Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
sebagai Sarana Kegiatan Belajar Mengajar
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional
Sekolah Menengah Pertama
Tahun ajaran 2013/2014
Disusun Oleh :
Ketua : Fashalli Giovi Bilhaq NISN : 9991161457
Anggota : Anisa Nurhasanah NISN : 9991000765
Dhimas Septian Nurfajar NISN : 9991000932
Nenden Nadia Srimanganti NISN : 9991001304
Zeliana Firdaus NISN : 9980502045
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tanjungsari
Jalan Raya Tanjungsari No. 349 Kab. Sumedang
Telepon (022) 7911598
i
Lembar Pengesahan
Tanjungsari, Februari 2014
Pembimbing II,
Hj. Rini Widiastuty, S. Pd.
NIP. 19711124 200604 2 010
Pembimbing I,
Wawan Ridhwan, S. Pd.
NIP. 19630420 199412 1 001
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
Saepudin, S. Pd.
NIP. 19541001 197512 1 003
Wali Kelas,
Ai Hatipah, S. Pd.
NIP. 19710109 199702 2 004
ii
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan Karya Tulis yang diajukan sebagai salah satu syarat
mengikuti Ujian Nasional.
Tujuan kami menulis Karya Tulis ini yang berjudul Pemanfaatan
Teknologi Sebagai Sarana Kegiatan Belajar Mengajar adalah untuk mengetahui
lebih banyak tentang teknologi, hal-hal yang berkaitan dengan teknologi dan
kegiatan belajar mengajar, juga untuk mengetahui bagaimana fasilitas teknologi
yang baik bagi sekolah berstandar Nasional.
Adapun dalam penyusunan Karya Tulis ini kami banyak mendapat
bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak baik dalam bentuk moril
maupun materil, oleh karena itu perkenankan kami mengucapkan terima kasih
kepada yang kami hormati:
1. Ibu Rini Widiastuty selaku guru pengajar B.Indonesia kelas IX-G sekaligus
pembimbing dalam penyusunan karya tulis ini yang telah memberikan
masukan, petunjuk, dan pengarahan dalam pelaksanaan penyusunannya.
2. Bapak Wawan Ridhwan yang telah memberi informasi tentang teknologi
yang bersangkutan dalam karya tulis ini.
3. Orang tua kami semua yang telah banyak memberi dukungan dan doa kepada
kami dapat mengerjakan karya tulis ini dengan lancar.
4. Rekan-rekan seperjuangan kami tercinta di kelas IX-G atau yang kami kenal
dengan sebutan AKG38 yang selalu memberikan semangat dan keceriaan
terhadap kami.
5. Orang-orang terkasih dan tercinta kami yang telah memberikan semangat,
dukungan, dan motivasi kepada kami.
6. Semua pihak yang terlibat dan ikut membantu sehingga terwujud Karya Tulis
ini yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu. Terima Kasih semuanya.
Kami menyadari sepenuhnya dalam penyusunan Karya Tulis ini jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami berharap kritik dan saran yang sifatnya
iii
membangun demi penyempurnaan, agar dalam pembuatan berikutnya menjadi
lebih baik.
Semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan
pembaca pada umumnya.
Mohon maaf bila dalam Karya Tulis ini masih ada kekurangan, baik dari
isi, design Karya Tulis, maupun pemilihan kata-kata yang kurang sesuai.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Sumedang, Maret 2014
Tim Penyusun
iv
Daftar Isi
Lembar Pengesahan i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iv
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Penelitian 2
1.3 Rumusan Masalah 2
1.4 Metode Penelitian 3
1.5 Manfaat Penelitian 3
Bab II Pembahasan Isi
2.1 Peran TIK dalam KBM 4
2.2 Cara memaksimalkan pemanfaatan TIK dalam KBM 12
2.3 Dampak TIK pada KBM 13
Bab III Kesimpulan dan Saran
3.1 Kesimpulan 17
3.2 Saran 18
Daftar Pustaka 19
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Saat ini teknologi bukan merupakan suatu barang mewah. Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) juga merupakan elemen penting dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Hampir semua kalangan telah merasakan
dampak teknologi bagi kehidupan sehari-hari, begitu juga yang seharusnya terjadi
di sekolah. Seiring dengan perkembangan TIK yang semakin pesat, kebutuhan
akan suatu konsep dan mekanisme Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berbasis IT
menjadi tidak terelakkan. Pemanfaatan TIK untuk kegiatan pembelajaran semakin
dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan serta dalam
pengembangan dan menghasilkan inovasi-inovasi dalam pembelajaran seperti
sarana pembelajaran.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah
memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses
pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan
TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran, yaitu:
(1) Dari pelatihan ke penampilan,
(2) Dari ruang kelas ke kapan dan di mana saja,
(3) Dari kertas ke on line atau saluran,
(4) Fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
(5) Dari waktu siklus ke waktu nyata.
Komunikasi untuk membantu KBM dapat dilakukan dengan
menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet,
e-mail, social media, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan peserta didik tidak
hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan
menggunakan media-media tersebut.
2
Peserta didik dapat menggunakan perangkat TIK untuk mencari,
mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan
efektif. Dengan menggunakan TIK, Peserta didik bisa dengan cepat mendapatkan
ide dan pengalaman dari berbagai kalangan. Penambahan kemampuan Peserta
didik karena penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan
mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga Peserta
didik dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana
penggunaan TIK secara tepat dan optimal, termasuk apa implikasinya saat ini dan
dimasa yang akan datang. Dari uraian di atas, maka kami mengambil judul
Pemanfaatan Teknologi sebagai Sarana Kegiatan Belajar Mengajar sebagai judul
karya tulis yang kami buat
2. Tujuan Penelitian
1.2.1 Untuk mengetahui peran peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Kegiatan Belajar Mengajar
1.2.2 Untuk mengetahui dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi guru
dan peserta didik
1.2.3 Untuk mengetahui cara pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
bagi Kegiatan Belajar Mengajar yang baik dan benar
3. Rumusan Masalah
1.3.1 Bagaimana peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kegiatan Belajar
Mengajar?
1.3.2 Bagaimana cara memaksimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar?
1.3.3 Apa dampak yang terjadi kepada pendidik dan peserta didik setelah dilibatkannya
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam KBM?
4. Metode Penelitian
1.4.1 Observasi
1.4.2 Browsing (Internet)
3
5. Manfaat Penelitian
1.5.1 Memberi pengetahuan/referensi bagi pembaca
1.5.2 Agar peserta didik bisa memilah dampak dari penggunaan TIK sebagai
sarana KBM
1.5.3 Menjadi masukan bagi sekolah agar membenahi fasilitas TIK di sekolah
4
BAB II
PEMBAHASAN
1.3.1 Peran TIK dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Kata teknologi sering dipahami oleh orang awam sebagai sesuatu yang
berupa mesin atau hal-hal yang berkaitan dengan permesinan, namun
sesungguhnya teknologi di bidang pendidikan memiliki makna yang lebih luas,
karena teknologi pendidikan merupakan perpaduan dari unsur manusia, mesin,
ide, prosedur, dan pengelolaannya kemudian pengertian tersebut akan lebih jelas
dengan pengertian bahwa pada hakikatnya teknologi adalah penerapan dari ilmu
atau pengetahuan lain yang terorganisir ke dalam tugas-tugas praktis.
Keberadaan teknologi harus dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah, sebab
teknologi lahir dan dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang
dihadapi oleh manusia. Berkaitan dengan hal tersebut, maka teknologi pendidikan
juga dapat dipandang sebagai suatu produk dan proses. Sebagai sebuah proses
teknologi pendidikan bersifat abstrak. Dalam hal ini teknologi pendidikan bisa
dipahami sebagai sesuatu proses yang kompleks, dan terpadu yang melibatkan
orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah,
mencari jalan untuk mengatasi permasalahan, melaksanakan, menilai, dan
mengelola pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua aspek belajar
manusia.
Dalam era globalisasi, tak dapat dipungkiri bahwa Teknologi Informasi
dan Komunikasi mengambil peran yang sangat besar bagi Kegiatan Belajar
Mengajar. secara ilustratif disebutkan bahwa di masa-masa mendatang isi tas anak
sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis seperti sekarang ini, akan tetapi
berupa :
(1) Notebook dengan akses internet nirkabel, yang bermuatan
materi-materi belajar yang berupa bahan bacaan, materi untuk dilihat
5
atau didengar, dan dilengkapi dengan kamera digital serta perekam
suara,
(2) Jam tangan yang dilengkapi dengan data pribadi, uang elektronik, kode
pengamanan untuk masuk rumah, kalkulator, dsb.
(3) Videophone bentuk saku dengan perangkat lunak, akses internet,
permainan, musik, dan TV,
(4) alat-alat musik,
(5) alat olah raga, dan
(6) bingkisan untuk makan siang.
Hal itu menunjukkan bahwa segala kelengkapan anak sekolah di masa itu
nanti berupa perlengkapan yang bernuansa internet sebagai alat bantu belajar.
Beberapa peran TIK bagi Kegiatan Belajar Mengajar antara lain :
1. Menjadi sumber bahan ajar bagi pendidik
Sebagian besar peserta didik maupun pendidik telah meninggalkan
literatur sebagai media, juga sumber pelajaran mereka dan beralih ke
sumber-sumber yang sangat variatif di internet.
2. Menjadi Jalan bagi Sumber Informasi
Seiring dengan majunya teknologi, dewasa ini informasi
mengalami perubahan format ke dalam bentuk digital. Ide yang dimuat
dalam kertas mulai tergantikan menjadi versi elektronik. Kita memasuki
era paperless. Perubahan format ini membuka peluang besar bagi
kemudahan akses informasi, apalagi dengan membuatnya dapat diakses
secara online (melalui internet). Dengan bermodal komputer, kita dapat
menjelajahi dunia cyber yang kaya akan informasi. Berbagai penelitian
berkesimpulan bahwa proses meng-online-kan informasi ini merupakan
salah satu faktor penting yang mendorong pesatnya pertumbuhan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pertumbuhan kegiatan informasi online ini
tentunya dapat membantu proses belajar mengajar di sekolah. Peserta
didik dapat mencari berbagai informasi hanya dengan menulis beberapa
6
kata kunci melalui mesin pencari di internet seperti melalui Google atau
Yahoo. Dengan demikian proses belajar melalui kegiatan pencarian
informasi di internet dapat dijadikan salah satu model tugas yang diberikan
guru kepada peserta didiknya. Tugas semacamnya ini tentunya akan
mendorong peserta didik untuk mengenal teknologi informasi serta
membuka kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dengan lebih luas.
3. Menjadi Media Pembelajaran Multimedia
Pemanfaatan TIK dalam proses belajar mengajar juga dapat
dilakukan dengan menggunakan komputer dan projector dengan sarana
multimedia interaktif. Berdarkan hasil penelitian seorang guru SMP 199
Jakarta Timur mengenai dampak teknologi terhadap proses belajar dikelas
melalui multimedia interaktif didapatkan bahwa terdapat banyak sekali
kemajuan dalam proses kegiatan belajar dan mengajar seperti:
Memacu kretivitas peserta didik dan mereka terkesan
kerasan atau betah dengan adanya metode kegiatan belajar
dan mengajar melalui multi media.
Membangkitkan gairah peserta didik untuk senatiasa
menyimak pelajaran alasanya sarana yang dipakai ini lebih
menonjolkan gambar dan sangat efektif untuk menangkap
nalar dari materi pelajaran.
Memacu peserta didik agar bersemangat untuk sekolah dan
timbul perasaan di kalangan peserta didik jika mereka tidak
masuk atau absen merasa rugi karena ketertinggalannya
dengan teman lain didalam memangkap materi pelajaran.
Membuat betah peserta didik disekolah. Harus diakui
memang kelengkapan sarana dan prasarana kegiatan proses
kegiatan belajar dan mengajar juga sangat berdampak
kepada peserta didik sekolah, apabila semua terpenuhi bisa
saja mereka setelah diluar jam sekolah mengikut kegiatan
ekstra kurikuler.
7
4. Menjadi sarana komunikasi bagi pendidik dan peserta didik
Jika Kegiatan Belajar Mengajar konvensional hanya melalui tatap
muka. Dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang
pesat, KBM tidak harus melalui tatap muka saja. Fasilitas video-call telah
disediakan oleh sejumlah aplikasi dan social media seperti Skype,
Facebook, Google +, dan lain-lain. Kelas-kelas online pun telah banyak
tersebar di internet, dan lebih menariknya, beberapa dari kelas internet ini
gratis.
5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif,
inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan TIK
untuk pembelajaran.
Dengan adanya teknologi, peserta didik pun memiliki berbagai
sumber lain selain yang diberikan oleh pendidik. Dan sejalan dengan itu,
peserta didik pun bisa lebih kreatif dengan berbagai sumber, juga bisa
berinovasi karena tidak terkekang dengan materi-materi di sekolah.
Terbukti dengan adanya penemu-penemu cilik di dalam dan luar negeri,
seperti pembuat game, bahkan pembuat reaktor nuklir mini.
6. TIK Sebagai Model Sistem Pembelajaran
TIK telah menawarkan beragam bentuk pemanfaatan dalam sistem
pembelajaran misalnya Computer Assisted Instruction (CAI), Computer
Managed Learning (CML), dan Computer Mediated Communication
(CMC). Bentuk pemanfaatan TIK yang mutakhir dalam pembelajaran
adalah proses pembelajaran maya atau yang dikenal dengan istilah virtual
learning. Proses pembelajaran maya terjadi pada kelas maya (virtual
classroom) dan atau sekolah maya (virtual school) yang berada dalam
cyberspace (dunia cyber) melalui jaringan internet. Proses pembelajaran
maya berintikan keterpisahan ruang dan waktu antara peserta didik dan
tenaga pengajar, serta sistem belajar terbuka yang berintikan akses yang
terbuka dan kebebasan memilih ragam sumber belajar serta alur proses
belajar oleh peserta didik. Pembelajaran maya yang memanfaatkan World
8
Wide Web (WWW) pada prinsipnya memberikan apa yang diinginkan
setiap orang (dalam beragam bentuk), di tempat yang diinginkannya, pada
saat yang diinginkannya ( to give what people want, where they want it,
and when they want it WWW). Dengan demikian, peserta didik dapat
memperoleh bahan ajar yang sudah dirancang dalam paket-paket
pembelajaran yang tersedia dalam situs maya. Biasanya bahan ajar
disediakan dalam bentuk multimedia terpadu, dan kemungkinan untuk
mencetak bagian-bagian tertentu melalui printer. Peserta didik dapat
mempelajari bahan ajar tersebut sendiri, tanpa bantuan belajar apapun atau
dari siapapun. Jika diperlukan, peserta didik dapat memperoleh bantuan
belajar dalam bentuk interaksi yang difasilitasi oleh komputer, yaitu
belajar berbantuan komputer (Computer Assisted Learning, atau
Interactive Web Pages), belajar berbantuan tenaga pengajar secara
synchronous (dalam titik waktu yang sama), maupun asynchronous (dalam
titik waktu yang berbeda), dan atau belajar berbantuan sumber belajar lain
seperti teman dan pakar melalui surat elektronik (e-mail), diskusi (chat-
room), perpustakaan (melalui kunjungan ke situs-situs informasi yang ada
dalam jaringan internet). Di samping itu, peserta didik juga memiliki
catatan-catatan pribadi dalam notebook. Penilaian hasil belajar peserta
didik (web-based evaluation) juga dapat dilakukan secara terbuka melalui
komputer, kapan saja peserta didik merasa siap untuk dinilai.
7. Menjadi Sarana Pengembangan Pendidik Profesional
TIK memiliki peran penting dalam pengembangan profesional
tenaga pengajar. Melalui pemanfaatan TIK, tenaga pengajar dapat
menjadikan internet sebagai perpustakaannya, menjadikan e-mail sebagai
alat komunikasi, menjadikan bulletin board sebagai sarana untuk
memperoleh informasi mutakhir tentang bidang ilmunya, dan menjadikan
kesempatan chatting untuk mengobrol (atau berdiskusi) dengan santai
tentang bidang ilmunya. Dari berbagai sudut pandang tersebut, maka
kehadiran TIK pada saat ini sudah tidak dapat dihindarkan lagi. Oleh
karena itu, diperlukan kesiapan untuk menerima TIK, dan kemampuan
9
untuk memanfaatkannya seoptimal mungkin. TIK dapat membantu untuk
memperkaya, mempermudah, dan mempercepat pembelajaran yang
selama ini sudah dilaksanakan berdasarkan tradisi akademiknya. Dengan
beragam kemudahan yang dijanjikan TIK, pemanfaatan TIK dipercaya
akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Di samping itu,
pembelajaran berbasis TIK juga menyebabkan terbukanya akses terhadap
pembelajaran bagi semua orang secara luas. Akhirnya, jika memang TIK
memiliki banyak manfaat, tentunya ingin kita gunakan secepatnya. Namun
ada beberapa kendala yang menyebabkan TIK dan Internet belum dapat
digunakan seoptimal mungkin.
Kesiapan pemerintah Indonesia masih patut dipertanyakan dalam
hal ini. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber
daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi
dan perangkat hukumnya yang mengaturnya. apakah infrastruktur hukum
yang melandasi operasional pendidikan di Indonesia cukup memadai
untuk menampung perkembangan baru berupa penerapan TIK untuk
pendidikan ini.
Selain itu masih terdapat kekurangan pada hal pengadaan
infrastruktur teknologi telekomunikasi, multimedia dan informasi yang
merupakan prasyarat terselenggaranya TIK untuk pendidikan sementara
Personal Computer (PC) di Indonesia masih rendah. Biaya penggunaan
jasa telekomunikasi juga masih mahal bahkan jaringan telepon masih
belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia. Untuk itu perlu dipikirkan
akses ke Internet tanpa melalui komputer pribadi di rumah. Sementara itu
tempat akses Internet dapat diperlebar jangkauannya melalui fasilitas
sekolah, dan bahkan melalui Warung Internet (Warnet). Hal ini tentunya
dihadapkan kembali kepada pihak pemerintah maupun pihak swasta.
Walaupun pada akhirnya kembali lagi kepada pemerintah. Sebab
pemerintahlah yang dapat menciptakan iklim kebijakan dan regulasi yang
kondusif bagi investasi swasta di bidang pendidikan. Namun sementara
pemerintah sendiri masih demikian pelit untuk mengalokasikan dana untuk
10
kebutuhan pendidikan. Saat ini baru Institut-institut pendidikan unggulan
yang memiliki fasilitas untuk mengakses jaringan IT yang memadai.
Padahal masih banyak institut-institut pendidikan lainnya yang belum
diperlengkapi dengan fasilitas IT. Harapan kita bersama hal ini dapat
diatasi sejalan dengan perkembangan telekomunikasi yang semakin
canggih dan semakin murah.
8. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru
Dengan TIK, muncul beberapa metode pembelajaran yang baru,
antara lain :
8.1 E-learning
Adalah proses pembelajaran jarak jauh melalui pemanfaatan
teknologi internet. Dalam konteks electronic learning atau e-learning
sebagai salah satu bentuk pembelajaran yang menggunakan teknologi
informasi. Perkembangan e-Learning sendiri sebenarnya sangat erat
kaitannya dengan perkembangan TIK, dimulai dari perkembangan
teknologi televisi, komputer hingga teknologi komunikasi data paling
cepat saat ini yaitu internet. e-Learning menjadi salah satu bentuk
evolusi penyampaian pembelajaran dengan pemanfaatan TIK sebagai
komponen utamanya.
AW Bates (Bates 1995) dan K Wulf (Wulf 1996), seperti yang
dikutip oleh Siahaan (2004), menyebutkan 4 keuntungan
penyelenggaraan pendidikan semacam ini yaitu:
(1) meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta
didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity),
(2) dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Sifat internet
yang tidak mensyaratkan sinkronitas memungkinkan instruktur dan
peserta didik dapat terlibat dalam proses pembelajaran dalam waktu
dan tempat yang berbeda,
11
(3) sangat mampu menjangkau audience secara luas dan global,
dan
(4) mudah melakukan pembaruan materi pembelajaran dan
menyimpan data/dokumen. Namun demikian, tidak semua negara
dapat menyelenggarakan pembelajaran elektronik.
Kriteria-kriteria di bawah ini merupakan syarat yang telah
dipenuhi negara-negara penyelenggara pembelajaran berbasis
teknologi, yakni:
(1) sikap positif masyarakat pada teknologi komputer dan
internet, yang ditunjukkan dari semakin banyaknya jumlah pengguna
dan penyedia jasa internet,
(2) harga perangkat komputer yang relatif murah dan dapat
dimiliki oleh masyarakat,
(3) kemampuan teknologi memproses data secara cepat dan
kapasitas penyimpanan yang besar, dan luasnya akses atau jaringan
komunikasi
8.2 E-Book
Pada fasilitas ini Peserta didik dapat mencari koleksi perpustakaan
elektronik berupa buku buku, modul, jurnall, makalah, majalah, surat
kabar dan sebagainya.
8.3 Teleconference atau video conference
Sebuah sistem pembelajaran dimana terjadi interaksi langsung,
misalnya antara guru dan peserta didik, antara dosen dan mahapeserta
didik. Tetapi pemanfaatan TIK sebagai sumber belajar melalui
teleconference atau video conference agak sulit dilaksanakan, mengingat
sistem pembelajaran ini memerlukan biaya yang cukup besar dan
kurangnya sarana dan fasilitas yang memadai, dan lain lain
12
1.3.2 Cara Memaksimalkan Penggunaan TIK dalam Kegiatan Belajar
Mengajar
Walau Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah telah dilengkapi dengan
penggunaan TIK, sayangnya masih banyak bidang yang belum dimanfaatkan
secara maksimal. Tentunya, dengan penggunaan yang tidak maksimal kinerja
Kegiatan Belajar Mengajar pun tidak bisa dilaksanakan secara maksimal juga.
Beberapa fasilitas TIK yang belum dimanfaatkan secara maksimal adalah :
1. WiFi/Hotspot
Fasilitas Wireless Fidelity dewasa ini penting bagi peserta didik
maupun pendidik, karena dapat mengakses konten-konten pendidikan
secara gratis. Sayangnya masih timbul beberapa masalah, antara lain :
Pertama, koneksi yang bermasalah. Seringkali ditemui oleh peserta
didik, hotspot di sekolah berjalan dengan kecepatan yang lambat, bahkan
tidak bisa tersambung sama-sekali. Padahal kebutuhan peserta didik
biasanya adalah untuk mengunduh file-file berukuran besar, juga
streaming video.
Kedua, terdapat lebih banyak blackspot dibandingkan hotspot di
barisan kelas IX. Dalam kelas IX, sulit ditemukan hotspot yang bekerja,
umumnya tidak bisa digunakan dan membuat para pemakai kesal.
Ketiga, tidak diiringinya fasilitas hotspot dengan fasilitas
pendukungnya seperti steker/terminal listrik dan tempat khusus mengakses
hotspot. Steker/terminal listrik adalah harapan terbesar pengakses hotspot
ketika gadget yang sedang ia pakai kehabisan daya baterai. Tentunya
dengan tempat khusus, pengakses pun akan merasa lebih nyaman
2. Laboratorium Komputer
Laboratorium komputer seharusnya menjadi fasilitas utama dalam
pelajaran TIK yang dapat digunakan minimal dua minggu sekali.
Sayangnya dengan terbatasnya fasilitas komputer yang disediakan,
13
jarangnya pelaksanaan praktek pun tak dapat dihindari lagi. Akibatnya
peserta didik cenderung bosan akan teori-teori yang terus diterima.
3. Laboratorium Bahasa Inggris
Laboratorium bahasa inggris sebenarnya termasuk ke fasilitas TIK
yang canggih, karena sudah menyediakan fasilitas headset, jadi peserta
didik lebih mudah untuk berkomunikasi dengan pendidik. Sayangnya
laboratorium ini masih belum bisa dipakai, karena mungkin adanya
beberapa oknum membuat fasilitas ini tidak bisa berjalan.
4. Ruang Multimedia
Ruang Multimedia sebenarnya adalah ruangan terbaik untuk
prresentasi, karena memang ditujukan untuk rapat, presentasi, dll.
Sayangnya dengan projector yang rusak, setiap orang yang akan presentasi
harus membawa projector portable sendiri dan lama-kelamaan akan malas
karena harus repot membawa perlengkapannya sendiri.
1.3.3 Dampak adanya TIK dalam KBM
Tentunya semua hal ciptaan manusia memiliki dampak positif dan negatif.
Begitu juga dengan TIK.
Dampak Positif :
1. Mempertinggi daya kreatifitas
a. Photo Editting
Tak jarang, di masa kini banyak peserta didik yang memajang foto
hasil editting nya di social media. Ini merupakan hal yang positif karena
menumbuhkan rasa kreatifitas bagi peserta didik dalam bidang photo
editting. Juga kreatifitas dalam pengeditan gambar bagi siswa bisa lebih
berkembang lagi dengan adanya social media khusus untuk mengunggah
gambar seperti Instagram dan Pinterest.
14
b. Desain Grafis
Beberapa peserta didik Sekolah Menengah Pertama bahkan sudah
terbiasa dengan aplikasi-aplikasi desain grafis seperti Corel Draw, Adobe
Pagemaker, Autocad, dll. Ini adalah hal yang sangat baik, mereka
setidaknya telah mengetahui dasar-dasar dari pembuatan desain grafis dan
akan bermanfaat kelak di dunia nyata.
c. Membuat aplikasi
Beberapa peserta didik tingkat Sekolah Menengah Pertama pun
sudah mengetahui dasar-dasar pemrograman dan mempelajari beberapa
bahasa pemrograman. Dan hasilnya, sudah banyak yang membuat aplikasi
baik untuk mobile maupun desktop seperti game, antivirus, atau program
sederhana seperti penghitung kecepatan membaca, kalkulator, kalkulator
pythagoras, dll.
2. Mempermudah belajar
a. Cari di google
Teknik Cari di Google merupakan teknik yang sangat populer bagi
peserta didik untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah, tugas-tugas
sekolah, dan masih banyak lagi. Bahkan istilah googling sudah sangat
ramah terdengar di telinga, karena hampir setiap hari orang-orang
menggunakannya.
b. Cari di youtube
Youtube merupakan situs penyedia video terbesar di dunia. Video
pembelajaran juga merupakan hal yang bagus karena dengan mendengar
penjelasan, kita bisa lebih menerima apa isi materi yang sedang
disampaikan.
c. Cari file powerpoint
Mungkin bagi peserta didik hal ini tidak terlalu menarik. Tapi bagi
pendidik, tersedianya file-file presentasi powerpoint di internet merupakan
15
anugerah karena pendidik bisa tinggal menyunting, menambahkan dan
menghapus yang tidak diperlukan. Hasilnya pun bisa dipresentasikan ke
berbagai kelas.
d. Cari e-book
Peserta didik tidak harus berat bawa buku paket banyak, cukup
dengan satu laptop dan banyak ebook dalamnya.
3. Tidak cepat bosan Belajar
Dengan TIK, peserta didik cenderung merasa antusias untuk
belajar, akibatnya tidak bosan oleh materi yang disampaikan.
4. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya
kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak
mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
5. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah
dan lancar karena penerapan sistem TIK, dan tentunya memperlancar
KBM juga.
6. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber
ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dan hal ini adalah guru bukan hanya
satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
Dampak Negatif
1. Cybercrime
a. Cracking akun Social Media
Peserta didik pasti tergoda untuk membuka social media di
sekolah dengan memanfaatkan wifi, dan tentunya akan lebih
berbahaya karena password bisa dilacak dalam jaringan WiFi
2. Virus yang masuk pada laptop peserta didik
3. Kondisi kesehatan yang menurun
Mata bisa terganggu, badan juga lelah karena terlalu lama di depan komputer
16
4. Menonton video asusila di kelas
5. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran
terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin
mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis
akan melakukan kecurangan.
6. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah
system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam
menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
7. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes
Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.
Implikasi dan permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah
sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan
kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
8. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan
tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga
mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral
yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan
berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan Karya Tulis yang telah kami buat mengenai Pemanfaatan
TIK Sebagai Sarana Kegiatan Belajar Mengajar, maka dapat kami simpulkan
bahwa : 1. TIK Berperan dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peran TIK sebagai sumber belajar yaitu :
Menjadi sumber bahan ajar bagi pendidik
Menjadi Jalan bagi Sumber Informasi
Menjadi Media Pembelajaran Multimedia
Menjadi sarana komunikasi bagi pendidik dan peserta didik
Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif,
kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan TIK untuk
pembelajaran.
TIK Sebagai Model Sistem Pembelajaran
Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif,
kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan TIK untuk
pembelajaran.
TIK Sebagai Model Sistem Pembelajaran
Menjadi Sarana Pengembangan Pendidik Profesional
Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru.
Pemanfaatkan TIK belum maksimal.
Beberapa bidang belum dimaksimalkan yaitu:
WiFi/Hotspot
Laboratorium Komputer
Laboratorium Bahasa Inggris
Ruang Multimedia
18
1. TIK Memiliki Dampak positif dan negatif
Contoh dampak positif TIK :
1. Mempertinggi daya kreatifitas
2. Mempermudah belajar
3. Tidak cepat bosan Belajar
Contoh dampah negatif TIK :
1. Cybercrime
2. Virus yang masuk pada laptop peserta didik
3. Kondisi kesehatan yang menurun
3.2 Saran
Berdasarkan pada Karya Tulis yang telah kami buat, maka saran kami
adalah agar Pemanfaatan TIK sebagai Sarana KBM tidak hanya status di sekolah
saja, tetapi dimanfaatkan secara baik karena jika sarana telah terpenuhi, tidak
menutup kemungkinan bahwa potensi peserta didik dapat tergali lebih dalam lagi.
19
Daftar Pustaka
Hendroyono, Toni. 2005. Trik Searching Efektif di Internet.Yogyakarta: Andi
Offset.
Oetomo, Budi Sutedja Dharma, dkk.2007. Pengantar Teknologi Informasi
Internet. Yogyakarta: Andi Offset.
Adi, Dhanang Sukmana, dkk. 2010. Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.
http://edukasi.kompasiana.com/2013/01/04/manfaat-ti-terhadap-proses-
belajar-mengajar-521342.html
http://www.kizzio.com/555-teknologi-komputer.htm
http://artikelterkait.com/dampak-teknologi-bagi-pelajar.html
http://lusytekpend.blogspot.com/2008/01/pemanfaatan-dan-
pengembangan-tik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi
http://www.aingindra.com/manfaat-teknologi-informasi-dan-
komunikasi.html