eJournal Administrasi Bisnis, 2019,7(1): 51- 63 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2019
Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan Kewirausahaan terhadap
Kesiapan Berwirausaha Mahasiswa Program Studi
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Mulawarman
Novia Dayu Nastiti1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh
Motivasi Kewirausahaan (X1) dan Pengetahuan Kewirausahaan (X2) Terhadap
Kesiapan Berwirausaha (Y) pada mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman angkatan 2015.
Alat analisis yang digunakan adalah regtesi linier berganda dengan
menggunakan teknik sampling acak pada mahasiswa Administrasi Bisnis
Universitas Mulawarman Angkatan 2015. Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa
variabel Motivasi Kewirausahaan (X1) dan Pengetahuan Kewirausahaan (X2)
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kesiapan Berwirausaha (Y).
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel Motivasi Kewirausahaan
(X1) dan Pengetahuan Kewirausahaan (X2) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap Kesiapan Berwirausaha (Y). Variabel Motivasi
Kewirausahaan (X1) merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap
Kesiapan Berwirausaha (Y). Saran, diperlukannya peningkatan motivasi serta
pengetahuan mengenai kewirausahaan pada mahasiswa Program Studi
Administasi Bisnis m elalui dosen pengampu mata kuliah dan juga melalui
seminar kewirausahaan yang diadakan pihak kampus secara rutin.
Kata Kunci : Motivasi, Pengetahuan Kewirausahaan, Kesiapan Berwirausaha
Pendahuluan
Dalam era globalisasi dan industrialisasi ini diiringi pesatnya jumlah
penduduk di Indonesia yang telah menimbulkan banyak permasalahan, salah
satunya yaitu menyempitnya lapangan pekerjaan. Hal ini menunjukkan, bahwa
lapangan kerja yang terbentuk tidak sebanding dengan pertambahan angkatan
kerja baru. Selain itu terjadinya persaingan antara para pencari kerja, hal tersebut
menyebabkan banyak yang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja,
akibatnya jumlah pengangguran semakin besar. Melalui data Badan Pusat
Statistik (BPS) tahun 2017 telah terjadi kenaikan jumlah pengangguran di
Indonesia sebesar 10.000 orang dari tahun 2016 menjadi 7,04 juta pada Agustus
1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 51-63
52
2017 (www.bps.go.id). Pengangguran yang terjadi telah berdampak besar
terhadap kondisi perekonomian di Indonesia. Fenomena tersebut merupakan
permasalahan yang perlu mendapat perhatian yang serius dari semua kalangan.
Melalui data BPS tahun 2017, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun
2016 yaitu sebesar 27,76 juta orang (10,70 persen). Sedangkan pada tahun 2017,
menunjukan jumlah penduduk miskin mencapai 27,77 juta orang 10,64 %
(www.bps.go.id). Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi kenaikan jumlah
penduduk miskin yaitu sebesar 6,90 ribu.
Kewirausahaan merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengatasi
pengangguran di Indonesia. Dengan berwirausaha, hal itu mampu menyerap
tenaga kerja dan menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi
jumlah angka pengangguran serta berpeluang untuk menghasilkan pendapatan
yang lebih tinggi dibandingkan berkarir menjadi karyawan (Mustofa, 2014).
Menurut Wijaya, dalam (Mustofa, 2014) “pengembangan kewirausahaan diyakini
akan memberi solusi bagi tingginya pengangguran yang berpendidikan”.
Fenomena mengenai pengangguran terdidik setiap tahunnya menunjukkan
peningkatan jumlah yang mengartikan bahwa rendahnya penyediaan lapangan
pekerjaan dan kakunya pasar kerja. Tercatat dalam BPS tahun 2017 jumlah
pengangguran lulusan universitas pada tahun 2016 sebanyak 567.235 jiwa dan
meningkat menjadi 618.758 pada Agustus 2017 (www.bps.go.id). Salah satu
solusi tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan mencetak
lulusan lembaga pendidikan yang potensial dalam menciptakan usaha mandiri
(wirausaha). Untuk melakukan hal itu dibutuhkan motivasi bagi para lulusan
pendidikan untuk menumbuhkan minat dan semangat berwirausaha. Perilaku
wirausaha menurut Saiman, dalam (Mutohar, 2017) adalah motivasi seorang
wirausaha antara lain yaitu keberanian untuk mendirikan usaha sendiri yang
seringkali didorong oleh motivasi guru dan dosen dalam lingkungan pendidikan
formal.
