PENATALAKSANAAN INFEKSI ONDONTOGENIK
•
masykur rahmat
SUMBER INFEKSI :
INFEKSI ODONTOGENIK
INFEKSI PERIAPIKAL
(caries)
PEMICU INFEKSI ODONTOGENIK
1. Infeksi Iatrogenik
2. Infeksi Non-Iatrogenik
Infeksi Iatrogenik1. Infeksi post-injeksi.
2. Infeksi post–extraksi
3. Infeksi post-operasi.
Infeksi Non-Iatrogenik1. Infeksi Perikoronal (perikoronitis)
2. Periodontitis
3. Infeksi periapikal
4. Infeksi jaringan lunak
5. Infeksi jaringan keras.
6. Abses pada “facial spaces”
ENDOGENOUS EXOGENOUS
BAKTERI PENYEBAB INFEKSI
ENDOGENOUS :
Anaerobic gram-positive cocci
Aerobic gram-positive cocci
Anaerobic gram-positive rods
Pulpa/poket
Inokulasi
Infeksi odontogenik
FAKTOR PATHOBIOLOGI
YG PENTING
Toleransi terhadap Oxygen
dari bakteri penyebab infeksi
odontogen
Semua Infeksi odontogenik
adalah multiple bacteria
(polymikrobial), rata-2 5 spesies
Aerob 6%
aerob + anaerob 44%
anaerob 50%
Brook et al, 1991
BAKTERI PADA INFEKSI ODONTOGENIK :
PERKEMBANGAN INFEKSI ODONTOGENIK BERBASIS ANATOMIS
LOKASI PERKEMBANGAN
1. Ketebalan tulang sekitar apeks gigi
2. Letak perforasi tulang terhadap perletakan muskulus di maksilla atau mandibula
3. Lapisan fasia yg ada didekat muskulus
Bukal absces
Vestibular absces
Ludwig’s Angina
8 PRINSIP PRWTN INFEKSI ODONTOGENIK
1.Menentukan keparahan infeksi
2. Evaluasi status mekanisme pertahanan psn
3. Dirawat sendiri ?? Rujuk ???
4. Perawatan Infeksi dg pembedahan
5. Dukungan perawatan Medik
6. Pemilihan antibiotik yg tepat
7. Pemberian Antibiotik yg tepat
8. Evaluasi pasien
I. Menentukan keparahan penyakit
Anamnesis Pemeriks. PenunjangPemeriks. fisik
CCPI: Onset, timbulnya sakit, bengkak Kec perkemb infeksiGejala kardinal radang Fatique, lemah, malaisePerawtn/Pengobatan yg diterima
Status Generalis Vital sign KU pasienStatus lokalis Ekstra oral Intra oral
Laboratorium: - darah rutin - darah lengkap - funsi ginjal, liver- urinRadiolografis-Panoramik - Dental (lebih tajam).- Ro Soft tissues.- MRI.
Trismus (maksimal Interinsisal)
• 20-30 mm : ringan• 10-30 mm :
moderate• < 10 mm : berat
Toxic appearance“toxic appearance” fatigue, demam , malaise , mulut terbuka, kesakitan, capai infeksi berat
Perbedaan Edema, Cellulitis, Abses
Karasteristik Edema (Inokulasi) Cellulitis Abses
1. Durasi 0-3 hari 1-5 hari 4-10 hari
2. Sakit, batas Ringan, diffuse Berat, diffuse Sedang, terlokalisir
3. Ukuran Bervariasi Besar Lebih kecil
4. Warna Normal Merah Mengkilap
5. Konsistensi Lunak (jellylike) Keras (boardlike) Fluktuasi (puncaknya)
6. Perkembangan(progression)
Meningkat Meningkat Menurun
7. Pus Absen Absen Ada
8. Bakteri Aerob Campuran Anaerob
9. Keseriusan (seriousness)
Rendah Tinggi Berkurang
II.Evaluasi status mekanisme pertahanan psn. (Patient’s Host Defense Mechanisms)
1. Medical Conditions That Compromise Host Defenses kondisi medis pasien yg dapat menyebabkan penurunan mekanisme pertahanan tubuh (kondisi sistemik).
2. Pharmaceuticals That Compromise Host Defenses. Adalah obat-2 yg dikonsumsi pasien yg dapat menurunka n daya tahan tubuh. - Chemoterapi dapat menurunkan Lekosit (< 1000 cel/ml). - Obat Immunosupressive, pd transplantasi dan sakit autoimmun (cyclosporin, corticosteroids, Imurasn dsb.).
Compromised Host Defenses :UNCONTROLLED METABOLIC DISEASES
1. DM yg tak terkontrol2. Alkoholisme3. Malnutrisi4. Penyakit ginjal stadium akhir
IMMUNOSUPPRESSIVE THERAPIES.1.Chemotherapy2.Corticosteroids.3.Transplantasi organ
IMMUNE SYSTEM-SUPPRESSING DISEASES. 1. HIV. 2. Lymphoma dan Leukemia. 3. Malignansi 4. Congenital & Acquired Immunologic diseases.
Perawatan dental pada pasien DM :GULA DARAH SEWAKTU, DENGAN OT (mg/dl%)
PERAWATAN DENTAL
1. Kurang dari 85 Beri glukosa. Tangguhkan perawatan elektif. Hanya emergency.
2. 85 - 200 Kurangi stress. Berikan antibiotik profilaksis untuk extraksi gigi.
3. 200 - 300 Kurangi astress. Berikan antibiotik profilaksis. Konsultasi medik/dokter yg merawat.
4. 300 - 400 Cegah perawatan elektif. Rujuk ke dokter yg merawat atau rujuk ke IGD Rumah Sakit terdekat.
5. Lebih tinggi dari 400. Cegah perawatan dental. Rujuk ke IGD Rumah Sakit terdekat.
3 kriteria mayor utk segera dirujuk ke RS/opname :
1. Rapidly Progressing Infection. Dari hitungan 1-2 hari sebelum periksa. 2. Dyspnea (difficultuy in brething), seper ti adanya perubahan suara, ½ duduk. 3. Dysphagia (difficulty in swallowing). Terjadi pnyempitan orofaring dan potensial terjadinya obstruksi airway.
Kriteria utk Rawat Inap/merujuk ke Spesialis :
1. Selulitis yg progressiv.2. Kesulitan bernafas (dyspnea)3. Kesulitan menelan (dysphagia).4. Dehydrasi.5. Trismus moderat - berat (< 20 mm, interinsisal).6. Demam ,dengan suhu > 38 oC.7. Meluas sampai “facial space” yg dalam.8. Malaise berat dan “toxic appearance”9. Severe Immunocompromised patient’s.10. Kesalahan (ketidakadekuatan) perawatan sebelumnya.11. Pasien tidak kooperatif bila dengan rawat jalan.12. Membutuhkan General Anestesi dalam perawatannya.
TIGA LANGKAH YG MENENTUKAN :
SEVERITY OF THE
INFECTION• Mild Moderate Severe
EVALUATE HOST
DEFENSES
• Metabolic Immun system Immunosupressive
DECIDE EXPEDITIOUSL
Y
REFER OR NOT
III. Perawatan Infeksi dg pembedahan.
Pulpa nekrotik, periodontal. Pus & debris.
IV
TUJUAN PERAWATAN BEDAH
MEMBUAT DRAINAGEMENGHILANGKAN KAUSA
Tindakan membuat drainage dan menghilangkan kausa, meliputi : 1. Trepanasi gigi nekrosis, tetap terbuka. 2. Grinding bila ada traumatik oklusi. 3. Insisi & Drainage (I&D), bisa dengan menggunakan Penrose drain/Handschoen/kasa. I&D bisa dilakukan Intra atau Ekstra oral. Insisi tidak boleh memotong frenulum atau n. mentalis. 4. Ekstraksi bila sudah memungkinkan.
• 1. Infeksi yg menyebar diluar proc.alveolaris.• 2. Infeksi yg progressiv.• 3. Sebelumnya menerima beberapa antibiotik• 4. Infeksi yg non-responsif (setelah 48 jam)• 5. Infeksi yg sering kambuh• 6. Daya tahan tubuh pasien menurun.• 7. Osteomyelitis.• 8. Kemungkinan adanya actinomycosis.
INDIKASI CULTUR & SENSITIVITAS TEST ( C&S )
(Flynn)INFEKSI
ODONTOGENIKASSESMENT
SEVERITY
OUT PATIENTS.
Tahap :Selulitis / abses ringan
I&D dan C&SRawat kausa Dental
Tahap InokulasiRawat kausa dental:extraksi,
trepanasi, Endo, Debridement.
OralAntibiotika, Perawatan supportivKontrol penyakit systemik
Hydrasi, Nutrisi3 hari
Sembuh/remisi3 hari tak sembuh.
Refer ke SpBM/RS.
(Recom)INFEKSI
ODONTOGENIKASSESMENT
SEVERITY
OUT PATIENTS.
Tahap :Selulitis / abses ringan
I&D dan C&SRawat kausa Dental
Tahap InokulasiRawat kausa dental: Trepanasi,
Extraksi, Endo, Debridement.
3 hariSembuh/remisi
3 hari tak sembuh.
Refer ke SpBM/RS.
Medikasi AntibiotikaDan antiinflamasi
Teruskan medikasi Antibiotika
Dan antiinflamasi
(Laskin)PERICORONITIS
Subacute or chronic
Acute
Extraksi sulit
1.Irigasi H2O2/saline.2. Debridement di mahkota3. Extraksi M3 atas.4 Antibiotik dan analgesik.5. Peningkatan intake cairan.6. Kumur-2.Angkat
M3 bawah
1. Irigasi salin.2. Debridement pada
flap3. Extraksi M3 atas.4. Kumur Chlorhexidine.5. Analgesik.
Extraksi mudah
Angkat M3 bwh
1. Ganti antibiotik
2. C&S3. RS
BaikTak baik
(Laskin)ABSES GIGI
ABSES SELULITIS
NON-TOXIC TOXIC
ANTIBIOTIK &SUPPORTING
TERAPI
EXTRAKSI
EXTRAKSIEXTRAKSI SULIT
ANTIBIOTIKANTIBIOTIK & SUPPORTING
TERAPI
I&D , ANTIBIOTIK
EXTRAKSI
RESOLUSI
V. Dukungan perawatan Medik
Resistensi pasien terhadap infeksi ditujukan pada 3 area : 1. Immune system compromise 2. Perawatan penyakit systemik 3. Dukungan fisiologis.
Ad. 1. Untuk perawatan Immune System Compromise, perlu raber dengan spesialist terkait.
Ad. 2. Perawatan penyakit systemik.Banyak penyakit systemik yg mempengaruhi daya tahan tubuh, Mis. a). DM.Karenanya perlu kontrol segera GDS. b). Peny. Kardiovaskuler. c). Peny. Hematologis.
Ad. 3. Dukungan fisiologis.Pada pasien infeksi terjadi perubahan fisiologis yg dapat mempengaruhi daya tahan tubuh : a. Dehydrasi, terutama pada anak-2 dan lanjut usia. Kenaikan 1o F membutuhkan tambahan cairan 800 cc, perhari, dan kenaikan kebutuhan calori sebesar 3 – 5% perhari.Pada pasien dysphagia, perlu tambahan cairan , yg bisa per-sonde atau iv-line. b. Kenaikan suhu tubuh. c. Dysphagia.
VI. Pemilihan antibiotik yg tepat :a. Menentukan kebutuhan antibiotik.
Tingkat keseriusan infeksi ketika datang
Apakah perawatan bedah dapat dilakukan
Status daya tahan pasien thdp infeksi.
Indi
kasi
Pem
akai
an A
ntibi
otik Infeksi akut. Onset cepat, pembengkakan
difus dan sakit moderat-parah.
Mempuyai penyakit systemik (medically compromised)
Potensial berkembang ke fasia dibawahnya
Pericoronitis akut, dg trismus, panas , malaise
Osteomyelitis & Lymphadenopati
b. Pemakaian antibiotik empiris.Infeksi odontogenik disebabkan oleh banyak bakteri yg dapat diprediksi.Yakni campuran dari bakteri : - Aerobik - Fakultatif streptococcus. - Anaerobik.Karenanya, antibiotika yg diperlukan dapat diprediksi.
Antibiotik yg sering digunakan untuk infeksi odontogenik, secara berurutan :
1. Penicillin. 2. Amoxicillin. 3. Clindamycin. 4. Azithromycin. 5. Metronidazol. 6. Moxifloxacin.
c. Pemakaian antibiotik spektrum-sempit.Antibiotik dg spektrum sempit juga akan membunuh bakteri dalam skala kecil.American Dental Association’s Council (ADA’s) merekomendasikan bahwa antibiotik spektrum sempit diberikan pada kasus infeksi simple. Sedangkan yg berspektrum luas untuk infeksi komplek.
Perbandingan :ANTIBIOTIK SPEKTRUM SEMPIT ANTIBIOTIK SPEKTRUM LUAS
1.Infeksi odontogenik simple.
1. Infeksi odontogenik komplek.
2.Penicillin. 2. Amoxicillin.3.Clindamycin. 3. Amoxicillin dg clavulanic
acid.4. Metronidazol. 4. Azithromycin.
5. Tetracycline.6. Moxifloxacin.
Simpel Vs Komplek Infeksi Odontogen INFEKSI ODONTOGEN SIMPLE INFEKSI ODONTOGEN KOMPLEK
1. Pembengkakan terbatas pd processus alveolaris dan vestibulum.
1. Pembengkakan menyebar diluar space vestibulum.
2. Pertama kali dirawat 2. Perawatan sebelumnya tak adekuat.
3. Pasien tanpa penyakit systemik yang mengganggu daya tahan tubuh.
3.Biasanya pasien mempunyai penyakit sistemik yg mengganggu daya tahan tubuh.
d. Pemakaian antibiotik dg efek samping minimal.
Permasalahan dalam pemakaian antibiotik :
a. Toxisitas. b. Efek samping. c. Interaksi obat. d. Kepatuhan pasien.
Beberapa antibiotik & efek samping atau toksisitasnya.:NAMA ANTIBIOTIK EFEK SAMPING / TOKSISITAS
1. Penicillin Allergi ( 3% dari populasi)
2. Clindamycin Diarrhea (pseudomembranous colitis).
3. Erythromycin Interaksi obat yang melibatkan sistemEnzim mikrosomal liver.
4. Moxifloxacin (fluoroquinolone) - Mental clouding- Interaksi dengan obat kardiovaskuler.
5. Cephalexin & cefadroxil Allergi. Os yg punya allergi penisillin, biasanya allergi cefadroxil. Jarang digunakan di infeksi odontogenik.
6. Tetracyclin Nausea, abdominal cramping & diarheas. Sudah jarang digunakan pd infeksi odontogen.
7. Metronidasol Gastrointestinal disturbance.
Bila minum metronodasol & alkohol Vomiting & abdominal cramping.
e. Sedapat mungkin gunakan antibiotik bakterisid.
Ada dua antibiotik : - Bakterisid = membunuh. - Bakteriostatik = menghambat pertumbuhan. Bakterisidal Bakteriostatik
f. Pertimbangan harga Antibiotik.
Harga antibiotika sangat bervariasi.Obat baru cenderung lebih mahal dari obat lama.Demikian juga, obat patent lebih mahal dari obat generik.Bila semua faktor medis sama (sifat obat, efek samping, indikasi, pasien), maka menggunakan antibiotik yg lebih murah adalah sangat bijaksana
VII. Pemberian Antibiotik yg tepat.
Pemberian antibiotik harus tepat dosis dan tepat intervalnya. Pabrik biasanya telah memberikan rekomendasinya dalam box.
Kelemahannya : Kebanyakan pasien menghentikan minum antibiotik setelah gejala akut mereda, dan jarang yg sampai 5 hari.
Pasien yg patuh minum obat 1x/hr = 80% - Bila 2x/hr, yg patuh = 69% - Bila 4x/hr, yg patuh = 35%. (Flynn, 2012)
Karena itu harus diyakinkan pd pasien keseluruhan obat antibiotika harus dihabiskan, walau gejala akut telah mereda.
VII. Evaluasi pasien.
Temp,Trismus,Oedem Allergi, bleed, pain, recurent berkurang/remisi toxisitas,adanya superinfeksi.
Pasien dirawat dg bedah dan antibiotik
Respon perawatan Komplikasi yg mungkin
Monitor evaluasi
KEGAGALAN PERAWATAN
Pembedahan yg tidak adekuat:
tanpa drain; kurang luas
Menurunnya daya tahan tubuh :
adanya penyakit immunocompromis
ing yg tak terdeteksi.
Adanya benda asing/corpal : fragmen gigi;
calculus yg masuk luka;
kapas.
Problem pemberian antibiotik :
dosis yg rendah; tak mencapai target; tak dihabiskan;
resisten;