PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS SUSTAINABILITY REPORT
DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Empiris pada Perbankan Tahun 2010-2016)
TESIS
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
Diajukan oleh :
Kristi Talita Rosari Nugraheni Mulyono NIM : 16 2222 210
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS SUSTAINABILITY REPORT
DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Empiris pada Perbankan Tahun 2010-2016)
TESIS
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN MENCAPAI DERAJAT SARJANA S-2
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
Diajukan oleh :
Kristi Talita Rosari Nugraheni Mulyono NIM : 16 2222 210
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERNYATAAN ORIGINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 31 Januari 2019
Kristi Talita Rosari Nugraheni Mulyono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUA N
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Kristi Talita Rosari Nugraheni Mulyono
Nomor Mahasiswa : 162222210
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul PENGARUH
GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS
SUSTAINABILITY REPORT DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada Perbankan Tahun 2010-
2016)
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Dengan pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal: 31 Januari 2019
Yang menyatakan,
(Kristi Talita Rosari Nugraheni Mulyono)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
melipahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
tesis ini. Penulisan tesis ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana S-2 pada Program Studi Magister Manajemen, Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan tesis ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada :
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Dr. T. Handono Eko Prabowo, MBA, Ph.D, selaku Ketua Program Studi
Magister Manajemen yang sudah memberikan saya kesempatan untuk belajar
di Program Studi Magister Manajemen dengan program Gieles Scholarship.
3. Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A., selaku Wakil Ketua Program Studi
Magister Manajemen dan sebagai tim penguji ahli yang sudah banyak
memberikan masukan, dan kritik yang membangun.
4. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA., CSRA dan Dr. Fr. Reni Retno
Anggraini, M.Si., Akt selaku Dosen Pembimbing yang telah dengan sabar dan
penuh perhatian membantu saya dalam memberikan masukan, saran, nasehat,
dan semangat selama proses penulisan tesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
5. Ibu Vivi dari The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) yang
sudah banyak membantu saya dalam memperoleh data mengenai nilai dari
Good Corporate Governance.
6. Kedua orang tua saya, Bapak dan Ibuku yang dengan penuh cinta dan
pengorbanannya selalu memberikan doa, semangat, nasehat dan bimbingan
yang selalu tercurah untukku.
7. Christian Gathut Pemudya Mulyono dan Dominic Octo Fabiyanto yang selalu
memberikan dukungan dan semangat untukku.
8. Teman-teman Magister Manajemen Angkatan VII atas segala bantuan,
persahabatan dan dukungannya.
9. Teman-teman konsentrasi Akuntansi Manajerial, yang sama-sama mengambil
topik Sustainability Report, yaitu Tina dan Tuya, terimakasih untuk segala
dukungan, sharing dan bantuannya.
10. Sahabat-sahabat saya, Yasinta, Damai, Priska, Ambar, Anggit, Ananta, Deizvi
dan Niken serta semua teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu, terimakasih untuk segala doa, dukungan dan nasihat yang terus
diberikan untuk saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa tesis ini jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis terbuka menerima segala kritik dan saran demi
perbaikan tesis ini. Akhir kata penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membacanya.
Dream, Believe, Pray and Make it Happen.
Yogyakarta, 31 Januari 2019
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ......................... ii
HALAM PERSETUJUAN TIM PENGUJI TESIS ............................... iii
PERNYATAAN ORIGINALITAS .......................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ................................ v
KATA PENGANTAR .............................................................................. vi
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv
ABSTRAK ................................................................................................ xv
ABSTRACT ................................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 6
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................ 7
1.5 Batasan Penelitian ................................................................ 8
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................ 9
2.1 Landasan Teori ..................................................................... 9
2.1.1 Pengertian Bank ........................................................ 9
2.1.2 Kinerja Keuangan ..................................................... 9
2.1.3 Capital Adequacy Ratio (CAR) .............................. 13
2.1.4 Return On Asset (ROA) ........................................... 15
2.1.5 Good Corporate Governance ................................. 16
2.1.6 Teori Agensi ........................................................... 23
2.1.7 Teori Stakeholder .................................................... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
2.1.8 Teori Legitimasi ...................................................... 28
2.1.9 Sustainability Reporting ......................................... 29
2.1.10 Global Reporting Initiative (GRI) .......................... 32
2.2 Pengembangan Hipotesis ................................................... 34
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis .............................................. 44
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................... 47
3.1 Jenis Penelitian ................................................................... 47
3.2 Unit Analisis dan Unit Sampel Penelitian ........................ 47
3.3 Populasi dan Sampel ........................................................... 48
3.4 Sumber Data ....................................................................... 48
3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................. 49
3.6 Variabel Penelitian dan Pengukurannya ............................. 49
3.7 Teknik Analisis Data .......................................................... 59
3.7.1 Statistika Deskriptif .................................................... 59
3.7.2 Partial Least Square (PLS) ....................................... 60
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................ 69
4.1 Deskripsi Sampel ................................................................ 69
4.2 Deskripsi Data .................................................................... 70
4.2.1 Hasil Indeks CGPI .................................................... 70
4.2.2 Hasil Penelitian Kualitas Sustainability Report ........ 72
4.2.3 Hasil Nilai CAR dan ROA ........................................ 74
4.3 Analisis Data ...................................................................... 76
4.3.1 Hasil Olah Data Perbankan Mengikuti Kepesertaan
CGPI dan melaporkan Sustainability Report ............. 77
4.3.2 Statistika Deskriptif ................................................... 79
4.3.3 Uji Inner Model ......................................................... 82
4.3.4 Pengujian Hipotesis ................................................... 83
4.3.5 Path Analysis ............................................................. 86
4.4 Pembahasan ........................................................................ 89
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ......... 100
5.1 Kesimpulan ........................................................................ 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5.2 Keterbatasan Penelitian ..................................................... 103
5.3 Saran ................................................................................. 103
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 106
LAMPIRAN ............................................................................................. 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Penilian Indikator Kualitas Sustainability Report ..................... 50
Tabel 3.2 Skor Tertinggi Peniliaian Kualitas Sustainability Report
per standart ................................................................................. 50
Tabel 3.3 Tahapan dan Bobot Penilaian CGPI ......................................... 53
Tabel 3.4. Skor Penerapan CGPI .............................................................. 53
Tabel 3.5 Kriteria Penelaian PLS ............................................................... 62
Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel ........................................................ 70
Tabel 4.2 Hasil Indeks CGPI ..................................................................... 71
Tabel 4.3 Hasil Nilai Kualitas Sustainability Report .................................. 73
Tabel 4.4 Hasil CAR dan ROA ................................................................... 75
Tabel 4.5 Hasil Olah Data Perbankan Mengikuti Kepesertaan CGPI
dan Melaporkan Sustainability Report ......................................... 78
Tabel 4.6 Hasil Statistika Deskriptif ......................................................... 79
Tabel 4.7 Nilai R-Square ............................................................................ 82
Tabel 4.8 Hasil Path Coefisient ................................................................. 84
Tabel 4.9 Hasil Total Effect dan Indirect Effect ......................................... 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis .............................................. 45
Gambar 3.1 Model Path Analysis ........................................................... 68
Gambar 4.1 Hasil Diagram Path Analysis ............................................... 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: Hasil Indeks CGPI ......................................................... 116
LAMPIRAN 2: Hasil CAR dan ROA ...................................................... 121
LAMPIRAN 3: Ringkasan Hasil Penilaian Kualitas
Sustainability Report ........................................................ 122
LAMPIRAN 4: Hasil Statistika Deskriptif ............................................... 123
LAMPIRAN 5: Hasil PLS ........................................................................ 133
LAMPIRAN 6: Indikator Penilaian Kualitas Sustainability Report
Berdasarkan Pedoman GRI G3.1 .................................... 137
LAMPIRAN 6: Indikator Penilaian Kualitas Sustainability Report
Berdasarkan Pedoman GRI G4 ....................................... 152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) menganalisis pengaruh Good Corporate Governance terhadap kualitas Sustainability Report pada Bank Umum (2) menganalisis pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan kecukupan modal (CAR) dan profitabilitas (ROA) (3) menganalisis pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas Sustainability Report (4) menganalisis Kinerja Keuangan memediasi hubungan Good Corporate Governance dengan Kualitas Sustainability Report. Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Pemilihan data bersifat data pooling, sehingga didapatlah 33 sampel (dari 11 bank yang memenuhi syarat) berdasarkan tahun perusahaan antara tahun 2010 – 2016. Teknik analisis data adalah statistika deskriptif dan teknik pengujian hipotesis dengan pendekatan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Good Corporate Governance tidak berpengaruh langsung terhadap kualitas sustainability report. Hal ini dikarenakan sustainability report yang berlaku di Indonesia masih belum diterapkan secara maksimal, sehingga pelaporan sustainability report hanya sebatas pelaporan saja sekalipun perbankan tersebut memiliki skor tinggi dalam CGPI. Good Corporate Governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan kecukupan modal (CAR), dimana para investor dan nasabah merespon positif terhadap adanya Good Corporate Governance. Good Corporate Governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan profitabilitas (ROA), dimana dengan adanya dorongan Good Corporate Governance, maka para manajer akan bekerja secara maksimal dalam memperoleh laba. Kinerja keuangan yang diproksikan dengan kecukupan modal (CAR) dan profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh terhadap kualitas sustainability report, dikarenakan investor dan nasabah belum merespon tentang sustainability report dan hanya memperhatikan kinerja keuangan saja sebagai faktor penilai. Penelitian ini membuktikan bahwa Good Corporate Governance tidak berpengaruh secara langsung terhadap kualitas sustainability report, namun kinerja keuangan tidak dapat menjadi mediasi.
Kata Kunci : Good Corporate Governance, Kualitas Sustainability Report, Profitabilitas, CAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
The aims of this reserach are to (1) analyze the effect of Good Corporate Governance on the quality of Sustainability Report on Commercial Banks (2) analyze the influence of Good Corporate Governance on financial performance as measured by capital adequacy (CAR) and profitability (ROA) (3) analyze the influence Financial performance on the quality of Sustainability Report (4) analyzes Financial Performance mediates the relationship of Good Corporate Governance and Quality Sustainability Report. This type of research is an empirical study. The selection of data is pooling data, so that there are 33 samples (from 11 banks that meet the requirements) based on the firm years between 2010 until 2016. Data analysis techniques are descriptive statistics and hypothesis testing techniques with the Partial Least Square (PLS) approach. The results of this study reveal that Good Corporate Governance does not have a direct influence on the quality of sustainability report. This is because the sustainability report in Indonesia has not been implemented maximally, so that the sustainability report is only limited to reporting even though the bank has a high score in CGPI. Good Corporate Governance influences financial performance which is proxied by capital adequacy (CAR), where investors and customers respond positively to the existence of Good Corporate Governance. Good Corporate Governance influences financial performance which is proxied by profitability (ROA), where with the encouragement of Good Corporate Governance, managers will work optimally in earning profits. Financial performance that is proxied by capital adequacy (CAR) and profitability (ROA) does not affect the quality of sustainability report, because investors and customers have not responded to sustainability reports and only pay attention to financial performance as an assessment factor. The study proves that Good Corporate Governance does not directly affect the quality of sustainability reports, but financial performance cannot be mediated.
Key words : Good Corporate Governance, Quality of Sustainability Report, Profitabilitas, CAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perbankan dikenal sebagai industri yang “highly regulated”, yang
mengedepankan kepercayaan dari masyarakat dalam menyimpan dananya.
Good Corporate Governance (GCG) merupakan salah satu kunci sukses
perusahaan untuk tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang,
sekaligus memenangkan persaingan bisnis global, terutama bagi
perusahaan yang telah mampu berkembang sekaligus menjadi terbuka
(Suranta dan Merdistusi, 2004). Atas dasar itulah bank berkewajiban untuk
melaksanakan prinsip-prinsip Good Coporate Governance dalam setiap
aktivitas usahanya pada seluruh tingkatan organisasi. Pelaksanaan Good
Coporate Governance pada perbankan selama ini mengacu pada beberapa
peraturan yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI), yaitu : Peraturan Bank
Indonesia Nomor 8/114/PBI/2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank
Indonesia Nomor 8/44/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance bagi Bank Umum dan Surat Edaran Nomor 9/112/DPNP
tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
bagi Bank Umum..
Dalam industri perbankan, kinerja keuangan adalah salah satu
faktor yang digunakan untuk mengukur apakah perbankan tersebut sehat
ataupun tidak sehat. Menurut IAI (2007) Kinerja Keuangan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan sumberdaya
yang dimilikinya. Baik maupun buruknya kinerja keuangan perbankan dan
berhasil atau tidaknya mencapai kinerja bisnis secara memuaskan dapat
diukur dengan tolak ukur keuangan yang disebut dengan rasio keuangan.
Bila dikaitkan antara GCG dengan Kinerja Keuangan, ketika pelaksanaan
GCG pada suatu perusahaan berjalan dengan baik, maka akan berpengaruh
terhadap kinerja keuangan perusahaan yang baik pula (Purwantini, 2012).
Pelaksanaan GCG yang baik akan mendorong para manajer untuk dapat
bekerja dengan efisien dalam menghasilkan laba yang menyebabkan
kinerja keuangan perusahaan baik dan juga menjadi pengontrol
manajemen dalam mengelola perusahaan agar berjalan dengan baik.
Namun, dalam perkembangannya saat ini, kemajuan sebuah
perusahaan juga banyak menimbulkan masalah sosial, kemanusiaan
dan lingkungan. Akibat banyaknya isu yang terjadi pada dunia saat ini
menyebabkan Paus Fransiskus, pimpinan tertinggi umat Katholik di dunia,
mulai menyuarakan keprihatinannya. Keprihatinan Paus Fransiskus,
tertuang dalam sebuah ensiklik ‘Laudato si’. Dalam buku “Ensiklik
Laudato Si, Tentang Perawatan Rumah Kita Bersama” yang ditulis
ulang dan diterjemahkan oleh Rm. P Martin Harun, OFM tahun 2016
banyak membahas mengenai pandangan dan seruan Paus Fransiskus
tentang pentingnya mengatasi perubahan iklim dan melindungi
lingkungan hidup. Paus menyatakan bahwa kerusakan yang terus-
menerus dilakukan oleh manusia terhadap lingkungan sebagai satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pertanda adanya krisis etika, budaya dan spiritual modernitas.
Pemanasan global akan mengurangi ketersediaan air minum, merusak
lahan pertanian, menyebabkan kepunahan hewan dan tumbuhan,
meningkatkan keasaman laut dan menaikkan permukaan air laut yang
menjadi penyebab banjir diseluruh dunia. Paus juga mengatakan bahwa
pemanasan global “terutama” disebabkan oleh aktivitas manusia.
Aktivitas manusia yang sudah keluar dari batasnya ini juga yang banyak
mengakibatkan sejumlah masalah kelaparan, kemiskinan, dan kerusakan
lingkungan. Paus mengajak setiap orang untuk membentuk jaringan
sosial dengan tujuan menekan pemimpin politik untuk melakukan
perubahan dan membantu mereka yang kehilangan tempat tinggal atau
pekerjaan akibat perubahan iklim. Dalam sisi iman Katolik, Paus
Fransiskus menyebutkan inti ajaran Katolik adalah menekankan
kepedulian terhadap makhluk ciptaan Tuhan dan kaum miskin.
Menjawab keprihatinan akan berbagai masalah lingkungan, sosial
dan kemanusiaan yang disebabkan oleh perkembangan industri dan
perusahaan, maka muncullah sebuah tanggungjawab sosial. Istilah tersebut
tertuang dalam sustainability reporting yang sudah mulai digencarkan oleh
banyak perusahaan. Sustainability Reporting merupakan suatu konsep
bahwa perusahaan memiliki suatu tanggungjawab terhadap konsumen,
karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala
aspek operasional perusahaan. Adanya pelaksanaan sustainability
reporting akan berdampak pada kesinambungan dari perusahaan (Manisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dan Defung, 2017). Sustainability terletak pada pertemuan antara tiga
aspek, people-social; planet - environment; dan profit–economic, dimana
konsep Triple Bottom Line dalam istilah economic prosperity,
environmental quality, dan social justice (Elkington, 1997). Perusahaan
yang ingin berkelanjutan haruslah memerhatikan "3P". Selain mengejar
profit, perusahaan juga harus memperhatikan dan terlibat dalam
pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people) dan turut berkontribusi
aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet).
Industri perbankan adalah salah satu industri yang dekat dengan
masyarakat, dan merupakan industri yang mengedepankan kepercayaan
masyarakat, karena itulah seluruh kegiatan yang dijalankan oleh
perbankan harus bermanfaat bagi masyarakat dan dapat meningkatkan
taraf hidup masyarakat. Perbankan menjadi industri yang membantu
pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat lewat
penyaluran dana yang berguna untuk masyarakat. Ali Darwin (2015)
dalam situs web majalah swa mengatakan kedepannya sustainability
reporting harus menjadi pertimbangan perbankan dalam menyalurkan
kreditnya kepada calon debiturnya terutama perusahaan yang akan
mengajukan kredit usaha. Sustainability report berbentuk laporan
perusahaan yang berisi tentang pengungkapan (disclose) kinerja
lingkungan, sosial dan ekonomi. Sustainability report kedepannya akan
menjadi salah satu media untuk mengontrol perusahaan-perusahaan yang
telah ramah lingkungan atau belum. Jika sebuah perusahaan terseret kasus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
lingkungan dan sosial, maka bank yang membiayai akan terseret juga.
Mekanisme dan struktur governance di perusahaan dapat dijadikan
sebagai infrastruktur pendukung terhadap praktik dan pengungkapan
sustainbaility reporting di Indonesia. Aziz (2014) mengatakan bahwa
GCG berpengaruh positif dan langsung terhadap sustainability reporting.
Hal ini menunjukkan bahwa penerapan GCG yang baik akan mendorong
perusahaan untuk melakukan pengungkapan sustainability reporting.
Penerapan GCG yang baik menandakan bahwa manajemen telah
melaksanakan fungsi dan tugasnya secara tepat. Penerapan GCG yang baik
akan berdampak pada kinerja manajer yang meningkat. Sebuah
perusahaan yang memiliki GCG yang baik menandakan bahwa perusahaan
tersebut juga mampu melakukan kegiatan keberlanjutan yang tertuang
dalam sustainability reporting. Namun, hal ini berbeda dengan penelitian
Jati, dkk (2017) yang mengatakan bahwa GCG tidak berpengaruh terhadap
sustainability reporting. Hal ini disebabkan pada saat rapat dewan direksi
dengan kata lain adalah para shareholder pembahasan lebih dititik
beratkan pada kinerja opersional dan kinerja keuangan yang
pengungkapannya bersifat wajib. Pembahasan mengenai pengungkapan
sustainability reporting tidak diutamakan. Adanya ketidakkonsistenan
tersebut menjelaskan pengaruh GCG terhadap Sustainability Reporting
ada variabel lainnya yang dipengaruhi terlebih dahulu. Penulis menduga
bahwa kinerja keuangan dapat menjadi variabel yang memediasi GCG
terhadap sustainability report. Hal ini didukung oleh penelitian Sarafina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dan Muhammad (2017) yang menemukan bahwa Good Corporate
Governance berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Hal ini
didasarkan, ketika sebuah perusahaan dapat menerapkan Good Corporate
Governance yang baik, maka akan berpengaruh terhadap kinerja
keuangan. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas,
maka penulis ingin menganalisis bagaimana “Pengaruh Good Corporate
Governance Terhadap Kualitas Sustainability Report Dengan Kinerja
Keuangan Sebagai Variabel Intervening”.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan
beberapa masalah yang akan dibahas.:
1.2.1 Apakah Good Corporate Governance berpengaruh terhadap kualitas
Sustainability Report pada Bank Umum?
1.2.2 Apakah Good Corporate Governance berpengaruh terhadap Kinerja
Keuangan Bank Umum?
1.2.3 Apakah kinerja keuangan berpengaruh terhadap kualitas
Sustainability Report pada Bank Umum?
1.2.4 Apakah Kinerja Keuangan memediasi hubungan Good Corporate
Governance terhadap kualitas Sustainability Report ?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah :
1.3.1 Untuk menganalisis pengaruh Good Corporate Governance
terhadap kualitas Sustainability Report pada bank umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.3.2 Untuk menganalisis pengaruh Good Corporate Governance
terhadap kinerja keuangan bank umum.
1.3.3 Untuk menganalisis pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas
Sustainability Report pada bank umum.
1.3.4 Untuk menganalisis kinerja keuangan memediasi hubungan Good
Corporate Governance terhadap kualitas Sustainability Report.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan mafaat
kepada :
1.4.1 Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan
bagi perusahaan terutama dalam pengambilan sebuah keputusan
perusahaan dengan memperhatikan kualitas Sustainability Report,
Good Corporate Governance dengan mempertimbangkan Kinerja
Keuangan. Ketika mengetahui peran GCG terhadap kualitas
Sustainability Report, maka industri perbankan dapat mengambil
keputusan dalam hal pendanaan ataupun menjual produk perbankan
lainnya.
1.4.2 Bagi Pengembangan Ilmu
Dapat menambah literature review tentang penerapan GCG terhadap
kualitas Sustainability Report dengan mempertimbangkan faktor
Kinerja Keuangan Perbankan. Penelitian ini diharapkan berguna
untuk melihat tingkat kesehatan bank tidak hanya dari kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
keuangan saja tetapi juga mempertimbangkan kualitas Sustainability
Report.
1.5 Batasan Penelitian
Penelitian ini hanya terbatas pada perbankan umum nasional baik
kepemilikan swasta, pemerintah maupun daerah pada tahun 2010-2016.
Kinerja Keuangan hanya diukur dengan kecukupan modal dan
profitabilitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Bank
Menurut Undang – Undang No. 10 tahun 1998 tentang
perbankan :
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi
Keuangan No. 31 (2007) menyatakan bahwa :
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Merujuk beberapa penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa definisi bank adalah suatu badan hukum yang kegiatannya
menghimpun dana dari masyarakat, lalu menyalurkannya kepada
masyarakat kembali yang membutuhkan dana demi meningkatkan
kesejahteraan dan taraf hidup masyakarat.
2.1.2 Kinerja Keuangan Perbankan
Pengukuran kinerja keuangan perbankan menggunakan
rasio keuangan yang berfungsi untuk menilai kinerja keuangan
tersebut. Munawir (2006:24) mengemukakan pengertian rasio yaitu
menggambarkan suatu jumlah tertentu dengan jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio ini
akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada
Analisistor tentang baik ataupun buruknya keadaan atau posisi
keuangan suatu perusahaan terutama bila angka rasio tersebut
dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan
sebagai standar. Pedoman ini berdasarkan Peraturan Perbankan dan
Surat Edaran dari Bank Indonesia, yaitu : PBI No.13/1/PBI/2011
dan SE No. 13/ 24/ DPNP tanggal 25 Oktober 2011 yang menjadi
indikator adalah:
2.1.2.1 Rasio Pemodalan (Capital) memiliki indikator antara
lain rasio kecukupan modal dan kecukupan modal bank
untuk mengantisipasi potensi kerugian sesuai profil
resiko,yang disertai dengan pengelolaan permodalan
yang sangat kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha
dan kompleksitas usaha bank. Rasio ini diukur dengan :
2.1.2.1.1 Capital Adequacy Ratio adalah rasio yang
memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva
bank yang mengandung risiko (kredit,
penyertaan, surat berharga, tagihan pada
bank lain) ikut dibiayai dari dana modal
sendiri bank, disamping memperoleh dana-
dana dari sumber-sumber diluar bank, seperti
dana masyarakat, pinjaman (utang),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dan lain- lain.
2.1.2.1.2 Aktiva tetap terhadap modal
Perhitungan modal dilakukan berdasarkan
ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum yang berlaku. Termasuk dalam
aktiva tetap adalah inventaris dan aktiva
sewa guna usaha.
2.1.2.2 Aktiva Produktif
Cakupan komponen aktiva produktif sesuai ketentuan
yang berlaku. Rasio ini diukur dengan :
2.1.2.2.1 Aktiva produktif bermasalah adalah aktiva
produktif dengan kualitas kurang lancar,
diragukan dan macet. Aktiva produktif
bermasalah dihitung secara gross (tidak
dikurangi PPAP). Angka dihitung per posisi
(tidak disetahunkan)
2.1.2.2.2 Net Performing Loan (NPL)
Kredit merupakan kredit yang diberikan
kepada pihak ketiga (tidak termasuk kredit
kepada bank lain). Kredit bermasalah adalah
kredit dengan kualitas kurang lancar,
diragukan dan macet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2.1.2.2.3 PPAP terhadap aktiva produktif (Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif terhadap total
aktiva produktif)
2.1.2.2.4 Pemenuhan PPAP (Penyisihan Penghapusan
Aktiva Produktif yang telah dibentuk
terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif yang wajib dibentuk.
2.1.2.3 Rasio Rentabilitas
2.1.2.3.1 Return on Asset (ROA)
Rasio ini digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam
memperoleh keuntungan (laba) secara
keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank,
semakin besar pula tingkat keuntungan yang
dicapai bank tersebut dan semakin baik pula
posisi bank tersebut dari segi penggunaan
asset.
2.1.2.3.2 Return on Equity (ROE)
ROE adalah perbandingan antara laba bersih
bank dengan ROE modal sendiri
2.1.2.3.3 Net Interest Margin (NIM)
Nett Profit Margin adalah rasio yang
menggambarkan tingkat keuntungan (laba)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
yang diperoleh bank dibandingkan dengan
pendapatan yang diterima dari kegiatan
operasionalnya.
2.1.2.3.4 Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi
(BOPO) Biaya (Beban) Operasional adalah
perbandingan antara biaya operasional dan
pendapatan operasional.
2.1.2.4 Rasio Likuiditas
Analisis Rasio Likuiditas adalah analisis yang dilakukan
terhadap kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah
jatuh tempo. Berikut beberapa analisis likuiditas yang
sering digunakan dalam menilai kinerja suatu bank
antara lain sebagai berikut:
2.1.2.4.1 Loan to Deposit Ratio (LDR)
Loan to Deposit Ratio adalah rasio antara
seluruh jumlah kredit yang diberikan bank
dengan dana yang diterima oleh bank. Rasio
ini menunjukkan salah satu penilaian likuiditas
bank.
