PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR LAMTORO (Leucaena
leucocephala) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS
TANAMAN KEDELAI (Glycine max) var. Grobogan
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Ricca Monica
NIM : 111434033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR LAMTORO (Leucaena
leucocephala) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS
TANAMAN KEDELAI (Glycine max) var. Grobogan
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Ricca Monica
NIM : 111434033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
One finds limits by pushing them
(Herbert Simon)
Kupersembahkan buat:
Keluarga tercinta,
ungkapan rasa hormat dan baktiku
Teman-teman virion 2011, Pendidikan Biologi
dan Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini.
Penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Lamtoro
(Leucaena leucocephala) Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman
Kedelai (Glycine max) Var. Grobogan” diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma. Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai dan menuntun penulis dalam
penelitian baik perencanaan, proses, hingga akhir penulisan skripsi ini
sehingga dapat berjalan dengan baik.
2. Universitas Sanata Dharma sebagai lembaga yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis dalam berkarya dan menyelesaikan program studi
di Pendidikan Biologi.
3. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc selaku Kepala Program Studi
Pendidikan Biologi dan dosen pembimbing yang selalu sabar membimbing,
memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi penulis serta saran,
kritik, maupun dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
4. Ibu Luisa Diana Handoyo, M. Si. selaku Wakil Kepala Program Studi
Pendidikan Biologi dan dosen yang selalu mendukung dan memberikan
semangat sehingga penulis terdorong untuk menjadi lebih baik serta berani
untuk bertindak/ melangkah.
5. Romo Dr. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. selaku Dosen Pembimbing
Akademik dalam memantau/ membimbing penulis serta memberikan izin
untuk melakukan penelitian di kebun penelitian dan bersedia dalam
memberikan saran/solusi atas permasalahan yang dihadapi penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd., selaku ketua Laboratorium dalam
memberikan izin peminjaman laboratorium, alat/bahan yang dibutuhkan
dalam penelitian serta bersedia memberikan masukan dalam pembuatan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai aplikasi pembelajaran dari hasil
penelitian yang telah dilakukan.
7. Ibu Lucia Wiwid Widjayanti, M.Si., Ibu Catarina Retno Setyati, M.Biotech.,
Ibu Ika Yuli Listyarini, M.Pd., Ibu Yoanni Maria Lauda F., M.Si., Ibu Puspita
Ratna Susilawati, M.Sc., Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si dan Bapak Drs.
Sutardi Sumartodwiatmodjo, M.Pd. yang selalu terbuka dalam memberikan
ilmu, sharing pengalaman, saran dan masukan positif bagi penulis.
8. Romo Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ.M.S.T. yang bersedia membantu dalam
pemahaman mengenai jenis rancangan penelitian, pengambilan sampel dan
perhitungan statistik.
9. Pak Agus selaku laboran laboratorium yang selalu membantu dalam proses
peminjaman alat/bahan di laboratorium serta memberikan kepercayaan
kepada penulis dalam penggunaan alat/bahan tersebut.
10. Bapak Narto, Bapak Sunarto, dan Bapak Sigit yang bersedia membantu
dalam persiapan penelitian sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar.
11. Bapak Slamet, Mas Ari, dan Mas Joko yang selalu sabar membimbing dan
membantu baik tenaga maupun pikiran selama penelitian di kebun anggur
serta terbuka dalam sharing pengalaman hidup yang memotivasi penulis.
12. Yoakim L. Taboy dan Novelania Trimonika yang selalu membantu,
menghibur, mendukung penulis dalam segala hal baik secara fisik, mental
maupun pikiran serta tidak menjauh dalam segala situasi dan kondisi yang
dialami penulis.
13. Reginaldis Ayu dan Veni yang bersedia mengajari mengolah data dengan
program SPSS dan memberikan pemahaman lebih dalam tentang statistik.
14. Ibu, abang, dan adik serta keluarga besar yang selalu mendukung secara
moril, spiritual, dan materi sehingga praktikan selalu bersemangat dan tekun
dalam melaksanakan dan menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
15. Teman-teman di Program Studi Pendidikan Biologi, khususnya angkatan
2011 yang telah menemani penulis dengan sharing pengalaman, suka dan
duka dalam penyusunan skripsi ini Thomas, Ancis, Wayan, Reni, Eka,
Helena, Chyntia, Chika, Fani, Galuh, Ailin, Fenty D., Brigita, Mega, Nining,
Fenty A., Claudia, Ervin, Vian, Nina, Natri, Ria, Lia A., Lia W., Heni, Suster
Marcelyin, Mas Wisnu, Mas Leon, Mas Edo, Pili dan teman-teman lain yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.
16. Ibu Anania, Bapak Tri, Siwi, Yuli, Albert Adhe, Harley, Andrea Pratama,
Vensy, Dionisia, Marlina, Sadriah dan Mbak Dian, dalam dukungan semangat
yang luar biasa dalam membantu penulis dalam penyusunan skripsi.
17. Sahabat-sahabat yang tidak terlupakan Ria, Devi, Feriyatis, Indriyani, Sally,
Henra, Black yang selalu memberikan dorongan semangat dan dukungan
kepada penulis.
18. Staff Sekretariat JPMIPA, Tata Usaha, dan BAA yang membantu dalam
melancarkan administrasi sehingga mendukung penyelesaian skripsi ini.
19. Semua pihak yang turut membantu dalam pelaksanaan ini.
Selain itu, praktikan juga menyadari bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak
ada yang sempurna sehingga skripsi ini masih perlu penyempurnaan. Oleh karena
itu, praktikan mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak sehingga skripsi ini semakin sempurna.
Apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan selama pelaksanaan penelitian
serta dalam penulisan skripsi ini, praktikan mohon maaf sebesar-besarnya.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak terkait dan para pembaca.
Terima kasih.
Yogyakarta, 21 Juli 2015
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR LAMTORO (Leucaena
leucocephala) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS
TANAMAN KEDELAI (Glycine max) var. Grobogan
Ricca Monica
Universitas Sanata Dharma
2015
Kacang kedelai pada umumnya merupakan bahan pangan pokok Indonesia
yang digunakan untuk membuat tempe dan tahu, namun masih dilakukan impor
kacang kedelai di Indonesia karena ketidaksesuaian antara produksi dan konsumsi
yang ada di dalam negeri. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan produktivitas kedelai adalah dengan perlakuan pupuk organik cair
dari daun lamtoro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
konsentrasi pupuk organik cair daun lamtoro terhadap pertumbuhan dan
produktivitas tanaman kedelai serta mengetahui konsentrasi yang memberikan
hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman kedelai.
Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap satu faktor, yaitu
konsentrasi pupuk cair daun lamtoro terdiri dari 6 tingkat perlakuan, yaitu : K
(tanpa perlakuan pupuk), A (10 %), B (20%), C (30%), D (40%), dan E (50%)
dengan 10 ulangan. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun,
jumlah polong, dan bobot kering biji. Data yang diperoleh dianalisa dengan
ANOVA taraf signifikasi 0.05 dilanjutkan uji Duncan taraf signifikasi 0.05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan dengan pupuk organik cair
daun lamtoro memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan jumlah
daun dan bobot biji kering per tanaman, namun tidak memberikan pengaruh nyata
terhadap peningkatan tinggi tanaman dan jumlah polong. Pupuk dengan
konsentrasi 10% yang paling efektif dalam meningkatkan pertumbuhan jumlah
daun sedangkan kontrol memberikan bobot kering biji paling baik.
Kata kunci : Glycine max (L.) var. Grobogan, pupuk cair daun lamtoro,
pertumbuhan, produktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF LIQUID ORGANIC FERTILIZER MADE FROM
LAMTORO (Leucaena leucocephala) ON THE GROWTH AND
PRODUCTIVITY OF SOYBEAN (Glycine max) var. Grobogan
Ricca Monica
Sanata Dharma University
2015
Soybeans are mainly used in the popular Indonesian food staples tempeh and
tofu, but soybean domestic consumption and soybean domestic production are not
equal so Indonesia is still being one of soybean importer country. One of the way
to improve productivity of soy is with treatment of liquid organic fertilizer from
lamtoro leaves. This research aim to know the influence of liquid organic
fertilizer made from lamtoro on growth and productivity of soybean then
concentration which is the most effective to soy growth and productivity.
Research conducted with Complete Random Device with one factor pattern.
Concentration of liquid organic fertilizer from lamtoro leaves consisted by 6 level
of fertilizer that is: K (without treatment of manure), A (10 %), B (20%), C
(30%), D (40%), dan E (50%) with 10 replications. Parameter perceived by that
are enhancement of plant height, enchancement of number of leaves, number of
pods per sample and dry weight of seed per sample. Data be analysed with
ANOVA level of signification 0.05, continued by test of Duncan level of
signification 0.05.
Research result indicate that liquid organic fertilizer of lamtoro leaves in
different concentration were significantly effect of number of leaves and dry
weight of seed per sample, but give result differ not reality to plant height and
number of pods per sample. Application of fertilizer at 10% give the best result to
increase number of leaves and samples without treatment of manure give the best
result dry weight of seed per sample.
Key words : Glycine max (L.) var. Grobogan, liquid fertilizer of lamtoro
leaves, growth, productivity
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ................. vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... x
ABSTRACT ......................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Permasalahan .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
C. Batasan Masalah ....................................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 5
A. Prinsip/ Teori yang Terkait ........................................................................ 5
1. Kacang Kedelai ..................................................................................... 5
2. Pupuk Organik Cair dari Pupuk Hijau .................................................. 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3. Tanaman Lamtoro (Leucaena leucocephala) ........................................ 22
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................. 25
C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 26
D. Hipotesis ................................................................................................. 27
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 28
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................... 28
B. Variabel Penelitian .................................................................................. 28
C. Batasan Penelitian ................................................................................... 29
D. Tempat Penelitian.................................................................................... 30
E. Alat dan Bahan ........................................................................................ 31
F. Cara Kerja ............................................................................................... 32
G. Tabulasi Data .......................................................................................... 37
H. Metode Analisis Data .............................................................................. 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 43
A. Hasil ....................................................................................................... 43
B. Pembahasan ............................................................................................ 51
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 58
BAB V APLIKASI HASIL PENELITIAN SEBAGAI SUMBER
PEMBELAJARAN BIOLOGI ........................................................................ 59
A. Kompetensi Inti ....................................................................................... 59
B. Kompetensi Dasar ................................................................................... 60
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 62
A. Kesimpulan ............................................................................................. 62
B. Saran ....................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kandungan gizi dan jumlah yang dikandung kedelai .......................... 12
Tabel 2.2 Komposisi proksimat biji kedelai berdasarkan bagian-bagiannya. ....... 13
Tabel 3.1 Perlakuan pupuk cair daun lamtoro ..................................................... 28
Tabel 3.2 Tabulasi data tinggi dan jumlah daun tanaman kedelai ....................... 37
Tabel 3.3 Tabulasi data untuk jumlah polong tanaman kedelai ........................... 37
Tabel 3.4 Tabulasi data untuk bobot kering biji tanaman kedelai ........................ 38
Tabel 4.1 Rata-rata pertambahan tinggi tanaman tiap perlakuan (cm) ................. 44
Tabel 4.2 Rata-rata pertambahan jumlah daun pada tiap perlakuan (helai) .......... 46
Tabel 4.3 Hasil uji Duncan terhadap jumlah daun .............................................. 47
Tabel 4.4. Hasil uji Duncan terhadap jumlah polong .......................................... 49
Tabel 4.5 Hasil uji Duncan terhadap bobot kering biji ........................................ 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kacang kedelai ................................................................................. 5
Gambar 2.2 Akar dan bintil akar pada kedelai ...................................................... 6
Gambar 2.3 Pertumbuhan batang determinit (kiri) dan interminit (kanan) ............ 7
Gambar 2.4 Daun tanaman kedelai ....................................................................... 8
Gambar 2.5 Bunga kedelai warna ungu (kiri) dan putih (kanan) ........................... 9
Gambar 2.6 Polong pada tanaman kedelai .......................................................... 10
Gambar 2.7 Biji kedelai ..................................................................................... 10
Gambar 2.8 Leucaena leucocephala ................................................................... 23
Gambar 4.1 Grafik pertumbuhan tinggi kedelai tiap minggu (cm ) ..................... 43
Gambar 4.2 Grafik pertumbuhan jumlah daun kedelai tiap minggu (helai) ......... 45
Gambar 4.3 Grafik rata-rata jumlah polong tiap perlakuan (polong)……........... 48
Gambar 4.4 Grafik rata-rata bobot kering biji tiap perlakuan (gram) .................. 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ........................................................................................... 66
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................... 72
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa ....................................................................... 79
Lampiran 4. Instrumen dan Pedoman Penilaian .................................................. 82
Lampiran 5. Data Tinggi Masing-Masing Perlakuan Tiap Minggu (cm) ............. 93
Lampiran 6. Data Tinggi dan Pertambahan Tinggi Tanaman Kedelai (cm) ......... 96
Lampiran 7. Data Perbandingan Tinggi di Areal Tertutup Plastik dan Areal
Terbuka Pada Perlakuan Kontrol (cm) ............................................................... 98
Lampiran 8. Data Jumlah Daun Masing-Masing Perlakuan Tiap Minggu (Helai) 99
Lampiran 9. Data Jumlah Daun dan Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Kedelai
(helai)………………………………………………………………………….. 102
Lampiran 10. Data Jumlah Polong per Tanaman Kedelai (polong) ................... 104
Lampiran 11. Data Bobot Kering Biji per Tanaman Kedelai (gram) ................. 105
Lampiran 12. Uji Normalitas Distribusi Data Tinggi, Jumlah Daun, Jumlah
Polong, dan Bobot Kering Biji Tanaman Kedelai ............................................. 106
Lampiran 13. Uji Homogenitas Data Tinggi, Jumlah Daun, Jumlah Polong, dan
Bobot Kering Biji Tanaman Kedelai ................................................................ 108
Lampiran 14. Hasil Anova terhadap Tinggi Tanaman Kedelai.......................... 110
Lampiran 15. Hasil Anova terhadap Jumlah Daun Tanaman Kedelai ............... 111
Lampiran 16. Hasil Anova terhadap Jumlah Polong Tanaman Kedelai ............. 113
Lampiran 17. Hasil Anova terhadap Bobot Kering Biji Tanaman Kedelai ........ 115
Lampiran 18. Suhu dan Curah Hujan Bulan Maret Hingga Bulan Juni ............. 117
Lampiran 19. Data Pengukuran pH dan Kelembapan Tanah ............................. 121
Lampiran 20. Dokumentasi .............................................................................. 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Kacang kedelai (Glycine max) merupakan salah satu tanaman polong-
polongan yang banyak digunakan dalam pengolahan makanan. Banyak makanan
yang diproduksi dari bahan kedelai, seperti tahu dan tempe yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat khususnya di Indonesia dengan kandungan protein
yang tinggi.
Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan harga kacang kedelai yang
disebabkan karena produksi kacang kedelai di Indonesia mengalami penurunan
produksi. Penurunan produksi karena keterbatasan lahan sehingga banyak
pemasokan kacang kedelai dari luar. Berdasarkan data da ri Badan Pusat Statistik
dalam jangka waktu 10 tahun dari tahun 2000 hingga 2010 menunjukkan bahwa
konsumsi kedelai pada tahun 2010 meningkat, yaitu sebesar 2.647 ton dan
produksi kedelai menurun hingga 907 ton (Hidayat, 2012). Ketidaksesuaian antara
konsumsi dengan produksi inilah yang menyebabkan impor kacang kedelai juga
semakin meningkat.
Amerika Serikat merupakan negara pamasok kacang kedelai terbesar bagi
Indonesia. Kebutuhan nasional sekitar 2,5 juta ton per tahun, impor dari Amerika
sebanyak 60 persen dari kebutuhan tersebut. Harga kacang kedelai di berbagai
daerah sekitar Rp 12.000 per kilogram, naik dibanding sebelum terjadi fluktuasi
nilai tukar rupiah yaitu sekitar Rp 8.000 per kilogram (Pikiran Rakyat Online,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Senin, 09/09/2013). Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O.
Blake mengatakan 90 persen kacang kedelai yang digunakan untuk bahan baku
tempe dan tahu diimpor dari Amerika. Beliau mengatakan bahwa Indonesia
merupakan negara dengan pemasok pasar kedelai terbesar, bahkan pada tahun
2013 nilai ekspor agrikultur Amerika ke Indonesia mencapai US$ 4,8 miliar
(Tempo, Rabu, 30 April 2014). Hal ini menyebabkan harga kacang kedelai di
dalam negeri meningkat. Harga kedelai yang meningkat ini menyebabkan
pengrajian tahu dan tempe tidak mampu lagi membeli kacang kedelai sebagai
bahan baku pembuatan tahu dan tempe.
Petani kacang kedelai lokal juga mengalami kesulitan dalam memproduksi
kacang kedelai karena keterbatasan lahan dan kalah saing dengan kedelai impor.
Lahan yang terbatas ini diusahakan dapat dioptimalisasi produktivitas dari kacang
kedelai lokal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
produktivitas kacang kedelai adalah mengolah tanah dengan penambahan pupuk.
Pada umumnya pupuk yang ditambahkan adalah pupuk kimia sintesis seperti NPK
atau urea. Penggunaan pupuk kimia memang lebih praktis namun berdampak
negatif terhadap lingkungan.
Pupuk yang dapat dimanfaatkan adalah pupuk organik dari daun lamtaro
yang akan dibuat menjadi pupuk organik cair dalam aplikasinya. Menurut
Budelman dalam Palimbungan (2006) kandungan unsur hara pada daun lamtoro
(Leucaena leucocephala) terdiri atas 3.84% N; 0.2% P; 2.06% K; 1.31% Ca;
0.33% Mg. Salah satu penelitian yang telah dilakukan adalah daun lamtoro
sebagai pupuk organik cair dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
tanaman sawi dan meningkatkan pertumbuhan bibit tanaman sawit. Oleh karena
itu, dilakukan pengujian tentang pengaruh pupuk cair dari daun lamtaro terhadap
pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh perbedaan konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro
terhadap pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai ?
2. Pupuk konsentrasi berapakah yang paling efektif dalam meningkatkan
pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai?
C. Batasan Masalah
Fokus peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pupuk cair dari daun lamtoro terdiri dari 5 konsentrasi, yaitu 10%, 20%,
30%, 40%, dan 50% dengan volume pemupukan 100 ml untuk setiap
tanaman kacang kedelai var. Grobogan.
2. Daun lamtoro yang digunakan untuk pembuatan pupuk cair adalah daun
muda dan daun tua.
3. Parameter pertumbuhan yang diukur adalah tinggi batang, jumlah daun,
dan jumlah polong, sedangkan produktivitas yang diukur adalah bobot
kering biji tanaman kedelai var. Grobogan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro
terhadap pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai.
2. Mengetahui konsentrasi yang paling efektif dalam meningkatkan
pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada melalui data-data yang
diperoleh selama penelitian untuk meningkatkan pertumbuhan dan
produktivitas tanaman kedelai.
2. Bagi Pertanian
Sebagai informasi bagi petani dalam membuat pupuk organik cair dari
daun lamtoro.
Sebagai informasi bagi petani untuk mengetahui potensi serta pengaruh
pupuk cair dari daun lamtoro terhadap pertumbuhan dan produktivitas
tanaman kedelai.
3. Bagi Dunia Pendidikan
Sebagai aplikasi dalam penggunaan pupuk cair daun lamtoro sebagai
proses pembelajaran kepedulian lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prinsip/ Teori yang Terkait
1. Kacang Kedelai
a. Sejarah singkat
Tanaman kedelai diduga berasal dari dataran Cina. Tanaman kedelai tumbuh
di daerah pegunungan Cina bagian tengah dan barat, serta dataran rendah
sekitarnya (Rukmana dan Yuniarsih, 2012). Kedelai di Indonesia mulai
dibudidayakan pada abad ke-17 sebagai tanaman makanan dan rumput hijau.
Penyebaran tanaman kedelai ke Indonesia berasal dari daerah Manshukuo
menyebar ke daerah Mansyuria dan Jepang (Asia Timur) serta negara-negara lain
di Amerika dan Afrika (AKK, 2012)
b. Taksonomi dan Morfologi
Menurut Pracaya dan Kahono (2010) taksonomi kedelai dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Polypetales
Familia : Papilionaceae
Genus : Glycine Sumber: Puslitbangtan
Spesies : Glycine max Gambar 2.1 Kacang kedelai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Secara morfologis, bagian-bagian tanaman kedelai dapat dideskripsikan
sebagai berikut:
1) Akar
Akar tanaman kedelai berupa akar tunggang yang membentuk cabang-cabang
akar. Pada akar kedelai terdapat bintil-bintil yang berupa gelembung kecil yang
didalamnya terdapat bakteri Rhizobium japonicum. Bintil akar tersebut biasanya
mulai terbentuk sekitar dua puluh hari setelah tanam. Pembentukan bintil akar
dirangsang oleh rendahnya kandungan nitrogen di dalam tanah, kondisi pH tanah
berkisar 5,5 – 6,5 dan kondisi tanah yang cukup lembab serta mengandung unsur-
unsur hara. Kondisi tanah yang kaya akan nitrogen dan kekurangan fosfor
mengurangi pembentukan dan pertumbuhan bintil akar. Pada lahan yang belum
pernah ditanami kedelai diperlukan inokulasi Rhizobium. Inokulan rhizobium
untuk benih kedelai seperti Legin yang telah beredar di pasaran (Pitojo, 2003).
