8/10/2019 PDF CASE MATA 2
1/58
PUPUT INDAH PRATIWI
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
2/58
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
3/58
Nama : Tn. ED
Umur : 68 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Sunda
Agama : Islam Pendidikan : S1
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Pekerjaan : Pegawai Negeri
Alamat : KP Sukarajin 6/3 gandasariKec Katapang Kab Bandung
Tgl. Periksa : 17 September 2014
No. RM : 487543
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
4/58
Keluhan Utama Penglihatan mata kiri buram secara mendadak sejak 3 minggu SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poliklinik Mata RSUD Soreang dengan keluhan mata sebelah kiriterasa buram yang dirasakan semakin memberat. Keluhan disertai dengan mata
merah dan nyeri kepala yang hebat pada kepala bagian kiri. Pasien mengatakanawalnya pasien pengalami penurunan penglihatan secara berangsur-angsurdimana pasien juga mengeluhkan adanya awan-awan saat melihat objek. Keluhanitu sudah dirasakan 3 bulan SMRS. Karna keluhan buram dan mata merah nyapasien sempat berobat ke dokter umum dan di beri obat tetes, tetapi pasien lupadengan nama obat yang diberikannya.
Dua hari SMRS pasien mengatakan tidak dapat tidur semalaman karena nyerikepala sebelah kiri yang tidak tertahankan, dan mata kirinya semakin buram,merah, dan sedikit berair. Ia juga mengaku penglihatan nya terasa silau danmelihat adanya pelangi disekitar cahaya diakui. Pasien sudah minum obat peredanyeri kepala tetapi tidak berkurang. Karena keluhannya tersebut maka pasienmemutuskan untuk berobat ke Poliklinik Mata RSUD Soreang.
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
5/58
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah menderita penyakit yang samaseperti ini sebelumnya.
Riwayat HT (+), Riwayat DM (-), Pemakaian Steroid (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien menyangkal pada keluarganya pernah
menderita penyakit yang sama.
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
6/58
Riwayat Trauma
Riwayat trauma, terkena benda asing, atau
bahan kimia pada mata disangkal oleh pasien
Riwayat Pengobatan
Pasien sempat berobat ke dokter umum, tapipasien lupa dengan nama obat yangdiberikannya
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
7/58
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda VitalTekanan Darah : 150/80 mmHg
Nadi : 100x/menit
Suhu : 37,5oC
Pernafasan : 20x/menit
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
8/58
INSPEKSI OD OS
Muscle balance ORTHOTROPHIA
Gerakan bola mata Normal ke segala arah Normal ke segala arah
Palpebra Superior edema (-)Nyeri tekan (+)
edema (+)Nyeri Tekan (+)
Palebra inferioredema (-)
Nyeri tekan (-)
edema (+)
Nyeri tekan (+)
Apparatus Lakrimalis Lakrimasi(-) Lakrimasi (-)
Konjungtiva Tarsalis Superior Tenang Tenang
Konjungtiva Tarsalis Inferior Tenang Tenang
Konjungtiva Bulbi Tenang Injeksi Siliar (+)
KorneaJernih
Arcus Senilis (-)
Edema, halo (+)
Arcus Senilis (+)
COA Sedang Dangkal
Pupil
Bulat, 3mm
Refleks direk +
Refleks indirek +
Bulat, 6mm
Refleks direk -
Refleks indirek -
Iris Sinekia (-) Sinekia (-)
Lensa JenihShadow test (+)
Keruh
Shadow test (+)
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
9/58
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
10/58
1. Tonomerti Shioz
2. Funduskopi
3. Perimetri (lapang pandang)
4. Gonioskopi
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
11/58
Seorang Laki-laki berusia 68 tahun datang dengan keluhan :Mata buram mendadak sejak 3 minggu SMRS, Keluhan disertai dengan
penurunan tajam penglihatan(+), mata merah (+), perih (+), sakit kepala (+) dan sulittidur.Riwatar HT (+), Riwayat DM (-). Riwayat pengobatan diakui oleh pasien. Riwayattrauma dan keluhan sebelum nya disangkal. Riwayat penyakit yang sama pada keluargadisangkal.
