BAB I
PENDAHULUAN
Pengawas Sekolah sebagai tenaga kependidikan mempunyai tugas pokok
yaitu melakukan penilaian dan pembinaan dengan melaksanakan fungsi-fungsi
supervisi, baik supervisi akademik maupun supervisi manajerial. Berdasarkan tugas
pokok dan fungsi di atas minimal ada tiga kegiatan yang harus dilaksanakan
pengawas yakni:
1. Melakukan pembinaan pengembangan kualitas sekolah, kinerja kepala
sekolah, kinerja guru, dan kinerja seluruh staf sekolah,
2. Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program sekolah beserta
pengembangannya,
3. Melakukan penilaian terhadap proses dan hasil program pengembangan
sekolah secara kolaboratif dengan stakeholder sekolah.
Dalam rangka meningkatkan kesejahtraan Pengawas Sekolah, pemerintah
melalui Departemen Pendidikan Nasional telah berupaya meningkatkan penghasilan
Pengawas Sekolah dengan perbaikan tunjangan kependidikan dan honor lainnya,
salah satunya adalah dengan Pemberian Subsidi Pengawas berupa Insentif Pengawas
Sekolah dan Bantuan Operasional Penjaminan Mutu.
Dengan adanya Program Subsidi Pengawas ini diharapkan akan dapat
meningkatkan motivasi pengawas dalam melaksanakan fungsi pembinaan dan
supervisi dalam rangka mendukung perbaikan dan peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM).
Jenis Pengawas Sekolah yang berhak menerima Subsidi adalah :
1. Pengawas Sekolah TK/SD yang berkedudukan di Kab/Kota.
2. Pengawas Sekolah Mata Pelajaran/Rumpun Mata Pelajaran yang berkedudukan di
Kab/Kota.
3. Pengawas Sekolah Bimbingan dan Konseling yang berkedudukan di Kab/Kota
4. Pengawas Sekolah Pendidikan Luar Biasa yang berkedudukan di Kab/Kota
maupun Provinsi.
Pengawas Sekolah yang berhak menerima Subsidi harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
1. Berstatus PNS sebagai Pengawas Sekolah dengan masa kerja minimal 1 (satu)
tahun.
2. Aktif melaksanakan tugas sebagai Pengawas Sekolah yang dibuktikan dengan surat
tugas dari Koordinator Pengawas Sekolah setempat.
Pengawas Sekolah menerima Subsidi Guru berupa insentif dan bantuan operasional
masing – masing sebesar
BAB II
PENGORGANISASIAN PROGRAM SUBSIDI PENGAWAS
Program Subsidi Pengawas merupakan salah satu usaha pemerintah untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, pengorganisasian program
Subsidi Pengawas ini perlu melibatkan semua unsur di bidang pendidikan baik di
tingkat Pusat maupun tingkat daerah. Pengelola Program Subsidi Pengawas adalah
Pemerintah Pusat (Departemen Pendidikan Nasional) bekerja sama dengan
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kab/Kota.
Pada masing – masing tingkat dibentuk Komite yang disebut Komite Program
Subsidi Pengawas. Komite Program Subsidi Pengawas dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :
Rp. 100.000, per bulan
Pada Tingkat Pusat terdapat Komite Program Subsidi Pengawas Tingkat Pusat
Pada Tingkat Provinsi terdapat Program Subsidi Pengawas Tingkat Provinsi
Pada Tingkat Kab/Kota terdapat Komite Program Subsidi Pengawas tingkat
Kab/Kota.
KOMITE PROGRAM SUBSIDI PENGAWAS TINGKAT PUSAT
Komite Program Subsidi Pengawas Tingkat Pusat, yang selanjutnya disebut
Komite Pusat , berkedudukan di Jakarta. Komite Pusat dibentuk dengan surat
keputusan Ditjen PMPTK, berfungsi sebagai pengarah dengan tugas pokok :
a. Menetapkan kebijakan dan strategi pelaksanaan Program Subsidi Pengawas
b. Memberikan pengarahan dalam pelaksanaan Program subsidi Pengawas.
c. Melakukaan Pemantauan dan Evaluasi terhadap pelaksanaan pendistribusian
Program Subsidi Pengawas.
KOMITE PROGRAM SUBSIDI PENGAWAS TINGKAT PROVINSI
Komite Program Subsidi Pengawas Tingkat Provinsi, yang selanjutnya disebut
Komite Provinsi, berkedudukan di masing – masing di Ibukota Provinsi. Komite
Provinsi dibentuk dengan Surat Keputusan Kepala Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP) Prov. Gorontalo.
Komite Subsidi Pengawas tingkat Provinsi beranggotakan :
a. Kepala Dinas Pendidikan Nasional Provinsi, sebagai Ketua
DIREKTUR JENDERALPENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTUR PEMBINAAN DIKLAT
KOMITE PROG.SUBSIDI PENGAWAS TINGKAT
PUSAT
KOMITE PROG.SUBSIDI PENGAWAS TINGKAT
PROVINSI
DIKNAS PROVINSI
LPMP PROV. GORONTALO
ASSISTEN SETDA KAB/KOTA
DIKNAS KAB/KOTA
KOMITE PROG.SUBSIDI PENGAWAS TINGKAT
KAB/KOTA
b. Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Gorontalo, sebagai
sekretaris.
c. Kasie Data dan Informasi sebagai anggota Komite dibantu oleh 5 ( lima )
orang staf sebagai anggota sekertariat Komite
Tugas Komite Provinsi adalah :
a. Mensosialisasikan program Subsidi Pengawas kepada Komite
kabupaten/Kota.
b. Mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam
pelaksanaan program Subsidi Pengawas.
c. Menetapkan plafon dana Subsidi Pengawas per Kabupaten/Kota.
d. Mengkaji ulang hasil seleksi daftar calon Penerima Subsidi Pengawas yang
diusulkan oleh Komite Kabupaten/Kota.
e. Menyetujui dan mengesahkan usulan calon Penerima Subsidi Pengawas yang
diusulkan.
f. Memantau pelaksanaan program Subsidi Pengawas di masing-masing
Kabupaten/Kota.
KOMITE PROGRAM SUBSIDI PENGAWAS TINGKAT KAB/ KOTA
Komite Program SUbsidi Pengawas tingkat Kab/Kota, yang selanjutnya
disebut Komite Kab/Kota, berkedudukan di masing – masing Kab/Kota. Komite
Kab/Kota dibentuk dengan Surat Keputusan Bupati/Walikota atau Wakil
Bupati/Walikota masing – masing Kab/Kota.
Komite Kab/Kota beranggotakan :
a. Asissten Sekretaris Daerah, sebagai Ketua
b. Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota, sebagai Sekretaris
c. Sekertariat, yang beranggotakan 5 (lima) orang staf Diknas Kab/Kota.
Tugas Komite Kabupaten/Kota adalah :
a. Membuat dan mengirimkan daftar usulan nama pengawas sekolah penerima
subsidi sesuai dengan kuota per Kab/Kota yang teditetapkan oleh Komite
Provinsi.
b. Mengidentifikasi, melayani pengaduan, dan menyelesaikan permasalahan.
BAB III
MEKANISME PELAKSANAAN
Mekanisme Pelaksanaan Subsidi Pengawas meliputi 2 (dua) kegiatan utama
yakni
1. Penetapan Penerima Subsidi Pengawas
2. Pendistribusian Dana Subsidi Pengawas
PENETAPAN PENERIMA SUBSIDI PENGAWAS
KOMITE PUSAT
KOMITE PROVINSI
KOMITE KAB/KOTA
PENGAWAS SEKOLAH
Keterangan :
1. Komite Pusat menetapkan alokasi dana Subsidi Pengawas Tahun Anggaran 2008
Per Provinsi, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN), dialokasikan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) pada
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) di masing – masing Provinsi.
2. Komite Provinsi menetapkan alokasi dana Subsidi Pengawas per kabupaten/kota
atau menentukan kuota jumlah pengawas sekolah penerima subsidi pengawas,
yang selanjutnya menetapkan Pengawas Sekolah berdasarkan usulan dari Komite
Kabupaten/Kota.
3. Komite Kab/Kota mengusulkan nama – nama Pengawas Penerima Subsidi
Pengawas berdasarkan Surat Keputusan Ketua Komite Program Subsidi
Pengawas.
PENDISTRIBUSIAN DANA SUBSIDI GURU
Keterangan :
1. Komite Provinsi melalui bagian keuangan di LPMP Gorontalo mengajukan Surat
Perintah Membayar (SPM) ke KPPN dengan melampirkan Surat Perintah Kerja
(SPK) pengawas sekolah penerima subsidi pengawas.
2. KPPN atas dasar SPM mencairkan dana dan mengirimkan ke Mitra kerja
pelaksana distribusi dalam hal ini adalah Kantor POS.
KOMITE PROVINSI
MITRA KERJA PELAKSANA DISTRIBUSI
PELAKSANA DISTRIBUSI KAB/KOTA
KPPN
PENGAWAS SEKOLAH
3. Kantor POS mendistribusikan dana Subsidi kepada pelaksana Distribusi
Kab/Kota.
4. Pelaksana Distribusi Kab/Kota mendistribusikan dana Subsidi kepada Pengawas
Sekolah penerima Subsidi Pengawas.
JADWAL PELAKSANAAN DISTRIBUSI DANA SUBSIDI PENGAWAS
Pendistribusian dana Subsidi Pengawas, direncanakan akan dibayarkan 3 kali
selama setahun untuk Periode Januari-Juni, dibayarkan pada awal bulan Juli, Untuk
periode Juli-September, dibayarkan pada awal bulan Oktober, sedangkan untuk
periode Oktober-Desember, dibayarkan pada akhir Desember tahun 2008.
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
Dalam rangka menjamin keterlaksanaan Program Subsidi Pengawas
yang berkualitas sesuai dengan tujuan program maka perlu diadakan monitoring dan
evaluasi yang bertujuan untuk :
1. Mengendalikan pelaksanaan Program Subsidi Pengawas
2. Mengetahui manfaat pemberian subsidi pengawas terhadap kinerja pengawas,
terutama dalam melaksanakan tugasnya memberikan pembinaan dan supervisi
dalam rangka peningkatan dan penjaminan mutu pendidikan.
3. Mengidentifikasi masalah yang timbul dan upaya pemecahannya.