PENGARUH SISTEM PELAYANAN BAZIS PROVINSI DKI JAKARTA
TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN KORBAN KEBAKARAN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakulktas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Syarat-syarat
Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
YOGA LESMANA
1111053000038
KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1436 H/2015 M
PENGARUH SISTEM PELAYANAN BAZIS PROVINSI DKI JAKARTA
TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN KORBAN KEBAKARAN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakulktas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Syarat-syarat
Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
YOGA LESMANA
1111053000038
Dibawah bimbingan
H. Mulkanasir, BA, S.Pd, MM
KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1436 H/2015 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua Sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari orang lain maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 25 September 2015
Yoga Lesmana
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Sistem Pelayanan BAZIS Provinsi DKI Jakarta
Terhadap Tingkat Kepercayaan Korban Kebakaran” disusun oleh YOGA
LESMANA, 1111053000038 telah diujikan dalam sidang Munaqosyah Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 8 Oktober 2015.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat gelar Sarjana Komunikasi Islam pada
Program Studi Manajemen Dakwah Peminatan ZISWAF.
Jakarta, 8 Oktober 2015
Sidang Munaqosyah
Ketua/Penguji Sekretaris
Drs. Cecep Castrawijaya, MA, MM Drs. Sugiharto, MA
NIP. 19670818 199803 1 002 NIP. 19660806 199603 1 001
Anggota
Penguji I Penguji II
Suparto, M.Ed, Ph.D Dra. Hj. Jundah Sulaiman, MA
NIP. 19710330 199803 1 004 NIP. 19620303 199203 2 001
Di bawah Bimbingan
H. Mulkanasir, BA, S.Pd, MM
NIP. 19550101 198302 1 001
i
ABSTRAK
Yoga Lesmana, 1111053000038 , Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi “Pengaruh Sistem Pelayanan BAZIS Provinsi DKI
Jakarta Terhadap Tingkat Kepercayaan Korban Kebakaran”. Pembimbing H.
Mulkanasir, BA, S.Pd, MM.
Zakat adalah suatu ibadah yang sangat mulia, karena dari pengumpulan dana
zakat maka para mustahik bisa terbantu dan terbedayakan. Semakin berkembangnya
zaman dari kepemerintahan Rasullulah SAW sampai zaman modern ini, penafsiran
terhadap 8 asnaf sudah mulai berkembang pula. Zaman modern seperti saat ini sudah
penuh dengan kegelisahan dan keluhan.mulai dari macet yang ada di Ibu Kota ini,
banjir serta kerbakaran. Orang-orang yang memiliki perekonomian yang terbatas
hanya bisa beristirahat dan tinggal ditempat yang ramai dan sempit. Oleh sebab itu
musibah seperti kebakaran sangat mudah sekali terjadi, apabila sudah terjadi siapkah
dana zakat yang sudah dikumpulkan oleh lembaga zakat untuk melayani dan
membantu orang-orang yang menjadi korban kebakaran.
Dari masalah yang ada di atas, timbul beberapa pertanyaan. Bagaimanakah
sistem pelayanan mustahik BAZIS Provinsi DKI Jakarta kepada para korban
kebakaran dan bagaimanakah pengaruh sistem tersebut terhadap tingkat kepercayaan
korban kebakaran di Kelurahan Karang Anyar.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis deskriptif
yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem pelayanan BAZIS Provinsi DKI
Jakarta dan apakah barpengaruh terhadap kepercayaan para korban kebakaran
terhadap Bazis Provinsi DKI Jakarta dengan pengumpulan data menggunakan
instrument berbentuk kuesioner.
Dengan menggunakan metode di atas serta adanya data-data yang valid,
maka akan diketahui bagaimana sistem pelayanan mustahik pada BAZIS Provinsi
DKI Jakarta serta pengaruhnya terhadap tingkat kepercayaan korban kebakaran di
Kelurahan Karang Anyar.
Manfaat yang dapat diambil dengan adanya penelitian ini adalah selain
untuk mengetahui sistem pelayanan mustahik pada BAZIS Provinsi DKI Jakarta dan
pengaruhnya terhadap tingkat kepercayaan korban kebakaran di Karang Anyar juga
diharapkan bisa menjadi sumber ilmu pengetahuan baik bagi peneliti khususnya dan
bagi para pembaca.
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang
sudah memberikan rida-Nya kepada kita untuk menjalani kehidupan ini dan rida-Nya
untuk selesainya skripsi ini, tanpa adanya itu semua skripsi ini tidak akan selesai.
Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa petunjuk kepada kita untuk menjalani kehidupan ini dengan cahaya
rahmatan lil alamin.
Dalam penulisan skripsi ini peneliti ingin mengucapkan rasa terimakasih yang amat
besar kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam penulisan skripsi ini.
Peneliti tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini tanpa partisipasi serta motivasi dari
banyak pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Terutama
partisipasi dan motivasi kasih sayang yang amat besar dari orangtua peneliti yaitu
ayahanda Baharudin dan Alm. Rokayah. Mereka yang telah memberikan peneliti
kasih sayang serta doa yang selalu dipanjatkan untuk peneliti pada setiap munajat
kepada Allah, sehingga peneliti dapat menyelesaikan pendidikan hingga ke jenjang
perguruan tinggi dan menyelesaikan penulisan skripsi ini. Selanjutnya peneliti
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwan dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. Suparto, M.Ed.
Ph. D selaku wakil Dekan Bidang Akademik, Ibu Dr. H. Raudhonah, M.Ag
iii
selaku wakil Dekan Bidang Administrasi, Bapak Dr. Suhaimi, M.Si, selaku
wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.
2. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah. Dan Bapak Drs. Sugiharto MA, selaku sekretaris Jurusan
Manajemen Dakwah, yang telah banyak membantu peneliti dalam kegiatan
perkuliahan.
3. Bapak H. Mulkanasir, BA, S.Pd, MM, selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan banyak masukan kepada peneliti, sabar dalam membimbing dan
ikhlas meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan arahan,
petunjuk, dan saran yang sangat bermanfaat bagi peneliti dalam penyusunan
skripsi ini.
4. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku ketua sidang munaqasyah, Drs.
Sugiharto MA selaku sekretaris sidang munaqasyah, Suparto, M.Ed, Ph.D
selaku penguji I, Dra. Hj. Jundah Sulaiman, MA selaku penguji II sidang
munaqasyah, yang telah memberi arahan dalam proses sidang skripsi.
5. Drs. H. Mahmud Jalal, MA selaku Dosen Pembimbing Akademik, serta
seluruh dosen pengajar Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Terima
kasih atas ilmu-ilmu yang telah diberikan..
6. Semua Staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi. Keduanya telah banyak membantu peneliti
mendapatkan buku referensi yang peneliti perlukan. Ungkapan terimakasih
juga peneliti tujukan kepada segenap staff perpustakaan utama dan
perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
iv
7. Keluarga besar BAZIS Provinsi DKI Jakarta, yang telah memberikan izin,
dukungan, bantuan, arahan, saran kepada peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.
8. Untuk keluarga peneliti: Khadijah (Kakak) Abdul Kholiq (Ipar) Syarifudin
(Kakak) Erna Maryana (Kakak) Gepan (Ipar) Indra Lesmana (Adik) Eva
Lesmana (Adik) Nazifa (Adik). Mereka yang selalu memberikan motivasi
berupa pertanyaan kapan selesai skripsinya dan bantuan baik berupa materil
dan moril. Terimakasih atas segala perhatian dan kasih sayang yang kalian
berikan.
9. Teman dan sahabat seperjuangan MDHU Tahun 2011 yang selalu memotivasi
dan menyemangati peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.
10. Para Sahabat Sanfris, Hilmi Muharommi S. Kom.i, Taufiq Rahmansyam S.
Kom.i, Chabibullah S. Kom.i, Afrizal S. Kom.i, Ahmad Fatullah S.Kom,i,
Wahyu Amaludin dan Adi Mulyawan.
11. Terimakasih pula untuk Dyah Ayu Woro Lestari sang pujaan hati yang berhati
lembut, selembut untaian-untaian benang sutra yang dirajut oleh para
bidadari-bidadari surga, yang tiada hentinya memberikan dorongan dan
semangat serta masukan-masukan yang sangat bermanfaat bagi peneliti, selalu
sabar dalam menemani dan selalu meluluhkan hati ketika amarah datang
dengan senyum lembutnya, itu semua sangat membantu peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih sayang.
v
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semuanya khususnya bagi
Prodi Manajemen Dakwah. Peneliti menyadari skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang
memotivasi serta membangun. Akhir kata peneliti sangat berterimakasih kepada
semua pihak, semoga Allah membalas kebaikan kalian.
Ciputat, 25 September 2015
Yoga Lesmana
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Batasan Masalah ..................................................................................... 8
C. Masalah Penelitian .................................................................................. 8
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .............................................. 9
1. Tujuan Penelitian................................................................................ 9
2. Manfaat Penelitian.............................................................................. 9
E. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 10
F. Sistematika Penulisan ............................................................................. 14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sistem ...................................................................................................... 16
1. Pengertian Sistem ............................................................................... 16
2. Jenis Sistem ........................................................................................ 17
3. Tujuan Sistem ..................................................................................... 18
B. Pelayanan ................................................................................................ 20
1. Pengertian Pelayanan ......................................................................... 20
vii
2. Jenis-jenis Pelayanan.......................................................................... 21
3. Tujuan Pelayanan ............................................................................... 22
C. Kepercayan ............................................................................................. 23
1. Pengertian Kepercayaan ..................................................................... 23
2. Dimensi Kepercayaan ........................................................................ 25
D. Pengertian Bencana ................................................................................. 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian ......................................................... 31
B. Populasi dan Sampel ............................................................................... 31
C. Definisi Operasional Variabel ................................................................. 32
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 34
E. Teknik Analis Data ................................................................................. 35
F. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah BAZIS Provinsi DKI Jakarta ..................................................... 43
B. Tempat Kedudukan Perusahaan .............................................................. 47
C. Landasan Hukum .................................................................................... 48
D. Struktur BAZIS Provinsi DKI Jakarta .................................................... 49
E. Fungsi Tujuan dan Prinsip Bazis ............................................................ 51
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
viii
A. Sistem Pelayanan BAZIS Provinsi DKI Jakarta ..................................... 54
B. Pengaruh Sistem Pelayanan Bazis Provinsi DKI Jakarta ....................... 55
C. Karakteristik Responden ......................................................................... 57
D. Presentase Pernyataan Variabel X .......................................................... 58
E. Presentase Pernyataan Variabel Y .......................................................... 65
F. Analisis Data ........................................................................................... 71
G. Uji Koefisien Korelasi ............................................................................ 75
H. Uji Regresi .............................................................................................. 77
I. Uji Hipotesi ............................................................................................. 77
J. Hasil Penelitian ....................................................................................... 78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 80
B. Saran ....................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 82
LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................... -
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Definisi Orerasional Variabel ............................................................... 33
Tabel 2. Skala Likert ........................................................................................... 36
Tabel 3. Interpretasi Koefisien Korelasi ............................................................. 37
Tabel 4. Uji Validitas Variabel X (Setelah Uji Validitas) ................................... 38
Tabel 5. Uji Validitas Variabel Y (Setelah Uji Validitas) .................................. 39
Tabel 6. Uji Reliabilitas Variabel X .................................................................... 40
Tabel 7. Uji Reliabilitas Variabel Y .................................................................... 40
Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .......................................... 57
Tabel 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 58
Tabel 10. Pernyataan 1 .......................................................................................... 58
Tabel 11. Pernyataan 2 .......................................................................................... 59
Tabel 12. Pernyataan 3 .......................................................................................... 59
Tabel 13. Pernyataan 4 .......................................................................................... 60
Tabel 14. Pernyataan 5 .......................................................................................... 60
Tabel 15. Pernyataan 6 .......................................................................................... 61
Tabel 16. Pernyataan 7 .......................................................................................... 61
x
Tabel 17. Pernyataan 8 .......................................................................................... 62
Tabel 18. Pernyataan 9 .......................................................................................... 62
Tabel 19. Pernyataan 10 ........................................................................................ 63
Tabel 20. Pernyataan 11 ........................................................................................ 64
Tabel 21. Pernyataan 12 ........................................................................................ 64
Tabel 22. Pernyataan 1 .......................................................................................... 65
Tabel 23. Pernyataan 2 .......................................................................................... 65
Tabel 24. Pernyataan 3 .......................................................................................... 66
Tabel 25. Pernyataan 4 .......................................................................................... 66
Tabel 26. Pernyataan 5 .......................................................................................... 67
Tabel 27. Pernyataan 6 .......................................................................................... 67
Tabel 28. Pernyataan 7 .......................................................................................... 68
Tabel 29. Pernyataan 8 .......................................................................................... 68
Tabel 30. Pernyataan 9 .......................................................................................... 69
Tabel 31. Pernyataan 10 ........................................................................................ 70
Tabel 32. Pernyataan 11 ........................................................................................ 70
Tabel 33. Pernyataan 12 ........................................................................................ 71
xi
Tabel 34 Penilaian Sistem Pelayanan ................................................................... 73
Tabel 35 Penilaian Tingkat Kepercayaan ............................................................. 75
Tabel 36 Uji Korelasi ............................................................................................ 76
Tabel 37 Interpretasi Koefisien Korelasi .............................................................. 76
Tabel 38. Uji Regresi ............................................................................................ 77
Tabel 39. Struktur Organisasi .................................................................................... -
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pintu masuk atu gang menuju RT 09 RW 01.
Gambar 2. Kondisi lingkungan RT 09 pasca terjadinya kebakaran.
Gambar 3. Kondisi rumah salah satu warga Kelurahan Karang Anyar yang masih rata
dengan tanah.
Gambar 4. Dokumentasi bersama istri dari Ketua RT 09.
Gambar 5. Rumah warga lainnya yang masih belum direnovasi.
Gambar 6. Gang atau jalan RT 09.
Gambar 7. Bukti serah teriama bantuan Logistik dari Bazis Provinsi DKI Jakarta.
Gambar 8. Bukti serah terima bantuan terpal dari Bazis Provinsi DKI Jakarta.
Gambar 9. Struktur Organisasi Bazis Provinsi DKI Jakarta.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam merupakan agama terakhir yang diturunkan oleh Allah swt kepada
umat manusia melalui Nabi terakhir Muhammad saw. Sebagai agama terakhir,
Islam memiliki berbagai aturan dan tata cara yang harus dilakukan oleh umatnya,
baik yang sifatnya “melanjutkan” ajaran sebelumnya, atau menyempurnakannya.
Salah satu ajaran Islam yang sifatnya “melanjutkan” tersebut adalah ibadah
zakat. Menurut Abdurrahman al-Jaziri, kata zakat secara bahasa bermakna al-
tathhir wa al-nama. Sedangkan secara terminologi (istilahan/istilah), zakat
adalah pemilikan harta yang dikhususkan kepada mustahik (penerimanya)
dengan syarat-syarat tertentu.1
Pelayanan zakat terhadap mustahik merupakan salah satu kunci
keberhasilan dari suatu lembaga zakat, baik atau buruknya pelayanan yang di
berikan oleh lembaga zakat terhadap mustahik akan dinilai pula oleh para
mustahik. Service atau pelayanan tidak hanya sebatas mengantarkan atau
melayani.2 Service berarti mengerti, memahami dan merasakan sehingga
1 Fakhrudin, M.Hi, Fiqh & Manajemen Zakat di Indonesia, Yogyakarta,UIN Malang Press,
2008, h. 16. 2 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud, Kamus Umum Bahasa Indonesia,
Jakarta, Balai Pustaka, 1999, h. 26.
2
penyampaiannya pun akan mengenai heart share konsumen dan pada akhirnya
memperkokoh posisi perusahaan dalam mind share konsumen. Dengan adanya
heart share dan mind share yang tertanam, loyalitas seorang konsumen pada
produk atau usaha yang dijalani tidak akan diragukan lagi.
Memahami berbagai permasalahan dalam pengelolaan zakat, seperti
halnya minimnya dana zakat yang masuk maka sudah saatnya BAZ terus
menerus berupaya meningkatkan pelayanannya kepada publik. Masalah trust
publik, sebagai permasalahan yang paling dominan, dan harus mendapatkan
perhatian khusus. Strategi harus dirancang untuk meraihnya. Jalinan komunikasi
dua arah yang intens antara BAZ dengan muzakki, serta masyarakat umum harus
diciptakan dan dirawat dengan baik. Berikan ruang bagi publik untuk mengkritisi
setiap kebijakan yang diambil. Jika perlu dapat dilakukan polling secara berkala.
Selain itu, melibatkan masyarakat atau muzakki dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi program perlu dilakukan, sehingga publik langsung
tahu apa yang sebenarnya terjadi di BAZ. Pembukaan jalur SMS untuk klaim
pelayanan, mengajak donatur berwisata mengunjugi para penerima bantuan,
seperti yang dilakukan beberapa lembaga akhir-akhir ini, juga dapat dijadikan
alternatif pengembangan.3
3 Bazis Gresik, diakses dari http://bazgresik.wordpress.com, pada tanggal, 31 mei 2015, Pukul
21:09.
3
Kepercayaan merupakan kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang
lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi
mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika
seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan
berdasarkan pilihan dari orang-orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang
kurang dipercaya.4
Oleh karena itu dari sekian banyak lembaga zakat yang telah ada di
Indonesia semuanya berlomba-lomba menarik donatur atau muzakki untuk
berzakat dan bersedekah pada lembaganya. Dalam menjalani program dengan
penuh tanggung jawab serta keikhlasan dan dengan memberikan bukti berupa
dokumentasi kegiatan maka kepercayaan akan dengan sendirinya timbul dari hati
muzakki, rasa puas dan senang bisa membantu sesama umat muslim akan
dirasakan oleh mereka. Organisasi pengelola zakat harus mampu membuat
masyarakat, khususnya muzakki menjadikan berderma, bersedekah dan berzakat
sebagai lifestyle. Ini sangat penting dan merupakan hal yang sangat mendasar
bagi organisasi pengelola zakat.
Disisi lain, melimpahnya dana-dana non-zakat seperti dana CSR
perusahaan serta dana hibah luar negeri khususnya pada saat terjadi bencana,
menjadi magnet yang mampu menyita perhatian pimpinan lembaga amil zakat.
4 Satya Ariono, Kepercayaan, diakses dari https://satyaariyono.wordpress.com pada tanggal
14 Februari 2015, pukul 18:55.
4
Hai ini menyebabkan pimpinan lembaga amil zakat tidak fokus pada
pengoptimalan potensi zakat yang ada. Tidak jarang jika akhirnya organisasi
pengelola zakat menjadi lebih sering terlihat berlomba-lomba untuk
mendapatkan dana CSR dan dana hibah dari luar negeri dari pada berlomba-
lomba untuk melakukan gerakan sadar zakat, infaq dan sedekah.5
Bazis Provinsi DKI Jakarta yang berjalan dibawah naungan
kepemerintahan sudah sekian lamanya mengelola dana zakat dan melayani para
mustahik. Dari sekian banyak program yang dilaksanakan semuanya berkaitan
langsung dengan para mustahik. Bagian pendayagunaan yang memberikan dana
zakat ke para mustahik memiliki suatu sistem tersendiri yang dipakai untuk
menghadapi dan melayani para mustahik yang datang untuk mengajukan dana
bantuan.
Dalam peraturan Gubernur DKI Jakarta tahun 2014 tentang
pendayagunaan zakat infaq dan sedekah pada badan amil zakat infaq dan sedekah
pasal 1 ayat 2: “Kebijakan pendayagunaan dana ZIS memperhatikan kondisi
faktual kompleksitas problematika kaum duafa yang diprioritaskan bagi
peningkatan kualitas sumber daya manusia (investasi jangka panjang), bantuan
kaum duafa, penanggulangan bencana alam, bantuan fisik, ta’mir lembaga
5 Forum Zakat, diakses dari www.forumzakat.net pada tanggal 31 mei 2015, pukul 20:19.
5
keagamaan, bantuan kemanusiaan, bantuan guru ngaji/marbot/guru honorer
madrasah dan pemberdayaan ekonomi kaum duafa”.6
Keinginan Bazis Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan jumlah ZIS
diwujudkan dengan peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat. Oleh sebab
itu Bazis Provinsi DKI Jakarta berusaha memberikan kepuasan dan kenyamanan
masyarakat dalam menunaikan ibadah ini. Konsep pelayanan ini diharapkan
dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat meski dengan kegiatan dan
kerja yang padat. Upaya ini ditempuh BAZIS Provinsi DKI Jakarta dengan
melakukan beberapa hal, antara lain adalah program “jemput bola”, “sms infaq”,
“mempertemukan muzakki (orang yang berzakat), munfiq (orang yang berinfaq),
dan mutashoddiq (orang yang bersedekah) dengan mustahik (penerimanya)”.7
Dengan program-program dan kinerja para amil yang professional maka dengan
sendirinya akan timbul sebuah kepercayaan dari muzakki maupun mustahik
kepada pelayanan BAZIS Provinsi DKI Jakarta.
Pada peraturan Gubernur yang menerangkan tentang pengelolaan dana
ZIS untuk para mustahik, yaitu salah satunya untuk para korban bencana alam
merupakan suatu hal yang kompleks. Para pelaksana dari lembaga BAZIS
Provinsi DKI diharuskan terjun langsung kelapangan melihat dan menilai
bagaimana kondisi para korban bencana alam.
6 Bazis Provinsi DKI Jakarta, Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2006.
7 Bazis Provinsi DKI Jakarta & Institut Manajemen Zakat, Manajemen ZIS BAZIS Provinsi
DKI Jakarta, h. 72.
6
Dengan kata lain penyaluran dana ZIS dari BAZIS Provinsi DKI Jakarta
untuk para korban bencana alam seperti korban kebakaran yang ada di daerah
Karang Anyar sudah selayaknya dibantu baik dari material maupun mental.
Kebakaran yang terjadi di Kelurahan Karang Anyar pada bulan Februari 2015
lalu menyebabkan 245 KK atau sekitar 1294 jiwa di 10 RT dalam satu RW
menjadi korban kebakaran. Kebakaran terjadi disebabkan oleh konsleting listrik
yang menyebabkan para warga Kelurahan Karang Anyar kehilangan harta
bendanya termasuk dokumen-dokumen penting. BAZIS Provinsi DKI Jakarta
yang bekerja dibawah perintah Gubernur harus benar-benar tanggap dalam hal-
hal yang berkaitan dengan musibah yang terjadi di daerah Ibu Kota. Karena
selain hal itu sebagai tanggungjawab pemerintah, BAZIS DKI Jakarta juga harus
terlibat didalamnya.
Ada dua kategori pendayagunaan ZIS di BAZIS Provinsi DKI Jakarta
yaitu: bantuan dan santunan. Bantuan adalah dana yang diberikan oleh BAZIS
yang dipergunakan untuk kepentingan antara lain: sarana ibadah, sarana
pendidikan Islam, beasiswa pendidikan, modal usaha bagi pedagang kecil dll.
Agar bantuan produktif dapat berjalan maksimal, maka BAZIS Provinsi DKI
Jakarta selalu melakukan pendampingan, pemantauan, dan pembinaan. Upaya ini
dilakukan dengan merekrut tenaga honorer sebagai supervisi program (sp).8
8 Bazis Provinsi DKI Jakarta & Institut Manajemen Zakat, Manajemen ZIS BAZIS Provinsi
DKI Jakarta, h. 93.
7
Dengan ini perkembangan usaha dapat dianalisa untuk dipastikan
kelayakannya. Santunan adalah pemberian dana untuk keperluan konsumtif,
seperti untuk membeli makanan dan pakaian bagi fakir miskin, dan orang-orang
yang ditimpa musibah.9 BAZIS Provinsi DKI Jakarta dalam hal ini
mengusahakan agar pemohon, yang bersifat produktif maupun konsumtif, dapat
memenuhi prosedur dan persyaratan yang telah disosialisasikan secara formal,
lewat jalur yang sudah ada, seperti jalur birokrasi dan juga sosialisasi secara non
formal melalui media yang tersedia. Sebagaimana pengetahuan masyarakat yang
masih minim tentang ZIS, begitu pula masalah yang dihadapi dalam upaya
pendayagunaan ZIS. Masih banyak masyarakat (mustahik) yang belum
memahami persyaratan dan prosedur untuk memperoleh hak mereka. Walaupun
sifatnya bantuan, bukan berarti menunggu secara pasif kedatangan para mustahik
untuk mendapatkan haknya.
Ada dua proses yang biasa dilakukan oleh BAZIS Provinsi DKI Jakarta
dalam upaya pendayagunaan ini. Pertama upaya aktif. Upaya ini dilakukan
dengan mekanisme dan prosedur yang baku. Proses ini dilakukan melalui rapat
tahunan dengan melihat perkembangan peta ekonomi, sosial, dan politik
masyarakat yang ada. Misalnya, pemberian bantuan kepada pedagang tradisional,
9 Bazis Provinsi DKI Jakarta & Institut Manajemen Zakat, Manajemen ZIS BAZIS Provinsi
DKI Jakarta, h. 93.
8
beasiswa pendidikan dll. Kedua upaya reaktif.10
Hal ini dilakukan pada setiap
kejadian di luar kemampuan analisa kemanusiaan. Misalnya, banjir, kebakaran
dll. Peneliti tertarik untuk meneliti peristiwa kebakaran karena pada zaman
modern seperti sekarang, Ibukota Jakarta semakin padat penduduk dan tidak bisa
dipungkiri bahwa peristiwa kebaran sangat mudah terjadi di lokasi yang padat
penduduknya seperti di Kelurahan Karang Anyar dan di Kelurahan Karang
Anyar ini sering sekali terjadi kebakaran yang disebabkan oleh masalah yang
sama yaitu konsleting listrik. Oleh karena itu, dalam skripsi ini peneliti akan
mengangkat judul mengenai: “Pengaruh Sistem Pelayanan BAZIS Provinsi
DKI Jakarta Terhadap Tingkat Kepercayaan Korban Kebakaran”.
B. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan skripsi ini lebih terarah, maka diberikan pembatasan
dengan maksud pembahasan dalam penelitian ini lebih fokus pada inti penelitian.
Oleh karena itu peneliti membatasi dalam penelitian ini adalah pada sistem
pelayanan mustahik dan kepercayaan korban kebakaran. Peneliti mengambil
kasus pelayanan pada BAZIS Provinsi DKI Jakarta dan pengaruhnya terhadap
korban kebakaran yang ada di Kelurahan Karang Anyar RT 09 RW 01 Jakarta
Pusat pada Bulan Februari Tahun 2015.
C. Masalah Penelitian
10
Bazis Provinsi DKI Jakarta & Institut Manajemen Zakat, Manajemen ZIS BAZIS Provinsi
DKI Jakarta, h. 95.
9
Berdasarkan pembatasan penelitian di atas, masalah yang akan diangkat
dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Sistem Pelayanan BAZIS Provinsi DKI
Jakarta Terhadap Tingkat Kepercayaan Korban Kebakaran”.
Dari permasalahan utama ini, peneliti selanjutnya merumuskan beberapa
sub permasalahan, yaitu:
1. Bagaimanakah sistem pelayanan mustahik BAZIS Provinsi DKI Jakarta
kepada para korban kebakaran?
2. Bagaimanakah pengaruh sistem pelayanan mustahik pada BAZIS Provinsi
DKI Jakarta terhadap tingkat kepercayaan korban kebakaran di Kelurahan
Karang Anyar?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang peneliti laksanakan ini adalah:
a) Untuk mengetahui bagaimana sistem pelayanan mustahik pada BAZIS
Provinsi DKI Jakarta.
b) Untuk memahami pengaruh sistem pelayanan mustahik BAZIS Provinsi
DKI Jakarta terhadap tingkat kepercayaan korban kebakaran di Kelurahan
Karang Anyar.
Adapun penelitian ini diharapkan setelah memahaminya dan melakukan
olah data dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
2. Manfaat Penelitian
10
a) Manfaat Akademis
1) Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang zakat pada umumnya, dan pelayanan zakat
terhadap mustahik pada khususnya.
2) Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan tentang
pengaruh sistem pelayanan mustahik BAZIS Provinsi DKI Jakarta
terhadap tingkat kepercayaan penerima bantuan korban kebakaran
yang diberikan oleh BAZIS Provinsi DKI Jakarta bagi para mahasiswa
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
b) Manfaat Praktis
1) Untuk menjadi masukan dan bahan rujukan dalam pelaksanaan
pembelajaran bidang Ziswaf dan memberikan motivasi untuk para
muzakki kedepannya agar lebih giat dalam berzakat.
2) Sebagai wadah pengevaluasian diri dalam menyikapi permasalahan
sosial khususnya dalam bidang pelayanan zakat yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari.
E. Tinjauan Pustaka
Adapun setelah peneliti mengadakan suatu kajian kepustakaan, akhirnya
peneliti menemukan beberapa skripsi yang membahas tentang sistem pelayanan
dan skripsi yang memiliki judul yang hampir sama dengan yang peneliti buat
antara lain:
11
1. Ditto Santoso mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan
Manajemen Dakwah dengan NIM 108053000031. Didalam Skripsinya
berjudul “Strategi Pelayanan Lembaga Pengelola Sedekah PPPA ( Program
Pembibitan Penghafal Al-Quran) Daarul Quran dalam Menumbuhkan
Loyalitas Donatur”. Dalam skripsinya Ditto Santoso membahas mengenai
bagaimanakah perumusan strategi pelayanan yang diterapkan oleh lembaga
pengelola sedekah PPPA dalam menumbuhkan loyalitas donatur, dan
bagaimanakah implementasi pelayanan yang diterapkan oleh lembaga
pengelola sedekah PPPA dalam menumbuhkan loyalitas donatur.
Perbedaannya dengan skripsi peneliti yaitu pada perumusan masalah dan
lembaga zakat yang peneliti pilih. Ditto Santoso lebih membahas mengenai
strategi pelayanan berbeda dengan peneliti yang membahas pada sistem
pelayanan.11
2. Heri Wicaksono Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan
Muamalat (Ekonomi Islam) dengan NIM 1110046300003. Didalam
Skripsinya yang berjudul “Pengaruh Sistem Pelayanan Terhadap Kepuasan
Muzakki dalam Berzakat Pada Lingkungan Pemda Provinsi DKI Jakarta di
BAZIS Provinsi DKI Jakarta” Heri membahas mengenai bagaimanakah
pengaruh secara simultan dari sistem pelayanan terhadap kepuasan
muzakki di lingkungan Pemda Provinsi DKI Jakarta. Dan bagaimanakah
11
Ditto Santoso, Strategi Pelayanan Lembaga Pengelola Sedekah PPPA ( Program Pembibitan
Penghafal Al-Quran) Daarul Quran dalam Menumbuhkan Loyalitas Donatur, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2012, h.4.
12
pengaruh secara parsial antara X1 (fasilitas), dan X2 (sumber daya manusia)
terhadap kepuasan muzakki di BAZIS Provinsi DKI Jakarta. perbedaannya
dengan skripsi peneliti adalah dari perumusan masalah dan objek yang
dipilih. Peneliti membahas mengenai pelayan mustahik pada BAZIS
Provinsi DKI Jakarta, sedangkan Heri Wicaksono membahas sistem
pelayanan muzakki, dan peneliti memilih objek korban kebakaran di
Kelurahan Karang Anyar sebagai mustahik sedangkan Heri Wicaksono
memilih para Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Pemda Provinsi DKI
Jakarta sebagai muzakki.12
3. Ahmad Muis Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan
Manajemen Dakwah dengan NIM 106053001979. Didalam Skripsinya
yang berjudul “Strategi Pelayanan Prima Kementrian Agama Jakarta
Selatan Pada Calon Jamaah Haji”.13
Ahmad Muis membahas mengenai
bagaimanakah Petugas Pelaksana Kementrian Agama Jakarta Selatan
dalam Memberikan Pelayanan Prima pada Calon Jamaah Haji, dan
Mengapa Kementrian Agama Jakarta Selatan Melakukan Pelayanan Prima
pada Calon Jamaah Haji, serta bagaimanakah Strategi Pelayanan Prima
Kementrian Agama Jakarta Selatan dalam Penyelenggaraan Ibadah Calon
Jamah Haji. Perbedaannya dengan skripsi peneliti adalah perumusan
12
Heri Wicaksono, Pengaruh Sistuem Pelayanan Terhadap Kepuasan Muzakki dalam Berzakat
Pada Lingkungan Pemda Provinsi DKI Jakarta di BAZIS Provinsi DKI Jakarta, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2014, h.5. 13
Ahmad Muis, Strategi Pelayanan Prima Kementrian Agama Jakarta Selatan Pada Calon
Jamaah Haji, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010, h. 4.
13
masalah serta objek yang dipilih. Peneliti membahas mengenai sistem
pelayanan BAZIS Provinsi DKI Jakarta sedangkan Ahmad Muis
membahas mengenai strategi pelayanan prima. Peneliti memilih korban
kebakaran di Kelurahan Karang Anyar sebagai mustahik dari BAZIS
Provinsi DKI Jakarta sedangkan Ahmad Muis memilih Calon Jama’ah Haji
Pada Kementrian Agama.
4. Siti Hafidaty mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi
Manajemen Dakwah dengan NIM 105053001801. Didalam skripsinya
yang berjudul “Sistem Pengelolaan Data Base dan Studi Kelayakan
Mustahik pada Pelaksanaan Program Layanan Mustahik Lembaga
Pelayanan Masyarakat (LPM) Dompet Duafa Republika”.14
Siti Hafidaty
membahas mengenai bagaimana pengertian database mustahik dan studi
kelayakan mustahik menurut lembaga pelayanan masyarakat (LPM)
Dompet Duafa Republika, serta bagaimana sistem pengelolaan database
Dompet Duafa Republika. Perbedaannya dengan skripsi peneliti adalah
dalam perumusan masalah, Siti Hafidaty membahas mengenai pelayanan
mustahik dalam Lembaga Pelayanan Masyarakat di Dompet Duafa
Republika, sedangkan peneliti membahas mengenai pelayanan mustahik
pada BAZIS Provinsi DKI Jakarta.
14
Siti Hafidaty, Sistem Pengelolaan Data Base dan Studi Kelayakan Mustahik pada
Pelaksanaan Program Layanan Mustahik Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) Dompet Duafa
Republika, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009, h. 5.
14
5. Hikmatul Laili Amaliyah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Program Studi Manajemen Dakwah dengan NIM 107053002433. Didalam
skripsinya yang berjudul “Pengaruh Pelayanan Terhadap Tingak Kepuasan
Nasabah Bank Muammalat Cabang Ciledug”15
. Hikmatul Laili membahas
mengenai apakah terdapat pengaruh antara pelayanan terhadap tingkat
kepuasan nasabah, serta faktor-faktor kualitas pelayanan apa sajakah yang
berpengaruh terhadap tingkat kepuasan nasabah pada Bank Muammalat
cabang Ciledug. Perbedaannya dengan skripsi peneliti adalah pada
perumusan masalah dan variabel Y, pada skripsi peneliti variabel Y adalah
tingkat kepercayaan, sedangkat pada skripsi Hikmatul Liali Amaliyah yaitu
tingkat kepuasan yang menjadi variabel Y.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam sistematika penulisan, skripsi ini dibagi
menjadi enam bab dengan sitematika pembahasan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN. Terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan
masalah dan masalah penelitian, tujuan dan manfaat penelitian,
tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini meliputi pengertian sistem, jenis-
jenis sistem, tujuan sistem dan pengertian pelayanan, jenis-jenis dan
15
Hikmatul Laili Amaliyah, Pengaruh Pelayanan Terhadap Tingak Kepuasan Nasabah Bank
Muammalat Cabang Ciledug, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, h. 4.
15
tujuan pelayanan, pengertian kepercayaan, dimensi kepercayaan dan
pengertian korban bencana alam.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini, membahas mengenai
metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini, yang
meliputi jenis dan pendekatan penelitian, populasi dam sampel,
definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, teknik analisis
data serta tempat dan waktu penelitian.
BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA. Dalam bab ini terdiri dari profil
lembaga BAZIS Provinsi DKI Jakarta, tujuan, fungsi dan prinsip-
prinsip, serta struktur organisasi.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Menjelaskan mengenai analisis terkait
data yang diambil dari responden. Yang diuji meliputi uji validitas, uji
reliabilitas, dan uji hipotesis dengan menggunakan metode regresi
linear sederhana.
BAB VI PENUTUP. Dalam bab ini, berisi kesimpulan dan saran-saran.
kemudian bagian terakhir memuat daftar pustaka dan lampiran-
lampiran.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem
1. Pengertian Sistem
Istilah sistem paling sering digunakan untuk menunjukan pengertian
metode atau cara dan sesuatu himpunan unsur atau komponen yang saling
berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan yang utuh. Sebenarnya
penggunaannya lebih dari itu, tetapi kurang dikenal. Sebagai satu himpunan,
sistempun di definisikan bermacam-macam pula.
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “Sistema” yang mempunyai
pengertian sebagai berikut:
a. Suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian “whole
compounded of several parts”.
b. Hubungan yang berlangsung diantara satuan-satuan atau komponen
secara teratur “An organized, functioning relationship among units or
components”.
Jadi dengan kata lain istilah “Sistema” itu mengandung arti
sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur
dan merupakan satu keseluruhan.1
1 Tatang M. Amirin, Pokok-Pokok Teori Sistem, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2011, h.1.
17
Nugroho mendefinisikan sistem sebagai suatu yang memiliki bagian-
bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga
tahapan yaitu input, proses, dan output.2
Moenir mendefinisikan sistem sebagai suatu susunan atau rakitan
komponen atau bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan yang utuh
dengan sifat-sifat saling bergantung, saling mempengaruhi dan saling
berhubungan.3
Onong mendefinisikan sistem sebagai suatu totalitas himpunan bagian-
bagian yang satu sama lain berinteraksi dan bersama-sama beroperasi
mencapai suatu tujuan tertentu di dalam suatu lingkungan. Bagian-bagian atau
subsistem-subsistem tersebut merupakan suatu kompleksitas tersendiri, tetapi
dalam kebersamaan mencapai suatu tujuan itu, berlangsung secara harmonis
dalam keteraturan yang pasti.4
2. Jenis-jenis Sistem
Menurut Martin, pada organisasi idealnya harus terdapat 4 jenis
sistem, dimana tiap jenisnya melayani tingkat organisasi yang berbeda.5
Sistem tersebut antara lain:
a. Sistem pada tingkat oprasional
2 Nugroho Wijayanto, Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta, Erlangga, 2001, h. 2.
3 H. A. S. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, cet. IX, Jakarta, Bumi Aksara,
2010, h. 99. 4 Onong Uchjana Effendy, Human Relations and Public Relations, cet. III, Bandung, Mandar
Maju, 1993, h. 2. 5 M. Badri Sukoco, Manajemen Administrasi Perkantoran Modern, Surabaya, Erlangga, 2007,
h. 36.
18
Merupakan sistem informasi yang memonitor tiap aktivitas
administrasi di kantor, dan diharapkan dapat menguasai apapun yang
terdapat didalamnya.
b. Sistem pada tingkat staff
Adalah sistem informasi yang mendukung pekerjaan yang dilakukan
pegawai teknis (pegawai yang membutuhkan pengetahuan khusus untuk
bekerja bagi organisasi) maupun pegawai administrasi (pegawai yang
memproses data dan informasi suatu organisasi, seperti sekertaris atau
pengelola data pesonalia suatu organisasi).
c. Sistem pada tingkat manajemen
Yaitu sistem informasi yang mendukung aktivitas perencanaan,
pengorganisasian, pengawasan, dan pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh manajer tingkat menengah.
d. Sistem pada tingkat strategis
Merupakan sistem informasi yang mendukung aktivitas perencanaan
jangka panjang (strategis) yang dilakukan oleh manajer senior, yang biasa
dikenal dengan nama EES (executive support sistem).
3. Tujuan Sistem
Tujuan sistem perlu dirumuskan secara jelas, dan perlu
dikomunikasikan kepada semua anggota tim dan semua pemangku
kepentingan tim lintas fungsional. Kejelasan tujuan sistem akan mengarahkan
dan memfokuskan usaha keseluruhan anggota tim dalam mewujudkan tujuan
19
tersebut. Kejelasan tersebut juga memberikan landasan untuk mengukur
efektifitas sistem, sehingga usaha improvement terhadap sistem dapat dipacu.6
Selain itu tujuan sistem juga berfungsi sebagai Penilaian Prestasi Kerja
atau Manajemen Kinerja. Ada sejumlah tujuan yang biasanya dapat dicapai
oleh sebuah organisasi atau perusahaan dengan menerapkan sebuah sistem
manajemen kinerja.7
a. Meningkatkan prestasi kerja karyawan, baik secara individu maupun
kelompok, sampai setinggi-tingginya dengan memberikan kesempatan
pada mereka untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri dalam kerangka
pencapaian tujuan perusahaan.
b. Meningkatkan yang terjadi pada prestasi karyawan secara perorangan
pada gilirannya akan mendorong kinerja sumber daya manusia secara
keseluruhan, yang direfleksikan dalam kenaikan produktivitas.
c. Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan
meningkatkan hasil karya dan prestasi pribadi secara potensi laten
karyawan dengan cara memberikan umpan balik pada mereka tentang
prestasi mereka.
d. Membantu perusahaan untuk dapat menyusun program pengembangan
dan pelatihan karyawan yang lebih tepat guna. Pada gilirannya usaha ini
akan membantu perusahaan untuk mempunyai pasokan tenaga yang
6 Mulyadi, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Jakarta, Salemba Empat, 2007,
h. 210. 7 Ruky Achmad S, Sistem Manajemen Kinerja, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2003, h. 20.
20
cakap dan terampil yang cukup untuk pengembangan perusahaan di masa
depan.
B. Pelayanan
1. Pengertian Pelayanan
Dalam rangka mempertahankan hidupnya, manusia sangat
memerlukan pelayanan, baik dari diri sendiri, maupun melalui karya orang
lain. Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang
lain secara langsung. Pelayanan yang diperlukan manusia pada dasarnya ada
dua jenis, yaitu layanan fisik yang sifatnya pribadi sebagai manusia dan
layanan administratif yang diberikan oleh orang lain selaku anggota
organisasi, baik itu organisasi massa atau Negara.
Selanjutnya, yang dimaksud pelayanan umum menurut keputusan
menteri penerapan aparatur Negara No. 81/1993 adalah segala bentuk
kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat,
di daerah, dan di lingkungan badan usaha milik Negara/Daerah dalam bentuk
barang atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat
maupun dalam rangka pelaksaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Agar pelayanan dapat memuaskan orang atau kelompok orang lain yang
dilayani, maka pelaku yang bertugas melayani harus memenuhi empat kriteria
pokok:
a. Tingkah laku yang sopan
21
b. Cara menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang seharusnya
diterima oleh orang yang bersangkutan.
c. Waktu menyampaikan yang tepat.
d. Keramah tamahan. 8
Pelayanan publik berhubungan dengan pelayanan yang masuk kategori
sektor publik, bukan sektor privat. Pelayanan tersebut dilakukan oleh
pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMN/BUMD. Ketiga komponen
yang menangani sektor publik tersebut menyediakan pelayanan publik seperti
kesehatan, pendidikan, keamanan dan ketertiban, bantuan sosial, dan
penyiaran.
Dengan demikian yang dimaksud pelayanan publik adalah pelayanan
yang diberikan oleh Negara dan perusahaan milik Negara pada masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka menciptakan
kesejahteraan masyarakat. Telah disinggung bahwa pelayanan publik
berhubungan dengan sektor publik. Pakaian, sepatu, arloji, rumah, sepeda
motor, televisi dan mobil pribadi adalah contoh barang-barang yang termasuk
ke dalam sektor privat/swasta karena barang-barang tersebut merupakan
kebutuhan perorangan.9
2. Jenis-jenis Pelayanan
8 Hessel Nogi S, Manajemen Publik, Jakarta, Grasindo, 2005. h. 97.
9 Hanif Nurcholis, Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Jakarta, Grasindo,
2005, h. 358.
22
Jenis layanan yang dapat diberikan oleh penyedia layanan kepada
pihak yang membutuhkan layanan terdiri dari berbagai macam. Antara lain
berupa layanan yang berkaitan dengan:
a. Pemberian jasa-jasa saja.
b. Layanan yang berkaitan dengan penyediaan dan distribusi barang-barang
saja.
c. Layanan ganda yang berkaitan dengan kedua-duanya.
Jenis-jenis layanan tersebut harus diberikan kepada pelanggan interen
dan pelanggan ekstern dan sangat tergantung kepada kebutuhan, keinginan,
dan kemampuan pihak penyedia layanan yang bersangkutan.10
3. Tujuan Pelayanan
Setiap organisasi mempunyai misi dan tujuan tertentu yang ingin
dicapainya. Misalnya, bagi organisasi swasta adalah untuk memperoleh
keuntungan, bagi organisasi pemerintah adalah untuk melayani masyarakat,
dan bagi LSM dan organisasi sosial adalah untuk membantu masyarakat agar
menjadi sejahtera dan mandiri.11
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut diperlukan pengelolaan
organisasi yang disusun dalam suatu sistem yang baik. Menurut
Tjiptoherijanto, sistem manajemen tersebut dapat mencakup enam unsur, yaitu
10
Atep Adya Barata, Dasar-dasar Pelayanan Prima (persiapan membangun budaya pelayanan
prima untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan), Jakarta, Elex Media Komputindo,
2003, h. 14. 11
Hessel Nogi S, Manajemen Publik, h. 11.
23
keuangan, material, mesin, pemasaran, metode, dan yang sangat penting
adalah unsur manusia.12
Pengembangan sumber daya manusia secara makro penting dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan pembangunan secara efektif. Pengembangan
sumber daya manusia yang terarah dan terencana disertai pengelolaan yang
baik akan dapat menghemat penggunaan sumber daya alam, atau setidaknya
pengolahan dan pemakaian sumber daya alam, atau setidaknya pengolahan
dan pemakaian sumber daya alam dapat secara berdaya guna dan berhasil
guna.
Demikian pula, pengembangan sumber daya manusia secara mikro di
suatu organisasi sangat penting dalam mencapai hasil kerja yang optimal.
Baik secara mikro maupun makro, pengembangan sumber daya manusia
merupakan bentuk investasi (human investment) dan suatu condition sine
quanon (harus ada dan terjadi di dalam suatu organisasi), namun dalam
pelaksanaannya perlu mempertimbangkan faktor-faktor baik internal maupun
eksternal.
C. Kepercayaan
1. Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan (trust) adalah ekspektasi atau pengharapan positif bahwa
orang lain tidak akan bertindak secara oportunistik (melalui kata-kata,
tindakan dan kebijakan). Kepercayaan adalah suatu sejarah atau proses
12
Tjiptoherijanto, Prijono, Keseimbangan Penduduk Manajemen Sumber Daya Manusia dan
Pembangunan Daerah, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan, 1999. h. 69.
24
dependen yang didasarkan pada contoh-contoh pengalaman yang relevan
namun terbatas. Dibutuhkan waktu untuk dibentuk, dibangun bertahap, dan
terakumulasi.
Banyak dari kita menganggap sangat berat, bahkan tidak mungkin,
untuk mempercayai seseorang dengan segera jika kita tidak tahu apa-apa
tentang diri mereka pada kondisi ekstrem, kita bisa berspekulasi tetapi tetap
tidak bisa percaya sepenuhnya. Tetapi, begitu mengenal seseorang, dan
hubungan tersebut terbina dengan baik, kita yakin untuk membentuk
ekspektasi yang positif.13
Menurut Morgan dan Hunt mendefinisikan kepercayaan sebagai suatu
kondisi ketika salah satu pihak yang terlibat dalam proses pertukaran yakin
dengan keandalan dan integritas pihak yang lain. Definisi tersebut
menjelaskan bahwa kepercayaan adalah kesediaan atau kerelaan untuk
bersandar pada rekan yang terlibat dalam pertukaran yang diyakini. Kerelaan
merupakan hasil dari sebuah keyakinan bahwa pihak yang terlibat dalam
pertukaran akan memberikan kualitas yang konsisten, kejujuran, bertanggung
jawab, ringan tangan dan berhati baik. Keyakinan ini akan menciptakan
hubungan yang dekat antar pihak yang terlibat pertukaran.14
Dalam riset Costabile terjemahan Suhardi, kepercayaan atau trust
didefinisikan sebagai presepsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen
13
Diana Angelica, Ria Cahyani, dkk, Terjemahan, Perilaku Organisasi, Edisi 12, Buku 2,
Jakarta, Salemba Empat, 2007, h. 97. 14
Suhardi, edisi terjemahan, R.M. Morgan, S.D. Hunt, The Commitment, Trust Theory Of
Relationship Marketing, Journal Of Marketing, 1994, h. 20.
25
didasarkan pada pengalaman, atau lebih pada urut-urutan transaksi atau
interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan
kepuasan. Ciri utama terbentuknya kepercayaan adalah presepsi positif yang
terbentuk dari pengalaman. Robins menyatakan kepercayaan merupakan
harapan yang positif bahwa yang lain tidak akan bertindak secara
opportunistic.15
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kepercayaan
adalah harapan umum yang dipertahankan oleh individu yang ucapan dari satu
pihak ke pihak lainya dapat dipercaya. Kepercayaan merupakan variabel
terpenting dalam membangun hubungan jangka panjang antara satu pihak
dengan pihak lainnya.16
2. Dimensi Kepercayaan
Shamdasani dan Balakrishnan menggunakan integritas dan relibialitas
sebagai indikator untuk mengukur kepercayaan pelanggan dan ia menemukan
bahwa contact personal dan physical environment mempengaruhi
kepercayaan pelanggan.17
Hal-hal tersebut dapat diberikan penjelasan sebagai
berikut:
a. Integritas
15
Suhardi, edisi terjemahan, Michele Costabile. A Dynamic Model Of Customer Loyalty, The
Moderating Role Of Trust, Jurnal Of Managerial Issues P.275, h. 51. 16
N. Armayanti, Diakses dari Repository.usu.ac.id, pada tanggal 25 Juli 2015, Pukul 22.00. 17
Thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00740-MN%20bab%202.pdf. diunggah pada Rabu-
08-Juli-2015. 01:41 WIB.
26
Integritas berasal dari bahasa Latin “integrate” yang artinya komplit.
Kata lain dari komplit adalah tanpa cacat, sempurna, tanpa kedok. Dalam
penelitian ini komplit maksudnya adalah adanya kesesuaian antara yang
dikatakan dan dilakukan perusahaan yang membuat konsumen menjadi
percaya.
b. Reliabilitas
Reliabilitas atau keandalan adalah konsistensi dari serangkaian
pengukuran. Dalam penelitian ini reliabilitas dimaksudkan untuk
mengukur kekonsistenan perusahaan dalam melakukan usahanya dari
dulu sampai sekarang.
c. Contact Personal
Orang yang menghubungkan perusahaan dengan konsumen dinilai
berdasarkan efektivitas individu dalam menyampaikan jasa, dalam hal ini
seperti resepsionis, oprator telepon, sekertaris dan lain-lain.
d. Physical Enviroment (lingkungan fisik)
Physical environment didefinisikan sebagai “the external
surrounding and conditions in which something exists.” Atau dapat
diartikan sebagai suatu keadaan sekitar dan kondisi dimana seseorang
tersebut berada.
D. Pengertian Bencana
Definisi Bencana menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007
Tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai
berikut:
27
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis.18
Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor
alam, non alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2007 tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana non alam,
dan bencana sosial.
1. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor.
2. Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal
modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
3. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik
sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan terror serta
kejadian-kejadian yang menyebabkan kerugian lainnya.
25
Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Definisi dan Jenis Bencana, diakses dari
http://www.bnpb.go.id pada tanggal 6 Juni 2015. Pukul 22:16.
28
Tidak hanya dalam pengertian secara umum, namun Al-Qur’an pun
menjelaskan banyak hal dalam kategori bencana. Ada tiga kata kunci dalam Al-
Qur’an yang menunjuk kepada pengertian bencana, yakni musibah, fitnah dan
bala. Pengertian kata musibah dan bala dalam kamus Indonesia tidak berbeda.
Musibah berarti celaka atau bencana. Sedangkan bala berarti bencana atau
kecelakaan, kesengsaraan. Untuk kata fitnah konotasinya lebih mengarah kepada
perkataan bohong untuk menjelekkan orang. Namun kalau dilihat dari sisi
dampaknya, ketiga kata tersebut sama yakni selalu membawa kepada
kesengsaraan, derita dan tidak nyamaman. Dengan piranti tematik Al-Qur’an
menjelaskan tentang bencana:
a. Musibah (bencana) adalah sesuatu yang tidak menyenangkan atau
memberatkan sebagai akibat ulah manusia, akibat kuasa alam atau
akibat tak’lif yang telah ditetapkan melalui sunnah-Nya. Musibah tidak
hanya menimpa orang-orang yang berbuat jahat, tetapi juga kepada
orang-orang yang tidak berbuat. Untuk menelusuri arti bencana
(musibah) tersebut peneliti mengambil ayat yang dianggap representatif,
yakni dalam al-Qur’an Surah al-Baqarah:146.
اءهُمْ وَإِنَّ فَسِيقاً مِّىْهُمْ لَيَكْتُمُىنَ الَّرِيهَ آتَيْىَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْسِفُىوَهُ كَمَا يَعْسِفُىنَ أَبْىَ
الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُىنَ
Artinya: “Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al
Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal
anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka
29
menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui”. (Q.S. al-
Baqarah: 146)19
Dalam Surah tersebut Allah SWT menerangkan bahwa musibah
(bencana) langsung dari Tuhan melalui Sunnah-Nya. Tujuannya menurut Syekh
Nawawi, melihat kualitas iman seseorang apakah ia tetap sabar menerima
bencana itu atau berserah diri terhadap ketetapan Tuhan atau tidak, dan semua
bencana dari Tuhan tersebut telah tertulis di Lauh Mahfuz.
b. Bala (bencana) adalah sesuatu yang tidak menyenangkan yang datang
langsung dari Tuhan tanpa keterlibatan manusia, manusia tiada lain
kecuali menerimanya. Kata bala juga tidak hanya digunakan Al-Qur’an
kepada sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi juga sesuatu yang
menyenangkan, namun semuanya langsung dari Allah tanpa ulah
manusia. Dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 49 Allah Berfirman.
وَإِذْ وَجَّيْىَاكُمْ مِهْ آلِ فِسْعَىْنَ يَسُىمُىوَكُمْ سُىءَ الْعَرَابِ يُرَبِّحُىنَ أَبْىَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُىنَ
وِسَاءَكُمْ وَفِي ذَٰلِكُمْ بَلَاءٌ مِهْ زَبِّكُمْ عَظِيم
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir’aun)
dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang
seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan
membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang
demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu”. (Q.S.
Al-Baqarah: 49)20
Menurut Syekh Nawawi ayat ini berkenaan dengan Fir’aun yang melihat
api berasal dari Bait al-Muqoddas membakar rumah-rumah di Mesir dan setiap
bangsa Qibti dan yang tersisa ialah Bani Israil. Maka dia memanggil para
19
Mtafm, diakses dari http://mtafm.com. pada tanggal 20 September 2015 20:15. 20
Mtafm, diakses dari http://mtf-online.com. pada tanggal 20 September 2015, pukul 20:16.
30
peramal tentang maksud mimpinya. Dijelaskan, akan lahir seorang anak laki-laki
dari Bani Israil yang akan menghancurkan bangsa Qibti dan memusnahkan
kekuasaanmu di tangannya.
c. Fitnah berarti bencana. Fitnah merupakan ulah manusia baik berasal dari
individu atau sekelompok orang tetapi dampaknya mengenai para lalim
dan baik dan benar (saleh). Dalam Al-Qur’an Surah Al-Anfal ayat 25.
وَاتَقُىا فِتْىَةً لَا تُصِيبَهَ الَرِيهَ ظَلَمُىا مِىْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُىا أَنَ اللَهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Artinya: “Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus
menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah
bahwa Allah amat keras siksaan-Nya”. (Q.S. Al-Anfal:25)21
Allah menerangkan bahwa fitnah bukan hanya menimpa para penzalim
(orang yang berbuat zalim) dan mazlum (orang yang dizalimi), tetapi menimpa
yang lainnya baik berasal dari individu maupun kelompok. Menurut Syekh
Nawawi bahwa fitnah tidak hanya menimpa para lalim secara khusus tetapi
menimpa menyeluruh. Untuk menghindari fitnah tersebut maka diwajibkan nahi
munkar. Setiap orang yang melihat fitnah wajib menghilangkannya apabila ia
kuasa atasnya. Jika didiamkan, maka seluruhnya dalam keadaan maksiat dan
merestui fitnah itu terjadi.22
21
Tafsir Al-Qur’an Online, diakses dari http://tafsirq.com. pada tanggal 20 September 2015,
pukul 20:16. 22
Maragustam Siregar, Derita Bencana dalam Al-Quran (Pemikiran Pendidikan Al-Qur’an
dengan Metode Tafsir Tematik), diakses dari https://maragustamsiregar.wordprees.com. pada tanggal
3 Juli 2015, pukul 5:52.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif menekankan fenomena-fenomena
objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur
dan percobaan terkontrol.1 Jenis penelitian kuantitatif yang digunakan peneliti
adalah metode survei eksplanatif, yaitu dengan menggunakan kuesioner atau
angket sebagai sumber data utama, dimana responden diharapkan untuk mengisi
pernyataan yang ada dalam kuesioner atau angket yang peneliti berikan. Melalui
pendekatan ini nantinya peneliti dapat mendeskripsikan bagaimana pengaruh
sistem pelayanan mustahik pada BAZIS Provinsi DKI Jakarta terhadap tingkat
kepercayaan korban kebakaran.
B. Populasi dan Sampel
Populasi berasal dari bahasa inggris Population, yang berarti jumlah
penduduk, oleh karena itu, apabila disebutkan kata populasi, orang kebanyakan
menghubungkan dengan masalah-masalah kependudukan.2 Populasi dalam
penelitian ini ialah para warga Kelurahan Karang Anyar Jakarta Pusat yang
menjadi korban peristiwa kebakaran dengan jumlah korban 80 jiwa.
1 Asep Saepul Hamdi, E. Bahruddin, Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam
Pendidikan, Yogyakarta, deepublish, 2014, h. 5. 2 M. Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta, Kencana, 2009, h. 99.
32
Untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang diketahui diatas,
maka peneliti mengambil seluruh populasi untuk dijadikan responden dalam
penelitian ini dikarenakan jumlah responden dibawah 100.
C. Definisi Operasional Variabel
1. Sistem Pelayanan Mustahik
Sistem pelayanan mustahik disini yaitu pelayanan kepada para
mustahik dari lembaga zakat BAZIS Provinsi DKI Jakarta yang bekerja
melayani mustahik dengan kriteria kinerja para pegawainya sehingga
memberikan dampak penilaian tersendiri kepada para mustahik.
2. Tingkat Kepercayaan Mustahik
Tingkat kepercayaan (trust) adalah suatu penilaian dari diri seseorang
terhadap sesuatu yang ia percaya. Tingkat kepercayaan mustahik merupakan
penilaian mustahik terhadap suatu lembaga zakat yang ia yakini dapat
membantu meringankan bebannya baik dari segi materi pengetahuan maupun
mental.
3. Korban Kebakaran
Korban kebakaran adalah seseorang atau sekelompok orang yang
mengalami pristiwa atau masalah yang dialaminya dan mengakibatkan
berbagai macam kerugian salah satunya adalah harta benda.
33
Tabel 1
Definisi Operasional Variabel
VARIABEL ASPEK
(X)
Sistem pelayanan
mustahik adalah su-
atu bentuk pelayan-
an dari suatu lem-
baga yang diberi-
kan kepada pe-
nerima bantuan
(mustahik).
Kecepatan
Ketepatan
Koordinasi
Tepat guna
Ketanggapan
lembaga dalam me-
nangani mustahik
Ketepatan/efektifit
as lembaga dalam
mengatasi keadaan
yang dibutuhkan
mustahik
Koordinasi yang
baik dari lembaga
kepada
penanggung jawab
mustahik
Manfaat yang di-
dapat mustahik
dapat dirasakan
dengan baik
(Y)
Tingkat kepercayaan
korban bencana alam
adalah suatu bentuk
kepercayaan dari
mustahik kepada
lembaga atas segala
hal dalam bentuk
pelayanan yang me-
ngesankan hati mus-
tahik.
Integritas
Contact
Personal
Adanya kesesuaian
antara yang di-
katakan dan di-
lakukan oleh lem-
baga untuk mem-
buat mustahik per-
caya.
Orang yang meng-
hubungkan antara
lembaga dengan
mustahik, dinilai
berdasarkan efek-
34
Reliabilitas
Physical
Enviroment
(lingkungan
fisik)
tifitas amil dalam
menyampaikan
jasa. Dalam usaha
untuk meningkat-
kan kepercayaan
mustahik.
Reliabilitas ber-
kaitan dengan ke-
andalan, predik-
tabilitas, dan pe-
nilaian yang baik
pada Lembaga
dalam menangani
situasi.
Suatu keadaan se-
kitar dan kondisi
dimana keberadaan
lembaga dapat
mempengaruhi ke-
percayaan mus-
tahik.
Sumber: Hasil Wawancara dan Tesis.binus.ac.id
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik
dari individu ataupun perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil
pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.3 Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, ialah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi berasal dari bahasa Latin yang berarti “melihat” dan
“memperhatikan”. Observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan
3 Umar Husein, Riset SDM Dalam Organisasi, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997,
h.99.
35
secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan
hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.4 Observasi pada penelitian
ini dilakukan untuk mengamati sitem pelayanan BAZIS Provinsi DKI
Jakarta terhadap Korban Kebakaran di Kelurahan Karang Anyar.
b. Kuesioner
Kuesioner dalam bahasa inggris disebut questionnaire (daftar
pertanyaan). Metode kuesioner merupakan serangkaian atau daftar
pertanyaan/pernyataan yang disusun secara sistemtis, kemudian dikirim
untuk diisi oleh responden.5 dalam penelitian ini menggunakan model skala
Likert yang terdiri atas beberapa item dengan empat alternatif jawaban,
yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak
setuju) pada aspek tentang korban kebakaran yang ada di Penjaringan.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan daik oleh pihak pengumpul. Data sekunder ini digunakan oleh
peneliti untuk diproses lebih lanjut.6
E. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
4 Zulfikar, S.P, Manajemen Riset dengan Pendekatan Komputasi Statistika, Yogyakarta,
deepublish, 2015, h.107. 5 Subagyo Pangestu, Data dan Metode, Yogyakarta, BPFE, 2009, h.123.
6 Umar Husein, Riset SDM Dalam Organisasi, h.100.
36
terkumpul. Yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain distribusi
frekuensi, distribusi persen dan pengukuran tendensi sentral. Tabel distribusi
frekuensi yaitu menggambarkan pengaturan data secara teratur didalam suatu
tabel. Data diatur secara berurutan sesuai besar kecilnya angka atau
digolongkan kedalam kelas-kelas yang sesuai dengan tingkatan dan jumlah
yang sesuai didalam kelas.
Dalam penelitian ini, skala pengukurannya menggunakan Skala Likert.
Menurut Istijanto skala ini meminta responden menunjukan tingkat
persetujuan atau ketidak setujuannya terhadap serangkaian pernyataan tentang
suatu objek.7
Tabel 2
Skala Likert
Kategori Pilihan Skor/Nilai
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Kriyantono, 2008
Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara variabel X (Pelayanan)
dengan variabel Y (Tingkat Kepercayaan), maka peneliti mengacu pada kelas-
kelas yang tertera pada tabel berikut:
7 Istijanto, Riset Sumber Daya Manusia, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005, h.89.
37
Tabel 3
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai
Sumber: Kriyantono, 2008
Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis Korelasi Pearson Product
Moment, dengan menggunakan aplikasi Statistic Program for Social Science
(SPSS). Hasil dari perhitungan data kuesioner di SPSS nantinya akan
dibandingkan dengan kelas-kelas pada tabel diatas, sehingga peneliti dapat
mengetahui sejauh mana korelasi antara pernyataan variabel x dengan
pernyataan variabel y.
2. Pengujian Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam
suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.
Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.8 Penelitian ini menggunakan
pengujian validitas dari validator ahli yang dipilih oleh peneliti dan memiliki
kapabilitas sesuai dengan variabel yang diteliti oleh peneliti.
8 UTama, Metode Riset untuk Bisnis dan Manajemen, Bandung, SAP, 2007, h.20.
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Sedang
0,61 – 0,80 Kuat
0,81 – 1,00 Sangat Kuat
38
√
N = Jumlah data observasi r = koefisien korelasi
X = Skor pertanyaan setiap variabel Y = Skor total semua variabel
Tabel 4
Uji Validitas Variabel X
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Berdasarkan tabel hasil perhitungan uji validitas untuk variabel X (Pelayanan
BAZIS) diatas, dapat diketahui bahwa ada sebanyak 12 pernyataan yang
dinyatakan valid, karena r hitung > r tabel (nilai pada r tabel sebesar 0.349
untuk jumlah n=30. Sehingga peneliti tidak perlu melakukan perbaikan
terhadaap pernyataan dalam kuesioner
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Pernyataan 1 0.761 0.349 Valid
Pernyataan 2 0.835 0.349 Valid
Pernyataan 3 0.747 0.349 Valid
Pernyataan 4 0.807 0.349 Valid
Pernyataan 5 0.704 0.349 Valid
Pernyataan 6 0.792 0.349 Valid
Pernyataan 7 0.767 0.349 Valid
Pernyataan 8 0.744 0.349 Valid
Pernyataan 9 0.819 0.349 Valid
Pernyataan 10 0.799 0.349 Valid
Pernyataan 11 0.809 0.349 Valid
Pernyataan 12 0.796 0.349 Valid
39
Tabel 5
Uji Validitas Variabel Y
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Berdasarkan tabel hasil perhitungan uji validitas untuk variabel Y
(Tingkat Kepercayaan) diatas, dapat diketahui bahwa ada sebanyak 12
pernyataan yang dinyatakan valid, karena r hitung > r tabel (nilai pada r tabel
sebesar 0.349 untuk jumlah n=30. Sehingga peneliti tidak perlu melakukan
perbaikan terhadaap pernyataan dalam kuesioner.
3. Pengujian Reliabilitas
Uji Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi
responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk
pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Pernyataan 1 0.786 0.349 Valid
Pernyataan 2 0.813 0.349 Valid
Pernyataan 3 0.769 0.349 Valid
Pernyataan 4 0.848 0.349 Valid
Pernyataan 5 0.844 0.349 Valid
Pernyataan 6 0.813 0.349 Valid
Pernyataan 7 0.842 0.349 Valid
Pernyataan 8 0.770 0.349 Valid
Pernyataan 9 0.750 0.349 Valid
Pernyataan10 0.812 0.349 Valid
Pernyataan11 0.758 0.349 Valid
Pernyataan12 0.807 0.349 Valid
40
bentuk questioner.9 Reliabilitas diukur dengan menggunakan metode
Cronbach Alpha. Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi
(sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh
item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki
reliabilitas yang kuat.
Tabel 6
Uji Reliabilitas Variabel X
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha yaitu
sebesar 0.906 dengan jumlah 12 pernyataan yang telah dinyatakan valid dari
variabel X (Sistem Pelayanan), sehingga ini tingkat reliabilitasnya sangat kuat
artinya pernyataan pada variabel X (Sistem Pelayanan) memiliki konsistensi
yang tinggi sehingga dapat dipercaya.
Tabel 7
Uji Reliabilitas Variabel Y
Cronbach’s Alpha N of Items
0,903 12
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha yaitu
sebesar 0.903 dengan jumlah 12 pernyataan yang telah dinyatakan valid dari
variabel Y (Tingkat Kepercayaan), sehingga ini tingkat reliabilitasnya sangat
9 UTama, Metode Riset untuk Bisnis dan Manajemen, h.24.
Cronbach’s Alpha N of Items
0,906 12
41
kuat artinya pernyataan pada variabel Y (Tingkat Kepercayaan) memiliki
konsistensi yang tinggi sehingga dapat dipercaya.
(
) (
)
Koefisien reliabilitas Cronbach Alpha
K = Jumlah item pertanyaan yang diuji
∑si² = Jumlah varians skor item
sx² = Varians skor-skor tes (atau seluruh item k)
4. Uji Korelasi
Analisis data eksplanatif digunakan untuk mengetahui mengapa situasi
atau kondisi tertentu terjadi atau apa yang mempengaruhi terjadinya sesuatu’.
Rumus statistik eksplanatif dengan uji statistik Pearson Correlation (product
moment):
√
= Jumlah skor dalam sebaran x
∑Y = Jumlah skor dalam sebaran y
= Jumlah hasil kali skor x dengan skor y yang berpasangan
∑X² = Jumlah skor yang dikuadratkan dari x
∑Y² = Jumlah skor yang dikuadratkan dari y
42
N = Banyaknya subjek skor x dan skor y yang berpasangan
X = Variabel bebas
= Variabel terikat
5. Uji Regresi
a. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis Regresi Linear Sederhana yaitu untuk mengukur hubungan
fungsional antara dua variabel atau lebih. Variabel dependen atau variabel
terikat dan variabel independen. Untuk mengetahui bagaimana besarnya
pengaruh sistem pelayanan mustahik terhadap korban kebakaran di
Kelurahan Karang Anyar, maka peneliti menggunakan analisis regresi
linear sedehana yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y’ = a + bX
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
Nilai a dihitung dengan rumus :
a = ∑y-b(∑x)
n
Nilai b dihitung dengan rumus :
b =
–
43
b. Hipotesis
H0 : Ada pengaruh pelayanan BAZIS Terhadap kepercayaan korban
kebakaran
H1 : Tidak ada pengaruh pelayan BAZIS Terhadap tingkat
kepercayaan korban kebakaran.
6. Uji t (Uji Parsial)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X)
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Signifikan
berarti pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat
digeneralisasikan). Dimana t tabel > t hitung, H0 diterima. dan jika t tabel < t
hitung, maka H1 diterima, begitupun jika sig > α (0,05), maka H0 diterima H1
ditolak dan jika sig < α (0,05), maka Ho ditolak H1 diterima.
t= √
√
r = koefisien korelasi
n = jumlah responden (n-2=dk, derajat kebebasan)
F. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Karang Anyar RT 09 RW 01
Jakarta Pusat dan dilaksanakan mulai bulan Juli sampai dengan November 2015.
44
BAB IV
GAMBARAN UMUM LEMBAGA
A. Sejarah Singkat BAZIS Provinsi DKI Jakarta
Badan Amil Zakat merupakan cikal bakal BAZIS sekarang, ini terlihat
dari gagasan berdirinya sejak pemerintahan Orde Baru di penghujung tahun
1960-an. Pada ”Seminar Zakat” yang diselenggarakan oleh Lembaga Research
dan Work Shop Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah di Jakarta,
Presiden Republik Indonesia untuk pertama kali menghimbau masyarakat untuk
melaksanakan zakat secara konkret. Setelah itu, di Istana Negara pada acara Isra’
Mi’raj tanggal 26 Oktober 1968 Presiden RI secara langsung menyerukan
pelaksanaan zakat untuk menunjang pembangunan.1
Dalam mengintensifkan pelaksanaan zakat tersebut, dikeluarkan surat
perintah Presiden No 07/POIN/10/1968 tanggal 31 Oktober 1968 kepada Mayjen
Alamsyah Ratu Prawiranegara, Kol. Inf. Drs. Azwar Hamid, dan Kol. Inf. Ali
Afandi untuk membantu Presiden dalam proses administrasi dan tata usaha
penerimaan zakat secara nasional.
Berbagai kalangan masyarakat menyambut baik seruan ini. Tidak lama
dari itu Menteri Agama Republik Indonesia kemudian mengeluarkan Peraturan
Menteri tentang pembentukan Badan Amil Zakat yang bertugas melaksanakan
pengumpulan dan penyaluran zakat. Badan Amil Zakat (BAZ) ini berkedudukan
1 Bazis Provinsi DKI Jakarta & Institut Manajemen Zakat, Manajemen ZIS BAZIS Provinsi
DKI Jakarta, h. 10.
45
di desa-desa dan kecamatan. Pada tingakat kecamatan BAZ menjadi koordinator
bagi pelaksanaan pengumpulan dan penyaluran di desa-desa.
Kemudian diperkuat lagi dengan adanya Surat Edaran dari Presiden No.
B 133/PRES/11/1968 yang menyerukan kepada pejabat/instansi terkait untuk
membantu dan berusaha ke arah terlaksananya seruan Presiden dalam wilayah
atau lingkup kerja masing-masing. Seruan Presiden ini ditindaklanjuti oleh
Gubernur Provinsi DKI Jakarta dengan mengeluarkan Surat Keputusan tentang
perlunya LPZ di Provinsi DKI Jakarta.
Dengan demikian, ada beberapa hal yang secara langsung menjadi latar
belakang berdirinya BAZIS Provinsi DKI Jakarta, yaitu : Pertama, saran sebelas
tokoh ulama nasional yang berkumpul di Jakarta pada 24 September 1968 yaitu
Prof.Dr. Hamka, KH. Moh Soleh Su’aidi, M. Ali Alhamidi, Mukhtar Luthfy,
KH. A. Malik Ahmad, Abdul Kadir, dan KH. M.A. Jawawy untuk membahas
beberapa persoalan umat, khususnya pelaksanaan zakat di Indonesia. Kedua,
Seruan Presiden Republik Indonesia pada Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi
Muhammad SAW di Istana Negara pada tanggal 26 Oktober 1968 tentang
perlunya intensifikasi pengumpulan zakat sebagai potensi yang besar untuk
menunjang pembangunan.2
Selanjutnya, secara resmi Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ali Sadikin
mengeluarkan Surat Keputusan No. Cb/ 14/8/18/68 tertanggal 5 Desember 1968
tentang Pembentukan Badan Amil Zakat berdasarkan syariat Islam dalam
2 Bazis Provinsi DKI Jakarta & Institut Manajemen Zakat, Manajemen ZIS BAZIS Provinsi
DKI Jakarta, h. 12.
46
wilayah DKI Jakarta. Berdasarkan keputusan tersebut, maka susunan BAZ
dibentuk mulai tingkat Provinsi DKI Jakarta hingga tingkat kelurahan yang tugas
utamanya mengumpulkan zakat di wilayah DKI Jakarta dan penyalurannya
terutama ditujukan kepada fakir miskin.3
Sejak berdiri dari tahun 1968 hingga tahun 1973, Badan Amil Zakat
(BAZ) Provinsi DKI Jakarta telah berjalan dengan cukup baik, hanya saja pada
aspek penghimpunan zakat yang terlihat belum optimal. Jumlah dana zakat yang
terhimpun masih jauh dari potensi ZIS yang dapat digali dari masyarakat. Hal ini
disebabkan lembaga ini membatasi diri pada penghimpunan dana zakat saja.
Oleh sebab itu Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada tahun 1973 melalui
Keputusan No. D.III/B/14/6/73 tertanggal 22 Desember 1973, menyempurnakan
BAZ ini menjadi Badan Amil Zakat, Infaq dan Sedekah yang selanjutnya
disingkat BAZIS. Dengan demikian pengelolaan dan pengumpulan harta
masyarakat menjadi lebih luas, karena tidak hanya mencakup zakat akan tetapi
lebih dari itu, mengelola dan mengumpulkan Infaq dan Sedekah serta Amal
Sosial Masyarakat yang lain.
Pada awal pembentukannya, BAZIS berada langsung dibawah Gubernur.
Namun pada proses yang lebih lanjut, dirasakan adanya keperluan untuk
mengadakan perubahan dibidang struktur, agar BAZIS lebih leluasa lagi dalam
gerak organisasinya. Maka tahun 1991, dikeluarkan Surat Keputusan Gubernur
Nomor 859 tentang Susunan dan Tata Kerja BAZIS. Dengan surat keputusan ini
3 Bazis Provinsi DKI Jakarta & Institut Manajemen Zakat, Manajemen ZIS BAZIS Provinsi
DKI Jakarta, h. 12.
47
kepemimpinan BAZIS yang tadinya dipegang langsung oleh Gubernur,
dilimpahkan kepada aparat teknis yang bersifat profesional dan fungsional. Sejak
saat itu pula BAZIS menjadi perangkat pelaksana pemerintah daerah yang
mandiri karena bersifat non-struktural.
Pada tahun 1998, Gubernur Provinsi DKI Jakarta kembali mengeluarkan
Surat Keputusan Gubernur Nomor 87 tentang Susunan dan Tata Kerja BAZIS.
Berdasarkan Surat Keputusan ini, pemimpin BAZIS berubah dari Ketua menjadi
Kepala BAZIS. Sementara itu, BAZIS tingkat Kotamadya berubah menjadi
Pelaksana BAZIS Kotamadya.
Pada tahun 2002, Gubernur Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan dua Surat
Keputusan, yakni Surat Keputusan Gubernur Nomor 120 Tahun 2002 tentang
Organisasi dan Tata Kerja BAZIS Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan
Surat Keputusan Gubernur Nomor 121 Tahun 2002 tentang Pola Pengelolaan
Zakat, Infaq dan Sedekah Badan Amil Zakat, Infaq dan Sedekah Propinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur ini, istilah badan pembina tidak
lagi digunakan, tetapi diganti dengan Dewan Pembina dan Komisi Pengawas.
Dengan kedua Surat Keputusan Gubernur ini, diharapkan organisasi BAZIS
menjadi lebih efisien dan pola pengelolaan dana zakatnya menjadi lebih optimal,
profesional, amanah dan transparan.
B. Tempat Kedudukan Perusahaan
Saat ini Kantor BAZIS Provinsi DKI Jakarta terletak di Gedung Prasada
Sasana Karya, Jl. Suryopranota No. 8, Jakarta Pusat. Untuk menghubungi BAZIS
48
Provinsi DKI Jakarta, terdapat empat line telepon yang digunakan, yakni (021)
390-1367, 314-4023, 314-4579 atau melalui Fax di nomor (021) 638-66761.
Bagi mereka yang sering menggunakan internet, dapat mengakses home page
BAZIS di www.bazisdki.go.id atau mengirim e-mail ke [email protected].
C. Landasan Hukum BAZIS Provinsi DKI Jakarta
1. Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat;
2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
4. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;
5. Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2003 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat;
6. Peraturan Gubernur Nomor 26 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Dana Zakat, Infaq dan Sedekah pada Badan Amil Zakat, Infaq dan
Sedekah Provinis Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
7. Peraturan Gubernur Nomor 51 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pengumpulan dan Pendayagunaan Zakat, Infaq dan Sedekah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta;
8. Keputusan Gubernur Nomor 120 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata
Kerja BAZIS Propinsi DKI Jakatra
49
9. Keputusan Gubernur Nomor 121 Tahun 2002 tentang Pola Pengelolaan Zakat,
Infaq dan Sedekah Badan Amil Zakat, Infaq dan Sedekah Propinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta.
10. Secara manajemen BAZIS Provinsi DKI Jakarta dipimpin oleh seorang
Kepala yang bertanggung jawab secara langsung kepada Gubernur, di bawah
koordinasi Asisten Kesejahteraan Masyarakat. Kebijakan ini dimaksudkan
agar proses pengelolaan ZIS dapat dikontrol dan dibina oleh Pemda Provinsi
DKI Jakarta.4
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi BAZIS Provinsi DKI Jakarta terdiri dari Dewan
Pertimbangan, Komisi Pengawas dan Badan Pelaksana. Untuk jelasnya dapat
dilihat pada lampiran. Adapun pembagian tugas dalam organisasi tersebut,
sebagai berikut :
1. Dewan Pertimbangan, mempunyai tugas :
a. Memberikan pertimbangan tentang pengembangan hukum dan pemahaman
seputar zakat, infaq dan sedekah.
b. Memberikan pertimbangan, saran dan pendapat dalam kebijaksanaan
pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq dan sedekah.
c. Menampung dan menyalurkan pendapat umat Islam tentang
pengembangan, pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq dan
sedekah.
4 Bazis Provinsi DKI Jakarta & Institut Manajemen Zakat, Manajemen ZIS BAZIS Provinsi
DKI Jakarta, h.15.
50
2. Komisi Pengawas
Melaksanakan pengawasan internal terhadap pengelolaan zakat, infaq dan
sedekah.
3. Badan Pelaksana BAZIS tingkat Provinsi dan Kota/Kab.Adm. BAZIS
Provinsi terdiri dari :
a. Kepala, mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi serta
memimpin dan mengordinasikan kegiatan sekretariat, Bidang, Pelaksana
BAZIS Kota/Kabupaten Administrasi termasuk petugas operasional
BAZIS Kecamatan, Kelurahan dan Unit Satuan Kerja.
b. Wakil Kepala, mempunyai tugas membantu Kepala BAZIS, melaksanakan
tugas-tugas kedinasan yang dilimpah kewenangannya oleh Kepala BAZIS,
mewakili Kepala BAZIS apabila berhalangan melaksanakan tugas dan
fungsi dan melaksanakan pengendalian administratif pelaksanaan kegiatan
BAZIS.
c. Sekretariat, mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, konsolidasi
internal dan pengendalian administrasi kegiatan BAZIS yang berhubungan
dengan fungsi-fungsi pembinaan dan administrasi kepegawaian sumber
daya manusia, tata rumah tangga dan inventarisasi kantor, penelitian dan
pengembangan, program kerja hubungan lembaga, serta informasi dan
komunikasi yang membawahi aplikasi fungsi sistem informasi manajemen
BAZIS. Sekretariat terdiri dari : Subbag.Umum, Subbagian Informasi dan
Komunikasi, Subbagian Penelitian dan Pengembangan dan Subbagian
Hubungan Masyarakat.
51
d. Bidang Pengumpulan, mempunyai tugas melaksanakan usaha-usaha
pengumpulan zakat, infaq dan sedekah. Bidang pengumpulan terdiri dari :
Seksi Himpunan Muzakki dan Seksi Bina Muzakki.
e. Bidang Pendayagunaan, mempunyai tugas melaksanakan usaha-usaha
pelayanan dan pembinaan mustahik serta pengembangan usaha produktif.
Bidang Pendayagunaan terdiri dari : Seksi Layanan Mustahik, Seksi Bina
Lembaga dan Seksi Bina Sumber Daya Manusia.
f. Bidang Dana, mempunyai tugas menerima, membukukan dan meyalurkan
hasil penerimaan zakat, infaq dan sedekah, menyusun dan mengelola
anggaran serta menyusun laporan keuangan. Bidang Dana terdiri dari:
Seksi Kas dan Seksi Akuntansi.
E. Fungsi dan Tujuan serta Prinsip-prinsip Bazis Provinsi DKI Jakarta
1. Fungsi
Fungsi BAZIS Provinsi DKI Jakarta sesuai Keputusan Gubernur
Nomor 120 Tahun 2002 pasal 4, yakni:5
a. Penyusunan program kerja;
b. Pengumpulan segala macam ZIS dari masyarakat termasuk pegawai di DKI
Jakarta;
c. Pendayagunaan ZIS sesuai dengan ketentuan hukumnya;
5 Bazis Provinsi DKI Jakarta & Institut Manajemen Zakat, Manajemen ZIS BAZIS Provinsi
DKI Jakarta, h.17.
52
d. Penyuluhan kepada masyarakat dalam upaya peningkatan kesadaran
menunaikan ibadah ZIS;
e. pembinaan pemanfaatan ZIS agar lebih produktif dan terarah;
f. Koordinasi, bimbingan dan pengawasan kegiatan pengumpulan ZIS yang
dilaksanakan oleh pelaksana pengumpulan BAZIS;
g. Penyelenggaraan kerja sama dengan BAZIS dan Laz lain;
h. Pengendalian atas pelaksanaan pengumpulan dan pendayagunaan ZIS;
i. Pengurusan fungsi-fungsi ketatausahaan, perlengkapan, kerumah-tanggaan
dan SDM.
2. Tujuan
Tujuan pengelolaan ZIS sesuai dengan Kep. Gub. No, 121 Tahun 2002
pasal 3, yakni:6
a. Meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan ZIS sesuai
dengan tuntunan agama;
b. Meningkatkan fungsi dan peran pranata keagamaan dalam upaya
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial;
c. Meningkatkan hasil guna dan daya guna ZIS.
3. Prinsip-Prinsip
Untuk mencapai tujuan ini, BAZIS Provinsi DKI Jakarta dalam
pelaksanaan dan pengelolaan zakat selalu berprinsip pada enam hal, yaitu :7
6 Bazis Provinsi DKI Jakarta & Institut Manajemen Zakat, Manajemen ZIS BAZIS Provinsi
DKI Jakarta, h.16. 7 Bazis Provinsi DKI Jakarta & Institut Manajemen Zakat, Manajemen ZIS BAZIS Provinsi
DKI Jakarta, h.59.
53
a. Prinsip Syariah dan Moral Keagamaan, artinya Pengelolaan zakat, infaq
dan sedekah berlandasan pada syariah dan moral agama Islam.
b. Prinsip Kesadaran Umum, artinya Pengumpulan zakat, infaq dan sedekah
hendaknya mempunyai dampak positif dalam menumbuh-kembangkan
kesadaran bagi muzakki, munfiq dan mutashadiq untu melaksanakan
kewajibannya.
c. Prinsip Manfaat, artinya Pengelolaan zakat, infaq dan sedekah harus
memberikan manfaat yang sebenar-benarnya untuk kemaslahatan umat.
d. Prinsip Koordinasi, artinya Pengelolan zakat, infaq dan sedekah hendaknya
terjalin secara harmonis antar berbagai instansi/lembaga terkait, agar
tercapainya efisiensi dan efektifitas yang optimal.
e. Prinsip Keterpaduan, artinya dalam pengelolaan zakat, infaq dan sedekah
secara menyeluruh diperlukan adanya keterpaduan antar berbagai
instansi/lembaga terkait, dan keterpaduan antar ulum dan umara.
f. Prinsip Produktif Keterpaduan, artinya dalam pendayagunaan dana zakat,
infaq dan sedekah hendaknya diarahkan pada usaha produktif dan rasional.
Produktif dalam arti si-penerima bantuan harus memanfaatkan dana yang
diterima untuk berusaha (bukan hanya sekedar dikonsumsi) rasional dalam
arti penyaluran pendayagunaan ZIS harus didasarkan pada perhitungan
yang rasional.
54
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Sistem Pelayanan Bazis Provinsi DKI Jakarta
Sudah banyak berbagai pelayanan yang diberikan kepada mustahik oleh
BAZIS Provinsi DKI Jakarta, baik itu dari program BAZIS sendiri, maupun
peraturan gubernur. Program tersebut bersifat produktif dan konsumtif, yang
artinya program produktif adalah program yang memberdayakan mustahik
dengan dana zakat sedangkan program konsumtif adalah program yang bersifat
cuma-cuma seperti halnya santunan . Dengan begitu sudah banyak warga Jakarta
baik itu yang mustahik maupun muzzaki mengetahui penyaluran dana ZIS yang
BAZIS Provinsi DKI Jakarta lakukan. Pastinya pada setiap musibah apapun
jenisnya khususnya dalam hal kebakaran, para warga yang menjadi korban
kebakaran tersebut ingin dan mengharapkan bantuan sesegera mungkin, terutama
dari pemerintah daerah.
Karena BAZIS Provinsi DKI Jakarta merupakan bagian dari pemerintah
daerah maka sudah selayaknya BAZIS Provinsi DKI Jakarta berperan untuk ikut
membantu para korban kebakaran sesegera mungkin dengan bantuan yang telah
ditetapkan dan juga dengan berkordinasi pada seluruh jajaran di Kecamatan,
Kelurahan, sampai ke RT dan RW. Semua hal itu diperlukan untuk mengetahui
berapa banyak korban anak-anak, orangtua serta para lansia. Para Amil dari
BAZIS Provinsi DKI Jakarta terjun langsung ke lapangan melihat dan menilai
55
seberapa parah musibah yang terjadi pada tempat tersebut dan apa yang sangat
korban butuhkan untuk meringankan beban para korban kebakaran. Semakin
cepat tindakan BAZIS Provinsi DKI Jakarta maka akan semakin terbangun
kepercayaan masyarakat kepada BAZIS Provinsi DKI Jakarta. Karena
membangun kepercayaan itu tidaklah mudah, harus didasari dengan
implementasi yang baik seperti halnya kecepatan dan ketepatan pelayanan yang
diberikan.
Dan semakin BAZIS Provinsi DKI Jakarta profesional dalam bertindak,
cepat, tanggap, memiliki kordinasi yang baik, serta tepat guna maka semakin
masyarakat yakin dengan Lembaga BAZIS Provinsi DKI Jakarta, pastinya akan
ada feedback yang didapatkan dari masyarakat terhadap kinerja BAZIS Provinsi
DKI Jakarta berupa kepercayaan itu sendiri. Maka sebaliknya semakin suatu
lembaga lambat, kurangnya kordinasi, tidak tepat guna juga tidak tanggap dalam
menangani masyarakat atau mustahik, maka semakin tidak adanya kepercayaan
terhadap lembaga tersebut. Oleh karena itu keempat hal itulah yang selalu
diperhatikan BAZIS Provinsi DKI Jakarta dalam melayani mustahik untuk
membangun opini yang baik kepada mustahik dan kepada masyarakat.1
Dengan demikian suatu pelayanan yang selalu dijalankan dengan baik
dan rapih oleh BAZIS Provinsi DKI Jakarta akan memberikan dampak yang
positif kepada para mustahik yang selalu dilayani dan dibina dengan baik pula.
Tidak hanya berdampak kepada mustahik namun juga kepara muzzaki atau
1 Hasil Wawancara, Bapak Agam, Pegawai BAZIS Provinsi DKI Jakarta, pada tanggal 23
September 2015.
56
donatur yang memberikan dana ZIS kepada BAZIS Provinsi DKI Jakarta,
mereka percaya dan yakin bahwa dana ZIS yang mereka sedekahkan diberikan
dan disalurkan dengan baik dan benar ke para mustahik yang benar-benar
membutuhkan.
B. Pengaruh Tingkat Kepercayaan Korban Kebakaran
Pengaruh yang timbul dari pelayanan BAZIS Provinsi DKI Jakarta
terhadap tingkat kepercayaan korban kebakaran di Kelurahan Karang Anyar
masih dikategorikan rendah. Walaupun korban kebakaran menilai pelayanan
yang diberikan oleh BAZIS Provinsi DKI Jakarta cukup memuaskan, namun
untuk kepercayaan masyarakat terhadap lembaga BAZIS Provinsi DKI Jakarta
masih rendah.
Dari analisa yang peneliti dapatkan pada saat observasi lapangan
beberapa warga yang sempat berdiskusi dengan peneliti memaparkan bahwa
rendahnya penilaian kepercayaan mereka terhadap BAZIS Provinsi DKI Jakarta
adalah karena Bazis Provinsi DKI Jakarta tidak terlalu terlihat pada saat terjun
membantu dan melayani masyarakat, sehingga masyarakat masih belum tahu
apakah BAZIS Provinsi DKI Jakarta itu membantu atau tidak. Mereka juga
memaparkan apabila BAZIS Provinsi DKI Jakarta benar-benar membantu para
korban kebakaran di Kelurahan Karang Ayar Rt 09 Rw 01 seharusnya BAZIS
Provinsi DKI Jakarta itu memasang spanduk/banner pada saat membantu para
korban kebakaran, agar semuanya itu jelas dan warga pun tahu Bazis Provinsi
DKI Jakarta itu membantu seperti para organisasi-organisasi lainnya. Untuk lebih
57
jelasnya mengenai penilaian tingkat kepercayaan dapat dilihat pada tabel 35
tentang penilaian tingkat kepercayaan.
C. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah korban kebakaran pada RT 09 RW
01 Kelurahan Karang Anyar Jakarta Pusat yang berjumlah 80 orang, dengan kata
lain seluruh korban kebakaran dijadikan sampel karena jumlah korban kebakaran
tersebut tidak lebih dari 100 orang sehingga peneliti menggunakan teknik total
sampling.
Berikut adalah uraian lebih lanjut mengenai karakteristik responden dari
hasil penelitian penyebaran kuesioner, yaitu meliputi jenis kelamin dan umur.
Tabel 8
Usia Responden N=80
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Dari Tabel 8 dapat diketahui bahwa responden berumur 10-20 tahun,
memiliki presentase sebesar 23,75%, responden berumur 21-30 tahun, memiliki
presentase paling besar yaitu 43,75%, 31-40 tahun 12,5%, 41-50 tahun 16,25%
dan sisanya berumur lebih dari 51 tahun dengan presentase sebesar 3,75%.
No. Usia Frekuensi Presentase
1. 10-20 19 23,75
2. 21-30 35 43,75
3. 31-40 10 12,5
4. 41-50 13 16,25
5. 51> 3 3,75
Total 80 100
58
Tabel 9
Jenis Kelamin Responden N=80
No. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
1. Laki-laki 43 53,75
2. Perempuan 37 46,25
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Dari Tabel 9 di atas, dapat diketahui bahwa responden laki-laki lebih
banyak dibanding responden perempuan, yaitu berjumlah 43 orang (53,75%) dan
perempuan berjumlah 37 orang (46,25%).
D. Presentase Pernyataan Variabel X
Pada kali ini peneliti akan menjabarkan jawaban dari setiap pernyataan
variabel X (Sistem Pelayanan) dalam kuesioner yang telah diisi oleh responden.
Tabel 10
Pernyataan 1 BAZIS Selalu Cepat Dalam Menangani Kebutuhan Mustahik
Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 13 16,25
3 Setuju 53 66,25
2 Tidak Setuju 13 16,25
1 Sangat Tidak Setuju 1 1,25
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
59
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 66,25% atau sejumlah
53 orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian BAZIS
adalah suatu lembaga yang cepat dalam menangani kebutuhan mustahik.
Tabel 11
Pernyataan 2 BAZIS Lebih Tanggap dalam Memberikan Bantuan kepada
Mustahik Apabila Terjadi Bencana
Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 13 16,25
3 Setuju 51 63,75
2 Tidak Setuju 14 17,5
1 Sangat Tidak Setuju 2 2,5
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 63,75% atau sejumlah
51 orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian BAZIS
adalah lembaga yang tanggap dalam memberikan bantuan kepada mustahik.
Tabel 12
Pernyataan 3 BAZIS Merespon dengan Segera Terhadap Bencana yang
Terjadi
Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 6 7,5
3 Setuju 52 65
2 Tidak Setuju 20 25
1 Sangat Tidak Setuju 2 2,5
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
60
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 65% atau sejumlah 52
orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian BAZIS
adalah suatu lembaga yang merespon dengan segera terhadap bencana yang
terjadi untuk terjun dan membantu.
Tabel 13
Pernyataan 4 Bantuan yang diberikan BAZIS Sudah Sesuai dengan
Kebutuhan yang diperlukan Mustahik
Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 4 5
3 Setuju 68 85
2 Tidak Setuju 6 7,5
1 Sangat Tidak Setuju 2 2,5
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 85% atau sejumlah 68
orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian BAZIS
adalah suatu lembaga memberikan atau membantu mustahik sesuai dengan apa
yang dibutuhkan mustahik.
Tabel 14
Pernyataan 5 Jumlah Bantuan dalam Bentuk Makanan Sudah Mencukupi
dengan Jumlah Warga yang Menjadi Korban
Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 17 21,25
3 Setuju 40 50
2 Tidak Setuju 21 26,25
61
1 Sangat Tidak Setuju 2 2,5
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 50% atau sejumlah 40
orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian BAZIS
adalah suatu lembaga yang memperhatikan kondisi dan kesehatan dari para
korban kebakaran (mustahik).
Tabel 15
Pernyataan 6 BAZIS Memberikan Bantuan Kepada yang Membutuhkan
Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 19 23,75
3 Setuju 48 60
2 Tidak Setuju 11 13,75
1 Sangat Tidak Setuju 2 2,5
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 60% atau sejumlah 48
orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian BAZIS
adalah suatu lembaga yang membantu para mustahik.
Tabel 16
Pernyataan 7 BAZIS Sudah Berkomunikasi dengan Tokoh Masyarakat
Sebelum Memberikan Bantuan
Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 13 16,25
3 Setuju 44 55
62
2 Tidak Setuju 20 25
1 Sangat Tidak Setuju 3 3,75
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 55% atau sejumlah 44
orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian BAZIS
adalah suatu lembaga yang melakukan tugas sesuai dengan prosedur, yaitu
kerkomunikasi terlebih dahulu dengan para tokoh setempat sebelum memberikan
bantuan.
Tabel 17
Pernyataan 8 BAZIS selalu melakukan komunikasi terhadap mustahiknya
untuk lebih memahami apa yang diperlukan oleh mustahiknya.
Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 17 21,25
3 Setuju 52 65
2 Tidak Setuju 7 8,75
1 Sangat Tidak Setuju 4 5
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 65% atau sejumlah 52
orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian BAZIS
adalah suatu lembaga yang memahami keperluan mustahik.
Tabel 18
Pernyataan 9 Komunikasi yang Baik yang dilakukan oleh BAZIS kepada
Korban Membuat korban Kebakaran Mendapatkan apa yang Dibutuhkan
63
Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 18 22,5
3 Setuju 42 52,5
2 Tidak Setuju 18 22,5
1 Sangat Tidak Setuju 2 2,5
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 52,5% atau sejumlah
42 orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian BAZIS
adalah suatu lembaga yang good speaker untuk mencari informasi dari para
mustahik.
Tabel 19
Pernyataan 10 Bantuan yang diberikan oleh BAZIS Memberikan Banyak
Manfaat Bagi Para Korban Kebakaran
Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 16 20
3 Setuju 51 63,75
2 Tidak Setuju 10 12,5
1 Sangat Tidak Setuju 3 3,75
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 63,75% atau sejumlah
51 orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian BAZIS
adalah suatu lembaga yang memberikan manfaat dalam membantu.
64
Tabel 20
Pernyataan 11 BAZIS tidak asal-asalan dalam membantu korban
kebakaran
Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 12 15
3 Setuju 60 75
2 Tidak Setuju 5 6,25
1 Sangat Tidak
Setuju
3 3,75
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 75% atau sejumlah 60
orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian BAZIS
adalah suatu lembaga yang efektif dalam membantu mustahik.
Tabel 21
Pernyataan 12 Bantuan dari BAZIS Memberikan Kemudahan bagi Korban
Kebakaran untuk Memenuhi Kebutuhannya
Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 15 18,75
3 Setuju 57 71,25
2 Tidak Setuju 5 6,25
1 Sangat Tidak Setuju 3 3,75
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 71,25% atau sejumlah
57 orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian BAZIS
adalah suatu lembaga yang memiliki prinsip tepat guna dalam membantu.
65
E. Presentase Pernyataan Variabel Y
Pada kali ini peneliti akan menjabarkan jawaban dari setiap pernyataan
variabel Y (Tingkat Kepercayaan) dalam kuesioner yang telah diisi oleh
responden.
Tabel 22
Pernyataan 1 BAZIS Jujur dalam Membantu para Korban Kebakaran
Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 11 13,75
3 Setuju 43 53,75
2 Tidak Setuju 13 16,25
1 Sangat Tidak Setuju 3 3,75
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 53,75% atau sejumlah
43 orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian BAZIS
adalah suatu lembaga yang jujur dalam menangani mustahik.
Tabel 23
Pernyataan 2 BAZIS Memiliki Kesungguhan dalam Membantu Para
Korban Kebakaran Contohnya Saat Menyalurkan Bantuan BAZIS Tidak
Pernah Setengah-setengah Dalam Melakukannya
Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 18 22,5
3 Setuju 44 55
2 Tidak Setuju 16 20
1 Sangat Tidak Setuju 2 2,5
66
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 55% atau sejumlah 44
orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian BAZIS
adalah suatu lembaga yang bersungguh-sungguh dalam menangani kebutuhan
mustahik.
Tabel 24
Pernyataan 3 Korban Kebakaran Sangat Berharap pada Kesungguhan
BAZIS dalam membantu
Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 22 27,5
3 Setuju 40 50
2 Tidak Setuju 12 15
1 Sangat Tidak Setuju 6 7,5
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 50% atau sejumlah 40
orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian korban
kebakaran benar-benar berharap BAZIS dapat membatu.
Tabel 25
Pernyataan 4 BAZIS Memiliki Amil yang Bekerja Secara Professional dalam
Menangani Korban Kebakaran
Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 7 8,75
3 Setuju 60 75
67
2 Tidak Setuju 11 13,75
1 Sangat Tidak Setuju 4 5
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 75% atau sejumlah 60
orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian BAZIS
adalah suatu lembaga yang profesional dalam menangani kebutuhan mustahik.
Tabel 26
Pernyataan 5 BAZIS Memantau Terus Perkembangan Korban Kebakaran
Setelah (pasca) Terjadinya Kebakaran
Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 9 11,25
3 Setuju 55 68,75
2 Tidak Setuju 14 17,5
1 Sangat Tidak Setuju 2 2,5
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 68,75% atau sejumlah
55 orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian BAZIS
adalah suatu lembaga yang memantau serta membimbing mustahik.
Tabel 27
Pernyataan 6 Korban Kebakaran Akan Mendatangi BAZIS untuk Meminta
Bantuan Apabila Suatu Saat benar-benar Membutuhkan Bantuan dari
BAZIS dalam Hal Apapun.
Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
68
4 Sangat Setuju 13 16,25
3 Setuju 43 53,75
2 Tidak Setuju 16 20
1 Sangat Tidak Setuju 8 10
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 43% atau sejumlah 43
orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian BAZIS
adalah suatu lembaga yang menjadi harapan bagi mustahik.
Tabel 28
Pernyataan 7 BAZIS Perhatian Kepada Korban Kebakaran
Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 10 12,5
3 Setuju 52 65
2 Tidak Setuju 15 18,75
1 Sangat Tidak
Setuju
3 3,75
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 65% atau sejumlah 52
orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian BAZIS
adalah suatu lembaga yang memperhatikan kebutuhan mustahik.
Tabel 29
Pernyataan 8 BAZIS Ramah dalam Membantu Para Korban Kebakaran
Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Presentase
69
4 Sangat Setuju 19 23,75
3 Setuju 48 60
2 Tidak Setuju 12 15
1 Sangat Tidak Setuju 1 1,25
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 60% atau sejumlah 48
orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian korban
kebakaran sangat senang dengan keramahan BAZIS dalam membantu.
Tabel 30
Pernyataan 9 Korban Kebakaran Merasa Puas Terhadap Bantuan yang
diberikan BAZIS
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 67,5% atau sejumlah
54 orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian korban
kebakaran merasa puas terhadap bantuan yang diberikan BAZIS.
Tabel 31
Bobot Kategori
Jawaban
Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 9 11,25
3 Setuju 54 67,5
2 Tidak Setuju 12 15
1 Sangat Tidak
Setuju
5 6,25
Total 80 100
70
Pernyataan 10 Lokasi Kantor BAZIS yang Ada disetiap Kotamadya
Memudahkan Mustahik untuk Meminta Bantuan Secara Langsung.
Bobot Kategori
Jawaban
Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 19 23,75
3 Setuju 40 50
2 Tidak Setuju 7 8,75
1 Sangat Tidak
Setuju
4 5
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 50% atau sejumlah 40
orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian mustahik
merasa senang BAZIS ada disetiap Kotamadya.
Tabel 32
Pernyataan 11 Infrastruktur Gedung dan Fasilitas yang Baik pada Kantor
BAZIS Membuat Mustahik Memiliki Pandangan Bahwa BAZIS Memiliki
Pelayanan yang Baik pula
Bobot Kategori
Jawaban
Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 14 17,5
3 Setuju 55 68,75
2 Tidak Setuju 8 10
1 Sangat Tidak
Setuju
3 3,75
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 68,75% atau sejumlah
55 orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian BAZIS
71
adalah suatu lembaga yang baik dari segi fasilitas serta pelayanannya untuk
mustahik.
Tabel 33
Pernyataan 12 Wewenang BAZIS DKI yang Berada dibawah Naungan
Kepemerintahan Memudahkan BAZIS untuk Mengadakan Kerjasama
Secara Teknis dengan Perusahaan Lain dalam Hal Memberi Bantuan
kepada Mustahik
Bobot Kategori
Jawaban
Frekuensi Presentase
4 Sangat Setuju 18 22,5
3 Setuju 49 61,25
2 Tidak Setuju 9 11,25
1 Sangat Tidak
Setuju
4 5
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Hasil dari tabel di atas, menunjukan bahwa sebesar 61,25% atau sejumlah
49 orang dari 80 responden menjawab dengan setuju, dengan demikian BAZIS
adalah suatu lembaga yang bekerjasama dengan instansi lain untuk membantu
para mustahik.
F. Analisis Data
1. Analis Sistem Pelayanan BAZIS Provinsi DKI Jakarta (X)
Pada kali ini peneliti akan menganalisis mengenai pengaruh sistem
pelayan BAZIS Provinsi DKI Jakarta, untuk mengetahuinya peneliti memberi
kriteria terhadap responden dengan cara sebagai berikut:
a. Skor tertinggi (untuk jawaban Sangat Setuju)
72
Jumlah nilai tertinggi x jumlah pernyataan (4 x 12 = 48)
b. Skor terendah (untuk jawaban Sangat Tidak Setuju)
Jumlah nilai terendah x jumlah pernyataan (1 x 12 = 12)
Untuk mengetahui besarnya kelas dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
i =
Keterangan:
i = Intrval
Rg = Angka tertinggi – angka terendah
K = Kategori
Ketika rumus diaplikasikan pada penelitian yang peneliti lakukan,
maka akan menjadi seperti berikut:
i = ( ) ( )
i =
i =
i = 12
Dengan begitu peneliti menentukan skala penelitian untuk setiap
kriteria variabel sistem pelayanan BAZIS Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai
berikut:
a. Skor responden dengan jumlah 12 – 24 menunjukkan bahwa variabel x
(sistem pelayanan) masuk dalam kategori tidak memuaskan.
73
b. Skor responden dengan jumlah 25 – 36 menunjukkan bahwa variabel x
(sistem pelayanan) masuk dalam kategori cukup memuaskan.
c. Skor responden dengan jumlah 37 – 48 menunjukkan bahwa variabel x
(sistem pelayanan) masuk dalam kategori memuaskan.
Tabel 34
Penilaian Sistem Pelayanan
No Kategori Frekuensi Presentase
1 Memuaskan 33 41,25
2 Cukup Memuaskan 44 55
3 Tidak Memuaskan 3 3,75
Total 80 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Berdasarkan data pada tabel 34 maka diketahui bahwa sebesar 44
responden (55%) menyatakan sistem pelayanan BAZIS Provinsi DKI Jakarta
cukup memuaskan mustahik.
2. Analisis Tingkat Kepercayaan Mustahik (Y)
Untuk mengetahuinya peneliti memberi kriteria terhadap responden
dengan cara sebagai berikut:
a. Skor tertinggi (untuk jawaban Sangat Setuju)
Jumlah nilai tertinggi x jumlah pernyataan (4 x 12 = 48)
b. Skor terendah (untuk jawaban Sangat Tidak Setuju)
Jumlah nilai terendah x jumlah pernyataan (1 x 12 = 12)
74
Untuk mengetahui besarnya kelas dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
i =
Keterangan:
i = Interval
Rg = Angka tertinggi – angka terendah
K = Kategori
Ketika rumus diaplikasikan pada penelitian yang peneliti lakukan,
maka akan menjadi seperti berikut:
i = ( ) ( )
i =
i =
i = 18
Dengan begitu peneliti menentukan skala penelitian untuk setiap
kriteria variabel tingkat kepercayaan mustahik adalah sebagai berikut:
a. Skor responden dengan jumlah 18 – 36 menunjukkan variabel y tingkat
kepercayaan mustahik dalam kategori rendah.
b. Skor responden dengan jumlah 37 – 54 menunjukkan variabel y tingkat
kepercayaan mustahik dalam kategori tinggi.
75
Tabel 35
Penilaian Tingkat Kepercayaan
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner menggunakan SPSS 22.
Berdasarkan data pada tabel 35 maka diketahui bahwa sebesar 48
responden (60%) menyatakan tingkat kepercayaan mustahik terhadap BAZIS
Provinsi DKI Jakarta masih rendah.