Pada pemeriksaan fisik : Visus OD : 6/7
Visus OS : 1/tak terhingga
Pada pemeriksaan opthalmologi OS
Palpebra superior : edema (+), nyeri tekan (+)
Palpebra inferior : edema (+), nyeri tekan (+) C. Bulbi : injeksi konjungtiva (+), injeksi siliar (+)
Kornea : edema (+), halo (+), Arcus Senilis (+)
COA : dangkal (+)
Pupil : bulat, 3mm, RC (-)
lensa : keruh (+), shadow test (+)
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
12/58
DIAGNOSIS BANDING
Glaukoma Sekunder etcausa Intumensensi
Lensa (GlaukomaFakomorfik) OS +Katarak Senilis ImmaturOS
Glaukoma Akut PrimerSudut Tertutup OS +Katarak Senilis ImmaturOS
Glaukoma Sekunder etcausa Intumensensi
Lensa (GlaukomaFakomorfik) + KatarakSenilis Immatur OS
DIAGNOSIS KERJA
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
13/58
Topika : Pilocarpin 2% 3dd gtt 1 OS
Timolol 2 dd gtt 1 OS
Xytrol 2 dd gtt 1 OS
Oral : Glaucon tab 3x250 mgBetaxolol 0,5% 2 dd gtt 1 OS
Terapi untuk Katarak OS : ECCE OS
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
14/58
OD OS
Quo Ad Vitam : Bonam Ad Bonam
Quo Ad fungsionam : Bonam Dubia Ad Bonam
Quo Ad sanactionam : Bonam Dubia Ad Bonam
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
15/58
Glaukoma kumpulan gejala penyakit neuropati optik (penggaungan papil saraf optik
dan penyempitan lapang pandang) dengan peningkatan tekanan intraokular sebagaisalah satu faktor resiko primer
Glaukoma adalah penyebab kebutaan utama kedua di Indonesia
Sekitar 6,7 juta penduduk diseluruh dunia mengalami kebutaan bilateral yangdisebabkan oleh glaukoma pada tahun 2000.
Insiden glaukoma di Indonesia berkisar dari 0.4% sampai 1.6%. (Survei NasionalMengenai Kebutaan dan Morbiditas Mata,1996)
Prevalensi glaukoma meningkat pada orang yang lebih tua, orang umur 70-an beresiko 3hingga 8 kali dibandingkan dengan orang yang berumur 40-an.
Jenis glaukoma sekunder paling banyak berkaitan dengan penyakit lensa salah satunyakatarak.
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
16/58
GLAUKOMA
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
17/58
Humor akuos berperan sebagai1. Pembawa zat makanan dan oksigen untuk organ di dalam mata yang tidak
berpembuluh darah yaitu lensa dan kornea, disamping itu juga
2. Berguna untuk mengangkut zat buangan hasil metabolisme pada keduaorgan tersebut. Adanya
3. Cairan tersebut akan mempertahankan bentuk mata dan menimbulkan
tekanan dalam bola mata/tekanan intra okuler. Tekanan intraokuler inilahyang berperan dalam terjadinya glaukoma sehingga menimbulkankerusakan pada saraf optik.
FISIOLOGI HUMOR Aquous
Humor akuos diproduksi oleh badan silier, masuk ke dalam bilik mata
belakang kemudian mengalir ke bilik mata depan melalui pupil. Setelahsampai ke bilik mata depan humor akuos akan meninggalkan bola matamelalui suatu bangunan yang disebut trabekulum yang terletak di sudutiridokornea. Keseimbangan antara produksi dan pengeluaran/ pembuanganhumor akuos inilah yang menentukan jumlah humor akuos di dalam bolamata.
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
18/58
Jika aliran cairan ini terganggu (biasanya karena penyumbatan yangmenghalangi keluarnya cairan dari bilik anterior), maka akan terjadipeningkatan tekanan.
Peningkatan tekanan intraokuler akan mendorong perbatasan antarasaraf optikus dan retina di bagian belakang mata.
Akibatnya pasokan darah ke saraf optikus berkurang sehingga sel-selsarafnya mati.
Karena saraf optikus mengalami kemunduran, maka akan terbentukbintik buta pada lapang pandang mata. Yang pertama terkena adalahlapang pandang tepi, lalu diikuti oleh lapang pandang sentral. Jika tidakdiobati, glaukoma pada akhirnya bisa menyebabkan kebutaan.
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
19/58
Definisi
keadaan patologis dimana terjadikerusakan progresif dari aksonganglion sel saraf optikyangmenyebabkangangguan lapangan
pandangyang berhubungan dengantekanan intraokular.
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
20/58
Tiga faktor utama mempengaruhi
tekanan intraokular Kecepatan produksi aqueous humor oleh
badan siliar
Resistensi aliran aqueous humor melaluijaringan trabekular dan kanal Schlemm
Tekanan vena episklera
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
21/58
Glaukoma Primer Glaukoma sudut terbuka (glaukoma simpleks) Glaukoma sudut tertutup
Glaukoma Kongenital Primer atau infantil
Menyertai kelainan kongenital lain Glaukoma Sekunder
Kelainan mata yang dapat menyebabkan glaukoma: Kelainan lensa
Kelainan uvea
Trauma
Pasca bedah
Glaukoma absolut
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
22/58
Idiopatik dan ditandai dengan sudut bilik mataterbuka
Kronis dan progresif lambat dengan atrofi dan cuppingdari papil nervus optikus dan pola gangguan lapangpandang yang khas
Usia >40 tahun
Patologi:
proses degeneratif di jalinan trabekular, termasukpengendapan bahan ekstrasel di dalam jalan trabekulardan di bawah lapisan endotel kanalis Schlemm
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
23/58
Onset: samar, perjalanannya yang progresif lambat timbul gejalanya pun lambat dan tidak disadari berlanjut dengan kebutaan.
Keluhan pasien biasanya sangat sedikit atau samar
mata terasa berat, kepala pusing sebelah, dan anamnesis tidak khas lainnya.
tidak mengeluh adanya halo
tidak tampak mata merah.
TIO tinggi > 20 mmHg
Terbentuk atrofi papil serta ekskavasio glaukomatosa.
Kerusakan dimulai dari tepi lapang pandangpenglihatansentral tetap baik penglihatan teropong
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
24/58
glaukoma sudut tertutup primer adalah penyakit matayang disebabkan karena terjadi hambatan penyalurankeluar cairan akous sehingga menyebabkanpeningkatan tekanan intra okular mendadak dan
dramatis.
Glaukoma Akut (Glaukoma Sudut Tertutup Akut)terjadi bila terbentuk iris bombe yang menyebabkanoklusi sudut bilik mata depan oleh iris perifer.Glaukoma akut ini merupakan suatu kedaruratanoftalmologik.
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
25/58
Glaukoma sudut tertutup terjadi jika saluran tempatmengalirnya humor aqueus terhalang oleh iris. Setiap hal
yang menyebabkan pelebaran pupil (misalnya cahayaredup, tetes mata pelebar pupil yang digunakan untukpemeriksaan mata atau obat tertentu) bisa menyebabkan
penyumbatan aliran cairan karena terhalang oleh iris. Irisbisa menggeser ke depan dan secara tiba-tiba menutupsaluran humor aqueus sehingga terjadi peningkatantekanan di dalam mata secara mendadak.
Serangan bisa dipicu oleh pemakaian tetes mata yang
melebarkan pupil atau bisa juga timbul tanpa adanyapemicu. Glaukoma akut lebih sering terjadi pada malamhari karena pupil secara alami akan melebar di bawahcahaya yang redup.
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
26/58
Episode akut dari glaukoma sudut tertutup menyebabkan: Penurunan fungsi penglihatan yang ringan Terbentuknya lingkaran berwarna di sekeliling cahaya Nyeri pada mata dan kepala
Gejala tersebut berlangsung hanya beberapa jam sebelum terjadinya
serangan lebih lanjut. Serangan lanjutan menyebabkan : Hilangnya fungsi penglihatan secara mendadak dan nyeri mata yang
berdenyut Penderita juga mengalami mual dan muntah. Kelopak mata membengkak, Mata berair dan merah.
Pupil melebar dan tidak mengecil jika diberi sinar yang terang.
Sebagian besar gejala akan menghilang setelah pengobatan, tetapiserangan tersebut bisa berulang. Setiap serangan susulan akan semakinmengurangi lapang pandang penderita.
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
27/58
Glaukoma yang diketahui penyebab yangmenimbulkannya.
Kelainan-kelainan: Sudut bilik mata, akibat goniosinekia, hifema, leukoma adheren
dan kontusi sudut bilik mata Pupil, akibat seklusio dan oklusi relatif pupil
Badan siliar, seperti rangsangan akibat luksasio lensa
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
28/58
Uveitis
sinekia anterior maupun posterior,
penimbunan sel radang di sudut bilik mata
seklusio pupil yang biasanya disertai dengan iris bomb.
Pasca trauma serta ulkus kornea
leukoma adheren bilik mata tertutup dan mengganggu aliran aqueous humor.
Hifema
tersumbatnya sudut bilik mata
Kelainan lensa
Katarak yang immatur
menyerap cairan
ukuran membesar
menyumbat sudut bilikmata
Katarak yang hipermatur lensa akan pecah komposisi lensa dapat menyumbat sudut bilikmata.
Pascabedah katarak terbentuknya sinekia & terbentuknya blokade pupil akibat radang di daerahpupil.
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
29/58
Stadium akhir glaukoma kebutaan total.
Klinis: kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, papilatrofi dengan ekskavasio galukomatosa, mata kerasseperti batu dan dengan rasa sakit.
Mata dengan kebutaan ini mengakibatkanpenyumbatan pembuluh darah sehinggamenimbulkan penyulit berupa neovaskularisasi pada
iris
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
30/58
Anamnesis keluhan utama pasien,
riwayat perjalanan penyakit mata maupun proses sistemik yang ada
riwayat penyakit keluarga
Pertanyaan yang berhubungan dengan gejala dari glaukoma (rasa sakit ataunyeri, melihat halo, trauma, riwayat operasi sebelumnya dan penyakit matayang diderita sebelumnya.
Riwayat penyakit sistemik yang berhubungan dengan glaukoma jugaditanyakan, seperti riwayat diabetes melitus atau hipertensi. Ada baiknyakita juga menanyakan adanya
riwayat penggunaan kortikosteroid jangka panjang Pemeriksaan Oftalmologi
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
31/58
Refraksi
Miopia yang tinggi resiko yang besar menderita glaukoma
Konjungtiva
Vasodilatasi pembuluh darah konjungtiva.
Obat tetes epinefrin jangka panjang deposit hitam adenokrom pada konjungtiva.
Obat antiglaukoma topikal mata kering dan reaksi alergi
Kornea
Edema kornea, abnormalitas endotel dan skar akibat trauma
Kamera Okuli Anterior
Dalam dan dangkalnya kamera okuli anterior.
Iris
Atrofi iris, defek transiluminasi, ektropion uvea, nodul dan eksfoliasi. neovaskularisasi
pada permukaan anterior iris
Lensa
Perhatikan posisi, bentuk, ukuran, serta kejernihan atau kekeruhan lensa. Jika pasienmenggunakan IOL, perhatikan letak dan posisi dari IOL
Funduskopi
Funduskopi dapat menentukan cupping dari papil nervus optikus
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
32/58
Tonometri (Tonometri Digital, Schiotz, Aplanasi Goldmann)
mengukur TIO
Gionoskopi
menilai lebar atau sempitnya sudut bilik mata depan
mengetahui adanya perlekatan iris bagian periferPerimetri
lapang pandang
Tonografi
mengukur cairan bilik mata yang dikeluarkan mata melalui trabekula dalam satusatuan waktu
Tes Provokasi Pada gaukoma sudut terbuka dapat digunakan tes minum air,pressure congestion
test, kombinasi antara tes minum air denganpressure congestion test dan tessteroid.
Glaukoma sudut tertutup digunakan tes kamar gelap, tes membaca, tes midriasis,tes bersujud
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
33/58
Tujuan utama jangka pendek: menurunkan TIO
Tujuan jangka panjangnya: mempertahankan fungsivisual dengan efek samping terapi yang minimal
1. Terapi Medikamentosa
2. Terapi Bedah
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
34/58
Obat yang bekerja pada sistem sekresi:1. Antagonis -adrenergik
2. Inhibitor Carbonic Anhidrase
3. Agonis Adrenergik
Obat yang bekerja pada sistem ekskresi:1. Parasimpatomimetik (Miosis)
2. Hiperosmotik
3. Analog Prostaglandin
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
35/58
Indikasi medikamentosa gagal
memperbaiki TIO Trabekuloplasti (Argon Laser
Trabeculoplasty), trabekulektomi, Tube-shuntsurgery, skelrostomi, ablasi badan siliar dansiklodialisis
Glaukomasudutterbuka
Laser Iridotomy, Iridotomi perifer, LaserGonioplasty, Goniophotocoagulation,Goniophotodisruption, ekstraksi katarak,vitrektomi dan Tube-shunt surgery
Glaukomasudut
tertutup
trabekulotomi dan goniotomiGlaukomakongenital
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
36/58
KATARAK
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
37/58
Katarak merupakan keadaan patologik lensa dimanalensa menjadi keruh akibat hidrasi cairan lensa ataudenaturasi protein lensa, sehingga pandangan sepertitertutup air terjun atau kabut. (Cataracta=air terjun)
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
38/58
Berdasarkan penyebab
KatarakPrimer
KatarakSekunder
Katarakakibat
komplikasi
Berdasarkan usiapasien
KatarakKongenital
KatarakJuvenil
KatarakPresenile
KatarakSenile
Berdasarkan lokalisasianatomis
lensa
KatarakKortikal
Anterior
KatarakKortikalPosterior
KatarakNuklear
KatarakSubkapsular
KatarakTotal
Berdasarkan
konsistensi
Katarak Cair
KatarakLunak
KatarakKeras
Berdasarkan stadiumpenyakit
KatarakInsipien
KatarakImmatur
KatarakMatur
KatarakHipermatur
Berdasarkan bentukatau pola
kekeruhanlensa
KatarakPolaris
Anterior
KatarakPolaris
Posterior
KatarakLamelar atau
Zonular
KatarakSentral
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
39/58
Stadium Insipien
Kekeruhan lesa tidak teratur
proses degenerasi belum menyerap cairan mata ke dalam lensa sehinggakedalaman bilik mata depan
Tajam penglihatan pasien mulai menurunStadium Immatur
Mulai menyerap cairan mata ke dalam lensa sehingga lensa menjadicembung
Terjadi pembengkakan lensa iris terdorong ke depan, bilik mata
dangkal dan sudut bilik mata menjadi sempit atau tertutup glaukomasekunder
penglihatan mulai mengganggu
Uji shadow test (+)
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
40/58
Stadium Matur kekeruhan seluruh lensa
Tekanan cairan di dalam lensa sudah seimbang dengan cairan dalam mata,sehingga ukuran lensa kembali normal
Tajam penglihatan sangat menurun dan hanya dapat melihat proyeksi sinar
Terlihat iris dalam posisi normal, bilik mata depan normal dan sudut bilik mata
depan terbuka normal Shadow test (-).
Stadium hipermatur
degenerasi lanjut lensa dan korteks mencair sehingga nukleus lensa tenggelam didalam korteks lensa
degenerasi kapsul lensa sehingga bahan lensa yang cair keluar dan masuk kedalam bilik mata depan
Lensa ukuran lebih kecil dari normal sudut bilik mata depan yang terbuka.Shadow test (-) . Shadow test dapatpseudopositif.
Bahan lensa yang keluarinflamasi yaitu uveitis dan dapat menyumbat jaringantrabekular glaukoma (glaukoma fakolitik)
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
41/58
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
42/58
Tindakan Bedah Ekstraksi lensa intrakapsuler Ekstraksi lensa
ekstrakapsuler
Fakoemulsifikasi Setelah pembedahan
katarak, maka dipasanglensa intra okuler
Sebelum
Operasi Sesudah
Operasi
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
43/58
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
44/58
Pada Anamnesis dan Pemeriksaan Oftamologis didapatkan :1. Keluhan Utama penglihatan buram secara mendadak sejak 3 minggu SMRS, VOD 6/7 dan
VOS 1/~ .Mata merah (+), nyeri tekan sekitar mata (+), Pusing (+), melihat pelangi disekitarcahaya lampu (+), Hallo (+), Silau (+) Merupakan tanda glaucoma sekunder et causaIntumesen Lensa (Glaukoma Fakomorfik)
Glaukoma fakomorfik menunjukkan gejala sebagai berikut (Gill, 2010):
Nyeri akut
Mata hiperemis berupa injeksi konjungtiva/siliar Pandangan kabur
Sensasi halo
Mual
Muntah
Pasien umumnya memiliki penurunan penglihatan sebelum episode akut karenariwayat katarak.
2. Keluhan buram tidak dipengaruhi oleh jarak benda yang dilihat bukan kelainan refraksi,dimana VOS 1/~
3. Riwayat HT (+) merupaka factor resiko terjadinya glaucoma
Faktor resiko Glaukoma : HT, DM, usia, pemakaian obat-obatan steroid
Mengapa Tn ED didiagnosis sebagai Glaukoma Sekunder et causa Intumesen
Lensa (Glaukoma Fakomorfik) OS + Katarak Senilis Immatur OS
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
45/58
3. Riwayat Pemakaian obat tetes mata jangka panjang (-) untuk menyingkirkan penggunaan steroid jangkapanjang sebagai penyebab glaucoma
4. TIOD 17,3 mmHg dan TIOS 32,7 mmHg terjadipeningkatan TIO (+), merupakan suatu gejala GlaukomaSekunder Fakomorfik
Tanda glaukoma fakomorfik termasuk di bawah ini:
TIO tinggi (> 30 mmHg) Pupil dilatasi sedang, irregular
Edema kornea
Injeksi konjungtiva dan vena episklera
Sudut kamera anterior dangkal
Pembesaran lensa dan displasi ke depan
Pembentukan katarak tidak sama antara keduamata
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
46/58
Vaughan (2009) menjelaskan efek peningkatan TIOmengakibatkan penurunan penglihatan pada glaukomadengan mekanisme utamanya adalah atrofi sel gangliondifus yang menyebabkan penipisan lapisan serat saraf daninti bagian dalam retina dan berkurangnya akson di saraf
optikus. Selanjutnya diskus optikus menjadi atrofi, disertaipembesaran cekungan optikus. Iris dan korpus siliaris jugamenjadi atrofi.
Neuron-neuron mengalami kerusakan oleh peningkatan
TIO yang menimbulkan tekanan segala arah pada bolamata dan menghasilkan tegangan, selanjutnyamenyebabkan regangan yang menyebabkan kerusakanneuron.
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
47/58
Glaukoma fakomorfik : Lensa dapat membengkak (intumesen)dengan menyerap cukup banyak cairan dari kamera anterior yangmenimbulkan sumbatan pupil dan pendesakan sudut sehingga jalinantrabekular terblok serta menyebabkan glaukoma sudut tertutup
Glaukoma fakolitik : Pada katarak stadium hipermatur terjadikebocoran protein lensa dan masuk ke dalam kamera anterior danditelan oleh makrofag. Makrofag menjadi membengkak danmenyumbat jalinan trabekular yang memacu peningkatan TIO.Glaukoma yang terjadi adalah glaukoma sudut terbuka.
Glaukoma fakotopik : Lensa hipermatur dapat mengalami dislokasidan menyebabkan peningkatan TIO dengan memblok pupil atausudut secara mekanis, atau dispalsia korpus vitreus yangmenyebabkan blok. Selain itu Vaughan, et al. (2007) menambahkandislokasi korpus vitreus sebagai penyebab galukom akibat katarakmeskipun mekanismenya belum jelas.
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
48/58
Ketika terjadi serangan glaukoma akut primer, terjadi sumbatan sudut kamera anterior oleh iris perifer.Hal ini menyumbat aliran humor akuos dan tekanan intraokular meningkat dengan cepat,menimbulkan nyeri hebat, kemerahan, dan kekaburan penglihatan. Serangan akut biasanya terjadi padapasien berusia tua seiring dengan pembesaran lensa kristalina yang berkaitan dengan penuaan. Padaglaukoma akut, pupil berdilatasi sedang, disertai sumbatan pupil. Hal ini biasanya terjadi pada malamhari saat tingkat pencahayaan berkurang.
Rasa nyeri hebat pada mata yang menjalar sampai kepala merupakan tanda khas glaukoma akut. Hal initerjadi karena meningkatknya tekanan intraokularsehingga menekan simpul-simpul saraf di daerahkornea yang merupakan cabang dari nervus trigeminus. Sehingga daerah sekitar mata yang jugadipersarafi oleh nervus trigeminus ikut terasa nyeri. Pada Glaukoma akut, tekanan okular sangatmeningkat, sehingga terjadi kerusakan iskemik pada iris yang disertai edem kornea, hal inimenyebabkan penghilatan pasien sangat kabur secara tiba-tiba dan visus menjadi menurun.
Tingginya TIO dapat menyebabkan edema pada epitel kornea sehingga terjadi edema kornea, sebagaikompensasi maka akan timbul pembuluh darah baru yang memberi nutrisi pada kornea sehinggatampak neovaskularisasi pada kornea. Selain itu akibat adanya atrofi iris, maka terjadi pelepasan pigmeniris dan menempel pada endotel kornea sehingga kornea tampak keruh.
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
49/58
Atau terjadi akibat kegagalan terbukanya blokade pupil saat stadium katarak masihimmatur, hal tersebut dapat disebabkan karena prosesnya yang telah berjalan kronis
sehingga menyebabkan terjadinya perlengketan yang permanen pada sudut bilik mata.
Bilik mata depan terlihat dangkal akibat bertambah cembungnya lensa disertai adanya irisbombe. Sowka (2008) mengemukakan ini dapat terjadi secara umum pada pasien dengan
sudut bilik mata yang memang sudah dangkal, dan kataraktogenesis memperparahterjadinya penutupan sudut.
Camera occuli anterior (COA) yang dangkal terjadi karena sudut kamera anterior yangsempit, sehingga ketika dilakukan penyinaran pada sisi temporal, iris pada bagian nasal
tidak tersinari sepenuhnya seperti pada mata normal.
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
50/58
8. Pemeriksaan Pupil OS Reflek direk (-), indirek (-) Pupilmidriasis pada mata kiri pasien disebabkan oleh atrofi dari irisdan pupil telah terfiksasi. Persepsi terhadap cahaya telahmenghilang sehingga refleks terhadap cahaya menjadi negatif.Peningkatan tekanan intraokular yang tinggi menyebabkan
bola mata teraba sedikit keras. Hasil tonometri menunjukkannilai TIO yang meningkat pada mata kiri. Nilai tekananintraokular normal berkisar antara 10-21 mmHg. TIO padakasus ini yaitu 32,7 mmHg pada mata kiri.
9. Pemeriksaan Lensa OS tampak keruh dan Shadow test (+) Pada pasien ini selain terjadi adanya glaukoma sekunder jugaterjadi adanya katarak senilis immatur yang merupakan suatupenyebab terjadi nya glaukoma fakomorfik.
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
51/58
Pemeriksaan lapang pandangPemeriksaan lapangpandang penting dilakukan untuk mendiagnosis danmenindaklanjuti pasien glaukoma. Kemungkinan hasilyang akan ditemukan lapang pandang pasien berkurangkarena peningkatan TIO yang merusak papil saraf optikus.
Oftalmoskopi Untuk melihat bagian dalam mata atau fundusokuli. Dengan menggunakan opthalmoskop kita bisa mengukurrasio cekungan-diskus (cup per disc ratio-CDR). CDR yang perludiperhatikan jika ternyata melebihi 0,5 karena hal itu menunjukkanpeningkatan tekanan intraokular yang signifikan.
Pemeriksaan Gonioskopi Dengan lensa gonioskopi dapat dilihat keadaan sudutbilik mata yang dapat menimbulkan glaukoma. Penentuan gambaran sudut bilikmata dilakukan pada setiap kasus yang dicurigai adanya glaukoma. Pemeriksaan inidilakukan dengan meletakkan lensa sudut (goniolens) di dataran depan korneasetelah diberikan lokal anestesi. Lensa ini dapat digunakan untuk melihat sekelilingsudut bilik mata dengan memutarnya360 derajat. Pemeriksaan genioskopi ditundasampai edema kornea berkurang, salah satunya dengan obat yang dapat menurunkantekanan intraokular. Hasil yang diharapkan pada pemeriksaan genioskopi
menunjukkan sudut bilik mata anterior yang tertutup.
Pemeriksaan Penunjang yang dianjurkan untuk
Tn ED ?
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
52/58
1. Rawat Jalan, dianjurkan kontrol secara teratur untuk memantau TIOdan lapang pandang secara berkala2. Hindari berlama-lama ditempat gelap. Karna ditempat gelap ini
dapat terjadi midriasi yang menganggu aliran cairan bilik mata ketrabekula, sehingga dapat meingkatkan tekanan TIO.
3. Pada kasus ini, pasien diberikan obat topikal tetes mata Timolol
0.5% 2 dd gtt 1 (OS) dan Pilocarpine 2% 3 dd gtt 1 (OS) sedangkanuntuk pengobatan sistemik diberikan Glaucon (asetazolamid)tablet 3x250 mg
a) Glaucon mengandung asetazolamid yang termasuk dalam golongan karbonikanhidrase inhibitor. Efeknya dapat menurunkan tekanan denganmenghambat produksi humor akuos sehingga sangat berguna untukmenurunkan tekanan intraokular secara cepat. Obat ini dapat diberikan
secara oral dengan dosis 250-1000 mg per hari. Pada kasus ini dosis glauconsudah diberikan secara tepat yaitu 3x250 mg per hari. Pada pasien denganglaukoma akut yang disertai mual muntah dapat diberikan Asetazolamid 500mg IV, yang disusul dengan 250 mg tablet setiap 4 jam sesudah keluhan mualhilang. Pemberian obat ini memberikan efek samping hilangnya kaliumtubuh, parastesi, anoreksia, diarea, hipokalemia, batu ginjal dan miopiasementara. Untuk mencegah efek samping tersebut, pada pasien ini diberikanpemberian Aspar-K yang berisi kalium S-aspartat tablet 1 x300 mg.
b) Pil k i k i ik k b k j
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
53/58
b) Pilokarpin merupakan suatu miotika kuat yang bekerjadengan meningkatkan fasilitas pengeluaran cairan matadengan membuka sudut bilik mata dengan miosis. Pemberianpilokarpin 2% atau 4% setiap 15 menit sampai 4 kali
pemberian sebagai inisial terapi, diindikasikan untuk mencobamenghambat serangan awal glaukoma akut. Pilokarpinmemberikan efek 4-6 jam sehingga pemberian pilokarpin 4x1tetes pada kasus ini sudah tepat.
c) Timolol merupakan beta bloker non selektif dengan aktivitas
dan konsentrasi tertinggi padacamera occuli posterior (COP)yang dicapai dalam waktu 30-60 menit setelah pemberiantopikal. Beta bloker dapat menurunkan tekanan intraokulardengan cara mengurangi produksi humor aquos. Penggunanbeta bloker non selektif sebagai inisiasi terapi dapat diberikan2 kali dengan interval setiap 20 menit dan dapat diulang dalam4, 8, dan 12 jam kemudian. Pemberian Timolol 0.5% 2x1 tetes(OS) sudah tepat. Timolol termasuk beta bloker non selektifsehingga perlu diperhatikan pemberiannya pada pasiendengan asma, PPOK, dan penyakit jantung.
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
54/58
d) Betaxolol 0,5% 2 dd gtt 1 OSBeta Bloker merupakan terapi tambahan yang efektifuntuk menangani serangan sudut tertutup. Beta blokerdapat menurunkan TIO dengan cara mengurangi produksihumor aqueous. Timolol sebagai beta bloker nonselektif
dalam sediaan tetes mata dapat digunakan sebanyak 2 kalidengan interval setiap 20 menit dan dapat di ulang dalam4, 8, dan 12 jam kemudian
4. Untuk katarak pada mata kiri pasien dilakukan operasi
ECCE , tetapi sebelum dilakukan operasi pastikan semuakondisi pasien dalam batas normal baik dari TIO yangsudah menurun, Tensi yang menurun, serta keluhan-keluhan yang dirasakan oleh pasien.
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
55/58
Tanda vital dan status generalis pasien berada dalam batas normal, sehinggaquo ad vitam pasien adalah ad bonam. Pada pasien ini penyebab darihipertensi nya adalah karena factor usia dan bukan merupakan riwayat darikeluarga, sehingga pasien hanya perlu untuk selalu mengontrol tekanandarah nya agar tidak memperburuk kerusakan saraf optik
Quo Ad VitamAd Bonam
Karena visusnya yang 1/~. Tindakan apapun yang dilakukan hanya dapatmenurunkan TIO dan mengurangi keluhan yang dirasakan pasien gunauntuk mengurangi kerusakan mata lebih lanjut
Quo Adfungsionam
Dubia Ad Bonam
Kontrol tekanan intraokuler yang tidak bagusakan menyebabkan semakinrusaknya nervus optik dan semakin menurunnya visus sampai terjadinyakebutaan. Jika TIO tetap terkontrol dan terapi penyebab dasar penurunanTIO, maka kecil kemugkinannya terjadi kerusakan penglihatan progresif
Quo Adsanactionam
Dubia Ad Bonam
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
56/58
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
57/58
Glaukoma merupakan keadaan patologis di mana terjadi kerusakan progresif dari
akson ganglion sel saraf optik yang menyebabkan gangguan lapangan pandang yangberhubungan dengan tekanan intraokular.
Glaukama dapat diakibatkan oleh adanya penyakit yang mendasarinya, sepertikatarak. Katarak immatur dan katarak hipermatur memiliki peranan penting dalammengakibatkan glaukoma.
Diagnosis dini dan penatalaksanaan yang dilakukan lebih awal sangat mempengaruhiprognosis pasien dengan glaukoma. Penentuan diagnosis pada pasien glaukomadilakukan dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan oftalmologi lengkap.
Penatalaksanaan glaukoma secara umum dibedakan menjadi terapi medikamentosadan terapi bedah.
Dalam terapi medikamentosa, prinsip utama yang dipegang adalah penurunantekanan intraokular sehingga dapat mengurangi kerusakan yang dapat diakibatkanolehnya.
8/10/2019 PDF CASE MATA 2
58/58
TERIMA KASIH
Recommended