PEMERINTAH PROVINSI
BENGKULU
PERATURAN DAERAHPEMERINTAH PROVINSI BENGKULU
NOMOR 7 TAHUN 2017
TENTANG
GUBERNUR BENGKULU
PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU
NOMOR 7 TAHUN 2017
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU
NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH DAERAH PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016-2021
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR BENGKULU,
Menimbang : a. bahwa penjabaran visi, misi dan program Gubernur Bengkulu
telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu
Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021;
b. bahwa dalam pelaksanaannya terjadi perubahan yang
mendasar dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi
Bengkulu Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Bengkulu serta Surat
Edaran Bersama (SEB) Menteri Dalam Negeri dan Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Nomor
050/4936/SJ dan Nomor 0430/M.PPN/12/2016 tanggal 23
Desember 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelarasan
RPJMD dengan RPJMN 2015-2019 serta penyelarasan terhadap
5 (lima) Program Prioritas Provinsi Bengkulu;
c. bahwa berdasarkan Pasal 50 ayat (1) Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah, dalam hal terjadi perubahan yang
mendasar maka rencana pembangunan daerah dapat diubah;
SALINAN
d. bahwa untuk menyesuaikan dengan peraturan dan kebijakan
sebagaimana tercantum pada huruf b, perlu dilakukan
Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 6
Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d, perlu ditetapkan
Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 6 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang–Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang–Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang Pembentukan
Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indoensia
Tahun 1967 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2828);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725);
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang
berlakunya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1967 dan
Pelaksanaan Pemerintahan di Provinsi Bengkulu (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun1968 Nomor 34, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2854);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5887);
11. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
14. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 4 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Bengkulu Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Provinsi Bengkulu Tahun 2008 Nomor 4), sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 15
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Provinsi Bengkulu Nomor 4 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Bengkulu
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu Tahun
2013 Nomor 15);
15. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 6 Tahun 2010
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran
Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2010 Nomor 6);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BENGKULU
dan
GUBERNUR BENGKULU
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 6 TAHUN 2016
TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH PROVINSI BENGKULU TAHUN 2016-2021.
Pasal I
Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor
6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah
Provinsi Bengkulu Tahun 2016 Nomor 6), diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan Pasal 3 di ubah sehingga berbunyi sebgai berikut:
Pasal 3
(1) RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 disusun
dengan sistematika sebagai berikut:
a. BAB I
b. BAB II
c. BAB III
d. BAB IV
e. BAB V
f. BAB VI
g. BAB VII
h. BAB VIII
i. BAB IX
j. BAB X
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Pendahuluan;
Gambaran Umum Kondisi Daerah;
Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
dan Kerangka Pendanaan;
Analisis Isu-Isu Strategis;
Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran;
Strategi dan Arah Kebijakan;
Kebijakan Umum dan Program
Pembangunan Daerah;
Indikasi Rencana Program Prioritas Yang
Disertai Kebutuhan Pendanaan;
Penetapan Indikator Kinerja Daerah; dan
Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan.
(2) Penjabaran RPJMD berikut matriknya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
2. Ketentuan ayat (4) Pasal 7 diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 7
(1) Gubernur melakukan pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan RPJMD.
(2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. kebijakan perencanaan RPJMD; dan
b. pelaksanaan RPJMD.
(3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. kebijakan perencanaan RPJMD;
b. pelaksanaan RPJMD; dan
c. hasil RPJMD.
(4) Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Kepala Badan
Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah.
(5) Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal II
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran
Daerah Provinsi Bengkulu.
Ditetapkan di Bengkulu
pada tanggal 12 September 2017
Plt. GUBERNUR BENGKULU,
ttd
H. ROHIDIN MERSYAH
Diundangkan di Bengkulu
pada tanggal 12 September 2017
Plt. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI BENGKULU
ASISTEN ADMINISTRASI UMUM,
ttd
H.GOTRI SUYANTO
LEMBARAN DAERAH PROVINSI BENGKULU TAHUN 2017 NOMOR 7
NOREG PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU : (7/191/2017).
Perubahan Rencana Pembanguanan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
i
GUBERNUR BENGKULU
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa, karena atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 dapat diselesaikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Penyusunan Perubahan RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 didasarkan kepada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Tujuan penyusunan Perubahan RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 adalah untuk memberikan arah bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun ke depan. Secara umum materi Perubahan RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 berisi tentang visi, misi, tujuan, sasaran dan program Kepala Daerah. Perubahan RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 ini harus menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan, baik itu pemerintah daerah, masyarakat, maupun dunia usaha dalam mewujudkan Visi dan Misi Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 secara sinergis, koordinatif dan saling melengkapi.
Harapan kami dalam mengemban amanah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu masa bakti 2016-2021 adalah mengajak seluruh pemangku kepentingan secara bersama-sama berbuat untuk membenahi dan mensejahterakan masyarakat Provinsi Bengkulu. Dengan bekerja keras dan dengan ketulusan hati serta penuh rasa tanggung jawab, Insya Allah kita dapat mewujudkan Visi : “Terwujudnya Bengkulu Yang Maju, Sejahtera, Bermartabat, dan Berdaya Saing”.
Sebagai penutup, saya menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada DPRD Provinsi Bengkulu dan semua pihak yang telah membantu penyusunan Perubahan RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 ini. Semoga segala upaya yang mulia dari kita dalam menata pembangunan Provinsi Bengkulu ke depan selalu mendapatkan bimbingan dan ridho Allah SWT, sehingga membuahkan hasil yang berdaya guna dan memberikan maslahat bagi masyarakat Provinsi Bengkulu.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
ii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI.............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………………………………….
DAFTAR TABEL …………………………………………………………......…………………………………….
i
ii
iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................... 1
1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN ………………………………………………….. 3
1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN …………………………………………………. 4
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN ……........................................................ 10
1.5 MAKSUD DAN TUJUAN ……………………………………………………………… 12
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ……………………………………………….. 13
2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI ………………………………………….. 13
2.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT………………………………………. 36
2.3 ASPEK PELAYANAN UMUM ……………………………………………………….. 46
2.4. ASPEK DAYA SAING DAERAH………………………………………………………. 59
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN ……………………………………………………………………………………..
63
3.1 KINERJA KEUANGAN MASA LALU ……………………………………………… 63
3.2
3.3
KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU ….………………
KERANGKA PENDANAAN ...............................................................
82
84
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS ……………………………………………………………… 94
4.1 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN ……………………………………………. 94
4.2 ISU STRATEGIS ………………………………….………………………………………. 104
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN …………………………………………………….. 122
5.1 VISI …………………………………………………………………………………………… 122
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
iii
5.2 MISI ………………………………………………………………..…………………........ 123
5.3 TUJUAN DAN SASARAN ……………………………………………………………. 121
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ………………………………………………………. 135
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH…………… 161
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN …………………................................................
198
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH…………………………………………. 298
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN……………………………… 310
10.1 PEDOMAN TRANSISI ………………………............................................. 310
10.2 KAIDAH PELAKSANAAN ................................................................. 310
Perubahan Rencana Pembanguanan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
iv
DAFTAR GAMBAR
Hal
BAB I PENDAHULUAN
Gambar 1.1 Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Daerah dan Nasional 5
Gambar 1.2 Hubungan RPJMD dengan Dokumen Lainnya 6
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Gambar 2.1 Peta Administratif Provinsi Bengkulu 14
Gambar 2.2 Ketinggian Tempat di Provinsi Bengkulu 16
Gambar 2.3 Perkembangan IPM Provinsi Bengkulu dan Nasional Tahun 2011-2016 39
Gambar 2.4 Angka Melek Huruf Menurut Kab/Kota di Provinsi Bengkulu Tahun 2016 41
Gambar 2.5 Angka Harapan Hidup Provinsi Bengkulu Tahun 2011-2016 42
Gambar 2.6 Jumlah Puskesmas Per Kabupaten/Kota Tahun 2015 50
Gambar 2.7 Jumlah Puskesmas Pembantu Per Kabupaten/Kota Tahun 2016 50
Gambar 2.8 Jumlah Tenaga Kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun 2015 51
Gambar 2.9 Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 Penduduk Tahun 2015 51
Gambar 2.10 Sebaran Tenaga Kesehatan Menurut Sarana Kesehatan Tahun 2015 52
Gambar 2.11 Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Februari
2017
56
Gambar 2.12 Persentase Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Menurut Jenis
Kekerasan di Provinsi Bengkulu Tahun 2014
59
Perubahan Rencana Pembanguanan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
v
DAFTAR TABEL
Hal
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Tabel 2.1 Luas wilayah Provinsi Bengkulu dirinci menurut Kabupaten/Kota 12
Tabel 2.2 Jumlah Kabupaten, Kecamatan, dan Kelurahan/Desa Provinsi Bengkulu
Tahun 2015
13
Tabel 2.3 Luas Hutan Menurut Fungsinya dan Kabupaten/Kota (Ha) Provinsi
Bengkulu Tahun 2016
15
Tabel 2.4 Luas Panen dan Produksi Padi Sawah dan Ladang menurut
Kabupaten/Kota, Provinsi Bengkulu Tahun 2014 dan 2015
16
Tabel 2.5 Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Swasta menurut lokasi
komoditi dan keadaan tanaman Provinsi Bengkulu Tahun 2015
18
Tabel 2.6 Luas Areal dan Produksi Perkebunan rakyat menurut kabupaten/kota,
Provinsi Bengkulu tahun 2014 dan 2015
19
Tabel 2.7 Produksi dan Rumah Tangga Nelayan Provinsi Bengkulu Tahun 2015
dan 2016
22
Tabel 2.8 Potensi Bencana Alam di Provinsi Bengkulu 24
Tabel 2.9 Jumlah Penduduk Menurut Kab/Kota Tahun 2012 – 2016 25
Tabel 2.10 PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bengkulu Tahun 2012-2016 36
Tabel 2.11 PDRB ADHB per Kabupaten/Kota Provinsi Bengkulu Tahun 2013-2016 37
Tabel 2.12 Perbandingan PDRB Provinsi Bengkulu dan PDB Nasional Tahun 2012 –
2016
38
Tabel 2.13 Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) Provinsi Bengkulu Menurut
Kabupaten/Kota Tahun 2011 – 2016
39
Tabel 2.14 Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM)
Provinsi Bengkulu Tahun 2011 – 2016
40
Tabel 2.15
Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Bayi dan Angka Kematian
Ibu Provinsi Bengkulu Tahun 2012-2016
42
Tabel 2.16 Angka Kemiskinan Provinsi Bengkulu Tahun 2011 – 2017 43
Tabel 2.17 Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota (%) Provinsi
Bengkulu Tahun 2013-2017.
43
Perubahan Rencana Pembanguanan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
vi
Tabel 2.18 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin, Garis Kemiskinan dan
Koefisien Gini Provinsi Bengkulu Tahun 2014-2017
43
Tabel 2.19 Jenis dan Jumlah Sarana Olahraga Pemprov Bengkulu 45
Tabel 2.20 Prestasi POPNAS Provinsi Bengkulu 46
Tabel 2.21 Rasio Murid-Guru dan Murid-Sekolah 47
Tabel 2.22 Data Akreditasi SD Di Provinsi Bengkulu Tahun 2015 47
Tabel 2.23 Data Akreditasi SLTP Di Provinsi Bengkulu Tahun 2015 48
Tabel 2.24 Data Akreditasi SLTA Di Provinsi Bengkulu Tahun 2015 48
Tabel 2.25 Data Akreditasi SMK Di Provinsi Bengkulu Tahun 2015 49
Tabel 2.26 Kondisi Jalan di Provinsi Bengkulu Tahun 2016 53
Tabel 2.27 Kondisi Jalan Desa se Provinsi Bengkulu Tahun 2015 53
Tabel 2.28 Jalur Penerbangan di Provinsi Bengkulu Tahun 2017 54
Tabel 2.29 IPG Provinsi Bengkulu Tahun 2013-2014 57
Tabel 2.30 IDG Provinsi Bengkulu Tahun 2013-2014 58
Tabel 2.31
Jumlah Kecamatan dan Desa di Provinsi Bengkulu Yang Belum Teraliri
Listrik Tahun 2015
61
Tabel 2.32 Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan di Provinsi Bengkulu 62
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA
PENDANAAN
Tabel 3.1 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2010 s/d
2016 Provinsi Bengkulu
64
Tabel 3.2 Persentase Proporsi Realisasi Komponen pendapatan terhadap total
pendapatan daerah Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2016
65
Tabel 3.3 Proporsi Realisasi komponen pendapatan terhadap total pendapatan
daerah Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2015
66
Tabel 3.4 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Bengkulu
Tahun Anggaran 2010-2016
67
Tabel 3.5 Target dan Realisasi Pajak Daerah Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran
2010-2016
68
Tabel 3.6 Target dan Realisasi Retribusi Daerah Provinsi Bengkulu Tahun
Anggaran 2010-2016
68
Perubahan Rencana Pembanguanan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
vii
Tabel 3.7 Target dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2016
69
Tabel 3.8 Target dan Realisasi Lain-lain PAD yang sah Provinsi Bengkulu Tahun
Anggaran 2010-2015
69
Tabel 3.9 Target dan Realisasi Dana Perimbangan Provinsi Bengkulu Tahun
Anggaran 2010-2016
70
Tabel 3.10 Target dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak/Dana Bagi Hasil Bukan Pajak
Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2016
70
Tabel 3.11 Target dan Realisasi Dana Alokasi Umum Provinsi Bengkulu Tahun
Anggaran 2010-2016
71
Tabel 3.12 Target dan Realisasi Dana Alokasi Khusus Provinsi Bengkulu Tahun
Anggaran 2010-2016
71
Tabel 3.13 Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah Provinsi Bengkulu
Tahun Anggaran 2010-2016
72
Tabel 3.14 Target dan Realisasi Pendapatan Hibah Provinsi Bengkulu Tahun
Anggaran 2010-2016
72
Tabel 3.15 Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Provinsi Bengkulu 73
Tabel 3.16 Analisis Rasio Keuangan Provinsi Bengkulu Tahun 2013-2015 74
Tabel 3.17 Target dan Realisasi Belanja Daerah Provinsi Bengkulu Tahun
Anggaran 2010-2015
75
Tabel 3.18 Target dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Provinsi Bengkulu Tahun
Anggaran 2010-2015
76
Tabel 3.19 Target dan Realisasi Belanja Pegawai Provinsi Bengkulu Tahun
Anggaran 2010-2015
76
Tabel 3.20 Target dan Realisasi Belanja Subsidi Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran
2010-2015
76
Tabel 3.21 Target dan Realisasi Belanja Hibah Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran
2010-2015
77
Tabel 3.22 Target dan Realisasi Belanja Bantuan Sosial Provinsi Bengkulu Tahun
Anggaran 2010-2015
77
Tabel 3.23 Target dan Realisasi Belanja Bantuan Keuangan kepada
Kabupaten/Kota Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2015
78
Perubahan Rencana Pembanguanan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
viii
Tabel 3.24 Target dan Realisasi Belanja Tidak Terduga Provinsi Bengkulu Tahun
Anggaran 2010-2015
78
Tabel 3.25 Target dan Realisasi Belanja Bantuan Bagi Hasil kepada
Kabupaten/Kota Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2015
79
Tabel 3.26 Target dan Realisasi Belanja Langsung Provinsi Bengkulu Tahun
Anggaran 2010-2015
79
Tabel 3.27 Target dan Realisasi Belanja Pegawai Pada Belanja Langsung Provinsi
Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2015
80
Tabel 3.28 Target dan Realisasi Belanja Barang dan Jasa Provinsi Bengkulu Tahun
Anggaran 2010-2015
80
Tabel 3.29 Target dan Realisasi Belanja Modal Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran
2010-2015
81
Tabel 3.30 Rincian Target dan Realisasi Belanja Penerimaan Pembiayaan Provinsi
Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2015
81
Tabel 3.31 Rincian Estimasi dan Realisasi SILPA Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran
2010-2015
82
Tabel 3.32 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhaan Kebutuhan Aparatur Provinsi
Bengkulu
82
Tabel 3.33 Defisit Riil Anggaran Provinsi Bengkulu 83
Tabel 3.34 Komposisi Penutp Defisit Rill Anggaran Provinsi Bengkulu 83
Tabel 3.35 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Provinsi Bengkulu 84
Tabel 3.36 Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Perioritas Utama
Provinsi Bengkulu
85
Tabel 3.37 Proyeksi Pendapatan Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 91
Tabel 3.38 Proyeksi Belanja Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 92
Tabel 3.39 Proyeksi Pembiayaan Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 93
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Tabel 4.1 Keselarasan Isu Strategis Pembangunan Daerah 113
Perubahan Rencana Pembanguanan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
ix
BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
Tabel 5.1 Koherensi Visi, Misi dan Prioritas RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun
2016-2021
129
Tabel 5.2 Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Utama Daerah 136
Tabel 5.3 Keselarasan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah 140
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan 162
Tabel 6.2 Keselarasan Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah 170
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Tabel 7.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah 199
Tabel 7.2 Keselarasan Program Prioritas Pembangunan Daerah 216
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI
KEBUTUHAN PENDANAAN
Tabel 8.1 Rekapitulasi Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai
Kebutuhan Pendanaan
237
Tabel 8.2 Program Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2016-2021 239
Tabel 8.3 Keselarasan Indikasi Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Strategis Nasional di
Daerah
293
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja 299
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengacu kepada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN), Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah maka
Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu perlu menyiapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana
Tahunan atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang dilaksanakan melalui Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) oleh unsur penyelenggaraan pemerintahan di daerah
dengan melibatkan masyarakat.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menyiapkan
Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah sebagai penjabaran dari visi,
misi, dan program Kepala Daerah terpilih yang telah dilantik pada tanggal 12 Februari 2016 ke
dalam strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program prioritas Kepala Daerah, dan
arah kebijakan keuangan daerah.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, selanjutnya Rancangan Awal RPJMD 2016-2021 yang telah
disusun oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah tersebut akan disampaikan
kepada semua Kepala Perangkat Daerah (PD) untuk digunakan sebagai rujukan penyusunan
Rancangan Rencana Strategis Perangkat Daerah (RENSTRA PD).
Dalam rangka penyusunan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),
perlu diselenggarakan Musrenbang Perubahan RPJMD dengan menggunakan Rancangan Awal
RPJMD 2016-2021 sebagai bahan pembahasan pokok. Penyelenggaraan Musrenbang RPJMD
bertujuan untuk (1) Mendukung koordinasi lintas pelaku pembangunan; (2) Menjamin terciptanya
integrasi, sinkronisasi, dan sinergi; (3) Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; (4) Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
2
(5) Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan dalam kurun waktu jangka menengah selama lima tahun ke depan.
Dengan perhatian pada semangat partisipatif yang ada dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka penyusunan dokumen
Perubahan RPJMD 2016-2021 perlu dilakukan secara partisipatif dengan memastikan
kesepahaman dan komitmen bersama dari para pengambil keputusan dan pelaksana kebijakan
publik terutama pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, serta
dengan melibatkan peran serta dan kontribusi lintas pelaku lainnya seperti kalangan dunia usaha
dan lembaga swadaya masyarakat yang mewakili aspirasi masyarakat madani (civil society) di
tingkat Povinsi dan Kabupaten/Kota.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Pasal 50 menyatakan
bahwa :
(1) Rencana pembangunan daerah dapat diubah dalam hal:
a. Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan dan substansi yang
dirumuskan belum sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan;
b. Terjadi perubahan yang mendasar; atau
c. Merugikan kepentingan nasional.
(2) Perubahan rencana pembangunan daerah ditetapkan dengan peraturan daerah.
Berkaitan dengan hal di atas, maka yang menjadi landasan Perubahan RPJMD Provinsi Bengkulu
Tahun 2016-2021 dikarenakan terjadi perubahan yang mendasar yaitu :
1. RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 yang ditetapkan pada tanggal 6 september 2016
dalam penyusunannya berpedoman pada Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 8 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Bengkulu dan Lembaga Teknis Daerah sedangkan RKPD Provinsi Bengkulu Tahun 2017
dalam penyusunannya berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 Tanggal 29
November 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Bengkulu.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
3
2. Keluarnya Surat Edaran Bersama (SEB) Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Nomor 050/4936/SJ dan Nomor
0430/M.PPN/12/2016 tanggal 23 Desember 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelarasan
RPJMD dengan RPJMN 2015-2019.
3. Penyesuaian substansi RPJMD Provinsi Bengkulu tahun 2016-2021 terhadap 5 (lima) Program
Prioritas Gubernur Bengkulu.
Ketiga hal tersebut menjadi dasar untuk dilakukannya Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021.
1.2 Dasar Hukum Penyusunan
1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang Pembentukan Provinsi Bengkulu
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2828);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5657);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
5. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
4
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,Tatacara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Kajian Lingkungan
Hidup Strategis Dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah ( Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 994);
8. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 4 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu
Tahun 2008 Nomor 4), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu
Nomor 15 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 4
Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Bengkulu Tahun
2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2013 Nomor 15);
9. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Bengkulu Tahun 2012-2032 (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2012 Nomor 2);
10. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 6 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2010 Nomor 6);
11. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah
Provinsi Bengkulu Tahun 2016 Nomor 6/205);
12. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Bengkulu (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2016 Nomor 8).
1.3. Hubungan Antar Dokumen
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun
2016-2021 memiliki keterkaitan yang erat dengan dokumen perencanaan lainnya. Penyusunan
RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bengkulu Tahun 2005-2025 dan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Provinsi Bengkulu Tahun 2012-2032 serta mempedomani Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 serta memperhatikan RPJMD dan RTRW Provinsi
tetangga.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
5
Gambar 1.1.
Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Daerah dan Nasional
Sebagai subsistem, maka berbagai dokumen perencanaan yang berkaitan dengan Perubahan
RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 juga perlu ditelaah, baik dokumen pada level nasional
dan Provinsi tetangga, yaitu :
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;
2. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
3. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bengkulu;
4. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi bengkulu;
5. Rencana Tata Ruang Wilayah dan RPJMD tetangga Provinsi Bengkulu, seperti Provinsi
Sumatera Barat, Provinsi Jambi, Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Lampung;
6. Dokumen terkait lainnya (yang bersifat perencanaan sektoral);
Skema hubungan antara Perubahan RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 dengan
dokumen lainnya dapat dilihat dalam Gambar berikut ini.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
6
Gambar 1.2.
Hubungan RPJMD dengan Dokumen Lainnya
Secara lebih terperinci hubungan antara RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya adalah
sebagai berikut :
A. RPJMD dan RPJPD Provinsi Bengkulu
RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 merupakan rencana pembangunan tahap
ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2005-2025. Oleh
sebab itu, penyusunan RPJMD selain memuat visi, misi dan program Gubernur dan Wakil
Gubernur periode 2016-2021, juga berpedoman pada visi dan misi Provinsi Bengkulu
beserta arah pembangunannya dalam RPJPD Provinsi Bengkulu Tahun 2005-2025
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari visi Pembangunan Nasional Tahun 2005-
2025 yang diarahkan pada pencapaian tujuan nasional.
Untuk mewujudkan visi pembangunan jangka panjang “Provinsi Bengkulu yang sejahtera,
adil dan demokrasi bertumpu pada sumber daya manusia unggul dan bertaqwa serta
perekonomian kokoh”, ditempuh melalui 5 (lima) misi pembangunan yaitu :
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang menguasai IPTEK dan IMTAQ;
2. Mewujudkan infrastruktur yang berkualitas, merata dan bermanfaat;
3. Mewujudkan perekonomian yang berdaya saing tinggi;
4. Mewujudkan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan;
5. Mewujudkan masyarakat adil dan demokrasi.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
7
Pada tahap ketiga RPJPD Provinsi Bengkulu, fokus pembangunan masing-masing misi
diarahkan pada pemanfaatkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang
dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan
keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan
ilmu dan teknologi yang terus meningkat, yang difokuskan kepada:
1. Kesejahteraan masyarakat Provinsi Bengkulu terus meningkat sebanding dengan
tingkat kesejahteraan daerah-daerah di wilayah Indonesia yang berpenghasilan
menengah, dan merata yang didorong oleh meningkatnya pertumbuhan ekonomi
yang berkualitas disertai terwujudnya lembaga jaminan sosial. Kualitas sumberdaya
manusia terus membaik ditandai oleh meningkatnya kualitas relevasi pendidikan,
termasuk yang berbasis keunggulan lokal dan didukung oleh manajemen pelayanan
pendidikan yang efisien dan efektif; meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi
masyarakat; meningkatnya kesejahteraan gender; meningkatnya tumbuh kembang
optimal, serta, kesejahteraan dan perlindungan anak; tercapainya kondisi penduduk
tumbuh seimbang; dan mantapnya budaya dan karakter bangsa.
2. Pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan yang semakin mantap dicerminkan
oleh terjaganya daya dukung lingkungan dan kemampuan pemulihan untuk
mendukung kualitas kehidupan sosial dan perekonomian secara serasi, seimbang
dan lestari; terus membaiknya pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya alam
yang diimbangi dengan upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup dan didukung oleh
meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat; serta semakin
mantapnya kelembagaan dan kapasitas penataan ruang di seluruh wilayah Provinsi
Bengkulu. Peningkatan pemantapan pembangunan kelembagaan dan kapasitas
antisipatif serta penanggulangan bencana di setiap tingkatan pemerintahan dan
disertai partisipasi aktif masyarakat dalam penanggulangan bencana alam.
3. Daya saing perekonomian Provinsi Bengkulu semakin meningkat, terutama industri
rakyat berbasiskan sumber daya lokal meliputi pertanian, kelautan dan sumber daya
alam lainnya secara berkelanjutan; terpenuhinya ketersediaan infrastruktur yang
didukung oleh mantapnya kerja sama pemerintah dan dunia usaha, makin selarasnya
pembangunan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi dan industri serta
terlaksananya penataan kelembagaan ekonomi untuk mendorong peningkatan
efisiensi, produktivitas, penguasaan dan penerapan teknologi oleh masyarakat dalam
kegiatan perekonomian.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
8
4. Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rencana tata ruang ditandai oleh
berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi; peningkatan pasokan tenaga
listrik yang lebih optimal dan efisien sesuai kebutuhan sehingga elektrifikasi rumah
tangga dan elektrifikasi perdesaan dapat teratasi dengan baik; terselenggaranya
pelayanan pos dan telematika yang efisien; terwujudnya konservasi sumber daya air
yang mampu menjaga keberlanjutan fungsi sumber daya air dan pengembangan
sumber daya air serta terpenuhinya penyediaan air minum untuk memenuhi
kebutuhan dasar masyarakat. Selain itu, pengembangan infrastruktur perdesaan
akan terus dikembangkan, terutama untuk mendukung pembangunan pertanian.
Sejalan dengan itu, pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana
dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat terus meningkat karena didukung
oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan
akuntabel. Kondisi itu semakin mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman
kumuh.
5. Pembangunan kelembagaan politik dan hukum terus ditingkatkan dan diupayakan
dalam rangka terwujudnya konsolidasi demokrasi yang kokoh dalam berbagai aspek
kehidupan politik serta supremasi hukum dan penegakan hak-hak asasi manusia;
peningkatan pembangunan tata kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa
yang berdasarkan hukum, serta birokrasi yang profesional dan netral lebih
ditingkatkan demi terwujudnya masyarakat Provinsi Bengkulu yang sejahtera, adil
dan demokratis.
B. RPJMD dengan RTRW Provinsi Bengkulu
Penyusunan RPJMD memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai pola dan struktur
tata ruang yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu
Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bengkulu Tahun
2012-2032, sebagai acuan untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program
pembangunan yang berkaitan pemanfaatan ruang.
Penelaahan rencana tata ruang bertujuan untuk melihat kerangka pemanfaatan ruang
daerah dalam 5 (lima) tahun mendatang. Kebijakan penataan ruang Provinsi
Bengkulu sesuai dengan RPJPD Tahun 2012-2032 dalam rangka mendukung capaian
RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 dilakukan untuk:
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
9
1. Meningkatkan aksesibilitas dan pemerataan pelayanan sosial ekonomi dan budaya
ke seluruh wilayah provinsi;
2. Memelihara dan mewujudkan kelestarian lingkungan hidup, serta mengurangi resiko
bencana alam;
3. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang kawasan budidaya sesuai dengan daya
dukung dan daya tampung lingkungan;
4. Meningkatkan produktifitas sektor-sektor unggulan sesuai dengan daya dukung
lahan;
5. Membuka peluang investasi dalam rangka meningkatkan perekonomian wilayah
dengan mengutamakan kepentingan masyarakat dan memperhatikan kelestarian
lingkungan hidup ;
6. Mengentaskan kemiskinan di kawasan tertinggal;
7. Mendukung fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan
Dalam menyusun RPJMD ini juga selain berpedoman pada RTRW daerah sendiri, juga perlu
memperhatikan RTRW daerah lain, guna tercipta sinkronisasi dan sinergi pembangunan
jangka menengah daerah antar kabupaten/kota serta keterpaduan struktur dan pola
ruang kabupaten/kota lainnya, terutama yang berdekatan atau yang ditetapkan sebagai
satu kesatuan wilayah pembangunan kabupaten/kota, dan atau yang memiliki hubungan
keterkaitan atau pengaruh dalam pelaksanaan pembangunan daerah.
C. RPJMD dengan Rencana Strategis Perangkat Daerah
RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 menjadi pedoman dalam penyusunan
Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-PD) dalam rentang waktu 5 (lima)
tahun. Renstra PD merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen
perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program
dan kegiatan setiap urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5
(lima) tahunan, yang disusun oleh setiap Perangkat Daerah (PD) di bawah koordinasi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu.
D. RPJMD dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Pelaksanaan RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 setiap tahunnya akan dijabarkan
ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), sebagai suatu dokumen perencanaan
tahunan Pemerintah Provinsi Bengkulu yang memuat prioritas program dan kegiatan
dari Rencana Kerja Perangkat Daerah. RKPD merupakan bahan utama pelaksanaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah Provinsi Bengkulu yang
dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat Desa hingga Kabupaten.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
10
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I. Pendahuluan
Bagian ini menjelaskan mengenai latar belakang penyusunan RPJMD, dasar hukum penyusunan,
hubungan antara dokumen RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya, sistematika penulisan
RPJMD serta maksud dan tujuan penyusunan RPJMD.
BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah
Gambaran umum kondisi daerah menjelaskan tentang kondisi geografi dan demografi Provinsi
Bengkulu serta indikator capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah Provinsi
Bengkulu yang meliputi 3 (tiga) aspek utama, yaitu aspek kesejahteraan masyarakat, aspek
pelayanan umum dan aspek daya saing daerah.
Analisis gambaran umum kondisi daerah memberikan pemahaman tentang apa, bagaimana, dan
sejauh mana keberhasilan pembangunan daerah yang dilakukan selama ini, dan/atau
mengidentifikasi faktor-faktor atau berbagai aspek yang nantinya perlu ditingkatkan untuk
optimalisasi pencapaian keberhasilan pembangunan daerah.
BAB III. Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
Bab ini menyajikan gambaran hasil pengolahan data dan analisis terhadap pengelolaan keuangan
daerah yang meliputi Kinerja keuangan Masa Lalu (Kinerja Pelaksanaan APBD dan Neraca Daerah),
Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu (Proporsi Penggunaan Anggaran dan Analisis
Pembiayaan) dan Kerangka Pendanaan (Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta
Prioritas Utama, Proyeksi Data Masa Lalu dan Penghitungan Kerangka Pendanaan). Analisis
pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran
tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan
pembangunan daerah.
BAB IV. Analisis Isu-Isu Strategis
Penyajian isu-isu strategis daerah meliputi permasalahan pembangunan dan isu-isu strategis
daerah. Permasalahan-permasalahan daerah yang disajikan adalah permasalahan-permasalahan
pembangunan dan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Isu-isu strategis daerah dapat
berasal dari permasalahan-permasalahan daerah maupun yang berasal dari dunia internasional,
kebijakan nasional maupun regional. Hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah isu tersebut
dapat memberikan manfaat/pengaruh dimasa datang terhadap daerah tersebut.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
11
BAB V. Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran
Bab ini berisi tentang visi dan misi Kepala Daerah terpilih yang sekaligus sebagai visi dan misi
RPJMD Provinsi Bengkulu 2016-2021 beserta penjelasannya. Bab ini juga menjelaskan mengenai
tujuan dan sasaran dari setiap misi.
Bab VI. Strategi Dan Arah Kebijakan
Dalam bagian ini diuraikan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah
kebijakan dari setiap strategi.
BAB VII. Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan Daerah
Bab ini menjabarkan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan
berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja. Selain itu disajikan pula
penjelasan tentang hubungan antara program pembangunan daerah dengan indikator kinerja
yang dipilih.
BAB VIII. Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
Bab ini menguraikan hubungan urusan pemerintah dengan PD terkait beserta program yang
menjadi tanggung jawab PD. Pada bagian ini disajikan pula pencapaian target indikator kinerja per
program termasuk pagu indikatif per tahunnya dan target indikator kinerja pada akhir periode
perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode
perencanaan.
BAB IX. Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran
keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode
masa jabatan. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program
pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun
sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.
BAB X. Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan
Bab ini menjelaskan 2 (dua) hal yaitu pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan. Bagian pedoman
transisi menjelaskan bahwa RPJMD menjadi pedoman penyusunan RKPD dan RAPBD tahun
pertama di bawah kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih hasil
Pemilukada pada periode berikutnya. Bagian kaidah pelaksanaan menjelaskan bahwa seluruh
stakeholder pembangunan berkewajiban untuk melaksanakan program-program dalam RPJMD
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
12
dengan sebaik-baiknya. RPJMD juga merupakan pedoman bagi setiap kepala PD untuk menyusun
Renstra PD dan pedoman bagi Bappeda dalam menyusun RKPD.
1.5 Maksud dan Tujuan
RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 merupakan dokumen yang ditetapkan dengan
Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu yang dilaksanakan selama periode 5 (lima) tahun
dalam rangka melaksanakan ketentuan sebagaimana diamanatkan pada Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Maksud dari penyusunan Perubahan RPJMD Tahun 2016-2021 adalah :
a. Menjabarkan visi, misi dan program prioritas Kepala Daerah ke dalam rencana
pembangunan periode 5 (lima) tahun yang bersifat indikatif;
b. Menjabarkan kebijakan pembangunan jangka panjang daerah; dan
c. Mensinergikan dan menyelaraskan kebijakan dan program pembangunan baik di tingkat
pusat maupun di daerah, serta aspirasi masyarakat.
Tujuan Penyusunan Perubahan RPJMD Provinsi Bengkulu periode 2016-2021 adalah (1) untuk
memberikan landasan yang tepat dan gambaran akan kemajuan yang akan dicapai daerah dalam
menyusun perencanaan setiap tahunnya secara terintegrasi antar PD; (2) untuk menterjemahkan
visi-misi pemerintah daerah secara konkrit dan (3) untuk menilai tingkat capaian target dan
program/kegiatan yang telah dilaksanakan serta penyesuaian dengan target nasional (RPJMN
2015-2019). Selanjutnya dokumen RPJMD Provinsi Bengkulu 2016-2021 ini akan menjadi acuan
untuk penyusunan :
a. Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD);
b. Rencana Kerja Tahunan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu dalam bentuk dokumen
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Bengkulu; serta
c. Sebagai landasan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(RAPBD) Provinsi Bengkulu.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
13
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1. Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
Provinsi Bengkulu dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang
Pembentukan Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2828). Pada awalnya, Provinsi Bengkulu
merupakan Karesidenan yang tergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan. Sejak Tahun 1967,
Provinsi Bengkulu mengalami beberapa kali pemekaran. Semula Provinsi Bengkulu terdiri dari 3
(tiga) Kabupaten dan 1 (satu) Kota, akan tetapi sejak dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Seluma, dan Kabupaten
Kaur kemudian Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong
dan Kabupaten Kepahiang, serta dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2008
tentang Pembentukan Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), maka Provinsi Bengkulu terdiri dari
9 (Sembilan) Kabupaten dan 1 (satu) Kota, dan 128 (seratus dua puluh delapan) Kecamatan.
Provinsi Bengkulu terletak di wilayah pantai barat Pulau Sumatera yang berhadapan langsung
dengan Samudera Hindia dengan garis pantai sepanjang 525 km. Wilayah di bagian timur
merupakan daerah berbukit-bukit yang merupakan bagian dari Bukit Barisan yang membentang di
sepanjang Pulau Sumatera dan bagian lainnya merupakan wilayah yang relatif datar. Secara
astronomis, Provinsi Bengkulu terletak di pantai barat Pulau Sumatera pada garis lintang 2°16´ -
3°31’ LS dan garis bujur 101°1´ - 103°41’ BT, sedangkan secara administratif berbatasan dengan
wilayah-wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara dengan Provinsi Sumatera Barat
2. Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia dan Provinsi Lampung.
3. Sebelah Barat dengan Samudera Hindia.
4. Sebelah Timur dengan Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan.
Adapun luas wilayahnya sendiri mencapai ± 32.365,6 Km² dengan luas daratan ± 20.030,5 Km²
dan luas perairan (laut) mencapai ± 12.335,2 Km² dengan panjang garis pantai mencapai ±525 Km
yang seluruhnya terletak di bagian barat Provinsi Bengkulu. Selain itu, Provinsi Bengkulu memiliki
beberapa pulau kecil baik yang berpenghuni seperti Pulau Enggano, serta pulau-pulau kecil yang
tidak berpenghuni seperti Pulau Dua, Pulau Merbau, Pulau Bangkai, Pulau Satu, Pulau Mega dan
Pulau Tikus.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
14
Tabel 2.1
Luas Wilayah Provinsi Bengkulu dirinci menurut Kabupaten/Kota
No. Kabupaten/ kota Luas darat (km²) Luas Laut(km²)
1 Bengkulu Selatan 1.218,5 307,7
2 Rejang Lebong 1.506,8 0,0
3 Bengkulu Utara 4.392,96 1.495,93
4 Kaur 2.547,0 606,0
5 Seluma 2.461,5 422,7
6 Mukomuko 4.143,7 862,2
7 Lebong 1.672,2 0,0
8 Kepahiang 713,1 0,0
9 Kota Bengkulu 151,7 387,6
10. Bengkulu Tengah 1.223,94 622,27
Jumlah 20.030,5 12.335,2 Sumber : RTRW Provinsi Bengkulu 2012-2032
Berdasarkan luas wilayah, Kabupaten Bengkulu Utara merupakan kabupaten yang paling luas
yang mencapai 4.392,96 Km², atau sebesar 21,93% dari total wilayah Provinsi Bengkulu.
Sedangkan Kota Bengkulu menjadi satu-satunya kota administratif di Provinsi Bengkulu, yang juga
menjadi Ibukota Provinsi dan memiliki wilayah terkecil.
Gambar 2.1
Peta Administratif Provinsi Bengkulu
Sumber : RTRW Provinsi Bengkulu 2012-2032
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
15
Provinsi Bengkulu terdiri dari 128 Kecamatan dan 1.515 Desa/Kelurahan. Jumlah Kecamatan dan
Desa/Kelurahan dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut :
Tabel 2.2 Jumlah Kabupaten, Kecamatan dan Kelurahan/Desa
Provinsi Bengkulu Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Ibu Kota Kecamatan Desa/Kelurahan
1 Bengkulu Selatan Manna 11 159
2 Rejang Lebong Curup 15 156
3 Bengkulu Utara Arga Makmur 19 220
4 Kaur Bintuhan 15 195
5 Seluma Tais 14 202
6 Mukomuko Mukomuko 15 152
7 Lebong Muara Aman 12 104
8 Kepahiang Kepahiang 8 117
9 Bengkulu Tengah Karang Tinggi 10 143
10 Kota Bengkulu Kota Bengkulu 9 67
J u m l a h 128 1.515
Sumber : Bengkulu Dalam Angka Tahun, 2017.
Secara geografis, Provinsi Bengkulu terletak di Pantai Barat Pulau Sumatera, membujur dari Utara
ke Selatan. Di sebelah Timur merupakan hutan suaka alam dan hutan lindung, dan Samudera
Indonesia di sebelah Barat serta dataran tinggi yang membentang dari ujung utara sampai ujung
selatan dengan lebar +50 Km. Dataran tinggi merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan.
Provinsi Bengkulu memiliki bentuk wilayah relatif memanjang sejajar garis pantai, dengan panjang
garis pantai +525 Km. Wilayah Provinsi Bengkulu memiliki kontur yang bergelombang dengan
ketinggian tempat (altitude) berkisar antara 0 - 1.938 meter di atas permukaan laut (dpl). Titik
terendah dijumpai di sepanjang pantai sedang titik tertinggi terletak di Puncak Gunung Kaba.
Ditinjau berdasarkan kelas ketinggian tempat, maka wilayah Provinsi Bengkulu dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
a. Wilayah dengan ketinggian tempat 0 - 250 m dpl, meliputi areal seluas 976.624 ha yang
menyebar disepanjang pantai dari utara sampai bagian selatan yang merupakan dataran
aluvium;
b. Wilayah dengan ketinggian tempat >250 - 500 m dpl, meliputi areal seluas 338.365 ha yang
menyebar disepanjang pantai dari utara sampai bagian selatan yang merupakan peralihan dari
aluvium ke perbukitan;
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
16
c. Wilayah dengan ketinggian tempat >500 - 750 m dpl, meliputi areal seluas 228.881 ha yang
menyebar disebagian besar Kabupaten Lebong dan Kabupaten Rejang Lebong;
d. Wilayah dengan ketinggian tempat >750 - 1000 m dpl, meliputi areal seluas 181.548 ha yang
menyebar di Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, dan Kabupaten Kaur yang
merupakan Taman Nasional;
e. Wilayah dengan ketinggian tempat >1.000 - 1.250 m dpl, meliputi areal seluas 128.664 ha di
sepanjang bagian bawah pegunungan bukit barisan yang merupakan Taman Nasional;
f. Wilayah dengan ketinggian tempat >1.250 - 1.500 m dpl, meliputi areal seluas 78.630 ha yang
sebagian besar menyebar di sepanjang bagian bawah pegunungan bukit barisan di Kabupaten
Lebong, Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Kaur;
g. Wilayah dengan ketinggian tempat >1.500 - 2.000 m dpl, meliputi areal seluas 70.338 ha yang
merupakan puncak gunung-gunung di sepanjang pegunungan Bukit Barisan.
Gambar 2.2
Ketinggian Tempat di Provinsi Bengkulu
Sumber : Bengkulu Dalam Angka Tahun, 2017.
Pada tahun 2016, total luas areal hutan di Provinsi Bengkulu adalah 924.630,77 hektar yang
terdiri atas: hutan lindung seluas 250.749,96 ha, suaka alam seluas 462.964,33 ha, hutan produksi
terbatas seluas 173.280,03 ha, hutan produksi tetap seluas 25.871,7 ha dan hutan fungsi khusus
seluas 11.762,75 ha. Komoditas hasil hutan Provinsi Bengkulu adalah kayu bulat dan kayu
gergajian.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
17
Tabel 2.3 Luas Hutan Menurut Fungsinya Dan Kabupaten/Kota (Ha)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016
Uraian
Kabupaten/Kota - Regency/Municipality
Bengkulu
Selatan
Rejang
Lebong
Bengkulu
Utara Kaur Seluma Mukomuko Kepahiang Lebong
Bengkulu
Tengah
Kota
Bengkulu
A. Kawasan Swaka
Alam/Pelestarian Alam
594,7 32.492,4 89.854,53 66.560,9 6.163,7 150.817,5 8.456,9 101.282,7 4.957,8 1.783,2
- Taman Nasional 0 25.813,9 72.973,56 66.483,1 0 148.649,9 0 98.404,1 0 0
- Cagar Alam 0 0,6 2.656,91 0 748,6 124,1 8,8 154,1 3,7 610,6
- Taman Wisata Alam 8,7 6.677,9 6.469,27 77,8 0 2.043,5 8.448,1 2.724,5 0 1.172,6
- Taman Buru 0 0 7.754,79 0 5.415,1 0 0 0 3.792,4 0
- Taman Hutan Raya 586 0 0 0 0 0 0 0 1.161,7 0
B. Hutan Lindung 32.756,2 20.830,4 40.821,36 44.584,1 66.527,6 0 9.245 17.557,6 18.427,7 0
C. Hutan Produksi terbatas 14.244,6 125,4 45.306,93 31.565,4 15.708,6 63.356,2 0 46,7 2.927,2 0
D. Hutan Produksi Tetap 1.704,2 0 9.762,6 2.069,4 0 11.318,8 0 0 1.017,7 0
E. Konversi 0 0 8.877,25 0 0 2.885,5 0 0 0 0
Sumber : Bengkulu Dalam Angka, 2017.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
18
2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah
2.1.2.1. Pertanian Tanaman Pangan
Sektor pertanian berperan penting dalam perekonomian Provinsi Bengkulu karena merupakan
sektor utama yang memberikan peranan terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB). Pada tahun 2015 rata-rata produksi/Ha padi sawah mencapai 4,59 ton/Ha,
sedangkan padi ladang sebesar 3,08 ton/Ha. Untuk total produksi, padi ladang sebesar 25.941 ton
sementara padi sawah sebesar 552.713 ton.
Tabel 2.4
Luas Panen dan Produksi Padi Sawah dan Ladang menurut Kabupaten/Kota,
Provinsi Bengkulu Tahun 2014 dan Tahun 2015
Kabupaten/
Kota
Padi Sawah Padi Ladang
Luas Panen (Ha) Produksi
(Ton) Luas Panen (Ha)
Produksi
(Ton)
2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015
Bengkulu Selatan 19.488 17.355 87.724 88.180 331 248 583 609
Rejang Lebong 20.016 19.490 89.108 83.555 2.399 757 4.648 1.629
Bengkulu Utara 22.827 15.872 102.530 71.665 2.407 1.076 4.337 2.042
Kaur 8.951 10.010 36.451 43.399 1.383 1.697 4.175 8.619
Seluma 20,108 16.024 61.608 54.095 1.048 1.485 1.831 5.366
Mukomuko 10.026 13.085 46.530 79.231 2.838 1.174 6.051 2.524
Lebong 9.685 9.348 44.771 51.034 1.039 250 1.685 456
Kepahiang 10.983 10.913 50.743 47.206 852 282 1.508 532
Bengkulu Tengah 7.167 6.169 26.159 27.461 3.120 1.465 8.548 4.164
Kota Bengkulu 2.904 2.138 14.205 6.888 0 0 0 0
Provinsi Bengkulu 132.155 120.404 559.829 552.713 15.417 8.429 33.366 25.941
Sumber: Bengkulu Dalam Angka, 2017.
2.1.2.2. Perkebunan
Selain pertanian tanaman pangan, perkebunan juga merupakan salah satu sub sektor
penyumbang PDRB yang cukup besar di Provinsi Bengkulu. Dukungan luas wilayah dan kondisi
lahan di Provinsi Bengkulu terhadap komoditas tanaman perkebunan menjadikan wilayah ini
banyak dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan. Selain dikelola oleh perusahaan pemerintah
(Perkebunan Besar Negara) dan swasta (Perkebunan Besar Swasta), terdapat juga perkebunan
yang dimiliki dan dikelola rakyat. Komoditi yang dihasilkan antara lain kelapa sawit, karet, kopi,
dan lain- lain. Pada tahun 2015, kelapa sawit dengan produksi sebesar 451.919 ton atau 73,42 %,
karet dengan produksi sebesar 88.476 ton atau 14,37 %, dan kopi robusta dengan produksi
sebesar 55.168 atau 8,96 % ton.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
19
Tabel 2.5
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Swasta Menurut Lokasi Komoditi dan Keadaan Tanaman
Provinsi Bengkulu Tahun 2015
Lokasi
Komoditi
Keadaan Tanaman (Ha)
Produksi (ton)
Produksi Rata-
Rata (ton/Ha) TBM TM TTM Jumlah
2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015
Bengkulu Utara Kelapa Sawit 2.739 2.690 18.139 18.139 - 49 20.787 20.878 74.188 74.200 4,09 4,09
Karet 1.178 1.178 3.299 3.299 - - 4.477 4.477 5.262 5.264 1,59 1,59
Seluma Kelapa Sawit 1.454 1.404 6.375 6.425 - - 7.829 7.829 24.964 25.100 3,91 3,90
Bengkulu Tengah Kelapa Sawit 1.762 1.762 10.635 10.635 - - 12.397 12.397 34.702 34.700 3,26 3,26
Mukomuko Kelapa Sawit 8.884 8.884 31.251 31.251 296 296 40.431 40.431 125.879 125.879 4,02 4,02
Karet 409 489 1.560 1.560 - - 2.0049 2.049 2.546 2.549 1,63 1,63
Kaur Kelapa Sawit 1.164 11.055 350 500 - - 1.514 11.555 1.053 1.504 3,01 3,01
Rejang Lebong Teh 268 268 141 141 - - 1.514 409 214 214 1,51 1,51
Lebong Kopi Arabika 5 5 192 192 208 208 405 405 144 140 0,75 0,72
Kepahiang Teh - 67 539 544 275 270 814 881 1.102 1.105 2,04 2,03
Provinsi Bengkulu Total 17.943 27.802 72.481 72.686 779 823 91.203 101.311 270.054 270.655
Sumber: Bengkulu Dalam Angka, 2017
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
20
Dari data produksi perkebunan besar swasta per kabupaten terlihat bahwa komoditi kelapa sawit
paling besar di produksi di Kabupaten Mukomuko yaitu pada tahun 2014 sebesar 125.879 ton dan
pada tahun 2015 sebesar 125.879 ton sedangkan di Kabupaten Bengkulu Utara pada tahun 2014
sebesar 74.188 ton dan pada tahun 2015 sebesar 74.200 ton. Untuk komoditi karet paling besar
diproduksi di Kabupaten Bengkulu Utara yaitu pada tahun 2014 sebesar 5.262 ton dan tahun 2015
sebesar 5.264 ton serta di Kabupaten Mukomuko pada tahun 2014 sebesar 2.546 ton dan pada
tahun 2015 sebesar 2.549 ton.
Tabel 2.6 Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Kabupaten/Kota,
Provinsi Bengkulu Tahun 2014 dan 2015
Kabupaten/Kota Luas Areal (Ha) Produksi (Ton)
2014 2015 2014 2015
Bengkulu Selatan 24.264 24.452 40.854 21.186
Rejang Lebong 35.686 35.682 21.305 21.102
Bengkulu Utara 75.157 75.256 102.380 102.340
Kaur 24.479 33.215 21.335 21.690
Seluma 68.850 68.835 100.135 99.821
Mukomuko 110.288 110.969 282.242 285.654
Lebong 26.195 26.403 8.098 7.652
Kepahiang 33.253 33.238 22.120 22.076
Bengkulu Tengah 25.429 25.439 27.871 28.154
Kota Bengkulu 2.213 2.220 6.586 5.778
Provinsi Bengkulu 434.101 435.723 637.969 615.455
Sumber : Bengkulu Dalam Angka, 2017.
Dari data per kabupaten/kota, produksi perkebunan rakyat terbesar ada di Kabupaten Mukomuko
yaitu pada tahun 2014 sebesar 282.242 ton dan tahun 2015 sebesar 285.654 ton, diikuti
Kabupaten Bengkulu Utara pada tahun 2014 sebesar 102.380 ton dan tahun 2015 sebesar
102.340 ton. Selanjutnya Kabupaten Seluma pada tahun 2014 sebesar 100.135 ton dan tahun
2015 sebesar 99.821.
2.1.2.3. Pertambangan dan Industri
Subsektor pertambangan juga merupakan subsektor yang kecil peranannya dalam perekonomian
Provinsi Bengkulu seperti terlihat dari relatif rendahnya peranan subsektor pertambangan dalam
PDRB Provinsi Bengkulu. Selama waktu 2000-2016 peranan subsektor pertambangan dalam PDRB
rata-rata berkisar antara 3% - 4% per tahun. Rendahnya peranan subsektor pertambangan dalam
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
21
perekonomian disebabkan belum optimalnya eksploitasi bahan-bahan tambang yang terkandung
di bumi Provinsi Bengkulu.
Batubara merupakan bahan tambang unggulan pada subsektor pertambangan di Provinsi
Bengkulu. Pada tahun 2016, produksi batubara di Provinsi Bengkulu mencapai 3,16 juta ton, lebih
rendah dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 4,54 juta ton dan tahun 2014 sebesar 6,29 juta
ton. Sedangkan volume penjualan juga mengalami penurunan selama 3 tahun terakhir dimana
volume penjualan tahun 2014 sebesar 5,6 juta ton, turun menjadi 4,85 juta ton tahun 2015 dan
turun lagi menjadi 4,27 juta ton tahun 2016.
Potensi tambang di Provinsi Bengkulu meliputi batubara, pasir besi, serta emas dan mineral
pengikutnya. Kegiatan eksploitasi tambang batubara berada di Kabupaten Bengkulu Utara,
Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kabupaten Seluma. Di Kabupaten Bengkulu Utara kegiatan
eksplorasi batubara berada di beberapa wilayah seperti Kecamatan Ketahun, Kecamatan Batik
Nau dan Kecamatan Lais. Sementara di Kabupaten Bengkulu Tengah eksplorasi batubara berada
di wilayah Kecamatan Air Napal, Kecamatan Karang Tinggi dan Kecamatan Taba Penanjung. Di
Kabupaten Seluma eksplorasi batubara berada di wilayah kecamatan Sukaraja, Kecamatan Seluma
dan Kecamatan Talo. Di Kabupaten Bengkulu Selatan eksplorasi batubara berada di wilayah
Kecamatan Kedurang. Di Kabupaten Kaur eksplorasi batubara berada di wilayah Kecamatan Kaur
Utara.
Kegiatan pertambangan pasir besi di Provinsi Bengkulu, pada umumnya terdapat di kawasan
pantai barat yang tersebar di beberapa wilayah di masing-masing Kabupaten. Sedangkan untuk
potensi tambang emas dan mineral pengikutnya (dmp), telah dikeluarkan beberapa SIPP (Surat
Ijin Penyelidikan Pendahuluan) di Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten
Lebong, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan dan
Kabupaten Kaur.
2.1.2.4. Kelautan dan Perikanan
Subsektor perikanan memiliki potensi yang cukup besar, terutama perikanan laut. Hal ini
disebabkan letak wilayah Provinsi Bengkulu yang sebagian besar menghadap ke Samudera Hindia
dengan panjang pantai ±525 Km, dengan luas Laut Teritorial sebesar 11.667,6 km2 dan luas Zona
Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) yaitu batas jarak 12-200 mil laut dari pantai dengan luas
sebesar 194.460 km2. Wilayah Provinsi Bengkulu yang berbatasan langsung dengan Samudera
Hindia menunjukkan besarnya potensi perikanan tangkap. Produksi perikanan tangkap pada
tahun 2016 sebesar 65.749 ton, turun dari produksi perikanan tahun 2015 sebesar 65.827 ton.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
22
Sedangkan total rumah tangga perikanan tahun 2016 sebanyak 16.437 rumah tangga turun
dibandingkan dengan tahun 2015 sebanyak 17.001.
Sementara itu, usaha budidaya pengembangan perikanan air tawar (perikanan darat) di Provinsi
Bengkulu pada umumnya diusahakan melalui tambak, keramba, sawah dan perairan umum
lainnya. Adapun luasnya mencapai 50.867,5 ha yang tersebar di Kabupaten Bengkulu Utara,
Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kaur,
Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, serta Kabupaten Lebong. Luas kawasan yang
digunakan untuk perikanan darat di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko
mencapai 14.106,25 ha, dan di Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, serta Kabupaten
Kaur seluas 19.545 ha. Sedangkan di Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Kepahiang, dan
Kabupaten Lebong mencapai 10.000 ha.
Tabel 2.7
Produksi dan Rumah Tangga Nelayan Provinsi Bengkulu Tahun 2015 dan 2016
No
Usaha
Perikanan
Produksi (Ton) Nilai (juta Rp) Rumah Tangga
Nelayan
2015 2016 2015 2016 2015 2016
1 Perikanan Laut 62.290 62.213 1.345.008 1.383.751 7.583 7.583
2 Perairan
Umum :
1.769 1.790 48.899 49.335 4.709 4.427
a Sungai
1.106 1.122 31.478 31.923 3.869 3.869
b Waduk
201 207 5.143 5.266 291 254
c Danau
80 70 2.485 2.159 296 51
d Rawa
381 389 9.793 9.986 253 253
Jumlah
65.827 65.791 1.442.806 1.482.420 17.001 16.437
Sumber : Bengkulu dalam Angka 2017
2.1.2.5. Pariwisata dan Budaya
Sumberdaya pariwisata di Provinsi Bengkulu pada dasarnya cukup potensial untuk dikembangkan
agar berdaya saing tinggi dibandingkan dengan provinsi sekitar. Namun demikian, dari data yang
ada jumlah wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Bengkulu relatif masih terbatas. Pada tahun
2016, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Bengkulu berjumlah 492.841 orang dengan
tingkat hunian hotel dan rata-rata lama menginap untuk hotel berbintang sebesar 57 persen dan
1,54 hari serta hotel melati sebesar 22 persen dan 1,17 hari. Sedangkan jumlah hotel stahun 2016
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
23
sebanyak 60 hotel terdiri atas hotel berbintang sebanyak 9 hotel dan hotel melati sebanyak 51
hotel.
Berikut ini merupakan beberapa objek wisata yang dimiliki Provinsi Bengkulu adalah sebagai
berikut: Kota Bengkulu; (1) Pantai Panjang (2) Danau Dendam Tak Sudah (3) Tapak Padri & Pantai
Jakat, (4) Benteng Marlborough, (5) Rumah Peninggalan Bung Karno, (6) Monumen Parr &
Hamilton (7) Makam Sentot Ali Basya (8) Masjid Jamik. Kabupaten Rejang Lebong; (1) Telaga 7
Warna (2) Air Terjun & Air Panas Suban, (3) Bukit Kaba. Kabupaten Lebong (1) Danau Tes.
Kabupaten Bengkulu Utara; (1) Pantai Lais, (2) Air Terjun Kemumu, (3) Taman Nasional Kerinci
Seblat, (4) Air Terjun 9 Tingkat, (5) Danau Gedang, (6) Peninggalan Kerajaan Balai Buntar.
Kabupaten Bengkulu Selatan; (1) Pantai Pasar Bawah, (2) Danau Ulu Seginim, (3) Pantai Gunung
Perak Mutiara Kedurang, (4) Air Sungai Manna. Kabupaten Mukomuko; (1) Pantai Indah, (2)
Bendungan Air Manjunto. Kabupaten Kaur; (1) Pantai Muara Kedurang, (2) Pantai Linau.
Kabupaten Seluma; (1) Air Terjun Batu Bekinyau, (2) Bendungan Seluma, (3) Pantai Seluma.
Kabupaten Kepahiang; (1) Air Terjun Curug Embun Kabawetan, (2) Kebun Teh Kabawetan, (3)
Cagar Alam Bunga Rafflesia. Kabupaten Bengkulu Tengah; (1) Pantai Sungai Suci
Saat ini jenis wisata yang dapat menarik perhatian wisatawan mancanegara maupun domestik
adalah wisata budaya berupa perayaan Tabot yang setiap tahunnya diagendakan pemerintah
daerah dengan acara puncaknya setiap tanggal 10 Muharam Tahun Hijriah. Pembangunan
infrastruktur dan fasilitas penunjang kepariwisataan dilaksanakan secara lintas sektoral dan
mendapat dukungan dari dinas/ instansi terkait melalui program multi years seperti penataan
kawasan wisata pantai panjang, berupa pembuatan jalan dua jalur, jogging track, sea wall, sunset
deck, gazebo, revitalisasi objek wisata sejarah, panggung terbuka, sport center, view tower, mess
pemda, marina, dan lain-lain.
2.1.3. Wilayah Rawan Bencana
Secara geomorfologi Provinsi Bengkulu mempunyai empat karakter utama yaitu dataran pantai
yang membentang dari Kabupaten Mukomuko sampai Kabupaten Kaur, dataran alluvial dan zona
vulkanik yang merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan dengan karakter pegunungan
yang dikenal dengan Patahan Semangko. Dengan kondisi ini, maka Provinsi Bengkulu termasuk
wilayah yang rawan bencana, terutama untuk pulau-pulau kecil yang berada di Samudera Hindia
seperti Pulau Enggano, Pulau Merbau, Pulau Tapak Balai dan lain-lain. Bencana alam yang cukup
tinggi yang terjadi baru-baru ini adalah gempa bumi yang berkekuatan 7,9 SR tanggal 12
September 2009 di Kabupaten Mukomuko dengan korban meninggal 14 (empat belas) jiwa, luka
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
24
berat 12 (dua belas) orang dan 26 (dua puluh enam) orang luka ringan serta menimbulkan
kepanikan isu tsunami.
Tabel 2.8
Potensi Bencana Alam di Provinsi Bengkulu
NO JENIS BENCANA LOKASI KETERANGAN
1 Banjir (Rawan Banjir) Kota Bengkulu Muara Bangkahulu,
Bengkulu Utara Talang Empat
Mukomuko Mukomuko Utara
Lebong Lebong Selatan, Lebong Tengah
Kepahyang Bermani Ilir
Seluma Ilir Talo, Sukaraja dan Air Periukan.
Kaur Kaur Selatan, Nasal, Tanjung Iman
2 Tanah longsor Bengkulu Utara Pagar Jati, Taba Penanjung, Karang Tinggi
Mukomuko Lubuk Pinang, Teras Terunjam, Pondok
Suguh
Rejang Lebong Bermani Ulu Raya, Padang Ulak Tanding,
Lebong Lebong Selatan, dan Lebong Atas
Kepahyang Bermani Ilir
Seluma Ulu Talo, Talo, Seluma Utara dan Lubuk Sandi
Bengkulu Selatan Pino Raya, Ulu Manna, Kedurang Ilir
Kaur Nasal, Tanjung Iman, Tanjung Kemuning
3 Gunung Berapi Rejang Lebong Gunung Kaba
Lebong Gunung Belerang
4 Gempa bumi Gempa mengguncang pada tanggal 20 Juni
2000 sekitar pukul 23.38 WIB kekuatan 7,3
SR dan hari Rabu tanggal 12 September 2007
sekitar pukul 18.10 WIB.
Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bengkulu 2010-2030
Pemerintah Provinsi Bengkulu telah menetapkan prioritasnya yaitu mengurangi dampak bencana
dengan mengidentifikasi daerah-daerah rawan bencana, mengurangi kerentanan bencana dan
meningkatkan kapasitas untuk menanggapi bencana alam, yang didukung oleh Bappenas dan
UNDP melalui program kerjasama SCDRR (Safer Communities Through Disaster Risk Reduction).
Dalam rangka program BDRM (Bengkulu Disaster Risk Mapping), Pemerintah Provinsi Bengkulu
telah membentuk tim kerja multi-stakeholder sebagai ‘pemain’ utama, yang dibantu oleh tim ahli
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
25
dari Swisscontact sebagai ‘pelatih’. Tim kerja multi-stakeholder ini terdiri atas perwakilan dari
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, DPRD, masyarakat, sektor swasta, lembaga perguruan
tinggi dan media massa.
Berdasarkan masukan dari tim kerja multi-stakeholder, telah disiapkan peta detail tentang risiko
bencana yang dipresentasikan dalam atlas. Tipe-tipe bencana yang terkait dengan Provinsi
Bengkulu adalah gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, angin puting beliung, kekeringan,
banjir, tanah longsor, abrasi pantai dan kebakaran hutan. Untuk masing-masing tipe bencana,
juga telah disiapkan peta tematis yang meliputi Peta Bahaya, Peta Kerentanan, Peta Kapasitas dan
Peta Risiko. Peta risiko bencana ini berfungsi sebagai dasar untuk merumuskan rekomendasi
untuk menyiapkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang berbasis mitigasi bencana seperti
dimandatkan oleh Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004.
2.1.4. Demografi
Jumlah penduduk Provinsi Bengkulu pada tahun 2016 berjumlah 1.904.793 jiwa sedangkan pada
tahun 2015 berjumlah 1.874.900. Kepadatan rata-ratanya 91 jiwa/meter persegi dan tingkat
pertumbuhan penduduk kurun waktu tahun 2011-2016 sebesar 1,70% per tahun di atas rata-rata
pertumbuhan penduduk nasional sebesar 1,40 %.
Tabel 2.9
Jumlah Penduduk Menurut Kab/Kota Tahun 2012 – 2016
No Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk (jiwa)
2012 2013 2014 2015 2016
1. Bengkulu Selatan 147.106 148.854 150.601 152.200 153.930
2. Rejang Lebong 251.201 253.020 254.583 256.100 257.498
3. Bengkulu Utara 270.216 275.858 281.699 287.400 293.099
4. Kaur 111.405 112.894 114.398 115.800 117.269
5. Seluma 178.888 181.242 183.420 185.600 187.807
6. Mukomuko 164.603 168.654 172.882 177.100 181.343
7. Lebong 103.505 105.421 107.296 109.200 111.063
8. Kepahiang 128.179 129.706 131.016 132.400 133.703
9. Bengkulu Tengah 102.403 104.179 106.017 107.800 109.593
10. Kota Bengkulu 326.219 334.529 342.876 351.300 359.488
JUMLAH 1.783.725 1.814.357 1.844.788 1.874.900 1.904.793
Sumber : Bengkulu Dalam Angka Tahun 2017
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
26
Hasil analisa Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu terhadap
Bonus Demografi menggunakan proyeksi Penduduk dari Sensus Penduduk tahun 2010, Provinsi
Bengkulu telah memasuki apa yang disebut dengan Bonus Demografi tahun 2015 dan pada masa
tahun tersebut di proyeksikan fertilitas pada 2,3 rata-rata anak per Wanita Usia Subur dan akan
memasuki masa Window Of Opportunity pada tahun 2026 suatu kondisi dimana wilayah
bersangkutan masyarakatnya maju, mandiri, adil, makmur dan sejahtera , rentang masa panjang
dari 2015 sampai tahun 2026 harus dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dalam pembangunan
berwawasan kependudukan, hal ini disebabkan tingkat pendidikan, kemiskinan, fertilitas masih
menjadi catatan garapan serius bagi pembangunan di Provinsi Bengkulu. Pada tahun 2029 akan
terjadi peledakan penduduk usia lanjut (Lansia) atau Population Aging Explosion suatu kondisi
yang tidak menguntungkan bilamana Pemerintah Provinsi Bengkulu tidak dapat memperbaiki
kondisi terutama bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
Total Fertility Rate (TFR) Tahun 2013 hasil olahan BKKBN sebesar 2,38 dengan Age Spesific Fertility
Rate (ASFR) pada kelompok umur muda yaitu kelompok umur 15 – 19 tahun jumlah anak
dilahirkan sebesar 43, tertinggi di Kabupaten Seluma dan Bengkulu Tengah masing-masing 74 dan
69, terendah Kota Bengkulu sebesar 8, pada kelompok umur 25 – 29 tahun sebesar 133,
kelompok 30 – 34 sebesar 101, pada kelompok umur 35 – 39 tahun sebesar 57, kelompok umur
40 – 44 tahun sebesar 17 dan kelompok umur 45 – 49 tahun sebesar 3. Tingginya anak dilahirkan
pada kelompok 15 – 19 tahun disebabkan oleh Usia Kawin Pertama 19,57 tahun dan Usia kawin
Pertama dibawah 14 tahun sebesar 2,99%, Usia kawin Pertama 15 – 16 tahun sebesar 15,74%,
Usia Kawin Pertama 17 – 18 tahun sebesar 24,77%.
2.1.5. Struktur Ruang dan Pola Ruang
2.1.5.1. Rencana Struktur Ruang
Rencana struktur ruang yang memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup,
meliputi: a) sistem perkotaan; b) sistem jaringan trasportasi; c) sistem jaringan energi; d) sistem
jaringan telekomunikasi; e) sistem jaringan sumberdaya air; f) sistem prasarana lingkungan.
A. Rencana Sistem Perkotaan
Berdasarkan kriteria dan arahan kebijakan pengembangan tata ruang Provinsi Bengkulu, maka
rencana struktur pusat kegiatan di Provinsi Bengkulu sampai tahun 2032 terdiri dari 1 (satu) kota
PKNp yaitu ibukota Provinsi Bengkulu yaitu Kota Bengkulu yang dipromosikan menjadi PKN, 3
(tiga) kota PKW, 3 (tiga) Kota PKL yang diusulkan menjasi PKW promosi (PKWp) dan 10 (sepuluh)
Pusat Kegiatan Lokal Kota PKL. Sistem Perkotaan fungsional wilayah Provinsi Bengkulu diarahkan
memiliki 3 (tiga) hirarki pusat pelayanan, yaitu :
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
27
1. Pusat Kegiatan Nasional promosi (PKNp) yaitu pusat yang melayani wilayah Provinsi Bengkulu
dan wilayah nasional/internasional yang lebih luas. Pusat pelayanan ini terletak di kawasan
perkotaan Bengkulu (Bengkulu, Sungai Hitam, Betungan dan Nakau). Pengembangan Kota
Bengkulu dan sekitarnya ini dipromosikan sebagai pusat pelayanan primer.
2. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yaitu pusat yang melayani satu atau lebih daerah
Kabupaten/Kota. Pusat pelayanan sekunder ini dikembangkan dengan intensitas yang lebih
tinggi untuk memacu pertumbuhan perekonomian di wilayah sekitarnya.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008, maka ada 3 (tiga) Pusat Kegiatan
Wilayah yang telah ditetapkan yaitu Kota Curup (ibukota Kabupaten Rejang Lebong), Manna
(ibukota Kabupaten Bengkulu Selatan) dan Mukomuko ibukota Kabupaten Mukomuko.
Selanjutnya, selain PKW yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26
Tahun 2008, maka ibukota-ibukota kabupaten yang merupakan hasil pemekaran dan saat ini
berstatus sebagai PKL dipromosikan dalam perencanaan Provinsi Bengkulu 20 (dua puluh)
tahun mendatang untuk menjadi PKWp yaitu Kota Kepahiang, Arga Makmur dan Bintuhan.
3. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yaitu kota-kota pusat pelayanan tersier yang dikembangkan untuk
melayani satu atau lebih kecamatan. Pusat pelayanan tersier ini terutama dikembangkan
untuk menciptakan satuan ruang wilayah yang lebih efisien sebagai sentra pelayanan
kegiatan lokal. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) ditentukan berdasarkan analisis kebutuhan ruang
kawasan perkotaan di Provinsi Bengkulu hingga akhir tahun perencanaan adalah meliputi
Kota Ipuh di Kabupaten Mukomuko; Ketahun dan Malakoni (Pulau Enggano) di Kabupaten
Bengkulu Utara; Karang Tinggi di Kabupaten Bengkulu Tengah; Kota Padang di Kabupaten
Rejang Lebong; Dan selanjutnya Bermani Ilir di Kabupaten Kepahiang, Kota Muara Aman di
Kabupaten Lebong, Kota Tais di Kabupaten Seluma, Kota Linau di Kabupaten Kaur dan Kota
Masat di Kabupaten Bengkulu Selatan;
B. Rencana Sistem Jaringan Transportasi
Rencana pengembangan sistem jaringan transportasi, terdiri atas: a) Sistem jaringan transportasi
darat; b) Sistem jaringan transportasi laut; c) Sistem jaringan transportasi udara; d) Sistem
jaringan transportasi perkeretaapian.
Rencana Sistem Jaringan Transportasi Darat
1. Pengembangan dan pemantapan jaringan jalan Lintas Barat serta jaringan jalan penghubung
yang berfungsi menghubungkan Jalan Lintas Barat dengan Jalan Lintas Tengah Sumatera,
yaitu:
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
28
a. Pemantapan jaringan jalan arteri primer meliputi Nakau-Batas Kota Kepahiang, Jalan
Santoso, Jalan Lintas Bengkulu di kepahiang, Batas Kota Kepahiang – SP Taba Mulan – Batas
Kota Curup, Jalan Thamrin, Jalan Merdeka, Jalan A. Yani, Curup – S. Nangka, SP. Nangka –
Batas Prov. Sumsel;
b. Pengembangan jaringan jalan kolektor primer 1 yang berfungsi sebagai jaringan jalan
penghubung mulai dari Manna-Batas Provinsi Sumsel;
c. Pengembangan Jaringan Jalan Kolektor primer 2 dan 3 yang berfungsi sebagai jaringan jalan
penghubung mulai dari Tanjung Iman – Muara Sahung, Muara Sahung – Air Tembok.
2. Pengembangan jaringan jalan kolektor primer 2 dan 3 meliputi ruas jalan dan jembatan yaitu
yang direncanakan sebagai Jaringan Lintas Tengah Provinsi Bengkulu meliputi ruas jalan
dimulai dari Batas Provinsi Lampung – Muara Dua – Muara Sahung – Datar Lebar – Batu
Ampar – Palak Bengkerung -Simpang Pino – Sendawar – Padang Capo – Lubuk Sini – Pelajau – Lubuk
Durian – Gunung Selan – Giri Mulya – Dusun Baru – Napal Putih – Suka Merindu – Talang Gelumbang -
Talang Arah – Tunggang – Bunga Tanjung – Lubuk Saung – Lalang Petai – Lubuk Pinang – Batas
Sumatera Barat.
3. Pengembangan jaringan jalan bebas hambatan, yaitu ruas jalan yang menghubungkan Linggau-
Curup – Bengkulu dan Bengkulu Outer Ring Road (BORR).
4. Pengembangan dan pemberdayaan sistem terminal meliputi terminal regional tipe A dan
terminal regional tipe B serta pengembangan angkutan massal perkotaan.
Rencana Sistem Jaringan Transportasi Laut
Pengembangan sistem transportasi laut dilakukan melalui pengembangan dan/atau
pengembangan pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul serta pembangunan pelabuhan
pengumpan. Untuk menunjang pengembangan ekonomi daerah, pengembangan dilakukan
melalui:
a. Meningkatkan pelabuhan pengumpul Pulau Baai yang direncanakan menjadi Pelabuhan Utama
b. Peningkatan sarana dan prasarana pelabuhan pengumpan yaitu pelabuhan linau yang
direncanakan menjadi pelabuhan pengumpul dan pelabuhan Malakoni dan Bantal
direncanakan menjadi pelabuhan pengumpan serta beberapa titik pengembangan di pesisir
pantai barat.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
29
Rencana Sistem Jaringan Transportasi Udara
Rencana pengembangan bandar udara sebagai pusat penerbangan terdiri atas:
a. Pengembangan bandar udara Fatmawati Soekarno sebagai bandar udara pengumpul dan
bandara evakuasi saat bencana alam
b. Pendayagunaan bandar udara Mukomuko dan Bandar udara Enggano sebagai bandar udara
pengumpan
c. Pengembangan bandar udara Mukomuko dan Bandar udara Enggano untuk mendukung
aktivitas perkebunan, untuk menunjang kegiatan pariwisata, untuk navigasi dan mitigasi
bencana.
Rencana Sistem Jaringan Transportasi Perkeretaapian
Pengembangan jalur kereta api sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan untuk
meningkatkan perekonomian daerah, angkutan barang dan angkutan penumpang serta
keterpaduan antar moda transportasi yang dilakukan melalui :
a. Pelayanan kawasan sentra produksi pertanian, perkebunan, pertambangan, industri dan
sinergi dengan pelabuhan Pulau Baai dan Linau yaitu jalur jaringan kereta api Kota Padang-
Bengkulu dan jalur jaringan kereta api Tanjung Enim – Linau.
b. Pengoperasian kereta api penumpang reguler, wisata dan barang memperkuat posisi jaringan
kereta api Bengkulu dalam rencana pengembangan jaringan jalur kereta api Trans Sumatera (
Trans Sumatera Railways), perbatasan Provinsi Sumatera Barat-Kota Bengkulu – perbatasan
Provinsi Lampung.
C. Rencana Sistem Jaringan Energi
Sistem jaringan energi Provinsi Bengkulu sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (1) huruf c
terdiri atas pengembangan pembangkit listrik, meliputi:
a. Peningkatan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Air, yakni PLTA Tes dan PLTA Musi;
b. Pengembangan potensi panas bumi di Tambang Sawah, Suban, dan Lebong Simpang, Potensi
panas bumi tersebut dapat dikembangkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi;
c. Pembangunan pembangkit listrik baru, meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB)
Hulu Lais;
d. Pembangunan listrik pembangkit baru, meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di
Napal Putih;
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
30
e. Pengembangan Energi Pembangkit Listrik Tenaga Air di Provinsi Bengkulu, meliputi Air
Ketahun, Air Elang, Air Numan, Air Nasal, Air Padang Guci, dan Air Seginim.
Pengembangan jaringan listrik untuk wilayah terisolasi pada pulau-pulau kecil atau gugus pulau
serta daerah terpencil dilaksanakan dengan menggunakan sistem pembangkit tenaga air skala
kecil, tenaga surya, tenaga angin, dan tenaga diesel serta lebih mengutamakan potensi energi
yang ada di daerahnya.
D. Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi
Pengembangan prasarana telekomunikasi meliputi sistem terestrial yang terdiri dari sistem kabel,
sistem seluler, dan sistem satelit sebagai penghubung antara pusat-pusat pertumbuhan.
Pengembangan prasarana telekomunikasi dilakukan hingga ke pelosok wilayah yang belum
terjangkau sarana prasarana telekomunikasi sampai keperdesaan.
E. Rencana dan Kriteria Sistem Jaringan Sumber Daya Air
Pengembangan jaringan irigasi diutamakan untuk mengairi areal pertanian potensial yang antara
lain wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Kaur, Kabupaten
Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong, Kabupaten Seluma, dan Kabupaten
Bengkulu Selatan. Pengembangan sarana atau prasarana sumber daya air, yaitu pemeliharaan
kawasan di sekitar bendung yang meliputi Bendung Mukomuko Kiri, Bendung Air Manjuto,
Bendung Air Kesubun, Bendung Air Lais Kurotidur, Bendung Air Seluma, Bendung Air Selebang
Kedurang, dan Bendung Batutegi.
2.1.5.2. Rencana Pola Ruang
Rencana pola ruang meliputi pola ruang kawasan lindung dan pola ruang kawasan budidaya.
A. Pola Ruang Kawasan Lindung
Rencana pengelolaan kawasan lindung, meliputi:
1. Kawasan hutan lindung
Kawasan hutan lindung, letaknya tersebar dan terdiri dari Hutan Lindung Bukit Raja Mendara
dengan luas kurang lebih 63.294 ha, Hutan Lindung Bukit Sanggul dengan luas kurang lebih
70.924 ha, Hutan Lindung Bukit Riki dengan luas kurang lebih 4.370 ha, Hutan Lindung Bukit
Daun dengan luas kurang lebih 90.800 ha, Hutan Lindung Koho Buwabuwa dengan luas kurang
lebih 3.450 ha, Hutan Lindung Rimbo Donok dengan luas kurang lebih 433 ha, Hutan Lindung
Balai Rejang dengan luas kurang lebih 18.069 ha, Hutan Lindung Bukit Basa dengan luas kurang
lebih 128 ha, dan Hutan Lindung Konak dengan luas kurang lebih 11 ha.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
31
2. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya
Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya meliputi:
a. Kawasan bergambut letaknya menyebar, yaitu di kabupaten Seluma, Bengkulu Utara, dan Muko
Muko yang secara rinci kawasan tersebut akan ditetapkan oleh masing-masing kabupaten yang
bersangkutan
b. Kawasan resapan air terletak menyebar di wilayah kabupaten/kota, yang secara rinci
kawasan tersebut akan ditetapkan oleh masing – masing kabupaten/kota
c. Kawasan Lindung sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan pelindung sumber-
sumber air alam dan buatan, seperti danau, waduk, sungai, dan sumber daya air lainnya
yang secara rinci kawasan tersebut ditetapkan oleh masing-masing kabupaten/kota
d. Kawasan-kawasan di luar kawasan hutan yang memiliki lereng lapangan lebih besar atau sama
dengan 40% dan memberikan perlindungan terhadap kawasan di bawahnya, akan ditetapkan
sebagai kawasan lindung oleh gubernur atas usulan masing-masing kabupaten/kota.
3. Kawasan perlindungan setempat
Kawasan perlindungan setempat sebagaimana dimaksud dalam pasal 34 huruf c, terdiri atas:
a. Kawasan sempadan pantai, meliputi dataran sepanjang tepian pantai yang lebarnya
proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 100 meter dihitung dari titik
pasang tertinggi ke arah daratan
b. Kawasan sempadan sungai, meliputi daratan sepanjang kiri dan kanan sungai-sungai besar
dan kecil yang akan diatur oleh masing-masing kabupaten dan kota
c. Kawasan sekitar danau/waduk, meliputi daratan sekeliling tepian yang lebarnya
proporsional dengan bentuk kondisi fisik danau/waduk (antara 50 – 100 meter dari titik
pasang tertinggi ke arah daratan)
d. Kawasan sekitar mata air, meliputi kawasan sekurang-kurangnya dengan radius 200 meter
di sekililing mata air, kecuali untuk kepentingan umum
e. Ruang terbuka hijau kota paling sedikit 30% dari luas wilayah dengan dominasi komunitas
tumbuhan yang dapat berbentuk satu hamparan, berbentuk jalur, dan/atau kombinasi
keduanya, yang akan diatur oleh masing-masing kabupaten dan kota.
4. Kawasan suaka alam, pelestarian alam, cagar alam, dan taman hutan raya
Kawasan Suaka, Kawasan Pelestarian Alam, dan Cagar Alam, dan Taman Hutan Raya terdiri
atas:
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
32
a. kawasan Suaka Alam, meliputi:
1) Cagar Alam terdiri Cagar Alam Mukomuko 1 dengan luas kurang lebih 230 ha, Cagar
Alam Mukomuko 2 dengan luas kurang lebih 103 ha, Cagar Alam Air Rami 1 dengan
luas kurang lebih 233 ha , Cagar Alam Air Rami 2 dengan luas kurang lebih 38 ha,
Cagar Alam Danau Menghijau dengan luas kurang lebih 139 ha, Cagar Alam Danau
Tes dengan luas kurang lebih 2.882 ha, Cagar Alam Talang Ulu 1 dengan luas kurang
lebih 1 ha, Cagar Alam Talang Ulu 2 dengan luas kurang lebih 1 ha, Cagar Alam Pagar
Gunung 1 dengan luas kurang lebih 2 ha, Cagar Alam Pagar Gunung 2 dengan luas
kurang lebih 1 ha, Cagar Alam Pagar Gunung 3 dengan luas kurang lebih 1 ha, Cagar
Alam Pagar Gunung 4 dengan luas kurang lebih 1 ha, Cagar Alam Pagar Gunung 5
dengan luas kurang lebih 1 ha, Cagar Alam Seblat dengan luas kurang lebih 89 ha,
Cagar Alam Danau Dusun Besar dengan luas kurang lebih 577 ha, Cagar Alam Taba
Penanjung 1 dengan luas kurang lebih 2 ha, Cagar Alam Taba Penanjung 2 dengan
luas kurang lebih 2 ha, Cagar Alam Tanjung Laksaha dengan luas kurang lebih 333 ha,
Cagar Alam Teluk Klowe dengan luas kurang lebih 331 ha, Cagar Alam Sungai Bahewo
dengan luas kurang lebih 495 ha, Cagar Alam Kloyo 1,2 dengan luas kurang lebih 305
ha , Cagar Alam Pasar Seluma dengan luas kurang lebih 159 ha, Cagar Alam Pasar
Ngalam dengan luas kurang lebih 256 ha, Cagar Alam Pasar Talo dengan luas kurang
lebih 487 ha, Cagar Alam Air Alas dengan luas kurang lebih 59 ha.
2) Taman Nasional terdiri Taman Nasional Kerinci Sebelat dengan luas kurang lebih
340.575 ha dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dengan luas kurang lebih
64.711 ha.
3) Taman Wisata Alam terdiri Taman Wisata Alam Air Hitam dengan luas kurang lebih
433 ha, Taman Wisata Alam Pantai Panjang dan Pulau Baai dengan luas kurang lebih
967 ha, Taman Wisata Alam Way Hawang dengan luas kurang lebih 64ha, Taman
Wisata Alam Bukit Kaba dengan luas kurang lebih 13.490 ha, Taman Wisata Alam
Lubuk Tapi Kayu Ajaran dengan luas kurang lebih 6 ha, dan Tahura Raja lelo dengan
luas kurang lebih 1.122 ha.
b. Kawasan Pantai Berhutan Bakau dengan jarak minimal 130 kali nilai rata-rata tahunan
perbedaan tinggi air pasang tertinggi dan terendah tahunan diukur dari garis surut
terendah ke arah darat. Pada areal kawasan pantai berhutan yang terletak di luar
kawasan hutan ditetapkan oleh Gubernur atas usulan Bupati dan Walikota;
c. Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam, meliputi kawasan berhutan atau
bervegetasi tetap yang memiliki flora dan fauna beraneka ragam, bentang alam yang
baik dan akses yang baik untuk keperluan pariwisata, terletak di:
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
33
1) Taman Wisata Alam Air Hitam dengan luas kurang lebih 433 ha;
2) Taman Wisata Alam Bukit Kaba dengan luas kurang lebih 13.490 ha;
3) Taman Wisata Alam Pantai Panjang dan Pulau Baai dengan luas kurang lebih 967.20
ha;
4) Taman Wisata Alam Lubuk Tapi-Kayu Ajaran dengan luas kurang lebih 6 ha;
5) Taman Wisata Alam Way Hawang dengan luas kurang lebih 64 ha;
6) Tahura Rajalelo Bengkulu dengan luas kurang lebih 1.122 ha.
5. Kawasan lindung geologi
Kawasan lindung geologi terdiri kawasan Tanah Longsor (Kabupaten Lebong, Kabupaten Rejang
Lebong, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Seluma, dan Kabupaten Kaur), Gempa Bumi,
Tsunami, dan Gelombang Pasang (sepanjang pesisir pantai wilayah Provinsi Bengkulu) serta
Gunung Berapi (Kabupaten Rejang Lebong).
6. Kawasan rawan bencana alam
Kawasan Rawan Bencana terdiri daerah yang sering dan berpotensi tinggi mengalami bencana
alam, seperti Kebakaran Hutan (Kabupaten Seluma, Kabupaten Kaur, Kabupaten Bengkulu
Utara, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Lebong, dan Kabupaten Bengkulu Tengah), banjir
(tersebar di Kota Bengkulu, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Seluma, dan Kabupaten Kaur).
7. Kawasan lindung lainnya.
Kawasan lindung lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 huruf g terdiri Taman Buru
Semidang Bukit Kabu dengan luas kurang lebih 9.031 ha dan Taman Buru Gunung Nanu’ua
dengan luas kurang lebih 7.271ha.
B. Pola Ruang Kawasan Budidaya
Rencana pola ruang kawasan budidaya meliputi :
1. Kawasan peruntukan hutan produksi
Rencana pengembangan kawasan peruntukan hutan produksi meliputi:
a. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi Terbatas (HPT) dikembangkan di Kabupaten seluruh
wilayah Provinsi Bengkulu, yaitu Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara,
Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kabupaten Kaur, yaitu HPT Air
Manjunto dengan luas kurang lebih 28.763 ha, HPT Air Ipuh I dengan luas kurang lebih
20.544 ha, HPT Air Ipuh II dengan luas kurang lebih 20.667 ha, HPT Lebong Kandis dengan
luas kurang lebih 31.967 ha, HPT Air Ketahun dengan luas kurang lebih 15.011 ha, HPT Air
Hulu Malakoni dengan luas kurang lebih 2.191 ha, HPT Bukit Badas dengan luas kurang lebih
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
34
9.044 ha, HPT Air Talo dengan luas kurang lebih 2.534 ha, HPT Bukit Rabang dengan luas
kurang lebih 6.849 ha, HPT Peraduan Tinggi dengan luas kurang lebih 9.158 ha, HPT Air
Kedurang dengan luas kurang lebih 5.247 ha, HPT Air Kinal dengan luas kurang lebih 5.568
ha, HPT Kaur Tengah dengan luas kurang lebih 13.932 ha, dan HPT Bukit Kumbang dengan
luas kurang lebih 10.733 ha
b. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi Tetap (HP) terletak di Kabupaten Mukomuko,
Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan
Kabupaten Kaur, yaitu HP Air Dikit dengan luas kurang lebih 2.730 ha, HP Air Teramang
dengan luas kurang lebih 4.854 ha, HP Air Rami dengan luas kurang lebih 13.763 ha, HP
Urai-Serangai dengan luas kurang lebih 6.640 ha, HP Air Bintunan dengan luas kurang lebih
3.461 ha, HP Air Rindu Hati1,2 dengan luas kurang lebih 1.046 ha, HP Air Bengkenang
dengan luas kurang lebih 1.579 ha, dan HP Air Sambat dengan luas kurang lebih 1.938 ha.
2. Kawasan peruntukan hutan rakyat
Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat sebagaimana dimaksud dalam pasal 36 huruf b ditetapkan
dengan kriteria kawasan yang dapat diusahakan sebagai hutan pada tanah yang dibebani hak
milik, Kriteria teknis kawasan peruntukan hutan rakyat ditetapkan oleh dinas yang
bertanggung jawab di bidang kehutanan, arahan pengembangan kawasan hutan rakyat di
wilayah Provinsi Bengkulu adalah kurang lebih 40.489 ha atau merupakan 2,02% dari luas
wilayah total Provinsi Bengkulu.
3. Kawasan peruntukan pertanian
Kawasan peruntukan pertanian berupa:
a. Kawasan peruntukan tanaman pangan
Kawasan peruntukan pangan meliputi kawasan budidaya pertanian tanaman pangan lahan basah
yang tersebar diseluruh pertanian pangan kabupaten/ kota di wilayah Provinsi Bengkulu, kecuali
Kota Bengkulu dan pengembangan kawasan budidaya pertanian tanaman pangan rakyat di lahan
kering dengan tanaman yang sesuai dengan potensi daerah.
b. Kawasan peruntukan hortikultura
Kawasan peruntukan hortikultura dapat dikembangkan tersendiri atau terpadu dengan
kawasan lain yang tersebar di seluruh kabupaten/ kota di wilayah Provinsi Bengkulu.
c. Kawasan peruntukan peternakan
Kawasan peruntukan peternakan terdiri dari kawasan usaha pembibitan, kawasan
budidaya, dan kawasan usaha pengolahan yang dapat dilakukan secara terpadu dan optimal
dengan melibatkan unsur pemerintah, masyarakat, dan swasta atau dunia usaha di seluruh
kabupaten/ kota di wilayah Provinsi Bengkulu.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
35
d. Kawasan peruntukan perkebunan
Kawasan peruntukan perkebunan tersebar di wilayah Kabupaten Seluma, Kabupaten Kaur,
Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Tengah,
Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong dan Kabupaten
Kepahiang.
4. Kawasan peruntukan perikanan
Kawasan peruntukan perikanan di Provinsi Bengkulu terdiri dari:
a. Pengembangan kawasan budi daya perikanan darat di Kabupaten Lebong, Rejang Lebong,
Kepahiang, Bengkulu Utara, Seluma, Bengkulu Selatan ,Bengkulu Tengah, Mukomuko, dan
Kaur
b. Pengembangan kawasan budi daya perikanan laut dan fasilitas pelabuhan perikanan di
daerah pesisir pantai barat. Pengembangan pertambakan terdapat di pesisir barat
dilaksanakan dengan sangat memperhatikan kelestarian hutan mangrove.
5. Kawasan peruntukan pertambangan
Kawasan pertambangan di Provinsi Bengkulu tersebar di Kabupaten Seluma (batu bara dan
Pasir Besi), Bengkulu Utara, Mukomuko, Bengkulu Tengah (batu bara), Lebong (Granit,
mangan, dan emas), dan Kaur, Kepahiang (pasir kuarsa, migas, emas, andesit, dan marmer).
6. Kawasan peruntukan permukiman
Kawasan peruntukan permukiman di Provinsi Bengkulu diarahkan untuk permukiman
berkepadatan tinggi (Kota Bengkulu, Kota Manna, Kota Curup); kepadatan sedang (Kota
Mukomuko, Kota Kepahiang, Kota Arga Makmur, Kota Bintuhan); kepadatan rendah (Kota
Karang Tinggi, Kota Tais, Kota Muara Aman)
7. Kawasan peruntukan industri
Jenis dan sebaran kawasan industri Provinsi Bengkulu terletak di Kota Bengkulu, Kabupaten
Seluma, Kabupaten Kaur, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten
Bengkulu Tengah, dan Kabupaten Rejang Lebong sesuai dengan kesesuaian lokasi, tata guna
lahan, dukungan prasarana, dan potensi daerah sekitar yang ditetapkan berdasarkan analisa
daya dukung ekosistem.
8. Kawasan peruntukan pariwisata
Jenis dan sebaran kawasan peruntukan pariwisata Provinsi Bengkulu meliputi:
a. Wisata alam dikembangkan di Kabupaten Kaur, Kabupaten Lebong, Kabupaten Kepahiang,
Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Kota Bengkulu, Pulau Tikus
dan Kepulauan Enggano
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
36
b. Wisata budaya dikembangkan di Kota Bengkulu, Curup, Kepahiang, Kaur, dan Mukomuko
c. Wisata buatan (man made) dikembangkan di Kota Bengkulu (LAMBAITARITAM), Curup
(Danau Harun Bestari dan Suban Air Panas), Kepahiang dan Bengkulu Tengah (PLTA Musi),
serta Lebong (Danau Tes).
9. Kawasan peruntukan lainnya
2.2 . Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
2.2.1.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Jika dilihat dari perkembangan PDRB mulai tahun 2012-2016, kinerja perekonomian Provinsi
Bengkulu dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. PDRB menggambarkan kemampuan suatu
daerah dalam mengelola sumber daya alam dan indikator faktor produksi lainnya untuk
memberikan nilai tambah yang diperoleh dari seluruh aktifitas perekonomian disuatu daerah.
Nilai PDRB Atas dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan di Provinsi Bengkulu dari tahun 2012 -
2016 untuk jelasnya dapat dilihat pada indikator dibawah ini.
Tabel 2.10
PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bengkulu Tahun 2012-2016
Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
PDRB ADHB (Miliar
Rupiah) 36.207,6 40.565,5 45.389,9 50.337 55.402,5
PDRB ADHK 2010
(Miliar Rupiah) 32.363 34.326,4 36.206,7 38.067,5 40.082,9
Jumlah Penduduk
(Orang) 1.783.725 1.814.357 1.844.788 1.874.900 1.904.793
PDRB perkapita
(Rupiah) 20.298.912 22.358.053 24.604.401 26.847.196 29.085.841
Pertumbuhan
Ekonomi (%) 6,83 6,07 5,48 5,13 5,3
Sumber : Bengkulu Dalam Angka, 2017.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator untuk mengukur pertumbuhan
ekonomi suatu wilayah. Pada tahun 2015 PDRB Provinsi Bengkulu atas dasar harga berlaku telah
mencapai 50,34 triliun rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2010 sebesar 38,07
triliun rupiah. Sedangkan pada tahun 2016 PDRB Provinsi Bengkulu atas dasar harga berlaku telah
mencapai 55,40 triliun rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2010 sebesar 40,08
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
37
triliun rupiah. Sedangkan pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan dari tahun 2015 sebesar
5,13 persen menjadi 5,30 persen di tahun 2016.
Peranan sektor pertanian dalam perekonomian Provinsi Bengkulu hingga tahun 2016 masih
sangat dominan. Kedudukan sektor pertanian sebagai leading sector dalam perekonomian
Provinsi Bengkulu masih sulit digeser oleh sektor-sektor lainnya. Fenomena itu terlihat dari relatif
besarnya peranan sektor pertanian dalam PDRB Provinsi Bengkulu atas dasar harga berlaku
dibandingkan sektor-sektor lainnya. Nilai nominal PDRB sektor pertanian atas dasar harga berlaku
pada tahun 2016 16.537,9 Miliar Rupiah dan peranannya dalam PDRB Provinsi Bengkulu sebesar
29,85 %. Kemudian diikuti sektor perdagangan besar dan eceran dengan nilai nominal atas dasar
harga berlaku pada tahun 2016 sebesar 7.688,8 Miliar Rupiah dengan peran sebesar 13,88 %.
Sedangkan sektor terendah adalah Pengadaan Listrik dan Gas dimana PDRB atas harga berlaku
untuk sektor tersebut adalah 43,8 Miliar Rupiah dan perannya dalam PDRB Provinsi Bengkulu
sebesar 0,08 %.
Pada tahun 2016, tiga wilayah dengan tingkat PDRB tinggi di Provinsi Bengkulu adalah Kota
Bengkulu, Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Bengkulu Utara, sedangkan yang terendah
adalah Kabupaten Lebong.
Tabel 2.11
PDRB ADHB per Kabupaten/Kota Provinsi Bengkulu Tahun 2013-2016
No Kabupaten/Kota
PDRB ADHB (Miliar Rp)
2013 2014 2015 2016
1 Bengkulu Selatan 3.225,33 3.621,88 4.038,67 4.431,85
2 Rejang Lebong 5.344,36 5.951,12 6.621,25 7.261,64
3 Bengkulu Utara 4.607,41 5.154,38 5.735,88 6.353,62
4 Kaur 1.914,7 2.106,32 2.345,76 2.715,1
5 Seluma 2.582,54 2.886,39 3.198,2 3.502,08
6 Mukomuko 2.860,42 3.230,73 3.564,97 3.950,32
7 Lebong 1.858,93 2.088,13 2.330,47 2.593,89
8 Kepahiang 2.365,95 2.636,38 2.951,86 3.284,50
9 Bengkulu Tengah 2.612,05 2.952,17 3.286,03 3.559,07
10 Kota Bengkulu 12.710,34 14.190,37 15.815,37 17.510,86
Provinsi Bengkulu 40.565,49 45.389,90 50.336,99 55.402,50
Sumber: Bengkulu Dalam Angka, 2017.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
38
Perekonomian Provinsi Bengkulu sepanjang tahun 2016 tercatat mengalami pertumbuhan
sebesar 5,30%. Pertumbuhan ekonomi tersebut lebih tinggi dari tahun 2015 sebesar 5,14%.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu relatif tinggi bila dibandingkan ekonomi Nasional yang
tumbuh sebesar 5,02% pada periode yang sama. Namun kontribusi PDRB Provinsi Bengkulu
terhadap PDB Nasional tahun 2016 masih sangat kecil yaitu sebesar 0,44 %.
Tabel 2.12
Perbandingan PDRB Provinsi Bengkulu dan
PDB Nasional Tahun 2012 – 2016
Tahun
PDRB Provinsi Bengkulu (juta rupiah) PDB Indonesia (triliun rupiah)
Harga berlaku Harga Konstan
2010
Pertumbu
han
(%)
Harga berlaku
Harga
Konstan
2010
Pertumbuh
an
(%)
2012 36.207.676,97 32.363.037,83 6,83 8.615,70 7.727,08 6,03
2013 40.565.490,15 34.326.371,68 6,07 9.546,13 8.156,49 5,56
2014 45.392.750,77 36.206.678,91 5,48 10.569,70 8.564,90 5,02
2015 50.341.717,69 38.067.501,98 5,14 11.531,70 8.982,50 4,79
2016 55.402.507,51 40.082.870,83 5,30 12.406,80 9.433,00 5,02
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat dan Provinsi Bengkulu, 2017.
2.2.1.2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur pencapaian hasil pembangunan dari suatu
daerah/wilayah dalam tiga dimensi dasar pembangunan yaitu: pendidikan, kesehatan dan
pengeluaran. Kegunaan IPM adalah untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah
negara maju, negara berkembang, atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh
dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, IPM Provinsi Bengkulu tahun 2016 berada pada nilai
69,33, naik dari tahun 2015 sebesar 68,59 namun lebih rendah dari IPM Indonesia secara
keseluruhan sebesar 70,18. Angka IPM di Provinsi Bengkulu tercatat terus mengalami kenaikan
sejak tahun 2010 yang berada pada nilai 65,35. Hal tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan
kualitas hidup manusia di Provinsi Bengkulu.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
39
Gambar 2.3
Perkembangan IPM Provinsi Bengkulu dan Nasional Tahun 2011-2016
Sumber : BPS Provinsi Bengkulu dan BPS RI Tahun 2016.
Dengan tingkat IPM sebesar 69,33 Provinsi Bengkulu tergolong ke dalam wilayah dengan kategori
IPM sedang. Provinsi dengan tingkat IPM tertinggi di Indonesia adalah DKI Jakarta dengan IPM
79,60 sedangkan provinsi yang memiliki IPM terendah adalah Papua, yang tercatat memiliki IPM
sebesar 58,05.
Tabel 2.13
Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) Provinsi Bengkulu
Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2011 – 2016
Kabupaten/Kota IPM
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Bengkulu Selatan 66,50 66,77 67,61 68,28 68,57 68,71
Rejang Lebong 64,92 65,51 66,11 66,55 67,51 68,34
Bengkulu Utara 64,61 65,47 66,67 67,27 67,46 67,63
Kaur 61,85 62,32 63,17 63,75 64,47 64,95
Seluma 61,01 61,55 62,10 62,94 63,41 64,04
Muko – Muko 63,71 64,79 64,79 65,31 65,77 66,52
Lebong 62,43 62,84 63,15 63,90 64,72 65,58
Kepahiang 63,44 63,86 64,44 65,22 65,45 66,35
Bengkulu Tengah 62,54 63,12 63,71 64,10 64,68 65,44
Kota Bengkulu 75,31 75,71 76,16 76,49 77,16 77,94
Provinsi Bengkulu 65,96 66,61 67,50 68,06 68,59 69,33
Sumber : BPS Provinsi Bengkulu, 2017.
65.96
66.61
67.50
68.0668.59
69.33
66.53
67.30
68.20
68.90
69.5570.18
64
65
66
67
68
69
70
71
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Bengkulu
Nasional
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
40
Berdasarkan Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Bengkulu, IPM tertinggi dicapai oleh Kota
Bengkulu sebesar 77,94. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat kualitas hidup dengan kriteria
pendidikan, kesehatan dan pendapatan di wilayah Kota Bengkulu lebih baik daripada wilayah lain
di Provinsi Bengkulu. Kabupaten dengan IPM terendah adalah Kabupaten Seluma, dengan indeks
sebesar 64,04. Seluruh Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Bengkulu juga masuk dalam kategori
wilayah dengan nilai IPM sedang.
2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial
1. Pendidikan
a. Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM)
Indikator kemajuan pendidikan dapat diukur dari Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka
Partisipasi Murni (APM) disetiap jenjag pendidikan. Di Provinsi Bengkulu APK dan APM tiap
jenjang pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.14.
Tabel 2.14
Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM)
Provinsi Bengkulu Tahun 2011 – 2016
Jenjang
Pendidikan
APK (%) APM (%)
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2011 2012 2013 2014 2015 2016
SD 105,45 107,6 111,36 113,95 116,16 113,13 92,6 94,1 97,37 98,03 98,10 98,22
SLTP 91,33 95,93 85,06 88,23 88,79 90,38 68,81 71,97 73,07 76,44 76,88 77,02
SLTA 67,61 67,42 72,71 79,49 82,79 83,56 50,78 50,83 60,32 64,61 64,97 65,29
Sumber : Bengkulu Dalam Angka, 2017.
Dari Tabel 2.18 dapat dilihat untuk tingkat SD, Angka Partisipasi Kasar (APK) sudah melebihi 100
%. Ini artinya masih banyak siswa yang berumur di bawah tujuh tahun (underage) dan di atas 12
tahun (overage) yang masih mengikuti pendidikan di tingkat SD.
Angka Partisipasi Murni (APM) menurut jenjang pendidikan bertujuan mengukur banyaknya usia
sekolah yang bersekolah tepat waktu dalam suatu jenjang pendidikan dari setiap 100 penduduk
usia sekolah, yaitu SD 7-12 tahun, SLTP 13-15 tahun dan SLTA 16-18 tahun. Dari data diatas
terlihat bahwa, semakin tinggi tingkat pendidikan maka tingkat partisipasi sekolah semakin kecil,
hal ini di sebabkan oleh kurangnya fasilitas pendidikan dan keterbatasan ekonomi yang memaksa
mereka harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Angka Partisipasi Murni (APM) per
jenjang pendidikan terus meningkat selama kurun waktu 5 tahun terakhir. Ini menunjukan bahwa
akses masyarakat untuk memasuki sekolah per jenjang pendidikan terus meningkat.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
41
b. Angka Melek Huruf
Pendidikan merupakan sarana dalam pemberantasan buta huruf. Angka melek huruf juga
merupakan indikator kualitas sumber daya manusia dan sekaligus merupakan indikator ekonomi
daerah. Semakin tinggi angka melek huruf maka semakin kecil tingkat buta huruf, demikian juga
sebaliknya. Angka melek huruf di Provinsi Bengkulu dapat dilihat pada Gambar 2.4 berikut ini :
Gambar 2.4
Angka Melek Huruf Menurut Kab/Kota di Provinsi Bengkulu Tahun 2016
Dari data angka melek huruf per Kabupaten/Kota tahun 2016 dapat terlihat bahwa Kota Bengkulu
mencapai angka melek huruf paling tinggi sebesar 99,38 % disusul Kabupaten Lebong sebesar
98,96 %. Sedangkan Kabupaten dengan angka melek huruf paling rendah yaitu Kabupaten
Bengkulu Tengah sebesar 93,29 %.
2. Kesehatan
a. Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI)
Salah satu indikator dalam penilaian tingkat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi
(AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI). Angka kematian bayi adalah angka kematian yang terjadi
pada bayi sebelum mencapai usia satu tahun. Angka kematian bayi (umur penduduk dibawah satu
tahun) adalah jumlah kematian bayi yang dibandingkan dengan jumlah kelahiran bayi pada tahun
tertentu per seribu kelahiran hidup. Angka kematian ibu adalah merupakan salah satu indikator
untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu faktor tingginya angka kematian ibu di
Indonesia adalah disebabkan karena relatif masih rendahnya pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan. Penurunan angka kematian Ibu, bukan saja disebabkan oleh faktor kesehatan,
ekonomi, dan cultur tetapi juga ditentukan oleh kecenderungan usia perkawinan.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
42
Angka kematian bayi di Provinsi Bengkulu sejak 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan
kecenderungan menurun. Pada tahun 2012 angka kematian bayi sebesar 27 dan menurun
menjadi 10,1 pada tahun 2016. Provinsi Bengkulu memiliki angka kematian ibu yang cukup tinggi.
Pada tahun 2012 AKI di Provinsi Bengkulu adalah sebesar 124 dan menurun menjadi 117 pada
tahun 2016. seperti pada tabel 2.15.
Tabel 2.15
Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Bayi dan Angka Kematian Ibu
Provinsi Bengkulu Tahun 2012-2016
Item 2012 2013 2014 2015 2016
Angka Kematian Bayi (AKB) 27 23 29,7 10 10,1
Angka Kematian Ibu (AKI) 124 102 149 162 117
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, 2017.
b. Angka Harapan Hidup
Dari tahun ke tahun, angka harapan hidup di Provinsi Bengkulu terus mengalami kenaikan. Jika
pada tahun 2011, angka harapan hidup di Provinsi Bengkulu berada pada 69,31 tahun maka pada
tahun 2016 angka tersebut naik menjadi 69,92 tahun, artinya anak yang lahir hidup pada tahun
2016 diperkirakan akan hidup sampai usia rata-rata 69,92 tahun.
Gambar 2.5
Angka Harapan Hidup Provinsi Bengkulu Tahun 2011-2016
Sumber : Indikator Kesejahteraan Rakyat, BPS 2016
3. Kemiskinan
Persentase penduduk miskin terus mengalami penurunan selama 7 tahun terakhir. Selama tahun
2011-2016 angka kemiskinan cenderung stagnan dimana tahun 2011 sebesar 17,36 % dan tahun
2016 sebesar 17,03 %. Namun dalam periode 2016-2017, angka kemiskinan turun cukup drastis
sebanyak 0,58 % dimana angka kemiskinan per Maret 2017 sebesar 16,45 %.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
43
Tabel 2.16
Angka Kemiskinan Provinsi Bengkulu Tahun 2011 – 2017
Item Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Provinsi Bengkulu % 17,36 17,51 17,75 17,09 17,16 17,03 16,45
Nasional % 12,49 11,66 11,37 10,96 11,13 10,70 10,12
Sumber: BPS Nasional, 2017
Tabel 2.17
Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota (%)
Provinsi Bengkulu Tahun 2013-2017
Kab/Kota 2013 2014 2015 2016 Maret 2017
Bengkulu Selatan 22,59 21,91 22,76 22,10 21,06
Rejang Lebong 18,48 17,99 18,03 17,81 16,97
Bengkulu Utara 14,50 13,95 14,78 13,67 13,11
Kaur 23,25 21,96 22,87 22,36 21,54
Seluma 21,84 21,17 22,98 21,68 20,73
Mukomuko 12,98 12,48 13,45 13,01 12,20
Lebong 12,89 12,44 12,32 12,26 11,83
Kepahiang 16,13 15,65 16,83 16,31 15,95
Bengkulu Tengah 7,24 8,22 8,33 8,71 8,41
Kota Bengkulu 21,51 20,16 21,14 20,72 19,18
Sumber : BPS Provinsi Bengkulu, 2017.
Dari data persentase penduduk miskin menurut kabupaten/kota tahun 2015 terlihat bahwa
kabupaten dengan persentase penduduk miskin tertinggi berada di Kabupaten Kaur sebesar
21,54% dan terendah berada di Kabupaten Bengkulu Tengah sebesar 8,41%.
Tabel 2.18
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin, Garis Kemiskinan dan Koefisien Gini
Provinsi Bengkulu Tahun 2014-2017
Uraian 2014 2015 2016 2017
Penduduk Miskin (Ribu jiwa) 316,5 322,8 325,6 302,62
% Penduduk Miskin 17,09 17,16 17,73 15,59
Garis Kemiskinan (000 Rp/kap/bln) 356,6 410,8 437,18 462,77
Koefisien Gini 0,36 0,37 0,35 0,35
Sumber: BPS Provinsi Bengkulu 2017
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
44
Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan di
bawah garis kemiskinan. Sedangkan garis kemiskinan adalah nilai pengeluaran kebutuhan
minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kalori per hari ditambah kebutuhan minimum
non makanan yang mencakup perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Angka Koefisien
Gini merupakan ukuran kemerataan pendapatan yang dihitung berdasarkan kelas pendapatan.
Angka koefisien Gini terletak antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nol merupakan kemerataan sempurna
dan satu menggambarkan ketidakmerataan sempurna.
4. Kesempatan kerja
Jumlah angkatan kerja keadaan Februari 2017 sebanyak 1,03 juta orang, bila angka angkatan kerja
tersebut dibagi dengan jumlah penduduk usia kerja maka diperoleh Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK) keadaan Februari 2017 sebesar 74,59 persen. Dibandingkan dengan keadaan Agustus
2016 jumlah angkatan kerja bertambah sebanyak 35,7 ribu orang atau naik sebesar 3,57 persen.
Namun jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2016, jumlah angkatan kerja mengalami
peningkatan sebanyak 33,7 ribu orang atau naik sebesar 3,37 persen.
Jumlah penduduk yang bekerja keadaan Februari 2017 sebanyak 1,0 juta orang, bila angka
penduduk yang bekerja tersebut dibagi dengan jumlah angkatan kerja maka diperoleh Tingkat
Kesempatan Kerja (TKK) keadaan Februari 2017 sebesar 97,2 persen. Dibandingkan dengan
keadaan Agustus 2016 jumlah penduduk yang bekerja bertambah sebanyak 39,6 ribu orang atau
naik sebesar 4,1 persen. Apabila dibandingkan dengan keadaan Februari 2016 jumlah penduduk
yang bekerja mengalami peningkatan sebanyak 43,1 ribu orang atau naik sebesar 4,5 persen.
Jumlah pengangguran terbuka keadaan Februari 2017 sebanyak 29,0 ribu orang, bila angka
pengangguran terbuka tersebut dibagi dengan jumlah angkatan kerja maka diperoleh Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) keadaan Februari 2017 sebesar 2,81 persen. Dibandingkan keadaan
Agustus 2016 jumlah pengangguran terbuka berkurang sebanyak 3,9 ribu orang atau turun
sebesar 11,9 persen. Bila dibandingkan dengan keadaan Februari 2016 jumlah pengangguran
terbuka mengalami penurunan sebanyak 9,3 ribu orang atau turun 24,3 persen.
5. Kriminalitas
Di bidang keamanan, jumlah tindak kejahatan yang berkaitan dengan penganiayaan, pencurian/
perampokan, pembunuhan, penipuan, kesusilaan dan pelanggaran lainnya disajikan menurut
kabupaten/kota. Secara umum jumlah tindak kejahatan yang dilaporkan pada tahun 2016
mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yaitu dari 4.562 kasus menjadi 5.375 kasus
di tahun 2016. Demikian juga halnya dengan jumlah kecelakaan lalu lintas yang mengalami
peningkatan dari 551 kasus tahun 2015 menjadi 631 kasus pada tahun 2016.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
45
2.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga
Pembangunan bidang seni dan budaya sangat terkait erat dengan kualitas hidup manusia dan
masyarakat. Pembangunan sektor kebudayaan di Provinsi Bengkulu harus terus dilakukan untuk
menjaga kultur budaya Bengkulu yang dihormati dan dijunjung tinggi. Pada tahun 2015, tercatat
sedikitnya terdapat 50 grup kesenian di Provinsi Bengkulu. Grup kesenian tersebut merupakan
grup kesenian yang bergerak dibidang tari kebudayaan, teater dan musik daerah. Perwujudan
Bengkulu yang Berdaya Saing Tinggi diperlukan dengan memulai penguatan pondasi kultur dan
budaya melalui grup-grup kesenian daerah. Terkait dengan bidang olahraga, sampai dengan
tahun 2015 Pemerintah Provinsi Bengkulu telah membangun sedikitnys 13 sarana olahraga.
Tabel 2.19. Jenis dan Jumlah Sarana Olahraga Pemprov Bengkulu
No. Jenis Sarana Nama Sarana
1. Gedung Olah Raga 1. GOR Sawah Lebar
2. Stadion 1. Stadion Sawah Lebar
3. Lapangan Tenis 1. Lapangan Tenis Sawah Lebar
2. Lapangan Tenis Timur Indah
3. Lapangan Tenis Dinkes
4. Lapangan Tenis Pemprov
5. Lapangan Tenis Kolam Raflesia
4. Kolam Renang 1. Kolam Renang Raflesia
2. Kolam Renang Pantai Panjang
5. Lapangan Futsal 1. Lapangan Futsal Sawah Lebar
6. Lapangan Basket 1. Lapangan Basket Sprot Center
2. Lapangan Basket Sawah Lebar
3. Lapangan Basket Raflesia
7. Lapangan Volly 1. Lapangan Volly Pantai
2. Lapangan Volly Sawah Lebar
Sumber : Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bengkulu, 2016
Dari segi prestasi olahraga, pada gelaran PON Tahun 2012, Provinsi Bengkulu berhasil meraih
medali berupa 2 Medali Perak dan 4 Medali Perunggu dan menduduki peringkat 31 Nasional.
Selain PON, capaian prestasi yang berhasil diraih oleh Provinsi Bengkulu salah satunya adalah
pada gelaran POPNAS yaitu sebagai berikut:
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
46
Tabel 2.20
Prestasi POPNAS Provinsi Bengkulu
No. Tahun Peringkat
Provinsi
Emas Perak Perunggu
1. 2009 24 1 1 2
2. 2011 25 1 2 3
3. 2013 23 1 3 -
4. 2015 30 - 2 4
Sumber : Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bengkulu, 2016
2.3. Aspek Pelayanan Umum
2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib
1. Pendidikan
Rasio murid-sekolah dan rasio murid-guru adalah indikator yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi kebijakan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan. Jumlah murid per sekolah
adalah indikator input yang erat kaitannya untuk menentukan perlunya suatu sekolah baru harus
dibangun di suatu wilayah. Sedangkan rasio murid-guru digunakan untuk menggambarkan beban
guru dalam mengajar.
Berdasarkan Tabel 2.21, pada tahun ajaran 2016/2017 rasio murid sekolah jenjang pendidikan SD,
SMP, dan SMA menunjukkan masih kurang ideal. Di jenjang pendidikan SD rasio murid-sekolah
sebesar 160,29, di jenjang pendidikan SMP sebesar 214,00 dan di jenjang pendidikan SMA sebesar
358,54. Angka-angka tersebut mencerminkan bahwa penyediaan sarana pendidikan di semua
jenjang pendidikan belum dapat mengimbangi pertambahan murid. Diharapkan peningkatan
fasilitas belajar pada pendidikan dasar dan menengah akan meningkatkan partisipasi sekolah
penduduk pada kedua jenjang pendidikan tersebut.
Rasio murid-guru di jenjang pendidikan SD pada tahun ajaran 2016/2017 sebesar 15,82. Rasio
murid-guru di jenjang SD tersebut mengungkapkan bahwa secara rata-rata setiap satu guru untuk
lebih kurang 16 orang murid. Rasio murid-guru yang relatif kecil juga terdapat dijenjang
pendidikan SMP dan SMA yaitu sebesar 12,69 untuk SMP dan 12,49 untuk SMA. Rasio murid-guru
di SMP dan SMA yang rendah, mengindikasikan bahwa rasio murid-guru semakin ideal.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
47
Tabel 2.21
Rasio Murid-Guru dan Murid-Sekolah
Sedangkan jika melihat data akreditasi SD di Provinsi Bengkulu tahun 2015, dari total 1.330 SD se
Provinsi Bengkulu, SD yang belum terakreditasi sebanyak 185 SD atau 13,91 % dimana Kabupaten
belum memiliki akreditasi tertinggi adalah Kabupaten Kaur sebanyak 59 SD sedangkan Kota
Bengkulu tinggal 1 SD yang belum terakreditasi.
Tabel 2.22
Data Akreditasi SD Di Provinsi Bengkulu Tahun 2015
Kab/Kota Jumlah Sekolah Terakreditasi Belum
terakreditasi A B C Jumlah
Kota Bengkulu 91 30 54 6 90 1
Bengkulu Utara 225 14 97 84 195 30
Bengkulu Selatan 124 10 66 37 113 11
Rejang Lebong 180 16 93 58 167 13
Kaur 131 2 21 49 72 59
Seluma 179 5 52 99 156 23
Bengkulu Tengah 91 1 32 47 80 11
Kepahiang 97 4 50 24 78 19
Lebong 96 2 36 51 89 7
Mukomuko 116 3 61 41 105 11
Provinsi Bengkulu 1.330 87 562 496 1.145 185
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Bengkulu, 2016.
Data akreditasi SLTP di Provinsi Bengkulu tahun 2015, dari total 406 SLTP se Provinsi Bengkulu,
SLTP yang belum terakreditasi sebanyak 70 SLTP dimana Kabupaten belum memiliki akreditasi
tertinggi adalah Kabupaten Kaur dan Mukomuko masing-masing sebanyak sebanyak 14 SLTP
sedangkan kabupaten Lebong dan Kota Bengkulu masing-masing tinggal 1 SLTP dan 2 SLTP yang
belum terakreditasi.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
48
Tabel 2.23
Data Akreditasi SLTP Di Provinsi Bengkulu Tahun 2015
Kab/Kota Jumlah Sekolah Terakreditasi Belum di-
akreditasi A B C Jumlah
Kota Bengkulu 37 17 14 4 35 2
Bengkulu Utara 69 14 23 24 61 8
Bengkulu Selatan 35 7 12 12 31 4
Rejang Lebong 50 12 19 10 41 9
Kaur 39 4 10 11 25 14
Seluma 47 3 19 18 40 7
Bengkulu Tengah 32 3 10 11 24 8
Kepahiang 28 4 10 11 25 3
Lebong 24 4 8 11 23 1
Mukomuko 45 4 17 10 31 14
Provinsi Bengkulu 406 72 142 122 336 70
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Bengkulu, 2016
Data akreditasi SLTA di Provinsi Bengkulu tahun 2015, dari total 123 SLTA se Provinsi Bengkulu,
SLTA yang belum terakreditasi sebanyak 3 SLTA tersebar di kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten
Kaur dan Kabupaten Seluma.
Tabel 2.24
Data Akreditasi SLTA Di Provinsi Bengkulu Tahun 2015
Kab/Kota Jumlah Sekolah Terakreditasi Belum di-
akreditasi A B C Jumlah
Kota Bengkulu 22 12 8 2 22 -
Bengkulu Utara 15 8 5 2 15 -
Bengkulu Selatan 14 6 5 3 14 -
Rejang Lebong 15 7 6 1 14 1
Kaur 11 2 4 4 10 1
Seluma 11 2 5 3 10 1
Bengkulu Tengah 6 2 2 2 6 -
Kepahiang 8 2 4 2 8 -
Lebong 7 2 4 1 7 -
Mukomuko 14 5 3 6 14 -
Provinsi Bengkulu 123 48 46 26 120 3
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Bengkulu, 2016
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
49
Data akreditasi SMK di Provinsi Bengkulu tahun 2015, dari total 233 kompetensi kejuruan se
Provinsi Bengkulu, kompetensi kejuruan yang belum terakreditasi sebanyak 21 kompetensi
kejuruan.
Tabel 2.25
Data Akreditasi SMK Di Provinsi Bengkulu Tahun 2015
Kab/Kota
Kompetensi Kejuruan (KK) KK Belum di-
akreditasi Jumlah
Sekolah
Jumlah
KK
Terakreditasi
A B C Jumlah
Kota Bengkulu 20 68 24 40 2 66 2
Bengkulu Utara 10 33 4 18 9 31 2
Bengkulu Selatan 5 18 2 10 3 15 3
Rejang Lebong 13 37 5 24 7 36 1
Kaur 7 16 - 8 4 12 4
Seluma 3 11 - 4 6 10 1
Bengkulu Tengah 2 6 - 2 2 4 2
Kepahiang 6 19 - 13 2 15 4
Lebong 4 12 - 6 6 12 -
Mukomuko 5 13 - 8 3 11 2
Provinsi Bengkulu 75 233 35 133 44 212 21
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Bengkulu, 2016.
2. Kesehatan
Fasilitas kesehatan merupakan salah satu tolak ukur dalam pencapaian pelaksanaan
pembangunan di Provinsi Bengkulu. Pada tahun 2016 terdapat 20 rumah sakit di wilayah Provinsi
Bengkulu, baik rumah sakit pemerintah maupun swasta. Jumlah Puskesmas di Provinsi Bengkulu
pada tahun 2016 tidak mengalami penambahan, yaitu sebanyak 180 puskesmas. Terdiri dari 45
puskesmas perawatan dan 135 puskesmas non perawatan. Hingga tahun 2016, 30.000 jiwa
penduduk Provinsi Bengkulu sudah dapat dilayani 3 Puskesmas atau 1 puskesmas sudah dapat
melayani 10.000 jiwa penduduk. Untuk jumlah puskesmas pembantu di Provinsi Bengkulu pada
tahun 2016 belum mengalami penambahan masih berjumlah 469 puskesmas pembantu, dengan
Rasio 1 pustu per 2.500 jiwa penduduk.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
50
Gambar 2.6
Jumlah Puskesmas Per Kabupaten/Kota Tahun 2015
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun 2016
Gambar 2.7
Jumlah Puskesmas Pembantu Per Kabupaten/Kota Tahun 2016
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun 2016
Data tenaga kesehatan yang disajikan terdiri dari tenaga medis (Dokter umum, Dokter Gigi,
Dr/Drg Spesialis), perawat & bidan (termasuk lulusan DIII dan S1), farmasi (Apoteker, Asisten
Apoteker), gizi (Lulusan D-I, D-III Gizi (SPAG dan AKZI dan D-IV), teknisi medis (Analis, ATEM dan
Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi), sanitasi (Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan
Lingkungan) dan kesehatan masyarakat (SKM),dll. Persentase tenaga kesehatan menurut jenisnya
disajikan pada gambar berikut:
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
51
Gambar 2.8
Jumlah tenaga kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun 2015
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun 2016
Apabila mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1202 Tahun 2003 standar Indonesia
Sehat, rasio dokter dengan jumlah penduduk adalah 1 banding 2.500 orang (40 dokter untuk 100
ribu penduduk). Jumlah Dokter di Provinsi Bengkulu pada tahun 2015 ada 529 orang (29 dokter
per.100 ribu penduduk),. Sehingga dapat diasumsikan jumlah dokter di Bengkulu untuk melayani
1.874.944 jiwa dibutuhkan sekitar 720 dokter maka dengan demikian menurut perhitungan
metode ratio Provinsi Bengkulu masih mengalami kekurangan sekitar 191 dokter. Secara
keseluruhan Rasio tenaga kesehatan di Provinsi Bengkulu tahun 2015 sebesar 464 per 100.000
penduduk. Ini berarti bahwa setiap 100.000 penduduk dilayani oleh sekitar 464 tenaga kesehatan.
Rasio untuk masing-masing jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk dapat dilihat pada
gambar berikut:
Gambar 2.9
Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 penduduk tahun 2015
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun 2016
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
52
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa rasio tenaga kesehatan terbesar adalah rasio tenaga
bidan yaitu sebesar 309 per 100.000 penduduk, dan tenaga Perawat 177 per 100.000 penduduk,
dan rasio yang paling kecil adalah rasio dokter spesilais yaitu sebesar 0,2 per 100.000 penduduk.
Persebaran tenaga kesehatan menurut unit kerja, sebagian besar tersebar di Puskesmas
(termasuk Pustu dan Polindes) yaitu sebesar 60%, di Rumah sakit sebesar (31%), Klnik di Dinas
Kesehatan Kab/Kota 8%, di Institusi sarana kesehatan lain 1% dan Klinik di Institusi
Diklat/Diknakes 0%.
Gambar 2.10
Sebaran Tenaga Kesehatan menurut Sarana Kesehatan Tahun 2015
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun 2016
3. Sarana Prasarana Jalan
Pembangunan dan peningkatan fasilitas transportasi seperti jalan dan jembatan penting demi
memudahkan hubungan komunikasi dan proses mobilisasi penduduk antar daerah dalam
menunjang kelancaran distribusi barang dan jasa sehingga berdampak pada peningkatan
pertumbuhan ekonomi, utamanya untuk daerah-daerah yang sulit terjangkau dan terisolir. Pada
tahun 2016, panjang jalan Provinsi Bengkulu adalah 1.562,7 km. Sekitar 23,80 persen dari panjang
tersebut dalam kondisi baik, 18,29 persennya dalam kondisi sedang dan kondisi rusak sebanyak
18,10 persen. Sementara itu, sebagian besar jalan dalam kondisi rusak berat, yakni 37,39 persen
dan sisanya 2,43 persen dalam tahap pengerjaan.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
53
Tabel 2.26
Kondisi Jalan di Provinsi Bengkulu Tahun 2016
Kabupaten/kota
Kondisi jalan (km)
Baik Sedang Rusak Rusak
Berat
Belum
tembus
Bengkulu selatan 39,9 39,9 21,8 62,2
Rejang lebong 51,7 21,7 19,3 57,27
Bengkulu utara 112,78 93 120,77 245,53
Kaur 41,65 18 28,8 31,85
Seluma 24,2 23,8 30,2 58,3 38,8
Mukomuko 15,96 38,87 19,17 23,22
Lebong 13,8 15,5 8,2 28,66
Kepahiang 29 20,5 19,72 54,4
Bengkulu tengah 9,1 10,3 11,5 20
Kota bengkulu 33,9 4,18 3,3 2,8
Sumber : Bengkulu Dalam Angka, 2017
Kondisi jalan rusak di Provinsi Bengkulu diakibatkan percepatan kerusakan yang sangat signifikan
karena perkerasan yang semula kondisi rusak ringan kemudian menjadi rusak berat dan tidak
diimbangi pendanaan yang cukup serta kondisi Momen Sumbu Tekan (MST) jalan yang tidak
seragam ditambah kendaraan yang lewat melebihi tonase, juga disebabkan Provinsi Bengkulu
belum memiliki Jalan Lingkar Luar (Outer Ring Road) yang saat ini masih dalam proses
penyelesaian izin prinsip dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Tabel 2.27
Kondisi Jalan Desa se Provinsi Bengkulu Tahun 2015
NO
KABUPATEN
KONDISI JALAN DESA
TIDAK ADA
JALAN TANAH
BATU
KERIKIL
JALAN
SETAPAK AIR
RUSAK
BERAT
1 SELUMA - 10 51 1 - 5
2 BENGKULU SELATAN - 1 18 - - 1
3 KAUR 3 12 18 - - 12
4 KEPAHIANG 1 1 5 - - -
5 REJANG LEBONG - 2 2 - - 1
6 LEBONG 10 - 10 1 - 1
7 BENGKULU TENGAH - 9 37 1 - 6
8 BENGKULU UTARA - 6 9 1 1 18
9 MUKOMUKO 3 4 21 - - 1
JUMLAH 17 45 171 4 1 45
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu, 2016.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
54
4. Transportasi
Provinsi Bengkulu saat ini memiliki bandara Fatmawati Soekarno yang merupakan gerbang utama
lalu lintas angkutan udara di Provinsi Bengkulu, yang saat ini dapat melayani pesawat jenis Boeing
737 – 900, serta memiliki Bandara Perintis di Mukomuko dan Pulau Enggano. Bandara Fatmawati
saat ini memiliki Panjang Landasan 2.250 M dan Lebar 45 M. Pengembangan Bandara Fatmawati
Soekarno dari bandara domestik menjadi bandara bertaraf Internasional dan Embarkasi Haji
Antara serta Bandara Evakuasi Bencana. Untuk rencana kedepan akan dilakukan Perluasan dan
penambahan gedung terminal, perluasan dan penambahan jalur masuk dan keluar bandara serta
perpanjangan runway. Jadwal Penerbangan Eksisting Domestik dan Perintis di Provinsi Bengkulu
dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel 2.28
Jalur Penerbangan di Provinsi Bengkulu Tahun 2017
NO MASKAPAI RUTE JADWAL FREKUENSI
1 Lion Air Bengkulu-Jakarta Setiap Hari 4 x
2 Garuda
Indonesia
Bengkulu-Jakarta Setiap Hari 2 x
Bengkulu-Palembang Setiap Hari 2 x
3 Citilink Bengkulu-Jakarta Setiap Hari 1 x
4 Sriwijaya Air Bengkulu-Jakarta Setiap Hari 2 x
5 Batik Air Bengkulu-Jakarta Setiap Hari 2 x
6 Wings Air Bengkulu-Batam Setiap Hari 1 x
Bengkulu-Palembang Setiap Hari 2 x
7 Susi Air Bengkulu-Mukomuko-
Padang
2 x seminggu 1 x
Sumber: Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, 2017
Dari tahun ke tahun jumlah penumpang yang memanfaatkan transportasi udara di Provinsi
Bengkulu selalu mengalami peningkatan. Peningkatannya sebesar 16,20 persen dari tahun 2015
ke tahun 2016. Pada tahun 2016, dalam waktu satu tahun jumlah penumpang yang berangkat
sebanyak 441.750 orang, sedangkan yang datang sebanyak 468.436 orang.
Transportasi laut melalui Pelabuhan Pulau Baai yang merupakan pintu gerbang utama lalu lintas
angkutan barang melalui Barat Laut bagi Provinsi Bengkulu yang terletak sekitar 25 km dari pusat
kota dan mempunyai akses yang cukup dekat dengan sentra produksi pertanian di bagian Selatan
Pulau Sumatera. Dan secara ekonomis mempunyai potensi strategis sebagai Pelabuhan untuk laut
lepas di bagian Barat Pulau Sumatera.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
55
Pelabuhan Pulau Baai ditunjang dengan prasarana pokok seperti : lahan Pelabuhan seluas 1.200
Ha, wilayah perairan seluas 3.180 Ha, kolam pelabuhan seluas 250 Ha. Kondisi fisik Pelabuhan
Pulau Baai saat ini panjang alur masuk pelabuhan adalah 800 m dengan jumlah dermaga sebanyak
3 buah yaitu Dermaga Samudera panjang 165 m dan lebar 18 m, Dermaga Nusantara panjang 84
m dan lebar 18 m serta Dermaga Lokal panjang 124 m dan lebar 10 m. Peralatan bongkar muat
sebanyak 2 unit dengan kapasitas 500 ton/jam dan 1000 ton/jam. Break water kanan panjang 420
m dan tinggi 4,7 m; break water kiri panjang 395 m dan tinggi 4,7 m.
Sebagai pelabuhan terbesar dan merupakan pintu utama transportasi laut di Provinsi Bengkulu,
Pelabuhan Pulau Baai menjadi pelabuhan terpenting di Provinsi Bengkulu. Pada tahun 2016,
volume barang angkutan dalam negeri yang dimuat di pelabuhan ini sebanyak 738,83 ribu ton,
demikian halnya dengan volume barang yang dibongkar pula pada tahun yang sama tercatat
881,34 ribu ton.
2.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan
2.3.2.1 Industri Kecil Dan Menengah
Jumlah industri di Provinsi Bengkulu tahun 2016 berjumlah 5.642 unit terdiri dari 37 industri
menengah dan besar dan 5.605 industri kecil. Industri kecil ini tersebar di seluruh kabupaten/kota
se Provinsi Bengkulu dimana pada tahun 2016, jumlah industri kecil terbanyak terdapat di
Kabupaten Mukomuko sebanyak 1.160 unit dan paling sedikit terdapat di Kabupaten Kaur
sebanyak 210 unit.
Jumlah industri kecil meningkat sebanyak 699 unit selama periode 2015-2016 dimana jumlah
jumlah industri kecil pada tahun 2015 berjumlah 4.906 unit. Selain jumlah industri, kenaikan juga
terjadi pada nilai investasi dan jumlah tenaga kerja yang terserap. Jumlah investasi pada tahun
2015 sebesar Rp. 162 M dan naik sebesar menjadi Rp. 169 M pada tahun 2016. Sedangkan jumlah
tenaga kerja naik dari 14.872 orang pada tahun 2015 menjadi 16.141 orang tahun 2016. Namun
sebaliknya jumlah produksi mengalami penurunan yaitu pada tahun 2015 sebesar Rp. 559 M
menjadi sebesar Rp. 420 M tahun 2015.
2.3.2.2 Ketenagakerjaan
Perkembangan ekonomi suatu wilayah sangat berpengaruh terhadap kondisi ketenagakerjaan di
wilayah tersebut. Angkatan kerja adalah penduduk yang sudah memasuki usia kerja, baik yang
sudah bekerja maupun belum bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Beberapa permasalahan
dalam ketenagakerjaan yang ditemui masyarakat antara lain terkait dengan tingginya tingkat
pengangguran, penyediaan lapangan kerja yang terbatas, serta produktivitas tenaga kerja yang
rendah. Penyelesaian dari permasalahan tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu barometer
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
56
keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat
menciptakan lapangan kerja baru sehingga tingkat pengangguran dapat berkurang.
Dilihat dari status pekerjaan utama, penduduk yang bekerja pada tahun 2017 lebih banyak
bekerja dengan status buruh karyawan sebanyak 252,6 ribu orang atau sebesar 25,14 persen. Bila
dibandingkan dengan kondisi Agustus 2016 penduduk yang bekerja dengan status buruh
karyawan mengalami peningkatan sebanyak 42,8 ribu orang atau turun sebesar 14,5 persen.
Penduduk yang bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tidak tetap sebesar 23,03 persen
atau sebanyak 231,4 ribu orang, sedangkan pekerja keluarga sebanyak 221,9 ribu orang atau
22,09 persen.
Penduduk yang bekerja di Provinsi Bengkulu pada tahun 2017 pada umumnya masih
berpendidikan rendah yaitu berpendidikan SD ke bawah sebanyak 447,8 ribu orang atau sebanyak
44,57 persen, bila dibandingkan dengan kondisi Agustus 2016 mengalami peningkatan sebanyak
103,4 ribu orang atau 30,0 persen. Sedangkan penduduk yang bekerja dengan tingkat pendidikan
tinggi yaitu diploma dan universitas sebanyak 107,0 ribu orang atau sebesar 10,65 persen.
Gambar 2.11
Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Februari 2017
2.3.2.3 Keluarga Berencana
Di bidang Keluarga Berencana (KB), berdasarkan data dari BKKBN Provinsi Bengkulu menunjukkan
bahwa jumlah peserta KB aktif atau akseptor aktif di Provinsi Bengkulu mengalami peningkatan
dibanding tahun 2015. Pada tahun 2016 jumlah akseptor aktif di Provinsi Bengkulu sebanyak
253.911 pasangan sedangkan tahun 2015 sebanyak 220.896 pasangan. Hal ini dikarenakan jumlah
pasangan usia subur (PUS) di Provinsi Bengkulu mengalami peningkatan dari 304.950 tahun 2015
menjadi 318.822 pasangan di tahun 2016.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
57
2.3.2.4 Pembangunan dan Pemberdayaan Gender
Indeks Pembangunan Gender (IPG) adalah indeks pencapaian kemampuan dasar pembangunan
manusia yang sama seperti IPM dengan memperhitungkan ketimpangan gender. IPG digunakan
untuk mengukur pencapaian dalam dimensi yang sama dan menggunakan indikator yang sama
dengan IPM, namun lebih diarahkan untuk mengungkapkan ketimpangan antara laki-laki dan
perempuan. Indeks Pembangunan Gender (IPG) Provinsi Bengkulu dalam kurun waktu 2005 –
2014, terus mengalami kenaikan dan selalu berada di atas rata – rata Nasional. Terakhir posisi IPG
Prov. Bengkulu tahun 2014 berada di angka 69,69. Hal ini menandakan bahwa disparitas gender
dalam pembangunan di Provinsi Bengkulu sudah dapat ditekan pada level yang lebih rendah.
Tabel 2.29
IPG Provinsi Bengkulu Tahun 2013-2014
Kabupaten/Kota Angka
Harapan
Hidup
(Tahun)
Harapan Lama
Sekolah
(Tahun)
Rata-rata
lama Sekolah
(Tahun)
Pengeluaran per
Kapita
disesuaikan
(Ribu Rupiah)
IPG
L P L P L P L P 2013 2014
BENGKULU 66.47 70.35 12.86 13.19 8.67 7.88 12,653 7,489 90.55 91.02
Bengkulu Selatan 65.12 68.91 13.03 13.60 9.23 8.26 11,954 8,749 93.60 94.00
Rejang Lebong 65.46 69.28 12.73 12.78 7.94 7.13 12,376 8,447 92.44 92.55
Bengkulu Utara 65.40 69.23 12.40 13.10 8.29 7.28 13,554 8,047 91.09 91.32
Kaur 63.54 67.28 13.11 12.40 8.40 7.14 10,884 5,525 85.34 85.66
Seluma 64.46 68.24 12.18 12.92 7.87 6.86 10,725 4,578 83.51 84.80
Mukomuko 63.89 67.65 11.75 12.46 7.82 6.93 14,303 5,293 83.84 84.25
Lebong 60.17 63.76 10.97 11.87 8.05 7.18 15,874 8,847 90.45 91.11
Kepahiang 64.70 68.49 12.01 12.92 8.39 7.29 10,631 8,325 93.75 94.99
Bengkulu Tengah 65.64 69.47 12.50 12.18 7.52 6.20 12,250 5,544 80.83 84.68
Kota Bengkulu 67.46 71.35 14.19 14.52 11.75 11.15 14,968 11,716 94.34 95.71
Sumber: BPS Provinsi Bengkulu, 2015.
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) merupakan ukuran untuk menggambarkan persamaan
peranan antara perempuan dan laki-laki dalam aspek-aspek tersebut yaitu kehidupan ekonomi,
politik dan pengambilan keputusan. Sehingga, IDG menggambarkan besarnya peranan
perempuan dalam hal pencapaian kapabilitas berdasarkan status dan kedudukan perempuan
dibandingkan dengan laki-laki. IDG Provinsi Bengkulu Tahun 2013 merupakan IDG tertinggi yang
mencapai 73,45. Namun pada tahun 2014 menurun menjadi 68,76 dan berada di bawah capaian
IDG Nasional. Hal ini menadakan jika semakin sempitnya peluang perempuan untuk berpartisipasi
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
58
di dalam penciptaan output perekonomian, pengambilan keputusan, dan kapabilitasnya sebagai
bagian dari angkatan kerja.
Tabel 2.30
IDG Provinsi Bengkulu Tahun 2013-2014
Kabupaten/Kota Keterlibatan
Perempuan dalam
Parlemen (%)
Perempuan sbg
Tenaga
Profesional (%)
Sumbangan
Pendapatan
Perempuan (%)
IDG
2013 2014
BENGKULU 15.56 50.75 34.34 73.45 68.76
Bengkulu Selatan 4.00 57.57 41.61 63.45 58.63
Rejang Lebong 13.33 50.99 23.97 57.23 57.76
Bengkulu Utara 10.00 53.16 38.25 64.81 65.15
Kaur 8.00 46.11 36.68 60.77 61.69
Seluma 16.67 57.45 33.32 68.56 66.86
Mukomuko 8.00 57.80 32.54 54.21 59.74
Lebong 28.00 41.31 37.93 69.77 77.91
Kepahiang 28.00 51.89 35.56 66.65 77.61
Bengkulu Tengah 12.00 49.98 40.00 64.50 66.22
Kota Bengkulu 25.71 47.86 32.08 75.64 75.97
Sumber: BPS Provinsi Bengkulu, 2015.
2.3.2.5 Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak
Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Provinsi Bengkulu masih tergolong
tinggi. Pada tahun 2014, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tercatat
sebanyak 425 kasus. Kasus kekerasan fisik adalah kasus terbanyak yang dialami oleh perempuan
dan anak dengan persentase sebesar 48,3%, dan kasus human traficking adalah jenis kasus
terkecil yang ditemukan yang hanya sebesar 0,5%.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
59
Gambar 2.12
Persentase Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
menurut Jenis Kekerasan di Provinsi Bengkulu Tahun 2014
2.4. Aspek Daya Saing Daerah
2.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator untuk mengukur pertumbuhan
ekonomi suatu wilayah. Pada tahun 2016 PDRB Provinsi Bengkulu atas dasar harga berlaku telah
mencapai 55.402,5 miliar Rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2010 sebesar
40.082,9 miliar Rupiah. Apabila dibandingkan dengan tahun 2015, PDRB Provinsi Bengkulu tahun
2016 atas dasar harga berlaku telah mengalami perkembangan sebesar 10,06 persen, sedangkan
PDRB Provinsi Bengkulu tahun 2016 atas dasar harga konstan 2010 mengalami pertumbuhan
sebesar 5,30 persen.
Provinsi Bengkulu mempunyai potensi yang cukup besar dalam perdagangan luar negeri melalui
ekspor berbagai komoditas, khususnya komoditas yang berasal dari sumber daya alam. Komoditas
ekspor Provinsi Bengkulu antara lain cangkang sawit, CPO, batubara dan karet. Pada tahun 2016,
total nilai ekspor mencapai 158,8879 juta US dollar. Apabila ditinjau dari nilai ekspor tersebut,
batubara merupakan komoditas utama ekspor Provinsi Bengkulu yaitu senilai 66,8464 juta US
dollar dengan persentase 42,07 persen dari total ekspor, kemudian diikuti komoditas CPO 34,25
persen dan karet 19,99 persen.
Komoditas sumber daya alam yang dihasilkan Provinsi Bengkulu diekspor ke beberapa negara.
Inggris dan Belanda merupakan negara tujuan utama ekspor yang berasal dari Provinsi Bengkulu,
masing-masing nilai ekspornya sebesar 34,3720 juta US dollar dan 20,0518 juta US dollar. Selain
itu negara yang merupakan tujuan utama ekspor di ASEAN adalah Philipina dengan nilai
ekspornya sebesar 18,6182 juta US dollar.
48.3%
6.2%
38.1%
3.1% 0.5%3.8%
FISIK PSIKIS SEKSUAL PENELANTARAN TRAFIKING LAINNYA
Sumber: BPPPA Provinsi Bengkulu, 2015.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
60
2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/ Infrastruktur
Energi yang potensial dikembangkan di Provinsi Bengkulu adalah energi kelistrikan, baik yang
berasal dari pembangkit listrik tenaga air skala besar (PLTA), pembangkit listrik tenaga skala mikro
hidro (PLTMH), pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), dan pembangkit listrik tenaga geothermal
(PLTG). Sebaran pembangkit listrik di Provinsi Bengkulu adalah sebagai berikut:
- Pembangkit listrik PLTA Tes 1 dengan kapasitas 16 MW, PLTA Tes 2, dan PLTA Musi dengan
kapasitas 3x70.000 MW.
- Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro tersebar di beberapa wilayah kabupaten seperti PLTMH
Air Ketahun dengan kapasitas 12 KW, PLTMA Air Seginim di Kabupaten Bengkulu Selatan,
PLTMH Air Kulik di Kabupaten Kaur
- Pembangkit Listrik Tenaga Uap batubara terdapat di Kota Bengkulu dan di Ketahun dengan
kapasitas 2x50 MW
- Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal di Desa Hulu Lais 660 MW, Tambang Sawah 250 MW
dan Bukit Danau 173 MW di Kabupaten Lebong.
Sedangkan untuk bidang energi, sumber daya energi listrik di Provinsi Bengkulu memanfaatkan
tenaga diesel dan sumber daya alam yaitu Pembangkit listrik Tenaga Air (PLTA). Provinsi Bengkulu
memiliki 2 PLTA yaitu PLTA Danau Tes dan PLTA Musi. PLTA Danau Tes menghasilkan listrik
dengan kapasitas 2 x 660 KW dan 4 x 4.410 KW (18.960 KW), sedangkan PLTA Musi mempunyai
kapasitas pembangkit 3x70 MW (210 MW) yang mampu membangkitkan energi listrik sebesar
1.140 GWH/tahun. Daya listrik yang dibangkitkan PLTA Musi untuk memenuhi dan mensuplai
listrik seluruh wilayah Sumatera melalui jaringan interkoneksi 150 kV/275 kV baik untuk wilayah
bagian selatan maupun utara.
Jumlah kecamatan yang belum teraliri listrik Tahun 2015 sebesar 27 (dua puluh tujuh) Kecamatan
dan 57 (lima puluh tujuh) Desa dari 1.524 (seribu lima ratus dua puluh empat) desa di Provinsi
Bengkulu dimana kabupaten terbanyak yang belum teraliri listrik adalah Kabupaten Mukomuko
dan terendah adalah Kabupaten Kaur.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
61
Tabel 2.31
Jumlah Kecamatan dan Desa di Provinsi Bengkulu
Yang Belum Teraliri Listrik Tahun 2015
No Kabupaten/Kota Kecamatan Desa
1. Mukomuko 4 14
2. Bengkulu Utara 5 12
3. Rejang Lebong 6 11
4. Lebong - -
5. Kaur 2 4
6. Seluma 7 9
7. Kota Bengkulu - -
8. Bengkulu Tengah - -
9. Kepahiang 3 7
10 Bengkulu Selatan - -
Jumlah 27 57
Sumber: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bengkulu, 2015.
2.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi
Pada tahun 2016, nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Provinsi Bengkulu
mencapai angka Rp. 949 M dengan total proyek investasi sebanyak 31 proyek. Angka ini
menempatkan Provinsi Bengkulu pada posisi ke 25 dari 34 provinsi se Indonesia berdasarkan nilai
investasi yang masuk sepanjang tahun 2016. Namun jika dibandingkan dengan tahun 2015, nilai
investasi PMDN Provinsi Bengkulu naik cukup drastis, dimana nilai investasi PMDN Provinsi
Bengkulu tahun 2015 adalah sebesar Rp. 554 M dengan total proyek sebanyak 18 buah (sumber :
BKPM 2017).
Dari sisi Penanaman Modal Asing (PMA), pada tahun 2016 Provinsi Bengkulu menempati posisi ke
30 dengan total investasi sebesar 55,7 juta US$ dan total proyek sebanyak 59 buah. Angka ini juga
naik cukup drastis jika dibandingkan dengan tahun 2015, dimana nilai investasi PMA sebesar 20,6
juta US$ dengan total proyek sebanyak 32 buah (sumber : BKPM 2017).
2.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia
Salah satu faktor penting yang tidak dapat diabaikan dalam kerangka pembangunan daerah
adalah menyangkut kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM ini berkaitan erat dengan
kualitas tenaga kerja yang tersedia untuk mengisi kesempatan kerja di dalam negeri dan di luar
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
62
negeri. Kualitas tenaga kerja di suatu wilayah sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan. Artinya
semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk suatu wilayah maka semakin baik
kualitas tenaga kerjanya.
Penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2016 masih didominasi oleh penduduk bekerja
berpendidikan rendah SD ke bawah sebanyak 367,3 ribu orang atau 38,20 persen dan Sekolah
Menengah Atas sebanyak 188,1 ribu orang atau 19,57 persen. Penduduk bekerja berpendidikan
tinggi hanya sebanyak 140,9 ribu orang atau 14,66 persen yang terdiri dari 27,8 ribu orang
berpendidikan Diploma atau 2,90 persen dan 113,1 ribu orang atau 11,76 persen berpendidikan
S1/DIV keatas. Perbaikan kualitas penduduk yang bekerja ditunjukkan oleh kecenderungan
menurunnya penduduk bekerja berpendidikan rendah atau tamat SD kebawah serta
meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan tinggi atau tamat Diploma dan Universitas. Dalam
setahun terakhir Februari 2015 - Februari 2016 penduduk bekerja berpendidikan rendah
berkurang sebanyak 23,8 ribu orang atau turun 6,08 persen. Sementara itu penduduk bekerja
berpendidikan tinggi bertambah sebanyak 17,7 ribu orang atau naik 21,74 persen.
Tabel 2.32
Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan di Provinsi Bengkulu
Pendidikan Tertitinggi 2014 2015 2016
(000 orang) % (000 orang) % (000 orang) %
1. SD kebawah 417,4 43,82 391,1 41,43 367,3 38,20
2. SMP 188,5 19,79 181,5 19,20 182,1 18,94
3. SMA 181,3 19,04 171,2 18,14 188,1 19,57
4. SMK 69,6 7,31 77,1 8,17 83,0 8,63
5. DI/DII/DIII 15,3 1,60 26,6 2,82 27,8 2,90
6. S1/DIV keatas 80,4 8,44 96,7 10,25 113,1 11,76
Jumlah 952,5 100 943,9 100 961,5 100
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu, 2016
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
63
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada dasarnya bertujuan untuk
menyelaraskan kebijakan ekonomi makro dan sumber daya yang tersedia, mengalokasikan
sumber daya secara tepat sesuai kebijakan pemerintah dan mempersiapkan kondisi bagi
pelaksanaan pengelolaan anggaran secara baik. Aspek penting dalam penyusunan anggaran
adalah penyelarasan antara kebijakan (policy), perencanaan (planning) dengan penganggaran
(budgeting) antara pemerintah dengan pemerintah daerah.
3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD
Selama periode Tahun Anggaran 2010-2016 Pendapatan Daerah Provinsi Bengkulu terus
meningkat, dimana pada tahun 2010 pendapatan sebesar Rp. 1.000.860.633.676,22 menjadi
Rp. 2.355.704.992.229,69 pada tahun 2016 dengan rata-rata pertumbuhan 14,61 %. Sumbangan
pendapatan yang terbesar terdiri dari sektor :
1. Lain-lain PAD yang sah, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 69,62 %
2. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar 197,31 %
3. Dana Alokasi Khusus, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 143,11 %
4. Pajak daerah dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 13,26 %.
Sedangkan Pendapatan Daerah yang mengalami penurunan adalah Retribusi Daerah, dari Rp.
59.610.610.114,02 pada tahun 2010 menjadi Rp. 4.581.080.771,00 di tahun 2016, dengan rata-
rata penurunan sebesar 12,53 %. Hal ini dapat dilihat dari Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi
Pendapatan Daerah tahun 2010 sampai dengan 2016, disajikan pada Tabel 3.1
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
64
Tabel 3.1
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah
Tahun 2010 s/d 2016 Provinsi Bengkulu
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 Pendapatan 1.000.860.633.676,22 1.166.982.246.117,93 1.562.525.395.259,19 1.696.369.921.111,81 1.986.238.994.265,82 2.180.678.757.436,96 2.355.704.992.229,69 1.1 Pendapatan Asli Daerah 351.091.488.316,22 440.920.183.714,43 483.768.274.997,19 525.207.934.928,81 672.064.468.248,82 701.300.383.228,96 734.791.873.386,69 1.1.1 Pajak Daerah 259.804.030.509,00 333.095.936.271,00 370.247.702.785,00 394.141.932.690,00 483.711.050.510,33 510.664.691.644,03 526.386.011.060,00 1.1.2 Retribusi Daerah 59.610.610.114,02 6.590.792.486,00 7.655.852.673,00 12.326.201.961,00 4.625.282.039,00 4.048.631.654,00 5.022.740.139,00 1.1.3 Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah yg
dipisahkan
10.895.322.281,86 12.488.395.444,06 7.636.009.367,62 12.069.161.322,93 17.080.375.706,79 18.128.899.632,61 18.036.697.197,10
1.1.4 Lain-lain PAD yang Sah 20.781.525.411,34 88.745.059.513,37 98.228.710.171,57 106.670.638.954,88 166.647.759.992,70 168.458.160.298,32 185.346.424.990,59 1.2 Dana Perimbangan 598.799.426.879,00 712.264.324.698,00 882.996.672.752,00 977.347.953.983,00 1.104.582.675.517,00 1.208.985.365.208,00 1.616.462.129.843 1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 54.774.236.879,00 18.527.693.522,00 61.848.269.048,00 71.112.795.983,00 95.560.468.517,00 99.011.345.208,00 77.348.428.343 1.2.2 Dana Alokasi Umum 523.041.290.000,00 607.388.036.000,00 775.311.166.000,00 854.647.828.000,00 955.095.187.000,00 1.046.080.820.000,00 1.070.751.292.000 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 20.983.900.000,00 36.609.600.000,00 28.620.610.000,00 51.587.330.000,00 53.927.020.000,00 63.893.200.000,00 468.362.409.500 1.3 Lain- lain Pendapatan Daerah yang Sah 50.969.718.481,00 13.797.737.705,50 195.760.447.510,00 193.814.032.200,00 209.591.850.500,00 270.393.009.000,00 4.450.989.000
1.3.1 hibah - 4.557.666.705,50 2.677.055.010,00 2.089.174.700,00 2.383.547.000,00 - 1.3.2 Dana Darurat - - - - - 1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Prov dan
Pemerintah Daerah Lainnya
1.999.694.000,00
1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 13.887.568.100,00 9.240.071.000,00 193.083.392.500,00 191.724.857.500,00 207.208.303.500,00 268.393.315.000,00
1.3.5 Bantuan Keuangan dan Provinsi atau
Pemerintah Daerah lainnya
- - - - - -
1.3.6 Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal
dan Percepatan Pembangunan Daerah
(DPDF dan PPD)
37.082.150.381,00 - - - - -
NO URAIAN
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
65
Berdasarkan pencermatan terhadap realisasi Pendapatan Daerah, proporsi komponen
pendapatan terhadap total pendapatan Daerah Provinsi Bengkulu selama Tahun Anggaran
2010-2016 ditunjukkan pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3.
Tabel 3.2
Persentase Proporsi Realisasi Komponen Pendapatan Terhadap
Total Pendapatan Daerah Provinsi Bengkulu
Tahun Anggaran 2010-2016
Jenis Penerimaan
Proporsi Terhadap Total Pendapatan Daerah Menurut Tahun (%)
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
P A D 35,07 37,60 30,96 30,96 33,84 32,16 31,19
Dana Perimbangan 59,84 61,22 68,87 68,92 66,04 67,75 68,62
Lain - lain Pendapatan
Daerah yang Sah 5,09 1,19 0,17 0,12 0,12 0,09 0,19
T o t a l 100 100 100 100 100 100 100
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2016
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
66
Tabel 3.3
Proporsi Realisasi Komponen Pendapatan Terhadap
Total Pendapatan Daerah Provinsi Bengkulu
Tahun Anggaran 2010-2016
No. Jenis Penerimaan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 PAD 351.091.488.316,22 440.920.183.714,43 483.768.274.997,19 525.207.934.928,81 672.064.468.248,82 701.300.383.228,96 734.791.873.386,69
2 Dana Perimbangan 598.799.426.879,00 712.264.324.698,00 882.996.672.752,00 977.347.953.983,00 1.104.582.675.517,00 1.208.985.365.208,00 1.616.462.129.843,00
3 Lain-lain Pendapatan Yang
Sah 50.969.718.481,00 13.797.737.705,50 195.760.447.510,00 193.814.032.200,00 209.291.850.500,00 270.393.009.000,00 4.450.989.000,00
Total 1.000.860.633.676,22 1.166.982.246.117,93 1.562.525.395.259,19 1.696.369.921.111,81 1.985.938.994.265,82 2.180.678.757.436,96 2.355.704.992.229,69
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2016
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
67
secara terperinci, target dan realisasi pendapatan daerah selama periode Tahun Anggaran
2010-2016, tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah terdiri atas: (a) Pajak Daerah, (b) Retribusi Daerah, (c) Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan (d) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Target
dan realisasi Pendapatan Asli Daerah secara rata-rata terlampaui, kecuali tahun 2010 sebesar
83,88 % dan Tahun 2016 sebesar 97,36 %. Selama periode Tahun Anggaran 2010-2016, dari hasil
akumulasi target tahunan sebesar Rp. 3.892.561.379.540,16,- realisasinya melampaui target yang
ditetapkan, yaitu tercapai sebesar Rp. 3.909.144.606.821,12- atau 100,43 %, seperti dijelaskan
pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Bengkulu
Tahun Anggaran 2010-2016
Tahun
Anggaran
Target PAD Setelah
Perubahan APBD Realisasi Pajak PAD % Lebih/Kurang
2010 418.587.239.610,00 351.091.488.316,22 83,88 -67.495.751.293,78
2011 426.601.946.673,00 440.920.183.714,43 103,36 14.318.237.041,43
2012 477.029.472.785,00 483.768.274.997,19 101,41 6.738.802.212,19
2013 512.962.106.531,00 525.207.934.928,81 102,39 12.245.828.397,81
2014 608.982.474.365,25 672.064.468.248,82 110,36 63.081.993.883,57
2015 693.784.348.935,49 701.300.383.228,96 101,08 7.516.034.293,47
2016 754.613.790.640,42 734.791.873.386,69 97,37 -19.821.917.253,73
Jumlah 3.892.561.379.540,16 3.909.144.606.821,12 100,43 16.583.227.280,96
Sumber : Pe rda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2016
Selama periode Tahun Anggaran 2010-2016 target dan realisasi Pajak Daerah terlampaui, total
target Pajak Daerah sebesar Rp. 2.798.616.334.099,- dan total realisasinya sebesar
Rp. 2.878.05.355.469,03,- atau 102,84 % disajikan pada Tabel 3.5.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
68
Tabel 3.5
Target dan Realisasi Pajak Daerah Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2016
Tahun
Anggaran
Target Pajak Daerah
Setelah Perubahan
APBD
Realisasi Pajak
Daerah % Lebih/kurang
2010 250.968.989.603,00 259.804.030.509,00 103,52 8.835.040.906,00
2011 293.672.568.725,00 333.095.936.271,00 113,42 39.423.367.546,00
2012 362.692.164.000,00 370.247.702.785,00 102,08 7.555.538.785,00
2013 393.560.043.061,00 394.141.932.690,00 100,15 581.889.629,00
2014 458.747.536.346,00 483.711.050.510,00 105,44 24.963.514.164,00
2015 500.443.644.035,00 510.664.691.644,03 102,04 10.221.047.609,03
2016 538.541.388.329,00 526.386.011.060,00 97,74 -12.155.377.269,00
Jumlah 2.798.626.334.099,00 2.878.051.355.469,03 102,84 79.425.021.370,03
Sumber : P er da Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2016
Retribusi Daerah merupakan pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin
tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah provinsi kepada
kepentingan orang pribadi atau badan, baik yang bersifat pelayanan jasa umum, jasa usaha
dan perizinan tertentu. Target dan realisasi Retribusi Daerah selama periode 2010-2016 hanya
2013 – 2016 yang tercapai, yaitu sebesar 132,32 % pada tahun 2013, sebesar 109,75 % pada
tahun 2014, 100,86 % pada tahun 2015 dan 109,64 % pada tahun 2016 . Selama periode Tahun
Anggaran 2010-2016, target Retribusi Daerah secara akumulasi sebesar Rp.
112.566.997.194,08,- dan realisasinya belum melampaui target yang ditetapkan, yaitu sebesar
Rp. 99.880.111.066,00,- atau 88,73 %, disajikan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Target dan Realisasi Retribusi Daerah Provinsi Bengkulu
Tahun Anggaran 2010-2016
Tahun
Anggaran
Target Retribusi
Daerah Setelah
Perubahan APBD
Realisasi Retribusi
Daerah % Lebih/Kurang
2010 69.704.633.088,00 59.610.610.114,00 85,52 -10.094.022.974,00
2011 12.305.420.300,00 6.590.792.486,00 53,56 -5.714.627.814,00
2012 8.432.166.000,00 7.655.852.673,00 90,79 -776.313.327,00
2013 9.315.114.255,08 12.326.201.961,00 132,32 3.011.087.705,92
2014 4.214.527.428,00 4.625.282.039,00 109,75 410.754.611,00
2015 4.014.055.352,00 4.048.631.654,00 100,86 34.576.302,00
2016 4.581.080.771,00 5.022.740.139,00 109,64 441.659.368,00
Jumlah 112.566.997.194,08 99.880.111.066,00 88,73 -12.686.886.128,08
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2016
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
69
Selama periode Tahun Anggaran 2010-2016, target Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan secara akumulasi sebesar Rp. 96.667.133.301,90,- dengan realisasinya sebesar
Rp. 97.654.928.600,87,- atau 101,02 %, disajikan pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7
Target dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2016
Tahun
Anggaran
Target Retribusi
Daerah Setelah
Perubahan APBD
Realisasi Retribusi
Daerah % Lebih/Kurang
2010 10.913.156.477,00 10.895.322.281,86 99,84 -17.834.195,14
2011 12.101.760.000,00 12.488.395.444,06 103,19 386.635.444,06
2012 7.601.760.000,00 7.636.009.367,62 100,45 34.249.367,62
2013 12.146.443.446,92 12.069.161.322,93 99,36 -77.282.123,99
2014 16.652.096.483,37 17.080.375.706,79 102,57 428.279.223,42
2015 17.895.152.049,61 18.128.899.632,61 101,31 233.747.583,00
2016 19.356.764.845,00 18.036.697.197,10 93,18 1.320.067.647,90
Jumlah 96.667.133.301,90 97.654.928.600,87 101,02 987.795.298,97
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2016
Selama periode Tahun Anggaran 2010-2016, target Penerimaan dari Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang sah sebesar Rp. 884.710.914.945,18,- sedangkan realisasinya mencapai
Rp. 938.777.973.571,77,- atau sebesar 94,35 %, disajikan pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8
Target dan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah Provinsi Bengkulu
Tahun Anggaran 2010-2015
Tahun
Anggaran
Target Setelah
Perubahan APBD Realisasi % Lebih/kurang
2010 87.000.460.442,00 50.969.718.481,00 58,59 -36.030.741.961,00
2011 108.522.197.648,00 13.797.737.705,50 12,71 -94.724.459.942,50
2012 98.303.382.785,00 195.760.447.510,00 199,14 97.457.064.725,00
2013 97.940.505.768,00 193.814.032.200,00 197,89 95.873.526.432,00
2014 129.378.314.107,88 209.591.850.500,00 162,00 80.213.536.392,12
2015 171.431.497.498,88 270.393.009.000,00 157,73 98.961.511.501,12
2016 192.134.556.695,42 4.450.989.000,00 2,32 -187.683.567.695,42
Jumlah 884.710.914.945,18 938.777.784.396,50 106,11 54.066.869.451,32
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
70
2) Dana Perimbangan
Dana Perimbangan yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terdiri
atas: (a) Dana Bagi Hasil Pajak/Dana Bagi Hasil Bukan Pajak, (b) Dana Alokasi Umum dan (c) Dana
Alokasi Khusus. Secara keseluruhan, target pendapatan daerah yang bersumber dari Dana
Perimbangan selama periode Tahun Anggaran 2010-2016 sebesar Rp. 7.319.848.568.652,00,-
dengan realisasi sebesar Rp. 7.101.438.548.880,00- atau sebesar 97,02 %.
Tabel 3.9 Target dan Realisasi Dana Perimbangan Provinsi Bengkulu
Tahun Anggaran 2010-2016
2010 598.910.462.479,00 598.799.426.879,00 99,98 (111.035.600,00)
2011 694.595.975.358,00 712.264.324.698,00 102,54 17.668.349.340,00
2012 1.076.964.618.907,00 882.996.672.752,00 81,99 (193.967.946.155,00)
2013 1.163.713.904.701,00 977.347.953.983,00 83,99 (186.365.950.718,00)
2014 1.076.161.876.799,00 1.104.582.675.517,00 102,64 28.420.798.718,00
2015 1.250.182.486.758,00 1.208.985.365.208,00 96,70 (41.197.121.550,00)
2016 1.459.319.243.650,00 1.616.462.129.843,00 110,77 157.142.886.193,00
JUMLAH 7.319.848.568.652,00 7.101.438.548.880,00 97,02 (218.410.019.772,00)
Tahun
Anggaran
Target Setelah
Perubahan APBD Realisasi % Bertambah/ Berkurang
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2016
Secara keseluruhan, target penerimaan Dana Perimbangan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil
Pajak/Dana Bagi Hasil Bukan Pajak selama periode Tahun Anggaran 2010-2016 adalah sebesar
Rp. 517.436.768.108,- sedangkan realisasinya mencapai sebesar Rp. 478.183.237.500,- atau 92,41
% dari target, disajikan pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10
Target dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak/Dana Bagi Hasil Bukan Pajak
Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2016
Tahun
Anggaran
Target Setelah
Perubahan APBD Realisasi % Lebih/Kurang
2010 54.885.272.479,00 54.774.236.879,00 99,80 -111.035.600,00
2011 50.598.339.358,00 18.527.693.522,00 36,62 -32.070.645.836,00
2012 69.513.482.907,00 61.848.269.048,00 88,97 -7.665.213.859,00
2013 65.554.393.701,00 71.112.795.983,00 108,48 5.558.402.282,00
2014 67.139.669.799,00 95.560.468.517,00 142,33 28.420.798.718,00
2015 140.208.466.758,00 99.011.345.208,00 70,62 -41.197.121.550,00
2016 69.537.143.106,00 77.348.428.343,00 111,2332559 7.811.285.237,00
Jumlah 517.436.768.108,00 478.183.237.500,00 92,41 -39.253.530.608,00
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2016
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
71
Target penerimaan Dana Perimbangan yang bersumber dari Dana Alokasi Umum selama periode
Tahun Anggaran 2010-2016 adalah sebesar Rp. 5.638.440.856.544,- sedangkan realisasinya
mencapai sebesar Rp. 5.832.315.619.000,- atau 103,44 % dari target, disajikan pada Tabel
3.11.
Tabel 3.11
Target dan Realisasi Dana Alokasi Umum Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2016
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2016
Dana Perimbangan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus selama periode tahun 2010-2016
dengan target sebesar Rp. 768.527.234.000,- dan realisasi penerimaan selama periode Tahun
A n g g a r a n 2010-2016 adalah sebesar Rp. 723.984.069.500,- atau 94,20 % dari target,
disajikan pada Tabel 3.12.
Tabel 3.12
Target dan Realisasi Dana Alokasi Khusus Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2016
Tahun Target Setelah Realisasi %
Bertambah/
Berkurang Anggaran Perubahan APBD
2010 20.983.900.000 20.983.900.000 100 -
2011 36.609.600.000 36.609.600.000 100 -
2012 28.620.610.000 28.620.610.000 100 -
2013 51.587.333.000 51.587.330.000 100 -
2014 53.927.020.000 53.927.020.000 100 -
2015 63.893.200.000 63.893.200.000 100 -
2016 512.905.571.000 468.362.409.500 91,32 (44.543.161.500)
Jumlah 768.527.234.000 723.984.069.500 94,20 (44.543.164.500)
- Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2016
Tahun
Anggaran
Target Setelah Perubahan Realisasi % Bertambah/
Berkurang 2010 523.041.290.000 523.041.290.000 100,00 0
2011 607.388.036.000 607.388.036.000 100,00 0
2012 775.311.166.000 775.311.166.000 100,00 0
2013 854.647.828.000 854.647.828.000 100,00 0
2014 955.095.187.000 955.095.187.000 100,00 0
2015 1.046.080.820.000 1.046.080.820.000 100,00 0
2016 876.876.529.544 1.070.751.292.000 122,11 193.874.762.456
JUMLAH 5.638.440.856.544 5.832.315.619.000 103,44 193.874.762.456
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
72
3) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Selama periode Tahun Anggaran 2010-2016, ditargetkan sebesar Rp. 602.577.961.090,-
dengan realisasi sebesar Rp. 939.318.435.396,50,- atau sebesar 15 5 , 88 % dari target,
disajikan pada Tabel 3.13.
Tabel 3.13
Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2016
Tahun
Anggaran
Target Setelah
Perubahan APBD Realisasi % Lebih/kurang
2010 57.406.193.100,00 50.969.718.481,00 88,79 -6.436.474.619,00
2011 38.878.571.000,00 13.797.737.705,50 35,49 -25.080.833.294,50
2012 4.325.560.459,00 195.760.447.510,00 4.525,67 191.434.887.051,00
2013 4.325.560.459,00 193.814.032.200,00 4.480,67 189.488.471.741,00
2014 209.213.510.000,00 209.591.850.500,00 100,18 378.340.500,00
2015 283.436.926.072,00 270.393.009.000,00 95,40 -13.043.917.072,00
2016 4.991.640.000,00 4.450.989.000,00 2,32 187.683.567.695,42
Jumlah 602.577.961.090,00 939.318.435.396,50 155,88 336.740.474.306,50
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2016
Selama periode Tahun Anggaran 2010-2016, target Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
bersumber dari Pendapatan Hibah sebesar Rp. 47.342.120.918,- sedangkan realisasinya
Rp.11.707.443.416,- atau sebesar 24,7 % dari target, disajikan pada Tabel 3.14.
Tabel 3.14
Target dan Realisasi Pendapatan Hibah Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2016
Tahun
Anggaran
Target Setelah
Perubahan APBDRealisasi % Lebih/kurang
2010 6.335.000.000 - - (6.335.000.000,00)
2011 29.850.000.000 4.557.666.705,5 15,3 (25.292.333.294,50)
2012 4.325.560.459 2.677.055.010 61,9 (1.648.505.449,00)
2013 4.325.560.459 2.089.174.700 48,3 (2.236.385.759,00)
2014 2.506.000.000 2.383.547.000 95,1 (122.453.000,00)
2015 - - - -
Jumlah 47.342.120.918 11.707.443.416 24,7 (35.634.677.502,50)
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2016
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
73
3.1.2. Neraca Daerah
Analisis neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan pemerintah daerah
melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah
untuk penyediaan dana pembangunan daerah.
Tabel 3.15
Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Provinsi Bengkulu
RATA-RATA PERTUMBUHAN
(%)
ASET
ASET LANCAR
1 Kas 1,90
2 Piutang 8,52
3 Persediaan 31,52
ASET TETAP
12 Tanah 12,20
13 Peralatan dan Mesin 10,44
14 Gedung dan Bangunan 9,37
15 Jalan Irigasi dan Jaringan 15,12
16 Aset Tetap Lainnya 36,73
17 Konstruksi Dalam Pengerjaan (68,75)
ASET LAINNYA
20 Aset Tak Berwujud (36,93)
21 Tagihan Penjualan Angsuran (27,45)
22 Tuntutan Ganti Rugi (23,16)
23 Kemitraan dengan Pihak ke Tiga 13,37
24 Aset Lain-Lain (10,11)
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Perhitungan fihak ke 3 4.230,94
Pendapatan diterima dimuka 100,00
Utang Beban 100,00
Utang Jangka Pendek Lainnya (2,11)
Utang Pada Pihak ke 3 100,00
Utang Jangka Panjang Lainnya 0,33
EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
27 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 3,18
28 Pendapatan yang ditangguhkan (2.293,47)
29 Cadangan Piutang (5,52)
30 Cadangan Persediaan 31,52
31
Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang
Jgk Pendek 23,37
EKUITAS DANA INVESTASI
32 Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka Panjang 13,63
33 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 8,92
34 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya (5,86)
35 Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang
Jgk Panjang
72,35
EKUITAS DANA CADANGAN
36 Diinvestasikan Dalam Dana Cadangan
URAIAN
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
74
Tabel 3.16
Analisis Rasio Keuangan Provinsi Bengkulu Tahun 2013 - 2015
No Uraian 2013 (%) 2014 (%) 2015 (%)
1 Rasio Lancar (current ratio) 335,11 669,30 225,25
2 Rasio quick (quick ratio) 290,12 557,48 62,88
3 Rasio total hutang terhadap total aset 2,20 1,17 1,93
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
Rasio keuangan yang dianalisis yaitu rasio likuiditas dan rasio solvabilitas (leverage). Rasio
Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dan memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang digunakan dalam analisis ini yaitu:
1. Current Rasio, rasio yang menunjukan kemampuan untuk membayar hutang yang segera
harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Semakin besar nilan Current Ratio artinya semakin
likiud, dengan nilai proposional berada pada batas 200%. Dari tabel diatas, dapat dilihat
bahwa pada tahun 2013, setiap 100% hutang lancar dijamin oleh Aktiva Lancar sebesar
335,11%, tahun 2014 sebesar 669,30% dan tahun 2015 sebesar 225,25%;
2. Quick Ratio yaitu ukuran kemampuan Pemerintah Daerah dalam membayar kewajiban
jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid, dimana nilai yang
baik berada pada batas 100 persen. Dengan melihat pada tabel diatas, terlihat
bahwa hutang lancar sebesar 100 % dijamin dengan Aktiva sebesar 290,12 % pada
tahun 2013; tahun 2014 sebesar 557,48%; dan tahun 2015 sebesar 62,88%. Hal
tersebut menunjukkan kelebihan kas dan piutang untuk membayar kewajiban jangka
pendek.
Rasio Solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan dalam memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka panjang, yang sekaligus menunjukkan indikasi tingkat keamanan bagi para
pemberi pinjaman. Rasio yang digunakan yaitu rasio total hutang terhadap total aset, yang
menunjukkan seberapa besar pengaruh hutang terhadap aktiva, dimana semakin besar
nilainya diartikan semakin besar pula pengaruh hutang terhadap pembiayaan, juga
menandakan semakin besar resiko yang dihadapi oleh kreditur. Pengaruh hutang terhadap
aktiva tahun 2013 sebesar 2,20 persen, tahun 2014 sebesar 1,17 persen, dan tahun 2015 sebesar
1,93 persen.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
75
Target dan Realisasi Belanja Daerah
Belanja Daerah diprioritaskan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat sebagai
kewajiban daerah, yang diwujudkan melalui peningkatan pelayanan dasar, pendidikan,
kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan
sosial. Mengacu pada prinsip-prinsip penganggaran, Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010-2015,
disusun menggunakan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari
input yang direncanakan, dengan memperhatikan prestasi kerja setiap organisasi perangkat
daerah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
akuntabilitas perencanaan anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan
anggaran.
Selama periode Tahun Anggaran 2010-2015, dari akumulasi target Belanja Daerah sebesar
Rp. 10.504.750.778.416,40,- terealisasi sebesar Rp. 9.443.414.958.764,31,- atau 89,90 %,
disajikan pada Tabel 3.18.
Tabel 3.17
Target dan Realisasi Belanja Daerah Provinsi Bengkulu
Tahun Anggaran 2010-2015
Tahun
Anggaran
Target Setelah
Perubahan APBDRealisasi % Bertambah/ Berkurang
2010 1.083.364.041.159,00 971.200.061.122,66 89,65 (112.163.980.036,34)
2011 1.192.127.514.821,00 1.009.215.053.873,68 84,66 (182.912.460.947,32)
2012 1.755.659.122.969,00 1.518.452.804.792,60 86,49 (237.206.318.176,40)
2013 1.922.413.632.975,00 1.727.482.061.723,53 89,86 (194.931.571.251,47)
2014 2.092.057.074.189,25 1.934.721.597.643,06 92,48 (157.335.476.546,19)
2015 2.459.129.392.303,18 2.282.344.879.608,78 92,81 (176.784.512.694,40)
Jumlah 10.504.750.778.416,40 9.443.416.458.764,31 89,90 (1.061.334.319.652,12)
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
Belanja Daerah terbagi ke dalam dua kelompok belanja yaitu: 1) Belanja Tidak Langsung
dan 2) Belanja Langsung.
1) Belanja Tidak Langsung
Belanja Tidak Langsung terdiri atas: (a) Belanja Pegawai, (b) Belanja Bunga, (c) Belanja
Subsidi, (d) Belanja Hibah, (e) Belanja Bantuan Sosial, (f) Belanja Bagi Hasil kepada
Kabupaten/Kota, (g) Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota dan (h) Belanja Tidak
Terduga. Selama periode Tahun Anggaran 2010-2015 dari target sebesar
Rp. 5.290.439.288.679,43 dan realisasi sebesar Rp. 4.814.465.774.566,19,- atau 91,00 %
sebagaimana disajikan pada Tabel 3.19.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
76
Tabel 3.18 Target dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Provinsi Bengkulu
Tahun Anggaran 2010-2015
Tahun
Anggaran
Target Setelah
Perubahan APBD Realisasi % Bertambah/ Berkurang
2010 581.481.066.707,00 521.635.607.018,66 89,71 (59.845.459.688,34)
2011 583.566.697.423,00 494.038.124.707,68 84,66 (89.528.572.715,32)
2012 870.905.409.594,00 786.792.391.071,60 90,34 (84.113.018.522,40)
2013 860.466.466.802,00 795.787.286.113,53 92,48 (64.679.180.688,47)
2014 973.255.373.412,25 908.754.312.643,06 93,37 (64.501.060.769,19)
2015 1.122.626.499.696,18 1.069.307.494.995,78 95,25 (53.319.004.700,40)
Jumlah 4.992.301.513.634,43 4.576.315.216.550,31 91,67 (415.986.297.084,12)
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
Target Belanja Pegawai Provinsi Bengkulu selama periode Tahun Anggaran 2010-2015 sebesar
Rp. 3.409.693.938.866,31 dengan realisasi sebesar Rp. 3.194.454.315.179,24 atau 93,69 %,
sebagaimana disajikan pada Tabel 3.20.
Tabel 3.19
Target dan Realisasi Belanja Pegawai Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2015
Tahun
Anggaran
Target Setelah
Perubahan APBD Realiasai % Bertambah/ Berkurang
2010 367.451.147.401,00 329.366.251.062,00 89,64 (38.084.896.339,00)
2011 378.790.133.862,00 364.245.284.071,00 96,16 (14.544.849.791,00)
2012 432.834.821.000,00 407.803.333.177,00 94,22 (25.031.487.823,00)
2013 450.506.790.018,00 426.204.230.386,40 94,61 (24.302.559.631,60)
2014 476.398.824.381,00 450.265.492.550,00 94,51 (26.133.331.831,00)
2015 508.723.898.128,06 493.881.156.995,78 97,08 (14.842.741.132,28)
Jumlah 2.614.705.614.790,06 2.471.765.748.242,18 94,53 (142.939.866.547,88)
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
Target Belanja Subsidi, selama periode Tahun Anggaran 2010 -2015 terealisasi Rp 0 atau 0 %
dari target sebesar Rp. 1,000,000,000,- seperti disajikan pada Tabel 3.21.
Tabel 3.20 Target dan Realisasi Belanja Subsidi Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2015
Tahun Anggaran
Target Setelah Perubahan APBD
Realisasi
% Bertambah/ Berkurang
2010 - - - -
2011 1,000,000,000 0 0 (1,000,000,000)
2012 - - - -
2013 - - - -
2014 - - - -
2015 - - - -
Jumlah 1,000,000,000 0 0 (1,000,000,000) Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
77
Target Belanja Hibah selama periode Tahun Anggaran 2010 – 2015 adalah sebesar
Rp. 1.130.067.431.360,- dengan realisasi sebesar Rp. 1.099.757.584.360 atau 97,32 %. Pada
Tahun Anggaran 2012 Belanja Hibah mengalami kenaikan yang cukup signifikan bila
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yang disebabkan adanya dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) dari Pemerintah, disajikan pada Tabel 3.22.
Tabel 3.21
Target dan Realisasi Belanja Hibah Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2015
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
Selama periode Tahun Anggaran 2010 - 2015, Belanja Bantuan Sosial terealisasi sebesar
Rp. 29,021,785,000.00 atau 90.32 % dari target sebesar Rp. 32,132,460,000.00. Pada Tahun
Anggaran 2012, target dan realisasinya mengalami penurunan yang cukup signifikan disebabkan
mulai berlakunya Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pemberian Hibah dan
Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sebagaimana
disajikan dalam Tabel 3.23.
Tabel 3.22
Target dan Realisasi Belanja Bantuan Sosial Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2015
Tahun
Anggaran
Target Setelah
Perubahan APBDRealisasi % Bertambah/ Berkurang
2010 20.541.300.000 20.358.540.000,00 99,11 (182.760.000,00)
2011 11.591.160.000 8.663.245.000,00 74,74 (2.927.915.000,00)
2012 - - - -
2013 - - - -
2014 - - - -
2015 - - - -
Jumlah 32.132.460.000 29.021.785.000 90,32 (3.110.675.000,00) Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
Tahun
Anggaran
Target Setelah
Perubahan APBDRealisasi % Bertambah/ Berkurang
2010 62.013.323.860 61.461.173.860 99,11 (552.150.000,00)
2011 21.600.000.000 19.369.140.000 89,67 (2.230.860.000,00)
2012 237.227.020.000 221.706.458.000 93,46 (15.520.562.000,00)
2013 210.575.350.000 209.507.795.000 99,49 (1.067.555.000,00)
2014 233.452.217.500 225.782.947.500 96,71 (7.669.270.000,00)
2015 365.199.520.000 361.930.070.000 99,10 (3.269.450.000,00)
Jumlah 1.130.067.431.360 1.099.757.584.360 97,32 (30.309.847.000,00)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
78
Target Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota selama periode Tahun Anggaran
2010-2015 Rp. 52.828.930.939,- dengan realisasi sebesar Rp. 46.674.448.496,- atau 88.35 %,
sebagaimana disajikan pada Tabel 3.24.
Tabel 3.23
Target dan Realisasi Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota
Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2015
Tahun
Anggaran
Target Setelah
Perubahan APBDRealisasi %
Bertambah/
Berkurang
2010 4.000.000.000 3.944.789.000 98,62 (55.211.000,00)
2011 4.000.000.000 944.789.000 23,62 (3.055.211.000,00)
2012 3.904.000.000 3.444.789.000 88,24 (459.211.000,00)
2013 17.377.648.000 15.627.639.000 89,93 (1.750.009.000,00)
2014 21.644.798.000 21.144.500.513 97,69 (500.297.487,00)
2015 1.902.484.939 1.567.941.983 82,42 (334.542.956,00)
Jumlah 52.828.930.939 46.674.448.496 88,35 (6.154.482.443,00) Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
Target Belanja Tidak Terduga (BTT) selama periode Tahun Anggaran 2010–2015 sebesar
Rp. 90.174.071.706,74,- dengan realisasi sebesar Rp. 19.043.014.332,92 atau 21,12 %. Kecilnya
realisasi BTT disebabkan pencairan dana tersebut mensyaratkan kriteria yang setiap tahun diatur
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.25.
Tabel 3.24
Target dan Realisasi Belanja Tidak Terduga Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2015
Tahun
Anggaran
Target Setelah Perubahan
APBDRealisasi % Bertambah/ Berkurang
2010 10.000.000.000 7.399.467.000 73,99 (2.600.533.000,00)
2011 38.925.000.000 - - -
2012 13.721.241.757 - - -
2013 5.156.205.598 1.821.108.000 35,32 (3.335.097.598,00)
2014 13.054.628.019,82 505.443.000 3,87 (12.549.185.019,82)
2015 9.316.996.331,92 9.316.996.331,92 100,00 -
Jumlah 90.174.071.706,74 19.043.014.331,92 21,12 (71.131.057.374,82)
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
Target Belanja Bagi Hasil kepada Kabupaten/Kota selama periode Tahun Anggaran 2010 – 2015
sebesar Rp. 1.071.392.913.838,63 dengan realisasi sebesar Rp. 919.369.632.472,71 atau 85.81 %,
sebagaimana pada Tabel 3.26.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
79
Tabel 3.25
Target dan Realisasi Belanja Bagi Hasil kepada Kabupaten/Kota
Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2015
Tahun
Anggaran
Target Setelah Perubahan
APBDRealisasi % Bertambah/ Berkurang
2010 117.475.295.446,00 99.105.386.096,66 84,36 (18,369,909,349.34)
2011 127.660.403.561,00 100.815.666.636,68 78,97 (26,844,736,924.32)
2012 183.218.326.837,00 153.837.810.894,60 83,96 (29,380,515,942.40)
2013 176.850.473.186,00 142.626.513.727,13 80,65 (34,223,959,458.87)
2014 228.704.905.511,43 211.055.929.080,06 92,28 (17,648,976,431.37)
2015 237.483.509.297,20 211.928.326.037,58 89,24 (25.555.183.259,62)
Jumlah 1.071.392.913.838,63 919.369.632.472,71 85,81 (152.023.281.365,92)
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
2) Belanja Langsung
Belanja Langsung terdiri dari: (a) Belanja Pegawai, (b) Belanja Barang dan Jasa, serta (c) Belanja
Modal. Selama periode Tahun Anggaran 2010 - 2015, rata-rata realisasi Belanja Langsung secara
akumulatif tidak mencapai target, yaitu sebesar Rp. 4.625.992.213.418,40 dari target
Rp. 5.214.317.489.737,- atau 88.72 %, disajikan pada Tabel 3.27.
Tabel 3.26
Target dan Realisasi Belanja Langsung Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2015
Tahun
Anggaran
Target Setelah Perubahan
APBDRealisasi % Bertambah/ Berkurang
2010 453.077.306.552,00 405.522.122.828,00 89,50 (47.555.183.724,00)
2011 543.007.188.548,00 458.480.222.347,00 84,43 (84.526.966.201,00)
2012 800.821.160.575,00 658.986.489.132,00 82,29 (141.834.671.443,00)
2013 962.107.240.678,00 840.770.918.450,00 87,39 (121.336.322.228,00)
2014 1.118.801.700.777,00 1.025.967.285.000,00 91,70 (92.834.415.777,00)
2015 1.336.502.892.607,00 1.236.265.175.661,40 92,50 (100.237.716.945,60)
Jumlah 5.214.317.489.737,00 4.625.992.213.418,40 88,72 (588.325.276.318,60) Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
Target Belanja Pegawai pada Belanja Langsung selama periode Tahun Anggaran 2010 - 2015
sebesar Rp. 521.733,326.519,00 dengan realisasi sebesar Rp. 468.881.421.469,00 atau 89,87 %,
disajikan pada Tabel 3.28.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
80
Tabel 3.27
Target dan Realisasi Belanja Pegawai pada Belanja Langsung
Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2015
Tahun
Anggaran
Target Setelah
Perubahan APBDRealisasi % Bertambah/ Berkurang
2010 48.805.667.900 44.005.107.276 90,16 (4.800.560.624,00)
2011 65.553.628.850 56.696.706.819 86,49 (8.856.922.031,00)
2012 83.932.552.800 72.673.924.589 86,59 (11.258.628.211,00)
2013 99.839.925.495 90.923.857.160 91,07 (8.916.068.335,00)
2014 102.783.526.900 96.977.552.925 94,35 (5.805.973.975,00)
2015 120.818.024.574,00 107.604.272.700,00 89,06 (13.213.751.874,00)
Jumlah 521.733.326.519,00 468.881.421.469,00 89,87 (52.851.905.050,00) Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
Target Belanja Barang dan Jasa pada Belanja Langsung selama periode Tahun Anggaran 2010-
2015 sebesar Rp. 3.018.051.505.710 sedangkan realisasinya sebesar Rp. 2.660.389.334.348 atau
88,15 %, disajikan pada Tabel 3.29.
Tabel 3.28
Target dan Realisasi Belanja Barang dan Jasa Provinsi Bengkulu
Tahun Anggaran 2010-2015
Tahun
Anggaran
Target Setelah
Perubahan APBDRealisasi % Bertambah/ Berkurang
2010 265.750.872.857 240.495.882.498 90,50 (25.254.990.359,00)
2011 292.737.971.948 237.590.663.074 81,16 (55.147.308.874,00)
2012 433.693.201.120 368.721.829.924 85,02 (64.971.371.196,00)
2013 633.673.341.582 563.392.939.381 88,91 (70.280.402.201,00)
2014 685.871.248.519 623.936.193.665 90,97 (61.935.054.854,00)
2015 706.324.869.684 626.251.825.806 88,66 (80.073.043.878,00)
Jumlah 3.018.051.505.710 2.660.389.334.348 88,15 (357.662.171.362,00) Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
Belanja Modal pada Belanja Langsung, selama periode Tahun Anggaran 2010 - 2015 terealisasi
Rp. 1.737.828.986.397 atau 88,10 % dari target sebesar Rp. 1.972.664.432.553, disajikan pada
Tabel 3.30.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
81
Tabel 3.29
Target dan Realisasi Belanja Modal Provinsi Bengkulu
Tahun Anggaran 2010-2015
Tahun
Anggaran
Target Setelah
Perubahan APBDRealisasi % Bertambah/ Berkurang
2010 187.326.433.695 165.061.964.330 88,11 (22.264.469.365,00)
2011 250.269.216.600 220.889.559.273 88,26 (29.379.657.327,00)
2012 367.127.959.455 290.264.659.208 79,06 (76.863.300.247,00)
2013 328.433.899.096 277.377.979.069 84,45 (51.055.920.027,00)
2014 330.146.925.358 305.053.538.410 92,40 (25.093.386.948,00)
2015 509.359.998.349 479.181.286.107 94,08 (30.178.712.242,00)
Jumlah 1.972.664.432.553 1.737.828.986.397 88,10 (234.835.446.156,00) Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah
1) Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan Pembiayaan antara lain berasal dari: (a) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun
lalu (SiLPA), (b) Koreksi (contra post), (c) Pencairan Dana Cadangan, (d) Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, (e) Penerimaan Pinjaman Daerah, (f) Penerimaan kembali
pemberian pinjaman, (g) penerimaan piutang daerah.
Target penerimaan Pembiayaan selama periode Tahun Anggaran 2010 – 2015 sebesar
Rp. 923.342.226.871,69,-sedangkan realisasinya mencapai Rp. 930.434.848.203,24,- atau
100,77%, seperti disajikan dalam Tabel 3.31.
Tabel 3.30
Rincian Target dan Realisasi Penerimaan Pembiayaan
Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2010-2015
Tahun
Anggaran
Target Setelah Perubahan
APBDRealisasi % Bertambah/ Berkurang
2010 10.570.145.970 459.938.862,66 4,35 (10.110.207.107,34)
2011 32.051.021.790 43.371.660.401,42 135,32 11.320.638.611,42
2012 197.339.470.818 197.339.470.817,67 100,00 (0,33)
2013 241.412.061.284 241.356.037.084,26 99,98 (56.024.199,74)
2014 210.243.896.472 210.176.309.411,54 99,97 (67.587.060,46)
2015 231.725.630.537,69 237.731.431.625,69 102,59 6.005.801.088,00
Jumlah 923.342.226.871,69 930.434.848.203,24 100,77 7.092.621.331,55 Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
82
Realisasi SILPA, selama periode Tahun Anggaran 2010 – 2015 Rp. 948.491.736.244,85 atau
100,77 % dari target sebesar Rp. 941.241.958.871,30 disajikan pada Tabel 3.32.
Tabel 3.31
Rincian Estimasi dan Realisasi SiLPA Provinsi Bengkulu
Tahun Anggaran 2010 – 2015
Tahun
Anggaran
Target Setelah Perubahan
APBDRealisasi % Bertambah/ Berkurang
2010 10.570.145.970 459.938.862,66 4,35 (10.110.207.107,34)
2011 32.157.361.740 43.478.100.351,42 135,20 11.320.738.611,42
2012 197.339.470.818 197.339.470.817,67 100,00 (0,33)
2013 241.412.061.284 241.356.037.084,26 99,98 (56.024.199,74)
2014 210.243.896.472 210.176.309.411,54 99,97 (67.587.060,46)
2015 249.519.022.587,30 255.681.879.717,30 102,47 6.162.857.130,00
Jumlah 941.241.958.871,30 948.491.736.244,85 100,77 7.249.777.373,55 Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran
Untuk melihat upaya pemenuhan kebutuhan aparatur selama 3 (tiga) tahun terakhir, dapat dilihat
rincian proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.32
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Provinsi Bengkulu
NO Uraian
Total Belanja Untuk
Pemenuhan Kebutuhan
Aparatur ( Rp )
Total Pengeluaran
( Belanja + Pembiayaan ) (
Rp)
Prosentase
1 TAHUN ANGGARAN 2013 1.305.656.460.927,40 1.727.482.061.723,53 0,76
2 TAHUN ANGGARAN 2014 1.934.721.597.643,06 1.946.896.281.090,06 0,99
3 TAHUN ANGGARAN 2015 1.591.235.267.464,20 2.300.138.271.658,39 0,69
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
Persentase belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur dibandingkan dengan total
pengeluaran daerah mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu, tahun 2013 sebesar 0,76 persen;
tahun 2014 sebesar 0,99 persen dan tahun 2015 sebesar 0,69 persen.
Dari persentase belanja pemenuhan kebutuhan aparatur terhadap total pengeluaran, dapat
disimpulkan bahwa belanja untuk pembangunan lebih kecil proporsinya terhadap APBD
dibandingkan dengan belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur. Selain itu, dari tahun ke
tahun diupayakan efisiensi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur jika diproporsikan
terhadap APBD, meskipun jumlah aparatur terus meningkat.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
83
3.2.2 Analisis Pembiayaan
Analisis pembiayaan daerah dilakukan dengan terlebih dahulu mencari besarnya defisit riil
anggaran, sekaligus mencari penutup defisit riil anggaran tersebut.
1. Analisis Sumber Penutup Defisit Riil
Analisis ini dilakukan untuk memberi gambaran masa lalu tentang kebijakan anggaran
untuk menutup defisit riil anggaran. Langkah awal dalam melakukan analisis ini dilakukan
dengan mencari nilai defisit riil anggaran, yaitu mencari nilai realisasi pendapatan,
setelah dikurangi realisasi Belanja Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan. Selanjutnya, dilihat
apakah ada Penerimaan Pembiayaan yang digunakan untuk menutup defisit riil anggaran,
sehingga diperoleh Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran. Untuk melihat perkembangan
defisit rill anggaran, dijelaskan pada tabel berikut.
Tabel 3.33
Defisit Riil Anggaran Provinsi Bengkulu
No Uraian Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
(Rp) (Rp) (Rp)
1 Realisasi Pendapatan Daerah 1,696,369,921,111.81 1,986,238,994,265.82 2,180,678,757,436.962 Realisasi Belanja Daerah 1,727,482,061,723.53 1,934,721,597,643.06 2,282,344,879,608.783 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 12,174,683,447.00 17,793,392,049.61
31,112,140,611.72- 51,517,396,622.76 -101,666,122,171.82 Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
Tabel 3.34
Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran
Provinsi Bengkulu
2013 2014 2015
% % %
1SiLPA Tahun Anggaran
Sebelumnya210.243.896.472,54 249.519.022.587,30 136.222.365.495,87
Proporsi dari Total Defisit riilUraianNo
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
2. Analisis SILPA
Analisa SILPA diperlukan untuk melihat darimana sumber peroleh SILPA dan seberapa besar
kontribusi yang diberikan. Berikut adalah gambaran peroleh SILPA selama Tahun 2013- 2015
di Provinsi Bengkulu.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
84
Tabel 3.35
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Provinsi Bengkulu
Rp % Rp % Rp %
1 Jumlah Silpa 210.243.896.472,54 249.519.022.587,30 136.222.365.495,87
2 Pelampauan Penerimaan PAD 12.245.828.397,81 5,82 63.081.993.883,57 25,28 7.516.034.293,47 5,52
3 Pelampauan Penerimaan Dana
Perimbangan
5.358.906.782,00 2,55 28.420.798.718,00 11,39 41.778.606.550,00- -30,67
4 Pelampauan Penerimaan Lain-Lain
Pendapatan Daerah yang Sah
2.236.385.759,00- 1,06- 122.453.000,00- -0,05 12.462.432.072,00- -9,15
5 Sisa Penghematan Belanja Atau Akibat
lainnya
194.931.571.251,47 92,72 157.335.476.546,19 63,06 176.784.512.694,40 129,78
6 Kewajiban Kepada Pihak Ketiga sampai
akhir tahun belum selesai
- 0,00 - 0,00 - 0,00
7 Kegiatan Lanjutan - 0,00 - 0,00 - 0,00
2013 2014 2015No Uraian
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
3.3 Kerangka Pendanaan
Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang
akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah selama 5
(lima) tahun mendatang. Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi seluruh
penerimaan daerah sebagaimana telah dihitung pada bagian di atas dan ke pos-pos mana
sumber penerimaan tersebut akan dialokasikan. Kapasitas riil keuangan daerah merupakan
total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja dan
pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama
3.3.1. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta prioritas Utama
Realisasi pengeluaran wajib dan mengikat dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
85
Tabel 3.36
Pengeluaran Periodik,Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Provinsi Bengkulu
NO URAIAN 2015 2014 Pertumbuhan %
A Belanja Tidak Langsung 1,069,307,494,995.78 908,754,312,643.06 160,553,182,352.72 15.01
1 Belanja Gaji dan Tunjangan 402,117,460,329.00 368,931,559,524.00 33,185,900,805.00 8.25
2 Belanja Tambahan Penghasilan PNS 78,547,191,952.20 64,953,598,426.00 13,593,593,526.20 17.31
3Belanja Penerimaan lainnya Pimpinan dan anggota DPRD
serta KDH/WKDH 1,239,000,000.00 4,814,000,000.00 (3,575,000,000.00) (288.54)
4 Insentif Pemungutan Pajak Daerah 11,977,504,694.00 11,566,334,600.00 411,170,094.00 3.43
5 Belanja Hibah 361,930,070,000.00 225,782,947,500.00 136,147,122,500.00 37.62
6Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintah Desa 211,928,326,037.58 211,055,929,080.06 872,396,957.52 0.41
7Belanja Bantuan Keuangan kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa 1,567,941,983.00 21,144,500,513.00 (19,576,558,530.00) (1,248.55)
B Belanja Langsung 1,213,037,384,613.00 1,025,967,285,000.00 187,070,099,613.00 15.42
1 Honorarium PNS 68,503,278,500.00 63,313,448,800.00 5,189,829,700.00 7.58
2 Honorarium Non PNS 34,843,135,400.00 29,466,089,625.00 5,377,045,775.00 15.43
3 Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat 269,700,000.00 54,000,000.00 215,700,000.00 79.98
4 Belanja Honorarium Non Pegawai 155,800,000.00 155,800,000.00 100.00
5 Belanja Pegawai BLUD Rumah Sakit 3,832,358,800.00 4,144,014,500.00 (311,655,700.00) (8.13)
6 Belanja Bahan Pakai Habis 22,061,623,283.00 15,622,991,295.00 6,438,631,988.00 29.18
7 Belanja Bahan/Material 83,390,144,378.00 86,103,150,154.00 (2,713,005,776.00) (3.25)
8 Belanja Jasa Kantor 81,609,382,330.00 95,783,739,781.00 (14,174,357,451.00) (17.37)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
86
9 Belanja Premi Asuransi 11.315.496.700,00 748.428.862,00 10.567.067.838,00 93,39
10 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 12.028.563.765,00 11.113.088.070,00 915.475.695,00 7,61
11 Belanja Cetak dan Penggandaan 16.415.701.625,00 15.866.893.550,00 548.808.075,00 3,34
12 Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir 4.851.569.861,00 6.351.520.182,00 (1.499.950.321,00) (30,92)
13 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 5.545.763.600,00 6.306.097.341,00 (760.333.741,00) (13,71)
14 Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor 1.642.080.000,00 4.481.748.217,00 (2.839.668.217,00) (172,93)
15 Belanja Makanan dan Minuman 36.115.256.493,00 36.443.730.169,00 (328.473.676,00) (0,91)
16 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya 2.257.077.750,00 2.657.968.000,00 (400.890.250,00) (17,76)
17 Belanja Pakaian Kerja 745.056.500,00 255.732.000,00 489.324.500,00 65,68
18 Belanja Pakaian khusus dan hari-hari tertentu 3.310.917.300,00 8.829.487.800,00 (5.518.570.500,00) (166,68)
19 Belanja Perjalanan Dinas 107.466.660.555,00 144.960.404.590,00 (37.493.744.035,00) (34,89)
20 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 802.735.000,00 1.971.500.000,00 (1.168.765.000,00) (145,60)
21Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis
PNS 7.353.131.907,00 9.179.285.324,00 (1.826.153.417,00) (24,84)
22 Belanja Pemeliharaan 69.123.072.980,00 28.457.082.811,00 40.665.990.169,00 58,83
23 Belanja Jasa Konsultansi 27.760.744.306,00 15.329.164.900,00 12.431.579.406,00 44,78
24Belanja Barang Untuk Diserahkan kepada
Masyarakat/Pihak Ketiga 24.196.517.315,00 31.996.408.798,00 (7.799.891.483,00) (32,24)
25Belanja Barang Untuk Dijual kepada Masyarakat/Pihak
Ketiga 31.600.000,00 31.600.000,00 100,00
26 Belanja Barang dan Jasa 102.250.668.638,00 97.146.091.821,00 5.104.576.817,00 4,99
27 Uang untuk diberikan kepada pihak ketiga 5.978.061.520,00 3.915.760.000,00 2.062.301.520,00 34,50
C Pembiayaan Pengeluaran 17.793.392.049,61 12.174.683.447,00 5.618.708.602,61 31,58
1 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 17.793.392.049,61 12.174.683.447,00 5.618.708.602,61 31,58
Sumber : Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA. 2010 s.d. 2015
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
87
Total pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama pada tabel diatas menjadi dasar
untuk menentukan kebutuhan anggaran belanja yang tidak dapat dihindari dan tidak dapat
ditunda dalam rangka penghitungan kapasitas riil keuangan daerah dan analisis kerangka
pendanaan.
3.3.2. Proyeksi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Tahun 2016-2021
Belanja Daerah diarahkan untuk dapat mendukung pencapaian visi dan misi pembangunan lima
tahun ke depan ditambah satu tahun transisi. Sesuai dengan visi pembangunan yang telah
ditetapkan, belanja daerah dapat digunakan sebagai instrumen pencapaian visi tersebut.
Pengelolaan belanja sejak proses perencanaan, pelaksanaan hingga pertanggungjawaban
harus memperhatikan aspek efektifitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas. Belanja
harus diarahkan untuk mendukung kebijakan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan
perbandingan antara masukan dan keluaran (efisiensi). Keluaran dari belanja dimaksud
seharusnya dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat (efektifitas). Selanjutnya alokasi
anggaran perlu dilaksanakan secara terbuka berdasarkan skala prioritas dan kebutuhan
(transparansi), selain itu pengelolaan belanja harus diadministrasikan dan
dipertanggungjawabkan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku (akuntabilitas).
Belanja Daerah, atau yang dikenal dengan pengeluaran pemerintah daerah dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), merupakan salah satu faktor pendorong
pertumbuhan ekonomi daerah. Karena itu, belanja daerah dikenal sebagai salah satu
instrumen kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah (pemerintah daerah), di samping pos
pendapatan pemerintah daerah. Semakin besar belanja daerah diharapkan akan makin
meningkatkan kegiatan perekonomian daerah (terjadi ekspansi perekonomian).
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 menegaskan, belanja daerah
merupakan semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas
dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Belanja daerah digunakan untuk
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah (propinsi
ataupun kabupaten/kota) yang meliputi urusan wajib dan urusan pilihan. Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 juga telah menentukan, struktur belanja terdiri dari
belanja tidak langsung, dan belanja langsung. Belanja tidak langsung merupakan belanja yang
dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang
meliputi: belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, bantuan sosial,
belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
88
Sedangkan belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung
dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang meliputi: belanja pegawai, belanja barang
dan jasa, serta belanja modal.
Selain itu belanja penyelenggaraan urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 diprioritaskan untuk melindungi dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah
yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas
sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.
Arah kebijakan belanja tidak langsung sampai dengan tahun 2016-2021 diperkirakan akan
sdidominasi oleh belanja pegawai yang masih merupakan proporsi terbesar. Proporsi pengeluaran
belanja tidak langsung terbesar kedua adalah pada belanja bagi hasil kepada kabupaten/kota.
Kemungkinan dalam lima tahun ke depan pemerintah akan menaikkan kembali gaji PNS, sehingga
selama lima tahun mendatang diperkirakan belanja tidak langsung akan mengalami kenaikan
yang cukup signifikan terutama untuk biaya gaji tetap. Kenaikan gaji PNS tersebut dibiayai
oleh sumber pendapatan dari DAU. Dengan demikian kenaikan gaji pegawai diharapkan
dapat diikuti oleh kenaikan DAU. Belanja yang signifikan pada kelompok belanja tidak
langsung adalah belanja bantuan hibah. Alokasi belanja hibah diarahkan kepada berbagai
organisasi baik profesi maupun kemasyarakatan. Tujuan alokasi belanja hibah merupakan
manifestasi pemerintah dalam memberdayakan masyarakat.
Belanja langsung adalah belanja pemerintah daerah yang berhubungan langsung dengan
program dan kegiatan. Program dan kegiatan yang diusulkan pada belanja langsung disesuaikan
dengan kebijakan umum APBD, prioritas dan plafon anggaran, dan Rencana Strategis SKPD.
Belanja langsung terdiri atas belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja modal.
Belanja pegawai dalam belanja langsung ini berbeda dengan belanja pegawai pada belanja tidak
langsung. Belanja pegawai pada belanja langsung antara lain untuk honorarium, uang lembur,
belanja beasiswa pendidikan, dan belanja kursus.
Belanja langsung untuk jangka waktu lima tahun ke depan diarahkan pada pencapaian visi
dan misi lima tahun Provinsi Bengkulu, antara lain untuk peningkatan kualitas SDM melalui
pendidikan, kesehaptan, pengurangan kemiskinan, eksplorasi potensi pariwisata serta perbaikan
infrastruktur untuk peningkatan pelayanan jasa. Besarnya dana yang dikeluarkan untuk
masing–masing kegiatan juga diperkirakan akan meningkat. Sementara itu, khusus untuk belanja
modal, pengeluaran belanja modal pada Lima tahun mendatang diprioritaskan untuk membangun
prasarana dan sarana yang mendukung tercapainya Visi Pembangunan Provinsi Bengkulu.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
89
Untuk mewujudkan sasaran tersebut, maka pengelolaan belanja daerah dilaksanakan dalam
kerangka arah kebijakan, sebagai berikut:
1. Belanja daerah diupayakan untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan secara
efisien dan efektif. Belanja daerah disusun atas dasar kebutuhan nyata masyarakat,
sesuai strategi pembangunan untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan
masyarakat. Optimalisasi belanja daerah untuk pembangunan infrastruktur publik dapat
dikerjasamakan dengan pihak swasta.
2. Memprioritaskan alokasi anggaran belanja daerah pada sektor-sektor peningkatan
pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang
berkualitas, serta mengembangkan sistem jaminan sosial, sesuai amanat undang-
undang, serta visi, misi dan program kepala/wakil kepala daerah.
3. Meningkatkan anggaran belanja daerah untuk program-program penanggulangan
kemiskinan.
4. Mengarahkan alokasi anggaran belanja daerah pada pembangunan infrastruktur yang
mendukung pembangunan sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan .
5. Meningkatkan kepedulian terhadap penerapan prinsip-prinsip efisiensi belanja dalam
pelayanan publik sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, yang meliputi
manfaat ekonomi, faktor eksternalitas, kesenjangan potensi ekonomi, dan kapasitas
administrasi, kecenderungan masyarakat terhadap pelayanan publik, serta pemeliharaan
stabilitas ekonomi makro.
6. Meningkatkan efektivitas kebijakan belanja daerah melalui penciptaan kerja sama yang
harmonis antara eksekutif, legislatif, serta partisipasi masyarakat dalam pembahasan
dan penetapan anggaran belanja daerah.
7. Setiap pengeluaran belanja, dipublikasikan dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, melalui publikasi masyarakat sehingga mudah dan tidak
mendapatkan hambatan dalam mengakses informasi belanja. Pertanggungjawaban
belanja tidak hanya menyangkut aspek administrasi keuangan, tetapi juga proses, keluaran
dan hasil.
Dengan diberlakukannya anggaran kinerja, maka dalam penyusunan APBD dimungkinkan adanya
defisit maupun surplus. Pembiayaan defisit anggaran antara lain bersumber dari pinjaman daerah,
sisa lebih perhitungan anggaran, dana cadangan dan penjualan aset. Pemerintah daerah juga
berhak melakukan pinjaman daerah. Selain dilakukan secara hati-hati sesuai dengan kemampuan
keuangan daerah, pinjaman yang dilakukan harus tepat sasaran. Alokasi pinjaman daerah selain
memberikan pemasukan pada PAD juga diharapkan mampu untuk meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi dengan berkembangnya sektor perdagangan dan jasa.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
90
Selanjutnya untuk pengeluaran pembiayaan diprioritaskan pada pengeluaran yang bersifat
wajib, antara lain untuk pembayaran hutang pokok yang telah jatuh tempo.
Setelah pengeluaran wajib terpenuhi, maka pengeluaran pembiayaan diarahkan untuk
penyertaan modal kepada BUMD yang berorientasi keuntungan dan bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan penyertaan modal yang dilakukan
diharapkan dapat menghasilkan bagi hasil laba yang dapat meningkatkan pendapatan daerah
sekaligus kinerja lembaga yang mendapat tambahan modal dalam melayani masyarakat.
Proyeksi pendapatan dan alokasi belanja Provinsi Bengkulu selama 5 (lima) tahun kedepan Tahun
2016-2021 dapat dilihat pada tabel berikut :
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
91
Tabel 3.37.
Proyeksi Pendapatan Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
URAIAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PENDAPATAN 2.218.924.674.290 3.041.325.078.997 3.616.699.983.226 4.067.620.365.899 4.529.449.982.067 5.243.413.390.595
PENDAPATAN ASLI DAERAH 754.613.790.640 905.536.548.769 992.830.272.070 1.088.539.110.297 1.193.474.280.530 1.308.525.201.173
Pendapatan Pajak Daerah 538.541.388.329 646.249.665.995 708.548.133.797 776.852.173.895 851.740.723.458 933.848.529.200
Hasil Retribusi Daerah 4.581.080.771 14.924.662.000 16.363.399.417 17.940.831.121 19.670.327.241 21.566.546.787
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
19.356.764.845 22.067.685.167 24.195.010.017 26.527.408.982 29.084.651.208 31.888.411.585
Lain - lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
192.134.556.695 222.294.535.607 243.723.728.840 267.218.696.300 292.978.578.623 321.221.713.602
DANA PERIMBANGAN 1.459.319.243.650 2.132.917.440.228 2.620.855.066.656 2.975.915.878.877 3.332.652.055.976 3.931.398.361.583
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
69.537.143.106 79.834.140.000 87.817.554.000 96.599.309.400 106.259.240.340 116.885.164.374
Dana Alokasi Umum 876.876.529.544 1.354.429.212.228 1.622.905.971.836 1.869.058.391.641 2.111.557.356.788 2.503.673.557.944
Dana Alokasi Khusus 512.905.571.000 698.654.088.000 910.131.540.820 1.010.258.177.836 1.114.835.458.848 1.310.839.639.265
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
4.991.640.000 2.871.090.000 3.014.644.500 3.165.376.725 3.323.645.561 3.489.827.839
Pendapatan Hibah
Dana Penyesuaian dan Otsus 2.495.040.000 - - - -
Pendapatan Lainnya 2.496.600.000 2.871.090.000 3.014.644.500 3.165.376.725 3.323.645.561 3.489.827.839 Sumber : Badan Penge l olaan K euangan Daerah Provin s i Bengku lu , 20 17
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
92
Tabel 3.38.
Proyeksi Belanja Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
URAIAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
BELANJA 2.317.371.413.667 3.296.770.279.787 3.892.601.490.936 4.292.204.919.887 4.720.967.053.269 5.460.635.939.200
BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.219.472.558.667 1.580.112.191.787 1.840.484.413.936 1.983.474.303.887 2.119.528.391.269 2.243.608.979.200
Belanja Pegawai 532.744.220.240 975.543.933.531 1.094.245.199.759 1.146.946.465.987 1.209.847.732.215 1.277.548.998.443
Belanja Hibah 376.675.600.000 290.789.209.000 359.974.969.255 412.837.168.486 446.020.922.699 459.534.270.766
Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa
298.019.288.060 294.245.598.256 354.264.244.922 389.690.669.414 428.659.736.355 471.525.709.991
Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa
2.033.450.368 14.533.451.000 20.000.000.000 20.000.000.000 20.000.000.000 20.000.000.000
Belanja Tidak Terduga 10.000.000.000 5.000.000.000 12.000.000.000 14.000.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000
BELANJA LANGSUNG 1.097.898.855.000 1.716.658.088.000 2.052.117.077.000 2.308.730.616.000 2.601.438.662.000 3.217.026.960.000
Sumber : Badan Penge l olaan K euangan Daerah Provin s i Bengku lu , 20 17
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
93
Tabel 3.39.
Proyeksi Pembiayaan Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
URAIAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021
PEMBIAYAAN DAERAH 98.446.739.377
255.445.200.790 275.901.507.710 224.584.553.988 191.517.071.202 253.222.548.605
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
DAERAH
116.446.739.377
273.445.200.790 293.901.507.710 242.584.553.988 209.517.071.202 235.222.548.605
Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Tahun Anggaran
Sebelumnya
116.446.739.377
293.901.507.710 242.584.553.988 209.517.071.202 235.222.548.605 181,990,333,334
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
DAERAH
18,000,000,000 18.000.000.000 18.000.000.000 18.000.000.000 18.000.000.000 18.000.000.000
Penyertaan Modal
(Investasi) Pemerintah
Daerah
18.000.000.000 18.000.000.000 18.000.000.000 18.000.000.000 18.000.000.000 18,000,000,000
Sumber : Badan Penge l olaan K euanga n Da erah Prov ins i Bengku lu , 2 0 17
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
94
BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Dalam bab ini dideskripsikan berbagai permasalahan kekinian yang dihadapi Provinsi Bengkulu
yang secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap percepatan
pembangunan lima tahun mendatang. Analisis permasalahan dan isu-isu strategis menjadi sangat
penting sebagai salah satu pertimbangan dalam rangka perumusan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
4.1. Permasalahan Pembangunan
4.1.1. Kondisi Makro Perekonomian Provinsi Bengkulu
Pembangunan ekonomi Provinsi Bengkulu 5 (lima) tahun terakhir telah menunjukkan pencapaian
yang positif dalam beberapa aspek seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 69,33
meskipun masih berada di bawah rata-rata IPM nasional yang sebesar 70,18. Berdasarkan pada
IPM kabupaten/kota, hanya Kota Bengkulu yang memiliki IPM di atas rata-rata provinsi, yaitu
sebesar 77,94.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bengkulu atas dasar harga berlaku mencapai Rp 55,40
triliun dan PDRB perkapita mencapai Rp 29,08 Juta, menduduki urutan 27 dari 34 provinsi yang
ada. Ekonomi Provinsi Bengkulu tahun 2016 tumbuh 5,30 persen lebih tinggi dibanding tahun
2015 sebesar 5,14 persen.
Sementara itu, hasil analisis pembangunan wilayah yang diterbitkan Bappenas tahun 2015,
persebaran pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu berdasarkan kabupaten, dapat
dideskripsikan sebagai berikut. Pertama; Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kepahiang,
Kabupaten Mukomuko, dan Kabupaten Rejang Lebong termasuk kabupaten dengan rata-rata
pertumbuhan ekonomi dan pengurangan pengangguran di atas rata-rata provinsi. Kondisi ini
menyiratkan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat mendorong perluasan lapangan kerja (pro-
growth, pro-job). Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah adalah menjaga momentum
pertumbuhan dengan tetap meningkatkan produktivitas dan nilai tambah sektor-sektor yang
menyerap tenaga kerja seperti pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan. Kedua ;
Kabupaten Seluma dan Kabupaten Bengkulu Utara yang terletak di kuadran II termasuk kategori
daerah dengan pertumbuhan ekonomi di bawah rata -rata, tapi pengurangan pengangguran di
atas rata-rata (low growth, pro–job). Hal ini mengindikasikan bahwa perluasan lapangan kerja
terjadi pada sektor ekonomi dengan pertumbuhan rendah seperti pertanian dan perikanan.
Ketiga; Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kaur terletak di kuadran III dengan rata-rata
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
95
pertumbuhan ekonomi dan pengurangan pengangguran di bawah rata-rata provinsi (low growth,
less pro–job). Hal ini menegaskan bahwa pemerintah daerah harus bekerja keras untuk memacu
pengembangan sektor atau kegiatan ekonomi yang mampu menyerap tenaga kerja secara lebih
besar. Keempat ; Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu terletak di kuadran IV dengan
rata -rata pertumbuhan tinggi di atas rata-rata, tapi pengurangan pengangguran di bawah rata -
rata (high-growth, less–pro job). Hal ini menunjukan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi yang
tinggi di wilayah tersebut, tetapi tidak dapat menurunkan jumlah pengangguran.
4.1.2. Tata Kelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kondisi APBD Bengkulu menunjukkan relatif sempitnya ruang fiskal untuk membiayai kegiatan
yang menjadi prioritas. Sebagai ilustrasi, hasil deskripsi dan analisis APBD 2014 oleh Kementerian
Keuangan Republik Indonesia menunjukkan bahwa secara nasional, rata-rata pemerintah provinsi
di Indonesia memiliki ruang fiskal sebesar 57,97 persen dari total pendapatannya. Sementara,
Provinsi Bengkulu memiliki ruang fiskal sebesar 52,3 persen, masih berada di bawah rata-rata
Nasional. Sementara itu, total Pendapatan APBD Tahun 2014 sebesar Rp 1,805 Trilyun dan
Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp 532 Milyar atau 29,52 persen. Dengan demikian, rasio
kemandirian keuangan daerah dan derajat desentralisasi keuanganya berada dalam kategori
“Cukup”. Artinya, ketergantungan kebutuhan biaya pembangunan untuk percepatan
pembangunan di Provinsi Bengkulu pada dana pusat/fiskal pusat masih sangat besar, yakni
Rp.1,272 Trilyun atau 70,48 persen.
Sementara itu, rasio PAD dan rasio dana transfer terhadap total pendapatan daerah menjadi
indikator ketergantungan provinsi terhadap bantuan pihak eksternal. Untuk tingkat pemerintah
provinsi di Indonesia, rata-rata rasio PAD terhadap pendapatan adalah 36,3 persen dan untuk
rasio dana transfer terhadap pendapatan sebesar 62,6 persen. Rasio PAD terhadap pendapatan
daerah Provinsi Bengkulu sebesar 28 persen dan rasio dana transfer sebesar 72 persen. Artinya,
ketergantungan Provinsi Bengkulu sangat tinggi terhadap dana eksternal.
Berdasarkan pada belanja APBD, rata-rata nasional rasio belanja pegawai terhadap belanja
daerah pemerintah provinsi sebesar 19,33 persen, sementara Provinsi Bengkulu memiliki rasio
30,72 persen, terbesar di seluruh provinsi di Indonesia. Sementara itu, rasio belanja modal
terhadap belanja daerah secara nasional sebesar 18,85 persen dan Provinsi Bengkulu sekitar 17
persen lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional, begitu pula dengan rata-rata
provinsi di sumatera sebesar 25,35 persen.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
96
Oleh karena itu, diperlukan re-orientasi pemanfaatan dan penggunaan APBD melalui reformasi
perencanaan dan penganggaran yang lebih transparan, akuntabel dan berorientasi pada upaya
peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan publik.
4.1.3. Tata Kelola Pemerintahan
Data tahun 2014 yang dilansir Bappenas terkait dengan tata kelola pemerintahan, Provinsi
Bengkulu menduduki urutan ke 31 dari 34 provinsi di Indonesia. Merujuk pada data yang disajikan
Bappenas terkait dengan tata kelola pemerintahan yang baik tahun 2014 menunjukkan bahwa
Provinsi Bengkulu menduduki 5 (lima) provinsi yang tata kelola pemerintahannya berkategori
buruk atau ranking 31 dari 34 provinsi di Indonesia, seperti ilustrasi berikut: Provinsi Maluku
Utara (4.45), Provinsi Papua Barat (4.48), Provinsi Bengkulu (4.48), Provinsi Nusa Tenggara Timur
(4.87), dan Provinsi Papua (4.88). Bandingkan dengan Provinsi Jambi (urutan 4), Provinsi Sumatera
Selatan (urutan 6), dan Provinsi Lampung (urutan 10).
Sementara itu, 10 persen OPD Provinsi yang memperoleh nilai SAKIP minimal BB dan kondisi ini
memang masih cukup mengkhawatirkan. Selain itu, hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi, pelayanan birokrasi Provinsi Bengkulu masih berada
dalam kategori C.
Kondisi ini juga ditunjang oleh lemahnya kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN). Persentase
SKPD provinsi yang memiliki jumlah ASN sesuai dengan kebutuhan tahun 2016 sebesar 25%.
Sedangkan persentase penempatan pejabat ASN pemerintah provinsi berdasarkan kualifikasi
pendidikan tahun 2016, eselon II sebesar 80% sedangkan eselon III dan IV masing-masing sebesar
88%. Nilai pelayanan publik provinsi Bengkulu tahun 2016 berada pada posisi hijau dan Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) Pemerintah Provinsi Bengkulu pada perizinan pelayanan terpadu
sebesar 80.
Sampai saat ini, Provinsi Bengkulu masih dihadapkan pada persoalan tata kelola pemerintahan
yang ditunjukkan oleh belum optimalnya pengelolaan pemerintahan dan birokrasi. Data hasil
penelitian IGI (Index Governance Indonesia) dari Kemitraan tahun 2014 menunjukan bahwa
peringkat Provinsi Bengkulu masih sangat rendah yaitu peringkat 30 dari 33 provinsi dengan
indeks secara keselurahan 4,81.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
97
Skor tata kelola pemerintahan merupakan indeks komposit dari beberapa variabel yang
bersumber dari data primer dan data sekunder (data obyektif). Skor ini merupakan parameter
dari peran institusi strategis yang dalam penelitian ini disebut dengan arena yaitu pemerintah,
birokrasi, masyarakat sipil dan masyarakat ekonomi. Rendahnya indeks tata kelola pemerintahan
di Bengkulu disebabkan oleh arena pemerintah dan birokrasi. Skor untuk Pemerintah hanya 3,98
dibawah rata-rata nasional yang mencapai 5,28. Sedangkan skor untuk arena Birokrasi hanya 4,50
dibawah rata-rata nasional yang mencapai 5,68. Dengan skor tersebut maka Tata Kelola
Pemerintahan di Bengkulu tergolong “buruk”. Tingkat Governance dikelompokkan menjadi tiga
kategori yakni “baik” (indeks > 8), “sedang” (indeks 6 – 8), dan “buruk” (indeks < 6). Rendahnya
skor arena Pemerintah ini disumbang oleh rendahnya skor prinsip tata kelola pemerintahan
khususnya prinsip transparansi dan keadilan, masing-masing 2,99 dan 3,19.
Indikator dominan yang berhubungan secara signifikan dengan rendahnya skor prinsip tata kelola
pemerintahan tersebut adalah politik anggaran yang dirasakan tidak adil, tidak transparan dan
inefisiensi. Hal ini diperkuat dengan hasil workshop WIP yang menyatakan transparansi dan
alokasi anggaran yang tidak adil khususnya terkait dengan anggaran penanggulangan kemiskinan
dan pemberdayaan perempuan. Lebih jauh, skor alokasi anggaran APBD untuk penanganan
kemiskinan dan pendidikan yang merupakan aspek krusial di negeri ini masih relatif rendah yaitu
1,46 dan 2,52.
Pada Arena Birokrasi menunjukan fenomena yang hampir sama, di mana skor pada implementasi
prinsip-prinsip good governance pada arena ini juga relatif lebih rendah dibandingkan dengan
capaian skor rata-rata secara nasional, 4,50 dibanding dengan 5,68. Artinya penerapan prinsip-
prinsip tata kelola pemerintahan yang baik berada dalam kategori “buruk”.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, maka diperlukan reformasi dalam arena
pemerintah, birokrasi, masyarakat sipil dan masyarakat ekonomi dalam rangka mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean
government). Hal ini menjadi sangat penting mengingat Provinsi Bengkulu memerlukan
percepatan dalam pembangunannya untuk mengejar ketertinggalan dibandingkan provinsi
lainnya di Indonesia.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
98
4.1.4. Penyelenggaraan Sistem Demokrasi
Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) merupakan pengukuran sejauh mana konsolidasi demokrasi
telah dilakukan di Indonesia dengan menilai kemajuan setiap provinsi dari segi tiga pilar
demokrasi-Kebebasan Sipil, Hak Politik, dan Lembaga Demokrasi. Indeks Demokrasi Indonesia
(IDI) Provinsi Bengkulu 2016 mencapai angka 74,23 (dalam skala 0 sampai 100. Angka ini
mengalami peningkatan dibandingkan dengan angka IDI 2015 yang sebesar 73,60 (naik 0,63 poin).
Capaian kinerja demokrasi Indonesia tersebut masih berada pada kategori “sedang”. Klasifikasi
tingkat demokrasi dikelompokkan menjadi tiga kategori, yakni “baik” (indeks > 80), “sedang”
(indeks 60 – 80), dan “buruk” (indeks < 60).
Perubahan angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Bengkulu dari 2015-2016 dipengaruhi
oleh dua aspek demokrasi yakni (1) Kebebasan Sipil yang naik 6,64 poin (dari 78,50 menjadi
85,14), (2) Lembaga-lembaga Demokrasi yang naik 1,4 poin (dari 75,61 menjadi 77,01) sedangkan
1 Aspel lainnya yakni Hak-hak Sipil mengalami penurunan sebesar 4,61 poin
4.1.5. Kemiskinan dan Ketertinggalan
Terkait dengan kemiskinan, dari data yang tersedia menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin
di Provinsi Bengkulu tahun 2015 tercatat 17,88 persen atau di atas rata-rata nasional sebesar
11,37 persen. Tahun 2016, angka kemiskinan Provinsi Bengkulu turun menjadi 17,03 persen dan
per Maret 2017 turun lagi menjadi sebesar 16,45 persen. Jumlah tersebut termasuk urutan ke
tujuh provinsi termiskin tingkat nasional dan termiskin kedua se-Sumatera setelah Aceh.
Dari sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, wilayah selatan provinsi merupakan daerah
dengan persentase penduduk miskin paling besar dibanding daerah lainnya, yaitu Kabupaten
Bengkulu Selatan, Kabupaten Kaur dan Seluma masing-masing sebesar 21,06 persen, 21,54
persen dan 20,73 persen disusul Kota Bengkulu sebesar 19,18 persen.
Sampai saat ini, Provinsi Bengkulu masih dihadapkan pada tingkat kemiskinan yang cukup rentan.
Jumlah penduduk miskin usia 15 tahun ke atas berdasarkan status pekerjaan, misalnya, sebanyak
51,79 persen miskin, meskipun mereka bekerja di sektor informal dan ada sekitar 31,82 persen
yang miskin dan tidak bekerja. Berdasarkan pada tingkat pendidikan, 25,70 persen penduduk yang
tidak tamat SD berkategori miskin. Paling besar proporsi penduduk yang miskin adalah mereka
yang berpendidikan tamat SD dan SMP sebesar 51,70 persen dan bahkan 22,60 persen mereka
yang tamat SLTA dan PT masih masuk dalam kategori miskin. Artinya, potensi kemiskinan tersebut
berada di hampir semua tingkat pendidikan.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
99
Ketertinggalan Provinsi Bengkulu dapat diilustrasikan dari beberapa kasus dibidang pelayanan
dasar pendidikan dan kesehatan. Sampai tahun 2015 terdapat 120 desa tertinggal yang belum
memiliki gedung sekolah dasar (SD); 13 kecamatan yang belum memiliki minimal dua SLTP dan 19
kecamatan yang memiliki sekolah SMU/SMK. Dibidang pelayanan kesehatan terdapat 10
kecamatan yang belum memiliki Puskesmas. Selain itu, terdapat 191 desa yang sama sekali belum
memiliki sarana dan prasarana kesehatan, dan 129 desa yang belum memiliki bidan desa.
Ketertinggalan dan keterisolasian Provinsi Bengkulu juga sangat dipengaruhi oleh terbatasnya
akses terhadap provinsi sekitar. Hal ini disebabkan oleh kondisi geografis dan peruntukan wilayah
yang sebagian besar berupa hutan konservasi baik hutan lindung maupun taman nasional.
Keterisolasian ini secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap kualitas dan
kuantitas arus barang dan orang dari dan ke Provinsi Bengkulu.
4.1.6. Daya Saing Daerah dan Investasi
Dalam kaitannya dengan investasi, daya saing investasi di beberapa kabupaten menunjukkan
posisi yang relatif rendah. Sebagai ilustrasi, berdasarkan data yang dirilis Komite Pemantauaan
Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) pada 2012 lalu misalnya, Indeks Layanan Investasi Kota
Bengkulu menduduki peringkat 57 dari 74 kota. Kabupaten Seluma berada di peringkat 107 dari
217 kabupaten. Sedangkan Kabupaten Bengkulu Utara (BU) menduduki peringkat 126, diikuti
Kabupaten Kepahiang (207), Kabupaten Bengkulu Selatan (210), Kabupaten Rejang Lebong (211)
dan Kabupaten Lebong (215). Berdasarkan data tersebut, tingkat investasi di Provinsi Bengkulu
dikategorikan rendah.
Terkait dengan iklim investasi, berdasarkan hasil kajian Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) dan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) tahun 2012, Indeks Iklim
Investasi di Provinsi Bengkulu relatif kurang yakni 50,18 atau urutan 31 dari 34 provinsi yang ada.
Indeks Kelembagaan Pelayanan Modal Bengkulu sebesar 43,98 menempati urutan 33. Demikian
juga, Indeks Promosi Investasi Daerah Provinsi Bengkulu menempati urutan 32 dengan besaran
35,50. Indeks Komitmen Pemerintah Provinsi Bengkulu juga masih relatif rendah, yakni
menduduki peringkat 25 dengan skor 53,48.
Temuan tersebut memang konsisten dengan hasil kajian Asia Competitiveness Institute National
University of Singapore, stabilitas makro Provinsi Bengkulu menduduki perigkat ke 31 tahun 2014,
menurun dibandingkan dengan tahun 2013 pada posisi 20. Demikian juga, peringkat perencanaan
daerah dan institusi, Provinsi Bengkulu masih menduduki posisi ke 30.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
100
Secara keseluruhan, kerangka daya saing daerah yang diukur dari stabilitas ekonomi makro,
perencanaan pemerintah dan institusi, kondidi keuangan, bisnis, dan tenaga kerja serta kualitas
hidup dan pembangunan infrastrukur, Provinsi Bengkulu berada dalam 10 provinsi yang memiliki
daya saing rendah, bersama-sama dengan Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Nusa
Tenggara Timur, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Tengah,
Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Gorontalo, dan Provinsi Maluku Utara.
4.1.7. Aparatur Negara yang Baik dan Bersih
Demokratisasi dalam banyak aspek, termasuk pengelolaan pemerintahan yang baik dan
pemerintah yang bersih (good governance and clean government) yang ditunjukkan dengan
desentralisasi substansial telah melahirkan prinsip-prinsip dasar pengelolaan pemerintahan.
Dimensi-dimensi transparansi, partisipasi dan akuntablitas pemerintah menjadi indikator, apakah
pengelolaan pemerintahan berjalan baik ataukah tidak. Oleh karena itu, ukuran-ukuran penilaian
atas kinerja lembaga pelayan publik menjadi isu sentral ketika mengukur kinerja pemerintahan.
Dalam banyak kasus, pengelolaan pemerintahan yang baik selalu dikaitkan dengan isu-isu korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN). Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), misalnya,
telah merilis hasil kajian tentang provinsi terkorup di Indonesia tahun 2014. Provinsi Bengkulu
menduduki urutan ke 10 sebagai provinsi terkorup dengan kerugian Rp 123 Milyar dengan 257
kasus. Dalam beberapa kasus, terdapat perencanaan pembangunan yang relatif belum baik
sehingga menimbulkan penyimpangan dan pemborosan keuangan negara. Kasus-kasus yang ada
secara langsung mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara pemerintahan
di daerah. Ini akan menimbulkan apatisme publik sehingga dikhawatirkan berpengaruh terhadap
kinerja pembangunan Provinsi Bengkulu ke depan.
4.1.8. Kondisi Infrastruktur Strategis
Di Provinsi Bengkulu, jaringan listrik dan infrastruktur perhubungan menjadi persoalan yang harus
segera diselesaikan. Terkait dengan intrastruktur strategis, paling tidak terdapat tiga hal yang
harus dibenahi Bengkulu: (1) Jaringan transmisi listrik; (2) kapasitas pelabuhan Pulai Baai, dan (3)
Bandar Udara Fatmawati. Ketiganya memiliki kaitan dengan percepatan pembangunan daerah
Bengkulu. Infrastruktur jalan yang ada belum mendukung kelancaran distribusi peti kemas dari
Pulau Baai ke berbagai daerah di sekitar Bengkulu. Jalan yang meghubungkan Kota Bengkulu
dengan Kota Lubuk Linggau (Sumatera Selatan) harus di revitalisasi agar mampu dilewati peti
kemas dan mempersingkat waktu tempuh ke arah timur yang merupakan koridor ekonomi
Sumatera.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
101
Demikian juga, hal yang harus dibenahi dan sangat penting untuk menunjang perekonomian
Provinsi Bengkulu adalah Bandara Udara Fatmawati. Mantan Menko Perekonomian waktu itu,
berharap Bandara Fatmawati dapat menjadi simpul konektivitas bagi daerah-daerah sekitar
Provinsi Bengkulu.
Kondisi infrastruktur jalan provinsi tahun 2016 memang cukup memprihatinkan. Sekitar 58 persen
jalan provinsi, misalnya, dalam kondisi buruk dan rusak. Hal ini membutuhkan penanganan khusus
untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas arus barang dan orang. Tentunya, kondisi jalan
provinsi ini akan sangat tergantung pada ketersediaan anggaran yang ada di APBD yang memang
ruang fiskalnya relatif sangat terbatas.
4.1.9. Infrastruktur Dasar
Pembangunan yang dilaksanakan selama ini, dalam satu sisi telah menunjukkan kemajuan yang
substansial, namun di sisi lain masih banyak desa di Provinsi Bengkulu yang memang belum
menikmati makna dari demokratisasi dan otonomi. Menurut data dari Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Aparatur Desa (BPMD) Provinsi Bengkulu, misalnya, masih terdapat 653 desa
atau 48,69 persen dari di Bengkulu yang masih berada dalam kategori tertinggal. Indikator yang
dijadikan parameter ketertinggalan tersebut antara lain belum ada aliran listrik; minim sarana dan
prasarana pendidikan dan kesehatan; dan minimnya infrastruktur desa seperti jalan usaha tani,
jembatan, jalan penghubung antar desa, air bersih dan sanitasi.
Terkait dengan infrastruktur jalan misalnya, kondisi jalan nasional, provinsi dan kabupaten secara
akumulatif mengalami kerusakan, baik ringan dan berat. Pada tahun 2014 dari 783,86 Km panjang
jalan nasional 4,85 persen di antaranya dalam kondisi rusak berat. Sementara itu, jalan provinsi
mengalami hal yang sama yakni 41,74 persen atau 652,26 Km dalam kondisi rusak berat dan
ringan dari panjang jalan 1.562,67 Km (Sumber: Bengkulu Dalam Angka, 2015). Kondisi ini
memang sangat berpengaruh terhadap mobilitas angkutan barang dan orang dan ekonomi biaya
tinggi termasuk hambatan dalam kenyamanan investor dalam berusaha.
Selain itu, infrastruktur perdesaan seperti irigasi dan jaringan jalan ke pusat-pusat produksi
pertanian relatif masih terbatas. Jaringan irigasi ini menjadi sangat penting mengingat sektor
pertanian di Provinsi Bengkulu masih cukup dominan menyumbang PDRB yakni sekitar 30,66
persen pada tahun 2015 dengan nilai nominal Rp 15,4 Triliun. Rata-rata produksi per hektar padi
sawah mencapai 4,49 ton menghasilkan produksi 578.654 ton.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
102
Produksi padi per hektar sebenarnya dapat lebih ditingkatkan apabila infrastruktur irigasi
direvitalisasi dan ditingkatkan kapasitasnya. Tahun 2013, irigasi yang ada mampu mengaliri sawah
seluas 67.672 hektar dan menurun menjadi 66.128 hektar pada tahun 2014. Ini menunjukkan
penurunan dalam kapasitas irigasi yang ada.
4.1.10. Pembangunan Kemaritiman
Dengan panjang pantai hampir 525 Km, Provinsi Bengkulu memiliki potensi kemaritiman yang luar
biasa. Namun demikian, potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk
kesejahteraan masyarakat. Di Bengkulu terdapat 17.001 rumah tangga nelayan pada tahun 2015
dan menurun menjadi 16.437 rumah tangga tahun 2016 (Sumber: Bengkulu Dalam Angka, 2017).
Produksi perikanan tangkap pada tahun 2016 sebesar 65.91 ton, turun dibandingkan produksi
tahun 2015 yang sebesar 65.827 ton. Penggunaan teknologi tangkap hanya berupa pukat kantong
dan jaring angkat. Diperkirakan nilai produksi ikan tangkap akan jauh lebih meningkat apabila ada
penerapan teknologi tangkap yang sesuai dengan perairan Bengkulu.
Pembangunan kemaritiman yang terpadu memerlukan kebijakan khusus sehingga benar-benar
mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Provinsi Bengkulu.
Pembangunan kemaritiman harus diselaraskan dengan kebijakan nasional terkait dengan poros
maritim, infrastruktur pelabuhan utama dan pengumpan, infrastruktur jalan, pembangunan
kepariwisataan, pemberdayaan masyarakat nelayan dan berbagai kebijakan pendukung lainnya.
Pembangunan kemaritiman harus benar-benar berbasis potensi lokal dan oleh karenanya
memerlukan kebijakan pembangunan khusus yang berorientasi pada penurunan tingkat
kemiskinan nelayan, perbaikan permukiman dan diversifikasi lapangan kerja bagi masyarakat
nelayan.
4.1.11. Kepariwisataan
Sumberdaya pariwisata di Provinsi Bengkulu pada dasarnya cukup potensial untuk dikembangkan
agar berdaya saing tinggi dibandingkan dengan provinsi sekitar. Namun demikian, dari data yang
ada jumlah wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Bengkulu relatif masih terbatas. Pada tahun
2016, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Bengkulu berjumlah 492.841 orang dengan
tingkat hunian hotel dan rata-rata lama menginap untuk hotel berbintang sebesar 57 persen dan
1,54 hari serta hotel melati sebesar 22 persen dan 1,17 hari. Sedangkan jumlah hotel stahun 2016
sebanyak 60 hotel terdiri atas hotel berbintang sebanyak 9 hotel dan hotel melati sebanyak 51
hotel.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
103
4.1.12. Pengelolaan Lingkungan yang berkelanjutan
Provinsi Bengkulu memiliki kekayaan hutan dan hasil ikutannya yang cukup melimpah. Sekitar 56
persen wilayah Bengkulu terdiri dari kawasan hutan, baik hutan lindung, taman nasional, cagar
alam, maupun hutan produksi. Namun demikian, keberadaan kawasan hutan itu sudah mulai
terancam oleh kegiatan-kegiatan perkebunan dan perladangan penduduk maupun perusahaan
yang mengkonversi hutan menjadi perkebunan. Keberadaan hutan juga belum memberikan
kontribusi kepada kesejahteraan penduduk.
Selain itu, Provinsi Bengkulu sangat kaya dengan aliran sungai yang mengandung konsekuensi
banyaknya daerah aliran sungai (DAS) yang sekarang mulai mengalami kerusakan akibat
perkebunan dan perladangan rakyat serta pertambangan. DAS yang mengalami kerusakan pada
gilirannya akan mempengaruhi pasokan air yang dibutuhkan untuk pembangkit tenaga listrik dan
atau kebutuhan baku air minum. Kasus yang terjadi, perusahaan batu bara dan atau pabrik
pengolahan karet yang membuang limbah ke sungai sehingga mempengaruhi kualitas air. Semua
ini sebagai akibat lemahnya penegakan hukum dan pengendalian yang terlalu longgar.
Dalam kasus lain, Provinsi Bengkulu memiliki kekayaan sumberdaya pertambangan seperti batu
bara, emas, dan bijih besi yang relatif cukup melimpah. Namun demikian, citra pertambangan ini
cenderung merusak lingkungan, termasuk kerusakan infrastruktur jalan. Pembuangan limbah
pertambangan di sisi yang lain ternyata mempengaruhi air baku untuk sumber air bersih.
Sumberdaya kelautan yang terbentang sepanjang 525 Km masih belum dioptimalkan dengan baik.
Sumberdaya potensial maupun aktual dari kelautan belum didayagunakan secara maksimal.
Kondisi ini lebih diperparah oleh fenomena merebaknya pencurian ikan dan pola-pola
penangkapan ikan yang merusak. Kerapkali pencurian tersebut dilakukan di pulau-pulau terluar
seperti Pulau Enggano yang masih belum dikelola dengan baik. Potensi kelautan belum dapat
dioptimalkan dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat.
4.1.13. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak
Indeks pembangunan gender (IPG) di Bengkulu sudah baik yakni 91,02 atau melebihi IPG nasional
sebesar 90,34. Namun indeks pemberdayaan perempuan yang mencapai 68.76 dan ini terutama
disebabkan oleh kesenjangan dalam bidang jabatan publik dimana hanya 34,28 persen
perempuan yang menduduki jabatan publik.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
104
Isu tentang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak menjadi sangat penting mengingat
jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak mencapai 539 kasus tahun 2015. Selain
itu, pemberdayaan perempuan terutama di bidang ekonomi dan politik menjadi sangat penting
untuk menempatkan perempuan sejajar dengan laki-laki dalam proses pembangunan Bengkulu.
4.1.14. Ketertiban dan Keamanan
Ketertiban dan keamanan masyarakat juga menjadi sangat penting untuk dijadikan sebagai isu
strategis karena akan berkait dengan sektor-sektor ekonomi lainnya. Terdapat 4 (empat) jenis
kejahatan yang mendominasi Bengkulu dari tahun ke tahun yakni pencurian dengan pemberatan
(644 kasus); pencurian dengan kekerasan (181 kasus); penganiayaan berat (293 kasus); pencurian
kendaraan bermotor (372 kasus). Oleh karena itu, Risiko Penduduk Terkena Tindak Pidana (per
100.000) menurut Kepolisian Daerah di Pulau Sumatera, Provinsi Bengkulu relatif cukup tinggi,
yakni 258, menduduki urutan keempat setelah Provinsi Sumatera Utara (308), Provinsi Sumatera
Selatan (297), dan Provinsi Sumatera Barat (289).
Berdasarkan wilayah, terdapat beberapa wilayah di Provinsi Bengkulu yang cenderung bergejolak
dan membutuhkan perhatian khusus. Kasus-kasus pemerkosaan dan perampokan menjadi sangat
dominan terjadi di wilayah tersebut.
4.1.15. Kerukunan Umat Beragama
Provinsi Bengkulu ini dikenal sebagai miniatur Indonesia yang terdiri dari beragam etnis dan
keyakinan. Oleh karena itu, penciptaan kerukunan umat beragama menjadi sangat penting agar
proses pembangunan daerah tidak terganggu. Keragaman ini menjadi modal utama
pembangunan daerah apabila dapat dikelola dengan baik. Sebaliknya akan sangat berbahaya
apabila keberbedaan tersebut justru dijadikan sebagai faktor yang menonjolkan prinsip-prinsip
eksklusivitas etnis dan atau golongan serta keyakinan.
4.2. Isu Strategis
Berdasarkan pada kondisi kekinian yang dihadapi oleh Provinsi Bengkulu, dapat diinventarisasi
beberapa isu strategis untuk dijadikan sebagai basis pertimbangan dalam perumusan kebijakan
pembangunan, antara lain:
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
105
4.2.1. Belum optimalnya penerapan pemerintahan yang baik (good governance) dan
pemerintahan yang bersih (clean government)
Reformasi tata kelola pemerintahan dilakukan dalam kaitannya dengan: perencanaan dan
peningkatan akuntabilitas publik; perkuatan kelembagaan dan ketata laksanaan; manajemen
sumberdaya aparatur pemerintah; manajemen keuangan (pengelolaan APBD) yang baik dan
transparan; serta perbaikan sistem pengawasan internal. Isu ini dapat diwujudkan melalui
peningkatan kinerja pemerintahan melalui profesionalisme tata kelola dan perluasan partisipasi
publik, pemberian insentif dan fasilitas kerja bagi aparatur pemerintahan, serta transparansi data
dan program pembangunan. Kualitas tata kelola pemerintahan juga dapat dilakukan melalui
perubahan pola pikir (mindset) aparatur terkait dengan: peningkatan kualitas pelayanan publik;
program-program yang menguntungkan daerah dan rakyat; kepercayaan, integritas dan semangat
kerja; transparansi dan akuntabilitas; orietasi ke masa depan, dan orientasi pada hasil kerja
4.2.2. Belum optimalnya sistem pengelolaan APBD yang akuntabel, transparan, dan
berorientasi pada pelayanan publik
Manajemen APBD setidaknya mencerminkan hal-hal sebagai berikut: menerapkan konsistensi
dengan dokumen perencanaan; kosisten dengan penerapan instrumen dalam bentuk target-
target kinerja; konsisten dengan pengendalian dan konsisten dalam pengawasan atau
akuntabilitas. Oleh karena itu, reformasi dalam pengelolaan APBD berorientasi pada: perubahan
pola pikir aparatur pemerintah; membangun sistem dan mekanisme anggaran yang akuntabel dan
transparan; menyelaraskan strategi dan program kerja pada tingkat operasional; menciptakan
jajaran kepemimpinan yang mampu melakukan perkuatan (empowering) dan budaya kerja yang
baik.
Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan APBD, diperlukan terobosan kebijakan fiskal daerah,
yakni mengurangi belanja pegawai baik lagsung ataupun tidak langsung dan sekaligus
memperbesar belaja modal. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan rangsangan investasi dan
pertumbuhan ekonomi yang dinamis.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
106
4.2.3. Rendahnya kualitas dan kuantitas layanan dasar
4.2.3.1. Bidang Pendidikan
Peningkatan akses dan pemerataan layanan pendidikan untuk semua lapisan masyarakat;
peningkatan sarana dan prasarana pendidikan; dan peningkatan kuantitas/kualitas guru (kualitas
pendidikan); peningkatan kualitas pembelajaran (daya saing di pasar kerja); pemerataan
kualifikasi dan penempatan guru; dan pemantapan kesejahteraan guru.
4.2.3.2. Kesehatan
Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai; peningkatan akses pelayanan
kesehatan di wilayah-wilayah terpencil; peningkatan kuantitas dan kualitas dokter dan paramedis;
kepastian layanan jaminan kesehatan; pengembangan program kader dokter desa bekerja sama
dengan UNIB; dan pemantapan kesejahteraan dokter dan paramedis.
4.2.3.3. Pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis keunggulan lokal
Peningkatan akses permodalan bagi pengusaha kecil, menengah dan koperasi dalam bentuk
kemitraan yang saling menguntungkan; peningkatan daya saing produk UKMK melalui pelatihan
dan pendampingan; pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal; revitalisasi koperasi
dan kelompok usaha baru (KUB); menggalakkan ekspose produk UKMK di tingkat nasional dan
regional.
4.2.4. Rendahnya kapasitas infrastruktur dasar
Peningkatan kapasitas dan pembangunan irigasi perdesaan; peningkatan kualitas jalan dan
jembatan; peningkatan jangkauan listrik perdesaan; dan pembangunan dan atau perbaikan jalan
desa ke sentra-sentra produksi; dan peningkatan akses penduduk terhadap sanitasi dan air bersih.
Isu ini harus menghasilkan dihapuskannya desa-desa yang tidak terjagkau pelayanan dasar
pemerintah.
4.2.5. Rendahnya daya saing dan iklim investasi daerah
Isu ini menjadi sangat penting untuk meningkatkan daya saing daerah dan iklim investasi di
Bengkulu. Arah kebijakan ke depan dapat dilakukan, misalnya, melalui: deregulasi investasi yang
berorientasi pada pengurangan ekonomi biaya tinggi; perbaikan dalam hal iklim berusaha dan
investasi; pemantapan kelembagaan pelayanan penanaman modal, promosi investasi daerah,
komitmen pemerintah daerah terhadap investasi, penjaminan keamanan usaha dan investasi; dan
perbaikan infrastruktur daerah.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
107
4.2.6. Belum teruwujudnya aparatur yang bersih dan berwibawa
Isu ini dapat dicapai melalui indikator-indikator reformasi mental dan pola pikir seperti:
menciptakan hubungan saling percaya (trust) antara aparatur dan masyarakat; menonjolkan
keteladanan pemimpin untuk bersih dan berwibawa; berorientasi pada hasil kerja dan kinerja
aparatur; pengawasan internal terhadap kinerja birokrasi; pelibatan publik yang lebih besar dalam
hal pengawasan; perkuatan nilai dan budaya kerja yang jujur dan bersih di setiap jenjang
birokrasi.
4.2.7. Belum Optimalnya pengelolaan sumberdaya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan
Isu ini dapat dicapai melalui program-program antara lain: mengoptimalkan pemanfaatan
sumberdaya mineral yang berkelanjutan; meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber daya
laut; memanfaatkan sumberdaya panas bumi (geothermal) untuk memenuhi kebutuhan listrik
lokal dan regional; pemanfaatan batu bara untuk kebutuhan pembangkit tenaga listrik;
penciptaan nilai tambah produksi perkebunan; pengelolaan sumber daya hutan berbasis
masyarakat; pengolahan produksi hasil ikutan hutan untuk menciptakan nilai tambah;
pemanfaatan sumber daya mineral untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat; dan optimalisasi
produksi ikan tangkap dan ikan budidaya.
4.2.8. Rendahnya kapasitas infrastruktur strategis dan berdaya saing
4.2.8.1. Rendahnya kapasitas Pelabuhan Pulau Baai
Mengingat potensi peran Pelabuhan Pulau Baai dalam pembangunan ekonomi Provinsi Bengkulu,
maka diperlukan adanya terobosan kebijakan untuk optimalisasi kapasitas pelabuhan melalui:
peningkatan kapasitas sarana dan prasarananya, maupun tata kelolanya; pembangunan dan
pembangunan beberapa terminal pelabuhan (seperti peti kemas, benda cair, karantina hewan,
terminal pengantongan semen curah); pengembangan kerjasama dengan multi pihak untuk
menjadikan Pelabuhan Pulau Baai sebagai pusat koneksi pelabuhan samudera di Indonesia Bagian
Barat. Peningkatan kapasitas pelabuhan ini harus mencerminkan adanya keunggulan komparatif
dan keunggulan kompetitif dibandingkan dengan pelabuhan sejenis yang ada di provinsi lain.
4.2.8.2. Rendahnya Kapasitas Bandara udara Fatmawati
Perluasan kapasitas bandara sebagai sarana transportasi orang dan barang; pembangunan sarana
dan prasarana kargo sesuai dengan standar internasional; menjadikan Bandara Fatmawati sebagai
pusat kegiatan lalu intas arus barang dan orang, paling tidak di wilayah sumatera bagian selatan.
Perluasan kapasitan bandara ini juga harus mampu mencerminkan keunggulan komparatif dan
keunggulan kompetitif dibandingkan dengan bandara lain.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
108
4.2.8.3. Belum Optimalnya Infrastrukur Kelistrikan
Pembangunan jaringan internal provinsi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan industri;
pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara (padat dan cair); pembangunan transmisi yang
menjangkau provins-provinsi tetangga; re-orientasi bisnis kelistrikan Bengkulu sebagai pemasok
tenaga listrik provinsi-provinsi di wilayah Sumatera bagian Selatan.
4.2.8.4. Rendahnya konektivitas akses Lintas Provinsi
Isu ini adalah: membuka keterisolasian dan atau kelancaran arus barang dan orang dari dan ke
Provinsi Bengkulu; membangun dan atau meningkatkan kapasitas infrastruktur jalan lintas
provinsi dari aspek jarak tempuh dan pengurangan biaya angkut; membangun kerjasama dengan
provinsi sekitar untuk membangun pola-pola pembangunan koridor. Peningkatan akses lintas
provinsi ini ditujukan agar Bengkulu memiliki keunggulan kompetitif dan berdaya saing untuk
menarik minat investor.
4.2.9. Belum optimalnya pengelolaan kepariwisataan
Isu ini dapat dilakukan melalui kebijakan dan atau program antara lain: (1) re-orientasi kebijakan
yang integratif kepariwisataan di Provinsi Bengkulu; (2) peningkatan kapasitas sarana dan
prasarana kepariwisataan; (3) peningkatan kapasitas insan kepariwisataan; (4) optimalisai
promosi dan ekspose potensi wisata Provinsi Bengkulu; (5) penyediaan tenaga ahli dan terampil
dalam bidang manajemen kepariwisataan; membangun jaringan wisata internasional; dan (6)
kemudahan investasi dibidang kepariwisataan.
4.2.10. Belum optimalnya pembangunan kemaritiman yang integratif, berdaya saing dan
berkelanjutan
Pembangunan kemaritiman diarahkan untuk menunjang pembangunan poros maritim nasional
melalui perumusan kebijakan dan program penanganan sektor-sektor kelautan antara lain (1)
Sektor perikanan tangkap melalui modernisasi alat tangkap dan pengolahan; (2) Sektor wisata
bahari, pemanfaatan maritim sebagai obyek dan daya tarik seperti wisata pantai, keragaman
hayati, seperti taman laut wisata alam, wisata bisnis, wisata budaya, maupun wisata olah raga; (3)
Sektor Transportasi Laut yakni memanfaatkan transportasi laut sebagai penunjang aktivitas
ekspor dn impor Bengkulu; (4) Industri maritim seperti Pembangunan Industri Kelautan dengan
berbagai jenis industri sebagai penciptaan nilai tambah; pengembangan industri pariwisata
bahari; pengembangan indiustri kreatif kebaharian; pembangunan infrastruktur kelautan seperti
pelabuhan dan Industri Perkapalan baik yang kecil, menengah, dan besar, industri pemeliharaan
dan perbaikan kapal dan atau galangan kapal;
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
109
(5) Sektor pertambangan (Energi dan Sumberdaya Mineral) yaitu mengoptimalkan sumberdaya
mineral di kawasan laut Bengkulu, baik yang bersifat potensial maupun aktual; (6) Sektor
bangunan laut, yakni peningkatan kualtas, kuantitas serta kapasitas pelabuhan laut yang ada di
Bengkulu sebagai pusat aktivitas perekonomian barang dan jasa (antar pulau, ekspor maupun
impor), sehingga keberadaannya sangat diperlukan dalam pembangunan kelautan ; (7) Sektor jasa
kelautan dapat berupa aktivitas ekonomi yang meliputi jasa perdagangan, penelitian dibidang
kelautan, dan jasa-jasa lainnya.
4.2.11. Belum Optimalnya Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Isu ini dilakukan melalui kebijakan-kebijakan dan atau program antara lain: (1) Meningkatkan
kualitas dan kuantitas layanan dasar bagi perempuan (pendidikan, kesehatan, ekonomi); (2)
Memperkuat kapasitas kelembagaan pengarusutamaan (mainstreaming) gender dalam setiap
tahapan pembangunan; (3) Meningkatkan keterlibatan perempuan dalam proses politik dan
jabatan publik dengan tidak menghilangkan kodratnya sebagai perempuan; (4) Menghapus
berbagai bentuk kekerasan dan ketidakadilan terhadap perempuan dan anak; (5) Meningkatkan
kesejahteraan dan perlindungan perempuan dan anak; (6) Meningkatkan akses pelayanan
Keluarga Berencana (KB) dan peningkatan peran kaum laki-laki ber-KB; (7) Meningkatkan akses
pelayanan kesehatan reproduksi remaja berbasis gender; (8) perlindungan anak dari tindakan
kekerasan; dan (9) Menyediakan data dan informasi program pemberdayaan perempuan dan
keluarga.
4.2.12. Belum Optimalnya Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan
Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dilakukan melalui kebijakan antara lain: (1)
Mengembangkan dan meningkatkan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup; (2)
Meningkatkan efektivitas pengelolaan, konservasi, dan rehabilitasi sumberdaya alam; (3)
Mencegah dan mengendalikan kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup; (4) Menata
kelembagaan daerah dalam pengelolaan sumbe rdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup
serta penegakan hukum; (5) Meningkatkan peranan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya
alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup dengan berbasiskan adat istiadat dan kearifan lokal;
(6) menggali potensi sumberdaya yang terbarukan bekerjasama dengan multi stakeholders; dan
(7) meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pelestarian sumber daya alam dan lingkungan
hidup di kalangan generasi muda dan anak usia sekolah.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
110
4.2.13. Rendahnya Peningkatan daya saing Kepemudaan dan Keolahragaan
Peningkatan daya saing kepemudaan dilakukan: (1) Peningkatan kompetensi pemuda melalui pola
pengkaderan secara terencana, sistematis, dan berkelanjutan sesuai dengan metode pendidikan,
pelatihan, pemagangan, pembimbingan, pendampingan, serta pemanfaatan kajian, kemitraan; (2)
Pengembangan kapasitas kepemudaan sebagai agen pembangunan dan perubahan yang
bertanggung jawab, berjiwa wirausaha dan mandiri; (3) Peningkatan pengetahuan pemuda dini
terhadap bahaya penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang lainnya sejak dini; (4)
Pembentukan dan pengembangan kelompok-kelompok kepemudaan sebagai media penyaluran
minat dan bakat; dan (5) Peningkatan profesionalisme dan etika pembina, penyelenggara, dan
pengelola kegiatan kepemudaan.
Peningkatan daya saing keolahragaan dilakukan melalui : (1) Pemanfaatan kemitraan lintas
sektoral, antar tingkat pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha untuk mendukung
pemassalan, pembudayaan, serta pengembangan industri dan sentra-sentra olahraga; (2)
Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana olah raga yang menunjang pencapaian prestasi agar
mampu bersaing tingkat nasional, regional maupun internasioanl; (3) Mewujudkan yang
olahragawan berprestasi pada kompetisi bertaraf nasional, regional dan internasional melalui
peningkatan kemampuan dan potensi olahragawan muda potensial dan olahragawan andalan
nasional secara sistematis, terpadu, berjenjang, dan berkelanjutan; dan (4) Meningkatkan
profesionalisme dan etika pembina, penyelenggara, pengelola dan pelaksana kegiatan
keolahragaan.
4.2.14. Tingginya Angka Kemiskinan dan Ketertinggalan
Penanggulangan kemiskinan dan ketertinggalan yang ada di Provinsi Bengkulu terutama ditujukan
untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan ketertinggalan, baik antara kelompok masyarakat
maupun antar wilayah. Isu-isu pembangunan yang sebaiknya diperhatikan antara lain:
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur dan layanan pemenuhan hak-hak dasar
berusaha masyarakat tanpa membedakan suku, agama, dan golongan.
b. Pembukaan kesempatan kerja yang adil dan transparan, terutama bagi penurunan angka
pengangguran di kalangan terdidik melalui pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada
pasar kerja.
c. Mengembangkan program penciptaan wirausaha baru yang kompetitif dan berdaya saing
dalam pembangunan ekonomi Bengkulu.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
111
d. Meningkatkan infrastruktur jalan ke sentra-sentra produksi yang memungkinkan arus barang
dan manusia berlangsung dengan lancar dan sekaligus mengurangi ekonomi berbiaya tinggi.
e. Meningkatkan daya beli masyarakat miskin melalui pola-pola pemberdayaan yang
berorientasi pada kemandirian berusaha dan berkarya.
4.2.15. Belum Optimalnya Peranan Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi (UKMK)
Kebijakan utama bagi pelaku usaha ini adalah meningkatkan peranan UKMK sebagai pelaku yang
strategis dalam pembangunan ekonomi Provinsi Bengkulu. Oleh karena itu, program
pembangunan yang harus dilaksanakan untuk meningkatkan peran UKMK tersebut antara lain:
a. Meningkatkan keterampilan pelaku UKMK melalui berbagai pelatihan dan pendidikan,
promosi produk, pendampingan manajerial usaha dan penguatan kelembagaan secara
berkelanjutan.
b. Meningkatkan akses permodalan UKMK terhadap sumber-sumber pembiayaan baik
perbankan maupun BUMN melalui pola-pola kemitraan yang bersifat mutualistik dan saling
menguntungkan.
c. Menciptakan pelaku usaha UKMK yang dapat dijadikan sebagai lokomotif pelaku ekonomi
melalui program-program bantuan dan hibah yang bersifat kompetitif, transparan, dan
berkeadilan.
4.2.16. Minimnya infrastruktur dibidang Informasi dan Telematika
Globalisasi menuntut adanya kecukupan infrastruktur informasi dan telematika yang
memungkinkan Provinsi Bengkulu menjadi bagian integral dari sistem informasi global. Oleh
karena itu, pembangunan jaringan telematika untuk kebutuhan peningkatan kualitas pengelolaan
pemerintahan (e-goverment) dan pelayanan publik menjadi isu pembangunan yang sangat
penting. Pembangunan kuantitas dan kualitas infrastruktur telematika diarahkan untuk
meningkatkan daya saing daerah, baik dalam bidang ekonomi, pariwisata maupun komoditas
unggulan daerah.
Dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, pengembangan infrastruktur di bidang
informasi, komunikasi dan telematika menjadi sangat penting. Sudah menjadi isu nasional apabila
e-goverment harus sudah mulai diimplementasikan ke dalam setiap aspek pemerintahan dan
pelayanan publik.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
112
4.2.17. Belum optimalnya kehidupan berdemokrasi, pengembangan budaya daerah dan
penerapan nilai-nilai agama
Provinsi Bengkulu merupakan miniatur Indonesia yang di dalamnya terdiri dari berbagai suku,
agama dan golongan dengan beragam kepentingan. Oleh karena itu, diperlukan peran
pemerintah daerah untuk menjaga dan menjamin rasa aman bagi umat beragama dalam
menjalankan aktivitas-aktivitas keagamaannya.
Pemerintah provinsi harus mampu memfasilitasi dialog antar umat beragama untuk menyamakan
pandangan terhadap kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dialog-dialog tersebut dipandang
sangat penting untuk menciptakan kepercayaan (trust) umat beragama. Selain itu, peningkatan
peran tokoh-tokoh agama untuk berperan aktif sebagai agen perubahan (agents of change) untuk
membina umat menjadi sangat penting. Dan yang lebih penting adalah menciptakan kondisi
dimana prinsip-prinsip keagamaan diintegrasikan ke dalam kegiatan pemerintahan dan pelayanan
publik. Dengan demikian, diharapkan aparatur pemerintahan mampu mengontrol diri dan
mencegah perbuatan-perbuatan yang melanggar aturan dan hukum yang ada.
Dalam kaitannya dengan kebudayaan, Provinsi Bengkulu ini terdiri dari sembilan etnis dengan
segala atribut kebudayaannya. Keragaman ini menjadi sangat berharga dan memerlukan
penanganan tersendiri agar budaya menjadi akar bagi masyarakat Bengkulu dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
113
TABEL 4.1
KESELARASAN ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH
NO ISU STRATEGIS
RPJMD PROVINSI BENGKULU RPJMN 2015-2019
(1) (2) (3)
1. Belum optimalnya penerapan
pemerintahan yang baik (good
governance) dan pemerintahan yang
bersih (clean government)
6.2.1 Birokrasi yang bersih dan akuntabel;
6.2.2 Birokrasi yang efektif dan efisien;
6.2.3 Birokrasi yang memiliki pelayanan
publik berkualitas
7.10.1 Restrukturisasi Organisasi Perangkat
Daerah (OPD)
7.10.7 Akuntabilitas dan tata pemerintahan
7.10.8 Peningkatan pelayanan publik
7.11.1 Manajemen sumber daya aparatur
pemerintah daerah
2. Belum optimalnya sistem pengelolaan
APBD yang akuntabel, transparan, dan
berorientasi pada pelayanan publik
17.12.1. Kemampuan fiskal daerah
17.12.2.Kualitas perencanaan dan
penganggaran daerah
17.12.3. Kualitas belanja dan pengelolaan
keuangan pemerintah daerah
3. Rendahnya kualitas dan kuantitas layanan
dasar (pendidikan, kesehatan dan
Pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis
keunggulan lokal)
Pendidikan
1.3.1. Pelaksanaan Wajib Belajar 12
Tahun yang berkualitas;
1.3.2. Peningkatan kualitas
pembelajaran;
1.3.3. Peningkatan manajemen guru,
pendidikan keguruan, dan reformasi
Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK);
1.3.6. Peningkatan keterampilan kerja
dan penguatan pendidikan orang
dewasa;
1.3.9. Peningkatan efisiensi pembiayaan
pendidikan;
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
114
Kesehatan
1.2.1. Peningkatan kesehatan ibu, anak,
remaja dan lansia;
1.2.2. Percepatan perbaikan status gizi
masyarakat;
1.2.3. Pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan;
1.2.4. Peningkatan akses pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan yang
berkualitas;
1.2.6. Pemenuhan sumber daya
manusia kesehatan;
1.2.7. Peningkatan promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat;
1.2.10. Pengembangan jaminan
kesehatan nasional.
Pemberdayaan ekonomi rakyat
berbasis keunggulan lokal
7.7.1 Nilai tambah potensi unggulan
daerah. Minimnya permodalan dan
pelatihan terkait upaya peningkatan
mutu kualitas komoditas daerah
maupun peningkatan kapasitas
produksi unggulan di daerah;
7.7.2 Konektivitas antara pusat-pusat
pertumbuhan dengan kawasan
penyangga. Keterbatasan infrastruktur
kawasan menyebabkan minimnya
investasi industri; sulitnya masyarakat
petani, nelayan, peternak, pengrajin
memasarkan produknya; serta
rendahnya kuantitas produk yang
dihasilkan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
115
7.7.3 Sumber daya manusia pelaku
usaha pertanian, nelayan, peternak,
industri di kawasan strategis masih
rendah kapasitasnya. Pemanfaatan
ilmu pengetahuan dan teknologi tepat
guna yang masih belum optimal
16.4. Industri berbasis komoditas
kelapa sawit, karet, timah, bauksit, dan
kaolin;
16.5. Percepatan pembangunan
ekonomi berbasis maritim (kelautan)
melaluii pengembangan industri
perikanan, pariwisata bahari, industri
perkebunan, dan industri
pertambangan
4. Rendahnya kapasitas infrastruktur dasar 7.5.2 Ketersediaan sarana dan prasarana
fisik maupun non-fisik di desa dan kawasan
perdesaan yang belum memadai
7.9.3 Belum optimalnya kebijakan yang
afirmatif pada percepatan pembangunan
daerah tertinggal
7.9.5 Terbatasnya ketersediaan sarana dan
prasarana publik dasar di daerah tertinggal
8.2.4 Kebutuhan infrastruktur perumahan
dan permukiman; serta
8.2.5 Belum memadainya ketersediaan
daya listrik serta masih banyaknya rakyat di
wilayah terpencil dan perbatasan yang
belum memiliki akses terhadap daya listrik.
5. Rendahnya daya saing dan iklim investasi
daerah
2.10.3 Proses perijinan masih belum
efisien;
2.10.4 Implementasi insentif fiskal bagi
pengusaha belum optimal;
2.10.5 Ketersediaan infrastruktur dan
energi yang masih terbatas;
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
116
2.10.6 Proses pengadaan dan perijinan
lahan yang masih menjadi Hambatan
2.10.7 Masih banyaknya regulasi yang tidak
harmonis dan peraturan daerah yang
distortif;
6. Belum terwujudnya aparatur yang bersih
dan berwibawa
6.2.1 Birokrasi yang bersih dan akuntabel;
6.2.2 Birokrasi yang efektif dan efisien;
6.2.3 Birokrasi yang memiliki pelayanan
publik berkualitas
7. Belum Optimalnya pengelolaan
sumberdaya alam yang berkeadilan dan
berkelanjutan
8.5.2Pembangunan infrastruktur/prasarana
dasar kawasan permukiman serta energi
dan ketenagalistrikan
9.4 Peningkatan tata kelola laut,
pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
serta pengembangan ekonomi kelautan
berkelanjutan;
9.5 Peningkatan produksi hasil hutan dan
pengembangan jasa lingkungan;
9.6 Peningkatan konservasi dan tata kelola
hutan serta pengelolaan DAS
9.8 Peningkatan nilai tambah industri
mineral dan pertambangan berkelanjutan;
9.9 Peningkatan kualitas lingkungan hidup,
pengembangan pola produksi dan
konsumsi berkelanjutan, dan pelestarian
dan pemanfaatan keekonomian KEHATI;
9.10 Penanggulangan bencana dan
pengurangan risiko bencana; dan
9.11 Penanganan perubahan iklim serta
peningkatan kualitas informasi iklim dan
kebencanaan
8. Rendahnya kapasitas infrastruktur
strategis dan berdaya saing
8.3.12 Belum optimalnya konektivitas baik
di dalam koridor ekonomi utama maupun
aksesibilitas ke wilayah terpencil,
perbatasan, dan perdalaman
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
117
8.4.1 Diversifikasi, konservasi energi, dan
sistem multimoda yang belum optimal;
8.4.2 Tingginya kerusakan jaringan jalan di
daerah
8.5.4 Penguatan konektivitas nasional
untuk mencapai keseimbangan
pembangunan;
8.5.5 Pembangunan transportasi massal
perkotaan
8.5.6 Peningkatan efektifitas dan efisiensi
dalam pembiayaan infrastruktur
9. Belum optimalnya pengelolaan
kepariwisataan
2.8.1 Meningkatkan jumlah kunjungan
wisatawan sekaligus meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di daerah tujuan
wisata
2.9.1 Mencapai pertumbuhan yang tinggi
dan mengutamakan penumbuhan usaha
pemula di ekonomi kreatif
10. Belum optimalnya pembangunan
kemaritiman yang integratif, berdaya
saing dan berkelanjutan
9.3 Peningkatan produksi dan nilai tambah
perikanan serta kesejahteraan
nelayan/pembudidaya ikan/pengolah dan
pemasaran hasil perikanan/petambak
garam;
9.4 Peningkatan tata kelola laut,
pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
serta pengembangan ekonomi kelautan
berkelanjutan
16.5. Percepatan pembangunan ekonomi
berbasis maritim (kelautan) melalui
pengembangan industri perikanan dan
pariwisata bahari
11. Belum Optimalnya Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
1.1.1. Pengendalian kuantitas penduduk
melalui keluarga berencana dan
pembangunan keluarga
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
118
1.9.1 Peningkatan kapasitas kelembagaan
Pengarusutamaan Gender (PUG) dan
kelembagaan perlindungan perempuan
dari berbagai tindak kekerasan
1.10.1 Peningkatan kualitas hidup dan
tumbuh kembang anak yang optimal;
1.10.2 Peningkatan perlindungan anak
dari tindak kekerasan, eksploitasi,
penelantaran, dan perlakuan salah
lainnya;
1.10.3 Peningkatkan efektivitas
kelembagaan perlindungan anak
12. Belum Optimalnya Pengelolaan
lingkungan yang berkelanjutan
8.4.3 Polusi yang tinggi penyebab utama
dari Gas Rumah Kaca (GRK)
9.4 Peningkatan tata kelola laut,
pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
serta pengembangan ekonomi kelautan
berkelanjutan
9.6 Peningkatan konservasi dan tata kelola
hutan serta pengelolaan DAS
9.9 Peningkatan kualitas lingkungan hidup,
pengembangan pola produksi dan
konsumsi berkelanjutan, dan pelestarian
dan pemanfaatan keekonomian KEHATI
9.10 Penanggulangan bencana dan
pengurangan risiko bencana; dan
9.11 Penanganan perubahan iklim serta
peningkatan kualitas informasi iklim dan
kebencanaan
13. Rendahnya Peningkatan daya saing
Kepemudaan dan Keolahragaan
1.5.1. Peningkatan partisipasi pemuda
dalam pembangunan
1.5.2. Peningkatan budaya dan prestasi
olahraga
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
119
14. Tingginya Angka Kemiskinan dan
Ketertinggalan
2.13.2 Tingkat pertumbuhan eknomi belum
mampu mengatasi tantangan demografis
pertumbuhan angkatan kerja dan jumlah
penganggur
2.13.4 Rendahnya kualitas pekerja
menyebabkan produktivitas dan daya saing
rendah
2.13.6 Pasar tenaga kerja diwarnai banyak
pekerja rentan yang produktivitasnya
rendah
7.9.1 Adanya regulasi yang tidak
memihak/disharmonis terhadap
percepatan pembangunan daerah
tertinggal;
7.9.2 Masih lemahnya koordinasi
antarpelaku pembangunan untuk
percepatan pembangunan daerah
tertinggal;
7.9.3 Belum optimalnya kebijakan yang
afirmatif pada percepatanpembangunan
daerah tertinggal;
7.9.4 Masih rendahnya kualitas
sumberdaya manusia dan tingkat
kesejahteraan masyarakat di daerah
tertinggal;
7.9.5 Terbatasnya ketersediaan sarana dan
prasarana publik dasar di daerah tertinggal;
7.9.6 Rendahnya produktivitas masyarakat
di daerah tertinggal;
7.9.7 Belum optimalnya pengelolaan
potensi sumberdaya lokal dalam
pengembangan perekonomian di daerah
tertinggal;
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
120
7.9.8 Kurangnya aksesibilitas daerah
tertinggal terhadap pusat-pusat
pertumbuhan wilayah;
7.9.9 Belum adanya insentif terhadap
sektor swasta dan pelaku usaha untuk
berinvestasi di daerah tertinggal
15. Belum Optimalnya Peranan Usaha Kecil,
Menengah dan Koperasi (UKMK)
2.7.1 Populasi UMKM masih didominasi
oleh usaha mikro yang informal (98,8%),
dan memiliki aset dan produktivitas yang
rendah
2.7.2 Partisipasi UMKM dalam ekspor
masih rendah (kurang dari 19,0%) dan
kontribusinya dalam ekspor terus
mengalami penurunan
2.7.3 Koperasi masih terkendala untuk
mengoptimalkan partisipasi dan
keswadayaan anggotanya dalam
menciptakan manfaat sosial ekonomi bagi
perbaikan kesejahteraan rakyat.
16. Minimnya infrastruktur dibidang Informasi
dan Telematika
2.17.1 Kebutuhan data dan informasi akibat
pemekaran daerah dan desentralisasi
2.17.4 Kurangnya jumlah SDM statistik yang
professional
2.17.6 Keterbatasan pada ketersediaan dan
penggunaan sistem TIK
7.1.2 Produksi data dan informasi
geospasial;
7.1.3 Jaringan distribusi data dan informasi
geospasial;
7.1.4 Pemanfaatan data dan informasi
geospasial
17. Belum optimalnya kehidupan
berdemokrasi, pengembangan budaya
daerah dan penerapan nilai-nilai agama
1.7.2. Peningkatan apresiasi seni dan
kreativitas karya budaya;
1.7.3. Pelestarian warisan budaya
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
121
1.7.1. Peningkatan kualitas pemahaman
dan pengamalan ajaran agama;
1.7.2. Peningkatan kerukunan umat
beragama
4.1.1 Penguatan peran lembaga
demokrasi;
4.1.2 Jaminan pemenuhan kebebasan
sipil dan hak-hak politik pakyat;
4.1.3 Keterbukaan informasi,
komunikasi publik, dan peningkatan
akses masyarakat terhadap informasi
public;
4.1.4 Pemantapan wasbang dan
karakter bangsa dalam
rangkamemperkuat persatuan dan
kesatuan bangsa
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
122
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
5.1. Visi
Berdasarkan pada kondisi makro, permasalahan dan isu-isu strategis yang telah
dijelaskan pada bab sebelumnya, maka visi Provinsi Bengkulu yang hendak dicapai tahun 2016-
2021 adalah:
“ TERWUJUDNYA BENGKULU YANG MAJU, SEJAHTERA, BERMARTABAT,
DAN BERDAYA SAING TINGGI“
Pemahaman Bengkulu maju, sejahtera, bermartabat dan berdaya saing tinggi adalah (1)
terpenuhinya kebutuhan layanan dasar masyarakat yang berkualitas; (2) meningkatnya hasil-hasil
pembangunan yang berkeadilan dengan didukung oleh kondisi aman, pemerintahan bersih dan
berwibawa, efektif, transparan dan mengayomi; (3) mewujudkan masyarakat Provinsi Bengkulu
yang berjiwa menghargai keberbedaan, memiliki kebanggaan terhadap sumber daya yang ada
dan menjunjung tinggi martabat bangsa; (4) meningkatnya daya saing Provinsi Bengkulu dalam
beragam aspek kehidupan dan pembangunan.
Bengkulu yang maju mengandung makna masyarakat Provinsi Bengkulu yang berpengetahuan
dan sadar akan kebutuhan secara individual atau kelompok serta mampu menyesuaikan dengan
perkembangan dan kebutuhan regional, nasional dan global dengan tetap mempertahankan ciri
dan identitas masyarakat Provinsi Bengkulu yang beragam serta bijaksana dalam menghargai adat
istiadat dan kearifan lokal.
Bengkulu yang sejahtera mengandung makna masyarakat Provinsi Bengkulu yang terpenuhinya
layanan dasar di bidang pendidikan, kesehatan dan perekonomian rakyat serta terpenuhinya
kebutuhan jasmaniah dan rohani dalam kerangka kehidupan yang berkeseimbangan secara lahir
dan batin. Melalui pelaksanaan visi ini diharapkan akan terwujud derajat kehidupan masyarakat
Provinsi Bengkulu yang mampu memenuhi kebutuhan dasar, sesuai dengan potensi sumberdaya
alam dan lingkungan.
Bengkulu yang bermartabat mengandung makna masyarakat Provinsi Bengkulu yang memiliki
kebanggaan dan dihargai sebagai masyarakat yang memiliki kompetensi, bertakwa serta memiliki
nilai-nilai luhur budaya bangsa. Visi ini dapat tercapai apabila masyarakat Provinsi Bengkulu sudah
maju dalam segenap aspek kehidupan, sejahtera dalam aspek jasmani dan rohani, dan
bermartabat dalam aspek kemampuan dan keunggulan diri.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
123
Bengkulu yang berdaya saing tinggi mengandung makna bahwa Provinsi Bengkulu memiliki
keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif, yang tercermin dalam tata kelola
pemerintahan, profesionalisme aparatur, pelayanan publik, iklim usaha dan investasi,
infrastruktur dasar dan infrastruktur strategis, komoditas unggulan, kemaritiman serta
kepemudaan dan keolahragaan.
5.2. Misi
Untuk mewujudkan masyarakat Provinsi Bengkulu yang maju, sejahtera dan bermartabat, maka
misi yang diemban lima tahun ke depan adalah:
Misi Pertama: Mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, transparan, dan akuntabel
melalui reformasi tata kelola pemerintahan yang berorientasi pada
pelayanan publik
Misi ini bertujuan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan profesional melalui
perbaikan tata kelola pemerintahan; pengelolaan APBD yang efisien, transparan, akuntabel dan
partisipatif serta konsisten dengan perencanaan daerah; peningkatan daya saing daerah dan
investasi; mewujudkan aparatur yang bersih dan berwibawa; peningkatan kualitas pengelolaan
pemerintahan melalui model e-goverment.
Misi Kedua: Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan dasar dalam rangka
pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan
Misi ini bertujuan untuk mewujudkan masarakat Provinsi Bengkulu yang sejahtera
melalui peningkatan kuantitas dan kualitas di bidang kesejahteraan sosial,
pendidikan, kesehatan dan bidang pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis
keunggulan lokal.
2.1. Bidang Kesejahteraan Sosial
Misi ini difokuskan pada uaya-upaya meningkatkan kualitas perlindungan sosial, rehabilitasi sosial
dan pembangunan sosial lainnya, termasuk di dalamnya penanganan kebencanaan.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
124
2.2. Bidang Pendidikan
Peningkatan akses dan pemerataan layanan pendidikan untuk semua lapisan masyarakat;
peningkatan sarana dan prasarana pendidikan; dan peningkatan kuantitas/kualitas guru (kualitas
pendidikan); peningkatan kualitas pembelajaran (daya saing di pasar kerja); pemerataan
kualifikasi dan penempatan guru; dan pemantapan kesejahteraan guru.
2.3. Bidang Kesehatan
Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai; peningkatan akses pelayanan
kesehatan di wilayah-wilayah terpencil; peningkatan kuantitas dan kualitas dokter dan paramedis;
kepastian layanan jaminan kesehatan; pengembangan program kader dokter desa; dan
pemantapan kesejahteraan dokter dan paramedis.
2.4. Pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis keunggulan lokal
Peningkatan akses permodalan bagi pengusaha kecil, menengah dan koperasi dalam bentuk
kemitraan yang saling menguntungkan; peningkatan daya saing produk UKMK melalui pelatihan
dan pendampingan; pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal; revitalisasi koperasi
dan kelompok usaha baru (KUB); menggalakkan ekspose produk UKMK di tingkat nasional dan
regional.
Misi Ketiga: Meningkatkan dan memantapkan kapasitas infrastruktur dasar dan
infrastruktur strategis
Misi ini bertujuan untuk mewujudkan Provinsi Bengkulu maju, sehat dan cerdas melalui
peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar dan infrastruktur strategis :
3.1. Infrastruktur Dasar
Kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar dilakukan melalui peningkatan kapasitas dan
pembangunan sarana dan prasarana irigasi perdesaan; jalan dan jembatan; peningkatan
jangkauan listrik perdesaan; pembangunan dan atau perbaikan jalan desa ke sentra-sentra
produksi; dan peningkatan akses penduduk terhadap sanitasi dan air bersih dan revitalisasi pasar
desa. Misi ini terutama ditujukan untuk menanggulangi kemiskinan dan ketertinggalan desa-desa
terpencil dan terisolir.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
125
3.2. Infrastruktur Strategis:
3.2.1. Meningkatkan Kapasitas Pelabuhan Pulau Baai
Mengingat potensi peran Pelabuhan Pulau Baai dalam pembangunan ekonomi Provinsi Bengkulu,
maka diperlukan adanya terobosan kebijakan untuk optimalisasi kapasitas pelabuhan melalui:
peningkatan kapasitas sarana dan prasarananya, maupun tata kelolanya; dan pembangunan
beberapa terminal pelabuhan (seperti peti kemas, benda cair, karantina hewan, pengantongan
semen curah pengembangan kerjasama dengan multi pihak untuk menjadikan Pelabuhan Pulau
Baai sebagai pusat koneksi pelabuhan samudera di Indonesia Bagian Barat. Peningkatan kapasitas
pelabuhan ini harus mencerminkan adanya keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif
dibandingkan dengan pelabuhan sejenis yang ada di provinsi lain.
3.2.2. Bandara Udara Fatmawati
Perluasan kapasitas bandara sebagai sarana transportasi orang dan barang; pembangunan sarana
dan prasarana kargo sesuai dengan standar internasional; menjadikan Bandara Fatmawati sebagai
pusat kegiatan lalu intas arus barang dan orang, paling tidak di wilayah sumatera bagian selatan.
Perluasan kapasitan bandara ini juga harus mampu mencerminkan keunggulan komparatif
dan keunggulan kompetitif dibandingkan dengan bandara lain.
3.2.3. Infrastrukur Kelistrikan
Pembangunan jaringan internal provinsi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan industri;
pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara (padat dan cair); pembangunan transmisi yang
menjangkau provins-provinsi tetangga; re-orientasi bisnis kelistrikan Provinsi Bengkulu sebagai
pemasok tenaga listrik provinsi-provinsi di wilayah sumatera bagian selatan.
3.2.4. Peningkatan akses Lintas Provinsi
Tujuan misi ini adalah: membuka keterisolasian dan atau kelancaran arus barang dan orang
dari dan ke Provinsi Bengkulu; membangun dan atau meningkatkan kapasitas infrastruktur jalan
lintas provinsi dari aspek jarak tempuh dan pengurangan biaya angkut; membangun kerjasama
dengan provinsi sekitar untuk membangun pola-pola pembangunan koridor. Peningkatan akses
lintas provinsi ini ditujukan agar Provinsi Bengkulu memiliki keunggulan kompetitif dan berdaya
saing untuk menarik minat investor
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
126
Misi Keempat: Mewujudkan pembangunan kepariwisataan yang tangguh dan
pengelolaan sumber daya alam serta lingkungan yang berkeadilan dan
berkelanjutan berbasis keunggulan lokal
Misi ini bertujuan untuk mewujudkan Provinsi Bengkulu yang sejahtera, bermartabat dan berdaya
saing melalui program-program antara lain: mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya mineral
yang berkelanjutan; meningkatkan akses masyarakat terhadap sumberdaya laut; memanfaatkan
sumberdaya panas bumi (geothermal) untuk memenuhi kebutuhan listrik lokal dan regional;
pemanfaatan batubara untuk kebutuhan pembangkit tenaga listrik; penciptaan nilai tambah
produksi perkebunan; pengelolaan sumberdaya hutan berbasis masyarakat; pengolahan produksi
hasil ikutan hutan untuk menciptakan nilai tambah; pemanfaatan sumberdaya mineral untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dan optimalisasi produksi ikan tangkap dan ikan budidaya.
Selain itu, misi pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang berkelanjutan dan berkeadilan
ini juga diarahkan untuk mewujudkan pembangunan kepariswisataan yang tangguh dan berdaya
saing. Misi ini dapat dilakukan melalui kebijakan dan atau program antara lain: (1) re-orientasi
kebijakan yang integratif kepariwisataan di Provinsi Bengkulu; (2) peningkatan kapasitas sarana
dan prasarana kepariwisataan; (3) peningkatan kapasitas insan kepariwisataan; (4) optimalisai
promosi dan ekspose potensi wisata Provinsi Bengkulu; (5) penyediaan tenaga ahli dan terampil
dalam bidang manajemen kepariwisataan; membangun jaringan wisata internasional; dan (6)
kemudahan investasi dibidang kepariwisataan.
Misi Kelima: Mewujudkan pembangunan kemaritiman yang integratif dan berdaya saing
Pembangunan kemaritiman diarahkan untuk menunjang pembangunan poros maritim nasional
melalui perumusan kebijakan dan program penanganan sektor- sektor kelautan antara lain (1)
Sektor perikanan tangkap melalui modernisasi alat tangkap dan pengolahan; (2) Sektor wisata
bahari, pemanfaatan maritim sebagai obyek dan daya tarik seperti wisata pantai, keragaman
hayati, seperti taman laut wisata alam, wisata bisnis, wisata budaya maupun wisata olah raga, (3)
Sektor transportasi laut yakni memanfaatkan transportasi laut sebagai penunjang aktivitas ekspor
dan impor Provinsi Bengkulu; (4) industri maritim seperti Pembangunan Industri Kelautan dengan
berbagai jenis industri sebagai penciptaan nilai tambah; pengembangan Industri Pariwisata
Bahari; pengembangan Industri Kreatif Kebaharian; pembangunan Infrastruktur Kelautan, seperti
pelabuhan dan Industri Perkapalan baik yang kecil, menengah dan besar, industri pemeliharaan
dan perbaikan kapal dan atau galangan kapal;
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
127
(5) Sektor pertambangan (Energi dan Sumberdaya Mineral), yaitu mengoptimalkan sumberdaya
mineral di kawasan laut Provinsi Bengkulu, baik yang bersifat potensial maupun aktual; (6) Sektor
bangunan laut yakni peningkatan kualitas, kuantitas serta kapasitas pelabuhan laut yang ada di
Provinsi Bengkulu sebagai pusat aktivitas perekonomian barang dan jasa (antar pulau, ekspor
maupun impor), sehingga keberadaannya sangat diperlukan dalam pembangunan kelautan; (7)
Sektor jasa kelautan dapat berupa aktivitas ekonomi yang meliputi jasa perdagangan, penelitian
dibidang kelautan dan jasa-jasa lainnya.
Misi Keenam: Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Misi ini dilakukan melalui kebijakan-kebijakan dan atau program antara lain: (1) Meningkatkan
kualitas dan kuantitas layanan dasar bagi perempuan (pendidikan, kesehatan dan ekonomi); (2)
Memperkuat kapasitas kelembagaan pengarusutamaan (mainstreaming) gender dalam setiap
tahapan pembangunan; (3) Meningkatkan keterlibatan perempuan dalam proses politik dan
jabatan publik dengan tidak menghilangkan kodratnya sebagai perempuan; (4) Menghapus
berbagai bentuk kekerasan dan ketidakadilan terhadap perempuan dan anak; (5) Meningkatkan
kesejahteraan dan perlindungan perempuan dan anak; (6) Meningkatkan akses pelayanan
Keluarga Berencana (KB) dan peningkatan peran kaum laki-laki ber-KB; (7) Meningkatkan
akses pelayanan kesehatan reproduksi remaja berbasis gender; (8) Perlindungan anak dari
tindakan kekerasan; dan (9) Menyediakan data dan informasi Program Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga.
Misi Ketujuh: Meningkatkan daya saing Kepemudaan dan Keolahragaan
Peningkatan daya saing kepemudaan dilakukan : (1) Peningkatan kompetensi pemuda melalui
pola pengkaderan secara terencana sistematis dan berkelanjutan sesuai dengan metode
pendidikan, pelatihan, pemagangan, pembimbingan, pendampingan, serta pemanfaatan kajian,
kemitraan; (2) Pengembangan kapasitas kepemudaan sebagai agen pembangunan dan perubahan
yang bertanggung jawab, berjiwa wirausaha dan mandiri; (3) Peningkatan pengetahuan pemuda
dini terhadap bahaya penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang lainnya sejak dini; (4)
Pembentukan dan pengembangan kelompok-kelompok kepemudaan sebagai media penyaluran
minat dan bakat; (5) Peningkatan profesionalisme dan etika pembina, penyelenggara dan
pengelola kegiatan kepemudaan;
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
128
Peningkatan daya saing keolahragaan dilakukan melalui: (1) Pemanfaatan kemitraan lintas
sektoral antar tingkat pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha untuk mendukung
pemassalan, pembudayaan, serta pengembangan industri dan sentra-sentra olahraga; (2)
Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana olah raga yang menunjang pencapaian prestasi
agar mampu bersaing tingkat nasional, regional maupun internasional; (3) Mewujudkan yang
olahragawan berprestasi pada kompetisi bertaraf nasional, regional dan internasional melalui
peningkatan kemampuan dan potensi olahragawan muda potensial dan olahragawan andalan
nasional secara sistematis, terpadu, berjenjang dan berkelanjutan; (4) Meningkatkan
profesionalisme dan etika pembina, penyelenggara, pengelola dan pelaksana kegiatan
keolahragaan.
Misi Kedelapan: Mewujudkan masyarakat Bengkulu yang agamis, berbudaya,
berkesadaran wisata dan demokratis
Misi ini bertujuan untuk mewujudkan Provinsi Bengkulu yang sejahtera dan bermartabat. Sebagai
provinsi yang merefleksikan miniatur Indonesia yang didalamnya terdiri dari berbagai suku,
agama dan golongan dengan beragam kepentingan. Oleh karena itu, diperlukan peran
pemerintah daerah untuk menjaga dan menjamin rasa aman bagi umat beragama dalam
menjalankan aktivitas-aktivitas keagamaannya. Oleh karena itu, program yang harus dilakukan
antara lain:
a. Memfasilitasi dialog antar umat beragama untuk menyamakan pandangan terhadap
kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
b. Meningkatkan peran tokoh-tokoh agama untuk berperan aktif sebagai agen perubahan
(agents of change) untuk membina umat;
c. Menciptakan kondisi dimana prinsip-prinsip keagamaan diintegrasikan ke dalam kegiatan
pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Meningkatkan indeks demokrasi sebagai cerminan masyarakat Provinsi Bengkulu yang
demokratis dan berbudaya;
e. Melakukan pembinaan secara berkelanjutan terhadap insan budaya Provinsi Bengkulu
melalui pagelaran-pagelaran seni budaya; dan
f. Mempromosikan budaya daerah ke kancah nasional sebagai perwujudan ciri kepribadian
masyarakat Provisi Bengkulu.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
129
Proritas Provinsi Bengkulu
1. Bengkulu Sehat
2. Bengkulu Cerdas
3. Bengkulu Maju
4. Bengkulu Mapan
5. Bengkulu Bersih Profesional
6. Bengkulu Berbudaya dan Berkesadaran Wisata
7. Bengkulu Beriman
Rincian khusus koherensi atau sinkronisasi visi, misi dan prioritas RPJMD Provinsi Bengkulu tahun
2016-2021 dapat digambarkan dalam table 5.1 berikut ini.
TABEL 5.1 KOHERENSI VISI, MISI DAN PRIORITAS RPJMD PROVINSI BENGKULU
TAHUN 2016 – 2021
VISI : TERWUJUDNYA BENGKULU YANG MAJU, SEJAHTERA, BERMARTABAT,
DAN BERDAYA SAING TINGGI
NO MISI RPJMD KATA KUNCI VISI PRIORITAS
1. Mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, transparan, dan akuntabel melalui reformasi tata kelola pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan public
- Maju
- Bermartabat
- Berdaya Saing Tinggi
- Bengkulu Bersih dan Profesional
- Bengkulu Maju
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan dasar dalam rangka pengentasan kemiskinan dan peretasan
ketertinggalan
- Sejahtera
- Maju
- Bengkulu Cerdas
- Bengkulu Sehat
- Bengkulu Maju
3. Meningkatkan dan memantapkan kapasitas infrastruktur dasar dan infrastruktur strategis
- Maju
- Berdaya Saing Tinggi
- Bengkulu Maju
- Bengkulu Mapan
4. Mewujudkan pembangunan kepariwisataan yang tangguh dan pengelolaan sumber daya alam serta lingkungan yang berkeadilan dan berkelanjutan berbasis keunggulan lokal
- Sejahtera
- Bermartabat
- Berdaya Saing Tinggi
- Bengkulu Mapan
- Bengkulu Maju
- Bengkulu berbudaya dan berkesadaran wisata
5. Mewujudkan pembangunan kemaritiman yang integratif dan berdaya saing
- Berdaya Saing Tinggi
- Maju
- Bengkulu Maju
- Bengkulu Mapan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
130
NO MISI RPJMD KATA KUNCI VISI PRIORITAS
6. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
- Bermartabat
- Sejahtera
- Bengkulu Mapan
7. Meningkatkan daya saing kepemudaan dan keolahragaan
- Berdaya Saing Tinggi
- Bengkulu Maju
8. Mewujudkan masyarakat Bengkulu yang agamis, berbudaya, berkesadaran wisata dan demokratis
- Sejahtera
- Bermartabat
- Bengkulu Berbudaya dan berkesadaran wisata
- Bengkulu Beriman
Program Prioritas Provinsi Bengkulu
Sedangkan 5 (lima) Program Prioritas Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 yaitu :
1. Pengentasan Kemiskinan dan Peretasan Ketertinggalan
Program pengentasan kemiskinan dan perentasan ketertinggalan merupakan salah satu program
prioritas yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan daerah di Provinsi
Bengkulu. Berdasarkan pada sifat dan karakteristik kemiskinan yang ada, maka strategi
pengentasan kemiskinan dan perentasan ketertinggalan dalam dikelompokkan ke dalam 3 (tiga)
bentuk pendekatan yakni :
1.1. Bantuan Masyarakat Miskin
Strategi penanggulangan kemiskinan berbasis rumah tangga miskin sebaiknya mencakup
penyediaan beberapa bantuan sosial yang akan diberikan kepada keluarga miskin, antara lain:
Pertama, Bantuan langsung kepada keluarga miskin dan hampir miskin. Bantuan langsung dapat
berupa bantuan langsung tunai bersyarat, bantuan langsung tunai tanpa syarat, bantuan langsung
dalam bentuk barang, seperti pemberian beras bagi masyarakat miskin (raskin), serta bantuan
bagi kelompok masyarakat rentan seperti mereka yang cacat, lansia, yatim/piatu dan sebagainya.
Penyediaan bantuan yang diadakan oleh pemerintah provinsi ini sekaligus melengkapi prioritas
Pemerintah Pusat sehingga dampaknya bagi rumah tangga miskin penerima manfaat strategi akan
akan semakin diperkuat.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
131
Kedua, bantuan pendidikan berupa beasiswa dan pendidikan anak usia dini. Bantuan ini diberikan
kepada anggota keluarga rumah tangga miskin dan hampir miskin yang masih berusia sekolah
melalui pemberian uang, dimana sebagai imbalannya keluarga penerima diwajibkan untuk
menyekolahkan anaknya yang berada dalam kategori usia sekolah. Termasuk dalam strategi ini
memberikan insentif bagi kepala keluarga rumah tangga miskin untuk memasukkan anak-anak
usia sekolah yang tidak berada di sekolah, seperti pekerja anak, untuk kembali ke bangku sekolah.
Bantuan-bantuan tersebut secara langsung melengkapi program-program nasional seperti Kartu
Indonesia Pintar (KIP).
Ketiga, bantuan ini dilakukan melalui pemberi pelayanan kesehatan yang ditunjuk. Bantuan ini
diberikan kepada ibu-ibu hamil atau yang sedang mengasuh anak balita dalam rumah tangga
miskin dan hampir miskin dengan syarat ibu-ibu hamil atau yang sedang mengasuh anak balita
tersebut memeriksakan kesehatan mereka atau anak balita mereka ke Puskesmas. Selain itu,
bantuan kesehatan ini dapat berupa jaminan kesehatan daerah, Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan
sebagainya.
Keempat, bantuan tunai untuk penanggulangan pengangguran sementara. Bantuan ini disediakan
bagi anggota keluarga rumah tangga miskin yang sudah berusia antara 15-24 tahun namun masih
belum mempunyai pekerjaan tetap. Mereka akan diberikan modal kerja sementara untuk
mempersiapkan memperoleh pekerjaan yang sesuai. Selain itu, mereka juga akan diberikan
pelatihan peningkatan kompetensi untuk dapat bersaing di pasar kerja.
Kelima, bantuan permodalan atau penyediaan kredit usaha bersama bagi kelompok rumah tangga
miskin. Program ini ditujukan untuk memberikan kesempatan pada kelompok-kelompok rumah
tangga miskin dan hampir miskin yang memiliki anggota keluarga produktif untuk memiliki usaha
mikro dan kecil. Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan akses terhadap permodalan,
teknologi dan pasar. Strategi penanggulangan kemiskinan berbasis individu terpilih sebagai
pemicu pencapaian peningkatan pendapatan bagi kelompok rumah tangga miskin produktif ini
akan bersinergi dengan program KUR sehingga diharapkan akan berlangsung akselerasi
pengembangan kegiatan perekonomian terutama di sektor riil, perluasan kesempatan kerja, dan
peningkatan pendapatan keluarga miskin dan hampir miskin.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
132
1.2. Pembangunan Sarana dan prasarana Desa tertinggal
A. Pembangunan sarana dan prasarana untuk pemerataan Pendidikan
Masih banyaknya desa-desa yang belum memiliki sarana dan prasaran pendidikan. Apabila satu
desa tidak memungkinkan dibangun SD karena rasio penduduk tidak memungkinkan, maka perlu
dibangun SD berdasarkan kluster desa-desa terdekat. Pola kluster ini juga dapat diterapkan untuk
SLTP, dan SLTA. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan pemerataan akses pendidikan
untuk masyarakat miskin dan hampir miskin agar mereka mampu bersekolah dengan baik.
B. Pembangunan sarana dan prasarana untuk pemerataan pelayanan Kesehatan
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan menjadi sangat krusial.
Diperlukan pemerataan akses pelayanan kesehatan untuk keluarga miskin dna hampir miskin.
Setiap desa sebaiknya sudah memiliki pusat-pusat pelayanan kesehatan (polindes, misalnya) agar
kesehatan masyarakat miskin dapat terlayani dengan baik. Demikian juga, diperlukan peningkatan
jumlah paramedis yang bertugas di pusat-pusat pelayanan kesehatan desa, misalnya bidan dan
perawat apabila penyediaan dokter tidak memungkinkan.
C. Pembangunan Sarana dan prasarana ekonomi desa
Peningkatan aktivitas perekonomian desa dapat ditingkatan melalui penyediaan sarana dan
prasarana yang diperlukan. Diperlukan program revitalisasi pasar desa (pasar kalangan), termasuk
di dalamnya revitalisasi pasar-pasar tradisional. Program ini menjadi sangat penting agar keluarga
miskin mampu mengases pasar untuk melakukan transaksi jual beli komoditas yang diusahakan
keluarga miskin. Angka kemiskinan tidak mungkin dapat diturunkan dengan baik apabila masalah
ketertinggalan dan keterisolasian desa tidak segera dipecahkan. Oleh karena itu, pembangunan
jalan desa ke pusat-pusat ekonomi dan produksi menjadi sangat mendesak. Hal ini ditujukan agar
keluarga miskin dapat menjual hasil produksi pertaniannya dengan biaya yang jauh lebih rendah.
Dengan kata lain, pembangunan jalan desa ini ditujukan untuk meningkatkan arus barang dan
orang. Untuk meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan, diperlukan adanya
pembangunan jalan ke sentra-sentra usahatani dan sentra-sentra produksi. Selain itu, untuk
meningkatkan produksi pangan, maka pembangunan dan atau rehabilitasi saluran irigasi harus
menjadi perhatian. Demikian juga pengadaan sarana dan prasarana pertanian baik pangan,
perikanan dan peternakan, pembangunan industri pengolahan serta pasar hasil-hasil produksi
pertanian, menjadi program-program yang langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
penurunan angka kemiskinan.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
133
1.3. Pemberdayaan Masyarakat Miskin
Strategi pengentasan kemiskinan dan perentasan ketertinggalan dapat dilakukan melalui
pendekatan komunitas, atau dapat saja disebut sebagai pemberdayaan kelompok rumah tangga
miskin. Strategi ini bertujuan untuk: (1) membiasakan para rumah tangga miskin agar
berkelompok, belajar mengelola kegiatan secara bersama, memupuk solidaritas sosial; (2)
meningkatkan peranserta aktif kelompok rumah tangga miskin dalam satu satuan wilayah
terkecil; (3) meningkatkan akses bagi anggota masyarakat miskin kepada pelayanan sosial
maupun sarana dan prasarana sosial dasar. Pemberdayaan pada prinsipnya bertujuan untuk
memberikan kekuatan kepada pihak yang kurang berdaya agar memiliki kemampuan untuk
aktualisasi diri. Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses yang berkelanjutan sehingga
dibutuhkan partisipasi masyarakat agar mampu menyuarakan aspirasi mereka dan mampu
mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan dengan kebijakan publik
yang berorientasi terhadap masyarakat miskin.
2. Penguatan Komoditas Unggulan Agro-Maritim dan Hilirisasi
Berdasarkan pada potensi dan agro-klimate Bengkulu, maka komoditas unggulan di Provinsi dapat
digolongkan ke dalam empat kelompok besar, yakni: (1) Komoditas pertambangan dan energi;
(2) Komoditas unggulan agro-maritim; dan (3) Komoditas unggulan wisata. Strategi perkuatan
komoditas unggulan dapat dilakukan melalui program-program berikut ini:
A. Inventarisasi produk-produk unggulan, baik yang potensial maupun actual
B. Intensifikasi produk
C. Ekstensifikasi produk
D. Diversifikasi produk
E. Pengaturan distribusi dan perluasan pasar
F. Penguatan kelembagaan dan Iptek
G. Akses keuangan dan permodalan
H. Penciptaan nilai tambah produk (hilirisasi)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
134
3. Pengembangan Infrastruktur Strategis dan Industrialisasi
Beberapa program prioritas dalam pengembangan infrastruktur strategis dan industrialisasi di
Provinsi Bengkulu antara lain:
A. Pembukaan Akses dan Konektifitas Pesisir Barat Sumatera;
B. Pengembangan Pelabuhan Laut, Bandara, Kereta Api, Pembangkit Listrik dan Air Bersih;
C. Perintisan Kawasan Industri dan Kawasan Khusus;
D. Optimalisasi Potensi Pertambangan;
E. Pengembangan Pelabuhan Pulai Baai sebagai Poros Maritim Indonesia;
F. Pengembangan Bandara Perintis Pulau Enggano dan Bandara Perintis Mukomuko
4. Transformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan Berbasis IT
Beberapa program prioritas dalam peningkatan Transformasi Birokrasi & Tata Kelola
Pemerintahan Berbasis IT diantaranya :
A. Peningkatan Kualitas Indeks Kepuasan Masyarakat dalam Perizinan;
B. Penempatan Aparatur Sipil Negara (ASN) berdasarkan Kualifikasi Kompetensi;
C. Penerapan E-Government;
D. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah;
E. Peningkatan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
5. Visit 2020 Wonderful Bengkulu
Berdasarkan pada kriteria atau unsur yang harus dipenuhi apabila kita ingin mengembangkan
kepariwisataan, maka pembangunan kepariwisataan di Bengkulu dapat dilakukan melalui
program-program sebagai berikut:
A. Penataan ruang pariwisata : wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata religi, wisata
kuliner dan wisata buatan;
B. Pengembangan destinasi wisata : daya tarik (even dan produk), aksesibilitas, sarana dan
prasarana dan pengembangan masyarakat sadar wisata;
C. Penguatan kelembagaan pariwisata : organisasi, sumberdaya manusia terampil serta penelitian
dan pengembangan;
D. Pengembangan pemasaran wisata : pasar, citra, kemitraan dan promosi;
E. Industri pariwisata : produk, teknologi, jaringan dan even.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
135
5.3. Tujuan dan Sasaran
Untuk mewujudkan 8 (delapan) misi dan program prioritas RPJMD tersebut maka disusunlah
tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama daerah yang mencerminkan pencapaian program
selama kurun waktu 2016-2021 seperti digambarkan dalam tabel 5.2 berikut ini :
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Nilai Pelayanan Publik Provinsi
Bengkulu
75% Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) Pemerintah Provinsi
Bengkulu pada perizinan
pelayanan terpadu
79 80 81 82 83 84 85 85
Meningkatnya kinerja
Pengawasan internal
Persentase kasus dan temuan yang
diselesaikan (%)
70 75 80 80 85 85 90 90
Nilai Evaluasi SAKIP Pemerintah
Provinsi
B B B BB BB A A A
Opini atas laporan keuangan
Pemerintah Provinsi
WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Hasil Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Pemerintah Provinsi
C C CC CC B B BB BB
2 Meningkatnya kualitas
dan kuantitas pelayanan
kesejahteraan sosial dan
layanan dasar
Meningkatnya layanan kualitas
dan kuantitas pelayanan
kesejahteraan sosial
Angka Kemiskinan (%) 17,16 17,03 17,03-16,63 16,63-16,23 16,09-15,69 15,42-15,02 14,64-14,24 14,64-14,24
Angka partisipasti murni (APM)
PAUD (%)
57,81 64,8 71,8 78,8 85,8 92,8 100 100
Angka partisipasti murni (APM) SD
(%)
98,03 98,33 98,73 99,03 99,39 99,69 100 100
Angka partisipasti murni (APM)
SLTP (%)
76,44 80,14 83,84 87,54 91,24 95 100 100
Angka partisipasti murni (APM)
SLTA (%)
64,61 69,61 74,61 79,61 84,61 90 95 95
Angka buta aksara (%) 2,20 1,76 1,32 0,88 0,44 0,22 0 0
Persentase SD yang ter-akreditasi
(%)
86 88 91 94 96 98 100 100
Persentase SLTP yang ter-
akreditasi (%)
83 86 89 92 95 98 100 100
Persentase SLTA yang ter-
akreditasi (%)
90,6 92 99 100 100 100 100 100
Persentase Kompetensi Kejurusan
SMK yang ter-akreditasi (%)
91 92,5 94 96 98 99 100 100
1
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelayanan dasar
dalam rangka pengentasan
kemiskinan dan peretasan
ketertinggalan
Meningkatnya akses dan
pemerataan layanan pendidikan
serta meningkatnya minat baca
di semua lapisan masyarakat
Meningkatnya standar layanan
pendidikan dan relevansi
pendidikan terhadap
pengembangan potensi daerah
TABEL 5.2 TUJUAN,SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DAERAH
NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN KONDISI AWAL TARGET
Mewujudkan
pemerintahan yang baik,
bersih, transparan, dan
akuntabel melalui
reformasi tata kelola
pemerintahan yang
berorientasi pada
pelayanan publik
KONDISI AKHIR
Meningkatnya kualitas
tata kelola pemerintahan
dalam rangka pencapaian
pemerintahan yang baik
dan bersih
Meningkatnya kualitas pelayanan
publik
Meningkatnya kualitas
pengelolaan pemerintahan
136
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN KONDISI AWAL TARGET KONDISI AKHIR
Angka Harapan Hidup (tahun) 68,50 69,20 69,47 69,82 70,23 70,71 71,26 71,26
AKB/1.000 (Jiwa) 10.14 10.14 10 9 9 8 8 8
AKI/100.000 (Jiwa) 162 117.15 116 115 114 113 112 111
Persentase gizi buruk/gizi kurang
(%)
8.7 8.7 8.5 8.3 7.9 7.5 7 7
Pertumbuhan penduduk (%) 1,65 1,69 1,55 1,50 1,45 1,41 1,36 1,36
Persentase Akseptor KB (%) 67,83 68 69 70 71 72 73 73
Pendapatan perkapita (Rp) 26,849,718 29,609,869 33,399,932 37,675,123 42,497,539 47,937,224 54,073,189 54,073,189
Jumlah kawasan kampung nelayan
terpadu yang dikembangkan
(kawasan)
0 0 7 7 7 7 7 7
Persentase Peningkatan Volume
Usaha Koperasi
0 0 15% 15% 15% 15% 15% 90%
Persentase Pertumbuhan Unit
industri kecil
6.56% 14.27% 14.80% 14.90% 15.00% 15.20% 15.50% 15.50%
Nilai Investasi Sektor Industri (Rp) 162,6 Milyar 169,3 Milyar 169,3 Milyar 176,5 Milyar 185 Milyar 195 Milyar 206 Milyar 206 Milyar
Meningkatnya kesempatan kerja
dan kompetensi tenaga kerja
Angka Pengangguran (%) 4.91 3,30 3,25 3,15 3,05 2,90 2,80 2,80
Meningkatnya Perekonomian
Perdesaan
Jumlah BUMDES yang difasilitasi
dalam pembentukan dan
pengembangannya (unit)
116 116 60 60 60 60 60 412
Rasio Elektrifikasi (%) 85,55 89,8 89,8 91,1 94,5 97,5 100 100
Persentase jaringan irigasi
wewenang provinsi dalam kondisi
baik (%)
58 60 61.73 62.31 62.5 63.9 64 64
Persentase jalan provinsi dalam
kondisi baik/sedang (%)
42 46 58 64 78 80 82 82
Persentase rumah tangga berakses
air bersih (%)
59,3 62,2 73,7 82,4 91,2 100 100 100
Persentase rumah tangga terlayani
pengelolaan air limbah bersanitasi
(%)
34,92 41,6 60,6 37,7 86,9 100 100 95-100
Persentase rumah tangga terlayani
pengelolaan persampahan (%)
42 42 63 75 87 100 100 100
3 Meningkatnya kualitas dan
kuantitas infrastruktur dasar
Meningkatnya kapasitas UMKM
dan Koperasi serta
berkembangnya sarana
Perdagangan rakyat
Meningkatnya akses dan kualitas
pelayanan pengendalian
penduduk, KB dan kesehatan
reproduksi remaja
Meningkatnya Pemberdayaan
ekonomi rakyat berbasis
kewilayahan dan keunggulan
lokal
Meningkatnya kualitas kesehatan
masyarakat
Meningkatnya
ketersediaan infrastruktur
dasar dan infrastruktur
strategis dalam rangka
peningkatan produktivitas
ekonomi dan layanan
dasar
Meningkatkan dan
memantapkan kapasitas
infrastruktur dasar dan
infrastruktur strategis
137
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN KONDISI AWAL TARGET KONDISI AKHIR
Jumlah Volume Bongkar/muat
(ton)
NA 2,582,269 2,632,269 2,682,270 2,732,269 2,782,269 2,832,269 2,832,269
Persentase Peningkatan Sarana
dan Prasarana Perhubungan (%)
0 0 20 20 20 20 20 100
Persentase Peningkatan Kapasitas
Sarana dan Prasarana Bandar
Udara (%)
0 0 20 20 20 20 20 100
Meningkatnya investasi Nilai Investasi (Rp trilyun) 1,4 1,9 2,4 2,7 3 3,3 3,6 16
Nilai Tukar Petani - NTP 93,9 97,80 101 102 103 104 105 105
Produksi Tanaman Pangan dan
hortikultura
a. padi (ton) 593,194 668,140 668,140 695,000 701,972 708,991 716,081 716,081
b. Jagung (ton) 72,756 95,707 95,707 99,000 104,381 109,363 112,152 112,152
c. Kedelai (ton) 5,715 5,949 5,949 6,000 6,069 6,129 6,191 6,191
Jumlah Ketersediaan Pangan
(Kkal/Kap/Hr)
3608 3650 3700 3800 3900 4000 4000 4000
Produksi Perkebunan unggulan
(ton)
a. Kelapa Sawit 469,238 509,639 553,519 601,177 652,938 709,156 770,285 770,285
b.Karet 93,552 96,433 99,403 102,465 105,621 108,874 112,140 112,140
c. Kopi 56,374 63,618 71,793 81,019 91,429 103,178 116,436 116,436
Produksi daging ternak (ton)
a. Sapi Potong 3006 3794 3343 3717 4134 4597 5112 5112
b. Kambing / Domba 295 589 313 331 351 373 395 395
Produksi Perikanan Tangkap (Ton) 64,059 64,110 66,033 68,344 70,804 73,494 75,618 75,618
Produksi Perikanan Budidaya (Ton) 74,857.85 87,939 97,101 106,957 119,580 127,580 131,538 131,538
Rata-rata lama tinggal (hari) 1,9 2,1 2,3 2,5 2,7 2,9 3 3
Persentase tingkat hunian hotel 33 43 53 63 73 83 90 90
Jumlah Wisatawan Mancanegara
(Orang)
952 1952 2955 3972 4995 6015 7243 7243
Indeks kualitas Air NA NA 66 67 67 69 70 70
Indeks kualitas Udara 86 86 85 85 85 85 85 85
Meningkatnya penyelenggaraan
penanggulangan bencana
Persentase desa tangguh bencana
di daerah zona merah (%)
12,5 30 30 - 45 45-60 60-75 75-90 90-100 90-100
Menurunnya luas lahan kritis Persentase luas tutupan lahan di
luar kawasan meningkat (%)
3,06 3,11 3,16 3,21 3,26 3,31 3,36 3,36
451,766 361,578 375,475.0 394,265 420,025
Berkembangnya sektor
pariwisata
Menurunnya pencemaran
lingkungan
2826
451,766
3437
Jumlah Wisatawan Nusantara
(orang)
357,863 435,605
2925 34373094 3255c. Ungggas 2713 2077
4 Mewujudkan
pembangunan
kepariwisataan yang
tangguh dan pengelolaan
sumber daya alam serta
lingkungan yang
berkeadilan dan
berkelanjutan berbasis
keunggulan lokal
Terjaminnya pengelolaan
sumberdaya alam dan
lingkungan yang adil dan
berkelanjutanMeningkatnya pemanfaatan dan
pengelolaan sumber daya alam
bagi pembangunan
Meningkatnya kuantitas dan
kualitas infrastruktur strategis
dan berdaya saing
138
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN KONDISI AWAL TARGET KONDISI AKHIR
Jumlah kawasan wisata bahari
yang dikembangkan
0 0 1 1 1 1 0 4
Persentase Peningkatan
Pelabuhan Pengumpan di Provinsi
Bengkulu (%)
0 0 0 0 0 50 50 100
Indeks pembangunan gender (IPG) 91,02 91,52 92,02 92,52 93,02 93,52 94,02 94,02
Indeks Pemberdayaan Gender
(IDG)
68,76 69,26 69,76 70,26 73,06 73,56 73,86 73,86
Meningkatnya perlindungan
terhadap perempuan dan anak
Persentase kasus kekerasan
perempuan dan anak yang
diselesaikan (%)
30% 30%-50% 10% - 20% 20%-30% 30%-40% 40%-50% 50%-60% 50%-60%
7 Meningkatnya kompetensi
pemuda dan prestasi
keolahragaan
Meningkatnya kapasitas
pemuda sebagai agen
pembangunan dan
perubahan yang
bertanggung jawab,
berjiwa wirausaha dan
mandiri
Meningkatnya kapasitas pemuda
sebagai agen pembangunan dan
perubahan yang bertanggung
jawab, berjiwa wirausaha dan
mandiri
Jumlah Pemuda kader, pemuda
pelopor dan pemuda wirausaha,
Pramuka tingkat Provinsi (orang)
20,190 4,190 4,190 4,190 4,190 4,190 4,190 45,330
Peringkat Prestasi Olahraga
Berskala Nasional
a. PON 32 34 - - - 25-20 25-20 25-20
b. POPNAS 32 - 32 - 20 - 20 - 10 - 20-10 20-10
c. POPCANAS 28 - 28 - 20 - 20 - 10 - 20-10 20-10
d.POSPENAS 28 28 - 20 - - 20 - 10 - 20-10 20-10
e. PORWIL 10 - - - 6-5 - 6-5 6-5
Rasio Stabilitas Kesatuan Bangsa 0,57 0,58 0,6 0,63 0,65 0,7 0,73 0,73
Indeks Demokrasi Indonesia Prov.
Bengkulu
73,6 74 75 75,4 76 76,5 77 77
8 Mewujudkan masyarakat
Bengkulu yang agamis,
berbudaya, dan
demokratis
Meningkatnya kualitas
keagamaan, kebudayaan,
dan demokrasi
masyarakat Bengkulu
Meningkatnya daya saing
dan prestasi olahraga
Mewujudkan
pembangunan
kemaritiman yang
integratif dan berdaya
saing
Terwujudnya Bengkulu
sebagai daerah maritim
yang berdaya saing
6 Meningkatnya kualitas
dan kuantitas
pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak
5
Meningkatnya daya saing dan
prestasi olahraga
Meningkatnya kondisi dimana
prinsip-prinsip keagamaan ,
Budaya dan Demokratis
terintegrasikan dengan baik
dalam kegiatan pemerintahan
dan masyarakat
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas layanan dasar bagi
perempuan dan peningkatan
peran perempuan dalam
pembangunan
Meningkatnya pembangunan
industri maritim dan transportasi
laut yang integratif dan berdaya
saing
139
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
140
TABEL 5.3.
KESELARASAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
NO RPJMD Provinsi RPJMN
1 VISI MISI TUJUAN Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 TERWUJUDNYA
BENGKULU
YANG MAJU,
SEJAHTERA,
BERMARTABAT,
DAN BERDAYA
SAING TINGGI
1.Mewujudkan
tata kelola
pemerintahan
yang baik
(good
governance)
dan
pemerintahan
yang bersih
(clean
government)
Meningkatnya kualitas
tata kelola pemerintahan
dalam rangka pencapaian
pemerintahan yang baik
dan bersih
1.1.1. Meningkatnya kualitas pelayanan
publik
a. Nilai Pelayanan Publik Provinsi
Bengkulu
b. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Pemerintah Provinsi Bengkulu pada
perizinan pelayanan terpadu
Bidang aparatur
12.2.25 Birokrasi yang memiliki
pelayanan publik berkualitas :
Persentase Kepatuhan Pelaksanaan UU
Pelayanan Publik (Zona Hijau) Provinsi
12.2.23 Birokrasi yang memiliki
pelayanan publik berkualitas : Survey
Kepuasan Masyarakat (SKM)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
141
NO RPJMD Provinsi RPJMN
1 VISI MISI TUJUAN Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
1.1.2. Meningkatnya kinerja
Pengawasan internal
a. Persentase kasus dan temuan yang
diselesaikan (%)
6.2. Penegakan hukum
12.2. Bidang aparatur
6.2.2 Indeks Perilaku Anti Korupsi
(IPAK)
12.2.9 Birokrasi yang Bersih dan
Akuntabel : Tingkat Kematangan
Implementasi SPIP (Skor 1-5)
1.1.2 Meningkatnya kualitas pengelolaan
pemerintahan
6.3. Tata Kelola dan Reformasi
Birokrasi
6.4. Penguatan Tata Kelola
Pemerintah Daerah
12.2. Bidang aparatur
a. Nilai Evaluasi SAKIP Pemerintah
Provinsi
6.3.8 Persentase Instansi Pemerintah
Provinsi yang Akuntabilitas Kinerjanya
Baik (Skor B)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
142
NO RPJMD Provinsi RPJMN
1 VISI MISI TUJUAN Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
b. Opini atas laporan keuangan
Pemerintah Provinsi
c. Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Pemerintah
Provinsi
12.2.11 Birokrasi yang Bersih dan
Akuntabel : Instansi Pemerintah yang
Akuntabel (Skor B atas SAKIP) Provinsi
6.4.9 Kinerja Kuangan Daerah : Rata-
rata nasional WTP Pemda Provinsi
12.2.5 Birokrasi yang Bersih dan
Akuntabel : Opini WTP atas Laporan
Keuangan Provinsi
6.3.4 Persentase Instansi Pemerintah
Provinsi dengan Nilai Indeks
Reformasi Birokrasi Baik (Kategori B)
12.2.15 Birokrasi yang Efektif dan
Efisien : Persentase Instansi
Pemerintah yang Memiliki Nilai Indeks
Reformasi Birokrasi Baik (Kategori “B”
ke atas) Provinsi (1-100)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
143
NO RPJMD Provinsi RPJMN
1 VISI MISI TUJUAN Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
2 Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas
pelayanan
kesejahteraan
sosial dan
layanan dasar
dibidang
pendidikan,
kesehatan serta
perekonomian
rakyat berbasis
keunggulan
lokal
Meningkatnya kualitas
dan kuantitas pelayanan
kesejahteraan sosial dan
layanan dasar
Meningkatnya layanan kualitas dan
kuantitas pelayanan kesejahteraan
social
a. Angka Kemiskinan (%)
1.2. Ekonomi makro
1.2.6 Tingkat Kemiskinan
Meningkatnya akses dan pemerataan
layanan pendidikan serta meningkatnya
minat baca di semua lapisan masyarakat
2.2. Pendidikan
a. APM SD(%)
b. APM SLTP(%)
c. APM SLTA(%)
d. Angka buta aksara(%)
2.2.1 Rata-rata lama sekolah penduduk
usia diatas 15 Tahun
2.2.2 Rata-rata angka melek aksara
penduduk usia di atas 15 tahun
2.2.8 Rasio APK SMP/MTs antara 20%
penduduk termiskin dan 20%
penduduk terkaya
2.2.9 Rasio APK SMA/SMK/MA antara
20% penduduk termiskin dan 20%
penduduk terkaya
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
144
NO RPJMD Provinsi RPJMN
1 VISI MISI TUJUAN Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Meningkatnya standar layanan
pendidikan dan relevansi pendidikan
terhadap pengembangan potensi daerah
2.2. Pendidikan
a. Persentase SD yang ter- akreditasi (%)
b. Persentase SLTP yang ter-
akreditasi (%)
c. Persentase SLTA yang ter- akreditasi
(%)
d. Persentase Kompetensi
Kejurusan SMK yang ter- akreditasi
(%)
2.2.4. Persentase SD/MI berakreditasi
minimal B
2.2.5. Persentase SMP/MT
berakreditasi minimal B
2.2.6. Persentase SMA/MA
berakreditasi minimal B
2.2.7. Persentase Kompetensi
Keahlian SMK berakreditasi
minimal B
Meningkatnya kualitas kesehatan
masyarakat
2.3. Kesehatan
a. AKB/1.000(Jiwa)
2.3.2.Meningkatnya Status Kesehatan
dan Gizi Masyarakat : Angka kematian
bayi per 1.000 kelahiran hidup
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
145
NO RPJMD Provinsi RPJMN
1 VISI MISI TUJUAN Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
b. AKI/100.000(Jiwa)
c. Persentase balita gizi
buruk/gizikurang(%)
2.3.1.Meningkatnya Status Kesehatan
dan Gizi Masyarakat : Angka kematian
ibu per 100.000 kelahiran hidup
2.3.3.Meningkatnya Status Kesehatan
dan Gizi Masyarakat : Prevalensi
kekurangan gizi (underweight) pada
anak balita (persen)
2.3.4.Meningkatnya Status Kesehatan
dan Gizi Masyarakat : Prevalensi
stunting (pendek dan sangat pendek)
pada anak baduta (dibawah
Meningkatnya akses, pemerataan dan
standar layanan kesehatan
2.3.Kesehatan
7.2. Kesehatan dan gizi masyarakat
a. Jumlah Puskesmas yang
Terakreditasi (unit)
2.3.10. Meningkatnya Pemerataan dan
Mutu Pelayanan Kesehatan
sertaSumber Daya Kesehatan : Jumlah
kecamatan yang memilikiminimal satu
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
146
NO RPJMD Provinsi RPJMN
1 VISI MISI TUJUAN Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
b. Jumlah Rumah Sakit yang
Terakreditasi (unit)
puskesmas terakreditasi
2.3.12. Meningkatnya Pemerataan dan
Mutu Pelayanan Kesehatan serta
Sumber Daya Kesehatan : Jumlah
puskemas yang minimal memiliki5
jenis tenaga kesehatan
7.2.10. Meningkatnya Pemerataan dan
Mutu Pelayanan Kesehatan
sertaSumber Daya Kesehatan : Jumlah
kabupaten/kota yang memiliki
minimal satu RSUD yang tersertifikasi
akreditasi nasional
7.2.13. Meningkatnya Ketersediaan,
Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya
Manusia Kesehatan : Persentase RS
Kab/Kota kelas C yangmemiliki 7
dokter spesialis
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
147
NO RPJMD Provinsi RPJMN
1 VISI MISI TUJUAN Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Meningkatnya akses dan kualitas
pelayanan pengendalian penduduk, KB
dan kesehatan reproduksi remaja
7.1. Kependudukan dan Keluarga
Berencana
a. Pertumbuhan penduduk(%)
b. RasioAkseptorKB(%)
7.1.2 Meningkatnya penggunaan
metode kontrasepsi jangka panjang
(MKJP)
7.1.3 Menurunnya angka kebutuhan
ber-KB tidak terlayani (unmet need)
7.1.4 Menurunnya angka kelahiran pada
remaja kelompok usia 15-19 tahun (age
spesific fertility rate/ ASFR 15-19 years
old)
Meningkatnya kapasitas UMKM dan
Koperasi serta berkembangnya sarana
Perdagangan rakyat
a. Jumlah IKM/ UKM yang
mendapatkan pelatihan, sosialisasi,
bimbingan teknis dan pendampingan
b. Jumlah IKM yang mendapat bantuan
8.5. Peningkatan Daya Saing UMKM
dan Koperasi
8.9. Perdagangan Dalam Negeri
8.5.6 Proporsi UMKM yang mengakses
pembiayaan formal
8.5.7 Jumlah UMKM dan koperasi yang
menerapkan standardisasi mutu
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
148
NO RPJMD Provinsi RPJMN
1 VISI MISI TUJUAN Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
peralatan
c. Jumlah UKM yang mendapat bantuan
peralatan
d. Jumlah pasar tradisional yang
dibangun dan direvitalisasi (unit)
dan sertifikasi produk
8.5.8 Pertambahan jumlah wirausaha
baru -melalui program pusat dan
Daerah
8.9.4 Pembangunan/revitalisasi pasar
rakyat
3 3.Meningkatka
n dan
memantapkan
kapasitas
infrastruktur
dasar dan
infrastruktur
strategis
Meningkatnya
ketersediaan infrastruktur
dasar dan infrastruktur
strategis dalam rangka
peningkatan produktivitas
ekonomi dan layanan
dasar
Meningkatnya kualitas dan kuantitas
infrastruktur dasar
3.5. Ketahanan Air, Infrastruktur
Dasar dan Konektivitas
14.1 Percepatan Pembangunan
Perumahan : Meningkatnya akses
terhadap perumahan
14.2 Pembangunan Prasarana Dasar
Kawasan Permukiman serta Energi dan
ketenagalistrikan :
Meningkatnya akses terhadap
layanan air minum dan sanitasi
yang layak dan berkelanjutan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
149
NO RPJMD Provinsi RPJMN
1 VISI MISI TUJUAN Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
14.3 Pembangunan Prasarana Dasar
Kawasan Permukiman serta Energi dan
ketenagalistrikan : Meningkatnya
layanan akses ketenagalistrikan
- Rasio Elektrifikasi(%)
- Persentase jaringan irigasi
wewenang provinsi dalam
kondisibaik(%)
- Prosentase jalan provinsi dalam
kondisi baik/sedang(%)
14.3.1 Meningkatnya jangkauan
layanan ketenagalistrikan (rasio
elektrifikasi) 96,61 persen
3.1.7 Pembangunan dan Peningkatan
Jaringan irigasi air permukaan , air
tanah dan rawa (juta ha)
3.1.8 Rehabililtasi jaringan irigasi
permukaan, air tanah dan rawa (juta
ha)
14.6.2. Meningkatnya kemantapan
jalan nasional menjadi 98 persen, jalan
provinsi menjadi 75 persen, dan jalan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
150
NO RPJMD Provinsi RPJMN
1 VISI MISI TUJUAN Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
- Prosentase rumah tangga berakses
air bersih(%)
- Persentaserumah tangga terlayani
pengelolaan air limbah
bersanitasi(%)
- Persentase rumah tangga terlayani
pengelolaan persampahan(%)
kabupaten/kota menjadi 65 persen.
3.5.13 Infrastruktur Dasar dan
Konektivitas : Akses Air Minum Layak
14.2.2 Tercapainya 100 persen
pelayanan air minum yakni 85 persen
penduduk terlayani akses sesuai
prinsip 4K (Kuantitas, Kualitas,
Kontinuitas, dan Keterjangkauan) dan
15 persen sesuai kebutuhan dasar
(basic needs)
3.5.14 Infrastruktur Dasar dan
Konektivitas : Akses Sanitasi Layak
14.2.3 Tercapainya 100 persen
pelayanan sanitasi (air limbah
domestik,sampah dan drainase
lingkungan) yakni 85 persen penduduk
terlayani akses sesuai standar
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
151
NO RPJMD Provinsi RPJMN
1 VISI MISI TUJUAN Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
- Jumlah rumah layak huni yang
dibangun (unit)
pelayanan (pengelolaan air limbah
sistem setempat dan terpusat,
pelayanan sampah perkotaan
danpengelolaan sampah secara 3R dan
pengurangan luas genangan sebesar
22.500Ha) dan 15 persen sesuai
kebutuhan dasar (basic needs)
14.1.1 Terfasilitasinya penyediaan
hunian layak dan terjangkau untuk 2,2
juta rumah tangga untuk
menurunkankekurangan tempat tinggal
khususnya masyarakat berpenghasilan
rendah menjadi lima juta rumah tangga
: Penyediaan rumah umum untuk
900.000 rumah tangga yang didukung
oleh sistem pembiayaan, Penyediaan
rumah susun sewa untuk 550.000
rumah tangga, Penyediaan KPR
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
152
NO RPJMD Provinsi RPJMN
1 VISI MISI TUJUAN Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
4. Mewujudkan
pola
pengelolaan
sumberdaya
alam dan
lingkungan
Terjaminnya pengelolaan
sumberdaya alam dan
lingkungan yang adil dan
berkelanjutan
- Luas permukiman yang ditingkatkan
kualitasnya (Ha)
swadaya untuk 450.000 rumah tangga,
Bantuan stimulan pembangunan baru
rumah swadaya untuk 250.000 rumah
tangga
14.2.1 Tercapainya pengentasan
permukiman kumuh perkotaan
menjadi 0 persen melalui penanganan
kawasan permukiman kumuh seluas
38.431 hektar dan peningkatan
keswadayaan masyarakat di 7.683
kelurahan
4 Meningkatnya penyelenggaraan
penanggulangan bencana
Meningkatnya penyelenggaraan
penanggulangan bencana
15.10 Penanggulangan Bencana dan
Pengurangan Risiko Bencana
15.10.1 Meningkatnya kapasitas
kelembagaan penyelenggaraan
penanggulangan bencana di daerah
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
153
NO RPJMD Provinsi RPJMN
1 VISI MISI TUJUAN Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
yang
berkeadilan
dan
berkelanjutan
Persentase desa tangguh bencana di
daerah zona merah (%)
15.10.4 Tersedianya sarana &
prasarana mitigasi & kesiapsiagaan
menghadapi bencana di kawasan
rawan bencana tsunami, gempa
bumi, letusan gunung api, banjir, banjir
bandang, tanah longsor,
kebakaran hutan dan lahan;
15.10.5 Meningkatnya pengetahuan
masyarakat serta terbangunnya
budaya kesadaran masyarakat dalam
pengurangan risiko bencana
Berkembangnya sektor pariwisata 8.6. Pariwisata
- Rata-rata lama tinggal
(hari)
- Jumlah Wisatawan
Mancanegara (Orang)
- Jumlah Wisatawan
a. Pariwisata : Wisatawan manca
negara (orang)
b. Pariwisata : Wisatawan Nusantara
(kunjungan)
c.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
154
NO RPJMD Provinsi RPJMN
1 VISI MISI TUJUAN Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Nusantara (orang) d. Meningkatnya usaha lokal dalam
industri pariwisata dan
meningkatnya jumlah tenaga kerja
lokal yang tersertifikasi
Meningkatnya pemanfaatan dan
pengelolaan sumber daya alam bagi
pembangunan
3.1. Kedaulatan pangan
15.1 Pengamanan Produksi Untuk
Kemandirian dan Diversifikasi
Konsumsi Pangan
15.2 Pengembangan Agribisnis,
Pertanian Berkelanjutan dan
Kesejahteraan Petani
15.3 Peningkatan Produksi dan Nilai
Tambah Perikanan Serta
Kesejahteraan nelayan/Pembudidaya
Ikan/Pengolah dan Pemasar Hasil
Perikanan/Petambak Garam
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
155
NO RPJMD Provinsi RPJMN
1 VISI MISI TUJUAN Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
- Nilai Tukar Petani -NTP
- Produksi TanamanPangan dan
hortikultura (ton) :
a. padi
b. Jagung
c. Kedelai
- Jumlah KetersediaanPangan
(Kkal/Kap/Hr)
a. Meningkatnya Nilai Tukar Petani
(NTP).
b. Produksi Dalam Negeri : Padi (Juta
Ton)
a. Produksi Dalam Negeri : Jagung
(Juta Ton)
b. Produksi Dalam Negeri : Kedelai
(Juta Ton)
c. Peningkatan ketersediaan pangan
yang bersumber dari produksi
dalam negeri : Padi: meningkatkan
jumlah surplus dari produksi dalam
negeri;
d. Peningkatan ketersediaan pangan
yang bersumber dari produksi
dalam negeri : Kedelai:
meningkatkan produksi terutama
untuk mencukupi kebutuhan
konsumsi tahu dan tempe;
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
156
NO RPJMD Provinsi RPJMN
1 VISI MISI TUJUAN Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
e. Peningkatan ketersediaan pangan
yang bersumber dari produksi
dalam negeri : Jagung:
meningkatkan produksi dalam
negeri untuk
memenuhi kebutuhan pakan ternak
dan industri kecil;
f. Peningkatan cadangan pangan
pemerintah, khususnya beras dan
cadangan pangan daerah
Produksi Perkebunan unggulan (ton)
a. Kelapa Sawit
b.Karet
c. Kopi
a. Perkebunan : Kelapa Sawit (ribu
ton)
b. Perkebunan : Karet (ribu ton)
c. Perkebunan : Kopi (ribu ton)
Produksi daging ternak
(ton)
a. Sapi
b. Kambing / Domba
Produksi Dalam Negeri : Daging Sapi
(Ribu Ton)
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
157
NO RPJMD Provinsi RPJMN
1 VISI MISI TUJUAN Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
c. Ungggas
d. Produksi telur
- Produksi Perikanan
Tangkap (Ton)
- Produksi Perikanan
Budidaya (Ton)
a. Peningkatan produksi ikan (juta ton)
b. Perikanan Tangkap (Juta Ton)
g. Perikanan Budidaya (juta Ton)
5 5. Mewujudkan
pembangunan
kemaritiman
yang integratif
dan berdaya
saing
Terwujudnya Bengkulu
sebagai daerah maritim
yang berdaya saing
Meningkatnya pembangunan industri
maritim dan transportasi laut yang
integratif dan berdaya saing
a. Jumlah kawasan wisata bahari yang
dikembangkan (kawasan)
b. Jumlah Pelabuhan Perikanan Yang
dikembangkan(unit)
c. Persentase Peningkatan Pelabuhan
Pengumpan di Provinsi Bengkulu (%)
3.3. Maritim dan kelautan
3.3.4 Membangun konektivitas
Nasional : Pembangunan pelabuhan
untuk menunjang tol Laut
3.3.5 Membangun konektivitas
Nasional : Pengembangan pelabuhan
Penyeberangan
3.3.8 Pengembangan Ekonomi Maritim
dan Kelautan : Pengembangan
pelabuhan perikanan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
158
NO RPJMD Provinsi RPJMN
1 VISI MISI TUJUAN Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
6 6.
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan
Anak
Meningkatnya kualitas
dan kuantitas
pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak
Meningkatnya kualitas dan kuantitas
layanan dasar bagi perempuan dan
peningkatan peran perempuan dalam
pembangunan
Indeks pembangunan gender (IPG)
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
2.4 Kesetaraan Gender dan
Pemberdayaan Perempuan
2.4.1 Indeks Pembangunan Gender
(IPG)
2.4.2 Indeks Pemberdayaan Gender
(IDG)
Meningkatnya perlindungan terhadap
perempuan dan anak
a. Persentase kasus kekerasan
perempuan dan anak yang diselesaikan
(%)
2.5 Perlindungan Anak
7.8 Kesetaraan Gender dan
Pemberdayaan Perempuan
2.5.1 Prevalensi Kekerasan terhadap
Anak
7.8.1 Meningkatnya kapasitas
kelembagaan PUG dan kelembagaan
perlindungan perempuan dari
berbagai tindak kekerasan di tingkat
nasional dan daerah
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
159
NO RPJMD Provinsi RPJMN
1 VISI MISI TUJUAN Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
7 7.
Meningkatkan
daya saing
Kepemudaan
dan
Keolahragaan
Meningkatnya kapasitas
pemuda sebagai agen
pembangunan dan
perubahan yang
bertanggung jawab,
berjiwa wirausaha dan
mandiri
Meningkatnya kapasitas pemuda
sebagai agen pembangunan dan
perubahan yang bertanggung jawab,
berjiwa wirausaha dan mandiri;
7.4 Pemuda dan Olahraga
Jumlah kelompok usaha pemuda
produktif yang dibina dan
dikembangkan (kelompok)
Meningkatnya partisipasi pemuda di
berbagai bidang
pembangunan, terutama di bidang
sosial, politik, ekonomi, budaya, dan
agama
Peringkat Prestasi Olahraga Berskala
Nasional
a. PON
b. POPNAS
c. POPCANAS
d.POSPENAS
e. PORWIL
Meningkatnya budaya dan prestasi
olahraga di tingkat regional dan
internasional
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
160
NO RPJMD Provinsi RPJMN
1 VISI MISI TUJUAN Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
Sasaran/Indikator
Sasaran/Impact
8 8. Mewujudkan
masyarakat
Bengkulu yang
agamis,
berbudaya dan
demokratis
Meningkatnya kualitas
keagamaan, kebudayaan,
dan demokrasi
masyarakat Bengkulu
Meningkatnya kondisi dimana prinsip-
prinsip keagamaan , Budaya dan
Demokratis terintegrasikan dengan baik
dalam kegiatan pemerintahan dan
masyarakat
a. Rasio Stabilitas Kesatuan Bangsa
b. Indeks Demokrasi Indonesia Prov.
Bengkulu
6.1 Politik dan Demokrasi
10.1 Politik Dalam Negeri
10.1.10 Terjaganya stabilitas sosial dan
politik
6.1.2 Indeks Demokrasi Indonesia
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
161
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan arah kebijakan merupakan komponen yang diperlukan dalam mencapai tujuan dan
sasaran pembangunan jangka menengah, sebagai dasar perumusan program menurut urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Rumusan strategi merupakan uraian pernyataan
yang menjelaskan bagaimana misi, tujuan dan sasaran akan diwujudkan. Strategi akan dilengkapi
dengan arah kebijakan, yang menunjukkan fokus atau prioritas perhatian yang ditetapkan untuk
mendukung terjaganya proses pembangunan agar menuju pada pencapaian tujuan dan sasaran
dalam kurun waktu 5 tahun mendatang.
Untuk mewujudkan 8 (delapan) misi, 8 (delapan) tujuan dan 28 (dua puluh delapan) sasaran, maka
disusunlah 34 (tiga puluh empat) strategi dan 68 (enam puluh delapan) arah kebijakan dengan
rincian :
a) Misi I sebanyak 7 strategi dan 11 arah kebijakan;
b) Misi II sebanyak 11 strategi dan 20 arah kebijakan;
c) Misi III sebanyak 2 strategi dan 11 arah kebijakan;
d) Misi IV sebanyak 8 strategi dan 16 arah kebijakan;
e) Misi V sebanyak 1 strategi dan 2 arah kebijakan;
f) Misi VI sebanyak 2 strategi dan 2 arah kebijakan;
g) Misi VII sebanyak 2 strategi dan 4 arah kebijakan;
h) Misi VIII sebanyak 1 strategi dan 2 arah kebijakan;
Strategi dan arah kebijakan untuk mencapai misi, tujuan dan sasaran tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut :
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
162
TABEL 6.1
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Visi : Terwujudnya Bengkulu Yang Maju, Sejahtera, Bermartabat, dan Berdaya Saing Tinggi “
Misi I: Mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, transparan, dan akuntabel melalui
reformasi tata kelola pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatnya
kualitas tata kelola
pemerintahan dalam
rangka pencapaian
pemerintahan yang
baik dan bersih
Meningkatnya
kualitas
pelayanan publik
Meningkatkan dan
memperluas
pelayanan publik
Meningkatkan standar kualitas
pelayanan publik
Meningkatnya
profesionalisme
Aparatur
Meningkatkan
kompetensi dan
kualifikasi aparatur
1. Penempatan dan distribusi ASN
sesuai dengan kualifikasi
pendidikan dan kebutuhan
2. Meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan aparatur berbasis
kompetensi .
Meningkatnya
kinerja
Pengawasan
internal
Meningkatkan
kinerja pengawasan
Pemerintahan
Daerah
Penguatan sistem pengendalian
internal
Meningkatnya
kualitas
pengelolaan
pemerintahan
Meningkatkan
akuntabilitas kinerja
dan keuangan serta
penerapan e-
government
Meningkatkan kerja
sama antara
Eksekutif dan
legislatif
Percepatan
Penanganan
Penyelesaian Batas
Daerah
1. Optimalisasi penerapan sistem
akuntabilitas kinerja
2. Optimalisasi pengelolaan
keuangan dan aset daerah
3. Optimalisasi pelaksanaan
reformasi birokrasi
4. Penerapan e- government dalam
pengelolaan pemerintahan
Meningkatkan jumlah Rancangan
Perda yang disahkan
Peningkatan Penyelesaian Batas
Daerah
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
163
Peningkatan sistem
pelayanan arsip OPD
Peningkatan sarana dan prasrana
sistem IT Kearsipan
Misi II : Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan dasar dalam rangka pengentasan
kemiskinan dan peretasan ketertinggalan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas
pelayanan
kesejahteraan
sosial dan layanan
dasar dibidang
pendidikan,
kesehatan serta
perekonomian
rakyat berbasis
keunggulan lokal
Meningkatnya
layanan kualitas dan
kuantitas pelayanan
kesejahteraan sosial
Pencegahan,Pengura
ngan dan
Penanganan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial
(PMKS)
Meningkatkan kualitas pelayanan
sosial masyarakat dan penyandang
kesejahteraan sosial.
Meningkatnya akses
dan pemerataan
layanan pendidikan
serta meningkatnya
minat baca di semua
lapisan masyarakat
Meningkatkan
jangkauan dan akses
layanan pendidikan
yang adil, merata
dan berkualitas
Peningkatan kualitas
layanan dan
pembudayaan gemar
membaca
Pembangunan dan perbaikan sarana
& prasarana pendidikan dan
peningkatan pusat - pusat
Pembelajaran dan Pelatihan serta
meningkatkan minat baca
masyarakat
1. Peningkatan sarana dan
prasarana, promosi gemar
membaca
2. Peningkatan sarana dan prasarana
perpustakaan sekolah
Meningkatnya
standar layanan
pendidikan dan
relevansi pendidikan
terhadap
pengembangan
potensi daerah
Meningkatkan
kualitas tenaga
pendidik dan standar
pendidikan
1. Peningkatan Mutu pendidikan
dan Kompetensi Tenaga Pendidik
2. Meningkatkan standar akreditasi
pendidikan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
164
Meningkatnya
kualitas kesehatan
masyarakat
Meningkatkan
kualitas kesehatan
masyarakat
1. Meningkatkan kualitas kesehatan
ibu dan anak
2. Meningkatkan pencegahan dan
penanggulangan penyakit
menular
Meningkatnya akses,
pemerataan dan
standar layanan
kesehatan
Meningkatkan
ketersediaan fasilitas
pelayanan kesehatan
yang memenuhi
standar
1. Pemenuhan kebutuhan
sumberdaya di setiap fasilitas
pelayanan kesehatan jaringannya
2. Meningkatkan akses dan
pemerataan layanan kesehatan
di daerah terpencil, perbatasan
dan kepulauan (DTPK)
Meningkatnya akses
dan kualitas
pelayanan
pengendalian
penduduk, KB dan
kesehatan
reproduksi remaja
Menurunkan angka
kelahiran penduduk
dan pemahaman
kesehatan
reproduksi bagi
remaja
1. Peningkatan akses dan pelayanan
KB yang merata dan berkualitas
2. Peningkatan intensitas layanan
kesehatan reproduksi bagi
remaja guna mencegah kelahiran
di usia remaja
Meningkatnya
Pemberdayaan
ekonomi rakyat
berbasis
kewilayahan dan
keunggulan lokal
Mengembangkan
kawasan ekonomi
terpadu
1. Mengembangkan industri
berbasis sumber daya lokal
2. Mengembangkan kawasan
kampung nelayan terpadu
berbasis agro maritim
Meningkatnya
kapasitas Koperasi
Usaha Kecil
Menengah (KUKM)
dan Industi Kecil
Menengah (IKM)
serta
berkembangnya
sarana
perekonomian
rakyat
Meningkatkan daya
saing koperasi dan
UMKM serta
mengembangkan
sarana
perekonomian
rakyat
1. Meningkatkan kapasitas teknis,
permodalan dan peralatan KUKM
dan IKM
2. Mengembangkan sarana
perekonomian rakyat
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
165
Meningkatnya
kesempatan kerja
dan kompetensi
tenaga kerja
Meningkatkan
kesempatan kerja
dan kompetensi
tenaga kerja serta
pengembangan
sarana prasarana
pelatihan kerja
1. Meningkatkan kesempatan dan
Kompetensi Tenaga Kerja melalui
pendidikan dan pelatihan yang
berorientasi pada pasar kerja.
2. Pembangunan Sarana dan
Prasarana Pelatihan Kerja
Meningkatnya
Perekonomian
Perdesaan dan
Kapasitas Aparatur
Desa
Meningkatkan
Kapasitas
Pemerintah Desa
dan pemberdayaan
ekonomi perdesaan
1. Meningkatkan pemberdayaan
ekonomi perdesaan
2. Meningkatkan kapasitas aparat
pemerintah desa
Misi III : Meningkatkan dan memantapkan kapasitas infrastruktur dasar dan infrastruktur strategis
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatnya
ketersediaan
infrastruktur
dasar dan
infrastruktur
strategis dalam
rangka
peningkatan
produktivitas
ekonomi dan
layanan dasar
Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas
infrastruktur dasar
Membangun,
mengembangkan
dan memelihara
infrastruktur dasar di
seluruh wilayah
1. Pembangunan, pengembangan
dan pemeliharaan infrastruktur
listrik
2. Pembangunan, pengembangan
dan pemeliharaan infrastruktur
pertanian
3. Pembangunan, pengembangan
dan pemeliharaan jalan dan
jembatan
4. Peningkatan akses penduduk
terhadap sanitasi dan air bersih.
5. Pembangunan infrastruktur
perumahan dan permukiman
6. Peningkatan cakupan sarana
informasi dan komunikasi
masyarakat
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
166
Meningkatnya
kuantitas dan
kualitas infrastruktur
strategis dan
berdaya saing
Membangun,
mengembangkan
dan memelihara
infrastruktur
strategis
1. Peningkatan cakupan dan akses
masyarakat terhadap
ketenagalistrikan
2. Peningkatan kapasitas Pelabuhan
3. Peningkatan kapasitas Bandar
udara
4. Peningkatan akses lintas Provinsi
5. Meningkatkan Sarana dan
Prasarana Pelayanan dan
Keselamatan transportasi darat
Misi IV: Mewujudkan pembangunan kepariwisataan yang tangguh dan pengelolaan sumber
daya alam serta lingkungan yang berkeadilan dan berkelanjutan berbasis keunggulan lokal
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Terjaminnya
pengelolaan
sumberdaya alam
dan lingkungan
yang adil dan
berkelanjutan
Meningkatnya
investasi
Optimalisasi
pengelolaan
investasi
Meningkatkan promosi investasi dan
memperbanyak sumber dan jenis
investasi
Meningkatnya
pemanfaatan dan
pengelolaan sumber
daya alam bagi
pembangunan
Meningkatkan
pemanfaatan
sumber daya alam
1. Peningkatan produksi,
produktivitas dan mutu hasil
pertanian melalui ekstensifikasi
dan intensifikasi pertanian dan
perkebunan
2. Meningkatkan kualitas dan
kuantitas penyuluh
3. Meningkatkan produksi,
produktivitas dan mutu hasil
peternakan melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
peternakan
4. Meningkatkan nilai tambah
produk peternakan
5. Meningkatkan produksi dan
pengolahan hasil perikanan
tangkap
6. Meningkatkan produksi dan
pengolahan hasil perikanan
budidaya
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
167
7. Meningkatkan eksplorasi sumber
daya alam
8. Mengurangi dampak negatif
pemanfaatan mineral, batu bara
dan batuan terhadap lingkungan
9. Optimalisasi pengelolaan sumber
daya hutan untuk menciptakan
nilai tambah berbasis masyarakat
Berkembangnya
sektor pariwisata
Mengembangkan
destinasi wisata
unggulan dan
meningkatkan
promosi wisata
Peningkatan pengembangan
pemasaran seni budaya dan
pariwisata dalam meningkatkan
kunjungan wisatawan
Pengembangan
objek wisata dan
produk unggulan
daerah yang
terintegrasi
Peningkatan kualitas objek wisata
unggulan dan seni budaya daerah
Menurunnya
pencemaran
lingkungan
Menurunkan beban
pencemaran
lingkungan
Peningkatan pengendalian
pencemaran lingkungan air dan
udara dengan meningkatkan daya
dukung penahanan laju kerusakan
lingkungan
Meningkatnya
jumlah daerah yang
bersih dan tertata
Meningkatkan
kebersihan dan
penataan lingkungan
perkotaan
Meningkatkan kebersihan dan
penataan lingkungan perkotaan
Meningkatnya
penyelenggaraan
penanggulangan
bencana
Meningkatkan
kesiapsiagaan,
pengendalian dan
Pemulihan akibat
bencana
Meningkatkan peran serta dunia
Usaha, Swasta dan Masyarakat
dalam Pra, saat dan Pasca Bencana
Menurunnya luas
lahan kritis
Mempertahankan
fungsi hutan
Pemulihan lahan sangat kritis dan
kritis
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
168
Misi V: Mewujudkan pembangunan kemaritiman yang integratif dan berdaya saing
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Terwujudnya
Bengkulu sebagai
daerah maritim
yang berdaya
saing
Meningkatnya
pembangunan
industri maritim dan
transportasi laut
yang integratif dan
berdaya saing
Optimalisasi
pendayagunaan dan
pengendalian
kemaritiman
1. Meningkatkan pengelolaan dan
pengembangan sarana sumber
daya kemaritiman
2. Pembangunan dan peningkatan
fungsi pelabuhan
Misi VI: Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas
pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan
Anak
Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas layanan
dasar bagi
perempuan dan
peningkatan peran
perempuan dalam
pembangunan
Meningkatnya
perlindungan
terhadap
perempuan dan
anak
Meningkatkan peran
dan akses
perempuan dalam
pembangunan
Melindungi
perempuan dan anak
dari tindak
kekerasan
Peningkatan Pengarusutaman
Gender dalam pembangunan
Meningkatkan layanan perlindungan
kepada perempuan dan anak korban
tindak kekeraran
Misi VII: Meningkatkan daya saing Kepemudaan dan Keolahragaan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatnya
kompetensi
pemuda dan
prestasi
keolahragaan
Meningkatnya
kapasitas pemuda
sebagai agen
pembangunan dan
perubahan yang
bertanggung jawab,
berjiwa wirausaha
dan mandiri;
Meningkatkan peran,
potensi, prestasi
pemuda dan
olahraga
Peningkatan peran, kompetensi
pemuda melalui pola pengkaderan
secara terencana sistematis dan
berkelanjutan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
169
Meningkatnya daya
saing dan prestasi
olahraga
Meningkatkan
prestasi pemuda dan
olahraga
1. Peningkatan kompetensi dan
prestasi di bidang olah raga
melalui pola pengkaderan
secara terencana sistematis dan
berkelanjutan.
2. Pembangunan Kawasan
olahraga terpadu berstandar
Internasional.
3. Peningkatan profesionalisme
dan etika pembina,
penyelenggara, pengelola
dan pelaksana kegiatan
keolahragaan
Misi VIII: Mewujudkan masyarakat Bengkulu yang agamis, berbudaya, berkesadaran wisata dan
demokratis
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatnya
kualitas
keagamaan,
kebudayaan, dan
demokrasi
masyarakat
Bengkulu
Meningkatnya
kondisi dimana
prinsip-prinsip
keagamaan , Budaya
dan Demokratis
terintegrasikan
dengan baik dalam
kegiatan
pemerintahan dan
masyarakat
Meningkatkan
pemahaman dan
pengamalan nilai-
nilai agama, budaya
dan demokrasi
dalam masyarakat.
1. Menciptakan kondisi yang
kondusif dalam kehidupan di
masyarakat
2. Meningkatkan penerapan
Demokrasi dalam kehidupan
bernegara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
170
Tabel 6.2 KESELARASAN STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH
NO RPJMD PROVINSI RPJMN RPJMD PROVINSI RPJMN
Sasaran Strategi Strategi Arah Kebijakan Arah Kebijakan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Meningkatnya kualitas
pelayanan publik
Meningkatkan dan
memperluas pelayanan
publik
Penguatan kapasitas
pengendalian kinerja pelayanan
publik
Meningkatkan standar kualitas
pelayanan publik
Peningkatan kualitas pelayanan
publik
2. Meningkatnya
profesionalisme
Aparatur
Meningkatkan
kompetensi dan
kualifikasi aparatur
Peningkatan kualitas kapasitas
SDM aparatur pemerintah
Penempatan dan distribusi
ASN sesuai dengan kualifikasi
pendidikan dan kebutuhan
Penerapan manajemen ASN
yang transparan,
kompetitif,dan berbasis merit
untuk mewujudkan ASN yang
profesional dan bermartabat
Meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan aparatur
berbasis kompetensi
3. Meningkatnya kinerja
Pengawasan internal
Meningkatkan kinerja
pengawasan
Pemerintahan Daerah
Peningkatkan transparansi
dalam pengawasan dan
pengelolaan tindaklanjut hasil
pengawasan, dan penyusunan
rencana pengawasan intern
nasional terpadu dan terfokus
pada pengawalan prioritas
pembangunan
Penguatan sistem
pengendalian internal
Penerapan pengawasan yang
independen, profesional, dan
sinergis
4. Meningkatnya kualitas
pengelolaan
pemerintahan
Meningkatkan
akuntabilitas kinerja dan
keuangan serta
penerapan e-government
Peningkatan kinerja
akuntabilitas laporan keuangan
dan laporan kinerja pemerintah
daerah
Optimalisasi penerapan sistem
akuntabilitas kinerja
Akuntabilitas dan Tata
Pemerintahan dalam
meningkatkan kualitas kinerja
pemerintah daerah
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
171
Tersedianya sistem aplikasi e-
budgeting bagi pemerintah
daerah
Optimalisasi pengelolaan
keuangan dan aset daerah
Kualitas Belanja dan
Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan Daerah:
meningkatkan sistem
pengelolaan keuangan daerah
melalui penerapan
ebudgeting
Perluasan pelaksanaan Reformasi
Birokrasi di pusat dan daerah
Optimalisasi pelaksanaan
reformasi birokrasi
Penguatan agenda Reformasi
Birokrasi
Nasional dan peningkatan
kualitas implementasinya
Optimalisasi penerapan e-
Government yang terintegrasi
untuk mendukung
pengembangan manajemen data
kinerja pembangunan,
pengendalian dan penyusunan
laporan, dan penggunaannya
secara terpadu dan on-line,
sehingga memudahkan proses
pengambilan keputusan secara
cepat
Penerapan e- government
dalam pengelolaan
pemerintahan
Optimalisasi penerapan e-
Government yang terintegrasi
untuk mendukung
pengembangan manajemen
data kinerja pembangunan,
pengendalian dan penyusunan
laporan, dan penggunaannya
secara terpadu dan on-line,
sehingga memudahkan proses
pengambilan keputusan secara
cepatyang efektif
5. Meningkatnya layanan
dan kualitas kuantitas
pelayanan kesejahteraan
sosial
Pencegahan,Pengurangan
dan Penanganan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial
Perluasan cakupan SJSN bagi
penduduk rentan dan pekerja
informal
Meningkatkan kualitas
pelayanan sosial masyarakat
dan penyandang
kesejahteraan sosial.
Penyelenggaraan
Perlindungan Sosial yang
Komprehensif
Peningkatan pemenuhan hak
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
172
(PMKS) dasar dan inklusivitas
penyandang disabilitas, lansia,
serta kelompok masyarakat
marjinal pada setiap aspek
penghidupan
Penguatan peran kelembagaan
social
6. Meningkatnya akses dan
pemerataan layanan
pendidikan serta
meningkatnya minat baca
di semua lapisan
masyarakat
Meningkatkan jangkauan
dan akses layanan
pendidikan yang adil,
merata dan berkualitas
Peningkatan pelayanan
pendidikan dasar bagi seluruh
anak Indonesia dengan
pemberian peluang lebih besar
bagi anak dari keluarga kurang
mampu, di daerah pascakonflik
dan di wilayah terdepan, terluar,
dan tertinggal
Pembangunan dan perbaikan
sarana & prasarana pendidikan
dan peningkatan pusat - pusat
Pembelajaran dan Pelatihan
serta meningkatkan minat
baca masyarakat
Melaksanakan Wajib Belajar
12 Tahun dengan melanjutkan
upaya untuk
memenuhi hak seluruh
penduduk mendapatkan
layanan pendidikan dasar
sembilan tahun berkualitas
Perluasan pendidikan khusus dan
layanan khusus termasuk
pendidikan inklusif sebagai upaya
pemenuhan hak anak untuk
mendapatkan layanan pdd
7. Meningkatnya standar
layanan pendidikan dan
relevansi pendidikan
terhadap pengembangan
potensi daerah
Meningkatkan kualitas
tenaga pendidik dan
standar pendidikan
Peningkatan jaminan kualitas
pendidikan menengah sehingga
lulusannya benar-benar
memperoleh manfaat hasil
belajar sebagai bekal untuk
Peningkatan Mutu pendidikan
dan Kompetensi Tenaga
Pendidik
Melaksanakan Wajib Belajar
12 Tahun dengan memperluas
dan meningkatkan
pemerataan pendidikan
menengah yang berkualitas
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
173
melanjutkan ke jenjang
pendidikan tinggi atau untuk
menciptakan/mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik
Meningkatkan akses, kualitas,
dan relevansi pendidikan dan
pelatihan
keterampilan kerja
Penyediaan pendidik berkualitas
yang memenuhi kualifikasi
akademik untuk mengajar,
terutama mata pelajaran umum
Meningkatkan layanan
pendidikan yang berkualitas
Penguatan proses akreditasi
untuk satuan pendidikan negeri
dan swasta
Meningkatkan standar
akreditasi pendidikan
Memperkuat jaminan kualitas
(quality assurance) pelayanan
pendidikan
8. Meningkatnya kualitas
kesehatan masyarakat
Meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat
Peningkatan akses dan mutu
continuum of care pelayanan ibu
dan anak
Meningkatkan kualitas
kesehatan ibu dan anak
Akselerasi pemenuhan akses
pelayanan kesehatan ibu,
anak, remaja, dan lanjut usia
yang berkualitas Peningkatan cakupan imunisasi
tepat waktu pada bayi dan balita
Peningkatan upaya preventif dan
promotif termasuk pencegahan
kasus baru penyakit dalam
pengendalian penyakit menular
terutama TB, HIV, dan malaria
dan penyakit tidak menular
Meningkatkan pencegahan
dan penanggulangan penyakit
menular
Meningkatkan pengendalian
penyakit dan penyehatan
lingkungan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
174
Peningkatan surveilans
epidemologi faktor risiko dan
penyakit
Peningkatan pemanfaatan
teknologi tepat guna untuk
pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan
9. Meningkatnya akses,
pemerataan dan standar
layanan kesehatan
Meningkatkan
ketersediaan fasilitas
pelayanan kesehatan
yang memenuhi standar
Mendorong pembangunan
sarana dan prasarana layanan
kesehatan di wilayah dengan
jumlah fasilitas kesehatan
terbatas, serta membentuk
sistem kendalimutu layanan
kesehatan
Peningkatan kualitas, sarana
dan prasarana unit pelayanan
kesehatan masyarakat
Meningkatkan akses
pelayanan kesehatan dasar
yang berkualitas
Pengembangan fasilitas
pelayanan kesehatan dasar
sesuai standar
Meningkatkan akses
pelayanan kesehatan rujukan
yang berkualitas
Peningkatan kerjasama
puskesmas dengan unit
transfusi darah khususnya
dalam
rangka penurunan kematian ibu
Meningkatkan ketersediaan
dan mutu SDM kesehatan
Meningkatkan ketersediaan,
penyebaran, dan mutu
sumber daya manusia
kesehatan
Pengembangan dan penerapan
sistem akreditasi fasilitas
pelayanan kesehatan dasar milik
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
175
pemerintah dan swasta
Pengembangan fasilitas
pelayanan kesehatan rujukan
terutama rumah sakit rujukan
nasional, rumah sakit rujukan
regional, rumah sakit di setiap
kabupaten/kota, termasuk
rumah sakit pratama di daerah
tertinggal, terpencil, dan
perbatasan
10. Meningkatnya akses dan
kualitas pelayanan
pengendalian penduduk,
KB dan kesehatan
reproduksi remaja
Menurunkan angka
kelahiran penduduk dan
pemahaman kesehatan
reproduksi bagi remaja
Peningkatan pembinaan peserta
KB, baik menggunakan metode
kontrasepsi jangka panjang
(MKJP) maupun Non-MKJP
Peningkatan akses dan
pelayanan KB yang merata dan
berkualitas
Menguatkan akses pelayanan
KB dan KR yang merata dan
berkualitas,
terutama dalam Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Kesehatan
Pengembangan operasional
pelayanan keluarga berencana
(KB) dan kesehatan reproduksi
(KR) yang terintegrasi dengan
SJSN Kesehatan
Peningkatan kualitas alat dan
obat kontrasepsi produksi
dalam negeri untuk
meningkatkan kemandirian
nasional program KB
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
176
Penyediaan dan distribusi
sarana dan prasarana serta alat
dan obat kontrasepsi yang
memadai di setiap fasilitas
kesehatan KB
Pendayagunaan fasilitas
pelayanan kesehatan untuk KB
dan KR
Peningkatan pemahaman
tentang kesehatan reproduksi
dan pemberian alokon bagi
pasangan usia muda
Peningkatan intensitas layanan
kesehatan reproduksi bagi
remaja guna mencegah
kelahiran di usia remaja
Meningkatkan pemahaman
remaja mengenai keluarga
berencana dan kesehatan
reproduksi, dalam penyiapan
kehidupan dalam
berkeluarga
Peningkatan pengetahuan
kesehatan reproduksi remaja
dalam pendidikan
Akselerasi pemenuhan akses
pelayanan kesehatan ibu,
anak, remaja, dan lanjut usia
yang berkualitas Peningkatan pelayanan
kesehatan reproduksi pada
remaja
11. Meningkatnya
Pemberdayaan ekonomi
rakyat berbasis
kewilayahan dan
keunggulan lokal
Mengembangkan
kawasan ekonomi
terpadu
Percepatan pembangunan
infrastruktur ekonomi yang
terintegrasi dengan Kawasan
Ekonomi Khusus
Mengembangkan industri
berbasis sumber daya lokal
Pengembangan Kawasan
Ekonomi Khusus :
Mempercepat pembangunan
infrastruktur transportasi,
energi, air
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
177
Percepatan penyediaan sarana
dan prasarana penunjang
kawasan
bersih penunjang kegiatan
industri
Pengembangan jalur distribusi
dan logistik pemasaran Mengembangkan kawasan
kampung nelayan terpadu
berbasis agro maritim
Mengembangkan industry
kelautan berbasis sumberdaya
Pengembangan kawasan
sentra produksi perikanan,
terutama di 100 sentra
perikanan terpadu dan
terintegrasi (hulu-hilir)
12. Meningkatnya kapasitas
UMKM dan Koperasi
serta berkembangnya
sarana Perdagangan
rakyat
Meningkatkan daya saing
koperasi dan UMKM
serta Mengembangkan
sarana Perdagangan
rakyat
Peningkatan nilai tambah
produk dan jangkauan
pemasaran
Meningkatkan kapasitas
teknis, permodalan dan
peralatan UMKM serta
kapasitas kelembagaan
Koperasi
Meningkatkan daya saing
UMKM dan koperasi sehingga
mampu tumbuh
menjadi usaha yang
berkelanjutan dengan skala
yang lebih besar (“naik kelas”)
dalam rangka mendukung
kemandirian perekonomian
nasional
Meningkatkan kapasitas pelaku
usaha dagang kecil menengah
Penguatan kelembagaan usaha
Meningkatkan ketersediaan
sarana dan prasarana
perdagangan
Mengembangkan sarana
perdagangan rakyat
Meningkatkan aktivitas
perdagangan dalam negeri
yang lebih efisien dan
berkeadilan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
178
Meningkatkan kualitas sarana
perdagangan (terutama pasar
rakyat
13. Meningkatnya
kesempatan kerja dan
kompetensi tenaga kerja
Meningkatkan
kesempatan kerja dan
kompetensi tenaga kerja
serta pengembangan
sarana prasarana
pelatihan kerja
Pemberian pelatihan untuk
memasuki pasar tenaga kerja dan
penerapan model wirausaha
sesuai kaidah yang telah
ditetapkan, serta pendampingan
untuk pemberdayaan usaha
mandiri
Meningkatkan kesempatan
dan Kompetensi Tenaga Kerja
melalui pendidikan dan
pelatihan yang berorientasi
pada pasar kerja.
Memfungsikan pasar tenaga
kerja
Mengembangkan program
kemitraan antara pemerintah
dengan dunia usaha/industri dan
antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah untuk
peningkatkan kualitas tenaga
kerja
Meningkatkan akses, kualitas,
dan relevansi pendidikan dan
pelatihan keterampilan kerja
Peningkatan peranan pemerintah
daerah dalam pengembangan
mekanisme penempatan tenaga
kerja
Memperkuat daya saing
tenaga kerja dalam memasuki
pasar tenaga kerja secara
global
Mengintegrasikan sistem
informasi pasar tenaga kerja
untuk merespon
kebutuhan informasi dari
Meningkatkan akses angkatan
kerja kepada sumber daya
produktif
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
179
perusahaan, penyedia pelatihan
dan pencari kerja
dengan membangun kemitraan
antara pembuat kebijakan
dengan bursa kerja
swasta
Pembangunan Sarana dan
Prasarana Pelatihan Kerja
Penguatan Balai Latihan Kerja
(BLK)
14. Meningkatnya
Perekonomian
Perdesaan dan Kapasitas
Aparatur Desa
Meningkatkan Kapasitas
Pemerintah Desa dan
pemberdayaan ekonomi
di desa tertinggal
Menguatkan konektivitas lokasi
perdesaan dengan
pembangunan infrastruktur
pendukung kegiatan ekonomi di
perdesaan yang dapat
menghubungkan lokasilokasi
produksi usaha mikto dan kecil
kepada pusat ekonomi terdekat
Meningkatkan pemberdayaan
ekonomi di desa tertinggal
Meningkatkan produktivitas
sektor/ subsektor ekonomi
Meningkatkan kapasitas
pemerintah desa dan Badan
Permusyawaratan Desa melalui
fasilitasi, pelatihan, dan
pendampingan
Meningkatkan kapasitas
aparat pemerintah desa
Penguatan Pemerintahan
Desa, melalui Pengembangan
kapasitas dan pendampingan
aparatur pemerintah desa dan
kelembagaan pemerintahan
desa secara berkelanjutan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
180
15. Meningkatnya kualitas
dan kuantitas
infrastruktur dasar
Membangun,
mengembangkan dan
memelihara infrastruktur
dasar di seluruh wilayah
Perluasan jangkauan pelayanan
ketenagalistrikan : Percepatan
pembangunan pembangkit
listrik guna meningkatkan
kapasitas daya listrik nasional,
terutama untuk wilayah-wilayah
yang mengalami keterbatasan
pasokan listrik disertai dengan
percepatan pembangunan
jaringan transmisi, distribusi,
gardu induk
dengan meningkatkan
pemanfaatan energi baru
terbarukan (panas bumi, air,
surya dan biomassa) termasuk
skala kecil dan menengah yang
disesuaikan dengan potensi
wilayah
Pembangunan, pengembangan
dan pemeliharaan
infrastruktur listrik
Meningkatkan Ketersediaan
Energi dan Ketenagalistrikan :
Peningkatan pasokan energi
dan ketenagalistrikan (sisi
penyediaan) dengan
memperhatikan jaminan
pasokan energi primer dan
bauran energi (diversifikasi
energi) dan pengendalian
pemanfaatan (sisi permintaan)
yang sejalan dengan
pelaksanaan konservasi energi
Perluasan jangkauan pelayanan
ketenagalistrikan : Penyediaan
energi listrik semakin luas dan
merata ke seluruh wilayah
tanah air, termasuk untuk
daerah spesifik seperti wilayah
perbatasan, terpencil, dan
kepulauan, serta jaminan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
181
pasokan listrik untuk
transportasi
Pengamanan lahan pertanian
produktif dan pemanfaatan
lahan terlantar, didukung
dengan sistem irigasi dan
fasilitasi penyediaan air yang
terpadu
Pembangunan, pengembangan
dan pemeliharaan
infrastruktur pertanian
Peningkatan produksi dan
produktivitas hasil pertanian
Penyediaan DAK bidang
Transportasi yang lebih
terintegrasi melalui penyediaan
sarana dan prasarana
transportasi, seperti
pembangunan jalan provinsi,
kabupaten/kota dan jalan non
status yang menghubungkan
kawasan-kawasan strategis dan
pusat-pusat pertumbuhan di
daerah, berikut fasilitas
keselamatan dan keamanan
transportasi, serta sarana
transportasi yang disesuaikan
dengan karakteristik daerah
Pembangunan, pengembangan
dan pemeliharaan jalan dan
jembatan
Menjaga Keseimbangan
Antara Transportasi Yang
Berorientasi Nasional Dengan
Transportasi Yang
Berorientasi Lokal Dan
Kewilayahan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
182
Meningkatkan aksesibilitas yang
menghubungkan daerah
tertinggal dengan pusat
pertumbuhan melalui
pembangunan sarana dan
prasarana transportasi, seperti:
peningkatan akses jalan,
jembatan, pelabuhan,
penerbangan, pelayaran dan
penyediaan moda transportasi
perintis;
Meningkatkan Kapasitas dan
Kualitas Jaringan Jalan Kota
Pengembangan kapasitas dan
kualitas jalan yang
mempertimbangkan aksesibilitas
masyarakat terhadap
transportasi publik
Penyediaan layanan air minum
dan sanitasi layak yang
terintegrasi dengan
penyediaan dan pengembangan
perumahan
Peningkatan akses penduduk
terhadap sanitasi dan air
bersih
Peningkatan akses masyarakat
berpendapatan rendah
terhadap hunian yang layak
dan terjangkau
serta didukung oleh
penyediaan prasarana, sarana,
dan utilitas yang memadai
serta diprioritaskan dalam
rangka meningkatkan standar
hidup penduduk 40 persen
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
183
Peningkatan kesehatan
lingkungan dan akses terhadap
air minum dan sanitasi
yang layak dan perilaku hygiene
Membangun Infrastruktur
Dasar Kawasan Permukiman :
Penyelenggaraan sinergi
air minum dan sanitasi yang
dilakukan di tingkat nasional,
provinsi, kabupaten/kota, dan
masyarakat
Pembangunan infrastruktur air
minum dan sanitasi untuk
memperluas cakupan layanan.
Mengembangkan kota cerdas
(smart city) yang berdaya saing
dan berbasis
teknologi dan budaya lokal
melalui penggunaan Teknologi
Informasi dan
Komunikasi (TIK)
Peningkatan cakupan sarana
informasi dan komunikasi
masyarakat
Peningkatan keterbukaan
informasi dan komunikasi
publik
16. Meningkatnya kuantitas
dan kualitas infrastruktur
strategis dan berdaya
saing
Membangun,
mengembangkan dan
memelihar infrastruktur
strategis
Perluasan jangkauan pelayanan
ketenagalistrikan : Percepatan
pembangunan pembangkit
listrik guna meningkatkan
kapasitas daya listrik nasional,
terutama untuk wilayah-wilayah
yang mengalami keterbatasan
pasokan listrik disertai dengan
percepatan pembangunan
jaringan transmisi, distribusi,
gardu induk dengan
Peningkatan cakupan dan
akses masyarakat terhadap
ketenagalistrikan
Meningkatkan Ketersediaan
Energi dan Ketenagalistrikan :
Peningkatan pasokan energi
dan ketenagalistrikan
(sisi penyediaan) dengan
memperhatikan jaminan
pasokan energi primer dan
bauran energi (diversifikasi
energi) dan pengendalian
pemanfaatan (sisi permintaan)
yang sejalan dengan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
184
meningkatkan pemanfaatan
energi baru terbarukan (panas
bumi, air, surya dan biomassa)
termasuk skala kecil dan
menengah yang disesuaikan
dengan potensi wilayah
pelaksanaan konservasi energi
Membangun dan memperluas
jaringan infrastruktur dan sistem
pelayanan transportasi nasional
untuk memperkecil defisit dan
mempersempit kesenjangan
transportasi antar wilayah yang
meliputi jalan, bandara, kereta
api, pelabuhan laut dan
penyeberangan, dermaga sungai
dan danau, kapal perintis, bus,
bus air dan kereta ekonomi di
wilayah perdalaman, perbatasan,
dan pulau terluar
Peningkatan kapasitas
Pelabuhan
Menjaga Keseimbangan
Antara Transportasi Yang
Berorientasi Nasional Dengan
Transportasi Yang Berorientasi
Lokal Dan Kewilayahan
Meningkatkan kapasitas dan
kualitas pelayanan bandara
melalui pembangunan dan
pengembangan bandara
terutama yang berada pada
pusat kegiatan nasional (ibukota
propinsi), pusat kegaitan
Peningkatan kapasitas Bandar
udara
Menjaga Keseimbangan
Antara Transportasi Yang
Berorientasi Nasional
Dengan Transportasi Yang
Berorientasi Lokal Dan
Kewilayahan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
185
wilayah dan wilayah yang
mempunyai potensi ekonomi
dan pariwisata
Meningkatkan kapasitas
bandara di wilayah terpencil,
pedalaman dan rawan bencana
dengan melakukan
perpanjangan landasan serta
pembangunan terminal
penumpang
Membangun jaringan prasarana
yang terdiri dari dari simpul dan
ruang lalu lintas. Simpul
berfungsi sebagai ruang yang
dipergunakan untuk keperluan
menaikkandan menurunkan
penumpang, membongkar dan
memuat barang, serta
perpindahan intra dan antar
moda. Ruang lalu lintas berfungsi
sebagai ruang gerak untuk sarana
transportasi, namun khusus
untuk ruang lalu lintas
transportasi jalan, disamping
untuk lalu-lintas sarana
transportasi juga memiliki fungsi
Meningkatkan Sarana dan
Prasarana Pelayanan dan
Keselamatan transportasi
darat
Mempercepat
Pembangunan Sistem
Transportasi Multimoda
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
186
lain yaitu untuk lalu lintas orang
dan hewan
17. Meningkatnya investasi Optimalisasi pengelolaan
investasi
Peningkatan kepastian hukum
terkait investasi dan usaha
Meningkatkan promosi
investasi dan memperbanyak
sumber dan jenis investasi
Peningkatan Iklim Investasi
dan Iklim Usaha
Penyederhanaan prosedur
perijinan investasi dan usaha di
pusat dan daerah
Peningkatan Investasi yang
inklusif
Pengembangan layanan
investasi
Penganggaran : Dari sisi
pelaksanaan anggaran
Pemberian insentif dan fasilitasi
investasi
Penumbuhan Populasi Industri
18. pemanfaatan dan
pengelolaan sumber
daya alam bagi
pembangunan
Meningkatkan
pemanfaatan sumber
daya alam
Mendorong investasi untuk
industri pengolah sumber daya
alam, baik hasil pertanian
maupun hasil pertambangan
(hilirisasi)
Meningkatkan eksplorasi
sumber daya alam
Penumbuhan Populasi
Industri
Optimalisasi pemanfaatan
sumber daya hutan sejak
industri hulu hingga industri hilir
dengan mengembangkan
keterpaduan industri berbasis
hasil hutan (forest based cluster
industri)
Optimalisasi pengelolaan
sumberdaya hutan untuk
menciptakan nilai tambah
berbasis masyarakat
Pengembangan KPH Produksi
dan Produk Kayu
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
187
Pengamanan lahan pertanian
produktif dan pemanfaatan
lahan terlantar, didukung
dengan sistem irigasi dan
fasilitasi penyediaan air yang
terpadu
Peningkatan produksi,
produktifitas dan mutu hasil
pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Peningkatan produksi dan
produktivitas hasil pertanian
Revitalisasi perkebunan dan
hortikultura rakyat, terutama
melalui peremajaan tanaman
perkebunan dan hortikultura
rakyat komoditi andalan ekspor
dan memiliki potensi ekspor
Peningkatan produktivitas,
standar mutu dan standar
ramah lingkungan hasil
pertanian komoditi andalan
ekspor dan untuk penggunaan
industri dalam negeri
Peningkatan mutu,
pengembangan standarisasi
hasil pertanian, peningkatan
Peningkatan efektivitas
penyuluhan
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas penyuluh
Memberikan tunjangan khusus
kepada tenaga kesehatan,
pendidikan, penyuluh
pertanian, pendamping desa
di daerah tertinggal
Meningkatkan
produksi,produktifitas dan
mutu hasil peternakan melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
peternakan
Revitalisasi sistem perbenihan
padi dan perbibitan sapi dan
kerbau
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
188
Meningkatkan nilai tambah
produk peternakan
Mengembangkan beberapa
metode perlindungan/ skema
pembiayaan bagi para petani,
peternak dan nelayan
Peningkatan kapasitas armada
perikanan tangkap, melalui
alokasi yang proporsional antara
stok sumber daya ikan,
kemampuan sumber daya
manusia dan jumlah kapal
penangkapan ikan
Meningkatkan produksi dan
pengolahan hasil perikanan
tangkap
Peningkatan Produktivitas,
Optimalisasi Kapasitas dan
Kontinuitas Produksi
Perikanan
Pengembangan kawasan sentra
produksi perikanan, terutama di
100 sentra perikanan terpadu
dan terintegrasi (hulu-hilir)
Peningkatan Kualitas
Prasarana dan Sarana
Perikanan
Revitalisasi dan pembangunan
pabrik es, cold storage dan rantai
dingin di lokasilokasi yang tepat,
terutama di 100 sentra perikanan
Peningkatan Mutu, Nilai
Tambah dan Inovasi Teknologi
Perikanan
Pengembangan sarana
prasarana pengolahan hasil
perikanan
Pengembangan kapasitas,
modernisasi, dan daya saing
UKMK pengolahan hasil
perikanan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
189
intensifikasi dan ekstensifikasi
perikanan budidaya dan
percontohan teknologi budidaya
yang benar melalui model
pengembangan techno park dan
science park
Meningkatkan produksi dan
pengolahan hasil perikanan
budidaya
Peningkatan Produktivitas,
Optimalisasi Kapasitas dan
Kontinuitas Produksi
Perikanan
Pengembangan teknologi ramah
lingkungan untuk perikanan
tangkap dan budidaya
Peningkatan Mutu, Nilai
Tambah dan Inovasi Teknologi
Perikanan
Peningkatan Kualitas
Prasarana dan Sarana
Perikanan
19. Berkembangnya sektor
pariwisata
Mengembangkan
destinasi wisata unggulan
dan meningkatkan
promosi wisata
Mendatangkan sebanyak
mungkin wisatawan manca
negara
Peningkatan pengembangan
pemasaran seni budaya dan
pariwisata dalam
meningkatkan kunjungan
wisatawan
Pemasaran Pariwisata
Nasional
Mendorong peningkatan
wisatawan nusantara, dengan
strategi fokus pada 16 pasar
wisatawan manca negara dan
16 pasar utama wisatawan
domestik
Peningkatan pemasaran
pariwisata nasional
Dibentuk Pusat Promosi
Pariwisata Indonesia di negara-
negara terpilih
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
190
Meningkatkan citra
kepariwisataan
Pengembangan objek
wisata dan produk
unggulan daerah yang
terintegrasi
Fasilitasi pembangunan
destinasi pariwisata nasional
yang menjadi fokuspemasaran
pariwisata dengan dalam
penetapan kawasan peruntukan
pariwisata dalam RTRW dan
RRTR, site plan destinasi wisata
beserta rancangan detail (detail
design) kawasan destinasi
wisata
Peningkatan kualitas objek
wisata unggulan dan seni
budaya daerah
Pembangunan Destinasi
Pariwisata
Pembinaan usaha pariwisata
bagi masyarakat lokal
Pembangunan Industri
Pariwisata
Fasilitasi investasi usaha sektor
pariwisata
20. Menurunnya
pencemaran lingkungan
Menurunkan beban
pencemaran lingkungan
Pengendalian pencemaran laut,
pesisir, sungai, dan danau
Peningkatan pengendalian
pencemaran lingkungan air
dan udara dengan
meningkatkan daya dukung
penahanan laju kerusakan
lingkungan
Meningkatkan upaya
Keberlanjutan pembangunan
lingkungan hidup
Mitigasi pencemaran sungai
melalui upaya struktural dan non
struktural seperti percepatan
pembangunan sanitasi dan
pengolahan limbah di wilayah
bantaran Sungai
Pemeliharaan dan pemulihan
sumber air dan ekosistemnya
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
191
Pengendalian pencemaran air ke
sumber-sumber air, dan
mendorong penerapan insentif
kebijakan tarif air terkait
pengelolaan limbah cair rumah
tangga
Pemenuhan kebutuhan dan
jaminan kualitas air untuk
kehidupan sehari-hari bagi
masyarakat
Menerapkan standar/aturan
mengenai limbah dan bahan B3
Mengendalikan pencemaran
dan kerusakan lingkungan
hidup :
Mengelola limbah dan bahan
B3
21. Meningkatnya
penyelenggaraan
penanggulangan
bencana
Meningkatkan
kesiapsiagaan,
pengendalian dan
Pemulihan akibat
bencana
Pengembangan kesiapsediaan
masyarakat terhadap bencana
melalui perkuatan Flood
Proofing sebagai kapasitas
adaptasi bencana banjir dan
kapasitas mitigasi institusi serta
masyarakat, serta peningkatan
kemampuan prediksi terhadap
peningkatan aliran sungai dan
dampak yang ditimbulkannya
Meningkatkan peran serta
dunia Usaha, Swasta dan
Masyarakat dalam Pra, saat
dan Pasca Bencana
Peningkatan ketangguhan
masyarakat dalam mengurangi
risiko daya rusak air termasuk
perubahan iklim
Peningkatan kapasitas
penyelenggaraan
penanggulangan : Pengurangan
risiko bencana berbasis
Mengurangi risiko bencana
dan meningkatkan
ketangguhan pemerintah,
pemerintah daerah dan
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
192
komunitas melalui
pengembangan Desa Tangguh
Bencana dikabupaten/kota
sasaran
masyarakat dalam
menghadapi bencana
Internalisasi pengurangan risiko
bencana dalam kerangka
pembangunan berkelanjutan :
Pengarusutamaan pengurangan
risiko bencana dalam
pembangunan sektoral dan
wilayah
Peningkatan kapasitas
penyelenggaraan
penanggulangan : Penyediaan
infrastruktur mitigasi dan
kesiapsiagaan
22. Menurunnya luas lahan
kritis
Mempertahankan fungsi
hutan
Secara terkoordinasi melakukan
pemulihan kawasan bekas
tambang, hutan/tutupan lahan,
pesisir dan laut serta badan air
yang kritis
Pemulihan lahan sangat kritis
dan kritis
Mengendalikan pencemaran
dan kerusakan lingkungan
hidup : Melakukan upaya
pemulihan pada kawasan
yang sudah dalam kondisi
kritis (terdegradasi/ tercemar)
yang terlantar secara
terkoordinasi
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
193
23. Meningkatnya
pembangunan industri
maritim dan transportasi
laut yang integratif dan
berdaya saing
Optimalisasi
pendayagunaan dan
pengendalian
kemaritiman
Penyusunan rencana zonasi
wilayah pesisir dan pulaupulau
kecil, penyusunan tata ruang laut
dan harmonisasi tata ruang
daratan dan laut, pengembangan
kebijakan kelautan dan roadmap
pembangunan maritim dan
kelautan
Meningkatkan pengelolaan
dan pengembangan sarana
sumber daya kemaritiman
Meningkatkan Tata Kelola
Sumber Daya Kelautan
Revitalisasi fungsi dan peran
pelabuhan melalui
pembangunan dan
pengembangan pelabuhan
perikanan, serta penguatan
fasilitas armada penangkapan
dan pelabuhan, termasuk
penguatan di daerah perbatasan
Peningkatan Kualitas
Prasarana dan Sarana
Perikanan
Penempatan transportasi laut
sebagai tulang punggung sistem
logistik nasional melalui
pengembangan 24 pelabuhan
strategis untuk mendukung tol
laut yang ditunjang dengan
fasilitas pelabuhan yang
memadai serta membangun
Pembangunan dan
peningkatan fungsi pelabuhan
Mempercepat
pembangunan transportasi
yang mendorong penguatan
industri nasional untuk
mendukung Sistem Logistik
Nasional dan penguatan
konektivitas nasional dalam
kerangka mendukung
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
194
short sea shipping/
coastal shipping pada jalur
logistik nasional
kerjasama regional dan global
24. Meningkatnya kualitas
dan kuantitas layanan
dasar bagi perempuan
dan peningkatan peran
perempuan dalam
pembangunan
Meningkatkan peran dan
akses perempuan dalam
pembangunan
Peningkatan pemahaman dan
komitmen para pelaku
pembangunan tentang
pentingnya pengintegrasian
perspektif gender dalam berbagai
tahapan, proses, dan bidang
pembangunan, di tingkat
nasional maupun di daerah
Peningkatan Pengarusutaman
Gender dalam pembangunan
Meningkatkan kualitas
hidup dan peran
perempuan di berbagai
bidang pembangunan
Peningkatan kesetaraan gender
untuk akses/kesempatan
pendidikan, kegiatan ekonomi
dan keterwakilan perempuan
dalam organisasi
25. Meningkatnya
perlindungan terhadap
perempuan dan anak
Melidungi perempuan
dan anak dari tindak
kekerasan
Penanganan Kekerasan
Terhadap Perempuan dan Anak
Meningkatkan layanan
perlindungan kepada
perempuan dan anak korban
tindak kekeraran
Penghormatan, Perlindungan,
dan Pemenuhan HAM
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
195
26. Meningkatnya kapasitas
pemuda sebagai agen
pembangunan dan
perubahan yang
bertanggung jawab,
berjiwa wirausaha dan
mandiri
Meningkatkan peran,
potensi, prestasi pemuda
dan olahraga
Penyiapan kader pemuda dalam
menjalankan fungsi advokasi
dan mediasi yang dibutuhkan
lingkungannya
Peningkatan peran,
kompetensi pemuda melalui
pola pengkaderan secara
terencana sistematis dan
berkelanjutan
Meningkatnya pelayanan
kepemudaan yang berkualitas
untuk menumbuhkan jiwa
patriotisme, budaya prestasi,
dan profesionalitas, serta untuk
meningkatkan partisipasi dan
peran aktif pemuda di berbagai
bidang pembangunan
Penyebarluasan informasi
tentang bahaya narkoba melalui
berbagai media
Peningkatan pengetahuan
pemuda/pelajar terhadap
bahaya penyalahgunaan
narkotika dan obat- obat
terlarang lainnya sejak dini
Menguatkan pencegahan
dan penanggulangan
penyalahgunaan narkoba
Penguatan lembaga rehabilitasi
pecandu dan korban
penyalahgunaan narkoba
Penegakan hukum kejahatan
narkoba
27. Meningkatnya daya saing
dan prestasi olahraga
Meningkatkan prestasi
pemuda dan olahraga
Pengembangan kebijakan dan
manajemen olahraga dalam
upaya mewujudkan penataan
sistem pembinaan dan
pengembangan olahraga secara
terpadu dan berkelanjutan
Peningkatan kompetensi dan
prestasi di bidang olah raga
melalui pola pengkaderan
secara terencana sistematis
dan berkelanjutan
Menumbuhkan budaya
olahraga dan prestasi
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
196
Peningkatan sarana dan
prasarana olahraga yang sudah
tersedia untuk mendukung
pembinaan olahraga
Meningkatnya prestasi
olahraga di tingkat regional
dan internasional
Peningkatan upaya pembibitan
dan pengembangan prestasi
olahraga secara sistematik,
berjenjang, dan berkelanjutan
Pengembangan sistem dan
penghargaan dan meningkatkan
kesejahteraan atlet, pelatih, dan
tenaga keolahragaan
Peningkatan peran pemerintah
pusat, pemerintah daerah, dan
dunia usaha/ swasta dalam
pembudayaan kegiatan olahraga,
termasuk media massa
Peningkatan profesionalisme
dan etika pembina,
penyelenggara, pengelola dan
pelaksana kegiatan
keolahragaan
Meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam kegiatan
olahraga
28. Meningkatnya kondisi
dimana prinsip-prinsip
keagamaan, Budaya dan
Demokratis
terintegrasikan dengan
baik dalam kegiatan
pemerintahan dan
masyarakat
Meningkatkan
pemahaman dan
pengamalan nilai-nilai
agama, budaya dan
demokrasi dalam
masyarakat.
Pengembangan jaringan
lembaga pendidikan keagamaan
untuk memperluas akses ke
lembaga pemerintah dan
nonpemerintah guna
mendukung penyelenggaraan
pendidikan dan peningkatan
mutu pendidikan keagamaan
Menciptakan kondisi yang
kondusif dalam kehidupan di
masyarakat
Meningkatkan layanan
pendidikan keagamaan yang
berkualitas
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
197
Pengembangan pendidikan
kewargaan di kalangan
masyarakat, untuk meneguhkan
jati diri bangsa melalui
pemahaman mengenai nilai-
nilai multikulturalisme dan
penghormatan pada
kemajemukan sosial
Meningkatkan penerapan
Demokrasi dalam kehidupan
bernegara
Mengembangkan pendidikan
kewargaan disekolah untuk
menumbuhkan jiwa
kebangsaan, memperkuat
nilai-nilai toleransi,
menumbuhkan penghargaan
pada keragaman sosial-
budaya,
memperkuat pemahaman
mengenai hak-hak sipil dan
kewargaan, serta tanggung
jawab sebagai warga negara
yang baik (good citizen)
Penyelenggaraan pendidikan
kewargaan melalui organisasi
sosial-kemasyarakatan yang
berorientasi untuk memperkuat
wawasan kebangsaan di
kalangan warga negara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
198
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Kebijakan umum bertujuan menggambarkan keterkaitan antar bidang urusan pemerintahan
daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran, dan berfungsi sebagai acuan dalam menyusun
program pembangunan daerah jangka menengah. Program yang disusun untuk mewujudkan
sasaran strategis, dengan memakai sumber daya, sesuai pula dengan ketentuan serta
berdasarkan strategi maupun arah kebijakan yang telah ditetapkan.
Arah kebijakan dan program pembangunan daerah tersebut merupakan pengejawantahan dari
visi, misi, tujuan dan sasaran RPJMD. Arah kebijakan dan program pembangunan daerah
seyogianya dilaksanakan dengan basis sinergitas dan mengurangi eksklusivitas antar sektor. Arah
kebijakan dan program pembangunan daerah secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
Pemerintah Provinsi
Bengkulu pada perizinan
pelayanan terpadu
79 80 81 82 83 84 85 85 Program Mengintensifkan
Pengaduan Masyarakat
APBD PROV DPMPTSP Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
berbasis IT
Nilai Pelayanan Publik
Provinsi Bengkulu
75% Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Program ketatalaksanaan
dan pelayanan publik
APBD PROV Biro Organisasi Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
berbasis IT
Jumlah jenis
perizinan/nonperizinan
yang dilayani (jenis)
95 96 97 217 220 223 226 226 Program Peningkatan
Pelayanan Publik
APBD PROV DPMPTSP Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
berbasis IT
Persentase penempatan
pejabat ASN pemerintah
provinsi berdasarkan
kualifikasi pendidikan (%)
:Eselon II 74 80 85 90 95 100 100 100
Eselon III 88 88 95 100 100 100 100 100
Eselon IV 88 88 95 100 100 100 100 100
Persentase SKPD provinsi
yang memiliki jumlah ASN
sesuai dengan kebutuhan
(%)
8 25 50 75 100 100 100 100 Program Pembinaan dan
Pengembangan Aparatur
APBD PROV BKD Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
berbasis IT
Program pembinaan dan
pengembangan aparatur
BKD
- Eselon II 58 58 58 65 70 80 100 100
- Eselon III 33 33 52 71 90 100 100 100
- Eselon IV 26 26 44 62 75 85 100 100
Jumlah ASN yang
mengikuti diklat formal
(orang) :- Spesialis Kedokteran Lama : 1
Baru : 4
Lama : 5
Baru : 2
Lama : 6
Baru : 1
Lama : 7
Baru : 1
Lama : 8
Baru : 1
10
- S2 Lama : -
Baru : 2
Lama : 2
Baru : 2
Lama : 4
Baru : 2
Lama : 4
Baru : 2
Lama : 6
Baru : 2
10
- S3 Lama : -
Baru : 2
Lama : 2
Baru : 2
Lama : 4
Baru : 2
Lama : 6
Baru : 2
Lama : 8
Baru : 2
10
Arah Kebijakan :
Meningkatkan
pengetahuan dan
kemampuan
aparatur berbasis
kompetensi
Persentase pejabat
struktural Pemprov yang
telah mengikuti diklat
kepemimpinan (%)
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
berbasis IT
Program peningkatan
kapasitas sumberdaya
aparatur
BPSDM
TABEL 7.1. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Meningkatnya
profesionalisme
Aparatur
Meningkatnya
kualitas pelayanan
publik
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN SUMBER
DANA
PROGRAM PRIORITAS
Arah Kebijakan:
Meningkatkan
standar kualitas
pelayanan publik
KONDISI AWAL TARGET KONDISI AKHIR PROGRAM
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
berbasis IT
APBD PROV Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
berbasis IT
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
OPD
PENANGGUNG
JAWAB
BKD
BKDAPBD
PROV/APBN
Strategi: Meningkatkan dan memperluas pelayanan publik
Arah kebijakan :
Penempatan dan
distribusi ASN sesuai
dengan kualifikasi
pendidikan dan
kebutuhan
Mewujudkan
pemerintahan yang
baik, bersih,
transparan, dan
akuntabel melalui
reformasi tata
kelola
pemerintahan yang
berorientasi pada
pelayanan publik
1
Program Pembinaan dan
Pengembangan Aparatur
APBD PROV
199
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN SUMBER
DANA
PROGRAM PRIORITASKONDISI AWAL TARGET KONDISI AKHIR PROGRAM OPD
PENANGGUNG
JAWAB
Persentase kasus dan
temuan yang diselesaikan
(%)
70 75 80 80 85 85 90 90
Tingkat/Level Maturitas
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP)
2 2 2 2 3 3 3 3
Tingkat Kapabilitas
Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP)
2 2 2 2 3 3 3 3 Program Peningkatan
Profesional Tenaga
Pemeriksa dan Aparatur
Pengawasan
Nilai Evaluasi SAKIP
Pemerintah Provinsi
B B B BB BB A A A Program pengembangan
kinerja dan reformasi
birokrasi
APBD Prov Setda/ Bappeda/
Inspektorat
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
berbasis IT
Jumlah SKPD Provinsi
yang memperoleh nilai
SAKIP minimal BB (SKPD)
4 10 23 31 35 39 39 39 Program Peningkatan
Sistem Pengawasan Internal
dan Pengendalian
Pelaksanaan KDH
APBD Prov Setda/ Bappeda/
Inspektorat
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
berbasis IT
Arah Kebijakan:
Optimalisasi
pengelolaan
keuangan dan aset
daerah
Opini atas laporan
keuangan Pemerintah
Provinsi
WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP Program Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
APBD Prov BPKD Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
berbasis IT
Arah Kebijakan:
Optimalisasi
pelaksanaan
reformasi birokrasi
Hasil Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Pemerintah
Provinsi
C C CC CC B B BB BB Program Peningkatan
Sistem Pengawasan Internal
dan Pengendalian
Pelaksanaan KDH
APBD Prov Inspektorat Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
berbasis IT
Program Pengembangan
Teknologi InformatikaProgram pengkajian dan
penelitian bidang
komunikasi, Informatika dan Jumlah OPD yang
memanfaatkan Sitem
Informasi Administrasi
Kependudukan (SIAK)
0 0 1 4 5 6 6 22 Penataan Administrasi
Kependudukan
APBD PROV Dinas
Kependudukan
dan Catatan Sipil
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
berbasis IT
Jumlah desa yang belum
terkoneksi oleh jaringan
TIK (desa)
150 150 130 95 55 40 20 0 Program Pengembangan
Komunikasi, Informasi dan
Media Massa
APBD Prov Dinas
Komunikasi,
Informatika dan
Statistik
1. Pengentasan Kemisikinan
dan Peretasan Ketertinggal;
2. Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
berbasis IT
Jumlah objek wisata yang
terkoneksi jaringan TIK
(obyek)
0 0 0 3 3 6 3 15 Program Pengembangan
Komunikasi, Informasi dan
Media Massa
APBD Prov Dinas
Komunikasi,
Informatika dan
Statistik
1. Transformasi Birokrasi &
Tata Kelola Pemerintahan
Berbasis IT; 2. Visit 2020
Wonderful Bengkulu
Strategi : Meningkatkan kinerja pengawasan Pemerintahan Daerah
Strategi : Meningkatkan kerja sama antara Eksekutif dan legislatif
Arah Kebijakan:
Optimalisasi
penerapan sistem
akuntabilitas kinerja
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
berbasis IT
Meningkatnya
kinerja Pengawasan
internal Arah kebijakan :
Penguatan sistem
pengendalian
internal
Meningkatnya
kualitas pengelolaan
pemerintahan
Arah kebijakan:
Penerapan e-
government dalam
pengelolaan
pemerintahan
APBD PROV2518 22Jumlah aplikasi elektronik
yang dikembangkan
(aplikasi)
250
Program Peningkatan
Sistem Pengawasan Internal
dan Pengendalian
Pelaksanaan KDH
Dinas
Komunikasi
Informatika dan
Statistik
2 8 14
APBD Prov Inspektorat Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
berbasis IT
200
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN SUMBER
DANA
PROGRAM PRIORITASKONDISI AWAL TARGET KONDISI AKHIR PROGRAM OPD
PENANGGUNG
JAWAB
Arah Kebijakan :
Meningkatkan
jumlah Rancangan
Perda yang disahkan
Persentase Raperda yang
ditetapkan menjadi Perda
(%)
50 54 100 100 100 100 100 100 Program Peningkatan
Kapasitas Lembaga
Perwakilan Rakyat Daerah
APBD PROV Sekretariat DPRD Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
berbasis IT
Arah Kebijakan :
Peningkatan
Penyelesaian Batas
Daerah
Persentase Segmen Batas
Daerah Yang Diselesaikan
(%)
75 100 100 100 100 100 100 100 Program Peningkatan Bina
Administrasi Kewilayahan
APBD PROV Biro
Pemerintahan
dan
Kesejahteraan
Rakyat SETDA
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
berbasis IT
Arah Kebijakan :
Peningkatan sarana
dan Prasarana IT
Kearsipan
Persentase OPD yang
menyelenggarakan
penataan kearsipan
berbasis IT (%)
0 0 20 20 50 60 70 70 Program Preservasi Arsip APBD PROV DINAS
PERPUSTAKAAN
DAN KEARSIPAN
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
berbasis IT
1. Program Pemberdayaan
Fakir Miskin, Komunitas
Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Lainnya
2. Program Penanganan
Fakir Miskin
1. Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan
Sosial
2. Program Rehabilitasi
Sosial
1. Program Pemberdayaan
Kelembagaan Kesejahteraan
Sosial
2. Program Pemberdayaan
Sosial
1. Program Bantuan dan
Jaminan Kesejahteraan
Sosial
2. Program Perlindungan
dan Jaminan Sosial
Angka partisipasti murni
(APM) PAUD (%)
57,81 64,58 71,8 78,8 85,8 92,8 100 100 Program pendidikan anak
usia dini
APBD
Kab/kota
Dikbud Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
Strategi : Percepatan Penanganan Penyelesaian Batas Daerah
Strategi : Peningkatan sistem pelayanan arsip OPD
Strategi : Pencegahan,Pengurangan dan Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Strategi : Meningkatkan jangkauan dan akses layanan pendidikan yang adil, merata dan berkualitas
1,138 2,700 2,928 2,930
Jumlah partisipasi
masyarakat dalam
potensi dan sumber
kesejahteraan sosial
(Orang)
8,952 1,532 1,192 1,182
Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas
pelayanan dasar
dalam rangka
pengentasan
kemiskinan dan
peretasan
ketertinggalan
Meningkatnya
kualitas pengelolaan
pemerintahan
Arah Kebijakan :
Pembangunan dan
perbaikan sarana &
prasarana
pendidikan dan
peningkatan pusat -
pusat Pembelajaran
dan Pelatihan serta
meningkatkan minat
baca masyarakat
Jumlah Kepala keluarga
miskin yang diberdayakan
(KK)
2,920 1,210 APBD
Prov/kab/kot
a dan APBN
3,058
1,579 Jumlah penyandang
masalah Kesejahteraan
sosial yang dibina,
direhab dan dilayani
(Orang)
1,785 1,785 1,715 1,715
2,204 2,204 2,204 2,054 2,054 12,738 2,018
2
Meningkatnya akses
dan pemerataan
layanan pendidikan
serta meningkatnya
minat baca di semua
lapisan masyarakat
13,964
1,437 8,252
Jumlah orang yang
Menerima Perlindungan
dan Bantuan Jaminan
Sosial (orang)
11,621
Meningkatnya
layanan kualitas dan
kuantitas pelayanan
kesejahteraan sosial
Arah kebijakan:
Meningkatkan
kualitas pelayanan
sosial masyarakat
dan penyandang
kesejahteraan sosial.
1,472 1,437
9,734 1,817 10,396
Dinas Sosial
Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
201
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN SUMBER
DANA
PROGRAM PRIORITASKONDISI AWAL TARGET KONDISI AKHIR PROGRAM OPD
PENANGGUNG
JAWAB
Angka partisipasti murni
(APM) SD (%)
98,03 98,33 98,73 99,03 99,39 99,69 100 100 Program wajib belajar
pendidikan dasar sembilan
tahun
APBD
Kab/kota dan
APBN
Dikbud Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
Program wajib belajar
pendidikan dasar sembilan
tahun
APBD
Kab/kota dan
APBN
Dikbud Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
Bantuan keuangan kepada
kab/kota
APBD Prov BPKD Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
Angka partisipasti murni
(APM) SLTP (%)
76,44 80,14 83,84 87,54 91,24 95 100 100 Program wajar dikdas APBD
Kab/kota dan
APBN
Dikbud Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
Program wajib belajar
pendidikan dasar sembilan
tahun
APBD
Kab/kota dan
APBN
Dikbud Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
Bantuan Keuangan kepada
kab/kota
APBD Prov BPKD Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
Angka partisipasti murni
(APM) SMA (%)
64,61 69,61 74,61 79,61 84.61 90 100 100 APBD Prov
dan APBN
Dikbud Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
Jumlah Kecamatan yang
belum memiliki SMA
(Kecamatan)
18 17 14 10 5 0 0 APBD Prov
dan APBN
Dikbud Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
Angka buta aksara (%) 2,20 1,76 1,32 0,88 0,44 0,22 0.11 0.11 Program pendidikan non
formal
APBD Prov Dikbud Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
ARAH KEBIJAKAN :
Peningkatan sarana
dan prasarana,
promosi gemar
membaca
Jumlah pengunjung
perpustakaan
(orang/bulan)
23,437 24610 23437 24610 26110 27681 29490 29490 PROGRAM
PENINGKATANAN SARANA
DAN PRASARANA
APARATUR, Program
Pengembangan Budaya
Baca dan Pembinaan
Perpustakaan
APBD Prov DINAS
PERPUSTAKAAN
DAN KEARSIPAN
Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
ARAH KEBIJAKAN :
Peningkatan sarana
dan prasarana
perpustakaan
sekolah
Prosentase sarana dan
prasarana digital
Perpustakaan sekolah
sesuai standar Nasional
(%)
0 0 0 40 70 100 100 100 Program Pengembangan
Budaya Baca dan
Pembinaan Perpustakaan
APBD Prov DINAS
PERPUSTAKAAN
DAN KEARSIPAN
Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
Persentase Guru SLTA
yang berpendidikan
Minimal S1 (%)
96,8 96,8 97,6 98,4 99,2 99,6 100 100 Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
APBD Prov Dikbud Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
Persentase Guru SLTA
bersertifikasi (%)
38,7 50,96 63,22 75,48 87,74 95 100 100 Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
APBD Prov Dikbud Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
Persentase SD yang ter-
akreditasi (%)
86 88 91 94 96 98 100 100 Program Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun
APBD
kab/kota
Dikbud Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas
pelayanan dasar
dalam rangka
pengentasan
kemiskinan dan
peretasan
ketertinggalan
Meningkatnya
standar layanan
pendidikan dan
relevansi pendidikan
terhadap
pengembangan
potensi daerah
Arah Kebijakan :
Peningkatan Mutu
pendidikan dan
Kompetensi Tenaga
Pendidik
Arah Kebijakan :
Meningkatkan
standar akreditasi
pendidikan
Arah Kebijakan :
Pembangunan dan
perbaikan sarana &
prasarana
pendidikan dan
peningkatan pusat -
pusat Pembelajaran
dan Pelatihan serta
meningkatkan minat
baca masyarakat
Jumlah Desa Tertinggal
yang belum memiliki SD
(Desa)
165 - 136
1 8
194 - 165
Strategi : Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan standar pendidikan
194
Jumlah SLTP yang
dibangun
2 2 0 1 1 1
136 - 107 107 - 78 78 - 49 78 - 49
2
Meningkatnya akses
dan pemerataan
layanan pendidikan
serta meningkatnya
minat baca di semua
lapisan masyarakat
49-20
STRATEGI : Peningkatan kualitas layanan dan pembudayaan gemar membaca
Program pendidikan
menengah
202
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN SUMBER
DANA
PROGRAM PRIORITASKONDISI AWAL TARGET KONDISI AKHIR PROGRAM OPD
PENANGGUNG
JAWAB
Persentase SLTP yang ter-
akreditasi (%)
83 86 89 92 95 98 100 100 Program Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun
APBD
kab/kota
Dikbud Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
Persentase SLTA yang ter-
akreditasi (%)
90,6 92 99 100 100 100 100 100 Program pendidikan
menengah
APBD Prov Dikbud Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
Persentase Kompetensi
Kejurusan SMK yang ter-
akreditasi (%)
91 92,5 94 96 98 99 100 100 Program pendidikan
menengah
APBD Prov Dikbud Penguatan komoditas
unggulan agromaritim dan
hilirisasi
Jumlah SMK berbasis
potensi unggulan daerah
yang dibangun (Unit)
0 0 1 1 1 1 1 5 Program pendidikan
menengah
APBD Prov Dikbud Penguatan komoditas
unggulan agromaritim dan
hilirisasi
Angka Kematian Bayi
(AKB)/1000 kelahiran
hidup
10.14 10.14 10 9 9 8 8 8
Angka Kematian Ibu (AKI)
/100.000 kelahiran hidup
162 117.15 116 115 114 113 112 111
Persentase Gizi Buruk dan
Gizi Kurang (%)
8.7 8.7 8.5 8.3 7.9 7.5 7 7 Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
Jumlah Kab/Kota
mencapai eliminasi
malaria (kab/kota)
3 3 5 7 8 8-10 8-10 8-10
Angka kejadian DBD per
100.000 penduduk
49 89 60 50 45 40 35 35
Persentase Penderita
Penyakit Hipertensi Usia
> 18 Th (%)
21,6 21,6 21,30 21,00 20,75 20,50 20,00 20,00
Persentasi Penderita
Penyakit Diabetes Militus
usia > 15 Th (%)
0,90 0,90 0,85 0,85 0,80 0,80 0,75 0,75
Jumlah Puskesmas yang
Terakreditasi (unit)
30 30 86 135 180 180 190 190 Program Pengadaaan
Sarana dan
PrasaranaPuskesmas dan
Jaringannya
APBD
Prov/kab/kot
a dan APBN
Dinkes
Jumlah Rumah Sakit yang
ditingkatkat kelas dari B
ke A
1 1 1 1 1 1 1 1 Program
pengadaan/peningkatan
sarana dan prasarana RS
APBD Prov
dan APBN
RSUD M Yunus
Jumlah Kecamatan yang
belum memiliki
Puskesmas (unit)
9 9 7 5 3 1 0 0 Program Pengadaaan
Sarana dan
PrasaranaPuskesmas dan
Jaringannya
APBD
Prov/kab/kot
a dan APBN
Dinkes
Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas
pelayanan dasar
dalam rangka
pengentasan
kemiskinan dan
peretasan
ketertinggalan
Meningkatnya
kualitas kesehatan
masyarakat
Meningkatnya
akses, pemerataan
dan standar layanan
kesehatan
Arah kebijakan:
Pemenuhuan
kebutuhan
sumberdaya di
setiap fasilitas
pelayanan
kesehatan
jaringannya
Meningkatnya
standar layanan
pendidikan dan
relevansi pendidikan
terhadap
pengembangan
potensi daerah
Arah Kebijakan :
Meningkatkan
standar akreditasi
pendidikan
Arah Kebijakan:
Meningkatkan
pencegahan dan
penanggulangan
penyakit menular
Pengentasan Kemiskinan dan
Peretasan Ketertinggalan
Dinkes
2
Strategi: Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
Pengentasan Kemiskinan dan
Peretasan Ketertinggalan
Arah Kebijakan:
Meningkatkan
kualitas kesehatan
ibu dan anak
Program Peningkatan
kesehatan Ibu, Anak dan
Reproduksi
Program Pencegahan dan
pengendalian Penyakit
Menular
Program Pencegahan dan
pengendalian Penyakit Tidak
Menular
Strategi:Meningkatkan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang memenuhi standar
APBD
Prov/kab/kot
a dan APBN
203
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN SUMBER
DANA
PROGRAM PRIORITASKONDISI AWAL TARGET KONDISI AKHIR PROGRAM OPD
PENANGGUNG
JAWAB
Persentase masyarakat
yang memiliki jaminan
kesehatan (%)
63 75 85 100 100 100 100 Program Jaminan Kesehatan
Nasional
APBD
Prov/kab/kot
a dan APBN
Dinkes/Dinsos/
BPJS
Jumlah Desa Tertinggal
yang belum memiliki
sarana kesehatan (desa)
191 191 191-161 161-131 131-101 101-71 71-10 71-10 Program Pembangunan
sarana kesehatan/Bantuan
keuangan kepada kab/kota
APBD
Prov/kab/kot
a
Dinkes/BPKD
Jumlah Pelayanan
kesehatan spesialistik di
DTPK (desa)
35 35 37 40 45 50 60 60 Program Kemitraan
Pelayanan Kesehatan
APBD
Prov/kab/kot
a
Dinkes
Program keluarga
Berencana
Program Pengembangan
Pusat Pelayanan Informasi
dan Konseling KRR
Program Keluarga
Berencana
Program Pelayanan
Kontrasepsi
Program Kesehatan
Reproduksi Remaja
Program Pengembangan
Pusat Pelayanan Informasi
dan Konseling KRR
Program Pengembangan
Sentra-Sentra Industri
Potensial
Disperindag
Program Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor
Program Penataan Struktur
Industri
Program Pengembangan
Industri Agro
Program Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Pesisir
APBD DKP
-
0
Persentase remaja
perempuan 15-19 tahun
yang melahirkan (%)
Arah Kebijakan :
Mengembangkan
kawasan kampung
nelayan terpadu
berbasis agro
maritim
Jumlah kawasan
kampung nelayan
terpadu yang
dikembangkan
APBD
Prov/kab/kot
a dan APBN
Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas
pelayanan dasar
dalam rangka
pengentasan
kemiskinan dan
peretasan
ketertinggalan
Meningkatnya
akses, pemerataan
dan standar layanan
kesehatan
Arah kebijakan:
Pemenuhuan
kebutuhan
sumberdaya di
setiap fasilitas
pelayanan
kesehatan
jaringannya
Arah kebijakan:
Meningkatkan akses
dan pemerataan
layanan kesehatan
di daerah terpencil,
perbatasan dan
kepualauan (DTPK)
Meningkatnya akses
dan kualitas
pelayanan
pengendalian
penduduk, KB dan
kesehatan
reproduksi remaja
Meningkatnya
pemberdayaan
ekonomi rakyat
berbasis
kewilayahan dan
keunggulan lokal
1.69 1.55 APBD
Prov/kab/kot
a dan APBN
Arah Kebijakan :
Peningkatan akses
dan pelayanan KB
yang merata dan
berkualitas
68 69 70 71 72
2
P3A, PP & KB
0 7 7 7 7 7 7
73 73
1.65
Strategi : Mengembangkan kawasan ekonomi terpadu
1. Pengentasan kemiskinan
dan peretasan
ketertinggalan; 2. Penguatan
komoditas unggulan
agromaritim dan hilirisasi
- 20 sentraJumlah Sentra IKM yang
dikembangkan
3 sentra 20 sentra APBD
Prov/kab/kot
a dan APBN
79 sentraArah Kebijakan :
Mengembangkan
industri berbasis
sumber daya lokal
23 sentra1 sentra 1. Pengentasan kemiskinan
dan peretasan
ketertinggalan; 2. Penguatan
komoditas unggulan
agromaritim dan hilirisasi; 3.
Pengembangan infrastruktur
strategis dan industrialisasi
P3A, PP & KB
Arah Kebijakan :
Peningkatan
intensitas layanan
kesehatan
reproduksi bagi
remaja guna
mencegah kelahiran
di usia remaja
1.361.36
Strategi : Menurunkan angka kelahiran penduduk dan pemahaman kesehatan reproduksi bagi remaja
Pengentasan Kemiskinan dan
Peretasan Ketertinggalan
Pengentasan Kemiskinan dan
Peretasan Ketertinggalan
27,5030
Persentase Rasio
Akseptor KB
67,83
Pengentasan Kemiskinan dan
Peretasan Ketertinggalan
APBD
Prov/kab/kot
a dan APBN
P3A, PP & KB Pengentasan Kemiskinan dan
Peretasan Ketertinggalan
41,57 27,5045.10
Pertumbuhan Penduduk
(%)
1.50 1.45 1.41
38,31 35,31 32,55
204
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN SUMBER
DANA
PROGRAM PRIORITASKONDISI AWAL TARGET KONDISI AKHIR PROGRAM OPD
PENANGGUNG
JAWAB
Program Pengembangan
Perikanan tangkap
APBD DAN
APBN
DKP
Program optimalisasi
pengelolaan dan pemasaran
produksi perikanan
APBD DKP
Program Pengembangan
Wilayah Strategis Cepat
Tumbuh
APBD Dinas PUTR
Program Peningkatan
Kelembagaan Koperasi
APBD DAN
APBN
DiskopUKM
Program Pengembangan
Sistem Pendukung Usaha
Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah
APBD DAN
APBN
DiskopUKM
Program Peningkatan
Produksi Hasil Peternakan
APBD DAN
APBN
Dinas
Peternakan dan
keswan
Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
APBD DAN
APBN
Dinas tanaman
pangan,hortikult
ura dan
perkebunan
Program Peningkatan
Diversifikasi Pangan
APBD BKP
Program Perencanaan
Pengembangan Wilayah
Strategis dan cepat tumbuh
APBD BAPPEDA
Program wajib belajar
pendidikan dasar sembilan
tahun
APBD Dikbud
Ptogram pelayanan
kesehatan penduduk miskin
APBD Dinkes
Program pengembangan
perumahan
APBD DAN
APBN
Dinas
perumahan
rakyat
Program Pengembangan
Lembaga Ekonomi
Perdesaan
APBD DPMPD
Program Pengembangan
Industri Kecil dan Menengah
APBD Disperindag
Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata
APBD Dinas Pariwisata
Program Pemberdayaan
Fakir Miskin , KAT dan PMKS
Lainnya.
APBD/APBN Dinas sosial
0
Arah Kebijakan :
Mengembangkan
kawasan kampung
nelayan terpadu
berbasis agro
maritim
Jumlah kawasan
kampung nelayan
terpadu yang
dikembangkan
Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas
pelayanan dasar
dalam rangka
pengentasan
kemiskinan dan
peretasan
ketertinggalan
Meningkatnya
pemberdayaan
ekonomi rakyat
berbasis
kewilayahan dan
keunggulan lokal
2
0 7 7 7 7 7 7 1. Pengentasan kemiskinan
dan peretasan
ketertinggalan; 2. Penguatan
komoditas unggulan
agromaritim dan hilirisasi
205
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN SUMBER
DANA
PROGRAM PRIORITASKONDISI AWAL TARGET KONDISI AKHIR PROGRAM OPD
PENANGGUNG
JAWAB
Program pengembangan
ketenagalistrikan
APBD/APBN Dinas ESDM
Program Peningkatan
Kesempatan Kerja
APBD Disnakertrans
Program Pemanfaatan
Potensi Sumber Daya Hutan
APBD/APBN DishutLH
Program keluarga
Berencana dan Program
Peningkatan Peran Serta
Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan
APBD BP3AKB
Persentase Peningkatan
Volume Usaha Koperasi
0 0 15% 15% 15% 15% 15% 75% Program Pengembangan
Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif
APBD DAN
APBN
Program Pengembangan
Sentra-Sentra Industri
Potensial
Program Pengembangan
Industri Kecil dan Menengah
Persentase Pertumbuhan
Unit industri kecil
6.56% 14.27% 14.80% 14.90% 15.00% 15.20% 15.50% 15.50% Program Pengembangan
Industri Kecil dan Menengah
Nilai Investasi Sektor
Industri
162.6 Milyar 169.3 Milyar 169.3 Milyar 176.5 Milyar 185 Milyar 195 Milyar 206 Milyar 206 Milyar Program Pengembangan
Industri Kecil dan Menengah
Arah Kebijakan :
Mengembangkan
sarana
perekonomian
rakyat
Jumlah pasar tradisional
yang di revitalisasi
18 18 10 10 11 10 10 87 Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan Dalam
Negeri
APBD DAN
APBN
Disperindag pengentasan kemiskinan dan
peretasan ketertinggalan
Jumlah tenaga kerja yang
mendapatkan pelatihan
keterampilan/berbasis
kompetensi/berbasis
masyarakat
336 96 96 325 387 480 677 2397 Program Peningkatan
Kualitas dan Produktivitas
Tenaga Kerja
1. Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
2. Penguatan Komoditas
Unggulan Agro-Maritim &
Hilirisasi
Jumlah tenaga kerja yang
mendapatkan sertifikat
kompetensi
0 0 64 160 224 256 304 1008 Program Peningkatan
Kualitas dan Produktivitas
Tenaga Kerja
1. Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
Meningkatnya
kapasitas Koperasi
Usaha Kecil
Menengah (KUKM)
dan Industi Kecil
Menengah (IKM)
serta
berkembangnya
sarana
perekonomian
rakyat
Meningkatnya
kesempatan kerja
dan kompetensi
tenaga kerja
0
Arah Kebijakan :
Mengembangkan
kawasan kampung
nelayan terpadu
berbasis agro
maritim
Jumlah kawasan
kampung nelayan
terpadu yang
dikembangkan
APBD DAN
APBN
Strategi: Meningkatkan kesempatan kerja dan kompetensi tenaga kerja serta pengembangan sarana prasarana pelatihan kerja
Jumlah Sentra Usaha
Mikro, Kecil Dan
Menengah Yang
Dibangun
Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas
pelayanan dasar
dalam rangka
pengentasan
kemiskinan dan
peretasan
ketertinggalan
Arah kebijakan:
Meningkatkan
kesempatan dan
Kompetensi Tenaga
Kerja melalui
pendidikan dan
pelatihan yang
berorientasi pada
pasar kerja.
Meningkatnya
pemberdayaan
ekonomi rakyat
berbasis
kewilayahan dan
keunggulan lokal
2
APBD DAN
APBN
0 7 7 7 7 7 7 1. Pengentasan kemiskinan
dan peretasan
ketertinggalan; 2. Penguatan
komoditas unggulan
agromaritim dan hilirisasi
20 sentra 30 sentra 40 sentra 50 sentra 60 sentra 200 sentra
Arah Kebijakan :
Meningkatkan
kapasitas teknis,
permodalan dan
peralatan KUKM dan
IKM
Disperindag 1. Pengentasan kemiskinan
dan peretasan
ketertinggalan; 2. Penguatan
komoditas unggulan
agromaritim dan hilirisasi
-
Diskop UKM 1. Pengentasan kemiskinan
dan peretasan
ketertinggalan; 2. Penguatan
komoditas unggulan
agromaritim dan hilirisasi
Strategi : meningkatkan daya saing KUKM dan IKM serta mengembangkan sarana perdagangan rakyat
-
DisnakertransAPBD DAN
APBN
206
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN SUMBER
DANA
PROGRAM PRIORITASKONDISI AWAL TARGET KONDISI AKHIR PROGRAM OPD
PENANGGUNG
JAWAB
Jumlah masyarakat
kurang mampu yang
mengikuti pelatihan
kewirausahaan,
keterampilan dan
keahlian dalam memulai
usaha
- - 80 300 400 500 750 2030 Program Peningkatan
Kesempatan Kerja
1. Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
2. Penguatan Komoditas
Unggulan Agro-Maritim &
Hilirisasi
Jumlah pencari kerja
yang ditempatkan
171 140 200 225 250 300 350 1636 Program Peningkatan
Kesempatan Kerja
1. Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
Arah Kebijakan:
Pembangunan
Sarana dan
Prasarana Pelatihan
Kerja
Jumlah BLK yang
ditingkatkan dari tipe B
ke A
- - - - 1 1 - 2 Program Peningkatan
Kualitas dan Produktivitas
Tenaga Kerja
1. Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
2. Penguatan Komoditas
Unggulan Agro-Maritim &
Hilirisasi
Jumlah Bumdes yang
Difasilitasi dalam
Pembentukan &
Pengembangan (Bumdes)
116 116 60 60 60 60 60 300
Jumlah masyarakat yang
ditingkatkan kapasitasnya
dalam bidang ekonomi
produktif
120 180 220 200 240 290 290 1,240
Arah Kebijakan:
Meningkatkan
kapasitas aparat
pemerintah desa
Jumlah Aparatur desa
yang ditingkatkan
kapasitasnya
480 280 481 1056 1056 1056 1056 4,705 Program Peningkatan
Kapasitas Aparatur
Pemerintah Desa
Arah kebijakan :
Pembangunan,
pengembangan dan
pemeliharaan
infrastruktur listrik
Persentase desa yang
belum teraliri listrik (%)
- - 5,5-5% 5-3,5 3,5-2 2-1 1-0 1-0 Program Pembinaan dan
Pengembangan
Ketenagalistrikan
APBD PROV,
APBD
KAB/KOTA,
APBN
ESDM pengentasan kemiskinan dan
peretasan ketertinggalan
Panjang jalan usaha tani
yang dibangun (m)
31,500 - - 15,000 16,000 13,000 15,000 90,500 APBD PROV,
APBD
KAB/KOTA
Dinas TPHP
Panjang jalan usaha Tani
yang direhabilitasi (m)
- - - 6,000 6,000 5,000 6,000 23,000 APBD Prov/
APBD
Kab/Kota
Dinas TPHP
Panjang jalan sentra
produksi yang di bangun
(m)
106,600 0 1,000 8,900 5,000 5,000 5,000 24,900 APBD PROV,
APBD
KAB/KOTA
Dinas TPHP
Panjang Jalan sentra
Produksi yang
ditingkatkan kualitasnya
(M)
34,100 - - 10,400 10,000 10,000 17,000 47,400 APBD Dinas TPHP
1. Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
2. Penguatan Komoditas
Unggulan Agro-Maritim &
Hilirisasi
Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Meningkatnya
kesempatan kerja
dan kompetensi
tenaga kerja
Meningkatnya
Perekonomian
Perdesaan dan
Kapasitas Aparatur
Desa
Arah Kebijakan:
Meningkatkan
pemberdayaan
ekonomi perdesaan
Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Strategi: Meningkatkan kapasitas pemerintahan desa dan pemberdayaan ekonomi perdesaan
Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas
pelayanan dasar
dalam rangka
pengentasan
kemiskinan dan
peretasan
ketertinggalan
Arah kebijakan:
Meningkatkan
kesempatan dan
Kompetensi Tenaga
Kerja melalui
pendidikan dan
pelatihan yang
berorientasi pada
pasar kerja.
2
Arah kebijakan :
Pembangunan,
pengembangan dan
pemeliharaan
infrastruktur
pertanian
3 Meningkatkan dan
memantapkan
kapasitas
infrastruktur dasar
dan infrastruktur
strategis
Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas
infrastruktur dasar
Strategi : Membangun, mengembangkan dan memelihara infrastruktur dasar di seluruh wilayah
Program Pengembangan
Lembaga Ekonomi
Perdesaan
1.Pengentasan Kemiskinan
dan Peretasan Ketertinggalan
APBD DPMPD
DisnakertransAPBD DAN
APBN
207
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN SUMBER
DANA
PROGRAM PRIORITASKONDISI AWAL TARGET KONDISI AKHIR PROGRAM OPD
PENANGGUNG
JAWAB
Program Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
APBD PROV,
APBD
KAB/KOTA
Dinas TPHP
Program Penyediaan dan
pengembangan prasarana
dan sarana pertanian
APBN Kementan
Persentase jaringan
irigasi wewenang provinsi
dalam kondisi baik (%)
58 60 61.73 62.31 62.5 63.9 64 68 Program : Pengembangan
dan Pengelolaan Jaringan
Irigasi, Rawa, dan Jaringan
Pengairan
APBD PROV Dinas PU dan
Tata Ruang
Persentase jalan provinsi
dalam kondisi
baik/sedang(%)
42 46 58 64 78 80 82 82 1. Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan
APBD PROV Dinas PU dan
Tata Ruang
pengembangan infrastruktur
strategis dan industrialisasi
Jumlah desa tertinggal
yang belum dihotmix
pada ruas jalan provinsi
(desa)
64 62 56 48 30 20 15 15 1. Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan
APBD PROV Dinas PU dan
Tata Ruang
pengentasan kemiskinan dan
peretasan ketertinggalan
Persentase rumah tangga
berakses air bersih (%)
59,3 62,2 73,7 82,4 91,2 100 100 100 Program Pengembangan
Kinerja Pengelolaan air
Minum dan Air Limbah
APBD PROV,
APBD
KAB/KOTA,
APBN
PUTR, DINKES,
PDAM, ESDM,
DINAS PKPP,
DPMPD
pengentasan kemiskinan dan
peretasan ketertinggalan
Persentase rumah tangga
terlayani pengelolaan air
limbah bersanitasi (%)
34,92 41,6 60,6 37,7 86,9 100 100 95-100 APBD PROV,
APBD
KAB/KOTA,
APBN
PUTR, DINKES,
Dinas LH dan
HUT, DPMPD
pengentasan kemiskinan dan
peretasan ketertinggalan
Persentase rumah tangga
terlayani pengelolaan
persampahan (%)
42 42 63 75 87 100 100 100 APBD PROV,
APBD
KAB/KOTA,
APBN
PUTR, DINKES,
Dinas LH dan
HUT
pengentasan kemiskinan dan
peretasan ketertinggalan
Jumlah rumah layak huni
yang dibangun (unit)
0 0 44 70 200 352 450 1116 Program pengembangan
perumahan
APBD PROV,
APBD
KAB/KOTA,
APBN
Luas kawasan
permukiman yang
ditingkatkan kualitasnya
(ha)
0 0 0 2 3 4 6 15 Program pengembangan
infrastruktur dasar
perumahan dan
permukiman
APBD PROV,
APBD
KAB/KOTA,
APBN
Arah kebijakan :
Peningkatan
cakupan sarana
informasi dan
komunikasi msy
Persentase Jangkauan
daerah terakses
infrastruktur TIK (%)
10 20 20-40 40-60 60-75 75-90 90-100 90-100 Program Pengembangan
Komunikasi, Informasi dan
Media Massa
APBD
Provinsi/
APBD
Kab/Kota
Dinas
Komunikasi,
Informatika dan
Statistik
1.pengentasan kemiskinan
dan peretasan
ketertinggalan; 2.
transformasi birokrasi dan
pengelolaan pemerintahan
berbasis IT
Arah Kebiijakan :
Peningkatan
cakupan dan akses
masyarakat
terhadap
ketenagalistrikan
Rasio Elektrifikasi (%) 85,55 89,8 89,8 91,1 94,5 97,5 100 100 Program Pembinaan dan
Pengembangan
Ketenagalistrikan
APBN/APBD
PROV
ESDM pengembangan infrastruktur
strategis dan industrialisasi
- -
1. Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
2. Penguatan Komoditas
Unggulan Agro-Maritim &
Hilirisasi
Dinas
perumahan
rakyat
pengentasan kemiskinan dan
peretasan ketertinggalan
Arah kebijakan :
Pembangunan
infrastruktur
perumahan dan
permukiman
Arah Kebijakan :
Peningkatan akses
penduduk terhadap
sanitasi dan air
bersih.
- - - 1,500 425 Luas Jaringan irigasi
usaha tani yang
diperbaiki/dibangun (Ha)
1,925
Arah kebijakan :
Pembangunan,
pengembangan dan
pemeliharaan
infrastruktur
pertanian
Arah kebijakan :
Pembangunan,
pengembangan dan
pemeliharaan jalan
dan jembatan
3 Meningkatkan dan
memantapkan
kapasitas
infrastruktur dasar
dan infrastruktur
strategis
Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas
infrastruktur dasar
Program Pengembangan
Kinerja Pengelolaan air
Minum dan Air Limbah
Strategi : Membangun, mengembangkan dan memelihar infrastruktur strategis
208
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN SUMBER
DANA
PROGRAM PRIORITASKONDISI AWAL TARGET KONDISI AKHIR PROGRAM OPD
PENANGGUNG
JAWAB
Persentase Peningkatan
Kapasitas Sarana dan
Prasarana Bandara (%)
0 0 20 20 20 20 20 100
Jumlah Bandara
Pengumpul Yang
dikembangkan (unit)
0 0 3 3 3 0 0 3
Arah Kebijakan :
Peningkatan
Kapasitas pelabuhan
Jumlah Volume
Bongkar/muat (ton)
NA 2,582,269 2,632,269 2,682,270 2,732,269 2,782,269 2,832,269 2,832,269 Program peningkatan
sarana dan prasarana
perhubungan
APBN/APBD
PROV
Dishub/Kemenh
ub
pengembangan infrastruktur
strategis dan industrialisasi
Arah Kebijakan :
Peningkatan akses
lintas Prov
Jumlah ruas jalan
konektivitas antar
provinsi (ruas)
- - - 9 9 9 9 9 Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan
APBD DAN
APBN
Dinas PU dan
Tata Ruang
pengembangan infrastruktur
strategis dan industrialisasi
Arah kebijakan :
Meningkatkan
Sarana dan
Prasarana Pelayanan
dan Keselamatan
transportasi darat
Jumlah Jenis Sarana dan
Prasarana Transportasi
Darat yang dibangun
(jenis)
6 6 6 6 6 6 6 6 Program peningkatan
sarana dan prasarana
perhubungan
APBN/APBD
PROV
Dishub/kemenhu
b
pengembangan infrastruktur
strategis dan industrialisasi
4
Arah Kebijakan :
Meningkatkan
promosi investasi
dan memperbanyak
sumber dan jenis
investasi
Nilai Investasi (Rp trilyun) 1,4 1,9 2,4 2,7 3 3,3 3,6 16 Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi
APBD Prov, DPMPTSP Pengentasan Kemiskinan dan
Peretasan Ketertinggalan
Program peningkatan
produksi
pertanian/perkebunan
APBD PROV,
APBD
KAB/KOTA
Dinas TPHP
Program Penyediaan dan
pengembangan prasarana
dan sarana pertanian
APBN Kementan
Produksi Tanaman
Pangan dan hortikultura
(ton) :
Program Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Produksi
APBD PROV,
APBD
KAB/KOTA
Dinas TPHP
a. padi 593,194 668,140 668,140 695,000 701,972 708,991 716,081 716,081
b. Jagung 72,756 95,707 95,707 99,000 104,381 109,363 112,152 112,152
c. Kedelai 5,715 5,949 5,949 6,000 6,069 6,129 6,191 6,191 Program Penyediaan dan
Pengembangan Prasarana
dan Sarana Pertanian
APBN Kementan
d.Cabe Merah 46,670 47,207 47,207 47,826 48,458 49,104 49,764 49,764 Program Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Produksi
APBD PROV,
APBD
KAB/KOTA
Dinas TPHP
Meningkatkan
Investasi
APBD PROV,
APBD
KAB/KOTA
Dinas TPHP
Program peningkatan
sarana dan prasarana
perhubungan
APBN/APBD
PROV
Arah Kebijakan :
Peningkatan
Kapasitas Bandar
Udara
Meningkatnya
pemanfaatan dan
pengelolaan sumber
daya alam bagi
pembangunan
91,791 2,000 1,500.0 100.0 0.0 0.0Cetak sawah baru (ha) 91,651
Program Peningkatan
Teknologi, Sarana dan
Prasarana Pertanian
Arah Kebijakan:
Peningkatan
produksi,
produktifitas dan
mutu hasil
pertanian melalui
ekstensifikasi dan
intensifikasi
pertanian dan
perkebunan
95,391
3 Meningkatkan dan
memantapkan
kapasitas
infrastruktur dasar
dan infrastruktur
strategis
Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas
infrastruktur dasar
Strategi : Optimalisasi Pengelolaan Investasi Mewujudkan
pembangunan
kepariwisataan
yang tangguh dan
pengelolaan
sumber daya alam
serta lingkungan
yang berkeadilan
dan berkelanjutan
berbasis
keunggulan lokal
Dishub/kemenhu
b
Strategi: Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Alam
pengembangan infrastruktur
strategis dan industrialisasi
1. Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
2. Penguatan Komoditas
Unggulan Agro-Maritim &
Hilirisasi
209
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN SUMBER
DANA
PROGRAM PRIORITASKONDISI AWAL TARGET KONDISI AKHIR PROGRAM OPD
PENANGGUNG
JAWAB
e. Bawang Merah 471 521 521 630- 693 800 800 800 APBD PROV,
APBD
Dinas TPHP
f- Jeruk 7,254 7,261 7,261 7,286 8,488 9,990 11,867 11,867
Jumlah Desa Mandiri
Benih yang dibangun
9 2 8 2 5 5 2 33 Program Peningkatan
Produksi, Produktivitas dan
Mutu Hasil Tanaman Pangan
APBN Kementan
desa 60 0 5 7 30 40 142
kawasan 2 2 2 3 2 2 13
Jumlah Penumbuhan
Desa Mandiri Pangan
Desa 22 5 5 5 10 15 62
Jumlah Gapoktan untuk
pengembangan
Packaging Beras
Gapoktan 3 1 4 5 2 4 19 Program pengembangan
sistem distribusi dan
stabilitas harga pangan
APBD Dinas Ketahanan
Pangan
Produksi Perkebunan
unggulan (ton)
Program peningkatan
produksi pertanian /
perkebunan
APBD PROV,
APBD
KAB/KOTA
Dinas TPHP
a. Kelapa Sawit 469,238 509,639 553,519 601,177 652,938 709,156 770,285 770,285 Program Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Produksi
APBD PROV,
APBD
KAB/KOTA
Dinas TPHP
b.Karet 93,552 96,433 99,403 102,465 105,621 108,874 112,140 112,140 Program Peningkatan
Teknologi, Sarana dan
Prasarana Pertanian
APBD PROV,
APBD
KAB/KOTA
Dinas TPHP
c. Kopi 56,374 63,618 71,793 81,019 91,429 103,178 116,436 116,436 Program Penyediaan dan
Pengembangan Prasarana
dan Sarana Pertanian
APBN Kementan
d. Pala 26 44 75 127 215 366 620 620
Jumlah Bibit Pala yang
tersalur ke petani
(batang)
- - 46,557 1,000 1,000 1,000 1,000 50,557
Rasio Penyuluh terhadap
Kelompok Tani
1:18 1:18 1:16 1:14 1:12 1:10 1:10 1:10 Program Program
Pemberdayaan Penyuluh
Pertanian/Perkebunan
Lapangan
APBD PROV,
APBD
KAB/KOTA,
APBN
Dinas TPHP
Jumlah Penyuluh Yang
ditingkatkan
Kompetensinya
0 30 30 120 120 120 120 540 Program Peningkatan
Penyuluhan dan Pelatihan
Pertanian
APBN Kementan
Produksi daging ternak
(ton)
Program Peningkatan
Teknologi, Sarana dan
Prasarana Pertanian
Meningkatnya
pemanfaatan dan
pengelolaan sumber
daya alam bagi
pembangunan
Arah Kebijakan :
Meningkatkan
Produksi,
produktifitas, dan
mutu hasil
peternakan melalui
eksentensifikasi dan
intensifikasi
peternakan
APBD PROV,
APBD
KAB/KOTA
Program Peningkatan
Produksi Komoditas
Perkebunan Berkelanjutan
Program kemandirian
pangan
Arah Kebijakan:
Peningkatan
produksi,
produktifitas dan
mutu hasil
pertanian melalui
ekstensifikasi dan
intensifikasi
pertanian dan
perkebunan
Jumlah desa mandiri
pangan yang di bina dan
Kawasan Mandiri Pangan
yang diKembangkan
Arah kebijakan:
Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas penyuluh
Mewujudkan
pembangunan
kepariwisataan
yang tangguh dan
pengelolaan
sumber daya alam
serta lingkungan
yang berkeadilan
dan berkelanjutan
berbasis
keunggulan lokal
Kementan
Dinas Ketahanan
Pangan
1. Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
2. Penguatan Komoditas
Unggulan Agro-Maritim &
Hilirisasi
APBN
210
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN SUMBER
DANA
PROGRAM PRIORITASKONDISI AWAL TARGET KONDISI AKHIR PROGRAM OPD
PENANGGUNG
JAWAB
a. Sapi Potong 3006 3794 3343 3717 4134 4597 5112 5112
b. Kambing / Domba 295 589 313 331 351 373 395 395
Program Peningkatan
Produksi hasil peternakan
APBD PROV,
APBD
Kab/kota,
Disnak Keswan
dan Kementan
d. Produksi telur 3632 3902 4351 4858 5429 6074 6074 6074 Program Pemenuhan
Pangan Asal Ternak dan
Agribisnis Peternakan
Rakyat
APBN Disnak Keswan
dan Kementan
Program Peningkatan
Produksi hasil peternakan
APBD PROV,
APBD
Kab/kota,
Disnak Keswan
dan Kementan
Program Pemenuhan
Pangan Asal Ternak dan
Agribisnis Peternakan
Rakyat
APBN Disnak Keswan
dan Kementan
Program Peningkatan
Produksi Hasil Peternakan
APBD PROV,
APBD
Kab/kota,
Disnak Keswan
dan Kementan
Program Pemenuhan
Pangan Asal Ternak dan
Agribisnis Peternakan
APBN Disnak Keswan
dan Kementan
Arah kebijakan :
Meningkatkan
produksi dan
pengolahan hasil
perikanan tangkap
Produksi Perikanan
Tangkap (Ton)
64,059 64,110 66,033 68,344 70,804 73,494 75,618 75,618 Program Pengembangan
Perikanan Tangkap
APBD PROV,
APBD
Kab/kota,
DKP/kemen KKP
Arahnkebijakan :
Meningkatkan
produksi dan
pengolahan hasil
perikanan budidaya
Produksi Perikanan
Budidaya (Ton)
74,857.85 87,939 97,101 106,957 119,580 127,580 131,538 131,538 Program pengembangan
budidaya perikanan
APBD PROV,
APBD
Kab/kota,
DKP/kemen KKP
Arah kebijakan :
Meningkatkan
eksplorasi sumber
daya alam
Jumlah Penerimaan
Negara Bukan Pajak
Sektor Energi dan
Sumber Daya Mineral (Rp
M)
110 86 100-105 105-110 110-115 120-125 125-130 125-130 Program Optimalisasi
penerimaan negara
dibidang pertambangan
APBD Prov,
APBD
Kab/Kota
ESDM Pengentasan Kemiskinan dan
Peretasan Ketertinggalan;
Pengembangan infrastruktur
strategis dan industrialisasi
270 373 769237
Arah Kebijakan :
meningkatkan nilai
tambah produk
peternakan
Jumlah unit pengolahan
hasil peternakan yang
direvitalisasi
3.486
Meningkatnya
pemanfaatan dan
pengelolaan sumber
daya alam bagi
pembangunan
Arah Kebijakan :
Meningkatkan
Produksi,
produktifitas, dan
mutu hasil
peternakan melalui
eksentensifikasi dan
intensifikasi
peternakan
Populasi Sapi Perah
((ekor)
8
3094 3255 3437
5.083
2 220 0 0 2
5.0833.380
Mewujudkan
pembangunan
kepariwisataan
yang tangguh dan
pengelolaan
sumber daya alam
serta lingkungan
yang berkeadilan
dan berkelanjutan
berbasis
keunggulan lokal
Program Pemenuhan
Pangan Asal Ternak dan
Agribisnis Peternakan
Rakyat
APBN Disnak Keswan
dan Kementan
2713 2077 2826 2925 3437c. Ungggas
1. Pengentasan Kemiskinan &
Peretasan Ketertinggalan
2. Penguatan Komoditas
Unggulan Agro-Maritim &
Hilirisasi
211
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN SUMBER
DANA
PROGRAM PRIORITASKONDISI AWAL TARGET KONDISI AKHIR PROGRAM OPD
PENANGGUNG
JAWAB
Arah kebijakan :
Mengurangi dampak
negatif pemanfaatan
mineral, batu bara
dan batuan
terhadap lingkungan
Persentase Luas Lahan
Reklamasi (%)
- 20% 40% 50% 60% 60% Program Pembinaan dan
Pengawasan Bidang
Pertambangan
APBD ESDM Pengembangan infrastruktur
strategis dan industrialisasi
Luas hutan yang dikelola
masyakat (ha)
- 31,535 49,990 72,847 83,192 95,322 107,452 107,452 Pengentasan kemiskinan dan
peretasan ketertinggalan
Jumlah bahan baku
industri hasil hutan (btg)
0 0 14 22 30 38 46 46 Penguatan komoditas
unggulan agromaritim dan
hilirisasi
Jumlah wisatawan
Mancanegara
952 1952 2955 3972 4995 6015 7243 7243
Jumlah Wisatawan
Nusantara
357,863 361,578 375,475 394,265 420,025 435,605 451,766 451,766
Persentase tingkat hunian
hotel
33 43 53 63 73 83 90 90
Rata- rata lama tinggal 1,9 2,1 2,3 2,5 2,7 2,9 3 3
Arah kebijakan :
Peningkatan kualitas
objek wisata
unggulan dan seni
budaya daerah
Jumlah obyek wisata
unggulan kabupaten/Kota
yang dikembangkan
0 0 10 10 10 10 10 10 Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata
APBD dan
APBN
Dinas Pariwisata Visit 2020 wonderful
Bengkulu
Indeks kualitas air - - 66 67 67 69 70 70
Indeks kualitas udara 71,33 71,06 70,79 70,53 69,2 67,87 66,54 65,21
Berkembangnya
Sektor Pariwisata
Strategi : Mengembangkan destinasi wisata unggulan
Meningkatnya
jumlah daerah yang
bersih dan tertata
Arah Kebijakan :
Peningkatan
pengembangan
pemasaran seni
budaya dan
pariwisata dalam
meningkatkan
kunjungan
wisatawan
Meningkatnya
pemanfaatan dan
pengelolaan sumber
daya alam bagi
pembangunan
Arah kebijakan :
Optimalisasi
pengelolaan sumber
daya hutan untuk
menciptakan nilai
tambah berbasis
masyarakat
Program Pemanfaatan
Potensi Sumber Daya Hutan
Menurunnya
Pencemaran
Lingkungan Arah kebijakan :
Peningkatan
pengendalian
pencemaran
lingkungan air dan
udara dengan
meningkatkan daya
dukung penahanan
laju kerusakan
lingkungan
Mewujudkan
pembangunan
kepariwisataan
yang tangguh dan
pengelolaan
sumber daya alam
serta lingkungan
yang berkeadilan
dan berkelanjutan
berbasis
keunggulan lokal
APBD Prov /
Kab
Dinas LHK Visit 2020 wonderful
Bengkulu
Program Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan
Strategi : Meningkatkan kebersihan dan penataan lingkungan perkotaan
APBD DAN
APBN
DishutLH
Program Pengembangan
Pemasaran Pariwisata
Dinas PariwisataAPBD PROV,
APBD
Kab/kota dan
APBN
Visit 2020 wonderful
Bengkulu
Strategi : Pengembangan objek wisata dan produk unggulan daerah yang terintegrasi
Strategi : Menurunkan beban pencemaran lingkungan
212
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN SUMBER
DANA
PROGRAM PRIORITASKONDISI AWAL TARGET KONDISI AKHIR PROGRAM OPD
PENANGGUNG
JAWAB
Arah kebijakan :
Meningkatkan
kebersihan dan
penataan lingkungan
perkotaan
Persentase kota sehat
adipura (%)
- - 20% 40% 60% 70% 80% 80% Program Pengembangan
kinerja pengelolaan
persampahan
APBD Prov /
Kab
Dinas LHK Visit 2020 wonderful
Bengkulu
1. Program pengurangan
risiko bencana
2. Program Pencegahan dan
Mitigasi Bencana
3. Program Peningkatan
Kesiapsiagaan Menghadapi
Bencana
4. Program Pemulihan
Dengan Segera Sarana Dan
Prasarana Vital
Arah kebijakan :
Pemulihan lahan
kritis
Persentase luas tutupan
lahan di luar kawasan
meningkat
3,06 3,11 3,16 3,21 3,26 3,31 3,36 3,36 Program Rehabilitasi Hutan
dan Lahan
APBD Prov Dinas LHK Visit 2020 wonderful
Bengkulu
Arah Kebijakan :
Meningkatkan
pengelolaan dan
pengembangan
sarana sumber daya
kemaritiman
Jumlah kawasan wisata
bahari yang
dikembangkan (kawasan)
0 0 0 1 1 1 1 4 Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata
APBD PROV,
APBN
DKP, Kemen
Pariwisata,
Kemen KKP
Visit 2020 Wonderful
Bengkulu
Jumlah Pelabuhan
Perikanan Yang
dikembangkan(unit) :
0 0 2 1 1 1 0 5 Program Pengembangan
Perikanan Tangkap
APBD DAN
APBN
DKP, Kemen KKP Pengembangan Infrastruktur
Strategis dan Industrialisasi
Persentase peningkatan
pelabuhan pengumpan
(%)
- - - - - 50 50 100 Program peningkatan
sarana dan prasarana
perhubungan
APBN/APBD
PROV
Dishub/Kemenh
ub
pengembangan infrastruktur
strategis dan industrialisasi
Pemberdayaan
Perempuan dan
Indeks pembangunan
gender (IPG)
91,02 91,52 92,02 92,52 93,02 93,52 94,02 94,02 Program Peningkatan Peran
Serta Kesetaraan Gender
dalam Pembangunan
Indeks Pemberdayaan
Gender (IDG)
68,76 69,26 69,76 70,26 73,06 73,56 73,86 73,86 Program Penguatan
Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender
dan Anak
Mewujudkan
pembangunan
kemaritiman yang
integratif dan
berdaya saing
5
Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas layanan
dasar bagi
perempuan dan
peningkatan peran
perempuan dalam
pembangunan
Arah Kebijakan :
Peningkatan
Pengarusutaman
Gender dalam
pembangunan
APBD Prov
6
Arah Kebijakan :
Pembangunan dan
peningkatan fungsi
pelabuhan
Meningkatnya
pembangunan
industri maritim dan
transportasi laut
yang integratif dan
berdaya saing
BPBD
Meningkatnya
jumlah daerah yang
bersih dan tertata
45-60 75-90
Meningkatnya
Penyelenggaraan
Penanggulangan
Bencana
Persentase desa tangguh
bencana
12,5Arah Kebijakan :
Meningkatkan peran
serta dunia usaha,
swasta dan
masyarakat dalam
Pra, Saat dan Pasca
Bencana
APBD
Provinsi/
APBD
Kab/Kota
12,5 - 30 60-75
Menurunnya luas
lahan kritis
30-45
Mewujudkan
pembangunan
kepariwisataan
yang tangguh dan
pengelolaan
sumber daya alam
serta lingkungan
yang berkeadilan
dan berkelanjutan
berbasis
keunggulan lokal
Visit 2020 wonderful
Bengkulu
PP dan PA Pengentasan kemiskinan dan
peretasan ketertinggalan
Strategi : Mempertahankan fungsi hutan
Strategi : Optimalisasi pendayagunaan dan pengendalian kemaritiman
Strategi : Meningkatkan peran dan akses perempuan dalam pembangunan
90-100
Strategi : Meningkatkan kesiapsiagaan, pengendalian dan pemulihan akibat bencana
90-100
213
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN SUMBER
DANA
PROGRAM PRIORITASKONDISI AWAL TARGET KONDISI AKHIR PROGRAM OPD
PENANGGUNG
JAWAB
Program keserasian
kebijakan peningkatan
kualitas Anak dan
Perempuan
Program Penguatan
Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender
dan Anak
Program Peningkatan
Kualitas Hidup dan
Perlindungan Perempuan
Program Peningkatan Peran
Serta Kesetaraan Gender
dalam Pembangunan
Jumlah anak yang
dilayani dan dilindungi di
dalam dan luar panti
(orang)
912 210 194 194 194 203 203 1,198 Program Pelayanan dan
Perlindungan Sosial Anak
APBD PROV Dinkesos
Jumlah kelompok usaha
pemuda produktif yang
dibina dan dikembangkan
(kelompok)
10 0 20 20 20 20 20 110 Program peningkatan upaya
penumbuhan
kewirausahaan dan
kecakapan hidup pemuda
APBD PROV,
APBD
KAB/KOTA,
APBN
DISPORA pengentasan kemiskinan dan
peretasan ketertinggalan
Jumlah Pemuda kader,
pemuda pelopor dan
pemuda wirausaha,
Pramuka tingkat Provinsi
(orang)
20,190 4,190 4,190 4,190 4,190 4,190 4,190 45,330 Program peningkatan peran
serta kepemudaan
APBD Prov/
APBN
DISPORA visit 2020 wonderful
bengkulu
Peringkat Prestasi
Olahraga Berskala
Nasionala. PON 32 32-20 - - - 20-10 20-10 20-10
b. POPNAS 32 - 32-20 - 20-10 - - 20-10
c. POMNAS 32 - 28-20 - 20-10 - 20-10 20-10
d. PORWIL 10 - - - 6 - 5 - 6 - 5 6 - 5
Meningkatnya
layanan
perlindungan
terhadap
perempuan dan
anak
Meningkatkan
layanan
perlindungan
kepada perempuan
dan anak korban
tindak kekerasan
Persentase kasus
kekerasan perempuan
dan anak yang
diselesaikan di DP3APPKB
(%)
80% 90% 100% 100% 100% 100%
6
Strategi : Melindungi perempuan dan anak dari tindak kekerasan
100%100% APBD PROV
7 Meningkatkan daya
saing Kepemudaan
dan Keolahragaan
Meningkatnya
kapasitas pemuda
sebagai agen
pembangunan dan
perubahan yang
bertanggung jawab,
berjiwa wirausaha
dan mandiri;
Arah kebijakan:
Peningkatan peran,
kompetensi
pemuda melalui pola
pengkaderan secara
terencana sistematis
dan berkelanjutan
Meningkatnya daya
saing dan prestasi
olahraga Arah Kebijakan:
Peningkatan
kompetensi dan
prestasi di bidang
olah raga
Strategi: Meningkatkan peran, potensi, prestasi pemuda dan olahraga
Strategi: Meningkatkan prestasi pemuda dan olahraga
DISPORAAPBD Prov/
APBD
Kab/Kota
visit 2020 wonderful
bengkulu
PP dan PA Pengentasan kemiskinan dan
peretasan ketertinggalan
Program Pembinaan
Olahraga Prestasi/ Program
Pemberdayaan dan
Pemasyarakatan Olahraga
214
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN SUMBER
DANA
PROGRAM PRIORITASKONDISI AWAL TARGET KONDISI AKHIR PROGRAM OPD
PENANGGUNG
JAWAB
Arah Kebijakan:
Pembangunan
Kawasan olahraga
terpadu berstandar
Internasional
Persentase
Pembangunan kawasan
Internasional Sport
Center di Provinsi
Bengkulu (BISC) (%)
0 0% 5%-25% 25-55% 55-90% 90-100 90-100 90-100 Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Olahraga
APBD Prov/
APBD
Kab/Kota
DISPORA
Arah Kebijakan :
Peningkatan
profesionalisme
pembina, pengelola
dan pelaksana
kegiatan
keolahragaan
Jumlah
Wasit/Pelatih/Juri
16 120 110 110 80 80 516 Program Pengembangan
Kebijakan dan Manajemen
Olahraga
APBD Prov/
APBD
Kab/Kota
DISPORA
Arah Kebijakan:
Menciptakan kondisi
yang kondusif dalam
kehidupan di
masyarakat
Rasio Stabilitas Kesatuan
Bangsa
0.57 0.58 0.6 0.63 0.65 0.7 0.73 0.73 Program pengembangan
wawasan kebangsaan
APBD
Provinsi/
APBD
Kab/Kota
Kesbangpol
Arah Kebijakan :
Meningkatkan
penerapan
Demokrasi dalam
kehidupan
bernegara
Indeks Demokrasi
Indonesia Prov. Bengkulu
73.60 74.00 75.00 75.40 76.00 76.50 77.00 77.00 Program Pendidikan Politik
Masyarakat
APBD
Provinsi/
APBD
Kab/Kota
Kesbangpol
8 Mewujudkan
Masyarakat
Bengkulu yang
Agamis, Berbudaya,
berkesadaran
wisata dan
Demokratis
Meningkatnya
kondisi dimana
prinsip-prinsip
keagamaan , Budaya
dan Demokratis
terintegrasikan
dengan baik dalam
kegiatan
pemerintahan dan
masyarakat
7 Meningkatkan daya
saing Kepemudaan
dan Keolahragaan
Meningkatnya daya
saing dan prestasi
olahraga
visit 2020 wonderful
bengkulu
visit 2020 wonderful
bengkulu
Strategi : Meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama, budaya dan demokrasi dalam masyarakat.
215
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
Kegiatan Prioritas Program Prioritas Prioritas Nasional
(2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
1 Urusan Wajib
1 01 Pendidikan
Program Pendidikan Anak Usia Dini Ya Pembangunan dan perbaikan
sarana & prasarana pendidikan dan
peningkatan pusat - pusat
Pembelajaran dan Pelatihan serta
meningkatkan minat baca
masyarakat
Angka partisipasti murni (APM) PAUD (%) Pemenuhan SNP Sarpras
Pendidikan
Peningkatan ketersediaan
sarana dan prasarana yang
berkualitas
Pendidikan
Ya Angka partisipasti murni (APM) SD (%) Pemenuhan SNP Sarpras
Pendidikan
Peningkatan ketersediaan
sarana dan prasarana yang
berkualitas
Pendidikan
Jumlah Desa Tertinggal yang belum
memiliki SD (Desa)
Pemenuhan SNP Sarpras
Pendidikan
Peningkatan ketersediaan
sarana dan prasarana yang
berkualitas
Pendidikan
Ya Angka partisipasti murni (APM) SLTP (%) Pemenuhan SNP Sarpras
Pendidikan
Peningkatan ketersediaan
sarana dan prasarana yang
berkualitas
Pendidikan
Jumlah SLTP yang dibangun Pemenuhan SNP Sarpras
Pendidikan
Peningkatan ketersediaan
sarana dan prasarana yang
berkualitas
Pendidikan
Program pendidikan non formal Ya Pembangunan dan perbaikan
sarana & prasarana pendidikan dan
peningkatan pusat - pusat
Pembelajaran dan Pelatihan serta
meningkatkan minat baca
masyarakat
Angka buta aksara (%) Pemenuhan SNP Sarpras
Pendidikan
Peningkatan ketersediaan
sarana dan prasarana yang
berkualitas
Pendidikan
Kode
(1)
Pembangunan dan perbaikan
sarana & prasarana pendidikan dan
peningkatan pusat - pusat
Pembelajaran dan Pelatihan serta
meningkatkan minat baca
masyarakat
Pembangunan dan perbaikan
sarana & prasarana pendidikan dan
peningkatan pusat - pusat
Pembelajaran dan Pelatihan serta
meningkatkan minat baca
masyarakat
TABEL 7.2. KESELARASAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
ProgramWajib Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan Tahun
Program wajar dikdas/Bantuan
Keuangan kepada kab/kota
RPJM NasionalIndikator Kinerja Daerah (outcome)Arah Kebijakan Daerah
Prioritas
Pembangunan
Daerah
(Y/T)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Pembangunan Daerah
216
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
Kegiatan Prioritas Program Prioritas Prioritas Nasional
(2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Kode
(1)
RPJM NasionalIndikator Kinerja Daerah (outcome)Arah Kebijakan Daerah
Prioritas
Pembangunan
Daerah
(Y/T)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Pembangunan Daerah
Program Peningkatan Mutu Pendidik
dan Tenaga Kependidikan
Ya Peningkatan Mutu pendidikan dan
Kompetensi Tenaga Pendidik
Persentase Guru SLTA yang berpendidikan
Minimal S1 (%)
Peningkatan Kapasitas SDM
Sekolah
Peningkatan dan penjaminan
mutu pendidikan
Pendidikan
Persentase Guru SLTA bersertifikasi (%) Peningkatan Kapasitas SDM
Sekolah
Peningkatan dan penjaminan
mutu pendidikan
Pendidikan
Program Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun
Ya Meningkatkan standar akreditasi
pendidikan
Persentase SD yang ter-akreditasi (%) Pemenuhan SNP Sarpras
Pendidikan
Peningkatan ketersediaan
sarana dan prasarana yang
berkualitas
Pendidikan
Program Pendidikan Dasar Sembilan
Tahun
Ya Meningkatkan standar akreditasi
pendidikan
Persentase SLTP yang ter-akreditasi (%) Pemenuhan SNP Sarpras
Pendidikan
Peningkatan ketersediaan
sarana dan prasarana yang
berkualitas
Pendidikan
Program pendidikan menengah Ya Meningkatkan standar akreditasi
pendidikan
Persentase SLTA yang ter-akreditasi (%) Pemenuhan SNP Sarpras
Pendidikan
Peningkatan ketersediaan
sarana dan prasarana yang
berkualitas
Pendidikan
Persentase Kompetensi Kejurusan SMK
yang ter-akreditasi (%)
Pemenuhan SNP Sarpras
Pendidikan
Peningkatan ketersediaan
sarana dan prasarana yang
berkualitas
Pendidikan
Jumlah SMK berbasis potensi unggulan
daerah yang dibangun (Unit)
Pemenuhan SNP Sarpras
Pendidikan
Peningkatan ketersediaan
sarana dan prasarana yang
berkualitas
Pendidikan
1 02 Kesehatan
Program Peningkatan Kesehatan Ibu,
Anak dan Reproduksi
Ya Meningkatkan kualitas kesehatan
ibu dan anak
Angka Kematian Bayi (AKB)/1000 kelahiran
hidup
Pembinaan Gizi ibu, bayi,
dan anak
Percepatan perbaikan gizi
masyarakat
Kesehatan
Angka Kematian Ibu (AKI) /100.000
kelahiran hidup
Pembinaan Gizi ibu, bayi,
dan anak
Percepatan perbaikan gizi
masyarakat
Kesehatan
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Ya Meningkatkan kualitas kesehatan
ibu dan anak
Persentase Gizi Buruk dan Gizi Kurang (%) Pembinaan Gizi ibu, bayi,
dan anak
Percepatan perbaikan gizi
masyarakat
Kesehatan
217
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
Kegiatan Prioritas Program Prioritas Prioritas Nasional
(2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Kode
(1)
RPJM NasionalIndikator Kinerja Daerah (outcome)Arah Kebijakan Daerah
Prioritas
Pembangunan
Daerah
(Y/T)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Pembangunan Daerah
Program Pencegahan dan
pengendalian Penyakit Menular
Ya Meningkatkan pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular
Jumlah Kab/Kota mencapai eliminasi
malaria (kab/kota)
Manajemen dan
pencegahan penyakit
Percepatan perbaikan gizi
masyarakat
Kesehatan
Angka kejadian DBD per 100.000
penduduk
Manajemen dan
pencegahan penyakit
Percepatan perbaikan gizi
masyarakat
Kesehatan
Program Pencegahan dan
pengendalian Penyakit Tidak Menular
Ya Meningkatkan pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular
Persentase Penderita Penyakit Hipertensi
Usia > 18 Th (%)
Manajemen dan
pencegahan penyakit
Percepatan perbaikan gizi
masyarakat
Kesehatan
Persentasi Penderita Penyakit Diabetes
Militus usia > 15 Th (%)
Manajemen dan
pencegahan penyakit
Percepatan perbaikan gizi
masyarakat
Kesehatan
Progrm Pengadaan Sarana dan
Prasarana Puskesmas dan Jaringannya
Ya Pemenuhuan kebutuhan
sumberdaya di setiap fasilitas
pelayanan kesehatan jaringannya
Jumlah Puskesmas yang Terakreditasi
(unit)
Penyediaan, Persebaran dan
Kualitas SDM Kesehatan
Peningkatan akses dan mutu
pelayanan kesehatan
Kesehatan
Program Pengadaan/peningkatan
sarana dan prasarana Rumah Sakit
Ya Jumlah Rumah Sakit yang ditingkatkat
kelas dari B ke A
Penyediaan, Persebaran dan
Kualitas SDM Kesehatan
Peningkatan akses dan mutu
pelayanan kesehatan
Kesehatan
Jumlah Rumah Sakit yang terakreditasi
(unit)
Penyediaan, Persebaran dan
Kualitas SDM Kesehatan
Peningkatan akses dan mutu
pelayanan kesehatan
Kesehatan
Program Pengadaaan Sarana dan
Prasarana Puskesmas dan Jaringannya
Ya Pemenuhuan kebutuhan
sumberdaya di setiap fasilitas
pelayanan kesehatan jaringannya
Jumlah Kecamatan yang belum memiliki
puskesmas (unit)
Penyediaan Fasilitas
Kesehatan Dasar dan
Rujukan yang Berkualitas
Peningkatan akses dan mutu
pelayanan kesehatan
Kesehatan
Program Jaminan Kesehatan Nasional Ya Pemenuhuan kebutuhan
sumberdaya di setiap fasilitas
pelayanan kesehatan jaringannya
Persentase masyarakat yang memiliki
jaminan kesehatan (%)
Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) / Kartu Indonesia
Sehat (KIS) dan Pembiayaan
Kesehatan
Peningkatan akses dan mutu
pelayanan kesehatan
Kesehatan
Program Pembangunan sarana
kesehatan/Bantuan keuangan kepada
kab/kota
Ya Meningkatkan akses dan
pemerataan layanan kesehatan di
daerah terpencil, perbatasan dan
kepulauan (DTPK)
Jumlah Desa Tertinggal yang belum
memiliki sarana kesehatan (desa)
Penyediaan Fasilitas
Kesehatan Dasar dan
Rujukan yang Berkualitas
Peningkatan akses dan mutu
pelayanan kesehatan
Kesehatan
Pemenuhuan kebutuhan
sumberdaya di setiap fasilitas
pelayanan kesehatan jaringannya
218
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
Kegiatan Prioritas Program Prioritas Prioritas Nasional
(2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Kode
(1)
RPJM NasionalIndikator Kinerja Daerah (outcome)Arah Kebijakan Daerah
Prioritas
Pembangunan
Daerah
(Y/T)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Pembangunan Daerah
Program kemitraan pelayanan
kesehatan
Ya Meningkatkan akses dan
pemerataan layanan kesehatan di
daerah terpencil, perbatasan dan
kepulauan (DTPK)
Jumlah Pelayanan kesehatan spesialistik di
DTPK (desa)
Penyediaan, Persebaran dan
Kualitas SDM Kesehatan
Peningkatan akses dan mutu
pelayanan kesehatan
Kesehatan
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan air Minum dan Air Limbah
Ya Peningkatan akses penduduk
terhadap sanitasi dan air bersih.
Persentase rumah tangga berakses air
bersih (%)
Lingkungan Sehat Penguatan promotif dan
preventif "Gerakan
Masyarakat Sehat"
Kesehatan
Persentase rumah tangga terlayani
pengolahan air limbah bersanitasi (%)
Lingkungan Sehat Penguatan promotif dan
preventif "Gerakan
Masyarakat Sehat"
Kesehatan
Persentase rumah tangga terlayani
pengolahan persampahan
Lingkungan Sehat Penguatan promotif dan
preventif "Gerakan
Masyarakat Sehat"
Kesehatan
1 03 Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang
Program Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan
Jaringan Pengairan lainnya
Ya Pembangunan, pengembangan dan
pemeliharaan infrastruktur
pertanian
Persentase Jaringan Irigasi Wewenang
Propinsi dalam kondisi Baik (%)
Rehabilitasi dan perluasan
jaringan irigasi, rehabilitasi
DAS hulu, pembangunan
waduk dan embung/Dam
parit
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan pangan
Program Pembangunan Jalan dan
Jembatan
Ya Pembangunan, pengembangan dan
pemeliharaan jalan dan jembatan
Persentase jalan Propinsi dalam kondisi
baik/sedang
Pembangunan, peningkatan
kapasitas dan pemeliharaan
jalan dan jembatan
Peningkatan aksesibilitas Daerah tertinggal
Jumlah desa tertinggal yang belum
dihotmix pada ruas jalan provinsi (desa)
Pembangunan, peningkatan
kapasitas dan pemeliharaan
jalan dan jembatan
Peningkatan aksesibilitas Daerah tertinggal
Jumlah ruas jalan konektivitas antar
provinsi (ruas)
Pembangunan, peningkatan
kapasitas dan pemeliharaan
jalan dan jembatan
Peningkatan aksesibilitas Daerah tertinggal
219
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
Kegiatan Prioritas Program Prioritas Prioritas Nasional
(2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Kode
(1)
RPJM NasionalIndikator Kinerja Daerah (outcome)Arah Kebijakan Daerah
Prioritas
Pembangunan
Daerah
(Y/T)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Pembangunan Daerah
Program rehabilitasi/Pemeliharaan
Jalan dan Jembatan
Ya Pembangunan, pengembangan dan
pemeliharaan jalan dan jembatan
Jumlah desa tertinggal yang belum
dihotmix pada ruas jalan provinsi (desa)
Pembangunan, peningkatan
kapasitas dan pemeliharaan
jalan dan jembatan
Peningkatan aksesibilitas Daerah tertinggal
Jumlah ruas jalan konektivitas antar
provinsi (ruas)
Pembangunan, peningkatan
kapasitas dan pemeliharaan
jalan dan jembatan
Peningkatan aksesibilitas Daerah tertinggal
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan air Minum dan Air Limbah
Ya Peningkatan akses penduduk
terhadap sanitasi dan air bersih.
Persentase rumah tangga berakses air
bersih (%)
Penyediaan Air Bersih dan
Sanitasi
Pemenuhan Pelayanan Dasar
Publik
Daerah tertinggal
Persentase rumah tangga terlayani
pengolahan air limbah bersanitasi (%)
Penyediaan Air Bersih dan
Sanitasi
Pemenuhan Pelayanan Dasar
Publik
Daerah tertinggal
Persentase rumah tangga terlayani
pengolahan persampahan
Penyediaan Air Bersih dan
Sanitasi
Pemenuhan Pelayanan Dasar
Publik
Daerah tertinggal
1 04 Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Program Pengembangan Perumahan Ya Pembangunan Infrastruktur
Perumahan dan Permukiman
Jumlah rumah layak huni yang dibangun
(unit)
Penyediaan Perumahan Baru
MBR
Fasilitas Penyediaan Hunian
Layak Baru
Perumahan dan
Permukiman
Program pengembangan infrastruktur
dasar perumahan dan permukiman
Ya Pembangunan Infrastruktur
Perumahan dan Permukiman
Jumlah jenis sarana prasarana di kawasan
perumahan dan permukiman yang
dibangun (Jenis)
Pengembangan Permukiman
(termasuk yang berbasis
komunikasi)
Fasilitasi Peningkatan Kualitas
Hunian dan Penataan Kawasan
Permukiman (termasuk
kawasan kumuh)
Perumahan dan
Permukiman
1 05 Sosial
Program Pemberdayaan Fakir Miskin,
Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) Lainnya
Ya Meningkatkan kualitas pelayanan
sosial masyarakat dan penyandang
kesejahteraan sosial.
Jumlah Kepala keluarga miskin yang
diberdayakan (KK)
Jaminan Sosial Pengurangan beban penduduk
miskin dan rentan
Antar Kelompok
Pendapatan
Program Penanganan Fakir Miskin Ya Meningkatkan kualitas pelayanan
sosial masyarakat dan penyandang
kesejahteraan sosial.
Jumlah Kepala keluarga miskin yang
diberdayakan (KK)
Jaminan Sosial Pengurangan beban penduduk
miskin dan rentan
Antar Kelompok
Pendapatan
220
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
Kegiatan Prioritas Program Prioritas Prioritas Nasional
(2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Kode
(1)
RPJM NasionalIndikator Kinerja Daerah (outcome)Arah Kebijakan Daerah
Prioritas
Pembangunan
Daerah
(Y/T)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Pembangunan Daerah
Program Pelayanan dan Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial
Ya Meningkatkan kualitas pelayanan
sosial masyarakat dan penyandang
kesejahteraan sosial.
Jumlah penyandang masalah
Kesejahteraan sosial yang dibina, direhab
dan dilayani (lansia/gedung/jenis/orang)
Jaminan Sosial Pengurangan beban penduduk
miskin dan rentan
Antar Kelompok
Pendapatan
Program Rehabilitasi Sosial Ya Meningkatkan kualitas pelayanan
sosial masyarakat dan penyandang
kesejahteraan sosial.
Jumlah penyandang masalah
Kesejahteraan sosial yang dibina, direhab
dan dilayani (lansia/gedung/jenis/orang)
Jaminan Sosial Pengurangan beban penduduk
miskin dan rentan
Antar Kelompok
Pendapatan
Program Pemberdayaan Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial
Ya Meningkatkan kualitas pelayanan
sosial masyarakat dan penyandang
kesejahteraan sosial.
Jumlah partisipasi masyarakat dalam
potensi dan sumber kesejahteraan sosial
(PSKS) (Orang/karang taruna/lembaga
kesejahteraan
sosial/PMS/TKSK/event/TMP)
Pendidikan dan pelatihan
kewirausahaan
Pengembangan kewirausahaan Antar Kelompok
Pendapatan
Program Pemberdayaan Sosial Ya Meningkatkan kualitas pelayanan
sosial masyarakat dan penyandang
kesejahteraan sosial.
Jumlah partisipasi masyarakat dalam
potensi dan sumber kesejahteraan sosial
(PSKS) (Orang/karang taruna/lembaga
kesejahteraan
sosial/PMS/TKSK/event/TMP)
Pendidikan dan pelatihan
kewirausahaan
Pengembangan kewirausahaan Antar Kelompok
Pendapatan
Program Bantuan dan Jaminan
Kesejahteraan Sosial
Ya Meningkatkan kualitas pelayanan
sosial masyarakat dan penyandang
kesejahteraan sosial.
Jumlah orang yang Menerima
Perlindungan dan Bantuan Jaminan Sosial
(orang/kk)
Bantuan Tunai Bersyarat
(PKH)
Pengurangan beban penduduk
miskin dan rentan
Antar Kelompok
Pendapatan
Program Perlindungan dan Jaminan
Sosial
Ya Meningkatkan kualitas pelayanan
sosial masyarakat dan penyandang
kesejahteraan sosial.
Jumlah orang yang Menerima
Perlindungan dan Bantuan Jaminan Sosial
(orang/kk)
Bantuan Tunai Bersyarat
(PKH)
Pengurangan beban penduduk
miskin dan rentan
Antar Kelompok
Pendapatan
2 Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
2 01 Tenaga Kerja
Program Peningkatan Kualitas dan
Produktifitas Tenaga Kerja
Ya Meningkatkan kesempatan dan
Kompetensi Tenaga Kerja melalui
pendidikan dan pelatihan yang
berorientasi pada pasar kerja.
jumlah tenaga kerja yang mendapatkan
pelatihan keterampilan / berbasis
kompetensi / Berbasis Masyarakat
Pendidikan dan pelatihan
kewirausahaan
Pengembangan kewirausahaan Antar Kelompok
Pendapatan
Jumlah tenaga kerja yang mendapat
sertifikat kompetensi (orang)
Pengembangan keahlian
tenaga kerja
Penciptaan lapangan kerja dan
keahlian tenaga kerja
Antar Kelompok
Pendapatan
221
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
Kegiatan Prioritas Program Prioritas Prioritas Nasional
(2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Kode
(1)
RPJM NasionalIndikator Kinerja Daerah (outcome)Arah Kebijakan Daerah
Prioritas
Pembangunan
Daerah
(Y/T)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Pembangunan Daerah
Program peningkatan kesempatan
kerja
Ya Jumlah masyarakat kurang mampu yang
mengikuti pelatihan kewirausahaan,
keterampilan dan keahlian dalam memulai
usaha (orang)
Pendidikan dan pelatihan
kewirausahaan
Pengembangan kewirausahaan Antar Kelompok
Pendapatan
Program Peningkatan Kualitas dan
Produktifitas Tenaga Kerja
Ya Meningkatkan kesempatan dan
Kompetensi Tenaga Kerja melalui
pendidikan dan pelatihan yang
berorientasi pada pasar kerja.
Jumlah pencari kerja yang ditempatkan Layanan informasi pasar
kerja
Penciptaan lapangan kerja dan
keahlian tenaga kerja
Antar Kelompok
Pendapatan
Program Peningkatan Kualitas dan
Produktifitas Tenaga Kerja
Ya Jumlah BLK yang ditingkatkan dari
tipe B ke A
Jumlah BLK yang ditingkatkan kelas B ke A
(unit)
Penyediaan Sarana
Prasarana dan Sistem
Pendukung Kegiatan
Ekonomi
Perkuatan Basis Perekonomian
Perdesaan
Antar Kelompok
Pendapatan
2 02 Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
Program keserasian kebijakan
peningkatan kualitas Anak dan
Perempuan
Ya Peningkatan Pengarusutaman
Gender dalam pembangunan
Indeks pembangunan gender (IPG) Pendidikan dan
pemberdayaan perempuan
serta anak usia dini
Percepatan perbaikan gizi
masyarakat
Kesehatan
Program Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Anak
Ya Peningkatan Pengarusutaman
Gender dalam pembangunan
Indeks pembangunan gender (IPG) Sistem Informasi
Manajemen dan Litbang
Kesehatan
Peningkatan akses dan mutu
pelayanan kesehatan
Kesehatan
Program Peningkatan Kualitas Hidup
dan Perlindungan Perempuan
Ya Peningkatan Pengarusutaman
Gender dalam pembangunan
Indeks pembangunan gender (IPG) Pendidikan dan
pemberdayaan perempuan
serta anak usia dini
Percepatan perbaikan gizi
masyarakat
Kesehatan
Program keserasian kebijakan
peningkatan kualitas anak dan
perempuan
Ya Peningkatan Pengarusutaman
Gender dalam pembangunan
Indeks pembangunan gender (IPG) Pendidikan dan
pemberdayaan perempuan
serta anak usia dini
Percepatan perbaikan gizi
masyarakat
Kesehatan
Program Peningkatan Peran Serta
Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan
Ya Peningkatan Pengarusutaman
Gender dalam pembangunan
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Pendidikan dan
pemberdayaan perempuan
serta anak usia dini
Percepatan perbaikan gizi
masyarakat
Kesehatan
222
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
Kegiatan Prioritas Program Prioritas Prioritas Nasional
(2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Kode
(1)
RPJM NasionalIndikator Kinerja Daerah (outcome)Arah Kebijakan Daerah
Prioritas
Pembangunan
Daerah
(Y/T)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Pembangunan Daerah
Program keserasian kebijakan
peningkatan kualitas Anak dan
Perempuan
Ya Meningkatkan layanan
perlindungan kepada perempuan
dan anak korban tindak kekerasan
Persentase kasus kekerasan perempuan
dan anak yang diselesaikan (%)
Penanganan kasus
kekerasan terhadap
perempuan dan anak
Penghormatan, perlindungan
dan pemenuhan hak atas
keadilan
Kepastian dan penegakan
hukum
Program Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Anak
Ya Meningkatkan layanan
perlindungan kepada perempuan
dan anak korban tindak kekerasan
Persentase kasus kekerasan perempuan
dan anak yang diselesaikan (%)
Penanganan kasus
kekerasan terhadap
perempuan dan anak
Penghormatan, perlindungan
dan pemenuhan hak atas
keadilan
Kepastian dan penegakan
hukum
Program Peningkatan Kualitas Hidup
dan Perlindungan Perempuan
Ya Meningkatkan layanan
perlindungan kepada perempuan
dan anak korban tindak kekerasan
Persentase kasus kekerasan perempuan
dan anak yang diselesaikan (%)
Penanganan kasus
kekerasan terhadap
perempuan dan anak
Penghormatan, perlindungan
dan pemenuhan hak atas
keadilan
Kepastian dan penegakan
hukum
Program Peningkatan Peran Serta
Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan
Ya Meningkatkan layanan
perlindungan kepada perempuan
dan anak korban tindak kekerasan
Persentase kasus kekerasan perempuan
dan anak yang diselesaikan (%)
Penanganan kasus
kekerasan terhadap
perempuan dan anak
Penghormatan, perlindungan
dan pemenuhan hak atas
keadilan
Kepastian dan penegakan
hukum
Program keserasian kebijakan
peningkatan kualitas Anak dan
Perempuan
Ya Meningkatkan layanan
perlindungan kepada perempuan
dan anak korban tindak kekerasan
Jumlah kasus kekerasan terhadap
perempuan dan anak yang dilayani dan di
lindungi
Penanganan kasus
kekerasan terhadap
perempuan dan anak
Penghormatan, perlindungan
dan pemenuhan hak atas
keadilan
Kepastian dan penegakan
hukum
2 03 Pangan
Kemandirian Pangan Ya Peningkatan produksi, produktifitas
dan mutu hasil pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Jumlah Desa Mandiri Pangan yang dibina
(Desa)
Peningkatan pengetahuan
dan keterampilan pertanian
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
Peningkatan produksi, produktifitas
dan mutu hasil pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Jumlah kawasan mandiri pangan yang
dikembangkan (Kawasan)
Pencetakan sawah baru dan
perluasan areal pangan lain
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
Peningkatan produksi, produktifitas
dan mutu hasil pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Jumlah Penumbuhan Desa Mandiri Pangan
(Desa)
Pencetakan sawah baru dan
perluasan areal pangan lain
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
223
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
Kegiatan Prioritas Program Prioritas Prioritas Nasional
(2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Kode
(1)
RPJM NasionalIndikator Kinerja Daerah (outcome)Arah Kebijakan Daerah
Prioritas
Pembangunan
Daerah
(Y/T)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Pembangunan Daerah
Program Pengembangan Sistem
Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan
Ya Peningkatan produksi, produktifitas
dan mutu hasil pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Jumlah gapoktan untuk pengembangan
packaging beras (gapoktan)
Peningkatan ketersediaan
pangan beragam, aman dan
bergizi
Peningkatan, mutu pangan,
kualitas konsumsi pangan dan
gizi masyarakat
Kedaulatan Pangan
2 05 Lingkungan Hidup
Program Pengendalian Pencemaran
dan Kerusakan Lingkungan
Ya Peningkatan pengendalian
pencemaran lingkungan air dan
udara dengan meningkatkan daya
dukung penahanan laju kerusakan
lingkungan
Indeks pengendalian pencemaran air Rehabilitasi kawasan
perdesaan yang tercemar
lingkungan, terkena dampak
bencana serta perubahan
iklim
Pengelolaan sumber daya alam
desa dan kawasan termasuk
kawasan transmigrasi dan
sumber daya hutan
Desa dan Kawasan
Perdesaan
Program Pengembangan Kinerja
pengolahan persampahan
Ya Meningkatkan kebersihan dan
penataan lingkungan perkotaan
Persentase kota sehat adipura (%) Penataan, pengelolaan dan
pemanfaatan ruang dan
kegiatan perkotaan yang
efisien dan berkeadilan
Pengelolaan sumber daya alam
desa dan kawasan termasuk
kawasan transmigrasi dan
sumber daya hutan
Desa dan Kawasan
Perdesaan
Program Rehabiltasi Hutan dan Lahan Ya Pemulihan lahan sangat kritis dan
kritis
Persentase luas tutupan lahan diluar
kawasan meningkat
Penataan, pengelolaan dan
pemanfaatan ruang dan
kegiatan perkotaan yang
efisien dan berkeadilan
Mengembangkan kota hijau
yang berketahanan iklim dan
bencana
Perkotaan
2 08 Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana
Program keluarga Berencana Ya Peningkatan akses dan pelayanan
KB yang merata dan berkualitas
Pertumbuhan Penduduk (%) Pelayanan KB Peningkatan pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi
Kesehatan
Program Pengembangan Pusat
Pelayanan Informasi dan Konseling
KRR
Ya Peningkatan akses dan pelayanan
KB yang merata dan berkualitas
Pertumbuhan Penduduk (%) Penguatan advokasi dan
komunikasi, informasi dan
edukasi (KIE) KB
Peningkatan pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi
Kesehatan
Program Keluarga Berencana Ya Peningkatan akses dan pelayanan
KB yang merata dan berkualitas
Persentase Rasio Akseptor KB Pelayanan KB Peningkatan pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi
Kesehatan
Program Pelayanan Kontrasepsi Ya Peningkatan akses dan pelayanan
KB yang merata dan berkualitas
Persentase Rasio Akseptor KB Pelayanan KB Peningkatan pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi
Kesehatan
224
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
Kegiatan Prioritas Program Prioritas Prioritas Nasional
(2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Kode
(1)
RPJM NasionalIndikator Kinerja Daerah (outcome)Arah Kebijakan Daerah
Prioritas
Pembangunan
Daerah
(Y/T)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Pembangunan Daerah
Program Kesehatan Reproduksi
Remaja
Ya Peningkatan intensitas layanan
kesehatan reproduksi bagi remaja
guna mencegah kelahiran di usia
remaja
Persentase remaja perempuan 15-19
tahun yang melahirkan (%)
Penguatan advokasi dan
komunikasi, informasi dan
edukasi (KIE) KB
Peningkatan pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi
Kesehatan
Program Pengembangan Pusat
Pelayanan Informasi dan Konseling
KRR
Ya Peningkatan intensitas layanan
kesehatan reproduksi bagi remaja
guna mencegah kelahiran di usia
remaja
Persentase remaja perempuan 15-19
tahun yang melahirkan (%)
Penguatan regulasi,
kelembagaan serta data dan
informasi
Peningkatan pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi
Kesehatan
2 10 Komunikasi dan Informatika
Program Pengembangan Komunikasi,
Informasi dan Media Massa
Ya Penerapan e- government dalam
pengelolaan pemerintahan
Jumlah desa yang belum terkoneksi oleh
jaringan TIK
Penyiapan teknologi
informasi dan komunikasi
serta akses internet desa
untuk interaksi masyarakat
desa serta antardesa
Pembangunan SDM,
pemberdayaan dan modal
sosial budaya masyarakat desa
termasuk di kawasan
transmigrasi
Desa dan kawasan
perdesaan
Program Pengembangan Komunikasi,
Informasi dan Media Massa
Ya Penerapan e- government dalam
pengelolaan pemerintahan
Jumlah objek wisata yang belum
terkoneksi oleh jaringan TIK
Penyiapan teknologi
informasi dan komunikasi
serta akses internet desa
untuk interaksi masyarakat
desa serta antardesa
Pembangunan SDM,
pemberdayaan dan modal
sosial budaya masyarakat desa
termasuk di kawasan
transmigrasi
Desa dan kawasan
perdesaan
Program Pengembangan Komunikasi,
Informasi dan Media Massa
Ya Peningkatan cakupan sarana
informasi dan komunikasi
masyarakat
Persentase Jangkauan daerah terakses
infrastruktur TIK (%)
Penyiapan teknologi
informasi dan komunikasi
serta akses internet desa
untuk interaksi masyarakat
desa serta antardesa
Pembangunan SDM,
pemberdayaan dan modal
sosial budaya masyarakat desa
termasuk di kawasan
transmigrasi
Desa dan kawasan
perdesaan
2 11 Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
225
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
Kegiatan Prioritas Program Prioritas Prioritas Nasional
(2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Kode
(1)
RPJM NasionalIndikator Kinerja Daerah (outcome)Arah Kebijakan Daerah
Prioritas
Pembangunan
Daerah
(Y/T)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Pembangunan Daerah
2 12 Penanaman Modal
Program Mengintemsifkan Pengaduan
Masyarakat
Ya Meningkatkan standar kualitas
pelayanan publik
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Pemerintah Provinsi Bengkulu pada
perizinan pelayanan terpadu
Pemantauan PTSP di Daerah Pengembangan Layanan
Perizinan Terpadu
Perbaikan Iklim Investasi
dan Iklim Usaha
Program Peningkatan Pelayanan Publik Ya Meningkatkan standar kualitas
pelayanan publik
Jumlah jenis perizinan/nonperizinan yang
dilayani (jenis)
Pengembangan Sistem
Perizinan Nasional
Pengembangan Layanan
Perizinan Terpadu
Perbaikan Iklim Investasi
dan Iklim Usaha
Program Penataaan Peraturan Per-
Undang-Undangan
Ya Meningkatkan standar kualitas
pelayanan publik
Jumlah jenis perizinan/nonperizinan yang
dilayani (jenis)
Pengembangan Sistem
Perizinan Nasional
Pengembangan Layanan
Perizinan Terpadu
Perbaikan Iklim Investasi
dan Iklim Usaha
Program Peningkatan Promosi dan
Kerjasama investasi
Ya Meningkatkan promosi investasi
dan memperbanyak sumber dan
jenis investasi
Nilai Investasi (Rp trilyun) Promosi Investasi Penumbuhan Populasi Industri Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
2 16 Kebudayaan
Program pengembangan nilai budaya Ya Peningkatan pengembangan
pemasaran seni budaya, cagar
budaya dan pariwisata dalam
meningkatkan kunjungan wisata
Jumlah cagar budaya yang dilestarikan Pengembangan Kapasitas
Lembaga Kemasyarakatan
Desa dan Lembaga Adat
dalam Kebudayaan dan
Kearifan Lokal
Pembangunan SDM,
pemberdayaan dan modal
sosial budaya masyarakat desa
termasuk di kawasan
transmigrasi
Desa dan Kawasan
Perdesaan
3 Urusan Pilihan
3 01 Kelautan dan Perikanan
Program Pengembangan Perikanan
tangkap
Ya Mengembangkan kawasan
kampung nelayan terpadu berbasis
agro maritim
Produksi Perikanan Tangkap (Ton) Pengadaan Sarana dan
Prasarana Pendukung
Produksi Kelautan dan
Perikanan
Industri Perikanan dan Hasil
Laut
Maritim dan Kelautan
Program Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Pesisir
Ya Mengembangkan kawasan
kampung nelayan terpadu berbasis
agro maritim
Jumlah kawasan kampung nelayan terpadu
yang dikembangkan (Kawasan)
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Pendukung
Produksi Kelautan dan
Perikanan
Industri Perikanan dan Hasil
Laut
Maritim dan Kelautan
Program Optimalisasi Pengelolaan dan
Pemasaran Produksi Perikanan
Ya Mengembangkan kawasan
kampung nelayan terpadu berbasis
agro maritim
Jumlah Unit Pengolahan Hasil Perikanan
(unit)
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Pendukung
Produksi Kelautan dan
Perikanan
Industri Perikanan dan Hasil
Laut
Maritim dan Kelautan
226
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
Kegiatan Prioritas Program Prioritas Prioritas Nasional
(2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Kode
(1)
RPJM NasionalIndikator Kinerja Daerah (outcome)Arah Kebijakan Daerah
Prioritas
Pembangunan
Daerah
(Y/T)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Pembangunan Daerah
3 02 Pariwisata
Ya Persentase tingkat hunian hotel (%) Promosi Produk Wisata Promosi Wisata Indonesia Pembangunan Pariwisata
Rata-rata lama tinggal (hari) Promosi Produk Wisata Promosi Wisata Indonesia Pembangunan Pariwisata
Jumlah wisatawan mancanegara (orang) Promosi Produk Wisata Promosi Wisata Indonesia Pembangunan Pariwisata
Jumlah wisatawan nusantara (orang) Promosi Produk Wisata Promosi Wisata Indonesia Pembangunan Pariwisata
Jumlah event yang terselenggara Promosi Produk Wisata Promosi Wisata Indonesia Pembangunan Pariwisata
3 03 Pertanian
Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan
Ya Pembangunan, pengembangan dan
pemeliharaan infrastruktur
pertanian
Panjang jalan usaha tani yang dibangun
(m)
Pembangunan sarana dan
prasarana serta perbaikan
regulasi perdagangan, retail
dan logistik pangan
Kelancaran distribusi pangan
dan akses pangan masyarakat
Kedaulatan Pangan
Panjang jalan usaha Tani yang
direhabilitasi (m)
Pembangunan sarana dan
prasarana serta perbaikan
regulasi perdagangan, retail
dan logistik pangan
Kelancaran distribusi pangan
dan akses pangan masyarakat
Kedaulatan Pangan
Panjang jalan sentra produksi yang di
bangun (m)
Pembangunan sarana dan
prasarana serta perbaikan
regulasi perdagangan, retail
dan logistik pangan
Kelancaran distribusi pangan
dan akses pangan masyarakat
Kedaulatan Pangan
Panjang Jalan sentra Produksi yang
ditingkatkan kualitasnya (M)
Pembangunan sarana dan
prasarana serta perbaikan
regulasi perdagangan, retail
dan logistik pangan
Kelancaran distribusi pangan
dan akses pangan masyarakat
Kedaulatan Pangan
Luas Jaringan irigasi usaha tani yang
diperbaiki/dibangun (Ha)
Rehabilitasi dan perluasan
jaringan irigasi, rehabilitasi
DAS hulu, pembangunan
waduk dan embung/Dam
parit
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
Pengembangan Pemasaran Pariwisata Peningkatan pengembangan
pemasaran seni budaya, cagar
budaya dan pariwisata dalam
meningkatkan kunjungan wisata
227
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
Kegiatan Prioritas Program Prioritas Prioritas Nasional
(2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Kode
(1)
RPJM NasionalIndikator Kinerja Daerah (outcome)Arah Kebijakan Daerah
Prioritas
Pembangunan
Daerah
(Y/T)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Pembangunan Daerah
Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan
Ya Peningkatan produksi, produktifitas
dan mutu hasil pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Cetak sawah baru (ha) Percetakan sawah baru dan
perluasan areal pangan lain
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
Program Penyediaan dan
pengembangan prasarana dan sarana
pertanian
Ya Peningkatan produksi, produktifitas
dan mutu hasil pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Cetak sawah baru (ha) Percetakan sawah baru dan
perluasan areal pangan lain
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
Produksi Tanaman Pangan
a. Padi
b. Jagung
c. Kedelai
Jumlah Desa Mandiri Benih yang dibangun
Ya Produksi Tanaman Pangan
a. Padi
b. Jagung
c. Kedelai
Jumlah Desa Mandiri Benih yang dibangun
Ya Produksi Tanaman Pangan
a. Padi
b. Jagung
c. Kedelai
Jumlah Desa Mandiri Benih yang dibangun
Produksi Tanaman Pangan
Ya a. Padi
b. Jagung
c. Kedelai
Jumlah Desa Mandiri Benih yang dibangun
Peningkatan produksi, produktifitas
dan mutu hasil pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Program Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Produksi
Program peningkatan produksi
pertanian / perkebunan
Peningkatan produksi, produktifitas
dan mutu hasil pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Peningkatan produksi, produktifitas
dan mutu hasil pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Peningkatan produksi, produktifitas
dan mutu hasil pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Program Peningkatan Teknologi,
Sarana dan Prasarana Pertanian
Program Penyediaan dan
Pengembangan Prasarana dan Sarana
Pertanian
Percetakan sawah baru dan
perluasan areal pangan lain
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
Percetakan sawah baru dan
perluasan areal pangan lain
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
Percetakan sawah baru dan
perluasan areal pangan lain
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
Percetakan sawah baru dan
perluasan areal pangan lain
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
228
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
Kegiatan Prioritas Program Prioritas Prioritas Nasional
(2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Kode
(1)
RPJM NasionalIndikator Kinerja Daerah (outcome)Arah Kebijakan Daerah
Prioritas
Pembangunan
Daerah
(Y/T)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Pembangunan Daerah
Ya Produksi Tanaman Pangan
a. Padi
b. Jagung
c. Kedelai
Jumlah Desa Mandiri Benih yang dibangun
Ya Produksi Tanaman Holtikultura
d.Cabe Merah
e. Bawang Merah
f- Jeruk
Jumlah Realisasi pengembangan tanaman
melinjo (Batang)
Ya Produksi Tanaman Holtikultura
d.Cabe Merah
e. Bawang Merah
f- Jeruk
Jumlah Realisasi pengembangan tanaman
melinjo (Batang)
Ya Produksi Tanaman Holtikultura
d.Cabe Merah
e. Bawang Merah
f- Jeruk
Jumlah Realisasi pengembangan tanaman
melinjo (Batang)
Ya Produksi Tanaman Holtikultura
d.Cabe Merah
e. Bawang Merah
f- Jeruk
Jumlah Realisasi pengembangan tanaman
melinjo (Batang)
Ya Produksi Tanaman Holtikultura
d.Cabe Merah
e. Bawang Merah
f- Jeruk
Jumlah Realisasi pengembangan tanaman
melinjo (Batang)
Program Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Produksi
Peningkatan produksi, produktifitas
dan mutu hasil pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Program Peningkatan Teknologi,
Sarana dan Prasarana Pertanian
Peningkatan produksi, produktifitas
dan mutu hasil pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Program Penyediaan dan
pengembangan prasarana dan sarana
pertanian
Peningkatan produksi, produktifitas
dan mutu hasil pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Program Peningkatan Produksi dan
Nilai Tambah Holtikultura
Peningkatan produksi, produktifitas
dan mutu hasil pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Program Peningkatan Produksi,
Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman
Pangan
Peningkatan produksi, produktifitas
dan mutu hasil pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Peningkatan produksi, produktifitas
dan mutu hasil pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan
Percetakan sawah baru dan
perluasan areal pangan lain
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
Percetakan sawah baru dan
perluasan areal pangan lain
Percetakan sawah baru dan
perluasan areal pangan lain
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
Percetakan sawah baru dan
perluasan areal pangan lain
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
Percetakan sawah baru dan
perluasan areal pangan lain
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
Percetakan sawah baru dan
perluasan areal pangan lain
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
229
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
Kegiatan Prioritas Program Prioritas Prioritas Nasional
(2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Kode
(1)
RPJM NasionalIndikator Kinerja Daerah (outcome)Arah Kebijakan Daerah
Prioritas
Pembangunan
Daerah
(Y/T)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Pembangunan Daerah
Ya Produksi Perkebunan unggulan (ton)
a. Kelapa Sawit
b.Karet
c. Kopi
d. Pala
Jumlah Bibit Pala yang tersalur ke petani
(batang)
Jumlah Bibit Kelapa Kopyor yang tersalur
ke petani (batang)
Jumlah Bibit Kelapa Pandan wangi yang
tersalur ke petani (batang)
Ya Produksi Perkebunan unggulan (ton)
a. Kelapa Sawit
b.Karet
c. Kopi
d. Pala
Jumlah Bibit Pala yang tersalur ke petani
(batang)
Jumlah Bibit Kelapa Kopyor yang tersalur
ke petani (batang)
Jumlah Bibit Kelapa Pandan wangi yang
tersalur ke petani (batang)
Ya Produksi Perkebunan unggulan (ton)
a. Kelapa Sawit
b.Karet
c. Kopi
d. Pala
Jumlah Bibit Pala yang tersalur ke petani
(batang)
Jumlah Bibit Kelapa Kopyor yang tersalur
ke petani (batang)
Jumlah Bibit Kelapa Pandan wangi yang
tersalur ke petani (batang)
Program peningkatan produksi
pertanian / perkebunan
Peningkatan produksi, produktifitas
dan mutu hasil pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Program Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Produksi
Peningkatan produksi, produktifitas
dan mutu hasil pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Program Peningkatan Teknologi,
Sarana dan Prasarana Pertanian
Peningkatan produksi, produktifitas
dan mutu hasil pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Percetakan sawah baru dan
perluasan areal pangan lain
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
Percetakan sawah baru dan
perluasan areal pangan lain
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
Percetakan sawah baru dan
perluasan areal pangan lain
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
230
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
Kegiatan Prioritas Program Prioritas Prioritas Nasional
(2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Kode
(1)
RPJM NasionalIndikator Kinerja Daerah (outcome)Arah Kebijakan Daerah
Prioritas
Pembangunan
Daerah
(Y/T)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Pembangunan Daerah
Ya Produksi Perkebunan unggulan (ton)
a. Kelapa Sawit
b.Karet
c. Kopi
d. Pala
Jumlah Bibit Pala yang tersalur ke petani
(batang)
Jumlah Bibit Kelapa Kopyor yang tersalur
ke petani (batang)
Jumlah Bibit Kelapa Pandan wangi yang
tersalur ke petani (batang)
Ya Produksi Perkebunan unggulan (ton)
a. Kelapa Sawit
b.Karet
c. Kopi
d. Pala
Jumlah Bibit Pala yang tersalur ke petani
(batang)
Jumlah Bibit Kelapa Kopyor yang tersalur
ke petani (batang)
Jumlah Bibit Kelapa Pandan wangi yang
tersalur ke petani (batang)
Ya Rasio Penyuluh terhadap Kelompok Tani Peningkatan pengetahuan
dan keterampilan pertanian
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
Jumlah Penyuluh Yang ditingkatkan
Kompetensinya
Ya Rasio Penyuluh terhadap Kelompok Tani Peningkatan pengetahuan
dan keterampilan pertanian
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
Jumlah Penyuluh Yang ditingkatkan
Kompetensinya
Program Peningkatan Penyuluhan dan
Pelatihan Pertanian
Program Peningkatan Produksi
Komoditas Perkebunan Berkelanjutan
Peningkatan produksi, produktifitas
dan mutu hasil pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Program Program Pemberdayaan
Penyuluh Pertanian/Perkebunan
Lapangan
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas penyuluh
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas penyuluh
Program Penyediaan dan
pengembangan prasarana dan sarana
pertanian
Peningkatan produksi, produktifitas
dan mutu hasil pertanian melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi
pertanian dan perkebunan
Percetakan sawah baru dan
perluasan areal pangan lain
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
Percetakan sawah baru dan
perluasan areal pangan lain
Peningkatan produksi padi dan
pangan lain
Kedaulatan Pangan
231
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
Kegiatan Prioritas Program Prioritas Prioritas Nasional
(2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Kode
(1)
RPJM NasionalIndikator Kinerja Daerah (outcome)Arah Kebijakan Daerah
Prioritas
Pembangunan
Daerah
(Y/T)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Pembangunan Daerah
3 07 Perindustrian
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan keunggulan
kompetitif UKM
Ya Meningkatkan kapasitas teknis dan
peralatan UKM dan IKM
Jumlah IKM/UKM yang mendapatkan
pelatihan, sosialisasi, bimbingan teknis dan
pendampingan
Pertumbuhan IKM Penumbuhan Populasi Industri Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
Program Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor
Ya Meningkatkan kapasitas teknis dan
peralatan UKM dan IKM
Jumlah IKM/UKM yang mendapatkan
pelatihan, sosialisasi, bimbingan teknis dan
pendampingan
Pertumbuhan IKM Penumbuhan Populasi Industri Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
Program Pengembangan sentra-sentra
industri potensial
Ya Meningkatkan kapasitas teknis dan
peralatan UKM dan IKM
Jumlah IKM/UKM yang mendapatkan
pelatihan, sosialisasi, bimbingan teknis dan
pendampingan
Pertumbuhan IKM Penumbuhan Populasi Industri Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
Program Penumbuhan dan
Pengembangan IKM
Ya Meningkatkan kapasitas teknis dan
peralatan UKM dan IKM
Jumlah IKM/UKM yang mendapatkan
pelatihan, sosialisasi, bimbingan teknis dan
pendampingan
Pertumbuhan IKM Penumbuhan Populasi Industri Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
Program Peningkatan Perdagangan
Luar Negeri
Ya Meningkatkan kapasitas teknis dan
peralatan UKM dan IKM
Jumlah IKM/UKM yang mendapatkan
pelatihan, sosialisasi, bimbingan teknis dan
pendampingan
Pertumbuhan IKM Penumbuhan Populasi Industri Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
Program Pengembangan sentra-sentra
industri potensial
Ya Meningkatkan kapasitas teknis dan
peralatan UKM dan IKM
Jumlah IKM yang mendapatkan bantuan
peralatan
Pertumbuhan IKM Penumbuhan Populasi Industri Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
Program Pengembangan Industri Kecil
dan Menengah (IKM)
Ya Meningkatkan kapasitas teknis dan
peralatan UKM dan IKM
Jumlah IKM yang mendapatkan bantuan
peralatan
Pertumbuhan IKM Penumbuhan Populasi Industri Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan keunggulan
kompetitif UKM
Ya Meningkatkan kapasitas teknis dan
peralatan UKM dan IKM
Jumlah IKM yang mendapatkan bantuan
peralatan
Pertumbuhan IKM Penumbuhan Populasi Industri Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
232
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
Kegiatan Prioritas Program Prioritas Prioritas Nasional
(2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Kode
(1)
RPJM NasionalIndikator Kinerja Daerah (outcome)Arah Kebijakan Daerah
Prioritas
Pembangunan
Daerah
(Y/T)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Pembangunan Daerah
Program Penumbuhan dan
Pengembangan IKM
Ya Meningkatkan kapasitas teknis dan
peralatan UKM dan IKM
Jumlah IKM yang mendapatkan bantuan
peralatan
Pertumbuhan IKM Penumbuhan Populasi Industri Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
Program Peningkatan Efisiensi
Perdagangan Dalam Negeri
Ya Meningkatkan kapasitas teknis dan
peralatan UKM dan IKM
Jumlah IKM yang mendapatkan bantuan
peralatan
Pertumbuhan IKM Penumbuhan Populasi Industri Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan keunggulan
kompetitif UKM
Ya Memfasilitasi UKM/IKM dalam
memasarkan produk melalui
kegiatan expo/pameran
Jumlah pelaku usaha, UKM/IKM yang
mengikuti kegiatan expo/pameran
Akses ke Pasar Penguatan Pertumbuhan
Ekonomi Kreatif
Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
Program Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor
Ya Memfasilitasi UKM/IKM dalam
memasarkan produk melalui
kegiatan expo/pameran
Jumlah pelaku usaha, UKM/IKM yang
mengikuti kegiatan expo/pameran
Akses ke Pasar Penguatan Pertumbuhan
Ekonomi Kreatif
Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
Program Pengembangan sentra-sentra
industri potensial
YaMemfasilitasi UKM/IKM dalam
memasarkan produk melalui
kegiatan expo/pameran
Jumlah pelaku usaha, UKM/IKM yang
mengikuti kegiatan expo/pameran
Akses ke Pasar Penguatan Pertumbuhan
Ekonomi Kreatif
Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
Program Pengembangan Industri Kecil
dan Menengah
YaMemfasilitasi UKM/IKM dalam
memasarkan produk melalui
kegiatan expo/pameran
Jumlah pelaku usaha, UKM/IKM yang
mengikuti kegiatan expo/pameran
Akses ke Pasar Penguatan Pertumbuhan
Ekonomi Kreatif
Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
Program Pengembangan Perdagangan
Dalam Negeri
YaMemfasilitasi UKM/IKM dalam
memasarkan produk melalui
kegiatan expo/pameran
Jumlah pelaku usaha, UKM/IKM yang
mengikuti kegiatan expo/pameran
Akses ke Pasar Penguatan Pertumbuhan
Ekonomi Kreatif
Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
Program Pengembangan Perdagangan
Luar Negeri
YaMemfasilitasi UKM/IKM dalam
memasarkan produk melalui
kegiatan expo/pameran
Jumlah pelaku usaha, UKM/IKM yang
mengikuti kegiatan expo/pameran
Akses ke Pasar Penguatan Pertumbuhan
Ekonomi Kreatif
Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
Program Peningkatan Efisiensi
Perdagangan Dalam Negeri
Ya Mengembangkan sarana
perdagangan rakyat
Jumlah Pasar Tradisional yang dibangun
dan direvitalisasi
Ketersediaan Infrastruktur
Dasar
Pengembangan Kawasan
Industri / KEK
Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
233
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
Kegiatan Prioritas Program Prioritas Prioritas Nasional
(2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Kode
(1)
RPJM NasionalIndikator Kinerja Daerah (outcome)Arah Kebijakan Daerah
Prioritas
Pembangunan
Daerah
(Y/T)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Pembangunan Daerah
Program Pengembangan Perdagangan
Dalam Negeri
Ya Mengembangkan sarana
perdagangan rakyat
Jumlah Pasar Tradisional yang dibangun
dan direvitalisasi
Ketersediaan Infrastruktur
Dasar
Pengembangan Kawasan
Industri / KEK
Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
Program Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor
Ya Mengembangkan industri berbasis
sumber daya lokal
Jumlah kabupaten yang dikembangkan
sentra industrinya (sentra)
Promosi Investasi Penumbuhan Populasi Industri Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
Program Pengembangan sentra-sentra
industri potensial
Ya Mengembangkan industri berbasis
sumber daya lokal
Jumlah kabupaten yang dikembangkan
sentra industrinya (sentra)
Pertumbuhan IKM Penumbuhan Populasi Industri Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
Program Penataan struktur Industri Ya Mengembangkan industri berbasis
sumber daya lokal
Jumlah kabupaten yang dikembangkan
sentra industrinya (sentra)
Penyediaan Lahan Kawasan
Industri
Pengembangan Kawasan
Industri /KEK
Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
Prgram Pengembangan Produksi Agro Ya Mengembangkan industri berbasis
sumber daya lokal
Jumlah kabupaten yang dikembangkan
sentra industrinya (sentra)
Pertumbuhan IKM Penumbuhan Populasi Industri Percepatan pertumbuhan
Industri dan Kawasan
Ekonomi (KEK)
4 Urusan Dasar Penunjang
4 01 Administrasi Pemerintahan
Program Peningkatan Akuntabilitas
Kinerja
Ya Optimalisasi penerapan sistem Nilai Evaluasi SAKIP Pemerintah Provinsi Peningkatan akuntabilitas
keuangan dan kinerja
Peningkatan disiplin dan
pengawasan kinerja dan
administrasi keuangan
Repormasi Birokrasi
4 02 Pengawasan
Jumlah kasus dan temuan (Kasus dan
Temuan)
Pengawasan yang
independen dan profesional
Peningkatan disiplin dan
pengawasan kinerja dan
administrasi keuangan
Repormasi Birokrasi
Persentase kasus dan temuan yang
diselesaikan (%)
Pengawasan yang
independen dan profesional
Peningkatan disiplin dan
pengawasan kinerja dan
administrasi keuangan
Repormasi Birokrasi
Tingkat/Level Maturitas Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
Tingkat Kapabilitas Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP)
Peningkatan akuntabilitas
keuangan dan kinerja
Peningkatan disiplin dan
pengawasan kinerja dan
administrasi keuangan
Repormasi Birokrasi
Program peningkatan sistem
pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH
Penguatan sistem pengendalian
internal
Ya
234
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
Kegiatan Prioritas Program Prioritas Prioritas Nasional
(2) (3) (4) (5) (7) (8) (9)
Kode
(1)
RPJM NasionalIndikator Kinerja Daerah (outcome)Arah Kebijakan Daerah
Prioritas
Pembangunan
Daerah
(Y/T)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Pembangunan Daerah
Program Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan KDH
Ya Optimalisasi penerapan sistem
akuntabilitas kinerja
Jumlah SKPD Provinsi yang memperoleh
nilai SAKIP minimal BB (SKPD)
Peningkatan akuntabilitas
keuangan dan kinerja
Peningkatan disiplin dan
pengawasan kinerja dan
administrasi keuangan
Repormasi Birokrasi
Program Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan KDH
Ya Optimalisasi pelaksanaan reformasi
birokrasi
Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi
Peningkatan akuntabilitas
keuangan dan kinerja
Peningkatan disiplin dan
pengawasan kinerja dan
administrasi keuangan
Repormasi Birokrasi
4 04 Keuangan
Program Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah
Ya Optimalisasi pengelolaan keuangan
dan aset daerah
Opini atas laporan keuangan Pemerintah
Provinsi
Peningkatan akuntabilitas
keuangan dan kinerja
Peningkatan disiplin dan
pengawasan kinerja dan
administrasi keuangan
Repormasi Birokrasi
4 04 Kepegawaian
Persentase penempatan pejabat ASN
Pemerintah Provinsi berdasarkan
kualifikasi pendidikan (%) :
Penerapan Manajemen ASN Pelaksanaan Rooad Map
Repormasi Birokrasi 2015-
2019
Repormasi Birokrasi
Eselon II
Eselon III
Eselon IV
Program Pembinaan dan
Pengembangan Aparatur
Ya Penempatan dan distribusi ASN
sesuai dengan kualifikasi pendidikan
dan kebutuhan
Persentase SKPD Provinsi yang memiliki
jumlah ASN sesuai dengan kebutuhan (%)
Penerapan Manajemen ASN Pelaksanaan Rooad Map
Repormasi Birokrasi 2015-
2019
Repormasi Birokrasi
Program Pembinaan dan
Pengembangan Aparatur
Ya Meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan aparatur berbasis
kompetensi
Persentase pejabat struktural Pemprov
yang telah mengikuti diklat kepemimpinan
(%) :
Penerapan Manajemen ASN Pelaksanaan Rooad Map
Repormasi Birokrasi 2015-
2019
Repormasi Birokrasi
- Eselon II
- Eselon III
- Eselon IV
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Jumlah ASN yang mengikuti diklat formal
(orang) :
Penerapan Manajemen ASN Repormasi Birokrasi
- Spesialis kedokteran
- S.2
- S.3
Pelaksanaan Rooad Map
Repormasi Birokrasi 2015-
2019
Ya Meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan aparatur berbasis
kompetensi
Penempatan dan distribusi ASN
sesuai dengan kualifikasi pendidikan
dan kebutuhan
Program Pembinaan dan
Pengembangan Aparatur
Ya
235
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
236
BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI
KEBUTUHAN PENDANAAN
Indikasi rencana program prioritas Provinsi Bengkulu, berisi program-program prioritas baik untuk
mencapai visi dan misi pembangunan jangka menengah daerah maupun untuk pemenuhan
layanan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan
daerah. Adapun pagu indikatif sebagai wujud kebutuhan pendanaan adalah jumlah dana yang
tersedia untuk penyusunan program prioritas kegiatan tahunan.
Program-program prioritas yang telah disertai kebutuhan pendanaan atau pagu indikatif
selanjutnya dijadikan sebagai acuan bagi OPD dalam penyusunan Rencana Strategis OPD,
termasuk dalam menjabarkannya ke dalam kegiatan prioritas beserta kebutuhan pendanaannya.
Pada akhirnya, keseluruhan rangkaian perencanaan pembangunan daerah bermuara pada
penentuan program prioritas yang selanjutnya harus diterjemahkan oleh tiap-tiap OPD ke dalam
kegiatan prioritas. Perencanaan program prioritas dalam dokumen RPJMD ini dirumuskan
dengan seksama mengingat pentingnya makna program prioritas bagi rujukan utama dalam
pelaksanaan perencanaan tiap tahun kedalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Provinsi Bengkulu.
2016 2017 2018 2019 2020 2021 TOTAL
(Rp. 000) (Rp. 000) (Rp. 000) (Rp. 000) (Rp. 000) (Rp. 000) (Rp. 000)
TOTAL 1,097,898,855 1,716,658,088 2,052,117,077 2,308,730,616 2,601,438,662 3,217,026,960 12,993,870,258
I. Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar
1 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 82,291,185 225,062,553 287,004,943 296,067,195 310,153,195 318,364,195 1,518,943,267
2 Dinas Kesehatan 52,834,363 22,554,712 49,844,262 52,183,485 61,680,000 66,048,000 305,144,822
3 RSUD M. Yunus 151,761,799 226,407,016 222,453,590 236,630,483 271,396,967 322,032,558 1,430,682,413
4 RSJK Soeprapto 25,151,448 25,836,258 25,570,000 24,000,000 30,000,000 40,000,000 170,557,706
5 Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang 312,232,140 687,595,446 739,642,503 925,535,710 1,078,067,923 1,486,270,175 5,229,343,898
6 Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan 5,116,258 20,090,000 22,755,000 51,765,000 72,350,000 172,076,258
7 Satpol PP 10,990,154 8,505,621 8,225,622 9,173,184 9,538,002 10,398,302 56,830,885
8 Badan Kesbangpol 10,023,909 10,618,805 7,157,886 7,394,070 7,767,951 8,501,754 51,464,375
9 Dinas Kesejahteraan Sosial 19,829,437 22,762,897 27,645,083 29,816,415 31,285,121 33,813,694 165,152,646
II. Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar
10 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 3,496,309 5,716,209 9,405,100 13,033,900 25,000,000 35,000,000 91,651,518
11 Dinas PPPA dan KB 6,374,866 6,349,982 12,387,551 13,501,068 15,239,943 15,813,797 69,667,206
12 Dinas Ketahanan Pangan 10,743,936 6,529,699 7,680,920 11,408,500 20,000,000 35,000,000 91,363,055
13 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan 24,095,088 10,994,356 12,287,944 13,704,156 16,483,856 17,444,556 95,009,956
14 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 6,590,624 9,559,818 16,030,583 24,057,935 29,766,000 35,206,000 121,210,961
15 Dinas Perhubungan 9,188,244 13,630,290 47,181,524 36,087,760 52,123,760 60,123,760 218,335,338
16 Dinas Komunikasi, Informatika & Statistik 15,749,513 22,050,000 19,920,000 19,170,000 19,820,000 96,709,513
17 Dinas Koperasi dan UKM 7,121,544 12,575,450 14,394,495 15,000,000 20,000,000 69,091,489
18 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 11,768,795 8,550,669 16,202,496 20,969,369 21,262,117 36,268,271 115,021,718
19 Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu 5,807,300 5,173,971 9,095,162 8,873,427 9,258,439 9,360,990 47,569,289
20 Dinas Pemuda dan Olahraga 18,244,025 24,232,565 39,868,740 32,078,740 20,872,340 20,632,340 155,928,750
21 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 5,050,596 3,805,541 13,726,062 10,608,434 10,768,830 8,942,830 52,902,293
22 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 3,733,848 9,721,921 5,556,022 5,863,125 6,251,457 31,126,373
NO SKPD
REKAPITULASI INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
TABEL 8.1
237
2016 2017 2018 2019 2020 2021 TOTAL
(Rp. 000) (Rp. 000) (Rp. 000) (Rp. 000) (Rp. 000) (Rp. 000) (Rp. 000)
NO SKPD
III. Urusan Pemerintahan Pilihan
23 Dinas Kelautan Perikanan 18,963,218 19,760,285 19,775,782 29,214,800 40,000,000 50,000,000 177,714,085
24 Dinas Pariwisata 5,464,966 15,754,181 22,241,800 19,163,400 30,000,000 35,000,000 127,624,347
25 Dinas Tanaman Pangan, Holtikutura dan Perkebunan 51,592,944 24,592,978 36,093,619 43,284,636 48,411,071 53,414,665 257,389,913
26 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 21,560,683 24,426,307 29,864,305 53,738,232 55,000,000 60,000,000 244,589,526
27 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral 3,669,565 4,564,281 12,450,000 10,646,000 7,900,000 10,104,000 49,333,846
IV. Fungsi Lain Sesuai Sengan Peraturan Perundang-Undangan
28 Bappeda 14,208,367 14,225,787 25,595,820 20,330,320 17,387,750 18,557,000 110,305,044
29 Badan Pengelolaan Keuangan Daerah 22,443,304 29,165,470 35,481,988 31,475,296 29,075,043 31,657,931 179,299,032
30 Badan Kepegawaian Daerah 5,774,573 5,379,890 10,435,153 10,162,201 11,493,892 12,961,791 56,207,500
31 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia 13,627,849 16,297,397 21,561,332 20,291,980 22,397,980 20,055,780 114,232,318
32 Inspektorat 8,177,361 12,733,746 20,547,324 22,149,079 25,461,592 26,935,634 116,004,736
Biro Organisasi 3,804,180 2,775,000 8,110,000 8,675,000 8,850,000 8,850,000 41,064,180
Biro Adm. Pembangunan 3,694,916 4,600,380 5,561,490 6,147,340 5,732,340 5,747,340 31,483,806
Biro Adm. Perekonomian dan SDA 6,644,790 3,726,534 3,971,596 4,630,400 4,860,400 5,329,000 29,162,719
Biro Adm. Pemerintahan & Kesra 14,085,625 15,622,050 16,355,000 18,030,000 19,840,000 21,390,000 105,322,675
Biro Hukum 3,891,248 4,938,204 6,335,000 7,921,200 8,743,880 9,300,000 41,129,532
KDH/WKDH, Setda, Biro Umum dan Humas Protokol 63,474,776 70,686,688 77,711,367 84,278,359 53,926,659 59,319,325 409,397,173
34 Badan Penghubung 6,595,478 4,568,626 7,396,866 5,876,648 6,578,515 7,404,195 38,420,328
35 Sekretariat DPRD 58,098,471 82,274,634 67,961,293 74,716,377 82,146,970 90,320,620 455,518,365
36 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 5,652,324 4,958,080 8,820,000 10,250,000 11,170,000 13,037,000 53,887,404
238
Kinerja Kinerja Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Jumlah Jenis Pelayanan Administrasi
Perkantoran yang dilaksanakan
Jenis 17 17 3,042,268 17 14,354,173 22 27,584,970 22 29,805,970 22 27,584,970 22 29,805,970 102 132,178,321
Dikbud
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Jumlah Sarana Prasaran perkantoran
yang dibangun/direhab/dipelihara
Unit 106 106 1,964,535 55 863,275 52 5,650,000 35 4,050,000 35 5,850,000 35 4,250,000 318 22,627,810
Dikbud
Jumlah Pakaian Dinas yang diadakan Set
Jumlah Guru Yang Naik Pangkat dan gaji Guru 3000 50,000 50,000
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Jumlah Dokumen perencanaan,
Penganggaran dan Pelaporan yang
disusun
Dokumen 10 10 297,750 10 50,000 10 200,000 10 400,000 10 400,000 10 400,000 60 1,747,750
Dikbud
Angka partisipasti murni (APM) (%) SLTA % 64.61 69.61% 74.61% 79.61% 84.61% 90.00% 100% 100%Dikbud
Jumlah Kecamatan yang belum memiliki
SMA/SMK
Kecamatan 18 18 17 14 10 5 0 0Dikbud
Persentase SLTA yang ter-akreditasi % 90.6 92 99 100 100 100 100 100Dikbud
Jumlah SMK berbasis potensi unggulan
daerah yang dibangun
Sekolah 0 0 1 1 1 1 1 5Dikbud
Persentase Guru SLTA yang
berpendidikan Minimal S1 (%)
% 0 96,8 97.6 98.4 99.2 99.6 100 100Dikbud
Persentase Guru SLTA bersertifikasi (%) % 38.70 50,96 63.22 75.48 87.74 95 100 100
Persentase SLTA yang ter-akreditasi % 90.6 92 99 100 100 100 100 100Dikbud
Angka Buta Aksara % 2.20 1,76 1.32 0.88 0.44 0.22 0.11 0.11 Dikbud
Program Pendidikan Luar Biasa Angka partisipasti murni (APM) (%) SLTA % 64.61 69.61% 22,396,310 74.61% 9,566,360 79.61% 13,375,000 84.61% 8,375,000 90 10,375,000 100 10,875,000 100 74,962,670Dikbud
jumlah wisatawan mencanegara Orang 952 1952 2,955 3972 4995 6015 7243 7243 Dikbud
jumlah wisatawan nusantara Orang 357,863 361,578 375,475 394,265 420,025 435,605 451,766 451,766 Dikbud
jumlah wisatawan mencanegara Orang 952 1952 2,955 3972 4995 6015 7243 7243Dikbud
jumlah wisatawan nusantara Orang 357,863 361,578 375,475 394,265 420,025 435,605 451,766 451,766 Dikbud
jumlah wisatawan mencanegara Orang 952 1952 2,955 3972 4995 6015 7243 7243Dikbud
jumlah wisatawan nusantara Orang 357,863 361,578 375,475 394,265 420,025 435,605 451,766 451,766 Dikbud
Program Bos Prosentase Capaian Pelaksanaan
Kegiatan dana BOS
% 100 94,513,000 100 100,000,000 100 105,000,000 100 110,000,000 100 115,000,000 100 524,513,000Dikbud
Pengentasan Kemiskinan dan
Peretasan Ketertinggalan
82,291,185 225,062,553 287,004,943 296,067,195 310,153,195 318,364,195 1,518,943,267T O T A L (Rp.000,-)
Visit 2020 Wonderfull Bengkulu
Visit 2020 Wonderful Bengkulu
Urusan Pemerintahan Wajib yang Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Pendidikan
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur Dikbud
1. Pengentasan Kemiskinan dan
Peretasan Ketertinggalan; 2.
Penguatan Komoditas
Unggulan Agro- Maritim dan
Hilirisasi
Pengentasan Kemiskinan dan
Peretasan Ketertinggalan, Visit
2020 Wonderfull Bengkulu
35,391,924 29,123,545 55,489,225 62,107,225 64,914,225 66,354,225
Program PrioritasTahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Tabel 8.2 INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bidang Urusan Pemerintahan
dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
Data Capaian Pada Tahun Awal
Perencanaan Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja pada akhir
Tahun Periode RPJMD
OPD
Penanggung
Jawab
313,380,369
1,649,860 829,448 4,255,000 4,255,000 4,255,000 4,255,000 19,499,308
80,000,000 400,213,798
Program Pengelolaan Keragaman
Budaya
Program Pengelolaan Kekayaan
Budaya
17,548,538 73,988,512 73,676,748 75,000,000 80,000,000
Program Pengembangan Nilai
Budaya
3,899,000 3,499,000 4,249,000 15,621,300
3,075,000 949,500
Program Pendidikan Menengah
Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Program Manajemen Pelayanan
Pendidikan
475,300 3,499,000
Visit 2020 Wonderful Bengkulu
13,049,5002,975,000 3,075,000 2,975,000
1,099,440299,440 200,000 200,000 200,000 200,000
239
2015 2016 Rp. Target Rp.000 Target Rp.000 Target Rp.000 Target Rp.000 Target Rp.000 Target Rp.000
Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Jumlah Jenis Layanan
Administrasi Perkantoran
yang dilaksanakan
Jenis 20 20 2,880,954 16 2,502,602 20 5,585,400 20 2,843,348 20 3,652,953 20 4,018,249 20 21,483,506 Dinkes
Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
Jumlah Sarana dan
Prasarana perkantoran yang
diadakan/dibangun/direhab/d
ipelihara
unit 21 15 910,500 17 4,024,580 27 4,170,000 27 3,961,142 27 5,788,580 27 6,048,338 27 24,903,140 Dinkes
Program peningkatan
kapasitas sumberdaya
aparatur
Jumlah ASN yang
ditingkatkan kapasitasnya
orang 38 38 430,772 38 171,100 38 1,220,000 38 372,031 38 545,924 38 600,517 38 3,340,344 Dinkes
Program Peningkatan
Disiplin Aparatur
Jumlah aparatur yang
ditingkatkan disiplinnya
orang 400 400,000 400 400,000 Dinkes
Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
Jumlah dokumen
perencanaan,pengangggara
n dan pelaporan yang
disusun
dokumen 6 6 360,000 4 56,560 4 400,000 4 440,000 4 484,000 4 750,000 4 2,490,560 Dinkes
Program Kebijakan dan
Manajemen Pembangunan
Kesehatan
Jumlah Dokumen
perencanaan pembangunan
kesehatan yang disusun
dokumen 4 4 844,000 20 624,960 20 730,000 20 803,000 20 883,300 20 971,630 20 4,856,890 Dinkes Transformasi
Birokrasi dan
Pengelolaaan
Pemerintahan
Berbasis IT
Program Pengembangan
Sistem Informasi
kesehatan
Jumlah Sistem Informasi
Kesehatan yang
dikembangkan
aplikasi 7 6 9 1,430,240 9 2,372,000 9 1,771,400 9 2,083,540 9 1,014,917 51 8,672,097 Dinkes Transformasi
Birokrasi dan
Pengelolaaan
Pemerintahan
Berbasis ITProgram peningkatan
keselamatan ibu
melahirkan dan anak
Angka Kematian Bayi
(AKB)/1000 Kelahiran Hidup
jiwa 10 10.14 1,495,784 1,495,784 Dinkes
Program Peningkatan
Kesehatan Ibu, Anak dan
Reproduksi
Angka Kematian Bayi
(AKB)/1000 Kelahiran Hidup
jiwa 10.05 10 9 9 9 9 Dinkes
Angka Kematian Ibu (AKI)
/100.000 kelahiran hidup
jiwa 162 117 147 145 143 141 140 140 Dinkes
Program Kesehatan Bayi,
anak, dan Remaja
Persentase Pelayanan
Kesehatan Bayi, anak, dan
Remaja
% 92 1,850,000 93 4,852,425 Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Kesehatan Lanjut
Usia
Persentase Pelayanan
Kesehatan Lanjut Usia
% 40 500,000 50 575,000 Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Kesehatan
Indikator Kinerja
1,716,700 2,030,000 2,225,000 8,417,668 9,259,434 23,648,802 Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Prioritas
2017 2018 2019 2020 2021
Urusan Pemerintahan Wajib yang Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Data Capaian pada Tahun
awal Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Pada
akhir Periode RPJMD
OPD
Penanggu
ng Jawab
240
2015 2016 Rp. Target Rp.000 Target Rp.000 Target Rp.000 Target Rp.000 Target Rp.000 Target Rp.000
Indikator Kinerja Program Prioritas
2017 2018 2019 2020 2021
Bidang Urusan
Pemerintahan dan
Program Prioritas
Pembangunan
Data Capaian pada Tahun
awal Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Pada
akhir Periode RPJMD
OPD
Penanggu
ng Jawab
Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
Persentase Gizi Buruk dan
Gizi Kurang
% 9 8.7 745,000 8.3 1,245,220 7.9 2,550,000 7.5 3,835,000 7 6,017,000 7 6,308,700 7 20,700,920 Dinkes Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Jumlah Tema Pesan dalam
Komunikasi, informasi dan
edukasi kepada masyarakat
tema 15 767,000 10 490,000 10 1,700,000 10 2,600,000 10 3,045,000 10 2,958,000 10 11,560,000 Dinkes Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Pencegahan dan
pengendalian Penyakit
Menular
Jumlah Kab/Kota mencapai
eliminasi malaria (kab/kota)
kab/kota 3 3 1,493,500 5 1,836,170 7 9,834,787 8 8,231,170 8-10 10,673,287 8-10 11,460,216 8-10 43,529,130 Dinkes Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Pencegahan dan
pengendalian Penyakit
Tidak Menular
Persentase Penderita
Penyakit Diabetes Militus
usia > 15 Th yg mendapat
pelayanan sesuai standart
% 0.90 0.90 100 2,100,000 100 1,790,000 100 5,422,695 100 6,094,115 100 6,703,526 100 22,110,335 Dinkes Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Pengembangan
SDM Kesehatan
Jumlah SDM Kesehatan
dikembangkan
orang 129 77 20,932,999 402 431,250 382 2,832,075 382 2,525,283 382 2,975,311 382 4,168,822 382 33,865,739 Dinkes Transformasi
Birokrasi dan
Pengelolaaan
Pemerintahan
Berbasis IT
Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
Jumlah Puskesmas yang
terakreditasi
unit 75 12,738,500 70 385,000 75 4,010,000 80 1,345,000 85 2,439,500 90 2,683,347 90 23,601,347 Dinkes Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Obat dan
Perbekalan Keseghatan
Jumlah Puskesmas yang
melaksanakan Pelayanan
Kefarmasian sesuai Standart
unit 175 175 9,041,354 175 932,680 175 1,850,000 175 2,057,860 175 2,172,060 175 2,383,766 175 18,437,720 Dinkes Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Jaminan
Kesehatan Nasional
Persentase Masyarakat yang
memiliki jaminnan kesehatan
% 75 3,647,750 85 1,600,000 100 4,076,318 100 1,100,000 100 1,210,000 100 11,634,068 Dinkes Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Kemitraan
Pelayanan Kesehatan
Jumlah Desa yang
mendapatkan Pelayanan
kesehatan oleh Tim PKB
desa 45 194,000 45 350,000 45 1,625,000 45 1,115,000 45 1,081,500 45 1,299,650 45 5,665,150 Dinkes Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Kesehatan Kerja
dan Olah Raga
Jumlah kab/kota yang
melakukan Kesehatan Kerja
dan Olahraga
kab/kota 10 10 595,000 10 1,007,000 10 1,198,563 10 1,318,419 10 4,118,982 Dinkes Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Penyehatan
Lingkungan
Jumlah Desa/ Kelurahan
yang melaksanakan (STBM)
(Desa)
desa/kelur
ahan
73 73 82 609,900 86 2,600,000 90 2,124,813 94 2,627,700 100 2,890,470 100 10,852,883 Dinkes Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
52,834,363 22,554,712 49,844,262 52,183,485 61,680,000 66,048,000 305,144,822 Jumlah
241
2015
Kinerja Kinerja Rp.000 TARGET Rp.000 TARGE
T
Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000 TARGET Rp.000
Jumlah petugas medis dan
non medis yang
mendaptakan pelatihan
diluar provinsi Bengkulu
orang 20 320,000 20 690,000 20 724,000 20 750,000 80 2,484,000 RSUD M. YUNUS
Jumlah dokter spesialis
yang mengikuti pendidikan
sub spesialis
orang 7 300,000 7 sub 300,000 RSUD M. YUNUS
Program peningkatan disiplin aparatur
Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan SKPD
Jumlah dokumen dokumen 5 5 71,450 5 53,750 5 85,710 5 85,710 5 85,710 5 85,710 5 468,040 RSUD M. YUNUS
Program Standarisasi Pelayanan
Kesehatan
Kepatuhan terhadap
Clinical Pathway
% 70 75 413,900 80 797,541 85 1,375,000 90 1,435,000 95 1,921,000 100 1,719,966 100 7,662,407 RSUD M. YUNUS Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
KetertinggalanProgram Pengembangan Lingkungan
Sehat
Tingkat penilaian Profer status hijau Hijau 150,000 Hijau 150,000 Biru 150,000 Biru 150,000 Biru 150,000 Biru 750,000 RSUD M. YUNUS Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
KetertinggalanProgram Pengadaan, Peningkatan
Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
Persentase sarana dan
prasarana sesuai standar
RS Kelas A
% 60 60 11,912,170 70 20,753,200 80 42,000,000 90 52,759,999 95 80,500,000 100 123,500,000 100 331,425,369 RSUD M. YUNUS Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
KetertinggalanProgram Peningkatan Mutu Pelayanan
Kesehatan
Kepatuhan terhadap
Clinical Pathway
angka 1 139,364,279 1 203,852,525 2 177,122,880 3 179,859,774 3 186,316,257 3 194,026,882 3 1,080,542,597 RSUD M. YUNUS Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
KetertinggalanProgram Kemitraan Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
Tingkat penilaian Profer rasio 1 : 5 1 : 5 500,000 1 : 5 400,000 1 : 5 650,000 1 : 5 700,000 1 : 5 800,000 1 : 5 3,050,000 RSUD M. YUNUS Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
KetertinggalanProgram Pemeliharaan sarana dan
Prasarana Rumah sakit/RS Jiwa /RS
Paru-paru/ RS mata
Kepatuhan terhadap
Clinical Pathway
% 60 70 70 1,000,000 90 1,000,000 90 1,000,000 90 1,000,000 90 4,000,000 RSUD M. YUNUS Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
TAHUN 2020 TAHUN 2021 KONDISI KINERJA PADA
AKHIR PERIODE RPJMD
Data Capaian pada Tahun awal
Perencanaan
INDIKATOR KINERJA
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
DAN PROGRAM PRIORITAS
PEMBANGUNAN
Kesehatan
OPD Penanggung
Jawab
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Urusan Pemerintahan Wajib yang Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Program Prioritas
2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019
242
kinerja Rp.000 Target Rp.000 Target Rp.000 Target Rp.000 Target Rp.000 Target Rp.000 Target Rp.000
Program Pengadaan,
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit/Rumah
Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-
Paru/Rumah Sakit Mata
persentase menuju
Akreditasi Paripurna dan
persentase peningkatan
BOR RSKJ.
% 20 4,604,591 35 8,992,300 60 6,100,000 75 5,100,000 100 10,100,000 100 17,000,000 100 51,896,891 RSKJ Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
persentase menuju
Akreditasi Paripurna dan
persentase peningkatan
BOR RSKJ
% 20 - 35 150,000 60 900,000 75 900,000 100 900,000 100 100 2,850,000 RSKJ Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program peningkatan disiplin
aparatur
Program Standarisasi Pelayanan
Kesehatan
persentase menuju
Akreditasi Paripurna dan
persentase peningkatan
BOR RSKJ.
% 20 - 35 75,000 60 320,000 75 - 100 - 100 - 100 395,000 RSKJ Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana RSKJ
persentase menuju
Akreditasi Paripurna dan
persentase peningkatan
BOR RSKJ.
% 20 2,345,000 35 199,555 60 2,250,000 75 1,000,000 100 1,000,000 100 5,000,000 100 11,794,555 RSKJ Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Peningkatan Mutu
Pelayanan Kesehatan
persentase menuju
Akreditasi Paripurna dan
persentase peningkatan
BOR RSKJ.
% 20 18,201,857 35 15,919,403 60 15,000,000 75 16,000,000 100 17,000,000 100 17,000,000 100 99,121,260 RSKJ Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
persentase menuju
Akreditasi Paripurna dan
persentase peningkatan
BOR RSKJ.
% 20 - 35 500,000 60 1,000,000 75 1,000,000 100 1,000,000 100 1,000,000 100 4,500,000 RSKJ Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
25,151,448 25,836,258 25,570,000 24,000,000 30,000,000 40,000,000 170,557,706 Jumlah
Data Capaian pada
Tahun awal
Perencanaan
Urusan Pemerintahan Wajib yang Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Kesehatan
Program PrioritasOPD
Penanggung
Jawab2017 2018 2019 2020 2021
Bidang Urusan Pemerintahan
dan Program Prioritas
Pembangunan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Pada
akhir Periode RPJMD
Indikator Kinerja
243
Tahun
2015
Kinerja Kinerja Rp.(000,-) Target Rp.(000,-) Target Rp.(000,-) Target Rp.(000,-) Target Rp.(000,-) Target Rp.(000,-) Target Rp.(000,-)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Jumlah Jenis Pelayanan Administrasi
Perkantoran yang dilaksanakan
12 Jenis 13 Jenis 2,633,580 12 Jenis 4,009,260 12 Jenis 4,069,579 12 Jenis 4,176,861 12 Jenis 4,237,454 12 Jenis 3,819,209 12 Jenis 22,945,943 Dinas PU-TR
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
Jumlah Sarana dan Prasarana yang
dibangun/ diadakan/ dipelihara/
direhab
775,306 2,455,000 1,385,000 1,038,000 1,040,000 1,987,000 8,680,306 Dinas PU-TR
Jumlah Aparatur yang ditingkatkan
Kapasitasnya
60 Orang 60 Orang 200,000 60 Orang 172,350 60 Orang 200,000 60 Orang 200,000 60 Orang 200,000 50 Orang 200,000 350 Orang 1,172,350 Dinas PU-TR
Jumlah Koordinasi dan sinkronisasi
program/kegiatan
kab/kota/prov/nasional
0 1 kali 360,000 1 kali 335,000 2 kali 695,000 Dinas PU-TR
Program Peningkatan Pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Jumlah Dokumen Perencanaan,
Kinerja, dan Keuangan yang disusun
8
Dokumen
8
Dokumen
355,570 8 Dokumen - 8
Dokumen
350,000 8 Dokumen 180,000 8 Dokumen 180,000 8
Dokumen
180,000 8 Dokumen 1,245,570 Dinas PU-TR
Jumlah Laporan Bulanan, Triwulan
APBD/APBN
28
Laporan
200,000 - 28 Laporan 200,000 28 Laporan 200,000 28 Laporan 200,000 28
Laporan
200,000 28 Laporan 1,000,000 Dinas PU-TR
Jumlah Dokumen TEPRA dan
Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ)
1 Dokumen 46,600 1
Dokumen
- 1 Dokumen - 1 Dokumen - 1
Dokumen
- 5 Dokumen 46,600 Dinas PU-TR
Jumlah Dokumen Perencanaan,
Kinerja, dan Laporan Pengendalian
4 Dokumen 492,200 4
Dokumen
- 4 Dokumen - 4 Dokumen - 4
Dokumen
- 4 Dokumen 492,200 Dinas PU-TR
Program Pengaturan Jasa Konstruksi Jumlah tenaga ahli dan terampil yang
dilatih (orang)
150 Orang 90 Orang 564,000 60 Orang 438,400 50 Orang 482,240 54 Orang 530,464 60 Orang 583,510 65 Orang 641,861 379 Orang 3,240,475 Dinas PU-TR
Persentase Capaian Kinerja
Tersedianya 3 (Tiga) Layanan
Informasi Jasa Konstruksi Tingkat
70% 70% 85% 95% 1 1 1 100% - Dinas PU-TR
Peningkatan Sarana dan Prasarana
Kebinamargaan
Persentase Alat Berat Dalam Kondisi
Baik (%)
65% 70% 2,343,500 75% 10,689,422 78% 2,312,000 1 493,500 1 2,343,500 1 493,500 86.6% 18,675,422 Dinas PU-TR
Peningkatan Kapasitas Laboratorium Persentase Alat Laboratorium dalam
Kondisi Baik (%)
68% 78% 414,296 79.61% 369,296 81.38% 414,296 1 414,296 1 414,296 1 414,296 85.48% 2,440,776 Dinas PU-TR
Peningkatan Kapasitas Laboratorium Ke PU an Persentase Alat Laboratorium dalam
Kondisi Baik (%)
68% 78% 1,500,000 79.61% 500,000 81.38% 500,000 0.83 500,000 0.85 500,000 0.85 500,000 85.48% 4,000,000 Dinas PU-TR
Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan
Jembatan
Persentase jalan Propinsi dalam
kondisi baik/sedang
42% 46% 58% 548,059,405 548,059,405 Dinas PU-TR
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Persentase jalan Propinsi dalam
kondisi baik/sedang
42% 46% 164,415,131 58% 47,100 64% 481,529,101 78% 726,045,992 80% 751,366,942 82% 939,034,709 82% 3,062,438,975 Dinas PU-TR
Jumlah ruas jalan konektivitas antar
provinsi (ruas)
9 Ruas 9 Ruas 9 Ruas 9 Ruas 9 Ruas - Dinas PU-TR
Program Pembangunan Jembatan 71,000,000 Dinas PU-TR
Program Pembangunan Sarana dan Prasarana
Desa Tertinggal
Jumlah Desa Tertinggal yang belum di
hotmix pada ruas jalan provinsi (desa)
62 Desa 56 Desa 48 Desa 10,000,000 30 Desa 20,000,000 20 Desa 17,500,000 15 Desa 60,000,000 15 Desa 107,500,000 Dinas PU-TR
Program Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Persentase jalan Propinsi dalam
kondisi baik/sedang
42% 46% 47,114,256 58% 14,181,469 64% 9,200,000 78% 38,000,000 80% 90,500,000 82% 158,000,000 82% 356,995,725 Dinas PU-TR
Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan Persentase jalan Propinsi dalam
kondisi baik/sedang
42% 46% 2,700,000 58% 64% - 78% - 80% - 82% - 80% 2,700,000 Dinas PU-TR
Program Pengembangan Wilayah Strategis Cepat
Tumbuh
Persentase Luas Kawasan Strategis
yang tertata (Kawasan)
20% 20% 20% 21% 22% 23% 24% 24% 320,707,243 Dinas PU-TR
Persentase Bangunan Gedung
Strategis Provinsi dalam Keadaan
Baik (%)
50% 50% 55% 60% 65% 70% 75% 75% - Dinas PU-TR
Persentase Akses air minum aman
dengan sistem perpipaan (%)
20% 20% 21% 23% 28% 32% 36% 36% 169,624,390 Dinas PU-TR
Persentase Akses sanitasi layak (%) 12,3% 12,3% 13,3% 14,3% 15,3% 16,3% 17,3% 17,3% - Dinas PU-TR
Program Pembangunan Saluran Drainase dan
Gorong - Gorong
Persentase Drainase lintas kabupaten
kota dalam kondisi baik (%)
0.00% 0% 1,950,000 0% 7,550,000 1% 3,800,000 6% 2,000,000 11% 2,000,000 16% 12,000,000 16% 29,300,000 Dinas PU-TR
Program Pengembangan dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan
lainnya
Persentase Jaringan Irigasi
Wewenang Propinsi dalam Keadaan
Baik (%)
58% 60% 48,272,034 61.73% 37,157,582 62.31% 27,753,078 62,5% 30,616,802 63,90% 46,880,378 64% 57,059,459 64% 247,739,333 Dinas PU-TR
Data capaian tahun awal perencanaan Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Urusan Pemerintahan Wajib yang Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
63,400,000 85,400,000 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan air
Minum dan Air Limbah
5,149,390 2,550,000 8,325,000 4,800,000
22,434,801.500 31,976,220 75,000,000 48,753,893 43,600,000 98,942,328
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Ke
PU an
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
KONDISI KINERJA PADA
AKHIR PERIODE RPJMD
OPD
Penanggung
Jawab
Program
Perioritas
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
244
Tahun
2015
Kinerja Kinerja Rp.(000,-) Target Rp.(000,-) Target Rp.(000,-) Target Rp.(000,-) Target Rp.(000,-) Target Rp.(000,-) Target Rp.(000,-)
Data capaian tahun awal perencanaan Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Bidang Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
KONDISI KINERJA PADA
AKHIR PERIODE RPJMD
OPD
Penanggung
Jawab
Program
Perioritas
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Jumlah Bangunan Air baku yang
dibangun
- 976,350 - - - - 976,350 Dinas PU-TR
Program Pengendalian Banjir Panjang Sungai yang dinormalisasi
(Km)
1,5 Km 10,150,276 8,5 Km 23,964,792 8,7 Km 37,125,709 10,15 Km 44,522,652 10,5 Km 49,832,268 12,5 Km 63,859,280 12,5 Km 229,454,977 Dinas PU-TR
Program Pengembangan, Pengelolaan, dan
Konservasi Sungai, Danau, dan Sumber Daya Air
lainnya
3,139,000 3,139,000
Persentase Tersedianya Informasi
Mengenai Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Provinsi Beserta
50% 62.5% 500,000 75% 1,325,000 87.5% 1,300,000 90% 500,000 100% - 100% - 100% 3,625,000 Dinas PU-TR
Jumlah Sumber Daya Manusia yang
Dilatih dalam Perencanaan Penataan
Ruang
25 Orang 200,000 75 Orang - 75 Orang 400,000 75 Orang 800,000 75 Orang 1,100,000 75 Orang 1,188,533 325 Orang 3,688,533 Dinas PU-TR
Program Pemanfaatan Ruang dan Pengembangan
Kawasan
Jumlah peraturan yang disusun untuk
pedoman tata ruang
- - - 2
Dokumen
557,500 1 Dokumen 300,000.00 - - 3 Dokumen 857,500 Dinas PU-TR
Persentase kesesuaian program
pembangunan terhadap RTRW
- - 25% 200,000 50% 350,000.00 75% 589,575.00 100% 600,000.00 100% 1,739,575 Dinas PU-TR
Jumlah Data yang diinventarisir - - 1 Laporan 413,250.00 1 Laporan 600,000.00 1 Laporan 600,000.00 3 Laporan 1,613,250 Dinas PU-TR
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Jumlah laporan pengawasan dan
pengendalian tata ruang
- 2 laporan 300,000 2 laporan 400,000 2 laporan 700,000 2 laporan 1,000,000.00 2 laporan 1,150,000.00 8 laporan 3,550,000 Dinas PU-TR
312,232,140 687,595,446 739,642,503 925,535,710 1,078,067,923 1,486,270,175 5,158,343,898 Jumlah
Program Perencanaan Penataan Ruang
245
2015
Kinerja Kinerja Rp. Target Rp.
(000)
Target Rp.
(000)
Target Rp.
(000)
Target Rp.
(000)
Target Rp.
(000)
Target Rp.
(000)
Urusan Pemerintahan Wajib yang Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Program Pelayanan
Administrasi perkantoran
jumlah jenis pelayanan
administrasi perkantoran
yang di laksanakan
13
Jenis1,328,698
13
Jenis2,145,000
13
Jenis2,170,000
13
Jenis3,465,000
13
Jenis4,190,000 13 jenis 13,298,698 DPKPP
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparaur
Infrastruktur Untuk
Peningkatan pelayanan
secara optimal
149
unit1,029,490
109
unit915,000 91 unit 825,000 113 unit 7,490,000 119 unit 1,600,000 581 unit 11,859,490 DPKKP
Program Peningkatan
Disiplin Aparatur
Jumlah aparatur yang
ditingkatkan disiplinnya
Program Peningkatan
Pelayanan Publikjumlah pelayanan publik 3 Jenis 110,000 3 Jenis 110,000 3 Jenis 100,000 3 Jenis 100,000 12 Jenis 420,000 DPKKP
Program peningkatan
kapasitas sumber Daya
Aparatur
Jumlah SDM yang
menguasai Bidang
Perkimta dengan Nilai
Rata rata 70
50 org 153,240 60 org 300,000 60 org 300,000 60 org 350,000 60 org 450,000 290 org 1,553,240 DPKKP
Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
Jumlah laporan kinerja
dan keuangan yang
akurat
13
Dokum
en
177,400
10
Dokum
en
710,000
10
Dokum
en
710,000
10
Dokum
en
780,000
10
Dokum
en
960,000 53
Dokumen3,337,400 DPKKP
Program Pengembangan
Perumahan
Jumlah rumah layak huni
yang dibangun (unit)44 unit 670,140 70 unit 6,050,000 200 Unit 6,207,000 352 Unit 8,535,000 450 Unit 12,750,000 1116 unit 34,212,140 DPKPP
Pengentasan
Kemiskinan &
Pengentasan
Ketertinggalan
Program Perbaikan
Perumahan akibat
Bencana Alam/Sosial
Jumlah rumah yang
diperbaiki dari area rawan
bencana alam/sosial (unit)
1
Dokum
en
200,000 3 unit 500,000 6 unit 800,000 6 unit 2,000,000 15 unit 2,700,000 22 unit 6,200,000 DPKPP
Pengentasan
Kemiskinan &
Pengentasan
Ketertinggalan
Pengembangan Wilayah
Strategis Cepat Tumbuh
Jumlah Peningkatan
Infrastruktur Dasar
(kawasan)6
Kawas
an
31,440 - - - - 6 Kawasan 31,440 DPKPP
Pengentasan
Kemiskinan &
Pengentasan
Ketertinggalan
Program Prioritas2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021
BIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM
PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA
Data Capaian pada Tahun awal
Perencanaan
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAANOPD
Penanggung
Jawab
Kondisi Kinerja Pada akhir
Periode RPJMD
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
246
2015
Kinerja Kinerja Rp. Target Rp.
(000)
Target Rp.
(000)
Target Rp.
(000)
Target Rp.
(000)
Target Rp.
(000)
Target Rp.
(000)
Program Prioritas2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021
BIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM
PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA
Data Capaian pada Tahun awal
Perencanaan
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAANOPD
Penanggung
Jawab
Kondisi Kinerja Pada akhir
Periode RPJMD
Program pengembangan
lingkungan sehat
perumahan dan
permukiman
jumlah permukiman
kumuh yang ditingkatkan
kualitasnya (kawasan)
-
2
kawasa
n
4,550,000
3
kawasa
n
5,000,000
4
kawas
an
15,650,000
6
kawas
an
29,000,000 15
kawasan54,200,000 DPKPP
Pengentasan
Kemiskinan &
Pengentasan
Ketertinggalan
Program pengembangan
infrastruktur dasar
perumahan dan
permukiman
Jumlah jenis sarana
prasarana di kawasan
perumahan dan
permukiman yang
dibangun (Jenis)
5
Dokum
en
1,000,000 4 Jenis 4,810,000 4 Jenis 6,633,000 4 Jenis 13,395,000 4 Jenis 20,600,000 4 Jenis 46,438,000 DPKPP
Pengentasan
Kemiskinan &
Pengentasan
Ketertinggalan
program lingkungan sehat
perumahan
jumlah jenis sarana
prasarana perumahan
2
Dokum
en
521,310 - - - - 2
Dokumen 521,310 DPKPP
Pengentasan
Kemiskinan &
Pengentasan
Ketertinggalan
Program Pembangunan
Saluran Drainase dan
Gorong - Gorong
Jumlah sarana prasarana
di kawasan perumahan
dan permukiman
2
kegiata
n
4,540 - - - - 2 kegiatan 4,540 DPKPP
Pengentasan
Kemiskinan &
Pengentasan
Ketertinggalan
5,116,258 20,090,000 22,755,000 51,765,000 72,350,000 172,076,258 Jumlah
247
2015
Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Jumlah pelayanan administrasi
perkantoran yang dilaksanakan
Jenis 13 13 9,131,430 14 4,676,100 14 4,550,622 14 4,823,184 14 4,863,002 14 5,000,000 96 33,044,338 Satpol PP
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Jumlah sarana dan prasarana
yang dibangun/ direhab/
dipelihara
Unit 40 40 1,035,937 14 782,051 14 1,250,000 14 1,325,000 14 1,825,000 14 1,775,000 14 7,992,988 Satpol PP
Program Peningkatan
Disiplin Aparatur
Jumlah Pakaian Dinas Beserta
Perlengkapannya
Org 275 380 162,709 168 300,000 168 415,000 200 475,000 225 475,000 275 650,000 1416 2,477,709 Satpol PP
Program Peningkatan
kapasitas Sumber Daya
Aparatur
jumlah SDM Aparatur yang
ditingkatkan kapasitas tugasnya
Org 50 65 281,100 145 1,014,170 125 1,195,000 100 1,050,000 75 1,075,000 75 1,075,000 585 5,690,270 Satpol PP
jumlah anggota linmas yang
ditingkatkan kapasitasnya
- 20 61,100 25 0 25 0 25 100,000 100,000 25 150,000 120 411,100 Satpol PP
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
jumlah dokumen perencanaan,
penganggaran dan pelaporan
yang disusun
Dokumen 6 6 176,391 6 203,300 6 175,000 6 250,000 6 250,000 6 250,000 6 1,304,691 Satpol PP
jumlah patroli yang
dilaksanakan
Kali 10 1 126,487 60 1,530,000 60 640,000 60 850,000 60 600,000 60 1,148,302 60 4,894,789 Satpol PP Visit 2020 Wonderfull
Bengkulu
jumlah perda/pergub yang
ditegakkan
- 10 15,000 5 - 5 0 5 300,000 5 250,000 5 200,000 35 765,000 Satpol PP Visit 2020 Wonderfull
Bengkulu
jumlah masyarakat yang dibina - - - - - 30 0 30 - 30 100,000 30 150,000 90 250,000 Satpol PP Visit 2020 Wonderfull
Bengkulu
10,990,154 8,505,621 8,225,622 9,173,184 9,538,002 10,398,302 56,830,885
Program Peningkatan
Keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan
Total (Rp. 000)
Kinerja (Rp. 000) Kinerja
Urusan Pemerintahan Wajib yang Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Satpol PP
Kinerja (Rp. 000) Target (Rp. 000) Kinerja (Rp. 000)
Program Prioritas
2016BIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN
PROGRAM PRIORITAS
PEMBANGUNAN
Data Capaian Pada Tahun Awal
PerencanaanTarget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
(Rp. 000)
INDIKATOR KINERJA
OPD
Penanggung
Jawab
Kinerja (Rp. 000) Kinerja (Rp. 000)
2021KONDISI KINERJA PADA
AKHIR PERIODE RPJMD
Kinerja
2017 2018 2019 2020
248
2015
Kinerja Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000)
Jumlah Jenis Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Yang Dilaksanakan
12 Kali 13 Jenis 1,065,853 13 Jenis 792,798 13 Jenis 754,326 13 Jenis 888,690 13 Jenis 984,360 13 Jenis 1,064,780 13 Jenis 5,550,807
Jumlah Sarana Prasarana
Aparatur Yang
Diadakan/Dibangun/Direhab
/DiPelihara
85 Unit 109 Unit 353,080 62 Unit 600,000 61 Unit 364,000 63 Unit 290,400 63 Unit 319,450 65 Unit 351,420 207 Unit 2,278,350
Jumlah Aparatur Yang
Ditingkatkan Kapasitasnya2 Orang - 10 Orang 20,000 10 Orang 22,000 10 Orang 24,200 10 Orang 26,620 10 Orang 29,290 50 Orang 122,110
Jumlah aparatur yang
ditingkatkan disiplinnya
Jumlah Dokumen
Perencanaan,
Penganggaran dan
Pelaporan Yang Disusun
3 Dokumen 6 Dokumen 952,220 7 Dokumen 256,247 6 Dokumen 340,000 6 Dokumen 662,000 6 Dokumen 717,300 6 Dokumen 785,234 37 Dokumen 3,713,001
Jumlah Laporan Daerah
Rawan Konflik yang mampu
dibuat
0 1 Laporan 3,843,500 1 Laporan 2,221,350 1 Laporan 1,442,560 1 Laporan 1,512,470 1 Laporan 1,532,840 1 Laporan 1,664,450 6 Laporan 12,217,170
Jumlah Masyarakat yang
memahami Wawasan
Kebangsaan
690 Orang 655 Orang 1,109,200 200 Orang 546,000 182 Orang 605,000 236 Orang 677,060 252 Orang 744,790 272 Orang 819,303 1,797 Orang 4,501,353
Jumlah Masyarakat yang
Menyadari Pentingnya
Ideologi Negara
335 Orang 820 Orang 948,460 470 Orang 800,050 445 Orang 1,245,000 420 Orang 1,277,000 1 Orang 1,174,105 1 Orang 1,291,917 2,157 Orang 6,736,532
Jumlah Masyarakat, Aparat
Yang Mengerti Pentingnya
Ketertiban Dan Keamanan
160 Orang 420 Orang 329,000 140 Orang 425,000 260 Orang 985,000 280 Orang 1,106,250 70 Orang 1,216,880 70 Orang 1,338,570 1,240 Orang 5,400,700
Indeks Demokrasi Indonesia
Provinsi Bengkulu73.60 1,422,596 4,957,360 1,400,000 956,000 1,051,606 1,156,790 10,944,352
10,023,909 10,618,805 7,157,886 7,394,070 7,767,951 8,501,754 51,464,375
Program
Prioritas2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kinerja Target
Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RPJMD
OPD
Penangg
ung
JawabTarget Target Target
INDIKATOR KINERJABIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAN
PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
Target Target
Program Pemberdayaan Masyarakat untuk
Menjaga Ketertiban dan Keamanan
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Urusan Pemerintahan Wajib yang Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bengkulu
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan
Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Pengembangan Kemitraan Wawasan
Kebangsaan
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Pelayanan Administrasi Perkantoran
77.00 77.00
JUMLAH
Pendidikan Politik Masyarakat 74.00 75.00 75.40 76.00 76.50
249
Kinerja Kinerja Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
Urusan Pemerintahan Wajib yang Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
Dinas Kesejahteraan Sosial
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Jumlah kegiatan
administrasi perkantoran
yang dilaksanakan
Jenis 12 jenis 12 jenis 2,394,230 12 jenis 2,738,435 12 jenis 3,055,513 12 jenis 3,208,289 12 jenis 3,368,703 12 jenis 3,293,267 12 jenis 18,058,438 Dinas Sosial
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Jumlah sarana dan
prasarana yang diadakan
unit 158 56 unit 836,800 48 unit 581,880 48 unit 472,500 48 unit 496,126 48 unit 520,932 48 unit 982,275 296 unit 3,890,513 Dinas Sosial
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Jumlah Kegiatan
Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Diklat/Kurs
us/ASN
25 5 29,300 6 40,000 6 42,000 6 44,100 6/170 176,305 6/170 177,250 30/170 508,955 Dinas Sosial
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Jumlah aparatur yang
ditingkatkan disiplinnya
Org Dinas Sosial
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Jumlah peningkatan
pengembangan sistem
capaian kinerja dan
pelaporan yang dilaksankan
Dokumen/
Laporan
24 9 133,000 10 257,353 12 298,000 12 312,900 14 328,545 14 294,000 55 1,623,798 Dinas Sosial
Program Pemberdayaan Fakir Miskin,
KAT dan PMKS Lainnya.
Jumlah keluarga miskin
yang diberdayakan
KK 2,920 1,210 3,336,869 1,138 5,124,033 2,700 10,163,235 2,928 11,206,896 2,930 11,340,791 3,058 12,006,976 13,964 53,178,801 Dinas Sosial Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Pemberdayaan
Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Jumlah partisipasi
masyarakat dalam Potensi
dan sumber kesejahteraan
sosial
PSKS 8,952 1,532 3,360,525 1,192 2,987,888 1,182 2,845,382 1,472 3,241,227 1,437 3,529,645 1,437 3,958,492 8,252 19,923,159 Dinas Sosial Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Pelayanan dan Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial
Jumlah penyandang
masalah kesejahteraan
sosial yang dibina, direhab,
dan dilayani
PMKS 9,734 1,817 2,828,767 1,579 3,461,048 1,785 3,319,101 1,785 3,485,057 1,715 3,659,310 1,715 4,011,127 9,966 20,764,410 Dinas Sosial Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Pelayanan dan
Perlindungan Sosial Anak
Jumlah anak yang
bermasalah yang dilayani
dan dilindungi
Anak 912 210 813,950 194 1,097,030 194 679,382 194 713,351 203 749,019 203 798,000 1,198 4,850,732 Dinas SosialPengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Bantuan dan Jaminan
Kesejahteraan Sosial
Jumlah Orang yang
Menerima Perlindungan dan
Bantuan Jaminan Sosial
Orang 11,621 2,018 5,660,016 2,204 6,035,132 2,204 6,284,389 2,204 6,598,609 2,054 6,928,539 2,054 7,521,887 12,448 39,028,571 Dinas SosialPengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Peningkatan
Pengembangan Kualitas SDM Dinas
Sosial
Jumlah SDM Dinas Sosial
yang ditingkatkan dan
dikembangkan
% 1 1 435,980 1 440,098 1 485,581 1 509,860 1 683,332 1 770,419 1 3,325,270 Dinas Sosial Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
19,829,437 22,762,897 27,645,083 29,816,415 31,285,121 33,813,694 165,152,646
Tahun 2021
JUMLAH
Program PrioritasTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
DAN PROGRAM PRIORITAS
PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJAOPD Penanggung
Jawab
Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2015
KONDISI KINERJA PADA
AKHIR PERIODE RPJMD
250
Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000)
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Jenis pelayanan admimistrasi
perkantoran yang tersedia
12 kegiatan 12 kegiatan 1,350,529 12 kegiatan 1,674,284 12 Kegiatan 1,651,000 12 Kegiatan 1,679,000 12 Kegiata
n
1,825,000 12 Kegiatan 2,371,000 12 Kegiatan 10,550,813 Disnaker
Program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
Jumlah sapras aparatur yang
tersedia
6 Jenis 6 Jenis 417,400 6 Jenis 698,510 6 Jenis 975,000 6 Jenis 1,560,000 6 Jenis 5,727,000 6 Jenis 7,665,500 36 Jenis 17,043,410 Disnaker
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Jumlah penyediaan perlengkapan
perorangan pegawai untuk
menunjang pelaksanaan tugas
yang tersedia
0 Org 0 Org - 0 Org - 0 Org 0 337 Org 315,000 0 Org 0 0 Org - 337 Org 315,000 Disnaker
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Jumlah pegawai yang mengikuti
bimtek/diklat
40 Org 40 Org 193,100 40 Org 115,000 30 Org 120,000 40 Org 150,000 40 Org 150,000 40 Org 210,000 240 Org 938,100 Disnaker
Program peningkatan
pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan
Jumlah dokumen perencanaan
dan pelaporan yang disusun
8 Dok 13 Dok 203,100 8 Dok 368,625 11 Dok 260,000 11 Dok 370,000 12 Dok 375,000 9 Dok 570,000 64 Dok 2,146,725 Disnaker
Program Peningkatan Kualitas
dan Produktivitas Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang
mendapatkan pelatihan
keterampilan
336 Org 96 Org 356,480 80 Org 325,000 325 Org 587,500 387 Org 688,000 480 Org 1,210,000 645 Org 2,212,500 2,349 Org 5,379,480 Disnaker
Jumlah tenaga kerja yang
mendapatkan sertifikat kompetensi
Org - 98 Org 115,000 110 Org 750,000 120 Org 580,000 130 Org 600,000 140 Org 1,120,000 532 Org 3,165,000 Disnaker
Jumlah BLK yang ditingkatkan dari
tipe B ke A
1 BLK - 1 DOK 500,000 2 BLK 2,241,900 2 BLK 4,150,000 1 BLK 286,000 2 BLK 7,177,900 Disnaker
Program Peningkatan
Kesempatan Kerja
Jumlah peserta pelatihan 0 Org 0 Org - 80 Org 200,000 300 Org 550,000 400 Org 650,000 500 Org 1,000,000 750 Org 3,750,000 2030 Org 6,150,000 Disnaker
Jumlah pencari kerja yang
ditempatkan
171 Org 140 Org 204,850 200 Org 779,180 225 Org 1,060,000 250 Org 970,000 300 Org 1,793,000 350 Org 3,045,000 1,636 Org 7,852,030 Disnaker
Program Peningkatan Kualitas
dan Produktivitas Tenaga Kerja
Jumlah pencari kerja yang
ditempatkan
171 Org 140 Org 145,400 200 Org 556,000 225 Org 1,116,600 250 Org 1,145,000 300 Org 1,945,000 350 Org 4,000,000 1,636 Org 8,908,000 Disnaker Pengentasan
Kemiskinan
dan Peretasan Program Perlindungan dan
Pengembangan Lembaga
Tenaga Kerja
Nilai Upah Minimum Provinsi
Bengkulu
1,500,000 Rp/Bulan 1,605,000 Rp/Bulan 141,000 1,765,500 Rp/Bula
n
185,000 1,942,050 Rp/Bul
an
150,000 2,136,300 Rp/Bulan 200,000 2,250,000 Rp/Bul
an
200,000 2,350,000 Rp/Bulan 350,000 2250000 Rp/Bulan 1,085,000 Disnaker
Persentase kasus yang
diselesaikan dengan Perjanjian
Bersama (PB)
100 % 100 % 57,950 100 % 75,000 100 % 170,000 100 % 190,000 100 % 300,000 100 % 600,000 100 % 1,260,000 Disnaker
Jumlah perusahaan yang
diperiksa
10 Prushn 20 Prushn 110,500 20 Prushn 199,520 10 Prushn 500,000 40 Prushn 840,000 90 Prushn 1,300,000 115 Prushn 2,050,000 295 Prushn 5,000,020 Disnaker
Program Pengembangan
Wilayah Transmigrasi
Jumlah Satuan Permukiman (SP)
transmigrasi yang dibangun
3 SP 6 SP 47,000 9 SP 91,000 3 SP 435,000 3 SP 735,000 3 SP 2,975,000 3 SP 4,170,000 27 SP 8,453,000 Disnaker
Jumlah Kepala Keluarga (KK) di
permukiman transmigrasi yang
mendapatkan pembinaan
696 KK 600 KK 47,000 900 KK 334,090 900 KK 580,000 900 KK 720,000 900 KK 1,450,000 900 KK 2,600,000 3600 KK 5,731,090 Disnaker
Program Penyusunan
Perencanaan
Jumlah dokumen perencanaan
yang disusun
7 DOK 7 DOK 222,000 7 DOK 222,000 Disnaker
3,496,309 5,716,209 9,405,100 13,033,900 25,000,000 35,000,000 91,377,568 Disnaker
OPD
Penanggun
g Jawab Target Target Target Target
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir Periode
RPJMD
Target
BIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN
PROGRAM PRIORITAS
PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA Tahun 2015
Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan
Kinerja
Pengentasan
Kemiskinan
dan Peretasan
Ketertinggalan
Jumlah
Target
Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Pengentasan
Kemiskinan
dan Peretasan
Ketertinggalan,
Penguatan
Komoditas
Unggulan Agro-
Maritim dan
Hilirisasi
Pengentasan
Kemiskinan
dan Peretasan
Ketertinggalan
Pengentasan
Kemiskinan
dan Peretasan
Ketertinggalan
Program
Prioritas Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kinerja
251
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Tahun
2015
Kinerja Kinerja Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp Target Rp. (000) Target Rp. (000)
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Jumlah, jenis pelayanan administrasi
perkantoran yang dilaksanakan
12 Jenis 12 Jenis 1,180,188 12 Jenis 1,110,690 12 Jenis 1,222,076 12 Jenis 1,341,104 12 Jenis 1,453,401 12 Jenis 1,670,107 12 Jenis 7,977,566
Jumlah sarana dan prasarana perkantoran
yang dibangun/ direhab/ dipelihara50 Unit 55 Unit 687,310 46 Unit 400,000 100 Unit 922,871 122 Unit 949,711 137 Unit 1,117,772 148 Unit 1,402,799 607 Unit 5,480,463
Jumlah SDM aparatur yang ditingkatkan
kapasitasnya- 20 Orang 25,000 29
Orang30,000 33 Orang 55,000 40 Orang 80,000 50
Orang88,000 278,000
Jumlah dokumen perencanaan,
pengganggaran dan pelaporan yang disusun
9 dokumen
dan 2
Pertemuan
9
dokume
n dan 2
Pertemu
an
412,500 12
dokumen
dan 2
Pertemua
n
316,300 12
dokume
n dan 2
Pertemu
an
943,842 12
dokumen
dan 2
Pertemua
n
706,857 12
dokumen
dan 2
Pertemua
n
926,542 12
dokume
n dan 2
Pertemu
an
977,260 69
dokumen
dan 12
Pertemua
n
4,283,301
Pertumbuhan penduduk (%) 1.65 1.69 1.55 1.50 1.45 1.41 1.36 1.36
Persentase Rasio Akseptor KB 67.83 68 68-69 69-70 70-71 71-72 72-73 72-73
Persentase remaja perempuan 15-19 tahun
yang melahirkan (%)45.1 45,10 -
41,57
41,57-
38,31
38,31-
35,31
35,31-
32,55
32,55 -
30
30,00-
27,50
30,00 -
27,50
Pertumbuhan penduduk (%) 1.65 1.69 1.55 1.50 1.45 1.41 1.36 1.36 1,100,148
Persentase remaja perempuan 15-19 tahun
yang melahirkan (%)45.1 45,10 -
41,57
41,57-
38,31
38,31-
35,31
35,31-
32,55
32,55 -
30
30,00-
27,50
30,00 -
27,50
Program Pelayanan Kontrasepsi 250,000 275,000 302,500 332,750 1,160,250
Persentase Rasio Akseptor KB 67.83 68 68-69 69-70 70-71 71-72 72-73 72-73 #REF!
250,000 110,000 121,000 133,100 764,100
Persentase remaja perempuan 15-19 tahun
yang melahirkan (%)45.1 45,10 -
41,57
41,57-
38,31
38,31-
35,31
35,31-
32,55
32,55 -
30
30,00-
27,50
30,00 -
27,50
Indeks pembangunan gender (IPG) 91.02 91,02-
91,52
91,52-
92,02
92,02-
92,52
92,52-
93,02
93,02-
93,52
93,52-
94,02
93,52-
94,02
Persentase kasus kekerasan perempuan dan
anak yang diselesaikan di DP3APPKB (%)
80% 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Indeks pembangunan gender (IPG) 91.02 91,02-
91,52
91,52-
92,02
92,02-
92,52
92,52-
93,02
93,02-
93,52
93,52-
94,02
93,52-
94,02
jumlah kab/kota yang difasilitasi pembentukan
kota layak anak-
1 1 2 2 2 2 10
Jumlah anak yang membutuhkan perlindungan
khusus yang memperoleh layanan sesuai
dengan standar (1000 anak ABK)
-
300 400 500 600 744 900 900
Lembaga penyedia layanan perlindungan
khusus kepada anak yang mampu memberikan
layanan komprehensif sesuai dengan standar
(%)
-
10 10 20 20 20 20 20
Jumlah kasus Kekerasan Terhadap Perempuan
dan Anak425 425-350 425-400 400-375 375-350 350-325 325-300 300-275
Persentase kasus kekerasan perempuan dan
anak yang diselesaikan di DP3APPKB (%)
80% 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Indeks pembangunan gender (IPG) 91.02 91,02-
91,52
91,52-
92,02
92,02-
92,52
92,52-
93,02
93,02-
93,52
93,52-
94,02
93,52-
94,02
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 68.76 68,76-
69,26
69,26-
69,76
69,76-
70,26
70,26-
73,06
73,06-
73,56
73,56-
73,86
73,56-
73,86
jumlah kab/kota yang difasilitasi pembentukan
kota layak anak- 1 1 2 2 2 2 10
Persentase anak yang membutuhkan
perlindungan khusus yang memperoleh
layanan sesuai dengan standar (1000 anak
ABK)
-
300 400 500 600 744 900 900
Lembaga penyedia layanan perlindungan
khusus kepada anak yang mampu memberikan
layanan komprehensif sesuai dengan standar
(%)
-
10 10 20 20 20 20 20
Data capaian pada tahun awal
perencanaan
'Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
11,990,000
Program Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Anak
500,000 1,628,820 2,048,156 2,350,562 2,577,619 2,881,381 4,539,935
835,000 1,165,000 1,160,000
383,228
Program Pengembangan Pusat Pelayanan
Informasi dan Konseling KRR - - 250,000 254,656
Program keluarga Berencana 783,208
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran DP3A & PP KB
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
Program peningkatan kapasitas sumber daya
aparatur
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
318,051 264,856 1,749,343
313,905
Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Program keserasian kebijakan peningkatan
kualitas Anak dan Perempuan
444,093 - 1,000,000
281,587
Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMD
Unit kerja
SKPD
Penanggung
jawab
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Indikator Kinerja BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAN
PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
252
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Tahun
2015
Kinerja Kinerja Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp Target Rp. (000) Target Rp. (000)
Data capaian pada tahun awal
perencanaan Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMD
Unit kerja
SKPD
Penanggung
jawab
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Indikator Kinerja BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAN
PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN
Persentase perempuan yang duduk di jabatan
publik (%)34.34 34,34-
34,94
34,94-
35,54
35,54-
36,14
36,14-
36,74
36,74-
37,34
37,34-
38,00
37,34-
38,00
Persentase kasus kekerasan perempuan dan
anak yang diselesaikan di DP3APPKB (%)
80% 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Indeks pembangunan gender (IPG) 91.02 91,02-
91,52
91,52-
92,02
92,02-
92,52
92,52-
93,02
93,02-
93,52
93,52-
94,02
93,52-
94,02
Persentase kasus kekerasan perempuan dan
anak yang diselesaikan di DP3APPKB (%)
80% 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 68.76 68,76-
69,26
69,26-
69,76
69,76-
70,26
70,26-
73,06
73,06-
73,56
73,56-
73,86
73,56-
73,86
Pengeluaran perkapita perempuan yang
disesuaikan (Rp.000)
7,489 7,489-
7,889
7,889-
8,289
8,289-
8,689
8,689-
9,089
9,089-
9,489
9,089-
9,489
73,56-
73,86
Persentase sumbangan pendapatan
perempuan (%)
34.00 34,34-
34,94
34,94-
35,54
35,54-
36,14
36,14-
36,74
36,74-
37,34
36,74-
37,34
Persentase kasus kekerasan perempuan dan
anak yang diselesaikan di DP3APPBK (%)
80% 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6,374,866 6,349,982 12,387,551 13,501,068 15,239,943 15,813,797 69,667,206 TOTAL
382,750 1,590,250
Program Peningkatan Peran Serta Kesetaraan
Gender dalam Pembangunan1,875,000 737,130 2,226,574 2,554,321 2,617,455 2,491,400 7,927,880
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan
Perlindungan Perempuan
331,339 1,365,415 1,810,600 425,000 302,500
Program Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Anak
500,000 1,628,820 2,048,156 2,350,562 2,577,619 2,881,381 4,539,935
DP3A & PP KB
253
2015
Kinerja Kinerja Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000)
Persentase Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Jenis12 12 774,700 12 936,050 12 995,100 12 1,053,500 12 1,087,600 12 1,184,000 12 6,030,950
Dinas Ketahanan
Pangan
Jumlah Peningkatan Disiplin Aparatur Orang73 32,850 73 32,850
Dinas Ketahanan
Pangan
Jumlah Sarana dan Prasarana
Aparatur yang dipelihara /
direhabilitasi / diadakan
Unit33 24 335,300 25 372,000 45 575,000 39 466,000 35 4,412,500 35 1,025,000 236 7,185,800
Dinas Ketahanan
Pangan
Jumlah Aparatur yang ditingkatkan
kapasitasnya
Orang
11 5 20,000 15 108,100 10 40,000 10 42,000 10 44,000 10 50,000 71 304,100 Dinas Ketahanan
Pangan
Jumlah Dokumen Perencanaan,
Penganggaran dan pelaporan
Dokumen
14 13 711,700 11 322,370 11 370,000 11 625,000 11 686,000 11 795,000 82 3,510,070 Dinas Ketahanan
Pangan
1. Nilai Skor PPH Point 80 80 840,000 82 786,500 84 1,130,000 85 1,955,000 85 3,100,000 85 7,320,000 85 15,131,500 Dinas Ketahanan
Pangan
2. Jumlah lokasi keamanan
panganLokasi 3 3 3 30 30 30 30 129
Dinas Ketahanan
Pangan
3. Jumlah Kelompok Pekarangan
yang diberdayakan di Kawasan
Kampung Nelayan terpadu
Kelompok 55 0 10 10 30 65 218 388Dinas Ketahanan
Pangan
1. Jumlah Ketersediaan Pangan kkal/kap/hari 3,700 3,650 470,000 3,700 1,508,300 3,800 1,300,000 3,800 1,995,000 3,800 2,805,000 3,800 9,620,000 3,800
17,698,300 Dinas Ketahanan
Pangan
2. Persentase Wilayah Rawan
Pangan
Persen15.5 15.5 15 14.5 14 13.5 13.5 98.44
Dinas Ketahanan
Pangan
3. Jumlah desa mandiri pangan yang
dibina dan kawasan mandiri pangan
yang dikembangkan
Desa
0 60 0 5 7 30 40 142Dinas Ketahanan
Pangan
Kawasan
0 2 2 2 3 2 2 13
4.Jumlah penumbuhan desa mandiri
pangan
Desa
0 22 5 5 5 10 15 62Dinas Ketahanan
Pangan
1. Stabilisasi Harga Pangan di Tingkat
Produsen (Gabah)Persen 90 90 354,135 90 1,172,379 90 1,580,000 90 2,890,000 90 5,400,000 90 11,891,000 90 23,287,514
Dinas Ketahanan
Pangan
2. Stabilisasi harga pangan di tingkat
konsumen (Beras)Persen 90 95 95 95 95 95 95 95
Dinas Ketahanan
Pangan
3. Persentase Pemenuhan
Kebutuhan Pangan MasyarakatPersen 100 100 100 100 100 100 100 100
Dinas Ketahanan
Pangan
4. Jumlah gapoktan untuk
pengembangan packaging berasgapoktan 0 3 1 4 5 2 4 19
Dinas Ketahanan
Pangan
5. Jumlah Cadangan Pangan
Pemerintah ProvinsiTon 10 35 50 85 180
Jumlah Dokumen koordinasi analisis
dan rumusan kebijakan ketahanan
pangan
Dokumen 2 2 1,106,231 2 830,000 2 1,247,970 2 1,760,000 2 1,720,000 2 2,225,000 14 8,889,201 Dinas Ketahanan
Pangan
Jumlah Peningkatan Mutu dan
Sertifikasi Pangan Segar Hasil
Pertanian
Komoditi 7 6,131,870 7 494,000 10 410,000 10 622,000 10 744,900 10 890,000 54 9,292,770 Dinas Ketahanan
Pangan
10,743,936 6,529,699 7,680,920 11,408,500 20,000,000 35,000,000 91,363,055
Program Pengembangan Sistem
Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan
Pengentasan
Kemiskinan &
Peretasan
Ketertinggalan,
Penguatan
Komoditas
Unggulan Agro-
Maritim & HilirisasiProgram Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Pangan
Program Peningkatan Nilai Tambah,
Daya Saing dan Pengawasan Pangan
Segar
Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
Dinas Ketahanan Pangan
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Program peningkatan disiplin Aparatur
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Program Peningkatan Kapasitas
Sumberdaya Aparatur
Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan
Program Peningkatan Diversifikasi dan
Ketahanan Pangan
Pengentasan
Kemiskinan &
Peretasan
Ketertinggalan,
Penguatan
Komoditas
Unggulan Agro-
Maritim & Hilirisasi,
visit 2020
wonderful
bengkuluProgram Kemandirian Pangan Pengentasan
Kemiskinan &
Peretasan
Ketertinggalan,
Penguatan
Komoditas
Unggulan Agro-
Maritim & Hilirisasi
Jumlah
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN
DAN PROGRAM PRIORITAS
PEMBANGUNAN
DATA CAPAIAN PADA TAHUN
AWAL PERENCANAAN
INDIKATOR KINERJAPROGRAM
PRIORITASTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
OPD
PENANGGUNG
JAWAB
Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
254
2015 2016
Kinerja Kinerja Target (Rp.000) Target (Rp.000) Target (Rp.000) Target (Rp.000) Target (Rp.000) Target (Rp.000)
Program Pelayanan Admintrasi
Perkantoran
Jumlah jenis administrasi
perkantoran yang di
laksanakan
14 jenis 14 jenis 14 jenis 1,807,856 14 jenis 1,738,856 14 jenis 1,962,716 14 jenis 2,162,716 14 jenis 2,312,716 14 jenis 9,984,860 Transpormasi
birokrasi dan tata
kelola pemerintahan
berbasis ITProgram Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
jumlah sarana prsarana
perkantoran yang diadakan/
dibangun/ direhab/ diperlihara
353 unit 117 unit 1,680,000 117 unit 435,000 117 unit 545,000 117 unit 625,000 117 unit 694,556 655 unit 3,979,556 Transpormasi
birokrasi dan tata
kelola pemerintahan
berbasis IT
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber daya Aparatur
Jumlah SDM aparatur yang
ditingkatkan kapasitasnya
12 orang 12 orang 360,000 12 orang 95,000 12 orang 125,000 12 orang 215,000 12 orang 260,000 360 orang 1,055,000 Transpormasi
birokrasi dan tata
kelola pemerintahan
berbasis ITProgram peningkatan disiplin
Aparatur
Jumlah Peningkatan Disiplin
Aparatur
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
jumlah dokumen perencanan,
penganggaran dan pelaporan
yg disusun
16 dokumen 16 dokumen 318,000 16 dokumen 281,200 16 dokumen 283,200 16 dokumen 261,200 16 dokumen 261,200 80 dokumen 1,404,800 Transpormasi
birokrasi dan tata
kelola pemerintahan
berbasis IT
Program Pemanfaatan Potensi
Sumber Daya Hutan
Luas hutan yang dikelola
masyakat (ha)
31.535 Ha 49.990 Ha 868,100 72.847 Ha 1,020,000 83,192 1,020,000 95,322 1,310,000 107,452 2,350,000 107,452 6,568,100 Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan Jumlah potensi sumber daya
hutan yang manfaatkan
0 0 14,000 676,000 2 potensi 150,000 1 potensi 100,000 1 potensi 350,000 1 potensi 400,000 5 Potensi 1,676,000 Penguatan kualitas
agro- maritim dan
hilirisasi
Program Rehabilitasi Hutan dan
Lahan
Persentase luas tutupan lahan
di luar kawasan meningkat
3,06%
(33,100,41
ha)
3,11% (33.668,64
ha)
3,16%
(34.209,94 ha)
1,650,000 3.21% 1,290,000 3.26% 845,000 3.31% 1,724,940 3.36% 2,620,000 3.36% 8,129,940 Dinas LHK Visit 2020 Wonderful
Bengkulu
Program Pembinaan
Penyelenggaraan Pengelolaan
DAS
Jumlah dokumen yang
dihasilkan
- 2 dokumen 100,000 2 dokumen 100,000 2 dokumen 130,000 2 dokumen 200,000 8 dokumen 530,000 Visit 2020 Wonderful
Bengkulu
Program Perlindungan dan
Konservasi Sumber Daya Hutan
Persentase laju deforestrasi
dari luas tutupan lahan yang
berhutan pada kawasan
hutan.
71,33%
(659.546,41
ha)
71,06%
(657.049,79 ha)
70,79%
(654.546,28 ha)
1,185,310 70.53% 1,166,000 70.26% 755,000 70.00% 1,125,000 69.74% 1,400,000 69.74% 5,631,310 Dinas LHK Visit 2020 Wonderful
Bengkulu
Program Pengembangan dan
Perencanaan Hutan
Jumlah dokumen
perencanaan, data dan
informasi yang tersedia
16 dokumen 9 dokumen 1 dokumen 146,100 13 dokumen 1,050,000 7 dokumen 700,000 7 dokumen 840,000 7 dokumen 1,050,000 34 dokumen 3,786,100 Pengembangan
infrastruktur strategis
dan industrialisasi
Program Pemantapan Kawasan
Hutan
Rasio panjang batas yang
dipelihara
10,8%
(280 km)
13,12% (60
km)
500,000 18.53% 950,000 850,000 23.93% 840,000 29.33% 930,000 29.33% 4,070,000 Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan Jumlah Dokumen yang
dihasilkan
1 dokumen 1 dokumen - - 2 dokumen -
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan
Jumlah Pengembangan
Kinerja Pengelolaan
Persampahan
10 unit 140,000 2 unit 420,000 6 unit 2,800,000 8 unit 2,620,000 2 unit 250,000 20 unit 6,230,000 Visit 2020 Wonderful
Bengkulu/
Pengembangan
infrastruktur strategis Program Pengendalian
Pencemaran dan Perusakan Ling.
Hidup
Indeks Kualitas Air 54 220,300 54 475,000 54 475,000 54 770,000 54 850,000 54 2,790,300 Visit 2020 Wonderful
Bengkulu/
Pengembangan
infrastruktur strategis Persentase kota sehat adipura
(%)
20% 937,210 40% 2,007,944 60% 1,917,796 70% 2,060,000 80% 2,260,000 80% 9,182,950
Program Peningkatan Kualitas dan
Akses Informasi SDA dan LH
Jumlah dokumen informasi
lingkungan dan kehutanan
Provinsi Bengkulu
2 Dokumen 2 Dokumen 2 dokumen 65,200 5 dokumen 250,000 7 dokumen 287,000 7 dokumen 320,000 7 dokumen 330,000 30 dokumen 1,252,200 Visit 2020 Wonderful
Bengkulu
Program Peningkatan
Pengendalian Polusi
Indek Kualitas Udara 86 85 440,280 85 858,944 85 938,444 85 1,130,000 85 1,276,084 85 4,643,752 Visit 2020 Wonderful
Bengkulu
24,095,088 10,994,356 12,287,944 13,704,156 16,483,856 17,444,556 70,914,868 JUMLAH
Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Program PrioritasTahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode
RPJMD
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas PembangunanIndikator Kinerja
Data Capaian Pada Tahun Awal
Perencanaan OPD
PENANGGUNG
JAWAB
255
Kinerja Kinerja Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000)
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Jumlah Jenis Pelayanan
Perkantoran yang dilaksanakan
Jenis 12 12 788,960 12 1,639,715 12 1,242,583 12 1,380,935 12 1,503,000 12 1,743,000 12 8,298,193 Dinas PMD
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Jumlah Sarana dan Prasarana
Perkantoran yang
dibangun/direhap/dipelihara
Unit 165 128 478,000 266 607,260 278 855,000 298 1,000,000 314 1,065,000 330 1,160,000 1,417 5,165,260 Dinas PMD
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Jumlah Pengadaan Pakaian
Dinas Hari-hari Tertentu
Stel 84 0 0 84 42,000 86 45,000 86 47,000 86 49,000 86 51,000 426 234,000 Dinas PMD
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Jumlah Pegawai mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan
Formal
Orang 4 4 30,000 4 23,100 4 100,000 4 100,000 4 100,000 4 100,000 24 453,100 Dinas PMD
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Jumlah dokumen laporan
capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD
Dokumen 34 18 424,908 29 323,990 29 393,000 29 460,000 29 458,000 29 600,000 39 2,659,898 Dinas PMD
Program Peningkatan
Keberdayaan Masyarakat
Perdesaan
Jumlah masyarakat perdesaan
yang ditingkatkan
keberdayaannya
Orang 0 0 900,000 170 877,268 190 2,245,000 100 5,870,000 100 5,291,000 100 5,902,000 400 21,085,268 Dinas PMD
Jumlah posyantek yang dibina
dan berfungsi
Kab/Kota 9 0 9 9 9 9 9 9 Dinas PMD
Program Pengembangan
Lembaga Ekonomi Perdesaan
Jumlah Bumdes yang Difasilitasi
dalam Pembentukan &
Pengembangan
Bumdes 116 116 991,800 60 879,753 60 1,350,000 80 1,900,000 80 3,200,000 80 3,800,000 360 12,121,553 Dinas PMD
Jumlah masyarakat yang
ditingkatkan kapasitasnya dalam
bidang ekonomi produktif
Orang 60 0 70 660 60 60 60 910 Dinas PMD
Program Peningkatan Partisipasi
Masyarakat dalam Membangun
Desa
Jumlah masyarakat yang
ditingkatkan kapasitasnya dalam
bidang pemberdayaan
Orang 325 145 1,600,000 265 1,006,312 455 2,450,000 165 3,650,000 165 5,000,000 165 5,800,000 825 19,506,312 Dinas PMD Program
Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan Program Peningkatan Kapasitas
Aparatur Pemerintah Desa
Jumlah Aparatur yang
ditingkatkan kapasitasnya
Orang 480 280 1,376,956 699 1,423,835 1348 2,100,000 1056 3,200,000 1056 4,800,000 1056 6,200,000 4,705 19,100,791 Dinas PMD Program
Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Peningkatan Peran
perempuan di Perdesaan
Jumlah perempuan diperdesaan
yang ditingkatkan kapasitasnya
Orang 80 120 0 180 450,000 180 500,000 180 350,000 180 400,000 180 600,000 900 2,300,000 Dinas PMD Program
Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa/Kelurahan
Jumlah Kab/Kota yang
Difasilitasi dalam Pemberdayaan
& Kesejahteraan Keluarga
Kab/Kota 10 0 0 10 2,286,585 10 2,500,000 10 3,500,000 10 4,000,000 10 4,500,000 50 16,786,585 Dinas PMD Program
Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program Pembanguanan kawasan
perdesaan
Jumlah masyarakat yang
ditingkatkan kapasitasnya di
wilayah kawasan perdesaan
Orang 0 0 0 0 0 262 2,250,000 225 2,600,000 225 3,900,000 225 4,750,000 1125 13,500,000 Dinas PMD Program
Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
6,590,624 9,559,818 16,030,583 24,057,935 29,766,000 35,206,000 121,210,961
Kode
BIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN
PROGRAM PRIORITAS
PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA 2015
DATA CAPAIAN PADA AWAL
TAHUN PERENCANAANTARGET KINERJA PROGRAM & KERANGKA PENDANAAN
PROGRAM
PRIORITAS TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021
OPD
PENANGGUNG
JAWAB
Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RPJMD
Jumlah
Urusan Pemerintahan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Program
Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Program
Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
256
2015
Kinerja Kinerja Rp. (000) TARGET RP. (000) TARGET RP. (000) TARGET RP. (000) TARGET RP. (000) TARGET RP. (000) TARGET RP. (000)
Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Jumlah Jenis Pelayanan
Administrasi Perkantoran
yang dilakukan
Jenis 11 11 1,590,473 10 1,595,500 11 1,734,600 11 1,799,600 11 1,841,600 11 1,859,600 11 10,421,373Dishub
(sekretariat)
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Jumlah Sarana dan
Prasarana Perkantoran
yang dibangun/
direhab/dipelihara
Unit 120 90 1,767,033 60 1,047,367 59 2,363,880 46 1,000,000 47 1,135,000 48 1,000,000 138 8,313,280Dishub
(sekretariat)
Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Jumlah SDM Aparatur yang
ditingkatkan kapasitasnyaOrang 25 25 75,000 25 55,000 30 300,000 30 300,000 30 300,000 30 300,000 135 1,330,000
Dishub
(sekretariat)
Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian
Keinerja dan Keuangan
Jumlah Dokumen
Perencanaan,
Penganggaran dan
Pelaporan yang disusun
Dok 6 8 375,200 7 44,480 7 150,000 7 150,000 7 150,000 8 250,000 36 1,119,680Dishub
(sekretariat)
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Jumlah Pengadaan Pakaian
Dinas Dan AtributOrang - 0 115 100,000 0 0 115 100,000
Dishub
(sekretariat)
Pembangunan Prasarana dan
Fasilitas Perhubungan
Persentase Rencana
Pembangunan Prasarana
dan Fasilitas Perhubungan
% 9 10 1,138,481 20 2,145,197 30 8,650,000 40 7,738,160 60 23,250,000 80 49,264,160 80 92,185,998 DISHUB
PENGENTASAN
KEMISKINAN &
PERETASAN
KETERTINGGALAN,
PENGUATAN
KOMODITAS
UNGGULAN AGRO-
MARITIM &
HILIRISASI,
PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR
Peningkatan Pelayanan
Angkutan
Persentase Peningkatan
Pelayanan Angkutan% 9% 10% 423,000 20% 1,887,030 30% 18,058,044 40% 10,675,000 60% 10,022,160 80% 5,600,000 80% 46,665,234 Dishub (Bid.LLAJ)
PENGENTASAN
KEMISKINAN &
PERETASAN
KETERTINGGALAN,
PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR
STRATEGIS &
INDUSTRIALISASI
Pengendalian dan
Pengamanan Lalu Lintas
Jumlah Jenis Sarana dan
Prasarana Transportasi
Darat
Jenis 7 3 3,819,057 6 6,855,716 6 14,825,000 6 14,425,000 6 15,425,000 6 1,850,000 6 57,199,773 Dishub (Bid.LLAJ)
PRIORITAS
PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR
STRATEGIS &
Rehabilitasi dan Pemeliharaan
Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Jumlah Jenis Rehabilitasi
dan Pemeliharaan
Prasarana dan Fasilitas
LLAJ
Jenis 0 0 0 0 1 Jenis 1,000,000 1,000,000 Dishub (Bid.LLAJ)
PRIORITAS
PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR
STRATEGIS &
INDUSTRIALISASI
9,188,244 13,630,290 47,181,524 36,087,760 52,123,760 60,123,760 218,335,338
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan
dan Program Prioritas
Pembangunan
DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL
PERENCANAAN
Tahun 2016
INDIKATOR KINERJA
OPD
PENANGGUNG
JAWAB
PROGRAM
PRIORITASTahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMD
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Urusan Pemerintahan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
Perhubungan
JUMLAH
257
Tahun 2015
Kinerja Kinerja Rp. (000) Target Rp. (000) TARGET Rp. (000) TARGET Rp. (000) TARGET Rp. (000) TARGET Rp. (000) TARGET RP
Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar
Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORANJumlah pelayanan administrasi
perkantoran yang dilaksanakanJenis 11 Jenis 1,489,139 12 Jenis 1,756,592 12 Jenis 1,545,696 12 Jenis 1,514,776 12 Jenis 1,530,776 59 jenis 7,836,979
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA
APARATUR
Jumlah sarana dan prasarana
perkantoran yang dibangun dan direhabunit 109 1,184,498 63 1,282,255 62 725,000 62 640,000 82 877,349 357 4,709,102
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA
APARATUR
Jumlah peningkatan sumber daya
aparaturOrang 25 225,000 30 138,000 130 400,000 135 410,000 135 460,000 655 1,633,000
PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN
CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN
Jumlah dokumen pelaporan capaian
kinerja dan keuangan yang akuntabelDokumen 2 113,860 7 380,000 6 150,000 6 150,000 6 140,000 27 933,860
PENGEMBANGAN KOMUNKASI, INFORMASI DAN MEDIA
MASSA
Persentase Jangkauan Daerah
Terakses Infrastruktur Telematika% 20% - 40% 9,276,162 40% - 60 % 3,444,473 60% - 75% 1,349,304 75% - 90% 1,300,000 90-100% 1,300,000 100% 16,669,939
Transformasi Birokrasi & Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis
IT
PENGKAJIAN DAN PENELITIAN BIDANG INFORMASI DAN
KOMUNIKASIJumlah Dokumen yang dikaji dan di teliti dokumen 3 1,734,161 4 8,788,680 1 6,555,000 1 6,375,000 1 8,561,875 6 32,014,716
Transformasi Birokrasi & Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis
IT
PEMELIHARAAN DAN PENGENDALIAN INFRASTRUKTUR (TIK)
Jumlah pengembangan dan
pemeliharaan jaringan intranet OPD
Prov Bkl serta jaringan internet wilayah
terpencil
titik 0 0 57 2,000,000 222 4,000,000 272 4,264,000 233 1,500,000 880 11,764,000
Transformasi Birokrasi & Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis
IT
PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMATIKAJumlah teknologi informatika yang
dikembangkanpaket 0 3 1,300,000 4 1,500,000 4 1,350,000 4 1,650,000 15 5,800,000
Transformasi Birokrasi & Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis
IT
PEMBINAAN APARATUR DAN MASYARAKATJumlah Pembinaan Aparatur dan
Masyarakat kali 9 0 12 550,000 16 550,000 20 150,000 25 550,000 82 1,800,000
Transformasi Birokrasi & Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis
IT
KERJASAMA INFORMASI DAN MASS MEDIAPersentase Penyebarluasan Informasi
Kepada Masyarakat% 10-19% 1,726,693 20-39 % 910,000 40-64% 580,000 65-89% 582,000 90-100% 620,000 100% 4,418,693
Transformasi Birokrasi & Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis
IT
PENGELOLAAN OPINI DAN ASPIRASI PUBLIKPersentase Opini dan Aspirasi
Publik yang dikelola% 0 0 70 300,000 80 650,000 90 675,000 100 800,000 100 2,425,000
Transformasi Birokrasi & Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis
IT
PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIKJumlah informasi yang dikelola dan
diberikan kepada masyarakatDokumen 0 0 7 550,000 27 600,000 12 600,000 12 650,000 12 2,400,000
Transformasi Birokrasi & Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis
IT
PENINGKATAN KUALITAS DISEMINASI INFORMASIJumlah layanan informasi yang
disebarluaskan kepada masyarakatmedia 0 0 1 450,000 1 815,000 1 609,224 1 680,000 4 2,554,224
Transformasi Birokrasi & Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis
IT
PENGELOLAAN JARINGAN KOMUNIKASIJumlah Lembaga Komunikasi dan
Infomasi yang diberdayakanlembaga 0 0 0 0 3 300,000 4 300,000 5 300,000 14 900,000
Transformasi Birokrasi & Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis
IT
PROGRAM OPTIMALISASI PERAN PERSANDIAN SEBAGAI
PENGAMAN INFORMASI MILIK PEMERINTAH DAERAH
Jumlah ASN yang memiliki kompetensi
TIK dan PersandianOrang 0 0 70 200,000 90 200,000 90 250,000 90 200,000 340 850,000
Transformasi Birokrasi & Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis
IT
15,749,513 22,050,000 19,920,000 19,170,000 19,820,000 96,709,513
INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Jumlah
Diskominfo dan
Statistik Provinsi
Bengkulu
APBD
PROGRAM PRIORITASKONDISI KINERJA PADA
AKHIR PERIODE rpjmd2017 2018 2019
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Data Capaian Pada Tahun Awal
PerencanaanOPD Penanggung
JawabTahun 2016 2020 2021
258
Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Jumlah jenis Pelayanan
Administrasi Perkantoran Yang
Dilaksanakan10 jenis 1,059,045 10 jenis 1,410,450 10 Jenis 1,660,000 10 Jenis 1,815,000 10 Jenis 2,220,000 10 Jenis 8,164,495 Sekretariat
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Aparatur
Jumlah Sarana Dan Prasarana
Aparatur Dan Perkantoran Yang
diadakan/dibangun/direhab/dipelih
ara
125 unit 914,944 142 unit 1,450,000 151 unit 1,625,000 150 unit 1,659,250 159 unit 1,911,725 702 unit 7,560,919 Sekretariat
Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
Jumlah Sumber Daya Aparatur Yang
Ditingkatkan Kapasitasnya 65 orang 65,000 30 orang 75,000 30 orang 85,000 30 orang 90,000 30 orang 100,000 185 orang 415,000 Sekretariat
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Jumlah Pengadaan Pakaian
Dinas Dan Atribut
Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan
Keuangan
Jumlah Dokumen Perencanaan
Kegiatan, Anggaran Dan Pelaporan
Yang Disusun10 dok 84,055 10 dok 200,000 10 dok 250,000 10 dok 275,000 10 dok 375,000 10 dok 1,184,055 Sekretariat
Persentase Pertumbuhan
Kelompok Usaha Baru (KUB)/Wira
Usaha Baru (WUB)- -
20% 20%
20 20 20 100
Jumlah Sentra Usaha Mikro, Kecil
Dan Menengah Yang Dibangun - -
20 Sentra 30 Sentra
40 50 60 200
Program Pemberdayaan Dan
Pengembangan Usaha Koperasi
Persentase Peningkatan Volume
Usaha Koperasi 15 1,880,000 15 990,000 15 1,050,000 16 1,100,000 15 1,150,000 90 6,170,000 Bidang Pemberdayaan
Koperasi
Program Peningkatan Kualitas
Kelembagaan Koperasi
Jumlah Koperasi Sehat Dan Aktif 1975 Koperasi 661,400 2025 Koperasi 1,350,000 100 Koperasi 1,450,000 100 Koperasi 1,475,000 100 Koperasi 1,650,000 500 Koperasi 6,586,400
Bidang Perizinan dan
Kelembagaan
Program Penciptaan Iklim Usaha Yang
Kondusif
Persentase Peningkatan Volume
Usaha Koperasi15% 225,000 15% 550,000
15 700,000 15 700,000 15 900,000 90 3,075,000 Sekretariat
Program Peningkatan Pengawasan dan
Penilaian Kesehatan KSP/USP
Persentase Pertumbuhan KSP/USP
Sehat20% 294,100 20% 900,000
20 990,000 20 1,250,000 20 1,500,000 100 4,934,100 Bidang Pengawasan dan
Pemeriksaan
Jumlah Pelaku Usaha Mikro, Kecil
Dan Menengah Yang Mendapat
Bimbingan Teknis, Pelatihan Dan
Pendampingan
69 KUB/WUB 89 KUB/WUB
550 Orang
400,000
550 Orang
2,250,000 50 KUB/WUB 2,634,495 50 KUB/WUB 2,700,000 50 KUB/WUB 4,500,000 315 KUB/WUB 12,484,495 UPTD Pendidikan dan
Pelatihan KUKM
Jumlah Pengurus Koperasi Yang
Mendapat Bimbingan Teknis,
Pelatihan Dan Pendampingan
40 Orang 60 Orang
Program Peningkatan Daya Saing
Koperasi dan UMKM Melalui Layanan
Usaha Terpadu
Jumlah Produk Usaha Mikro, Kecil
Dan Menengah Yang
Terstandarisasi (SNI, Halal, BPPOM
dll)
150 Unit 450,000 150 Unit 1,250,000 45 jenis 1,300,000 45 jenis 1,050,000 45 jenis 1,150,000 215 Jenis 5,200,000 UPTD Pusat Layanan Usaha
Terpadu KUKM
7,121,544 12,575,450 14,394,495 15,000,000 20,000,000 69,091,489 Jumlah
Prioritas 1. Pengentasan Kemiskinan
& Peretasan Ketertinggalan, Prioritas
2. Penguatan Komoditas Unggulan
Agro-Maritim & Hilirisasi Prioritas 3
Visit 2020 Wonderful Bengkulu
Program Peningkatan Kapasitas
Lembaga Pelatihan Koperasi
Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar
Dinas Koperasi dan UKM
Program Pemberdayaan Usaha Kecil Dan
Kewirausahaan1,088,000 2,150,000 2,650,000 2,885,750 4,543,275 13,317,025
Bidang Pemberdayaan Usaha
Kecil
Prioritas Pembangunan Daerah
Tahun 2015 Tahun 2016Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
OPD Penanggung JawabBidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas PembangunanIndikator Kinerja
DATA CAPAIAN PADA TAHUN
AWAL PERENCANAANTARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMD
259
2015
Target Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000)
Program Pelayanan Administrasi PerkantoranJumlah Jenis Pelayanan Adm Perkantoran yang
Dilaksanakan9 KEG 9 KEG 1,128,490 10 KEG 1,170,150 13 KEG 1,404,000 13 KEG 1,764,870 13 KEG 1,928,957 13 KEG 2,109,166 13 KEG 9,505,633 DISPERINDAG
Transformasi Birokrasi dan Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis IT
Progam Peningkatan Sarana dan Prasarana AparaturJumlah Sarana Prasarana Perkantoran yang
Diadakan/Dibangun/Direhab/Dipelihara5 Unit 101 Unit 3,119,211 118 Unit 1,699,499 234 Unit 6,752,766 231 Unit 3,072,571 210 Unit 903,500 216 Unit 997,750 1115 Unit 16,545,297 DISPERINDAG
Transformasi Birokrasi dan Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis IT
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Jumlah SDM Aparatur yang Ditingkatkan Disiplinnya - 40,000 150 Org - 150 Org 155,000 150 Org - - - 150 Org 195,000 DISPERINDAGTransformasi Birokrasi dan Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis IT
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Jumlah SDM Aparatur yang Ditingkatkan Kapasitasnya 15 Org 28,950 25 Org 83,705 74 Org 50,000 80 Org 243,928 90 Org 287,410 95 Org 314,151 379 Org 1,008,144 DISPERINDAGTransformasi Birokrasi dan Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis IT
Nilai Sakip 80 80 80 90 92 95 95
Nilai LPPD 80 80 80 85 88 90 92
Persentase Penyelesaian Administrasi Perkantoran
sesuai SOP 70 Persen 70 Persen 75 Persen 80 Persen 85 Persen 90 Persen 95 Persen
Penerapan E-Government - - - 1 Aplikasi 1 Aplikasi 1 Aplikasi 3 Aplikasi
Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Perlindungan
Konsumen0 - 60% 65% 70% 80% 80% DISPERINDAG
Pengentasan Kemiskinan dan
Peretasan Ketertinggalan
Persentase Produk dan Jasa yang diawasi sesuai
dengan ketentuan75 Persen 75 Persen 80 Persen 85 Persen 90 Persen 95 Persen 98 Persen DISPERINDAG
Pengentasan Kemiskinan dan
Peretasan Ketertinggalan
Persentase Peningkatan nilai Ekspor
Nilai Neraca Perdagangan Daerah
Persentase penurunan nilai impor
Koefisien Kestabilan Harga >10 >10 >10 >10 >10
Persentase Pertumbuhan Sub Sektor Perdagangan
Dalam Negeri7.30% 7.82% 8.00% 9.00% 9.22% 9.50% 10.00% 10.00%
Program Persaingan Usaha Jumlah Kebijakan yang mengatur persaingan usaha - - - - - - - 1 Dok 350,000 200,000 1 Dok 400,000 2 Dok 950,000 DISPERINDAG
Pengentasan Kemiskinan dan
Peretasan Ketertinggalan dan
Penguatan Komoditas Unggulan Agro
- Maritim & Hilirisasi
Persentase Peningkatan Penguasaan Teknologi
Industri - - 30 Persen 40 Persen 50 Persen 60 Persen 65 Persen
Jumlah SDM Industri kompeten dan bersertifikasi - - 5 SDM 5 SDM 5 SDM 5 SDM 20 SDM
Program Pengembangan Sentra - Sentra Industri
PotensialJumlah Sentra IKM yang dikembangkan - - 625,000 1 Sentra 1,708,582 3 Sentra 1,650,000 20 Sentra 2,450,000 20 Sentra 2,700,000 23 Sentra 2,350,692 79 Sentra 11,484,274 DISPERINDAG
Pengentasan Kemiskinan dan
Peretasan Ketertinggalan, Penguatan
Komoditas Unggulan Agro - Maritim
dan Hilirisasi, Pengembangan
Infrastruktur Strategis dan
Industrialisasi, Visit 2020 Wonderful
Bengkulu
Urusan Pilihan
Perindustrian dan Perdagangan
Program PrioritasTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
PembangunanIndikator Kinerja
Data Capaian Pada Tahun Awal
Perencanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode
Renstra PD OPD Penanggung
Jawab
950,000 4,359,500 DISPERINDAGTransformasi Birokrasi dan Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis IT
Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan
Perdagangan0 532,425 276,200 595,730
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan123,500 296,000 695,000 1,130,000 1,165,000
965,000
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam
Negeri171,766 651,000
Penguatan Komoditas Unggulan Agro
- Maritim dan Hilirisasi, Visit 2020
Wonderful Bengkulu
200,000
500,000 1,425,000 2,270,000 15,770,000 20,787,766
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri 0 0 200,000 200,000
1,065,000 1,165,000 4,599,355
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor 1,484,036 703,000 3,000,000 6,620,000 7,365,000 7,760,000 26,932,036
DISPERINDAG
Pengentasan Kemiskinan dan
Peretasan Ketertinggalan dan
Penguatan Komoditas Unggulan Agro
- Maritim & Hilirisasi
DISPERINDAG
Pengentasan Kemiskinan dan
Peretasan Ketertinggalan dan
Penguatan Komoditas Unggulan Agro
- Maritim & Hilirisasi
200,000 800,000 DISPERINDAG
260
2015
Target Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000)
Program PrioritasTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
PembangunanIndikator Kinerja
Data Capaian Pada Tahun Awal
Perencanaan Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode
Renstra PD OPD Penanggung
Jawab
Persentase Pertumbuhan Unit industri kecil 6.56% 14.27% 14.80% 14.90% 15.00% 15.20% 15.50% 15.50%
Nilai Investasi Sektor Industri 162.6
Milyar
169.3
Milyar
169.3
Milyar 176.5 Milyar 185 Milyar 195 Milyar 206 Milyar 206 Milyar
Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri 14.872
TK 16.141 TK 16.400 TK 16.761 TK 17.180 TK 17.644 TK 18.138 TK 18.138 TK
Jumlah Wirausaha Baru 5 WUB 5 WUB 5 WUB 15 WUB
Jumlah IKM yang difasilitasi standarisasi Industri 10 IKM 15 IKM 20 IKM 25 IKM 70 IKM
Persentase Pertumbuhan Unit industri pengolahan non-
migas besar sedang6.00% 6.20% 6.30% 6.40% 6.50% 6.50%
Kontribusi Industri Pengolahan terhadap PDRB 6.18% 6.20% 6.25% 6.30% 6.50% 6.75% 7.00% 7.00%
Nilai Investasi Sektor Industri 162.6
Milyar
169.3
Milyar
169.3
Milyar 176.5 Milyar 185 Milyar 195 Milyar 206 Milyar 206 Milyar
Kawasan Industri yang dibangun 1 KI 1 KI
Jumlah KPI, KI, dan Sentra IKM yang dikembangkan 1 Sentra 1 Sentra
Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang
Kondusif - - 373,750 - - - - - - - - - - - 373,750 DISPERINDAG
Penguatan Komoditas Unggulan Agro
- Maritim dan Hilirisasi, Visit 2020
Wonderful Bengkulu
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi
Usaha Mikro Kecil Menengah - - 783,255 - - - - - - - - - - - 783,255 DISPERINDAG
Penguatan Komoditas Unggulan Agro
- Maritim dan Hilirisasi, Visit 2020
Wonderful Bengkulu
Program Pengembangan Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif
Jumlah IKM/ UKM yang mendapatkan pelatihan,
sosialisasi, bimbingan teknis dan pendampingan - - 3,218,412 30 IKM 1,342,791 - - - - - - - - - 4,561,203 DISPERINDAG
Penguatan Komoditas Unggulan Agro
- Maritim dan Hilirisasi, Visit 2020
Wonderful Bengkulu
11,768,795 8,550,669 16,202,496 20,969,369 21,262,117 36,268,271 115,021,718
Pengembangan Infrastruktur Strategis
dan Industrialisasi 1,037,000
1,340,250 1,451,513 4,322,383 DISPERINDAG
Pengentasan Kemiskinan dan
Peretasan Ketertinggalan, Penguatan
Komoditas Unggulan Agro - Maritim
dan Hilirisasi, Pengembangan
Infrastruktur Strategis dan
Industrialisasi, Visit 2020 Wonderful
Bengkulu
1,700,000 5,014,122
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah - 25,620 250,000 1,255,000
DISPERINDAG
Jumlah
800,000 1,100,000 2,800,000 DISPERINDAG400,000
Program Pengembangan Industri Agro 140,000 594,122 550,000 993,000
Pengembangan Infrastruktur Strategis
dan Industrialisasi Program Penataan Struktur Industri - - 500,000
261
2015
TARGET TARGET Rp. (000) TARGET Rp. (000) TARGET Rp. (000) TARGET Rp. (000) TARGET Rp. (000) TARGET Rp. (000) TARGET Rp. (000)
Program Pelayanan Administrasi
Kantor
Jumlah jenis pelayanan
administrasi perkantoran yang
dilaksanakan
12 jenis 12 jenis 1,181,755 12 jenis 985,300 12 jenis 1,194,125 13 jenis 1,336,662 13 jenis 1,496,922 13 jenis 1,677,198 13 jenis 7,871,962 DPMPTSP
Program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
Jumlah sarana/prasarana
perkantoran yang
dibangun/rehab/dipelihara
29 Unit 30 Unit 1,037,419 30 Unit 1,488,081 30 Unit 1,973,800 30 Unit 2,164,870 30 Unit 2,133,850 30 Unit 2,123,178 30 Unit 10,921,198 DPMPTSP
Program Peningkatan Disiplin
AparaturJumlah Pakaian ASN - - - - 297 STEL 260,000 - 297 STEL 260,000 - 594 STEL 520,000 DPMPTSP
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Jumlah SDM Aparatur yang
ditingkatkan kapasitasnya37 Aparatur 37 Aparatur 10,000 99 Aparatur 107,080
99
Aparatur120,000
109
Aparatur230,000
114
Aparatur255,000
119
Aparatur282,250
134
Aparatur1,004,330 DPMPTSP
Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Jumlah Dokumen
Perencanaan/Pelaporan/Angga
ran yang disusun
14 Dok 14 Dok 569,692 8 Dok 197,810 6 Dok 120,000 6 Dok 122,500 6 Dok 125,000 6 Dok 127,500 6 Dok 1,262,502 DPMPTSP
Program Peningkatan Promosi dan
Kerjasama investasi
Nilai Rencana Investasi yang
disetujui per tahun 1,4 T 1,9 T 1,064,118 2,4 T 452,650 2,7 T 1,095,000 3 T 1,315,000 3,3 T 1,395,000 3,6 T 1,490,000 16 T 6,811,768 DPMPTSP
Program Prioritas Pembangunan
Daerah- Penguatan Komoditas
Unggulan Agro-Maritim & Hilirisasi
(Prioritas-2), Pengembangan
Infrastruktur Strategis & Industrialisasi
(Prioritas-3) dan Visit-2020 Wonderful
Bengkulu (Prioritas - 5)
Program Peningkatan Iklim Investasi
dan Realisasi Investasi
Persentase Laju Investasi
pertahun11% 12,20 % 772,720 12,30 % 954,950 12,50 % 1,600,000 12,50 % 1,583,750 12,50 % 1,351,812 12,50 % 1,254,760 12,50 % 7,517,992 DPMPTSP
Program Prioritas Pembangunan
Daerah- Penguatan Komoditas
Unggulan Agro-Maritim & Hilirisasi
(Prioritas-2), Pengembangan
Infrastruktur Strategis & Industrialisasi
(Prioritas-3) dan Visit-2020 Wonderful
Bengkulu (Prioritas - 5)
Jumlah Jenis Media Promosi
Investasi4 Jenis 5 Jenis 5 Jenis 5 Jenis 5 Jenis 5 Jenis
Jumlah Aparatur terlatih dan
terdidik99 Orang 99 Orang 99 Orang 99 Orang 99 Orang 99 Orang
Program Mengintensifkan
Penanganan Pengaduan Masyarakat
Nilai Survey Kepuasan
MasyarakatNilai 79 Nilai 80 119,221 Nilai 81 224,230 Nilai 82 280,288 Nilai 83 313,611 Nilai 84 344,972 Nilai 85 390,020 Nilai 85 1,672,342 DPMPTSP
transformasi birokrasi dantata kelola
pemerintahan berbasis IT
Program Penataan Peraturan
Perundang-undangan
Jumlah sektor yang memiliki
permasalahan regulasi terkait
Perizinan dan Nonperizinan
1 sektor 2 sektor 60,010 - - - - 60,010 DPMPTSP
Program Prioritas Pembangunan
Daerah-Transformasi Birokrasi & Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis IT
(Prioritas 4)
Jumlah Jenis Perizinan dan
Nonperizinan yang dilayani
95
izin/nonizin
95
izin/nonizin
212 izin/
nonizin
217
izin/non
izin
220
izin/non
izin
223
izin/non
izin
226
izin/non
izin
226
izin/non
izin
Jumlah Jenis Perizinan dan
Nonperizinan yang dilayani
secara online
3 5 8 11 14 17 20 20
5,807,300 5,173,971 9,095,162 8,873,427 9,258,439 9,360,990 47,569,289
Program Prioritas Pembangunan
Daerah-Transformasi Birokrasi & Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis IT
(Prioritas 4)
Jumlah
1,122,446 1,201,303 6,291,092 DPMPTSPProgram Peningkatan Pelayanan
Publik 586,365 638,870 1,683,199 1,058,909
Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar
Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Program Penyiapan Potensi
Sumberdaya, Sarana & Prasarana406,000 125,000 768,750 748,125 773,437 814,781 3,636,093 DPMPTSP
Program Prioritas Pembangunan
Daerah- Penguatan Komoditas
Unggulan Agro-Maritim & Hilirisasi
(Prioritas-2), Pengembangan
Infrastruktur Strategis & Industrialisasi
(Prioritas-3) dan Visit-2020 Wonderful
Bengkulu (Prioritas - 5)
PROGRAM PRIORITAS
PEMBANGUNANTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
OPD
Penanggun
g Jawab
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas PembangunanINDIKATOR KINERJA
Data Capaian Pada Tahun Awal
PerencanaanTarget Kinerja dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMD
262
Tahun 2015
Target Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Jumlah Jenis Pelayanan
Administrasi Perkantoran Yang
Dilaksanakan
12 Jenis 12 Jenis 1,174,025 12 Jenis 2,078,880 12 Jenis 2,069,540 12 Jenis 2,093,760 12 Jenis 2,069,540 12 Jenis 2,069,540 12 Jenis 11,555,285 DISPORA
PROVINSI
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Jumlah sarana prasarana
perkantoran yang
diadakan/dibangun/direhab/dipeli
hara
50 Unit 50 Unit 524,440 53 Unit 245,000 48 Unit 1,173,200 48 Unit 1,620,000 48 Unit 1,120,000 48 Unit 1,120,000 49 Unit 5,802,640 DISPORA
PROVINSI
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Jumlah Kapasitas Sumber Daya
Aparatur yang ditingkatkan
Kapasitasnya
- 100,000 156,000 150,000 100,000 100,000 606,000
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Jumlah peningkatan disiplin
aparatur yang dilaksanakan
- 6 Orang 9,400 0 80 Orang 80,000 80 Orang 9,400 80 Orang 80,000 80 Orang 0 178,800 DISPORA
PROVINSI
Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Jumlah dokumen perencanaan
penganggaran yang disusun
13 dokumen 13 dokumen 112,800 25
dokumen
7,400 9 Dokumen 100,000 9 Dokumen 150,000 9 Dokumen 150,000 9
Dokumen
150,000 74
Dokumen
670,200 DISPORA
PROVINSI
Program Pengembangan dan
Keserasian Kebijakan Pemuda
Jumlah Dokumen kepemudaan
dan Keolahragaan yang serasi
antar Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten Kota
1 Dokumen 1 Dokumen 94,000 2 Dokumen 190,000 2 Dokumen 320,000 2 Dokumen 370,000 2 Dokumen 370,000 2
Dokumen
370,000 10
Dokumen
1,714,000 DISPORA
PROVINSI
Program Pengembangan Pemuda Jumlah Pemuda Kader, Pemuda
Pelopor, anggota pramuka dan
Pemuda Wirausaha Tingkat
Provinsi
1,888,355 1,965,295 3,600,000 3,100,000 3,000,000 3,200,000 16,753,650 DISPORA
PROVINSI
Prioritas 1
Pengentasan
Kemiskinan &
Peretasan
Ketertinggalan
Program peningkatan upaya
penumbuhan kewirausahaan dan
kecakapan hidup pemuda
Jumlah Kelompok Usaha Pemuda
produktif yang dibina dan
dikembangkan (Kelompok)
- 150,000 - 1,550,000 - 750,000 - 800,000 - 750,000 4,000,000
Program Pemberdayaan Pemuda 0 2,500,000 150,000 900,000 350,000 4,064,500
Program upaya pencegahan
penyalahgunaan narkoba
Jumlah Pemuda yang difasilitasi
dalam peningkatan dan
pengetahuan terhadap bahaya
penyalahgunaan Narkotika dan
obat-obat terlarang lainnya
100 Org - 100 Org - 200 orang 100,000 100 Org - 200 Org 100,000
Program Pengembangan Kebijakan
dan Manajemen Olahraga
tersedianya Pelatih/Wasit/Juri
bersertifikat Nasional/
Internasional
0 - - 446,480 90 orang 250,000 90 orang 200,000 0 - 90 orang 200,000 390 Org 1,096,480
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Olahraga
Persentase Pembangunan
kawasan Internasional Sport
Center (BISC), lintasan lari
sentetis, pembangunan sarana
dan prasarana olahraga
7,249,955 969,500 14,170,000 14,985,580 1,382,800 400,000 38,993,335
Pembangunan Stadion Utama BISC Persentase Pembangunan
kawasan Internasional Sport
Center di Provinsi Bengkulu
(BISC) bengkulu internasional
sport centre (APBN)
0 - 5%-25% - 25%-55% 300,000,000 25%-55% 70,000,000 25%-55% 90,000,000 25%-55% 400,000,000 90%-100% 900,000,000 DISPORA
PROVINSI
Prioritas 5 VISIT
2020
WONDERFUL
BENGKULU
Tahun 2020 Tahun 2021
Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar
DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas PembangunanIndikator Kinerja
OPD
Penanggun
g jawab
Program
PrioritasTahun 2016 Tahun 2017
Data Capaian Pada Tahun Awal
PerencanaanTarget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMDTahun 2018 Tahun 2019
263
Tahun 2015
Target Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
Tahun 2020 Tahun 2021Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas PembangunanIndikator Kinerja
OPD
Penanggun
g jawab
Program
PrioritasTahun 2016 Tahun 2017
Data Capaian Pada Tahun Awal
PerencanaanTarget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMDTahun 2018 Tahun 2019
Pembangunan Lintasan Lari Sintetis
Tahun 2016 (APBN) di Stadion
Semarak untuk Cabor Atletik (APBN)
Jumlah Lintasan Lari Sintetis
Tahun 2016 (APBN) di Stadion
Semarak untuk Cabor Atletik
1 Unit 11 Unit 3,000,000 5 Unit/jenis - 15 Unit 7,000,000 15 Unit 7,000,000 15 Unit 7,000,000 15 Unit 7,000,000 28,000,000
Program Pembudayaan Olahraga Peningkatan Olahraga Rekreasi
Berskala Nasional
1,786,000 959,860 1 Keg 7,450,000 1 Keg 5,200,000 1 Keg 6,750,000 1 Keg 7,550,000 29,695,860
Program Pembinaan Olahraga
Prestasi
Pringkat Prestasi Olahraga
Berskala Nasional
5,123,050 8,744,150 4,700,000 2,600,000 3,300,000 3,772,800 28,240,000 DISPORA
PROVINSI
Prioritas 5 VISIT
2020
WONDERFUL Program Balai Pemeliharaan dan
Pengembangan Sarana dan
Prasarana Olahragaan
Tersedianya Sarana dan
Prasarana Olahraga yang
terpelihara dan layak pakai
282,000 8,376,000 8,658,000
Program UPTD Pemeliharaan dan
Pengembangan Sarana dan
Prasarana Kepemudaan dan
Keolahragaan
Tersedianya Sarana dan
Prasarana Olahraga yang
terpelihara dan layak pakai
- - 1,750,000 700,000 750,000 600,000 3,800,000
18,244,025 24,232,565 39,868,740 32,078,740 20,872,340 20,632,340 155,928,750 Jumlah
264
2015
Target Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
PROGRAM PELAYANAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN
Indeks Kepuasan Aparatur/ masyarakat terhadap
pelayanan administrasi perkantoran dan
kenyamanan kantor
73 73 1,079,200 75 1,174,385 80 940,937 82 953,434 85 966,555 88 966,555 88 6,081,066 Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan
PROGRAM PENINGKATANAN SARANA
DAN PRASARANA APARATUR
Prosentase sarana dan prasarana aparatur yang
layak fungsi (jumlah sarana layak pakai/ jumlah
total sarana dan prasarana aparatur)
70 75 1,056,690 80 943,150 85 2,475,125 90 385,000 95 580,775 95 560,775 95 6,001,515 Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS
SUMBER DAYA APARATUR
Prosentase kesesuaian kebutuhan sumber daya
aparatur dengan kompetensi yang dibutuhkan
100 167,000 100 45,000 100 75,000 100 75,000 100 75,000 100 75,000 100 512,000 Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Jumlah Pakaian Dinas yang diadakan (stel)
PROGRAM PENINGKATAN
PENGEMBANGAN SISTEM
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN
KEUANGAN
Nilai indeks akuntabilitas kinerja OPD B BB 362,110 A 142,416 A 250,000 A 250,000 A 250,000 A 250,000 A 1,504,526 Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan
Program Pengembangan Budaya Baca
dan Pembinaan Perpustakaan
Prosentase sarana dan prasarana digital
Perpustakaan Provinsi sesuai standar Nasional (1
komputer layanan/100.000 penduduk)
42 42 63 996,817 100 85,000 100 85,000 100 50,000 100 50,000 100 3,062,653 Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan
prosentase sarana dan prasarana digital
Perpustakaan sekolah sesuai standar Nasional
0 0 40 0 70 2,640,000 100 2,375,000 100 2,375,000 100 0 100 7,390,000 Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan
Jumlah Koleksi Perpustakaan Provinsi (judul buku) 47,350 50,295 52809 0 55450 630,000 58,222 635,000 61,133 641,500 64,190 641,500 64,190 2,548,000 Dinas
Perpustakaan dan
KearsipanJumlah Koleksi perpustakaan sekolah
(SMA/SMK/MA) Provinsi Bengkulu (judul buku)
249,261 249,261 261,761 0 277,761 1,595,000 291,761 790,000 306,349 790,000 321,667 839,000 321,667 4,014,000 Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan
Jumlah Koleksi deposit Provinsi Bengkulu 940 990 1040 0 1240 60,000 1340 60,000 1440 60,000 1500 60,000 1500 240,000 Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan
Jumlah serah terima KCKR ke Perpustakaan
Provinsi Bengkulu
96 96 105 0 115 70,000 120 70,000 130 70,000 130 70,000 130 280,000 Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan
Jumlah Pengunjung Perpustakaan 23.437/
bulan
24.610/
bulan
23.437/
bulan
0 24.610/
bulan
2,095,000 26.110/
bulan
2,055,000 27.681/
bulan
2,085,000 29.490/
bulan
2,130,000 29.490/
bulan
8,365,000 Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan
Nilai indeks kepuasan masyarakat (IKM) 74.95 78 80 0 82 440,000 85 375,000 90 375,000 92 375,000 92 1,565,000 Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas PembangunanINDIKATOR KINERJA
Data Capaian pada Awal tahun
Perencanaan
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMDOPD
PENANGGUNG
JAWAB
PROGRAM
PRIORITASTAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021
Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
1,795,836
Pengentasan
Kemiskinan dan
Perentasan
Ketertinggalan di
Provinsi
Bengkulu, Visit
wonderfull
Bengkulu 2020
265
2015
Target Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas PembangunanINDIKATOR KINERJA
Data Capaian pada Awal tahun
Perencanaan
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMDOPD
PENANGGUNG
JAWAB
PROGRAM
PRIORITASTAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021
Program Sistem Informasi Kearsipan
Daerah
persentase OPD yang menyelenggarakan
penataan kearsipan secara baku
30 30 - 30% - 40% 250,000 50% 250,000 60% 250,000 70% 250,000 70% 1,000,000 Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan
persentase OPD yang menyelenggarakan
penataan kearsipan berbasis IT (%)
0 0 - 2% - 20% 750,000 50% 750,000 60% 750,000 70% 750,000 70% 3,000,000 Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan
PROGRAM PENINGKATAN LAYANAN
DAN PEMANFAATAN ARSIP
Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan
kearsipan
0 0 - 75 - 75 125,000 77 125,000 79 125,000 81 125,000 81 500,000 Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan
Program Penyelamatan Arsip jumlah arsip yang terkumpul (statis dan dinamis) 27.924
berkas
28.200
berkas
589,760 28.750
berkas
503,774 29.550
berkas
1,245,000 30.450
berkas
1,375,000 31.656
berkas
1,325,000 31.656
berkas
1,800,000 31.656
berkas
6,838,534 Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan
Jumlah Pengguna Layanan Arsip 0 0 - 0 0 100 0 150 0 200 0 250 0 700 Dinas
Perpustakaan dan
Kearsipan
5,050,596 3,805,541 13,726,062 10,608,434 10,768,830 8,942,830 52,902,293 Jumlah
Tranformasi
Birokrasi & Tata
Kelola
Pemerintahan
Berbasis IT
Tranformasi
Birokrasi & Tata
Kelola
Pemerintahan
Berbasis IT
266
2015
Target Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Jumlah Jenis Pelayanan
Administrasi Perkantoran (
jenis)
10 Jenis 1,129,564 9 jenis 1,590,715 12 Jenis 1,284,000 12 Jenis 1,462,200 12 Jenis 1,554,140 58 Jenis 7,020,619 Dukcapil Transformasi Birokrasi &
Tata Kelola Pemerintahan
Berbasis IT
Program Peningkatan Sarana
Dan Prasarana Aparatur
Jumlah Sarana dan
Prasarana perkantoran yang
dibangun, direhab dan
dipelihara ( unit )
126 774,300 238 2,756,000 238 1,356,423 238 1,262,831 238 1,356,614 1078 7,506,169 Dukcapil Transformasi Birokrasi &
Tata Kelola Pemerintahan
Berbasis IT
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Jumlah Pakaian Dinas yang
diadakan (stel)
- - 84 65,000 84 65,000 84 65,000 252 195,000 Dukcapil Transformasi Birokrasi &
Tata Kelola Pemerintahan
Berbasis IT
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Jumlah Dokumen pelaporan
capaian kinerja dan
keuangan ( dok )
- - 4 250,000 4 250,000 4 250,000 4 250,000 16 1,000,000 Dukcapil Transformasi Birokrasi &
Tata Kelola Pemerintahan
Berbasis IT
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Jumlah aparatur yang
meningkat kompetensinya
(asn )
- - - - 15 150,000 15 175,000 15 150,000 45 475,000 Dukcapil Transformasi Birokrasi &
Tata Kelola Pemerintahan
Berbasis IT
Program Peningkatan
Perencanaan Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Daerah
Peninngkatan Perencanaan
Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan Daerah
- - - - - - - - - - - - Dukcapil Transformasi Birokrasi &
Tata Kelola Pemerintahan
Berbasis IT
Persentase Kepemilikan
Akta Kelahiran Anak Usia 0-
18 Tahun 85% 87,5% 87,5% 87,5% 87,5% 87,5%
Jumlah OPD yang
Memanfaatkan Sistem
Informasi Administrasi
Kependudukan (SIAK) 1 OPD 4 OPD 5 OPD 5 OPD 6 OPD 6 OPD
Persentase Jumlah
Penduduk Wajib KTP yang
sudah melakukan
Perekaman 100% 1,829,984 93% 5,125,206 93% 2,450,599 93% 2,648,094 93% 2,875,703 93% 14,929,586 Dukcapil
Transformasi Birokrasi &
Tata Kelola Pemerintahan
Berbasis IT
3,733,848 9,721,921 5,556,022 5,863,125 6,251,457 31,126,373
OPD
Penanggung
Jawab
Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMD PROGRAM PRIORITAS
PEMBANGUNANTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanData Capaian pada Awal
tahun Perencanaan
Program Penataan
Administrasi Kependudukan
Jumlah
Tahun 2021
267
TAHUN 2015
TARGET TARGET (Rp. 000) TARGET (Rp. 000) TARGET (Rp. 000) TARGET (Rp. 000) TARGET (Rp. 000) TARGET (Rp. 000) TARGET (Rp. 000)
Jumlah jenis pelayanan administrasi
yang dilaksanakan
11 11 1,837,559 11 1,650,154 13 2,356,982 13 2,346,900 13 2,407,200 13 2,360,200 13 12,958,995 DKP
Jumlah sarpras aparatur yang
dibangun/direhab/dipelihara (Unit)
29 28 1,665,593 35 3,829,264 34 2,932,000 32 835,000 32 3,226,800 31 1,965,000 31 14,453,657 DKP
Jumlah aparatur yang ditingkatkan
kapasitasnya
0 diklat 28,200 300,000 435,000 435,000 440,000 440,000 2,078,200 DKP
Jumlah pakaian dinas yang diadakan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - DKP
Jumlah dokumen perencanaan,
penganggaran dan pelaporan yang
disusun
0 253,800 172,400 970,000 720,000 720,000 720,000 3,556,200 DKP
Jumlah aparatur yang ditingkatkan
kapasitasnya
65,800 70,406 - - 0 0 136,206 DKP
Produksi Perikanan Tangkap (Ton) 64,059.90 64,110 314,900 64.110-
66.033
1,897,200 66.033-
68.344
2,850,000 68.344-
70.804
4,255,900 70.804-
73.494
13,240,000 73.494-
75.618
27,262,300 73.494-
75.618
49,820,300 DKP 1. Pengentasan Kemiskinan & Peretasan
Ketertinggalan
2. Penguatan Komoditas Unggulan Agro-Maritim & Jumlah Pelabuhan Perikanan yang
Dikembangkan (Lokasi)
- 1 5,451,286 3 5,446,661 1 1,750,000 1 3,200,000 1 5,000,000 1 0 5 20,847,947 Pengembangan Infrastruktur Strategi &
Industrialisasi
Jumlah industri galangan kapal/perahu
yang dibangun (unit)
- - 0 0 0 1 150,000 1 1,150,000 1 1,150,000 1 1,000,000 3 3,450,000 Pengembangan Infrastruktur Strategi &
Industrialisasi
Jumlah kawasan kampung nelayan
terpadu yang dikembangkan
(Kawasan)
0 0 141,000 7 1,030,000 7 600,000 7 600,000 7 2,000,000 7 3,000,000 7 7,371,000 DKP
Pengentasan Kemiskinan & Peretasan Ketertingalan
Produksi Perikanan Budidaya (Ton) 74,857.85 90,530.26 7,974,338 87.939-
97.101
1,630,000 97.101-
106.957
2,340,000 106.957-
119.580
2,225,000 119.580-
127.580
3,415,000 127.580-
131.538
3,437,500 127.580-
131.538
21,021,838 DKP 1. Pengentasan Kemiskinan & Peretasan
Ketertinggalan5. Visit 2020
Wonderful Bengkulu
Jumlah Unit Budidaya tersertifikasi
Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB)
(Unit Budidaya)
- 1.00 50 10 10 10
Pengentasan Kemiskinan & Peretasan Ketertingalan
Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikananJumlah Unit Pengolahan Hasil
Perikanan (unit)
45 47 605,642 50 623,000 50 1,220,000 50 1,180,000 50 1,515,000 50 1,605,000 50 6,748,642 DKP1. Pengentasan Kemiskinan & Peretasan
Ketertinggalan
4. Transformasi Birokrasi & Tata Kelola
Pemerintahan
Berbasis IT
5. Visit 2020
Wonderful Bengkulu
Jumlah Kawasan Wisata Bahari
Berbasis Konservasi yang
dikembangkan (Kawasan)
- - 170,500 - - 1 1,195,000 1 3,712,000 1 3,095,000 1 4,575,000 4 12,747,500 DKP
Visit 2020 Wonderful Bengkulu
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas PembangunanINDIKATOR KINERJA
DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL
PERENCANAAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
KETERANGANTAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021
OPD
PENANGGUNG
JAWAB
Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMD
Urusan Pemerintahan Pilihan
Kelautan dan Perikanan
Program Pelayanan administrasi
perkantoran
Program peningkatan sarana dan prasarana
aparatur
Program peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program peningkatan pengembangan
sistem Pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Peningkatan SDM Perikanan
Program Pengembangan Destinasi
Pariwisata
Program pengembangan perikanan tangkap
Program Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Pesisir
Program pengembangan budidaya
perikanan
268
TAHUN 2015
TARGET TARGET (Rp. 000) TARGET (Rp. 000) TARGET (Rp. 000) TARGET (Rp. 000) TARGET (Rp. 000) TARGET (Rp. 000) TARGET (Rp. 000)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas PembangunanINDIKATOR KINERJA
DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL
PERENCANAAN TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
KETERANGANTAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021
OPD
PENANGGUNG
JAWAB
Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMD
Jumlah dokumen Rencana Zonasi
Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil
(RZWP3K) yang tersedia
- - - 1 2,294,950 - 2,145,300 - 7,765,000 - 2,815,000 - 2,765,000 1 17,785,250 DKP2. Penguatan Komoditas Unggulan Agro-Maritim &
Hilirisasi
4. Transformasi Birokrasi & Tata Kelola
Pemerintahan
Berbasis IT
5. Visit 2020
Wonderful Bengkulu
210,200 540,800 151,500 115,000 155,000 155,000 1,327,500 DKP2. Penguatan Komoditas Unggulan Agro-Maritim &
Hilirisasi
4. Transformasi Birokrasi & Tata Kelola
Pemerintahan
Berbasis IT
5. Visit 2020
Wonderful Bengkulu
Persentase pelaku usaha kelautan dan
perikanan yang taat aturan (%)
50 55 244,400 60 275,450 65 680,000 70 675,000 75 821,000 80 715,000 80 3,410,850 DKP
1. Pengentasan Kemiskinan & Peretasan
Ketertinggalan
2. Penguatan Komoditas Unggulan Agro-Maritim &
Hilirisasi
4. Transformasi Birokrasi & Tata Kelola
Pemerintahan
Berbasis IT
18,963,218 19,760,285 19,775,782 29,214,800 40,000,000 50,000,000 177,714,085
-
Program Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
Program Perlindungan dan Konservasi SDA
Program Pemberdayaan Masyarakat dalam
Pengawasan dan Pengendalian Sumber
Daya Kelautan
Jumlah
269
Kinerja Kinerja Rp. (000) TARGET Rp. (000) TARGET Rp. (000) TARGET Rp. (000) TARGET Rp. (000) TARGET Rp. (000) TARGET Rp. (000)
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Jumlah jenis administrasi perkantoran yang
dilaksanakan 12 jenis 12 jenis 1,691,968 12 jenis 1,033,158 12 jenis 1,361,800 12 jenis 1,503,400 12 jenis 1,560,200 12 jenis 1,602,200 12 jenis 8,752,726 Dinas Pariwisata
Program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
Jumlah sarana dan prasarana perkantoran
yang diadakan dibangun / direhab /
dipelihara
63 unit 78unit 418,300 33 unit 393,000 83 unit 1,390,000 69 unit 735,000 86 unit 2,029,800 86 unit 1,967,800 435 unit 6,933,900 Dinas Pariwisata
Program peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur
Jumlah aparatur yang ditingkatkan
kapasitasnya10 orang 20 orang 28,200 20 orang 65,000 20 orang 60,000 20 orang 80,000 20 orang 100,000 20 orang 100,000 120 orang 433,200 Dinas Pariwisata
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Jumlah pakaian dinas yang diadakan
Program peningkatan pengembangan
sistem Pelaporan capaian kinerja keuangan
Jumlah dokumen perencanaan dan
pelaporan yang disusun 9 dokumen 9 dokumen 119,427 9 dokumen 176,200 12 dokumen 290,000 12 dokumen 300,000 12
dokumen 310,000
12
dokumen 330,000 17 dokumen 1,525,627 Dinas Pariwisata
Program Pengembangan Pemasaran
PariwisataJumlah promosi yang dilaksanakan 9 kali 8 kali 8 kali 18 kali 20 kali 24 kali 20 kali 63 kali 41,187,172 Dinas Pariwisata
Jumlah event yang dilaksanakan1 event 1 event 2 event 3 event 3 event 3 event 3 event 16 event
- Dinas Pariwisata
Program Pengembangan Destinasi
Pariwisata
jumlah desa wisata yang
dibina/dikembangkan0 0 -
1 desa
wisata
1 desa
wisata
1 desa
wisata
1 desa
wisata
4 desa
wisata Dinas Pariwisata
Jumlah Obyek Wisata unggulan
Kabupaten/Kota yang di kembangkan0 0 10 obyek
10
destinasi/ob
yek wisata
10 obyek
10
destinasi/ob
yek wisata
10
destinasi/ob
yek wisata
10
destinasi/ob
yek wisata
Dinas Pariwisata
jumlah obyek wisata yang dibangun 0 0 1 obyek 5 obyek 10 obyek 10 obyek 10 obyek 10 obyek Dinas Pariwisata
Program Pengembangan Produk dan
Pelayanan Wisata
Jumlah SDM pariwisata yang memilikki
kompetensi dibidang industri pariwisata
50 orang 50 orang 50 orang 1,458,000
50 orang 1,600,000
50 orang 1,450,000
50 orang 2,000,000
50 orang 2,000,000
350 orang 8,508,000 Dinas Pariwisata
Program Pengembangan Ekonomi Kreatif Jumlah pelaku ekonomi kreatif dalam
pengembangaan ekonomi kreatif
- - - 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 250 orang Dinas Pariwisata
Jumlah pembangunan sarana dan
prasarana ekonomi kreatif (unit)
- - - 0 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 4 unit Dinas Pariwisata
Program Pengembangan Perencanaan
Pariwisata
141,000 141,000
Program Pengembangan Nilai Budaya 391,782 391,782
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 329,000 329,000
Program Pengelolaan Keragaman Budaya 1,522,000 1,522,000
5,464,966 15,754,181 22,241,800 19,163,400 30,000,000 35,000,000 127,624,347
Pengentasan
kemiskinan
dan peretasan
ketertinggalan
dan Visit 2020
Jumlah
635,888 3,550,000 950,000 4,000,000 4,000,000 13,135,888
44,764,052
Visit 2020
Wonderful
Bengkulu
326,935 6,297,117 6,350,000 6,790,000 10,000,000 15,000,000
Urusan Pemerintahan Pilihan
Dinas Pariwisata
496,354 5,695,818 7,640,000 7,355,000 10,000,000 10,000,000
Visit 2020
Wonderful
Bengkulu
PROGRAM
PRIORITASTAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021
AKHIR PERIODE
RPJMD
OPD
Penanggung
Jawab
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas PembangunanIndikator Kinerja
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN KONDISI KINERJA PADA
2015 Tahun 2016
DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL
PERENCANAAN
270
2015
2015 Kinerja Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000)
Program Pelayanan Administrasi PerkantoranJumlah jenis pelayanan administrasi
perkantoran yang dilaksanakan 16 Jenis 16 Jenis 5,939,946 16 Jenis 3,724,730 16 Jenis 4,361,478 16 Jenis 5,015,700 16 Jenis 5,567,427 16 Jenis 6,179,844 80 Jenis 30,789,124 Dinas TPHP
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
Jumlah sarana prasarana aparatur
yang diadakan/ dibangun/
direhab/dipelihara
23 unit 23 unit 24,235,403 23 unit 4,747,381 22 unit 1,805,000 23 unit 3,575,750 23 unit 4,104,083 23 unit 4,890,532 114
unit 43,358,148 Dinas TPHP
Program Peningkatan Disiplin AparaturJumlah aparatur yang ditingkatkan
kedisipilinannya
432
orang 216,000
450
orang 225,000
450
orang 249,750 450 orang 225,000
1782
orang 915,750 Dinas TPHP
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Aparatur
Jumlah aparatur yang ditingkatkan
kapasitasnya 30 orang
30
orang 2,371,796 30 orang 100,000 30 orang 180,000 30 orang 207,000 30 orang 229,770 30 orang 264,236
150
orang 3,352,802 Dinas TPHP
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan
Dokumen perencanaan dan
pelaporan yang disusun 9 Dok 9 Dok 1,158,747 9 Dok 275,000 10 Dok 470,000 10 Dok 540,500 10 Dok 599,955 10 Dok 689,948 10 Dok 3,734,151 Dinas TPHP
Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan 11,500,155 12,870,750 23,088,641 26,776,937 30,102,950 32,961,028 137,300,460 Dinas TPHP
Panjang jalan usaha tani yang
dibangun (m)- 15,000 16,000 13,000 15,000 Dinas TPHP
Panjang jalan usaha Tani yang
direhabilitasi (m)- 6,000 6,000 5,000 6,000 Dinas TPHP
Panjang jalan sentra produksi yang
di bangun (m)1,000 8,900 5,000 5,000 5,000 Dinas TPHP
Panjang Jalan sentra Produksi yang
ditingkatkan kualitasnya (M)- 10,400 10,000 10,000 17,000 Dinas TPHP
Luas Jaringan irigasi usaha tani
yang diperbaiki/dibangun (Ha)- 1,000 500 425 - Dinas TPHP
Cetak sawah baru (ha) 2,000 1,500.0 100.0 Dinas TPHP
Produksi Padi 593194
ton
668140
ton
668140
ton
695000
Ton
701972
Ton
708991
Ton
716081
Ton
716081
Ton
Dinas TPHP
Produksi Jagung 72756 ton 95707
ton
99640
ton
99000
Ton
104381
Ton
109363
Ton
112152
Ton
112152 Dinas TPHP
Produksi Kedelai 5715 ton 5949 ton 5388 ton 6000
Ton
6069
Ton
6129 Ton 6191 Ton 6191
Ton Dinas TPHP
Produksi Cabe Merah 46670 ton 47207
ton
47825
ton
47826
Ton
48458
Ton
49104
Ton
49764
Ton
49764
Ton Dinas TPHP
Produksi Bawang Merah 471 ton 521 ton 630 ton 630- Ton 693 Ton 800 Ton 800 Ton 800
Ton Dinas TPHP
Produksi Jeruk 7254 ton 7261 ton 7286 ton 7286
Ton
8488
Ton
9990 Ton 11867
Ton
11867
Ton Dinas TPHP
Produksi Kelapa Sawit 469238
ton
509639
ton
553519
ton
553519
Ton
601177
Ton
652938
Ton
709156
Ton
709156
Ton
Dinas TPHP
Produksi Karet 93552 ton 96433
ton
99403
ton
99403
Ton
102465
Ton
105621
Ton
108874
Ton
108874
Ton
Dinas TPHP
Produksi Kopi 56374 ton 63618
ton
71793
ton
71793
Ton
81018
Ton
91429
Ton
103178
Ton
103178
Ton
Dinas TPHP
Produksi Pala 26 ton 44 ton 75 ton 100 Ton 127 Ton 150 Ton 200 Ton 200
Ton Dinas TPHP
Program Pemberdayaan Penyuluh
Pertanian/Perkebunan Lapangan 2,541,740 677,500 3,075,000 3,806,250 4,217,238 4,714,514 19,032,241 Dinas TPHP
Rasio penyuluh terhadap kelompok
tani 1:18 1:17 1:16 1:15 1:14 1:14 Dinas TPHP
2016
Urusan Pemerintahan Pilihan
Pertanian
KET
2017 2018 2019 2020 2021
Urusan/Bidang/Urusan Pemerintahan dan
Program dan kegiatanIndikator Kinerja
Target Kinerja Program/Kegiatan dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RPJMD
OPD Penanggung
Jawab
Kondisi Awal
271
2015
2015 Kinerja Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000)
2016
KET
2017 2018 2019 2020 2021
Urusan/Bidang/Urusan Pemerintahan dan
Program dan kegiatanIndikator Kinerja
Target Kinerja Program/Kegiatan dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RPJMD
OPD Penanggung
Jawab
Kondisi Awal
Jumlah penyuluh yang ditingkatkan
kompetensinya 30 orang 90 orang 90 orang 90 orang 90 orang
370
orang Dinas TPHP
Kelompok tani yang meningkat
klasnyaDinas TPHP
Program Peningkatan Teknologi, Sarana dan
Prasarana Pertanian 1,475,000 850,000 1,297,500 1,222,500 1,297,500 1,147,500 7,290,000 Dinas TPHP
Jumlah Siswa SPP Negeri Bengkulu 100
siswa
120
siswa
130
siswa
140
siswa 150 siswa
150
siswa Dinas TPHP
Nilai Akreditasi SPP Negeri
Bengkulu B B B B B B Dinas TPHP
Aparatur dan Non Aparatur Yang
Dilatih Teknis Pertanian 30 orang 60 orang 60 orang 60 orang 60 orang
270
orang Dinas TPHP
Program Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Produksi 2,370,157 1,347,617 1,600,000 1,915,000 2,042,400 2,342,064 11,617,238 Dinas TPHP
Jumlah pameran yang diikuti 4
pameran
4
pameran
4
pameran
4
pameran
4
pameran
20
pamera
n
Dinas TPHP
Jumlah KTNA yang mengikti
PEDA/PENAS 40 KTNA 40 KTNA 40 KTNA 40 KTNA 40 KTNA
200
KTNA Dinas TPHP
JUMLAH BELANJA LANGSUNG 51,592,944 24,592,978 36,093,619 43,284,636 48,411,071 53,414,665 257,389,913
272
2015
Kinerja Kinerja Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN
- Jumlah jenis pelayanan administrasi yang
dilaksanakanjenis 13 12 1,750,656 12 1,475,299 13 2,130,131 13 2,531,590 13 2,592,326 13 2,571,369 13 13,051,371 Diskeswan
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN
PRASARANA APARATUR
- Jumlah sarana prasarana aparatur yang
dibangun/direhab/dipeliharaUnit 554 159 486,477 198 543,685 194 2,471,727 201 2,580,525 206 1,214,911 206 1,214,911 1,335 8,512,236 Diskeswan
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS
SUMBER DAYA APARATUR
Jumlah aparatur yang ditingkatkan
kapasitasnyaorang 8 10 75,000 8 30,000 12 100,000 16 125,000 16 150,000 16 175,000 74 655,000 Diskeswan
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN
APARATUR
-Jumlah pakaian dinas beserta
perlengkapannya yang tersediastell 200 0 0 0 0 146 353,750 0 0 0 0 0 0 353,750 Diskeswan
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN
SISTEM PELAPORAN PENCAPAIAN KINERJA
DAN KEUANGAN
- Jumlah dokumen perencanaan,
penganggaran,pelaporan yang disusunDokumen 15 15 143,967 12 99,310 16 163,000 15 191,000 15 218,900 15 218,900 87 1,035,077 Diskeswan
PROGRAM PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN PENYAKIT TERNAK
- Jumlah penyakit hewan menular strategis
dan Zoonosis yang dapat dikendalikanJenis 5 5 1,100,160 5 1,399,270 5 1,539,197 5 1,943,117 5 1,862,428 5 2,348,671 10 Kab./Kota 10,192,843 Diskeswan
Jumlah kabupaten/kota yang dapat
menurunkan kasus PHMS Zoonosis dan
Gangguan Reproduksi
Kab/kota 10 Kab./Kota 10 Kab./Kota10
Kab./Kota10 Kab./Kota 10 Kab./Kota 10 Kab./Kota 10 Kab./Kota 5 0
- Jumlah Pelayanan Laboratorium Klinik
dan Keswan Jenis 5 5 5 5 5 5 5 0
- Jumlah Pelayanan Laboratorium
KesmavetJenis 5 5 5 5 5 5 5 0
Jumlah Kabupaten/Kota yang terawasi
Pangan Asal Hewan dan Bahan Asal
Hewan nya dengan baik
Kab./Kota 0 10 Kab./kota10
Kab./kota10 Kab./kota 10 Kab./kota 10 Kab./kota 10 Kab./kota 0
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI HASIL
PETERNAKAN1. Jumlah Produksi Daging 17,641,951 20,515,743 22,276,500 45,452,000 47,626,435 51,826,149 205,338,777
a. Sapi Potong Ton 3,006 3,794 3,343 3,717 4,134 4,597 5,112 5,112 0
b. Kambing/Domba Ton 295 589 313 331 351 373 395 395 0
c. Unggas Ton 2,713 2,077 2,826 2,925 3,094 3,255 3,437 3,437 0
2. Jumlah Produksi Telur Ton 3.632,28 3.902,11 4.351,83 4.858,45 5.429,77 6.074,72 6.074 6.074 0
3. Jumlah Populasi Sapi Perah Ekor 237 270 373 769 3.380 3.486 5.083 5.083 0
4. Jumlah kelompok perbibitan yang
terbentukKelompok 0 0 3 3 3 1 1 11 0
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Data Capaian pada Tahun Awal
PerencanaanCapaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMDIndikator Kinerja
OPD
Penanggung
Jawab
PROGRAM
PRIORITASTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
Peternakan dan Kesehatan Hewan
Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
273
2015
Kinerja Kinerja Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Data Capaian pada Tahun Awal
PerencanaanCapaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMDIndikator Kinerja
OPD
Penanggung
Jawab
PROGRAM
PRIORITASTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
PROGRAM PENINGKATAN PEMASARAN
HASIL PRODUKSI PETERNAKAN
- Jumlah makanan yang dihasilkan oleh
kelompok tani yang bahan bakunya berasal
dari hewan Jenis 4 4 362,472 4 363,000 4 830,000 4 915,000 4 1,335,000 4 1,645,000 24 5,450,472 Diskeswan
- Jumlah produk peternakan yang mampu
diterima dipasaran lokal
Jenis 14 14 14 14 14 14 140
Diskeswan
- Jumlah permodalan yang ditanamkan
dalam usaha peternakan
Miliyard 45 45 20 25 30 35 55 1650
Diskeswan
- Jumlah unit pengolahan hasil peternakan
yang direvitalisasi
unit 0 0 2 2 2 2 80
Diskeswan
21,560,683 24,426,307 29,864,305 53,738,232 55,000,000 60,000,000 244,589,526
Pengentasan
Kemiskinan dan
Peretasan
Ketertinggalan
Jumlah
274
Kinerja Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000)
Jumlah/Jenis pelayanan yang
dilaksanakan
13 jenis 868,111 14 jenis 962,461 14 jenis 1,031,600 14 jenis 1,141,840 14 jenis 1,171,400 14 jenis 1,430,800 14 Jenis 6,606,212 Sekretariat
Jumlah sarana dan prasarana
perkantoran yang diadakan/dibangun
/direhab/ dipelihara
75 unit 495,568 227 unit 722,000 180 unit 855,000 172 unit 400,000 258 unit 400,000 259 unit 548,000 1280 unit 3,420,568 Sekretariat
Jumlah pakaian Dinas yang
diadakan
25 stel 81 Stel 108,000 - Stel - 75 % 108,000 Sekretariat
Jumlah SDM aparatur yang
ditingkatkan
30 orang 47,564 80 Orang 100,000 40 Orang 130,000 85 Orang 130,000 85 Orang 150,000 90 Orang 50,000 345 Orang 607,564 Sekretariat
Jumlah sarana informasi publik
berbasis teknologi informasi yang
dikelola dengan baik
1 Website 283,020 1 Website 170,000 1 Website 270,000 1 Website 270,000 1 Website 300,000 1 Website 1,293,020 Sekretariat
Jumlah dokumen perencanaan
penganggaran dan pelaporan
23 Dok 439,027 9 Dok 31,050 9 Dok 260,000 9 Dok 60,000 9 Dok 60,000 9 Dok 70,000 45 Dok 920,077 Sekretariat
Ratio Elektrifikasi 85,5 % 89,8% 276,300 796,500 Bid. Energi
Persentase Desa belum teraliri listrik 5,5% Bid. Energi
Jumlah Pabrik semen dan Smelter
yang Dibangun
160,000 1 Pabrik 200,000 2 Pabrik 100,000 3 Pabrik 1,090,000 Bid. Geologi dan
Bid, Minerba
Pembangunan Infrastruktur
Strategis dan Industrialisasi
Jumlah rekomendasi/izin bidang
energi dan sumber daya mineral
yang terbit
80
Izin/Reko
mendasi
Izin
30 Izin/Re
komen
dasi
Izin
371,206 500,000 25 Izin/R
ekome
ndasi
Izin
25 Izin/Re
komen
dasi
Izin
260,000 25 Izin/Re
komen
dasi
Izin
390,000 25 Izin/
Reko
mend
asi
370,000 115 Izin/Rek
omenda
si Izin
1,891,206 Sekretariat Pengembangan Insfrastruktur
Strategis & Industrialisasi
Target penerimaan Negara bukan
pajak (PNBP)
110 M 94,000 169,200 350,000 350,000 370,000 150,000 1,483,200 Sekretariat Pengentasan kemiskinan dan
peretasa ketertinggalan,
Pengembangan Insfrastruktur
Strategis dan IndustrialisasiPersentase Perusahaan Pemegang
IUP aktif terhadap total Perusahaan
yang ada.
223,250 80% 135,000 510,000 500,000 379,600 2,577,850 Bid. Minerba
Persentase Luas Lahan Reklamasi 200,000 200,000 60% 400,000 Bid. Minerba
Jumlah peti yang terdata 127,910 738,760 200,000 80% 1,066,670 Bid. Minerba
Tersedianya informasi/peta
kegeologian
652,345 5 Peta
/Info
328,800 10 Peta
/Info
800,000 10 Peta
/Info
415,000 10 Peta
/Info
200,000 10 Peta
/Info
200,000 24 Peta
/Info
2,596,145 Bid. Geologi Pengembangan Insfrastruktur
Strategis dan Industrialisasi
Jumlah Kajian potensi Air Tanah 1 Kajian 80,000 1 Kajian 100,000 1 Kajian 120,000 1 Kajian 150,000 1 Kajia
n
150,000 5 Kajian 600,000 Bid. Geologi AT
Peningkatan Status UPT Yang
Terakreditasi
64,456 1 KAN 98,460 150,000 3 KAN 1,162,916 UPTD Pengembangan Insfrastruktur
Strategis dan Industrialisasi
Jumlah pengujian yang dilaksanakan 137,738 5 Kali 229,880 50 Kali 70 Kali 364,000 100 Kali 138,600 225 Kali 1,720,218 UPTD Pengembangan Insfrastruktur
Strategis dan Industrialisasi
3,669,565 4,564,281 12,450,000 10,646,000 7,900,000 10,104,000 49,333,846
115-120 M 120-125 M 120-125 M110-115 M
Program Penelitian, Pelayanan,
Informasi Geologi dan Air Tanah
Program Pengembangan dan
Akreditatasi Laboratorium Analisa
Mineral Batubara dan Laboratorium
Analisa Air
850,000
Jumlah
Pengembangan Insfrastruktur
Strategis dan Industrialisasi20% 40% 50%
200 PETI 200 PETI 80%
95% 95%Program Pembinaan dan Pengawasan
Bidang Pertambangan :
80% 830,000 85% 90%
Program Pengembangan Perizinan
Energi dan Sumber Daya Mineral :
630,000
Program Optimalisasi Penerimaan
Negara di bidang Pertambangan :
100-105 M 105-110 M
16,913,800 Pengentasan kemiskinan dan
peretasa ketertinggalan, dan Visit
2020 Wonderful
BengkuluPengembangan
Insfrastruktur Strategis dan
Industrialisasi
5,5%-5% 5%-3,5% 3,5%-2% 2%-1% 1%-0% 1%-0% 1%-0%
5,726,400 97,5%-100% 3,500,000 97,5%-
100%
6,005,600 97,5%-100%94,5%-97,5%
Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
KeuanganProgram Pembinaan dan
Pengembangan Bidang
Ketenagalistrikan :
89,8%-91,1% 91,1%-
94,5%
6,335,400
Program Peningkatan Kapasitas
Bidang Energi dan Sumber Daya
Mineral
Target Target Target Target
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Urusan Pemerintahan Pilihan
Program PrioritasTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Tahun
2015Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas PembangunanIndikator Kinerja
Data Capaian pada Tahun Awal
PerencanaanTarget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMD OPD
Penanggung
Jawab
Target
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kinerja Target
275
2015
Kinerj
a
Kinerja (Rp. 000) Target (Rp. 000) Targe
t
(Rp. 000) Targe
t
(Rp. 000) Target (Rp. 000) Targe
t
(Rp. 000) Target (Rp. 000)
Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranPelayanan Administrasi Perkantoran
12
Jenis
12
Jenis 2,358,378
14
Jenis 2,532,217
14
Jenis 2,478,000
14
Jenis 2,363,000
14
Jenis 2,739,000
14
Jenis 2,795,000
14
Jenis 15,265,595 Bappeda
Program Peningkatan Sarana
Dan Prasarana AparaturSarana dan Prasarana Aparatur
106
Unit
106
Unit 750,476
102
Unit 2,104,190
110
Unit 6,972,820
107
Unit 1,092,820
107
Unit 2,485,000
107
Unit 2,135,000
639
Unit 15,540,306 Bappeda
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Kapasitas Sumber Daya Aparatur
(orang)
209
Orang
206
Orang 121,412
239
Orang 815,000
239
Orang 1,025,000
239
Orang 1,035,000
239
Orang 395,000
239
Orang 405,000
1.401
Orang 3,796,412 Bappeda
Program Peningkatan Disiplin
AparaturJumlah pakaian Dinas yang diadakan
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja Dan
Keuangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan 329,000
10
Dokum
en
140,190
9
Doku
men
175,000
9
Doku
men
250,000
9
Doku
men
130,000
10
Doku
men
150,000
47
Dokum
en
1,174,190 Bappeda
Program Peningkatan
Kapasitas Kelembagaan
Perencanaan Pembangunan
Daerah
Jumlah Aparat Perencana Daerah
yang ditingkatkan kemampuan
teknisnya
11
Bulan
7
Aparatu
r
188,000
7
Aparat
ur
188,000 Bappeda
1. Persentase keselarasan program
dalam RKPD dengan program dalam
RPJMD (%) 93.75 100 100 100 100 100 100 100 - Bappeda
Transportasi Birokrasi
dan Tata Kelola
Pemerintahan berbasis
IT
2. Persentase keselarasan program
dalam KUA/PPAS dengan program
dalam RKPD (%)100 100 2,316,340 100 1,982,230 100 1,785,000 100 1,951,000 100 1,990,000 100 2,805,000 100 12,829,570 Bappeda
Transportasi Birokrasi
dan Tata Kelola
Pemerintahan berbasis
IT
3. Persentase keselarasan program
dalam APBD dengan program dalam
KUA/PPAS (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 - Bappeda
Transportasi Birokrasi
dan Tata Kelola
Pemerintahan berbasis
IT
Program Perencanaan Sosial
Budaya
Jumlah dokumen perencanaan sosial
budaya 2
Dokum
en
2
Dokum
en
715,724
3
Dokum
en
1,070,000
6
Doku
men
1,950,000
6
Doku
men
2,000,000
6
Doku
men
1,430,000
6
Doku
men
1,450,000
29
Dokum
en
8,615,724
Transportasi Birokrasi
dan Tata Kelola
Pemerintahan berbasis
IT
Program perencanaaan
Pengembangan Kota-kota
Menengah dan besar
Jumlah Dokumen perencanaaan
Pengembangan Kota-kota Menengah
dan besar
1
dokum
en
1
Lapora
n
237,820
1
Dokum
en
250,000
1
Doku
men
300,000
1
Doku
men
350,000
1
Doku
men
250,000
1
Doku
men
300,000
7
Dokum
en
1,687,820
Transportasi Birokrasi
dan Tata Kelola
Pemerintahan berbasis
IT
Program Perencanaan
Pembangunan Prasarana
Wilayah dan Sumber Daya
Alam
Jumlah Dokumen Perencanaan
Pembangunan Prasarana Wilayah
dan Sumber Daya Alam
2
Dokum
en
2
Dokum
en
978,000
4
Dokum
en
1,125,000
4
Doku
men
2,050,000
4
Doku
men
2,050,000
4
Doku
men
250,000
4
Doku
men
300000
22
Dokum
en
6,753,000
Transportasi Birokrasi
dan Tata Kelola
Pemerintahan berbasis
IT
Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
Program Prioritas2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RPJMD
Bidang Urusan Pemerintahan
dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
Data Capaian Pada Tahun
Awal PerencanaanTarget Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
OPD
Penanggu
ng Jawab
276
2015
Kinerj
a
Kinerja (Rp. 000) Target (Rp. 000) Targe
t
(Rp. 000) Targe
t
(Rp. 000) Target (Rp. 000) Targe
t
(Rp. 000) Target (Rp. 000)
Program Prioritas2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RPJMD
Bidang Urusan Pemerintahan
dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
Data Capaian Pada Tahun
Awal PerencanaanTarget Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
OPD
Penanggu
ng Jawab
Program Perencanaan
Prasarana Wilayah dan Sumber
Daya Alam
Jumlah Dokumen Perencanaan
Prasarana Wilayah dan Sumber Daya
Alam
1
Doku
men
250,000
1
Doku
men
300,000
Program Pengembangan
Data/Informasi
Jumlah Jenis data yang disusun dan
diinformasikan
4 4 436,500 4 712,220 4 1,310,000 4 1,456,000 4 1,573,000 4 1,750,000 4 7,237,720
Transportasi Birokrasi
dan Tata Kelola
Pemerintahan berbasis
IT
Program Pengembangan
Komunikasi dan Informatika
Jumlah Pengembangan Komunikasi
dan Informatika0 0 404,920
1
Jaringa
n
217,440
1
Jaring
an
875,000
1
Jaring
an
932,500
1
Jaring
an
695,750
1
Jaring
an
767,000
1
Jaring
an
3,892,610 -
Transportasi Birokrasi
dan Tata Kelola
Pemerintahan berbasis
IT
Program Optimalisasi
Pemanfaatan Teknologi
Informasi
Jumlah Dokumen Pemanfaatan
Teknologi Informasi
0 0 2,021,000
1
Dokum
en
1,000,000
1
Doku
men
1,425,000
1
Doku
men
1,500,000
1
Doku
men
1,750,000
1
Doku
men
1,800,000
1
Dokum
en
9,496,000
Transportasi Birokrasi
dan Tata Kelola
Pemerintahan berbasis
IT
Program Pengkajian, Penelitian
dan Iptek
JumlahDokumen Pengkajian,
Penelitian dan Iptek
0 0 580,196
4
Dokum
en
305,000
8
Doku
men
1,750,000
7
Doku
men
1,650,000
7
Doku
men
1,250,000
7
Doku
men
1,250,000
33
Dokum
en
6,785,196
Transportasi Birokrasi
dan Tata Kelola
Pemerintahan berbasis
IT
Program Kerjasama
Pembangunan
Jumlah MOU Kerjasama
pembangunan (MOU)
3 3 488,800 3 250,000 3 300,000 3 350,000 3 400,000 3 450,000 3 2,238,800
Transportasi Birokrasi
dan Tata Kelola
Pemerintahan berbasis
IT
Program Perencanaan
Pengembangan wilayah
Strategis dan cepat tumbuh
Jumlah Dokumen Perencanaan
Pengembangan wilayah Strategis dan
cepat tumbuh
10
Kab/Kot
a
217,800
10
Kab/K
ota
217,800
Pengembangan
Infrastruktur Strategis
dan Industrialisasi
Program Perencanaan Tata
Ruang
Jumlah Dokumen Perencanaan Tata
Ruang
1
dokume
n
200,000
1
Dokum
en
200,000 Visit 2020 Wonderful
Bengkulu
Program Perencanaan
Pembangunan Ekonomi
Jumlah Kawasan Kampung Nelayan
Terpadu yangDikembangkan0 0 1,864,000 7 1,722,300 7 3,200,000 7 3,350,000 7 2,050,000 7 2,200,000 7 14,386,300
Pengentasan
Kemiskimnan dan
Peretasan
Ketertinggalan
14,208,367 14,225,787 25,595,820 20,330,320 17,387,750 18,557,000 110,305,044 TOTAL
277
2015 2016
Program Pelayanan Adm
Perkantoran
Jumlah jenis pelayanan
administrasi perkantoran yang
dilaksanakan
6,041,787 7,243,370 13 Jenis 9,250,481 13 Jenis 8,927,900 13 Jenis 9,811,260 13 Jenis 10,644,927 13 Jenis 11,635,779 13 Jenis 57,513,717 BPKD
PROGRAM PENINGKATAN
SARANA DAN PRASARANA
APARATUR
Jumlah Sarana dan Prasarana
Perkantoran yang
dibangun/direhab/ dipelihara
1,727,680 1,466,336 641 Unit 7,901,844 641 Unit 10,745,576 641 Unit 10,558,074 641 Unit 6,323,116 641 Unit 7,339,178 641 Unit 44,334,124 BPKD
PROGRAM PENINGKATAN
KAPASITAS SUMBER DAYA
APARATUR
Jumlah SDM yang mengikuti
Diklat 100,000 47,000 28 Org 200,000 30 Org 220,000 32 Org 250,000 34 Org 300,000 36 Org 350,000 150 Org 1,367,000 BPKD
PROGRAM PENINGKATAN
DISIPLIN APARATUR
Jumlah pakaian Dinas yang
diadakan - - - - 443 Stel 250,000 - - - - - - 443 Stel 250,000 BPKD
PROGRAM PENINGKATAN
PENGEMBANGAN SISTEM
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA
DAN KEUANGAN
Jumlah Dokumen Perencanaan,
Penganggaran dan pelaporan
yang disusun
495,000 376,000 18 Dok 190,350 18 Dok 158,052 18 Dok 184,362 18 Dok 220,000 18 Dok 276,974 18 Dok 1,405,738 BPKD
PROGRAM PENINGKATAN DAN
PENGEMBANGAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
Peningkatan Pendapatan
Daerah 2,416,300 2,153,650
20% dari
tahun
sebelumny
a
2,937,700
9.64% dari
tahun
sebelumny
a
3,751,000
9.64%
dari
tahun
sebelum
nya
3,422,600
9.64%
dari
tahun
sebelumn
ya
3,800,000
9.64% dari
tahun
sebelumny
a
4,129,000 58.40% 20,193,950 BPKD
Transformasi
Birokrasi Tata
Kelola
Pemerintahan
Berbasis IT
PROGRAM PENINGKATAN
PELAYANAN PUBLIK
Jumh Pelayanan Publik untuk
peningkatan PAD 351,700 329,000 15 Unit 601,000 15 Unit 656,000 15 Unit 615,000 15 Unit 825,000 15 Unit 875,000 15 Unit 3,901,000 BPKD
Transformasi
Birokrasi Tata
Kelola
PROGRAM PENGELOLAAN
ANGGARAN KEUANGAN DAERAH
Jumlah Dokumen
Penganggaran yang disusun
dan di evaluasi
- 3,663,653.156 14 Dok 3,323,090 14 Dok 3,580,000 14 Dok 2,590,000 14 Dok 2,670,000 14 Dok 2,750,000 14 Dok 18,576,743 BPKD
Transformasi
Birokrasi Tata
Kelola
Pemerintahan
PROGRAM PENINGKATAN
PERBENDAHARAAN KEUANGAN
DAERAH
Opini Laporan keuangan
Pemerintah Provinsi Bengkulu - 1,614,725.260 WTP 610,000 WTP 779,000 WTP 632,000 WTP 690,000 WTP 740,000 - 5,065,725 BPKD
Transformasi
Birokrasi Tata
Kelola
Pemerintahan
Berbasis ITPROGRAM PENINGKATAN
PENGELOLAAN AKUTANSI
KEUANGAN
Opini Laporan keuangan
Pemerintah Bengkulu - 1,571,249.8 WTP 910,000 WTP 800,000 WTP 910,000 WTP 950,000 WTP 1,015,000 4 Keg 6,156,250 BPKD
Transformasi
Birokrasi Tata
Kelola
Pemerintahan
PROGRAM PENINGKATAN
PENGELOLAAN AKUTANSI
KEUANGAN KABUPATEN KOTA
Keputusan Tentang Evaluasi
pertanggungjawaban
Kabupaten/Kota
- 217,790 10 Dok 300,160 10 Dok 160,000 10 Dok 130,000 10 Dok 130,000 10 Dok 150,000 10 Dok 1,087,950 BPKD
Transformasi
Birokrasi Tata
Kelola
Pemerintahan
PROGRAM PENINGKATAN
PENGELOLAAN SISTEM KAS
DAERAH
Jumlah Dokumen - 1,271,756 WTP 150,000 WTP 120,000 WTP 150,000 WTP 160,000 WTP 160,000 Dokumen 2,011,756 BPKD
Transformasi
Birokrasi Tata
Kelola
Pemerintahan
PROGRAM PENINGKATAN
PENGELOLAAN ASET PROVINSI
Jumlah Aset Daerah yg
dibukukan yang menjadi
kekayaan daerah
- 2,488,773.610 WTP 2,790,845 WTP 5,334,460 WTP 2,222,000 WTP 2,362,000 WTP 2,237,000 9 Keg 17,435,079 BPKD
Transformasi
Birokrasi Tata
Kelola
Pemerintahan
11,132,467 22,443,304 29,165,470 35,481,988 31,475,296 29,075,043 31,657,931 179,299,032
DATA CAPAIAN TAHUN AWAL
PERENCANAANTarget Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RPJMD
Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang
Badan Keuangan Daerah
TARGET Rp.(000)
OPD
PENANGUN
G JAWAB
Program Prioritas
Rp. (000) TARGET Rp.(000) TARGET
Jumlah
TARGET Rp.(000) TARGET Rp.(000)
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas PembangunanIndikator Kinerja
20212020
Rp.(000) TARGET Rp.(000)
2017 2018 2019
Rp.(000)
278
Rp (000) Rp (000) Rp (000) Rp (000) Rp (000) Rp (000)Rp (000)
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
14 jenis 14 jenis 1,144,975 14 jenis 883,535 14 jenis 1,121,889 14 jenis 1,219,077 14 jenis 1,239,301 14 jenis 1,276,086 84 jenis 6,884,863 BKD
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
86 Unit 112 Unit 493,246 116 Unit 455,500 204 Unit 2,519,050 199 Unit 1,626,955 98 Unit 632,575 109 Unit 805,003 838 Unit 6,532,329 BKD
Program Peningkatan Disiplin Aparatur 0 Stel 0 Stel - 0 Stel - 102 Stel 134,670 102 Stel 134,670 0 Stel - 125 Stel 167,500 329 Stel 436,840 BKD
Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
9 dok 9 dok 145,028 9 dok 9 dok - 9 dok 180,000 9 dok 200,000 9 dok 250,000 54 dok 775,028 BKD
Program Pembinaan dan Pengembangan
Aparatur
21 keg 21 keg 2,573,112 19 keg 2,140,815 22 keg 5,067,986 22 keg 5,339,785 22 keg 7,337,016 22 keg 6,688,202 128 keg 29,146,916 BKD
74 % 80 % 85 % 90 % 95 % 100 % 100 % 100 %
88 % 88 % 95 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
88 % 88 % 95 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %8 % 25 % 50 % 75 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Program Peningkatan Kualitas Pegawai
Negeri Sipil
5 keg 5 keg 1,418,212 5 keg 1,418,212
1 org 1 org 1 org
1 org 1 org
0 org 0 org 0 org
0 org 0 org
4 org 0 org 0 org
- Eselon II 58 % 58 %
- Eselon III 33 % 33 %
- Eselon IV 26 % 26 %
Jumlah Jenis Pelayanan
Administrasi Perkantoran yang
dilaksanakan
Jumlah sarana prasarana
perkantoran yang diadakan/
dibangun/ direhab/ dipelihara
Jumlah pakaian Dinas yang
diadakan
Jumlah dokumen perencanaan,
penganggaran, dan pelaporan
yang disusun
Transformasi
Birokrasi dan Tata
Kelola
Pemerintahan
Berbasis IT Persentase Penempatan Aparatur
Sipil Negara (ASN) Pemerintah
Provinsi berdasarkan kualifikasi
pendidikan
- Eselon II
- Eselon III
- Eselon IVPersentase SKPD provinsi yang
memiliki ASN sesuai kebutuhan
Jumlah pelayanan administrasi
kepegawaian
Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang
Badan Kepegawaian Daerah
Tahun 2015
Kinerja
Program Prioritas
Target
Kinerja
OPD
Penanggung
Jawab
Target
Kinerja
Data Capaian Pada Tahun Awal
PerencanaanTarget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas PembangunanIndikator Kinerja
Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMD
Target
Kinerja
Target
Kinerja
Target
Kinerja
Target
Kinerja
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kinerja
Transformasi
Birokrasi dan Tata
Kelola
Pemerintahan
Berbasis ITMeningkatnya Jumlah ASN yang
mengikuti
BKD
S.2 Specialis
S.2
S.3
Persentase Pejabat Stuktural
Pemerintah Provinsi Bengkulu
yang telah mengikuti Diklat
Kepemimpinan
BKD Transformasi
Birokrasi dan Tata
Kelola
Pemerintahan
Berbasis IT
279
Rp (000) Rp (000) Rp (000) Rp (000) Rp (000) Rp (000)Rp (000)
Tahun 2015
Kinerja
Program Prioritas
Target
Kinerja
OPD
Penanggung
Jawab
Target
Kinerja
Data Capaian Pada Tahun Awal
PerencanaanTarget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas PembangunanIndikator Kinerja
Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMD
Target
Kinerja
Target
Kinerja
Target
Kinerja
Target
Kinerja
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kinerja
Program peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur
5 1,900,040 2 1,301,558 2 1,371,714 2 1,850,000 2 3,450,000 13 9,873,312
1 org 5 org 6 org 7 org 8 org
4 org 2 org 1 org 1 org 1 org 9 org
0 org 2 org 4 org 4 org 6 org
2 org 2 org 2 org 2 org 2 org 10 org
0 org 2 org 6 org 6 org 8 org 22 org
- Eselon II 58 % 65 % 70 % 80 % 100 % 100 %
- Eselon III 52 % 71 % 90 % 100 % 100 % 100 %
- Eselon IV 44 % 62 % 75 % 85 % 100 % 100 %
Program Pegembangan Komunikasi dan
Informatika
3 jenis 290,000 3 jenis 290,000 3 jenis 235,000 3 jenis 325,000 3 jenis 1,140,000 BKD
5,774,573 5,379,890 10,435,153 10,162,201 11,493,892 12,961,791 56,207,500
Transformasi
Birokrasi dan Tata
Kelola
Pemerintahan
Berbasis IT S.2 Specialis
S.2
S.3
Meningkatnya Jumlah ASN yang
mengikuti
BKD
BKDPersentase Pejabat Stuktural
Pemerintah Provinsi Bengkulu
yang telah mengikuti Diklat
Kepemimpinan
Jumlah Aplikasi yang
dikembangkan
Jumlah
280
Tahun 2015
Kinerja Kinerja Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Anggaran
16 16 2,059,235 15 2,136,819 13 2,552,320 12 2,536,100 13 2,549,100 12 2,686,100 65 14,519,674 BPSDM
37 30 245,411 44 3,064,650 53 5,196,076 50 7,474,960 52 6,723,640 50 3,883,640 249 26,588,377 BPSDM
4 8 478,295 3 36,620 3 350,000 3 250,000 3 300,000 4 290,000 16 1,704,915 BPSDM
- - - - - - - - - - - - - - BPSDM
12 12 233,100 12 140,880 12 175,000 12 175,000 12 180,000 12 180,000 60 1,083,980 BPSDM
Transformasi
Birokrasi Tata
Kelola
Pemerintahan
Berbasis IT
- Jumlah kegiatan
pengembangan diklat
bpsdm
4 1 3 11 8 8 1,400
- Jumlah aparatur yang
mengikuti uji kompetensi
- 62 62 1,400 1,400 1,400 1,400 5,662
- Jumlah Aparatur yang
mengikuti diklat struktural
(aparatur)
1,818 1,362 10,123,990 360 6,762,019 281 7,437,936 160 5,812,240 160 5,850,240 120 4,166,040 1,081 40,152,465 Transformasi
Birokrasi Tata
Kelola
Pemerintahan
Berbasis IT
- Jumlah Aparatur yang
mengikuti diklat
fungsional dan teknis
umum (aparatur)
120 60 142 1,672,476 115 30 550,000 150 2,150,000 90 1,200,000 527 5,572,476 Transformasi
Birokrasi Tata
Kelola
Pemerintahan
Berbasis IT, 115 40 312,818 80 974,000 450 3,650,000 255 2,200,000 285 2,670,000 380 4,450,000 1,450 14,256,818 BPSDM Transformasi
Birokrasi Tata
Kelola
13,627,849 16,297,397 21,561,332 20,291,980 22,397,980 20,055,780 114,232,318 BPSDM
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja
OPD
Penanggung
Jawab
Data Capaian Pada Tahun Awal
Perencanaan
Tahun 2016 Program
PrioritasTahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RPJMD
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Urusan Pemerintahan Pilihan
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Jumlah Jenis Pelayanan
administrasi perkantoran (
jenis )
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Jumlah sarana prasarana
perkantoran yang
diadakan/dibangun/
direhab/dipelihara (jenis)
Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Jumlah Dokumen
Perencanaan dan
Penganggaran dan
pelaporan yang disusun
(Dokumen)Program Peningkatan Disiplin Aparatur Jumlah pakaian Dinas yang
diadakan
Program Optimalisasi Pemanfaatan
Teknologi Informasi
Jumlah Pemenuhan layanan
informasi melalui teknologi
informasi ( bulan )
Transformasi
Birokrasi Tata
Kelola
Pemerintahan
Berbasis IT
Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
BPSDM
Program Pembinaan dan Pengembangan
Aparatur
175,000 1,509,933 2,200,000 1,293,680 1,975,000
Program Pendidikan Kedinasan Jumlah Aparatur yang
mengikuti Diklat Teknis Inti
Total
3,200,000 10,353,613 BPSDM
281
Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp (000) Target Rp
Program Pelayanan Administrasi 10 Jenis 1,009,499 12 Jenis 1,636,541 14 Jenis 1,582,861 14 Jenis 2,483,291 14 Jenis 2,586,099 14 Jenis 2,856,179 14 Jenis 2,856,179 14 Jenis 14,001,150 Inspektorat
Perkantoran
Program Peningkatan Sarana dan 26 Unit 380,000 175 Unit 498,000 178 Unit 1,194,813 182 Unit 2,855,352 189 Unit 2,954,932 209 Unit 3,320,138 210 Unit 3,333,308 1123 Unit 14,156,543 Inspektorat
Prasarana Aparatur
Program Peningkatan Kapasitas 15 org 100,000 18 org 250,000 19 org 884,000 22 org 922,400 24 org 1,069,640 24 org 1,176,604 121 org 4,402,644 Inspektorat
Sumber Daya Aparatur
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program Peningkatan Sistem 7 dok 100,020 10 dok 214,500 11 dok 75,000 10 dok 107,208 10 dok 107,208 10 dok 129,721 10 dok 142,693 60 dok 776,330 Inspektorat
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
4 3,996,309 10 5,026,920 23 7,574,912 31 13,161,000 35 14,556,800 39 14,260,754 39 15,235,240 39 69,815,626 Inspektorat
C C CC CC B B BB BB
75 500,000 77 600,000 2 1,868,500 81 440,000 83 943,000 85 3,205,200 88 3,517,200 88 10,573,900 Inspektorat
2
1 MOU
Program Mengintensifkan Penanganan
Pengaduan Masyarakat
70% 300,000 75% 101,400 80% 187,660 80% 616,473 85% 78,640 85% 619,960 90% 674,410 90% 2,278,543 Inspektorat Tranformasi Birokrasi & Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis
IT
6,285,828 8,177,361 12,733,746 20,547,324 22,149,079 25,461,592 26,935,634 116,004,736
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas PembangunanIndikator Kinerja
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
OPD
Penanggung
Jawab
Program PrioritasTahun 2017 Tahun 2018
Jumlah pakaian Dinas yang diadakan
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021Tahun 2015 Tahun 2016
Urusan Pemerintahan Pilihan
Inspektorat
Jumlah,Jenis,Pelayanan ADM Perkantoran
Yg dilaksanakan
Jumlah Sarana prasaran perkantoran yg
diadakan/ dibangun/direhab/dipelihara
Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMD
Jumlah pakaian dinas ( stel )
Jumlah
Program Peningkatan Profesional Tenaga
Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
Tingkat/Level Maturitas Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)Tranformasi Birokrasi & Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis
IT
Tingkat Kapabilitas Aparatur Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP)
Jumlah Kerjasama MOU Antara Apip dan
APH
Persentase kasus dan temuan yang
diselesaikan
Jumlah dokumen perencanaan
penganggaran dan pelaporan yg disusun
Program peningkatan sistem pengawasan
internal dan pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH
Jumlah SKPD Provinsi yang memperoleh
nilai SAKIP minimal BB (SKPD) Tranformasi Birokrasi & Tata
Kelola Pemerintahan Berbasis
ITHasil penilaian mandiri pelaksanaan
reformasi birokrasi
282
Tahun
2015
Kinerja Kinerja Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
Persentase (%) Pelayanan
Administrasi Perkantoran yg
dilaksanakan
100% 100% 288,444 100% 1,401,365 100% 650,000 100% 850,000 100% 750,000 100% 750,000 100% 4,689,809 Biro OrganisasiProvinsi
Bengkulu
Nilai Pelayanan Publik Provinsi
Bengkulu10
Kab/KotaKuning Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau - Biro Organisasi
Provinsi
Bengkulu
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Berbasis IT
Jumlah Unit Pelayanan Kerja
Penyelenggara Pelayanan Publik
yang Nilai IKM nya Baik (Unit) 10 12 580,000 14 174,870 16 750,000 18 800,000 20 800,000 20 800,000 3,904,870 Biro OrganisasiProvinsi
Bengkulu
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Berbasis IT
Nilai Evaluasi SAKIP B B BB BB BB A A A - Biro OrganisasiProvinsi
Bengkulu
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Berbasis IT
Persentase SKPD yang
memperoleh Nilai SAKIP Minimal
CC
80 84 561,214 88 196,775 92 1,200,000 96 1,275,000 100 1,300,000 100 1,300,000 100 5,832,989 Biro OrganisasiProvinsi
Bengkulu
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Berbasis IT
Persentase (%) SKPD dengan
Analisis Jabatan yang telah di
Evaluasi.65% - 4,556.00 85% 229,710 85% 1,510,000 85% 1,550,000 85% 1,575,000 85% 1,575,000 80% 6,444,266 Biro Organisasi
Provinsi
Bengkulu
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Berbasis IT
Hasil Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi CC CC 189,000 B 87,290 B 250,000 A 275,000 A 300,000 A 300,000 A 1,401,290 Biro OrganisasiProvinsi
Bengkulu
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Berbasis IT
Jumlah Dokumen terkait
Perencanaan yang dihasilkan12 Dok 13 Dok 959,567 13 Dok - 13 Dok 1,125,000 13 Dok 1,150,000 13 Dok 1,150,000 13 Dok 1,150,000 77 Dok 5,534,567 Biro Organisasi
Provinsi
Bengkulu
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Berbasis IT
Jumlah Kajian Rumusan
Kebijakan SDM dan Aparatur 100% 1 Kebjkn 195,000 1 Kebjkn - 1 Kebjkn 300,000 1 Kebjkn 325,000 1 Kebjkn 350,000 1 Kebjkn 350,000 5 Kebjkn 1,520,000 Biro OrganisasiProvinsi
Bengkulu
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Berbasis IT
Prosentase (%) Kelembagaan
yang Rightsizing di Provinsi
Bengkulu 100% 100% 885,400 100% 534,330 100% 1,600,000 100% 1,725,000 100% 1,850,000 100% 1,850,000 100% 8,444,730 Biro OrganisasiProvinsi
Bengkulu
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Berbasis IT
Persentase (%) SKPD yg
mempedomani aturan
ketatalaksanaan100% 100% 141,000 100% 150,660 100% 725,000 100% 725,000 100% 775,000 100% 775,000 100% 3,291,660 Biro Organisasi
Provinsi
Bengkulu
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Berbasis IT
3,804,180 2,775,000 8,110,000 8,675,000 8,850,000 8,850,000 41,064,180
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas PembangunanIndikator Kinerja
OPD Penanggung
JawabLokasi Program Prioritas
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 2020 2021
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode
RPJMD
Data Capaian pada Tahun Awal
Perencanaan Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Jumlah
Urusan Pemerintahan Pilihan
Biro ORTALA
Program : Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Program : Peningkatan
Pelayanan Publik
Program : Peningkatan
Akuntabilitas Kinerja
Program Peningkatan Penataan
dan Evaluasi Jabatan
Program : Peningkatan Reformasi
Birokrasi
Program : Peningkatan
Perencanaan,Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Program : Penataan SDM dan
Aparatur
Program : Penataan
Kelembagaan
Program : Peningkatan
Ketatalaksanaan
283
Tahun 2015
Kinerja Kinerja Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000)
Biro adm.
Perekonomian
1 Dokumen 267,9001
Dokumen116,000
1
Dokumen200,000
1
Dokumen200,000 1 Dokumen 210,000
1
Dokumen243,000 6 Dokumen 1,236,900
Jumlah Koordinasi
perkembangan perekonomian
daerah yang dilaksanakan
10 kab/kota
dan 18 kali
rapat
540,50023 kali
rapat450,000
20 kali
rapat406,996
33 kali
rapat550,000 37 kali rapat 585,000
41 kali
rapat625,000
10 kab/kota
dan 177 kali
rapat
3,157,496Biro adm.
Perekonomian
Pengetasan
Kemiskinan
dan
ketertinggalan
JUMLAH FASILITASI
WIRAUSAHA 4 UKM dan
80 Koperasi401,134
4 UKM
dan 120
Koperasi
305,516
14 UKM
dan 120
Koperasi
550,000
45 UKM
dan 120
Koperasi
67 UKM dan
120 Koperasi1,256,649
Biro adm.
Perekonomian
dan SDA
JUMLAH RUMUSAN
KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN
PARIWISATA
10 Kab/
Kota282,000
10 Kab/
Kota240,925
1
Dokumen289,600
1
Dokumen290,000 1 Dokumen 290,000
1
Dokumen331,500 1 Dokumen 1,724,025
Biro adm.
Perekonomian
dan SDA
Visit 2010
Wonderful
Bengkulu
JUMLAH DOKUMEN YG
DIHASILKAN 6 dokumen 408,430 5 dokumen 46,750 0 0 0 0 0 0 0 0 11 455,180
Biro adm.
Perekonomian
dan SDA
Jumlah dokumen Administrasi
Perkantoran dan
ketatausahaan yg
dilaksanakan
1 dokumen 534,576 2 dokumen 272,596 2 dokumen 350,000 2 dokumen 410,400 2 dokumen 420,400 2 dokumen 420,400 11 dokumen 2,408,372
Biro adm.
Perekonomian
dan SDA
JUMLAH RUMUSAN
KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN
PERHUBUNGAN
1 Dok dan
10 Kab/Kota401,380
1 Dok dan
10
Kab/Kota
239,360
1 Dok dan
10
Kab/Kota
325,000
1 Dok dan
10
Kab/Kota
325,0001 Dok dan 10
Kab/Kota350,000
1 Dok dan
10
Kab/Kota
382,1001 Dok dan 10
Kab/Kota2,022,840
Biro Adm
Perekonomian
Dan SDA
Jumlah Rumusan Kebijakan
Pengembangan Usaha dan
Penanaman Modal
1 dokumen 871,6261
dokumen803,965
1
dokumen100,000
1
dokumen1,055,000 1 dokumen 1,090,000 1 dokumen 1,262,000 6 dokumen 5,182,591
Biro adm.
Perekonomian
dan SDA
Jumlah Monitoring dan
evaluasi serta Persentase
Produksi Hasil Hutan Setiap
Tahun.
10 Kab/Kota 10 Kab/Kota 501,110 10 Kab/Kota 273,192 10 Kab/Kota 400,000 10 Kab/Kota 400,000 10 Kab/Kota 420,000 10 Kab/Kota 450,000 10 Kab/Kota 2,444,302
Biro Adm
Perekonomian
dan SDA
Jumlah Evaluasi dan
pembinaan bidang
Pertambangan dan Energi - 10 Kab/Kota 962,601 10 Kab/Kota 277,910 10 Kab/Kota 400,000 10 Kab/Kota 400,000 10 Kab/Kota 430,000 10 Kab/Kota 445,000 10 Kab/Kota 2,915,511
Biro adm
Perekonomian
dan SDA
Jumlah Fasilitasi dan
Kerjasama Bidang Lingkungan
Hidup dan Penyuluhan 10 Kab/Kota 10 Kab/Kota 861,316 10 Kab/Kota 455,135 10 Kab/Kota 550,000 10 Kab/Kota 600,000 10 Kab/Kota 645,000 10 Kab/Kota 720,000 10 Kab/Kota 3,831,451
Biro adm.
Perekonomian
dan SDA
Jumlah sinkronisasi,
koordinasi, dan fasilitasi
bidang ketahanan pangan dan
perikanan100 kali
70 kali + 1
dokumen612,216
26 kali
koordinasi245,185
40 kali
koordinasi400,000
50 kali
Koordinasi400,000
50 kali
Koordinasi420,000
55 kali
Koordinasi450,000 291 kali 2,527,401
Biro adm.
Perekonomian
dan SDA
6,644,790 3,726,534 3,971,596 4,630,400 4,860,400 5,329,000 29,162,719
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas PembangunanIndikator Kinerja
Jumlah
OPD
Penanggung
Jawab
Program
ProritasTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun2021
Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMD
Data Capaian pada Tahun Awal
Perencanaan Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penguatan
Komuditas
unggulan Agro
Maritim &
Hilirisasi
Urusan Pemerintahan Pilihan
Biro Adm. Perekonomian dan SDA
PROGRAM PERLINDUNGAN
KONSUMEN DAN PENGEMBANGAN
PERDAGANGAN
Jumlah rumusan kebijakan
pengawasan penyaluran BBM
dan gas elpiji
PROGRAM PENINGKATAN DAN
PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH
PROGRAM PENGEMBANGAN
KEWIRAUSAHAAN DAN
KEUNGGULAN KOMPETITIF USAHA
KECIL MENENGAH
Program Peningkatan dan pembinaan
SDA bidang Kehutanan & Perkebunan
Program Peningkatan dan pembinaan
SDA bidang pertambangan & energi
Program Peningkatan dan pembinaan
SDA bidang LH dan penyuluhan
Program Peningkatan dan pembinaan
SDA bidang Ketahanan Pangan
PROGRAM PENGEMBANGAN
DESTINASI PARIWISATA
Program Peningkatan perencanaan,
pelaporan capaian kinerja dan keuangan
PROGRAM PELAYANAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN
PROGRAM PENGEMBANGAN
KOMUNIKASI, INFORMASI DAN
PERHUBUNGAN
PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA
& PENANAMAN MODAL
284
Tahun 2015
Kinerja Kinerja Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000)
Persentase Penataan Daerah
Otonomi Beru60% 100 97,125 100 50,000 100 100,000 100 100,000 100 100,000 100 150,000 100 613,375
Biro Pemerintahan
dan Kesejahteraan
Rakyat
Transformasi Birokrasi Dan Tata Kelola
Pemerintahan Berbasis IT
Persentase Peningkatan
Perencanaan, Pelaporan
Capaian Kinerja dan
100% 100 129,500 100 50,000 100 50,000 100 75,000 100 100,000 100 100,000 100 529,500
Biro Pemerintahan
dan Kesejahteraan
Rakyat
Transformasi Birokrasi Dan Tata Kelola
Pemerintahan Berbasis IT
Persentase peningkatan
administrasi perkantoran95% 100 203,875 100 644,000 100 500,000 100 600,000 100 620,000 100 650,000 100 3,202,875
Biro Pemerintahan
dan Kesejahteraan
Rakyat
Transformasi Birokrasi Dan Tata Kelola
Pemerintahan Berbasis IT
Peningkatan Skor penilaian
Dokumen Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
2,1 2,0 - 3,0 663,688 2,0 - 3,0 405,030 2,0 - 3,0 350,000 2,0 - 3,0 350,000 2,0 - 3,0 350,000 3,0 350,000 3,0 2,468,718
Biro Pemerintahan
dan Kesejahteraan
Rakyat
Transformasi Birokrasi Dan Tata Kelola
Pemerintahan Berbasis IT
Persentase Peningkatan Bina
Administrasi Kewilayahaan75% 100 696,063 100 990,200 100 925,000 100 400,000 100 400,000 100 490,000 100 3,576,283
Biro Pemerintahan
dan Kesejahteraan
Rakyat
Transformasi Birokrasi Dan Tata Kelola
Pemerintahan Berbasis IT
Persentase Peningkatan
Administrasi Pemerintahan
Umum
80 100 380,625 100 1,222,020 100 480,000 100 400,000 100 600,000 100 600,000 100 2,897,645
Biro Pemerintahan
dan Kesejahteraan
Rakyat
Transformasi Birokrasi Dan Tata Kelola
Pemerintahan Berbasis IT
Persentase Peningkatan
Kapasitas Lembaga
Perwakilan Rakyat
85% 100 129,500 100 210,000 100 200,000 100 200,000 100 200,000 100 200,000 100 1,139,500
Biro Pemerintahan
dan Kesejahteraan
Rakyat
Transformasi Birokrasi Dan Tata Kelola
Pemerintahan Berbasis IT
Persentase Peningkatan
Ketertiban Masyarakat75% 100 - 100 131,000 100 150,000 100 150,000 100 150,000 100 150,000 100 731,000
Biro Pemerintahan
dan Kesejahteraan
Rakyat
Transformasi Birokrasi Dan Tata Kelola
Pemerintahan Berbasis IT
Persentase Pengembangan
Komunikasi dan Informatika
Biro
0 - 30 - 50 225,160 30 - 50 100,000 50 - 70 150,000 70 - 90 150,000 100 150,000 100 777,800
Biro Pemerintahan
dan Kesejahteraan
Rakyat
Transformasi Birokrasi Dan Tata Kelola
Pemerintahan Berbasis IT
Persentase Penataan,
Penguasaan, Penggunaan,
dan Pemanfaatan Tanah
70% 70 476,000 100 71,810 100 150,000 100 100,000 100 150,000 100 150,000 100 1,156,000
Biro Pemerintahan
dan Kesejahteraan
Rakyat
Transformasi Birokrasi Dan Tata Kelola
Pemerintahan Berbasis IT
Penataan Peraturan
Perundang-Undangan0 0 - 100 100,000 100 100,000 100 100,000 100 - 0 100,000 100 450,000
Biro Pemerintahan
dan Kesejahteraan
Rakyat
Transformasi Birokrasi Dan Tata Kelola
Pemerintahan Berbasis IT
Persentase Peningkatan
Kerjasama Daerah60% 60 194,250 100 185,730 100 150,000 100 200,000 100 200,000 100 200,000 100 1,179,980
Biro Pemerintahan
dan Kesejahteraan
Rakyat
Transformasi Birokrasi Dan Tata Kelola
Pemerintahan Berbasis IT
Persentase peningkatan nilai-
nilai agama di masyrakat100% 100 10,440,000 100 11,033,720 100 11,300,000 100 13,125,000 100 14,620,000 100 15,750,000 100 76,345,000
Biro Pemerintahan
dan Kesejahteraan
Rakyat
Pengentasan Kemiskinan Dan
Peretasan Ketertinggalan
Persentase Peningkatan
Kapibilitas Sosial dan
Kesehatan Masyarakat
0 1 350,000 100 100 400,000 100 450,000 100 450,000 100 450,000 100 2,450,000
Biro Pemerintahan
dan Kesejahteraan
Rakyat
Pengentasan Kemiskinan Dan
Peretasan Ketertinggalan
Persentase Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan
anak, Peran Serta dan
Kesetaraan Gender dalam
Pembangunan
0 - 100 68,380 100 200,000 100 200,000 100 200,000 100 250,000 100 950,000
Biro Pemerintahan
dan Kesejahteraan
Rakyat
Pengentasan Kemiskinan Dan
Peretasan Ketertinggalan
Persentase remaja
perempuan 15-19 tahun yang
melahirkan (%)
45.1 - - 38,31-
35,31 150,000
35,31-
32,55 200,000
32,55-
30 200,000
32,55-
30 200,000 30-25 750,000
Biro Pemerintahan
dan Kesejahteraan
Rakyat
Pengentasan Kemiskinan Dan
Peretasan Ketertinggalan
Program Penataan Peraturan
Perundang-Undangan
Program Peningkatan Kerjasama
Antar Daerah
Program Meningkatnya tentang nilai-
nilai agama di masyarakat
Program Peningkatan Kapibilitas
sosial dan kesehatan masyarakat
Program Peningkatan Kualitas Hidup
Perempuan, Perlindungan anak,
Peran Serta dan Kesetaraan Gender
dalam Pembangunan
Program Pengembangan Model
Operasional BKB-Posyandu-Posdu
Program Penataan, Penguasaan,
Penggunaan, dan Pemanfaatan
Tanah
Urusan Pemerintahan Pilihan
Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
Program Penataan Daerah Otonomi
Baru
Program Peningkatan Perencanaan,
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Program Peningkatan Administrasi
Perkantoran
Program Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah
Program Peningkatan Bina
Administrasi Kewilayahan
Program Peningkatan Administrasi
Pemerintahan Umum
Program Peningkatan Kapasitas
Lembaga Perwakilan Rakyat
Program Fasilitasi Ketertiban
Masyarakat
Program Pengembangan Komunikasi
dan Informatika
PRIORITASTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021OPD Penanggung
Jawab
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas PembangunanIndikator Kinerja
Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RPJMD
Data Capaian pada Tahun Awal
Perencanaan Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
285
Tahun 2015
Kinerja Kinerja Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000)
PRIORITASTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021OPD Penanggung
Jawab
Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas PembangunanIndikator Kinerja
Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RPJMD
Data Capaian pada Tahun Awal
Perencanaan Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Persentase peningkatan
ketenagakerjaan dan
Transmigrasi
0 - 100 70,000 100 250,000 100 330,000 100 350,000 100 400,000 100 1,480,000
Biro Pemerintahan
dan Kesejahteraan
Rakyat
Pengentasan Kemiskinan Dan
Peretasan Ketertinggalan
Persentase Peningkatan
kualitas tenaga pendidik dan
Kependidikan pada setiap
sekolah seProvinsi Bengkulu
serta Kebudayaan
0 200,000 100 70,000 100 450,000 100 550,000 100 600,000 100 650,000 100 2,830,000
Biro Pemerintahan
dan Kesejahteraan
Rakyat
Pengentasan Kemiskinan Dan
Peretasan Ketertinggalan
Persentase peningkatan dan
Pengembangan Kualitas
Kepemudaan dan Olahraga
100 100 125,000 100 95,000 100 350,000 100 350,000 100 400,000 100 400,000 100 1,675,000
Biro Pemerintahan
dan Kesejahteraan
Rakyat
Pengentasan Kemiskinan Dan
Peretasan Ketertinggalan
14,085,625 15,622,050 16,355,000 18,030,000 19,840,000 21,390,000 105,202,675
Program Peningkatan Kualitas
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
Program Peningkatan Kualitas
Tenaga Pendidik dan Kependidikan
serta Kebudayaan
Program Peningkatan Pengembangan
Kualitas Kepemudaan dan Olahraga
Jumlah
286
Kinerja Rp.(000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Rp. (000) Target
8 Laporan # Lap 673,747 1 Lap 353,530 1 Lap 850,000 1 Lap 900,000 1 Lap 550,000 1 Lap 550,000 17 3,877,277 Biro Pembangunan
36 OPD 36 OPD 36 OPD 36 OPD 36 OPD 36 OPD
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
4 Laporan 4 Laporan 311,200 4 Laporan 418,910 4 Lapor
an
550,000 4 Lapor
an
575,000 4 Laporan 700,000 4 Lapora
n
700,000 24 3,255,110 Biro Pembangunan
Program Peningkatan Perencanaan,
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
4 Laporan 4 Laporan 110,393 0 Laporan - 0 Lapor
an
- 0 Lapor
an
- 0 Laporan - 0 Lapora
n
- 4 110,393 Biro Pembangunan
16 Laporan # Laporan 373,100 800 Paket 1,628,570 800 Paket 1,640,000 800 Paket 2,007,850 800 Paket 2,027,850 800 Paket 2,027,850 4020 9,705,220 Biro Pembangunan
36 OPD 36 OPD 36 OPD 36 OPD 36 OPD 36 OPD Biro Pembangunan
15 Laporan # Laporan 2,226,476 11 Laporan 2,199,370 11 Lapor
an
2,521,490 11 Lapor
an
2,664,490 11 Laporan 2,454,490 11 Lapora
n
2,469,490 79 14,535,806 Biro Pembangunan
36 OPD 36 OPD 36 OPD 36 OPD 36 OPD 36 OPD Biro Pembangunan
3,694,916 4,600,380 5,561,490 6,147,340 5,732,340 5,747,340 31,483,806
Tahun 2016 Tahun 2021
Urusan Pemerintahan Pilihan
Biro Adm. Pembangunan
Program Perencanaan Pembangunan
Daerah
Bidang urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas
Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RPJMD
Target
Data Capaian pada Tahun Awal
Perencanaan Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2015
Kinerja
Jumlah
Peningkatan Pengawasan dan Evaluasi
Pembangunan
PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR
STRATEGIS DAN
INDUSTRIALISASI,
PENGENTASAN
KEMISKINAN DAN
PERETASAN
KETERTINGGALAN, VISIT
2020 WONDERFUL
BENGKULU
Program Pembinaan dan
Pengembangan Administrasi
Pembangunan Daerah
PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR
STRATEGIS DAN
INDUSTRIALISASI,
PENGENTASAN
KEMISKINAN DAN
PERETASAN
KETERTINGGALAN,
TRANSFORMASI
BIROKRASI DAN TATA
KELOLA PEMERINTAHAN
BERBASIS IT, VISIT 2020
WONDERFUL BENGKULU
TRANSFORMASI
BIROKRASI DAN TATA
KELOLA PEMERINTAHAN
BERBASIS IT
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 PROGRAM PRIORITAS
Target Target Target Target
OPD PENANGGUNG JAWAB
PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR
STRATEGIS DAN
INDUSTRIALISASI,
287
OPD
Tahun 2015 Penanggung
Kinerja Kinerja Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Target Rp.(000) Jawab
jumlah jenis Administrasi
Perkantoran dan
ketatausahaan yg
dilaksanakan
1300 Surat 100% 188,000 1 jenis 268,108 1 jenis 340,000 100% 440,000 100% 500,000 100% 525,000 100% 2,261,108 Biro Hukum Provinsi
Bengkulu
Jumlah Dokumen
Perencanaan, Penganggaran
dan Pelaporan yang disusun
5 Dokumen 5
Dokum
en
147,580 4
Dokumen
14,850 5
Dokume
n
100,000 5
Dokumen
1,937,600 5
Dokume
n
2,169,890 5 Dokumen 2,340,000 30
Dokume
n
6,709,920 Biro Hukum Provinsi
Bengkulu
Persentase kasus dan
permasalahan hukum yang
diselesaikan
100% 100% 890,454 20
Sengketa
1,749,900 60 kasus 1,860,000 100% 2,456,000 100% 2,674,100 100% 2,800,000 100% 12,430,454 Biro Hukum Provinsi
Bengkulu
Jumlah Draft Kontrak,
Kerjasama (MoU), Hibah yang
di Verifikasi sehingga sesuai
aturan
500 Kontrak 20
MoU
600
Kontrak
20 MoU
446,970 446,970 Biro Hukum Provinsi
Bengkulu
Jumlah Produk Hukum yang
diperifikasi
118 Produk
Hukum
150
Produk
Hukum
694,425 150
Eksempla
r/Buku
1,068,980 80
Produk
Hukum
1,805,000 80 Produk
Hukum
1,240,000 80
Produk
Hukum
1,340,000 80 Produk
Hukum
1,425,000 80
Produk
Hukum
7,573,405 Biro Hukum Provinsi
Bengkulu
JUMLAH 3,891,248 4,938,204 6,335,000 7,921,200 8,743,880 9,300,000 41,129,532
Bidang Urusan Pemerintahan
dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
Data Capaian pada Tahun Awal
Perencanaan Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RPJMD Program PrioritasTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Lokasi
Urusan Pemerintahan Pilihan
Biro Hukum
Program : peningkatan
Administrasi Perkantoran
Program peningkatan
pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan
Program penataan peraturan
perundang undangan
Jumlah Perkada yang dikaji
dan di evaluasi8 Perda 100% 1,523,818 25 Perda
Biro Hukum
1,836,366
35 Perda
dan
Perkada
2,230,000 2,210,000 100% 11,707,674
Program Penanganan Bantuan
Hukum serta Pembinaan dan
Pengawasan HAM dan PPNS
Transformasi
Birokrasi dan Tata
Kelola Pemerintahan
Berbasis IT
Program Peningkatan Legalitas
Kontrak Perjanjian
100% 1,847,600 100% 2,059,890 100%
Provinsi
Bengkulu
Transformasi
Birokrasi dan Tata
Kelola Pemerintahan
Berbasis IT
Program Publikasi Produk
Hukum
Transformasi
Birokrasi dan Tata
Kelola Pemerintahan
Berbasis IT
288
2015
Kinerja Kinerja Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
Program : Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Persentase (%) Pelayanan
Administrasi Perkantoran12 Bulan 100% 100% 33,683,301 100% 35,559,506 100% 39,281,621 100% 27,636,825 100% 30,400,508 100% 166,561,761
Sekretariat Daerah
Provinsi Bengkulu
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
Berbasis IT
Program : Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Persentase (%) Pengadaan dan
Pengelolaan Barang/ Jasa terhadap
BMD12 Bulan 100% 100% 21,758,325 100% 27,615,842 100% 29,510,379 100% 3,047,990 100% 3,352,789 100% 85,285,325
Sekretariat Daerah
Provinsi Bengkulu
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
Berbasis IT
Program : Peningkatan Disiplin Aparatur Jumlah pakaian Dinas yang diadakan
1 Tahun 331,500 1 Tahun 371,280 1 Tahun 411,408
Program : Layanan Fasilitasi
Pindah/Purnah Tugas ASN/PNS
Persentase (%) Layanan Fasilitasi
Pindah/Purnah Tugas ASN/PNS 12 Bulan 100% 100% 42,000 100% 44,100 100% 48,510 100% 55,902 100% 61,492 100% 252,004 Sekretariat Daerah
Provinsi Bengkulu
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
Berbasis IT
Program : Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Persentase (%) Peningktan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur 12 Bulan 100% 1 Tahun 269,941 100% 440,938 100% 485,032 100% 558,942 100% 614,836 100% 2,369,689 Sekretariat Daerah
Provinsi Bengkulu
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
Berbasis IT
Program : Peningkatan elayanan
Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah
Persentase (%) Pelayanan Kunjungan
Kerja Pejabat Negara/
Departemen/Lembaga/Pemerintah Non
Departemen/ Luar Negeri
12 Bulan 100% 100% 6,492,588 100% 5,771,847 100% 6,436,216 100% 4,525,400 100% 4,977,940 100% 28,203,991 Sekretariat Daerah
Provinsi Bengkulu
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
Berbasis IT
Program : Peningkatan Kapasitas
Protokoler dan Administrasi Umum
Persentase (%) Pelayanan ke
Protokolan di Lingkungan Setda dan
Pemerintah Provinsi Bengkulu12 Bulan 100% 100% 1,170,350 100% 1,691,135 100% 1,744,419 100% 4,525,400 100% 4,977,940 100% 14,109,244
Sekretariat Daerah
Provinsi Bengkulu
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
Berbasis IT
Program : Perencanaan, Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan Daerah
Dokumen yang dihasilkan
12 Bulan 100% 6 Dokumen 100,080 100% 115,588 100% 132,926 100% 4,525,400 100% 4,977,940 100% 9,851,934 Sekretariat Daerah
Provinsi Bengkulu
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
Berbasis IT
Program : Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah
Penguatan SDM Pengelolaan
Keuangan dan Pelayanan
Penatausahaan Keuangan yang
akuntabel di Lingkungan Setda
Prrovinsi Bengkuku
12 Bulan 100%
6 Biro di
Lingkungan
Setda
Provinsi
Bengkulu
286,030 100% 332,090 100% 381,903 100% 4,525,400 100% 4,977,940 100% 10,503,363 Sekretariat Daerah
Provinsi Bengkulu
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
Berbasis IT
Program : Kehumasan Provinsi
Bengkulu
Penyediaan Berita dan Keterbukaan
Informasi 12 Bulan 100% 1 Tahun 6,552,573 100% 5,769,041 100% 5,845,945 100% 4,525,400 100% 4,977,940 100% 27,670,899 Sekretariat Daerah
Provinsi Bengkulu
Transformasi Birokrasi dan
Tata Kelola Pemerintahan
Berbasis IT
70,686,688 77,711,367 84,278,359 53,926,659 59,319,325 344,808,209
SETDA
JUMLAH
Program Prioritas2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 2020 2021Bidang Urusan Pemerintahan dan
Program Prioritas PembangunanIndikator Kinerja
Data Capaian pada Tahun
Awal PerencanaanTarget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RPJMD OPD PENANGGUNG
JAWAB
Urusan Pemerintahan Pilihan
289
Tahun 2015
Kinerja Kinerja Rp.(000) Kinerja Rp.(000) Kinerja Rp.(000) Kinerja Rp.(000) Kinerja Rp.(000) Kinerja Rp.(000) Kinerja Rp.(000)
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Jumlah jenis Pelayanan
Administrasi Perkantoran yang
dilaksanakan
14 Jenis 14 Jenis 3,466,428 14 Jenis 2,323,718 14 Jenis 2,390,646 14 Jenis 2,672,791 14 Jenis 3,138,274 14 Jenis 3,703,932 14 Jenis 17,695,789 Badan
Penghubung
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Jumlah Sarana dan Prasarana
Perkantoran yang dibangun/
dipelihara
Unit 1,326,150 1,054,908 2,324,960 1,347,456 1,482,201 1,630,421 9,166,096 Badan
Penghubung
PROGRAM PENINGKATAN
DISIPLIN APARATUR
Jumlah pakaian dinas yang
dihasilkan80 stel 80 stel 75,000 0 - 31 stel 75,000 0 0 125 stel - 125 stel - 31 stel 150,000
Badan
Penghubung
PROGRAM PENINGKATAN
KAPASITAS SUMBER DAYA
APARATUR
Jumlah SDM aparatur yang dilatih5 Jenis diklat
dan Kursus
5 Jenis
diklat dan
Kursus
150,000
3 Jenis
diklat/
Kursus
50,000 15 orang 90,000 15 orang 90,000 15 orang 90,000 15 orang 90,000 75 orang 560,000 Badan
Penghubung
Program Peningkatan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Jumlah Dokumen Perencanaan,
Penganggaran dan Pelaporan
yang disusun
7 Dokumen7
Dokumen 54,800
5
dokumen 30,000
5
dokumen 33,000
5
dokumen 36,308 5 dokumen 39,938 5 dokumen 43,921
25
Dokumen 237,967
Badan
Penghubung
PROGRAM PENINGKATAN
SARANA DAN PRASARANA
PUBLIK
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Publik
1
panggung -
1
panggung -
1
Panggun
g
- Badan
Penghubung
1. Program Peningkatan Pelayanan
Kedinasan Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah
Jumlah Pelayanan Kedinasan
Kepala Daerah / Wakil Kepala
Daerah
150
Pendampingan
80
Pendampi
ngan
321,000 60
Pendampi
ngan
200,000 60
Pendampi
ngan
300,000 60
Pendampi
ngan
300,000 60
Pendamping
an
300,000 60
Pendampingan
300,000 300
Pendamp
ingan
1,721,000
Badan
Penghubung
Transformasi
birokrasi dan
pengelolaan
pemerintahan
berbasis IT
2. Program Pendampingan Kerja
Sama Antar Pemerintah Daerah
Jumlah Kerja Sama Antar
Pemerintah Daerah
185
Pendampingan
80
Pendampi
ngan
635,500 60
Pendampi
ngan
100,000 60
Pendampi
ngan
450,000 60
Pendampi
ngan
450,000 60
Pendamping
an
450,000 60
Pendampingan
450,000 300
Pendamp
ingan
2,535,500
Badan
Penghubung
visit 2020
wonderful
bengkulu
Program Promosi Pemerintah
Daerah Bengkulu
Jumlah Promosi Pemerintah
Daerah Bengkulu
11 kegiatan 11
kegiatan
566,600 14
pagelaran
/ event
810,000 14
pagelaran
/ event
1,733,260 14
pagelaran
/ event
980,093 14 pagelaran
/ event
1,078,102 14 pagelaran /
event
1,185,921 70
pagelara
n/event
6,353,976
Badan
Penghubung
visit 2020
wonderful
bengkulu
6,595,478 4,568,626 7,396,866 5,876,648 6,578,515 7,404,195 38,420,328
Bidang Urusan Pemerintahan
dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja
Urusan Pemerintahan Pilihan
Badan Penghubung
Program
PrioritasTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RPJMDOPD
PENANGGUNG
JAWAB
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanData Capaian pada Tahun Awal
Perencanaan
Total
290
TAHUN
2015
Kinerja Kinerja Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Jumlah Pelayanan
Administrasi Perkantoran
yang dilaksanakan
1 Th 17 Jenis 14,756,495 17
Jenis
14,913,147 17
Jenis
15,396,818 17
Jenis
16,936,500 17
Jenis
19,777,150 17
Jenis
21,752,863 85 keg 103,532,972 DPRD PROVINSI
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Jumlah sarana dan
prasarana aparatur yang
diadakan/dibangun/
direhab/dipelihara
1 Th 132 Unit 6,213,920 107
unit
5,161,447 132
Unit
4,995,056 136
Unit
6,490,561 136
Unit
5,489,617 136
Unit
6,038,579 804
Unit
34,389,181 DPRD PROVINSI
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
Jumlah pakaian dinas
yang di adakan
1 paket 1 paket 579,700 225 stel 523,610 225 stel 575,971 225 stel 633,568 225 stel 696,925 225 stel 766,617 1125
stel
3,776,391 DPRD PROVINSI
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Jumlah pegawai yang
mengikuti Bimtek
1 Keg 1 Keg 760,000 60
orang
660,000 60
orang
726,000 60
orang
798,600 60
orang
878,460 60
orang
966,306 300
orang
4,789,366 DPRD PROVINSI
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Jumlah Dokumen
Perencanaan,
Penganggaran dan
Pelaporan yang disusun
(Dokumen)
15 dok 15 dok - 8 dok 77,500 8 dok 63,800 8 dok 70,180 8 dok 77,198 8 dok 84,918 40 dok 373,596 DPRD PROVINSI
Program Peningkatan kapasitas
Lembaga Perwakilan Rakyat
DaerahPersentase Raperda yang
disahkan menjadi Perda
(%)
50 54 35,788,356 100% 60,938,930 100% 46,203,648 100% 49,786,968 100% 55,227,620 100% 60,711,337 100% 308,656,859 DPRD PROVINSI
Urusan Pemerintahan Pilihan
BIDANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAN PROGRAM
PRIORITAS PEMBANGUNAN
INDIKATOR KINERJA
OPD
PENANGGUNG
JAWABTAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019
Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanData Capaian pada Tahun Awal
Perencanaan Kondisi Kinerja pada
Akhir Periode RPJMDTAHUN 2020 TAHUN 2021
291
Tahun 2015
Kinerja Kinerja Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Jumlah Jenis pelayanan administrasi perkantoran yang
dilaksanakan 12 Keg 14 Keg 1,376,522 15 Keg 1,471,960 17 Keg 1,590,000 17 Keg 1,590,000 17 Keg 1,699,000 17 Keg 1,700,000 100% 9,427,482
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Persentase Aparatur BPBD yang Disiplin100% 100,000 100% 100,000
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Jumlah sumber daya aparatur yang ditingkatkan
kapasitasnya - - - 0
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Jumlah sarana dan prasarana perkantoran yang
diadakan/ dibangun/ direhab/ dipelihara 31 unit 31 unit 560,240 31 unit 430,000
31 unit,
40 org,
100%
480,000
31 unit,
40 org,
100%
530,00031 unit,
100%735,000
31 unit,
40 org,
100%
737,000 100% 3,472,240
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Jumlah dokumen perencanaan, penganggaran dan
pelaporan yang disusun 16 Doc 18 Doc 434,900 6 Doc 278,400 7 Dok 460,000 7 Doc 430,000 7 Doc 486,000 7 Doc 490,000 100% 2,579,300
Program Pencegahan dan Mitigasi Bencana 71-75% 179,200 75-80% 386,620 80-85% 1,370,000 85-90% 2,250,000 90-95% 2,500,000
95-
100%3,270,000 100% 9,955,820
1. Persentase Desa Tangguh Bencana12.5 - 30
%179,200 30-45% 276,620 45-60% 300,000 60-75% 300,000 75-90% 400,000
90-
100%400,000 100% 1,855,820
2. Persentase Sekolah Aman Bencana 10-28% 28-40% 40-55% 250,000 55-70% 250,000 70-85% 350,000
85-
100%350,000 100% 1,200,000
3. Persentase Kegiatan Mitigasi Bencana 30-45% 110,000 45-60% 570,000 60-75% 1,400,000 75-90% 1,350,000
90-
100%2,520,000 100% 5,950,000
4. Persentase ketersediaan peta daerah rawan bencana
Provinsi Bengkulu skala besar55-70% 250,000 70-85% 300,000 85-100% 400,000 100% 950,000
Program Pengurangan risiko bencana Persentase Laporan Kegiatan Pengurangan Risiko
Bencana 100% 150,000 60-75% 400,00075-
100%400,000 100% 950,000
Program Perencanaan Penanggulangan Bencana Persentase Dokumen Penanggulangan Bencana
30-45% 188,000 30-45% 139,030 45-60% 250,000 60-75% 50,000 75-90% 400,00090-
100%70,000 100% 1,097,030
Program Penguatan Peraturan Perundangan dan Kapasitas
Kelembagaan
Produk Hukum penyelenggaraan PB tersusun dengan
baik 30-45% 705,000 30-45% 702,270 45-60% 500,000 60-75% 300,000 75-90% 450,00090-
100%300,000 100% 2,957,270
Program Peningkatan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Persentase Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana75-80% 233,200 80-85% 500,000 85-90% 550,000 90-95% 600,000
95-
100%600,000 100% 2,483,200
Program Peningkatan Kualitas SDM dan Kesiapsiagaan Tanggap
Darurat
Persentase SDM Tanggap Darurat65-70% 70-75% 293,912 75-80% 140,440 80-85% 350,000 85-90% 150,000 90-95% 200,000
95-
100%150,000 100% 1,284,352
Program Pemulihan Dengan Segera Sarana Dan Prasarana Vital65-70% 70-75% 621,000 75-80% 107,320 80-85% 450,000 85-90% 300,000 90-95% 200,000
95-
100%450,000 100% 2,128,320
1. Persentase SDM yang mampu melaksanakan
Jitupasna71-75% 235,000 76-80% 107,320 81-85% 450,000 86-90% 200,000 91-95% 200,000 91-95% 450,000 100% 1,642,320
2. Persentase Pemulihan Fisik Dan Non Fisik
Pemerintahan 71-75% 386,000 75-90% 100,000 90% 486,000
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Logistik Persentase sarana dan pra sarana logistik65-70% 70-75% 178,600 75-80% 574,900 80-85% 850,000 85-90% 850,000 90-95% 950,000
95-
100%950,000 100% 4,353,500
Program Sinkronisasi dan Koordinasi Sumber-Sumber Peralatan
dan Logistik Penananggulang-an Bencana
Persentase Sinkronisasi dan Koordinasi Sumber-Sumber
Peralatan dan Logistik Penananggulang-an Bencana 75-80% 75-80% 164,750 164,750
Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur Penanggulangan
Bencana Bidang Logistik dan Peralatan
Persentase Sumber Daya Aparatur Penanggulangan
Bencana Bidang Logistik dan Peralatan 75-80% 80-85% 200,000 85-90% 200,000 90-95% 250,00095-
100%200,000 100% 850,000
Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Logistik dan Peralatan
Penanggulangan Bencana
Persentase Penyediaan Sarana dan Prasarana Logistik
dan Peralatan Penanggulangan Bencana 75-80% 0
5,652,324.40 4,958,080.00 8,820,000.00 10,250,000.00 11,170,000.00 13,037,000.00 53,887,404.40
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Indikator Kinerja
Data Capaian pada Tahun Awal
Perencanaan
Tahun 2016
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode
Urusan Pemerintahan Pilihan
Penanggulangan Bencana Daerah
OPD
PENANGGUNG
JAWABTahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
292
Pusat
Nama Kegiatan Lokasi Nama Kegiatan Lokasi(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Pengembangan KA Bengkulu-Lubuk Linggau Penyusunan Rencana Induk
Perkeretaapian Provinsi Bengkulu
Dukungan Peningkatan Kualitas UPTD
Perkeretaapian
PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR
2/2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
(RTRW) PROVINSI BENGKULU Pasal 13 Terkait tentang (1)
Rencana pengembangan sistem jaringan transportasi
perkeretaapian dan Pasal 15 tentang pengembangan jalur
kereta api baru
Study Kelayakan Pembangunan
Perkeretaapian Provinsi Bengkulu
Penyusunan Dokumen Lingkungan
Pembangunan Perkeretaapian Provinsi
Bengkulu
Penyusunan DED Pembangunan
Perkeretaapian Provinsi Bengkulu
-
2 Pembangunan KA Pulau Baai – Muara Enim - -
3 Pengembangan Bandara Fatmawati Soekarno Fasilitasi Keamanan Transportasi Udara Koordinasi Aksebilitasi dan Konektivitas
Pehubungan
PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR
2/2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
(RTRW) PROVINSI BENGKULU Pasal 55 mengenai tentang
perwujudan pengembangan sistem prasarana transportasi
udara melalui pengembangan Bandara Fatmawati Soekarno
(a. peningkatan kapasitas dan pelayanan Bandara Nasional
Fatmawati Soekarno; b. penambahan panjang landasan
Bandara Nasional Fatmawati Soekarno dan c. operasional,
pengembangan/perpanjangan landasan Bandara Nasional
Fatmawati Soekarno sebelah barat
4 Pembangunan Bandara Enggano - - PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR
2/2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
(RTRW) PROVINSI BENGKULU Pasal 55 mengenai tentang
perwujudan pengembangan sistem prasarana transportasi
udara melalui pembangunan bandara perintis baru di Pulau
Enggano
Tabel 8.3Keselarasan Indikasi Lokasi Pelaksanaan Kegiatan Strategis Nasional di Daerah
NoKontribusi Provinsi
Kegiatan Prioritas Kegiatan Pendukung Keterkaitan dalam RTRW dan/atau RWP3K ProvinsiKegiatan Strategis
293
Pusat
Nama Kegiatan Lokasi Nama Kegiatan Lokasi(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
NoKontribusi Provinsi
Kegiatan Prioritas Kegiatan Pendukung Keterkaitan dalam RTRW dan/atau RWP3K ProvinsiKegiatan Strategis
5 Pengembangan Pelabuhan Pulau Baai
Bengkulu
- Dukungan Operasional UPT
Penyelenggara Penyeberangan
PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR
2/2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
(RTRW) PROVINSI BENGKULU Pasal 14 mengenai tentang
(10) Lokasi Pengembangan dan pembangunan dermaga
penyeberangan antar kabupaten/kota yaitu dermaga
penyeberangan di Ipuh Kabupaten Mukomuko, Pulau
Enggano Kabupaten Bengkulu Utara, Ketahun Kabupaten
Bengkulu Utara, Sungai Hitam Kabupaten Bengkulu Tengah
dan Pulau Baai Kota Bengkulu dan Pasal 54
mengenaipengembangan pelabuhan laut Pulau Baai sebagai
pelabuhan laut Utama
6 Pengembangan Pelabuhan Linau/Bintuhan - Dukungan Operasional UPT
Penyelenggara Penyeberangan
PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR
2/2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
(RTRW) PROVINSI BENGKULU Pasal 55 ayat 5 point b
mengenai b. pengembangan pelabuhan laut regional/lokal di
Linau dan Pelabuhan Malakoni di Enggano
7 Pembangunan Jalan Lingkar Kota Bengkulu - Pembangunan/Peningkatan Jalan Tugu
Hiu - Taman Hutan Raya - Plajau (TUGU
HIU - SP.KROYA)
8 Pembangunan Jalan Bengkulu-Kepahyang-
Curup-Lubuk Linggau
- -
9 Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Enggano Pembangunan jalan Banjar sari -
Malagni - Kayu Apu (Pulau Enggano)
Pembangunan Jalan dan Jembatan
Enggano (DAK)
10 Pengembangan Dermaga Penyeberangan Air
Putih
- -
11 Pengembangan Dermaga Penyeberangan Bado - -
12 Pengembangan Dermaga Penyeberangan
Kahyapu*
13 PLTU Bengkulu 200 MW
14 PLTP Hululais (FTP2) 55 MW
15 Pengembangan jaringan transmisi dan
distribusi
16 Pembangunan Serat Optik antar seluruh
kabupaten/kota
17 Pengembangan transmisi penyiaran TVRI
294
Pusat
Nama Kegiatan Lokasi Nama Kegiatan Lokasi(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
NoKontribusi Provinsi
Kegiatan Prioritas Kegiatan Pendukung Keterkaitan dalam RTRW dan/atau RWP3K ProvinsiKegiatan Strategis
18 Pembangunan Jaringan Irigasi D.I. Air Cawang
Kidau Kaur
Pembebasan Lahan untuk Jaringan
Irigasi Cawang Kidau Kab Kaur
Perencanaan dan Pengawasan
Pembangunan/Rehabilitasi Jaringan
Irigasi
PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR
2/2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
(RTRW) PROVINSI BENGKULU Pasal 3 ayat 2 point
d.1mengenai memperluas jaringan irigasi dan
mempertahankan pertanian irigasi teknis
- Pengawasan Rehabilitasi / Peningkatan
/ Pembangunan Jaringan Irigasi
PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR
2/2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
(RTRW) PROVINSI BENGKULU Pasal 27 Strategi
pengembangan prasarana irigasi mengenai pengembangan
jaringan irigasi diutamakan untuk mengairi areal pertanian
potensial yang antara lain wilayah Kabupaten Bengkulu
Utara, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Kaur, Kabupaten
Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong,
Kabupaten Seluma, dan Kabupaten Bengkulu Selatan;
19 Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Air Seluma
Kab. Seluma Seluma
Perencanaan dan Pengawasan
Pembangunan/Rehabilitasi Jaringan
Irigasi
PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR
2/2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
(RTRW) PROVINSI BENGKULU Pasal 3 ayat 2 point
d.1mengenai memperluas jaringan irigasi dan
mempertahankan pertanian irigasi teknis
- Pengawasan Rehabilitasi / Peningkatan
/ Pembangunan Jaringan Irigasi
PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR
2/2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
(RTRW) PROVINSI BENGKULU Pasal 27 Strategi
pengembangan prasarana irigasi mengenai pengembangan
jaringan irigasi diutamakan untuk mengairi areal pertanian
potensial yang antara lain wilayah Kabupaten Bengkulu
Utara, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Kaur, Kabupaten
Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong,
Kabupaten Seluma, dan Kabupaten Bengkulu Selatan;
20 Perkuatan Tanggul Sungai Air Bengkulu
21 Pembangunan Jetty Air Bengkulu
22 Pembangunan Pengendalian Banjir Air
Jenggalu Seluma
23 Pembangunan Pengendali Banjir Mukomuko
295
Pusat
Nama Kegiatan Lokasi Nama Kegiatan Lokasi(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
NoKontribusi Provinsi
Kegiatan Prioritas Kegiatan Pendukung Keterkaitan dalam RTRW dan/atau RWP3K ProvinsiKegiatan Strategis
24 Pembangunan Check Dam Lahar Gunung
Berapi Desa Air Bungai Pasir Lebar Lebong
25 Pengawasan Teknis Pembangunan Check Dam
Lahar Gunung Berapi Desa Air Bungai Pasir
Lebar Lebong
26 Pembangunan Check Dam Air Ketahun Desa
Karang Dapo Bengkulu Utara
27 Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai
Maras Seluma
28 Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai
Merpas Bengkulu Utara
29 Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai
Punggur-Air Dikit Mukomuko
30 Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai
Urai-Serangai Bengkulu Utara
31 Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai
Desa Ipuh Mukomuko
32 Pembangunan Sarana Penyediaan Air Baku
Regional Kota Karang Tinggi Seluma Kab.
Bengkulu Tengah (MYC) Bengkulu Tengah
33 Pengembangan SMK berbasis potensi daerah Penyelenggaraan Sekolah Pentagon
Kaur
Kab. Kaur Pengadaan/Pembebasan Lahan 10
kab/kota
Penyelenggaraan SMK Negeri 8 Pusaka
Kaur
Kab. Kaur
Penyelenggaraan SMK Negeri 7
Merdeka
Kab. Kaur
Pengadaan Sarana Prasarana Sekolah
Unggulan
Kota
Bengkulu /
Kab. Kaur
Pembangunan Unit Sekolah Baru SMK
Kemaritiman
Kab. Muko-
Muko
Pembangunan Unit Sekolah Baru SMK
Perikanan/Kelautan
Kab.
Bengkulu
Utara
PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR
2/2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
(RTRW) PROVINSI BENGKULU Pasal 2 mengenai penataan
ruang wilayah adalah terwujudnya pertumbuhan wilayah
Provinsi Bengkulu yang merata dan terpadu dengan ruang
yang aman melalui pengembangan potensi sumber daya
alam dan peningkatan produktivitas pertanian sebagai
sektor unggulan berbasis kelestarian lingkungan dan
mitigasi bencana
296
Pusat
Nama Kegiatan Lokasi Nama Kegiatan Lokasi(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
NoKontribusi Provinsi
Kegiatan Prioritas Kegiatan Pendukung Keterkaitan dalam RTRW dan/atau RWP3K ProvinsiKegiatan Strategis
Pembangunan Unit Sekolah Unggulan 10 kab/kota
Penyelenggaraan SMK Perikanan /
Kelautan
Kab.
Bengkulu
Utara
Penyelenggaraan SMK Kemaritiman Kab. Muko-
Muko
34 Kesiapsiagaan pendidikan dalam kebencanaan Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana
bagi siswa/I SD s/d SMA di Daerah
rawan Bencana
Workshop dan TTX Penanggulangan
Bencana (Banjir, lonsor, gempa, tsunami
dan kebakaran hutan)
Kerjasama dengan perguruan tinggi
untuk pengurangan risiko bencana
Pengelolaan Manajemen Oprasional
PUSDALOPS (Pusat Pengendalian
Operasional)
35 Distribusi guru Pokja Pemetaan dan Pemerataan Guru
SMA/SMK
10 kab/kota - -
36 Evaluasi kurikulum - Pemberdayaan Tim Pengembangan
Kurikulum SMK
Bengkulu -
37 Science park Taman Ilmu Pengetahuan Bengkulu - PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR
2/2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
(RTRW) PROVINSI BENGKULU Pasal 75 mengenai Indikasi
arahan peraturan zonasi kawasan cagar budaya dan ilmu
pengetahuan
38 Renovasi taman budaya untuk pengembangan
sarpras
Ravitalisasi Taman Budaya Bengkulu - PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR
2/2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
(RTRW) PROVINSI BENGKULU Pasal 3 ayat 2 point a.4 yakni
melestarikan situs warisan budaya bangsa
39 Renovasi museum - Penatagunaan Koleksi Museum PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR
2/2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
(RTRW) PROVINSI BENGKULU Pasal 3 ayat 2 point a.4 yakni
melestarikan situs warisan budaya bangsa
PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR
2/2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH
(RTRW) PROVINSI BENGKULU Pasal 56 ayat 10 point e
peningkatan kapasitas masyarakat melalui peningkatan
pemahaman dan pengetahuan mengenai kebencanaan,
pembentukan forum kebencanaan, simulasi kebencanaan,
pembentukan desa siaga bencana, serta sekolah siaga
bencana yang terorganisir dengan baik
297
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
298
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Indikator kinerja daerah yang ditetapkan dalam Perubahan RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun
2016-2021 mempunyai tujuan memberi gambaran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala
Dearah dan Wakil Kepala Daerah pada akhir periode masa jabatan. Kondisi kinerja pada akhir
periode RPJMD yang diinginkan dilihat pencapaian indikator outcome prioritas pembangunan
daerah setiap tahun.
Indikator kinerja daerah secara teknis pada dasarnya dirumuskan dengan mengambil
indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan (outcomes). Suatu indikator kinerja
daerah dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator
capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah
berkenaan setelah program dan kegiatan prioritas ditetapkan.
Indikator kinerja daerah meliputi 3 (tiga) aspek kinerja yaitu: aspek kesejahteraan masyarakat;
aspek pelayanan umum; serta aspek daya saing daerah.
Pada aspek kesejahteraan masyarakat, penentuan capaian indikator tiap tahunnya meliputi;
pada kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, serta seni budaya dan olah
raga. Atau dengan kata lain dapat diukur melalui indikator makro yang merupakan indikator
gabungan (indikator komposit) dari berbagai kegiatan pembangunan ekonomi maupun sosial
seperti : Persentase Penduduk Miskin terhadap Total Penduduk, Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) dan lain-lain.
Aspek pelayanan umum merupakan segala bentuk pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah
Daerah sesuai dengan kewenangan atau urusan yang telah diserahkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti
pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, perhubungan dan urusan pilihan yang
menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
Pada aspek daya saing daerah penentuan capaian indikator tiap tahunnya mencakup pada
kemampuan ekonomi, fasilitas wilayah/infrastuktur, iklim berinvestasi dan sumber daya
manusia. Indikator yang diukur antara lain: laju pertumbuhan investasi, pendapatan per kapita,
laju pertumbuhan ekspor, laju pertumbuhan PMA, dan jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara.
Penetapan indikator kinerja daerah terhadap capaian kinerja penyelenggaraan urusan
Pemerintahan Provinsi Bengkulu dapat di lihat pada Tabel 9.1
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1 Pertumbuhan PDRB (%) 5.3 5.3 5,50-5,80 5,75-6,05 6,01-6,31 6,26-6,56 6,56-6,8 6,56-6,8
2 Laju inflasi provinsi (%) 3.25 4,93-5,93 4,79-5,79 4,60-5,60 4,36-5,36 4,07-5,07 3,5-4,07 3,5-4,07
3 Nilai PDRB atas dasar harga konstan (Rp Juta ) 38,066,005 40,082,870 41.386.348-
43.386.348
43.887.654-
45.887.654
46.650.545-
48.650.545
49.704.490-
51.704.490
51.704.490-
53,704.490
51.704.490-53,704.490
4 Nilai PDRB atas dasar harga Berlaku (Rp juta) 50,336,990 55,402,507 61.114.190-
63.114.190
68.105.263-
70.105.263
75.964.427-
77.964.427
84.807.864-
86.807.864
86.807.864-
88,807.864
86.807.864-88,807.864
5 IPM 68.59 67,66-70,50 68,29-71,13 69,06-71,90 69,97-72,81 71,03-73,87 73,87-75 73,87-75
6 Angka Kemiskinan (%) 17,16 17,03 17,03-16,63 16,63-16,23 16,09-15,69 15,42-15,02 14,64-14,24 14,64-14,24
Fokus Kesejahteraan Masyarakat
7 Angka Pengangguran (%) 4.91 3,30 3,25 3.15 3,05 2,90 2,80 2,80
8 Angka partisipasti murni (APM) PAUD (%) 57,81 64,8 71,8 78,8 85,8 92,8 100 100
9 Angka partisipasti murni (APM) SD (%) 98.03 98,33 98,73 99,03 99,39 99,69 100 100
10 Angka partisipasti murni (APM) SLTP (%) 76,44 80,14 83,84 87,54 91,24 95 100 100
11 Angka partisipasti murni (APM) (%) SLTA 64.61 69,61 74,61 79,61 84,61 90 95 95
12 Angka buta aksara (%) 2,20 1,76 1,32 0,88 0,44 0,22 0 0
13 Usia harapan hidup (tahun) 68,50 69,20 69,47 69,82 70,23 70,71 71,26 71,26
14 Persentase Gizi Buruk dan Gizi Kurang (%) 8.7 8.7 8.5 8.3 7.9 7.5 7 7
15 Rasio Stabilitas Kesatuan Bangsa 0,57 0,58 0,6 0,63 0,65 0,7 0,73 0,73
TABEL 9.1 PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
No Indikator Sasaran Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
299
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
No Indikator Sasaran Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
16 Indeks Demokrasi Indonesia Provinsi Bengkulu 73,6 74 75 75,4 76 76,5 77 77
17 Angka Kematian Bayi (AKB)/1000 kelahiran hidup 10.14 10.14 10 9 9 8 8 8
18 Angka Kematian Ibu (AKI) /100.000 kelahiran
hidup
162 117.15 116 115 114 113 112 111
19 Jumlah Kab/Kota mencapai eliminasi malaria
(kab/kota)
3 3 5 7 8 8-10 8-10 8-10
20 Angka kejadian DBD per 100.000 penduduk 49 89 60 50 45 40 35 35
21 Persentase Penderita Penyakit Hipertensi Usia >
18 Th (%)
21,6 21,6 21,30 21,00 20,75 20,50 20,00 20,00
22 Persentasi Penderita Penyakit Diabetes Militus
usia > 15 Th (%)
0,90 0,90 0,85 0,85 0,80 0,80 0,75 0,75
B ASPEK PELAYANAN UMUM
Fokus Layanan Urusan Wajib
23 Persentase Guru SLTA yang berpendidikan
Minimal S1 (%)
96,8 96,8 97,6 98,4 99,2 99,6 100 100
24 Persentase Guru SLTA bersertifikasi (%) 38,7 50,96 63,22 75,48 87,74 95 100 100
25 Persentase SD yang ter-akreditasi (%) 86 88 91 94 96 98 100 100
26 Persentase SLTP yang ter-akreditasi (%) 83 86 89 92 95 98 100 100
27 Persentase SLTA yang ter-akreditasi (%) 90,6 92 99 100 100 100 100 100
28 Persentase Kompetensi Kejurusan SMK yang ter-
akreditasi (%)
91 92,5 94 96 98 99 100 100
29 Jumlah Desa Tertinggal yang belum memiliki SD 194 194 - 165 165 - 136 136 - 107 107 - 78 78 - 49 49-20 49-20
30 Jumlah SLTP yang dibangun 2 2 0 1 1 1 1 8
300
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
No Indikator Sasaran Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
31 Jumlah Kecamatan yang belum memiliki SLTA 18 17 14 10 5 0 0
32 Panjang jalan usaha tani yang dibangun (m) 31,500 0 0 15,000 16,000 13,000 15,000
33 Panjang jalan usaha Tani yang direhabilitasi (m) 0 0 0 6,000 6,000 5,000 6,000 23,000
34 Panjang jalan sentra produksi yang di bangun (m) 106,600 0 1,000 8,900 5,000 5,000 5,000 24,900
35 Panjang Jalan sentra Produksi yang ditingkatkan
kualitasnya (m)
34,100 0 0 10,400 10,000 10,000 17,000 47,400
36 Luas Jaringan irigasi usaha tani yang dibangun
(Ha)
0 0 0 0 0 1,500 425 1,325
37 Persentase sarana dan prasarana digital
Perpustakaan sekolah sesuai standar Nasional
(%)
0 0 0 40 70 100 100 100
38 Persentase jaringan irigasi wewenang provinsi
dalam kondisi baik (%)
58 60 61.73 62.31 62.5 63.9 64 64
39 Prosentase jalan provinsi dalam kondisi
baik/sedang (%)
42 46 58 64 78 80 82 82
40 Jumlah ruas jalan konektivitas antar provinsi
(ruas)
0 0 0 9 9 9 9 9
41 Jumlah Desa Tertinggal Yang Belum di Hotmix
pada Ruas Jalan Provinsi (desa)
64 62 56 48 30 20 15 15
42 Prosentase rumah tangga berakses air bersih (%) 59,3 62,2 73,7 82,4 91,2 100 100 100
43 Persentase rumah tangga terlayani pengelolaan
air limbah bersanitasi (%)
34,92 41,6 60,6 37,7 86,9 100 100 100
44 Persentase rumah tangga terlayani pengelolaan
persampahan (%)
42 42 63 75 87 100 100 100
45 Jumlah rumah layak huni yang dibangun (unit) 0 0 44 70 200 352 450 1116
46 Luas kawasan permukiman yang ditingkatkan
kualitasnya (ha)
0 0 0 2 3 4 6 15
301
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
No Indikator Sasaran Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
47 Persentase Jangkauan daerah terakses
infrastruktur telematika (%)
10 20 20-40 40-60 60-75 75-90 90-100 90-100
48 Persentase Jumlah Segmen Batas Daerah Yang
Diselesaikan (%)
75 100 100 100 100 100 100 100
49 Persentase Raperda yang ditetapkan menjadi
Perda (%)
50 54 100 100 100 100 100 100
50 Jumlah Puskesmas yang Terakreditasi (unit) 30 30 86 135 180 180 190 190
51 Jumlah kecamatan yang belum memiliki
puskesmas (unit)
9 9 7 5 3 1 0 0
52 Jumlah Desa Tertinggal yang belum memiliki
sarana kesehatan (desa)
191 191 191-161 161-131 131-101 101-71 71-10 71-10
53 Jumlah Rumah Sakit yang ditingkatkan kelas dari
B ke A
1 1 1 1 1 1 1 1
54 Persentase masyarakat yang memiliki jaminan
kesehatan (%)
63 75 85 100 100 100 100
55 Persentase desa tangguh bencana di daerah
zona merah (berisiko tinggi)
12,5 30 30 - 45 45-60 60-75 75-90 90-100 90-100
56 Indeks kualitas air - - 66 67 67 69 70 70
57 Indeks kualitas udara 71.33% 71.06% 70.79% 70.53% 69.20% 67.87% 67.87% 66.54%
Fokus Layanan Urusan Pilihan
58 Cetak sawah baru (ha) 91,651 91,791 2,000 1,500 100 187,042
Produksi Tanaman Pangan dan hortikultura (ton)
:
59 a. padi 593,194 668,140 668,140 695,000 701,972 708,991 716,081 716,081
60 b. Jagung 72,756 95,707 95,707 99,000 104,381 109,363 112,152 112,152
302
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
No Indikator Sasaran Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
61 c. Kedelai 5,715 5,949 5,949 6,000 6,069 6,129 6,191 6,191
62 d. Cabe Merah 46,670 47,207 47,207 47,826 48,458 49,104 49,764 49,764
63 e. Bawang Merah 471 521 521 630- 693 800 800 800
64 f. Jeruk 7,254 7,261 7,261 7,286 8,488 9,990 11,867 11,867
65 Jumlah Desa Mandiri Benih yang dibangun (desa) 9 2 8 2 5 5 2 33
66 jumlah desa mandiri pangan yang di
kembangkan(desa)
60 0 5 7 30 40 142
67 jumlah penumbuhan Desa Mandiri Pangan
(Desa)
22 5 5 5 10 15 62
68 Jumlah kawasan mandiri pangan yang
dikembangkan (Kawasan)
0 2 2 2 2 2 2 12
Produksi Perkebunan unggulan (ton)
69 a. Kelapa Sawit 469,238 509,639 553,519 601,177 652,938 709,156 770,285 770,285
70 b.Karet 93,552 96,433 99,403 102,465 105,621 108,874 112,140 112,140
71 c. Kopi 56,374 63,618 71,793 81,019 91,429 103,178 116,436 116,436
72 d. Pala 26 44 44-75 75-127 127-215 215-366 366-620 366-620
73 Jumlah Penyuluh Yang ditingkatkan
Kompetensinya (orang)
30 30 120 120 120 120 540
Produksi daging ternak (ton)
74 a. Sapi 3,006 3,794 3,343 3,717 4,134 4,597 5,112 5,112
75 b. Kambing / Domba 295 589 313 331 351 373 395 395
76 c. Ungggas 2,713 2,077 2,826 2,925 3,094 3,255 3,437 3,437
303
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
No Indikator Sasaran Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
77 Produksi telur (ton) 3,632 3,902 4,351 4,858 5,429 6,074 6,074 6,074
78 Produksi Perikanan Tangkap (Ton) 64,059 64,110 66,033 68,344 70,804 73,494 75,618 75,618
79 Produksi Perikanan Budidaya (Ton) 74,858 87,939 97,101 106,957 119,580 127,580 131,538 131,538
80 Pertumbuhan Penduduk (%) 1,65 1,69 1,55 1,50 1,45 1,41 1,36 1.36
81 Persentase Rasio Akseptor KB 67,83 68 69 70 71 72 73 73
82 Persentase remaja perempuan 15-19 tahun yang
melahirkan (%)
45.10 45,10-41,57 41,57-38,31 38,31-35,31 35,31-32,55 32,55-30 30-27,50 30-27,50
83 jumlah pasar tradisional yang di revitalisasi (unit) 18 18 10 10 11 10 10 87
84 Persentase Peningkatan Volume Usaha Koperasi
(%)
15% 15% 15% 15% 15% 75%
85Persentase Pertumbuhan Unit industri kecil (%)
6.56% 14.27% 14.80% 14.90% 15.00% 15.20% 15.50% 15.50%
86 Jumlah tenaga kerja yang mendapat sertifikat
kompetensi (orang)
98 110 120 130 140 498
87 Jumlah BLK yang ditingkatkan kelas B ke A (unit) 1 1 2
88 Jumlah masyarakat kurang mampu yang
mengikuti pelatihan kewirausahaan,
keterampilan dan keahlian dalam memulai usaha
(orang)
80 300 400 500 750 2030
89 jumlah tenaga kerja yang mendapatkan
pelatihan keterampilan / berbasis kompetensi /
Berbasis Masyarakat (orang)
336 96 96 325 387 480 677 2061
90 'Jumlah pencari kerja yang ditempatkan 171 140 200 225 250 300 350 1465
304
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
No Indikator Sasaran Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
91 Jumlah masyarakat yang ditingkatkan
kapasitasnya dalam bidang ekonomi produktif
120 180 220 200 240 290 290 1420
92 Jumlah Bumdes yang Difasilitasi dalam
Pembentukan & Pengembangan
116 116 60 60 60 60 60 416
93 Persentase desa yang belum teraliri listrik (%) 5,5-5% 5-3,5 3,5-2 2-1 1-0 1-0
94 Jumlah Kepala keluarga miskin yang
diberdayakan (KK)
2,920 1,210 1,138 2,700 2,928 2,930 2,058 12,964
95 Jumlah penyandang masalah Kesejahteraan
sosial yang dibina, direhab dan dilayani (Orang)
9,734 1,817 1,579 1,785 1,785 1,715 1,715 10,396
96 Jumlah orang yang Menerima Perlindungan dan
Bantuan Jaminan Sosial (orang)
11,621 2,018 2,204 2,204 2,204 2,054 2,054 12,738
97 Indeks pembangunan gender (IPG) 91,02 91,02-91,52 91,52-92,02 92,02-92,52 92,52-93,02 93,02-93,52 93,52-94,02 93,52-94,02
98 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 68,76 68,76-69,26 69,26-69,76 69,76-70,26 70,26-73,06 73,06-73,56 73,56-73,86 73,56-73,86
99 Persentase kasus kekerasan perempuan dan
anak yang diselesaikan di DP3APPKB (%)
80% 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
100 Jumlah anak yang dilayani dan dilindungi di
dalam dan luar panti (orang)
912 210 194 194 194 203 203 1,198
101 Persentase OPD yang menyelenggarakan
penataan kearsipan berbasis IT
0% 0% 2% 20% 50% 60% 70% 70%
102 Jumlah aplikasi elektronik yang dikembangkan
(aplikasi)
0 2 8 14 18 22 25 25
103 Jumlah desa yang belum terkoneksi oleh jaringan
TIK (desa)
150 150 130 95 55 40 20
305
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
No Indikator Sasaran Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
104 Jumlah objek wisata yang belum terkoneksi
jaringan TIK (obyek)
3 3 6 3 15
C ASPEK DAYA SAING
Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
105 Nilai Tukar Petani - NTP 93,9 97,80 101 102 103 104 105 105
106 Rasio Penyuluh terhadap Kelompok Tani 1:18 1:18 1:16 1:14 1:12 1:10 1:10 1:10
107 Jumlah unit pengolahan hasil ternak yang
direvitalisasi (unit)
0 0 0 2 2 2 2 8
108 Jumlah Sentra IKM yang dikembangkan (sentra) - - 1 3 20 20 23 70
109 Jumlah kawasan kampung nelayan terpadu yang
dikembangkan (kawasan)
0 0 7 7 7 7 7 7
Fokus Iklim Berinvestasi
110 Nilai Investasi Sektor Industri 162.6 Milyar 169.3 Milyar 169.3 Milyar 176.5 Milyar 185 Milyar 195 Milyar 206 Milyar 206 Milyar
111 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pemerintah
Provinsi Bengkulu pada perizinan pelayanan
terpadu
79 80 81 82 83 84 85 85
112 Nilai Investasi (Rp trilyun) 1,4 1,9 2,4 2,7 3 3,3 3,6 3,6
113 Jumlah jenis perizinan/nonperizinan yang
dilayani (jenis)
95 96 97 217 220 223 226 226
Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur
114 Jumlah SMK berbasis potensi unggulan daerah
yang dibangun (unit)
0 0 1 1 1 1 1 5
115 Rata-rata lama tinggal (hari) 1,9 2,1 2,3 2,5 2,7 2,9 3 3
306
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
No Indikator Sasaran Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
116 Jumlah Wisatawan Mancanegara (Orang) 952 - 1.952 952 - 1.952 1.952 - 2.955 2.955 - 3.972 3.972 - 4.995 4 995 - 6.015 4 995 - 7.243 4 995 - 7.243
117 Jumlah Wisatawan Nusantara (orang) 357.863 - 361.578 357.863 -
361.578
361.578 -
375.475
375.475 -
394.265
394.265 -
420.025
420.025 -
435.605
435.605 -
451.766
435.605 - 451.766
118 Persentase kota sehat adipura (%) 0 20 20 40 60 70 80 80
119 Persentase luas tutupan lahan di luar kawasan
meningkat (%)
3,06 3,11 3,16 3,21 3,26 3,31 3,36 3,36
120 Jumlah wisata bahari yang dikembangkan
(kawasan)
0 0 1 1 1 1 4
121 Jumlah Pelabuhan Perikanan Yang
dikembangkan (unit)
0 1 2 1 1 1 0 5
122 Rasio Elektrifikasi 85,55 89,8 89,8 91,1 94,5 97,5 100 100
123 Jumlah Volume Bongkar/muat (ton) NA 2,582,269 2,632,269 2,682,270 2,732,269 2,782,269 2,832,269 2,832,269
124 Persentase Peningkatan Kapasitas Sarana dan
Prasarana Bandar Udara (%)
0 0 20 20 20 20 20 100
125 Jumlah Bandara Pengumpul Yang dikembangkan
(unit)
0 0 3 3 3 0 0 3
Fokus Sumber Daya Manusia
126 Jumlah Pemuda kader, pemuda pelopor dan
pemuda wirausaha, Pramuka tingkat Provinsi
20,190 4,190 4,190 4,190 4,190 4,190 4,190 45,330
127 Jumlah kelompok usaha pemuda produktif yang
dibina dan dikembangkan (kelompok)
10 0 20 20 20 20 20 20
128 Peringkat Prestasi Olahraga Berskala Nasional
a. PON 32 32-20 - - - 20-10 20-10 20-10
b. POPNAS 32 - 32-20 - 20-10 - - 20-10
307
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
No Indikator Sasaran Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
c. POMNAS 32 - 28-20 - 20-10 - 20-10 20-10
d. PORWIL 10 - - - 6 - 5 - 6 - 5 6 - 5
129 Jumlah Wasit/Pelatih/Juri yang ditingkatkan
kompetensinya
16 120 110 110 80 80 516
130 Persentase pejabat struktural Pemprov yang
telah mengikuti diklat kepemimpinan
- Eselon II 58 58 58 65 70 80 100 100
- Eselon III 33 33 52 71 90 100 100 100
- Eselon IV 26 26 44 62 75 85 100 100
131 Jumlah ASN Yang Mengikuti diklat formal
(orang):
- Spesialis Kedokteran Lama : 1
Baru : 4
Lama : 5
Baru : 2
Lama : 6
Baru : 1
Lama : 7
Baru : 1
Lama : 8
Baru : 1
10
- S2 Lama : -
Baru : 2
Lama : 2
Baru : 2
Lama : 4
Baru : 2
Lama : 4
Baru : 2
Lama : 6
Baru : 2
10
- S3 Lama : -
Baru : 2
Lama : 2
Baru : 2
Lama : 4
Baru : 2
Lama : 6
Baru : 2
Lama : 8
Baru : 2
10
132 Nilai Pelayanan Publik Provinsi Bengkulu 75% Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau hijau Hijau
133 Nilai Evaluasi SAKIP Pemerintah Provinsi B B B BB BB A A A
134 Jumlah SKPD Provinsi yang memperoleh nilai
SAKIP Minimal BB (SKPD)
4 10 23 31 35 39 39 39
135 Opini atas laporan keuangan Pemerintah Provinsi WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
308
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
No Indikator Sasaran Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
136 Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Pemerintah Provinsi
C C CC CC B B BB BB
137 Persentase penempatan pejabat ASN
pemerintah provinsi berdasarkan kualifikasi
pendidikan (%) :
Eselon II 74 80 85 90 95 100 100 100
Eselon III 88 88 95 100 100 100 100 100
Eselon IV 88 88 95 100 100 100 100 100
138 Persentase SKPD provinsi yang memiliki jumlah
ASN sesuai dengan kebutuhan
8 25 50 75 100 100 100 100
139 Persentase kasus dan temuan yang diselesaikan
(%)
70% 75% 80 80 85 85 90 90
309
Perubahan Rencana Pembanguanan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
310
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
10.1. PEDOMAN TRANSISI
Gubernur Bengkulu yang sedang memimpin pada tahun terakhir pemerintahannya wajib
menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Bengkulu untuk tahun pertama
periode Pemerintahan Gubernur Bengkulu berikutnya, dengan mengacu kepada RPJMD ini. Hal ini
penting untuk menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan RKPD setelah
RPJMD berakhir.
Pedoman transisi dimaksud antara lain bertujuan menyelesaikan masalah-masalah pembangunan
yang belum seluruhnya tertangani sampai dengan akhir periode RPJMD dan masalah-masalah
pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun pertama masa pemerintahan baru. Selanjutnya
RKPD masa transisi merupakan tahun pertama dan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD dari
Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih hasil pemilukada pada periode berikutnya.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tersebut digunakan sebagai pedoman untuk menyusun
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Bengkulu tahun pertama periode
Pemerintahan Gubernur Bengkulu berikutnya.
10.2. KAIDAH PELAKSANAAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan penjabaran visi, misi dan program Kepala Daerah. Dokumen RPJMD memuat kebijakan umum, kebijakan umum keuangan daerah, strategi dan program kerja OPD, program lintas OPD dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Dokumen RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 bukan hanya merupakan penjabaran visi, misi dan program Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, yang mendapat legitimasi Peraturan Daerah yang menjadi instrumen penting untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan program pembangunan Provinsi Bengkulu. Selain itu, RPJMD merupakan pedoman bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses pembangunan daerah. Dengan demikian RPJMD merupakan perwujudan komitmen pemerintah, masyarakat dan swasta dalam upaya pembangunan lima tahun ke depan. Komitmen yang terbangun dalam RPJMD ini sepatutnya dijadikan pegangan, patokan dan ukuran dalam mengimplementasikan program pembangunan Provinsi Bengkulu hingga Tahun 2021.
Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah tentang RPJMD Provinsi Bengkulu 2016-2021 maka seluruh pemangku kepentingan diharapkan mampu memahami substansi dokumen perencanaan ini dan menterjemahkannya secara kreatif dan inovatif tanpa keluar dari aturan yang ada. Bagi OPD lingkup Pemerintah Provinsi Bengkulu, RPJMD Provinsi Bengkulu 2016-2021 menjadi acuan utama untuk penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) OPD tahun 2016-2021 serta dijadikan pedoman untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Dokumen RKPD dan Renja OPD digunakan sebagai bahan penyusunan APBD selama periode 2016-2021. Dokumen-dokumen tersebut menjadi bahan dalam evaluasi dan pelaporan kinerja kepemimpinan daerah Provinsi Bengkulu selama kurun waktu 2016-2021.
Perubahan Rencana Pembanguanan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021
311
Implementasi RPJMD ini mensyaratkan pentingnya sinkronisasi dan koordinasi lintas program dan kegiatan, lintas instansi serta lintas pemerintahan dengan tetap memperhatikan peran, kewenangan, tanggung jawab dan tugas masing-masing, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sikap yang mengedepankan ego sektoral harus dihilangkan agar terjadi sinergisitas, efisiensi dan akselerasi dalam pelaksanaan pembangunan Provinsi Bengkulu.
Terwujudnya masyarakat Provinsi Bengkulu yang maju, sejahtera, bermartabat, dan berdaya saing perlu didukung oleh : 1) Mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, transparan, dan akuntabel melalui reformasi tata kelola pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik; 2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan dasar dalam rangka pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan; 3) Meningkatkan dan memantapkan kapasitas infrastruktur dasar dan infrastruktur strategis; 4) Mewujudkan pembangunan kepariwisataan yang tangguh dan pengelolaan sumber daya alam serta lingkungan yang berkeadilan dan berkelanjutan berbasis keunggulan lokal; 5) Mewujudkan pembangunan kemaritiman yang integratif dan berdaya saing; 6) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; 7) Meningkatkan daya saing Kepemudaan dan Keolahragaan; dan 8) Mewujudkan masyarakat Bengkulu yang agamis, berbudaya, berkesadaran wisata dan demokratis.
Dokumen RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih merupakan pedoman bagi setiap kepala OPD menyusun Renstra OPD dan pedoman untuk menyusun RKPD. Sehubungan dengan hal tersebut dalam bagian ini perlu dirumuskan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut:
1. OPD, serta masyarakat termasuk dunia usaha berkewajiban untuk melaksanakan program-
program dalam RPJMD dengan sebaik-baiknya;
2. OPD berkewajiban untuk menyusun rencana strategis yang memuat visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing OPD dan
menjadi pedoman dalam menyusun Renja OPD setiap tahun;
3. OPD berkewajiban menjamin konsistensi antara RPJMD dengan Renstra OPD;
4. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD, Bappeda berkewajiban untuk
melakukan pemantauan terhadap penjabaran RPJMD ke dalam Renstra OPD.
PEMERINTAH PROVINSI BENGKULUBADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH