43
PelatihanKewirausahaan ”Membangun Usaha yang Ramah Lingkungan” Dianto Nugraha, A.Md, Komp 1

Makalah wirausaha

Embed Size (px)

Citation preview

PelatihanKewirausahaan

”Membangun Usaha yang Ramah Lingkungan”

Dianto Nugraha, A.Md, Komp

1

• Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung

• Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu

• Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu

2

Proses kewirausahaan Proses kewirausahaan diawali dengan adanya

inovasi Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh

faktor yang bersal dari individu, seperti toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman.

Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang.

Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga.

3

Tahap-tahap kewirausahaan

Tahap memulai

Tahap melaksanakan usaha

Tahap mempertahankan usaha

4

Faktor-faktor motivasi berwirausaha Memiliki visi dan tujuan yang jelas

Inisiatif dan selalu proaktif

Berorientasi pada prestasi

Berani mengambil risiko

Kerja keras

Bertanggungjawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang

Komitmen pada berbagai pihak

Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.

5

Sikap wirausaha

Disiplin

Komitmen tinggi

Jujur

Kreatif dan Inovatif

Mandiri

Realistis

6

Daur Ulang Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu

bahan bekas menjadi bahan baru.

Tujuannya adalah mencegah adanya sampah agar dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru .

7

Latar Belakang

Meningkatnya kebutuhan akan kertas dalam jangka panjang akan menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan

Indonesia 80% kebutuhan kertasnya masih didatangkan dari negara lain. Ini karena hutan di Indonesia tidak dapat memenuhi kebutuhan kertas. Sebab kayu yang terdapat di hutan Indonesia memiliki serat pendek hingga hanya bisa dimanfaatkan untuk pembuatan kertas dengan mutu rendah. Sedangkan kertas bermutu bagus memerlukan bahan baku jenis khusus, terutama kayu Long Fibres (berserat panjang).

Banyaknya kertas yang digunakan tentu akan mengakibatkan banyak pula sampah yang dihasilkan. Dan seperti kita ketahui sampah kertas adalah salah satu sampah yang tidak dapat terurai. Dengan demikian tentu saja sampah kertas ini akan menimbulkan masalah baru. Inilah yang harus kita tangani.

8

Penanganan

Pembuatan kembali kertas yang sudah terpakai atau yang sering kita sebut mendaur ulang sampah adalah salah satu alternatif untuk penyelamatan lingkungan hidup. Dan ternyata bisnis daur ulang sampah kertas ini merupakan bisnis yang sangat menggiurkan. Bagaimana tidak, dengan modal yang sangat minim kita bisa menjadikan sampah-sampah kertas ini bernilai jual tinggi.

Seni dan Manajemen sebagai modal utama.

9

Peluang

Koran atau kertas bekas bisa menjadi sumber penghasilan jika kita jeli melihatnya. Mungkin selama ini benda tersebut kita buang atau dijual ke tukang barang bekas dengan imbalan yang tidak seberapa.

Ternyata dari kertas bekas tersebut tersimpan potensi peluang usaha membuat kertas daur ulang. Intinya kita menambahkan nilai tambah pada benda tersebut agar bernilai ekonomi tinggi.

10

Dengan memakai kertas daur ulang

kita turut mendukung kampanye

“ GO GREEN ”

yang saat ini sedang gencar digalakan

oleh berbagai kalangan

11

Apa itu “go green”? Secara harfiah artinya membuat bumi kita lebih “hijau” atau dengan kata lain menjadikan kita lebih perduli terhadap lingkungan di sekitar kita, salah satunya adalah dengan memakai produk daur ulang sehingga dapat mengurangi sampah yang dibuang ke lingkungan.

Ok..mungkin cukup sekian pengantarnya, kita langsung saja menuju bagaimana langkah membuat kertas daur ulang.

12

Proses membuat kertas daur ulang Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan kertas daur ulang :

1. BLENDER, berfungsi untuk menghancurkan kertas menjadi bubur kertas 2. BINGKAI CETAKAN, terdiri dari 2 bingkai dengan ukuran yang sama. Salah satu bingkai

dilapisi dengan kain kasa. 3. EMBER KOTAK, fungsinya sebagai tempat pencampuran bubur kertas dengan air,

sekaligus sebagai wadah pencetakan. 4. ALAS CETAK, fungsinya untuk tempat pengeringan kertas daur ulang dari bingkai

cetakan, sehingga bingkai cetakan dapat digunakan kembali. Alas cetak ini bisa berupa tripleks yang dilapisi kain katun atau juga dapat berupa matras yang biasa digunakan untuk alas tidur kemping.

5. SPONDS PENGHISAP, fungsinya untuk menghisap air pada waktu transfer dari bingkai cetakan ke alas cetak.

6. GELAS PENAKAR, fungsinya untuk menakar perbandingan antara bubur kertas dengan air. Alat ini tidak mutlak ada.

7. EMBER wadah bubur kertas. 8. KOMPOR & PANCI, fungsinya untuk merebus berbagai macam serat dan pewarna alam 9. ALU & LUMPANG, fungsinya untuk menumbuk berbagai serat agar lebih halus. 10.SENDOK KAYU, fungsinya untuk mengaduk berbagai campuran. 11.PISAU & GUNTING, fungsinya untuk memotong-motong serat tumbuhan 12.SARINGAN TEH BESAR 13.KAIN LAP

13

Cara Pembuatan Kertas Daur Ulang :

1. Kertas bekas yang telah disobek-sobek sebesar perangko, direndam minimal 12 jam agar serat-seratnya menjadi lunak diresapi air. Perendaman dapat pula dibantu dengan perebusan untuk mempercepat proses peresapan air

2. Kertas yang telah lemas direndam air / direbus, dihancurkan dengan blender. Dengan perbandingan 1 ; 4 (4 bagian air untuk 1 bagian kertas). Lama pemblenderan tidak lebih dari 1 menit, sebaiknya dilakukan 2 kali pemblenderan dengan interval 30 detik saja.

3. Bubur kertas yang sudah diblender simpan dalam satu wadah. Selanjutnya dapat dilakukan pencucian untuk mengurangi kadar asamnya dengan cara menyaring bubur kertas pada kain yang agak lebar dan meletakkannya di atas ember berisi air. Dengan demikian bubur kertas dapat dicuci sekaligus memisahkan potongan potongan kertas yang mungkin belum hancur akibat pemblenderan.

4. Selanjutnya bubur kertas siap untuk diolah, dapat dicetak langsung maupun dilakukan pencampuran warna dan serat. Masukan bubur kertas yang hanya bercampur dengan warna saja, atau bercampur dengan serat saja, atau bercampur dengan pewarna dan serat maupun bubur kertas tanpa campuran, kedalam ember kotak tempat cetakan. Perbandingan antara jumlah air dan bubur kertas tetap 4 : 1 (4 bagian air untuk 1 bagian bubur kertas). Aduk-aduk hingga campuran air dan bubur kertas merata.

. 14

5. Masukkan bingkai cetakan, dengan posisi bingkai cetak yang memakai kain kassa berada dibawah dan bingkai kosong dibagian atas sisi kain kassa. Masukkan hingga kedasar ember cetak, dengan hati-hati. Atur posisi bingkai cetak agar datar dan sejajar permukaan air. Kemudian angkat bingkai tersebut dengan hati-hati dalam posisi datar. Bubur kertas akan tercetak dipermukaan bingkai dengan bentuk seperti selembar kertas yang basah. Angkat bingkai penutup dengan cepat, jangan sampai airnya memerciki lembaran kertas yang masih basah tadi. Kemudian ditiriskan dalam posisi miring sekitar 30 derajat hingga airnya tinggal sedikit. Selanjutnya kertas basah tersebut siap untuk ditransfer ke atas permukaan alas cetak untuk dikeringkan.

6. Bingkai cetak dibalik, sehingga kertas basah menghadap ke alas cetak. Letakkan bingkai cetak dengan kertas basah tersebut pada alas cetak dengan hati-hati. Pada bagian atas bingkai cetak atau sisi sebaliknya dari kertas basah dapat dilakukan pengeringan dengan menggunakan spon. Selain untuk mempercepat pengeringan juga untuk mempermudah proses pemindahan kertas. Jika sudah cukup keringda bingkai cetak sudah dapat diangkat dari alas cetak, lakukan dengan hati-hati agar kertas tersebut tidak cacat.

7. Kertas yang telah dipindahkan ke alas cetak tinggal menunggu kering saja, tetapi sebaiknya tidak dijemur dibawah matahari langsung. Dapat juga diselingi dengan pengepresan sewaktu kertas belum kering, dengan cara lapisi setiap lembar kertas dengan kain dan tumpuk sampai beberapa lapis kemudian diletakkan diantara papan pengepresan, lakukan selama kira-kira 10 menit. Jika kertas sudah kering, pengepresan dilakukan selama 1 jam.

15

Kertas yang telah di daur ulang memiliki potensi jual yang sangat menjanjikan, dengan bahan baku yang murah

namun dapat menghasilkan barang dengan harga relatif mahal.

Biasanya semakin unik corak kertas maka harganya semakin

mahal.

Boleh cek harga jual kertas daur ulang di toko-toko buku terkemuka. Jadi jangan ragu untuk memulai memperbaiki lingkungan kita dari hal yang paling kecil namun memberi

peluang yang cukup besar.

Mari kita rubah diri dan lingkungan kita dengan prinsip 3M Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal yang kecil, dan Mulai

dari Sekarang.

InsyaAlloh 16

GAMBARAN PROSES DAUR ULANG KERTAS

17

Buat pola untuk membuat kotak, sesuaikan ukuran panjang, lebar dan tingginya

Untuk membuat sebuah kotak hias kita ambil kertas duplex ukuran folio

Membuat kotak hias

18

Setelah dibuat potongan untuk melipat, balikan kertas kemudian lipat sesuai dengan garis potong tadi, lalu ratakan bagian sisinya

Potong kertas yang sudah dibuat pola, potong bagian sisi luarnya saja. Sementara bagian dalam dipotong juga tapi usahakan agar tidak sampai putus (fungsinya untuk memudahkan pelipatan dan kotak kuat)

19

Setelah yakin kuat, siapkan pembungkus dari kertas daur ulang. Potong kertas daur ulang secara memanjang, kemudian rekatkan pada bagian sisi kotak tadi

Lem bagian sisi pertemuan antar kertas. Untuk menguatkan berikan juga kertas lem.

20

21

22

23

24

25

26

KOTAK

PERHIASAN

27

BINGKAI

28

TEMPAT PENSIL

29

KARTU UCAPAN

30

KOTAK TISUE

31

KOTAK MEMO MEJA

32

33

ALBUM FOTO

34

35

36

KOTAK HANTARAN PERNIKAHAN

37

38

39

40

41

42

PERUM TAMAN KENARI B11/7 RT.05/10, KELURAHAN CILUAR, KECAMATAN BOGOR UTARA

KOTA BOGOR – JAWA BARAT

MOBILE : 08180624776 (WA)/081344474870 TELEPON : 0251-8420388

PIN 5429167E

43