2.1.3 Capital Adequacy Ratio (CAR)
Capital Adequacy Ratio adalah rasio kinerja bank untuk
mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
aset yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit
yang diberikan Capital Adequacy Ratio merupakan rasio
permodalan yang menunjukan kemampuan bank untuk
menyediakan dana untuk menjalankan keperluan pengembangan
usaha dan menampung resiko kerugian dana yang diakibatkan oleh
kegiatan operasional bank (Pahlevi, 2009). Purwana (2009)
menjelaskan capital adalah perbandingan pendanaan jangka
panjang perusahaan yang ditunjukan oleh perbandingan hutang
jangka panjang terhadap modal sendiri. Rasio permodalan ini
merupakan komponen kecukupan pemenuhan Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) terhadap ketentuan yang
berlaku (SE BI No.6/ 23/DPNP Jakarta, 31 Mei 2004). Menurut
Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 pasal 2 ayat 1,
bank wajib menyediakan modal minimum 8% (delapan persen)
dari aset tertimbang menurut resiko (ATMR). Pahlevi (2009)
menjelaskan, modal sendiri terdiri dari modal disetor, perubahan
laba tak dibagi, dan cadangan yang dibentuk oleh bank. Sedangkan
ATMR adalah penjumlahan atas ATMR aktiva neraca dan ATMR
aktiva administratif. Manullang (2002) dalam Pahlevi (2009)
menjelaskan, ATMR aktiva neraca diperoleh dari jumlah perkalian
antara nilai nominal aktiva dan bobot resiko. ATMR aktiva
administratif diperoleh dengan mengalikan nilai nominalnya dan
bobot resiko aktiva administratif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Rasio kecukupan modal
2.1.4 Return on Asset (ROA)
Rasio ini merupakan salah satu dari rasio yang digunakan
untuk menilai aspek earning. Metode hasil atas total aset ini,
digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan
memanfaatkan sumber ekonomi yang berupa total aset untuk
menciptakan keuntungan. Surat Edaran Bank Indonesia
No.6/23/DPNP Jakarta, 31 Mei 2004 menyatakan bahwa Return on
Assets digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank
dalam memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang
dihasilkan dari total asset bank yang bersangkutan. Return on asset
yang meningkat menunjukan kinerja yang semakin baik karena
tingkat return yang semakin besar, berarti profitabilitas perusahaan
juga akan meningkat (Husnan dalam Sudiyatno dan Suroso,2010).
Ketentuan terkait rasio minimal return on asset yang harus
dipenuhi oleh perusahaan perbankan telah diatur melalui peraturan
yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sesuai dengan Surat
Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
menyebutkan bahwa return on asset minimal yang harus dicukupi
oleh bank berkisar antara 0,5% sampai dengan 1,25%.
Rasio profitabilitas diukur dengan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2.1.5 Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance)
Good Corporate Governance adalah keseimbangan antara
beragam tujuan baik sosial, ekonomi, personal dan komunitas.
GCG merupakan akuntabilitas pengelolaan segenap sumber daya
dengan menitikberatkan pada kepentingan personal, usaha, dan
masyarakat (Cadbury, 2000). Sejalan dengan SK Menteri BUMN
No. Kep 11/M-MBU/2002, mendefinisikan GCG sebagai struktur
dan proses yang digunakan untuk memacu akuntabilitas dan
keberhasilan usaha. Struktur dari GCG mendistribusikan apa yang
menjadi hak dan tanggung jawab dari semua pihak yang terkait
dalam bisnis, yaitu: dewan komisaris dan direksi, manajer,
shareholders, stakeholders.
Good Corporate Governance adalah suatu gabungan antara
hukum, peraturan dan praktik-praktik sektor privat yang cocok
yang memungkinkan perusahaan untuk menarik modal,
sumberdaya manusia dan beroperasi secara efisien, sehingga dapat
menjaga kelangsungan operasional dengan menghasilkan nilai
ekonomis jangka panjang untuk pemegang sahamnya dan
masyarakat secara keseluruhan (Organization for Economic
Cooperation and Development/ OECD, 1999). Selain itu, GCG
juga menunjukkan kewajiban perusahaan untuk mengungkapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
(disclosure) semua informasi kinerja keuangan perusahaan secara
akurat, tepat waktu dan transparan. Oleh karena itu, baik
perusahaan publik maupun tertutup harus memandang Good
Corporate Governance (GCG) bukan sebagai pelengkap, tetapi
sebagai upaya peningkatan kinerja keuangan dan nilai perusahaan
(Tjager, 2003 dalam Darmawati 2004:33). Good Corporate
Governance secara definitif merupakan sistem yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan yang menciptakan nilai tambah (value
added) untuk semua stakeholder (Monks dan Minow, 2003 dalam
Samani, 2008:446).
Prabaningrat dan Widanaputra (2015) mengemukakan
bahwa GCG adalah sistem mekanis yang berkontribusi sebagai
pengontrol sekaligus aturan pada perusahaan guna menciptakan
nilai tambah. Dengan menerapkan GCG, nilai perusahaan akan
bertambah dan akan memberikan dampak yang baik bagi para
investor atau pemegang saham. Nilai perusahaan yang baik,
diasumsikan mampu memaksimumkan kemakmuran para
shareholders apabila harga saham meningkat
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang
dikembangkan oleh Organization for Economic Cooperation and
Development / OECD meliputi 5 hal sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2.1.5.1 Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham
Kerangka yang dibangun dalam corporate governance
harus mampu melindungi hak-hak para pemegang saham.
Hak-hak tersebut meliputi hak dasar pemegang saham,
yaitu hak untuk :
2.1.5.1.1 Menjamin keamanan metode pendaftaran
kepemilikan,
2.1.5.1.2 mengalihkan atau memindahkan saham yang
dimilikinya,
2.1.5.1.3 memperoleh informasi yang relevan tentang
perusahaan secara berkala dan teratur,
2.1.5.1.4 ikut berperan memberikan suara dalam RUPS,
2.1.5.1.5 memilih anggota dewan komisaris dan direksi,
2.1.5.1.6 memperoleh pembagian keuntungan
perusahaan.
2.1.5.2 Persamaan perlakuan terhadap seluruh pemegang saham
Kerangka Good Corporate Governance harus menjamin
adanya perlakuan yang sama terhadap seluruh pemegang
saham, termasuk pemegang saham minoritas dan asing.
Prinsip ini juga mensyaratkan adanya perlakuan yang sama
atas saham-saham yang beredar dalam satu kelas, melarang
praktek-praktek insider trading dan self dealing, dan
mengharuskan anggota dewan komisaris untuk melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
keterbukaan jika menemukan transaksi-transaksi yang
mengandung benturan kepentingan (conflict of interest).
2.1.5.3 Peranan stakeholder yang berkaitan dengan perusahaan
Kerangka Good Corporate Governance harus memberikan
pengakuan terhadap hak-hak stakeholder, seperti ditentukan
dalam undang-undang dan mendorong kerjasama yang aktif
antara perusahaan dengan para stakeholder tersebut dalam
rangka menciptakan hubungan kesejahteraan, lapangan
kerja, dan kesinambungan usaha.
2.1.5.4 Keterbukaan dan transparansi
Kerangka Good Corporate Governance harus menjamin
adanya pengungkapan yang tepat waktu dan akurat untuk
setiap permasalahan yang berkaitan dengan perusahaan.
Pengungkapan ini meliputi informasi mengenai keadaan
keuangan, kinerja keuangan, kepemilikan dan pengelolaan
perusahaan. Disamping itu, informasi yang diungkapkan
harus disusun, diaudit, dan disajikan sesuai dengan standar
yang berkualitas tinggi. Manajemen juga diharuskan
meminta auditor eksternal melakukan audit yang bersifat
independen atas laporan keuangan.
2.1.5.5 Akuntanbilitas dewan komisaris ( board of directors)
Kerangka Good Corporate Governance harus menjamin
adanya pedoman strategis perusahaan, pemantauan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
efektif terhadap manajemen yang dilakukan oleh dewan
komisaris, dan akuntabilitas dewan komisaris terhadap
perusahaan dan pemegang saham. Prinsip ini juga memuat
kewenangan-kewenangan yang harus dimiliki oleh dewan
komisaris beserta kewajiban-kewajiban profesionalnya
kepada pemegang saham dan stakeholders lainnya.
Upaya untuk menegakkan prinsip Good Corporate
Governance pada perusahaan yang telah go public terus
berlangsung. Tujuannya adalah menjaga kelangsungan usaha
perusahaan dengan pengelolaan yang lebih baik, struktur organisasi
yang jelas, dan sistem informasi manajemen yang akurat,
mengurangi adanya Asymmetry Information antara menajemen dan
pemilik perusahaan dan menjaga kepercayaan publik dengan
pengungkapan informasi yang berkualitas dalam laporan
tahunannya (Arifin, 2005:23). Beberapa konsep tentang Good
Corporate Governance antara lain yang dikemukakan oleh Shleifer
and Vishny (1997) dalam Samani (2008:72) menyatakan Good
Corporate Governance berkaitan dengan cara atau mekanisme
untuk meyakinkan para pemilik modal dalam memperoleh return
yang sesuai dengan investasi yang telah ditanam. Iskandar dkk.
(1999) dalam Samani, 2008:75) menyatakan bahwa Good
Corporate Governance merujuk pada kerangka aturan dan
peraturan yang memungkinkan stakeholders untuk membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
perusahaan memaksimalkan nilai dan untuk memperoleh return.
Arifin (2005:110) menyatakan bahwa terdapat dua mekanisme
untuk membantu menyamakan perbedaan kepentingan antara
pemegang saham dan manajer dalam rangka penerapan GCG,
yaitu:
1. Mekanisme pengendalian internal perusahaan,
Mekanisme pengendalian internal adalah pengendalian
perusahaan yang dilakukan dengan membuat seperangkat
aturan yang mengatur tentang mekanisme bagi hasil, baik
yang berupa keuntungan, return maupun risiko -risiko yang
disetujui oleh prinsipal dan agen. Salah satu pilihan
mekanisme pengendalian internal untuk menyamakan
kepentingan pemegang saham dan manajer adalah kontrak
insentif jangka panjang. Dengan demikian, manajer akan
termotivasi untuk meningkatkan nilai peruahaan atau
meningkatkan kemakmuran pemegang saham karena hal
tersebut juga akan meningkatkan kekayaan manajer sendiri.
2. Mekanisme pengendalian eksternal berdasarkan pasar.
Mekanisme pengendalian eksternal adalah pengendalian
perusahaan yang dilakukan oleh pasar. Mekanisme
pengendalian lain yang secara luas digunakan dan
diharapkan dapat menyelaraskan tujuan prinsipal dan agen
adalah mekanisme melalui pelaporan keuangan. Melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
laporan keuangan yang merupakan tanggung jawab
manajer, pemilik dapat mengukur, menilai, sekaligus dapat
mengawasi kinerja manajer untuk mengetahui sejauh mana
menajer telah bertindak untuk meningkatkan kesejahteraan
pemilik. Laporan keuangan yang dibuat dengan berdasarkan
angka-angka akuntansi diharapkan berperan besar dalam
meminimalkan konflik antara berbagai pihak yang
berkepentingan dalam perusahaan (Arifin, 2005:18).
Penerapan Good Corporate Governance dalam perusahaan
dapat melalui Corporate Governance Perception Index. Salah satu
tujuan diterapkannya GCG adalah untuk meningkatkan nilai
perusahaan. Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)
yang didirikan tanggal 2 Juni 2000 adalah sebuah lembaga
independen yang melakukan kegiatan diseminasi dan
pengembangan tata kelola perusahaan yang baik di Indonesia.
Kegiatan utama yang dilakukan IICG adalah melaksanakan riset
penerapan GCG yang hasilnya berupa Corporate Governance
Perception Index (CGPI). CGPI adalah riset dan pemeringkatan
penerapan GCG di perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia (BEI). CGPI diselenggarakan setiap tahunnya dimulai
dari tahun 2001 sampai sekarang. Pada CGPI ini, selain menjalin
kerja sama dengan majalah SWA, IIGC juga bekerja sama dengan
Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2.1.6 Teori Agensi
Konsep Good Corporate Governance timbul berkaitan
antara principal dengan agent, yaitu untuk menghindari konflik
antara principal dan agent-nya (www.bpkp.go.id, 2018). Teori
agensi menekankan pentingnya pemilik perusahaan (pemegang
saham) menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada tenaga-
tenaga ahli (agen) yang lebih mengerti dalam menjalankan
pengelolaan perusahaan (Sutedi, 2011). Teori agensi tersebut
mendorong munculnya konsep Good Corporate Governance
dalam pengelola bisnis perusahaan, dimana Good Corporate
Governance diharapkan dapat meminimumkan hal-hal tersebut
melalui pengawasan terhadap kinerja para agen. Good Corporate
Governance (GCG) memberikan jaminan kepada para pemegang
saham bahwa dana yang diinvestasikan dikelola dengan baik dan
para agen bekerja sesuai dengan fungsi, tanggung jawab dan untuk
kepentingan perusahaan (Hamdani,2016).
Anthony dan Govindarajan (1995) teori agensi adalah
hubungan atau kontrak antara principal dan agent. Kontrak dibuat
dan dilakukan untuk mengatasi masalah asimetri informasi. Teori
agensi menyiratkan bahwa agen akan bertindak untuk mencapai
tujuannya sendiri, yang berbeda dengan prinsipal. Konflik
kepentingan antara agen dan prinsipal dapat menimbulkan masalah
agensi dan biaya agensi. Untuk mengatasi dan meminimalkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
masalah agensi maka peran board of directors menjadi sangat
penting karena board of directors bertugas untuk mengawasi
tindakan manajemen (Jensen and Meckling, 1976).
Perusahaan yang semakin besar pada umumnya akan
memiliki struktur kepemilikan yang semakin rumit terutama
perusahaan yang go public. Adanya tekanan dari board of directors
dan shareholders untuk meningkatkan pengendalian internal
perusahaan membuat perusahaan semakin terdorong untuk
menunjukkan bahwa yang dilakukan oleh agen (manajemen) sudah
mendukung adanya pengendalian internal perusahaan. Disclosure
atau pengungkapan menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan
pengendalian internal perusahaan dan mengurangi biaya agensi
(Shamil, et al. 2014). Pengungkapan tersebut diharapkan dapat
mengurangi asimetri informasi dan biaya agensi yang digunakan
karena informasi yang didapat oleh principal menjadi semakin
lengkap. Rendahnya pengungkapan informasi dapat memicu
adanya information gap antara insider (agen atau manajemen)
dengan prinsipal atau stakeholders dan akan menyulitkan
perusahaan jika perusahaan ingin mencari external funding (Uyar
dan Kuzey, 2014).
Shamil, et al.(2014) mengungkapkan bahwa sustainability
disclosure dapat menarik perhatian investor dan membantu
perusahaan untuk memperoleh modal. Dapat dikatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
corporate governance memiliki peran dalam mendorong
perusahaan untuk melakukan sustainability disclosure dengan
sustainability report. Kuzey dan Uyar (2017) menyebutkan bahwa
sustainability reporting bisa menjadi salah satu upaya untuk
mengatasi masalah-masalah agensi dan menjadi salah satu bentuk
transparansi perusahaan. Dengan demikian adanya sustainability
report dapat meningkatkan kepercayaan investor sehingga
membantu dalam memperoleh dana dari investor.
Oktafiani dan Rizky (2014) mengatakan bahwa dalam teori
keagenan menjelaskan tentang hubungan kinerja keuangan
perusahaan terhadap pengungkapan informasi lingkungan. Kinerja
keuangan dalam penelitian Oktafiani dan Rizky adalah laba
perusahaan sebagai salah satu faktor keberhasilan. Perusahaan
yang memiliki kinerja keuangan yang baik, biasanya ditandai
dengan adanya peningkatan laba. Besarnya laba yang di peroleh
perusaahaan akan berpengaruh juga pada luasnya pengungkapan
informasi keuangan sehingga dapat mengurangi biaya keagenan,
yang mana ketika perusahaan memperoleh laba yang tinggi, para
manajemen akan termotivasi untuk memperluas pengungkapan
informasi perusahaan karena biaya pengungkapan yang dapat
dipenuhi. Hal ini akan mendorong perusahaan untuk
mengungkapkan informasi perusahaan yang berkaitan dengan
sustainability report yang meliputi aspek ekonomi, sosial dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
lingkungan. Sustainability report dapat digunakan sebagai dasar
mengukur seberapa jauh perusahaan dalam mencapai tujuan yang
diharapkan. Dalam pengungkapan sustainability report diharapkan
dapat menghasilkan informasi yang jelas dan dapat mencapai
keberlanjutan dimasa akan datang demi meningkatkan image
perusahaan (Ghani, 2016).
2.1.7 Teori Pemangku Kepentingan (Stakeholder)
Istilah stakeholder pada awalnya diperkenalkan oleh
Stanford Research Institute (SRI), yakni “those groups without
whose support the organization would cease to exist ” (Freeman,
1983). Inti dari pemikiran itu mengarah pada keberadaan suatu
organisasi (perusahaan) sangat dipengaruhi oleh dukungan
kelompok kelompok yang memiliki hubungan dengan organisasi
tersebut. Teori pemangku kepentingan (stakeholder) pada dasarnya
adalah sebuah teori yang menggambarkan kepada pihak mana saja
perusahaan bertanggungjawab (Freeman, 2001). Perusahaan harus
menjaga hubungan dengan para stakeholder, terutama stakeholder
yang mempunyai power terhadap ketersediaan sumber daya yang
digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan, misal tenaga
kerja, pasar atas produk perusahaan dan lain lain (Chariri dan
Ghozali, 2007).
Kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan tidak hanya dari
sisi ekonominya saja, namun perusahaan juga bertanggung jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dalam hal pengungkapan sosial dan lingkungan. Deegan (2013)
mengklasifikasikan teori stakeholder ke dalam dua perspektif
utama: perspektif 'normatif' (etika) dan 'positif' (manajerial).
Menurut Deegan, dari perspektif normatif, semua
pemangku kepentingan, terlepas dari kekuatan mereka yang
mempengaruhi, harus diperlakukan sama dan perusahaan harus etis
serta bertanggung jawab kepada semua pemangku kepentingan.
Dari perspektif positif, disebutkan bahwa manajer perusahaan
dipengaruhi oleh kekuatan pemangku kepentingan dan
menghasilkan manajemen yang memberikan lebih banyak
informasi sesuai dengan pengaruh kekuatan pemangku kepentingan
(Deegan, 2013; Godfrey, 2010). Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa perusahaan memiliki kewajiban untuk bertanggung jawab
terhadap semua pemangku kepentingan dan tidak dipungkiri bahwa
manajemen akan bertindak karena pengaruh dari para pemangku
kepetingan. Salah satu strategi perusahaan untuk menjaga
hubungan dengan para stakeholder adalah dengan mengungkapkan
sustainability report yang menginformasikan perihal kinerja
ekonomi, sosial dan linkungan.
Oleh karena itu perusahaan harus memberikan laporan
dengan informasi yang lengkap tidak hanya dari sisi keuangan
tetapi juga informasi terkait lingkungan. Sustainability disclosure
merupakan salah satu respon atas tekanan pada perusahaan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
melakukan tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai yang dapat
diterima dari sisi sosial (Aguilera, 2005). Hal inilah yang
mendorong perusahaan untuk menjalankan tanggung jawab
perusahaan dan juga membuat laporan mengenai aktivitas terkait
bagaimana perusahaan memenuhi ekspektasi masyarakat terhadap
perusahaan. Dengan demikian, para manajer termotivasi untuk
mengungkapkan lebih banyak informasi untuk mendukung mereka
karena adanya dorongan dari corporate governance.
2.1.8 Teori Legitimasi
Teori legitimasi menegaskan bahwa perusahaan terus
berupaya untuk memastikan bahwa mereka beroperasi dalam
bingkai dan norma yang ada dalam masyarakat atau lingkungan
tempat perusahaan berada, mereka berusaha untuk memastikan
bahwa aktifitas mereka (perusahaan) diterima oleh pihak luar
sebagai suatu yang “sah” (Deegan, 2004). Perusahaan yang
melakukan pengungkapan sosial, maka perusahaan merasa
keberadaan dan aktivitasnya akan mendapatkan status di
masyarakat atau lingkungan sekitar perusahaan beroperasi atau
dapat dikatakan perusahaan tersebut terlegitimasi. Teori legitimasi
mendorong perusahaan untuk meyakinkan bahwa aktivitas dan
kinerjanya dapat diterima oleh masyarakat.
Laporan aktivitas tanggung jawab sosial dan lingkungan
perusahaan yang dituangkan dalam sustainability report dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
digunakan oleh perusahaan untuk membuktikan bahwa perusahaan
telah menjalankan tanggungjawab sosial dan lingkungan sesuai
dengan aturan yang berlaku. Hal ini sebagai upaya agar keberadaan
organisasi dapat diterima oleh masyarakat. Legitimasi dari
masyarakat adalah sumber daya operasional yang paling penting
bagi perusahaan karena hal ini terkait dengan kelangsungan hidup
perusahaan (Tarigan dan Semuel, 2014).
Sustainability report dapat didefinisikan sebagai laporan
yang tidak hanya memuat informasi kinerja keuangan tetapi juga
informasi non keuangan yang terdiri dari informasi aktivitas sosial
dan lingkungan yang memungkinkan perusahaan bisa bertumbuh
secara berkesinambungan (sustainable per formance) (Elkington,
1997). Dengan kata lain, perusahaan yang memperoleh legitimasi
dari lingkungan sosialnya dapat dikatakan bahwa perusahaan
tersebut memiliki reputasi dan prestidge.
2.1.9 Laporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting)
Sustainability reporting adalah praktek pengukuran,
pengungkapan, dan upaya akuntabilitas dari kinerja organisasi
dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan kepada para
pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal (GRI,
2013). Sustainability reporting bagi perusahaan merupakan
publikasi informasi yang mencerminkan kinerja organisasi dalam
dimensi ekonomi, sosial, lingkungan yang dapat menjadi media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
bagi perusahaan untuk menginformasikan kinerja organisasi
kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).
Sustainability reporting membantu organisasi untuk menetapkan
tujuan,mengukur kinerja, dan mengelola perubahan dalam rangka
membuat operasi organisasi terus berkelanjutan. Sustainability
reporting di Indonesia mulai menjadi perhatian dikarenakan
tuntutan informasi sosial dan lingkungan perusahaan oleh
stakeholders.
Sustainability Report atau laporan keberlanjutan
merupakan bentuk laporan yang dilakukan oleh suatu perusahaan
dalam rangka untuk mengungkapkan (disclose) atau
mengkomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan
mengenai kinerja lingkungan, sosial dan tata kelola yang baik
(LST) secara akuntabel (OJK, 2017). Sustainability Report
memiliki definisi yang beragam, menurut World Business Council
for Sustainable Development (2002) adalah laporan publik dimana
perusahaan memberikan gambaran posisi dan aktivitas perusahaan
pada aspek ekonomi, lingkungan dan sosial kepada stakeholder
internal dan eksternal. Elkington (1997) dalam Wibisono (2007)
mendefinisikan sustainability reporting laporan yang memuat tidak
saja informasi kinerja keuangan tetapi juga informasi non keuangan
yang terdiri dari informasi aktivitas sosial dan lingkungan yang
memungkinkan perusahaan bisa tumbuh secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
berkesinambungan. Sementara itu, Sihotang (2006) mengartikan
laporan keberlanjutan (sustainability report) adalah laporan yang
membahas mengenai aspek ekonomi, sosial dan lingkungan dari
aturan, dampak dan kinerja perusahaan serta produknya dalam
konteks pembangunan yang berkelanjutan (triple bottom line
reporting).
Implementasi sustainability report di Indonesia didukung
oleh aturan pemerintah seperti Undang-Undang Perseroan Terbatas
(PT) nomer 40 tahun 2007, praktek pelaporan aktivitas tanggung
jawab sosial dan lingkungan yang diungkapkan melalui
sustainability report membutuhkan pedoman. Salah satu pedoman
yang dapat digunakan adalah Global Reporting Initiative (GRI).
Manfaat sustainability report berdasarkan pada kerangka
GRI (2011) adalah sebagai berikut:
2.1.8.1 Sebagai benchmark kinerja organisasional dengan
memperhatikan hukum, norma, undang-undang, standar
kinerja, dan prakarsa sukarela,
2.1.8.2 Mendemostrasikan komitmen organisasional untuk
sustainable development , dan
2.1.8.3 Membandingan kinerja organisasional setiap waktu.
Sustainability report juga dapat digunakan oleh institusi
pemerintah untuk membuat penilaian atas kinerja
pemerintahan dalam setiap pelaporan organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Sustainability report dalam pedoman GRI versi 3.1 terbagi
menjadi tiga dimensi yaitu: aspek Ekonomi, Lingkungan
dan Sosial. Aspek sosial terdiri dari empat sub dimensi
yaitu: Tenaga Kerja, Hak Asasi Manusia, Masyarakat, dan
Tanggung Jawab.
Laporan keberlanjutan adalah laporan yang diterbitkan oleh
perusahaan atau organisasi tentang dampak ekonomi, lingkungan,
dan sosial yang disebabkan oleh kegiatan sehari-hari. Sebuah
laporan keberlanjutan dapat dikatakan berkualitas jika :
2.1.8.4 Dalam laporan menyajikan nilai-nilai dan model tata kelola
perusahaan, dan menunjukkan hubungan antara strategi dan
komitmennya terhadap ekonomi global yang berkelanjutan.
2.1.8.5 Laporan keberlanjutan dapat membantu organisasi untuk
mengukur, memahami, dan mengkomunikasikan kinerja
ekonomi, lingkungan, sosial, dan tata kelola mereka, dan
kemudian menetapkan sasaran, dan mengelola perubahan
secara lebih efektif. Kualitas laporan tergantung pada
keseimbangan, komparabilitas, akurasi, ketepatan waktu,
kejelasan dan keandalan (Redaksi Majalah CSR, 2018 ).
2.1.10 Global Reporting Initiative (GRI)
Merupakan sebuah standar pengukuran pelaporan tanggung
jawab sosial yang dikeluarakan oleh Global Reporting Initiative.
GRI merupakan sebuah lembaga independen yang menyediakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
framework untuk pelaporan berkelanjutan yang dipakai secara luas
oleh banyak organisasi di banyak negara. GRI dibentuk oleh
organisasi nirlaba Amerika Serikat yaitu Coalition for
Environmentally Responsible Economies (CERES) dan Tellus
Institute. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui United
Nations Environment Programme (UNEP) juga ikut terlibat dalam
pendirian GRI pada tahun 1997. GRI merilis panduan pelaporan
berkelanjutan pertama kali pada tahun 2000. Generasi kedua
panduan pelaporan berkalanjutan GRI, G2, lalu diterbitkan pada
tahun 2002. Permintaan akan panduan pelaporan berkelanjutan
GRI terus berkembang. Hal ini kemudian mendorong terbitnya
GRI G3. Pada tahun 2011, terbitlah G3.1 yang merupakan
pembaruan dan penyelesaian dari G3, dengan guidance (panduan)
yang diperluas pada pelaporan kinerja terkait gender, komunitas,
dan HAM (Hak Asasi Manusia). Dua tahun kemudian, GRI
menerbitkan G4. GRI memiliki visi membantu menciptakan
sebuah ekonomi global yang berkelanjutan dimana organisasi
mengelola ekonomi, lingkungan, kinerja sosial dan tata kelola
yang bertangungjawab mereka sendiri serta pelaporan yang
transparan. Sejalan dengan usaha mewujudkan visinya tersebut
GRI memiliki misi untuk membuat standar pelaporan berkelanjutan
dengan memberikan dukungan dan bimbingan kepada setiap
organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2.2 Pengembangan Hipotesis
Hipotesis didefinisikan sebagai hubungan yang diperkirakan secara
logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk
pernyataan yang dapat diuji (Sekaran, 2013:135). Dengan merujuk kepada
rumusan masalah dan tinjauan pustaka maka hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
2.2.1 Good Corporate Governance berpengaruh terhadap kualitas
Sustainability Report pada Bank Umum
Shamil, et al. (2014) mengungkapkan bahwa pengungkapan
keberlanjutan (sustainability disclosure) dapat menarik perhatian
investor dan membantu perusahaan untuk memperoleh modal dan
adanya good corporate governance berperan dalam mendorong
perusahaan untuk melakukan pengungkapan keberlanjutan
(sustainability disclosure) yang salah satunya dengan menerbitkan
sustainability report.
Clarkson et al. (2008) menyatakan bahwa laporan
keberlanjutan dibuat untuk membantu pengambilan keputusan dan
pemangku kepentingan (stakeholders) dengan menerjemahkan data
ekologi, ekonomi, dan sosial. Dalam kondisi ini, tata kelola
perusahaan (corporate governance) berperan untuk memastikan
bahwa informasi yang diberikan sesuai dengan kepentingan
pemangku kepentingan (stakeholders) dan transparan. Tata kelola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
perusahaan (corporate governance) memiliki peranan penting
untuk memastikan bahwa laporan yang dipublikasikan adalah
laporan yang relevan dan dapat diandalkan sehingga mengurangi
asimetri informasi melalui mekanisme pengawasan yang ada dan
efektivitas dari mekanisme yang ada.
Rudyanto dan Siregar (2017) juga membuktikan bahwa
efektifitas dewan komisaris (board of commissioners) yang
independen berpengaruh positif terhadap kualitas laporan
keberlanjutan di Indonesia karena dewan komisaris (board of
commissioners) independen membantu perusahaan untuk
memastikan bahwa manajemen berperilaku sesuai dengan
keinginan etis para pemangku kepentingan, yang merupakan dasar
tanggung jawab sosial perusahaan. Laporan keberlanjutan yang
berkualitas adalah laporan yang dapat menyajikan nilai-nilai dan
model tata kelola perusahaan, dan menunjukkan hubungan antara
strategi dan komitmennya terhadap ekonomi global yang
berkelanjutan. Dalam laporan keberlanjutan juga harus seimbang,
komparabilitas, akurasi, ketepatan waktu, kejelasan dan keandalan
(majalahcsr.id, 13 Juni 2018).
Tata kelola perusahaan (Corporate governance)
mendorong perusahaan untuk meningkatkan kualitas laporan
keberlanjutan (sustainability report) untuk meminimalkan masalah
agensi, dan menarik investor. Tata kelola perusahaan yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
(Good corporate governance) yang dijalankan dengan baik akan
mempengaruhi kualitas dari sustainability report, sehingga peneliti
menarik hipotesis berikut :
H1= GCG berpengaruh terhadap kualitas Sustainability Report
2.2.2 Good Corporate Governance berpengaruh terhadap Kinerja
Keuangan
Jensen dan Meckling (1976) mekanisme corporate
governance perusahaan yang baik dapat meningkatkan kinerja
keuangan. Para Manajer akan bekerja secara efektif dan efisien
sehingga dapat menurunkan biaya modal dan mampu
meminimalkan risiko. Tindakan tersebut akan menghasilkan
profitabilitas yang tinggi. Pada penelitian ini, variabel Kinerja
Keuangan menggunakan kecukupan modal dan profitabilitas.
2.2.2.1 Kecukupan Modal
Modal merupakan faktor yang sangat penting bagi
bank dalam rangka mengembangkan usahanya. Rasio
kecukupan modal (Capital Adequancy Ratio) adalah rasio
perbandingan modal dengan aktiva tertimbang menurut
risiko untuk menilai seberapa jauh aktiva bank mengandung
risiko ikut dibiayai dari modal bank. Bank harus menjaga
kecukupan modal untuk memenuhi kewajiban jangka
panjang atau jangka pendek. Hal yang perlu diperhatikan
dalam rasio ini adalah mengetahui besarnya estimasi risiko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
yang akan terjadi dalam pemberian pembiayaan (Rivai dan
Arifin, 2010: 851. Hal ini juga didukung oleh Surat Edaran
Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004, suatu bank
dikatakan sehat jika, nilai CAR di atas 8%.
Tobing, et al. (2013) mengungkapkan bahwa
penerapan GCG yang baik akan meningkatkan modal untuk
bank tersebut. Hal ini dikarenakan para investor merespon
positif terhadap penerapan GCG pada bank yang dikelola
dengan baik. Investor memiliki kepercayaan untuk
menanamkan atau menambah modalnya pada bank tersebut.
Hal ini juga didukung oleh Forum for Corporate
Governance in Indonesia (FCGI) (2006) menyebutkan
bahwa penerapan GCG memudahkan untuk memperoleh
modal dari para pemegang saham (shareholders) berkat
adanya pelayanan pada pemegang saham (shareholders
dalam pengambilan keputusan yang lebih baik guna
memacu nilai peusahaan (corporate value).
Berdasarkan uraian tersebut, GCG berpengaruh
terhadap kecukupan modal, dikarenakan para pemegang
saham (shareholders) percaya bahwa dengan adanya
penerapan GCG yang baik pada sebuah perbankan
menandakan bahwa bank tersebut sehat, sehingga para
pemegang saham (shareholders) berani menanamkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
modalnya. Dengan demikian dapat ditarik hipotesis:
H2 = GCG berpengaruh terhadap kecukupan modal.
2.2.2.2 Profitabilitas
Profitabilitas disini diukur menggunakan ROA.
ROA (Return on Assets) merupakan rasio yang mengukur
kemampuan perbankan dalam menghasilkan profit atau
laba (bisa disebut profitabilitas) dengan cara
membandingkan laba bersih dengan sumber daya atau total
aset yang dimiliki.
Permatasari dan Gayatri (2016) membuktikan
bahwa semakin baik penerapan GCG pada suatu
perusahaan akan mengakibatkan semakin tinggi
profitabilitas perusahaan. Penerapan GCG yang baik akan
merangsang para manajer untuk bekerja dengan maksimal,
dan transparan dalam menghasilkan profitabilitas.
Wahyudin dan Solikhah (2017) membuktikan bahwa
peringkat CGPI memiliki dampak yang signifikan terhadap
profitabilitas. Manajer akan bekerja secara efektif dan
efisien agar mampu menghasilkan profit yang tinggi guna
mengurangi biaya modal dan meminimalkan risiko.
Fungsinya adalah untuk melihat seberapa efektif perbankan
dalam menggunakan asetnya dalam menghasilkan
pendapatan. Semakin besar nilai ROA artinya semakin baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
kemampuan perbankan dalam menghasilkan laba.
Tobing, et al. (2013) juga membuktikan bahwa
Penerapan GCG pada bank akan meminimalisir risiko-
risiko yang timbul dari aktifitas bank sehingga dapat
mengurangi potential loss dan akan dicapai perolehan laba
yang optimal. Pernyataan ini juga didukung dengan Surat
Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004, suatu
bank dikatakan sehat jika, nilai ROA diatas 0,5%. Semakin
baiknya penerapan GCG maka akan mendorong ROA
semakin tinggi, untuk itu maka dapat ditarik hipotesisnya
adalah :
H3 = GCG berpengaruh terhadap profitabilitas
2.2.3 Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap kualitas
Sustainability Report.
2.2.3.1 Kecukupan Modal
Kurniawansyah dan Mutmainah (2013) mengatakan
Capital Adequancy Ratio (CAR) kemampuan bank untuk
memenuhi kecukupan modal, mempertahankan modal, dan
kemampuan manajemen bank untuk mengidentifikasi,
mengukur, mengawasi dan mengontrol resiko yang dapat
berpengaruh terhadap besarnya modal. Ketika para investor
dan masyarakat melihat bahwa kinerja keuangan yang
dilaporkan baik, maka para investor dan masyarakat dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
memberikan modal bagi perusahaan tersebut. Kepercayaan
para investor akan semakin meningkat ketika para investor
mengetahui bahwa perusahaan tersebut tidak hanya
berfokus pada kinerja keuangan saja, tetapi juga kepada
kinerja sosialnya. Melaporkan kinerja keuangan dan kinerja
sosial perusahaan salah satu cara untuk memuaskan para
pemangku kepentingan (stakeholder) perusahaan.
diharapkan para (stakeholder) akan memberikan lebih
banyak dana (modal) bagi perusahaan. Dana yang dimiliki
perusahaan akan tersedia, dan perusahaan dapat melakukan
kegiatan CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosialnya
terhadap stakeholder (masyarakat). Semakin besarnya dana
yang dimiliki perusahaan, modal yang dimiliki oleh
perusahaan akan semakin besar dan diharapkan dana yang
disalurkan oleh perusahaan untuk kegiatan CSRnya akan
semakin meningkat. Hipotesis yang dapat ditarik adalah :
H4= Kecukupan modal berpengaruh terhadap kualitas
Sustainability Report.
2.2.3.2 Profitabilitas
Ahmad (2014) mengatakan bahwa pengaruh
karakteristik perusahaan dan profitabilitas yang diproksikan
dengan ROA terhadap laporan keberlanjutan (sustainability
report) menunjukkan hasil bahwa ROA berpengaruh positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
signifikan terhadap sustainability report. Menurut Umi, et
al. (2016) dan Mega, et al. (2013) menunjukkan hasil
bahwa ROA memiliki pengaruh yang langsung terhadap
pengungkapan laporan keberlanjutan (sustainability report).
Penelitian tersebut mendukung teori yang dikemukakan
oleh Ghozali dan Chariri (2007), bahwa perusahaan yang
memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi cenderung untuk
mengungkapkan lebih banyak informasi, karena ingin
menunjukan kepada publik dan pemangku kepentingan
(stakeholders) bahwa perusahaan memiliki tingkat
profitabilitas yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan
lain pada industri yang sama, jadi diperlukan adanya
pengungkapan yang lebih sesuai dengan kebutuhan masing-
masing pengguna yaitu melalui media pengungkapan
laporan keberlanjutan (sustainability report).
Profitabilitas yang tinggi dapat mempengaruhi
timbulnya pengungkapan laporan keberlanjutan
(sustainability report), dimana perusahaan yang memiliki
profit yang tinggi akan memiliki dana yang lebih untuk
melakukan tindakan sosial. Hal ini akan mempengaruhi
tingkat kepercayaan pemegang saham bahwasanya
perusahaan telah melakukan pertanggungjawaban
sosial sehingga pembangunan keberlanjutan perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
dapat berlangsung. Dari penjabaran diatas maka,
profitabilitas memiliki pengaruh langsung terhadap kualitas
dari laporan keberlanjutan (sustainability report). hipotesis
yang dapat ditarik adalah :
H5 = Profitabilitas berpengaruh terhadap kualitas
Sustainability Report.
2.2.4 Kinerja Keuangan memediasi pengaruh Good Corporate
Governance terhadap kualitas Sustainability Report
GCG akan menyediakan insentif yang sesuai bagi para
pemangku kepentingan (stakeholders) untuk mencapai tujuan yang
sesuai dengan keinginan perusahaan dan pemegang saham
(shareholders), juga akan memfasilitasi proses monitoring yang
efektif (Scott, 2007). Bruno dan Claessens (2004) mengemukakan
bahwa GCG yang diterapkan dengan baik akan memberikan efek
yang positif terhadap kinerja perusahaan.
Sejalan dengan hal tersebut, Saidi (2007) menyatakan
bahwa perusahaan- perusahaan dengan GCG memiliki
kecenderungan untuk memiliki nilai yang tinggi pada pasar, akses
yang mudah pada pendanaan, serta pemeringkatan kredit (credit
rating) yang tinggi. Klapper dan Love (2002) mengemukakan
bahwa GCG merupakan hal yang penting bagi perusahaan,
terutama di Negara-negara yang lemah dalam perlindungan hukum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
terhadap investor. Hal ini dikarenakan GCG yang berhubungan
dengan performa operasi dan valuasi pasar yang lebih baik melalui
pengukuran ROA dan Tobin’s-Q dari pentingnya peran GCG
didalam perusahaan, maka perusahaan yang telah menerapkan
GCG akan meningkatkan kinerja perusahaan baik secara finansial
maupun non finansial yang dapat meningkatkan kepercayaan para
investor yang bertindak sebagai penyalur dana.
Menurut Luthfia (2011) selain tata kelola perusahaan,
pengungkapan laporan keberlanjutan (sustainability report) juga
dipengaruhi oleh kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan
terdiri atas profitabilitas, likuditas, leverage dan aktivitas
perusahaan. Perusahaan dengan manajemen keuangan yang baik
mampu menciptakan profit yang tinggi dari modal yang ada dan
akan memahami pentingnya pengungkapan aktivitas sosial,
lingkungan dan ekonomi perusahaan, yang pada akhirnya akan
diungkapkan dalam laporan keberlanjutan (sustainability report).
Heinze (1976) dalam Gray et.al. (1995) menyatakan bahwa
profitabilitas merupakan faktor yang memberikan kebebasan dan
fleksibilitas kepada manajemen untuk mengungkapkan
pertanggungjawaban sosial kepada pemegang saham. Hal ini
berarti semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka
semakin besar pengungkapan informasi sosial. Begitu juga dengan
kecukupan modal yang dimiliki. Ketika sebuah bank memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
kecukupan modal yang baik, maka para pemegang saham memiliki
tingkat kepercayaan yang tinggi kepada bank tersebut. Sejalan
dengan itu, maka kinerja keuangan dapat memediasi pengaruh
GCG terhadap laporan keberlanjutan (sustainability report). GCG
secara langsung akan mendorong para manajer dapat bekerja
secara efisien dan efektif guna meningkatkan profitabilitas dengan
memaksimalkan modal yang dimiliki. GCG yang baik juga dapat
meyakinkan para pemegang saham (shareholders) untuk
menanamkan modalnya atau menyimpan dananya. Ketika sebuah
bank memiliki kinerja keuangan yang baik, maka perusahaan akan
terdorong untuk melakukan laporan keberlanjutan (sustainability
report) secara berkualitas demi meningkatkan reputasi perusahaan
dan citra perusahaan di masyarakat.
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis
Berdasarkan penelitian terdahulu dan perumusan hipotesis, maka
kerangka pemikiran teoritis dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Sumber : data diolah
Perumusan hipotesis diatas merujuk pada penelitian sebelumnya,
maka dapat dijelaskan dalam gambar Good Corporate Governance tidak
mempengaruhi secara langsung Kualitas Sustainability Report. Adanya
pengaruh yang tidak langsung, maka kinerja keuangan yang diproksikan
oleh kecukupan modal dan profitabilitas menjadi mediasi. Aziz (2014)
menjelaskan bahwa penerapan GCG yang baik maka akan memberikan
dampak yang positif terhadap Sustainability Reporting. Hal ini
menunjukkan bahwa penerapan GCG yang baik akan mendorong
perusahaan untuk melakukan pengungkapan Sustainability Report.
Pernyataan ini juga didukung dalam teori stakeholder yang menjelaskan
bahwa stakeholder pada dasarnya memiliki power yang kuat, dimana dapat
mengendalikan atau memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
perusahaan, termasuk kinerja keuangan perusahaan (Deegan, 2000;
Ghozali dan Chariri, 2007). Atas dasar tersebut, kinerja keuangan menjadi
mediasi dalam pengaruh Good Corporate Governance dalam
Sustainability Report.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris, yaitu penelitian
terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi dan
pengalaman (Indriantoro dan Supomo 2002:29). Pendekatan pada
penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian Kuantitatif,
sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 8) yaitu :
“Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan”.
Pada penelitian ini akan menekankan pada pengujian teori-teori
melalui pengukuran variabel-variabel dengan angka dan melakukan
analisis data dengan prosedur statistik.
3.2 Unit Analisis dan Unit Sampel Penelitian
3.2.1 Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah bank umum baik
kepemilikan swasta nasional, pemerintah maupun daerah yang
terdaftar di Indonesia.
3.2.2 Unit Sampel
Unit sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan
dan laporan keberlanjutan bank umum pada tahun tahun 2010-
2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbankan
umum nasional baik kepemilikan swasta, pemerintah maupun
daerah. Jumlah populasi perbankan adalah 88 bank umum.
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah 11 bank (33 sampel
berdasarkan tahun perusahaan). Kriteria dalam menentukan sampel
adalah :
3.3.2.1 Bank umum nasional selama tahun 2010-2016 dan tidak
mengalami delisting selama tahun penelitian.
3.3.2.2 Bank umum nasional yang menyajikan laporan keuangan
tahunan antara tahun 2010-2016 dan disajikan dalam mata
uang rupiah
3.3.2.3 Bank umum nasional yang sekurang-kurangnya sekali
mengikuti kepesertaan CGPI dalam periode tahun 2010-
2016
3.3.2.4 Bank umum nasional yang sekurang-kurangnya sekali
melaporkan laporan keberlanjutan dalam periode tahun
2010-2016.
3.4 Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder
berupa hasil skore indeks CGPI yang diperoleh dari hasil pemeringkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
yang dilakukan IICG untuk masing-masing bank umum antara tahun
2010- 2016, Laporan Keuangan Tahunan bank umum antara tahun 2010-
2016, dan Laporan Keberlanjutan bank umum antara tahun 2010-2016.
3.5 Teknik Pengumpulan data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik
dokumentasi yang dilakukan dengan melihat dan mencatat data yang
diperlukan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah :
3.5.1 Data skore Indeks CGPI didapat dari laporan hasil pemeringkatan
yang dilakukan oleh IICG untuk bank umum antara tahun 2010-
2016.
3.5.2 Data Laporan Keberlanjutan pada bank umum didapat dengan cara
mendownload Laporan Keberlanjutan yang telah disajikan pada
masing-masing website resmi setiap bank umum tahun 2010-2016.
3.5.3 Data rasio CAR dan ROA didapat dari Laporan Keuangan Tahunan
pada bank umum yang telah disajikan pada masing-masing website
resmi setiap bank umum tahun 2010-2016.
3.6 Variabel Penelitian dan Pengukurannya
Dalam penelitian terdapat variabel bebas, terikat dan intervening.
Berikut penjelasan dari variabel tersebut :
3.6.1 Variabel terikat, dalam penelitian ini adalah kualitas Sustainability
Report. Analisis konten digunakan untuk menganalisis data dari
laporan keberlanjutan pada masing-masing bank yang menyajikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
laporan keberlanjutan. Pengujian kualitas Sustainability Report
mengacu pada penelitian Folasadhe et al. (2016) yang melakukan
penilaian terhadap sustainability report di Nigeria dengan skoring,
berikut adalah ketentuan skoring yang dimodifikasi oleh penulis:
Tabel 3.1
Penilaian Indikator Kualitas Sustainability Report
Skor Definisi Kualitas
0 Sama sekali tidak diungkapkan dalam laporan
1 Ada pengungkapan namu tidak sepenuhnya lengkap
2 Ada pengungkapan dan lengkap sesuai GRI G3.1 atau GRI G4
Sumber : Folasadhe et al. (2016), data diolah.
Masing-masing item indikator dalam laporan sustainability report
akan dinilai dengan ketentuan di atas.
Tabel 3.2
Skor Tertinggi Kualitas Sustainability Report Setiap Standart
Standart
Jumlah Indikator Skor
Tertinggi per Indikator
Jumlah Skor
Tertinggi
GRI G3.1 142 2 284
GRI G4 165 2 330
Sumber : data diolah
Jumlah skor tertinggi adalah jumlah skor maksimal yang didapat
pada setiap penilaian indikator. Rumusnya sebagai berikut :
Jumlah Skor Tertinggi = Jumlah Indikator x Skor Tertinggi Per
Indikator
Sedangkan pada tahapan penilaian sustainability report setiap bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dilakukan seperti di bawah ini :
3.6.1.1 Mencari Total Skor Sustainability Report dengan cara
memberikan peringkatan pada setiap indikator dengan skor
0, 1 atau 2 sesuai dengan Tabel 3.1
3.6.1.2 Menjumlahkan semua skor yang diperoleh masing-masing
indikator.
3.6.1.3 Jika telah didapatkan skor total dari semua indikator pada
setiap bank, maka untuk mencari skor sustainability report
pada setiap bank adalah dengan rumus sebagai berikut :
Skor Sustainability Report : Jumlah skor keseluruhan setiap indikator x 100
Jumlah skor tertinggi
Range Skor Sustainability Report adalah dari 0 sampai dengan 100.
Skor maksimal adalah 100. Semakin tinggi skor mengindikasikan
bahwa sustainability report tersebut semakin berkualitas.
3.6.2 Variabel Bebas
Dalam penelitian ini, variabel bebas adalah Good Corporate
Governance. Dalam menentukan Good Corporate Governance,
peneliti menggunakan indeks CGPI yang didapat dari Indonesian
Institute for Corporate Governance (IICG). Pentahapan atau urutan
proses riset dalam pemeringkatan penerapan GCG dapat dijelaskan
sebagai berikut:
3.6.2.1 Self-assessment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Pada tahap ini perusahaan diminta mengisi kuisioner self
assessment seputar penerapan atau impelementasi konsep
Corporate Governance di perusahaannya.
3.6.2.2 Pengumpulan Dokumen Perusahaan.
Pada tahap ini perusahaan diminta untuk mengumpulkan
dokumen dan bukti yang mendukung penerapan
atau impelementasi Corporate Governance di
perusahaannya. Bagi perusahaan yang telah mengirimkan
dokumen terkait pada penyelenggaran CGPI tahun
sebelumnya boleh memberikan pernyataan konfirmasi pada
dokumen sebelumnya (kecuali jika terjadi perubahan, maka
revisi harus dilampirkan).
3.6.2.3 Penyusunan Makalah dan Presentasi
Pada tahap ini perusahaan diminta untuk membuat
penjelasan kegiatan perusahaan dalam menerpakna prisip-
prinsip Good Corporate Governance dalam bentuk makalah
dengan memperhatikan sistematik penyusunan yang telah
ditentukan
3.6.2.4 Observasi
Pada tahap ini tim peneliti CGPI akan berkunjung ke lokasi
perusahaan peserta untuk menelaah kepastian penerapan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Dalam setiap tahapan dalam CGPI memiliki bobot masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
yang menjadi dasar dalam proses pemberian skor indeks CGPI.
Bobot masing-masing tahapan dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 3.3
Tahapan dan Bobot Penilaian CGPI
No Tahapan Bobot (%)
1 Self Assessment 15
2 Kelengkapan Dokumen 25
3 Makalah yang merefleksikan program dan hasil
penerapan Good Corporate Governance sebagai
sebuah sistem di
perusahaan yang bersangkutan.
12
4 Observasi 48
Total Bobot 100
Sumber : Laporan CGPI,2008
Nilai CGPI dihitung dengan menjumlahkan nilai akhir dari setiap
tahapan diatas. Setelah tahapan penilaian selesai, hasil yang
diperoleh dibahas dalam forum panel ahli untuk menentukan hasil
riset dan pemeringkatan. Keputusan panel ahli akan menghasilkan
peringkat perusahaan publik dan BUMN yang layak diberi
pengahargaan CGPI Award. Pemeringkatan CGPI didesain menjadi
tiga kategori berdasarkan tingkat atau level terpercaya yang dapat
dijelaskan menurut skor penerapan GCG sebagai berikut:
Tabel 3.4.
Skor Penerapan CGPI
Skor Level Terpercaya
55-69 Cukup terpercaya
70-84 Terpercaya
85-100 Sangat Terpercaya
Sumber : Laporan CGPI 2010
Sedangkan cakupan penilaian dalam CGPI adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
1) Komitmen
Aspek ini menunjukkan kesungguhan Dewan Komisaris dan
Direksi untuk mengintegrasikan berbagai unsur yang terkait
visi, misi,tata nilai, moral etika bisnis, etika kerja, etika
professional, dan prinsip-prinsip GCG, dalam upaya
mewujudkan bisnis yang beretika dan bermartabat.
2) Transparansi
Aspek ini menunjukkan kesungguhan Dewan Komisaris dan
Direksi untuk mengintegrasikan berbagai regulasi, visi, misi,
dan tata nilai perusahaan dalam menyampaikan informasi
material dan non material perusahaan secara relevan, akurat,
dan tepat waktu dalam rangka pengungkapan informasi kepada
para pemangku kepentingan, yang selaras dalam upaya
mewujudkan bisnis yang beretika dan bermartabat serta
betanggungjawab dan berkeadilan.
3) Akuntabilitas
Aspek ini menunjukkan kesungguhan Dewan komisaris dan
Direksi untuk mengintegrasikan berbagai kejelasan tugas
pokok, fungsi, kewenangan, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban seluruh proses pencapaian kinerja secara
transparan dan efektif dalam rangka system pengendalian
internal perusahaan upaya mewujudkan bisnis yang beretika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
dan bermartabat.
4) Responsibilitas
Aspek ini menunjukkan kesungguhan Dewan komisaris dan
Direksi untuk mengintegrasikan kesesuaian pelaksanaan dan
pengelolaan perusahaan dengan peraturan perundang-
undangan serta pemenuhan terhadap tanggung jawab sosial
perusahaan, serta memastikan telah melakukan praktik terbaik
pada setiap proses bisnis dalam rangka mewujudkan GCG.
5) Independensi
Aspek ini menunjukkan kesungguhan Dewan Komisaris dan
Direksi untuk memastikan pengelolaan perusahaan dan
hubungan dengan para pemangku kepentingan telah dilakukan
secara professional, berlandaskan integritas dan mampu
mengelola konflik kepentingan serta tidak adanya dominasi
atau intervensi dari satu partisispan terhadap partisispasi
lainnya dalam upaya mewujudkan bisnis yang beretika dan
bermartabat.
6) Keadilan
Aspek ini menunjukkan kesungguhan Dewan Komisaris dan
Direktur untuk memastikan pola perilaku organ dan anggota
perusahaan serta perlakuan terhadap seluruh pemangku
kepentingan selalu mengutamakan perlakuan yang setara dan
wajar dalam upaya mewujudkan bisnis yang beretika dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
bermartabat.
7) Kompetensi
Aspek ini menunjukkan kesungguhan Dewan Komisaris dan
Direksi untuk berkomitmen pada perilaku yang professional,
memiliki pengetahuan tentang kode etik dan hokum yang
relevan, memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan
aspek etika ketika dihadapkan dengan situasi yang menantang,
mengindentifikasi, dan bertindak berdasarkan tata nilai, serta
mempromosikan praktik dan perilaku bisnis yang beretika dan
bermartabat.
8) Kepemimpinan
Aspek ini menujukkan kesungguhan dewan Komisaris dan
Direksi dalam mengintegrasikan, mendorong, dan menciptakan
pola perilaku anggota perusahaan yang efektif, efisien, dan
berorientasi pada tata niali, moral, etika, serta prinsip- prinsip
tata kelola perusahaan yang baik dalam upaya mewujudkan
bisnis yang beretika dan bermartabat.
9) Kemampuan Bekerjasama
Aspek ini menunjukkan kesungguhan Dewan Komisaris
dan Direksi dalam bekerjasama menanggapi isu-isu yang
dihadapi perusahaan dan mengurangi resiko di setiap
tingakatan untuk mendapatkan solusi terbaik, dalam upaya
mewujudkan bisnis yang beretika dan bermartabat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
10) Visi, Misi dan Tata Nilai
Aspek ini menunjukkan kesungguhan Dewan Komisaris dan
Direksi untuk mengkaji kembali visi, mis dan tata nilai agar
senantiasa sesuai dengan tuntutan bisnis dalam upaya
mewujudkan bisnis yang beretika dan bermartabat serta
bertanggung jawab secara berkeadilan
11) Strategi dan Kebijakan
Aspek ini menujukkan kesungguhan Dewan Komisaris dan
direksi untuk membangun dan mengintegrasikan berbagai
inisiatif dalam merumuskan, menerapkan serta mengevaluasi
berbagai inisiatif dalam merumuskan, menerapkan serta
mengevaluasi berbagai analisis eksternal dan internal selaras
dengan tata nilai prinsip- prinsip bisnis yang etikal dalam
upaya mewujudkan bisnis yang beretika dan bermartabat serta
bertanggung jawab secara berkeadilan.
12) Etika
Aspek ini menunjukkan kesungguhan Dewan Komisaris dan
Direksi untuk membangun dan mengintegrasikan berbagai
inisiatif dalam merumuskan, menerapkan, serta mengevaluasi
berbagai tata nilai yang selaras dengan prinsip-prinsip bisnis
yang sehat dalam upaya mewujudkan bisnis yang beretika dan
bermartabat.
13) Iklim Etikal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Aspek ini menunjukkan kesungguhan Dewan Komisaris dan
Direksi dalam menciptakan suasana kondusif agar para
anggota perusahaan bertindak jujur, menepati janji, dan
menjunjung tinggi tata nilai dan norma yang selaras dengan
prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam upaya
mewujudkan bisnis yang beretika dan bermartabat.
3.6.3 Variabel Intervening
Variabel intervening merupakan variabel penyela yang terletak di
antara variabel dependen dan variabel independen (Sugiyono,
2007). Variabel intervening adalah variabel yang secara teori
mempengaruhi dependen yang efeknya harus diinferensi melalui
efek hubungan antara varibel independen dan dependen (Jogiyanto,
2017 :186). Tujuan dari variabel intervening ini adalah untuk
menguji pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung antara
variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian
ini, variabel interveningnya adalah :
3.6.3.1 Capital Adequacy Ratio (CAR), merupakan rasio
kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan
perbankan dalam menyediakan dana yang digunakan untuk
mengatasi kemungkinan risiko kerugian. CAR dihitung
dengan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.
6/23/DPNP Tahun 2004, suatu bank dikatakan sehat jika,
nilai CAR di atas 8%
3.6.3.2 Return on Asset (ROA), merupakan rasio yang mengukur
kemampuan perbankan dalam menghasilkan profit atau laba
(bisa disebut profitabilitas) dengan cara membandingkan
laba bersih dengan sumber daya atau total aset yang
dimiliki.
Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.
6/23/DPNP Tahun 2004, suatu bank dikatak sehat jika, nilai
ROA di atas 0,5%.
3.7 Teknik Analisis Data
3.7.1 Statistika Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
maksimum, dan minimum. Dalam penelitian ini analisis statistik
deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai Good
Corporate Governance, Kualitas Sustainability Report, dan
Kinerja Keuangan pada Bank Umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
3.7.2 Teknik Pengujian Hipotesis dengan pendekatan Partial Least
Square (PLS).
Dalam penelitian ini analisis data menggunakan pendekatan
Partial Least Square (PLS) dengan bantuan software SmartPLS
3.0. Solihin dan Ratmono (2013) secara umum Partial Least
Square (PLS) sangat sesuai untuk memprediksi aplikasi dan
membangun teori, menganalisis sampel yang berukuran kecil, dan
menguji keseluruhan fit model (overall model fit) dengan baik.
PLS memiliki kelebihan dari regresi biasa karena PLS dapat
menguji beberapa variabel sekaligus. PLS adalah metode
Structural Equation Modelling (SEM) berbasis komponen yang
bertujuan prediksi. Teknik Partial Least Square (PLS) banyak
digunakan untuk analisa kausal-prediktif (causal–predictive
analysis) yang rumit, dan kurang didukung oleh teori dengan
tujuan eksplorasi (Hartono, 2007; Solihin dan Ratmono, 2013).
3.7.2.1 Asumsi PLS
Sarwono (2012) telah menjelaskan beberapa asumsi yang
dapat digunakan dalam PLS.
3.7.2.1.1 Asumsi utama dalam penggunaan PLS SEM
ialah tidak mengharuskan mengikuti asumsi
normalitas karena PLS SEM tidak
memperlakukan data sebagaimana dalam SEM
yang berbasis kovarian dimana dalam SEM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
tersebut data diharuskan berdistribusi normal
3.7.2.1.2PLS SEM dapat menggunakan ukuran sampel
yang kecil, dikarenakan PLS berbasis variance
maka jumlah sampel yang digunakan tidak
terlalu besar yaitu ; 30-100.
3.7.2.1.3Tidak mengharuskan randomisasi sampel
dengan demikian sampel yang dipilih dengan
pendekatan non-probabilitas, seperti ‘accidental
sampling’, ‘purposive sampling’ dan sejenisnya
dapat digunakan dalam PLS SEM.
3.7.2.2 Kriteria Penilaian PLS
Merujuk pada kriteria penilaian model PLS
yang diajukan oleh Chin (1995) dan Hair et al. (2006),
akan dijelaskan pada tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 3.5
Kriteria Penilaian PLS
Kriteria Penjelasan
1.
2.
Evaluasi Model
Pengukuran
Convergent
Validity
Discriminant Validity
Composite
Reliability
Evaluasi Model
Struktural
R2 untuk variabel latent endogen
Estimasi koefisien
jalur
Nilai loading factordan Average
variance extracted (AVE) harus
di atas 0,50
Setiap indikator memiliki
loadingdan akar AVE lebih
tinggi terhadap konstruknya
dibandingkan dengan terhadap
konstruk yang lainnya.
Composite reliability nilai harus
di atas 0,70.
Hasil R2 sebesar 0,70
mengindikasikan bahwa model
“Baik”
Nilai estimasi untuk hubungan
jalur dalam model struktural
harus signifikan, yang dapat
diperoleh dengan prosedur
bootstrapping. (T value > 1,96)
Sumber : Chin (1995) dan Hair et al. (2006)
3.7.2.3 Tahapan Penilaian PLS
Dalam metode PLS terdapat beberapa tahapan dalam
menguji, yaitu menggunakan uji indikator (outer model)
dan uji struktur model (inner model).
3.7.2.3.1 Uji model pengukuran atau disebut juga
Outer model atau measurement model adalah
menguji hubungan antara indikator terhadap
variabel konstruknya. Pengujian ini
digunajan untuk menguji validitas dan
reliabilitas dengan kriteria: Convergent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Validity, Discriminant Validity, dan
Composite Reliability.
3.7.2.3.2 Uji struktur model (inner model).
Dalam penelitian ini hanya menggunakan
Inner model, dikarenakan data yang
digunakan hanya data sekunder. Inner model
(inner relation, stuctural model dan
substantive theory) menggambarkan
hubungan antara variabel laten berdasarkan
pada teori substantif. Inner Model atau
structural model sebenarnya merupakan uji
hipotesis, menggambarkan hubungan dan
pengaruh antar variabel laten berdasarkan
pada substantive theory. Nilai R2 adalah
antara nilai nol sampai dengan satu. Apabila
R2 bernilai nol maka nilai tersebut tidak
dapat menjelaskan variasi terhadap variabel
dependen, sedangkan apabila bernilai satu
maka variabel independen menjelaskan
seratus persen variasi terhadap variabel
dependen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
3.7.2.4 Pengujian Hipotesis
Analisa hipotesis menggunakan Partial Least Square
(PLS). PLS dipilih karena metode ini baik digunakan untuk
regresi model yang kompleks. Menguji hipotesis dapat dilihat
dari nilai t-value dan nilai probabilitas. Dalam pengujian
hipotesis menggunakan alpha (α)5%. Nilai t-value yang
digunakan adalah 1,96. sedangkan untuk p value hipotesis akan
diterima jika nilai p di bawah 0,05 (p <0,05). Kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut :
3.7.2.4.1 Pengambilan keputusan untuk hipotesis pertama
adalah :
H01:β1 (GCG) ≥ 0, GCG tidak berpengaruh terhadap
kualitas Sustainability Report
Ha1:β1 (GCG) < 0, GCG berpengaruh terhadap
kualitas Sustainability Report
Jika t value < 1,96 , dengan tingkat signifikansi α≥
0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak artinya hipotesis
tersebut ditolak dan menyatakan tidak berpengaruh.
Jika t value > 1,96 , dengan tingkat signifikansi α≤
0,05 , maka Ha diterima dan H0 ditolak artinya
hipotesis tersebut diterima dan menyatakan terdapat
pengaruh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
3.7.2.4.2 Pengambilan keputusan untuk hipotesis kedua adalah :
H02:β2 (GCG) ≥ 0, GCG tidak berpengaruh terhadap
kecukupan modal
Ha2:β2 (GCG) < 0, GCG berpengaruh terhadap
kecukupan modal
Jika t value < 1,96 , dengan tingkat signifikansi α≥
0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak artinya hipotesis
tersebut ditolak dan menyatakan tidak berpengaruh.
Jika t value > 1,96 , dengan tingkat signifikansi α≤
0,05 , maka Ha diterima dan H0 ditolak artinya
hipotesis tersebut diterima dan menyatakan terdapat
pengaruh.
3.7.2.4.3 Pengambilan keputusan untuk hipotesis ketiga adalah :
H03:β3 (GCG) ≥ 0, GCG tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas
Ha3:β3 (GCG) < 0, GCG berpengaruh terhadap
profitabilitas
Jika t value < 1,96 , dengan tingkat signifikansi α≥
0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak artinya hipotesis
tersebut ditolak dan menyatakan tidak berpengaruh.
Jika t value > 1,96 , dengan tingkat signifikansi α≤
0,05 , maka Ha diterima dan H0 ditolak artinya
hipotesis tersebut diterima dan menyatakan terdapat
pengaruh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
3.7.2.4.4 Pengambilan keputusan untuk hipotesis keempat
adalah :
H04:β4 (CAR) ≥ 0, kecukupan modal tidak
berpengaruh terhadap kualitas sustainability report
Ha4:β4 (CAR) < 0, kecukupan modal berpengaruh
terhadap kualitas sustainability report
Jika t value < 1,96 , dengan tingkat signifikansi α≥
0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak artinya hipotesis
tersebut ditolak dan menyatakan tidak berpengaruh.
Jika t value > 1,96 , dengan tingkat signifikansi α≤
0,05 , maka Ha diterima dan H0 ditolak artinya
hipotesis tersebut diterima dan menyatakan terdapat
pengaruh.
3.7.2.4.5 Pengambilan keputusan untuk hipotesis kelima
adalah:
H05:β5 (ROA) ≥ 0, profitabilitas tidak berpengaruh
terhadap kualitas sustainability report
Ha5:β5 (ROA) < 0, profitabilitas berpengaruh
terhadap kualitas sustainability report
Jika t value < 1,96 , dengan tingkat signifikansi α≥
0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak artinya hipotesis
tersebut ditolak dan menyatakan tidak berpengaruh.
Jika t value > 1,96 , dengan tingkat signifikansi α≤
0,05 , maka Ha diterima dan H0 ditolak artinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
hipotesis tersebut diterima dan menyatakan terdapat
pengaruh.
3.7.2.5 Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur akan membantu dalam melihat besarnya
koefisien secara langsung dan tidak langsung dari variabel
terikat terhadap variabel bebas, dengan memperhatikan
besarnya koefisien. Maka bisa di bandingkan besarnya
pengaruh secara langsung dan tidak langsung. Berdasarkan
nilai koefisien tersebut, akan di ketahui variabel mana yang
memberikan pengaruh terbesar dari pengaruh terkecil terhadap
variabel terikat. Menurut Haryono (2017:255), jika pengaruh
langsung lebih besar daripada pengaruh tidak langsungnya,
maka dapat disimpulkan bahwa variabel mediasi dalam
penelitian ini bukan merupakan variabelmediasi atau
intervening
Gambar 3.1 Model Path Analysis
Sumber : Output SmartPLS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Gambar di atas adalah model penelitian menggunakan PLS
yang akan penulis teliti. Dari gambar di atas, maka variabel
bebasnya adalah CGPI, variabel terikat adalah kualitas
sustainability report dan variabel intervening adalah kinerja
keuangan yang diwakilkan oleh CAR dan ROA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Sampel
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah hasil indeks CGPI
antara kurun waktu 2010-2016 yang diterbitkan oleh IICG, data laporan
keberlanjutan (sustainability report) dan laporan keuangan tahunan yang
diterbitkan oleh masing-masing perbankan di Indonesia. Pengambilan
sampel dilakukan dengan mengeliminasi laporan perbankan yang tidak
masuk dalam kriteria pemilihan sampel. Atas dasar kriteria - kriteria
tersebut, jumlah sampel yaitu 11 perbankan. Data bersifat pooling data,
sehingga didapatlah sampel 33 sampel berdasarkan tahun perusahaan
antara tahun 2010 – 2016. Hal ini dikarenakan kepesertaan dalam CGPI
masih bersifat voluntary participant dan bank yang menerbitkan laporan
keberlanjutannya masih belum adanya konsistensi dalam melaporkannya.
Tabel 4.1 menyajikan prosedur pemilihan sampel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 4.1
Prosedur Pemilihan Sample Penelitian
Keterangan Jumlah Bank
Bank Umum sekurang-kurangnya sekali mengikuti kepesertaan
CGPI dalam periode tahun 2010 -2016 22
Bank Umum sekurang-kurangnya sekali melaporkan
Sustainability Report dalam periode tahun 2010 -2016
15
Perbankan tidak masuk kriteria :
Perbankan yang mengikuti kepesertaan CGPI namun tidak
melaporkan Sustainability Report antara tahun 2010-2016
-4
Jumlah Bank berdasarkan tahun perusahaan 33
Sumber : data diolah
4.2 Deskripsi Data
Data yang digunakan dalam deskripsi ini adalah data Hasil Indeks
CGPI, data Laporan Keberlanjutan yang dimiliki oleh Bank Umum antara
tahun 2010 -2016 dan data Laporan Keuangan yang dimiliki oleh Bank
Umum antara tahun 2010-2016. Berikut akan dijelaskan mengenai
deskripsi data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
4.1.1 Hasil Indeks CGPI
Data ini didapat dari Laporan Tahunan mengenai penilaian
Corporate Governance Perception Indeks (CGPI) yang dilakukan
oleh dari The Indonesian Institute for Corporate Governance
Indonesia (IICG). Kepesertaan dalam CGPI ini masih bersifat
voluntary participant, sehingga tidak ada kewajiban setiap bank
melaporkan laporan Corporate Governance nya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Hasil Indeks CGPI didapat dengan melewati 4 tahapan
pembobotan yang dilakukan oleh IICG mulai dari self assessment,
kelengkapan dokumen, penilaian dokumen pendukung dan
observasi lapangan. Hasil Indeks CGPI yang dikeluarkan oleh IICG
ini menunjukkan bagaimana Corporate Governance dilaksanakan
oleh Bank Umum. Hasil ini disajikan dalam bentuk skor dalam
penilaian. Selama tahun penelitian, didapatlah data di bawah ini :
Tabel 4.2
Hasil Indeks CGPI
NAMA BANK TAHUN PERUSAHAAN
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Bank Negara Indonesia (BNI)
85,35 85,75 86,06 87,19 87,46 87,74 88,38
Bank Mandiri 92,36 92,88 93,3 93,32
Bank CIMB Niaga 91,88
Bank Tabungan Negara (BTN)
85,9 85,43 84,94 85,75 86,59 86,86
BPD Jabar dan Banten
82,13
Bank DKI 80,24 83,1
Bank Rakyat Indonesia
86,43 86,92 87,73 88,48
BPD Jateng 79,45
Bank Central Asia (BCA)
87,87 88,41
Bank Permata 81,6
Bank OCBC NISP 85,95 86,17 86,52 86,86
Sumber : Laporan CGPI Tahun 2010-2016
Hasil Indeks CGPI dapat dilihat bahwa ada beberapa bank
yang masuk ke dalam level sangat terpercaya dengan skor CGPI di
atas 85, yaitu : Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN, Bank BCA,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Bank CIMB, Bank BRI dan Bank OCBC NISP. Hasil ini
menunjukkan bahwa Corporate Governance telah berhasil
dilaksanakan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa para
stakeholders yang ada didalam jajaran manajemen mampu
menerapkan prinsip-prinsip Corporate Governance dengan sangat
baik. Namun, untuk beberapa bank lainnya masih memiliki nilai di
bawah 85 dan di atas 70 dapat dikatakan terpercaya, yaitu untuk
bank BPD Jabar dan Banten, BPD Jateng, Bank DKI dan Bank
Permata. Hasil ini menunjukkan bahwa beberapa bank yang berada
di level terpercaya telah menerapkan Corporate Governance dalam
internal perusahaannya, namun masih perlu banyak pengembangan
dan perbaikan agar Corporate Governance dapat menjadi dasar
bagi perusahaan tersebut dalam melakukan pengambilan keputusan
dan mengelola kegiatan operasionalnya.
4.1.2 Hasil Penilaian Kualitas Sustainability Report
Hasil ini didapat dari laporan Sustainability Report yang
diterbitkan oleh masing-masing Bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 4.3
Hasil Nilai Kualitas Sustainability Report
Sumber : Sustainability Report Perbankan Tahun 2010-2016 (data diolah)
Data di atas berdasarkan dari penilaian kualitas
Sustainability Report yang dilakukan oleh peneliti. Penilaian
tersebut dilakukan dengan menilai masing-masing indikator dari
setiap laporan yang diterbitkan oleh bank. Penilaian tersebut juga
mengacu dari standart GRI G3.1 dan GRI G4. Skor di atas adalah
skor yang didapat dari setiap penilaian masing-masing
Sustainability Report yang diterbitkan oleh bank. Berdasarkan
hasil penilaian dari kualitas Sustainability Report menunjukkan
bahwa Sustainability Report masih belum dijalankan secara
sepenuhnya oleh bank. Skor yang didapat menunjukkan nilai dari
NAMA BANK TAHUN PERUSAHAAN
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Bank Negara
Indonesia (BNI) 49,56 43,66 58,8 32,42 38,79 38,48 32,12
Bank Mandiri 40 49,09 53,64 61,21
Bank CIMB Niaga 48,94
Bank Tabungan Negara
(BTN)
27 31 46 35,76 41,52 48,79
BPD Jabar dan
Banten
47,56
Bank DKI 53,5 75
Bank Rakyat
Indonesia
63,03 57,27 47,88 32,12
BPD Jateng 53,52
Bank Central Asia
(BCA)
27,27 40,3
Bank Permata 35,15
Bank OCBC NISP 70,41 71,13 36,06 30,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
setiap Sustainability Report Bank, dimana Sustainability Report
sudah dijalankan namun belum secara maksimal. Penyebab
Sustainability Report belum dijalankan secara sepenuhnya,
dikarenakan Sustainability Report masih bersifat himbauan, belum
menjadi sebuah aturan resmi baik dari OJK maupun BI.
4.1.3 Hasil Nilai CAR dan ROA
Data nilai CAR dan ROA Bank tersebut di ambil dari
masing- masing Laporan Tahunan Bank antara tahun 2010-2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.4
Nilai CAR dan ROA
Nama Bank TAHUN PERUSAHAAN
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
CAR ROA CAR ROA CAR ROA CAR ROA CAR ROA CAR ROA CAR ROA
MANDIRI 14,7 3,4 17,2 3,4 15,48 3,55 14,93 3,66 16,6 3,57 18,5 3,15 21,36 1,95
BNI 18,63 2,49 17,63 2,94 16,7 2,9 15,1 3,4 16,2 3,5 19,5 2,6 19,4 2,7
BRI 13,91 4,64 14,99 4,93 16,95 5,15 16,99 5,03 18,31 4,73 20,59 4,19 22,91 3,84
BTN 16,74 2,05 15,03 2,03 17,69 1,94 15,62 1,79 14,64 1,12 16,97 1,61 20,34 1,76
CIMB 13,47 2,75 13,16 2,85 15,16 3,18 15,36 2,76 15,58 1,33 16,28 0,47 17,96 1,09
BJB 22,85 3,15 18,36 2,65 18,11 2,46 16,51 2,61 16,08 1,92 16,21 2,04 18,43 2,22
PERMATA 14,05 1,98 14,07 1,66 15,86 1,7 14,28 1,55 13,6 1,2 15 0,2 15,6 -4,9
BANK
JATE
NG
17,23 2,83 15,02 2,67 14,83 2,73 15,45 3,01 14,34 2,84 14,87 2,6 20,25 2,6
BCA 13,5 3,5 12,7 3,8 14,2 3,6 15,7 3,8 16,9 3,9 18,7 3,8 21,9 4
OCBC 17,63 1,29 13,75 1,91 16,49 1,79 19,8 1,81 18,74 1,79 17,32 1,68 18,28 1,85
DKI 8,34 2,14 9,57 2,32 12,3 2,32 14,21 3,15 17,96 2,1 24,53 0,89 29,79 2,29
Sumber : Annual Report Perbankan Tahun 2010-2016 (Data diolah)
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI No.6/
23/DPNP Jakarta, 31 Mei 2004) menyatakan bahwa batas nilai aman
untuk CAR adalah 8% dan ROA adalah 0,5 % sampai dengan 1,25
%. Dari deskripsi data di atas untuk nilai CAR semua bank melebihi
8% sehingga bank tersebut secara kecukupan modal dengan resiko
pasar, kredit dan operasional telah melebihi batas aman. Namun
berbeda dengan nila ROA yang masih mengalami kenaikan dan
penurunan. Hal ini diduga karena adanya pasang surut yang terjadi
dalam bisnis perbankan dalam kurun waktu penelitian. Penurunan
tersebut disinyalir karena adanya penurunan jumlah nasabah baik
yang menabung ataupun yang mengajukan kredit yang dapat
mempengaruhi profitabilitas yang dihasilkan oleh bank.
4.3 Analisis Data
Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak
33 sampel bank berdasarkan tahun perusahaan. Data yang dianalisis dalam
penelitian ini terdiri dari variabel independen CGPI, variabel dependen
Kualitas Sustainability Report, dan variabel intervening Kinerja Keuangan,
Berikut akan dijelaskan analisis statistik deskriptif yaitu menjelaskan
deskripsi data dari seluruh variabel yang akan dimasukkan dalam model
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
4.3.1 Hasil Olah Data Perbankan Mengikuti Kepesertaan CGPI dan
melaporkan Sustainability Report.
Tabel 4.5 menunjukkan data dari perbankan yang
mengikuti kepesertaan CGPI dan melaporkan Sustainability
Report.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.5
Hasil Olah Data Perbankan mengikuti CGPI dan melaporkan
Sustainability Report
NAMA BANK
Hasil
CGPI
Hasil
Kuali
tas
SR
Hasil
CGPI
Hasil
Kuali
tas
SR
Hasil
CGPI
Hasil
Kuali
tas
SR
Hasil
CGPI
Hasil
Kuali
tas
SR
Hasil
CGPI
Hasil
Kualit
as SR
Hasil
CGPI
Hasil
Kualit
as SR
Hasil
CGPI
Hasil
Kualitas
SR
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Bank Negara
Indonesia (BNI) 85,35 49,56 85,75 43,66 86,06 58,8 87,19 32,42 87,46 38,79 87,74 38,48 88,38 32,12
Bank Mandiri 92,36 40 92,88 49,09 93,3 53,64 93,32 61,21
Bank CIMB Niaga 91,88 48,94
Bank Tabungan
Negara (BTN)
85,9 27 85,43 31 84,94 46 85,75 35,76 86,59 41,52 86,86 48,79
BPD Jabar dan
Banten
82,13 47,56
Bank DKI 80,24 53,5 83,1 75
Bank Rakyat
Indonesia
86,43 63,03 86,92 57,27 87,73 47,88 88,48 32,12
BPD Jateng 79,45 53,52
Bank Central Asia
(BCA)
87,87 27,27 88,41 40,3
Bank Permata 81,6 35,15
Bank OCBC NISP 85,95 70,41 86,17 71,13 86,52 36,06 86,86 30,3
Sumbet : Laporan CGPI dan Sustainability Report Tahun 2010-2016 (data diolah)
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Data di atas sekurang-kurangnya sekali dalam periode
tahun 2010-2016 perbankan tersebut mengikuti CGPI dan
melaporkan Sustainability Report. Sedangkan yang mengikuti
CGPI namun tidak melaporkan Sustainability Report akan
dilakukan eliminasi, begitu juga sebaliknya.
4.3.2 Statistika Deskriptif
Tabel 4.6 menyajikan statistik deskriptif untuk variabel-
variabel dalam model penelitian ini. Data yang digunakan
adalah data Bank Umum yang memiliki skor CGPI dan
memiliki Skor Sustainability Report, sehingga total sampel
berjumlah 33 bank berdasarkan tahun perusahaan.
Tabel 4.6
Hasil Statistika Deskriptif
Statistika
Deskriptif
CGPI Kualitas
SR
CAR ROA
Mean 86,88 45,98 17,63 2,55
Median 86,86 46 17,32 2,32
Std. Deviation 3,31 12,96 3,29 1,05
Variance 10,98 167,92 10,83 1,09
Range 14,76 48 20,22 4,83
Minimum 78,55 27 9,57 0,20
Maximum 93,31 75 29,79 5,03
Sumber : Output SPSS 20 (data diolah)
Corporate Governance Perception Index adalah
salah satu cara yang dilakukan oleh IICG dalam menilai
penerapan Corporate Governance yang terjadi di dalam
perusahaan di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Penilaian ini masih bersifat voluntary participant yang artinya
belum ada kewajiban dalam mengikuti CGPI dan IICG sendiri
adalah salah satu lembaga penilai independent. Berdasarkan
hasil pengujian statistika deksriptif dapat diketahui dari sampel
bank yang ada antara tahun 2010-2016 mempunyai skor CGPI
terendah adalah 78,55 dan skor tertinggi adalah 93,31 dengan
standar deviasi adalah 3,31. Adapun nilai rata-ratanya adalah
86,88. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata bank telah
menerapkan Good Corporate Governance sebagai panduan dan
sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.
Sustainability Report adalah salah satu laporan yang
penting berkaitan dengan keberlanjutan yang dilakukan oleh
bank. Sustainability Report menitik beratkan pada
pengungkapan tentang 3P (profit, planet, people) yang sudah
mulai diterapkan dalam perusahaan. Penilaian kualitas
sustainability report dalam penelitian ini adalah dengan menilai
setiap indikator yang diungkapkan dalam sustainability report.
Hasil pengujian statistika deksriptif dapat diketahui bahwa skor
kualitas sustainability report terendah adalah 27 dan skor
tertinggi adalah 75 dengan standart deviasi adalah 12,96.
Adapun nilai rata-ratanya adalah 45,98. Hal ini menunjukkan
bahwa rata-rata bank belum sepenuhnya melaporkan
sustainability report. Pelaporan Laporan Keberlanjutan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Indonesia sendiri juga belum diatur secara resmi oleh
pemerintah.
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah salah satu proksi
Kinerja Keuangan yang digunakan dalam penelitian ini. CAR
sendiri adalah ratio yang digunakan untuk mengukur kecukupan
modal yang dimiliki oleh perbankan tersebut. Hasilnya
menunjukkan CAR terendah adalah 9,57 dan tertinggi adalah
29,79 dengan standar deviasi adalah 3,29. Adapun nilai rata-
ratanya adalah 17,63. Hal ini menunjukkan bahwa bank tersebut
secara kecukupan modal dapat dikatakan cukup untuk
menghadapi resiko pasar, penyaluran kredit dan operasional
telah berada di batas aman, karena ketentuan yang ditetapkan
oleh BI, untuk ratio CAR minimal 8%.
Return on Asset (ROA) adalah salah satu ratio dalam
kinerja keuangan yang digunakan untuk mengukur profitabiitas.
Niilai ROA terendah adalah 0.20 dan tertinggi adalah 5,03
dengan standart deviasi adalah 1,05. Nilai rata-ratanya adalah
2,55. Hal ini menunjukkan bahwa masih terjadi pasang surut
dalam mendapatkan profitabilitas. Naik turunnya ROA diduga
karena jumah nasabah baik yang menabung dan mengajukan
kredit masih rendah dan adanya juga kredit macet yang terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
4.3.3 Uji Inner Model
Penelitian ini menggunakan data sekunder, sehingga yang
digunakan adalah pengujian Inner Model. Pengujian inner modelatau
model struktural dilakukan untuk mengetahui hubungan antar
konstruk dalam hipotesis. Model struktural dievaluasi dengan
menggunakan R- square untuk konstruk dependen, uji-t, dan
signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural.
Tabel 4.7
Nilai R-square
Variabel R-square
CAR 0,41
Kualitas SR 0,26
ROA 0,09
Sumber : Ouput SmartPLS (data di olah)
Langkah penilaian model dengan PLS dimulai dengan
melihat R-square untuk setiap variabel dependen yang
interpretasinya sama dengan interpretasi pada regresi. Perubahan
nilai R-square dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel
laten independen tertentu terhadap variabel laten dependen dan
apakah mempunyai pengaruh substantif. Berdasarkan output di
atas menunjukan bahwa nilai R-square CAR sebesar 0,41,
Kualitas SR sebesar 0,26 dan ROA sebesar 0,09. Hal ini memiliki
arti bahwa variabilitas konstruk CAR, Kualitas SR dan ROA
dapat dijelaskan oleh variabilitas konstruk CGPI sebesar 41,4 %
untuk CAR, 26,4 % untuk Kualitas SR dan sebesar 9,1% untuk
ROA. Semakin besar angka R-square menunjukan semakin besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
variabel independen tersebut dapat menjelaskan variabel
dependen sehingga semakin baik persamaan strukturalnya.
Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang
tidak masuk dalam model.
4.3.4 Pengujian Hipotesis
Tahap pengujian hipotesis akan menganalisis apakah ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen. Pengujian hipotesis yang diajukan dilakukan
dengan melihat path coefficients yang menunjukkan koefisien
parameter dan nilai signifikansi t-statistik. Signifikansi parameter
yang diestimasi dapat memberikan informasi mengenai hubungan
antar variabel-variabel penelitian. Batas untuk menolak dan
menerima hipotesis yang diajukan yaitu menggunakan
probabilitas 0,05 dan t-table adalah 1,96. Tabel di bawah ini
menyajikan output estimasi untuk pengujian model struktural :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 4.8
Hasil Path Coeficients
Hipotesis
Path
Coefici
ents
(β)
Std.
Errors
T -
Values
P-
Values
Keterang
an
CGPI =>
KUALITAS SR
(H1)
-0.215
0,176
1,224
0,221
Tidak
Signifikan
CGPI => CAR (H2)
0,644
0,192
3,347
0,001
Signifikan
CGPI => ROA (H3)
0,302
0,133
2,275
0,023
Signifikan
CAR=> KUALITAS
SR (H4)
0,307
0,243
1,267
0,206
Tidak
Signifikan
ROA =>
KUALITAS SR
(H5)
0,233
0,255
1,289
0,198
Tidak
Signifikan
Sumber : Output SmartPLS (data diolah)
Berdasarkan hasil path coefficient di atas, maka dapatlah
diambil keputusan mengenai hipotesis di bawah ini :
4.3.4.1 Pengaruh GCG terhadap kualitas Sustainability Report.
Hasil Path Coefficient didapat nilai t-hitung 1,224 lebih
kecil dari t-tabel 1,96, dan nilai p-value 0,221 lebih besar
dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa H0 diterima dan
H1 ditolak, degan kata lain bahwa GCG tidak
berpengaruh terhadap Kualitas Sustainability Report.
4.3.4.2 Pengaruh GCG terhadap kecukupan modal.
Hasil dari hipotesis ini dapat dilihat pada Path Coefficient
yang didapat bahwa nilai t-hitung 3,347 lebih besar dari
t-tabel 1,96, dan nilai p-value 0,001 lebih kecil dari 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Hasil ini menunjukkan bahwa H2 diterima dan H0
ditolak, yang berarti GCG berpengaruh terhadap
kecukupan modal.
4.3.4.3 Pengaruh GCG terhadap profitabilitas
Hasil dari hipotesis ini dapat dilihat pada Path Coefficient
yang didapat bahwa nilai t-hitung 2,275 lebih besar dari
t-tabel 1,96, dan nilai p-value 0,023 lebih kecil dari 0,05.
Hasil ini menunjukkan bahwa H3 diterima dan H0
ditolak, yang berarti GCG berpengaruh ada terhadap
profitabilitas (ROA).
4.3.4.4 Pengaruh Kecukupan modal terhadap kualitas
Sustainability Report
Hasil dari hipotesis ini dapat dilihat pada Path Coefficient
yang didapat bahwa nilai t-hitung 1,267 lebih kecil dari t-
tabel 1,96, dan nilai p-value 0,206 lebih besar dari 0,05.
Hasil ini menunjukkan bahwa H0 diterima dan H4
ditolak yang berarti bahwa kecukupan modal (CAR)
tidak berpengaruh terhadap kualitas Sustainability
Report.
4.3.4.5 Pengaruh profitabilitas terhadap kualitas Sustainability
Report Hasil dari hipotesis ini dapat dilihat pada Path
Coefficient yang didapat bahwa nilai t-hitung 1,289 lebih
kecil dari t-tabel 1,96, dan nilai p-value 0,198 lebih besar
dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa H0 diterima
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
H5 ditolak, yang berarti bahwa profitabilitas tidak
berpegaruh terhadap kualitas sustainability report.
4.3.5 Path Analysis
Analisis ini untuk mengetahui besarnya koefisien pengaruh
langsung, tidak langsung, dan pengaruh total, sehingga dapat
diketahui apakah variabel intervening dapat memberikan
pengaruh variabel independen terhadap dependen atau tidak. Jika
pengaruh langsung lebih besar daripada pengaruh tidak
langsungnya, maka dapat disimpulkan bahwa variabel mediasi
dalam penelitian ini bukan merupakan variabel mediasi atau
intervening (Haryono, 2017 : 255)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 4.9
Hasil Total Effect dan Indirect
Effect
TOTAL EFFECT
Hipotesis
Effect
Coeficient
(β)
Std.
Error
T-
Values
P-
Values
Keterangan
CGPI =>
KUALITAS SR (H1)
-0.215
0,176
1,224
0,221 Tidak
Signifikan
CGPI => CAR (H2)
0,644 0,192 3,347 0,001 Signifikan
CGPI => ROA (H3)
0,302 0,133 2,275 0,023 Signifikan
CAR =>
KUALITAS
SR (H4)
0,307
0,243
1,267
0,206
Tidak
Signifikan
ROA =>
KUALITAS
SR (H5)
0,233
0,255
1,289
0,198
Tidak
Signifikan
TOTAL INDIRECT EFFECT
CGPI =>
KUALITAS
SR
0,129
0,101
1,273
0,203
Tidak
Berpengaruh,
Sumber : Output SmartPLS (data diolah)
Tabel di atas menunjukkan bahwa Total Effect CGPI
terhadap kualitas sustainability report lebih kecil -0,215 (kolom
effect eoeficient) daripada Total Indirect Effect yaitu sebesat 0,129
(kolom effect eoeficient). Hal ini menunjukkan bahwa CGPI
memang tidak berpengaruh langsung terhadap kualitas
sustainability report. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel kinerja keuangan tidak dapat menjadi mediasi dalam
menjelaskan pengaruh tidak langsung antara CGPI terhadap
kualitas sustainability report dikarenakan hasil dari kecukupan
modal yaitu nilai t-hitung 1,267 lebih kecil dari t-tabel 1,96, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
nilai p-value 0,206 lebih besar dari 0,05. Hasil ini
menunjukkan bahwa kecukupan modal tidak dapat
menjadi variabel intervening antara CGPI terhadap
kualitas sustainability report. Hasil ini juga berlaku untuk
profitabilitas, karena yaitu nilai t-hitung 1,289 lebih kecil
dari t-tabel 0,196, dan nilai p-value 0,198 lebih besar dari
0,05.
Berdasarkan pengujian path analysis, maka dapat
dilihat hubungan antara variabel dibawah ini.
Keterangan :
: Berpengaruh
: Tidak Berpengaruh
Gambar 4.1Hasil Diagram Path Analysis
Sumber : Output SmartPLS (data diolah)
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Berdasarkan gambar di atas, maka dapat menunjukkan
bahwa CGPI dengan kualitas sustainability report tidak memiliki
pengaruh secara langsung, sehingga membutuhkan variabel
mediasi. Hasil dari penelitian ini, menunjukkan bahwa kinerja
keuangan yang di proksikan dengan kecukupan modal dan
profitabilitas tidak memiliki hubungan yang signifikan sebagai
variabel intervening. Hal ini menunjukkan bahwa path analysis ini
tidak terjadi, kecukupan modal dan profitabilitas tidak dapat
menjadi mediasi dalam menghubungkan antara CGPI dengan
kualitas sustainability report.
4.4 Pembahasan
Pada sub bab sebelumnya telah dilakukan analisis model
penelitian dan pengujian hipotesis penelitian, maka pada bagian ini akan
dijelaskan mengenai masing-masing hubungan antar variabel yang
terdapat dalam model penelitian.
4.4.1 Good Corporate Governance tidak berpengaruh terhadap
kualitas Sustainability Report pada Bank Umum
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dimana nilai t-hitung
1,224 lebih kecil dari t-tabel 1,96, dan nilai p-value 0,221 lebih
besar dari 0,05 menunjukkan bahwa GCG tidak ada pengaruh
terhadap kualitas sustainability report. Penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Jati, dkk (2017) yang
mengatakan bahwa GCG tidak berpengaruh terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
sustainability report. Hal ini disebabkan pembahasan yang
dilakukan oleh para dewan komisaris lebih dititikberatkan pada
kinerja perusahaan dan keuangan yang pengungkapannya
bersifat wajib serta pembahasan mengenai pengungkapan
sustainability report tidak diutamakan. Penyebab lain adalah
kepesertaan dari CGPI masih bersifat voluntary participant yang
membuat tidak banyak bank yang mengikuti CGPI, dikarenakan
tidak ada kewajiban setiap bank untuk mengikuti CGPI tersebut.
Kecenderungan peserta CGPI adalah bank yang sudah baik dan
berada di level terpercaya atau sangat terpercaya. Terbukti
kesepesertaan CGPI didominasi oleh bank BUMN/BUMD dan
bank swasta yang terpercaya. GCG tidak berpengaruh terhadap
kualitas sustainability report dikarenakan sustainability report
yang berlaku di Indonesia, masih bersifat sukarela, sehingga
belum diterapkan secara maksimal. Pernyataan ini sesuai dengan
yang diungkapkan OJK berkaitan dengan keuangan
berkelanjutan. Aturan mengenai sustainability report sendiri
baru dibuat oleh OJK pada tahun 2017 yaitu : Peraturan OJK
Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan
Berkelanjutan, bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan
Perusahaan Publik. Hal ini membukttikan bahwa sekalipun GCG
sebuah bank tersebut terpercaya atau sangat terpercaya belum
menjadi jaminan bahwa sustainability report yang dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
berkualitas. Selain karena bersifat sukarela dalam pelaporan
laporan keberlanjutan, GCG sendiri juga sudah dirasa cukup
sebagai indikator tansparansi dan akuntabilitas, sehingga tidka
memerlukan laporan keberlanjutan. Peneliti juga menduga
bahwa Bank masih berfokus pada kinerja keuangan saja dan
sustainability report hanya sebatas pelaporan saja. Penelitian ini
tidak mendukung teori stakeholder yang menunjukkan bahwa
fungsi stakeholder belum memiliki power yang kuat dalam
mendorong bank melakukan pelaporan sustainability report.
Disamping itu sustainability report masih menjadi hal
yang asing bagi sebagian bank dan belum menjadikannya
sebagai salah satu laporan yang wajib dibuat dan dilaporkan
sebagai bentuk komitmen dalam mengembangkan sustainability
development. Selain itu pula, masih banyak perbankan yang
belum mampu membedakan mengenai pelaporan CSR dengan
sustainability report. Argumentasi ini diperkuat dengan adanya
pernyataan dari beberapa manager perbankan dalam sesi
wawancara, yaitu Bank Mandiri, BNI dan CIMB yang ketiganya
mengatakan bahwa CSR sudah cukup lengkap didalam
menjabarkan mengenai kinerja lingkungan dan sosial serta CSR
sudah menjadi agenda perbankan setiap tahunnya. Akan tetapi
sustainability report masih belum adanya peraturan dan sanksi
yang mengikat, sehingga sustainability report memang belum
menjadi sebuah kewajiban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
4.4.2 Good Corporate Governance berpengaruh terhadap
kecukupan modal pada Bank Umum
Berdasarkan penelitian di atas, nilai t-hitung 3,347 lebih
besar dari t-tabel 1,96, dan nilai p-value 0,001 lebih kecil dari
0,05 menunjukkan bahwa GCG berpengaruh positif terhadap
variabel keuangan yang diproksikan dengan kecukupan modal
(CAR). Penelitian ini mendukung penelitian dari Tobing, et al.
(2013) dan pernyataan dari FCGI 2006 yang mengungkapkan
bahwa bahwa penerapan GCG yang baik akan meningkatkan
modal untuk bank tersebut. Hal ini dikarenakan para investor
dan masyarakat merespon positif terhadap penerapan GCG pada
bank yang dikelola dengan baik dan menumbuhkan kepercayaan
terhadap bank untuk menanamkan modal berupa pemberian dana
dalam bentuk uang ataupun simpanan. Ketika sebuah bank
memiliki GCG yang baik, maka akan berdampak pada CAR
yang baik pula. Semakin tinggi CAR maka semakin baik
kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap
kredit atau aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi
maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Jika
modal yang dimiliki oleh perbankan tersebut tercukupi maka
dapat dikatakan perbankan tersebut dapat mengurangi kerugian
yang mungkin terjadi. Hal ini akan berdampak pada keyakinan
para investor dan masyarakat dalam penyaluran modal tersebut.
Ketika sebuah bank memiliki nilai CGPI yang berada di level
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
terpercaya atau sangat terpercaya, maka akan menambah
corporate value dari bank itu sendiri dan meyakinkan para
investor dan masyarakat bahwa para manajer dalam bank
tersebut memiliki etos kerja yang baik demi keberlangsungan
perusahaan dan dalam setiap pengambilan keputusan
dilaksanakan dengan baik mulai dari direksi sampai pada
manajer bidang. Adanya Good Corporate Governance yang baik
akan mampu menarik para investor dan masyakarat untuk
menanamkam modalnya atau simpanannya, sehingga akan
berpengaruh juga terhadap kecukupan modal yang dimiliki oleh
bank.
4.4.3 Good Corporate Governance berpengaruh terhadap
profitabilitas pada Bank Umum
Berdasarkan penelitian di atas, nilai t-hitung 2,275 lebih
besar dari t-tabel 1,96, dan nilai p-value 0,023 lebih kecil dari
0,05 menunjukkan bahwa GCG berpengaruh positif terhadap
variabel keuangan yang di proksikan dengan profitabilitas
(ROA). Penelitian ini juga mendukung pernyataan dari
Wahyudin dan Solikhah (2017) dan penelitian dari Permatasari
dan Gayatri (2006), dimana jika sebuah perbankan menerapkan
GCG yang baik maka akan mendorong manajemen untuk
bekerja secara maksimal untuk meningkatkan profitabilitas.
Dalam hal ini menunjukkan bahwa CGPI dapat memberikan
fungsinya dalam melihat seberapa efektif perbankan dalam
menggunakan asetnya dalam menghasilkan profit. GCG yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
baik akan mendorong para manajer untuk bekerja secara
maksimal dalam meningkatkan laba dan memberikan keyakinan
bagi para investor bahwa bank tersebut dapat mengelola modal
dan labanya dengan baik dan dapat memberikan keuntungan
pada para investor maupun nasabahnya.
4.4.4 Kecukupan modal tidak berpengaruh terhadap kualitas
sustainability report pada Bank Umum
Berdasarkan penelitian di atas, nilai t-hitung 1,267 lebih
kecil dari t-tabel 1,96, dan nilai p-value 0,206 lebih besar dari
0,05 menunjukkan bahwa kecukupan modal (CAR) tidak
berpengaruh positif terhadap kualitas sustainability report.
Penelitian ini tidak mendukung hasil temuan dari
Kurniawansyah dan Mutmainah (2013) yang menyatakan bahwa
kecukupan modal berpengaruh terhadap kegiatan CSR. Dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas sustainability report
tidak dipengaruhi dari kecukupan modal. Kecukupan modal
yang dimiliki oleh bank tidak memiliki manfaat langsung
terhadap sustainability report. Sekalipun nilai CAR yang tinggi
tidak akan berperngaruh terhadap kualitas sustainability reprt.
Kecukupan modal yang dimiliki oleh bank digunakan untuk
menunjang aset yang mengandung atau menghasilkan risiko,
seperti penyaluran kredit kepada nasabah. Kecukupan modal
sendiri digunakan oleh bank untuk menyediakan dana dalam
menjalankan kegiatan operasional dan pengembangan usaha. Hal
ini menunjukkan bahwa kecukupan modal yang dimiliki oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
bank sepenuhnya untuk kegiatan operasional bank bukan untuk
sustainability report. Peneliti juga menduga bahwa para investor
dan nasabah kurang memperhatikan mengenai sustainability
report ketika mengambil keputusan untuk memberikan modal
atau menyimpan dananya. Para investor dan nasabah lebih
menitikberatkan pada kinerja keuangan bank tersebut. Keduanya
hanya melihat kemampuan bank dalam memperoleh laba,
kemudahan dalam penyaluran kredit dan kemampuan bank
dalam mengatasi resiko, yaitu kredit macet.
4.4.5 Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kualitas
sustainability report pada Bank Umum
Berdasarkan penelitian di atas, nilai t-hitung 1,289 lebih
kecil dari t-tabel 1,96, dan nilai p-value 0,198 lebih besar dari
0,05 menunjukkan bahwa profitabilitas (ROA) tidak
berpengaruh positif terhadap kualitas sustainability report.
Penelitian ini juga tidak mendukung penelitian dari Umi, dkk.
(2016) dan Mega, dkk. (2013) menunjukkan hasil bahwa ROA
memiliki pengaruh yang langsung terhadap pengungkapan
sustainability reporting. Dalam penelitian ini profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap kualitas dari sustainability report. Hal ini
menunjukkan bahwa profitabilitas tidak memberikan pengaruh
terhadap kualitas sustainability report dikarenakan tidak adanya
manfaat secara langsung keuntungan dalam bentuk profitabilitas
yang lebih didapat ketika bank mengungkapkan sustainability
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
report. Ketika profitabilitas yang didapat tinggi maka bank akan
cenderung untuk meningkatkan pendanaan kegiatan operasional,
pembagian dividen kepada para shareholders dan
pengembangan asset yang berguna untuk meningkatkan kinerja.
Kegiatan yang bersifat sosial dilaksanakan tersendiri dan sudah
menjadi program, sehingga profitabilitas tidak mempengaruhi
sustainability report. Para investor dan nasabah tidak
mempedulikan mengenai sustainability report. Keduanya lebih
melihat bank dari sisi kinerja keuangannya terlebih adalah bank
tersebut dapat menghasilkan profit yang tinggi daripada
membuat sustainability report. Jadi sekalipun profitabilitas yang
didapat bank tersebut tinggi, tidak akan berpengaruh terhadap
kualitas sustainability report.
4.4.6 Kinerja keuangan tidak memediasi pengaruh Good
Corporate Governance terhadap kualitas sustainability report
pada Bank Umum
Berdasarkan penelitian di atas hasil variabel kinerja
keuangan tidak dapat menjadi mediasi dalam menjelaskan
pengaruh tidak langsung antara CGPI dengan kualitas
sustainability report dikarenakan hasil dari kecukupan modal
yaitu nilai t-hitung 1,267 lebih kecil dari t-tabel 1,96, dan nilai p-
value 0,206 lebih besar dari 0,05. Hasil ini juga berlaku untuk
profitabilitas, karena yaitu nilai t-hitung 1,289 lebih kecil dari t-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
tabel 0,196, dan nilai p-value 0,198 lebih besar dari 0,05.
Dalam penelitian ini membuktikan bahwa kinerja
keuangan tidak dapat menjadi mediasi untuk menjelaskan
hubungan antara GCG dengan kualitas sustainability report.
Kinerja keuangan tidak dapat menjadi variabel mediasi,
dikarenakan profitabilitas dan kecukupan modal tidak memiliki
manfaat langsung dalam kualitas sustainability report. Ketika
bank mendapatkan modal dari para shareholders, maka akan
dialokasikan untuk penambahan dana dalam rangka peningkatan
kegiatan operasional perbankan atau melakukan ekspansi. Begitu
juga ketika bank mendapatkan keuntungan atau profit, maka
keuntungan tersebut akan dibagikan kepada para shareholders.
Kegiatan yang berhubungan sustainability development sudah
menjadi program dan tidak terpengaruh dari modal dan
profitabilitas.
Penyebab tidak ada satupun variabel yang mempengaruhi
kualitas sustainability report, dikarenakan pelaporan
sustainability report hanya sebatas pelaporan. Tidak adanya
aturan yang jelas dan mengikat baik dari OJK, BI ataupun
pemerintah yang mengatur mengenai sustainability report dan
sanksinya bila tidak melaporkan. Kecenderungan bank yang
melaporkan sustainability report adalah perbankan
BUMN/BUMD dan perbankan swasta nasional yang sudah baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
dan terpercaya.
Namun, bila kita lihat lebih dalam lagi, kualitas dari
sustainability report ini masih memiliki nilai yang rendah,
dikarenakan aspek lingkungan hampir sebagian besar tidak
dilaporkan oleh perbankan. Perbankan masih tetap berfokus pada
kegiatan-kegiatan sosial dan ekonomi saja. Secara keseluruhan
indikator dari GRI G3.1 dan G4 belum diterapkan seluruhnya,
Masih banyak indikator yang tidak dipenuhi dan hanya sebatas
dilaporkan saja. Adanya assurance statement dari para assessor
juga dapat menjadi salah satu faktor pendorog dalam pelaporan
Sustainability Report. Dallam penelitian analisis konten yang
dilakukan oleh penulis, hanya ada 4 bank yang telah memiliki
assurance statement , yaitu : BRI, CIMB Niaga, BJB dan BTN.
Namun, ketika dicermati lebih dalam, assurance statement
tersebut tidak sesuai dengan isi yang dilaporkan oleh perbankan,
masih banyak indikator yang tidak dilaporkan oleh perbankan
dalam Sustainability Report. Sustainability Report yang terjadi
saat ini hanya sebatas pelaporan saja, dan masih bersifat
himbauan. Belum adanya regulasi yang mengatur mengenai
Sustainability Report. Keterbatasan inilah yang membuat
kualitas Sustainability Report masih sangat rendah dan perlu
adanya peningkatan yang lebih mendalam. Selain itu juga para
investor dan nasabah akan lebih percaya pada bank yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
memiliki kinerja keuangan yang baik, dimana kinerja keuangan
yang baik menunjukkan bahwa perbankan tersebut terpercaya
dan juga mereka kurang memperhatikan sustainability report
yang dibuat oleh perbankan. Jadi sampai pada saat ini kinerja
keuangan masih menjadi faktor utama bagi para investor dan
nasabah dalam membuat keputusan untuk menyalurkan modal
atu menyimpan dananya. Sustainability Report masih belum
diperhatikan, sekalipun sudah menjadi sebuah pelaporan yang
wajib bagi semua industri, termasuk perbankan. Selain itu juga
pemahaman akan sustainability report juga masih kurang,
dikarenakan masih banyak yang beranggapan bahwa CSR dan
sustainability report merupakan laporan yang sama.
Argumentasi ini didasarkan pada hasil wawancara dengan
manager terkait di tiga bank sampel, yaitu Bank Mandiri, BNI da
CIMB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Good Corporate
Governance terhadap kualitas Sustainability Report dengan
mempertimbangkan kinerja keuangan sebagai variabel intervening pada
bank konvensional pada tahun 2010-2016.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka
dapat ditarik kesimpulan, yaitu :
5.1.1 GCG tidak ada pengaruh terhadap kualitas Sustainability Report.
Hal ini disebabkan pembahasan yang dilakukan oleh para dewan
komisaris lebih dititik beratkan pada kinerja perusahaan dan
keuangan yang pengungkapannya bersifat wajib serta
pembahasan mengenai pengungkapan sustainability report tidak
diutamakan. Penyebab lain adalah kepesertaan dari CGPI masih
bersifat voluntary participant yang membuat tidak banyak bank
yang mengikuti CGPI, hal ini dikarenakan tidak ada kewajiban
setiap bank untuk mengikuti CGPI tersebut. GCG tidak
berpengaruh terhadap kualitas sustainability report dikarenakan
sustainability report yang berlaku di Indonesia, masih belum
diterapkan secara maksimal, sehingga masih banyak bank yang
melaporkan sustainability report masih secara sukarela dan
belum adanya konsistensi dalam melaporkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
5.1.2 GCG berpengaruh positif terhadap variabel keuangan yang
diproksikan dengan kecukupan modal (CAR). Hal ini
dikarenakan para investor merespon positif terhadap penerapan
GCG pada bank yang dikelola dengan baik dan menumbuhkan
kepercayaan investor terhadap bank untuk menanamkan modal
berupa pemberian dana dalam bentuk uang ataupun membeli
saham. Adanya Good Corporate Governance yang baik akan
mampu menarik para investor untuk menanamkam modalnya
dan hal ini akan berpengaruh juga terhadap kecukupan modal
yang dimiliki oleh bank.
5.1.3 GCG berpengaruh positif terhadap variabel keuangan yang
diprosikan dengan profitabilitas (ROA). Dalam hal ini
menunjukkan bahwa CGPI dapat memberikan fungsinya dalam
melihat seberapa efektif perbankan dalam menggunakan asetnya
dalam menghasilkan profit. GCG yang baik akan mendorong
para manajer untuk bekerja secara maksimal dalam
meningkatkan laba dan memberikan keyakinan bagi para
investor bahwa bank tersebut dapat mengelola modal dan
labanya dengan baik dan dapat memberikan keuntungan pada
para investor dan nasabahnya
5.1.4 Kecukupan modal (CAR) tidak berpengaruh positif terhadap
kualitas sustainability report. Kecukupan modal yang dimiliki
oleh bank tidak memiliki manfaat terhadap sustainability report.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Kecukupan modal sendiri digunakan oleh bank untuk
menyediakan dana dalam menjalankan kegiatan operasional dan
pengembangan usaha. Hal ini menunjukkan bahwa kecukupan
modal yang dimiliki oleh bank sepenuhnya untuk kegiatan
operasional bank bukan untuk sustainability report.
5.1.5 Profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh terhadap kualitas
sustainability report. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas
tidak memberikan pengaruh terhadap kualitas sustainability
report dikarenakan tidak adanya manfaat secara langsung
keuntungan dalam bentuk profitabilitas yang lebih didapat ketika
bank mengungkapkan sustainability report. Ketika profitabilitas
yang didapat tinggi maka bank akan cenderung untuk
meningkatkan pendanaan kegiatan operasional, pembagian
dividen kepada para shareholders dan pengembangan asset yang
berguna untuk meningkatkan kinerja.
5.1.6 Kinerja keuangan tidak dapat menjadi mediasi untuk
menjelaskan hubungan antara GCG dengan kualitas
sustainability report. Kinerja keuangan tidak dapat menjadi
variabel mediasi, dikarenakan profitabilitas dan kecukupan
modal tidak memiliki manfaat langsung dalam kualitas
sustainability report. Ketika bank mendapatkan modal dari para
shareholders, maka akan dialokasikan untuk penambahan dana
dalam rangka peningkatan kegiatan operasional perbankan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
melakukan ekspansi. Begitu juga ketika bank mendapatkan
keuntungan atau profit, maka keuntungan tersebut akan
dibagikan kepada para shareholders.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan-keterbatasan bagi
peneliti yang juga dapat menjadi dasar dan arahan bagi penelitian
selanjutnya, diantaranya adalah:
5.2.1 Jumlah sampel yang sedikit. Dari jumlah 88 bank hanya ada 11
bank (33 sampel bank berdasarkan tahun perusahaan) yang
masuk kriteria sampel, yaitu sekurang-kurangnya sekali dalam
satu tahun melaporkan sustainability report dan mengikuti CGPI
dalam tahun yang sama.
5.2.2 Terdapat 2 standar dalam menilai kualitas laporan keberlanjutan
selama tahun penelitian, yaitu GRI G3.1 yang digunakan sampai
pada tahun 2013 dan G4 yang digunakan mulai tahun 2014,
sehingga berpengaruh terhadap penilaian kualitas laporan
keberlanjutan.
5.3 Saran
Bagi penelitian berikutnya perlu diperhatikan dan perbaikan
terhadap faktor yang dapat meningkatkan validitas hasil penelitiannya,
diantaranya adalah :
5.3.1 Sustainability Report selama ini masih bersifat voluntary dalam
pelaporannya. Hal ini yang menjadi penyebab, banyak sektor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
industri termasuk perbankan yang melaporkan laporan
keberlanjutan hanya sebatas pelaporan saja. Padahal perbankan
berkaitan dengan pendanaan keberlanjutan. Berkaitan dengan
pendanaan keberlajutan, sebaiknya pelaporan laporan
keberlanjutan sudah menjadi komitmen perbankan dalam
pembuatannya yang tidak hanya sebatas sukarela tetapi sudah
menjadi laporan wajib yang dibuat. Sustainability Report
seharusnya menjadi komitmen perbankan dalam membuat
pertanggungjawaban kepada para stakeholders.
5.3.2 Bagi Indonesian Institute Corporate Governance selaku
lembaga yang menilai mengenai corporate governance,
mungkin dapat bekerjasama dengan OJK dan BI dalam menilai
penerapan corporate governance. Penilaian ini dapat menjadi
gambaran apakah corporate governance yang ada sudah
diterapkan dengan baik dan menjadi pendorong dalam
meningkatkan kinerja perusahaan serta menjadi pendorong
dalam melakukan pertanggungjawaban sosial dan lingkungan.
5.3.3 Bagi OJK, dan BI seharusnya Sustainability Report tidak lagi
bersifat sukarela, tetapi menjadi sebuah laporan yang wajib
dibuat, karena perbankan berkaitan dengan pendanaan.
Kedepannya Sustainability Report tidak hanya sebatas pelaporan
sukarela saja, namun menjadi laporan wajib yang harus
dilaporkan dan diterbitkan, seperti halnya dengan laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
tahunan. Hal ini akan mendorong perbankan untuk berperan
aktif terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi. Beberapa
peraturan yang sudah dibuat dirasa kurang menjadi pengikat
dalam penerbitan laporan keberlanjutan. Seharusnya peraturan
yang ada dapat menjadi pengikat dan mencantumkan sanksi
yang diberikan bila laporan keberlajutan tidak dibuat. Laporan
Keberlanjutan yang dibuat dapat menjadi bukti atas
pertanggungjawaban bank dalam bidang ekonomi, sosial dan
lingkungan.
5.3.4 Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini dapat menjadi acuan
dalam penelitian selanjutnya, berkaitan dengan pengaruh good
corporate governance dengan menggunakan indeks CGPI dan
juga dapat menjadi acuan dalam penilaian kualitas dari laporan
keberlanjutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
DAFTAR PUSTAKA
A Chariri dan Imam Ghozali. (2007). Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ahmad, Fandi. (2014). Pengaruh karakteristik perusahaan dan
profitabilitas terhadap Sustainability Reporting. Skripsi.
Universitas Negeri Padang. Padang
Almilia, Shonhadji, dan Anggraini. (2009). Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Financial Sustainability Ratio pada Bank
Umum Swasa Nasional Non Devisa Periode 1995-2005.
Jurnal Akuntansi Dan Keuangan (TERAKREDITASI SK
NO. 43/DIKTI/KEP/2008 tanggal 8 Juli
2008), Volume 11 No. 1, Mei 2009
Alhamra, Insan Thariq dan Hermiyetti. (2016). Analisis Pengaruh Good
Corporate Governance dan Tingkat Profitabilitas Terhadap
Pengungkapan Informasi Akuntansi (Studi Empiris pada Top
50 Emiten dengan Skor CG Tertinggi Hasil IICD melalui
Pendekatan ASEAN Corporate Governance Scorecard
Periode 2012- 2013). Seminar Nasional INDOCOMPAC,
2-3 Mei 2016, Universitas Bakrie. Jakarta.
Anggraini, Fr. R. (2010). Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial
dalam Laporan Keuangan Tahunan. Simposium Nasional
Akuntansi.IX.(2) (23-24). Padang.
Arifin. (2005). Peran Akuntan Dalam Menegakkan Prinsip Good
Corporate Governance Pada Perusahaan di Indonesia
(Tinjauan Perspektif Teori Keagenan). Sidang Senat Guru
Besar Universitas Diponegoro Semarang, 13 Oktober 2009.
Aziz, Abdul. (2014). Analisis Pengaruh Good Corporate Governance
(Gcg) Terhadap Kualitas Pengungkapan Sustainability
Report (Studi Empiris Pada Perusahaan Di Indonesia Periode
Tahun 2011-2012). Jurnal Audit dan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Tanjungpura Vol. 3, No. 2, Desember
2014, Hal. 65-84.
Budisantoso, Totok dan Nuritomo. (2014). Bank dan Lembaga Keuangan
Lain.
Jakarta: Salemba Empat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Cadbury, Sir Adrian. (2000). Global Corporate Governance Forum.
World Bank
Chin, W. W. (1995). Partial Least Squares is to LISREL as Principal
Components
Analysis is to Common Factor Analysis. Technology Studies
Vol. 2,
pp. 315-319.
Danurwenda, Herdian Nisar dan Ahmad Roziq. (2012). Pengaruh Good
Corporate Governance Terhadap Corporate Social
Responsibility Melalui Risiko Bisnis dan Kinerja Keuangan
Pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Akuntansi
Universitas Jember.
Darmawati, D. et al. (2004). Hubungan Corporate Governance dan
Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi VII.
Denpasar.
David Tjondro, R. Wilopo. (2011). Pengaruh Good Corporate
Governance Terhadap Profitabilitas dan Kinerja Saham
Perusahaan Perbankan Yang Tercatat di Bursa Efek
Indonesia. Journal of Business and Banking Volume 1, No.
1, May 2011. pages 1 – 14.
Deegan, Craig dan Michaela Rankin. (1997). The
materiality of environmental information to users of
annual reports. Accounting, Auditing & Accountability Journal,
Vol. 10 Issue: 4. pp.562-583
https://doi.org/10.1108/09513579710367485
Deegan, C. (2004). Financial Accounting Theory. Sydney : McGraw-Hill
Book Company.
Effendi, Muhhamad Arief. (2016). The Power od Good Corporate
Governance, Teori dan Implementasi. Edisi 2. Jakarta : PT.
Salemba Empat
Elkington, J. (1997). Cannibals with forks The Tripple Bottom Line of 21
Century Business. Oxford: Capstone Publishing Ltd.
Fahmi, Irham. (2014). Pengantar Perbankan, Teori dan Aplikasi.
Bandung: Alfabeta.
Freeman, R. Edward, et all. (2010). Stakeholder Theory: State of The Art.
New York: Cambridge University Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Godfrey, et all. (2010). Accounting Theory. Australia : John Wiley &
Sons Australia, Ltd.
Hair, J. F., et all. (2006). Multivariate Data Analysis. Canada: Pearson
Prentice Hall
Hamdani, Mailani. (2016). Good Corporate Governance (GCG) Dalam
Perspketif Agency Theory. Semnas Fekon 2016. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Hartono, Jogiyanto. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah
dan Pengalaman-Pengalaman .Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
Hartono, J. (2008). “Metodologi Penelitian Sistem Informasi” (Information
System Research Method). Andi Publiser, Yogyakarta, Indonesia.
Harun,P.Martin. (2016). Ensiklik Laudato Si, Tentang Perawatan Rumah
Kita Bersama. Jakarta : Penerbit Obor.
Haryono, Siswoyo, (2017), Metode SEM Untuk Penelitian Manajemen
dengan AMOS Lisrel PLS. Cetakan I. Jakarta : Penerbit Luxima
Metro Media
Herwidayatmo. (2000). Implementasi Good Corporate Governance untuk
Perusahaan Publik Indonesia. Manajemen Usahawan
Indonesia , No.110, Thn.XIX
Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan . Edisi
2007. Jakarta: Salemba Empat.
Jannah, Ummi Aniswatur Roudtul. (2016). Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Pengungkapan Sustainability Reporting. Jurnal
Ilmu dan Riset Bisnis, Volume 5, No 2 Tahun 2016.
Jati, A.Waluya, et all. (2015). Pengaruh Corporate Governance terhadap
Pengungkapan Sustainability Report pada Perusahaan di
Indonesia. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan ISSN:
2088-0685 Vol.5 No. 1, April 2015. Hal 711-720.
Jensen, M.C., and W. H. Meckling. (1976). Theory of The Firm :
Manajerial Behaviour, Agency Cost, and Ownership
Structure. Journal of Financial and Economics 3, pp 305-
360.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Jogiyanto. (2017). Metode Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan
Pengalaman- Pengalaman, Edisi 6. Yogyakarta : BPFE
UGM.
Kasmir. (2008). Manajemen Perbankan. Edisi Revisi 2008. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
Klapper,L.F. and Love, I. (2002) .Corporate Governance,Investor
Protection and Performance in Emerging Markets. Journal of
Corporate Finance.Vol.195
Komite Nasional Kebijakan Governance. (2006). Pedoman Umum Good
Corporate Governance Indonesia.
Kurniawansyah dan Mutmainah. (2013). Analisis Hubungan Financial
Performance dan Corporate Social Responsibility (Studi
Empiris pada Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek).
Diponegoro Journal of Accounting, Vol 2, No 2 Tahun 2013,
Hal 1.
Manisa dan Defung. (2017). Pengaruh Pengungkapan Sustainability
Report terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Infrastruktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Forum
Komunikasi, Volume 19, Hal 174-187.
Marsono dan Mega. (2013). Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran
Perusahaan dan Corporate Governance Terhadap
Pengungkapan Sustainability Reporting. Diponegoro Journal
of Accounting, Vol 2, No Tahun 2013, Hal 1-10.
Mawardi, Wisnu. (2005). Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus
Pada Bank Umum Dengan Total Assets Kurang dari 1
Triliun). Jurnal Bisnis Strategi , Vol. 14, No. 1, Hal. 83-94.
Oktafianti, D dan A. Rizki. (2015). Pengaruh Kepemilikan Manajerial,
Ukuran Perusahaan dan Kinerja Keuangan terhadap
Corporate Environmental Disclosure sebagai Bentuk
Tanggung Jawab Sosial dalam Laporan Tahunan (studi pada
Perusahaan Peserta Proper 2011- 2013). Prosiding
Simposium Nasional Akuntansi 18.
Owolabi, et all. (2016). Assessment of Sustainability Reporting in
Nigerian Industrial Goods Sector. 3rd Internal Conference on
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
African Development Issue.
Orlitzky, M. and Benjamin, J. D. (2001) Corporate Social Performance
and Firm Risk: A Meta-Analytic Review. Business and
Society, 40, pp 369- 396.
Pahlevie, Hamzah, Nu’man. (2009). Analisis Pengaruh CAR, NIM,
LDR, NPL, BOPO dan EAQ Terhadap Perubahan Laba
(Studi Empiris: Pada Bank Umum di Indonesia Periode
Laporan Keuangan Tahun 2004 - 2007). Tesis. Semarang :
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Pardede, Ratlan, dan Renhard Manurung. (2014). Analisi Jalur : Path
Analysis Teori dan Aplikasi Dalam Riset Bisnis. Jakarta :
Rineka Cipta.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/114/PBI2006 tentang Perubahan atas
Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/44/PBI/2006 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Nomor 51/POJK.03/2017. Tentang
Penerapan Keuangan Berkelanjutan. Bagi Lembaga Jasa
Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik.
Permatasari dan Gayatri. (2016). Profitabilitas Sebagai Pemoderasi
Pengaruh Good Corporate Governance Pada Nilai
Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,
Volume 14.3, Hal. 2307-2335.
Prabaningrat, I.G.A.A dan Widanaputra, A.A.G.P. (2015). Pengaruh
Good Corporate Governance dan Konservatisme Akuntansi
pada Manajemen Laba. E - jurnal Akuntansi Universitas
Udayana 10.3, Hal 663- 676.
Pratiwi. (2016). Pengaruh Kualitas Penerapan Good Corporate
Governance (GCG) terhadap Kinerja Keuangan pada Bank
Umum Syariah di Indonesia (Periode 2010-2015). Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Islam. Vol.2, Hal 51-76.
Purwantini, V.T. (2012). Pengaruh Mekanisme Good Corporate
Governance terhadap Nilai Perusahhaan dan Kinerja
Keuangan Perusahaan (Studi pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal. STIE AUB
Surakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Ratih, Suklimah. (2011). Pengaruh Good Corporate Governance
Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan
Sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Peraih The
Indonesian Most Trusted Company- CGPI. Jurnal
Kewirausahaan, Vol. 5 No. 2, Hal. 1978-4724.
Robert, Robin W. (1992). Determinants Of Corporate Sosial
Responsibility Disclosure: An Application Of Stakeholder
Theory . Accounting Organizations and Society,Vol. 17, No
6, pp 595 - 612.
Rusdiono, Leander. (2017). Analisa Pengungkapan Laporan
Keberlanjutan Dalam Rangka Menilai Kinerja Keberlanjutan
Berdasarkan Panduan GRI G4 Umum Dan GRI Panduan
Khusus Layanan Keuangan. (Studi Kasus Pada Bank BNI,
Bank BTN, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank Danamon, Bank
Jatim, Bank Permata, dan Bank Maybank). Skripsi.
Universitas Katholik Parahyangan. Bandung
Sam’ani. (2008). Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage
Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perbankan Yang Terdaftar
di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2004 – 2007. Tesis Magister Manajemen
Universitas Diponegoro.
Samani, Sumyoto, Y. (2014). Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Net
Interest Margin, dan Return on Asset Terhadap Harga Saham
pada Perbankan di BEI Periode 2009 - 2012. Jurnal Ekonomi
Manajemen dan Akuntansi, Nomer 36/ Th.XXI/ April 2014.
Sarafina, et all. (2017). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap
Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan (Studi pada Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2015). Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB),Vol. 50 No. 3
September 2017.
Sarwono, Jonathan. (2012). Path Analysis, Teori, Aplikasi, Prosedur
Analisis untuk riset Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta : PT.
Elex Media Komputindo.
Sekaran, U., & Bougie R. (2013). Research Methods for Business: A Skill
- Building Approach.
Shamil, Mohamed M., Junaid M. Shaikh, Poh-Ling Ho, Anbalagan
Krishnan (2014). The influence of board characteristics on
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
sustainability reporting: Empirical evidence from Sri Lankan firms.
Asian Review of Accounting, Vol. 22 Issue: 2, pp.78-97,
https://doi.org/10.1108/ARA-09-2013-0060
Shleifer, A. dan R.W. Vishny. (1997). A Survey of Corporate Governance.
Journal of Finance, Vol 52. No 2. June, pp 737-783.
Solihin, M. & Ratmono, D. (2013). “Analisis SEM-PLS dengan WarpPLS
3.0 Untuk Hubungan Nonlinier dalam Penelitian Sosial dan
Bisnis” (SEM-PLS Analysis With WarpPLS 3.0 For Non linear
Path In The Social and Business Research). Andi Publisher,
Yogyakarta, Indonesia
Solomon, Aris and Jill Solomon. (2004). Corporate Governance and
Accountability. England : John Wiley and Son, Ltd.
Sudiyatno, Bambang dan Suroso, Jati. (2010). Analisis Pengaruh Dana
Pihak Ketiga, BOPO, CAR, dan LDR Terhadap Kinerja
Keuangan Pada Sektor Perbankan yang Go Public Di Bursa
Efek Indonesia (Periode 2005 - 2008). Dinamika Keuangan
dan Perbankan Vol. 2, No.2, Hal 125 - 137.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Administrasi. Bandung :Alfabeta
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004.
Perihal Tatacara Penilaian Kesehatan Bank Umum.
Surat Edaran Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 dan SE No.
13/ 24/ DPNP tanggal 25 Oktober 2011. Tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Surat Edaran Nomor 9/112/DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan
Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
Suranta, Eddy dan Pratana Puspita Merdistusi. (2004). Income
Smoothing, Tobin’s Q, Agency Problems dan Kinerja
Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi VII. Bali, 2 – 3
Desember.
Sutedi. (2011). Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika.
Taunay, E.G Purwana. (2009). Analisis Pengaruh Capital Adequacy
Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio ( LDR ), Size , BOPO Terhadap Profitabilitas (Studi Perbandingan Pada Bank
Domestik dan Bank Asing Periode Januari 2003 - 2007 ).
Jurnal. unimus.ac.id.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). (2004).
Internalisasi Good Corporate Governance Dalam Proses
Bisnis. Laporan Corporate Perception Index
Tobing, Aldi, et all. (2013) Pengaruh Penerapan Good Corporate
Governance Terhadap Tingkat Kesehatan dan Daya Saing di
Perbankan Indonesia. Jurnal Manajemen Teknologi ITB,
Volume 12 Nomer 3 Tahun 2013, Hal. 238-318
Tsousora, Margaritha. (2004), Corporate Social Responsibility and
Financial Performance, Diakses dari www.hass.berkeley.edu.
10 April 2018.
Uyar, Ali and Kuzey, Cemi. (2016). Determinants of sustainability
reporting and its impact on firm value: evidence from the emerging
market of Turkey. Journal of Cleaner Production, 143,pp 27-39.
DOI: 10.1080/00036846.2013.866203
Wahyudin, A., & Badingatus, S. (2017). Corporate Governance
Implementation Rating in Indonesia and Its Effects on
Financial Performance. Corporate Governance: The
International Journal of Business in Society, 250 – 265
Wibisono, Yusuf. (2007). Membedah Konsep & Aplikasi CSR
(Corporate Social Responsibility) , Gresik : Fascho
Publishing.
www.bpkp.go.id. Diakses 15 Maret 2018
http://majalahcsr.id/ini-definisi-laporan-keberlanjutan/.
Diakses 22 September 2018
www.idx.co.id. Diakses 20 Maret 2018
www.iicg.org. Diakses 4 April 2018
https://swa.co.id/swa/trends/management/bikin-laporan-
keberlanjutan-ini- manfaatnya-buat-perusahaan. Diakses 22
September 2018
https://www.ojk.go.id/sustainable-finance/id/publikasi/riset-
dan-statistik/Pages/Sustainability-Report-bagi-Lembaga-
Jasa-Keuangan-dan-Emiten.aspx . Diakses Diakses 22
September 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
LAMPIRAN 1.
HASIL INDEKS CGPI
EMITEN KEUANGAN
Self Assesment
Dokumen
Makalah
Observasi
Jumlah
Keterangan
Tahun 2010
PT.Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
20.44
20.73
13.13
31.05
85.35
Sangat Terpercaya
PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk 23.04 20.98 14.97 32.82 91.81 Sangat Terpercaya
PT.Bank CIMB Niaga Tbk 22.84 20.85 14.96 32.81 91.46 Sangat Terpercaya
PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
22.59
18.96
13.41
30.74
85.7
Sangat Terpercaya
PT.Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk..
24.42
16.08
8.62
29.07
78.19
Terpercaya
PT.Bank DKI 19.92 17.89 12.72 27.64 78.17 Terpercaya
Tahun 2011
PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk 13.83 18.19 12.99 46.9 91.91 Sangat Terpercaya
PT.Bank CIMB Niaga Tbk 13.16 17.95 12.43 46.34 89.88 Sangat Terpercaya
PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
13.01
17.72
11.14
43.88
85.75
Sangat Terpercaya
PT Bank OCBC NISP 12.9 17.95 11.76 43.25 85.86 Sangat Terpercaya
PT Bank Syariah Mandiri 13.72 17.55 11.28 42.9 85.45 Sangat Terpercaya
PT.Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk
12.99
16.85
11.65
44.41
85.9
Sangat Terpercaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PT.Bank DKI 12.36 15.78 10.14 41.96 80.24 Terpercaya
PT. Bank Mutiara, Tbk 13.19 14.83 10.4 40.43 78.85 Terpercaya
PT. Bank Nusantara Parahyangan,Tbk
12.93
15.79
10.68
40.54
79.94
Terpercaya
PT Bank Rakyat Indonesia 13.33 16.14 11.14 43.55 84.16 Terpercaya
PT BPD Jabar dan Banten 14.36 14.91 9.77 38.76 77.8 Terpercaya
PT BPD Jateng 11.82 13.94 10.81 41.98 78.55 Terpercaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
LAMPIRAN 1.
HASIL INDEKS CGPI (lanjutan)
EMITEN KEUANGAN
Self
Assesment
Dokumen
Makalah
Observasi
Jumlah
Keterangan
Tahun 2012
PT Bank Central Asia 15.58 29.34 10.99 29.38 85.29 Sangat Terpercaya
PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk 15.76 32.13 12.05 31.94 91.88 Sangat Terpercaya
PT.Bank CIMB Niaga Tbk 14.97 32.04 11.61 31.13 89.75 Sangat Terpercaya
PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
15.13
29.93
11.4
29.6
86.06
Sangat Terpercaya
PT Bank OCBC NISP 14.74 29.87 11.48 29.86 85.95 Sangat Terpercaya
PT Bank Syariah Mandiri 15.46 29.74 11.54 29.78 86.52 Sangat Terpercaya
PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
15.82
29.39
10.47
29.75
85.43
Sangat Terpercaya
PT Bank Rakyat Indonesia 15.59 28.47 11.7 29.8 85.56 Sangat Terpercaya
PT.Bank DKI 13.47 28.37 10.05 29.43 81.32 Terpercaya
PT BPD Jateng 14.82 27.22 10.88 26.53 79.45 Terpercaya
PT Bank Permata 14.92 28.41 9.4 29.09 81.82 Terpercaya
Tahun 2013
PT Bank Central Asia 24.08 34.48 11.97 15.53 86.06 Sangat Terpercaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk 24.87 38.08 12.72 16.69 92.36 Sangat Terpercaya
PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
24.61
35.21
11.97
15.4
87.19
Sangat Terpercaya
PT Bank OCBC NISP 23.56 35.21 12.02 15.38 86.17 Sangat Terpercaya
PT Bank Syariah Mandiri 22.69 35.93 12.17 15.76 86.55 Sangat Terpercaya
PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
23.5
34.82
11.4
15.22
84.94
Terpercaya
PT Bank Rakyat Indonesia 25.4 34.15 11.76 15.12 86.43 Sangat Terpercaya
PT.Bank DKI 21.61 34.07 11.25 15 81.93 Terpercaya
PT Bank Permata 23.86 33.11 10.49 14.25 81.71 Terpercaya
PT Bank Papua 22.34 32.27 10.8 14.04 79.45 Terpercaya
PT Bank Sinar Harapan Bali 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
LAMPIRAN 1.
HASIL INDEKS CGPI (lanjutan)
EMITEN KEUANGAN
Self Assesment
Dokumen
Makalah
Observasi
Jumlah
Keterangan
Tahun 2014
PT Bank Central Asia 18.46 23.19 21.42 23.52 86.59 Sangat Terpercaya
PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk 19.86 25.05 22.87 25.1 92.88 Sangat Terpercaya
PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
18.17
23.55
22.01
23.73
87.46
Sangat Terpercaya
PT Bank OCBC NISP 17.77 23.59 21.71 23.45 86.52 Sangat Terpercaya
PT.Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk
18.74
23.07
20.75
23.19
85.75
Sangat Terpercaya
PT Bank Rakyat Indonesia 17.72 23.55 21.91 23.74 86.92 Sangat Terpercaya
Tahun 2015
PT Bank Central Asia 26.96 22.29 13.33 25.29 87.87 Sangat Terpercaya
PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk 27.74 24.17 14.22 27.17 93.3 Sangat Terpercaya
PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
26.94
22.35
13.12
25.33
87.74
Sangat Terpercaya
PT Bank OCBC NISP 25.49 22.69 13.43 25.25 86.86 Sangat Terpercaya
PT Bank Syariah Mandiri 26.09 22.05 13.31 24.88 86.33 Sangat Terpercaya
PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
26.2
22.42
12.85
25.12
86.59
Sangat Terpercaya
PT Bank Rakyat Indonesia 25.9 22.85 13.46 25.52 87.73 Sangat Terpercaya
PT.Bank DKI 24.01 21.46 12.65 23.96 82.08 Terpercaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PT Bank Mandiri Taspen Pos 25.93 20.24 11.97 22.63 80.77 Terpercaya
PT BPD Jabar dan Banten 26.58 20.43 12.12 23 82.13 Terpercaya
PT Bank Permata 26.22 20.57 11.87 22.94 81.6 Terpercaya
PT Bank Pembangunan Daerah Riau
21.61
19.25
11.46
21.17
73.49
Terpercaya
PT BNI Syariah 26.96 20.99 12.41 23.54 83.9 Terpercaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
LAMPIRAN 1.
HASIL INDEKS CGPI (lanjutan)
Tahun 2016
EMITEN
KEUANGAN
GOV.
STRUCTURE
GOV.PROCESS GOV.
OUTCOME
JUMLAH
Keterangan
Bank BCA 29.12 29.73 29.56 88.41 Sangat Terpercaya
Bank Mandiri 30.66 31.4 31.26 93.32 Sangat Terpercaya
Bank BNI 29.06 29.73 29.59 88.38 Sangat Terpercaya
Bank OCBC NISP 28.91 29.44 28.97 87.32 Sangat Terpercaya
Bank Rakyat
Indonesia 29.14 29.68 29.66 88.48 Sangat Terpercaya
Bank Tabungan Negara
28.81 29.42 28.63 86.86 Sangat Terpercaya
BANK DKI 27.39 28.09 27.62 83.1 Terpercaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
LAMPIRAN 2.
HASIL CAR DAN ROA
Nama
Bank
TAHUN PERUSAHAAN
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
CAR ROA CAR ROA CAR ROA CAR ROA CAR ROA CAR ROA CAR ROA
MANDIRI 14.7 3.4 17.2 3.4 15.48 3.55 14.93 3.66 16.6 3.57 18.5 3.15 21.36 1.95
BNI 18.63 2.49 17.63 2.94 16.7 2.9 15.1 3.4 16.2 3.5 19.5 2.6 19.4 2.7
BRI 13.91 4.64 14.99 4.93 16.95 5.15 16.99 5.03 18.31 4.73 20.59 4.19 22.91 3.84
BTN 16.74 2.05 15.03 2.03 17.69 1.94 15.62 1.79 14.64 1.12 16.97 1.61 20.34 1.76
CIMB 13.47 2.75 13.16 2.85 15.16 3.18 15.36 2.76 15.58 1.33 16.28 0.47 17.96 1.09
BJB 22.85 3.15 18.36 2.65 18.11 2.46 16.51 2.61 16.08 1.92 16.21 2.04 18.43 2.22
PERMAT A
14.05 1.98 14.07 1.66 15.86 1.7 14.28 1.55 13.6 1.2 15 0.2 15.6 -4.9
BANK JATENG
17.23 2.83 15.02 2.67 14.83 2.73 15.45 3.01 14.34 2.84 14.87 2.6 20.25 2.6
BCA 13.5 3.5 12.7 3.8 14.2 3.6 15.7 3.8 16.9 3.9 18.7 3.8 21.9 4
OCBC 17.63 1.29 13.75 1.91 16.49 1.79 19.28 1.81 18.74 1.79 17.32 1.68 18.28 1.85
DKI 8.34 2.14 9.57 2.32 12.3 2.32 14.21 3.15 17.96 2.1 24.53 0.89 29.79 2.29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
LAMPIRAN 3
RINGKASAN HASIL PENILAIAN KUALITAS SUSTAINABILITY REPORT
Nama Bank
Tahun Perusahaan
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
BANK BNI 49.56 43.66 58.8 32.42 38.79 38.48 32.12
BANK BTN 27 31 46 35.76 41.52 48.79
BANK CIMB 48.94 33.94 36.97 40 31.52
BANK BJB 69.31 56.06 47.56 67.58
BAK OCBC NISP 70.41 71..13 36.06 30.3
BANK JATENG 53.52 71 55.45 58.48 53.33
BANK BCA 27.27 40.3
BANK BRI 63.03 57.27 47.88 32.12
BANK PERMATA 27.27 35.15 36.36
BANK MANDIRI 40 49.09 53.64 61.21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
LAMPIRAN 4.
HASIL STATISTIKA DESKRIPTIF
Statistics
CGPI
Kualitas SR
CAR
ROA
N Valid 33 33 33 33
Missing 0 0 0 0
Mean 86.8815 45.9782 17.6252 2.5533
Median 86.8600 46.0000 17.3200 2.3200
Mode 85,75a 32.12 17.32 1.79
Std. Deviation 3.31423 12.95827 3.29094 1.04565
Variance 10.984 167.917 10.830 1.093
Range 14.76 48.00 20.22 4.83
Minimum 78.55 27.00 9.57 0.20
Maximum 93.31 75.00 29.79 5.03
Sum 2867.09 1517.28 581.63 84.26
Percentiles 25 85.7500 35.4550 15.3900 1.7900
50 86.8600 46.0000 17.3200 2.3200
75 88.3950 53.5800 19.0100 3.2900
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Frequency Tabel
Kualitas SR
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 27,00 1 3.0 3.0 3.0
27,27 1 3.0 3.0 6.1
30,30 1 3.0 3.0 9.1
31,00 1 3.0 3.0 12.1
32,12 2 6.1 6.1 18.2
32,42 1 3.0 3.0 21.2
35,15 1 3.0 3.0 24.2
35,76 1 3.0 3.0 27.3
36,06 1 3.0 3.0 30.3
38,48 1 3.0 3.0 33.3
38,79 1 3.0 3.0 36.4
40,00 1 3.0 3.0 39.4
40,30 1 3.0 3.0 42.4
41,52 1 3.0 3.0 45.5
43,66 1 3.0 3.0 48.5
46,00 1 3.0 3.0 51.5
47,56 1 3.0 3.0 54.5
47,88 1 3.0 3.0 57.6
48,79 1 3.0 3.0 60.6
48,94 1 3.0 3.0 63.6
49,09 1 3.0 3.0 66.7
49,56 1 3.0 3.0 69.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
53,50 1 3.0 3.0 72.7
53,52 1 3.0 3.0 75.8
53,64 1 3.0 3.0 78.8
57,27 1 3.0 3.0 81.8
58,80 1 3.0 3.0 84.8
61,21 1 3.0 3.0 87.9
63,03 1 3.0 3.0 90.9
70,41 1 3.0 3.0 93.9
71,13 1 3.0 3.0 97.0
75,00 1 3.0 3.0 100.0
Total 33 100.0 100.0
CAR
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 9,57 1 3.0 3.0 3.0
14,64 1 3.0 3.0 6.1
14,83 1 3.0 3.0 9.1
14,93 1 3.0 3.0 12.1
15,00 1 3.0 3.0 15.2
15,03 1 3.0 3.0 18.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
15,10 1 3.0 3.0 21.2
15,16 1 3.0 3.0 24.2
15,62 1 3.0 3.0 27.3
16,20 1 3.0 3.0 30.3
16,21 1 3.0 3.0 33.3
16,49 1 3.0 3.0 36.4
16,60 1 3.0 3.0 39.4
16,70 1 3.0 3.0 42.4
16,97 1 3.0 3.0 45.5
16,99 1 3.0 3.0 48.5
17,32 2 6.1 6.1 54.5
17,63 1 3.0 3.0 57.6
17,69 1 3.0 3.0 60.6
18,28 1 3.0 3.0 63.6
18,31 1 3.0 3.0 66.7
18,50 1 3.0 3.0 69.7
18,63 1 3.0 3.0 72.7
18,74 1 3.0 3.0 75.8
19,28 1 3.0 3.0 78.8
19,40 1 3.0 3.0 81.8
19,50 1 3.0 3.0 84.8
20,34 1 3.0 3.0 87.9
20,59 1 3.0 3.0 90.9
21,36 1 3.0 3.0 93.9
22,91 1 3.0 3.0 97.0
29,79 1 3.0 3.0 100.0
Total 33 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
ROA
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ,20 1 3.0 3.0 3.0
1,12 1 3.0 3.0 6.1
1,61 1 3.0 3.0 9.1
1,68 2 6.1 6.1 15.2
1,76 1 3.0 3.0 18.2
1,79 3 9.1 9.1 27.3
1,81 1 3.0 3.0 30.3
1,85 1 3.0 3.0 33.3
1,94 1 3.0 3.0 36.4
1,95 1 3.0 3.0 39.4
2,03 1 3.0 3.0 42.4
2,04 1 3.0 3.0 45.5
2,29 1 3.0 3.0 48.5
2,32 1 3.0 3.0 51.5
2,49 1 3.0 3.0 54.5
2,60 1 3.0 3.0 57.6
2,70 1 3.0 3.0 60.6
2,73 1 3.0 3.0 63.6
2,90 1 3.0 3.0 66.7
2,94 1 3.0 3.0 69.7
3,15 1 3.0 3.0 72.7
3,18 1 3.0 3.0 75.8
3,40 1 3.0 3.0 78.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
3,50 1 3.0 3.0 81.8
3,57 1 3.0 3.0 84.8
3,66 1 3.0 3.0 87.9
3,84 1 3.0 3.0 90.9
4,19 1 3.0 3.0 93.9
4,73 1 3.0 3.0 97.0
5,03 1 3.0 3.0 100.0
Total 33 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Histogram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
LAMPIRAN 5
HASIL PLS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
LAMPIRAN 6
INDIKATOR PENILAIAN KUALITAS SUSTAINABILITY REPORT
BERDASARKAN PEDOMAN GRI G3.1
NO Indikator Aspek Kode Keterangan
1 Strategi dan
Analisis
1.1
Pernyataan dari pengambil keputusan tertinggi di organisasi terkait dengan hubungan Keberlanjutan kepada organisasi dan strateginya.
2 1.2 Deskripsi dampak kunci, risiko dan kesempatan.
3
Profil
Organisasi
2.1 Nama Organisasi.
4 2.2 Merek utama, produk, dan / atau layanan.
5 2.3 Struktur operasional organisasi, perusahaan operasi, anak perusahaan, dan
joint ventures.
6 2.4 Lokasi kantor pusat organisasi.
7
2.5
Jumlah negara dimana organisasi beroperasi, dan nama-nama Negara dimana
ada kaitannya dengan Keberlanjutan atau terkait dengan operasi utama atau yang khusus.
8 2.6 Sifat kepemilikan dan badan hukum.
9 2.7 Pasar yang dilayani (termasuk rincian geografis, sektor yang dilayani, jenis pelanggan / penerima manfaat).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
10
2.8 Ukuran organisasi yang melaporkan jumlah karyawan, penjualan bersih, total
kapitalisasi dirinci dalam hutang dan ekuitas, kuantitas produk dan jasa yang
diberikan
11 2.9 Perubahan signifikan yang terjadi pada masa pelaporan terkait ukuran,
struktur, atau kepemilikan
12 2.10 Penghargaan yang diterima selama masa pelaporan
13
Profil
Laporan
3.1 Masa Pelaporan atas informasi yang disajikan.
14 3.2 Tanggal laporan paling akhir.
15 3.3 Siklus pelaporan
16 3.4 Poin Kontak untuk pertanyaan terkait dengan laporan dan isinya
17
Cakupan
dan Batasan
Laporan
3.5 Proses dalam menetapkan isi laporan, termasuk di dalamnya: menetapkan
materialitas, topik prioritas dalam laporan dan identifikasi pemangku
kepentingan yang diharapkan organisasi
18
3.6 Batasan laporan (misalnya negara, divisi, perusahaan anak, fasilitas yang
disewakan, usaha patungan, pemasok). Lihat Protokol Batasan GRI untuk
panduan lebih lanjut.
19 3.7 Nyatakan setiap keterbatasan ruang lingkup atau batasan laporan.
20
3.8
Dasar untuk melaporkan usaha patungan, perusahaan anak, fasilitas yang
disewakan, operasi yang dioutsource serta entitas lainnya yang mempengaruhi
secara signifikan, sehingga dapat diperbandingkan informasinya dari waktu ke
waktu dan atau antara organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
21
3.9 Teknik pengukuran data dan dasar perhitungannya, termasuk di dalamnya
asumsi dan teknik yang mendasari estimasi yang diterapkan dalam
mengkompilasi Indikator dan informasi lainnya dalam laporan.
22
3.10
Penjelasan dampak dari pernyataan ulang terhadap informasi yang disediakan
dalam laporan sebelumnya, serta alasan untuk pembuatan pernyataan ulang
tersebut (misalnya karena merger/akuisisi, perubahan dasar tahun/periode
yang digunakan, sifat usaha, metode pengukuran).
23
3.11
Perubahan signifikan dari laporan periode sebelumnya terkait ruang lingkup, batasan, atau metode pengukuran yang digunakan dalam laporan.
24 3.12 Tabel yang menunjukan lokasi dari Standar Pengungkapan dalam laporan.
25
3.13
Kebijakan dan praktek saat ini yang ditujukan untuk mencari assurance
eksternal untuk laporan. Jika tidak memasukkan laporan assurance, untuk
mendampingi laporan keberlanjutan, jelaskan ruang lingkup dan dasar dari
setiap assurance eksternal yang tersedia. Jelaskan juga hubungan antara
organisasi dan penyedia assurance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
26
Tata Kelola
4.1 Struktur tata kelola organisasi, termasuk komite di bawah badan pengelola
tertinggi yang bertanggungjawab untuk tugas khusus, seperti dalam
menetapkan strategi atau mekanisme pengawasan organisasi.
27
4.2 Tunjukkan apakah Ketua dari badan pengelola tertinggi juga merangkap
pejabat eksekutif (dan jika ternyata iya, maka tunjukkan fungsi mereka dalam
pengelolaan organisasi dan alasan mengapa terjadi kondisi semacam itu).
28
4.3 Untuk organisasi yang memiliki struktur satu dewan, nyatakan jumlah anggota
dari badan pengelola tertinggi yang berasal dari kelompok independen dan
atau anggota noneksekutif.
29
4.4 Mekanisme untuk pemegang saham dan pegawai dalam menyampaikan
rekomendasi atau arahan kepada badan pengelola tertinggi.
30
4.5
Hubungan antara kompensasi untuk anggota badan pengelola tertinggi,
manajer senior, dan eksekutif (termasuk dalam hal pengaturan perjalanan)
dengan kinerja organisasi (termasuk didalamnya kinerja sosial dan ekonomi).
31
4.6 Proses yang ada di dalam badan pengelola tertinggi untuk dalam menjamin
terhindarnya konflik kepentingan.
32
4.7 Proses dalam menentukan kualifikasi dan keahlian dari anggota badan
pengelola tertinggi dalam mengarahkan strategi organisasi terkait topik
ekonomi, lingkungan, dan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
33
4.8 Pengembangan secara internal pernyataan misi atau nilai, kode tingkah laku,
dan prinsip yang relevan dengan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial serta
status dari implementasinya.
34
4.9
Prosedur dalam badan pengelola tertinggi untuk mengawasi manajemen dan
identifikasi organisasi terhadap kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial,
termasuk di dalamnya risiko dan peluang yang relevan, serta ketaatan atau
kepatuhannya terhadap standar internasional yang telah disetujui, kode
perbuatan, dan prinsip.
35
4.10
Proses dalam mengevaluasi kinerja dari badan pengelola tertinggi, khususnya
yang terkait dengan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial.
36
Komitmen
terhadap
Inisiatif
Eksternal
4.11 Penjelasan mengenai bagaimana pendekatan atau prinsip pencegahan
digunakan oleh organisasi.
37
4.12 Piagam, prinsip, atau insiatif lainnya yang dikembangkan secara eksternal
terkait ekonomi, lingkungan, dan sosial yang turut didukung/diadopsi oleh
organisasi.
38
4.13 Keanggotaan dalam asosiasi (seperti asosiasi industri) dan atau organisasi
advokasi nasional/internasional.
39 Keterlibatan
Pemangku
Kepentingan
4.14
Daftar kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan oleh organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
40
4.15 Dasar yang digunakan dalam mengidentifikasi dan memilih pemangku
kepentingan yang akan dilibatkan.
41
4.16 Pendekatan yang digunakan untuk melibatkan pemangku kepentingan,
termasuk di dalamnya frekuensi pelibatan berdasarkan jenis dan kelompok
pemangku kepentingan.
42
4.17
Topik dan perhatian utama yang dimunculkan melalui pelibatan pemangku
kepentingan, dan bagaimana organisasi merespons topik dan perhatian utama
tersebut, termasuk melalui pelaporannya.
43
Kinerja
Ekonomi
Kinerja
Ekonomi
EC1 Perolehan dan distribusi ekonomi langsung, meliputi pendapatan, biaya
operasi, imbal jasa karyawan, donasi, dan investasi komunitas lainnya, laba
ditahan, dan pembayaran kepada penyandang dana serta pemerintah.
44 EC2 Implikasi finansial dan risiko lainnya akibat perubahan iklim serta peluangnya
bagi aktivitas organisasi.
45 EC3 Cakupan kewajiban organisasi terhadap program manfaat pasti.
46 EC4 Bantuan finansial yang signifikan dari pemerintah.
47
Keberadaa
n pasar
EC5 Rentang rasio standar upah terendah dibandingkan dengan upah minimum
setempat pada daerah operasi utama, berdasarkan jenis kelamin.
48 EC6 Kebijakan, praktek, dan proporsi pengeluaran untuk pemasok lokal pada
lokasi operasi yang signifikan.
49 EC7 Prosedur penerimaan pegawai lokal dan proporsi manajemen senior yang
direkrut secara lokal dan dipekerjakan di daerah operasi utama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
50
Akibat
Tidak
Langsung
EC8 Pembangunan dan dampak investasi infrastruktur serta jasa yang diberikan
kepada publik secara komersial, dalam bentuk natura, atau pro bono.
51 EC9 Pemahaman dan penjelasan dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan,
termasuk seberapa luas dampaknya.
52
Kinerja
Lingkungan
Material EN1 Penggunaan bahan; diperinci berdasarkan berat atau volume.
53 EN2 Presentase penggunaan bahan daur ulang
54
Energi
EN3 Penggunaan energi langsung dari sumberdaya energi primer.
55 EN4 Pemakaian energi tidak langsung berdasarkan sumber primer.
56 EN5 Penghematan energi melalui konversi dan peningkatan efisiensi.
57
EN6 Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa berbasis energi efisien atau
energi yang dapat diperbaharui, serta pengurangan persyaratan kebutuhan
energi sebagai akibat dari inisiatif tersebut.
58 EN7 Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan pengurangan
yang dicapai.
59
Air
EN8 Total pengambilan air per sumber.
60 EN9 Sumber air yang terpengaruh secara signifikan akibat pengambilan air.
61 EN10 Presentase dan total volume air yang digunakan kembali dan didaur ulang.
62
Biodiversit
as
(Keanekar
agam-an
Hayati)
EN11 Lokasi dan ukuran tanah yang dimiliki, disewa, dikelola oleh organisasi
pelapor yang berlokasi didalam, atau yang berdekatan dengan daerah yang
diproteksi (dilindungi) atau daerah-daerah yang memiliki nilai keanekaragaman hayati di luar daerah yang diproteksi.
63
EN12 Uraian atas berbagai dampak signifikan yang diakibatkan oleh aktivitas,
produk, dan jasa organisasi pelapor terhadap keanekaragaman hayati di daerah
yang diproteksi (dilindungi) dan di daerah yang memiliki keanekaragaman
hayati bernilai tinggi di lur daerah yang diproteksi (dilindungi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
64 EN13 Perlindungan dan pemulihan habitat.
65 EN 14 Strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk mengelola dampak terhadap
keanekaragaman hayati.
66
EN15 Jumlah spesies berdasarkan tingkat resiko kepunahan yang masuk dalam
Daftar Merah IUCN (IUCN Red List Species) dan yang masuk dalam daftar
konservasi nasional dengan habitat di daerah-daerah yang terkena dampak operasi.
67
Emisi,
Efluen dan
Limbah
EN16 Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya langsung maupun tidak langsung
dirinci berdasarkan berat.
68 EN17 Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya diperinci berdasarkan berat.
69 EN18 Inisiatif untuk mengurangi remisi gas rumah kaca dan pencapaiannya.
70 EN19 Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon (ozone-depletig
substances/ODS) diperinci berdasarkan berat.
71 EN20 NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya yang diperinci berdasarkan jenis
dan berat.
72 EN21 Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan.
73 EN22 Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode pembuangan.
74 EN23 Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan.
75
EN24 Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah yang diangap
berbahaya menurut Lampiran Konvensi Basel I, II. III, dan VIII, dan
presentase limbah yang diangkut secara internasional.
76
EN25 Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragaman hayati badan air
seta habitat yang secara signifikan dipengaruhi oleh pembuangan dan
limpasan air organisasi pelapor.
77 Produk
dan Jasa
EN26 Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan produk dan jasa dan sejauh
mana dampak pengurangan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
78 EN27 Presentase produk terjual dan bahan kemasannya yang ditarik menurut
kategori.
79 Kepatuhan EN28 Nilai moneter denda yang signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter atas
pelanggaran terhadap hukum dan regulasi lingkungan.
80
Pengangku
tan/
Transporta
si
EN29 Dampak lingkungan yang signifikan akibat pemindahan produk dan barang-
barang lain serta material yang digunakan untuk operasi perusahaan, dan
tenaga kerja yang memindahkan.
81 Menyeluru
h
EN30 Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan investasi lingkungan menurut jenis.
82
Praktek
Tenaga
Kerja dan
Pekerjaan
yang Layak
Pekerjaan
LA1 Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, kontrak pekerjaan, dan
wilayah, dipecah berdasarkan jenis kelamin.
83
LA2 Jumlah dan tingkat mempekerjakan karyawan baru dan perputaran karyawan
menurut kelompok usia, jenis kelamin dan wilayah.
84
LA3 Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap (purna waktu) yang tidak
disediakan bagi karyawan tidak tetap (paruh waktu) menurut lokasi signifikan
operasinya.
85 Tenaga
kerja/Hubu
ngan
Manajeme
n
LA4 Presentase karyawan yang dilindungi perjanjian tawar-menawar kolektif tersebut.
86
LA5 Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan kegiatan penting, termasuk apakah hal itu dijelaskan dalam perjanjian kolektif tersebut.
87 Kesehatan
dan
Keselamata
LA 6 Presentase jumlah angkatan kerja yang resmi diwakili dalam panitia kesehatan
dan keselamatan antara manajemen dan pekerja yang membantu memantau
dan member nasihat untuk program keselamatan dan kesehatan jabatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
88
n Jabatan LA7 Tingkat kecelakaan fisik, penyakit karena jabatan, hari-hari yang hilang, dan
ketidakhadiran, dan jumlah kematian karena pekerjaan menurut wilayah dan jenis kelamin.
89
LA8 Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/bimbingan. Pencegahan,
pengendalian risiko setempat untuk membantu para karyawan, anggota
keluarga dan anggota masyarakat, mengenai penyakit berat/berbahaya.
90 LA9 Masalah kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian resmi
dengan serikat karyawan.
91
Pelatihan
dan
Pendidikan
LA10 Rata-rata pelatihan tiap tahun tiap karyawan menurut kategori karyawan dan jenis kelamin.
92
LA11 Program untuk pengaturan keterampilan dan pembelajaran sepanjang hayat
yang menunjang kelangsungan pekerjaan karyawan dan membantu mereka dalam mengatur akhir karier.
93 LA12 Presentase karyawan yang menerima peninjauan kinerja dan pengembangan
karier secara teratur dan menurut jenis kelamin.
94
Keberagam
an dan
Kesempata
n setara
LA13 Komposisi badan pengelola/penguasa dan perincian karyawan tiap
kategori/kelompok karyawan menurut jenis kelamin, kelompok usia,
keanggotaan kelompok minoritas, dan keanekaragaman indikator lain.
95 Remuneras
i setara
untuk
wanita dan pria
LA14 Rasio gaji pokok dan tunjangan bagi perempuan dan laki-laki berdasarkan
kategori karyawan, lokasi signifikan operasi.
96
LA15 Kembali bekerja dan tarif retensi setelah cuti orang tua, berdasarkan jenis
kelamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
97
Hak Asasi
Manusia
Praktek
Investasi
dan
Pengadaan
HR1 Presentase dan jumlah investasi dan kontrak signifikan yang memuat klausal
HAM atau telah menjalani proses skrining/filtrasi terkait dengan aspek hak asasi manusia.
98 HR2 Presentase pemasok dan kontraktor dan partner bisnis lainya yang signifikan
yang telah menjalani proses skrining/filtrasi atas aspek HAM.
99
HR3 Jumlah jam pelatihan karyawan bagi karyawan dalam hal mengenai kebijakan
dan serta prosedur terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan
organisasi, termasuk presentase karyawan yang telah menjalani pelatihan.
100 Nondiskri
minasi HR4 Jumlah kasus diskriminasi yang terjadi dan tindakan pembetulan yang
diambil/dilakukan.
101
Kebebasan
Berserikat
dan
Berunding
Bersama
Berkumpul
HR5 Segala kegiatan dan pemasok berserikat dan berkumpul yang teridentifikasi
dapat menimbulkan risiko yang signifikan serta tindakan yang diambil untuk
mendukung hak-hak tersebut.
102 Pekerja
Anak
HR6 Kegiatan dan pemasok yang identifikasi mengandung risiko yang signifikan
dapat menimbulkan terjadinya kasus pekerja anak, dan langkah-langkah yang
diambil untuk mendukung upaya efektif penghapusan pekerja anak.
103 Kerja
Paksa dan
Kerja Tertib
HR7 Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko yang signifikan dapat
menimbulkan kasus kerja paksa atau kerja wajib, dan langkah-langkah yang
telah diambil untuk mendukung upaya penghapusan segala bentuk kerja paksa
atau kerja wajib.
104
Praktek/
Tindakan
Pengamana
n
HR8 Presentase personel penjaga keamanan yang terlatih dalam hal kebijakan dan
prosedur organisasi terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan
organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
105
Hak
Penduduk Asli
HR9 Jumlah kasus pelanggaran yang terkait dengan hak penduduk asli dan
langkah-langkah yang diambil.
106 Penilaian HR10 Presentase dan jumlah operasi yang sesuai HAM dan/atau dinilai dampaknya.
107 Remediasi HR11 Jumlah keluhan yang diajukan terkait dengan HAM, diatasi dan diselesaikan
menurut jalur mekanisme keluhan formal.
108
Masyarakat/
Sosial
Komunitas
lokal
SO1 Presentasi operasi dengan mengimplementasikan keterlibatan komunitas lokal,
dampak penilaian dan program pembangunan.
109
Korupsi
SO2 Presentase dan jumlah unit usaha yang memiliki risiko terhadap korupsi.
110 SO3 Presentase pegawai yang dilatih dalam kebijakan dan prosedur antikorupsi.
111 SO4 Tindakan yang diambil dalam menanggapi kejadian korupsi.
112
Kebijakan
Publik
SO5 Kedudukan kebijakan publik dan partisipasi dalam proses melobi dan
pembuatan kebijakan publik.
113 SO6 Nilai kontribusi finansial dan natura kepada partai politik, politisi, dan institusi
terkait berdasarkan negara dimana perusahaan beroperasi.
114 Kelakuan
Tidak Bersaing
SO7 Jumlah tindakan terhadap pelanggaran ketentuan antipersaingan, anti-trust, dan praktek monopoli serta sanksinya.
115
Kepatuhan
SO8 Nilai uang dari denda signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter untuk
pelanggaran hukum dan peraturan yang dilakukan.
116 SO9 Operasi yang memiliki potensi signifikan atau dampak negatif aktual terhadap
komunitas lokal.
117 SO10 Pencegahan dan mitigasi diimplementasikan dalam operasi yang memiliki
potensi signifikan atau dampak negatif aktual terhadap komunitas lokal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
118
Tanggung
Jawab
Produk
Kesehatan
dan
Keselamata
n
Pelanggan
PR1 Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan jasa yang menyangkit
kesehatan dan keamanan dinilai untuk penyempurnaan, dan presentase dari
kategori produk dan jasa yang penting yang harus mengikuti prosedur
tersebut.
119 PR2 Jumlah pelanggaran terhadap peraturan dan etika mengenai dampak kesehatan
dan keselamatan suatu produk dan jasa selama daur hidup, per produk.
120
Pemasanga
n Label
bagi
Produk
dan Jasa
PR3 Jenis informasi produk dan jasa yang dipersyaratkan oleh prosedur dan
presentase produk dan jasa yang signifikan yang terkait dengan informasi yang dipersyaratkan tersebut.
121 PR4 Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes mengenai penyediaan
informasi produk dan jasa seta pemberian laberl, per produk.
122 PR5 Praktek yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan termasuk hasil survey
yang mengukur kepuasan pelanggan.
123
Komunikas
i
Pemasaran
PR6 Program-program untuk ketaatan pada hukum, standar dan voluntary codes
yang terkait dengan komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi,
dan sponsorship.
124
PR7 Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes sukarela mengenai
komunikasi pemasaran termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship,
menurut produknya.
125
Keleluasaa
n Pribadi Pelanggan
PR8 Jumlah keseluruhan dari pengaduan yang berdasar mengenai pelanggaran
keleluasaan pribadi pelanggan dan hilangnya data pelanggan.
126 Kepatuhan PR9 Nilai moneter dari denda pelanggaran hukum dan peraturan mengenai
pengadaan dan penggunaan produk dan jasa.
127 Portofolio
Produk
FS1
Kebijakan yang berkaitan dengan aspek lingkungan dan sosial yang diterapkan pada lini bisnis.
128 FS2 Prosedur untuk menilai dan melakukan penyaringan risiko lingkungan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
sosial pada lini bisnis.
129 FS3 Proses untuk memantau implementasi dan pemenuhan persyaratan lingkungan
dan sosial oleh klien termasuk dalam perjanjian atau transaksi.
130
FS4
Proses untuk meningkatkan kompetensi staf untuk melaksanakan kebijakan
lingkungan dan sosial serta prosedur sebagaimana yang diterapkan pada lini
bisnis.
131 FS5 Interaksi dengan klien/asosiasi/mitra bisnis tentang peluang dan risiko lingkungan dan sosial.
132 FS6 Persentase portofolio untuk bidang usaha menurut wilayah tertentu, segmen
bisnis (misalnya mikro/UKM/besar) dan juga berdasarkan sektor.
133
FS7
Nilai moneter produk dan layanan yang dirancang untuk memberikan manfaat
sosial yang spesifik untuk setiap lini bisnis yang dikelompokkan menurut tujuan.
134
FS8
Nilai moneter produk dan layanan yang dirancang untuk memberikan manfaat
lingkungan yang spesifik untuk setiap lini bisnis yang dikelompokkan menurut tujuan.
135 Audit
FS9 Cakupan dan frekuensi audit untuk menilai pelaksanaan kebijakan lingkungan
dan sosial serta prosedur dan risiko.
136
Kepemilikan
Aktif
FS10
Persentase dan jumlah perusahaan yang ditempatkan dalam portofolio institusi
dengan mana organisasi yang melaporkan SR berinteraksi mengenai isu-isu
lingkungan atau sosial.
137 FS11 Persentase aset untuk melakukan penyaringan lingkungan atau sosial baik positif dan negatif.
138
FS12 Kebijakan voting yang diterapkan pada isu-isu lingkungan atau sosial yang
berkaitan dengan saham dimana organisasi yang melaporkan SR memiliki hak
voting terhadap saham atau memberikan saran untuk melakukan voting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
139
Komunitas
Lokal
FS13
Akses di daerah yang rendah populasi penduduknya atau yang kurang
berkembang ekonominya berdasarkan jenis
140 FS14 Inisiatif untuk meningkatkan akses layanan keuangan bagi orang-orang yang kurang beruntung
141 FS15 Kebijakan untuk perancangan dan penjualan produk dan jasa keuangan yang adil.
142 FS16 Inisiatif untuk meningkatkan pemahaman finansial berdasarkan jenis penerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
LAMPIRAN 7.
INDIKATOR PENILAIAN KUALITAS SUSTAINABILITY REPORT
BERDASARKAN PEDOMAN GRI G4
NO Indikator Aspek Kode Keterangan
1
Pengungkapan
standart umum
Strategi dan Analisis G4-1 Laporan Komisaris dan Direksi
2 G4-2 Usaha Dampak, Risiko, dan Peluang Utama
3
Profil Organisasi
G4-3 Nama Organisasi
4 G4-4 Produk dan Jasa
5 G4-5 Lokasi Kantor Pusat Organisasi
6 G4-6 Wilayah Operasi
7 G4-7 Kepemilikan dan Bentuk hukum
8 G4-8 Pangsa Pasar
9 G4-9 Skala Organisasi
10 G4-10 Distribusi Pegawai
11 G4-11 Persentase Jumlah Pegawai yang tercakup dalam
perjanjian perundingan bersama.
12 G4-12 Rantai Pasokan
13 G4-13 Perubahan yang signifikan selama periode pelaporan
14 G4-14 Pendekatan dalam penerapan prinsip pencegahan
15 G4-15 Prakarsa internasional yang didukung atau diadopsi
16 G4-16 Keanggotaan dalam asosiasi industri
17 G4-17 Daftar Perusahaan Anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Aspek Material dan
Boundary
18 G4-18 Proses Penetapan Konten dan Boundary
19 G4-19 Daftar Identifikasi Aspek Penting
20 G4-20 Daftar Boundary
21 G4-21 Boundary di luar perusahaan
22
G4-22 Pengaruh Dari Pernyataan Ulang Atas Informasi
Yang Diberikan Pada Laporan Sebelumnya Dan
Alasan Pernyataan Ulang Tersebut.
23 G4-23 Perubahan signifikan ruang lingkup dan boundary
24
Pemangku kepentingan
G4-24 Daftar Kelompok-Kelompok Pemangku Kepentingan
Yang Dilibatkan Oleh Perusahaan
25 G4-25 Dasar Identifikasi Dan Pemilihan Pemangku
Kepentingan Yang Akan Dilibatkan
26 G4-26 Pendekatan hubungan dengan pemangku kepentingan
27
G4-27
Topik Dan Permasalahan Utama Yang Pernah
Diajukan Melalui Hubungan Dengan Pemangku Kepentingan
28
Profil Laporan
G4-28 Periode Pelaporan
29 G4-29 Penerbitan laporan tahun lalu
30 G4-30 Siklus Pelaporan
31 G4-31 Kontak Personal
32 Indeks GRI G4 Konten G4-32 Opsi In Accordance with, Daftar Indeks, dan Assurance
33 Assurance G4-33 Assurance Eksternal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
34
Tata Kelola
G4-34 Struktur Organisasi
35 G4-35 Proses Pelimpahan Otoritas
36
G4-36 Penetapan Jabatan Dengan Tanggung Jawab Topik
Ekonomi, Lingkungan, Dan Sosial, Dan
Pelaporannya Kepada Badan Tata Kelola Tertinggi.
37
G4-37 Proses Konsultasi Antara Pemangku Kepentingan
Dan Badan Tata Kelola Tertinggi Tentang Topik
Ekonomi, Lingkungan, Dan Sosial.
38 G4-38 Komposisi Badan Tata Kelola Tertinggi Dan Komite- Komite
39 G4-39 Penunjukan Posisi Ketua Dari Badan Pengelola Tertinggi Mengenai Rangkap Jabatan
40 G4-40 Proses Dalam Menentukan Kualifikasi Dan Keahlian
Badan Tata Kelola Tertinggi Dan Komite-Komite
41 G4-41 Proses Pada Badan Tata Kelola Tertinggi Untuk
Meenghindari Konflik Kepentingan
42
G4-42 Pengembangan Secara Internal Yang Relevan
Dengan Kinerja Ekonomi, Lingkungan Dan Sosial
Serta Status Dari Implementasinya
43
G4-43
Kebijakan Yang Diambil Mengembangkan Dan
Meningkatkan Pengetahuan Kolektif Badan Tata
Kelola Tertinggi Mengenai Topik Ekonomi,
Lingkungan, Dan Sosial.
44
G4-44 Proses Untuk Evaluasi Kinerja Badan Tata Kelola
Tertinggi Sehubungan Dengan Tata Kelola Topik
Ekonomi, Lingkungan, Dan Sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
45
G4-45 Peran Badan Tata Kelola Tertinggi Dalam
Identifikasi Dan Pengelolaan Dampak, Risiko, Dan
Peluang Ekonomi, Lingkungan, Dan Sosial.
46
G4-46
Pelaporan Peran Badan Tata Kelola Tertinggi Dalam
Meninjau Keefektifan Proses Manajemen Risiko
Perusahaan Untuk Topik Ekonomi, Lingkungan, Dan
Sosial.
47
G4-47 Pelaporan Frekuensi Reviu Badan Tata Kelola
Tertinggi Mengenai Dampak, Risiko, Dan Peluang
Ekonomi,Lingkungan, Dan Sosial.
48 G4-48 Pelaporan Badan Pengelola Tertinggi Untuk
Menyetujui Laporan Keberlanjutan PerusahaaN
49 G4-49 Pelaporan Proses Penyampaian Permasalahan
Penting Kepada Badan Tata Kelola Tertinggi
50 G4-50 Mekanisme Untuk Pemegang Saham Dan Pegawai
Dalam Menyampaikan Pelaporan/REMUNERASI
51
Remunerasi dan Insentif
G4-51 Kebijakan Remunerasi Untuk Badan Tata Kelola
Tertinggi Dan Eksekutif Tertinggi
52 G4-52 Proses Untuk Menentukan Remunerasi, Termasuk
Pelibatan Konsultan
53 G4-53 Pandangan Pemangku Kepentingan Mengenai Remunerasi
54 G4-54 Rasio Total Kompensasi Tahunan Dari Badan Tata
Kelola Tertinggi
55 G4-55 Rasio Presentase Peningkatan Kompensasi Tahunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
56 Etika dan Integritas G4-56 Nilai-nilai Perusahaan
57 G4-57 Pemberian Saran Dan Perilaku Patuh Pada Hukum
58 G4-58 Pelaporan Perilaku Tak Beretika/Tak Patuh Hukum
59
Indikator Ekonomi
Kinerja Ekonomi
EC1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan
60 EC2 Implikasi finansial dan risiko serta peluang
61 EC3 Cakupan kewajiban organisasi atas program
62 EC4 Bantuan financial yang diterima dari
63
Keberadaan Pasar
EC5
Rasio upah standar pegawai pemula (entry level)
menurut gender dibandingkan
dengan upah minimum regional di lokasi-lokasi operasional yang signifikan
64
EC6
Perbandingan manajemen senior yang dipekerjakan
dari masyarakat lokal di lokasi operasi yang
signifikan
65
Dampak Ekonomi Tidak
Langsung
EC7 Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur
dan jasa yang diberikan
66 EC8 Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan,
termasuk besarnya dampak
67 Praktek Pengadaan EC9 Perbandingan dari pembelian pemasok lokal di
operasional yang signifikan
68
Indikator Lingkungan
Bahan EN1
Bahan yang digunakan berdasarkan berat atau Volume
69 EN2 Persentase bahan yang digunakan yang merupakan
bahan input daur ulang
70 Energi EN3 Konsumsi energi dalam organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
71 EN4 Konsumsi energi diluar organisasi
72 EN5 Intensitas Energi
73 EN6 Pengurangan konsumsi energi
74
Air
EN7 Konsumsi energi diluar organisasi
75 EN8 Total pengambilan air berdasarkan sumber
76 EN9 Sumber air yang secara signifika dipengaruhi oleh
pengambilan air
77 EN10 Persentase dan total volume air yang didaur ulang
dan digunakan kembali
78
Keanekaragaman Hayati
EN11
Lokasi-lokasi operasional yang dimiliki,
disewa, dikelola didalam, atau yang berdekatan
dengan, kawasan lindung dan kawasan dengan nilai
keanekaragaman hayati tinggi diluar
79
EN12
Uraian dampak signifikan kegiatan, produk, dan jasa
terhadap keanekaragaman hayati di kawasan lindung
dan kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati
tinggi diluar kawasan lindung
80 EN13 Habitat yang dilindungi dan dipulihkan
81
EN14
Jumlah total spesies dalam iucn red list dan spesies
dalam daftar spesies yang dilindungi nasional dengan
habitat di tempat yang dipengaruhi operasional,
berdasarkan tingkat risiko kepunahan
82
Emisi
EN15 Emisi gas rumah kaca (GRK) langsung (cakupan 1)
83 EN16 Emisi gas rumah kaca (GRK) energi tidak langsung
(Cakupan 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
84
EN17 Emisi gas rumah kaca (GRK) tidak langsung lainnya
(Cakupan 3)
85 EN18 Intensitas emisi gas rumah kaca (GRK)
86 EN19 Pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK)
87 EN20 Emisi bahan perusak ozon (BPO)
88 EN21 NOX, SOX, dan emisi udara signifikan lainnya
89
Efluen dan Limbah
EN22 Total air yang dibuang berdasarkan kualitas dan tujuan
90 EN23 Bobot total limbah berdasarkan jenis dan metode pembuangan
91 EN24 Jumlah dan volume total tambahan signifikan
92
EN25
Bobot limbah yang dianggap berbahaya
menurut ketentuan konvensi basel 2 lampiran I, II,
III, dan VIII yang diangkut, diimpor, diekspor, atau
diolah, dan persentase limbah yang diangkut untuk
pengiriman internasional
93
EN26
Identitas, ukuran, status lindung, dan nilai keanekaragaman hayati dari badan air dan
habitat terkait yang secara signifikan terkait
dampak dari pembuangan dan air limpasan dari
organisasi
94
Produk dan Jasa EN27
Tingkat mitigasi dampak terhadap lingkungan produk dan jasa
95 EN28 Persentase produk yang terjual dan kemasannya yang
direklamasi menurut kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
96
Kepatuhan
EN29 Nilai moneter denda signifikan dan jumlah total
sanksi non-moneter atas ketidakpastian terhadap UU
dan peraturan lingkungan
97
Transportasi
EN30 Dampak lingkungan signifikan dari pengangkutan
produk dan barang lain serta bahan untuk operasional
organisasi dan pengangkutan tenaga kerja
98 Lain-lain EN31 Total pengeluaran dan invenstasi perlindungan perlindungan lingkungan berdasarkan jenis
99
asesmen pemasok atas
lingkungan
EN32 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan
kriteria lingkungan
100
EN33
Dampak lingkungan negatif signifikan aktual dan
potensial dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil
101
mekanisme pengaduan masalah
lingkungan
EN34 Jumlah pengduan tentang dampak lingkungan yang
diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui
mekanisme pengaduan resmi
102
Praktek
Ketenagakerjaan dan
Kenyamanan Bekerja
Kepegawaian
LA1
Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru
dan turnover karyawan menurut kelompok umur,
gender, dan wilayah
103
LA2
Tunjangan yang diberikan bagi karyawan purnawaktu
yang tidak diberikan bagi karyawan sementara atau
paru waktu, berdasarkan lokasi operasi yang signifikan
104 LA3 Tingkat kembali bekerja dan tingkat retensi setelah
cuti melahirkan, menurut jender
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
105
Hubungan industrial
LA4 Jangka waktu minimum pemberitahuan mengenai
perubahan operasional, termasuk apakah hal tersebut
tercantum dalam perjanjian bersama
106
kesehatan dan Keselamatan
Kerja VV
LA5
Persentase total tenaga kerja yang diwakili dalam
komite bersama formal manjemen- pekerja yang
membantu mengawasi dan memberikan saran
program kesehatan dan keselamatan kerja
107
LA6 Jenis dan tingkat cedera, penyakit akibat kerja, hari
hilang, dan kemangkiran, serta jumlah total kematian
akibat kerja, menurut daerah dan gender
108
LA7
Pekerja yang sering terkena atau beresiko tinggi
terkena penyakit yang terkait dengan pekerjaan mereka
109 LA8 Topik kesehatan dan keselamatan yang tercakup
dalam perjanjian formal dengan serikat pekerja
110
Pelatihan dan Pendidikan
LA9 Jam pelatihan rata-rata per tahun perkaryawan
menurut gender dan menurut kategori karyawan
111
LA10
Program untuk manajemen keterampilan dan pembelajaran seumur hidup yang mendukung
keberlanjutan kerja karyawan dan membantu mereka
mengelola purna bakti
112
LA11 Persentase karyawan yang menerima review kinerja
dan pengembangan karier secara reguler, menurut
gender dan kategori karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
113
keberagaman dan kesetaraan
peluang
LA12
Komposisi badan tata kelola dan pembagian
karyawan per kategori karyawan menurut gender,
kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas,
dan indikator keberagaman lainnya
114
Kesetaraan Remunerasi
Perempuan dan Laki-laki
LA13
Rasio gaji pokok dan remunerasi bagi
perempuan terhadap laki-laki menurut
kategori karyawan, berdasrkan lokasi operasional
yang signifikan
115
Asesmen Pemasok Terkait
Praktik Ketenagakerjaan
LA14 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan
kriteria praktik ketenagakerjaan
116
LA15 Dampak negatif aktual dan potensial yang
signifikan terhadap praktik ketenagakerjaan dalam
rantai pemasok dan tindakan yang diambil
117
LA16 Jumlah pengaduan tentang praktik
ketenagakerjaan yang di ajukan, di tangani,
dan di selesaikan melalui pengaduan resmi.
118
Hak Asasi Manusia
Investasi
HR1
Jumlah total dan persentase perjanjian dan kontrak
investasi yang signifikan yang menyertakan klausul
terkait hak asasi manusia atau penapisan berdasarkan
hak asasi masnusia
119
HR2
Jumlah waktu pelatihan karyawan tentang kebijakan
atau prosedur hak asasi manusia terkait dengan aspek
hak asasi manusia yang relevan dengan operasi,
termasuk persentase karyawan yang dilatih
120 Non-diskriminasi HR3 Jumlah total insiden diskriminasi dan tindakan
korektif yang diambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
121
kebebasan berserikat dan
Perjanjian Kerja Bersama
HR4
Operasi pemasok teridentifikasi yang mungkin
melanggar atau beresiko tinggi melanggar hak untuk
melaksanakan kebebasan berserikat dan perjanjian
kerja sama, dan tindakan yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut
122
pekerja anak
HR5
Operasi dan pemasok yang diidentifikasi beresiko
tinggi melakukan eksploitasi pekerja anak dan
tindakan yang diambil untuk berkontribusi dalam
penghapusan pekerja anak yang efektif
123
pekerja paksa atau Wajib Kerja
HR6
Operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko
tinggi melakukan pekerja paksa atau wajib kerja dan
tindakan untuk berkontribusi dalam penghapusan
segala bentuk pekerja paksa atau wajib kerja
124
praktik pengamanan
HR7 Persentase petugas pengamanan yang dilatih dalam
kebijakan atau prosedur hak asasi manusia
diorganisasi yang relevan dengan operasi
125 hak adat HR8 Jumlah total insiden pelanggaran yang melibatkan
hak-hak masyarakat adat dan tindakan yang diambil
126
Asesmen
HR9
Jumlah total dan persentase operasi yang telah
melakukan review atau asesmen dampak hak asasi manusia
127
-
asesmen pemasok atas hak asasi
manusia
HR10 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan
kriteria hak asasi manusia
128
HR11 Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan
terhadap hak asasi manusia dalam rantai pemasok
dan tindakan yang diambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
129
Mekanisme Pengaduan
Masalah Hak Asasi Manusia
HR12 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap hak
asasi manusia yang diajukan, ditangani, dan
diselesaikan melalui mekanisme pengaduan formal
130
Masyarakat
Masyarakat Lokal
SO1
Persentase operasi dengan pelibatan
masyarakat lokal, asesmen dampak, dan program pengembangan yang diterapkan
131 SO2 Operasi dengan dampak negatif aktual dan potensial
yang signifikan terhadap masyarakat lokal
132
Anti-Korupsi
SO3
Jumlah total dan persentase operasi yang dinilai
terhadap risiko terkait dengan korupsi dan risiko
signifikan yang teridentifikasi
133 SO4 Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan
prosedur anti-korupsi
134 SO5 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil
135 Kebijakan Publik SO6 Nilai total kontribusi politik berdasarkan negara dan
penerima/penerima manfaat
136 Anti Persaingan SO7 Jumlah total tindakan hukum terkait Anti Persaingan,
anti-trust, serta praktik monopoli dan hasilnya
137
Kepatuhan
SO8
Nilai moneter denda yang signifikan dan jumlah total
sanksi non-moneter atas ketidakpatuhan terhadap undang-
138 Asesmen Pemasok Atas
Dampak Terhadap Masyarakat S09
Persentase penapisan pemasok baru menggunakan
kriteria untuk dampak terhadap masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
139
SO10
Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan
terhadap masyarakat dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil
140
Mekanisme Pengaduan
Dampak Terhadap Masyakat
SO11 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap masyarakat yang diajukan, ditangani, dan
diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi
141
Tanggung Jawab atas
Produk
kesehatan keselamatan
pelanggan
PR1 Persentase kategori produk dan jasa yang signifikan
dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan yang
dinilai untuk peningkatan
142
PR2
Total jumlah insiden ketidakpatuhan terhadap
peraturan dan koda sukarela terkait dampak
kesehatan dan keselamatan dari produk dan
jasasepanjang daur hidup, menurut jenis
143
Pelabelan Produk dan Jasa
PR3
Jenis informasi produk dan jasa yang diharuskan oleh
prosedur organisasi terkait dengan informasi dan
pelabelan produk dan jasa, serta persentase kategori
produk dan jasa yang signifikan harus mengikuti persyaratan informasi sejenis
144
PR4 Jumlah total Insiden ketidakpatuhan terhadap
peraturan dan koda sukarela terkait dengan informasi
dan pelabelan produk dan jasa, menurut jenis hasil
145 PR5 Hasil survei untuk mengukur kepuasan pelanggan
146
Komunikasi Pemasaran
PR6 Penjualan produk yang dilarang atau disengketakan
147
PR7 Jumlah total Insiden ketidakpatuhan terhadap
peraturan dan koda sukarela tentang komunikasi
pemasaran, termasuk iklan, promosi, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
sponsor, menurut jenis hasil
148
Privasi Pelanggan
PR8
Jumlah total keluhan yang terbukti terkait dengan
pelanggaran privasi pelanggan dan hilangnya data
pelanggan
149
Kepatuhan
PR9
Nilai moneter denda yang signifikan atas
ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan terkait
150
Portofolio Produk
FS1
Kebijakan yang berkaitan dengan aspek lingkungan
dan sosial yang diterapkan pada lini bisnis.
151 FS2 Prosedur untuk menilai dan melakukan penyaringan
risiko lingkungan dan sosial pada lini bisnis.
152
FS3 Proses untuk memantau implementasi dan
pemenuhan persyaratan lingkungan dan sosial oleh
klien termasuk dalam perjanjian atau transaksi.
153
FS4
Proses untuk meningkatkan kompetensi staf untuk
melaksanakan kebijakan lingkungan dan sosial serta
prosedur sebagaimana yang diterapkan pada lini bisnis.
154 FS5 Interaksi dengan klien/asosiasi/mitra bisnis tentang
peluang dan risiko lingkungan dan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
155
FS6 Persentase portofolio untuk bidang usaha menurut
wilayah tertentu, segmen bisnis (misalnya
mikro/UKM/besar) dan juga berdasarkan sektor.
156
FS7
Nilai moneter produk dan layanan yang dirancang
untuk memberikan manfaat sosial yang spesifik
untuk setiap lini bisnis yang dikelompokkan menurut
tujuan.
157
FS8
Nilai moneter produk dan layanan yang dirancang
untuk memberikan manfaat lingkungan yang spesifik
untuk setiap lini bisnis yang dikelompokkan menurut tujuan.
158
Audit
FS9
Cakupan dan frekuensi audit untuk menilai
pelaksanaan kebijakan lingkungan dan sosial serta
prosedur dan risiko.
159
Kepemilikan Aktif
FS10
Persentase dan jumlah perusahaan yang ditempatkan
dalam portofolio institusi dengan mana organisasi
yang melaporkan SR berinteraksi mengenai isu-isu
lingkungan atau sosial.
160 FS11 Persentase aset untuk melakukan penyaringan
lingkungan atau sosial baik positif dan negatif.
161
FS12
Kebijakan voting yang diterapkan pada isu-isu
lingkungan atau sosial yang berkaitan dengan saham
dimana organisasi yang melaporkan SR memiliki hak
voting terhadap saham atau memberikan saran untuk melakukan voting.
162 Komunitas Lokal
FS13 Akses di daerah yang rendah populasi penduduknya
atau yang kurang berkembang ekonominya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
berdasarkan jenis
163 FS14 Inisiatif untuk meningkatkan akses layanan keuangan
bagi orang-orang yang kurang beruntung
164 FS15 Kebijakan untuk perancangan dan penjualan produk
dan jasa keuangan yang adil.
165 FS16 Inisiatif untuk meningkatkan pemahaman finansial
berdasarkan jenis penerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI