i
PENGARUH METODE PRAKTIKUM
DENGAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS
PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL
TERHADAP SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS VII SEMESTER 2 SMP N 3 GETASAN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Disusun oleh :
Arina Ayu Nurjanah
23060150033
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Anggun Zuhaida, M.P
Dosen IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing
Hal : Naskah Skripsi
Lampiran : 4 eksemplar
Saudara : Arina Ayu Nurjanah
Kepada:
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamualaikum. Wr. Wb.
Setelah meneliti dan mengdakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami
kirimkan naskah skripsi saudara/saudari:
Nama : Arina Ayu Nurjanah
NIM : 23060150033
Prodi : Tadris IPA
Judul : PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PEMANFAATAN
BARANG BEKAS PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL
TERHADAP SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS
VII SEMESTER 2 SMP N 3 GETASAN TAHUN PELAJARAN
2018/2019
Dengan ini kami mohon skripsi saudra/saudari tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan
Demikin agar menjadi perhatian
Wassalamualaikum Wr.Wb
v
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
DAN
KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Arina Ayu Nurjanah
NIM : 23060150033
Jurusan : Ilmu Pendidikan Alam
Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini benar-benar merupakan hasil karya
sendiri, bukan jiplakan karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang
terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkankode etik ilmiah. Skripsi
ini diperbolehkan untuk di publikasikan oleh e-repository IAIN Salatiga.
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat serta karunian-Nya, sebuah
karya kecil ini penulis persembahkan kepada :
1. Ibunda tercinta Umi Rondiyah dan bapakku tersayang Sutrisno yang senantiasa
merawat dan mendidik ku sedari kecil, mencurahkan kasih sayang,
mendoaakanku setiap saat, dan tak lupa selalu memberi semangat dan setiap
langkahku. Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan kesehatan,
kebahagiaan, ketenangan, umur panjang, dan rezeki yang berkah untuk keluarga
kecilnya.
2. Adiiku tersayang Arizatul Fata Zulfikar yang selalu membei semangat dan tak
lupa mendoakanku
3. Keluarga besar mbah Sarji yang memberi dukungan dan doa.
4. Ibu Anggun Zuhaida M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang tak lelah
memberikan arahan.
5. Bapak dan ibu guru dari tingkat SD, MTs dan MAN yang senantiasa
membagikan ilmunya, sehingga dapat melanjutkan jenjang hingga kuliah ini
6. Bapak dan Ibu guru SMP N 3 Getasan yang telah telah membantu kelancaran
dalam melakukan penelitian untuk skripsi ini
7. Sahabat-sahabatku tercinta, Nurul Huda, Rizka Isnaini, Nurul Maghfiroh, Iftach
Laila, Dewi Nams, Rina Royani, Hammy Ihsanul, Zulia, Ulfa Choi, Uswatun
Khasanah, Tri Jayanti yang selalu setia menjadi sahabat sekaligus saudara
selama ini, selalu ada dalam suka maupun duka, selalu memberikan
dukungannya, terimakasih untuk kebersamaan kita selama ini.
8. Teman –teman seperjuangan Tadris IPA angkatan 2015.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “ Pengaruh
Metode Praktikum Dengan Pemanfaatn Barang Bekas Pada Materi Pemanasan
Global Terhadap Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP N 3 Getasan
Tahun Pelajaran 2018/2019” sebagai hasil perkuliahan. Sholawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada Junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang
senantiasa kita nanti-nantikan syafaatnya di hari akhir nanti. Peneliti menyadari
bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulisan skripsi ini
tentu tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga
3. Ibu Dr. Eni Titikusumawati S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Tadris Ipa
4. Ibu Muslimah Susilayati, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik
5. Ibu Anggun Zuhaida M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan
secara ikhlas dan sabar menuangkan waktu serta mencurahkan pikiran dan
tenaganya memberi arahan dan bimbingan yang sangat berguna sejak awal
proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.
Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan
terimakasih. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih
banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun metodologi. Kritik serta saran
sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya
bagi para pembaca, Amin Yarobbal Alamin.
ix
ABSTRAK
Nurjanah, Arina Ayu. 2019. Pengaruh Metode Praktikum dengan Pemanfaatan
Barang Bekas pada Materi Pemanasan Global terhadap Sikap Ilmiah dan
Hasil Belajar Siswa Kelas VII Semester 2 SMP N 3 Getasan Tahun Pelajaran
2018/2019. Skripsi. Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing : Anggun Zuhaida,M.Pd.
Kata Kunci : Metode Praktikum; Barang Bekas; Hasil Belajar; Sikap Ilmiah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah kerja pembuatan sarana
praktikum dengan pemanfaatan barang bekas dan untuk mengetahui pengaruh
metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas terhadap hasil belajar dan sikap
ilmiah siswa Kelas VII SMP N 3 Getasan Tahun Pelajaran 2018/2019.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental jenis Quasi
Eksperimental Design dengan Nonequivalent Control Group Design. Instrumen yang
digunakan untuk memperoleh data pada penelitian ini berupa soal, angket dan lembar
observasi. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif yang
digunakan untuk menilai karakteristik data (mean, sum, varians, range, minimum
value dan maksimum value) dan analisis uji hipotesis korelasi, regresi dan koefisien
determinasi yang dibantu dengan aplikasi SPSS versi 22.0
Hasil dari penelitian ini dapat mengetahui langkah-langkah pembuatan sarana
praktikum dengan pemanfaatan barang bekas yaitu : 1. Menyiapkan barang bekas
yang digunakan untuk sarana praktikum 2. Membersihkan barang bekas tersebut 3.
Handuk bekas direndam dalam air hangat kira-kiraselama 3 menit 4. Kemudian
menyapkan toples yang telah dibersihkan dan handuk dimasukkan ke dalam toples
tersebut. 5. Tutup toples dengan plastik kemudian ikat dengan karet gelang agar tidak
mudah lepas. 6. Sarana praktikum siap untuk digunakan. Berdasarkan hasil penelitian
ini yaitu dari Uji Hipotesis diperoleh bahwa terdapat hubungan yang sedang (0,587)
antara metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas dengan sikap ilmiah
siswa. Dan terdapat pengaruh antara metode praktikum dengan pemanfaatan barang
bekas dengan sikap ilmiah siswa yang ditunjukan dengan nilai signifikansi 0,002 <
0,05 dengan persamaan regresi linier sederhana yang diperoleh adalah Nilai Siswa =
Y 36.031 + 0.468X dan nilai koefisien determinasi sebesar 34,5% .Terdapat
hubungan yang kuat (0,688) antara Metode Praktikum dengan pemanfaatan barang
bekas dengan Hasil Belajar siswa. Dan ada pengaruh metode praktikum dengan
pemanfaatan barang bekas terhadap hasil belajar siswa yang ditunjukan dengan nilai
signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 , dengan persamaan regresi linier sederhana yang
diperoleh adalah Nilai Siswa = Y= -23.746 + 1.201X dan nilai koefisien determinasi
sebesar 39,6%.
x
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN BERLOGO ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN iv
MOTTO v
PERSEMBAHAN vi
KATA PENGANTAR vii
ABSTRAK ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xv
DAFAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 7
E. Definisi Oprasional 8
F. Sistematika Penulisan 11
xi
BAB II LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori 12
B. Kajian Pustaka 30
C. Hipotesis Penelitian 34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian 35
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 36
C. Populasi dan Sampel 36
D. Variabel Penelitian 38
E. Instrumen Penelitian 38
F. Uji Coba Instrumen Penelitian 41
G. Metode Pengumpulan Data 50
H. Teknik Analisis Data 52
BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum Proses Pembelajaran 68
B. Deskripsi Data 73
C. Analisis Data 78
D. Pembahasan 97
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 106
B. Saran 107
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Sikap Ingin Tahu 21
Tabel 2.2 Ciri-ciri Sikap Ingin Tahu 21
Tabel 3.1 Tabel Desain Pretest-Postest Control Group Design 34
Tabel 3.2 Pedoman Peskoran Jawaban Skala Sikap 39
Tabel 3.3 Ringkasan Instrumen Penelitian 40
Tabel 3.4 Koefisien Validitas Soal 42
Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Test 46
Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda 48
Tabel 3.7 Interpretasi Perhitungan Korelasi 59
Tabel 4.1 Data Nilai PTS 72
Tabel 4.2 Data Nilai Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen dan Kontrol 73
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Hasil Belajar 78
Tabel 4.4 Hasil Uji Analisis Uji Realiabilitas 79
Tabel 4.5 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Hasil Beajar 79
Tabel 4.6 Hasil Uji Daya Beda 80
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Pretest-Posttest Hasil Belajar 81
Tabel 4.8 Hasil Uji Kesamaan Dua Varians 82
Tabel 4.9 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata 83
Tabel 4.10 Hasil Analisis Korelasi Sikap Ilmiah 84
Tabel 4.11 Hasil Analisis Korelasi Hasil Belajar 85
Tabel 4.12 Uji Nilai Signifikansi Sikap Ilmiah 86
Tabel 4.13 Koefisien Regresi Sederhana Sikap Ilmiah 86
Tabel 4.14 Uji Nilai Signifikansi Hasil Belajar 88
Tabel 4.15 Koefisien Regresi Sederhana Hasil Belajar 88
Tabel 4.16 Koefisien Determinasi Sikap Ilmia 90
Tabel 4.17 Koefisien Determinasi Hasil Belajar 90
Tabel 4.18 Ketuntasan Belajar Individu Kelas Eksperimen 91
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Barang Bekas Untuk Praktek Pemodelan Efek Rumah Kaca 25
Gambar 4.1 Handuk direndam dalam air hangat 70
Gambar 4.2 Handuk dimasukkan ke dalam toples 70
Gambar 4.3 Toples ditutup dengan plastik bekas 71
Gambar 4.4 Plastik diikat dengan karet 71
Gambar 4.5 Presentase Nilai Angket Pretest-Postest Kelas Kontrol 74
Gambar 4.6 Presentase Nilai Angket Pretest-Postest Kelas Eksperimen 75
Gambar 4.7 Presentase Ketuntasan Klasikal 92
Gambar 4.8 Perbandingan Pre test- Pos test Kelas Eksperimen 94
Gambar 4.9 Lembar Observasi Kelas Eksperimen Kontrol 95
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Dafar Nama Responden 97
Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen 99
Lampiran 3. RPP Kelas Kontrol 114
Lampiran 4. Kisi-kisi Soal Tes 127
Lampiran 5. Soal Validitas 131
Lampiran 6. Soal Pretest-Posttest 139
Lampiran 7. Lembar Observasi Kelas Eksperimen 146
Lampiran 8. Lembar Observasi Kelas Kontrol 149
Lampiran 9. Angket Skala Sikap Pretest-postest 152
Lampian 10. Lemar Jawaban 154
Lampiran 11. Kunci Jawaban 156
Lampiran 12. Lembar Kerja Peserta Didik 165
Lampiran 13. Hasil Pretest-Posttest Kelas Kontrol 166
Lampiran 14. Nilai Pretest-posttsest Kelas Eksperimen 168
Lampiran 15. Validitas Soal 170
Lampiran 16. Hasil Realiabilitas Soal 171
Lampiran 17. Hasil Uji Normalitas 172
Lampiran 18. Uji Beda Dua Rata-rata 173
Lampiran 19. Uji Kesamaan Dua Varians 174
Lampiran 20. Angket Skala Sikap Pretest-posttest Kelas Eksperimen 176
Lampiran 21. Angket Skala Sikap Prestest-posttest Kelas Kontrol 180
Lampiran 22. Lembar Observasi 185
Lampiran 23. Analisis Korelasi 186
Lampiran 24. Regresi Sederhana 187
Lampiran 25. Koefisien Determinasi 188
Lampiran 26. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing 189
Lampiran 27. Surat Penelitian 190
Lampiran 28. Surat Selesai Penelitian 191
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap
manusia, karena dari pendidikan mampu memperluas sumber daya manusia.
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya
melalui pengajaran, pelatihan atau penelitian. Pendidikan terbagi menjadi
berbagai bidang ilmu untuk mempermudah penyampaian pendidik kepada anak
didiknya yang diharapkan ilmu dapat di terima oleh peserta didik secara cepat
dan tepat. Bidang ilmu pendidikan salah satunya yaitu Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA).
IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui
pengamatan yang tepat sasaran, serta menggunakan prosedur sesuai dengan
aturannya, yang dijelaskan melalui penalaran sehingga mendapatkan suatu
kesimpulan (Susanto, 2013:167). Dalam pembelajarn IPA, beberapa materi atau
teori terkadang memerlukan bukti nyata sehingga dibutuhkan proses praktikum
agar siswa dapat memahami konsep dengan baik . Salah satu materi IPA yang
memerlukan proses praktikum yaitu Efek Rumah Kaca dalam Bab Pemanasan
Global.
Metode praktikum merupakan penerapan dari kerja ilmiah dalam
pengajaran. Hasil dari penerapan metode praktikum selain dapat meningkatkan
2
hasil belajar juga dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa. Menurut
Woolnough dan Allsop pentingnya Metode Praktikum antara lain, (1)
Praktikum dapat membangkitkan motivasi belajar IPA bagi siswa karena
siswa diberi kesempatan untuk memenuhi dorongan rasa ingin tahu dan ingin
bisa,(2) Praktikum dapat mengembangkan keterampilan dasar melakukan
eksperimen, (3) Praktikum dapat menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah,
(4) Praktikum dapat menunjang materi pelajaran (Rustaman,2003:160-161).
Berdasarkan hasil observasi dan pengalaman penulis saat PPL di SMP
N 3 Getasan, didapatkan hasil mengenai beberapa kelemahan pada proses
pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional atau ceramah biasa.
Terutama pada pembelajaran IPA, terlihat saat proses pembelajaran IPA di
kelas VII siswa pasif dan kurang antusias mengikuti proses pembelajaran.
Beberapa siswa juga mengeluhkan proses pembelajaran yang monoton,
mereka merasa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran dan jarang
sekali melakukan pengamatan langsung pada materi yang diajarkan. Sehingga
mereka hanya sekedar mendapatkan teori berdasarkan konsep yang terdapat
di buku dan hasil penyampaian guru saja, tanpa mendapatkan pengalaman
langsung dari proses pembelajaran tersebut. Hal tersebut berakibat pada hasil
belajar dan sikap ilmiah siswa
Rendahnya hasil belajar dan sikap ilmiah siswa dalam proses
pembelajaran IPA sangatlah disayangkan. Karena hasil belajar merupakan
satu hal penting dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal diatas,
pembelajaran yang diterapkan masih belum bisa dikatakan sebagai
3
pembelajaran yang seharusnya. Dalam konsteks ini pembelajaran IPA atau
sains, hakikatnya mengandung empat hal yaitu konten atau produk, proses
atau metode, sikap dan teknologi. Sains sebagai konten atau produk berarti
bahwa dalam sains terdapat fakta-fakta, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan
teori-teori yang sudah jelas kebenarannya. Sains sebagai proses atau metode
merupakan suatu proses atau metode untuk mendapatkan pengetahuan. Selain
sebagai produk dan proses, sains juga merupakan sikap, artinya bahwa dalam
sains terkandung sikap seperti tekun, terbuka, jujur, dan objektif. Sains
sebagai teknologi mengandung pengertian bahwa sains mempunyai
keterkaitan (Astuti, 2012 dalam Anggraini, 2017: 3-4).
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang dapat terjadi pada diri
murid, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai
hasil dari kegiatan belajar. Gagne dalam (Irmawanty,2018: 365)
mengemukakan lima macam hasil belajar, tiga diantara bersifat kognitif, satu
afektif, dan satu lagi bersifat psikomotorik. Secara sederhana, hasil belajar
murid adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan
belajar. Karena hasil belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari
seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu perubahan yanhg relative
menetap.
Ilmu pengetahuan mempunyai ciri khas yaitu obyektif, metodik,
sistematik dan berlaku umum. Berkembangnya ilmu pengetahuan tidak lepas
dari ciri-ciri tersebut sehingga muncul suatu sikap yang disebut sikap ilmiah.
Sikap atau pendirian adalah satu predisposisi atau kecenderungan yang relatif
4
stabil dan berlangsung terus-menerus untuk bertingkah laku atau untuk
mereaksi dengan cara tertentu (Chaplin Patta Bundu, 2006: 137). Sedangkan
menurut (Sulistyorini, 2007: 10) menyebutkan sikap ilmiah merupakan suatu
sikap yang selalu ingin mendapatkan jawaban yang benar dari obyek yang
diamati. Sikap ilmiah yang sangat penting dimiliki pada semua tingkat
pendidikan adalah hasrat ingin tahu, menghargai kenyataan (fakta dan data),
ingin menerima ketidakpastian, refleksi kritis dan hati-hati, tekun, kreatif
untuk penemuan baru, berpikiran terbuka, sensitif terhadap lingkungan sekitar
dan dapat bekerjasama dengan orang lain.
Salah satu dari indikator sikap ilmiah, sensitif terhadap lingkungan
termasuk dalam hal mengelola sampah dengan baik. Sampah atau bisa disebut
dengan barang bekas merupakan barang yang sudah tidak terpakai. Biasanya
barang bekas dimanfaatkan untuk kerajinan tangan, didaur ulang dan lain
sebagainya. Tidak lain dengan halnya memanfaatkan barang bekas untuk
kegiatan praktikum saat proses pembelajaran di sekolah. Pada mater
pembelajaran tertentu pemanfaatan barang bekas dapat digunakan untuk
praktikum. Sehingga dapat menumbuhkan sikap ramah terhadap lingkungan.
SMP N 3 Getasan merupakan salah satu sekolah menengah pertama
dikecamatan getasan, kabupaten semarang. Sekolah tersebut terdiri dari tiga
kelas utama dengan jurusan pendidikan formal. Berdasarkan data nilai IPA
pemanasan Global dari pengampu Ibu Pujiyani S.Pd. tercatat rata-rata nilai
PTS untuk ketiga kelas VII adalah 54,48 dan masih banyak siswa yang belum
memenuhi KKM. Berdasarkan praktik lapangan yang dilakukan penulis
5
menunjukan bahwa kurangnya kemauan dan antusias siswa terhadap
pelajaran tersebut. Dikarenakan penggunaan metode pembelajaran yang
monoton dan tidak menarik. Pembelajaran IPA Pemanasan Global di SMP N
3 Getasan masih menggunakan metode ceramah dengan bantuan buku
pegangan siswa. Pembelajaran tersebut kurang efektif untuk tingkat
pemhaman siswa, hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata dari setiap
kelas yang masih rendah dan dibawah KKM. Keaktifan siswa, serta
kurangnya kerjasama antar siswa. Hal tersebut dibuktikan pada waktu
pembelajaran IPA materi pemanasan Global tidak adanya timbal balik kepada
pengajar dari siswa dengan bertanya atau memberi argument setelah
pembelajaran selesai. Hal itu menunjukan bahwa sikap ilmiah siswa masih
rendah, Maka dari itu timbulah masalah yang mendorong peneliti untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Praktikum
Dengan Pemanfaatan B arang Bekas Pada Materi Pemanasan Global
terhadap Hasil Belajar dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas VII Semester 2
Smp N 3 Getasan Tahun Pelajaran 2018/2019”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas materi
Pemanasan Global pada siswa kelas VII SMP N 3 Getasan ?
2. Bagaimana sikap ilmiah siswa kelas VII SMP N 3 Getasan pada materi
Pemanasan Global?
6
3. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VII SMP N 3 Getasan pada materi
Pemanasan Global ?
4. Bagaimana pengaruh metode praktikum dengan pemanfaatan barang
bekas materi Pemanasan Global terhadap sikap ilmiah siswa kelas 7
SMP N 3 Getasan?
5. Bagaimana pengaruh metode praktikum dengan pemanfaatan barang
bekas materi Pemanasan Global terhadap hasil belajar siswa kelas 7 SMP
N 3 Getasan ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas
materi Pemanasan Global pada siswa kelas VII SMP N 3 Getasan ?
2. Untuk mengetahui sikap ilmiah siswa kelas VII SMP N 3 Getasan pada
materi Pemanasan Global?
3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VII SMP N 3 Getasan pada
materi Pemanasan Global ?
4. Untuk mengetahui pengaruh metode praktikum dengan pemanfaatan
barang bekas materi Pemanasan Global terhadap sikap ilmiah siswa
kelas 7 SMP N 3 Getasan?
5. Untuk mengetahui pengaruh metode praktikum dengan pemanfaatan
barang bekas materi Pemanasan Global terhadap hasil belajar siswa kelas
7 SMP N 3 Getasan
7
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini antara lain :
1. Bagi siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa
pada materi Pemanasan Global dengan menggunakan metode praktikum.
2. Bagi guru
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi tenaga
pendidik untuk lebih menekankan pembelajaran pada peningkatan
sikap ilmiah siswa dengan menggunakan metode praktikum dan
tidak hanya mentransfer ilmu dengan metode ceramah biasa.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan pengalaman
langsung bagi guru dalam melaksanakan metode praktikum dalam
proses pembelajaran IPA.
3. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan informasi
tentang metode praktikum yang dianggap dapat membantu meningkatkan
kualitas guru, dan kualitas proses pembelajaran yang nantinya akan
berpengaruh pada mutu pendidikan di sekolah tersebut.
4. Bagi peneliti lain
a. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dan memberikan informasi
baru mengenai praktikum dalam pembelajaran Ipa , sehingga dapat
8
dijadikan pengalaman sekaligus bekal saat melakukan profesi
sebagai seorang guru di masa depan.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan bahan
pertimbangan untuk penelitian yang se jenis pada konsep materi
yang lain.
E. Definisi Operasional
1. Sikap Ilmiah
Menurut Baharuddin (Sukaesih,2011:78) sikap ilmiah pada
dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para ilmuwan pada saat
melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Tak terkecuali pada
peserta didik, sikap ilmiah merupakan sikap seorang individu yang
dapat memecahkan suatu persoalan secara sistematis.
2. Hasil Belajar
Menurut Suprijono, hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,
nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
keterampilan. Selanjutnya Supratiknya mengemukakan bahwa hasil
belajar yang menjadi objek penelitian kelas berupa kemampuan-
kemampuan baru ayng diperoleh siswa setelah mereka mengikuti
proses belajar mengajar tentang mata pelajaran tertentu. (Widodo,
2013:34). Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan
pendidikan mengacu pada klasifikasi hasil belajar dari bloom yang
secara garis besar yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek
psikomotor.
9
3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
IPA memiliki tiga komponen meliputi proses ilmiah, produk
ilmiah dan sikap ilmiah. IPA bersifat dinamis yaitu pada proses IPA
berlangsung terus menerus dan selalu diuji tersu menerus. IPA
didasarkan pada pendekatan empirik untuk mengumpulkan informasi,
kemudian dianalisa. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan rumpun ilmu
yang memiliki karateristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam
yang faktual (factual), baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian
(events) dan hubungan sebab-akibatnya. Cabang ilmu yang termasuk
anggota rumpun IPA saat ini antara lain Biologi, Fisika, IPA,
Astronomi/ Astrofisika, dan Geologi (Wisudawati, 2014:22).
Pembahasan IPA yang akan dibahas dalam pembelajaran ini adalah
tentang tentang peristiwa pemanasan global dan dampaknya.
4. Metode Praktikum
Praktikum berasal dari kata praktik yang artinya pelaksanaan
secara nyata sesuai yang disebut dalam teori. Sementara itu,
praktikum adalah bagian dari pengajaran yang bertujuan agar peserta
didik mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan di
keadaan nyata, apa yang diperoleh dari teori dan pelajaran praktik
(KBBI, 2001:785)
Berdasarkan terminologinya, praktikum dapat diartikan
sebagai suatu rangkaian kegiatan yang memungkinkan seseorang
mempraktikan proses-proses sains. Praktikum menerapkan beragam
10
keterampilan proses sains sekaligus pengembangan sikap ilmiah yang
mendukung proses perolehan pengetahuan dalam diri seseorang
(Saputro, 2014:15).
5. Barang Bekas
Barang bekas dimaksudkan semua barang yang telah tidak
dipergunakan atau tidak dapat dipakai lagi atau dapat dikatakan
sebagai barang yang sudah diambil bagian utamanya
(Iskandar,2006:24 ).
Dalam kehidupan sehari-hari sering sekali kita jumpai sampah
berserakan dimana-mana, karna kurangnya pengelolaan akan sampah
tersebut. Meskipun sampah sering dianggap remeh oleh sebagian
masyarakat, akan tetapi sampah dapat bermanfaat apabila dikelola
dengan baik. Salah satunya dapat dimanfaatkan untuk digunakan
sebagai sarana praktikum dalam proses pembelajaran IPA.
6. Materi Pemanasan Global
Global warming atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan
nama pemanasan global merupakan proses naiknya suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan bumi. Kenaikan suhu secara global (global
warming) diperkirakan menimbulkan perubahan yang lain seperti
halnya menyebabkan cuaca yang ekstrim dan menaikkan tinggi
permukaan air laut. Selain itu, pengaruh yang lain juga dapat dilihat
dengan punahnya berbagai macam hewan, berpengaruhnya terhadap
hasil pertanian, dan hilangnya gletser
11
Di atmosfer Bumi terdapat banyak gas-gas rumah kaca alami.
Siklus air, karbon dioksida (CO2), dan metana adalah beberapa bagian
penting yang ada di dalamnya. Tanpa adanya gas-gas rumah kaca
tersebut, kehidupan di Bumi tidak akan terjadi. Seperti halnya planet
Mars, Bumi juga akan menjadi sangat dingin apabila tidak terdapat
gas-gas rumah kaca di atmosfernya.
F. Sistematika penulisan
BAB 1 Pendahuluan
Bagian ini menjelaskan Menjelaskan latar belakang permasalahan,rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, serta
sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Bagian ini menjelaskan tentang materi yang digunakan untuk penelitian
antara lain menjelaskan tentang Ilmu pengetahuan Alam, Metode praktikum,
sikap ilmiah, dan implementasi metode praktikum dengan ilmu pengetahuan
alam.
BAB III Metode Penelitian
Menjelaskan tentang tahapan atau alur dalam melakukan penelitian dan
mengolah data dari awal sampai akhir
BAB IV Diskripsi dan Analisis Data
Menjelaskan tentang pengolahan data yang dilakukan dan analisis pada data
yang diolah untuk menjawab tujuan penelitian.
BAB V Penutup
12
Berisi tentang kesimpulan penelitian yang dilakukan dan saran yang dapt
berguna untuk penelitian berikutnya.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Hakekat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Sains atau disebut juga dengan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara agar kita dapat memahami
kejadian-kejadian yang ada di alam. Usman Samatowa (2006: 2)
menjelaskan bahwa “Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan
kata-kata Inggris, yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan”. Srini
M. Iskandar (1997: 1) menjelaskan bahwa IPA adalah “penyelidikan
yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan dalam alam”.
Hendro Darmojo (dalam Patta Bundu, 2006:2) juga menjelaskan bahwa
“IPA adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang alam
semesta dengan segala isinya”.
Allah berfirman dalam QS. Al-Anbiyaa : 30, mengenai alam
semesta
ماوات والرض كاوتا رتقا ففتقىاهما وجعلىا مه الماء كل أولم يز الذيه كفزوا أن الس
شيء حي أفل يؤمىون
Artinya : “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang
padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan dari kami jadikan
segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman?
14
Menurut Nokes (dalam Drs. Abdullah Aly, 2011: 18)
menyatakan bahwa “IPA adalah pengetahuan teoritis yang diperoleh
dengan metode khusus”. Teknik dalam IPA biasanya disebut proses
IPA. Sedangkan hasilnya berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-
prinsip, serta teori-teori disebut dengan produk Ilmu Pengetahuan
Alam. Abdullah Aly dkk (2004: 21) menyatakan “IPA modern lebih
menekankan teori yang mendahului eksperimen. Dengan demikian IPA
modern lebih menekankan kepada masalah melihat masa depan dan
berusaha untuk meramalkan gejala-gejala baru secara ilmiah”.
Dalam teori-teori lama IPA yang telah ada, dilakukan
eksperimen yang hasilnya bertujuan untuk mendukung teori tersebut.
Namun terkadang hasil eksperimen tersebut sudah tidak cocok sehingga
perlu dibuat teori baru yang mengacu pada hasil eksperimen tersebut
demi perkembangan ilmu pengetahuan.
IPA memiliki tiga komponen meliputi proses ilmiah, produk
ilmiah, dan sikap ilmiah. IPA bersifat dinamis yaitu pada proses IPA
berlangsung terus menerus dan selalu diuji terus menerus. IPA
didasarkan pada pendekatan empirik untuk mengumpulkan informasi,
mengorganisasikan informasi, kemudian dianalisa. Mencakup
observasi, klasifikasi, dan pengukuran. Dalam hal ini diperlukan sikap
obyektif dan jujur dalam mengumpulkan informasi hingga menganalisa
informasi. Aspek-aspek tersebut didukung oleh sikap ilmiah (sikap
15
Sains) yang merupakan keyakinan yang harus dipertahankan ketika
mencari atau mengembangkan suatu pengetahuan baru.
2. Metode Praktikum
Menurut Djamarah dan Zain (2007: 95) memberi pengertian
bahwa metode praktikum adalah proses pembelajaran dimana peserta
didik melakukan dan mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati
objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan suatu objek,
keadaan dan proses dari materi yang dipelajari tentang gejala alam dan
interaksinya. Dengan demikian, dapat menjawab pertanyaan “Bagaimana
prosesnya? Bagaimana cara mengetahui kebenarannya?’ yang semuanya
didapatkan melalui pengamatan induktif. Pembelajaran praktikum
bertujuan untuk :
a. Mempelajari keterampilan dan Teknik yang relevan dengan tuntutan
profesi
b. Memahami proses penelitian atau penemuan ilmiah.
Dwiyanti (1999) dalam Sukaesih (2011:76) menyebutkan fungsi
praktikum adalah: (1) memperjelas konsep langsung yang disajikan
dalam kelas melalui kontak langsung dengan alat, bahan atau peristiwa
alam, (2) meningkatkan keterampilan intelektual peserta didik melalui
observasi atau informasi (teori) secara lengkap dan selektif yang
mengandung pemecahan masalah praktikum, (3) melatih siswa dalam
memecahkan masalah, (4) melatih dan merancang eksperimen, (5)
menafsirkan (intepretasi) data dan (6) membina sikap ilmiah.
16
Praktikum dapat dilakukan pada suatu laboratorium atau di luar
laboratorium, sedangkan pekerjaan praktikum mengandung makna
belajar untuk berbuat. Karena itu praktikum dapat dimasukkan dalam
metode pembelajaran.
Implementasi Metode Praktikum dalam pembelajaran IPA
1) Peserta didik dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap kelompok
beranggota secara heterogen. Artinya ,dalam suatu kelompok terdiri
atas peserta didik pandai, rata-rata, dan kurang. Setiap kelompok
beranggotakan lima atau enam peserta didik
2) Pendidik Bersama peserta didik menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan dalam proses pembelajaran.
3) Pendidik / guru menyiapkan LKS untuk memandu dan mengarahkan
peserta didik dalam belajar dengan melakukan kegiatan percobaan
dibawah bimbingan pendidik secara penuh.
4) Sebelum peserta didik melakukan percobaan secara kelompok,
pendidik mengarahkan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
melakukan percobaan.
5) Pada saat peserta didik melakukan percobaan, pendidik secara penuh
melakukan bimbingan kepada semua kelompok peserta didik.
6) Selesai melakukan percobaa, pendidik mengingatkan kelompok
untuk menganalisis hasil percobaan sesuai dengan petunjuk dalam
LKS.
17
7) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil temuannya di
depan kelas, kemudian didiskusikan dengan kelompok lainnya di
bawah bimbingan pendidik.
8) Akhirnya, pendidik memberikan penekanan pada konsep yang benar.
Menurut Sagala (2005:220) kelebihan dan kekurangan Metode
Praktikum
1. Kelebihan dari Metode Praktikum
a) Dapat membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan percobaan yang dilakukan sendiri
daripada hanya menerima penjelasan dari pendidik atau buku.
b) Dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi
eksplorasi tentang sains dan teknologi.
c) Dapat menumbuhkan sikap-sikap ilmiah se perti bekerja sama,
bersikap jujur, terbuka, kritis , dan toleransi.
d) Peserta didik belajar dengan mengalami atau mengamati sendiri
suatu proses atau kejadian.
e) Memperkaya pengalaman peserta didik dngan hal-hal yang
bersifat objektif dan realistis.
f) Mengembangkan sikap berpikir ilmiah.
g) Hasil belajar akan bertahan lama dan terjadi proses internalisasi.
2. Kekurangan dari Metode Praktikum adalah :
a) Memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak
selalu mudah diperoleh dan murah
18
b) Setiap praktikum tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan
karena terdapat factor-faktor tertentu yang berada di luar
jangkauan kemampuan.
c) Dalam kehidupan sehari-hari tidak semua hal dapat dijadikan
materi eksperimen.
3. Sikap Ilmiah
Ilmu pengetahuan mempunyai ciri khas yaitu obyektif, metodik,
sistematik dan berlaku umum. Berkembangnya ilmu pengetahuan tidak
lepas dari ciri-ciri tersebut sehingga muncul suatu sikap yang disebut
sikap ilmiah. Chaplin (Patta Bundu, 2006: 137) menyatakan bahwa
“sikap atau pendirian adalah satu predisposisi atau kecenderungan yang
relatif stabil dan berlangsung terus-menerus untuk bertingkah laku atau
untuk mereaksi dengan cara tertentu”. Sedangkan Sulistyorini (2007:
10) menyebutkan sikap ilmiah merupakan “suatu sikap yang selalu
ingin mendapatkan jawaban yang benar dari obyek yang diamati”.
Sedangkan National Curriculum Council (Patta Bundu, 2006:
39) menyatakan bahwa sikap ilmiah yang sangat penting dimiliki pada
semua tingkat pendidikan adalah hasrat ingin tahu, menghargai
kenyataan (fakta dan data), ingin menerima ketidakpastian, refleksi
kritis dan hati-hati, tekun, kreatif untuk penemuan baru, berpikiran
terbuka, sensitif terhadap lingkungan sekitar, bekerjasama dengan
orang lain.
a. Sikap Ingin Tahu
19
Patta Bundu (2006: 40) menyatakan bahwa “sikap ingin tahu
(curiosity) termasuk kategori umum yang bisa mencakup sikap
yang lainnya”. Keingintahuan mendorong siswa untuk
mendapatkan pengalaman baru dan belajar terhadap apa yang ada
di sekitarnya.
Dasar dari pembentukan ilmu pengetahuan adalah rasa ingin
tahu. Manusia merupakan makhluk yang memiliki akal budi.
Dengan adanya akal budi tersebut muncul sikap ingin tahu yang
merupakan salah satu dimensi sikap ilmiah. Serta sikap ingin tahu
tersebut terus berkembang dan tidak dapat dipuaskan. Karena itu
manusia selalu ingin menambah pengetahuan yang dimiliki.
Usman Samatowa (2006: 140) menjelaskan bahwa
“curiosity ditandai dengan tingginya minat dan keingintahuan anak
terhadap setiap perilaku alam di sekitarnya”. Anak-anak suka
mengamati benda-benda di sekelilingnya apalagi dengan benda-
benda yang belum pernah dilihatnya.
Sedangkan Abdullah Aly dkk (2004: 3) dalam
Latifah,Nurul Hakim (2013) menyatakan bahwa: tiap individu atau
kelompok individu mempunyai rasa ingin tahu atau keingintahuan
(curiosity) yang kuat untuk beberapa bidang, sedangkan untuk
bidang-bidang lain, rasa ingin tahunya agak lemah atau bahkan
sama sekali tidak ada. Faktor lingkungan juga mempengaruhi kuat
lemahnya keingintahuannya.
20
Secara terperinci indikator dan gambaran sikap ingin tahu dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Indikator Sikap Ingin Tahu
Sikap Ilmiah Indikator
Sikap ingin tahu
(curiosity)
Antusias mencari jawaban
Perhatian pada obyek yang diamati
Antusias pada proses Sains
Menanyakan setiap langkah kegiatan
Sumber: (Patta Bundu, 2006: 141)
Tabel 2. 2. Ciri-ciri Sikap Ingin Tahu Siswa
Sikap Ilmiah Ciri-ciri yang dapat diamati
Sikap ingin tahu
(curiosity)
Menggunakan beberapa alat indera untuk
menyelidiki materi dan organisme
Mengajukan pertanyaan tentang obyek dan
peristiwa
Memperlihatkan minat pada hasil percobaan
Sumber: Peter Gega (dalam Patta Bundu, 2006: 40)
4. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan
peserta didik dalam mengikuti suatu pembelajaran. Menurut Dzamarah
dan Zain dalam sebuah jurnal (Lukad,2016 : 114) yaitu, setiap proses
21
belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang
dihadapi adalah sampai ditingkat mana prestasi (hasil) belajar yang
dicapai. Hal tersebut menggambarkan bahwa yang dapat menjadi focus
bagi pendidik adalah bagaimana mengelola pembelajaran sehingga
mencapa tingkat hasil belajar yang di inginkan.
Sudijono (2012:32) mengungkapkan hasil belajar merupakan
tindakan evaluasi yang dapat mengungkap aspek proses berpikir
(cognitif domain) juga dapat mengungkap aspek kejiwaan lainnya, yaitu
aspek nilai atau sikap (affective domain) dan aspek keterampilan
(psychomotor domain) yang melekat pada diri setiap individu peserta
didik. Ini artinya melalui hasil belajar dapat terungkat secara holistic
penggambaran pencapaian siswa setelah melalui pembelajaran.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
menurut (E. Mulyasa,2004 : 190-193) adalah :
a. Faktor Eksternal
Faktor eskternal yang dapat mempengaruhi prsetasi belajar peserta
didik dapat digolongkan ke dalam faktor sosial dan non-sosial.
Faktor sosial menyangkut hubungan antar manusia yang terjadi
dalam berbagai situasi sosial, yang termasuk dalam faktor ini
adalah lingkungan keluarga, sekolah, teman dan masyarakat pada
umumnya. Sedangkan faktor non-sosial adalah factor-faktor
lingkungan alam dan fisik, misalnya : keadaan rumah, ruang
belajar, fasilitas belajar, buku-buku sumber, dan sebagainya.
22
b. Faktor Internal
Meskipun banyak pengaruh dari faktor eksternal yang mendorong
individu belajar, kberhasilan belajar itu akan ditentukan oleh faktor
iri (internal) beserta usaha yang dilakukannya. Faktor internal
mencakup:
1) Faktor-faktor fisiologis, yang menyangkut keadaan jasmani
atau fisik individu, yang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
keadaan jasmani pada umumnya dan keadaan fungsi-fungsi
jasmani tertentu terutama panca indra.
2) Faktor-faktor psikologis, yang berasal dalam diri seperti
intelegensi, minat, sikap dan motivasi.
5. Barang Bekas
Pada proses pembelajaran IPA, peserta didik diharapkan mampu
menerima transfer ilmu dari pendidik dengan baik. Dengan metode
praktikum menggunakan barang-barang bekas selain dapat membawa
siswa untuk meningkatkan sikap ilmiah juga ramah lingkungan, karena
dapat mengurangi barang-barang yang sudah tidak dipakai. Barang
bekas dimaksud yaitu semua barang yang telah tidak dipergunakan atau
tidak dapat dipakai lagi atau dapat dikatakan sebagai barang yang
sudah diambil bagian utamanya (Iskandar, 2006 : 2)
Barang bekas atau sampah seperti plastik, kaleng, botol-botol
minuman biasanya langsung dibuang jika sudah tak terpakai. Barang
bekas atau barang yang sudah tak terpakai banyak sekali disekitar
23
lingkungan kita. Berdasarkan sifatnya barang bekas dapat
dikategorikan menjadi barang bekas organik dan barang bekas
anorganik (Nilawati, 2010: 3) dalam Rizza 2011. Barang bekas
organik, yaitu barang bekas yang dapat diurai oleh tanah (mudah
terurai secara alami) seperti daun, kain, kertas, dan kayu. Barang bekas
anorganik, yaitu barang bekas yang tidak dapat diurai oleh tanah (tidak
mudah terurai secara alami) seperti plastik, logam, dan kaca
Pemanfatan barang bekas adalah usaha atau aktivitas manusia
untuk menggunakan benda atau barang yang sudah tidak terpakai lagi
untuk dijadikan barang baru yang memiliki nilai lebih tinggi (Yuliarti,
2010: 3) dalam Rizza 2011. Kurangnya pengetahuan serta pemahaman
tentang pemanfaatan barang bekas oleh masyarakat mengakibatkan
timbulnya masalah yang sering dihadapi masyarakat yakni tumpukan
sampah di lingkungan kita. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
banyak mengkonsumsi berbagai macam barang, kegiatan manusia
mengkonsumsi barang inilah yang nantinya mengakibatkan adanya
barang bekas atau sering disebut sampah.
Dibawah ini beberapa barang bekas yang dimanfaatkan untuk
praktikum efek rumah kaca pada materi pemanasan global:
26
Hasil Pemanfaatan
barang bekas untuk
praktikum
Gambar 2.1 Barang bekas yang digunakan untuk praktikum Efek
Rumah Kaca (Dokumentasi Pribadi)
6. Pemanasan Global
a. Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca adalah proses pemanasan alami yang
terjadi ketika gas-gas tertentu di atmosfer Bumi memerangkap
panas. Prosesnya, yaitu ketika radiasi sinar matahari mengenai
permukaan Bumi, maka akan menyebabkan Bumi menjadi panas.
Radiasi panas Bumi akan dipancarkan lagi ke atmosfer. Panas
yang kembali dipantulkan oleh bumi terhalang oleh polutan udara
sehingga terperangkap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Proses
ini akan menahan beberapa panas yang terperangkap dan
kemudian menyebabkan suhu Bumi meningkat. Dengan demikian,
Bumi tetap menjadi hangat dan suhunya semakin meningkat.
27
Para ilmuwan telah mempelajari efek rumah kaca sejak
tahun 1824. Joseph Fourier menyatakan bahwa Bumi akan jauh
lebih dingin jika tidak memiliki atmosfer. Adanya gas-gas rumah
kaca inilah yang membuat iklim Bumi layak huni. Tanpa adanya
efek rumah kaca, permukaan Bumi akan berubah sekitar 600F atau
15,60C lebih dingin.
b. Pengertian dan Penyebab Pemanasan Global
Global warming atau dalam bahasa Indonesia disebut
dengan nama pemanasan global merupakan proses naiknya suhu
rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Kenaikan suhu secara
global (global warming) diperkirakan menimbulkan perubahan
yang lain seperti halnya menyebabkan cuaca yang ekstrim dan
menaikkan tinggi permukaan air laut. Selain itu, pengaruh yang
lain juga dapat dilihat dengan punahnya berbagai macam hewan,
berpengaruhnya terhadap hasil pertanian, dan hilangnya gletser.
Pemanasan global memerlukan penanganan dalam
mencegah, mengurangi, dan mengatasi dampak dari pemanasan
global. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan bahan bakar
fosil dengan meningkatnya kadar CO2 di atmosfer. Konsumsi total
bahan bakar fosil (batubara dan minyak bumi) di dunia akan
meningkat sekitar 1% per tahun. Langkah-langkah yang dilakukan
atau yang sedang didiskusikan saat ini tidak dapat mencegah
pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada adalah
28
mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah
untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan.
Pemanasan global (global warming) memberikan dampak
yang sangat luas dan memengaruhi kehidupan makhluk hidup di
bumi baik itu hewan, tumbuhan, dan manusia. Dampak pemanasan
global dapat terjadi karena berbagai penyebab dari tingkah laku
manusia dalam memanfaatkan segala sumber daya alam, dan tidak
mengenal batas serta kesehatan Bumi ini. Pemanasan global sudah
lama dan telah terjadi. Jika dilihat dari gejala-gejala yang
ditimbulkan ini dapat dilihat dari berbagai perubahan-perubahan
yang tidak biasa.
c. Dampak Pemanasan Global
Konsekuensi dari perubahan gas rumah kaca di atmosfer sulit
diprediksi, tetapi beberapa dampak yang telah nampak, yaitu
sebagai berikut.
1) Temperatur bumi semakin tinggi, dibeberapa wilayah
mungkin temperaturnya menjadi lebih tinggi dan di wilayah
lainnya mungkin tidak.
2) Tingginya temperatur Bumi menyebabkan lebih banyak
penguapan dan curah hujan secara keseluruhan, tetapi masing-
masing wilayah akan bervariasi, beberapa menjadi basah dan
bagian lainnya kering.
29
3) Mencairnya es di daerah kutub yang menyebabkan kadar air
laut meningkat. Begitu pula dengan daratan pantai yang
landai, akan mengalami peningkatan akibat penggenangan air.
4) Hilangnya terumbu karang. Sebuah laporan tentang terumbu
karang menyatakan bahwa dalam kondisi terburuk, populasi
karang akan hilang pada tahun 2100 karena meningkatnya
suhu dan pengasaman laut. Sebagaimana diketahui bahwa
banyak spesies lain yang hidupnya bergantung pada terumbu
karang.
5) Kepunahan spesies yang semakin meluas. Menurut penelitian
yang dipublikasikan dalam “Nature”, peningkatan suhu dapat
menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. Sampai
saat ini, hilangnya spesies semakin tersebar luas dan daftar
spesies yang terancam punah terus berkembang.
6) Kegagalan panen besar-besaran. Menurut penelitian terbaru,
terdapat 90% kemungkinan bahwa 3 miliar orang di seluruh
dunia harus memilih antara pergi bersama keluarganya ke
tempat yang beriklim baik atau kelaparan akibat perubahan
iklim dalam kurun 100 tahun.
7) Penipisan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu lapisan
atmosfer yang berada di dalam lapisan stratosfer, yaitu sekitar
1725 km di atas permukaan Bumi. Lapisan inilah yang
melindungi manusia dari bahaya radiasi sinar ultra violet
30
(UV). Berdasarkan pengamatan satelit, diketahui bahwa
lapisan ozon secara berangsurangsur mengalami penipisan
sejak pertengahan tahun 1970.
d. Usaha Penanggulangan Pemanasan Global
Penyebab terbesar pemanasan global adalah karbon
dioksida (CO2) yang dilepaskan ketika bahan bakar fosil seperti
minyak dan batubara yang dibakar untuk menghasilkan energi.
Besarnya penggunaan bahan bakar fosil untuk aktivitas kita akan
menyumbangkan peningkatan CO2 di udara. Kerusakan lapisan
ozon adalah salah satu contoh dampak dari aktivitas manusia
yang mengganggu keseimbangan ekosistem dan biosfer. Kondisi
tingginya gas polutan di udara menyebabkan terjadinya
pemanasan global.
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi pemanasan global, diantaranya adalah sebagai
berikut. 1) Menggunakan energi terbarukan dan mengurangi
penggunaan batu bara, gasoline, kayu, dan bahan bakar organik
lainnya. 2) Meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan. 3)
Mengurangi deforestation. 4)Mengurangi penggunaan produk-
produk yang mengandung chlorofluorocarbons (CFCs) dengan
menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan. 5)
Mendukung dan turut serta pada kegiatan penghijauan. Penelitian
dari Louisiana Tech University menemukan bahwa setiap
31
pepohonan hijau dapat menangkap karbon yang cukup untuk
mengimbangi emisi yang dihasilkan dari pengendara mobil
selama setahun.
B. Kajian Pustaka
Metode praktikum dapat meningkatkan sikap ilmiah serta hasil
belajar siswa karena metode pembelajaran ini memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengkontruksi pengetahuan yang dimiliki serta
mengaitkan konsep-konsep teori dengan konsep yang akan dipelajari
dengan metode praktikum sehingga pembelajaran lebih efektif. Hal tersebut
sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti
terdahulu.
Penelitian oleh Retno Anjani, (2017). Program Studi Pendidikan
Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Raden Intan
Lampung. Mengenai “Pengaruh Metode Praktikum Virtual terhadap
Peningkatan Sikap Ilmiah Siswa Kelas XI Pada Materi Sistem Peredaran
Darah di SMA N 6 Bandar Lampung”, permasahalan dalam penelitian ini
yaitu adakah pengaruh metode praktikum virtual terhadap peningkatan
sikap ilmiah siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat
pengaruh metode praktikum virtual terhadap sikap ilmiah siswa. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan terdapat pada
Variabel Y yaitu untuk mengetahui variabel X terhadap Variabel Y (Sikap
Ilmiah). Serta persamaan dalam desain penelitian yaitu Nonequivalent
Control Group Design. Keunggulan penelitian yang penulis lakukan
32
dibanding penelitian ini yaitu sekaligus meneliti dua variabel (hasil belajar
dan sikap ilmiah siswa).
Penelitian oleh Vivi Noviana Sari, (2017). Program Studi
Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Raden
Intan Lampung, dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Advance
Organizer terhadap Keterampilan Berpiki Kritis dan Sikap Ilmiah Peserta
Didik kelas X Materi Protista SMA N 15 Bandar Lampung”. Tujuan dari
penelitian ini dengan penelitian saya yaitu sama sama untuk mengetahui
pengaruh dari suatu metode/ model pembelajaran terhadap sikap ilmiah,
yang membedakan pada metode yang digunakan. Metode penelitian yang
digunakan dalam penlitian ini yaitu Quasy Eksperimental Design dengan
rancangan Posttest only control design. Hasil dari penelitian ini data model
pembelajar advance organizer terhadap keterampilan berfikir kritis dan
sikap ilmiah menunjukan bahwa tingkat signifikan yang dihasilkan adalah
sig = 0,000 < α = 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat
pengaruh model pembelajaran advance organizer terhadap peningkatan
ketrampilan berfikir kritis dan sikap ilmiah. Keunggulan penelitian yang
penulis lakukan dibanding penelitian ini adalah menggunakan pre test post
test dalam penggunaan instrument test.
Penelitian oleh Tia Anggraini, 2017. Program Studi Pendidikan
Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Raden Fatah
Palembang. Dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Generatif Terhadap
Sikap Ilmiah Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Di Kelas X SMA
33
Muhammadiyah 2 Palembang”. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui
pengaruh penggunaan model pembelajaran generative terhadap sikap
ilmiah. Hasil dari penelitian ini yaitu penerapan model pembelajaran
generative berpengaruh terhadap sikap ilmiah siswa. Persamaan penelitian
ini dengan penelitian penulis yaitu sama sama mencari pengaruh sebuah
metode atau model pembelajaran terhadap sikap ilmiah siswa, sedangkan
perbedaannya terdapat pada desain penelitian, pada penelitian ini
menggunakan desain tipe post test only control group design. Dibandingkan
penelitian ini, penelitian yang saya lakukan lebih unggul di bagian
instrumen test, penelitian saya menggunakan pre test post tes serta mencari
pengaruh metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas terhadap
hasil belajar.
Penelitian oleh Dewi Yualida, (2016). Program Studi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan judul “Pengaruh Metode
Praktikum Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPA siswa kelas IV SD N
Kemiri 1 Puspo Pasuruan”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui perbedaan motivasi belajar IPA siswa kelas IV di SD N Kemiri
1 Puspo Pasuruan an untuk mengetahui perbedaan hasil belajar ipa siswa
kelas IV di SD N Kemiri 1 Puspo Pasuruan. Metode penelitian yang
digunakan yaitu eksperimen dengan pre-eksperimental design dengan
menggunakan Intact – Group Comparison. Hasil penelitiannya yaitu
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap motivasi belajar dan terdapat
34
perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N 1
Puspo Pasuruan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian saya sama-
sama menggunakan metode praktikum untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap sikap ilmiah siswa. Penelitian saya lebih unggul jika dibandingan
dengan penelitian ini, yaitu pada bagian instrument test, penelitian saya
menggunakan pre post untuk dapat mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Penelitian oleh Sri Sukaesih, (2011). Dalam sebuah jurnal yang
berjudul “Analisis Sikap Ilmiah dan Tanggapan Mahasiswa terhadap
penerapan model pembelajaran berbasis Praktikum. Metode penelitian yang
digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan kuasi eksperimen dengan
desai penelitian Nonequivalent Control Group Design. Dari penelitian ini
didapatkan bahwa berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan,
diperoleh bahwa pembelajaran berbasis praktikum dapat mengembangkan
sikap ilmiah mahasiswa pada topik keanekaragaman hayati yang hasilnya
lebih baik daripada mahasiswa dengan pembelajaran biasa. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian saya yaitu terdapat pada desain
penelitiannya yaitu Nonequivalent Control Group Design. Keunggulan
penelitian penulis dibanding penelitian ini, penulis menggunakan barang
bekas untuk sarana praktikum.
Dari kelima rujukan tersebut dapat disimpulkan bahwa
perbedaannya dari penelitian ini yaitu terdapat pada variabel X nya, metode
penelitian nya dan hasilnya. Adapun persamaan dari rujukan tersebut dan
penelitian ini terdapat pada variabel Y yaitu sikap ilmiah. Keunggulan dari
35
penelitian ini dibanding dengan rujukan tersebut ialah pada variabel Y nya,
pada penelitian ini sekaligus mencari pengaruh variabel X (metode
praktikum dengan pemanfaatan barang bekas) terhadap 2 Variabel Y (hasil
belajar dan sikap ilmiah siswa) dan menggunakan jenis penelitian
eksperimental dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Dari
rujukan yang telah diteliti tersebut, sepengetahuan peneliti selama ini belum
ada yang mengkaji tentang pengaruh metode praktikum dengan
pemanfaatan barang bekas pada materi pemanasan global sebagaimana
yang peneliti kaji dalam penelitian ini, yang berjudul “Pengaruh Metode
Praktikum dengan Pemanfaatan Barang Bekas pada Materi Pemanasan
Global terhadap Hasil Belajar dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas VII SMP N 3
Getasan Tahun Pelajaran 2018/2019”.
C. Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiyono (2013:64) hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis yang
digunakandalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat
Berdasarkan uraian rumusan masalah, deskripsi teori, dan kerangka
berpikir diatas, maka hipotesis penelitian ini yaitu :
1. H0: Ada pengaruh metode praktikum materi Pemanasan Global terhadap
hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas 7 SMP N 3 Getasan
2. H1: Tidak ada pengaruh metode praktikum materi Pemanasan Global
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian Kuantitatif.
Sugiyono (2009 : 7) Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada posisi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau
statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Menurut Arikunto (2016: 207) menyatakan bahwa “penelitian
eskperimental merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui
ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek. Pada
penelitian ini peneliti menggunakan penelitian eksperimental jenis Quasi
Experimental Design yaitu desain yang mempunyai kelompok kontrol,
tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar,
dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design yaitu desain
yang menggunakan pretest-postest, hanya saja pada desain ini kelompok
eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara acak. Penelitian dengan
desain ini dapat disimbolkan sebagai berikut (Sugiyono, 2016 : 76)
Tabel 3.1 Tabel Desain Nonequivalent Control Group Design
Kelompok Pre Test Perlakuan Post Test
Eksperimen O1 X O2
38
Kontrol O1 C O2
Sumber : Sukaesih, Sri (2011)
Keterangan :
O1 = Pre test
O2 = Post test
X = Penerapan metode praktikum
C = Pembelajaran dengan ceramah
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP N 3 Getasan yang terletak di
Dusun Kedayon, Kelurahan Wates, Kecamatan Getasan, Kabupaten
Semarang, Jawa Tengah
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada bulan April semester
2 Tahun Pelajaran 2018/2019.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari; objek
atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik suatu
kesimpulannya. (Sugiyono, 2002:55). Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh kelas VII semester genap di SMP N 3 Getasan Tahun
Pelajaran 2018/2019. Yang terdiri dari kelas VII A berjumlah 25 siswa,
39
kelas VII B 26 siswa, dan kelas VII C berjumlah 25 siswa. Jumlah total
populasi yaitu 76.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi besar, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2009). Populasi
dalam penelitian ini adalah semua kelas 7 SMP N 3 Getasan. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu
Purposive Sampling. Purposive Sampling ini, yaitu pemilihan sampel
berdasarkan karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut
pautnya dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui
sebelumnya. (Ruslan, 2006 :157).
Berdasarkan data awal yang berasal dari nilai PTS siswa kelas
VII SMP N 3 Getasan yang diberikan oleh guru IPA kelas VII maka
peneliti memilih sample kelas dengan nilai terendah dan tertinggi.
Dikarenakan kelas dengan nilai terendah akan di uji coba dengan
penelitian ini, sehingga akan diketahui pengaruh atau peningkatan
terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah setelah dilakukan penelitian.
Dan kelas kontrol akan dijadikan sebagai perbandingan. Sampel yang
di dapat terdiri dari 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Sampel yang terpilih untuk penelitian ini yaitu kelas VII B sebagai
kelas eksperimen dengan rata-rata nilai PTS terendah dan kelas VII A
sebagai kelas kontrol dengan nilai rata-rata PTS tertinggi. Sample
40
tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan dari guru IPA Kelas VII Ibu
Pujiyani S.Pd.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013: 38).
Variabel yang digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan menjadi:
(1) variabel independen (bebas), yaitu variabel yang menjelaskan dan
memengaruhi variabel lain, dan (2) variabel dependen (terikat), yaitu
variabel yang dijelaskan dan dipengaruhi oleh variabel independen.
Pada penelitian ini variabel sudah ditentukan oleh peneliti. Variabel
Independen dalam penelitian ini adalah Metode Praktikum berbasis barang
bekas, sedangkan Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Sikap
Ilmiah dan Hasil Belajar.
E. Instrumen Penelitian
Ketepatan hasil penelitian diharapkan sangat ditentukan oleh
isntrumen yang digunakan, sebab data yang diperlukan untu menjawab
pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui
instrumen. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa instrumen
antara lain :
1. Angket
Menurut Sugiyono (2010: 199) Angket atau kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat
41
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
menjawabnya. Pada penelitian ini penulis menggunakan Angket
tertutup, yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga
responden tinggal memilih. Skala sikap digunakan untuk mengetahui
indikator sikap ilmiah yang dapat muncul pada masing-masing siswa.
Sikap ilmiah digunakan pada skala sikap awal dan sikap akhir yang
berisi pernyataan tentang sikap ilmiah siswa selama pembelajaran
pemanasan global. Pengamatan yang dilakukan berbentuk skala likert
dengan item yang ditentukan yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju,
tidak setuju, sangat tidak setuju.
Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Jawaban Skala Sikap yang
digunakan
Skor Jawaban pertanyaan
negative
Skor
Sangat setuju (SS) 4 Sangat setuju 1
Setuju (S) 3 Setuju 2
Tidak setuju (TS) 2 Tidak setuju 3
Sangat tidak setuju
(STS)
1 Sangat tidak setuju 4
2. Tes
Tes menurut Arikunto (2012; 67) adalah alat atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana,
dengan cara dan aturan-aturan yangsudah ditentukan. Tes hasil belajar
42
dalam penelitian akan digunakan untuk memperoleh data kuantitatif
berupa kemampuan siswa dalam menguasai materi Pemanasan Global.
Soal yang digunakan berupa 40 soal pilihan ganda. Penyusunan tes
hasil belajar ini dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
a. Membuat kisi-kisi soal yang sesuai dengan standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator yang dikembangkan yang sesuai
dengan silabus.
b. Menyusun soal hasil belajar berdasarkan kiri-kisi tersebut dan
membuat kunci jawaban.
c. Melakukan uji coba test penguasaan materi Pemanasan Global
yang dilanjutkan dengan menghitung validitas, tingkat kesukaran,
daya pembeda dan realibilitas. Hal tersebut dilakukan untuk
mengetahui apakah soal yang digunakan dalam penelitian ini telah
memenuhi syarat. Pelaksanaan uji coba dilaksanakan pada peserta
didik kelas VIII C SMP N 3 Getasan.
3. Lembar Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan teknik pengumpulan
data dengan cara mengamati kegiatan yang sedang berlangsung. Teknik
observasi yang dilakukan yaitu observasi langsung terhadap objek yang
diteliti dengan menggunakan lembar observasi berdasarkan indikator
sikap ilmiah, yang meliputi : sikap ingin tahu, sikap mengutamakan
fakta, sikap berpikir kritis, sikap jujur, dan sikap peka terhadap
lingkungan sekitar.
43
Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan praktikum, dalam
hal ini peneliti sebelumnya telah menyiapkan lembar observasi untuk
memudahkan saat proses observasi.
Tabel 3.3 Ringkasan Instrumen Penelitian dan Tujuan
Penggunaan Instrumen
No Jenis
Instrumen Tujuan Instrumen
Sumber
Data Waktu
1 Soal test
hasil belajar
Untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan yang diterima oleh
siswa
Siswa
Sebelum dan sesudah
kegiatan
pembelajaran
2 Skala sikap
Ilmiah awal
dan akhir
Untuk mengetahui indikator
sikap ilmiah yang muncul dari
setiap siswa.
Siswa Sebelum dan sesudah
kegiatan praktikum
3 Lembar
Observasi
Untuk mengetahui beberapa
indikator tentang sikap ilmiah
pada siswa
siswa Selama proses
praktikum
F. Uji Coba Instrumen Penelitian
Dalam sebuah penelitian, instrumen yang baik dan dapat dipercaya
adalah instrument yang memiliki tingkat validitas dan reliabilitas. Untuk
mengukur validitas, indeks kesukaran dan reliabilitas, maka harus
dilakukan uji coba pada peserta didik yang telah mendapatkan materi yang
sama sebelumnya dengan kelas yang akan diuji.
1. Instrumen Test
Tes dapat berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau
sejenisnya yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan,
44
keterampilan, bakat, dan kemampuan dari subjek penelitian. Lembar
instrument berupa tes ini berisi soal-soal tes yang terdiri atas butri-butir
soal. Setiap butir soal mewakili satu jenis variabel yang diukur ( Nur
Aedi,2010:3).
Instrumen test pada penelitian ini menggunakan Test prestasi
atau achievement test, digunakan untuk mengetahui pencapaian
seseorang setelah ia mempelajari sesuatu. Test prestasi ini diberikan
kepada siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Untuk instrumen test
sendiri dapat dikatakan baik dan dipercaya apabila telah melewati tahap
uji coba. Uji coba instrumen tes terdiri dari:
a. Validitas
Validitas tes diperlihatkan oleh korelasi antara skor tes dan
skor satu kriteria (criterion related validity) Azwar (1995: 22). Kriteria
validasi dapat berupa tes lain yang mengukur atribut yang sama, dapat
berupa variabel yang hendak diprediksi oleh tes, dan dapat pula berupa
ukuran-ukuran lain yang relevan seperti rating atau hasil observasi
yang reliable. Menurut Azwar (1995: 22) indeks validitas aitem
dirumuskan sebagai berikut :
iva = si. riy
keterangan :
si = Deviasi standar skor aitem i
riy = Koefisien korelasi aitem I dengan skor suatu kriteria eksternal Y
(koefisien validitas aitem)
45
Bila aitem-aitem dalam tes diberi skor dikotom, maka indeks validitas
aitem dapat di tuliskan sebagai berikut:
iva = (piqi)riy
Harga koefisien validitas diinterpretasikan dengan
menggunakan tolak ukur mencari angka korelasi “r” product moment
(rxy). Dengan ketentuan bahwa rxy ≥ r tabel maka butir soal dapat
dinyatakan valid, dan sebaliknya jika rxy < dari r tabel maka butir soal
dinyatakan invalid. (Sudijino,2012: 181). Bila rxy dibawah 0,3 maka
dapat disimpulkan bahwa butir instrument tersebut tidak valid,
sehingga harus diperbaiki atau dibuang . (Sugiyono:179)
Validitas suatu test dinyatakan dengan angka korelasi koefisien
(r). Dengan kriteria kolerasi koefisien sebagai berikut :
Tabel 3.4 Koefisien Validitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria
0.80 – 1.00 Sangat tinggi
0.60 – 0.79 Tinggi
0.40 – 0.59 Cukup
0.20 – 0.39 Rendah
0.00 – 0.20 Sangat rendah
46
Pada penelitian ini, uji validitas menggunakan software SPSS versi
22.0. Adapun langkah-langkah Uji Validitas menggunakan SPSS
versi 22.0 sebagai berikut :
1) Klik ikon SPSS di desktop
2) Input data melalui open an existing data source lalu ok
3) Setelah itu, muncul window untuk membuka file data yang
akan diinput di SPSS. Cari file yang di inginkan, misalnya file
Microsoft Excel (pilih terlebih dahulu extension file excel di
file types) terletak di dokumen klik lalu ok. Data yang akan
dianalisis telah terinput ke SPSS
4) Selanjutnya untuk mengubah nama variabel, klik variabel
view dan edit pada kolom name. pemberian nama variabel
tanpa spasi jika diharuskan maka setiap spasi diberi tanda
underscore(_)
5) Kemudian pada window data view akan diuji validitasnya
dengan meng klik Analyze Correlate Bivariate
6) Setelah itu, muncul kotak dialog bivariate correlations
pindahkan semua item di sebelah kiri ke sebalh kana untuk di
proses dengan mengklik tanda panah, kemudian klik ok ,
countinue
7) Hasil nya bisa dilihat setelah muncul, cara mengetahui butir
soal valid atau tidak, yaitu dengan memperhatikan tanda
47
bintang yang terletak pada kolom paling kanan dan lajur yang
bersesuaian dengan baris korelasi pearson.
b. Uji reliabilitas
Relibilitas merupakan sebuah konsistensi dari suatu alat
ukur, dan berhubungan dengan kepercayaan. Untuk menentukan
tingkat reliabilitas test digunakan rumus S pearman – Brown
yaitu
rmn = [
( ) ]
Keterangan :
rmn : besarnya koeofisien realiabilitas sesudah test tersebut
ditambah butir soal baru
n : berapa kali butir-butir itu ditambah
r : besarnya koefisien reliabilitas sebelum butir-butir
soalditambah
Nilai koefisien (r) aka dibandingkan dengan koefisien tabel r total
= r (a,n-2)
Menurut Arikunto dalam Noviana (2017) harga r yang
diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel
n : banyaknya butir soal
St2 : varians total
∑ Si2 : jumlah seluruh varians masing-masing soal
N : banyaknya responden
X : jumlah butir soal
48
∑X2 : skor total
Menurut (Arikunto: 100) harga r yang diperoleh
dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan taraf
signifikan 5 % (0,05). Jika r hitung > r tabel, maka soal tersebut
reliable. Pada penelitian ini Uji Reliabilitas dianalisis
menggunakan software SPSS versi 22.0. Adapun langkah-langkah
nya sebagai berikut :
1) Salin data dari Microsoft excel ke dalam aplikasi SPSS dengan
menggunakan open an existing data source
2) Ubah nama variabel dengan meng klik variabel view
3) Setelah data terinput, selanjutnya klik analiyze – scale-
reliability analysis
4) Selanjutnya muncul toolbox reliability analysis, pindahkan
semua item di sebelah kanan ke sebelah kiri dengan meng klik
tanda panah
5) Selanjutnya klik icon statistic dan pilih dengan cara mengklik
kotak dialog pada descriptive for item, scale, dan scale if item
deleted. Setelah itu continue dan ok.
c. Uji tingkat kesukaran
Bermutu atau tidaknya butir-butir item test ha sil belajar
diketahui dari derajad kesukaran yang dimiliki oleh masing-
masing butir item tersebut. Menurut Witherington dalam Anas
49
Sudijono angka indeks kesukaran item besarnya berkisar antara
0,00 sampai 1,00.
Rumus untuk mengukur tingkat kesukaran butir test
adalah sebagai berikut :
∑
Keterangan :
P = Tingkat Kesukaran
∑ x = Banyaknya peserta test yang menjawab benar
(untuk test uraian , jumlah skor butir soal )
Sm = Skor maksimal
N = Jumlah peserta didik
Menurut Thorndike dan Hagen (dalam Sudijono) kriterian tingkat
kesukaran sebagai berikut :
Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Test
P
Pada penelitian ini uji tingkat kesukaran soal menggunakan
bantuan SPSS versi 22.0. adapun langkah-langkah nya sebagai
berikut:
Besar P Interprestasi
P < 0,30 Sukar
0,30 < P < 0,70 Cukup (sedang)
P > 0,70 Mudah
50
1) Mendefinisikan variabel dengan cara memilih variabel view
lalu melakukan uji taraf kesukaran butir soal
2) Membuat variabel item soal 1 sampai dengan item soal 50
3) Menginput data pada data view lalu isikan secara manual data
item soal 1 sampai dengan skor totalitem soal
4) Klik menu Analyze – Descriptive Statistic – Frequencies
5) Pada kotak variabel di isi item soal 1 sampai dengan item soal
50
6) Klik statistics, kemudian klik Mean lalu klik Continue
7) Lalu klik ok
d. Uji daya pembeda
Daya pembeda pernyataan dilakukan setelah mendapatkan
data hasil uji coba produk kepada siswa. Daya pembeda dianalisis
menggunakan software SPSS V22. Menghitung daya pembeda
setiap butir soal dalam penelitian ini menggunakan rumus
formula berikut:
Keterangan
DP = Daya beda suatu butir soal
BA = Banyaknya peserta test kelompok atas yang dapat menjawab
dengan benar butir soal yang bersangkutan
BB = Banyaknya peserta test kelompok bawah yang dapat
menjawab dengan benar butir soal yang bersangkutan
51
JA = Jumlah peserta test yang termasuk dalam kelompok atas
JB = Jumlah peseta test yang termasuk dalam kelompok bawah
PA = Proporsi kelompok tinggi
PB = Proporsi kelompok rendah
Daya pembeda yang diperoleh diinterpretasikan dengan
menggunakan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut :
Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda
DP Klasifikasi
0,00 Sangat jelek
0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek
0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup
0,40 < DP ≤ 0,70 Baik
DP > 0,70 Sangat baik
Sumber : Anas Sudijono dalam buku Pengantar Evaluasi
Pendidikan
Dalam penelitian ini, peneliti menguji daya beda soal dengan
bantuan software SPSS versi 22.0 . Langkah-lngkah menguji daya
beda adalah sebagai berikut :
1) Mendefinisikan variabel dengan cara memilih variabel view
lalu melakukan uji validitas item soal
2) Membuat variabel item soal 1sampai dengan item soal 50
3) Menginput data pada data view lalu isikan secara manual data
item soal 1 sampai dengan skor total item soal
52
4) Memilih menu Analyze – Correlate – Bivariate
5) Kemudian muncul kotak baru, dan kotak dialog “Bivariate
Correlation”, masukkan semua variabel ke kotak variabel :
pada bagian “Correlation Coefficient” centang (v) person.
2. Instrumen non Test
Instrumen non test pada penelitian ini berupa angket sikap ilmiah
dan lembar observasi. Angket adalah metode pengumpulan data,
instrumennya disebut sesuai dengan nama metodenya. Bentuk
lembaran angket dapat berupa sejumlah pertanyaan tertulis, tujuannya
untuk memperoleh informasi dari responden tentang apa yang ia alami
dan ketahui.(Nur Aedi, 2010)
Angket skala sikap imiah dan Lembar Observasi yang digunakan
dalam penelitian ini telah divalidasi oleh ahli yaitu Dosen Kimia
Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga Anggun Zuhaida,MPd dan Guru IPA
SMP N Getasan Ibu Pujiyani, S.Pd
G. Metode Pengumpulan Data
Dalam sebuah penelitian untuk memperoleh data yang di
butuhkan maka diperlukan metode pengumpulan data. Jika data belum
terpenuhi dengan hanya menggunakan satu metode maka diperlukan
metode yang lainnya sehingga dapat melengkapi data yang diperlukan
dalam penelitian ini.
53
Ada beberapa metode pengumpulan data yang peneliti gunakan,
anatara lain :
1. Soal
Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrument tes
berupa soal. Soal pre test diberikan sebelum proses pembelajaran
berlangsung, ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal
siswa mengenai materi yang akan disampaikan. Dan post test
diberikan setelah proses pembelajaran selesai, test ini bertujuan
untuk mengetahui pencapain siswa setelah diterapkan metode
praktikum dengan pemanfaatn barang bekas.
2. Angket
Angket merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data
secara tidak langsung. Instrument atau alat pengumpulan datanya
juga disebut angket, berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab
oleh responden. Dalam penelitian ini digunakan angket tertutup
yaitu responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan
oleh peneliti. Skala sikap yang digunakan dalam angket ini yaitu
model Likert dengan menggunakan skala deskriptif berupa jawaban
sangat setuju (SS), setuju (S). tidak setuju (TS) dan sangat tidak
setuju (STS). Angket yang digunakan mewakili beberapa indikator
yang ada di dalam sikap ilmiah. Berisi pernyataan positif dan
negatif.
54
3. Lembar Observasi
Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemusatan
perhatian terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indra
untuk mendapatkan data. (Nur Aedi, 2010). Pada penelitian ini
observasi dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan
mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas.
4. Dokumentasi
Dokumentasi Merupakan Metode Pengumpulan Data dengan
mencari data mengenai variabel yang berupa foto kegiatan dan
catatan. Pada penelitian ini dokumentasi yang digunakan yaitu foto
saat proses pembelajaran serta data tentang nilai siswa, profil
sekolah, serta jumlah siswa yang akan diteliti.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan suatu proses penyederhanaan data ke
dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca. Dengan menggunakan
metode kuantitatif, diharapkan akan didapatkan hasil pengukuran yang
akurat tentang respon yang diberikan responden, sehingga data yang
berbentuk angka dapat diolah dengan menggunakan metode statistik.
Analisis data menggunakan program komputer SPSS ( Statistical
Package for the Social Sciences)
a. Analisis Nilai Hasil Belajar
Perhitungan Mean (Rata-rata). Rata-rata merupakan ukuran
pemusatan yang sering dan sangat familiar digunakan. Keuntungan
55
rata-rata adalah dia dapat digunakan sebagai wakil atau gambaran
dari data tersebut. (Setia Pramana,dkk : 2016)
= ∑
Keterangan :
n = banyak data
xi = data ke i
∑ xi = jumlah seluruh nilai data
b. Analisis Sikap Ilmiah Siswa
Lembar skala sikap ilmiah diolah dengan menggunakan
teknik analisis presentase. Cara perhitungan presentase daftar cek
tersebut sebagai berikut:
S =
(Sugiyono, 2010 : 141)
Keterangan :
S = nilai yang diharapkan (dicari)
R= jumlah skor dari item atau soal yang dijawab
N = jumlah skor maksimum dari tes tersebut
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Salah satu metode uji normalitas
adalah uji Shapiro-Wilk. (Pramana dkk, 2016 : 169).
Hipotesis dari uji normalitas adalah sebagai berikut :
56
1) H0 diterima: jika nilai signifikansi > 0,05, maka data
berdistribusi normal
2) H1 diterima: jika nilai signifikansi < 0,05, maka data tidak
berdistribusi normal
Pada penelitian ini menggunakan software SPSS versi 22
untuk menguji normalitas, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Buka aplikasi SPSS
2) Pada lembar variabel view dan SPSS Editor kita definisikan
Variabel nilai dengan nama nilai variabel kelas yang
menunjukan jkelas eksperimen dan kelas kontrol dengan nama
kelas (dimana value’1 = eksperimen dan’2 = kontrol).
3) Kemudian pada lembar Data View dari SPSS Data Editor, kita
masukkan data nilai dan kelas ke dalam SPSS.
4) Setelah data nilai terinput klik Analyze, kemudian pilih
Descriptive Statistic, kemudian Ekplorer
5) Pindahkan Variabel nilai yang akan diuji normalitasnya
kedalam Dependent List dan variabel kelas ke dalam Factor List
6) Kemudian klik Plots dan beri tanda ceklis pada kotak disamping
kiri (Normality Plots With test)
7) Kemudian klik continue dan OK
57
d. Uji Kesamaan Dua Varians
Uji kesamaan dua rata-rata dapat dilakukan berdasrakan
kenormalan data post test. Kedua kelas berdistribusi normal, maka
pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t atau Independent
Sample T-Test. Hipotesisnya dirumuskan dalam bentuk hipotesis
statistic (uji dua pihak). Menurut Sugiyono (2016:120) :
H : µ1 = µ2 H : µ1≠ µ2
Keterangan :
µ1 : rata-rata kemampuan awal hasil belajar IPA materi Pemanasan
Global dengan metode pembelajaran konvensional
µ2 : rata -rata kemampuan awal hasil belajar IPA materi
Pemanasan Global dengan menggunakan metode praktikum
dengan pemanfaatan barang bekas.
Kriteria pengujian hipotesis menurut Sugiyono (2016:120) :
1) Ho ditolak apabila nilai signifikansi < 0,05, maka tidak ada
kesamaan anatara dua kelas
2) Ho diterima apabila nilai signifikansi ≥ 0,05, maka ada
kesamaan antara dua kelas.
Uji kesamaan dua rata- rata juga diuji dengan bantuan
program Statistical Package Social Science (SPSS) 22.0. Adapun
langkah-langkah nya sebagai berikut :
1) Buka lembar kerja spss, lalu klik variabel view, selanjutnya
adalah tahap mengisi property variabel dengan ketentuan
58
2) Untuk mengisi property pada bagian “values” untuk variabel
kelompok, maka klik kolom None baris kedua hingga muncul
kotak dialog “value label”, kemudian pada kotak value isikan
1 dan kotak label isikan kelompok control, lalu klik add
3) Selanjutnya isi kembali kotak value dengan 2 dan kotak label
dengan kelompok eksperimen lalu klik add dan ok
4) Langkah berikutnya klik data view, kemudian untuk variabel
hasil isikan nilai hasil belajar siswa untuk kelompok kontrol
kemudian dilanjutkan kelompok eksperimen dibawahnya.
5) Langkah selanjutnya klik Analyze – Compar Means –
Independent Sample T test
6) Muncul kotadialog “Independent Sample T test”, kemudian
masukkan variabel Hasil Belajar ke kolom test variabel dan
kelompok ke kolom grouping variable
7) Selanjutnya klik Define Groups ,maka muncul kotak dialog
“Define Group” pada kotak Group 1 isikan 1 dan kotak Group
2 isikan 2, lalu klik Continue.
8) Terakhir klik ok
e. Uji Perbedaan Rata-rata
Uji beda rata-rata digunakan untuk menentukan apakah dua
sample yang tidak berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda.
Uji beda rata-rata dilakukan dengan cara membandingkan
59
perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standar error dari
perbedaan rata-rata dua sample tersebut.(Pramana dkk, 2016 : 75)
Jadi tujuan dari uji beda rata-rata adalah membandingkan
rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lain.
Apakah kedua grup tersebut secara statistic mempunyai rata-rata
yang sama ataukah tidak sama secara signifikan. Pada penelitian
ini menggunakan uji beda rata-rata dua sample berpasangan
(Paired Two Sample t-Test). Menurut (Pramana,2016 : 134) Uji
beda rata-rata dua sample berpasangan dilakukan ketika terdapat
dua kelompok yang ingin diteliti berasal dari populasi yang sama,
tetapi dibedakan yang mana kelompok pertama merupakan kondisi
awal dari kelompok tersebut sedangkan kelompok kedua
merupakan konisi yang terjadi akibat perlakuan/intervensi.
Kriteria pengujian hipotesis menurut Sugiyono (2016: 120)
1) H0 ditolak apabila nilai signifikansi < 0,05, berarti ada
perbedaan.
2) H0 diterima apabila nilai signifikansi ≥ 0,05, berarti tidak ada
perbedaan.
Langkah-langkah uji beda rata-rata dua sampel dengan
software SPSS versi 22.0 sebagai berikut :
1) Buka software SPSS
60
2) Copy data nilai ke lembar kerja SPSS, letakkan dalam satu
kolom dan beri nomer pengkodean, misal 1 untuk
kelompok eksperimen dan 2 untuk kelompok kontrol
3) Buatlah nama variabel dengan cara Variabel View,
kemudian pada pada kolom label diberi nama pada
pengkodean 1 dan 2
4) Kemudian pada kolom value pada VAR0002 klik none
hingga muncul kotak dialog
5) Isi kolom value dengan “1” label “ekperimen” kemudian
klik add dan lanjut pada kolom value di isi dengan “2” label
“kontrol”, kemudian klik add dan ok
6) Setelah diberi label kembalikan posisi pada Data View
untuk melakukan Uji-t dengan cara pilih menu berikut :
Analyze – compare – Mean - Independent sample t test
kemudian ok
7) Masukkan kelompok pengkodean
8) Pilih Define Group untuk mendefinisikan grup yang telah
kita buat. Pada Group 1 masukan “1” dan pada Group 2
masukan “2” kemudian klik continue
9) Kemudian klik ok untuk melihat hasil perhitungannya
f. Uji Hipotesis
1) Analisis Korelasi Sederhana (Bivariate Correlation)
61
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat
korelasi antara kedua variabel, sehingga digunakan analisis
koelasi product moment yang bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan dua variable l. Menurut Jonathan Sarwono
(2006: 37) korelasi adalah analisis korelasional digunakan
untuk melihat kuat lemahnya antara variabel bebas dengan
tergantung. Pada penelitian ini analisis korelasi dihitung
dengan bantuan program SPSS 22 for Windows. Adapun
rumus korelasi sebagai berikut :
∑ (∑ )(∑ )
* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +
Sumber : Sugiyono (2005: 183)
Keterangan :
r = koefisien korelasi
n = jumlah sampel (banyaknya data dalam 1 tahun)
x = variabel independent
y = variabel dependent
Koefisien korelasi (r), nilai korelasi dapat berkisar antara +1
dan -1 (-1≤ r ≤ +1) artinya :
62
a) Jika r = +1, maka hubungan Metode Praktikum dengan
hasil belajar dan atau sikap ilmiah sempurna secara
positif.
b) Jika r = -1, maka hubungan Metode Praktikum dengan
hasil belajar dan atau sikap ilmiah sempurna secara
negatif.
c) Jika r = 0, maka Metode Praktikum tidak ada
hubungan sama sekali antara variabel X dan Y.
d) Jika r = 1 atau r = -1, telah terjadi hubungan linier
sempurna yaitu berupa garis lurus.
Untuk mengetahui tingkat hubungan koefisien korelasi
digunakan pedoman interpretasi korelasi sebagai berikut :
Tabel 3.7 Interpretasi Perhitungan Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Keeratan
0.80 – 1.00 Korelasi sangat kuat atau sempurna
0.60 – 0,79 Korelasi kuat
0.40 – 0.59 Korelasi sedang
0.20 – 0,39 Korelasi rendah
0.00 – 0.19 Tidak ada korelasi atau korelasi lemah
Sumber :Sugiyono(2005)
Dasar pengambilan keputusan dalam analisis korelasi
berdasarkan nilai Sig.(2-tailed) yaitu sebagai berikut:
1) Jika nilai Sig.(2-tailed( < 0,05 maka terdapat
korelasi
63
2) Jika nilai Sig.(2-tailed) > 0,05 , maka tidak terdapat
korelasi
Langkah- langkah uji analisis korelasi dengan bantuan
SPSS versi 22.0 adalah sebagai berikut:
1. Buka program SPSS, klik Variabel View. Selanjutnya,
pada bagian Nmae tulis saja X dan Y, pada Decimals ubah
semua menjadi angka 0, pada bagian Label tuliskan Metode
praktikum, hasil belajar dan atau sikap ilmiah. Pada bagian
Measure ganti menjadi Scale.
2. Setelah itu, klik Data View dan masukkan data Metode
Praktikum (X) dan Hasil Belajar dan atau Sikap Ilmiah (Y).
3. Selanjutnya dari menu utama SPSS pilih menu Analyze-
Correlate – Bivariate
4. Muncul kotak dialog dengan nama “Bivariate Correlations”
masukkan variabel (X) dan (Y) pada kotak Variabels.
Selanjutnya pada kolom “Correlation Coeficient” pilih
Pearson, lalu untuk kolom “Test of Significant” pilih Two-
tailed, dan centang pada Flag Significant Correlations,
terakhir klik OK
2) Regresi linear Sederhana
Persamaan regresi linier sederhana merupakan suatu
model persamaan yang menggambarkan hubungan satu
variabel bebas / predictor (X), dengan satu variabel tak bebas /
64
response (Y), yang biasanya digunakan dengan garis lurus,
seperti disajikan pada gambar berikut.
y
y = ɑ + bX
}ɑ x
Gambar 3.1 Ilustrasi Garis Regresi Linier.
Persamaan regresi linier sederhana secara matematik
diekspresikan oleh :
Y = ɑ + bX
Keterangan :
Y = garis regresi ɑ = konstanta (intersep)
b = konstanta regresi X = variabel bebas / predictor
Besarnya konstanta ɑ dan b dapat ditentukan menggunakan
persamaan :
ɑ (∑ )(∑ ) (∑ )(∑ )
∑ (∑ )
b (∑ ) (∑ )(∑ )
∑ (∑ )
yang mana n = jumlah data
65
Dasar pengambilan hipotesis Uji Regresi Linier
Sederhana sebagai berikut :
1) Ho : Tidak ada pengaruh yang nyata antara variabel X
dengan variabel Y, apabila nilai sig > 0,05
2) Ha : Ada pengaruh yang nyata antara variabel X dengan
variabel Y, apabila nilai sig < 0,05
Langkah-langkah uji Regresi Linear Sederhana
dengan software SPSS versi 22.0 adalah sebagai berikut :
1) Buka program SPSS, klik Variabel View, selanjutnya
pada bagian Name untuk baris pertama tulis X, baris
kedua Y. Lalu pada kolom label baris pertama tulis
Metode Praktikum dan baris kedua tulis Hasil Belajar
dan atau Sikap Ilmiah
2) Langkah berikutnya klik Data View, selanjutnya
masukkan data penelitian dengan ketentuan X untuk
data metode praktikum dan Y untuk Hasil Belajar dan
atau sikap ilmiah.
3) Selanjutnya klik menu Analyze kemudian klik
Regression lalu klik linear
4) Setelah itu akan muncul kotak dialog Linear
Regression, masukkan variabel Metode Praktikum (X)
66
ke kotak Independent, dan masukkan variabel Hasil
Belajar dan atau sikap ilmiah (Y) ke kotak Dependent.
5) Langkah terakhir adalah klik Ok.
3) Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari metode
praktikum dengan pemanfaatn barang bekas sebagai variabel
independen terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa
sebagai variabel dependen, dilakukan perhitungan statitik
dengan menggunakan koefisien determinasi (Kd).
Rumus koefisien determinasi sebagai berikut :
Kd = r2 x 100%
(Sugiyono, 2011 :231)
Keterangan:
Kd : nilai koefisien determinasi
r : nilai koefisien korelasi
Pada penelitian ini, uji Koefisien Determinasi menggunakan
SPSS versi 22.0, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1) Langkah awal pengujian koefisien determinasi sama
dengan langkah pengujian regresi linear sederhana.
2) Setelah muncul out put dari pengujian tersebut , baca
output Model Summary. Seperti tabel berikut ini :
67
3) Pada output tersebut nilai koefisien determinasi dibaca
pada kolom R Square
2. Analisi Data Non Test
a. Angket
Pada penelitian ini, selain menggunakan analisis data berupa
test, juga menggunakan non test. Teknik pengambilan data non test
salah satunya menggunakan angket. Metode angket atau kuisioner
merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengumpulkan
data yang bertujuan memperoleh informasi data dari responden
mengenai penggunan metode praktikum dengan pemanfaatan
barang bekas di SMP N 3 Getasan. Angket yang digunakan pada
penelitian ini yaitu angket tertutup, yaitu responden atau siswa
tinggal memilih jawaban yang sudah ada. Dengan alternatif
jawaban yaitu (SS), (S), (TS) dan (STS).
Tabel 3.8 Penilaian atau pemberian skor berdasarkan
pernyataan sebagai berikut:
Positif Negatif
4 Sangat Setuju 4 Sangat Tidak Setuju
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .809a .655 .625 3.64275
a. Predictors: (Constant), Sikap Ilmiah, Hasil Belajar
68
3 Setuju 3 Tidak Setuju
2 Tidak Setuju 2 Setuju
1 Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Setuju
Untuk mengetahui perbandingan hasil kuisioner variabel
metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas dan sikap
ilmiah skoring setiap item dilakukan dengan memberikan angka
berjenjang skor 1 sampai skor 4. Skor tertinggi diperoleh 94,
sedangkan nilai terendah 50.
Interval
I =
I = 8,8
Berdasarkan perhitungan diatas, di dapat nilai interval
sebesar 8,8, sehingga dapat ditentukan kategori sebagai berikut :
85,2 ≤ x < 94 = Sangat tinggi
76,7 ≤ x < 85,2 = Tinggi
67,9 ≤ x < 76,7 = Sedang
59,1 ≤ x < 67,9 = Rendah
50,3 ≤ x < 59,1 = Sangat Rendah
b. Lembar Observasi
Lembar observasi pada penelitian ini digunakan untuk
mendapatkan nilai proses kerja yang dilakukan oleh peserta didik
kelas VII SMP N 3 Getasan dalam menggunakan metode praktikum
69
dengan pemanfaatan barang bekas pada pelajaran IPA maeteri
Pemanasan Global
Adapun penlilaian atau pemberian skor berdasarkan
pernyataan, adalah sebagai berikut :
1) 4 : jika selalu melakukan
2) 3 : jika sering melakukan
3) 2 : jika jarang melakukan
4) 1 : jika tidak melakukan
Selain dengan uji ahli, lembar observasi juga dihitung dengan
penskoran setiap item dilakukan dengan memberikan angka
berjenjang skor 1 sampai skor 4. Nilai tertinggi diperoleh 15 dan
nilai terendah diperoleh 11.
