BADAN PUSAT STATISTIK
PEMANFAATAN DATA STATISTIK SEBAGAI DATA KESEHATAN
Fungsi Statistik Kesehatan dan Perumahan
Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat
Badan Pusat Statistik RI
Jakarta, 08 Oktober 2021
PENDAHULUAN1
• Kesehatan merupakan kebutuhan dasar dan pemenuhan pelayanan
kesehatan dijamin Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 28 (h).
• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
mengamanatkan setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan,
mempertahankan, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.
• Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pencapaian SDGs sebagai bentuk komitmen pemerintah terhadap
SDGs, dalam pelaksanaannya sinergi dengan rencana pembangunan
menengah nasional dan daerah.
• Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-
2024 memuat target imunisasi dasar lengkap mencapai 80 persen,
dan persentase merokok penduduk usia 10-18 tahun mencapai 8,7persen pada 2024.
• Sustainable Development Goals
(SDGs) yang menjadi komitmen
global, pada Tujuan 3 menjamin
Kehidupan yang Sehat dan
Meningkatkan Kesejahteraan Seluruh
Penduduk Semua Usia
Dibutuhkan dukungan data dan informasi terkait kesehatan untuk perencanaan, monitoring, dan evaluasi target pembangunan
bidang kesehatan.
SUMBER DATA2
SUSENAS
1992 1995 1998 2001 2004 2007 2013 2016 2019
MKP
• Dikumpulkan tahunan yaitu pada
bulan Maret
• Jumlah sampel sebanyak 320.000
rumah tangga (2019); 345.000
rumah tangga (2020 dan 2021)
• Estimasi sampai pada level
kabupaten/kota
KOR
• Terbagi menjadi 3 modul, setiap
modul dikumpulkan secara
periodik 3 tahun sekali
• Dikumpulkan pada bulan
September
• Jumlah sampel sebanyak 75.000
rumah tangga
• Estimasi sampai pada level
provinsi
MODUL
1. Sosial Budaya dan Pendidikan
2. Kesehatan dan Perumahan
3. Modul Ketahanan Sosial
1963 2020
KORDilaksanakan setiap tahun
SUSENAS SUMBER UTAMA DATA PEMBANGUNAN
Perencanaan dan evaluasi Program
Pembangunan Nasional
Perencanaan dan evaluasi program
sektoral (Kementerian/Lembaga)
Penyediaan indikator SDGs, RPJMN,
dan Nawacita
Tingkat
Kemiskinan
Indeks
Pembangunan
Manusia (IPM)
Rasio Gini
Tingkat
Pengangguran
Sebanyak 3 dari 4 Target
Pembangunan Nasional
bersumber dari data Susenas.
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
BPS K/L Lain BPS bersama
K/L
183
39
97
66
31
Dari sebanyak 319 indikator
SDGs Indonesia, 97 di
antaranya dihasilkan oleh BPS
yang sebagian besarnya
bersumber dari Susenas.
Indikator nasional yang sejalan dengan
indikator global.
Indikator nasional sebagai proksi bagi
indikator global.
INDIKATOR KESEHATAN SDGs3
INDIKATOR KESEHATAN DALAM SDGs
Beberapa indikator kesehatan pada Susenas yang dibutuhkan dalam pemenuhan data SDGs antara lain:
1. Persentase wanita pernah kawin (WPK) umur 15-49 tahun yang proses melahirkan terakhirnya di fasilitaskesehatan
2. Persentase wanita pernah kawin (WPK) umur 15-49 tahun yang proses melahirkan terakhirnya oleh tenaga kesehatan
3. Persentase merokok pada penduduk umur ≥15 tahun
4. Persentase imunisasi dasar lengkap pada anak usia12-23 bulan
Persentase wanita pernah kawin (WPK) umur
15-49 tahun yang proses melahirkan
terakhirnya di fasilitas kesehatan
? Statistik/Indikator
Indikator yang digunakan adalah persentase
WPK umur 15-49 tahun yang proses melahirkan
terakhirnya di fasilitas kesehatan. Fasilitas
kesehatan seperti, rumah sakit, rumah sakit
bersalin, klinik/bidan praktek swasta/praktek
dokter, dan puskesmas/pustu/polindes.
Sumber: Sekretariat SDGs, Bappenas
? Konsep dan Definisi
PERSALINAN DI FASKES
Sumber : Bappenas
Indikator ini merupakan
Indikator 3.1.2* dari SDGs
PERSENTASE WPK UMUR 15-49 TAHUN YANG PROSES
MELAHIRKAN TERAKHIRNYA DI FASILITAS KESEHATAN
88 dari 100 WPK 15-49 tahun
proses melahirkan terakhirnya
di fasilitas kesehatan
82,74 85,94 87,91
0
20
40
60
80
100
2018 2019 2020
Persentase untuk daerah
perkotaan lebih tinggi
dibandingkan daerah
perdesaan
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018-2020
94,03
80,39
0 20 40 60 80 100
Perdesaan
Perkotaan
43,35
56,64
57,89
62,23
62,46
70,80
72,73
73,96
77,26
78,68
80,45
80,47
80,65
81,59
83,05
83,54
86,69
86,88
87,91
88,78
89,12
89,97
90,03
90,48
91,38
92,72
93,90
94,30
94,80
95,66
96,09
98,09
98,33
99,15
99,76
0 20 40 60 80 100
Maluku
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Tengah
Maluku Utara
Papua
Jambi
Kalimantan Barat
Papua Barat
Sulawesi Tengah
Riau
Kalimantan Selatan
Bengkulu
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Barat
Sumatera Selatan
Sumatera Utara
Banten
Jawa Barat
Indonesia
Gorontalo
Lampung
Aceh
Kalimantan Utara
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Selatan
Nusa Tenggara Barat
Kepulauan Riau
Sumatera Barat
Kepulauan Bangka Belitung
Jawa Timur
Jawa Tengah
Bali
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Sumber: BPS, Susenas Maret 2020
Persentase wanita pernah kawin (WPK) umur
15-49 tahun yang proses melahirkan terakhirnya
ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih
? Statistik/Indikator
Tenaga kesehatan terlatih yang dimaksud
adalah tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan, yaitu seperti dokter
kandungan, dokter umum, dan bidan yang
memiliki kemampuan klinis kebidanan sesuai
standar.
Sumber: Sekretariat SDGs, Bappenas
? Konsep dan Definisi
PERSALINAN OLEH NAKES
Sumber : Bappenas
Indikator ini merupakan
Indikator 3.1.2* dari SDGs
PERSENTASE WPK UMUR 15-49 TAHUN YANG PROSES
MELAHIRKAN TERAKHIRNYA DITOLONG OLEH
TENAGA KESEHATAN
96 dari 100 WPK 15-49 tahun
proses melahirkan terakhirnya
ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih
93,63 94,71 95,16
0
20
40
60
80
100
2018 2019 2020
Persentase untuk daerah
perkotaan lebih tinggi
dibandingkan daerah
perdesaan
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018-2020
97,70
92,05
0 20 40 60 80 100
Perdesaan
Perkotaan
68,49
72,81
80,98
84,88
85,56
87,99
88,53
91,30
91,79
92,93
93,00
93,37
93,75
95,16
95,30
95,82
95,88
95,92
96,30
97,29
97,32
97,36
97,39
97,46
97,65
97,78
98,06
98,22
98,23
99,43
99,46
99,67
99,68
99,74
100,00
0 20 40 60 80 100
Papua
Maluku
Maluku Utara
Nusa Tenggara Timur
Papua Barat
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Sulawesi Barat
Banten
Sulawesi Tenggara
Jawa Barat
Jambi
Sulawesi Tengah
Indonesia
Sumatera Selatan
Riau
Sulawesi Utara
Kalimantan Utara
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Lampung
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Selatan
Bengkulu
Jawa Timur
Gorontalo
Aceh
DKI Jakarta
Kepulauan Riau
Kepulauan Bangka Belitung
Bali
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Sumber: BPS, Susenas Maret 2020
Persentase merokok pada penduduk umur ≥15
tahun
? Statistik/Indikator
Definisi merokok adalah merokok tembakau
maupun cerutu baik tiap hari maupun kadang-
kadang
Sumber: Sekretariat SDGs, Bappenas
? Konsep dan Definisi
Indikator ini merupakan indikator
dalam RPJMN 2020-2024
untuk mengukur pencapaian
terpenuhinya layanan dasar
dalam mewujudkan
peningkatan sumber daya
manusia berkualitas dan
berdaya saing.
PERILAKU MEROKOK
Sumber : Bappenas
20,50
22,64
23,83
24,42
24,89
25,66
25,75
25,77
25,80
26,14
26,16
26,18
26,85
26,97
27,28
27,49
27,70
27,78
27,95
28,01
28,06
28,06
28,23
28,69
28,89
29,83
30,08
30,30
30,56
30,58
30,64
31,58
32,31
32,55
33,43
0 20 40 60 80 100
Bali
DI Yogyakarta
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Selatan
Kalimantan Utara
DKI Jakarta
Sulawesi Tenggara
Papua Barat
Nusa Tenggara Timur
Kepulauan Riau
Maluku
Sulawesi Barat
Papua
Sumatera Utara
Kalimantan Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Sulawesi Utara
Jambi
Aceh
Riau
Kepulauan Bangka Belitung
Indonesia
Kalimantan Tengah
Maluku Utara
Sumatera Barat
Gorontalo
Sumatera Selatan
Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Tengah
Banten
Bengkulu
Jawa Barat
Lampung
PERSENTASE MEROKOK PADA PENDUDUK
UMUR ≥ 15 TAHUN
29 dari 100 penduduk
usia 15 tahun ke atas
merokok selama sebulan
terakhir
32,20 29,03 28,69
0
20
40
60
80
100
2018 2019 2020
Persentase untuk daerah
perkotaan lebih rendah
dibandingkan daerah
perdesaan
Sumber: BPS, Susenas Maret 2019-2020
BPS dan Kementerian Kesehatan, Integrasi Susenas Maret 2018 dan Riskesdas 2018
27,33
30,46
0 20 40 60 80 100
Perkotaan
PerdesaanPerdesaan
Perkotaan
Persentase imunisasi dasar lengkap pada anak
usia 12-23 bulan
? Statistik/Indikator
Persentase imunisasi dasar lengkap pada anak
usia 12-23 bulan adalah perbandingan antara
banyaknya anak usia 12-23 bulan yang telah
menerima imunisasi dasar lengkap berupa DPT
(3 kali), polio (3 kali), campak (1 kali), BCG (1
kali), dan hepatitis B (3 kali) terhadap jumlah
anak usia 12-23 bulan seluruhnya pada periode
yang sama.
? Konsep dan Definisi
Indikator ini merupakan indikator
dalam RPJMN 2020-2024
untuk mengukur pencapaian
terpenuhinya layanan dasar
dalam mewujudkan
peningkatan sumber daya
manusia berkualitas dan
berdaya saing.
IMUNISASI
Sumber : Bappenas
22,33
35,04
38,81
39,38
43,78
45,39
45,41
47,01
49,96
50,44
50,55
50,76
50,84
53,69
54,36
57,17
57,64
58,51
60,26
60,38
60,86
61,41
61,88
62,09
63,36
63,50
63,78
65,34
66,12
66,49
69,43
73,33
73,72
76,77
81,43
0 20 40 60 80 100
Aceh
Papua
Riau
Sumatera Utara
Banten
Sumatera Selatan
Maluku Utara
Sumatera Barat
Sulawesi Barat
Jambi
Papua Barat
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Maluku
Jawa Barat
Indonesia
Sulawesi Tengah
Kalimantan Utara
Bengkulu
DKI Jakarta
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Selatan
Nusa Tenggara Timur
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
Lampung
Jawa Timur
Sulawesi Utara
Gorontalo
Nusa Tenggara Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Bali
PERSENTASE IMUNISASI DASAR LENGKAP
PADA ANAK USIA 12-23 BULAN
58 dari 100 anak
usia 12-23 bulan
menerima imunisasi
dasar lengkap
58,42 55,33 57,17
0
20
40
60
80
100
2018 2019 2020
Persentase untuk daerah
perkotaan lebih rendah
dibandingkan daerah
perdesaan
Sumber: BPS, Susenas Maret 2019-2020
BPS dan Kementerian Kesehatan, Integrasi Susenas Maret 2018 dan Riskesdas 2018
59,25
54,59
0 20 40 60 80 100
Perkotaan
PerdesaanPerdesaan
Perkotaan
Persentase bayi usia kurang dari
6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif
? Statistik/Indikator
ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan
kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam)
bulan (0–5 bulan 29 hari), tanpa menambahkan
dan/atau mengganti dengan makanan atau
minuman lain kecuali obat, vitamin, dan
mineral.
? Konsep dan Definisi
Indikator ini merupakan
Indikator 2.2.2.(b) dari TPB
ASI EKSKLUSIF
52,98
53,39
55,47
56,22
57,19
58,60
59,49
59,96
60,48
61,97
62,30
62,41
63,55
64,92
65,17
65,22
65,43
66,42
66,90
68,06
68,84
69,62
70,36
70,86
71,13
71,54
72,36
73,78
74,56
76,11
76,21
76,30
76,41
76,98
78,93
0 20 40 60 80 100
Kalimantan Tengah
Sumatera Utara
Kepulauan Bangka Belitung
Gorontalo
Maluku
Sulawesi Utara
Kepulauan Riau
Papua Barat
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tengah
Bengkulu
Maluku Utara
Kalimantan Selatan
Bali
Riau
Jambi
Aceh
Kalimantan Barat
Jawa Timur
Sumatera Selatan
Banten
Indonesia
Sumatera Barat
DKI Jakarta
Kalimantan Timur
Sulawesi Barat
Lampung
Nusa Tenggara Barat
Papua
Jawa Barat
Sulawesi Selatan
Jawa Tengah
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Utara
DI Yogyakarta
PERSENTASE BAYI USIA KURANG DARI 6 BULAN
YANG MENDAPATKAN ASI EKSKLUSIF
70 dari 100 bayi
usia kurang dari 6 bulan
mendapatkan
ASI eksklusif
44,36
66,69 69,62
0
20
40
60
80
100
2018 2019 2020
Persentase untuk daerah
perdesaan lebih tinggi
dibandingkan daerah
perkotaan
Sumber: BPS, Susenas Maret 2019-2020
BPS dan Kementerian Kesehatan, Integrasi Susenas Maret 2018 dan Riskesdas 2018
67,41
72,34
0 20 40 60 80 100
Perkotaan
PerdesaanPerdesaan
Perkotaan
BELANJA KESEHATAN4
a) Undang-Undang Nomor 36/2009 tentang kesehatan
menyebutkan anggaran kesehatan pemerintah
dialokasikan 10% APBD di luar gaji.
b) Informasi keuangan seperti sumber dana dan
pemanfaatannya serta siapa penerima manfaatnya
sangatlah terbatas.
c) Health Account memberikan gambaran pembiayaan
kesehatan secara keseluruhan dan membantu
pengambil keputusan dalam menjawab beberapa
pertanyaan pokok terkait isu kecukupan, pemerataan,
efisiensi, efektifitas, dan keberlanjutan yang dapat
digunakan untuk kebijakan alokasi sumber daya
kesehatan.
LATAR BELAKANG - TUJUAN
a) Diperolehnya data pengeluaran rumah tangga
untuk konsumsi kesehatan dari Susenas Maret
2020 menurut fasilitas kesehatan dan jenis
layanan kesehatan
b) Diperolehnya data biaya kesehatan yang
dibayar tunai (Out of Pocket) dari Susenas Maret
2020 menurut fasilitas kesehatan dan jenis
layanan kesehatan
c) Digunakan sebagai bahan penyusunan NHA dan
penghitungan indikator SDGs 3.8.2
? Latar Belakang ? Tujuan
BELANJA KESEHATAN SKEMA OOP DALAM NHA
Pengeluaran untuk barang dan jasa kesehatan yang benar-benar
dikeluarkan oleh rumah tangga itu sendiri.
Out of Pocket Health Expenditure (OOP)
Konsumsi kesehatan oleh rumah tangga, baik yang dibayar oleh
rumah tangga itu sendiri maupun oleh pihak lain (transfer dari
pemerintah, LNPRT, asuransi, atau pihak ketiga lainnya).
Konsumsi Kesehatan oleh Rumah Tangga
PERSENTASE PENDUDUK YANG MEMILIKI JAMINAN
KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS), 2018-2020
Pada tahun 2020, 69 dari
100 penduduk memiliki
Jamkesmas
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018-2020 Sumber: BPS, Susenas Maret 2020
53,12
60,52
61,69
61,85
62,12
62,47
63,42
64,37
64,53
64,59
65,65
66,57
66,68
67,53
69,29
69,72
70,52
71,42
71,69
71,78
73,81
74,74
74,93
75,17
77,43
77,81
77,92
79,15
81,03
82,21
82,83
84,99
85,71
89,53
96,65
0 20 40 60 80 100
Jambi
Maluku
Nusa Tenggara Barat
Sumatera Selatan
Kalimantan Barat
Sumatera Utara
Kalimantan Tengah
Jawa Barat
Bengkulu
Jawa Timur
Nusa Tenggara Timur
Riau
Banten
Kepulauan Bangka Belitung
Indonesia
Sulawesi Tengah
Sumatera Barat
Jawa Tengah
Maluku Utara
Lampung
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Selatan
Kepulauan Riau
Papua Barat
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Selatan
Bali
Gorontalo
DI Yogyakarta
Kalimantan Utara
Papua
Sulawesi Barat
DKI Jakarta
Aceh
73,63
63,78
0 20 40 60 80 100
Perdesaan
Perkotaan
73,68
44,82
0 20 40 60 80 100
Rawat Jalan
Rawat Inap
64,10 65,88 69,29
0
20
40
60
80
100
2018 2019 2020
AKSES DATA KESEHATAN5
PUBLIKASI STATISTIK KESEHATAN
Badan Pusat Statistik menghasilkan berbagai
statistik Kesehatan yang bersumber dari
Susenas. Statistik tersebut dimuat dalam
beberapa publikasi seperti Statistik Kesehatan,
Profil Statistik Kesehatan, dan Profil Kesehatan
Ibu dan Anak.
Bentuk elektronik dari publikasi-publikasi ini
dapat diunduh secara gratis di website BPS.
DATA KESEHATAN PADA WEBSITE BPSSelain dimuat dalam berbagai publikasi, data series statistik Kesehatan juga dapat diunduh gratis langsung dari website BPS.
www.bps.go.id
AKSES DATA
Statistik Kesehatan yang
termasuk sebagai statistik dasar
dan tidak perlu pengolahan lebih
lanjut dapat diakses secara
langsung, mudah, gratis, dan
terbuka di website BPS.
Kebutuhan raw data Susenas
dapat dipenuhi melalui
mekanisme pembelian data
(PNBP) maupun PNBP 0 (nol)
Rupiah.
Pranala untuk mengajukan
permintaan raw data juga dapat
langsung diakses di halaman
muka website BPS.
Selanjutnya akan diarahkan
ke laman login pengajuan
data melalui Pelayanan
Statistik Terpadu (PST) BPS.