Sumber: www. pustaka. unpad. ac. id
Gambar 2.2 Akar dan bintil akar pada kedelai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2) Batang
Pada tanaman kedelai dikenal dua tipe pertumbuhan batang, yaitu determinit
dan indeterminit. Menurut AAK (2012) kedelai dengan pertumbuhan batang
determinit memiliki ujung batang yang berakhir dengan rangkaian bunga,
cabang-cabang batangnya tumbuh tanpa melilit, tetapi lurus tegak ke atas.
Pertumbuhan batang interminit memiliki ujung batang tidak berakhir dengan
rangkaian bunga dan cabang-cabang batangnya tumbuh melilit. Jumlah buku
pada batang akan bertambah sesuai pertambahan umur tanaman, tetapi kondisi
normal jumlah buku berkisar antara 15-20 buku dengan jarak buku berkisar antar
2-9 cm. Batang tanaman kedelai ada yang bercabang dan ada yang tidak
bercabang tergantung dari varietas kedelai, tetapi pada umumnya cabang pada
tanaman kedelai berjumlah antara 1-5 cabang (Adisarwanto, 2008).
Sumber: AAK
Gambar 2.3 Pertumbuhan batang determinit (kiri) dan interminit (kanan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3) Daun
Pada node pertama tanaman kedelai yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang
daun tunggal. Selanjutnya, pada semua node di atasnya terbentuk 3 helai anak
daun. Daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai
tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna
hijau. Tunas atau bunga akan muncul pada ketiak daun. Setelah tua, daun
menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah batang
(Pitojo, 2003).
Sumber: www.pustaka.unpad.ac.id
Gambar 2.4 Daun tanaman kedelai
4) Bunga
Bunga pada tanaman kedelai umumnya muncul/tumbuh pada ketiak daun,
yakni setelah buku kedua, tetapi terkadang bunga dapat pula terbentuk pada
cabang tanaman yang mempunyai daun. Bunga kedelai termasuk sempurna karena
setiap bunga memiliki alat reproduksi jantan dan betina. Penyerbukan bunga
terjadi pada saat bunga masih tertutup sehingga kemungkinan penyerbukan silang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
sangat kecil, yaitu hanya 0,1 %. Warna bunga kedelai ada yang ungu dan putih
(Adisarwanto, 2008).
Sumber: www.ilmubiologi.com
Gambar 2.5 Bunga kedelai warna ungu (kiri) dan putih (kanan)
5) Polong
Polong kedelai pertama kali muncul sekitar 10-14 hari masa pertumbuhan,
yakni setelah bunga pertama muncul. Warna polong yang baru tumbuh berwarna
hijau dan selanjutnya akan berubah menjadi kuning/ coklat pada saat dipanen.
Pembentukan dan pembesaran polong akan meningkat sejalan dengan
bertambahnya umur dan jumlah bunga yang terbentuk. Jumlah polong yang
terbentuk beragam, yakni antara 2-10 polong pada setiap kelompok bunga di
ketiak daunnya. Sementara jumlah polong yang dapat dipanen berkisar antara 20-
200 polong per tanaman. Warna polong masak dan ukuran biji antara posisi
polong paling bawah dengan paling atas akan sama selama periode pemasakan
polong optimal , yaitu antara 50-75 hari. Periode waktu tersebut dianggap optimal
untuk proses pengisian biji dalam polong yang terletak di sekitar pucuk tanaman
(Adisarwanto, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Sumber: dinpertantph.jatengprov.go.id
Gambar 2.6 Polong pada tanaman kedelai
6) Biji
Biji terdapat di dalam polong. Setiap polong berisi 1-4 biji. Pada saat masih
muda, biji berukuran kecil, berwarna putih kehijauan, dan lunak. Pada
perkembangan selanjutnya, biji semakin berisi, mencapai berat maksimal, dan
keras. Biji kedelai berkeping dua dan terbungkus oleh kulit tipis. Pada umumnya
biji berbentuk lonjong, namun ada juga yang berbentuk bundar atau bulat agak
pipih dan kulit biji berwarna kuning, hitam, hijau, atau coklat. Biji kedelai
biasanya diukur atas dasar bobot setiap 100 biji kering. Bobot 100 biji kedelai
ukuran kecil berkisar antara 6-10 gram, sedangkan yang berukuran sedang antara
11-12 gram dan yang berukuran besar lebih dari 13 gram (Pitojo, 2003).
Sumber: www.susu-kedelai.com
Gambar 2.7 Biji kedelai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c. Syarat tumbuh
Menurut Pracaya dan Kahono (2010), kedelai cocok ditanam di tempat
dengan ketinggian antara 0-900 meter di atas permukaan laut. Pada musim
kemarau kedelai dapat hidup subur asal cukup air. Kedelai cocok hidup pada
temperature 250C-30
0C dengan temperature optimum 28
0C. Penyinaran matahari
12 jam/ hari atau minimal 10 jam/ hari, dan curah hujan paling optimum antara
100-200 mm/ bulan (Rukmana, 2012). Menurut Adisarwanto (2008) curah hujan
yang tinggi juga bisa menyebabkan polong busuk akibat kelembapan udara yang
sangat rendah dan membuat kualitas biji yang dihasilkan menurun. Kelembapan
udara yang optimal untuk pertumbuhan tanaman kedelai berkisar antara 75-90 %.
Kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap proses pemasakan biji kedelai
karena semakin tinggi kelembapan, proses pemasakan polong akan semakin cepat
sehingga proses pembentukan biji menjadi kurang optimal.
Kedelai dapat hidup di segala macam tanah asal cukup bahan organik dan
kalsium. Tanah yang mengandung bakteri pengikat nitrogen (Rhizobium
japonicum) sangat menyuburkan kedelai. Jika tanah tidak mengandung bakteri
tersebut sebaiknya diberi bibit bakteri atau diinokulasi (Pracaya dan Kahono,
2010).
d. Kedelai Varietas Grobogan
Kedelai varietas Grobogan merupakan salah satu varietas yang berumur
pendek dan berdaya hasil tinggi. Kedelai varietas lokal Grobogan telah sejak lama
menjadi pilihan petani Jawa Tengah, khususnya petani Kabupaten Grobogan.
Selain itu, varietas lokal ini mempunyai keunggulan polongnya besar dan tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kematangan polong dan daun bersamaan, jadi pada saat dipanen daun kedelai
sudah rontok (Bank Pengetahuan Tanaman Pangan Indonesia, 2010).
Menurut Ir. Suhartina, menjelaskan deskripsi benih kedelai varietas grobogan,
meliputi: tipe pertumbuhan determinit, warna hipokotil ungu, warna epikotil ungu,
warna daun hijau, warna bulu batang coklat, warna bunga ungu, berbiji besar,
warna kulit biji kuning muda, warna polong tua coklat, warna hilum biji coklat,
bentuk daun lanceolate (oval,bulat kecil ujung lancip), percabangan 1-2 cabang,
umur berbunga 30-32 hari, umur masak ±76 hari, tinggi tanaman 50-60 cm, bobot
biji ±18 gram/100 biji, rata-rata hasil 2,77 ton/ha, potensi hasil 3,40 ton/ha,
kandungan protein 43,9%, kandungan lemak 18,4%, sifat lain polong masak tidak
mudah pecah, saat panen 95%-100% daun luruh (Balitkabi, 2012).
e. Manfaat Kedelai
Menurut Amanda (2008) kedelai yang masih merupakan tanaman palawijaya
ini memiliki manfaat yang sangat kompleks, untuk tubuh (kesehatan), untuk
industri. Kedelai adalah bahan dasar dari pembuatan tahu, dan tempe kedelai pun
diolah menjadi susu bubuk, kandungan yang tersedia pun hampir mencakupi
kebutuhan kandungan gizi yang diberikan oleh susu sapi. Kandungan gizi dari 100
gram kedelai dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.1 Kandungan gizi dan jumlah yang dikandung kedelai
Kandungan Gizi Jumlah
Kalori 300 kal
Protein 35 gram
Lemak 18 gram
Karbohidrat 35 gram
Air 8 gram
Kalsium 227 mgr
Fosfor 585 mgr
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Kandungan Gizi Jumlah
Besi 8 gram
Vitamin B1 1 mgr
Menurut Liu dalam Kanetro dan Hastuti (2006) biji kedelai terdiri atas 8%
kulit biji, 90% keping biji dan sisanya sebesar 2 % adalah hipokotil. Keping bij/
kotiledon mengandung protein dan lemak dengan prosentase yang tertinggi,
sebaliknya kandungan komponen yang terendah ada dalam kulit biji.
Tabel 2.2 Komposisi proksimat biji kedelai berdasarkan bagian-bagiannya.
Persen
dari biji
Komposisi Kimia (% berat kering)
Protein Lemak Karbohidrat Abu
Kulit biji 8 9 1 86 4,3
Hipokotil 2 41 11 43 4,4
Keping biji 90 43 23 29 5,0
Total 100 40 20 35 5,0
f. Hama dan Penyakit yang Menyerang Kedelai
Menurut Pracaya dan Kahono (2010) hama yang menyerang kedelai, yaitu:
1) Lalat kacang (Agromiza phaseoli C.)
Lalat kacang merupakan salah satu hama yang sering menyerang tanaman
kedelai yang masih muda, yaitu sejak benih kedelai mulai berkecambah sampai
berumur 3-4 minggu. Hama ini dapat diberantas dengan menyemprotkan
insektisida organik. Penyemprotan bisa dilakukan setelah kedelai tumbuh, yaitu
dua, tiga, atau empat hari sekali. Jika serangan sudah hebat, penyemprotan bisa
dilakukan sampai enam kali.
2) Wereng kedelai (Phaedonia inclusa S.)
Ulat dan kumbang wereng kedelai menyerang tanaman sejak berumur tiga
minggu sampai masa pembentukan polong buah. Hama ini dapat diberantas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dengan menyemprotkan racun Sevin 1-2 g per liter air, Fosferno 0,5 -1 cc per liter
air, Felidol 0,5-1 cc per liter air, dan Surecide 2-4 cc per liter air.
Penyemprotannya dilakukan segera setelah tampak gejala yang pertama dan
diulangi seminggu kemudian.
3) Hama penggerek polongan buah
Hama ini menggerek polongan buah dan masuk ke dalamnya. Akibatnya,
semua biji akan rusak. Obat pemberantasannya sama dengan yang disebutkan di
depan kecuali Sevin. Penyemprotan dilakukan setelah polongan buah mulai
terbentuk.
Selain itu, hama lain yang menyerang tanaman kedelai menurut Rukmana dan
Yuniarsih (2012), yaitu:
1) Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
Ulat ini merusak seluruh bagian tanaman kedelai, terutama daun dan polong.
Daun yang terserang berlubang-lubang tidak menentu ukurannya, bahkan pada
tingkat serangan berat dapat mengakibatkan tanaman menjadi gundul.
Pengendalian non-kimiawi dilakukan dengan pergiliran tanaman yang bukan
sefamili dan pengumpulan kelompok telur dan nimfa untuk dimusnahkan.
Pengendalian kimiawi antara lain dengan disemprot dengan insektisida. Jenis
insektisida yang digunakan antara lain adalah Ambush 2 EC, Cascade 50 EC dan
jenis lain yang dianjurkan.
2) Penggulung daun
Ulat berwarna hijau-terang dan hidup dalam daun muda. Bagian daun
digulung dan dimakan sampai tulang-tulang daunnya, sehingga daun menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
rusak. Pengendalian non-kimiawi antara lain dengan pergiliran tanaman yang
bukan sefamili dan pengumpulan ulat untuk dimusnahkan. Pengendalian kimiawi
dilakukan dengan penyemprotan insektisida, antara lain Matador 25 EC, Meothrin
50 EC, dan Sevin 85 S pada konsentrasi yang dianjurkan.
3) Kepik coklat
Tubuh kepik coklat mirip dengan walang sangit, tetapi terdapat warna kuning
memanjang pada bagian sisi samping kiri dan kanan tubuhnya. Daur kepik coklat
berlangsung selama 29 hari. Kepik coklat merusak dengan cara menusuk dan
mengisap cairan biji, sehingga polong gugur atau hampa, mengering, biji
berbintik-bintik, dan akhirnya menjadi busuk berwarna hitam. Pengendalian non-
kimiawi antara lain dengan menerapkan pergiliran tanaman bukan sefamili,
pengumpulan kepik untuk dimusnahkan dan menjaga kebersihan kebun dari
rumput-rumpu liar (gulma). Pengendalian kimiawi dengan cara menyemprotkan
insektisida Ofunack 40 EC, Mipcin 50 WP, dan lain-lain pada konsentrasi yang
dianjurkan.
4) Ulat polong/ buah
Ulat berwarna merah-tua sampai hitam pada stadium kecil, tetapi berubah
menjadi warna hijau, kuning-kecoklatan sampai merah tua pada stadium dewasa.
Ulat melubangi polong kedelai sehingga rusak dan kadang-kadang membusuk.
Pengendalian non-kimiawi antara lain dengan pergiliran tanaman yang bukan
sefamili, mengumpulkan ulat untuk dimusnahkan. Pengendalian kimiawi
dilakukan dengan penyemprotan insektisida Dursban 20 EC atau Dipel WP pada
konsentrasi yang dianjurkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Menurut Adisarwanto (2008) ada dua penyakit utama yang sering kali
dijumpai pada tanaman kedelai, yaitu karat daun dan virus. Penurunan hasil oleh
serangan karat daun berkisar antara 30-60 % yang diikuti dengan penurunan
kualitas biji. Penyakit ini menyerang daun. Pada daun pertama berupa bercak-
bercak kemudian berkembang ke daun-daun di atasnya dengan bertambahnya
umur tanaman. Bercak terutama terdapat pada permukaan bawah daun. Warna
bercak coklat kemerahan seperti warna karat (Rahmawati, 2012). Upaya untuk
pengendaliannya adalah menggunakan fungisida dan penanaman varietas yang
toleran. Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain dengan melakukan rotasi
tanam, pembakaran tanaman inang, memberantas serangga vektor, penggunaan
benih sehat, dan pembuangan tanaman sakit (Adisarwanto, 2008).
Virus mosaik merupakan penyakit yang menyerang daun dan tunas. Tulang
daun pada daun yang masih muda menjadi kurang jernih. Selanjutnya daun
berkerut dan mempunyai gambaran mosaik dengan waena hijau gelap di
sepanjang tulang daun. Tepi daun sering mengalami klorosis. Tanaman yang
terinfeksi ukuran bijinya akan mengecil dan jumlah biji berkurang sehingga hasil
biji menurun. Gejala yang terjadi adalah perkembangan dan pertumbuhan lambat,
tanaman menjadi kerdil. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan
mengurangi sumber penularan virus, menekan populasi serangga vektor, dan
menanam varietas toleran (Rahmawati, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
g. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman Kedelai
Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kedelai adalah sebagai berikut:
1) Faktor internal
a) Gen
Proses imbibisi dalam perkecambahan melibatkan aktivitas enzim
hidrolitik. Aktivitas enzim ini dikendalikan oleh gen-gen yang
bertanggung jawab untuk hal tersebut. Kemampuan metabolisme pada
tumbuhan dipengaruhi oleh enzim-enzim metabolik yang mengatur laju
metabolisme. Aktivitas metabolik ini juga dikendalikan oleh gen-gen yang
dimiliki tumbuhan tersebut (Aryulina, Muslim, Manaf, dan Winarni,
2009).
b) Hormon
Menurut Aryulina, Muslim, Manaf, dan Winarni (2009), pertumbuhan dan
perkembangan akan melibatkan berbagai macam hormon. Hormon-
hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah
sebagai berikut:
auksin, berperan memacu proses pemanjangan sel;
giberelin, berperan dalam merangsang perkembangan dan
perkecambahan embrio;
etilen, berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun;
sitokinin, berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
asam absisat, berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun;
kalin, berperan dalam proses organogenesis;
traumalin, berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan
mengalami kerusakan jaringan.
2) Faktor eksternal
a) Tanah
Tanaman kedelai sebenarnya dapat tumbuh di semua jenis tanah, namun
demikian, untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan produktivitas yang
optimal, kedelai harus ditanam pada jenis tanah berstruktur lempung
berpasir atau liat berpasir (Sastra, 2015). Pada kondisi lahan yang kurang
subur atau asam pun kedelai dapat tumbuh dengan baik, asal tidak sampai
tergenang air, sebab genangan air tersebut akan membuat akar dan cabang
tanaman menjadi busuk. Toleransi pH yang baik, yaitu antara 5,8-7 (AAK,
2012).
b) Suhu
Kedelai cocok hidup pada temperature 250C- 30
0C dengan temperatur
optimum 280C (Pracaya dan Kahono, 2010). Bila tumbuh pada suhu tanah
yang rendah (<150C), proses perkecambahan menjadi sangat lambat, bisa
mencapai 2 minggu. Hal ini dikarenakan perkecambahan biji tertekan pada
kondisi kelembaban tanah tinggi. Sementara pada suhu tinggi (>300C),
banyak biji yang mati akibat respirasi air dari dalam biji yang terlalu
cepat. Di samping suhu tanah, suhu lingkungan juga berpengaruh terhadap
perkembangan tanaman kedelai. (Sastra, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c) Penyinaran
Tanaman kedelai sangat peka terhadap perubahan panjang hari atau lama
penyinaran karena kedelai termasuk tanaman “hari pendek”. Artinya,
tanaman kedelai tidak akan berbunga bila panjang hari melebihi batas
kritis, yaitu 15 jam perhari (Sastra, 2015). Penyinaran matahari untuk
tanaman kedelai adalah 12 jam/ hari atau minimal 10 jam/ hari (Rukmana,
2012).
d) Curah hujan
Curah hujan paling optimum antara 100-200 mm/ bulan (Rukmana, 2012).
Menurut Adisarwanto (2008) curah hujan yang tinggi juga bisa
menyebabkan polong busuk akibat kelembapan udara yang sangat rendah
dan membuat kualitas biji yang dihasilkan menurun. Pada saat
perkecambahan, faktor air menjadi sangat penting karena akan
berpengaruh pada proses pertumbuhan. Kebutuhan air semakin bertambah
seiring dengan bertambahnya umur tanaman. Kebutuhan air paling tinggi
terjadi pada saat masa berbunga dan pengisian polong. (Sastra, 2015).
e) Pemupukan
Pemupukan merupakan faktor yang akan menentukan perolehan hara yang
didapat tanaman dalam memenuhi kebutuhannya. Apabila pasokan unsur
nitrogen dan nutrisi lain terpenuhi maka pertumbuhan akan berlangsung
dengan baik. Apabila penggunaan pupuk nitrogen terlalu banyak, akan
menekan jumlah dan ukuran bintil akar sehingga akan mengurangi
keefektifan pengikatan nitrogen dari atmosfer (Sastra, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2. Pupuk Organik Cair dari Pupuk Hijau
a. Pengertian Pupuk Cair dari Pupuk Hijau
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti
pupuk kandang, sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat
berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia,
dan biologi tanah. Salah satu sumber bahan organik dapat berupa pupuk hijau
(Nugroho, 2012).
Menurut Pracaya dan P.C. Kahono (2010) pupuk hijau, yaitu pupuk alami
yang berasal dari sisa tumbuhan terutama polong-polongan/kacang-kacangan,
daun, batang, dan akar. Pupuk alami adalah pupuk yang terbentuk melalui proses
alamiah. Terbentuk secara alami dalam hal ini berarti proses pembusukan
dilakukan oleh mikroorganisme atau makhluk hidup pengurai (detrivor).
Mikroorganisme menguraikan bangkai, sampah, atau kotoran hewan menjadi
tanah yang mengandung unsur-unsur hara yang sangat diperlukan bagi
pertumbuhan tanaman. Jenis tanaman yang dijadikan sumber pupuk hijau
diutamakan dari jenis legume, karena tanaman ini mengandung hara yang relatif
tinggi, terutama nitrogen dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya (Nugroho,
2012).
Pemupukan sampai saat ini masih merupakan penambahan input yang
terpenting dalam meningkatkan produktivitas tanaman (Adisarwanto, 2008).