Pada level pendidikan tinggi telah tersedia jurusan atau program studi
bagi bidang kewirausahaan seperti Program Studi Administrasi Bisnis di Fakultas
Ilmu Soisal dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman. Di Program Studi
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univesitas
Mulawarman, hampir semua mata kuliah yang diajarkan mengacu pada
pengetahuan kewirausahaan. Lebih dari 30 mata kuliah yang diajarkan di Program
Studi Administrasi Bisnis di Fakultas Ilmu Soisal dan Ilmu Politik Universitas
Mulawarman berkaitan dengan bisnis atau kewirausahaan. Progam Studi
Admisnitrasi Bisnis Universitas Mulawarman memiliki kurikulum pendidikan
yang bertujuan agar mahasiswa memahami konsep wirausaha serta mampu
membangun jiwa entrepreuneur sesuai visi Program Studi Administrasi Bisnis
Universitas Mulawarman. Adapun tujuan Program Studi Administrasi Bisnis
Universitas Mulawarman yaitu untuk menghasilkan lulusan-lulusan mandiri yang
mampu menangkap peluang serta direalisasikan menjadi wirausahawan yang
Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Kesiapan (Novia Dayu Nastiti)
53
menghasilkan karya bermutu dalam bidang administrasi bisnis yang dapat
bermanfaat bagi diri dan masyarakat.
Hasil Pra observasi kepada 60 mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan
2015 dari 93 mahasiswa, sebanyak 48 mahasiswa menyatakan bahwa mata kuliah
yang ditempuh membuat mahasiswa paham mengenai pengetahuan tentang
kewirausahaan, 45 mahasiswa setuju bahwa selama mejadi mahasiswa
Administrasi Bisnis universitas Mulawarman menambah motivasi mereka untuk
berwirausaha. Pengetahuan kewirausahaan yang didapat sebagian besar diperoleh
melalui pendidikan formal dan sisanya diperoleh melalui sosial media serta
pendidikan informal seperti seminar berbasis entrepreuneurship yang sering
diadakan oleh program studi, di dalam ataupun di luar universitas. Dari 60
mahasiswa hanya 17 mahasiswa yang telah memiliki usaha, padahal motivasi dan
pengetahuan yang di dapatkan selama menjadi mahasiswa program studi
Administrasi Bisnis dirasa sudah cukup sebagai bekal untuk berwirausaha. Rata-
rata mahasiswa menjawab belum memiliki usaha dikarenakan sulitnya membagi
waktu dan tidak adanya modal untuk memulai usaha serta berencana akan
berwirausaha setelah lulus dari perguruan tinggi.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang ada, penulis merasa
penting untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan
Kewirausahaan terhadap Kesiapan Berwirausaha Mahasiswa Program Studi
Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman”.
Kerangka Dasar Teori
Kewirausahaan
Suryana (2014) kewirausahaan diartikan sebagai kemampuan dalam
berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan sebagai dasar, sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat dan proses dalam menghadapi
tantangan hidup.
Wirausaha
Suryana (2014), wirausaha adalah orang yang melakukan upaya-upaya
kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya
untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikkan hidup.
Motivasi Kewirausahaan
Menurut Donald, dalam (Hamalik, 2009) motivasi adalah salah satu
perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya
afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi Kewirausahaan merupakan
dorongan untuk memenuhi kebutuhannya secara mandiri tanpa harus
bergantung pada orang lain dan agar lebih merasa bangga serta puas atas hasil
yang diperoleh melalui kerja keras (Cahyani, 2015). Motivasi kerwirausahaan
diukur melalui tiga indikator yaitu kebutuhan akan keberhasilan (need for
achievement), kebutuhan akan kekuasaan (need for power), dan kebutuhan akan
afiiasi (need for affiliation) menurut clelland dalam (Sagian, 2012).
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 51-63
54
Pengetahuan Kewirausahaan
Menurut Kasmir (2009) pengetahuan kewirausahaan adalah dasar dari
sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu. Pengetahuan
seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek. Menurut Notoatmodjo (2011),
ada beberapa hal yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu pendidikan,
media masa, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan, dan pengalaman.
Kesiapan Berwirausaha
Menurut Frincess (2011) untuk menjadi seorang wirausaha melalui suatu
proses yaitu mulai dari perubahan jati diri, pola pikir serta cara melakukan atau
mengerjakan sesuatu. Proses untuk menjadi wirausaha beraneka ragam, misalnya
terjadi karena dibentuk lewat proses pendidikan formal/informal (pelatihan,
workshop, pelatihan khusus, pendidikan bidang khusus seperti manajemen, bisnis,
akuntasi, kewirausahaan dan lain-lain). Kesiapan dalam berwirausaha diukur
melalui beberapa indikator berdasarkan teori Meredith (2005) meliputi percaya
diri, memiliki keterampilan usaha, orientasi pada tugas dan hasil, berani
menanggung resiko, jiwa pemimpin, orisinil dan berorientasi masa depan.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yaitu dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independent yaitu
motivasi (X1) dan pengetahuan kewirausahaan (X2) terhadap variabel dependent
yaitu kesiapan berwirausaha (Y). Metode analisis dalam penelitian ini yaitu
dengan model analisis regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini yaitu
mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan 2015 yang berjumlah 93, dengan teknik
simple random sampling, serta 75 sampel pada penelitian ini.
Hasil Penelitian
Uji Validitas
Uji Validitas
Variabel Kode Item Pernyataan Korelasi N r Tabel Kesimpulan
Motivasi
Kewirausahaan
X1.1 0.639 75 0.2242 Valid
X1.2 0.650 75 0.2242 Valid
X1.3 0.649 75 0.2242 Valid
X1.4 0.650 75 0.2242 Valid
X1.5 0.656 75 0.2242 Valid
X1.6 0.756 75 0.2242 Valid
Pengetahuan
Kewirausahaan
X2.1 0.245 75 0.2242 Valid
X2.2 0.472 75 0.2242 Valid
X2.3 0.468 75 0.2242 Valid
X2.4 0.433 75 0.2242 Valid
X2.5 0.431 75 0.2242 Valid
X2.6 0.620 75 0.2242 Valid
X2.7 0.408 75 0.2242 Valid
Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Kesiapan (Novia Dayu Nastiti)
55
X2.8 0.559 75 0.2242 Valid
X2.9 0.554 75 0.2242 Valid
X2.10 0.633 75 0.2242 Valid
Kesiapan
Berwirausaha
Y.1 0.579 75 0.2242 Valid
Y.2 0.706 75 0.2242 Valid
Y.3 0.613 75 0.2242 Valid
Y.4 0.632 75 0.2242 Valid
Y.5 0.586 75 0.2242 Valid
Y.6 0.598 75 0.2242 Valid
Y.7 0.689 75 0.2242 Valid
Y.8 0.388 75 0.2242 Valid
Y.9 0.708 75 0.2242 Valid
Y.10 0.579 75 0.2242 Valid
Y.11 0.649 75 0.2242 Valid
Y.12 0.611 75 0.2242 Valid
Y.13 0.716 75 0.2242 Valid
Y.14 0.692 75 0.2242 Valid
Sumber : Data SPSS Diolah, 2018
Tabel di atas menunjukkan seluruh pernyataan mempunyai koefisien
korelasi lebih besar dari r-tabel, yang artinya seluruh pernyataan dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Motivasi Kewirausahaan (X1) 0,751 Reliabel
Pengetahuan Kewirausahaan (X2) 0,637 Reliabel
Kesiapan Berwirausaha (Y) 0,754 Reliabel
Sumber: Data SPSS Diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa seluruh variabel memiliki
Cornbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 sehingga dinyatakan reliabel.
Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolinieritas
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Sumber: Data SPSS Diolah, 2018
Model UnstandardizedCoeffici
ents
StndardizedCo
eficients
t Sig. Collinearit
y Statistics
B Std.Eror Beta Tole
ranc VIF
1
(Constant) 16.649 5.589 2.979 .004
Motivasi Kewirausahaan 1.005 .310 .425 3.240 .002 .581 1.720
Pengetahuan Kewirausahaan .707 .180 .417 3.920 .000 .581 1.720
a. Dependent Variable: Kesiapan Berwirausaha
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 51-63
56
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai tolerance > 0,10 sehingga dapat
disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas.
Uji Normalitas
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sumber: Data SPSS Diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas, disimpulkan bahwa sig.kolomogrov smirnov
0,947> alpha 0,05 berarti residu berdistribusi normal.
Uji Heterokedastisitas
Sumber : Data SPSS Diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan seluruh nilai signifkansi variabel
bebas diatas nilai kritis 0.05 yang artinya tidak terjadi heterokedastisitas.
Uji Autokorelasi
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std.Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .528a .279 .259 4.551 1.822
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Kewirausahaan, Motivasi Kewirausahaan
b. Dependent Variable: Kesiapan Berwirausaha
Sumber: Data SPSS Diolah, 2018
Unstandardized Residual
N 75
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 4.48956992
Most Extreme Differences
Absolute .060
Positive .060
Negative -.055
Kolmogorov-Smirnov Z .524
Asymp. Sig. (2-tailed) .947
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standrdized Coeficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 8.721 3.433 2.540 .013
Motivasi Kewirausahaan -.184 .191 -.146 -.964 .338
Pengetahuan Kewirausahaan -.054 .137 -.060 -.399 .691
a. Dependent Variable: RES2
Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Kesiapan (Novia Dayu Nastiti)
57
Berdasarkan tabel di atas, hasil uji autokorelasi didapati hasil Durbin
Watson 1.822. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel alpha 5 % jumlah
sampel 75 maka didapatkan nilai tabel Durbin Watson yaitu dL = 1.5709 dan du =
1.6802 maka data disimpulkan bahwa 1.6803 < 1.822 < 2.3198
sehingga dapat dinyatakan bahwa data tidak terjadi autokorelasi.
Analisis Regresi Linear Berganda
Persamaan Regresi
Sumber: Data SPSS Diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut : Y=16.649 + 1.005X1 + 0.707X2 + ɛ.
Koefisien Korelasi
Sumber: Data SPSS Diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas output correlations diketahui bahwa hubungan
antara variabel bebas (Motivasi Kewirausahaan X1) dengan variabel variabel
respon (Kesiapan Berwirausaha, Y) adalah sebesar 0.517.
Hasil Persamaan Regresi
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 16.649 5.589 2.979 .004
Motivasi Kewirausahaan 1.005 .310 .425 3.240 .002
Pengetahuan Kewirausahaan .707 .180 .417 3.920 .000
a. Dependent Variable: Kesiapan Berwirausaha
Hasil Koefisisen Korelasi
Correlations
Motivasi
Kewirausahaan
Pengetahuan
Kewirausahaan
Kesiapan
Berwirausaha
Motivasi
Kewirausahaan
Pearson
Correlation 1 .647** .517**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 75 75 75
Pengetahuan
Kewirausahaan
Pearson
Correlation .647** 1 .417**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 75 75 75
Kesiapan
Berwirausaha
Pearson
Correlation .517** .417** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 75 75 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 51-63
58
Koefisien Determinasi
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary
Sumber: Data SPSS Diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas nilai R square sebesar 0.279 hal ini menunjukan
besarnya proporsi sumbangan kedua variabel bebas sebesar 27.90% terhadap
variabel terikat, sedangkan sisanya sebesar (100% - 27.90%) 72.1% dipengaruhi
oleh faktor lain yang belum diketahui dan tidak diperhitungkan peneliti dalam
model regresi.
Uji Hipotesis
Uji F (Simultan)
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 577.185 2 288.593 13.931 .000b
Residual 1491.562 72 20.716
Total 2068.747 74
a. Dependent Variable: Kesiapan Berwirausaha
b. Predictors: (Constant), Pengetahuan Kewirausahaan, Motivasi Kewirausahaan
Sumber: Data SPSS Diolah, 2018
Dari tabel di atas, hasil uji anova diperoleh nilai sig. F sebesar 0.000< α =
0,05 dan nilai f hitung sebesar 13.931 > f tabel yaitu 3.12 sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel X1 motivasi kewirausahaan dan X2 pengetahuan
kewirausahaan secara simultan berpengaruh terhadap Y yaitu kesiapan
berwirausaha.
Uji T (Parsial)
Hasil Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 16.649 5.589 2.979 .004
Motivasi Kewirausahaan 1.005 .310 .425 3.240 .002
Pengetahuan Kewirausahaan .707 .180 .417 3.920 .000
a. Dependent Variable: Kesiapan Berwirausaha
Sumber: Data SPSS Diolah, 2018
Dari tabel di atas, hasil uji anova variabel X1 diperoleh nilai sig. t sebesar
0,002 < α = 0,05 dan nilai t hitung sebesar 3,240 > ttabel = 1,992, variabel X2
diperoleh sig.t sebesar 0,000 < α = 0,05 dan t hitung sebesar 3,920 > ttabel 1,996.
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .528a .279 .259 4.551
Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Kesiapan (Novia Dayu Nastiti)
59
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua variabel secara parsial berpengaruh
terhadap Y yaitu kesiapan berwirausaha.
Uji Dominan
Berdasarkan nilai standardized coefficients pada tabel uji T, nilai beta
motivasi kewirausahaan adalah 0.425 dan angka tersebut lebih besar dari nilai
pengetahuan kewirausahaan yaitu 0.417. Maka variabel bebas yang paling
berpengaruh dominan terhadap variabel terikat yaitu kesiapan berwirausaha
adalah motivasi kewirausahaan.
Pembahasan
Variabel Motivasi dan Pengetahuan Kewirausahaan secara Simultan
Berpengaruh Signifikan terhadap Kesiapan Berwirausaha
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel motivasi dan
pengetahuan kewirausahaan berpengaruh terhadap kesiapan berwirausaha
mahasiswa sebesar 27,90%. Walaupun terdapat pengaruh akan tetapi hasil
tersebut dapat dikatakan masih rendah. Hasil tersebut diperoleh dari mayoritas
responden menjawab setuju terhadap item pernyataan kuesioner kedua variabel,
baik itu motivasi dan pengetahuan kewirausahaan.
Motivasi kewirausahaan merupakan dorongan psikologis yang didapat baik
dari dalam maupun luar individu untuk melakukan kegiatan kewirausahaan.
Kesiapan berwirausaha pada mahasiswa akan meningkat apabila mahasiswa
memiliki motivasi kewirausahaan yang positif. Namun, apabila mahasiswa
kurang memiliki motivasi kewirausahaan yang baik maka kesiapan berwirausaha
juga akan berkurang. Motivasi berwirausaha tidak terbentuk dengan sendirinya
tetapi melalui pendidikan dan pengalaman, dengan pendidikan dan pengalaman
akan membentuk suatu kompetensi atau keterampilan dalam diri siswa (Cahyani,
2015). Pendidikan merupakan wadah yang penting untuk memperoleh
pengetahuan. Pengetahuan kewirausahan akan mempengaruhi kesiapan
berwirausaha, apabila mahasiswa memiliki pengetahuan kewirausahaan yang
positif maka akan semakin meningkat juga kesiapan berwirausahanya. Seperti apa
yang diungkapakan oleh Nurmiyati dalam (Nurbaya, 2012), bahwa seorang siswa
yang telah memiliki pengetahuan cenderung ingin mengaplikasikan apa yang
telah diketahui. Pengetahuan yang diajarkan oleh program studi melalui mata
kuliah bertema kewirausahaan mampu menghasilkan banyak pengetahuan
mengenai wirausaha yang dapat digunakan sebagai bekal untuk berwirausahaan.
Tiga bekal kesiapan yang sangat penting untuk diantisipasi bagi seseorang
untuk memasuki dunia usaha meliputi: (1) Kesiapan mental, gambaran
reaksi/respon seseorang dalam menanggapi suatu situasi/ pekerjaan (2) Kesiapan
pengetahuan, unsur kognitif yang mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki oleh
seseorang yaitu tingkat kemampuan berpikir seseorang yang umumnya lebih
banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan; (3) Kesiapan sumber daya, banyak
diperoleh melalui latihan, kedisplinan, serta pengalaman bekerja dengan indra,
hati, dan anggota badan (Cahyani, 2015). Selain itu menurut Meredith (2005)
kesiapan berwirausaha dapat diukur melalui beberapa indikator yaitu percaya diri,
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 51-63
60
memiliki keterampilan, orientasi pada tugas dan hasil, berani menanggung resiko, jiwa pemimpin, orisinil, dan oientasi pada masa depan.
Hasil pada penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Cahyani (2015) yang menyatakan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
motivasi berwirausaha terhadap kesiapan berwirausaha. Hasil penelitian ini juga
konsisten dengan yang dilakukan Marsono (2010) yang menyatakan bahwa
pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap kesiapan berwirausaha.
Selain itu hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Nurbaya (2012) yang
menyatakan bahwa pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap
kesiapan berwirausaha
Mengetahui penjelasan di atas sebelumnya yang terdiri dari hasil uji simultan,
teori dan penelitian terdahulu serta temuan dilapangan melalui jawaban responden
kita dapat menarik kesimpulan bahwa motivasi dan pengetahuan kewirausahaan
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kesiapan berwirausaha
mahasiswa Prodi Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman angkatan 2015.
Variabel Motivasi Kewirausahaan Secara Parsial Berpengaruh Signifikan
Terhadap Variabel Kesiapan Berwirausaha
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa motivasi kewirausahaan yang
indikatornya terdiri dari kebutuhan akan keberhasilan, kebutuhan akan kekuasaan,
dan kebutuhan akan afiliasi berpengaruh terhadap kesiapan berwirausaha
mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan 2015. Motivasi kewirausahaan disebut
suatu kondisi psikologis dari dalam maupun luar diri seseorang untuk melakukan
kegiatan kewirausahaan dengan cara percaya diri, berorientasi ke masa depan ,
berani mengambil resiko, kreatif dan menilai tinggi hasrat inovasi.
Motivasi akan mendorong kemampuan individu melalui aktivitas tertentu
untuk mencapai suatu tujuan. Hal tersebut didukung oleh Cahyani (2015) yang
menyatakan dorongan yang berasal dari dalam dan luar diri seseorang agar mau
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan yang berdasarkan keinginan untuk
menghasilkan sesuatu agar mendapatkan pengakuan dan penghargaan diri dari
orang lain. Motivasi dari dalam diri individu berperan dalam memberikan
kekuatan mental untuk melakukan suatu tindakan dikarenakan adanya suatu
kebutuhan atau keinginan, sedangkan motivasi dari luar diri individu berperan
dalam memberikan dorongan untuk melakukan apa yang orang lain lakukan
dalam berwirausaha. Menurut Clelland dalam (Sagian,2012) motivasi seorang
dalam berwirausaha didasari oleh tiga indikator yang meliputi kebutuhan akan
keberhasilan (need for achievement), kebutuhan akan kekuasaan (need for power), dan kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation).
Berdasarkan hasil uji, teori, penelitian terdahulu, dan temuan dilapangan
melalui jawaban responden kita dapat menarik kesimpulan bahwa motivasi secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap kesiapan berwirausaha mahasiswa Prodi
Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman angkatan 2015.
Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Kesiapan (Novia Dayu Nastiti)
61
Variabel Pengetahuan Kewirausahaan secara Parsial Berpengaruh Signifikan
tehadap Variabel Kesiapan Berwirausaha
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa pengetahuan kewirausahaan
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kesiapan berwirausaha mahasiswa
Administrasi Bisnis angkatan 2015. Pengetahuan memiliki peranan yang penting
dalam kesiapan berwirausaha. Seseorang wirausaha tidak akan berhasil apabila
tidak memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kemauan (Purnomo, 2015). Minat
dan bakat saja tidak akan cukup tanpa dukungan ilmu pengetahuan. Selaras
dengan pendapat Alma dalam (Cahyani, 2015) yang menyatakan bahwa bakat
seseorang akan bertambah dan berkembang berkat pengetahuan. Individu perlu
diberi motivasi untuk berwirausaha melalui pengetahuan kewirausahaan, karena
dari pengetahuan kewirausahaan ini dapat mengenal dunia usaha dan bagaimana
cara berwirausaha. Pengetahuan kewirausahaan dapat diperoleh melalui
banyak hal (Notoatmodjo, 2009) yaitu materi pendidikan kewirausahaan, media
masa/ sumber, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan, dan pengalaman. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Marsono (2010) yang menyatakan terdapat pengaruh pengetahuan kewirausahaan
terhadap kesiapan berwirausaha secara positif dan signifikan dan penelitian yang
dilakukan Nurbaya (2012) pengetahuan kewirausahaan memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap kesiapan berwirausaha. Selain itu hasil penelitian sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Melyana (2015) yang menyatakan terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara pengetahuan kewirausahaan terhadap
kesiapan berwirausaha.
Berdasarkan hasil uji, teori, penelitian terdahulu, dan temuan dilapangan
melalui jawaban responden kita dapat menarik kesimpulan bahwa pengetahuan
kewirausahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kesiapan
berwirausaha mahasiswa Prodi Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman
angkatan 2015.
Variabel Motivasi Kewirausahaan Dominan Berpengaruh Terhadap Variabel
Kesiapan Berwirausaha
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh
terhadap kesiapan berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Administrasi
Bisnis angkatan 2015 adalah motivasi kewirausahaan. Secara parsial motivasi
kewirausahaan memiliki nilai beta yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan
pengetahuan kewirausahaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor yang
paling mempengaruhi mahasiswa terhadap kesiapan berwirausaha adalah motivasi
kewirausahaan. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Cahyani (2015) yang menyatakan bahwa salah satu kunci sukses untuk
menjadi wirausaha adalah dengan adanya motivasi yang kuat untuk berwirausaha.
Motivasi sebagai dasar pendorong untuk melakukan kegiatan wirausaha
memegang peranan yang penting. Individu yang memiliki banyak pengetahuan
mengenai kewirausahaan, tidak akan terjun ke dunia wirausaha jika tidak
memiliki motivasi untuk menjadi seorang wirausaha. Pada umumnya motivasi
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 1, 2019: 51-63
62
terbentuk atas keinginan individu untuk mencapai keberhasilan agar mendapat
pengakuan dan penghargaan dari orang lain. Motivasi tersebut mendorong
seseorang untuk lebih memahami mengenai kewirausahaan yang mampu
membentuk mind-set berwirausaha sehingga akan mendukung kesiapan seseorang
untuk berwirausaha. Seseorang yang meyakini bahwa dengan berwirausaha
mampu membuatnya sukses secara mandiri, maka dia akan berjuang lebih keras
untuk sukses dengan cara berwirausaha.
Penutup Berdasarkan uji hipotesis (f) dapat disimpulkan bahwa motivasi dan
pengetauan kewirausahaan secara simultan berpengaruh terhadap kesiapan
berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Unmul Samarinda angkatan 2015.
Berdasarkan hasil uji hipotesis (t) dapat disimpulkan bahwa variabel
motivasi dan pengetahuan kewirausahaan secara parsial berpengaruh terhadap
kesiapan berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unmul Samarinda angkatan 2015.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi
kewirausahaan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kesiapan
berwirausaha mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Unmul Samarinda angkatan 2015.
Meningkatkan motivasi kewirausahaan dengan mengikuti kegiatan -
kegiatan kewirausahaan seperti seminar kewirausahaan yang sering dilaksanakan
pihak kampus maupun dari pihak luar kampus agar mampu terdorong untuk
menekuni dunia wirausaha secara mandiri sesuai visi Program Studi Administrasi
Bisnis FISIP Universitas Mulawarman.
Menjadikan seminar-seminar bertema kewirausahaan yang sering
diadakan menjadi agenda rutinitas yang terjadwal secara tetap dan berkala, hal
tersebut dilakukan agar mahasiswa selalu mendapatkan motivasi dan pengetahuan
mengenai kewirausahaan serta menjadi sebuah kebiasaan bagi mahasiswa untuk
mengikuti seminar yang telah diadakan.
Mencari pengetahuan mengenai kewirausahaan, seperti meluangkan
waktu untuk mencari informasi mengenai peluang usaha yang ada, informasi
kewirausahaan di internet seperti media sosial, perkembangan bisnis terkini pada
berita televisi dan membaca buku bertema kewirausahaan atau biografi
pengusaha sukses. Hal tersebut guna memahami secara mendalam mengenai arti
kewirausahaan, untuk menambah pengetahuan kewirausahaan, dan cara
berwirausaha secara baik dan benar sebagai bekal untuk berwirausaha.
Secara aktif mengikuti organisasi ataupun komunitas wirausaha/
entrepreneur baik di dalam maupun luar kampus. Untuk di dalam kampus,
mahasiswa bisa mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi
Administrasi Bisnis (HIMABIS) ataupun Student Entrepreneur Community (SEC)
dan organisasi di luar kampus seperti komunitas Tangan Di Atas (TDA).
Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan terhadap Kesiapan (Novia Dayu Nastiti)
63
Daftar Pustaka
Cahyani, Rizki fahmi. 2015. Hubungan Motivasi Berwirausaha dengan
Kesiapan Berwirausaha Siswa Kelas XI Program Keahlian Jasa Boga di
SMK Negeri 6 Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Frincess, Heflin. 2011. Be an entreprenuer (jadilah seorang wirausaha) kajian
strategis pengembangan wirausaha. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Al gensindo.
Kasmir. 2009. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana.
Marsono. 2010. Kesiapan Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin FT
UNY Ditinjau dari Pengetahuan Kewirausahaan, Dukungan Keluarga,
Soft Skills, dan Prestasi Belajar. Skripsi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta:
FT UNY.
Melyana, Ika Prima. 2015. Pengaruh Sikap dan Pengetahuan Kewirausahaan
terhadap Kesiapan Berwirausaha melalui Self - Efficacy .Jurnal of
Economic Education: 17-31. Semarang.
Meredith, Geoffrey dkk. 2005. Kewirausahaan Teori dan Praktek (terjemahan
Andre Asparsayogi & Djarot Suseno). Geneva: International Labour
Organization.
Mustofa, Muchammad Arif. 2014. Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Self
Efficacy, dan Karakter Wirausaha terhadap Minat Berwirausaha pada
Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Depok Kabupaten Sleman. Skripsi.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Mutohar, Ahmad. 2017.Pengaruh Kebutuhan Akan Prestasi,Efikasi Diri Kesiapan
Instrumen, dan Pendidikan Kewirausahaan terhadap Intensi berwirausaha
mahasiswa (Studi Anaisis pada Mahasiswa Jurusan Manjemen Bisnis
Syariah Angkatan 2013). Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
Notoatmojo. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nurbaya dan Moerdiyanto. 2012. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Kesiapan
Berwirausaha Siswa SMKN Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Kalimantan Selatan. Jurnal. Teknologi dan Kejuruan. Kalimantan Selatan.
Purnomo, Muhammad Tito. 2015. Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan
Lingkungan Sosial terhadap Minat Wirausaha Siswa Teknik Kendaraan
Ringan SMK Negeri 1 Syegan. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Sagian, Sondang P. 2012. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Suryana. 2014. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, kiat dan proses menuju sukses.
Jakarta: Salemba empat.
Badan Pusat Statistik. 2017. Tingkat Pengangguran Terbuka Agustus 2017.
Diakses dari http://www.bps.go.id// pada tanggal 6 November 2017.
Badan Pusat Statistik. 2017. Persentase Penduduk Miskin Maret 2017.
Diakses dari http://www.bps.go.id// pada tanggal 17 Juli 2017.