Laboratorium Sipil Pengujian Pelapukan Agregat Politeknik Negeri Padang Dengan ( Magnesium Sulfat)
( AG – 00 )
PENGUJIAN PELAPUKAN AGREGAT DENGAN SODIUM
SULFAT (MAGNESIUM SULFAT)
(AG – 00)
A. Jadwal Pelayanan
Hari/Tanggal : Rabu, 1 Desember 2010
Waktu : 08.00- Selesai
Tempat : Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Pada
B. Tujuan Pratikum
1. Tujuan Umum
Dapat mengukur durabilitas (sifat keawetan/ketahanan material terhadap faktor
waktu dan lingkungan cuaca) agregat terhadap pelapukan akibat pengaruh alam.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian agregat dengan sodium
sulfat dengan benar.
b. Dapat terampil menggunakan peralatan pengujian pelapukan agregat dengan
sodium sulfat dengan benar.
c. Dapat melakukan pencatatan data dan analisa pengujian pelapukan agregat
dengan sodium sulfat.
d. Dapat menyimpulakn besarnya agregat dengan sodium sulfat berdasarkan
standar yang diacu.
C. Referensi
1. AASHTO 104-86 : 1990
2. ASTM C 88-76
3. Laboratorium Perkerasan Jalan, 1999, “ Modul Pratikum Perkerasan Jalan “
Departement Teknik Sipil ITB
4. Yunaefi, Dkk, 1996, “Petunjuk pratikum Bahan Bangunan I “. Pusat
Pengembangan Pendidikan Politeknik.
KELOMPOK I ( SATU )
Laboratorium Sipil Pengujian Pelapukan Agregat Politeknik Negeri Padang Dengan ( Magnesium Sulfat)
( AG – 00 )
5. PEDC, 1983, “Pengujian Bahan”, PEDC Bandung
6. SNI 03-4145-1996 Tentang Pengujian Berat Jenis Filler
D. Dasar Teori
Agregat untuk perkerasan aspal walaupun percampuran lainnya haruslah tahan
lama/awet, tidak menurun mutunya atau menjadi hancur akibat pengaruh cuaca. Ada
bebarapa macam pengujian yang berhubungan dengan perubahan
cuaca/phisicochemical test, yaitu :
1. Slake durability index
Mengukur ketahanan terhadap retak, index yang diukur berdasarkan kekuatan
bantuan lumpur.
2. Modal analisis
Menentukan mineral sekunder yang dihasilkan dari proses cuaca dan perubahan
tes ini merupakan indikator utama menetapkan derajat cuaca.
3. Fost susceptibility
Berdasarkan T.R.R.L. 1981 dilakukan terhadap specimen agregat terkompaksi
pada kondisi kadar kelembapan optimun dan maksimum, kerapatan kering/dry
density.
4. Sulphate soundness test
Mengukur ketahanan agregat terhadap pelapukan akibat pengaruh sebyawa
kimia sodium/magnesium sulfat.
Istilah soundnessdiartikan sebagai kemampuan agregat untuk menahanvolume
yang berlebih, sebagai akibat dari perubahan lingkungan fisik, seperti beku cair
(freeze – thaw), perubahan panas. Soundness termasuk tes fisika- kimia
(physicocemical test)fenomena cuaca ini secara umum berlangsung pada skala
waktu geoloi, tetapi pada situasi tertentu bisa terjadi pada masa lain terutama pada
agregat dipermukaan yang terekspos/tidak terlindungi dari pengaruh cuaca.
Percobaan soundness test dilakukan terhadap jenis agregat yang belum
mempunyai data-data terukur tentang daya tahannya terhadap kehancuran akibat
larutan-larutan sebagai berikut :
KELOMPOK I ( SATU )
Laboratorium Sipil Pengujian Pelapukan Agregat Politeknik Negeri Padang Dengan ( Magnesium Sulfat)
( AG – 00 )
a. Larutan sodiumm sulfat/natrium sulfat (Na2SO4) yang mempunyai karakteristik
sebagai berikut :
MR =142,02 gr/mol
Titik leleh = 884 oc
Kelarutan dalam air = 162 gr/ L
Sifat sangat higroskopis (sangat mudah mengikat H2O) sehingga dalam
penu\yimpanan harus dijauhkan dari air, uap air. Atau udara terbuka.
Penyimpanan dapat menggunakan bahan plastik atau kaca asalkan terbatas
dari udara terbuka, tes dengan menggunakan larutan ini disebut tes ringan
yaitu pada daerah yang tidak terpengaruhi musim dingin/winter.
b. Larutan magnesium sulfat (MgSo4) dengan karakteristik sebagai berikut :
MR =120,36 gr/mol
Titik leleh = 1124 oc
Kelarutan dalam air pada suhu = 20 oc =269 gr/ L
Secara umum sifatnya sama dengan sodium sulfat demikian juga
penanganannya.
Tes menggunakan larutan ini digolongkan tes berat yaitu kkhusus untuk
daerah/tempat yang banyak dipengaruhi musim dingin/winter.
Kedua larutan ini dapat mengakibatkan kerusakan/pelapukan pada agregat akibat
kristalisasi garam di dalam ppori-poro agregat. Proses kristalisasi ini menimbulkan
tekanan didalam pori sehingga akibatnya agregat hancur, kadar organik sangat
mempengaruhi kualitas dari material dalam hal ini adalah pasir. Berhubungan
dengan konstruksi sipil maka dari kadar tertentu unsur organik mrupakan unsur
yang merugikan. Pada agregat kasar yang diuji dengan larutan garam sulfat/natrium
sulfat, bagian yang hancur max 12% dan jika diuji dengan magnesium sulfat (Mg
SO4), bagiannya yang hancur maksimal 18 %. Batasan ini adalah merupakan
rujukan seperti yang ditunjukkan tabel berikut :
KELOMPOK I ( SATU )
Laboratorium Sipil Pengujian Pelapukan Agregat Politeknik Negeri Padang Dengan ( Magnesium Sulfat)
( AG – 00 )
Tabel 1 spesifikasi persentase larutan yang digunakan
AASHTO (1982) M 29 – 70 (1982) M 283 - 81
Larutan yang
digunakan
Sodium
sulfat
Magnesium
sulfat
Sodium
sulfat
Magnesium
sulfat
Agregat Halus 15 % 20%
Agregat Kasar 12% 18 %
Pada pengujian ini benda uji untuk agregat halus adalah agregat yang tertahan
saringan 0,30mm (no 50) yang sudah dicuci dan lolos saringan 9,50 mm yang mana
terdiri dari fraksi-fraksi. Sesuai dengan ukuran-ukuran diameter saringan pada tabel
dibawah ini dengan berat masing-masing fraksi tidak kurang dari 100gr dan dalam 5
% berat totalnya/lebih.
Tabel 2 fraksi benda uji agregat halus
Untuk benda uji agregat kasar yaitu agregat tertahan saringan 4,75 mm (no 4)
yang sudah tercuci dan terdiri dari fraksi-fraksi sesuai dengan diameter saringan
pada tabel berikut ini dengan berat masing-masing fraksi serta tersedianya dalam 5
% berat totalnya.
Lolos Diameter Saringan Tertahan Diameter Saringan Berat (gram)
9,50 mm ( 3/8 In) 4,75 mm ( no 4) 300 ± 5
12,50 mm ( 1/2 In) 9,50 mm ( 3/8 In) 330 ± 5
19,00 mm (3/4 In) 12,50 mm ( 1/2 In) 670 ± 10
25,00 mm (1 In) 19,00 mm (3/4 In) 500 ± 30
37,50 mm (1 ½ In) 25,00 mm (1 In) 1000 ± 50
KELOMPOK I ( SATU )
Lolos Diameter Saringan Tertahan Diameter Saringan
0,6 mm ( no 30) 0,30 mm (no 60)
1,18 mm ( no 16) 0,60 mm (no 30)
2,36 mm (no 8) 1,18 mm ( no 16)
4,75 mm (no 4) 2,36 mm (no 8)
9,5 mm (3/8 In) 4,75 mm ( no 4)
Laboratorium Sipil Pengujian Pelapukan Agregat Politeknik Negeri Padang Dengan ( Magnesium Sulfat)
( AG – 00 )
50,00 mm (2 In) 37,50 mm (1 ½ In) 2000 ± 200
63,00 mm ( 2 ½ In) 50,00 mm (2 In) 3000 ± 300
Butiran-butiran > 1 in
ditebarkan pada saringan
setiap fraksi
7000 ± 1000
E. Peralatan dan Bahan
1. Peralatan
a. Saringan no 4 (4,75) mm dan saringan 2,36
b. Gelas kimia 500 ml
c. Oven pemanas
d. Wadah penampung agregat
2. Bahan
a. Agregat lolos # 4,75 mm dan tertahan # 2,36 mm sebanyak 500 gram
b. Bubuk magnesium
c. Air suling 1000 ml
F. Keselamatan Kerja
1. Memakai Pakaian praktek selam pratikum
2. Membaca referensi terlebih dahulu sebelum memulai pratikum
3. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
4. Menggunakan sarung tangan pada saat pengujian
5. Membersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai pratikum
G. Prosedur Pelaksanaan
1. Siapkan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
2. Saring agregat kasar dengan menggunakan saringan 4,75 mm tertahan saringan
2,36 mm sebanyak 350 gr, catat hasil berat tersebut sebagai ( C )
3. Cuci agregat tersebut menggunakan air bersih dalam keadaan mengalir
4. Setelah di cuci dengan air mengalir masukkan benda uji kedalam oven ( 110±5 )
C selama 24 jam
5. Setelah 24 jam keluarkan benda uji dari oven lalu dinginkan
KELOMPOK I ( SATU )
Laboratorium Sipil Pengujian Pelapukan Agregat Politeknik Negeri Padang Dengan ( Magnesium Sulfat)
( AG – 00 )
6. Lalu siapkan magnesium 350 ml dan air sebanyak 1000 ml, aduk kedua bahan
tersebut sehingga homogen magnesium 350 ml dan air 1000 ml adalah untuk 5
kelompok , berarti untuk 1 kelompok magnesium sebanyak 70 ml ddan air 200
ml
7. Setelah di aduk masukkan campuran magnesium tersebut kedalam gelas ukur
1000 mlyang telah dimasukan agregat terlebih dahulu
8. Masukkan campuran magnesium sampai benda uji terendam seluruhnya.
9. Diamkan benda uji selama 18 jam didalam tempat yang aman
10. Setelah 18 jam, keluarkan benda uji dan keluarkan air magnesium tersebut
kewadah lain untuk sementara, sedangkan agregat dicuci kembali dengan air
bersih yang mengalir
11. Setelah dicuci, lalu rendam selama 5 jam, dan campurkan kembali/rendam
kembali agregat kedalam gelas ukur selama 18 jam
12. Lakukan langkah merrendam dan mengoven benda uji tersebut dalam 5 kali
13. Setelah 5 kali, keluarkan benda uji dari oven lalu dinginkan hingga berat tetap
14. Saring benda ujidengan saringan no. 1,18 mm, timbang berat yang tertahan
saeingan 1,18 mm sebagai ( D )
15. Lakukan perhitungan sesuai dengan rumus yang telah ditentukan
H. Data Pemeriksaan dan Hitungan
Sampel I
Berat sampel = 300 gr
Setelah Perendaman = 297,42 gr
Soundness = 0,86 %
Sampel II
Berat sampel = 100 gr
Setelah Perendaman = 97,27 gr
Soundness = 2,73 %
Jadi rata-rata = = = 1,795 %
KELOMPOK I ( SATU )
Laboratorium Sipil Pengujian Pelapukan Agregat Politeknik Negeri Padang Dengan ( Magnesium Sulfat)
( AG – 00 )
I. Kesimpulan
Dari pengujian pelapukan agregat dengan magnesium sulfat didapat nilai rata-rata
adalah 1,795 %.Menurut SNI 03-3407-1994 nilai pelapukan yang diizinkan < 12 %
J. Lampiran
1. Data kelompok
2. Skema prosedur pengujian
3. Gambar prosedur pengujian
4. Gambar peralatan pengujian
KELOMPOK I ( SATU )