Supardi dalam Priangga (2013) menyatakan pupuk organik cair memberikan
beberapa keuntungan, misalnya pupuk ini dapat digunakan dengan cara
menyiramkannya ke akar ataupun di semprotkan ke tanaman dan menghemat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
tenaga. Sehingga proses penyiraman dapat menjaga kelembaban tanah. Menurut
Musnaman dalam Priangga (2013) pupuk organik cair dalam pemupukan jelas
lebih merata, tidak akan terjadi penumpukan konsentrasi pupuk di satu tempat, hal
ini disebabkan pupuk organik cair 100 persen larut. Sehingga secara cepat
mengatasi defesiensi hara dan tidak bermasalah dalam pencucian hara juga
mampu menyediakan hara secara cepat.
b. Kandungan Hara dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas
Tanaman Kedelai
Menurut Sutedjo (2010), nitrogen merupakan unsur hara utama bagi
pertumbuhan tanaman, yang pada umumnya sangat diperlukan untuk
pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif, menyehatkan
pertumbuhan daun, daun tanaman lebar dengan warna yang lebih hijau, dan
meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman. Selain itu, juga meningkatkan
berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam tanah untuk pelapukan bahan
organik. Hardjowigeno dalam Meirina (2014) menyatakan unsur N yang terdapat
dalam pupuk merupakan penyusun bahan organik dalam biji seperti asam amino,
protein, koenzim, klorofil dan sejumlah bahan lain dalam biji, sehingga pemberian
pupuk yang mengandung N pada tanaman akan meningkatkan berat kering biji.
Selain mengandung nitrogen, unsur hara lain yang terdapat pada tanaman legume
adalah unsur hara fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg).
Unsur fosfor (P) berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme
dalam tanaman, merangsang pembelahan sel dan memperbesar jaringan sel. Unsur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
P juga berguna untuk merangsang pembungaan dan pembuahan dan merangsang
pembentukan biji (Anonim, 2007). Menurut Suprapto dalam Meirina (2014)
menegaskan bahwa tanaman kedelai akan menggunakan P secara maksimal saat
tanaman dalam masa pembentukan polong sampai kira-kira 10 hari sebelum biji
berkembang penuh.
Menurut Sutedjo (2010) kalium (K) berperan dalam meningkatkan kualitas
biji/ buah, mempercepat pertumbuhan jaringan meristematik, mengaktifkan
berbagai enzim, metabolisme nitrogen dan sintesa protein, menetralisasi asam-
asam organik yang penting bagi proses fisiologis. Saat pembesaran polong dan
pengisisan biji kedelai membutuhkan banyak unsur K (Meirina, 2014).
Kalsium (Ca) berperan penting alam pertumbuhan ujung dan bulu-bulu akar,
pembuatan protein. Magnesium berperan penting dalam pembentukan klorofil dan
membantu pertumbuhan biji (Sutedjo, 2010). Selain itu, fungsi kalsium berguna
bagi komponen dinding sel sehingga mencegah terjadinya layu pada tanaman.
Magnesium berfungsi sebagai penyusun klorofil (Nugroho, 2012).
3. Tanaman Lamtoro (Leucaena leucocephala)
Tanaman lamtoro (Leucaena leucocephala) ini berasal dari Amerika Latin,
sudah sejak lama diimpor ke Indonesia Tanaman Leucaena termasuk tanaman
leguminoseae dan tergolong subfamily Mimosaceae, merupakan tanaman
multiguna karena seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan baik untuk
kepentingan manusia atau pun hewan. Tanaman Leguminoseae adalah tanaman
polong-polongan dengan sistem perakaran yang mampu bersimbiosis dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
bakteri Rhizobium dan membentuk bintil akar yang mempunyai kemampuan
mengikat nitrogen dari udara (Purwanto, 2007).
a. Taksonomi dan Morfologi
Menurut Plantamor (2012) klasifikasi dari tanaman lamtoro adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae
Genus : Leucaena Sumber: www.virtual herbarium.org
Species : Leucaena leucocephala
Tanaman ini merupakan perdu pohon yang pertumbuhannya mampu
mencapai tinggi 5-15 m. Tanaman tumbuh tegak dengan sudut pangkal antara
batang dengan cabang 450, apabila sudah dipangkas cabangnya akan menyerupai
bentuk garpu. Daunnya kecil, tulang daun menyirip ganda dua (bipeainantus)
dengan jumlah pasangan 4-8 pasang, tiap sirip tangkai daun mempunyai 11- 22
helai anak daun (Purwanto, 2007).
Penyebaran Tanaman
Tanaman Leucaena dapat hidup pada ketinggian tempat 0-1.000 m dpl.,
kurang toleran terhadap kandungan Al tanah yang tinggi, pH tanah berkisar antara
5-8, sangat menyukai tanah yang mengandung kapur dan tanah basa-basa yang
tinggi (Purwanto, 2007).
Gambar 2.8 Leucaena leucocephala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
b. Manfaat Tanaman
Menurut Purwanto (2007) pertumbuhan tanaman Leucaena ini cepat dan
kemampuan produksi hijauannya tinggi. Beberapa keunggulan tanaman Leucaena
sebagai tanaman penghijauan antara lain:
1) Meningkatkan kesuburan tanah, karena kemampuannya sebagai pengikat
nitrogen dan banyak menghasilkan daun sebagai sumber bahan organik.
2) Penanamannya mudah, dapat ditanam langsung dengan biji.
3) Pertumbuhan tegak lurus ke atas.
4) Mampu beradaptasi dengan kondisi iklim setempat.
5) Mempunyai sistem perakaran dalam dan menyebar secara horizontal
sehingga cocok bagi tanaman pelindung dan penguat teras, tanaman pagar
ladang dan pagar pekarangan.
Sebagai tanaman rehabilitasi lahan legum memiliki beberapa faktor
pendukung antara lain: (1) cepat tumbuh, hingga banyak menghasilkan bahan
organik dan pupuk hijau; (2) banyak mengandung nitrogen (N), hingga mampu
menghasilkan hijauan makanan ternak dan menghasilkan makanan yang dapat
diolah (Purwanto, 2007). Menurut Budelman dalam Palimbungan (2006)
kandungan unsur hara pada daun lamtoro terdiri atas 3.84% N; 0.2% P; 2.06% K;
1.31% Ca; 0.33% Mg.
Sebagai pupuk cair, daun lamtoro salah satu tanaman legume mengandung
unsure hara yang relatif tinggi, terutama nitrogen dibandingkan tanaman lainnya
dan juga relatif lebih mudah terkomposisi sehingga penyediaan haranya lebih
cepat (Nugroho, 2012). Menurut Palimbungan (2006) daun lamtoro dihancurkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
terlebih dahulu agar kandungan hara di dalamnya tidak berkurang dalam
pembuatan pupuk cair.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Menurut Parlimbungan (2006) bahwa pupuk organik berupa daun lamtoro
akan meningkatkan kesuburan tanah dan akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman dalam memperoleh berbagai macam unsur hara. Hasil
penelitian menurut Parlimbungan (2006) dengan judul “Pengaruh Ekstrak Daun
Lamtoro Sebagai Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Sawi” bahwa perlakuan pupuk organik cair lamtoro terhadap tanaman
sawi memberikan hasil terbaik 250cc/1 pada pertumbuhan tinggi tanaman dan
berat segar tanaman. Adanya respon terhadap pada tanaman sawi adalah akibat
dari perbedaan level dosis yang diberikan. Pada dosis 250cc/1 air menunjukkan
dosis yang paling sesuai sehingga pertumbuhan tanaman terpacu secara optimal.
Aplikasi dosis kurang dari pada dosis 200cc/1 kurang/tidak memberikan
pengaruh nyata.
Penelitian Simanjuntak (2012) dengan judul “Pengaruh Pemberian Ekstrak
Daun Lamtoro (Leucaena Leucocephala L.) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil
Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica Rapa L.)” menguji pupuk cair lamtoro dengan
berbagai konsentrasi, yaitu konsentrasi 50 ml/tanaman, 100 ml/tanaman, 150
ml/tanaman, 200 ml/tanaman dan 250 ml/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pada kosentrasi 250 ml/tanaman juga memberikan pengaruh yang paling
baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pakcoy.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Selain itu, pupuk organik cair daun lamtoro memberikan pengaruh sangat
nyata terhadap pertambahan tinggi, lingkar batang, dan total luas daun bibit
kelapa sawit. Pemberian pupuk organik cair daun lamtoro yang terdiri dari 5
taraf, yaitu 0, 100, 200 , 300, 400, 500 cc/l air untuk diujikan pada beberapa
varietas bibit kelapa sawit. Menurut hasil penelitian Afrianto (2014) dengan judul
“Pengaruh Pupuk Organik Cair Daun Lamtoro Terhadap Pertumbuhan Bibit
Kelapa Sawit Di Main Nursery (Elaeis Guineensis Jacq)”, pupuk organik cair
daun lamtoro pada pengamatan tinggi tanaman, lingkar batang bibit, total luas
daun dan pertambahan bobot bibit kelapa sawit yang paling respon dengan
pemberian 500 cc/l air menunjukkan pengaruh sangat nyata.
C. Kerangka Berpikir
Penggunaan daun lamtoro sebagai pupuk organik karena memiliki kandungan
nitrogen yang tinggi, yaitu 3,84 %. Tambahan sumber nitrogen pada tanah
dengan dosis yang tepat dapat menyuburkan tanaman karena nitrogen merupakan
salah satu unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak
untuk pertumbuhannya serta merangsang pembentukan akar. Namun, tanaman
kedelai merupakan tanaman yang bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium sp.
membentuk bintil akar. Bakteri Rhizobium sp. mampu melakukan fiksasi nitrogen
bebas di udara dan mengubahnya menjadi nitrat sehingga dapat digunakan oleh
tanaman untuk proses pertumbuhannya. Bila penggunaan pupuk nitrogen terlalu
banyak akan mengurangi keefektivan pengikatan nitrogen dari atmosfer. Oleh
karena itu, dilakukan pengujian pemberian pupuk organik tambahan berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
pupuk cair dari daun lamtoro dengan berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan
dan produktivitas tanaman kacang kedelai.
D. Hipotesis
1. Pupuk cair dari daun lamtoro dengan konsentrasi yang berbeda memberikan
pengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai.
2. Pupuk dengan konsentrasi 30% paling efektif dalam meningkatkan
pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yaitu mengujikan
beberapa konsentrasi pupuk cair daun lamtoro pada satu varietas tanaman kacang
kedelai dan diamati pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai yang
dihasilkan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) satu faktor.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : Konsentrasi pupuk cair daun lamtaro
Terdiri dari 5 perlakuan pupuk cair dengan konsentrasi berbeda dan kontrol
dengan masing-masing 10 ulangan sehingga jumlah seluruh tanaman adalah
sebanyak 60 tanaman. Perlakuan dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1 Perlakuan pupuk cair daun lamtoro
Kode Perlakuan
A 10 %
B 20%
C 30%
D 40%
E 50%
K tanpa perlakuan
2. Variabel terikat : Pertumbuhan dan produktivitas kacang kedelai
3. Variabel kontrol: Varietas tanaman, umur tanaman, media tanam, waktu dan
volume penyiraman dan pemberian pupuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
C. Batasan Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kacang kedelai (Glycine max L.) varietas
Grobogan.
2. Objek Penelitian
Pupuk cair daun lamtoro 10%
Pupuk cair daun lamtoro 20%
Pupuk cair daun lamtoro 30%
Pupuk cair daun lamtoro 40%
Pupuk cair daun lamtoro 50%
3. Parameter
a) Pertumbuhan
1) Tinggi tanaman (cm)
Pengamatan tinggi tanaman mulai dilakukan pada saat tanaman
berumur 2 minggu. Pengamatan pertumbuhan tinggi tanaman
dilakukan seminggu sekali hingga tanaman berumur 10 minggu. Data
pertambahan tinggi yang diukur adalah selisih tinggi tanaman pada
minggu ke-3 (pengukuran pertama) hingga minggu ke-6, yaitu pada
fase vegetatif. Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang
hingga titik tumbuh.
2) Jumlah daun (helai)
Penghitungan jumlah daun mulai dilakukan pada saat tanaman
berumur 2 minggu. Pengamatan pertumbuhan jumlah daun dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
seminggu sekali hingga tanaman berumur 10 minggu. Data
pertambahan jumlah daun yang didapatkan adalah selisih tinggi
tanaman pada minggu ke-3 (pengukuran pertama) hingga minggu ke-
6, yaitu pada fase vegetatif. Penghitungan jumlah daun dilakukan
dengan cara menghitung jumlah daun yang telah membuka sempurna.
Jika terserang hama, daun yang hanya berlubang kecil tetap dihitung 1
daun, namun jika hanya tersisa ¼ dari daun, maka tidak dihitung.
3) Jumlah polong per tanaman (polong)
Pengamatan dilakukan terhadap semua jumlah polong setiap tanaman
sampel, dengan menghitung jumlah polong yang berisi. Pengamatan
ini dilakukan pada saat panen, yaitu pada minggu ke-10.
b) Produktivitas
Produksi dihitung dengan menimbang bobot biji kering kacang kedelai
yang dihasilkan tiap tanaman pada masing-masing perlakuan. Pengeringan
dilakukan dengan cara penjemuran biji di bawah sinar matahari selama 4
hari, kemudian biji per tanaman plot ditimbang. Perhitungan produksi ini
dilakukan pada minggu ke-10 setelah dipanen.
D. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2015 – Juni 2015 di Kebun
Penelitian Pendidikan Biologi, Universitas Sanata Dharma, Paingan,
Maguwoharjo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
E. Alat dan Bahan
1. Alat:
a) Ember
b) Pisau
c) Cetok
d) Polibag ukuran 35 x 35 cm
e) Gayung
f) Timbangan
g) Drigen
h) Gelas ukur
i) Saringan
j) Indikator pH
k) Meteran
2. Bahan:
a) Tanah
b) Pupuk bokashi
c) Benih kedelai var. Grobogan
d) Legin (sumber inokulum Rhizobium)
e) Daun Lamtaro
f) EM-4
g) Tetes tebu
h) Air cucian beras
i) Pestisida
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
j) Fungisida
F. Cara Kerja
1. Pembuatan pupuk cair dari daun lamtaro.
Pembuatan pupuk cair ini dilakukan dengan cara fermentasi dengan
bioaktivator EM-4 untuk mempercepat pengomposan. Bahan yang
digunakan adalah daun lamtoro, air, air bekas cuci beras, tetes tebu, dan
EM-4 dengan perbandingan 10 : 20 : 4 : 1 : 1. Bahan-bahan tersebut
dimasukkan ke dalam ember dan ditutup rapat. Fermentasi dilakukan
selama 1 bulan. Setelah itu, pupuk siap dipakai dengan cara menyaring.
Sebelum diaplikasikan, pupuk cair tersebut diukur pHnya (Lampiran 20).
2. Persiapan media tanam
Media yang digunakan untuk menanam kedelai adalah dengan
menggunakan polibag yang berukuran 35 x 35 cm. Media tanam yang
digunakan adalah tanah padas dan pupuk bokashi dengan perbandingan
2:1 diisi sebanyak ¾ dari tinggi polibag. Adanya beberapa tambahan
bahan bertujuan untuk memperoleh struktur tanah yang gembur, drainase
dan aerasi tanah yang cukup baik sehingga akar-akar kedelai dapat tumbuh
dengan sempurna.
3. Penanaman
Benih dipilih dengan ukuran yang seragam, utuh, padat dan tidak cacat.
Sebelum itu, benih kacang kedelai tersebut direndam terlebih dahulu
dengan air selama 24 jam agar dapat tumbuh serempak. Sebelum
dilakukan penanaman, benih tersebut dibasahi dengan air gula (4 sendok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
makan/ L), kemudian diberi Legin dengan perbandingan 30 gram untuk 8
kg benih sebagai sumber inokulum Rhizobium dan diaduk rata.
Pencampuran dilakukan di tempat yang teduh. Benih yang sudah diberi
inokulum langsung ditanam dengan cara membuat lubang tanam sedalam
3 cm.
4. Penyulaman
Jika ada bibit yang gagal untuk tumbuh atau pertumbuhan abnormal kira-
kira umur 5-6 hari, maka dilakukan penyulaman dengan menggantikan
tanaman cadangan yang masih hidup.
5. Perlakuan
a) Pembuatan konsentrasi larutan
Pupuk yang diberikan adalah pupuk cair daun lamtoro yang sudah
difermentasi. Pemberian pupuk cair terdiri dari 5 konsentrasi, yaitu
10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%. Pembuatan konsentrasi dilakukan
dengan cara berikut:
Konsentrasi 10% : 100 ml pupuk cair + 900 ml air
Konsentrasi 20% : 200 ml pupuk cair + 800 ml air
Konsentrasi 30% : 300 ml pupuk cair + 700 ml air
Konsentrasi 40% : 400 ml pupuk cair + 600 ml air
Konsentrasi 50% : 500 ml pupuk cair + 500 ml air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
b) Pemberian pupuk
Pemberian pupuk dilakukan 2 minggu sekali pada sore hari di media
tanam dengan volume penyiraman 100 ml. Pemberian pupuk dimulai
saat tanaman kedelai berumur 2 minggu hingga tanaman siap dipanen.
6. Pemeliharaan
a) Penyiraman
Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi lapangan. Penyiraman
dilakukan dua hari sekali, yaitu pada sore hari dengan menggunakan
gayung dengan volume yang sama, yaitu 500 ml.
b) Penyiangan
Penyiangan gulma dilakukan secara manual atau menggunakan sabit
untuk gulma yang tumbuh di luar polibag. Penyiangan dilakukan
dengan membersihkan gulma yang tumbuh bersama dengan tanaman
kedelai.
c) Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dilakukan dengan menyemprotkan pestisida dan
pengendalian penyakit dengan cara menyemprotkan fungisida. Pestisida
organik dengan dosis yang sesuai dengan interval 2 minggu sekali
sebagai tindakan preventif.
7. Panen
Panen dilakukan sekali, yaitu pada minggu ke-10 dengan cara memetik
polong yang dihasilkan pada setiap tanaman. Panen kacang kedelai
ditandai bahwa sebagian besar daun sudah menguning, polong telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
mengering dan berwarna coklat, dan kulit polong mudah dikupas. Polong
dijemur di bawah sinar matahari selama 4 hari dan biji diambil dari
polongnya. Biji ditimbang berat keringnya.
8. Pengambilan data
Data pertumbuhan tinggi dan jumlah daun diukur dari minggu ke-3 hingga
minggu ke-10. Pengamatan jumlah polong dan produktivitas dilakukan
sekali pada saat panen, yaitu menghitung jumlah polong yang berisi dan
menimbang bobot biji kering setiap tanaman.
a) Pertumbuhan
Tinggi tanaman (cm)
Pengamatan tinggi tanaman mulai dilakukan pada saat tanaman
berumur 2 minggu. Pengamatan pertumbuhan tinggi tanaman
dilakukan seminggu sekali hingga tanaman berumur 10 minggu. Data
pertambahan tinggi yang diukur adalah selisih tinggi tanaman pada
minggu ke-3 (pengukuran pertama) hingga minggu ke-6, yaitu pada
fase vegetatif. Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang
hingga titik tumbuh.
Jumlah daun (helai)
Penghitungan jumlah daun mulai dilakukan pada saat tanaman
berumur 2 minggu. Pengamatan pertumbuhan jumlah daun dilakukan
seminggu sekali hingga tanaman berumur 10 minggu. Data
pertambahan jumlah daun yang didapatkan adalah selisih tinggi
tanaman pada minggu ke-3 (pengukuran pertama) hingga minggu ke-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
6, yaitu pada fase vegetatif. Penghitungan jumlah daun dilakukan
dengan cara menghitung jumlah daun yang telah membuka sempurna.
Jika terserang hama, daun yang hanya berlubang kecil tetap dihitung 1
daun, namun jika hanya tersisa ¼ dari daun, maka tidak dihitung.
Jumlah polong per tanaman (polong)
Pengamatan dilakukan terhadap semua jumlah polong setiap tanaman
sampel, dengan menghitung jumlah polong yang berisi. Pengamatan
ini dilakukan pada saat panen, yaitu pada minggu ke-10.
b) Produktivitas
Produksi dihitung dengan menimbang bobot biji kering kacang kedelai
yang dihasilkan tiap tanaman pada masing-masing perlakuan.
Pengeringan dilakukan dengan cara penjemuran biji di bawah sinar
matahari selama 4 hari, kemudian biji per tanaman setiap perlakuan
ditimbang. Perhitungan produksi ini dilakukan pada minggu ke-10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
G. Tabulasi Data
Setiap data yang diperoleh, dimasukkan ke dalam tabel untuk
mempermudah pengolahan data. Tabulasi data tinggi, jumlah daun, jumlah
polong dan bobot kering biji dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini.
Tabel 3.2 Tabulasi data tinggi dan jumlah daun tanaman kedelai
Keterangan:
∆x = selisih data akhir pengamatan dengan data awal pengamatan
Tabel 3.3 Tabulasi data untuk jumlah polong tanaman kedelai
Tanaman Jumlah Polong (Polong)
1
2
3
dst.
…
…
10
Peng
amat
an
Tanaman Tot. Rata-
Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
……
……
……
……
∆x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.4 Tabulasi data untuk bobot kering biji tanaman kedelai
Tanaman Bobot kering (gram)
1
2
3
dst.
…
…
10
H. Metode Analisis Data
Penelitian ini terdiri dari 5 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol
dengan 10 pengulangan, yakni; A= 10%; B = 20%; C = 30%; D = 40%; E = 50%;
dan K = kontrol ( tanpa perlakuan). Data yang sudah diperoleh dianalisis dengan
menggunakan one way Anova pada tingkat signifikan 5 % dan untuk mengetahui
ada tidaknya beda nyata antara rata-rata perlakuan dilakukan uji Duncan pada
tingkat signifikan 5 %. Sebelum itu, perlu dilakukan uji normalitas dengan uji
Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas dengan uji Levene pada data yang
diperoleh. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh
berdistribusi normal atau tidak, sedangkan uji homogenitas dimaksudkan untuk
memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi
yang memiliki variansi yang sama. Analisis data dilakukan dengan program SPSS
versi 17.0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
1. Langkah-langkah pengujian
Masing-masing data baik pertambahan tinggi, jumlah, daun, jumlah polong,
dan bobot kering biji yang didapatkan dilakukan perhitungan uji normalitas, uji
homogenitas dan uji one way Anova secara independen. Langkah-langkah
pengujian adalah sebagai berikut:
a) Membuat tabulasi data untuk semua perlakuan dengan parameter yang
sama.
Kel.
Replikasi
A B C D E K
1
2
……
……
……
10
b) Menganalisis data dengan program SPSS versi 17.0, dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
Menginput data yang akan dianalisis
1) membuka program SPSS versi 17.0, kemudian muncul kotak dialog lalu
klik type in data.
2) klik variable view pada bagian kiri bawah dan isikan name dengan 2
variabel, yaitu data yang akan dianalisis (pertambahan tinggi/
pertambahan jumlah daun/ jumlah polong/ bobot kering biji) dan
perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3) pada variabel perlakuan, klik pada kolom values kemudian isikan value
dengan angka dan label dengan perlakuan untuk mempermudah
pemisahan data pada setiap perlakuan (Contoh: 1 = A; 2 = B; dst).
4) kemudian klik pada data view yang terletak pada bagian kiri bawah
samping variable view, isikan data yang akan dianalisis (pertambahan
tinggi/ pertambahan jumlah daun/ jumlah polong/ bobot kering biji)
pada kolom pertama secara berurutan dan kolom kedua dengan angka
yang sudah diberi label sesuai dengan data.
Menguji normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov
1) untuk menguji normalitas data dengan cara klik pada toolbar analyze,
nonparametric test, sample K-S muncul kotak one sample Kolmogorov-
Smirnov Test, kemudian masukkan variabel data yang akan dihitung ke
Test Variabel List lalu klik ok.
2) pada halaman output akan keluar tampilan hasil uji normalitas pada
masing-masing perlakuan kemudian lihat pada nilai signifikansi pada
tabel. Jika nilai signifikansi lebih besar dari pada taraf signifikan 0.05
maka data tersebut berdistribusi normal, sedangkan jika nilai signifikasi
lebih kecil dari taraf signifikan 0.05 maka data tersebut tidak
berdistribusi normal.
3) hasil pengamatan setiap paramater, yaitu tinggi tanaman, jumlah daun,
jumlah polong, dan bobot kering biji, didapatkan hasil bahwa data
berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada lampiran
12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Menguji Homogenitas dan one way Anova
1) setelah dilakukan pengujian normalitas dan data tersebut normal,
dilanjutkan uji homogenitas dan one way Anova.
2) kemudian klik analyze, compare means, one way Anova dan masukkan
variabel data ke kotak Dependent List dan variabel perlakuan ke dalam
kotak Factor.
3) lalu klik options dan klik pada homogeneity of variance test, klik
continue dan OK.
4) pada halaman output akan ditampilkan tabel homogenitas (Test of
Homogeneity of Variances) dan tabel one way anova.
- Uji homogenitas (Test of Homogeneity of Variances)
Jika Sig > 0.05 maka data tersebut homogen yang berarti bahwa
varian dari beberapa kelompok perlakuan tersebut sama dan
sebaliknya. Uji homogenitas pada hasil pengamatan masing-masing
parameter menunjukkan bahwa variansi data adalah homogen. Hasil
uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 13.
- Uji one way Anova
Jika Sig < 0.05 maka signifikan yang berarti ada perbedaan yang
nyata dari beberapa kelompok perlakuan tersebut, sedangkan jika Sig
> 0.05 maka tidak signifikan yang berarti tidak ada perbedaan yang
nyata dari beberapa kelompok perlakuan tersebut.
5) data homogen maka dilanjutkan dengan uji Duncan dengan cara klik
Post Hoc dan klik Duncan pada Equal Variances Assumed untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
mengetahui ada tidaknya beda nyata antara rata-rata perlakuan lalu klik
Continue dan OK.
6) pada halaman output akan ditampilkan tabel Post Hoc Test dengan uji
Duncan.
- Uji Post Hoc-Duncan
Jika means pada masing-masing perlakuan berada di satu kolom
yang sama maka tidak ada perbedaan yang nyata antar perlakuan
tersebut. Jika terdapat perbedaan rata-rata yang nyata/ signifikan
maka dapat dilihat dari rata-rata perlakuan yang berada di kolom
yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Pertambahan Tinggi Tanaman Kedelai Varietas Grobogan
Pengukuran tinggi tanaman kedelai dimulai dari tanaman berumur 2 minggu
hingga tanaman berumur 10 minggu. Hasil pengamatan tinggi tanaman kedelai
pada masing-masing perlakuan setiap minggu dapat dilihat pada grafik di bawah
ini.
0
20
40
60
80
100
120
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A(10%)
B(20%)
C(30%)
D(40%)
E(50%)
K(0%)
Tinggi Tanaman Kedelai Tiap Minggu
Gambar 4.1 Grafik pertumbuhan tinggi tanaman kedelai tiap minggu (cm )
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa awal pertumbuhan tinggi
tanaman kedelai mengalami pertumbuhan yang pesat kemudian mulai melambat
hingga akhir pengamatan. Pertumbuhan tinggi tanaman pada minggu ke-3 hingga
minggu ke-5 cukup pesat dan mulai melambat pada minggu ke-6 hingga minggu
ke-10. Setiap perlakuan menunjukkan pertumbuhan tinggi tanaman yang relatif
sama.
Tin
ggi T
anam
an (
cm)
Minggu ke-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Pertambahan tinggi tanaman kedelai yang didapatkan merupakan selisih dari
awal pengamatan dan akhir pengamatan selama 4 minggu. Rata-rata pertambahan
tinggi tiap tanaman pada setiap perlakuan dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah
ini.
Tabel 4.1 Rata-rata pertambahan tinggi tanaman tiap perlakuan (cm)
Perlaku
an
Ulangan Rerata
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10
A (10%) 59.4 56 56.7 56 58.8 55 48.5 50 58 49.8 54.8
B (20%) 58 66.5 49.7 52.8 48 55.7 60.7 52.5 53 44.3 54.1
C (30%) 59.5 56.2 61.8 54.5 55 41.4 36.3 51 53.8 55 52.4
D (40%) 51.9 44.6 59.6 67.6 56.8 57.5 43.3 59.4 64.7 42.5 54.8
E (50%) 58 58.6 41.3 60.2 42 67.5 75.7 50.8 43.8 62 55.9
K (0%) 46.5 49 65 59.5 46 58.7 58.5 48.5 54 62.5 54.8
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata pertambahan tinggi
tanaman kedelai yang diberi perlakuan E (50%) merupakan yang tertinggi, yaitu
55.9 cm, diikuti dengan perlakuan A (10%), D (40%), K (kontrol) dengan rata-
rata pertambahan tinggi yang sama yaitu 54.8 cm. Rata-rata pertambahan tinggi
tanaman yang diberi perlakuan B (20%) yaitu 54.1 cm. Rata-rata pertambahan
tinggi terendah yaitu pada tanaman kedelai yang diberi perlakuan C (30%) dengan
tinggi 52.4 cm.
Berdasarkan uji Anova dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0.953 lebih
besar dari taraf signifikansi 0.05 sehingga pertambahan tinggi tanaman kedelai
setiap perlakuan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Setiap perlakuan
meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman kedelai var. Grobogan, namun rata-
rata pertambahan tinggi antar perlakuan tidak berbeda secara nyata. Hasil uji
Anova dapat dilihat pada lampiran 14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Kedelai Varietas Grobogan
Perhitungan jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun
yang telah membuka dengan sempurna hingga minggu ke-10. Hasil pengamatan
jumlah daun tanaman kedelai pada masing-masing perlakuan tiap minggu dapat
dilihat dalam grafik di bawah ini.
Gambar 4.2 Grafik pertumbuhan jumlah daun tanaman kedelai tiap minggu
(helai)
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa kecepatan pertumbuhan
jumlah daun mengalami fluktuasi. Pada minggu ke-3 hingga minggu ke-5 terjadi
pertumbuhan jumlah daun yang cukup pesat. Pertumbuhan jumlah daun pada
minggu ke-6 hingga minggu ke-8 tidak begitu pesat, dan mengalami penurunan
jumlah daun pada minggu ke-9 hingga minggu ke 10. Perlakuan A (10%)
mengalami pertumbuhan jumlah daun yang lebih pesat dibandingkan dengan
perlakuan lainnya. Pertumbuhan jumlah daun pada perlakuan A dan K dari
Ju
mla
h D
au
n (
Hel
ai)
Minggu ke-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
minggu ke-6 hingga minggu ke-8 masih stabil namun perlakuan B (20%),
C(30%), D (40%) dan E mengalami penurunan jumlah daun pada minggu ke-7.
Pertambahan jumlah daun yang didapatkan merupakan selisih dari awal
pengamatan dan akhir pengamatan selama 4 minggu. Rata-rata pertambahan
jumlah daun tiap tanaman pada setiap perlakuan dapat dilihat pada tabel 4.2 di
bawah ini.
Tabel 4.2 Rata-rata pertambahan jumlah daun pada tanaman kedelai
tiap perlakuan (helai)
Perlaku
an
Ulangan Rerata
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10
A (10%) 33 39 16 54 40 36 31 28 34 24 33.5
B (20%) 31 25 18 19 25 27 24 19 16 15 21.9
C (30%) 14 21 34 28 26 28 28 38 24 27 26.8
D (40%) 16 12 15 36 21 16 23 21 42 19 22.1
E (50%) 24 27 22 34 25 24 44 28 27 39 29.4
K (0%) 34 25 37 34 43 19 18 25 16 25 27.6
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata pertambahan jumlah
daun paling banyak dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan A (10%), yaitu
33.5 helai diikuti dengan tanaman yang diberi perlakuan E (50%), yaitu 29.4
helai. Rata-rata pertambahan jumlah daun pada tanaman yang diberi perlakuan K
(kontrol) dan C (30%) adalah 27.6 helai dan 26.8 helai, sedangkan tanaman
dengan rata-rata pertambahan jumlah daun yang paling sedikit adalah tanaman
yang diberi perlakuan B (20%), yaitu 21.9 helai diikuti dengan perlakuan D
(40%), yaitu 22.1 helai.
Berdasarkan uji Anova dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0.020 lebih kecil
dari taraf signifikansi 0.05 sehingga pertambahan jumlah daun tanaman kedelai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
memiliki perbedaan yang signifikan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil uji
Anova dapat dilihat pada lampiran 15.
Uji Duncan menunjukkan bahwa perlakuan A (10%) memiliki pertambahan
jumlah daun yang berbeda secara signifikan terhadap perlakuan B (20%) dan
perlakuan D (40%), namun perlakuan A (10%) tidak berbeda nyata terhadap
perlakuan E (50%) dan K (kontrol) dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini.
Tabel 4.3 Hasil uji Duncan terhadap jumlah daun
Perlakuan Rata-Rata
A 33.5b
B 21.9a
C 26.8ab
D 22.1a
E 29.4ab
K 27.6ab
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada
taraf uji Duncan α 0.05
3. Jumlah Polong Berisi per Tanaman yang Dihasilkan
Perhitungan jumlah polong per tanaman yang dihasilkan dilakukan pada saat
panen, yaitu pada saat tanaman berumur 2,5 bulan. Rata-rata jumlah polong pada
masing-masing perlakuan ditampilkan dalam grafik di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
21.9
17.3 17.4
15
20.4 21.2
0
5
10
15
20
25
Perlakuan Konsentrasi Pupuk
A(10%)
B (20%)
C (30%)
D (40%)
E (50%)
K (0%)
Rata- Rata Jumlah Polong Setiap Perlakuan (polong)
Gambar 4.3 Grafik rata-rata jumlah polong tiap perlakuan (polong)
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah polong yang
dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan A (10%) memiliki rata-rata jumlah
polong paling banyak dibandingkan dengan perlakuan lainnya, yaitu 21.9 polong.
Namun hasil tersebut tidak berbeda jauh dengan rata-rata jumlah polong yang
dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan K (kontrol), yaitu sebanyak 21.2
polong, diikuti oleh tanaman yang diberi perlakuan E (50%), yaitu dengan rata-
rata 20.4 polong. Tanaman yang menghasilkan polong paling sedikit adalah
tanaman yang diberi perlakuan D(40%), yaitu dengan rata-rata polong 15 polong.
Tanaman yang diberi perlakuan B (20%) dan C (30%) menghasilkan rata-rata
jumlah polong yang tidak berbeda jauh, yaitu 17.3 polong dan 17.4 polong.
Berdasarkan uji Anova dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0.018 lebih kecil
dari taraf signifikansi 0.05 sehingga ada perbedaan yang signifikan dari pemberian
beberapa konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro terhadap jumlah polong yang
dihasilkan. Perlakuan yang memberikan perbedaan secara signifikan terhadap
Jum
lah p
olo
ng (
polo
ng)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
jumlah polong yang dihasilkan dapat dilihat dari hasil uji Duncan. Hasil uji Anova
dapat dilihat pada lampiran 16.
Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa jumlah polong yang dihasilkan oleh
tanaman yang diberi perlakuan A(10%), E (50%), dan K (kontrol) berbeda secara
signifikan terhadap tanaman yang diberi perlakuan D (40%). Namun, rata-rata
jumlah polong yang dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan A(10%), E
(50%), dan K (kontrol) tidak berbeda secara signifikan dapat dilihat pada tabel 4.4
di bawah ini.
Tabel 4.4. Hasil uji Duncan terhadap jumlah polong
Perlakuan Rata-Rata
A 21.9b
B 17.3ab
C 17.4ab
D 15a
E 20.4b
K 21.2b
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada
taraf uji Duncan α 0.05
4. Bobot Biji Kering per Tanaman yang Dihasilkan
Bobot kering biji diperoleh dengan cara menimbang biji kedelai yang telah
dijemur 3 hari di bawah sinar matahari. Hasil rata-rata bobot kering biji kedelai
setiap perlakuan ditampilkan dalam grafik di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Gambar 4.4 Grafik rata-rata bobot kering biji tiap perlakuan (gram)
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata bobot biji kering yang
dihasilkan oleh tanaman yang tanpa diberi perlakuan (K), yaitu 7.96 gram.
Tanaman yang diberi perlakuan A (10%) dan E (50%) memiliki rata-rata bobot
kering biji hampir sama, yaitu 6.66 gram dan 6.65 gram. Tanaman yang diberi
perlakuan C (30%) dan D (40%) juga memiliki rata-rata bobot kering biji yang
tidak berbeda jauh, yaitu 5.45 gram dan 5.56 gram. Tanaman yang diberi
perlakuan B memiliki rata-rata bobot biji kering paling sedikit, yaitu 4.67 gram.
Berdasarkan uji Anova dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0.023 lebih kecil
dari taraf signifikansi 0.05 sehingga ada perbedaan yang signifikan dari pemberian
beberapa konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro terhadap rata-rata bobot kering
biji yang dihasilkan. Hasil uji Anova dapat dilihat pada lampiran 17.
Berdasarkan uji Duncan menunjukkan bahwa rata-rata bobot biji kering yang
dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan K (kontrol) memiliki rata-rata
yang berbeda secara signifikan terhadap tanaman yang diberi perlakuan B(20%),
Bo
bo
t ke
rin
g b
iji (
gram
) 6.66
4.67
5.45 5.56
6.65
7.96
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Perlakuan Konsentrasi Pupuk
A(10%)
B (20%)
C (30%)
D (40%)
E (50%)
K (0%)
Rata- Rata Bobot Kering Biji (gram)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
C(30%), dan D(40%) Namun, bobot kering biji yang dihasilkan oleh tanaman
yang diberi perlakuan A(10%) dan E(50%) tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan terhadap bobot kering biji pada tanaman yang diberi perlakuan
K(kontrol). Tabel 4.5 di bawah ini menunjukkan ada tidaknya perbedaan yang
nyata antar perlakuan.
Tabel 4.5 Hasil uji Duncan terhadap bobot kering biji
Perlakuan Rata-Rata
A 6.66ab
B 4.67a
C 5.45a
D 5.56a
E 6.65ab
K 7.96b
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada
taraf uji Duncan α 0.05
B. Pembahasan
1. Pola pertumbuhan Tanaman Kedelai Tiap Minggu
Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa pola pertumbuhan tinggi
tanaman dari minggu ke-3 hingga minggu ke-6 merupakan fase pertumbuhan
vegetatif, dapat diketahui dari pertumbuhan tinggi dan jumlah daun yang
meningkat pesat. Pada minggu ke-7 hingga minggu ke-10 pertumbuhan tinggi
sudah stabil dan terjadi penurunan jumlah daun. Hal tersebut dapat terjadi karena
tanaman dari minggu ke-7 hingga minggu ke-10 merupakan masa pertumbuhan
generatif, dimana masa terbentuknya polong dan pengisian polong.
Pertumbuhan tinggi tanaman mengalami peningkatan yang pesat dari minggu
ke-3 hingga minggu ke-6. Hal tersebut dapat terjadi karena tanaman mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
etiolasi sehingga tinggi tanaman kedelai yang dihasilkan menjadi tidak normal.
Peningkatan tinggi yang cukup pesat ini disebabkan karena adanya penutupan
dengan plastik menyebabkan intensitas cahaya matahari yang masuk menjadi
berkurang. Hal ini didasarkan atas pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai
dengan tanaman kontrol yang ditumbuhkan di area terbuka. Pada minggu ke-3
rata-rata tinggi tanaman yang ditanam di areal terbuka adalah 8.11 cm meningkat
hingga tanaman berukuran 8.6 cm pada minggu ke-5, sedangkan rata-rata tinggi
tanaman yang ditanam di areal tertutup meningkat dari 28.18 cm hingga mencapai
73.9 cm. Data perbandingan tinggi tanaman dapat dilihat pada lampiran 7.
Selain itu, penanaman dilakukan pada awal musim penghujan sehingga cuaca
yang sering mendung dan hujan di siang hari menyebabkan tanaman mendapatkan
cahaya kurang dari 10 jam sehari. Intensitas cahaya yang kurang mengaktifkan
hormon auksin di mana terjadi pemanjangan sel yang membuat tanaman menjadi
lebih tinggi, sedangkan tanaman yang ditanam di areal yang terbuka mendapatkan
cahaya yang cukup sehingga hormon auksin menjadi tidak aktif.
Pertumbuhan jumlah daun juga meningkat pada minggu ke-3 hingga minggu
ke-6 untuk setiap perlakuan. Meningkatnya jumlah daun disebabkan karena
adanya batang yang tumbuh sehingga jumlah daun juga semakin bertambah. Pada
minggu ke-7 hingga minggu ke-10, tanaman sudah berbunga dan membentuk
polong sehingga pertumbahan jumlah daun tidak meningkat pesat bahkan
mengalami penurunan di minggu ke-8. Hal tersebut dapat terjadi karena unsur
hara yang didapatkan untuk pertumbuhan generatif seperti pembentukan bunga,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
polong dan pengisian polong berasal dari daun sehingga daun-daun akan
menguning dan akhirnya gugur.
Pada tanaman yang diberi perlakuan B, C dan D mengalami peningkatan
jumlah daun yang sedikit dan mengalami penurunan jumlah daun hingga minggu
ke-10. Hal ini dapat disebabkan karena pertumbuhan vegetatif tidak begitu baik
yang disebabkan karena unsur hara sudah disuplai untuk pertumbuhan generatif
sehingga masa pertumbuhan generatif lebih cepat.
2. Pengaruh pemberian konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro yang
berbeda terhadap pertambahan tinggi, pertambahan jumlah daun, jumlah
polong dan bobot kering biji
Berdasarkan analisis statistik dengan uji Anova diketahui bahwa konsentrasi
pupuk cair dari daun lamtoro yang berbeda tidak memberikan pengaruh nyata
terhadap pertambahan tinggi tanaman kedelai varietas Grobogan. Namun,
konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro yang berbeda memberikan pengaruh
nyata terhadap pertambahan jumlah daun, jumlah polong, dan bobot biji kering
pada tanaman kedelai varietas Grobogan.
Konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro yang berbeda tidak memberikan
pengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman kedelai varietas Grobogan.
Hal tersebut dapat terjadi karena adanya faktor lain yang mempengaruhi
pertumbuhan tinggi tersebut, yaitu cahaya. Itensitas cahaya yang diterima oleh
kedelai tidak penuh karena terhalang oleh plastik serta cuaca yang sering
mendung dan hujan di siang hari juga mengurangi penyinaran kurang dari 10 jam
sehari. Faktor cahaya tersebut mempengaruhi faktor internal pada tanaman, yaitu
adanya kerja dari hormon auksin. Menurut Aryulina, Muslim, Manaf, dan Winarni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
(2009) hormon auksin berperan dalam pertumbuhan untuk memacu proses
pemanjangan sel. Jika terkena cahaya matahari, auksin menjadi tidak aktif.
Tanaman kedelai tersebut tidak mendapatkan cahaya yang cukup sehingga
mengaktifkan hormon auksin dan tanaman menjadi lebih tinggi. Hal tersebut
menyebabkan pemberian pupuk lamtoro dengan konsentrasi berbeda tidak
memberikan pengaruh terhadap pertambahan tinggi tanaman kedelai.
Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk cair dari daun
lamtoro yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan jumlah
daun, di mana tanaman yang diberi perlakuan A (10%) memiliki pertambahan
jumlah daun yang lebih baik terhadap perlakuan B (20%) dan perlakuan D (40%).
Perlakuan A (10%) menghasilkan rata-rata pertambahan jumlah daun yang paling
baik. Menurut Setyati dalam Palimbungan (2006) penambahan nitrogen yang
cukup pada tanaman akan mempercepat laju pembelahan dan pemanjangan sel,
pertumbuhan akar, batang dan daun berlangsung secara cepat.
Penambahan pupuk cair daun lamtoro dengan konsentrasi rendah yaitu 10%
justru dapat meningkatkan pertumbuhan jumlah daun karena kebutuhan nutrisi
tanaman sudah terpenuhi. Tanaman yang diberikan perlakuan B (20%) dan D
(40%) mengalami masa generatif lebih cepat sehingga unsur hara seperti nitrogen,
kalium, kalsium dan magnesium yang diserap untuk memenuhi pembentukan
bunga, polong, dan pengisian polong. Menurut Salisburry dan Ross (1995) antara
organ vegetatif dan organ reproduktif terjadi persaingan dalam memperebutkan
hara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Namun, perlakuan A (10%) tidak berbeda nyata dengan tanaman yang diberi
perlakuan E (50%) dan K (kontrol). Berdasarkan hasil pengamatan pemberian
pupuk cair kaya nitrogen dengan konsentrasi rendah mendukung pertumbuhan
bintil akar pada tanaman, yaitu 90% dari tanaman yang diberi perlakuan A
memiliki bintil akar. Menurut Sears dan Lynch dalam Pitojo (2007) jika kadar
nitrogen dalam tanah sangat rendah, 66% dari nitrogen tanaman merupakan hasil
penambatan N2 udara. Penambatan nitrogen bebas dari udara dilakukan oleh
bakteri Rhizobium yang ada di bintil akar sehingga terjadi proses reduksi N2
menjadi NH4 (Dixon & Wheeler dalam Salisburry & Ross, 1995).
Perlakuan E juga memberikan pengaruh yang tidak berbeda. Hal ini dapat
terjadi karena pembentukan bintil akar pada tanaman yang diberi perlakuan E
tidak berkembang dengan baik. Hal ini dapat dilihat bahwa 60% dari tanaman
tersebut tidak memiliki bintil akar. Tanaman tersebut lebih banyak menyerap
unsur hara nitrogen dengan konsentrasi yang tinggi dari pupuk cair yang
diberikan. Menurut Sears dan Lynch dalam Pitojo (2007) jika kadar nitrogen
dalam tanah sangat tinggi, + 20% nitrogen tanaman kedelai merupakan hasil
penambatan N2 dari udara. Sedangkan perlakuan K (kontrol), 90% tanaman juga
memiliki bintil akar. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan jumlah daun berasal dari
unsur hara nitrogen yang merupakan hasil fiksasi dari bakteri yang ada di bintil
akar.
Berdasarkan hasil uji Duncan, konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro yang
berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap rata-rata jumlah polong yang
dihasilkan, dimana perlakuan A (10%), E (50%), dan K (0%) berbeda terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
perlakuan B (20%). Hal tersebut dapat terjadi karena pertumbuhan vegetatif pada
tanaman yang diberi perlakuan B (20%) tidak begitu baik karena unsur hara
nitrogen yang belum mencukupi sehingga mempengaruhi pembentukan cabang
batang yang akan tumbuh buku-buku produktif yang menghasilkan polong. Jika
buku produktif sedikit maka jumlah polong yang dihasilkan juga sedikit.
Perlakuan A pertumbuhan vegetatif baik karena banyak cabang batang yang
membuat adanya buku-buku reproduktif sehingga jumlah polong yang dihasilkan
juga lebih banyak dilihat dari rata-rata yang dihasilkan, meskipun tidak berbeda
dengan perlakuan E (50%) dan K (0%). Hal ini juga berkaitan dengan unsur
nitrogen yang didapatkan baik dari pemberian pupuk cair ataupun fiksasi nitrogen
bebas dari udara.
Selain itu, pembentukan polong dipengaruhi oleh pembentukan bunga. Bunga
dapat mengalami kegagalan penyerbukan. Tidak semua bunga dapat menjadi
polong walaupun telah terjadi penyerbukan secara sempurna. Sekitar 60% bunga
rontok sebelum membentuk polong (AAK, 1989).
Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk cair dari daun
lamtoro yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap rata-rata bobot biji
kering yang dihasilkan, di mana perlakuan K memiliki bobot biji kering yang
lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan B(20%), C(30%), dan D(40%).
Tanaman yang tanpa diberi perlakuan menghasilkan bobot biji kering yang paling
banyak di antara perlakuan lainnya karena memiliki pertumbuhan vegetatif yang
baik sehingga buku-buku produktif yang dihasilkan juga lebih banyak
dibandingkan dengan perlakuan B(20%), C(30%), dan D(40%). Tanaman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
diberi perlakuan B(20%), C (30%), dan D(40%) pertumbuhan vegetatif seperti
cabang batang untuk pertumbuhan buku-buku produktif tidak banyak sehingga
mempengaruhi jumlah polong dan bobot kering biji yang dihasilkan.
Faktor lain yang mempengaruhi adalah adanya campuran pupuk pada media
tanam pada semua tanaman. Media tanam yang digunakan menggunakan
campuran pupuk bokashi. Pupuk bokashi mengandung komponen seperti kotoran
sapi dan rerumputan kering yang juga mengandung nitrogen, sehingga tanaman
yang tanpa diberi perlakuan sudah mendapatkan unsur hara yang cukup untuk
pertumbuhan bintil akar yang dapat menfiksasi nitrogen bebas di udara dan dapat
mencukupi untuk pertumbuhan jumlah daun, jumlah polong, dan bobot kering
bijinya. Namun, jika kandungan nitrogen di tanah berlebihan akan mengurangi
efektivitas bintil akar untuk melakukan fiksasi nitrogen bebas di udara.
Selain itu, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas
tanaman kedelai adalah adanya serangan hama. Tanaman masih dapat diserang
hama meskipun sudah dipasang paranet. Pada fase vegetatif, hama yang banyak
ditemukan adalah ulat grayak dan belalang. Menurut Pitojo (2007), gejala
kerusakan tanaman akibat serangan ulat grayak adalah daun tanaman habis (hanya
tersisa tulang daun), polong muda rusak, atau seluruh tanaman rusak. Ulat yang
baru keluar dari telur hidup bergerombol, memakan permukaan daun, kemudian
berpencar untuk mencari makanan pada rumpun lain (AAK, 2012). Belalang yang
ditemukan berukuran besar dan memakan daun-daun sehingga mempengaruhi
jumlah daun yang dihasilkan. Pada masa pengisian polong, hama yang banyak
ditemukan adalah kepik coklat. Kepik coklat merusak dengan cara menusuk dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
menghisap cairan biji, sehingga polong-polong gugur atau hampa, mengering, biji
berbintik, bintik, dan akhirnya menjadi busuk berwarna hitam.
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan
melakukan penyemprotan pestisida organik secara teratur. Pestisida yang
digunakan adalah pestisida organik “Pesona” dengan takaran 10 ml pestisida
dilarutkan dalam 1 L air, kemudian disemprotkan pada daun, batang ataupun
polong pada tanaman dengan interval penyemprotan 3 kali dalam seminggu.
Meskipun sudah dilakukan penyemprotan pestisida, pengumpulan populasi hama
secara langsung juga tetap dilakukan dengan melakukan pengecekan setiap
harinya.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Penanaman dilakukan pada musim penghujan sehingga perlu menggunakan
atap plastik untuk menghindari adanya pengaruh dari air hujan yang dapat
mengubah konsentrasi pupuk yang diberikan ataupun kegagalan dalam
penyerbukan saat berbunga. Hal tersebut menyebabkan tanaman mengalami
etiolasi karena kekurangan intensitas cahaya akibat penutupan atap plastik
dan cuaca yang sering mendung. Selain itu, pada musim penghujan hama
akan lebih cepat menyerang.
2. Penelitian ini hanya menguji satu varietas kedelai saja dengan volume
pemupukan yang sama serta hanya mengukur beberapa parameter, yaitu
tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong, dan bobot kering biji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB V
APLIKASI HASIL PENELITIAN SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN
BIOLOGI
Berbagai aspek dalam penelitian mengenai pengaruh konsentrasi pupuk
organik cair dari daun lamtaro terhadap pertumbuhan dan produktivitas kedelai
dapat digunakan sebagai bahan percobaan untuk pembelajaran di sekolah.
Berbagai aspek dalam penelitian ini akan dijadikan bahan belajar SMA kelas XII
semester 1 dengan menerapkan Kurikulum 2013. Berikut adalah kompetensi inti
dan kompetensi dasar yang dapat digunakan:
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi dan memahami keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang proses-proses yang terjadi pada tubuh makhluk hidup di tingkat
seluler dan menjaga keteraturan tersebut sebagai tindakan pengalaman
menurut agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif; dan
peduli lingkungan) dalam melakukan percobaan dan berdikusi.
3.2 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan pada mahluk hidup berdasarkan hasil
percobaan.
4.2 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang
memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan
melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah
yang benar.
Dalam kegiatan pembelajaran di SMA khususnya pada materi faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akan dilakukan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
praktikum agar siswa dapat belajar langsung dengan melakukan sendiri (learning
by doing). Penelitian ini merupakan penelitian kelas berbasis proyek (proyek
kelas dalam program pendalaman materi pada materi pokok faktor luar yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman) sehingga data yang didapatkan merupakan
data masing-masing kelompok. Pelaksanaan praktikum ini dilakukan oleh siswa
di luar jam pembelajaran sebagai tugas terstruktur.
Kegiatan ini menggunakan metode discovery, di mana siswa dibimbing untuk
menemukan permasalahan-permasalahan serta menganalisis penyebab
permasalahan tersebut. Siswa juga dibimbing untuk menemukan solusi dalam
mengatasi permasalahan tersebut. Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Perbedaan konsentrasi pupuk cair dari daun lamtoro tidak berpengaruh
terhadap tinggi tanaman dan jumlah polong namun berpengaruh terhadap
pertambahan jumlah daun dan bobot kering biji.
2. Pupuk cair dari lamtoro dengan konsentrasi 10% yang paling efektif dalam
meningkatkan pertumbuhan jumlah daun dan perlakuan kontrol memberikan
bobot kering biji paling baik.
B. Saran
1. Penelitian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau sehingga tidak terjadi
etiolasi dan serangan hama yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.
2. Penelitian bisa dilanjutkan dengan menguji pupuk cair lamtoro dengan
beberapa varietas kedelai yang berbeda. Parameter yang diukur juga bisa
ditambah dengan umur berbunga, berat basah polong, umur panen atau
pertumbuhan bintil akar. Selain itu, bisa dilakukan variasi volume pupuk
yang diberikan ke tanaman dengan konsentrasi yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 2012. Kedelai. Yogyakarta: Kanisius.
Adisarwanto. 2008. Budidaya Kedelai Tropika. Depok: Penebar Swadaya.
Afrianto,R. 2014. Pengaruh Pupuk Organik Cair Daun Lamtoro Terhadap
Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Di Main Nursery (Elaeis Guineensis
Jacq). Jurnal. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Tamansiswa Padang.
Amanda,R. 2008. Meraup Untung dengan Palawija. Bandung: CV. Pringgandani.
Aryulina,D.,Choirul M.,Syalinaf M.,dan Endang W.W. 2009. Biologi 3. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Balitkabi. 2012. Perdalam Deskripsi Kedelai Grobogan: Dispertan TPH
Kabupaten Grobogan Berkunjung ke Balitkabi. Dalam:
http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/kilas-litbang/902-perdalam-
deskripsi-kedelai-grobogan-dispertan-tph-kabupaten-grobogan-
berkunjung-ke-balitkabi.html. Diunduh pada tanggal 6 Juni 2015.
BPTPT. 2010 Kedelai Varietas Lokal Grobogan, Bank Pengetahuan Tanaman
Pangan Indonesia.
Forum Diskusi Trubus. 2007. Fungsi Unsur Hara Makro (N-PK). Kamis, 29 Nov
2007.
Hidayat, A. N. 2012. Inspirasi dari Kedelai Amerika untuk Tempe Indonesia.
Dalam:http://www.kompasiana.com/issonkhairul/inspirasi-dari-kedelai-
amerika-untuk-tempe-indonesia_54f37c8c745513942b6c7843. Diunduh
pada tanggal 5 Agustus 2014.
Kanetro,B. dan Setyo H. 2006. Ragam Produk Olahan Kacang-Kacangan.
Yogyakarta: Unwama Press.
Meirina, T., Sri D., dan Sri H. 2014. Produktivitas Kedelai (Glycine Max (L.)
Merril Var. Lokon) yang Diperlakukan dengan Pupuk Organik Cair
Lengkap Pada Dosis dan Waktu Pemupukan yang Berbeda. Laporan.
Lab. Biologi Struktur Dan Fungsi Tumuhan, Jurusan Biologi MIPA
UNDIP.
Nugroho, P. 2012. Panduan Membuat Pupuk Kompos Cair. Yogyakarta: Penerbit
Pustaka Baru Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Palimbungan, D., Robert L., dan Faizal H. 2006. Pengaruh Ekstrak Daun Lamtoro
Sebagai Pupuk Organik Cair. Jurnal Agrisistem. Desember Vol 2. No.2.
Pikiran Rakyat. 2013. Pemerintah Harus Kendalikan Harga Kacang Kedelai. Edisi
9 September. Dalam: http://www.pikiran-rakyat.com/node/249911.
Diunduh pada tanggal 24 November 2014
Pitojo, S. 2003. Benih Kedelai. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Plantamor. 2012. Petai Cina. Dalam:
http://www.plantamor.com/index.php?plant=772. Diunduh pada tanggal
6 Agustus 2015
Pracaya dan Kahono P.C. 2010. Kiat Sukses Budidaya Palawija. Klaten: PT.
Macanan Jaya Cemerlang.
Priangga, R., Suwarno, dan Nur H. 2013. Pengaruh Level Pupuk Organik Cair
Terhadap Produksi Bahan Kering Dan Imbangan Daun-Batang Rumput
Gajah Defoliasi Keempat. Jurnal Ilmiah Peternakan. April
2013.1(1):365-373.
Purwanto, I. 2007. Mengenal Lebih Dekat Leguminoseae. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Rahmawati, R. 2012. Cepat dan Tepat Berantas Hama dan Penyakit Tanaman.
Yogyakarta: Penerbit Pustaka Baru Press.
Salisbury, F. B. dan Cleon W.R. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Penerbit
ITB.
Sastra, E. 2015. Budidaya Tanaman Kedelai. Dalam:
https://www.academia.edu/5382121/PEMBAHASAN_LAP_KEDELAI.
Diunduh pada tanggal 7 Agustus 2015.
Simanjuntak, N. F.O. 2012. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Lamtoro
(Leucaena Leucocephala L.) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman
Sawi Pakcoy (Brassica Rapa L.). Skripsi. Universitas Negeri Medan.
Sutedjo,M.M.2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta.
Tempo. 2014. Amerika Indonesia Importir Kedelai Terbesar. Edisi 30 April.
Dalam:http://www.tempo.co/read/news/2014/04/30/090574290/Amerika-
Indonesia-Importir-Kedelai-Terbesar. Diunduh pada tanggal 24
November 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Sumber gambar:
1. AAK.2012. Penerbit Kanisius
2. http://www. dinpertantph.jatengprov.go.id
3. http://www.ilmubiologi.com
4. http://www. pustaka.unpad.ac.id
5. http://www.susu-kedelai.com
6. http://www.virtualherbarium.org
7. Puslitbangtan. 2012. Berita Puslitbangtan 51. November 2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1
66
Silabus
Satuan Pendidikan: SMA
Mata Pelajaran: Biologi
Kelas/ Semester: XII/ 1
Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Alokasi waktu: 1 minggu x 4 j
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Kompetensi
Dasar
Indikator Materi Pokok Kegiatan
Pembelajaran
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
1.1 Mengagumi dan
memahami
keteraturan dan
kompleksitas
ciptaan Tuhan
tentang proses-
proses yang
terjadi pada tubuh
makhluk hidup di
tingkat seluler dan
menjaga
keteraturan
tersebut sebagai
tindakan
pengalaman
menurut agama
1.1.1 Menjaga
kelestarian
tanaman sebagai
wujud rasa
syukur kepada
Tuhan atas
kehidupan yang
diberikan.
1. Langkah-langkah
kerja ilmiah
Mengamati
- Siswa melihat video
contoh percobaan
tentang pengaruh
konsentrasi deterjen
terhadap
pertumbuhan
tanaman kacang hijau
Menanya
- Siswa diberikan
pertanyaan terkait
dengan video
percobaan tersebut.
Mengumpulkan
informasi/ Mencoba
- Siswa mengkaji
Post-test
Observasi
Laporan
1 minggu x
4 jp
Buku
Biologi
SMA
kelas XII
(Penerbit
Erlangga)
Internet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
yang dianutnya.
contoh kerja ilmiah
dari video tersebut
maupun sumber lain
(artikel, jurnal, dan
lain-lain) dalam
kelompok.
Menalar/ Mengasosiasi
- Siswa mengolah
informasi yang
didapat dan mengisi
LKS.
Mengkomunikasikan
- Mengkomunikasikan
hasil diskusi
kelompok di depan
kelas.
2.1 Berperilaku
ilmiah (memiliki
rasa ingin tahu;
objektif; jujur;
teliti; cermat;
tekun; hati-hati;
bertanggung
jawab; terbuka;
kritis; kreatif;
inovatif; dan
peduli
lingkungan)
dalam melakukan
percobaan dan
berdikusi.
2.1.1 Teliti,
bertanggung
jawab dan kritis
dalam
melakukan
percobaan dan
diskusi.
3.2 Menganalisis
hubungan antara
3.2.1 Menganalisis
hubungan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
faktor internal
dan eksternal
dengan proses
pertumbuhan dan
perkembangan
pada mahluk
hidup
berdasarkan hasil
percobaan.
faktor internal
dan eksternal
dengan proses
pertumbuhan
dan
perkembangan
pada mahluk
hidup
berdasarkan
hasil percobaan.
3.2.2 Menjelaskan
langkah-
langkah kerja
ilmiah.
2. Merencanakan
dan Melakukan
Percobaan
Mengamati
- Siswa melihat gambar
yang terkait dengan
faktor yang
pertumbuhan dan
perkembangan.
Menanya
- Siswa diberikan
pertanyaan terkait
dengan gambar
tersebut.
Mengumpulkan
informasi/ Mencoba
- Siswa mendiskusikan
rancangan dan usulan
penelitian di dalam
kelompok
berdasarkan sumber
yang didapat.
4.2 Merencanakan
dan
melaksanakan
percobaan
4.2.1 Merumuskan
rancangan
percobaan
mengenai faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
tentang faktor
luar yang
memengaruhi
proses
pertumbuhan dan
perkembangan
tanaman, dan
melaporkan
secara tertulis
dengan
menggunakan
tatacara penulisan
ilmiah yang
benar.
luar yang
mempengaruhi
proses
pertumbuhan
dan
perkembangan
tanaman.
4.2.2 Melaksanakan
percobaan
mengenai faktor
luar yang
mempengaruhi
proses
pertumbuhan
dan
perkembangan
tanaman.
4.2.3 Membuat
laporan
Menalar/ Mengasosiasi
- Siswa membuat
rancangan dan usulan
penelitian dalam
kelompok sesuai
dengan format
rancangan percobaan.
Mengkomunikasikan
- Mengkomunikasikan
hasil diskusi
kelompok di depan
kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
percobaan
secara tertulis
mengenai faktor
luar yang
mempengaruhi
proses
pertumbuhan
dan
perkembangan
tanaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XII / I
Alokasi Waktu : 2 JP @45 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi dan memahami keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang proses-proses yang terjadi pada tubuh makhluk hidup di tingkat seluler
dan menjaga keteraturan tersebut sebagai tindakan pengalaman menurut
agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif; dan
peduli lingkungan) dalam melakukan percobaan dan berdikusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
3.2 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan pada mahluk hidup berdasarkan hasil
percobaan.
4.2 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang
memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan
melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah
yang benar.
C. Indikator
1.1.1 Menjaga kelestarian tanaman sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas
kehidupan yang diberikan.
2.1.1 Teliti, bertanggung jawab dan kritis dalam melakukan percobaan dan diskusi.
3.2.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan pada mahluk hidup berdasarkan hasil percobaan.
3.2.2 Menjelaskan langkah-langkah kerja ilmiah.
4.2.1 Merumuskan rancangan percobaan mengenai faktor luar yang mempengaruhi
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
4.2.2 Melaksanakan percobaan mengenai faktor luar yang mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
4.2.3 Membuat laporan percobaan secara tertulis mengenai faktor luar yang
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
D. Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1 Melalui kegiatan eksperimen, siswa dapat menjaga kelestarian tanaman sebagai
wujud rasa syukur kepada Tuhan atas kehidupan yang diberikan.
2.1.1.1 Melalui kegiatan eksperimen , siswa teliti, bertanggung jawab dan kritis dalam
melakukan percobaan dan diskusi.
3.2.1.1 Melalui kegiatan eksperimen, siswa mampu menganalisis hubungan antara faktor
internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan pada mahluk hidup berdasarkan hasil percobaan.
3.2.2.1 Melalui literatur, siswa mampu menjelaskan langkah-langkah kerja ilmiah.
4.2.1.1 Melalui diskusi , siswa mampu merumuskan rancangan percobaan mengenai faktor
luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
4.2.2.1 Melalui kegiatan eksprerimen, siswa mampu melaksanakan percobaan mengenai
faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
4.2.2.2 Melalui observasi, siswa mampu menjelaskan hubungan antara faktor eksternal
dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman berdasarkan hasil percobaan.
4.2.3.1 Melalui data percobaan dan observasi, siswa mampu membuat laporan percobaan
secara tertulis mengenai faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
E. Materi Pembelajaran
Pertumbuhan dan Perkembangan
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran: scientific
Metode pembelajaran: discovery, eksperimen, diskusi, video dan ceramah.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( 2 jp )
Kegiatan
(Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan
(10 menit)
Menyiapkan kondisi
belajar
1. Memulai pelajaran dengan mengucapkan salam,
menanyakan apakah ada yang tidak masuk, serta
mengontrol kebersihan papan tulis.
Melakukan apersepsi,
menyampaikan
indikator dan
memotivasi siswa
2. Siswa ditayangkan gambar, yaitu gambar tanaman
pada fase vegetative dan generatif kemudian
mengajukan pertanyaan terkait dengan gambar
yang ditampilkan. Siswa diminta untuk
mengemukakan pendapatnya.
3. Menyampaikan materi yang akan dipelajari
beserta indikator yang akan dicapai.
4. Siswa diberikan pertanyaan terkait dengan
pertumbuhan dan perkembangan. Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
menjawab pertanyaan yang diberikan.
Inti
(70 menit)
Mengamati 5. Siswa melihat video contoh percobaan “Pengaruh
Deterjen terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau”.
Menanya
6. Siswa diberikan pertanyaan terkait dengan video
pertumbuhan tersebut.
Mengumpulkan
informasi/
Mencoba
7. Siswa membentuk kelompok kecil yang terdiri
dari 4-5 siswa dan masing-masing kelompok
mendapatkan LKS.
8. Siswa mengkaji contoh kerja ilmiah dari video
tersebut maupun sumber lain (artikel, jurnal, dan
lain-lain) dalam kelompok.
Menalar
9. Siswa mengolah informasi yang didapat dan
mengisi LKS.
Mengkomunikasikan
10. Siswa mengkomunikasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas.
11. Guru dan siswa menanggapi siswa lain yang
sedang presentasi.
Evaluasi 12. Siswa diberikan beberapa pertanyaan terkait
dengan materi yang telah dipelajari.
Penutup
(10 menit)
Apresiasi 13. Memberikan apresiasi kepada siswa yang
menjawab pertanyaan.
14. Siswa dibimbing untuk merangkum butir-butir
pembelajaran.
15. Siswa diajak untuk merefleksikan hasil
belajarnya.
16. Siswa diberi tugas untuk membaca materi faktor-
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Pertemuan Kedua ( 2 jp)
Kegiatan
(Waktu) Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan
(10 menit)
Menyiapkan kondisi
belajar
1. Memulai pelajaran dengan mengucapkan salam,
menanyakan apakah ada yang tidak masuk, serta
mengontrol kebersihan papan tulis.
Melakukan apersepsi,
menyampaikan
indikator dan
memotivasi siswa
2. Siswa ditayangkan beberapa gambar, yaitu
tanaman yang layu dan kering, tanaman yang
kerdil, tanaman yang hijau dan segar kemudian
mengajukan pertanyaan terkait dengan gambar
yang ditampilkan. Siswa diminta untuk
mengemukakan pendapatnya.
3. Menyampaikan materi yang akan dipelajari
beserta indikator yang akan dicapai.
4. Siswa diberikan pertanyaan terkait dengan faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut. Siswa
menjawab pertanyaan yang diberikan.
Inti
(70 menit)
Mengamati 5. Siswa melihat gambar yang terkait dengan faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan.
Menanya 6. Siswa diberikan pertanyaan terkait dengan gambar
tersebut.
Mengumpulkan
informasi/
Mencoba
7. Siswa membentuk kelompok kecil yang terdiri
dari 4-5 siswa dan masing-masing kelompok
mendapatkan LKS.
8. Siswa diberikan tema besar untuk usulan
penelitian secara berkelompok dengan topik
pengaruh pupuk cair daun lamtoro terhadap
pertumbuhan tanaman.
9. Siswa mendiskusikan rancangan dan usulan
penelitian di dalam kelompok berdasarkan sumber
yang didapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Menalar
10. Siswa membuat rancangan dan usulan penelitian
dalam kelompok tentang pengaruh faktor luar
dengan topik pengaruh pupuk cair lamtoro
terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman sesuai dengan format rancangan
percobaan.
Mengkomunikasikan
11. Siswa mengkomunikasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas.
12. Guru dan siswa menanggapi siswa lain yang
sedang presentasi.
Evaluasi 13. Siswa diberikan beberapa soal posttest terkait
dengan materi yang dipelajari.
Penutup
(10 menit)
Apresiasi 14. Memberikan apresiasi kepada siswa yang
menjawab pertanyaan.
15. Siswa dibimbing untuk merangkum butir-butir
pembelajaran
16. Siswa diajak untuk merefleksikan hasil
belajarnya.
17. Siswa diberi tugas untuk melaksanakan
eksperimen sesuai dengan rancangan percobaan
yang sudah disusun dan disepakati serta
melakukan pengamatan selama 2 minggu,
membuat laporan secara tertulis dan berkelompok.
H. Sumber, Bahan, dan Alat yang Digunakan
1. Sumber:
a. Buku Biologi kelas XII, Dyah Aryulina, Esis
b. Buku-buku yang relevan
2. Bahan Pembelajaran yang digunakan:
a. Bahan Pembelajaran
1) Video hasil kerja ilmiah “ Pengaruh Deterjen terhadap Pertumbuhan
Kacang Hijau” (https://www.youtube.com/watch?v=ROISsWLduQY)
2) Lembar Kerja Siswa (LKS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
3) Hasil Percobaan
4) Power point (ppt)
b. Bahan Percobaan Terstruktur
1) Benih kacang kedelai, kacang tanah, kacang panjang, kacang merah,
dan kacang hijau).
2) Tanah dan pupuk bokashi
3) Polibag
4) Daun Lamtoro
5) Tetes tebu
6) Air cuci beras
7) Air
8) Ember
9) Alat tulis (penggaris dan kertas pengamatan)
3. Alat:
a. LCD
b. Viewer
c. Laptop
d. Speaker
I. Penilaian (Terlampir)
1. Jenis/ Teknik penilaian
a. Penilaian Kognitif
b. Penilaian Sikap
c. Penilaian Kinerja
2. Bentuk instrumen
Penugasan Lembar Kerja Siswa (LKS), rubrik penilaian, dan pedoman skoring
terlampir
Yogyakarta, …………………….
Mengetahui:
Kepala……… Guru Mata Pelajaran
…………………………… ………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 3
Lembar Kerja Siswa
A. Judul :
Langkah-langkah kerja ilmiah
B. Tujuan :
1. Menjelaskan langkah-langkah kerja ilmiah
C. Alat dan Bahan :
1. Alat tulis
2. Video, artikel atau jurnal
D. CARA KERJA :
1. Bentuklah kelompok berjumlah 4-5 orang!
2. Bacalah jurnal yang didapat!
3. Tuliskan hasil diskusi kelompok di lembar kerja!
4. Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas!
E. Pertanyaan Diskusi
1. Berdasarkan sumber (video, artikel atau jurnal) yang didapatkan,
bagaimanakah langkah-langkah kerja ilmiah dalam melakukan percobaan?
Jawab: ...………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lembar Kerja Siswa
A. Judul :
Merencanakan dan melaksanakan percobaan mengenai faktor luar yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
B. Tujuan :
Menjelaskan hubungan eksternal terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman berdasarkan hasil percobaan.
F. Alat dan Bahan :
1. Semaian biji-bijian (kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah, kacang
panjang, kacang hijau).
2. Pupuk cair daun lamtoro
3. Polibag
4. Tanah
5. Pupuk kompos
6. Cetok
7. Penggaris/Meteran
G. CARA KERJA :
1. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5
siswa.
2. Ambil undian yang telah disiapkan untuk menentukan tanaman yang akan
digunakan dalam percobaan!
3. Rancanglah sebuah eksperimen yang bertemakan “Pengaruh Perbedaan
Konsentrasi Pupuk Cair dari Daun Lamtoro terhadap Pertumbuhan
Tanaman”!
4. Carilah informasi dari buku ajar/internet mengenai eksperimen tersebut
sebagai referensi!
5. Susunlah rumusan masalah, tujuan, hipotesis, cara kerja dan hasil
pengamatan seperti format yang sudah ditentukan!
6. Lakukanlah percobaan dengan 4 perlakuan, yaitu:
Perlakuan 1 : menggunakan konsentrasi 10 %
Perlakuan 2 : menggunakan konsentrasi 30 %
Perlakuan 3 : menggunakan konsentrasi 50%
Kontrol : tanpa pemberian pupuk
7. Lakukanlah pengamatan tinggi batang dan jumlah daun selama 2 minggu!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
8. Catatlah data pengamatan tersebut ke dalam tabel!
9. Analisislah data yang diperoleh melalui pertanyaan di bawah ini!
a. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, manakah perlakuan yang
menunjukkan pertumbuhan tanaman paling baik? Mengapa ?
b. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan
tanaman tersebut?
c. Bagaimana faktor tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman
tersebut?
10. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah
dilakukan!
11. Buatlah laporan tertulis berdasarkan data hasil percobaan dan pengamatan
yang telah dilakukan masing-masing kelompok (sesuai dengan format yang
ditentukan)!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 4
Instrumen dan Pedoman Penilaian
Instrumen Penilaian Kinerja
Kelas : ……………………………..
Kelompok : ……………………………..
No. Aspek Kategori Penilaian Skor
1 2 3 4
1. Persiapan a. Alat dan Bahan
2. Pelaksanaan a. Pemberian pupuk
b. Pengambilan data (tinggi batang dan
jumlah daun)
3. Kegiatan Akhir
a. Mengembalikan/ membereskan
alat/bahan
b. Pengumpulan Laporan
Skor Total
Nilai
Pedoman Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Pedoman Penilaian Kinerja
Aspek
Skor
1 2 3 4
1. Persiapan
a. Alat dan
Bahan
Alat dan bahan
yang digunakan
kurang lengkap
dan tidak
mengetahui
semua kegunaan
alat.
Alat dan bahan
yang digunakan
kurang lengkap,
namun masih
memahami
kegunaan alat-alat
tertentu.
Alat dan bahan
yang digunakan
lengkap dan
tepat namun
kurang
memahami
kegunaan alat.
Alat dan bahan
yang
digunakan
lengkap dan
tepat serta
mengetahui
fungsi dari
semua alat.
2. Pelaksanaan
a. Pemberian
Pupuk
Tidak melakukan
pemupukan.
Hanya satu
komponen yang
sudah sesuai dalam
pemberian pupuk.
Dua komponen
dalam pemberian
pupuk sudah
sesuai.
Pemberian
pupuk sudah
sesuai dengan
volume,
konsentrasi,
dan frekuensi
yang sudah
ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Aspek
Skor
1 2 3 4
b. Pengambilan
data (tinggi
batang dan
jumlah daun)
Tidak melakukan
pengambilan data.
Parameter yang
diukur kurang
lengkap.
Parameter yang
diukur sudah
sesuai, namun
data yang didapat
kurang lengkap.
Parameter
yang diukur
serta waktu
pengambilan
data sudah
sesuai dengan
yang
ditentukan.
3. Kegiatan Akhir
a. Mengembali
kan dan
membereska
n alat/bahan
praktikum
Tidak
membereskan/
mengembalikan
alat/ bahan yang
sudah selesai
digunakan.
Alat/ bahan hanya
dibereskan dan
dikembalikan
namun hanya
sebagian.
Alat/ bahan sudah
dibereskan dan
dikembalikan
namun beberapa
alat dalam
keadaan kurang
baik.
Alat/ bahan
yang sudah
digunakan
dibereskan
dan
dikembalikan
dalam
keadaan baik
b. Pengumpulan
Laporan
Tidak
mengumpulkan
laporan proyek.
Mengumpulkan
laporan proyek dua
hari setelah batas
pengumpulan.
Mengumpulkan
laporan proyek
satu hari setelah
batas
pengumpulan.
Mengumpulk
an laporan
proyek/
praktikum
tepat waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Format Laporan Tertulis
A. Acara Praktikum (5)
a. Judul:
b. Hari/ Tanggal:
c. Tempat:
B. Rumusan Masalah (5)
C. Tujuan Praktikum (5)
D. Hipotesis (5)
E. Alat, Bahan, dan Cara Kerja (10)
F. Hasil Pengamatan (tabel pengamatan/ grafik) (15)
G. Pembahasan (20)
H. Kesimpulan (10)
I. Daftar Pustaka (sesuai dengan literatur yang digunakan)(5)
Pedoman Penilaian
Nilai = x 100
Rubrik Penilaian Laporan Tertulis Hasil Percobaan
No. Aspek yang dinilai Skor Kriteria Penelitian
A. Acara Praktikum 1 Hanya mencantum 1 komponen dan tidak
lengkap.
2 Hanya mencantum 1 komponen yang lengkap.
3 Hanya mencantum 2 komponen yang lengkap.
4 Salah satu komponen tidak tercantum dengan
lengkap
5 Menuliskan dengan lengkap, jelas, dan benar:
Judul, Hari/ Tanggal, dan Tempat
B. Rumusan Masalah 1 Tidak merumuskan permasalahan.
2 Rumusan masalah tidak sesuai dengan percobaan
yang dilakukan.
3 Rumusan masalah masih terkait dengan topik
percobaan, namun penggunaan bahasa yang
digunakan kurang jelas sehingga menimbulkan
ambigu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
No. Aspek yang dinilai Skor Kriteria Penelitian
4 Rumusan masalah sesuai dengan topik
percobaan serta jelas namun kurang lengkap.
5 Merumuskan permasalahan dengan
pertanyaan/pernyataan yang tepat, lengkap, dan
jelas sesuai dengan percobaan yang dilakukan.
C. Tujuan Praktikum 1 Tidak merumuskan tujuan praktikum.
2 Tujuan praktikum tidak sesuai dengan percobaan
yang dilakukan.
3 Tujuan praktikum masih terkait dengan topik
percobaan, namun penggunaan bahasa yang
digunakan kurang jelas sehingga menimbulkan
ambigu.
4 Tujuan praktikum sesuai dengan topik percobaan
serta jelas namun kurang lengkap.
5 Merumuskan tujuan dengan pernyataan yang
tepat, lengkap serta jelas sesuai dengan
percobaan yang dilakukan.
D.Hipotesis 1 Tidak merumuskan hipotesis.
2 Hipotesis yang dirumuskan tidak sesuai dengan
topik percobaan yang dilakukan.
3 Hipotesis yang dirumuskan masih terkait dengan
topik percobaan, namun penggunaan bahasa
yang digunakan kurang jelas sehingga
menimbulkan ambigu.
4 Hipotesis sesuai dengan topik percobaan serta
jelas namun kurang lengkap.
5 Merumuskan hipotesis dengan tepat, lengkap
dan jelas sesuai dengan percobaan yang
dilakukan
E.Alat, Bahan, dan Cara
Kerja
1 Hanya mencantum 1 komponen dan tidak
lengkap.
3 Hanya mencantum 1 komponen yang lengkap.
5 Hanya mencantum 2 komponen yang lengkap.
8 Salah satu komponen tidak tercantum dengan
lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
No. Aspek yang dinilai Skor Kriteria Penelitian
10 Menuliskan dengan lengkap, jelas, dan benar:
Alat, Bahan, dan Cara Kerja
F. Hasil Pengamatan 1 Tidak mencantumkan hasil pengamatan.
5 Parameter yang diamati kurang lengkap.
10 Data hasil pengamatan kurang lengkap tetapi
parameter yang diamati sudah lengkap.
13 Data hasil pengamatan kurang dilengkapi dengan
judul tabel/ grafik.
15 Data hasil pengamatan tercantum dengan
lengkap dan jelas dalam tabel pengamatan/
grafik.
G. Pembahasan 1 Tidak mencantumkan pembahasan.
5 Poin-poin pembahasan yang dibahas kurang
lengkap serta tidak didukung dengan teori.
10 Poin-poin pembahasan yang dibahas sudah
lengkap namun tidak didukung dengan teori.
15 Pembahasan sudah didukung dengan teori,
namun poin-poin pembahasan yang dibahas
kurang lengkap.
17 Pembahasan sudah didukung dengan teori serta
mencakup poin-poin pembahasan, namun ada
yang kurang lengkap/tepat.
20 Membahas hasil percobaan sesuai dengan poin-
poin pembahasan secara lengkap dan jelas serta
didukung dengan teori.
H.Kesimpulan 1 Tidak mencantumkan kesimpulan.
3 Kesimpulan yang ditulis tidak sesuai dengan
tujuan.
5 Kesimpulan yang ditulis kurang lengkap.
8 Kesimpulan sudah sesuai dengan tujuan namun
masih mencantumkan bagian yang seharusnya
ditulis di pembahasan.
10 Kesimpulan yang ditulis singkat dan sudah
sesuai dengan tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No. Aspek yang dinilai Skor Kriteria Penelitian
I.Daftar Pustaka 1 Daftar pustaka banyak berasal dari sumber yang
kurang terpercaya (blog) serta tidak sesuai
dengan sumber yang dicantumkan di
pembahasan.
2 Daftar pustaka banyak berasal dari sumber yang
kurang terpercaya (blog) serta kurang lengkap
dan penulisan yang kurang tepat.
3 Daftar pustaka banyak berasal dari sumber yang
kurang terpercaya (blog)
4 Daftar pustaka berasal dari sumber terpercaya
dan sesuai dengan yang ditulis namun
penulisannya kurang lengkap.
5 Daftar pustaka dari sumber yang terpercaya
(buku, jurnal, situs pendidikan, dll) serta lengkap
dan sesuai dengan yang dituliskan di
pembahasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Instrumen Penilaian Sikap
Materi: Pertumbuhan dan Perkembangan
Kelas/Semeter: XII/I
No. Nama
Teliti
Tan
ggu
ng
Jaw
ab
Kritis
Jumlah
Skor Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
*) Ketentuan:
1. Jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator
2. Jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
yang dalam indikator
3. Jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
yang dalam indikator
4. Jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera yang
dalam indikator
5. Jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
yang dalam indikator
Pedoman Penilaian
Nilai = X 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Instrumen Penilaian Pengetahuan
a. Kisi-Kisi Soal Postest
Indikator
Soal Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
3.1.1 Menganalisis faktor
eksternal yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
2 1
3.1.2 Menjelaskan langkah-
langkah kerja ilmiah.
1 1
Total Soal 1 1 2
b. Soal Uraian
1. Judul penelitian “Pengaruh Perbedaan Jenis Pupuk Organik Cair
Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai”, dari judul karya ilmiah
tersebut tentukanlah
a. Variabel bebas (5)
b. Variabel terikat (5)
c. Variabel kontrol (5)
2. Seorang siswa melakukan percobaan dengan meletakkan tanaman
kacang hijau dengan umur serta tinggi yang sama di ruang yang
berbeda, yaitu ruang A dan di ruang B. Setiap hari tanaman disiram
air dengan volume yang sama. Siswa tersebut mengukur tinggi
batang tanaman kacang hijau semenjak pertama kali munculnya daun
yang pertama. Berikut data hasil pengukurannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Ruang Tinggi tanaman (cm)
1 2 3 4 5 6 7
A 1,5 2,4 3,5 5,3 6,7 9,5 12,6
B 1,5 4,9 6,2 8,3 9,2 11,3 16,2
Berdasarkan data tersebut faktor apa yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman kacang hijau tersebut? Jelaskan! (20)
Perhitungan Nilai
Nilai = X 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Pedoman Penilaian Postest
No. Kunci Jawaban Poin 20 Poin 15 Poin 10 Poin 5 Poin 0
2
.
2
.
Faktor: cahaya ; ruang A terdapat
cahaya ; ruang B gelap/ tidak terkena
cahaya. Tinggi B > A karena
etiolasi Hormon auksin pada
tanaman B memacu pemanjangan sel
Tanaman di ruang A mendapatkan
cahaya yang cukup, hormon auksin
tidak aktif.
Siswa menjawab
dengan lengkap
dan tepat, yaitu
faktor cahaya
dan hormon
auksin serta
pengaruhnya
terhadap
tanaman.
Siswa menjawab
faktor yang
berpengaruh dengan
benar, namun salah
satu pengaruhnya
terhadap tanaman
kurang tepat.
Siswa hanya
menjawab faktor
yang berpengaruh
dengan benar,
namun tidak
menjelaskan
pengaruhnya
terhadap tanaman.
Siswa hanya
menjawab salah
satu faktor
dengan benar
tanpa
menjelaskan
pengaruhnya
terhadap
tanaman.
Siswa tidak
memberikan
jawaban.
No. Kunci Jawaban Poin 15 Poin 10 Poin 5 Poin 0
1. Variabel bebas: Jenis pupuk organik cair
Variabel terikat: Pertumbuhan Kedelai
Variabel kontrol: Volume pemberian
pupuk cair, jenis media, varietas kedelai
Siswa dapat
menjawab dengan
benar dan lengkap.
Siswa hanya
menjawab 2 variabel
secara lengkap dan
benar
Siswa hanya
menjawab 1 variabel
dengan benar dan
lengkap.
Siswa tidak
memberikan
jawaban.
2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5
93
Data Tinggi Masing-Masing Perlakuan Tiap Minggu (cm)
A (10 %) A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 Total Rata-
rata
26-Mar 27.6 29 15.3 30 21.2 27 29.5 35 36 43.2 293.8 29.38
2-Apr 57.5 49 27 51.5 39 42 50.2 52 65 63.7 496.9 49.69
9-Apr 77.5 67 53 73.2 65.7 60 71 72.6 86.5 88.4 714.9 71.49
16-Apr 87 85 72 86 80 82 78 85 94 93 842 84.2
23-Apr 89 93.5 79 94 83 84.3 82 90 95.6 97 887.4 88.74
30-Apr 90 96 85 94.3 90 87 83 93 99 99 916.3 91.63
7-May 92 99 88.2 96 93 90 85.2 95 98 103 939.4 93.94
14-May 93 99 91 99 95 90 82 99 100 104.5 952.5 95.25
B ( 20%) B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 Total Rata-
rata
26-Mar 33 22.5 26.3 23.2 27 27.3 29.3 29.5 30 44 292.1 29.21
2-Apr 56 50 45.5 48 47.5 59.3 47 43 60 60 516.3 51.63
9-Apr 80.3 75.4 67.5 64.7 72.2 81.4 81.6 69 72.4 83.5 748 74.8
16-Apr 91 89 76 76 75 83 90 82 83 88.3 833.3 83.33
23-Apr 94 95 86.4 83 90 83 93 92 84.2 91 891.6 89.16
30-Apr 95 99 94 88 90.5 89 96.2 95 86 93 925.7 92.57
7-May 98 99.2 96 92 92 90 98 96 87 95 943.2 94.32
14-May 98 102 98 94 93 93 100 99 87 97 961 96.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
C (30 %) C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 Total Rata-
Rata
26-Mar 22.7 30.3 27.2 27.5 32 38.6 45.3 31 29.2 34 317.8 31.78
2-Apr 44 49 46 49 50 55 49 53 50 56 501 50.1
9-Apr 64.4 75.2 73.4 71.3 77.3 77 72.5 73.3 76.2 82.5 743.1 74.31
16-Apr 82.2 86.5 89 82 87 80 81.6 82 83 89 842.3 84.23
23-Apr 93 88 93 85 89.3 84 85 90 87.4 93 887.7 88.77
30-Apr 98 89 97 87.2 90 85.3 89 92 89 95.2 911.7 91.17
7-May 99 90 98 90 96 89 90 95.3 90 98 935.3 93.53
14-May 100 92 102 93 97 91 91 95 91 101 953 95.3
D (40 %) D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 Total Rata-
rata
26-Mar 18.8 22.4 35 27.4 28.2 36.5 36.5 26 27.3 48.5 306.6 30.66
2-Apr 33 54 57 42 46 34 55.5 49 53 66 489.5 48.95
9-Apr 54.6 59.8 84.5 79.5 69.7 80.3 70 73.2 84 83.4 739 73.9
16-Apr 70.7 67 94.6 95 85 94 79.8 85.4 92 91 854.5 85.45
23-Apr 82.2 73 98 98 95.6 95 87 87 97 95 907.8 90.78
30-Apr 84 74 99 99 95 98 87 89.2 98 96 919.2 91.92
7-May 86 75 102 95 98 98 89.4 90 100 98 931.4 93.14
14-May 87 76.3 104 95 95 98 93 90 101 98 937.3 93.73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
E (50 %) E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 Total Rata-
rata
26-Mar 30 32.4 22.7 24.5 40 30.5 17.3 28.2 36.2 30 291.8 29.18
2-Apr 51 51 32 41 57 57.5 55 50.5 52.2 50 497.2 49.72
9-Apr 73.8 79.5 56 69 73.4 84 82.5 67.7 68.6 50.7 705.2 70.52
16-Apr 88 91 64 84.7 82 98 93 79 80 92 851.7 85.17
23-Apr 90 95 75.5 89 85.7 100 95 89 84.3 94 897.5 89.75
30-Apr 97.3 97 79 91 85 105 95.7 90 85 96.2 921.2 92.12
7-May 98 98.2 82 91 90 111 98 91 85 98 942.2 94.22
14-May 100 99 82 91 91 114 98 91.5 84.5 99 950 95
K (0%) K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 Total Rata-
rata
26-Mar 25.5 24 30 29.5 41 34.3 27.5 16.5 21 32.5 281.8 28.18
2-Apr 52.8 41 49.6 49.4 66 58.5 44 32 39 52.5 484.8 48.48
9-Apr 64.2 59.7 76.2 81.3 86.2 81 75 53.6 57.2 77.2 711.6 71.16
16-Apr 72 73 95 89 87 93 86 65 75 95 830 83
23-Apr 85 75.2 96.8 93 95 94 88 84.4 89 99 899.4 89.94
30-Apr 85.7 76 99 95 96 95 89 87 94.2 102.3 919.2 91.92
7-May 88 76 99 98 92.5 99 90 92.3 98 104 936.8 93.68
14-May 89 77 99 98 90 101 93 97 98 115 957 95.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6
96
Data Tinggi dan Pertambahan Tinggi Tanaman Kedelai (cm)
A (10 %) A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 Total Rata-
rata
26-Mar 27.6 29 15.3 30 21.2 27 29.5 35 36 43.2 293.8 29.38
2-Apr 57.5 49 27 51.5 39 42 50.2 52 65 63.7 496.9 49.69
9-Apr 77.5 67 53 73.2 65.7 60 71 72.6 86.5 88.4 714.9 71.49
16-Apr 87 85 72 86 80 82 78 85 94 93 842 84.2
PT 59.4 56 56.7 56 58.8 55 48.5 50 58 49.8 548.2 54.82
B ( 20%) B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 Total
Rata-
rata
26-Mar 33 22.5 26.3 23.2 27 27.3 29.3 29.5 30 44 292.1 29.21
2-Apr 56 50 45.5 48 47.5 59.3 47 43 60 60 516.3 51.63
9-Apr 80.3 75.4 67.5 64.7 72.2 81.4 81.6 69 72.4 83.5 748 74.8
16-Apr 91 89 76 76 75 83 90 82 83 88.3 833.3 83.33
PT 58 66.5 49.7 52.8 48 55.7 60.7 52.5 53 44.3 541.2 54.12
C (30 %) C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 Total
Rata-
Rata
26-Mar 22.7 30.3 27.2 27.5 32 38.6 45.3 31 29.2 34 317.8 31.78
2-Apr 44 49 46 49 50 55 49 53 50 56 501 50.1
9-Apr 64.4 75.2 73.4 71.3 77.3 77 72.5 73.3 76.2 82.5 743.1 74.31
16-Apr 82.2 86.5 89 82 87 80 81.6 82 83 89 842.3 84.23
PT 59.5 56.2 61.8 54.5 55 41.4 36.3 51 53.8 55 524.5 52.45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
D (40 %) D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 Total
Rata-
rata
26-Mar 18.8 22.4 35 27.4 28.2 36.5 36.5 26 27.3 48.5 306.6 30.66
2-Apr 33 54 57 42 46 34 55.5 49 53 66 489.5 48.95
9-Apr 54.6 59.8 84.5 79.5 69.7 80.3 70 73.2 84 83.4 739 73.9
16-Apr 70.7 67 94.6 95 85 94 79.8 85.4 92 91 854.5 85.45
PT 51.9 44.6 59.6 67.6 56.8 57.5 43.3 59.4 64.7 42.5 547.9 54.79
E (50 %) E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 Total
Rata-
rata
26-Mar 30 32.4 22.7 24.5 40 30.5 17.3 28.2 36.2 30 291.8 29.18
2-Apr 51 51 32 41 57 57.5 55 50.5 52.2 50 497.2 49.72
9-Apr 73.8 79.5 56 69 73.4 84 82.5 67.7 68.6 50.7 705.2 70.52
16-Apr 88 91 64 84.7 82 98 93 79 80 92 851.7 85.17
PT 58 58.6 41.3 60.2 42 67.5 75.7 50.8 43.8 62 559.9 55.99
K (kontrol) K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 Total
Rata-
rata
26-Mar 25.5 24 30 29.5 41 34.3 27.5 16.5 21 32.5 281.8 28.18
2-Apr 52.8 41 49.6 49.4 66 58.5 44 32 39 52.5 484.8 48.48
9-Apr 64.2 59.7 76.2 81.3 86.2 81 75 53.6 57.2 77.2 711.6 71.16
16-Apr 72 73 95 89 87 93 86 65 75 95 830 83
PT 46.5 49 65 59.5 46 58.7 58.5 48.5 54 62.5 548.2 54.82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7
98
Data Perbandingan Tinggi di Areal Tertutup Plastik dan Areal Terbuka Pada Perlakuan Kontrol (cm)
1. Data Tinggi di Areal Tertutup
K (0%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Rata-Rata
I 25.5 24 30 29.5 41 34.3 27.5 16.5 21 32.5 281.8 28.18
II 52.8 41 49.6 49.4 66 58.5 44 32 39 52.5 484.8 48.48
III 64.2 59.7 76.2 81.3 86.2 81 75 53.6 57.2 77.2 711.6 71.16
PT 38.7 35.7 46.2 51.8 45.2 46.7 47.5 37.1 36.2 44.7 429.8 42.98
2. Data Tinggi di Areal Terbuka
K (0%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Rata-Rata
I 8.3 8 8 7 10 7.5 9.5 6.5 8.8 7.5 81.1 8.11
II 12 9 6.5 8.5 10.5 6 8.5 7 8 7.5 83.5 8.35
III 11 9.5 8 9 10.5 7 8 6 9 8 86 8.6
PT 2.7 1.5 0 2 0.5 -0.5 -1.5 -0.5 0.2 0.5 4.9 0.49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8
99
Data Jumlah Daun Masing-Masing Perlakuan Tiap Minggu (Helai)
A (10 %) A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 Total Rata-
rata
26-Mar 11 11 8 11 11 11 11 11 11 11 107 10.7
2-Apr 29 32 18 32 20 22 26 23 26 20 248 24.8
9-Apr 41 47 21 52 35 38 38 35 39 35 381 38.1
16-Apr 44 50 24 65 51 47 42 39 45 35 442 44.2
23-Apr 47 53 27 59 48 50 42 39 48 39 452 45.2
30-Apr 50 63 24 54 48 48 36 39 48 39 449 44.9
7-May 48 36 27 54 39 48 39 39 48 33 411 41.1
14-May 45 57 27 45 36 36 36 33 27 30 372 37.2
B ( 20%) B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 Total Rata-
rata
26-Mar 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 110 11
2-Apr 23 20 20 17 17 26 32 20 17 20 212 21.2
9-Apr 41 35 29 26 32 35 35 30 27 26 316 31.6
16-Apr 42 36 29 30 36 38 35 30 27 26 329 32.9
23-Apr 39 36 24 24 36 35 33 36 24 24 311 31.1
30-Apr 36 39 24 21 39 35 33 39 24 21 311 31.1
7-May 39 39 21 21 36 33 27 36 21 21 294 29.4
14-May 24 36 18 21 33 36 21 39 21 33 282 28.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
D (40 %) D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 Total Rata-
rata
26-Mar 8 8 11 11 11 11 11 11 11 11 104 10.4
2-Apr 14 14 20 29 20 20 20 23 32 18 210 21
9-Apr 21 17 26 47 32 27 26 32 53 24 305 30.5
16-Apr 24 20 26 47 32 27 34 32 53 30 325 32.5
23-Apr 21 20 29 50 35 24 31 32 51 30 323 32.3
30-Apr 24 18 29 60 30 24 24 30 51 30 320 32
7-May 21 15 36 57 36 18 26 30 48 21 308 30.8
14-May 18 24 27 63 30 9 30 21 39 12 273 27.3
C (30 %) C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 Total Rata-
Rata
26-Mar 11 11 11 11 11 11 11 11 11 14 113 11.3
2-Apr 17 18 23 20 23 20 17 31 26 29 224 22.4
9-Apr 25 32 42 29 37 36 32 46 35 38 352 35.2
16-Apr 25 32 45 39 37 39 39 49 35 41 381 38.1
23-Apr 28 30 42 36 34 39 39 46 35 35 364 36.4
30-Apr 27 30 42 33 30 39 36 42 33 33 345 34.5
7-May 27 30 39 30 30 33 36 45 33 33 336 33.6
14-May 24 24 39 24 24 33 36 36 27 30 297 29.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
E (50 %) E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 Total Rata-
rata
26-Mar 11 11 8 11 11 11 8 11 8 11 101 10.1
2-Apr 29 23 17 29 18 20 26 17 17 20 216 21.6
9-Apr 35 38 23 32 30 32 38 32 35 50 345 34.5
16-Apr 35 38 30 45 36 35 52 39 35 50 395 39.5
23-Apr 35 35 27 45 36 38 48 36 38 48 386 38.6
30-Apr 36 36 24 45 33 36 45 51 36 45 387 38.7
7-May 33 33 24 45 33 42 45 47 33 45 380 38
14-May 36 33 18 39 33 42 48 45 33 48 375 37.5
K (0%) K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 Total Rata-
rata
26-Mar 11 11 11 10 11 11 11 8 8 11 103 10.3
2-Apr 23 23 29 22 20 20 26 13 17 26 219 21.9
9-Apr 38 32 44 37 44 27 26 26 23 33 330 33
16-Apr 45 36 48 44 54 30 29 33 24 36 379 37.9
23-Apr 42 39 48 44 52 33 29 29 30 36 382 38.2
30-Apr 37 36 51 39 54 31 34 29 39 33 383 38.3
7-May 42 36 45 39 48 30 34 30 48 33 385 38.5
14-May 42 27 39 39 54 27 36 24 48 27 363 36.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9
102
Data Jumlah Daun dan Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Kedelai (helai)
A (10 %) A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 Total Rata-rata
26-Mar 11 11 8 11 11 11 11 11 11 11 107 10.7
2-Apr 29 32 18 32 20 22 26 23 26 20 248 24.8
9-Apr 41 47 21 52 35 38 38 35 39 35 381 38.1
16-Apr 44 50 24 65 51 47 42 39 45 35 442 44.2
PJD 33 39 16 54 40 36 31 28 34 24 335 33.5
B ( 20%) B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 Total Rata-rata
26-Mar 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 110 11
2-Apr 23 20 20 17 17 26 32 20 17 20 212 21.2
9-Apr 41 35 29 26 32 35 35 30 27 26 316 31.6
16-Apr 42 36 29 30 36 38 35 30 27 26 329 32.9
PJD 31 25 18 19 25 27 24 19 16 15 219 21.9
C (30 %) C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 Total Rata-Rata
26-Mar 11 11 11 11 11 11 11 11 11 14 113 11.3
2-Apr 17 18 23 20 23 20 17 31 26 29 224 22.4
9-Apr 25 32 42 29 37 36 32 46 35 38 352 35.2
16-Apr 25 32 45 39 37 39 39 49 35 41 381 38.1
PJD 14 21 34 28 26 28 28 38 24 27 268 26.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
D (40 %) D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 Total Rata-rata
26-Mar 8 8 11 11 11 11 11 11 11 11 104 10.4
2-Apr 14 14 20 29 20 20 20 23 32 18 210 21
9-Apr 21 17 26 47 32 27 26 32 53 24 305 30.5
16-Apr 24 20 26 47 32 27 34 32 53 30 325 32.5
PJD 16 12 15 36 21 16 23 21 42 19 221 22.1
E (50 %) E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 Total Rata-rata
26-Mar 11 11 8 11 11 11 8 11 8 11 101 10.1
2-Apr 29 23 17 29 18 20 26 17 17 20 216 21.6
9-Apr 35 38 23 32 30 32 38 32 35 50 345 34.5
16-Apr 35 38 30 45 36 35 52 39 35 50 395 39.5
PJD 24 27 22 34 25 24 44 28 27 39 294 29.4
K (0%) K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 Total Rata-rata
26-Mar 11 11 11 10 11 11 11 8 8 11 103 10.3
2-Apr 23 23 29 22 20 20 26 13 17 26 219 21.9
9-Apr 38 32 44 37 44 27 26 26 23 33 330 33
16-Apr 45 36 48 44 54 30 29 33 24 36 379 37.9
PJD 34 25 37 34 43 19 18 25 16 25 276 27.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 10
Data Jumlah Polong per Tanaman Kedelai (polong)
Replikasi A
(10%)
B
(20%)
C
(30%)
D
(40%)
E
(50%)
K
(0%)
1 30 25 24 6 19 17
2 21 23 18 13 22 19
3 15 10 20 22 23 28
4 26 15 17 15 19 22
5 27 18 16 16 23 26
6 18 16 17 18 25 19
7 19 18 17 10 20 21
8 20 28 13 12 20 11
9 19 6 14 23 10 26
10 24 14 18 15 23 23
Total 219 173 174 150 204 212
Rata-
Rata 21.9 17.3 17.4 15 20.4 21.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 11
Data Bobot Kering Biji per Tanaman Kedelai (gram)
Replikasi A
(10%)
B
(20%)
C
(30%)
D
(40%)
E
(50%)
K
(0%)
1 12.46 6.41 6.11 1.43 6.27 7.49
2 4.83 4.49 6.66 5.87 8.46 5.47
3 4.48 3.85 7.19 6.47 7.10 12.29
4 8.35 2.67 5.96 8.43 5.91 8.08
5 8.26 6.64 5.02 5.88 6.90 11.06
6 2.72 3.38 6.49 1.70 7.30 6.64
7 5.22 8.85 6.58 7.77 7.28 8.39
8 5.75 5.60 3.79 6.76 5.70 4.69
9 6.77 2.33 3.64 7.35 4.24 5.02
10 7.73 2.44 3.10 3.94 7.33 10.49
Total 66.56 46.67 54.54 55.61 66.50 79.61
Rata-
Rata 6.66 4.67 5.45 5.56 6.65 7.96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 12
Uji Normalitas Distribusi Data Tinggi, Jumlah Daun, Jumlah Polong, dan
Bobot Kering Biji Tanaman Kedelai
1. Tinggi Tanaman
2. Jumlah Daun
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Jumlah
Daun
N 60
Normal Parametersa,,b
Mean 3.5000
Std. Deviation 1.72224
Most Extreme
Differences
Absolute .141
Positive .141
Negative -.141
Kolmogorov-Smirnov Z 1.096
Asymp. Sig. (2-tailed) .181
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
tinggitanaman
N 60
Normal Parametersa,,b
Mean 54.4983
Std. Deviation 7.65713
Most Extreme
Differences
Absolute .076
Positive .069
Negative -.076
Kolmogorov-Smirnov Z .590
Asymp. Sig. (2-tailed) .878
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
3. Jumlah Polong
4. Bobot Kering Biji
Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov. Hasil yang diperoleh pada tabel di atas menunjukkan
bahwa nilai sig > 0.05 yang berarti bahwa data tinggi, jumlah daun, jumlah
polong, dan bobot kering biji tanaman yang didapatkan berdistribusi normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Jumlahpolong
N 60
Normal Parametersa,,b
Mean 18.8667
Std. Deviation 5.33446
Most Extreme Differences Absolute .069
Positive .057
Negative -.069
Kolmogorov-Smirnov Z .533
Asymp. Sig. (2-tailed) .939
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Bobot
Biji kering
N 60
Normal Parametersa,,b
Mean 6.1581
Std. Deviation 2.34406
Most Extreme Differences Absolute .080
Positive .080
Negative -.055
Kolmogorov-Smirnov Z .620
Asymp. Sig. (2-tailed) .837
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108 Lampiran 13
Uji Homogenitas Data Tinggi, Jumlah Daun, Jumlah Polong, dan Bobot
Kering Biji Tanaman Kedelai
1. Tinggi Tanaman
Test of Homogeneity of Variances Tinggi Tanaman Kedelai var. Grobogan
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.367 5 54 .052
Tabel di atas menunjukkan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai
levene statistik 2.367 dan nilai sig 0.052 > 0.05 pada level probabilitas yang
berarti bahwa perlakuan setiap konsentrasi pupuk cair lamtoro terhadap tinggi
tanaman kedelai var. Grobogan memiliki varians yang sama (homogen).
2. Jumlah Daun
Test of Homogeneity of Variances Jumlah Daun Tanaman Kedelai var. Grobogan
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.751 5 54 .589
Tabel di atas menunjukkan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai
levene statistik 0.751 dan nilai sig 0.589 > 0.05 pada level probabilitas yang
berarti bahwa perlakuan setiap konsentrasi pupuk cair lamtoro terhadap jumlah
daun tanaman kedelai var. Grobogan memiliki varians yang sama (homogen).
3. Jumlah Polong
Tabel di atas menunjukkan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai
levene statistik 1.175 dan nilai sig 0.334 > 0.05 pada level probabilitas yang
berarti bahwa perlakuan setiap konsentrasi pupuk cair lamtoro terhadap jumlah
polong tanaman kedelai var. Grobogan memiliki varians yang sama (homogen).
4. Bobot Kering Biji
Test of Homogeneity of Variances Bobot Kering Biji yang dihasilkan Tanaman
Kedelai var. Grobogan
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.639 5 54 .165
Test of Homogeneity of Variances Jumlah Polong Tanaman kedelai var. Grobogan
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.175 5 54 .334
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Tabel di atas menunjukkan homogenitas varians yang dihasilkan dengan nilai
levene statistik 1.639 dan nilai sig 0.165 > 0.05 pada level probabilitas yang
berarti bahwa perlakuan setiap konsentrasi pupuk cair lamtoro terhadap jumlah
polong tanaman kedelai var. Grobogan memiliki varians yang sama (homogen).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 14
Hasil Anova terhadap Tinggi Tanaman Kedelai
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 68.559 5 13.712 .218 .953
Within Groups 3390.711 54 62.791
Total 3459.270 59
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai Sig. 0.953 > 0.05 pada level
probabilitas. Hal ini berarti bahwa perlakuan konsentrasi berbeda dari pupuk cair
lamtoro tidak mempengaruhi tinggi tanaman kedelai var. Grobogan secara
siginifican maka hipotesis ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111 Lampiran 15
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai Sig. 0.020 < 0.05 pada level
probabilitas. Hal ini berarti bahwa perlakuan konsentrasi berbeda dari pupuk cair
lamtoro mempengaruhi jumlah daun tanaman kedelai var. Grobogan secara
siginifican maka hipotesis diterima.
Post Hoc Tests dengan uji Duncan
Hasil Duncan terhadap Jumlah Daun Tanaman Kedelai
Jumlahdaun
Duncana
Perlakuan N
Subset for alpha = 0.05
1 2
B 10 21.9000
D 10 22.1000
C 10 26.8000 26.8000
K 10 27.6000 27.6000
E 10 29.4000 29.4000
A 10 33.5000
Sig. .071 .099
Keterangan: Nilai rata-rata yang berbeda kolom
menunjukkan berbeda nyata pada taraf uji Duncan
0.05
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa perlakuan A(10%) memiliki rata-
rata pertambahan jumlah daun yang berbeda secara signifikan terhadap perlakuan
B(20%) dan perlakuan D(40%).
Hasil Anova terhadap Jumlah Daun Tanaman Kedelai
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 983.483 5 196.697 2.953 .020
Within Groups 3596.700 54 66.606
Total 4580.183 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Perhitungan dengan CD (Critical Differences) untuk jumlah daun
dfbet = 1 ; df with = 54 ; MSwith = 66.606 ; n1 = 10
Fcrit = (1. 54)
Fcrit = 4.02
CD = )(
CD = ( )(
CD = (2.83)(2.58)
CD = 7.30
Jika : CD maka signifikan
Perlakuan A (33.5) B (21.9) C (26.8) D (22.1) E (29.4) K (27.6)
A (33.5) 0 11.6 6.7 11.4 4.1 5.9
B (21.9) 11.6 0 4.9 0.2 7.5 5.7
C (26.8) 6.7 4.9 0 4.7 2.6 0.8
D (22.1) 11.4 0.2 4.7 0 7.3 5.5
E (29.4) 4.1 7.5 2.6 7.3 0 1.8
K (27.6) 5.9 5.7 0.8 5.5 1.8 0
Berdasarkan selisih means antar perlakuan di atas dapat dilihat bahwa perlakuan
A (10%) memberikan perbedaan jumlah daun yang signifikan dengan perlakuan B
(20%) dan D (40%), di mana memberikan selisih lebih besar dari nilai CD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113 Lampiran 16
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai Sig. 0.018 < 0.05 pada level
probabilitas. Hal ini berarti bahwa perlakuan konsentrasi berbeda pupuk cair
lamtoro mempengaruhi jumlah polong tanaman kedelai var. Grobogan secara
siginifican maka hipotesis diterima.
Post Hoc Tests dengan Uji Duncan
Hasil Duncan terhadap Jumlah Polong Tanaman Kedelai
Hasil Anova terhadap Jumlah Polong Tanaman Kedelai
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 365.533 5 73.107 3.006 .018
Within Groups 1313.400 54 24.322
Total 1678.933 59
Jumlahpolong
Duncana
Perlakuan N
Subset for alpha =
0.05
1 2
D 10 15.0000
B 10 17.3000 17.3000
C 10 17.4000 17.4000
E 10 20.4000
K 10 21.2000
A 10 21.9000
Sig. .311 .067
Keterangan: Nilai rata-rata yang berbeda
kolom menunjukkan berbeda nyata pada
taraf uji Duncan 0.05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata jumlah polong yang dihasilkan oleh
tanaman yang diberi perlakuan A(10%), E (50%), dan K (0%) berbeda secara
signifikan terhadap rata-rata jumlah polong yang dihasilkan oleh tanaman yang
diberi perlakuan D (40%).
Perhitungan dengan CD (Critical Differences) untuk jumlah polong
dfbet = 1 ; df with = 54 ; MSwith = 24.322; n1 = 10
Fcrit = (1. 54)
Fcrit = 4.02
CD = )(
CD = ( )(
CD = (2.83)(1.559)
CD = 4.411
Jika : CD maka signifikan
Perlakuan A (21.9) B (17.3) C (17.4) D (15) E (20.4) K (21.2)
A (21.9) 0 4.6 4.5 6.9 1.5 0.7
B (17.3) 4.6 0 0.1 2.3 3.1 3.9
C (17.4) 4.5 0.1 0 2.4 3 3.8
D (15) 6.9 2.3 2.4 0 5.4 6.2
E (20.4) 1.5 3.1 3 5.4 0 0.8
K (21.2) 0.7 3.9 3.8 6.2 0.8 0
Berdasarkan selisih means antar perlakuan di atas dapat dilihat bahwa perlakuan
A (10%) memberikan perbedaan jumlah polong yang signifikan dengan perlakuan
B (20%) C (10%) dan D (40%). Perlakuan D (20%) memberikan jumlah polong
yang berbeda antara perlakuan E (50%) dan K (0%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115 Lampiran 17
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai Sig. 0.023 < 0.05 pada level
probabilitas. Hal ini berarti bahwa perlakuan konsentrasi berbeda pupuk cair
lamtoro mempengaruhi bobot kering tanaman kedelai var. Grobogan secara
siginifican maka hipotesis diterima.
Post Hoc Tests dengan Uji Duncan
Hasil Duncan terhadap Bobot Kering Biji Tanaman Kedelai
Hasil Anova terhadap Bobot Kering Biji Tanaman Kedelai
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 68.183 5 13.637 2.877 .023
Within Groups 255.998 54 4.741
Total 324.181 59
Duncana
Perlakuan N
Subset for alpha =
0.05
1 2
B 10 4.6665
C 10 5.4539
D 10 5.5608
E 10 6.6497 6.6497
A 10 6.6564 6.6564
K 10 7.9611
Sig. .072 .210
Keterangan: Nilai rata-rata yang berbeda
kolom menunjukkan berbeda nyata pada
taraf uji Duncan 0.05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Hasil tersebut menunjukkan bahwa bobot biji kering yang dihasilkan oleh
tanaman yang diberi perlakuan K (0%) memiliki bobot biji kering yang berbeda
secara signifikan terhadap bobot kering biji yang diberi perlakuan B(20%), C
(30%), dan D(40%).
Perhitungan dengan CD (Critical Differences) untuk bobot kering biji
dfbet = 1 ; df with = 54 ; MSwith = 4.741; n1 = 10
Fcrit = (1. 54)
Fcrit = 4.02
CD = )(
CD = ( )(
CD = (2.83)(0.688)
CD = 1.947
Jika : CD maka signifikan
Perlakuan A (6.66) B (4.67) C (5.45) D (5.56) E (6.65) K (7.96)
A (6.66) 0 1.99 1.21 1.10 0.01 1.30
B (4.67) 1.99 0 0.78 0.89 1.98 3.29
C (5.45) 1.21 0.78 0 0.11 1.20 2.51
D (5.56) 1.10 0.89 0.11 0 1.09 2.40
E (6.65) 0.01 1.98 1.20 1.09 0 1.31
K (7.96) 1.30 3.29 2.51 2.40 1.31 0
Berdasarkan selisih means antar perlakuan di atas dapat dilihat bahwa perlakuan
K (10%) memberikan bobot kering biji yang berbeda secara signifikan dengan
perlakuan B (20%) C (10%) dan D (40%). Perlakuan B (20%) memberikan
jumlah polong yang berbeda antara perlakuan A (10%), E (50%) dan K (0%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117 Lampiran 18
Suhu dan Curah Hujan Bulan Maret Hingga Bulan Juni
1. Data Suhu Harian Paingan, Sleman, Yogyakarta
Bulan Maret 2015 Bulan April 2015
Tanggal Siang
(0C)
Malam
(0C)
1-Apr-15 32 25
2-Apr-15 34 25
3-Apr-15 31 23
4-Apr-15 32 24
5-Apr-15 33 24
6-Apr-15 33 26
7-Apr-15 33 25
8-Apr-15 33 25
9-Apr-15 33 25
10-Apr-15 33 25
11-Apr-15 32 25
12-Apr-15 32 24
13-Apr-15 32 25
14-Apr-15 32 25
15-Apr-15 32 25
16-Apr-15 33 25
17-Apr-15 33 25
18-Apr-15 31 24
19-Apr-15 32 26
20-Apr-15 33 25
21-Apr-15 33 25
22-Apr-15 33 25
23-Apr-15 32 24
24-Apr-15 32 24
25-Apr-15 30 24
26-Apr-15 32 25
27-Apr-15 32 25
28-Apr-15 33 24
29-Apr-15 33 24
30-Apr-15 32 25
Tanggal Siang
(0C)
Malam
(0C)
1-Mar-15 32 24
2-Mar-15 32 23
3-Mar-15 33 23
4-Mar-15 30 24
5-Mar-15 31 24
6-Mar-15 33 24
7-Mar-15 31 24
8-Mar-15 33 25
9-Mar-15 34 25
10-Mar-15 33 25
11-Mar-15 32 24
12-Mar-15 32 23
13-Mar-15 33 23
14-Mar-15 33 23
15-Mar-15 31 23
16-Mar-15 32 23
17-Mar-15 32 24
18-Mar-15 32 24
19-Mar-15 33 26
20-Mar-15 32 26
21-Mar-15 32 26
22-Mar-15 32 25
23-Mar-15 32 25
24-Mar-15 33 24
25-Mar-15 32 24
26-Mar-15 33 24
27-Mar-15 32 25
28-Mar-15 33 24
29-Mar-15 32 24
30-Mar-15 31 15
31-Mar-15 32 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Bulan Mei 2015 Bulan Juni 2015
Sumber:
http://www.accuweather.com/id/id/yogyakarta/211671/month/211671?monyr=6/0
1/2015
Tanggal Siang
(0C)
Malam
(0C)
1-Jun-15 29 25
2-Jun-15 31 24
3-Jun-15 32 24
4-Jun-15 31 25
5-Jun-15 31 25
6-Jun-15 31 26
7-Jun-15 30 25
8-Jun-15 30 26
9-Jun-15 30 26
10-Jun-15 29 26
11-Jun-15 30 25
12-Jun-15 30 24
13-Jun-15 30 23
14-Jun-15 30 23
15-Jun-15 31 24
16-Jun-15 31 22
17-Jun-15 31 22
18-Jun-15 29 23
19-Jun-15 29 24
20-Jun-15 29 22
21-Jun-15 31 23
22-Jun-15 30 23
23-Jun-15 29 23
24-Jun-15 31 23
Tanggal Siang
(0C)
Malam
(0C)
1-May-15 32 25
2-May-15 30 24
3-May-15 32 25
4-May-15 30 25
5-May-15 32 25
6-May-15 32 25
7-May-15 31 25
8-May-15 32 26
9-May-15 31 25
10-May-15 31 25
11-May-15 31 25
12-May-15 31 25
13-May-15 31 26
14-May-15 31 26
15-May-15 31 26
16-May-15 31 27
17-May-15 30 25
18-May-15 30 24
19-May-15 30 23
20-May-15 30 22
21-May-15 31 22
22-May-15 32 23
23-May-15 30 24
24-May-15 31 25
25-May-15 31 25
26-May-15 31 25
27-May-15 31 24
28-May-15 30 24
29-May-15 31 24
30-May-15 31 25
31-May-15 31 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
2. Data Curah Hujan Harian Paingan, Sleman, Yogyakarta
Bulan Maret 2015 Bulan April 2015
Tanggal Curah Hujan
(mm)
1-Mar-15 1
2-Mar-15 48
3-Mar-15 0
4-Mar-15 0
5-Mar-15 0
6-Mar-15 0
7-Mar-15 2
8-Mar-15 0
9-Mar-15 12
10-Mar-15 0
11-Mar-15 38
12-Mar-15 10
13-Mar-15 9
14-Mar-15 34
15-Mar-15 6
16-Mar-15 0
17-Mar-15 0
18-Mar-15 0
19-Mar-15 0
20-Mar-15 0
21-Mar-15 0
22-Mar-15 0
23-Mar-15 0
24-Mar-15 24
25-Mar-15 0
26-Mar-15 3
27-Mar-15 0
28-Mar-15 43
29-Mar-15 5
30-Mar-15 0
31-Mar-15 2
Tanggal Curah Hujan
(mm)
1-Apr-15 46
2-Apr-15 51
3-Apr-15 33
4-Apr-15 0
5-Apr-15 0
6-Apr-15 0
7-Apr-15 32
8-Apr-15 7
9-Apr-15 0
10-Apr-15 1
11-Apr-15 18
12-Apr-15 4
13-Apr-15 10
14-Apr-15 1
15-Apr-15 0
16-Apr-15 0
17-Apr-15 29
18-Apr-15 0
19-Apr-15 0
20-Apr-15 4
21-Apr-15 1
22-Apr-15 1
23-Apr-15 8
24-Apr-15 0
25-Apr-15 7
26-Apr-15 5
27-Apr-15 1
28-Apr-15 0
29-Apr-15 8
30-Apr-15 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Bulan Mei 2015 Bulan Juni 2015
Sumber :
http://www.accuweather.com/id/id/yogyakarta/211671/month/211671?monyr=6/0
1/2015
Tanggal Curah Hujan
(mm)
1-Jun-15 34
2-Jun-15 0
3-Jun-15 5
4-Jun-15 8
5-Jun-15 2
6-Jun-15 0
7-Jun-15 24
8-Jun-15 0
9-Jun-15 0
10-Jun-15 0
11-Jun-15 0
12-Jun-15 0
13-Jun-15 0
14-Jun-15 0
15-Jun-15 0
16-Jun-15 0
17-Jun-15 4
18-Jun-15 0
19-Jun-15 0
20-Jun-15 0
21-Jun-15 0
22-Jun-15 0
23-Jun-15 0
24-Jun-15 0
Tanggal Curah Hujan
(mm)
1-May-15 0
2-May-15 2
3-May-15 20
4-May-15 17
5-May-15 22
6-May-15 0
7-May-15 0
8-May-15 2
9-May-15 5
10-May-15 48
11-May-15 11
12-May-15 0
13-May-15 0
14-May-15 0
15-May-15 0
16-May-15 0
17-May-15 1
18-May-15 0
19-May-15 0
20-May-15 0
21-May-15 0
22-May-15 0
23-May-15 0
24-May-15 2
25-May-15 0
26-May-15 22
27-May-15 15
28-May-15 72
29-May-15 7
30-May-15 0
31-May-15 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 19
Data Pengukuran pH dan Kelembapan Tanah
Pengukuran pH dan Kelembapan tanah di Areal Terbuka
Tanggal Pengukuran K (0%)
10-Jun-15 pH 6.067
Moisture (%) 2.667
17-Jun-15 pH 6.067
Moisture (%) 1.83
24-Jun-15 pH 5.3
Moisture (%) 3
Tanggal Yang diukur Konsentrasi Rata-
Rata 0% 10% 20% 30% 40% 50%
26-Mar-15 pH 6.5 6.2 6.2 6 6.3 6.3 6.25
Moisture (%) 5.3 5.5 5.23 5.16 5.03 5.16
2-Apr-15 pH 5.5 5.6 5.1 5.1 5.2 5 5.25
Moisture (%) 4 5 5.4 5.2 6.8 6.3
9-Apr-15 pH 5.6 5.7 5.3 5.6 5.5 5.7 5.57
Moisture (%) 1 1 1.6 1 1 1
16-Apr-15 pH 5.3 5.6 5.7 6.1 6.1 5.6 5.73
Moisture (%) 1 2 2.3 1 1 1
23-Apr-15 pH 5.8 6 6 5.7 5.8 5.5 5.8
Moisture (%) 1 1 1 1 1 1
30-Apr-15 pH 5.8 6.2 6.2 6.06 5.67 5.73 5.94
Moisture (%) 2.3 3.16 3 2.33 2.16 2
7-May-15 pH 6.06 6.33 6.26 5.93 5.86 6.46 6.15
Moisture (%) 1.33 1 1 1 1.67 1
14-May-15 pH 6.2 6 6.06 5.93 5.93 6.2 6.05
Moisture (%) 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 20
Dokumentasi
Pembuatan Pupuk Cair dari Daun Lamtoro
Daun Lamtoro Daun dipotong
Daun Lamtoro Daun dipotong
Penambahan Tetes Tebu Penambahan EM-4
Penambahan Air Bekas Cuci Beras Penambahan Air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Inkubasi secara anaerob Hasil fermentasi selama 1 bulan
Pupuk diencerkan saat diaplikasikan Hasil pupuk cair setelah disaring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Tanaman kedelai var. Grobogan di Areal dengan Naungan
Areal dengan atap plastik dan
Tanaman kedelai umur 1 minggu paranet
Kedelai umur 2 mingguan Fase generatif mulai awal bulan ke-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Pembentukan polong minggu ke-5 Polong berisi
Masa Panen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Pertumbuhan Tanaman di Areal Terbuka
Areal Terbuka Tanaman sehat umur 2 minggu
Hama yang ditemukan
Belalang Ulat Grayak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Kepik Coklat Pestisida Organik “Pesona”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Akar Tanaman
Perlakuan A Perlakuan E
Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI