PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA
INSPEKTORATJI. Dipayuda No. 09 Telp. (0286) 591459, 591084 Fax. (0286) 591459
BANJARNEGARA 53415
Inspektorat Kabupaten Banjarnegara
PIAGAM AUDIT INTERN
l . Audit intern yang selanjutnya disebut pengawasan intern adalah
kegiatan yang independen dan obyektif dalam bentuk pemberian
keyakinan (assurance activities) dan konsultansi (consulting activities),yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan
operasional sebuah organisasi (auditi). Kegiatan tnt membantu
organisasi (auditi) mencapai tujuannya dengan cara menggunakan
pendekatan yang sistematis dan teratur untuk menilai dan
meningkatkan efektivitas dari proses manajemen risiko, kontrol
(pengendalian), dan tata kelola (sektor publik);
2. Inspektorat Kabupaten Banjarnegara adalah Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah yang dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan
intern di lingkungan Kabupaten Banjamegara;
3. Inspektorat Kabupaten Banjarnegara memiliki kewenangan untuk
mengakses seluruh informasi, sistem informasi, catatan, dokumentasi,
aset, dan personil pada instansi / satuan kerja di lingkup Pemerintah
Kabupaten Banjarnegara yang diperlukan sehubungan dengan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengawasan serta kewenangan lain
sebagaimana tercantum dalam lampiran piagam ini;
4. Pasal 4, PP Nomor 60 Tahun 2008, antara lain menyatakan bahwa
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menciptakan dan, memelihara
Lingkungan Pengendalian yang baik melalui:
1) Penegakan integritas dan nilai etika;
2) Komitmen terhadap kompetensi;
3) Kepemimpinan yang kondusif;
4) Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;
5) Pendelegasian wewenang dan tanggungjawab yang tepat;
6) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang
pembinaan sumber daya manusia;
7) Mewujudkan peran APIP yang efektif;
8) Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait.
Piagam Audit Intern rnulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Piagam Audit
Intern ini dapat direviu dan dimutakhirkan secara berkala untuk dilihat
kesesuaiannya dan apabila diperlukan maka akan dilakukan perubahan
dany atau penyempurnaan guna menjamin keselarasan dengan praktikpraktik terbaik di bidang pengawasan intern, perubahan lingkunganorganisasi, dan perkembangan praktik-praktik penyelenggaraan tugas dan
fungsi pemerintah. Piagam Audit Intern ini dapat dijadikan dasar bagi
Bupati Banjarnegara untuk mengevaluasikegiatan APIP.
Ditetapkan di : BanjarnegaraPada Tanggal: 30 Agustus 2017
Disahkan
ANJARNEGARA
Lampiran : PIAGAM AUDIT INTERN
Tanggal : 30 Agustus 2017
PENJELASAN I SUPLEMEN PIAGAM AUDIT INTERN APIP
1. PENDAHULUAN
a. Piagarn Audit Intern (Internal Audit Charter) merupakan dokumen
formal yang menyatakan tujuan, wewenang, dan tanggung jawab
kegiatan pengawasan intern oleh Aparat Pengawasan Intern
Pemerin tah.
b. Piagam Audit Intern merupakan penegasan komitmen dari para
pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap arti pentingnya
fungsi pengawasan intern atas penyelenggaraan pemerintahan di
lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara.
c. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) adalah instansi
pemerintah yang dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan
intern di lingkungan pemerintah pusat danjatau pemerintah daerah,
yang terdiri dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP), Inspektorat Jenderal Kementerian, Inspektoratjunit
pengawasan intern pada Kementerian Negara, Inspektorat
UtamajInspektorat Lembaga Pemerintah, Inspektoratjunit
pengawasan intern pada Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara dan
Lembaga Negara, Inspektorat ProvinsijKabupatenjKota, dan unit
pengawasan intern pada Badan Hukum Pemerintah lainnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
2. KEDUDUKAN DAN PERAN INSPEKTORAT KABUPATENBANJARNEGARA
a. lnspektorat Kabupaten Banjarnegara merupakan unit kerja yang
dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya berada dan
bertanggung jawab langsung kepada Bupati Banjamegara.
b. Struktur dan kedudukan Unit APIPadalah sebagai berikut:
1) Struktur organisasi APIP harus dibentuk sesuai kebutuhan
untuk melaksanakan beban kerja.
2) Unit APIP dipimpin oleh seorang Inspektur sebagai Kepala UnitAPIP.
3) Kepala Unit APIP diangkat dan diberhentikan oleh pejabat
pembina kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang
undangan tentang pengangkatan dan pemberhentian PNS.
4) Kepala Unit APIP bertanggung jawab kepada Bupati
Banjarnegara.
5) Auditor yang duduk dalam Unit APIP bertanggung jawab secara
langsung kepada Kepala Unit APIP.
3. VISI DAN MISI INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA
a. Visi Inspektorat kabupaten Banjarnegara adalah Menjadi Lembaga
Pengawasan Internal Pemerintah Kabupaten Banjarnegara yang
responsif, akuntabel dan profesional untuk mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang baik.
b. Misi Inspektorat Kabupaten Banjamegara adalah:
1). Meningkatkan kompetensi aparatur pengawasan;
2). Melaksanakan pengawasan secara komprehensif, obyektif dan
akuntabel;
3). Mengkoordinasikan perencanaan pengawasan, pelaksanaan,
pelaporan, dan tindak lanjut hasil pemeriksaan yang dilakukan
oleh Aparat Pengawasan Fungsional;
4). Memberikan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan
dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik;
5). Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung
kelancaran kegiatan;
6). Menjadi pembina/motivator pelaksanaan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara.
4. TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN
BANJARNEGARA
Tugas pokok Inspektorat Kabupaten Banjarnegara adalah pengawasan
intern terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Banjarnegara, yang paling kurang meliputi:.
a. Menyusun dan melaksanakan rencana pengawasan tahunan,
termasuk mengidentifikasi dan memutakhirkan data semua unit
kerja yang dapat diawasi (audit universe) serta datal dokumen yang
diperlukan;
b. Melakukan audit ketaatan (compliance) untuk memastikan
bahwa semua prosedur / area yang diaudit telah sesuai dengan
peraturan, ketentuan, dan prosedur yang berlaku;
c. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan
sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan pemerintah;
d. Melakukan audit kinerja untuk memastikan efisiensi, efektivitas
dan kehematan dari seluruh aspek proses bisnis dan operas!
organisasi di bidang keuangan, akuntansi, operasional,
daya man usia, pemasaran, teknologi informasi dan
sumber
kegiatanlainnya;
e. Melakukan audit atas 3E (ekonomis, efisiensi dan efektivitas / valuefor money audit), evaluasi program, evaluasi kebijakan pemerintah;
f. Melakukan pemberian jasa advis tanpa mengambil alih tanggung
jawab manajernen mencakup antara lain pelatihan, reviu
pengembangan sistem, penilaian mandiri atas pengendalian dan
kinerja;
g. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang
kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen;
h. Membuat laporan hasil pengawasan intern dan menyampaikan
laporan tersebut kepada Bupati Banjarnegara dan auditi;
i. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut
perbaikan yang telah disarankan;
J. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan pengawasan
intern yang dilakukannya;
k. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
1. Pelaksanaan kesekretariatan Inspektorat; dan
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengantugas dan fungsinya.
Supaya APIP melaksanakan tugas pokoknya dengan efektif, harus
menjalankan fungsi:
a. Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan,
efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas
dan fungsi Instansi Pemerintah;
b. Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas
manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah; dan
c. Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan
tugas dan fungsi Instansi Pemerintah.
5. KEWENANGAN INSPEKTORAT
Untuk dapat memenuhi tujuan dan lingkup pengawasan intern secara
memadai, Inspektorat Kabupaten Banjarnegara memiliki kewenangan
untuk:
a. Mengakses seluruh informasi, sistem informasi, catatan,
dokumentasi, aset, dan personil yang diperlukan sehubungan
dengan pelaksanaan fungsi pengawasan intern;
b. Melakukan komunikasi secara langsung dengan pejabat pada satuan
kerja yang menjadi obyek pengawasan dan pegawai lain yang
diperlukan dalam rangka pelaksanaan pengawasan;
c. Memiliki wewenang untuk menyampaikan laporan dan melakukan
konsultasi dengan Bupati dan berkoordinasi dengan pimpinan
lainnya.
d. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor
eksternal.
e. Mengalokasikan sumber daya Inspektorat Kabupaten Banjamegara
serta menetapkan frekuensi, objek, dan lingkup pengawasan intern;
f. Menerapkan teknik-teknik yang diperlukan untuk memenuhi tujuan
pengawasan intern;
g. Meminta dan memperoleh dukungan dan Zatau asistensi yang
diperlukan, baik yang berasal dari internal maupun eksternal
Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan
intern.
6. TANGGUNG JAWAB INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA
Dalam penyelenggaraan fungsi pengawasan intern, Inspektorat
Kabupaten Banjarnegara bertanggung jawab untuk:
a. Secara terus menerus mengembangkan dan meningkatkan
profesionalisme auditor, kualitas proses pengawasan, dan kualitas
hasil pengawasan dengan mengacu kepada standar audit yang
berlaku;
b. Menyusun, mengembangkan, dan melaksanakan Program Kerja
Pengawasan Intern Tahunan yang peduli risiko, khususnya dalam
hal penentuan skala prioritas dan sasaran pengawasan intern
dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya pengawasan,
termasuk mengidentifikasi dan mernutakhirkan data semua unit
kerja yang dapat diawasi (audit universe) serta datal dokumen yang
diperlukan;
c. Menjamin kecukupan dan ketersediaan sumber daya sehingga
dapat menyelenggarakan fungsi pengawasan intern secara optimal;
d. Melakukan pemantauan tindak lanjut hasil pengawan intern;
e. Menyampaikan laporan hasil pengawasan intern dan laporan
berkala aktivitas pelaksanaan fungsi pengawasan intern kepada
Bupati Banjarnegara.
7. TUJUAN, SASARAN, DAN LINGKUP PENGAWASAN INSPEKTORAT
KABUPATEN BAMJARNEGARA
Tujuan penyelenggaraan pengawasan intern oleh Inspektorat Kabupaten
Banjarnegara adalah untuk memberikan nilai tambah bagi pencapaian
tujuan dan sasaran, yaitu:
a. Meningkatnya ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas
pencapaian tujuan dan sasaran penyelenggaraan tugas dan fungsi
Pernerintah Kabupaten Banjarnegara.
b. Meningkatnya efektivitas manajernen risiko dalam penyelenggaraan
tugas dan fungsi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.
c. Meningkatnya tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi yang
bersih dan bebas dari praktik-praktik Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (KKN).
Untuk dapat mencapai tujuan fungsi pengawasan intern tersebut di
atas, maka lingkup pengawasan Inspektorat Kabupaten Banjarnegara
paling kurang meliputi:
a. Audit dengan tujuan tertentu termasuk audit ketaatan untuk
memastikan bahwa penyelenggaraan tugas dan fungsi Unit Kerja/
Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Banjarnegaran telah sesuai ketentuan;
b. Audit kinerja atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Unit Kerja/OPD
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, yang mencakup
audit kinerja atas pengelolaan keuangan daerah dan audit kinerja
atas pelaksanaan tugas dan fungsi Unit Kerja/OPD di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara;
c. Reviu atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Unit KeIja/OPD di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, seperti reviu atas
laporan keuangan Pernerintah Daerah dan reviu atas laporan kinerja
Unit Kerja/ OPDdi lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara;
d. Evaluasi atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Unit Kerja ' OPD di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, seperti evaluasi
atas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)dan evaluasi atas
penggunaan Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan;
e. Pemantauan dan aktivitas pengawasan lainnya yang berupa
asistensi, sosialisasi, dan konsultasi terhadap penyelenggaraan tugas
dan fungsi Unit Kerjaj' OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Banjamegara
8. KODE ETIK DAN STANDAR AUDIT APIP
Piagam Audit Intern mensyaratkan bahwa auditor dalam melaksanakan
pekerjaannya harus senantiasa mengacu pada Standar Audit Intern
Pernerintah Indonesia dan Kode Etik yang dikeluarkan oleh organisasi
profesi (AAIPI).
9. PERSYARATAN AUDITOR YANG DUDUK DALAM UNIT APIP
Persyaratan auditor intern yang duduk dalam Unit APIPpaling kurang
meliputi:
a. Memenuhi sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor danl atau
sertifikasi lain di bidang pengawasan intern pemerintah serta
persyaratan teknis lainnya sesuai peraturan perundang-
undangan;
b. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur,
dan obyektif dalam pelaksanaan tugasnya;
c. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit
dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya;
d. Wajib mematuhi Kode Etik dan Standar Audit Intern Pemerintah
Indonesia;
e. Wajib menjaga kerahasiaan informasi terkait dengan pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab pengawasan intem kecuali diwajibkan
berdasarkan peraturan perundang ....undangan;
f. Memahami prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik,
pengendalian intern pemerintah , dan manajemen risiko; serta
g. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan
profesionalismenya secara terus-menerus.
10. LARANGAN PERANGKAPAN TUGAS DAN JABATAN AUDITOR
a. Auditor APIPtidak boleh terlibat langsung melaksanakan operasional
kegiatan yang diaudit atau terlibat dalam kegiatan lain yang dapat
mengganggu penilaian independensi dan obyektivitas auditor.
b. Auditor APIP tidak boleh merangkap jabatan sebagai pejabat
struktural.
11. HUBUNGAN KERJA DAN KOORDINASI
Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan fungsi
pengawasan intern, lnspektorat Kabupaten Banjarnegara perlu menjalin
kerjasama dan koordinasi dengan koordinasi dengan auditi, APIP
lainnya, Aparat Penegak Hukum (APH),dan pihak terkait lainnya sesuaiperaturan perundang-undangan yang berlaku, serta aparat
pengawasan ekstern pemerintah.
a. INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN AUDITI
1). Dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan intern, maka
hubungan antara Inspektorat Kabupaten Banjarnegara dengan
auditi adalah hubungan kemitraan an tara auditor. dan auditi
atau antara konsultan dengan penerima jasa.
2). Dalam setiap penugasan (baik penugasan assurance maupun
consulting), auditi harus memberikan dan menyajikan informasi
yang relevan dengan ruang lingkup penugasan.
3). Auditi harus menindaklanjuti setiap rekomendasi pengawasan
intern yang diberikan oleh Inspektorat Kabupaten Banjarnegara
dan melaporkan tindak lanjut beserta status atas setiap
rekomendasi pengawasan intern kepada Inspektorat Kabupaten
Banjarnegara sesuai dengan prosedur yang berlaku.
h. INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN APIP
LAINNYA, APARAT PENEGAK HUKUM (APH), DAN P·IHAK
TERKAIT LAINNYA SESUAI PERATURAN PERUNDANG
UNDANGAN YANG BERLAKU
1). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara wajib menggunakan
kebijakan dan peraturan-peraturan di bidang pengawasan yang
dikeluarkan oleh instansi yang berwenang dalam menentukan
arah kebijakan dan program pengawasan intern Inspektorat
Kabupaten Banjarnegara;
2). Berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas)
yang diselenggarakan oleh instansi yang berwenang guna
rnenyarnakan perseps: mengenai kebijakan pengawasan
nasional, sinergi pengawasan nasional, dan mengurangi
turnpang tindih pelaksanaan pengawasan;
3). Koordinasi pelaporan, baik yang bersifat laporan periodik
rnaupun laporan hasil pengawasan.
c. INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA DAN APARAT
PENGAWASAN EKSTERN PEMERINTAH
1). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara menjadi mitra pendamping
bagi aparat pengawasan ekstem selama pelaksanaan
penugasan, baik sebagai penyedia datal informasi maupun
sebagai mitra auditi pada saat pembahasan temuan audit;
2). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara dapat berkoordinasi
dengan aparat pengawasan ekstern pemerintah untuk
rnengurangi duplikasi dengan lingkup penugasan Inspektorat
Kernenterian ILernbaga IDaerah;3). Tindak lanjut dan status atas setiap rekornendasi audit yang
disampaikan aparat pengawasan ekstern pernerintah
rnerupakan bahan pengawasan bagi Inspektorat Kabupaten
Banjarnegara terhadap penyelenggaran tugas dan fungsi
instansi;
4). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara menyampaikan laporan
hasil pengawasan kepada BPK-RI sebagaimana diwajibkan
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 ten tang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan diatur
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2.0.08 tentang
Sistern Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
d. INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN BADAN
PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBAN,GUNAN (BPKP)
1). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara menjadi rnitra kerja bagi
BPKP selaku instansi pembina penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pernerintah (SPIP) dalam rangka
membangun dan meningkatkan pengendalian intern pemerintah
yang meliputi:
a). penerapan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP;
b). sosialisasi SPIP;
c). pendidikan dan pelatihan SPIP;
d). pembimbingan dan konsultansi SPIP; dan
e). peningkatan kompetensi auditor APIP.
2). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara harus menggunakan
peraturan-peraturan di bidang Jabatan Fungsional Auditor yang
dikeluarkan oleh BPKP selaku Instansi Pembina Jabatan
Fungsional Auditor.
12. PENILAIAN BERKALA
a. Pimpinan Unit APIP secara berkala harus menilai apakah tujuan,
wewenang, dan tanggung jawab yang didefinisikan dalam Piagam ini
tetap memadai dalam kegiatan pengawasan intern sehingga dapat
mencapai tujuannya.
b. Hasil penilaian secara berkala harus dikomunikasikan kepada Bupati
Banjarnegara.
13.PENUTUP
Piagam Audit Intern mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
diperlukan maka akan dilakukan perubahan dan/ atau penyempurnaan
guna menjamin keselarasan dengan praktik-praktik terbaik dibidang
pengawasan, perubahan lingkungan organisasi, dan perkembangan
praktik-praktik penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah.
Ditetapkan di
Pada Tanggal
: Banjarnegara
: 30 Agustus 2017