Interval =
=
= 0,8
Berdasarkan perhitungan diatas, didapat nilai interval sebesar
0,8, sehingga dapat ditentukan kategori sebagai berikut :
Rentan Nilai = Kategori
14,2 ≤ x < 15 = Sangat Tinggi
13,4 ≤ x < 14,2 = Tinggi
12,6 ≤ x < 13,4 = Sedang
11,8 ≤ x < 12,6 = Rendah
11 ≤ x < 11,8 = Sangat Rendah
70
BAB IV
DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum Proses Pembelajaran
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret SMP N 3 Getasan,
pada kelas VII A sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa dan kelas VII B
sebagai kelas eksperimen dengan jumlah soal . Pengumpulan data dilakukan
melalui tiga cara, yaitu pada saat sebelum dimulai pembelajaran berlangsung,
saat pembelajaran berlangsung, dan setelah pembelajaran berlangsung.
Pada saat sebelum pembelajaran berlangsung, pengumpulan data
dilakukan dengan memberikan soal pre test berupa 40 soal pilihan ganda
dengan materi pemanasan global dan pemodelan efek rumah kaca dan 25
soal angket untuk mengukur sikap ilmiah siswa. Ketika pembelajaran
berlangsung pengumpulan data menggunakan lembar observasi, sedangkan
pada tahap akhir pembelajaran proses pengambilan data menggunakan post
test dan angket sama seperti pada pre test. Nilai KKM yang digunakan pada
SMP N 3 Getasan untuk mata pelajaran IPA adalah 70.
Selama proses pembelajaran IPA, peneliti menerapkan metode
praktikum berbasis barang bekas untuk mengukur hasil belajar dan sikap
ilmiah siswa pada kelas eksperimen, sedangkan pada kelas kontrol peneliti
hanya menayangkan video pemodelan efek rumah kaca.
Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi di
kelas saat proses pembelajaran dan melakukan wawancara. Guna mengetahui
sejauh mana pembelajaran IPA dengan menggunakan metode praktikum
71
yang diterapkan di SMP N 3 Getasan. Peneliti berharap dengan
diterapkannya metode praktikum berbasis barang bekas dapat berpengaruh
terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa. Alokasi waktu pada saat
pembelajaran berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kon trol. Kelas
eksperimen menggunakan alokasi waktu 6 jam pelajaran 3 dalam 3
pertemuan, sedangkan di kelas kontrol 5 jam pelajaran dalam 2 pertemuan.
Baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol terdapat beberapa
tahap perincian secara singkat sebagai berikut:
1. Melaksanakan pembelajaran berdasarkan silabus dan RPP yang telah
disusun dengan menerapkan metode praktikum berbasis barang bekas
untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar
dan indikator yang ingin dicapai.
2. Sebelum pelajaran dimulai, peneliti membagikan soal pre test .
3. Untuk mengawali kegiatan pembelajaran, peneliti menyampaikan materi
awal pembelajaran dengan menunjukan gambar keadaan bumi sekarang
dan 500 taun yang akan datang. Pada pertemuan pertama peneliti
menyampaikan materi pemanasan global.
4. Pada pertemuan selanjutnya dilakukan praktikum pemodelan efek rumah
kaca. Peneliti membagi siswa menjadi 5 kelompok. Dilanjutkan dengan
membagi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) kepada masing-masing
kelompok.
5. Setelah semua peserta didik memahami apa yang terdapat pada lembar
kerja, kemudian melakukan praktikum pemodelan efek rumah kaca
72
dengan menyiapkan alat dan bahan yang digunakan. Selanjutnya
memasukkan handuk ke dalam toples dan di letakkan di bawah sinar
matahari. Setiap 3 menit suhu handuk dalam toples di ukur
menggunakan thermometer.
6. Diskusi dilakukan peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang
terdapat dalam lembar kerja dengan didampingi peneliti agar tidak
terjadi kesalahan dalam pemahaman konsep-konsep yang diperoleh
siswa.
7. Kegiatan pembelajaran yang terakhir melaksanakan kegiatan evaluasi
berupa post test serangkaian kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
peserta didik.
8. Peneliti mengamati seluruh rangkaian pembelajaran mulai dari awal
sampai akhir.
Pada penelitian ini menggunakan barang bekas sebagai sarana
praktikum pemodelan efek rumah kaca, adapun langkah-langkah pembuatan
sarana praktikum tersebut sebagai berikut :
1. Mengumpulkan barang-barang yang digunakan untuk sara praktikum
pemodelan Efek Rumah Kaca. Barang-barang yang digunakan yaitu
toples bekas, handuk bekas, karet bekas dan plastik bekas.
2. Kemudian toples bekas dicuci hingga bersih dan kemudian keringkan
73
3. Rendam handuk bekas kira-kira 3 menit di dalam air hangat
Gambar 4.1 Dokumentasi pribadi handuk direndan dalam air hangat
4. Masukkan handuk bekas kedalam toples. Kemudian rapikan
Gambar 4.2 Dokumentasi pribadi handuk dimasukkan ke dalam toples
74
5. Tutup toples tersebut dengan plastik bekas
Gambar 4.3 Dokumentasi pribadi toples ditutup dengan plastik bekas
6. Kemudian ikat dengan karet agar plastic tidak mudah lepas
Gambar 4.4 Dokumentasi pribadi toples yang ditutup plastik diikat
dengan karet
75
7. Pastikan permukaan plastik tidak ada yang menggelembung atau plastik
harus rata dan rapi
8. Setelah pembuatan sarana praktikum selesai, maka selanjutnya dapat
digunakan untuk praktikum pemodelan efek rumah kaca
B. Deskripsi Data
1. Data Tahap Awal
Data tahap awal yang digunakan adalah nilai penilaian tengah semester
(PTS) dengan tujuan untuk mengetahui sampel yang akan digunakan
dalam penelitian. Sampel dengan nilai terendah akan digunakan sebagai
kelompok eksperimen dan sampel dengan nilai tertinggi akan digunakan
sebagai kelompok kontrol.
Tabel 4.1 Data Nilai PTS
No Kelas N Rata-rata Skor
tertinggi
Skor
terendah
1. VII A 26 48,19 60 33
2. VII B 25 62,96 80 43
3 VII C 26 52,31 66 41
Dari Tabel diatas dapat dilihat Kelas A dengan jumlah peserta
didik 26 memiliki rata-rata kelas terendah yaitu 48,19 dan kelas B dengan
jumlah peserta didik 25 memiliki rata-rata tertinggi yaitu 62,96.
Sehingga dapat digunakan sebagai sampel kelompok kontrol (kelas VII
B) dan kelompok eksperimen (kelas VII A).
76
2. Data Tahap Akhir
Analisis data akhir digunakan untuk mengetahui bahwa dalam
proses pembelajaran IPA materi Pemanasan Global dengan menggunakan
metode praktikum berbasis barang bekas dapat meningkatkan hasil
belajar dan sikap ilmiah siswa.
a. Sikap Ilmiah
Hasil instrumen berupa angket untuk mengukur sikap ilmiah
siswa didapatkan dari nilai pre test dan post tes, baik untuk kelas
eksperimen maupun kelas kontrol.
Gambar 4.5 Data Presentase Nilai Angket Pre Test dan Post Test
Kelas Kontrol
Dari diagram diatas dapat diketahui indikator sikap ilmiah pada
aspek rasa ingin tahu pada kelas kontrol mengalami kenaikan sebesar
7% disebabkan peserta didik tidak melakukan praktikum secara
0%10%20%30%40%50%60%70%80% 70%
71.50% 71% 68%
63% 71%
77% 70%
71% 71% 76% 76%
Pre Test
Post Test
77
langsung sehingga rasa ingin tahunya sedang. Kemudian untuk aspek
mengutamakan bukti mengalami penurunan dari 71,50 % pada saat
pre test menjadi 70 % saat penilaian pos test. Ketika peserta didik
tidak mengalami praktikum secara langsung maka tidak dapat
mengutamakn bukti. Untuk aspek bersikap skeptis pada pre test
maupun post test mempunyai presentase sama yaitu 71%. Kemudian
mengalami kenaikan presentase pada aspek mau menerima perbedaan
yaitu 68% menjadi 71%, dikarenakan pada saat pembelajaran terdapat
beberapa pendapat dari peserta didik sehingga mengharuskan peserta
didik lainnya dapat menerima perbedaan. Pada aspek dapat bekerja
sama mengalami kenaikan presentase yang cukup tinggi yaitu 13 %
dan merupakan aspek sikap ilmiah yang mengalami kenaikan
tertinggi, dapat bekerja sama sudah seharusnya dimiliki setiap peserta
didik sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
Aspek yang terakhir yaitu berpikir kritis mengalami kenaikan dari
71% menjadi 75%.
0.00%
50.00%
100.00% 75.94% 78% 65% 66.38% 74% 73%
83% 80% 68% 72% 79% 82%
Pre Test
Post Test
78
Gambar 4.6 Data Presentase Nilai Angket Pre Test dan Post Test
Kelas Eksperimen
Diagram diatas merupakan hasil presentase nilai angket skala
sikap ilmiah baik saat penilaian pre test maupun post tes unutk kelas
eksperimen. Meskipun tidak signifikan semua aspek sikap ilmiah
mengalami kenaikan presentase dari penilaian pre test dan post test.
Untuk aspek rasa ingin tahu mengalam kenaikan sebesar 7,06%,
peserta didik kelas eksperimen melakukan secara langsung praktikum
efek rumah kaca sehingga dapat meningkatkan rasa ingin tahu dari
sebagian peserta didik. Kemudian untuk aspek mengutamakan butki,
peserta didik secara langsung membuktikan teori tentang efek rumah
kaca sehingga peserta didik lebih mengutamakan bukti dibanding
hanya percaya pada teori yang ada. Aspek bersikap skeptis
mengalami kenaikan presentase sebesar 3%.
Selanjutnya aspek mau menerima perbedaan, mengalami
kenaikan presentase 5,62%. Perbedaan hasil yang yang ditemukan
oleh setiap peserta didik mengaharuskan mereka untuk saling
menerima perbedaan antar peserta didik. Untuk melakukan sebuah
percobaan peserta didik tidak dapat bekerja sendiri sehingga
membutuhkan peserta didik lain untuk menyelesaikan percobaan
tersebut, maka aspek dapat bekerja sama mengalami kenaikan
presentase sebesar 5 %. Aspek yang terakhir yaitu berpikir kritis,
peserta didik dituntut untuk mampu berpikir kritis terhadap suatu teori
79
dan hasil dari percobaan tersebut sehingga pada aspek ini kenaikan
presentase cukup tinggi dibandingkan aspek yang lainnya yaitu
sebesar 9%.
b. Hasil Belajar
Tabel 4.2 Data Nilai Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Kelas Nilai
Ideal
X
max
X
min
kenaikan Me Mo
Eksperimen Pre 100 52,5 22,5 40,71 30,99 35 30
Post 100 77,5 65 71,7 72,5 70
Kontrol Pre 100 42,5 15 29,68 27,82 30 30
Post 100 72,5 40 57,5 57,5 55
Berdasarkan tabel diatas diketahui bawa terdapat perbedaan
nilai rata-rata hasil belajar siswa IPA materi pemanasan global antara
kelas kontrol dan eksperimen. Rata rata kelas eksperimen dari
penilaian pre test 40,71 mengalami kenaikan pada penilaian post test
yaitu menjadi 71,7, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode
praktikum dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kemudian untuk
kelas kontrol rata-rata pada penilaian pre test sebesar 29,68 dan pada
post test 57,5. Meskipun mengalami kenaikan ,nilai peserta didik
masih jauh dibawah KKM.
80
C. Analisis Data
1. Uji Coba Instrumen
Pada penelitian kali ini peneliti tidak hanya mengukur skala sikap
ilmiah siswa, melainkan juga mengukur hasil belajar siswa. Hasil belajar
merupakan tingkat pengetahuan kognitif yang dapat diukur dengan test.
Test yang digunakan adalah instrument test yang dapat mengukur apa
yang hendak diukur. Sebelum soal test di gunakan harus dilakukan uji
validitas terlebih dahulu.
Uji coba instrument tersebut dilakukan pada kelas di luar populai
penelitian yaitu kelas 8C SMP N 3 Getasan tahun Pelajaran 2018/2019
dengan jumlah siswa 26. Instrument ini terdiri dari 50 soal Pilihan Ganda
yang sebelumnya telah dibuat kisi-kisi dengan materi Pemanasan Global
serta pemodelan efek rumah kaca. Hasil analisis butir soal dan
penelaahan sebagai berikut.
a. Instrumen Tes
1) Uji validitas Soal
Validitas instrumen test hasil belajar materi pemanasan
global pada penelitian ini menggunakan validitas empiris
(perhitungan kuantitatif). Sedangkan untuk instrumen angket sikap
ilmiah menggunakan uji validitas logis (isi dan konstruk). Uji
validitas logis dilakukan oleh dua validator yaitu dosen kimia IAIN
Salatiga Ibu Anggun Zuhaida M.Pd. dan Guru IPA SMP N 3
Getasan Ibu Pujiyani S.Pd.
81
Hasil uji coba dilakukan perhitungan dengan menggunakan
bantuan program Statistical Package Social Science (SPSS) 22.0
dari 50 butir soal yang di uji akan digunakan untuk penelitian
sejumlah 40 butir soal. Hasil perhitungan validitas instrumen
disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Hasil Belajar
Soal Nomor Butir Soal Jumlah
Valid 2,3,4,5,6,8,9,12,13,14,15,18,19,20,21,23,24
25,28,29,30,31,32,33,34,46,37,38,39,40,41
42,44,45,46,47,48,49
39
Tidak
valid
1,10,11,16,17,22,26,27,35,43,50 11
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa soal yang valid
berjumlah 39 dan 11 soal yang tidak valid. Soal dapat dikatakan
valid apabila rhitung > r tabel dan tidak valid jika rhitung < r tabel.
2) Uji Reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas peneliti menggunakan program
SPSS versi 22.0. Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r
tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Jika r hitung > r
tabel, maka soal tersebut reliable. Hasil perhitungan instrument test
hasil belajar materi pemanasan global memiliki nilai cronbach alfa
sebesar 0,932 > 0,388 (rtabel), sehingga dianggap memiliki
82
reliabilitas tinggi. Maka dari itu instrumen test hasil belajar ini
dapat digunakan sebagai alat ukur dalam sebuah penelitian.
Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Reliabilitas
3) Uji tingkat kesukaran soal
Analisis uji tingkat kesukaran butir soal digunakan untuk
menguji soal pre test hasil belajar dari segi tingkat kesukarannya
sehingga dapat diketahui, kategori soal tersebut sulit, sedang atau
mudah. Pada penelitian ini, untuk menguji tingkat kesukaran butir
soal peneliti menggunakan bantuan software SPSS versi 22.0.
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran butir soal dari 50 butir
soal yang telah peneliti ujikan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.5 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Hasil
Belajar
Kategori
soal
Nomer soal Jumlah
Sulit 1 1
Sedang 2,3,4,5,7,9,12,13,14,18,19,22,24,27,28,3
2,35,36,37,38,39,42,44,45,47,48,49
27
Mudah 6,8,10,11,15,16,17,20,20,21,23,25,26,29,
30,31,33,34,40,41,43,46,50
22
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.932 50
83
Dari uji coba yang telah dilakukan dapat diketahui kategori
soal yaitu (sulit, sedang dan mudah). Soal dapat dikategorikan
sulit apabila memiliki indeks kesukaran 0,00 – 0,30, sedang 0,31 –
0,70 , dan mudah 0,71 – 1,00 dapat dilihat pada lampiran.
4) Uji Daya Beda
Tujuan dari uji daya beda pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui butir soal yang memiliki klasifikasi daya beda soal yang
jelek sekali, jelek, cukup, baik atau baik sekali.
Tabel 4.6 Hasil Uji Daya Beda
DP Klasifikasi No Soal
0,00 Sangat jelek 6,11,20,50
0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek 10,16,17,22,26,27,29
0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup 1,8,15,21,23,25,30,31,33,34,35
40,41,43,46
0,40 < DP ≤ 0,70 Baik 3,4,5,7,9,12,13,18,19,28,32,37
38,39,42,44,45,49
DP > 0,70 Sangat baik 2,14,24,36,47,48
2. Analisis Data
a. Tes
1) Uji Normalitas Data
84
Uji normalitas hipotesis penelitian menggunakan uji Saphiro
Wilk dengan bantuan program Statistical Package Social for
Science (SPSS) 22.0 for windows. Hasil uji normalitas terhadap
nilai hasil belajar siswa baik pre test maupun pos test untuk kelas
eksperimen dan kelas kontrol pada materi pemanasan global
berdistribusi normal. Dasar Pengambilan keputusan yaitu Niai sig.
atau signifikansi > 0,05 maka distribusinya normal (Sugiyono,
2007:159). Hasil uji normalitas dapat di lihat di tabel berikut ini .
Tabel 4.7 Hasil uji Normalitas Nilai Pre Te st dan Post test
Hasil Belajar Siswa pada Materi Pemanasan Global
D
a
r
i
data diatas dapat diketahui bahwa semua data berdis tribusi normal.
Dapat dikatakan berdistribusi normal dikarenakan nilai sig dari
semua data > 0,05.
2) Uji Kesamaan Dua Varians
Uji ini digunakan untuk mengetahui kesamaan antara dua
varians.
Tests of Normality
Kelas
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Hasil Belajar
Siswa
Pre Test
Eksperimen .935 25 .116
Post Test
Eksperimen .914 25 .037
Pre Test Kontrol .958 26 .350
Post Test Kontrol .937 26 .113
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
85
Tabel 4. 8 Uji Kesamaan Dua Varians
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed
)
Mean
Diffe
rence
Std.
Error
Differe
nce
95%
Confidence
Interval of
the
Difference
Lowe
r
Upp
er
Hasil
belajar ipa
Equal
variances
assumed
19.20
6 .000 -6.433 49 .000
-
13.81
538
2.1475
2
-
18.13
100
-
9.4
997
7
Equal
variances
not
assumed
-6.543 29.1
99 .000
-
13.81
538
2.1113
5
-
18.13
230
-
9.4
984
7
Dari tabel diatas menyatakan bahwa analisis menggunakan
t hitung dengan Equal variances Assumed adalah -0,6.433 dengan
probabilitas 0,000. Karena probabilitasnya < 0,05 maka ditolak
atau tidak ada kesamaan diantara dua kelas.
3) Uji Perbedaan Dua Rata-Rata
Uji ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
perbedaan antara dua rata-rata
86
Tabel 4.9 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata
Berdasarkan tabel output diatas, diketahui nilai Sig.(2-
tailed) adalah sebesar 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-
rata antara hasil belajar pre test dan post test yang artinya ada
pengaruh penggunaan metode praktikum dengan pemanfaatan
barang bekas terhadap hasil belajar pada siswa kelas VII SMP N 3
Getasan.
3. Uji Hipotesis
a) Analisis Korelasi
Analisi korelasi dengan menggunakan rumus korelasi rxy
bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan yang signifikan
antara metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas
dengan hasil belajar dan atau sikap ilmiah siswa kelas VII SMP
N 3 Getasan. Analisis ini menggunakan bantuan program SPSS
versi 22.0. Dasar pengambilan keputusan dalam analisis
Paired Samples Test
Paired Differences
t Df
Sig.
(2-
tailed) Mean
Std.
Deviati
on
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
Pre Test
- Post
Test
-
32.9000
0
9.9655
7
1.9931
1
-
37.0135
8
-28.78642
-
16.50
7
24 .000
87
korelasi pada penelitian ini berdasarkan Nilai Signifikansi Sig.
(2-tailed). Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05 maka terdapat korelasi
antara metode praktikum dengan hasil belajar dan atau sikap
ilmiah. Sebaliknya jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak
ada korelasi.
Tabel 4.10 Hasil Analisis Korelasi Metode Praktikum
dengan Sikap Ilmiah Siswa
Correlations
Metode
Praktikum
Sikap
Ilmiah
Metode
Praktikum
Pearson
Correlation 1 .587
**
Sig. (2-tailed) .002
N 26 26
Sikap Ilmiah Pearson
Correlation .587
** 1
Sig. (2-tailed) .002
N 26 26
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari output diatas didapatkan nilai Sig.(2-tailed) yaitu
0,002 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
korelasi atau hubungan antara Metode Praktikum dengan
pemanfaatan barang bekas dengan Sikap Ilmiah Siswa. Dan
interval koefisien menunjukan nilai 0.58 yang berarti tingkat
korelasi sedang.
Tabel 4.11 Hasil Analisis Korelasi Metode Praktikum
dengan Hasil Belajar
88
Correlations
Metode
Praktikum
Hasil
Belajar
Metode
Praktikum
Pearson
Correlation 1 .688
**
Sig. (2-tailed) .000
N 26 26
Hasil Belajar Pearson
Correlation .688
** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 26 26
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari output diatas menunjukan nilai Sig. (2-tailed)
sebesar 0,000 < 0,05 sehingga dapat diketahui bahwa terdapat
korelasi atau hubungan yang signifikan antara Metode
Praktikum dengan pemanfaatan barang bekas terhadap hasil
belajar. Dengan tingkat korelasi kuat yang ditunjukan hasil
interval koefisien sebesar 0.688.
b) Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana adalah hubungan
secara linier antara satu variabel independent (X) dan variabel
dependent (Y) . Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan
antara variabel. Pada penelitian ini terdapat 2 analisis regresi
linier sederhana yaitu:
1) Regresi Linier Sederhana antara Metode Praktikum dengan
Sikap Ilmiah
Tabel 4.12 Uji Nilai Signifikan
ANOVAa
89
Tabel uji signifikansi diatas, digunakan untuk
menentukan taraf signifikansi atau linieritas dari regresi.
Kriteria dapat ditentukan berdasarkan uji nilai signifikansi
(Sig). dengan ketentuan jika nilai Sig < 0,05. Berdasarkan
tabel diatas, diperoleh nilai Sig sebesar 0.002 yang berarti <
0,05. Dengan demikian model persamaan regresi memenuhi
kriteria.
Tabel 4.13 Koefisien Regresi Sederhana
1)
2) 3)
4)
D
a
r
i
output diatas pada tabel Coefficient, pada kolom B pada
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 83.012 1 83.012
12.64
0 .002
b
Residual 157.613 24 6.567
Total 240.625 25
a. Dependent Variable: Metode Praktikum
b. Predictors: (Constant), Sikap Ilmiah
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficie
nts
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 36.031 9.919 3.633 .001
Sikap
Ilmiah .468 .132 .587 3.555 .002
a. Dependent Variable: Metode Praktikum
90
Constant (a) adalah 36.031, sedang nilai Trust (b) adalah
0.468, sehingga persamaan regresinya dapat ditulis Y=
36.031 + 0.468X.
Selain menggambarkan persamaan regresi output
diatas juga menampilkan uji signifikansi dengan uji t yaitu
untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang nyata
(signifikan) variabel (X) terhadap variabel (Y).
Dari output diatas diketahui nilai signifikansi sebesar 0,002 <
0,05 , maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada
pengaruh yang signifikan antara Metode Praktikum dengan
Pemanfaatan Barang Bekas terhadap Sikap Ilmiah Siswa
2) Regresi Linier Sederhana antara Metode Praktikum dengan
Hasil Belajar.
Tabel 4.14 Uji Nilai Signifikan
T
abel uji signifikansi diatas, digunakan untuk menentukan
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regressio
n 1057.459 1 1057.459
15.72
7 .001
b
Residual 1613.694 24 67.237
Total 2671.154 25
a. Dependent Variable: Metode Praktikum
b. Predictors: (Constant), Hasil Belajar
91
taraf signifikansi atau linieritas dari regresi. Kriteria dapat
ditentukan berdasarkan uji nilai signifikansi (Sig). dengan
ketentuan jika nilai Sig < 0,05. Berdasarkan tabel diatas,
diperoleh nilai Sig sebesar 0.001 yang berarti < 0,05.
Dengan demikian model persamaan regresi memenuhi
kriteria.
Tabel 4.15 Koefisien Regresi Sederhana
Dari output diatas pada tabel Coefficient, pada kolom B
pada Constant (a) adalah -23.746, sedang nilai Trust (b)
adalah 1.201, sehingga persamaan regresinya dapat ditulis
Y= -23.746 + 1.201X.
Selain menggambarkan persamaan regresi output
diatas juga menampilkan uji signifikansi dengan uji t yaitu
untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang nyata
(signifikan) variabel (X) terhadap variabel (Y).
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) -
23.746 20.647
-
1.150 .261
Hasil
Belajar 1.201 .303 .629 3.966 .001
a. Dependent Variable: Metode Praktikum
92
Dari output diatas diketahui nilai signifikansi
sebesar 0,001 < 0,05 , maka Ho ditolak dan Ha diterima,
yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara Metode
Praktikum dengan Pemanfaatan Barang Bekas terhadap
Hasil Belajar.
c) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R Square atau R kuadrat) yang
bermakna sebagai sumbangan pengaruh yang diberikan variabel
bebas atau variabel independent (X) terhadap variabel terikat
atau variabel dependent (Y).
Tabel 4.16 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Sikap
Ilmiah
Melalui tabel diatas diperoleh nilai R square atau Koefisien
Determinasi (KD) yang menunjukkan seberapa besar kontribusi
yang dibentuk oleh variabel bebas dan terikat. Nilai KD yang
diperoleh yaitu 0.345, sehingga dapat ditafsirkan bahwa
variabel bebas (X) memiliki pengaruh kontribusi sebesar 34,5 %
terhadap variabel terikat (Y). Sisanya sebesar (100% - 34,5% =
65,5%) dipengaruhi oleh variabel lain
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .587a .345 .318 2.56266
a. Predictors: (Constant), Sikap Ilmiah
93
Tabel 4.17 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Hasil
Belajar
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .629a .396 .371 8.19983
a. Predictors: (Constant), Hasil Belajar
Melalui tabel diatas diperoleh nilai R square atau
Koefisien Determinasi (KD) yang menunjukkan seberapa besar
kontribusi yang dibentuk oleh variabel bebas dan terikat. Nilai
KD yang diperoleh yaitu 0.396, sehingga dapat ditafsirkan
bahwa variabel bebas (X) memiliki pengaruh kontribusi sebesar
39,6 % terhadap variabel terikat (Y). Sedangkan sisa nya (100 –
39,6% = 60,4%) dipengaruhi oleh variabel yang lain.
d) Ketuntasan Belajar
Pada penelitian ini terdapat 2 kategori ketuntasan belajar,
yaitu ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal.
1. Ketuntasan Individu
Ketuntasan belajar siswa dapat dilihat dari KKM yang
telah ditentukan oleh sekolah yaitu siswa dapat dikatakan
tuntas dalam mata pelajaran IPA apabila mendapat nilai lebih
atau sama dengan 70 dan apabila dibawah 70 dinyatakan
94
belum tuntas. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 4.18 Ketuntasan Belajar Individu Kelas Eksperimen
Frekuensi Persen Kategori
10 40% Tuntas
15 60% Belum Tuntas
Pada kelas eksperimen banyaknya peserta didik yang
belum tuntas lebih banyak dibandingkan dengan yang tuntas.
Dapat dilihat pada tabel diatas jumlah peserta didik yang tuntas
hanya 10 dari 25 peserta didik yang ada di kelas eksperimen.
Tabel 4.19 Ketuntasan Belajar Individu Kelas Kontrol
Frekuensi Persen Kategori
6 23,07% Tuntas
20 76,92% Belum Tuntas
Begitu juga pada kelas kontrol, banyaknya peserta
didik yang belum tuntas lebih banyak dibandingkan yang
tuntas. Dengan perbedaan yang sangat signifikan antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
2. Ketuntasan klasikal
95
Gambar 4.7 Presentase ketuntasan klasikal
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa ketuntasan klasikal
kelas eskperimen sebesar 40% dan kelas kontrol sebesar
23,07%.
b. Non Tes
1) Angket Skala Sikap Ilmiah
Lembar angket yang digunakan pada penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan hasil data sikap ilmiah siswa.
Pengisian angket dilakukan oleh peserta didik baik kelas kontrol
maupun kelas eksperimen. Pengisian angket dilakukan sebelum
dan setelah pembelajaran dilakukan. Hasil nilai tertinggi
diperoleh 94, sedangkan nilai terendah 50
Interval
I =
I = 8,8
Eksperimen
Kontrol
23,07% 88%
96
Berdasarkan perhitungan diatas, di dapat nilai interval
sebesar 8,8, sehingga dapat ditentukan kategori sebagai berikut :
85,2 ≤ x < 94 = Sangat tinggi
76,7 ≤ x < 85,2 = Tinggi
67,9 ≤ x < 76,7 = Sedang
59,1 ≤ x < 67,9 = Rendah
50,3 ≤ x < 59,1 = Sangat Rendah
Frekuensi hasil penilaian dari lembar angket skala sikap
ilmiah untuk kelas eksperimen baik pre test maupun pos test
berdasarkan kategori diatas dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar 4.8 Perbandingan Hasil Pre Test-Post Test Lembar
Angket Skala Sikap Kelas Eksperimen
Penilaian skala sikap ilmiah di kelas eksperimen untuk
kategori sangat tinggi jumlah peserta didik pada pre test yaitu 4
dan 6 pada post test hal ini dikarenakan sebagian peserta didik
sangat antusias dalam melakukan praktikum efek rumah kaca
4
3
9
7
2
6
8
7
4
0 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
sangat
tinggi
tinggi sedang rendah sabgat
rendah
pre test
pos test
97
dengan pemanfaatan barang bekas dan mampu menjawab
pertanyaan pada LKS dengan baik. Selanjutnya pada kategori
tinggi jumlah peserta didik bertambah untuk penilaian post test
yaitu berjumlah 8, hal tersebut disebabkan peserta didik
mengamati langsung proses praktikum meskipun tidak begitu
antusias. Kemudian untuk kategori sedang jumlah peserta didik
menurun pada penilaian post test, meskipun mengalami langsung
proses praktikum akan tetapi ada sebagian peserta didik yang
masih belom paham dengan materi yang disampaikan oleh guru.
Selanjutnya jumlah peserta didik yang berada pada kategori
rendah yaitu 7 pada pre test dan 4 pada post test. Latarbelakang
peserta didik dan lingkungan juga berpengaruh terhadap sikap
ilmiah siswa, meskipun guru sudah memberikan metode lain
untuk menarik perhatian siswa tetap saja ada beberapa dari
peserta didik yang acuh tak acuh. Tidak ada peserta didik pada
penilaian post test yang berada pada kategori sangat rendah.
2) Lembar Observasi
Perbedaan rata-rata nilai Lembar Observasi Siswa kelas
kontrol dan eksperimen
98
Gambar 4.9 Grafik perbedaan rata-rata lembar observasi
siswa kelas eksperimen dan kontrol
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa terdapat
perbedaan rata-rata nilai antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Untuk aspek bertanggungjawab kelas eksperimen
mempunyai nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol
yaitu 2,56, begitu juga dengan aspek teliti dan jujur rata-rata nilai
kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Kemudian
untuk aspek berhati-hati rata-rata nilai lembar observasi antara
kedua kelas sama yaitu 2,5. Akan tetapi untuk aspek
berkomunikasi nilai rata-rata kelas Kontrol lebih unggul yaitu
2,53.
0
2
4
Ber
tan
gg
un
gja
wab
ber
hat
i-h
ati
teli
ti
juju
r
kom
un
ikas
i
1 2 3 4 5
2.56 2.56 2.52 3
2.2 2.43 2.57 2.26 2.53
2.53
kelas Eksperimen
kelas Kontrol
99
D. Pembahasan
1. Pelaksanaan metode Praktikum dengan pemanfaatan barang
bekas pada materi Pemanasan Global
Praktikum merupakan suatu metode pembelajaran yang cukup
efektif untuk meningkatkan hasil belajar dan sikap ilmiah siswa,
karena dengan praktikum peserta didik mengalami langsung sehingga
tingkat pemahaman peserta didik lebih tinggi. Pada penelitian ini,
peneliti ingin menerapkan Metode Praktikum dengan pemanfaatan
barang bekas sebagai sarana praktikum pada sub bab efek rumah kaca.
Barang-barang bekas yang digunakan antara lain : Plastik bekas,
toples bekas, karet gelang bekas dan handuk bekas.
Dari barang-barang tersebut akan dilakukan langkah-langkah
berikut agar dapat digunakan sebagai sarana praktikum, antara lain : 1.
Mengumpulkan barang-barang bekas tersebut, 2. Membersihkan
toples dari kotoran kemudian dikeringkan, 3. Merendam handuk
bekas ke dalam air hangat kurang lebih selama 3 menit, 4. Setelah 3
menit handuk diangkat kemudian dimasukkan ke dalam toples bekas
yang telah dibersihkan, 5. Menutup toples dengan plastik bekas dan
kemudian dirapikan untuk diikat dengan karet bekas pada permukaan
toples. Setelah pembuatan sarana praktikum selesai, maka selanjutnya
dapat digunakan untuk praktikum efek rumah kaca.
Pemanfaatan barang bekas sebagai sarana praktikum bertujuan
untuk memberikan pengetahuan pada peserta didik agar dapat
100
memanfaatkan barang bekas atau barag yang sudah tidak digunakan
menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dan juga mengajak peserta didik
untuk tidak membuang sampah sembarangan. Materi pemanasan
global merupakan materi yang dapat dikaitkan dengan pemanfaatan
barang bekas serta memberi pengetahuan kepada peserta didik untuk
menjaga lingkungan sekitar agar bumi tetapa nyaman untuk di huni.
2. Sikap ilmiah siswa kelas VII SMP N 3 Getasan pada materi
Pemanasan Global
Pada penelitian ini peneliti menggunakan kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII A
sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapatkan perlakuan
penerapan metode Praktikum dengan pemanfaatan barang bekas,
sedangkan kelas kontrol hanya dengan metode ceramah.
Berdasarkan analisis data hasil pre test dan post test skala sikap
ilmiah siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pada
gambar 4.5 data presentase nilai angket pretest-postest untuk kelas
kontrol menunjukan ada satu aspek yang mengalami penurunan.
Sedangkan pada kelas eksperimen mengalami kenaikan pada semua
aspek.
Berdasarkan analisis untuk setiap indikator sikap ilmiah akan
diuraikan sebagai berikut :
a. Rasa ingin tahu
101
Untuk aspek rasa ingin tahu, berdasarkan analisis, terlihat
bahwa kelas eksperimen mengalami kenaikan sebesar 7,06% dari
pre test 75,94% menjadi 83% pada posttest. Sedangkan pada kelas
kontrol mengalami kenaikan sebesar 7%, dari pre test 70%
menjadi 77% pada posttest. Kenaikan lebih tinggi pada kelas
eksperimen, dikarenakan pada kelas eksperimen peserta didik
mengalami dan mempraktekkan langsung sehingga meningkatkan
rasa ingin tahunya.
b. Mengutamakan bukti
Hasil analisis dari aspek mengutamakn bukti diketahui
bahwa pada kelas kontrol mengalami penurunan dari pre test
71,50% menjadi 70% pada posttest. Penurunan ini disebabkan
karena pada kelas kontrol materi hanya disampaikan dengan
metode ceramah biasa. Sedangkan pada kelas eksperimen
mengalami kenaikan sebesar 2% dari pre test 78% menjadi 80%
pada posttest. Pada materi efek rumah kaca terdapat teori-teori
yang harus dibuktikan, maka dari itu untuk kelas eksperimen pada
aspek mengutamakan bukti mengalamai kenaikan.
c. Bersikap skeptis
Pada kelas kontrol aspek bersikap skeptis tidak mengalai
kenaikan tetapi stagnan dari pretest dan posttest sebesar 70%.
Sedangkan pada kelas eksperimen mengalami kenaikan sebesar
3% dari 65% menjadi 68%. Pada teknis pelaksanaan sengaja
102
menggunakan thermometer dengan catatan suhu yang berbeda,
sehingga menggugah dan menantang siswa untuk berpikir dan
mengkaji kembali hasil praktikum.
d. Mau menerima perbedaan
Berdasarkan hasil analisis terlihat bahwa aspek mau
menerima perbedaan pada kelas kontrol dan eksperimen
mengalami kenaikan meskipun presentase kenaikan lebih tinggi
pada kelas eksperimen yaitu 5,68%. Pada proses pelaksanaan
praktikum hingga menemukan hasil tidak semua peserta didik
berpendapat yang sama sehingga dituntut untuk mau menerima
perbedaan pendapat.
e. Dapat bekerja sama
Aspek dapat bekerja sama untuk kelas kontrol mengalami
kenaikan cukup tinggi yaitu sebesar 13%, sedangkan pada kelas
eksperimen hanya mengalami kenaikan sebesar 5%. Sikap mau
bekerja sama juga sangat penting dikembangkan dalam diri peserta
didik, bahwasanya sebagai makhluk social yang perlu bekerja
sama. Melalui metode praktikum dengan pemanfaatan barang
bekas ini, siswa dilatih untuk menumbuhkan sikap tersebut melalui
proses praktikum dan dalam proses mendiskusikan hasil
praktikum.
f. Berpikir kritis
103
Berdasarkan analisis hasil diketahui bahwa pada aspek
berpikir kritis baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen
mengalami kenaikan. Pada kelas kontrol mengalami kenaikan
sebesar 5% sedangkan pada kelas eksperimen mengalami kenaikan
lebih tinggi yaitu 9%.
Dari hasil catatan lapangan, penerapan metode praktikum
dengan pemanfaatan barang bekas pada kelas eksperimen berjalan
dengan baik dalam setiap aspek sikap ilmiahnya. Dari hasil data
tersebut dapat dikatakan bahwa penggunaan metode praktikum
dengan pemanfaatan barang bekas berpengaruh positif terhadap
sikap ilmiah siswa pada materi pemanasan global.
3. Hasil Belajar siswa kelas VII SMP N 3 Getasan pada materi
Pemanasan Global
Hasil belajar merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan
seorang siswa, maka dari itu dibutuhkan metode yang mampu
meningkatkan hasil belajar siswa. Pada penelitian ini, penulis
menggunakan metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas.
Untuk mengukur hasil belajar siswa, penulis menggunakan instrument
soal (pre test dan post test) pada kelas kontrol maupun eksperimen.
Sehingga dapat diketahui terdapat peningkatan atau tidak.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat peningkatan
hasil belajar siswa baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Rata-
rata kelas kontrol pada penilaian pre test sebesar 29,68 dan pada post
104
test 57,5 , meskipun mengalami kenaikan, iliai peserta didik masih
jauh dibawah KKM. Kemudian untuk kelas eksperimen dari penilaian
pre test dengan rata-rata sebesar 40,71 menjadi 71,7 pada post test.
Terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar siswa IPA materi
pemanasan global antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode praktikum dengan
pemanfaatan barang bekas dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Pengaruh Metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas
terhadap Sikap Ilmiah Siswa
Berdasarkan analisis hipotesis analisis korelasi di dapatkan
nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,002 < 0,05 dan hasil interval koefisien
sebesar 0.58 sehingga dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang
sedang antara metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas
dengan sikap ilmiah siswa. Dan koefisien regresi sederhana diketahui
nilai signifikansi sebesar 0,002 < 0,05 maka berarti ada pengaruh
yang signifikan antara metode praktikum dengan pemanfaatan barang
bekas terhadap sikap ilmiah siswa. Dengan persamaan regresinya
dapat ditulis Y= 36.031 + 0.468X. Maka dari itu metode praktikum
dengan pemanfaatan barang bekas dapat meningkatkan sikap ilmiah
siswa. Dengan pengaruh kontribusi sebesar 34,5%. Hal ini juga
diungkapkan oleh Retno Anjani (2017) bahwa metode praktikum
virtual berpengaruh positif terhadap sikap ilmiah siswa.
105
5. Pengaruh Metode Praktikum dengan pemanfaatan barang bekas
terhadap Hasil Belajar
Sebuah metode atau model pemeblajaran merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Penggunaan metode
praktikum dengan pemanfaatan barang bekas pada penelitian ini
diharapkan mampu menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
Berdasakan uji hipotesis analisis korelasi hasil output
menunjukan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 dan hasil
interval koefisien sebesar 0.688 sehingga dapat diketahui bahwa
terdapat hubungan yang kuat antara metode praktikum dengan
pemanfaatan barang bekas dengan hasil belajar. Dan juga terdapat
pengaruh antara metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas
dengan hasil belajar yang ditunjukan dengan hasil analisis regresi
sederhana dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. Hasil
persamaan regresinya dapat ditulis Y= -23.746 + 1.201 X.
Berdasarkan nilai R square diperoleh 0,396 yang berarti Metode
Praktikum dengan pemanfaatan barang bekas memiliki pengaruh
sebesar 39,6% terhadap hasil belajar siswa.
Dari analisis diatas maka dapat diketahui bahwa terdapat
pengaruh positif yang artinya metode praktikum dengan pemanfaatan
barang bekas dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Dewi Yulaida (2016) yang
106
menyatakan bahwa penggunaan metode praktikum memberikan hasil
yang lebih baik dari pada penggunaan metode ceramah. Karena
metode praktikum pada pelaksanaannya, siswa mempraktekan sendiri
materi yang dipelajari sehingga lebih mudah diingat dan dipahami
oleh siswa.
107
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai
pengaruh metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas terhadap
sikap ilmiah dan hasil belajar siswa, dapat disimpulkan bahwa:
1. Peserta didik dapat mengetahui langkah kerja pembuatan sarana
metode praktikum dengan barang bekas pada materi Pemanasan
Global. Barang-barang bekas yang digunakan yaitu toples bekas,
handuk bekas, karet bekas dan plastik bekas. Adapun langkah-langkah
nya yaitu, yang pertama menyiapkan barang-barang bekas tersebut,
kemudian mencuci barang bekas tersebut agar bersih. Selanjutnya
merendam handuk bekas ke dalam air hangat kira-kira 3 menit. Setelah
itu memasukkan handuk ke dalam toples dan kemudian ditutup dengan
plastik dan diikat dengan karet gelang agar plastik tidak mudah lepas.
Selanjutnya dapat digunakan untuk sarana praktikum pemodelan efek
rumah kaca.
2. Metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas dapat
meningkatkan sikap ilmiah siswa. Berdasarkan analisis data hasil pre
test dan post test skala sikap ilmiah siswa baik kelas eksperimen
maupun kelas kontrol. Pada gambar 4.5 data presentase nilai angket
pretest-postest untuk kelas kontrol menunjukan ada satu aspek yang
108
mengalami penurunan. Sedangkan pada kelas eksperimen mengalami
kenaikan pada semua aspek.
3. Berdasarkan penelitian dapat diketahui terdapat peningkatan atau tidak.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat peningkatan
hasil belajar siswa baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Rata-
rata kelas kontrol pada penilaian pre test sebesar 29,68 dan pada post
test 57,5 , meskipun mengalami kenaikan, iliai peserta didik masih jauh
dibawah KKM. Kemudian untuk kelas eksperimen dari penilaian pre
test dengan rata-rata sebesar 40,71 menjadi 71,7 pada post test.
4. Metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas berpengaruh
terhadap sikap ilmiah. Berdasarkan uji hipotesis analisis korelasi
didapatkan nilai 0,002 < 0,05 dan hasil koefisien interval sebesar 0.58
sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan yang sedang antara
metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas dengan sikap
ilmiah siswa. Dan metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas
berpengaruh terhadap sikap ilmiah siswa yang ditunjukan dengan nilai
signifikansi 0,002 lebih kecil dari probabilitas 0,05 dengan persamaan
regresi linier sederhana yaitu Y= 36.031 + 0.468X dan nilai koefisien
determinasi sebesar 0,345, yang artinya metode praktikum berpengaruh
terhadap sikap ilmiah siswa sebesar 34,5%. Sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti.
5. Berdasarkan uji hipotesis analisis korelasi didapatkan nilai Sig.(2-
tailed) sebesar 0,000 < 0,05 dan hasil interval koefisien sebesar 0.688
109
sehingga dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara
Metode praktikum dengan pemanfaatan barang bekas dengan hasil
belajar siswa. Dan juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang
ditunjukan dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari
probabilitas 0,05, dengan persamaan regresi linier sederhana yang
diperoleh adalah Nilai Siswa yaitu Y= -23.746 + 1.202X, serta nilai
koefisien determinasi sebesar 0,396 yang artinya metode praktikum
berpengaruh terhadap hasil belajar sebesar 39,6%.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, saran yang diberikan oleh peneliti
yaitu :
1. Untuk guru, metode praktikum berbasis barang bekas merupakan
salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru
pada mata pelajaran IPA
2. Untuk siswa, penggunaan metode praktikum berbasis barang bekas
dapat membantu dalam mengasah sikap ilmiah yang dimiliki siswa.
3. Untuk peneliti selanjutnya, pada saat penelitian sebaiknya disesuaikan
dengan kebutuhan siswa, sehingga tercapai hasil yang maksimal.
110
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Aly,dkk. (2004). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
______________. (2011). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
Aedi, Nur. 2010. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian. Bandung.
Universitas Pendidikan Indonesia
Ahmad, Susanto. 2013. Terori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta : Kencana Prenadamedia Group
Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta : PT.
Rineka Cipta
Anas, Sudijono. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada
Anggraini, Tia. 2017. Pengaruh Modol Pembelajaran Generatif Terhadap Sikap
Ilmiah Siswa dalam Pembelajaran Biologi Di Kelas X SMA
Muhammadiyah 2 Palembang. Skripsi diterbitkan. Palembang: UIN
Raden Fatah Palembang
Anjani, Retno. 2017. Pengaruh Metode Praktikum Virtual pada Materi Sistem
Peredaran Darah di SMA N 6 Bandar Lampung. Skripsi diterbitkan.
Lampung: Jurusan Pendidikan Biologi FTIK IAIN Raden Intan Lampung
Aqib, Zainal dan Ali Murtadlo. 2016. Kumpulan Metode P embelajaran Kreatif
dan Inovatif. Bandung. PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
Arikunto. S. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta.
Rineka Cipta
Asih, Widi Wisudawati dan Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran
IPA. Jakarta : Bumi Aksara
Atika, Dian Suci dkk. 2016. Pengaruh Model Inkuiri Metode Praktikum Terhadap
Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Kimia Di SMA. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran. Vol 23. No 2, Oktober 2016
Azwar, Syaifuddin. 1995. Reliabilitas dan Validitas Aitem. Buletin Psikologi.
Nomor 1, Agustus 1995
Bundu, Patta. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam
Pembelajaran Sains di SD. Jakarta : Depdiknas
Darmawan. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya
Djamarah. Syaiful Bahri. Zain. Aswan.2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Rineka Cipta
111
E. Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung. Remaja
Rosdakarya Offset
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
Yogyakarta: Universitas Diponegoro
I Irmawanty. 2018. Pengaruh Metode Praktikum terhadap Hasil Belajar IPA
Konsep Struktur Bagian Tumbuhan pada Murid Kelas IV SD N No.166
Inpres Bontorita Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.
Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Vol.2 No.1 2018
Iskandar, Agus. 2006. Daur Ulang Sampah. Jakarta : Azka Mulia Media
Jakarta : Kencana Prenadamedia Group
Latifah, Nurul Hakim. 2013. Meningkatkan Sikap Ilmiah Melalui Pendekatan
Konstektual Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V A di SD N Bakalan
Kabupaten Bantul tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi diterbitkan.
Yogyakarta. Universitas Negri Yogyakarta.
Lukad, Valiant Perdana. 2016. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Siswa Pada Pembelajaran Praktik Kelistrikan Otomotif SMK Di Kota
Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Vokasi. Vol 6. No 1, Februari 2016.
Matondang, Zulkifi. 2009. Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian.
Jurnal Tabularasa PPS UNIMED. Vol. 6 No. 1, Juni 2019
Noviana, Vivi Sari. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer
terhadap keterampilan Berfikir Kritis dan Sikap Ilmiah Peserta Didik
Kelas X Materi Protista SMA Negri 15 Bandar Lampung. Skripsi
diterbitkan. Lampung. FTIK IAIN Raden Intan Lampung
Probowati, Annisa. 2018. Sikap Ilmiah Siswa Pada Praktikum Biologi Kelas XI
IPA SMA N 2 Surakarta Tahun PELAJARAN 2017/2018. Skripsi
diterbitkan. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Rizza, Fathwa Hanggara. 2011. Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Media
Berkarya Topeng dalam Pembelajaran Seni Rupa di Kelas VII A SMP N 1
Mayong Jepara. Skripsi diterbitkan. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negrei Semarang
R. Shinta, Khumaedi. 2015. Pengaruh Pembelajaran Berbasis PraktikumTerhadap
Pengembangan Sikap Ilmiah Siswa Kelas XI IPA SMA Islam Sudirman
Ambarawa. Jurnal Pendidikan Fisika UNNES. Vol 4.No 12015. ISSN
2251-6935
Rustaman, N.Y, dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Universitas Negeri
Malang.
Samatowa, Usman. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar.
Jakarta: Depdiknas
112
Saputro, Budiyono. 2014. Pembelajaran IPA Terpadu Pendekatan Praktikum.
Salatiga. STAIN Salatiga Press
Srini, M. Iskandar. 1997. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : DIKTI.B
Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta
________. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta
________. 2010. Metode Penelitian Administratif. Bandung: Alvabeta
________. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta
Suparto.2014. Analisis Korelasi Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Siswa
Dalam Memilih Perguruan Tinggi. Jurnal IPTEK. Vol 18. No 2 Tahun
2014
Sukaesih, Sri. 2011. Analisis Sikap Ilmiah dan Tanggapan Mahasiswa terhadap
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Praktikum. Jurnal Penelitian
Pendidikan. Vol 28. No 1 Tahun2011
Sulistyorini, Sri. 2007. Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Semarang :
Tiara Wacana
Syaiful, Sagala. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung. CV Alvabeta
113
Lampiran 1 Daftar Nama Responden Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
No. Nama No. Nama
1 Agus Setiawaty 1 Allfia Putri Febriyati
2 Ahmad Mundak ir 2 alma azzahra
3 Akbar Maulana A 3 Ananda Aldiano
4 Akhsa Vendra F 4 Anisa Defi Ramadhani
5 Almaroh Listiyani 5 Aril Dwi Prasetyo
6 Ana Fitriani 6 Bagas Santoso
7 Bima Febriansyah 7 Cinta Rizky Amalia
8 Choerunisyah A 8 Dimas Styawan Budi
9 Denok Wulan F 9 Dwi Siswati
10 Dewi Nur Latifah 10 Dyah Stiyani
11 Dian Fatmawati 11 Fabio Aditya Silwanus
12 Diki Aditama 12 Hasti Inayah
13 Dina Amelia 13 Isti Khotijah
14 Edi Setyo 14 Kriswan Anton Nugroho
15 Eni Aprilia 15 Kurnia Alamsyah
16 Hendi Irwanto 16 Lilis Karmila Sari
17 Imam Nugroho 17 Mysheyla Nur Ramadhani
18 Indra Adhi Setiawan 18 Nabila Anastasya
19 Iqna Fauzi Akbar 19 Nungky Cahya Wulansari
20 Joko Prasetio 20 Partiyani Magfiroreza Kurniawan
21 Miftahul Risqi 21 Reza Kurniawan
22 Sri Aulia Sava 22 Rika Desi Dwi Pratiwi
23 Taufik Hidayat 23 Riski Mustofa
24 Tunggul Tri Susanto 24 Siti Jariyah
25 Wahyu Aji S 25 Sunar
26 Zeny Sulistyowati
114
Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Eksperimen
Sekolah : SMP Negri 3 Getasan
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Materi Pokok : Pemanasan Global
Alokasi waktu : 3 pertemuan ( 6 JP)
A. Kompetensi Inti:
3 . Memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.9 Menganalisis perubahan
iklim dan dampaknya bagi
ekosistem
3.9.1. Menelaskan pengertian efek rumah kaca.
3.9.2. Menjelaskan proses terjadinya pemanasan
global.
3.9.3. Mendeskripsikan definisi pemanasan global.
3.9.4.Mendeskripsikan penyebab terjadinya
pemanasan global.
3.9.5. Mendeskripsikan dampak dari pemanasan
global bagi kehidupan di bumi.
3.9.6. Mendeskripsikan beberapa upaya
menanggulangi pemanasan global
4.9 Membuat tulisan tentang
gagasan
adaptasi/penanggulangan
masalah iklim.
4.9.1 Mengamati tayangan dampak perubahan
iklim
4.9.2 Mengumpulkan informasi mengenai
proses dan dampak terjadinya perubahan
iklim bagi ekosistem
4.9.3 Mengajukan gagasan penanggulangan
masalah perubahan iklim dalam bentuk
4.9.4 laporan tertulis, dan mempresentasikan
115
gagasannya untuk ditanggapi temannya
C. Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat mendefinisikan efek rumah kaca
2. Peserta didik dapat menjelaskan proses terjadinya efek rumah kaca
3. Peserta didik dapat mendefinisikan pemanasan global
4. Peserta didik dapat menjelaskan penyebab terjadinya pemanasan global
5. Peserta didik dapat menjelaskan dapak dari pemanasan global bagi
kehidupan di bumi
6. Peserta didik dapat mengidentifikasi upaya yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi pemanasan global.
D. Materi Pembelajaran
1. Efek Rumah Kaca
2. Pengertian dan penyebab pemanasan global
3. Dampak pemanasan global
4. Usaha penanggulangan pemanasan global
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Praktikum dan diskusi
F. Media
1. Audio Visual (video)
2. LKS
G. Alat dan Bahan
1. LCD Proyektor 7. Plastic
2. Lembar kerja 8. Karet gelang
3. Stoples
4. Thermometer
5. Handuk
6. Stopwatch
H. Sumber Belajar
1. Hand out Ilmu Pengetahuan Alam
2. Sugiyarto, Teguh, Eny Ismawati.2008. Ilmu Pengetahuan Alam
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
3. Wihono, Widodo,dkk.2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas
VII. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudyaan. (E-book)
I. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan memeriksa 5 menit
116
Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran
2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Guru menjelaskan pada siswa bahwa pada
pertemuan hari ini dan selanjutnya akan
diadakan penelitian oleh observer.
2. Inti 4. Guru memperkenalkan diri kepada peserta
didik
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
pada hari ini yaitu mengerjakan soal pre
test dan mengisi angket.
6. Guru membagikan soal dan angket kepada
peserta didik
7. Guru menjelaskan alokasi waktu yang
digunakan umtuk mengerjakan soal dan
angket
8. siswa di beri keempatan untuk menanyakan
hal yang belum dipahami
9. siswa dipersilahkan untuk mengerjakan
soal dan angket.
30 menit
10. Penutup 10. setelah waktu untuk mengerjakan sudah
habis, ,guru meminta kembali soal,
angket, serta lembar jawaban siswa
11. guru meminta peserta didik untuk
mempelajari materi selanjutnya yaitu
tentang pemanasan global
12. guru meminta salah satu peserta didik
untuk memimpin doa
13. guru menutup dengan bacaan hamdalah
dan salam.
5 menit
2. Pertemuan kedua
Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan memeriksa kesiapan
siswa dalam mengikuti pelajaran
2. Guru mengecek kehadiran siswa
Mengamati (pemberian rangsangan) :
3. Guru melakukan apersepsi dengan menyajikan
gambar-gambar tentang kondisi bumi 500
tahun yang akan datang
4. Guru menyampaikan kepada Peserta Didik
10 menit
117
Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
bahwa kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan pertemuan ini yaitu tentang
pengertian, penyebab, dampak serta usaha
penanggulangan dari pemanasan global.
Inti Menanya (identifikasi masalah)
5. Guru bertanya kepada siswa mengenai
pemanasan global.
Mencoba ( bereksperimen
6. Guru membimbing peserta didik untuk
mengetahui materi tentang pengertian ,
penyebab, dampak serta usaha
penanggulangan dari pemanasan global
7. Guru dan peserta didik melakukan studi
literasi berupa pencarian artikel terkait dan
mendiskusikannya.
8. Guru mendorong peserta didik agar tidak takut
salah dalam menyampaikan pendapat
berdasarkan literasi yang ada.
60 menit
Penutup 9. Guru membimbing peserta didik untuk
menarik kesimpulan tentang pengertian
,penyebab, dampak, serta upaya
penanggulangan dari pemanasan global.
10. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi
efek rumah kaca dan pemanasan global dan
pertemuan selanjutnya akan di adakan post
test.
11. Guru menutup pembelajaran dan meminta
salah satu siswa untuk memimpin doa.
10 menit
3. Pertemuan Ketiga
Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan memeriksa kesiapan
siswa dalam mengikuti pelajaran
2. Guru mengecek kehadiran siswa
Mengamati (pemberian rangsangan) :
3. Guru mereview pembelajaran yang telah
disampaikan sebelumnya ,yaitu tentang
5 menit
118
Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
pemanasan global
4. Guru melakukan apersepsi dan motivasi
dengan mengajukan pertanyaan kepada
Peserta Didik “ apakah kalian sering
mengamati perubahan cuaca yang ekstrim
pada tahun-tahun terakhir ini ?”
5. Guru menyampaikan kepada Peserta Didik
tujuan pembelajaran yang akan dipelajari,
yaitu praktikum pemodelan efek rumah kaca
Inti Menanya (identifikasi masalah)
6. Guru bertanya kepada siswa mengenai efek
rumah kaca
Mencoba ( bereksperimen )
7. Peserta Didik dibagi dalam kelompok untuk
melakukan percobaan tentang efek rumah
kaca.
8. Guru membagikan lembar kerja peserta didik
dan menjelaskan alat,bahan, serta langkah
kerja yang akan dilakukan
9. Peserta Didik melakukan praktikum
pemodelan efek rumah kaca
Mengasosiasi (pengolahan data)
10. Peserta didik mendiskusikan hasil kerjanya
11. Peserta Didik diarahkan untuk menyimpulkan
hal-hal berikut. Kesimpulan apa yang dapat
dibuat , apabila ruang di dalam toples tersebut
dianalogikan sebagai bumi?
12. Peserta Didik mempresentasikan hasil
pengamatan yang dilakukan dan hsilnya yang
telah didiskusikan.
13. Guru mengklarifikasi jika ada konsep yang
salah kepada peserta didik
14. Peserta didik kembali ke tempat masing-
masing
15. Guru membagikan soal post test dan angket
kepada peserta didik
16. Peserta didik mengerjakan soal dan angket
35 menit
119
Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
Penutup 17. Setelah semua peserta didik selesai
mengerjakan, guru meminta peserta didik
meminta mengumpulkan hasil pekerjaannya
18. Guru bersama Peserta Didik menyimpulkan
hasil percobaan yang telah dilakukan dan
menjawab pertanyaan di awal pembelajaran
serta menyimpulkan tentang efek rumah kaca
19. Guru merefleksi materi yang telah di pelajari
pada hari ini.
20. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa
dan menutup dengan salam
5 menit
J. Penilaian
1. Teknik Penilaian
Aspek Indikator Teknik Bentuk
Instrumen Waktu Penilaian
Pengetahuan Mengidentifikas
i efek rumah
kaca
Lisan
-Pertanyaan
saat proses
pembelajaran
Saat
pembelajaran
berlangsung
Sikap Menunjukkan perilaku yang
tampak (sikap
terbuka dan
antusias)
Observasi Lembar
observasi
Selama kegiatan
praktikum
Keterampilan Mengamati dapat tidaknya
mengukur suhu
dengan
menggunakan
thermometer
Mendiskusikan
data hasil
pengamatan
Penilaian
kinerja
Rubrik
penilaian
kinerja
(instrumen
terlampir)
Saat siswa
praktek dan
presentasi
2. Instrument Penilaian
A. Pertemuan Pertama
- Lampiran 1a : Soal
120
- Lampiran 1b : Angket
B. Pertemuan Kedua
- Lampiran 2a : Materi Pemanasan Global
- Lampiran 2b : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
C. Pertemuan Ketiga
- Lampiran 3a : Lembar Kerja Peserta didik (LKPD)
- Lampiran 3b : Lembar Observasi
- Lampiran 3c : Materi efek rumah kaca
- Lampiran 3d : soal
- Lampiran 3e : Angket
Getasan, 25 Maret 2019
Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa
Pujiyani, S.Pd Arina Ayu Nurjanah
NIP. NIM. 23060150033
121
LAMPIRAN
1. Pertemuan I
Lampiran 1a : Soal Pre Test
Jumlah butir soal 40 (Pilihan Ganda)
Lampiran 1b : Angket
Soal Skala Sikap Awal
2. Pertemuan 2
Lampiran 2 a : Lembar Kerja Peserta Didik
PEMODELAN EFEK RUMAH KACA
A. Tujuan : untuk membuat pemodelan efek rumah kaca
B. Alat dan Bahan
1. Toples beas
2. Thermometer
3. Handuk
4. Stopwatch
5. Plastic bekas
6. Karet gelang bekas
C. Langkah kerja :
1. Siapkan alat dan bahan di atas meja
2. Berikan label pada masing-masing toples, yaitu Toples A dan Toples
B.
3. Masukkan handuk yang telah direndam dengan air hangat selama 3
menit pad amasing-masing Toples A dan Toples B
4. Masukkan thermometer pada kedua toples. (pastikan temperature awal
pada thermometer adalah sama)
5. Tutup toples A dengan plastic, kemudian rapatkan dengan karet gelang
6. Letakkan toples A dan toples B dibawah energy panas (sinar matahari
atau lampu)
7. Pastikan bahwa kedua toples tersebut menerima energy panas yang
sama.
8. Mencatat suhu pada kedua toples setiap 3 menit selamat 15 menit
9. Masukkan hasil pengamatan pada tabel.
10. Setelah 15 menit jauhkan kedua toples tersebut dari sumber energy
panas dan amatilah apa yang terjadi.
D. Data Pengamatan
NO. Waktu (Menit)
Temperature
Toples A Toples B
1. 3
122
2. 6
3. 9
4. 12
5. 15
Dari data yang telah diperoleh , buatlah grafik hubungan antara waktu dan
suhu pada Toples A dan Toples B
Pertanyaan :
1. Thermometer pada toples manakah yang menunjukkan suhu lebih tinggi
selama percobaan berlangsung ? mengapa demikian ? coba jelaskan.
2. Apakah yang terjadi ketika kedua toples tersebut dijauhkan dari sumber
energi panas? Jelaskan
3. Kesimpulan apa yang dapat dibuat, apabila ruang di dalam toples
tersebut dianalogikan sebagai bumi ?
123
Lampiran 2b . Lembar Observasi Siswa
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Rubrik Penilaian Kinerja
No. Nama siswa Aspek ∑
Skor
1 2 3 4 5
1. Allfia Putri Febriyati
2. alma azzahra
3. Ananda Aldiano
4. Anisa Defi
Ramadhani
5. Aril Dwi Prasetyo
6. Bagas Santoso
7. Cinta Rizky Amalia
8. Dimas Styawan Budi
9. Dwi Siswati
10. Dyah Stiyani
11. Fabio Aditya
Silwanus
12. Hasti Inayah
13. Isti Khotijah
14. Kriswan Anton N
15. Kurnia Alamsyah
16. Lilis Karmila Sari
17. Mysheyla Nur R
18. Nabila Anastasya
19. Nungky Cahya W
20. Partiyani Magfiroreza
K
21. Reza Kurniawan
22. Rika Desi Dwi
Pratiwi
23. Riski Mustofa
24. Siti Jariyah
25. Sunar
No Indikator Kriteria
1.
Bertanggung jawab saat
1 = Tidak tanggungjawab dengan
keamanan barang-barang yang
digunakan selama praktikum
124
proses prakikum 2 = Jarang tanggungjawab dengan
keamanan barang-barang yang
digunakan selama praktikum
3 = Sering tanggungjawab dengan
keamanan barang-barang yang
digunakan selama praktikum
4 = Selalu tanggungjawab dengan
keamanan barang-barang yang
digunakan selama praktikum
2. Hati-hati dalam melakukan
pengamatan
1 = Tidak hati-hati dalam
menggunakan thermometer
2 = Jarang berhati-hati dalam
menggunakan thermometer
3 = Sering berhati-hati dalam
menggunakan thermometer
4 = Selalu berhati-hati dalam
menggunakan thermometer
3.
Teliti dalam penyimpanan
data
1 = Tidak melakukan penyimpanan
data sama sekali
2 = Data disimpan dalam tabel
dengan
susunan yang tidak tepat
3 = Data disimpan dalam tabel
dengan salah
satu kriteria yang kurang tepat
4 = Data disimpan dalam tabel
dengan kriteria
dan pengelompokan yang tepat
4. Jujur dalam penyimpanan
data
1 = Tidak jujur saat menyimpan data
semuanya
2 = Tidak jujur saat menyimpan daa
sebagian
3 = Jujur pada saat penyimpanan data
sebagian
4 = Jujur pada saat penyimpanan data
keseluruhan
125
5.
Kemampuan
mengomunikasikan hasil
pengolahan data
1 = Presentasi dengan bahasa yang
baik dan benar
2 = Presentasi dengan bahasa yang
baik dan benar serta jelas
3 = Melakukan presentasi dengan
jelas dan menggunakan bahasa yang
baik dan benar serta dapat menjawab
pertanyaan dari kelompok lain atau
guru
4 = Melakukan presentasi dengan
jelas dan menggunakan bahasa yang
baik dan benar serta dapat menjawab
pertanyaan dari kelompok lain atau
guru tanpa grogi.
6. Kritis saat ada kelompok
lain yang presentasi
1 = Mendengarkan dengan baik saa
ada kelompok lain presentasi di depan
2 = Mendengarkan dan menyimak
dengan seksama saa kelompok lain
presentasi di depan
3=Mendengarkan,menyimak, dan
memberikan pertanyaan atau
sanggahan pada kelompok yang
sedang presenasi di depan
4 = Mendengarkan,
menyimak,memberikan pertanyaan,
serta mampu menjawab pertanyaan
dari kelompok lain apabila kelompok
yang presenasi idak bisa menjawab
Lampiran 2c. Materi
Efek Rumah Kaca
Materi untuk Guru Di atmosfer Bumi terdapat banyak gas-gas
rumah kaca alami. Siklus air, karbon dioksida (CO2), dan metana
adalah beberapa bagian penting yang ada di dalamnya. Tanpa adanya
gas-gas rumah kaca tersebut, kehidupan di Bumi tidak akan terjadi.
Seperti halnya planet Mars, Bumi juga akan menjadi sangat dingin
apabila tidak terdapat gas-gas rumah kaca di atmosfernya.
126
Efek rumah kaca adalah proses pemanasan alami yang terjadi
ketika gas-gas tertentu di atmosfer Bumi memerangkap panas.
Prosesnya, yaitu ketika radiasi sinar matahari mengenai permukaan
Bumi, maka akan menyebabkan Bumi menjadi panas.Radiasi panas
Bumi akan dipancarkan lagi ke atmosfer. Panas yang kembali
dipantulkan oleh bumi terhalang oleh polutan udara sehingga
terperangkap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Proses ini akan
menahan beberapa panas yang terperangkap dan kemudian
menyebabkan suhu Bumi meningkat. Dengan demikian, Bumi tetap
menjadi hangat dan suhunya semakin meningkat. Para ilmuwan telah
mempelajari efek rumah kaca sejak tahun 1824. Joseph Fourier
menyatakan bahwa Bumi akan jauh lebih dingin jika tidak memiliki
atmosfer. Adanya gas-gas rumah kaca inilah yang membuat iklim
Bumi layak huni. Tanpa adanya efek rumah kaca, permukaan Bumi
akan berubah sekitar 600F atau 15,60C lebih dingin
3. Pertemuan 3
Lampiran 3a. Materi Pemanasan Global
A. Pengertian dan Penyebab Global Warming
Global warming atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan
nama pemanasan global merupakan proses naiknya suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan bumi. Kenaikan suhu secara global (global
warming) diperkirakan menimbulkan perubahan yang lain seperti
halnya menyebabkan cuaca yang ekstrim dan menaikkan tinggi
permukaan air laut. Selain itu, pengaruh yang lain juga dapat dilihat
dengan punahnya berbagai macam hewan, berpengaruhnya terhadap
hasil pertanian, dan hilangnya gletser Pemanasan global memerlukan
penanganan dalam mencegah, mengurangi, dan mengatasi dampak
dari pemanasan global. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan
bahan bakar fosil dengan meningkatnya kadar CO2 di atmosfer.
Konsumsi total bahan bakar fosil (batubara dan minyak bumi) di
dunia akan meningkat sekitar 1% per tahun. Langkah-langkah yang
dilakukan atau yang sedang didiskusikan saat ini tidak dapat
mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada
adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-
langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan
Pemanasan global (global warming) memberikan dampak yang sangat
luas dan memengaruhi kehidupan makhluk hidup di bumi baik itu
hewan, tumbuhan, dan manusia. Dampak pemanasan global dapat
terjadi karena berbagai penyebab dari tingkah laku manusia dalam
memanfaatkan segala sumber daya alam, dan tidak mengenal batas
serta kesehatan Bumi ini. Pemanasan global sudah lama dan telah
127
terjadi. Jika dilihat dari gejala-gejala yang ditimbulkan ini dapat
dilihat dari berbagai perubahan-perubahan yang tidak biasa.
B. Dampak Pemanasan Global
Konsekuensi dari perubahan gas rumah kaca di atmosfer sulit
diprediksi, tetapi beberapa dampak yang telah nampak, yaitu sebagai
berikut.
1. Temperatur bumi semakin tinggi, dibeberapa wilayah mungkin
temperaturnya menjadi lebih tinggi dan di wilayah lainnya
mungkin tidak.
2. Tingginya temperatur Bumi menyebabkan lebih banyak penguapan
dan curah hujan secara keseluruhan, tetapi masing-masing wilayah
akan bervariasi, beberapa menjadi basah dan bagian lainnya kering.
3. Mencairnya es di daerah kutub yang menyebabkan kadar air laut
meningkat. Begitu pula dengan daratan pantai yang landai, akan
mengalami peningkatan akibat penggenangan air.
4. Hilangnya terumbu karang. Sebuah laporan tentang terumbu karang
menyatakan bahwa dalam kondisi terburuk, populasi karang akan
hilang pada tahun 2100 karena meningkatnya suhu dan
pengasaman laut. Sebagaimana diketahui bahwa banyak spesies
lain yang hidupnya bergantung pada terumbu karang.
5. Kepunahan spesies yang semakin meluas. Menurut penelitian yang
dipublikasikan dalam “Nature”, peningkatan suhu dapat
menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. Sampai saat
ini, hilangnya spesies semakin tersebar luas dan daftar spesies yang
teranc am punah terus berkembang.
6. Kegagalan panen besar-besaran. Menurut penelitian terbaru,
terdapat 90% kemungkinan bahwa 3 miliar orang di seluruh dunia
harus memilih antara pergi bersama keluarganya ke tempat yang
beriklim baik atau kelaparan akibat perubahan iklim dalam kurun
100 tahun.
7. Penipisan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu lapisan
atmosfer yang berada di dalam lapisan stratosfer, yaitu sekitar
1725 km di atas permukaan Bumi. Lapisan inilah yang melindungi
manusia dari bahaya radiasi sinar ultra violet (UV). Berdasarkan
pengamatan satelit, diketahui bahwa lapisan ozon secara
berangsurangsur mengalami penipisan sejak pertengahan tahun
1970.
C. Usaha Penanggulangan Pemanasan Global
Penyebab terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida
(CO2) yang dilepaskan ketika bahan bakar fosil seperti minyak dan
batubara yang dibakar untuk menghasilkan energi. Besarnya
penggunaan bahan bakar fosil untuk aktivitas kita akan
menyumbangkan peningkatan CO2 di udara. Kerusakan lapisan ozon
128
adalah salah satu contoh dampak dari aktivitas manusia yang
mengganggu keseimbangan ekosistem dan biosfer. Kondisi tingginya
gas polutan di udara menyebabkan terjadinya pemanasan global.
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi
pemanasan global, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Menggunakan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan
batu bara, gasoline, kayu, dan bahan bakar organik lainnya.
2. Meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan.
3. Mengurangi deforestation.
4. Mengurangi penggunaan produk-produk yang mengandung
chlorofluorocarbons (CFCs) dengan menggunakan produk-produk
yang ramah lingkungan.
5. Mendukung dan turut serta pada kegiatan penghijauan. Penelitian
dari Louisiana Tech University menemukan bahwa setiap
pepohonan hijau dapat menangkap karbon yang cukup untuk
mengimbangi emisi yang dihasilkan dari pengendara mobil
selama setahun.
4. Pertemuan 4
Lampiran 4a. Soal Post Test
Jumlah Soal 40 butir (Pilihan Ganda)
Lampiran 4b. Angket
Soal Skala Sikap Akhir siswa
129
Lampiran 3 RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Kontrol
Sekolah : SMP Negri 3 Getasan
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VII/Genap
Materi Pokok : Pemanasan Global
Alokasi waktu : 2 pertemuan ( 5JP)
A. Kompetensi Inti:
1. Memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
2. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
3. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.9 Menganalisis perubahan
iklim dan dampaknya bagi
ekosistem
3.9.1. Menelaskan pengertian efek rumah kaca.
3.9.2. Menjelaskan proses terjadinya pemanasan
global.
3.9.3. Mendeskripsikan definisi pemanasan global.
3.9.4.Mendeskripsikan penyebab terjadinya
pemanasan global.
3.9.5. Mendeskripsikan dampak dari pemanasan
global bagi kehidupan di bumi.
3.9.6. Mendeskripsikan beberapa upaya
menanggulangi pemanasan global
4.9 Membuat tulisan tentang
gagasan
adaptasi/penanggulangan
masalah iklim.
4.9.1 Mengamati tayangan dampak perubahan
iklim
4.9.4 Mengumpulkan informasi mengenai
proses dan dampak terjadinya perubahan
iklim bagi ekosistem
4.9.5 Mengajukan gagasan penanggulangan
masalah perubahan iklim dalam bentuk
4.9.4 laporan tertulis, dan mempresentasikan
gagasannya untuk ditanggapi temannya
130
B. Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat mendefinisikan efek rumah kaca
2. Peserta didik dapat menjelaskan proses terjadinya efek rumah kaca
3. Peserta didik dapat mendefinisikan pemanasan global
4. Peserta didik dapat menjelaskan penyebab terjadinya pemanasan global
5. Peserta didik dapat menjelaskan dapak dari pemanasan global bagi
kehidupan di bumi
6. Peserta didik dapat mengidentifikasi upaya yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi pemanasan global.
C. Materi Pembelajaran
1. Efek Rumah Kaca
2. Pengertian dan penyebab pemanasan global
3. Dampak pemanasan global
4. Usaha penanggulangan pemanasan global
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Discovery Learning
Metode : Ceramah dan Diskusi Lierasi
Media : Audio Visual (video) dan LKS
Alat dan Bahan
- LCD Proyektor
- Lembar kerja Siswa
- Video praktikum Pemodelan Efek Rumah Kaca
- Papan tulis
E. Sumber Belajar
- Hand out Ilmu Pengetahuan Alam
- Sugiyarto, Teguh, Eny Ismawati.2008. Ilmu Pengetahuan Alam
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
- Wihono, Widodo,dkk.2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs
Kelas VII. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudyaan. (E-
book)
131
F. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan memeriksa
kesiapan siswa dalam mengikuti
pelajaran
2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Guru menjelaskan pada siswa bahwa
pada pertemuan hari ini dan
selanjutnya akan diadakan penelitian
10 E
1
I
L
D
S
n
i
t
2IntiSDAJ 2. Guru memperkenalkan diri kepada
peserta didik
3. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran pada hari ini yaitu
mengerjakan soal pre test ,mengisi
angket, dan membahas mengenai
efek rumah kaca
4. Guru membagikan soal dan angket
kepada peserta didik
5. Guru menjelaskan alokasi waktu
yang digunakan umtuk
mengerjakan soal dan angket
6. Siswa dipersilahkan untuk
mengerjakan soal dan angket.
7. Setelah waktu pengerjaan habis,
guru meminta siswa untuk
mengumpulkan pekerjaannya.
8. Guru meminta siswa untuk kembali
focus pada pembelajaran hari ini,
kemudian menayangkan video
tentang praktikum pemodelan efek
rumah kaca
9. Guru menjelaskan materi tentang
efek rumah kaca
10. Guru menyimpulkan materi yang
sudah dipelajari hari ini
60 menit
132
Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
11. Penutup 11. Guru bersama peserta didik mereview
materi hari ini yaitu tentang efek
rumah kaca.
12. Guru meminta siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya yaitu
mengenai pemanasan global.
13. Guru meminta salah satu peserta didik
untuk memimpin doa
14. Guru menutup kelas dengan bacaan
hamdalah dan salam.
10 menit
3) Pertemuan kedua
Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan memeriksa
kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran
2. Guru mengecek kehadiran siswa
Mengamati (pemberian rangsangan) :
3. Guru mereview pembelajaran yang telah
disampaikan sebelumnya mengenai efek
rumah kaca
4. Guru melakukan apersepsi dengan
menyajikan gambar-gambar tentang
kondisi bumi 500 tahun yang akan datang
5. Guru menyampaikan kepada Peserta
Didik bahwa kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan pertemuan ini yaitu
tentang pengertian, penyebab, dampak
serta usaha penanggulangan dari
pemanasan global, serta di akhir
pembelajaran akan diadakan post test.
10 menit
Inti Menanya (identifikasi masalah)
1. Guru bertanya kepada siswa mengenai
pemanasan global.
Mencoba ( bereksperimen
2. Guru membimbing peserta didik untuk
mengetahui materi tentang pengertian ,
penyebab, dampak serta usaha
penanggulangan dari pemanasan global
3. Guru dan peserta didik melakukan studi
literasi berupa membaca artikel terkait
dan mendiskusikannya.
100 menit
133
Kegiatan Langkah – Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
4. Guru mendorong peserta didik agar
tidak takut salah dalam menyampaikan
pendapat berdasarkan literasi yang ada.
5. Guru membagikan soal post test dan
angket kepada peserta didik
6. Siswa dipersilahkan untuk mengerjakan
soal tersebut
7. Setelah waktu untuk mengerjakan
habis, guru memnita siswa untuk
mengumpulkan pekerjaannya.
Penutup 1. Guru membimbing peserta didik untuk
menarik kesimpulan tentang pengertian
,penyebab, dampak, serta upaya
penanggulangan dari pemanasan global.
2. Guru menutup pembelajaran dan
meminta salah satu siswa untuk
memimpin doa.
10 menit
Teknik Penilaian
Aspek Indikator Teknik Bentuk
Instrumen Waktu Penilaian
Pengetahuan Mengidentifikasi efek rumah
kaca
Lisan
-Pertanyaan
saat proses
pembelajaran
Saat pembelajaran
berlangsung
Sikap Menunjukkan perilaku yang
tampak (sikap
terbuka dan
antusias)
Observasi Selama kegiatan
pembelajaran
Keterampilan
Mempresentasi
kan hasil
diskusi
kelompok
lierasi
observasi Saat siswa
presentasi
3. Instrument Penilaian
D. Pertemuan Pertama
- Lampiran 1a : Soal pre test
- Lampiran 1b : Angket
134
- Lampiran 1c : Materi Efek Rumah Kaca
E. Pertemuan Kedua
- Lampiran 2a : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
- Lampiran 2b : Materi Pemanasan Global
- Lampiran 2c : Soal post tes
- Lampiran 2d : Angket
Getasan, 27 Maret 2019
Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa
Pujiyani, S.Pd Arina Ayu Nurjanah
NIP. NIM. 23060150033
135
LAMPIRAN
4) Pertemuan I
Lampiran 1a : Soal Pre Test
Jumlah 40 butir soal (Pilihan Ganda)
Lampiran 1b : Angket
Soal Skala Sikap Akhir
Lampiran 1c : Materi Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca
Materi untuk Guru Di atmosfer Bumi terdapat banyak gas-gas
rumah kaca alami. Siklus air, karbon dioksida (CO2), dan metana
adalah beberapa bagian penting yang ada di dalamnya. Tanpa adanya
gas-gas rumah kaca tersebut, kehidupan di Bumi tidak akan terjadi.
Seperti halnya planet Mars, Bumi juga akan menjadi sangat dingin
apabila tidak terdapat gas-gas rumah kaca di atmosfernya.
Efek rumah kaca adalah proses pemanasan alami yang terjadi
ketika gas-gas tertentu di atmosfer Bumi memerangkap panas.
Prosesnya, yaitu ketika radiasi sinar matahari mengenai permukaan
Bumi, maka akan menyebabkan Bumi menjadi panas.Radiasi panas
Bumi akan dipancarkan lagi ke atmosfer. Panas yang kembali
dipantulkan oleh bumi terhalang oleh polutan udara sehingga
terperangkap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Proses ini akan
menahan beberapa panas yang terperangkap dan kemudian
menyebabkan suhu Bumi meningkat. Dengan demikian, Bumi tetap
menjadi hangat dan suhunya semakin meningkat. Para ilmuwan telah
mempelajari efek rumah kaca sejak tahun 1824. Joseph Fourier
menyatakan bahwa Bumi akan jauh lebih dingin jika tidak memiliki
atmosfer. Adanya gas-gas rumah kaca inilah yang membuat iklim
Bumi layak huni. Tanpa adanya efek rumah kaca, permukaan Bumi
akan berubah sekitar 600F atau 15,60C lebih dingin.
5) Pertemuan 2
Lampiran 2 a : Lembar Kerja Peserta Didik
Surat Terbuka dari Akademisi kepada Pemimpin Dunia Menjelang Konferensi
Iklim di Paris 2015
Beberapa hal menjadi masalah etika
yang besar seperti sisi kebenaran dalam
sejarah, sehingga menjadi sebuah
penanda dari karakter moral bagi
generasi yang akan datang. Pemanasan
kemiskinan, ketahanan pangan yang
berkurang, dan lebih banyak konflik
yang diperburuk oleh faktor-faktor ini.
Mengingat hal ini sebagai sebuah
pertaruhan yang begitu tinggi, maka
136
global merupakan masalah yang begitu
penting. Masyarakat adat dan negara-
negara berkembang paling tidak mampu
beradaptasi dan yang paling rentan
terhadap dampak dari pemanasan global
tersebut. Pada konferensi iklim yang
diselenggarakan oleh PBB (Perserikatan
Bangsa-bangsa) di Paris, para pemimpin
dunia dari negara industri bertanggung
jawab besar terhadap konsekuensi dari
emisi karbon kita saat ini dan masa lalu.
Namun hal itu tampaknya tidak
mungkin, jika masyarakat internasional
akan mendapatkan mandat dalam
pengurangan gas rumah kaca yang
diperlukan untuk memberikan kita dua-
pertiga kesempatan dalam membatasi
pemanasan global hingga 2 derajat
Celsius di atas level praindustri. Pada
saat ini, bahkan jika negara-negara tidak
memenuhi janji pada pertemuan
tersebut untuk mengurangi emisi
karbon, maka kami akan tetap berada di
jalur untuk mencapai 3 derajat Celsius
pada akhir abad ini. Hal ini sangatlah
mengejutkan, mengingat bahwa setiap
pengorbanan dalam keterlibatan untuk
melakukan pengurangan yang jauh
dibayangi oleh sebuah bencana. Akan
tetapi, kita akan menghadapi
meningkatkanya kepunahan spesies dan
hilangnya ekosistem, meningkatnya
gelombang panas, meningkatnya curah
hujan
para pemimpin kita seharusnya
mengerahkan dan memobilisasi
masyarakat di semua tingkatan, untuk
membatasi pemanasan global yang
tidak lebih dari 1,50C. Kita yang
bertanda tangan ini, para akademisi,
peneliti dan ilmuwan dari seluruh dunia
mengakui situasi lingkungan kita yang
amat serius dan ini merupakan
tanggung jawab kami yang berhutang
kepada masyarakat kita, generasi
mendatang, dan kepada sesama. Kami
akan berusaha untuk memenuhi
tanggung jawab kami dalam upaya
pendidikan dan usaha komunikatif.
Kami menyerukan kepada para
pemimpin dunia kita untuk melakukan
apa yang diperlukan untuk mencegah
bencana perubahan iklim. Dengan
berada dalam situasi yang sangat
penting, kami juga menyerukan kepada
sesama masyarakat dunia untuk
menahan para pemimpin mereka
bertanggung jawab dan penuh
semangat untuk mengatasi pemanasan
global.
Pertanyaan Apa yang akan kalian lakukan setelah membaca artikel ini?
137
Lampiran 2b. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Rubrik Penilaian Kinerja
No. Nama siswa Aspek ∑
Skor
1 2 3 4 5
1. Agus Setiawaty
2. Ahmad Mundakir
3. Akbar Maulana A
4. Akhsa Vendra F
5. Almaroh Listiyani
6. Ana Fitriani
7. Bima Febriansyah
8. Choerunisyah A
9. Denok Wulan F
10. Dewi Nur Latifah
11. Dian Fatmawati
12. Diki Aditama
13. Dina Amelia
14. Edi Setyo
15. Eni Aprilia
16. Hendi Irwanto
17. Imam Nugroho
18. Indra Adhi Setiawan
19. Iqna Fauzi Akbar
20. Joko Prasetio
21. Miftahul Risqi
22. Sri Aulia Sava
23. Taufik Hidayat
24. Tunggul Tri Susanto
25. Wahyu Aji S
26 Zeny Sulistyowati
No Indikator Kriteria
1.
Bertanggung jawab saat
proses pembelajaran
1 = Tidak tanggungjawab dengan
keamanan dan kondusifnya kelas
2 = Jarang tanggungjawab dengan
keamanan dan kondusifnya kelas
138
3 = Sering tanggungjawab dengan
keamanan dan kondusifnya kelas
4 = Selalu tanggungjawab dengan
keamanan dan kondusifnya kelas
2. Memperhatikan guru saat
proses pembelajaran
1 = Tidak memperhatikan guru
2 = Jarang memperhatikan guru
3 = Sering memperhatikan guru
4 = Selalu memperhatikan guru
3.
Aktif di dalam kelas
1 = Tidak aktif sama sekali
2 = jarang aktif di dalam kelas
3 = sering aktif di dalam kelas
4= selalu aktif di dalam kelas
4. Jujur dalam mengerjakan
lembar kerja
1 = Tidak jujur saat mengerjakan
lembar kerja
2 = Tidak jujur saat mengerjakan
lembar kerja
3 = Jujur pada saat mengerjakan
lembar kerja sebagian
4 = Jujur pada saat mengerjakan
lembar erja seluruhnya
5.
Kemampuan
mengomunikasikan hasil
lembar kerja siswa
1 = Presentasi dengan bahasa yang
baik dan benar
2 = Presentasi dengan bahasa yang
baik dan benar serta jelas
3 = Melakukan presentasi dengan
jelas dan menggunakan bahasa yang
baik dan benar serta dapat menjawab
pertanyaan dari kelompok lain atau
guru
4 = Melakukan presentasi dengan
jelas dan menggunakan bahasa yang
baik dan benar serta dapat menjawab
pertanyaan dari kelompok lain atau
guru tanpa grogi.
139
6. Kritis saat ada kelompok
lain yang presentasi
1 = Mendengarkan dengan baik saat
ada kelompok lain presentasi di depan
2 = Mendengarkan dan menyimak
dengan seksama saa kelompok lain
presentasi di depan
3=Mendengarkan,menyimak, dan
memberikan pertanyaan atau
sanggahan pada kelompok yang
sedang presenasi di depan
4 = Mendengarkan,
menyimak,memberikan pertanyaan,
serta mampu menjawab pertanyaan
dari kelompok lain apabila kelompok
yang presenasi idak bisa menjawab
Lampiran 2c. Materi
Materi Pemanasan Global
A. Pengertian dan Penyebab Global Warming
Global warming atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan
nama pemanasan global merupakan proses naiknya suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan bumi. Kenaikan suhu secara global (global
warming) diperkirakan menimbulkan perubahan yang lain seperti
halnya menyebabkan cuaca yang ekstrim dan menaikkan tinggi
permukaan air laut. Selain itu, pengaruh yang lain juga dapat dilihat
dengan punahnya berbagai macam hewan, berpengaruhnya terhadap
hasil pertanian, dan hilangnya gletser Pemanasan global memerlukan
penanganan dalam mencegah, mengurangi, dan mengatasi dampak
dari pemanasan global. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan
bahan bakar fosil dengan meningkatnya kadar CO2 di atmosfer.
Konsumsi total bahan bakar fosil (batubara dan minyak bumi) di
dunia akan meningkat sekitar 1% per tahun. Langkah-langkah yang
dilakukan atau yang sedang didiskusikan saat ini tidak dapat
mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada
adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-
langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan
Pemanasan global (global warming) memberikan dampak yang sangat
luas dan memengaruhi kehidupan makhluk hidup di bumi baik itu
hewan, tumbuhan, dan manusia. Dampak pemanasan global dapat
terjadi karena berbagai penyebab dari tingkah laku manusia dalam
memanfaatkan segala sumber daya alam, dan tidak mengenal batas
serta kesehatan Bumi ini. Pemanasan global sudah lama dan telah
140
terjadi. Jika dilihat dari gejala-gejala yang ditimbulkan ini dapat
dilihat dari berbagai perubahan-perubahan yang tidak biasa.
B. Dampak Pemanasan Global
Konsekuensi dari perubahan gas rumah kaca di atmosfer sulit
diprediksi, tetapi beberapa dampak yang telah nampak, yaitu sebagai
berikut.
1. Temperatur bumi semakin tinggi, dibeberapa wilayah mungkin
temperaturnya menjadi lebih tinggi dan di wilayah lainnya
mungkin tidak.
2. Tingginya temperatur Bumi menyebabkan lebih banyak penguapan
dan curah hujan secara keseluruhan, tetapi masing-masing wilayah
akan bervariasi, beberapa menjadi basah dan bagian lainnya kering.
3. Mencairnya es di daerah kutub yang menyebabkan kadar air laut
meningkat. Begitu pula dengan daratan pantai yang landai, akan
mengalami peningkatan akibat penggenangan air.
4. Hilangnya terumbu karang. Sebuah laporan tentang terumbu karang
menyatakan bahwa dalam kondisi terburuk, populasi karang akan
hilang pada tahun 2100 karena meningkatnya suhu dan
pengasaman laut. Sebagaimana diketahui bahwa banyak spesies
lain yang hidupnya bergantung pada terumbu karang.
5. Kepunahan spesies yang semakin meluas. Menurut penelitian yang
dipublikasikan dalam “Nature”, peningkatan suhu dapat
menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. Sampai saat
ini, hilangnya spesies semakin tersebar luas dan daftar spesies yang
teranc am punah terus berkembang.
6. Kegagalan panen besar-besaran. Menurut penelitian terbaru,
terdapat 90% kemungkinan bahwa 3 miliar orang di seluruh dunia
harus memilih antara pergi bersama keluarganya ke tempat yang
beriklim baik atau kelaparan akibat perubahan iklim dalam kurun
100 tahun.
7. Penipisan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu lapisan
atmosfer yang berada di dalam lapisan stratosfer, yaitu sekitar
1725 km di atas permukaan Bumi. Lapisan inilah yang melindungi
manusia dari bahaya radiasi sinar ultra violet (UV). Berdasarkan
pengamatan satelit, diketahui bahwa lapisan ozon secara
berangsurangsur mengalami penipisan sejak pertengahan tahun
1970.
C. Usaha Penanggulangan Pemanasan Global
Penyebab terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida
(CO2) yang dilepaskan ketika bahan bakar fosil seperti minyak dan
batubara yang dibakar untuk menghasilkan energi. Besarnya
penggunaan bahan bakar fosil untuk aktivitas kita akan
menyumbangkan peningkatan CO2 di udara. Kerusakan lapisan ozon
141
adalah salah satu contoh dampak dari aktivitas manusia yang
mengganggu keseimbangan ekosistem dan biosfer. Kondisi tingginya
gas polutan di udara menyebabkan terjadinya pemanasan global.
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi
pemanasan global, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Menggunakan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan
batu bara, gasoline, kayu, dan bahan bakar organik lainnya.
2. Meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan.
3. Mengurangi deforestation.
4. Mengurangi penggunaan produk-produk yang mengandung
chlorofluorocarbons (CFCs) dengan menggunakan produk-produk
yang ramah lingkungan.
5. Mendukung dan turut serta pada kegiatan penghijauan. Penelitian
dari Louisiana Tech University menemukan bahwa setiap
pepohonan hijau dapat menangkap karbon yang cukup untuk
mengimbangi emisi yang dihasilkan dari pengendara mobil
selama setahun.
Lampiran 2c : Soal Pre Test
Jumlah 40 butir soal (Pilihan Ganda)
Lampiran 2d : Angket
Soal Skala Sikap Akhir
142
Lampiran 4 Kisi-Kisi
KISI-KISI SOAL TES
No Indikator Materi Aspek Soal
Tingkatan Kognitif
Total C1 C2 C3 C4
1. Menjelaskan Lapisan Ozon Mengaitkan
40 (B)
1
2. Menjabarkan secara sederhana proses dari fenomena efek rumah
kaca serta efek rumah kaca Menyebutkan
50 ( B)
5
Menganalisis 3 (B)
Menganalisis
37 ( C)
Mensimulasi
4 (C)
Menyatakan
6 ( C)
3. Mengetahui pemodelan efek rumah kaca Menganalisis
21 (B)
6
Menganalisis 22 (D)
Menentukan 19 ( A)
Mengurutkan
20 (A)
Menentukan
23 (A)
Menganalisis
24 ( C)
4. Menyebutkan penyebab efek rumah kaca Menyelidiki 39 (D)
2
Mengaitkan
48 (B)
5. Mengidentifikasi gas-gas rumah kaca serta dampaknya Mencontohkan 35 (D) 46 (
8 Menyelidiki
32 ( C)
Menganalisis
34 (A)
143
Menyatakan
36 (A) 47 (D)
Menyelidiki 38 (A) 49 (A)
Mengetahui upaya pencegahan terjadinya efek rumah kaca Menentukan 5 (A)
6. Mengaitkan 42 (A) 4
Menganalisis 43 ( C)
Menganalisis 44 ( A)
7. Menjelaskan pengertian pemanasan global / global warming serta
penyebabnya Menyebutkan 18 (A)
6
Menyatakan
14 ( C)
Menganalisis
17 ( C)
Menjelaskan
16 (B)
Mengaitkan 41 (D)
Menentukan 31 (D)
8. Memahami dampak dari pemanasan global Mengidentifikasi 7 ( C)
11 ( C)
9
Menganalisis
8 (A) Menentukan
9 (C )
Mengaitkan
13 ( C)
Menyatakan 15 (B)
Menentukan 26 ( B) 28 (A) Menyelidiki 29 (A)
9. Mengetahui usaha untuk menanggulangi pemanasan global Mensimulasi
10 (A)
10
Menyebutkan 31 ( D)
Mengidentifikasi
1 (D) Menentukan 2 ( C)
Mensimulasi
25 ( C)
144
Menentukan
12 (B)
Menjabarkan
30 (
Menyebutkan 33 ( D)
. Menentukan 45 ( C)
Mengaitkan 27 (D)
TOTAL 11 15 15 9 50
PRESENTASE 22% 30% 30% 18% 100%
145
Lampiran 5 soal validitas
A. Berilah tanda silang pada jawaban yang kalian anggap benar !
1. 1) Menanam pohon di rumah dan di sekolah
2) hemat dalam memakai kertas
3) memakai sepeda ke sekolah
4) memakai motor ke sekolah
Uraian diatas, yang termasuk upaya yang dapat dilakukan siswa untuk
mengurangi pemanasan global ditunjukan nomer….
A. 1,2,3, dan 4 C. 4 saja
B. 1,3,4 D. 1,2, dan 3
2. Pernyatan di bawah ini yang bukan merupakan upaya penanggulangan
pemanasan global yaitu ...
A. Menanam banyak pohon C. Membatasi penggunaan
obat nyamuk
B. Penanaman kembali hutan gundul D. Tidak memakai TV selesai
menonton
3. Pada mekanisme efek rumah kaca, kalor akan terperangkap di bumi
sehingga akan mengakibatkan terjadinya ...
A. Menurunnya letusan gunung berapi C. Menurunnya suhu rata-rata
bumi
B. Meningkatnya suhu rata-rata bumi D. Meningkatnya
kelembapan udara
4. Salah satu keuntungan dilakukannya penghijauan di kota-kota yaitu karena
tanaman dapat ...
A. Menyerap limbah-limbah industry
B. Mengikat gas N2 dari udara
C. Mengikat CO2 di udara dan membebaskan O2
D. Mengubah CO2 dari udara menjadi O2
5. Untuk mencegah terjadinya efek rumah kaca, dapat dilakukan....
A. Menanam tumbuhan yang banyak C. Mengurangi tumbuh-
tumbuhan
B. Membakar sampah D. Mendaur ulang sampah
6. Pada proses terjadinya efek rumah kaca, gas CO2 dapat mengakibatkan
terjadinya ...
A. Berkurangnya tumbuh-tumbuhan C. Naiknya suhu permukaan
bumi
B. Berkurangnya gas O2 D. Bertambahnya gas O2
7. Es di daerah kutub pada fenomena pemanasan gelobal mengalami
perubahan wujud dari .
A. Cair ke padat C. Padat ke cair
B. Padat ke gas D. Gas ke cair
8. Banjir rob merupakan salah satu dampak dari pemanasan global yang
terjadi karena ...
146
A. Naiknya permukaan air sumur C. Naiknya permukaan air sungai
B. Naiknya curah hujan D. Naiknya permukaan air laut
9. Yang bukan dampak pemanasan global terhadap ekosistem yaitu ...
A. Hilangnya habitat untuk spesies
B. Terputusnya rantai makanan
C. Terjadinya keseimbangan ekosistem
D. Terganggunya keseimbangan ekosistem
10. Yang dapat dilakukan oleh siswa dalam upaya pencegahan pemanasan
global yaitu ...
A. Hemat dalam memakai kertas, jadi tidak banyak pohon yang ditebang
untuk pembuatan kertas
B. Menghindari penggunaan kantong plastik, sehingga menghemat minyak
bumi sebagai bahan bakar pembuatan kantong plastik
C. Mengurangi produksi CO2 ke atmosfer dengan cara jalan kaki ke
sekolah
D. menghemat listrik dengan cara mematikan lampu belajar setelah selesai
belajar
11. Peranan tumbuhan dalam mengatasi dampak pemanasan global adalah…
A. Menyerap energy cahay matahari dalam proses fotosinresis sehingga
mengurangi panas
B. Meneduhkan jalan sehingga panas berkurang
C. Menggunakan karbondioksida untuk fotosintesis sehingga mengurangi
gas rumah kaca
D. Menyerap energy cahaya matahari dalam fotosintesis sehingga
mengurangi panas
12. Dampak negatif dari pemanasan global pada para petani adalah...
A. suhu lebih panas sehingga tanaman tidak mengalami pertumbuhan
B. iklim berubah sehingga menyebabkan gagal panen
C. suhu malam hari lebih panas sehingga petani tidak sempat beristirahat
D. berkurangnya volume panen karena gas rumah kaca
13. Berikut adalah peristiwa alam yang bisa menyumbang gas karbon
dioksida ke atmosfer paling banyak, yaitu...
A. tsunami C. Gunung meletus
B. gempa bumi D. Angin topan
14. Gas-gas yang bukan merupakan penyebab pemanasan global adalah..
A. CFC C. Oksigen
B. metana D. Nitrogen oksida
15. Hewan yang berdasarkan habitatnya terkena dampak pemanasan global
secara langsung adalah...
A. babi hutan C. Rubah gurun
B. beruang kutub D. Burung pemakan bangkai
147
16. Pada peristiwa pemanasan globalterjadi peningkatan suhu bumi yang
diakibatkan oleh adanya kalor yang terperangkap di bumi. Kalor tersebut
berasal dari cahaya matahari yang sampai ke bumi , cahaya matahari dapat
sampai ke bumi karena mengalami perpindahan kalor secara……
A. Radiasi dan konveksi C. Konveksi
B. Radiasi D. Radiasi dan konduksi
17. Faktor abiotic yang berpengaruh terhadap pemanasan global
A. Hewan C. Sulfat
B. Suhu D. Neon
18. Gas utama pemicu pemanasan global adalah….
A. Karbon dioksida C. Sulfat
B. Oksigen D. Neon
19. Pada saat praktikum pemodelan efek rumah kaca, alat dan bahan berikut
yang digunakan adalah, kecuali…..
A. Toples bekas C. Botol bekas
B. Thermometer D. Handuk
20. Perhatikan langkah kerja berikut !
1. Memberi label pada toples
2. Memasukkan thermometer pada kedua toples
3. Menyiapkan alat dan bahan
4. Memasukkan handuk yang telah direndam air hangat
Urutan langkah kerja dalam praktikum pemodelan efek rumah kaca
yaitu….
A. 3,1,4,2 C. 3,1,4,2
B. 1,2,3,4 D. 2,3,1,4
21 . Sumber energy panas yang digunakan dalam praktikum pemodelan efek
rumah kaca adalah….
A. Bulan
B. Matahari atau lampu
C. Bintang
D. planet
22. Semakin lama toples di letakkan di bawah sumber energy panas maka
suhu pada kedua toples tersebut akan mengalami
A. stabil C. naik turun
B. turun D. naik
23. Pada kedua toples , toples manakah yang suhunya lebih tinngi..
A. toples yang ditutupi oleh plastic C. Toples roti
B. toples tanpa ditutupi plastic D. Toples permen
24. Grafik yang manakah dibawah ini yang menunjukan hubungan antara
waktu dan suhu pada toples A dan toples B
A.
148
B.
C.
D.
25. Untuk menjaga lingkungan, kita sanggup menerapkan pengolahan sampah
dengan tidakan 3R , yaitu …..
A. Reuse, repeat, reduce C. Reduce, reuse, recycle
B. Reduce, replay, reuse D. Reduce,replay, recycle
26. Contoh efek pemanasan global yaitu….
A. Orang rajin reboisasi
B. Es mencair, daratan menyempit
C. Hidup jadi bahagia
D. Badan kurang sehat
27. Apakah menghemat energy termasuk salah satu upaya pencegahan global
warming ?
A. Tidak tahu C. Tidak Mungkin
B. Tidak D. Iya, benar
28. Salah satu efek dari pemanasan global ialah banjir dalam skala besar yang
disebabkan oleh ….
A. Permukaan air laut yang naik C. Kemarau berkepanjangan
B. Naiknya permukaan tanah D. Berkurangnya curah hujan
29. Perhatikan uraian di bawah ini !
1. Es kutub mencair
2. Kebakaran hutan besar
3. Banjir bandang
4. Perubahan iklim
5. Kemacetan lalu lintas
149
Dampak pemanasan global ditunjukan oleh nomor….
A. 1,2,3 C. 2,3,4
B. 3,4,5 D. 3,4,5
30. Agustina memiliki banyak kertas bekas yang tidak dipakai. Lalu Agustina
memanfaatkan kertas tersebut untuk menciptakan kerajinan lain. Contoh
kegiatan tersebut menerapkan prinsip….
A. Composting C. Recycle
B. Reduse D. Reuse
31. Salah satu cara untuk menanggulangi efek pemanasan global yaitu…..
A. Mengubur sampah
B. Menghemat listrik
C. Membeli barang yang tidak sekali pakai
D. Menanam pohon
32. komponen pada penggunaan alat transportasi yang mengakibatkan
terjadinya peningkatan suhu udara ialah….
A. Pembakaran yang terjad didalam mesin tidak sempurna
B. Kecepatan transportasi
C. Emisi CO2 dari materi bakar trasnportasi
D. Banyaknya penggunaan transportasi
33. Salah satu upaya pemerintah dalam menangani pemanasan global
yaitu…..
A. Rumah sehat C. Penebaran benih ikan
B. Program keluarga berencana D. Penanaman seribu pohon
34. Tejadinya peningkatan kadar gas karbon dioksida di atmosfer dari
kendaraan bermotor, industry, dan pemukiman sanggup menjadikan
terjadinya …..
A. Kenaikan suhu udara C. Terganggunya proses
fotosintesis
B. Penurunan suhu udara D. Penurunan intensitas
matahari
35. berikut ini tergolong gas rumah kaca yaitu :
A. CFC, uap air , metana, dan helium C. Metana, CO2, CFC dan nitrogen
B. Metana, CO2, CFC, dan O2 D. Metana, CFC, CO2 dan ozon
36. Menurut Joseph Fourier bahwa bumi akan jauh lebih dingin jika tidak
memiliki….
A. Atmosfer C. Bintang
B. Matahari D. Bulan
150
37. Tanpa adanya efek rumah kaca, permukaan Bumi akan berubah
sekitar….. F
A. 450 C. 600
B. 300 D. 640
38. Berikut ini produk-produk yang mengandung chlorofluorocarbons (CFC)
yaitu…
A. AC, Lemari es, Parfum C. Parfum, HP, Laptop
B. TV, CD, AC D. Lemari es, parfum, CD
39. Kerusakan lapisan ozon adalah salah satu contoh dampak dari aktivitas
manusia yang mengganggu….
A. Manusia C. Tumbuhan
B. Hewan D. Ekosistem dan biosfer
40. Lapisan ozon merupakan lapisan yang melindungi manusia dari bahaya
radiasi sinar
A. Lampu C. Bulan
B. UV (Ultra Violet) D. Gama
41. Contoh keterkaitan antara proses pemanasan global dengan perpindahan
kalor adalah
A. Perpindahan kalor matahari ke bumi menyebabkan suhu rata-rata
permukaan bumi nol
B. Perpindahan kalor matahari ke bumi menyebabkan suhu rata-rata bumi
turun
C. Perpindahan kalor matahari ke bumi menyebabkan suhu rara-rata bumi
tetap
D. Perpindahan kalor matahari ke bumi menyebaban suhu rata-rata bumi
naik
42. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui fotosintesis dengan
bantuan…
A. Sinar matahari C. Ulat
B. Semut D. Tanah
43. Keuntungan penghijauan di kota-kota antara lain karena tanaman dapat….
A. Mengikat gas N2
B. Menjaga keseimbangan banyaknya gas CO2, N2, dan O2
C. Mengikat CO2 diudara dan membebaskan O2
D. Mengubah CO2 dan udara menjadi O2
44. Adi menulis rancangan tugas proyeknya dibalik kertas milik ayahnya,
kegiatan ini menerapkan prinsip….
A. Reuse C. Reduce
151
B. Recycle D. Replace
45. Berikut ini adalah upaya yang dapat dilakukan oleh manusia untuk
menanggulangi adanya pemanasan global, kecuali…
A. Penghematan energy C. Menambah transportasi
B. Mengolah sampah yang ada D. Reboisasi hutan
46. Ada dua gas rumah kaca yang paling berperan terjadoinya efek rumah
kaca yaitu…
A. O2 C. CFC dan N2
B. CO2 dan H2O D. CO2 dan CH4
47. Aktifitas yang mengahsilkan gas rumah kaca , yaitu kecuali
A. Asap kendaraan bermotor C. Industri pabrik
B. Penggunaan AC D. Kelautan dan perikanan
48. Industri batu bara dan kendaraan bermotor merupakan salah satu penyebab terjadinya hujan asam karena menghasilkan….
A. Karbon dioksida C. Sulfur dioksida B. CFC D. Hidrogen peroksida
49. Salah satu cara pemanfaatan gas metana (CH4) yang merupakan limbah dari pertanian dan peternakan dapat dilakukan….
A. Biogas C. Biofuel B. Pupuk organic D. Bioremediasi
50. Berikut ini yang merupakan salah satu efek rumah kaca adalah….
A. Perubahan iklim yang mengakibatkan kekeringan
B. Penipisan lapisan ozon
C. Terjadi hujan asam
D. Tsunami
152
Lampiran 6 Soal Pre Test dan Post Test
A. Berilah tanda silang pada jawaban yang kalian anggap benar !
1. Pernyatan di bawah ini yang bukan merupakan upaya penanggulangan
pemanasan global yaitu ...
A. Menanam banyak pohon C. Membatasi penggunaan
obat nyamuk
B. Penanaman kembali hutan gundul D. Tidak memakai TV
selesai menonton
2. Pada mekanisme efek rumah kaca, kalor akan terperangkap di bumi
sehingga akan mengakibatkan terjadinya ...
A. Menurunnya letusan gunung berapi C. Menurunnya suhu rata-rata
bumi
B. Meningkatnya suhu rata-rata bumi D. Meningkatnya
kelembapan udara
3. Salah satu keuntungan dilakukannya penghijauan di kota-kota yaitu
karena tanaman dapat ...
A. Menyerap limbah-limbah industry
B. Mengikat gas N2 dari udara
C. Mengikat CO2 di udara dan membebaskan O2
D. Mengubah CO2 dari udara menjadi O2
4. Untuk mencegah terjadinya efek rumah kaca, dapat dilakukan....
A. Menanam tumbuhan yang banyak C. Mengurangi
tumbuh-tumbuhan
B. Membakar sampah D. Mendaur ulang
sampah
5. Pada proses terjadinya efek rumah kaca, gas CO2 dapat mengakibatkan
terjadinya ...
A. Berkurangnya tumbuh-tumbuhan C. Naiknya suhu
permukaan bumi
B. Berkurangnya gas O2 D. Bertambahnya gas O2
6. Es di daerah kutub pada fenomena pemanasan gelobal mengalami
perubahan wujud dari .
A. Cair ke padat C. Padat ke cair
B. Padat ke gas D. Gas ke cair
7. Banjir rob merupakan salah satu dampak dari pemanasan global yang
terjadi karena ...
A. Naiknya permukaan air sumur C. Naiknya permukaan air
sungai
B. Naiknya curah hujan D. Naiknya permukaan air
laut
8. Yang bukan dampak pemanasan global terhadap ekosistem yaitu ...
A. Hilangnya habitat untuk spesies
B. Terputusnya rantai makanan
C. Terjadinya keseimbangan ekosistem
153
D. Terganggunya keseimbangan ekosistem
9. Yang dapat dilakukan oleh siswa dalam upaya pencegahan pemanasan
global yaitu ...
A. Hemat dalam memakai kertas, jadi tidak banyak pohon yang ditebang
untuk pembuatan kertas
B. Menghindari penggunaan kantong plastik, sehingga menghemat
minyak bumi sebagai bahan bakar pembuatan kantong plastik
C. Mengurangi produksi CO2 ke atmosfer dengan cara jalan kaki ke
sekolah
D. menghemat listrik dengan cara mematikan lampu belajar setelah
selesai belajar
10. Dampak negatif dari pemanasan global pada para petani adalah...
A. suhu lebih panas sehingga tanaman tidak mengalami pertumbuhan
B. iklim berubah sehingga menyebabkan gagal panen
C. suhu malam hari lebih panas sehingga petani tidak sempat beristirahat
D. berkurangnya volume panen karena gas rumah kaca
11. Berikut adalah peristiwa alam yang bisa menyumbang gas karbon
dioksida ke atmosfer paling banyak, yaitu...
A. tsunami C. Gunung meletus
B. gempa bumi D. Angin topan
12. Gas-gas yang bukan merupakan penyebab pemanasan global adalah..
A. CFC C. Oksigen
B. metana D. Nitrogen oksida
13. Hewan yang berdasarkan habitatnya terkena dampak pemanasan global
secara langsung adalah...
A. babi hutan C. Rubah gurun
B. beruang kutub D. Burung pemakan bangkai
14. Pada peristiwa pemanasan globalterjadi peningkatan suhu bumi yang
diakibatkan oleh adanya kalor yang terperangkap di bumi. Kalor tersebut
berasal dari cahaya matahari yang sampai ke bumi , cahaya matahari dapat
sampai ke bumi karena mengalami perpindahan kalor secara……
A. Radiasi dan konveksi C. Konveksi
B. Radiasi D. Radiasi dan konduksi
15. Gas utama pemicu pemanasan global adalah….
A. Karbon dioksida C. Sulfat
B. Oksigen D. Neon
16. Pada saat praktikum pemodelan efek rumah kaca, alat dan bahan berikut
yang digunakan adalah, kecuali…..
C. Toples bekas C. Botol bekas
D. Thermometer D. Handuk
17. Perhatikan langkah kerja berikut !
5. Memberi label pada toples
6. Memasukkan thermometer pada kedua toples
154
7. Menyiapkan alat dan bahan
8. Memasukkan handuk yang telah direndam air hangat
Urutan langkah kerja dalam praktikum pemodelan efek rumah kaca
yaitu….
C. 3,1,4,2 C. 3,1,4,2
D. 1,2,3,4 D. 2,3,1,4
18 . Sumber energy panas yang digunakan dalam praktikum pemodelan efek
rumah kaca adalah….
E. Bulan
F. Matahari atau lampu
G. Bintang
H. planet
19. Semakin lama toples di letakkan di bawah sumber energy panas maka
suhu pada kedua toples tersebut akan mengalami
A. stabil C. naik turun
B. turun D. naik
20. Pada kedua toples , toples manakah yang suhunya lebih tinngi..
C. toples yang ditutupi oleh plastic C. Toples roti
D. toples tanpa ditutupi plastic D. Toples permen
21. Grafik yang manakah dibawah ini yang menunjukan hubungan antara
waktu dan suhu pada toples A dan toples B
A.
B.
C.
D.
155
22. Untuk menjaga lingkungan, kita sanggup menerapkan pengolahan sampah
dengan tidakan 3R , yaitu …..
C. Reuse, repeat, reduce C. Reduce, reuse, recycle
D. Reduce, replay, reuse D. Reduce,replay, recycle
23. Contoh efek pemanasan global yaitu….
E. Orang rajin reboisasi
F. Es mencair, daratan menyempit
G. Hidup jadi bahagia
H. Badan kurang sehat
24. Apakah menghemat energy termasuk salah satu upaya pencegahan global
warming ?
C. Tidak tahu C. Tidak Mungkin
D. Tidak D. Iya, benar
25. Salah satu efek dari pemanasan global ialah banjir dalam skala besar yang
disebabkan oleh ….
C. Permukaan air laut yang naik C. Kemarau berkepanjangan
D. Naiknya permukaan tanah D. Berkurangnya curah hujan
26. Perhatikan uraian di bawah ini !
6. Es kutub mencair
7. Kebakaran hutan besar
8. Banjir bandang
9. Perubahan iklim
10. Kemacetan lalu lintas
Dampak pemanasan global ditunjukan oleh nomor….
C. 1,2,3 C. 2,3,4
D. 3,4,5 D. 3,4,5
27. Agustina memiliki banyak kertas bekas yang tidak dipakai. Lalu Agustina
memanfaatkan kertas tersebut untuk menciptakan kerajinan lain. Contoh
kegiatan tersebut menerapkan prinsip….
C. Composting C. Recycle
D. Reduse D. Reuse
28. Salah satu cara untuk menanggulangi efek pemanasan global yaitu…..
E. Mengubur sampah
F. Menghemat listrik
G. Membeli barang yang tidak sekali pakai
H. Menanam pohon
29. Salah satu upaya pemerintah dalam menangani pemanasan global
yaitu…..
C. Rumah sehat C. Penebaran benih ikan
D. Program keluarga berencana D. Penanaman seribu pohon
30. Tejadinya peningkatan kadar gas karbon dioksida di atmosfer dari
kendaraan bermotor, industry, dan pemukiman sanggup menjadikan
terjadinya …..
C. Kenaikan suhu udara C. Terganggunya proses
fotosintesis
156
D. Penurunan suhu udara D. Penurunan intensitas
matahari
31. Menurut Joseph Fourier bahwa bumi akan jauh lebih dingin jika tidak
memiliki….
C. Atmosfer C. Bintang
D. Matahari D. Bulan
32. Tanpa adanya efek rumah kaca, permukaan Bumi akan berubah
sekitar….. F
C. 450 C. 600
D. 300 D. 640
33. Berikut ini produk-produk yang mengandung chlorofluorocarbons (CFC)
yaitu…
C. AC, Lemari es, Parfum C. Parfum, HP, Laptop
D. TV, CD, AC D. Lemari es, parfum, CD
34. Kerusakan lapisan ozon adalah salah satu contoh dampak dari aktivitas
manusia yang mengganggu….
C. Manusia C. Tumbuhan
D. Hewan D. Ekosistem dan biosfer
35. Lapisan ozon merupakan lapisan yang melindungi manusia dari bahaya
radiasi sinar
C. Lampu C. Bulan
D. UV (Ultra Violet) D. Gama
36. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui fotosintesis dengan
bantuan…
C. Sinar matahari C. Ulat
D. Semut D. Tanah
37. Berikut ini adalah upaya yang dapat dilakukan oleh manusia untuk
menanggulangi adanya pemanasan global, kecuali…
C. Penghematan energy C. Menambah transportasi
D. Mengolah sampah yang ada D. Reboisasi hutan
38. Ada dua gas rumah kaca yang paling berperan terjadoinya efek rumah
kaca yaitu…
C. O2 C. CFC dan N2
D. CO2 dan H2O D. CO2 dan CH4
39. Industri batu bara dan kendaraan bermotor merupakan salah satu
penyebab terjadinya hujan asam karena menghasilkan….
C. Karbon dioksida C. Sulfur dioksida
D. CFC D. Hidrogen peroksida
40. Salah satu cara pemanfaatan gas metana (CH4) yang merupakan limbah
dari pertanian dan peternakan dapat dilakukan….
A. Biogas C. Biofuel
B. Pupuk organic D. Bioremediasi
157
Lampiran 7 Lembar Observasi Kelas Eksperimen
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Rubrik Penilaian Kinerja
No. Nama siswa Aspek ∑
Skor
1 2 3 4 5
1. Allfia Putri Febriyati
3 3 3 3 3 15
2. alma azzahra 2 2 2 3 2 11
3. Ananda Aldiano 2 2 2 3 2 11
4. Anisa Defi
Ramadhani 2 2 2 3 2 11
5. Aril Dwi Prasetyo 3 3 3 3 2 14
6. Bagas Santoso 3 3 3 3 3 15
7. Cinta Rizky Amalia 3 3 3 3 2 14
8. Dimas Styawan Budi 3 3 3 3 3 15
9. Dwi Siswati 3 3 3 3 2 14
10. Dyah Stiyani 3 3 3 3 2 14
11. Fabio Aditya
Silwanus 3 3 3 3 2 14
12. Hasti Inayah 2 2 2 3 2 11
13. Isti Khotijah 3 3 3 3 3 15
14. Kriswan Anton
Nugro 2 2 3 3 2 12
15. Kurnia Alamsyah 3 3 2 3 2 13
16. Lilis Karmila Sari 2 2 2 3 2 11
17. Mysheyla Nur R 2 2 2 3 2 11
18. Nabila Anastasya 3 3 2 3 2 13
19. Nungky Cahya W 2 2 2 3 2 11
20. Partiyani
Magfiroreza K 2 2 2 3 2 11
21. Reza Kurniawan 2 2 2 3 2 11
158
22. Rika Desi Dwi
Pratiwi 3 3 3 3 2 14
23. Riski Mustofa 3 3 3 3 2 14
24. Siti Jariyah 2 2 2 3 2 11
25. Sunar 3 3 3 3 3 15
No Indikator Kriteria
1.
Bertanggung jawab saat
proses prakikum
1 = Tidak tanggungjawab dengan
keamanan barang-barang yang
digunakan selama praktikum
2 = Jarang tanggungjawab dengan
keamanan barang-barang yang
digunakan selama praktikum
3 = Sering tanggungjawab dengan
keamanan barang-barang yang
digunakan selama praktikum
4 = Selalu tanggungjawab dengan
keamanan barang-barang yang
digunakan selama praktikum
2. Hati-hati dalam melakukan
pengamatan
1 = Tidak hati-hati dalam
menggunakan thermometer
2 = Jarang berhati-hati dalam
menggunakan thermometer
3 = Sering berhati-hati dalam
menggunakan thermometer
4 = Selalu berhati-hati dalam
menggunakan thermometer
3.
Teliti dalam penyimpanan
data
1 = Tidak melakukan penyimpanan
data sama sekali
2 = Data disimpan dalam tabel
dengan
susunan yang tidak tepat
3 = Data disimpan dalam tabel
dengan salah
satu kriteria yang kurang tepat
4 = Data disimpan dalam tabel
dengan kriteria
dan pengelompokan yang tepat
4. Jujur dalam penyimpanan
data
1 = Tidak jujur saat menyimpan data
semuanya
2 = Tidak jujur saat menyimpan daa
sebagian
159
3 = Jujur pada saat penyimpanan data
sebagian
4 = Jujur pada saat penyimpanan data
keseluruhan
5.
Kemampuan
mengomunikasikan hasil
pengolahan data
1 = Presentasi dengan bahasa yang
baik dan benar
2 = Presentasi dengan bahasa yang
baik dan benar serta jelas
3 = Melakukan presentasi dengan
jelas dan menggunakan bahasa yang
baik dan benar serta dapat menjawab
pertanyaan dari kelompok lain atau
guru
4 = Melakukan presentasi dengan
jelas dan menggunakan bahasa yang
baik dan benar serta dapat menjawab
pertanyaan dari kelompok lain atau
guru tanpa grogi.
6. Kritis saat ada kelompok
lain yang presentasi
1 = Mendengarkan dengan baik saa
ada kelompok lain presentasi di depan
2 = Mendengarkan dan menyimak
dengan seksama saa kelompok lain
presentasi di depan
3=Mendengarkan,menyimak, dan
memberikan pertanyaan atau
sanggahan pada kelompok yang
sedang presenasi di depan
4 = Mendengarkan,
menyimak,memberikan pertanyaan,
serta mampu menjawab pertanyaan
dari kelompok lain apabila kelompok
yang presenasi idak bisa menjawab
160
Lampiran 8 Lembar Observasi Kelas Kontrol
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Rubrik Penilaian Kinerja
No. Nama siswa Aspek ∑
Skor
1 2 3 4 5
1. Agus Setiawaty
3 2 2 2 3 12
2. Ahmad Mundakir
3 2 2 2 2 11
3. Akbar Maulana A
2 3 2 3 3 13
4. Akhsa Vendra F
3 3 2 2 2 12
5. Almaroh Listiyani
2 3 2 3 3 13
6. Ana Fitriani
3 3 3 2 2 13
7. Bima Febriansyah
2 2 2 3 3 12
8. Choerunisyah A
2 3 3 2 2 12
9. Denok Wulan F
2 3 2 3 3 13
10. Dewi Nur Latifah
2 2 2 2 2 10
11. Dian Fatmawati
2 3 2 2 2 11
12. Diki Aditama
2 2 2 3 3 12
13. Dina Amelia
2 3 2 2 2 11
14. Edi Setyo
3 3 3 3 3 15
15. Eni Aprilia
2 2 3 3 3 13
16. Hendi Irwanto
3 2 2 2 3 12
17. Imam Nugroho
2 2 2 2 3 11
18. Indra Adhi Setiawan
3 3 2 2 3 13
19. Iqna Fauzi Akbar
3 3 3 3 3 15
20. Joko Prasetio
3 3 2 3 3 14
21. Miftahul Risqi
2 3 2 2 2 11
22. Sri Aulia Sava
2 2 3 3 2 12
161
23. Taufik Hidayat
3 2 2 3 2 12
24. Tunggul Tri Susanto
3 2 2 3 3 13
25. Wahyu Aji S
2 3 2 3 2 12
26 Zeny Sulistyowati
2 3 3 3 2 13
No Indikator Kriteria
1.
Bertanggung jawab saat
proses pembelajaran
1 = Tidak tanggungjawab dengan
keamanan dan kondusifnya kelas
2 = Jarang tanggungjawab dengan
keamanan dan kondusifnya kelas
3 = Sering tanggungjawab dengan
keamanan dan kondusifnya kelas
4 = Selalu tanggungjawab dengan
keamanan dan kondusifnya kelas
2. Memperhatikan guru saat
proses pembelajaran
1 = Tidak memperhatikan guru
2 = Jarang memperhatikan guru
3 = Sering memperhatikan guru
4 = Selalu memperhatikan guru
3.
Aktif di dalam kelas
1 = Tidak aktif sama sekali
2 = jarang aktif di dalam kelas
3 = sering aktif di dalam kelas
4= selalu aktif di dalam kelas
4. Jujur dalam mengerjakan
lembar kerja
1 = Tidak jujur saat mengerjakan
lembar kerja
2 = Tidak jujur saat mengerjakan
lembar kerja
3 = Jujur pada saat mengerjakan
lembar kerja sebagian
4 = Jujur pada saat mengerjakan
lembar erja seluruhnya
5.
Kemampuan
mengomunikasikan hasil
lembar kerja siswa
1 = Presentasi dengan bahasa yang
baik dan benar
2 = Presentasi dengan bahasa yang
baik dan benar serta jelas
3 = Melakukan presentasi dengan
jelas dan menggunakan bahasa yang
baik dan benar serta dapat menjawab
pertanyaan dari kelompok lain atau
guru
162
4 = Melakukan presentasi dengan
jelas dan menggunakan bahasa yang
baik dan benar serta dapat menjawab
pertanyaan dari kelompok lain atau
guru tanpa grogi.
6. Kritis saat ada kelompok
lain yang presentasi
1 = Mendengarkan dengan baik saat
ada kelompok lain presentasi di depan
2 = Mendengarkan dan menyimak
dengan seksama saa kelompok lain
presentasi di depan
3=Mendengarkan,menyimak, dan
memberikan pertanyaan atau
sanggahan pada kelompok yang
sedang presenasi di depan
4 = Mendengarkan,
menyimak,memberikan pertanyaan,
serta mampu menjawab pertanyaan
dari kelompok lain apabila kelompok
yang presenasi idak bisa menjawab
167
Lampiran 11 Kunci Jawaban
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN -TERTULIS
(Pilihan Ganda)
Kunci Jawaban Piliahan Ganda dan Pedoman Penskoran
NO Alternatif
Jawaban Penyelesaian Skor
1
D
Seorang siswa dapat ikut serta dalam
menanggulangi pemanasan global , dengan cara
meminimalisir penggunaan kertas, mengurangi
polusi dengan berangkat sekolah menggunakan
sepeda, dan menanampohon
2
2 C
Penggunaan obat nyamuk dapat mengeluarkan
asap atau gas CO2 2
3 B Meningkatnya suhu bumi 2
4
C
Dengan adanya tanaman yang dapat melakukan
fotosintesis maka dapat menyerap gas CO2 dan
melepaskan gas O2
2
5 D
Mendaur ulang sampah dapat mengurangi efek
rumah kaca 2
6
C
Akibat dari sinar uv yang dipancarkan matahari
yang dipantulkan oleh bumi dan kembali ke bumi
lagi, maka suhu di bumi akan meningkat
2
7 C
Perubahan wujud dari salju akibat pemanasan
global yaitu dari padat ke cair 2
8
D
Pemanasan global dapat menyebababkan cuaca
buruk dan naiknya air laut ke daratan, sehingga
dapat menyebabkan banjir rob
2
9 C
Pemanasan juga berdampak pada tidak seimbang
nya ekosistem dari makhluk hidup 2
10
A
Seorang siswa yang dapat mengurangi
penggunaan kertas/ buku maka juga dapat
berperang dalam mengurangi dampakdari
pemanasan global
2
11
C
Karbon dioksida merupakan gas yang dapat
menyebabkan pemanasan global, akan tetapi
karbon dioksida dapat berkurang apabila
digunakan oleh tumbuhan untuk melakukan
fotosintesis
2
12 B
Pemanasan global juga menyebabkan cuaca
ekstrem sehingga para petani gagal panen 2
13 C
Guung meletus karna mengeluarkan gas berupa
karbon dioksida 2
168
NO Alternatif
Jawaban Penyelesaian Skor
14
C
Oksigen merupakan gas bermanfaat yang
digunakan untuk bernafas makhluk hidup, dan
tidak berpengaruh terhadap pemanasan global
2
15
B
Karna apabila terjadi pemanasan global terjadi
dan benua antartika meleleh maka beruang kutub
akan tenggelam oleh es yang berubah menjadi air
2
16
B
Karna Perpindahan kalor secaara radiasi tanpa
melalui zat perantara, panas matahari sampai ke
bumi walau melalui ruang hampa
2
17 B
Faktor Abiotik merupakan komponen yang tak
hidup yang mempengaruhi pemanasana global 2
18 A
Karbon dioksida merupakan gas yang paling
banyak menyebabkan pemanasan global 2
19
C
Pada praktikum pemodelan efek rumah kaca
menggunakan toples bekas, thermometer, dan
handuk
2
20 A
Langkah-langkah praktikum:
3,1,4,2 2
21
B
Sumber energi panas yang digunakan untuk
praktikum efek rumah kaca yaitu matahari atau
lampu. Karna pemanasan global sangat erat
kaitannya dengan panas matahari
2
22 D
Semakin lama dibawah terik matahari maka suhu
handuk di dalam toples akan naik 2
23
A
Toples yang di tutup dengan plastik, suhu di
dalamnya akan terpenjara sehingga suhu lebih
tinggi dibandingkan yang terbuka
2
24 C
Grafik yang menunjukan kenaikan suhu yaitu
gambar c 2
25 C
Prinsip 3 R dalam menjaga lingkungan kita :
Reduce, Reuse, Recycle 2
26
B
Akibat daripemanasan global salah satunya yaitu
es mencair dan daratan menyempit yang
diakibatkan oleh kenaikan suhu bumi
2
27 D
Menghemat energi dapat mencegah global
warming / pemanasan global 2
28
A
Akibat dari pemanasan Global, tidak stabilnya
cuaca di bumi sehingga bagian bumi ada yang
mengalami permukaan air laut yang naik
sehingga dapat menyababkan banjir besar
29 A
Dampak pemanasan global yaitu es kutub
mencair, kebakaran hutan, banjir bandang 2
30 C Recycle yaitu mendaur ulang atau membuat 2
169
NO Alternatif
Jawaban Penyelesaian Skor
brang bekas menjadi barang yang dapat
digunakan lagi
31 D
Kegiatan menanam pohon dapat menanggulangi
efek dari pemanasan global 2
32
C
Bahan bakar kendaraan dapat mengeluarkan asap
yang mengandung karbon dioksida sehingga
dapat meningkatkan suhu udara
2
33
D
Program penanaman seribu pohon dapat
menangani pemanasan global, banyak pohon
mampu mengikat karbon dioksida di udara
sehingga mengeluarkan oksigen
2
34
A
Kenaikan suhu udara disebabkan oleh asap asap
yang mengandung karbon dioksida seperti asap
kendaraan bermotor, asap pabrik,dan pemukiman
2
35 C
Gas rumah kaca yaitu Metana, CFC CO2 dan
nitrogen 2
36
A
Atmosfer merupakan lapisan udara yang mampu
menahan sinar matahari sehingga dapat di
pantulkan ke bumi
2
37 C 600 f 2
38 A
Ac, Lemari es, dan parfum merupakan produk-
produk yang mengandung CFC 2
39 D Ekosistem dan biosfer 2
40
B
Sinar matahari mengandung sinar UV , sehingga
adanya lapisan ozon mampu sedikit melindungi
makhluk bumi dari jahatnya sinar uv
2
41 D
Perpindahan secara radiasi proses pemanasan
global dapat menaikkan suhu rata-rta bumi 2
42 A
Sinar matahari yang baik dapat membantu
tumbuhan dalam proses fotosinesis 2
43 C
Banyaknya pohon dikota dapat mengikat gas
CO2 diudara dan membebaskan o2 ke udara 2
44
A
Reuse yaitu menggunakan kembali barang yang
sudah tak terpakai secara langsung tanpa di daur
ulang
2
45
C
Menambah transportasi bukan merupakan cara
menanggulangi pemanasan global, melainkan
menambah gas karbon dioksida di udara
2
46 C
Gas rumah kaca yang paling berperang dalam
efek rumah kaca yaitu CFC dan N2 2
47
D
Kelautan dan perikanan apabila dilakukan dengan
benar tidk akan menghasilkan gas efek rumah
kaca
2
170
NO Alternatif
Jawaban Penyelesaian Skor
48
C
Sulfur dioksida merupakan pengotor dalam bahan
bakar fosil sehingga dapat menyebabkan hujan
asam
2
49
A
Limbah dari peternakan dan pertanian dapat
digunakan untuk Biogas yang berasal dari kooran
ternak
2
50 C
Gas gas rumah kaca dapat menyebabkan hujan
asa, 2
172
Lampiran 13 Hasil Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol
No. Nama Pre Test Post Test
1 AS 25 72.5
2 AM 27.5 47.5
3 AMA 20 45
4 AVF 30 55
5 AL 35 50
6 AF 50 70
7 BF 42.5 40
8 CA 30 70
9 DWF 30 70
10 DNL 30 70
11 DF 40 55
12 DA 22.5 60
13 DA 32.5 62.5
14 ES 30 57,5
15 EA 27.5 60
16 HI 35 47.5
17 IN 20 57,5
18 IAS 15 32.5
19 IFA 32.5 50
20 JP 35 62.5
21 MR 20 60
22 SAS 30 67.5
23 TH 22.5 55
24 TST 27.5 55
25 WAS 27.5 60
26 ZS 32.5 72.5
RATA-RATA 29,688 57,78
173
Lampiran 14 Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen
No. Nama Pre Test Post Test
1 APF 27.5 75
2 AA 42.5 72,5
3 AA 30 70
4 ADR 47.5 77,5
5 ADP 27.5 72,5
6 BS 37.5 70
7 CRA 55 72,5
8 DSB 27.5 70
9 DS 37.5 75
10 DS 35 70
11 FAS 30 75
12 HI 42.5 70
13 IK 42.5 72,5
14 KAN 32.5 70
15 KA 37.5 75
16 LKS 47.5 70
17 MNR 52.5 70
18 NA 60 72,5
19 NCW 52.5 75
20 PMK 30 67,5
21 RK 45 70
22 RDDW 52.5 75
23 RM 22.5 67,5
24 SJ 27.5 72,5
25 SN 27.5 65
RATA-RATA 40,714 71,7
174
Lampiran 15 Validitas Soal
HASIL VALIDITAS SOAL
No.
Soal
r hitung r tabel keterangan No.
soal
r
hitung
r
tabel
Keterangan
1 0,2 0,3 Tidak valid 26 0,2 0,3 Tidak valid
2 0,796 0,3 Valid 27 0,2 0,3 Tidak valid
3 0,631 0,3 Valid 28 0,647 0,3 Valid
4 0,631 0,3 Valid 29 0,481 0,3 Valid
5 0,565 0,3 Valid 30 0,565 0,3 Valid
6 0,397 0,3 Valid 31 0,563 0,3 Valid
7 0,549 0,3 Valid 32 0,467 0,3 Valid
8 0,565 0,3 Valid 33 0,565 0,3 Valid
9 0,697 0,3 Valid 34 0,565 0,3 Valid
10 0,1 0,3 Tidak valid 35 0,2 0,3 Tidak valid
11 0 0,3 Tidak valid 36 0,796 0,3 Valid
12 0,612 0,3 Valid 37 0,612 0,3 Valid
13 0,697 0,3 Valid 38 0,766 0,3 Valid
14 0,796 0,3 Valid 39 0,641 0,3 Valid
15 0,592 0,3 Valid 40 0,491 0,3 Valid
16 0,2 0,3 Tidak valid 41 0,627 0,3 Valid
17 0,02 0,3 Tidak valid 42 0,632 0,3 Valid
18 0,612 0,3 Valid 43 0,2 0,3 Tidak valid
19 0,549 0,3 Valid 44 0,631 0,3 Valid
20 0,397 0,3 Valid 45 0,766 0,3 Valid
21 0,435 0,3 Valid 46 0,451 0,3 Valid
22 0,005 0,3 Tidak valid 47 0,684 0,3 Valid
23 0,543 0,3 Valid 48 0,796 0,3 Valid
24 0,796 0,3 Valid 49 0,766 0,3 Valid
25 0,590 0,3 Valid 50 0,06 0,3 Tidak valid
175
Lampiran 16 Hasil Realiabilitas
HASIL RELIABILITAS SOAL
No.
Soal
Cronbach’s
Alpha
Tingkat Reliabel No.
Soal
Cronbach’s
Alpha
Tingkat Reliabel
1 0,936 Tinggi 26 0,929 Tinggi
2 0,927 Tinggi 27 0,931 Tinggi
3 0,929 Tinggi 28 0,932 Tinggi
4 0,929 Tinggi 29 0,929 Tinggi
5 0,930 Tinggi 30 0,930 Tinggi
6 0,936 Tinggi 31 0,930 Tinggi
7 0,930 Tinggi 32 0,930 Tinggi
8 0,930 Tinggi 33 0,930 Tinggi
9 0,928 Tinggi 34 0,930 Tinggi
10 0,933 Tinggi 35 0,933 Tinggi
11 0,932 Tinggi 36 0,927 Tinggi
12 0,929 Tinggi 37 0,929 Tinggi
13 0,928 Tinggi 38 0,928 Tinggi
14 0,927 Tinggi 39 0,929 Tinggi
15 0,929 Tinggi 40 0,930 Tinggi
16 0,931 Tinggi 41 0,929 Tinggi
17 0,934 Tinggi 42 0,929 Tinggi
18 0,929 Tinggi 43 0,932 Tinggi
19 0,930 Tinggi 44 0,929 Tinggi
20 0,936 Tinggi 45 0,928 Tinggi
21 0,931 Tinggi 46 0,930 Tinggi
22 0,934 Tinggi 47 0,928 Tinggi
23 0,930 Tinggi 48 0,927 Tinggi
24 0,927 Tinggi 49 0,928 Tinggi
25 0,9,29 Tinggi 50 0,934 Tinggi
176
Lampiran 17 Uji Normalitas
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova
Statistic Df Sig.
Hasil Belajar
Siswa
Pre Test Eksperimen .157 25 .116
Post Test Eksperimen .198 25 .013
Pre Test Kontrol .134 26 .200*
Post Test Kontrol .121 26 .200*
177
Lampiran 18 Uji Perbedaan Dua Rata-rata
Kelas Eksperimen
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed) Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Pair 1 PRE TEST - POST TEST -5.64000 8.92973 1.78595 -9.32601 -1.95399 -3.158 24 .004
Kelas Kontrol
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 PRE TEST - POST
TEST -26.90000 7.68115 1.53623 -30.07062 -23.72938
-
17.510 24 .000
178
Lampiran 19 Uji Kesamaan Dua Varians
Kelas Eksperimen
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference Std. Error Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
hEqual variances assumed 36.957 .000 -14.938 48 .000 -32.90000 2.20246 -37.32834 -28.47166
179
a
s
i
l
b
e
l
a
j
a
r
Equal variances not assumed
-14.938 27.691 .000 -32.90000 2.20246 -37.41380 -28.38620
Kelas Kontrol
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference Std. Error Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
H Equal variances assumed 2.751 .103 -11.249 50 .000 -28.26923 2.51298 -33.31671 -23.22175
180
a
s
i
l
_
B
e
l
a
j
a
r
Equal variances not assumed
-11.249 45.834 .000 -28.26923 2.51298 -33.32810 -23.21036
181
Lampiran 20 Angket Skala Sikap Ilmiah Pre Test Post Test Kelas Eksperimen
PRE TEST
No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah
1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 1 69
2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 4 1 4 1 3 4 1 1 4 1 3 1 4 1 1 3 63
3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 1 4 4 1 4 4 4 4 3 4 87
4 3 4 3 4 2 3 4 4 4 2 1 2 4 3 1 2 3 4 1 3 4 4 4 3 4 76
5 3 3 3 3 0 3 4 3 3 3 4 3 3 1 4 2 2 4 3 3 4 3 4 4 4 76
6 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 2 2 2 3 2 1 2 4 67
7 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 1 72
8 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 2 3 1 2 2 3 1 2 2 3 3 2 4 65
9 2 1 2 3 1 1 1 2 1 2 4 4 1 3 4 1 1 4 1 3 1 4 1 1 1 50
10 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 88
11 4 3 4 1 1 1 4 2 3 1 2 4 2 4 1 3 1 3 3 1 4 2 2 1 1 58
12 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 2 1 1 3 1 2 3 4 1 3 3 4 3 3 4 68
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 92
14 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 64
182
15 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 65
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 1 4 4 1 4 4 4 4 1 4 82
17 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 2 1 1 3 1 2 3 4 1 3 3 4 3 3 4 68
18 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 1 69
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 1 4 4 1 4 4 4 4 1 4 82
20 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 1 2 2 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 84
21 3 3 3 3 2 3 2 0 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 65
22 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 74
23 3 2 3 3 2 3 4 2 2 4 4 4 3 2 3 4 2 4 3 4 3 2 1 2 4 73
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 92
25 4 4 4 4 4 0 3 4 1 0 1 4 2 3 1 3 3 4 0 4 2 3 1 2 2 63
183
POST TEST
No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 92
2 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 2 1 1 3 1 2 3 4 1 3 3 4 3 3 4 69
3 4 4 4 4 3 3 4 4 1 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 80
4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 2 1 3 1 2 3 4 1 3 3 4 4 3 4 75
5 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 1 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 76
6 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 76
7 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 83
8 4 3 4 3 4 4 3 4 2 2 4 4 2 2 2 4 4 3 2 3 4 4 0 2 4 77
9 3 2 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 2 4 3 4 4 79
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 92
11 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 62
12 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 3 4 2 2 2 3 1 2 2 3 3 3 3 4 70
13 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 1 2 2 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 83
14 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 64
184
15 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 80
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 92
17 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 4 4 2 3 3 3 3 3 4 74
18 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 61
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 92
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 92
21 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 71
22 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 1 2 2 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 77
23 4 3 4 4 3 3 3 1 2 3 4 4 2 2 2 4 4 4 2 3 4 2 4 2 4 77
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 94
25 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 61
185
Lampiran 21 Nilai Angket Pre Test Pos Test Kelas Kontrol
PRE TEST
No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah
1 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 1 4 3 3 3 1 4 3 3 2 4 4 4 4 81
2 4 3 2 2 3 2 4 1 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 2 2 3 4 3 4 3 70
3 4 3 2 4 1 2 3 1 1 3 4 4 1 1 4 1 3 3 2 2 2 2 4 4 1 62
4 4 3 2 1 3 2 4 1 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 2 2 3 4 2 4 2 67
5 4 4 4 2 3 1 3 3 3 4 3 3 2 3 4 2 2 4 2 2 4 2 1 3 3 71
6 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 3 4 78
7 4 3 2 4 3 2 4 3 3 1 2 2 2 1 3 3 1 2 2 1 3 2 4 3 3 63
8 3 2 4 1 4 4 4 3 1 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 1 2 3 4 3 3 75
9 3 2 3 4 1 2 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 70
10 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 1 4 2 1 4 1 4 4 3 76
11 3 2 3 3 1 3 3 4 3 3 4 1 2 3 3 2 4 4 3 2 2 3 1 2 2 66
12 4 3 2 4 3 2 4 3 3 1 2 2 2 1 3 3 1 2 2 1 3 2 4 3 3 63
13 3 2 3 4 1 2 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 69
14 3 2 3 3 1 3 3 4 2 2 1 4 2 3 1 4 2 3 1 2 2 2 2 4 4 63
186
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 2 2 4 2 1 2 3 70
16 3 3 2 4 1 2 2 1 1 3 2 4 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 4 4 1 61
17 4 3 2 4 3 2 4 3 3 1 2 2 2 1 3 3 1 2 2 1 3 2 4 3 3 63
18 4 3 4 4 3 3 2 2 3 4 1 4 2 3 3 3 3 1 2 1 2 2 4 2 4 69
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 2 2 4 2 1 2 3 70
20 3 2 3 4 1 2 3 2 4 3 4 3 3 2 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 78
21 4 3 2 1 3 2 4 1 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 2 2 3 4 2 4 2 67
22 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 2 4 4 3 2 2 3 1 2 2 68
23 4 3 2 1 3 2 4 1 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 2 2 3 4 2 4 2 67
24 4 3 2 4 3 2 4 1 3 3 4 3 3 3 4 1 3 1 2 2 3 4 2 4 2 70
25 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 0 4 2 4 1 3 2 2 68
26 3 2 4 1 4 4 4 3 1 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 1 2 3 4 3 3 76
187
POS TEST
No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah
1 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 1 4 3 3 3 1 4 3 3 2 4 4 4 4 81
2 3 2 4 1 4 4 4 3 1 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 1 2 3 4 3 3 76
3 3 2 3 3 4 3 1 2 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 0 2 3 1 67
4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 2 2 4 2 1 2 3 71
5 3 3 1 4 3 2 3 3 3 2 1 4 2 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 73
6 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 77
7 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 74
8 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 77
9 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 77
10 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 77
11 4 3 4 2 1 2 3 3 3 3 4 4 2 3 1 1 3 4 2 1 4 3 1 2 2 65
12 3 2 3 3 4 3 1 2 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 0 2 3 1 67
13 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 0 2 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 72
14 3 3 1 4 3 2 3 3 3 2 1 4 2 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 73
188
15 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 1 4 3 3 3 1 4 3 3 2 4 4 4 4 81
16 4 3 2 4 1 2 2 1 1 3 2 4 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 4 4 1 62
17 3 2 3 3 4 3 1 2 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 0 2 3 1 67
18 3 2 4 3 3 4 4 4 2 3 4 2 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 81
19 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 77
20 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 1 4 3 3 3 1 4 3 3 2 4 4 4 4 81
21 4 3 4 2 4 2 2 4 4 3 2 4 2 3 3 3 3 0 3 1 2 1 2 3 4 68
22 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 77
23 3 2 4 4 3 2 3 3 3 2 1 4 2 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 1 2 66
24 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 0 2 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 72
25 3 2 4 1 4 4 4 3 1 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 1 2 3 4 3 3 76
26 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 77
189
Lampiran 22 Lembar Observasi
Kelas Eksperimen dan Kontrol
No As Pe k
Res 1 2 3 4 5 Jumlah
1 3 3 3 3 3 15
2 2 2 2 3 2 11
3 2 2 2 3 2 11
4 2 2 2 3 2 11
5 3 3 3 3 2 14
6 3 3 3 3 3 15
7 3 3 3 3 2 14
8 3 3 3 3 3 15
9 3 3 3 3 2 14
10 3 3 3 3 2 14
11 3 3 3 3 2 14
12 2 2 2 3 2 11
13 3 3 3 3 3 15
14 2 2 3 3 2 12
15 3 3 2 3 2 13
16 2 2 2 3 2 11
17 2 2 2 3 2 11
18 3 3 2 3 2 13
19 2 2 2 3 2 11
20 2 2 2 3 2 11
21 2 2 2 3 2 11
22 3 3 3 3 2 14
23 3 3 3 3 2 14
24 2 2 2 3 2 11
25 3 3 3 3 3 15
No As pe k
1 2 3 4 5 Jumlah
1 3 2 2 2 3 12
2 3 2 2 2 2 11
3 2 3 2 3 3 13
4 3 3 2 2 2 12
5 2 3 2 3 3 13
6 3 3 3 2 2 13
7 2 2 2 3 3 12
8 2 3 3 2 2 12
9 2 3 2 3 3 13
10 2 2 2 2 2 10
11 2 3 2 2 2 11
12 2 2 2 3 3 12
13 2 3 2 2 2 11
14 3 3 3 3 3 15
15 2 2 3 3 3 13
16 3 2 2 2 3 12
17 2 2 2 2 3 11
18 3 3 2 2 3 13
19 3 3 3 3 3 15
20 3 3 2 3 3 14
21 2 3 2 2 2 11
22 2 2 3 3 2 12
23 3 2 2 3 2 12
24 3 2 2 3 3 13
25 2 3 2 3 2 12
26 2 3 3 3 2 13
190
Lampiran 23 Hasil Uji Analisis Korelasi
Hasil Belajar
Correlations
Metode
Praktikum
Hasil
Belajar
Metode
Praktikum
Pearson
Correlation 1 .688
**
Sig. (2-tailed) .000
N 26 26
Hasil Belajar Pearson
Correlation .688
** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 26 26
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sikap Ilmiah
Correlations
Metode
Praktikum
Sikap
Ilmiah
Metode
Praktikum
Pearson
Correlation 1 .587
**
Sig. (2-tailed) .002
N 26 26
Sikap Ilmiah Pearson
Correlation .587
** 1
Sig. (2-tailed) .002
N 26 26
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
191
Lampiran 24. Analisis Uji Regresi Sederhana
Hasil Belajar
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -23.746 20.647 -1.150 .261
Hasil
Belajar 1.201 .303 .629 3.966 .001
a. Dependent Variable: Metode Praktikum
Sikap Ilmiah
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 36.031 9.919 3.633 .001
Sikap
Ilmiah .468 .132 .587 3.555 .002
a. Dependent Variable: Metode Praktikum
192
Lampiran 25 Analisis Koefisien Determinasi
Hasil Belajar
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .629a .396 .371 8.19983
a. Predictors: (Constant), Hasil Belajar
Sikap Ilmiah
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .587a .345 .318 2.56266
a. Predictors: (Constant), Sikap Ilmiah