima bantuan
2) Penentuan waktu distribusi mempertimbangkan aktifitas agama
dan budaya setempat
Saat Pendistribusian
a. Melibatkan otoritas lokal dan masyarakat setempat dalam
proses distribusi
b. Petugas PMI dan perwakilan setempat mengatur para calon
penerima bantuan agar pelaksanaan distribusi berjalan dengan
baik
c. Menggunakan sarana pendukung untuk memperlancar
pelaksanaan distribusi seperti loudspeaker, ATK, dan tali untuk
membuat batas antrian
d. Menempatkan identitas PMI di sekitar area distribusi
e. Seluruh petugas menggunakan atribut PMI dan dilengkapi
Surat Tugas
f. Mendokumentasikan seluruh kegiatan distribusi untuk dijadikan
lampiran laporan kegiatan
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
25
g. Memprioritaskan kelompok rentan (lansia, ibu hamil, orang
dengan keterbatasan gerak, perempuan dan anak-anak) dalam
daftar urut pertama dalam proses distribusi
h. Penerima bantuan wajib menyerahkan kupon distribusi dan
membubuhkan tanda tangannya di lembar daftar penerima
bantuan
Setelah Pendistribusian
a. Petugas PMI menghimpun data penerima bantuan
b. Melakukan monitoring akan dampak bantuan kepada penerima
bantuan dengan menggunakan kuisioner yang telah ditetapkan
c. Melakukan evaluasi atas kinerja tim PMI dalam proses
pendistribusian
Lay out titik distribusi
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUANPanduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
26
DAFTAR ISTILAHATK : Alat Tulis Kantor
PB : Penanggulangan Bencana
PMI : Palang Merah Indonesia
RW : Rukun Warga
RT : Rukun Tetangga
SDM : Sumber Daya Manusia
DAFTAR PUSTAKA- Manual Logistik Palang Merah Indonesia, Palang Merah Indonesia, 2008
- Pelatihan Manajemen Bencana, Palang Merah Indonesia, 2009
- Pelatihan Manajemen Tanggap Darurat Bencana, Palang Merah Indonesia, 2009
- Petunjuk Teknis Tentang Tanggap Darurat Bencana Palang Merah Indonesia,
Palang Merah Indonesia, 2012
- Petunjuk Teknis Distribusi Bantuan Palang Merah Indonesia Untuk Operasi Tanggap
Darurat Bencana, Palang Merah Indonesia, 2012
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
1. KEMANUSIAAN
Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah didirikan berdasarkan keinginan memberi pertolongan tanpa membedakan korban yang terluka di dalam
pertempuran, mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia yang terjadi di mana pun. Tujuan gerakan adalah melindungi hidup dan kesehatan serta menjamin penghargaan
kepada umat manusia. Gerakan menumbuhkan saling pengertian, persahabatan, kerja sama dan perdamaian abadi bagi sesama manusia.
2. KESAMAAN
Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, ras, agama,atau pandangan politik. Tujuannya semata-mata mengurangi penderitaan manusia
sesuai dengan kebutuhannya dan mendahulukan keadaan yang paling parah.
3. KENETRALAN
Agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak, gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan
politik, ras, agama, atau ideologi.
4. KEMANDIRIAN
Gerakan ini bersifat mandiri. Perhimpunan Nasional di samping membantu pemerintahnya dalam bidang kemanusiaan, juga harus menaati peraturan negaranya, harus selalu menjaga
otonominya sehingga dapat bertindak sejalan dengan prinsip-prinsip gerakan ini.
5. KESUKARELAAN
Gerakan ini adalah gerakan pemberi bantuan sukarela yang tidak didasari oleh keinginan untuk mencari keuntungan apapun.
6. KESATUAN
Di dalam satu negara hanya ada satu perhimpunan Palang Merah yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan
tugas kemanusiaan di seluruh wilayah.
7. KESEMESTAAN
Gerakan internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah bersifat semesta. Setiap perhimpunan nasional mempunyai status yang sederajat serta berbagi hak
dan tanggung jawab dalam menolong sesama manusia.
7 PRINSIP DASAR GERAKANDalam rangka usaha menjalin kasih sayang terhadap sesama manusia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan turut memelihara budi pekerti yang luhur menuju ke arah terwujudnya masyarakat yang berkeadilan sosial dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk menjalankan misinya, Perhimpunan Palang Merah Indonesia berpegang teguh pada Prinsip-Prinsip Dasar yaitu:
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUANPanduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
NOTE:
DISTRIBUSIBANTUAN
PANDUAN PELATIHAN
Panduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUANPanduan Pelatihan | DISTRIBUSI BANTUAN
NOTE:
DISTRIBUSIBANTUAN
PANDUAN PELATIHAN