G. Uji Koefisien Korelasi (R)
Koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan antara
hubungan dua variabel atau lebih, juga dapat menentukan arah dari kedua
variabel. Nilai (r) = (-1 < 0 < 1). Pembahasan kali ini peneliti akan menjelaskan
mengenai hubungan variabel sistem pelayanan BAZIS DKI Jakarta terhadap
tingkat kepercayaan mustahik.
Dalam menentukan koefisien korelasi kali ini, peneliti berpedoman pada
tabel koefisiensi di bawah ini:
No Kategori Frekuensi Presentase
1 Rendah 48 60
2 Tinggi 32 40
Total 80 100
76
Tabel 36
Uji Korelasi
Menurut Sujianto, pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien
korelasi tersebut adalah seperti tabel di bawah:
Tabel 37
Interpretasi Koefisien Korelasi
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Sedang
0,61 – 0,80 Kuat
0,81 – 1,00 Sangat Kuat
Sumber: Sujianto(2007)
Berdasarkan tabel 36 diketahui bahwa angka korelasi atau koefisien
korelasi atau r yaitu 0,878. Angka tersebut menunjukkan korelasi yang sangat
kuat karena ada pada angka korelasi 0,81 – 1,00.
Sistem
Pelayanan Tingk
at Kepercayaan
Sistem Pelayanan
Pearson Correlation 1 .878**
Sig. (2-tailed) .000
N 80 80
Tingkat Kepercayaan
Pearson Correlation .878** 1
Sig. (2-tailed) .000 N 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
77
Maka dapat dikatakan bahwa sistem pelayanan BAZIS Provinsi DKI
Jakarta memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap tingkat kepercayaan
mustahik.
H. Uji Regresi
Tabel 38 Uji Regresi
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant)
2.123 2.065 1.028 .307
Pelayanan
.933 .058 .878 16.204 .000
a. Dependent Variabel: Kepercayaan
Dari tabel 38 diatas, maka diperoleh persamaan regresi: Y = 2.123 +
0,933, dengan konstanta sebesar 2.123 dinyatakan bahwa jika ada variabel sistem
pelayanan yang bernilai konstanta atau sama dengan 0, maka variabel
kepercayaan yaitu sebesar 2.123. sedangkan koefisien 0,933 artinya adalah jika
terjadi kenaikan variabel X sebesar satu-satuan maka akan meningkatkan
variabel Y sebesar 0,933. Jadi jika tidak ada kenaikan pada variabel X maka
tidak ada kenaikan terhadap variabel Y.
I. Uji Hipotesis
Dasar pengambilan keputusan yaitu dengan membandingkan t hitung
dengan t tabel yaitu, sebagai berikut:
a. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima Ha ditolak.
b. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak Ha diterima.
78
Berdasarkan tabel 38 diketahui bahwa t hitung 16.204 > t tabel 1.664
maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada pengaruh sistem pelayanan
BAZIS Provinsi DKI Jakarta terhadap tingkat kepercayaan korban kebakaran.
J. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti meneliti para korban kebakaran yang berada
di Kelurahan Karang Anyar Jakarta Pusat yang menerima bantuan dari BAZIS
Provinsi DKI Jakarta. Sebagai korban kebakaran tentunya mereka sangat butuh
sekali bantuan dan uluran tangan dari para donatur, baik itu dari perorangan
maupun organisasi. BAZIS adalah lembaga organisasi yang berlebel zakat, sudah
seharusnya dan semestinya membantu para korban kebakaran karena mereka
adalah orang-orang yang tergolong kedalam kategori mustahik. Hal ini sesuai
dengan judul peneliti untuk mengetahui pengaruh sistem pelayanan mustahik
pada BAZIS terhadap tingkat kepercayaan korban kebakaran.
Apakah dengan sistem pelayanan mustahik pada BAZIS Provinsi DKI
Jakarta dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan korban kebakaran terhadap
lembaga tersebut. dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 80
responden yaitu sebagian korban kebakaran pada Kelurahan Karang Anyar RT
09 RW 01, Jakarta Pusat. Peneliti menggunakan total sampling yaitu mengambil
seluruh populasi sebagai sampel sebab populasi di RT 09 kurang dari 100 orang.
Dari 80 responden didapat sebagian besar responden adalah laki-laki sebanyak
43 orang (53,75%) dan perempuan sebanyak 37 orang (46,25%).
79
Dari kuesioner yang telah peneliti bagikan sebagian besar responden
merasa sistem pelayanan mustahik pada BAZIS DKI Jakarta cukup puas yaitu
sebanyak 44 orang (55%), 33 orang (41,25%) lainnya merasa puas, dan hanya 3
orang (3,75%) yang merasa tidak puas. Sedangkan untuk hasil perhitungan pada
variabel tingkat kepercayaan didapatkan sebanyak 48 orang (60%) menanggapi
dengan tingkat kepercayaan rendah, dan sebanyak 32 orang (40%) yang
menanggapi dengan tingkat kepercayaan tinggi.
Dari hasil penelitian ini didapat hubungan yang sangat kuat antara sistem
pelayanan mustahik pada BAZIS DKI Jakarta terhadap tingkat kepercayaan. Hal
ini dapat dilihat dari hasil uji korelasi yang peneliti dapatkan yaitu sebesar 0,878,
ini artinya hubungan antara variabel sistem pelayanan (x) dengan variabel tingkat
kepercayaan (y) berada pada jarak 0,81 – 1,00 yang berada pada hubungan yang
sangat kuat.
80
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian kuantitatif yang dilakukan mengenai sistem
pelayanan mustahik pada BAZIS Provinsi DKI Jakarta terhadap tingkat
kepercayaan korban kebakaran, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Sistem pelayanan mustahik BAZIS Provinsi DKI Jakarta terhadap korban
kebakaran. Dari semua hasil kuesioner yang peneliti sebarkan kepada seluruh
responden atau korban kebakaran di RT 09 RW 01 pada penelitian ini
menghasilkan jawaban sebagai berikut: 33 orang (41,25%) menjawab
memuaskan, 44 orang (55%) menjawab cukup memuaskan, dan sisanya 3
orang (3,75) menjawab tidak memuaskan. Dari hasil penghitungan tersebut
dapat dilihat bahwa pelayanan yang diberikan BAZIS Provinsi DKI Jakarta
itu cukup memuaskan dimata mustahik.
2. Pengaruh sistem pelayanan BAZIS Provinsi DKI Jakarta terhadap tingkat
kepercayaan korban kebakaran di Kelurahan Karang Anyar dapat dijelaskan
sebagai berikut. Dari hasil penghitungan kuesioner yang telah peneliti sebar
ke seluruh responden, sebanyak 48 orang (60%) menjawab rendah, 32 orang
(40%) menjawab tinggi. Itu artinya kepercayaan korban kebakaran (mustahik)
di Kelurahan Karang Anyar RT 09 RW 01 masih rendah terhadap sistem
pelayanan BAZIS Provinsi DKI Jakarta, karena lebih dari 50% responden
81
menjawab seperti itu. Itu berarti sistem pelayanan yang diberikan oleh BAZIS
Provinsi DKI Jakarta masih belum bisa membuat para korban kebakaran di
Kelurahan Karang Anyar memberikan penilaian yang baik. Para korban
kebakaran di Kelurahan Karang Anyar Jakarta Pusat masih belum percaya
terhadap kecepatan pelayan BAZIS Provinsi DKI Jakarta, ketepatan BAZIS
Provinsi DKI Jakarta dalam membantu para korban kebakaran, tepatguna
BAZIS Provinsi DKI Jakarta dalam memberikan bantuan kepada para korban
kebakaran di Kelurahan Karang Anyar serta koordinasi yang BAZIS Provinsi
DKI Jakarta lakukan pada saat membantu para korban kebakaran di
Kelurahan Karang Anyar.
B. Saran
Pada bagian ini peneliti akan mengemukakan beberapa saran yang ada
kaitannya dengan penelitian tentang tingkat kepercayaan korban kebakaran
terhadap sistem pelayanan mustahik pada BAZIS Provinsi DKI Jakarta.
1. Kepada pihak lembaga yaitu BAZIS Provinsi DKI Jakarta diharapkan dapat
meningkatkan kinerja dalam melayani mustahik. Memberikan pelayanan yang
lebih baik lagi terhadap mustahik BAZIS Provinsi DKI Jakarta. Lebih
transparan dalam membantu para mustahik dan follow up yang baik berupa
pembinaan setelah membantu para mustahik, agar mustahik berfikir dan
merasa bahwa mereka selalu diperhatikan oleh lembaga BAZIS Provinsi DKI
Jakarta.
2. Kepada seluruh lapisan masyarakat Ibukota Jakarta, diharapkan sadar dengan
zakat. Zakat mampu merubah perekonomian masyarakat lemah, dengan zakat
82
roda perekonomian pun bisa berputar dan pada akhirnya seluruh lapisan
masyarakat terbantu, baik itu yang membutuhkan pendidikan, perekonomian
keluarga sangat menyulitkan, dan terlebih orang-orang yang sedang tertimpa
musibah atau bencana, seperti halnya musibah kebakaran yang terjadi di
Kelurahan Karang Anyar Jakarta Pusat.
DAFTAR PUSTAKA
Amaliyah, Hikmatul Laili. Pengaruh Pelayanan Terhadap Tingak Kepuasan
Nasabah Bank Muammalat Cabang Ciledug. Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2013.
Amirin, Tatang M. Pokok-Pokok Teori Sistem. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2011.
Angelica, Diana, dkk. Terjemahan. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Edisi 12. Buku 2. 2007.
Barata, Atep Adya. Dasar-dasar Pelayanan Prima (persiapan membangun budaya
pelayanan prima untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan).
Jakarta: Elex Media Komputindo. 2003.
Bazis Provinsi DKI Jakarta & Institut Manajemen Zakat. Manajemen ZIS BAZIS
Provinsi DKI Jakarta.
______________________. Manajemen ZIS BAZIS Provinsi DKI Jakarta.
Bazis Provinsi DKI Jakarta. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Tahun 2006.
Burhan, M. Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana. 2009.
Effendy, Onong Uchjana. Human Relations and Public Relations. Bandung: Mandar
Maju. Cet. III. 1993.
Hafidaty, Siti. Sistem Pengelolaan Data Base dan Studi Kelayakan Mustahik pada
Pelaksanaan Program Layanan Mustahik Lembaga Pelayanan Masyarakat
(LPM) Dompet Duafa Republika. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2009.
Hamdi, Asep Saepul, Bahruddin, E. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam
Pendidikan. Yogyakarta: deepublish. 2014.
Hasil Wawancara. Kepala Bagian Pendayagunaan BAZIS Provinsi DKI Jakarta. Pada
tanggal. 23 September 2015.
Hi, Fakhrudin M. Fiqh & Manajemen Zakat di Indonesia. Yogyakarta: UIN Malang
Press, 2008.
Husein, Umar. Riset SDM Dalam Organisasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
1997.
Moenir, H. A. S. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Cet. IX. 2010.
Muis, Ahmad. Strategi Pelayanan Prima Kementrian Agama Jakarta Selatan Pada
Calon Jamaah Haji. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2010.
Mulyadi. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba
Empat. 2007.
Nurcholis, Hanif. Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Jakarta:
Grasindo. 2005.
P, Zulfikar, S. Manajemen Riset dengan Pendekatan Komputasi Statistika.
Yogyakarta: deepublish. 2015.
Pangestu, Subagyo. Data dan Metode. Yogyakarta: BPFE. 2009.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Depdikbud: Kamus Umum Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1999.
S, Hessel Nogi. Manajemen Publik. Jakarta: Grasindo. 2005.
S, Ruky Achmad. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
2003.
Santoso, Ditto. Strategi Pelayanan Lembaga Pengelola Sedekah PPPA ( Program
Pembibitan Penghafal Al-Quran) Daarul Quran dalam Menumbuhkan
Loyalitas Donatur. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2012.
Suhardi, Terjemahan. R.M. Morgan, S.D. Hunt. The Commitment: Trust Theory Of
Relationship Marketing. Journal Of Marketing, 1994.
___________. Terjemahan. Michele Costabile. A Dynamic Model Of Customer
Loyalty: The Moderating Role Of Trust. Jurnal Of Managerial Issues.
Sukoco, M Badri. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya:
Erlangga. 2007.
Tjiptoherijanto, Prijono. Keseimbangan Penduduk Manajemen Sumber Daya
Manusia dan Pembangunan Daerah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 1999.
UTama. Metode Riset untuk Bisnis dan Manajemen.
Wicaksono, Heri. Pengaruh Sistem Pelayanan Terhadap Kepuasan Muzakki dalam
Berzakat Pada Lingkungan Pemda Provinsi DKI Jakarta di BAZIS
Provinsi DKI Jakarta. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014.
Wijayanto, Nugroho. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga. 2001.
INTERNET
Ariono, Satya. Kepercayaan. https://satyaariyono.wordpress.com. Pada tanggal. 14
Februari 2015.
Armayanti, N. Diakses dari: Repository.usu.ac.id. Pada tanggal. 25 Juli 2015.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Definisi dan Jenis Bencana. Diakses dari:
http://www.bnpb.go.id. Pada tanggal. 6 Juni 2015.
Gresik, Bazis. Diakses dari: http://bazgresik.wordpress.com. Pada tanggal. 31 mei
2015.
Mtafm. Diakses dari: http://mtafm.com. Pada tanggal. 20 September 2015.
Siregar, Maragustam. Derita Bencana dalam Al-Quran (Pemikiran Pendidikan Al-
Qur’an dengan Metode Tafsir Tematik). Diakses dari
https://maragustamsiregar.wordprees.com. Pada tanggal. 3 Juli 2015.
Tafsir Al-Qur’an Online. Diakses dari: http://tafsirq.com. Pada tanggal. 20 September
2015.
Thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-2-00740-MN%20bab%202.pdf. Pada tanggal. 08
Juli 2015.
Zakat, Forum. Diakses dari: www.forumzakat.net. Pada tanggal. 31 mei 2015.
No. Nama Alamat Jenis Kelamin Usia
1 Jubaedah RT 12 Perempuan 53
2 Aminah RT 12 Perempuan 22
3 Siti Zubaedah Nur RT 12 Perempuan 21
4 Suyanti RT 12 Perempuan 23
5 Suhaeni RT 12 Perempuan 42
6 Emay RT 12 Perempuan 32
7 Yati RT 12 Perempuan 43
8 Lilis RT 12 Perempuan 23
9 Aisyah RT 12 Perempuan 21
10 Tiara RT 12 Perempuan 24
11 Rubaeah RT 12 Perempuan 28
12 Tuti Sutinah RT 12 Perempuan 33
13 Tania RT 12 Perempuan 21
14 Jihan RT 12 Perempuan 21
15 Lusi RT 12 Perempuan 22
16 Elsa RT 12 Perempuan 23
17 Nani Rahayu RT 12 Perempuan 19
18 Iim RT 12 Perempuan 22
19 Nasya RT 12 Perempuan 21
20 Oca RT 12 Perempuan 20
21 Ismayati RT 12 Perempuan 20
22 Yani RT 12 Perempuan 21
23 Diah RT 12 Perempuan 21
24 Dewi RT 12 Perempuan 21
25 Sari RT 12 Perempuan 20
26 Aura RT 12 Perempuan 21
27 Rita RT 12 Perempuan 20
28 Putri RT 12 Perempuan 18
29 Nunung RT 12 Perempuan 48
30 Indri RT 12 Perempuan 18
31 Manda RT 12 Perempuan 18
32 Priska RT 12 Perempuan 18
33 Gina RT 12 Perempuan 23
34 Alya RT 12 Perempuan 18
35 Windi RT 12 Perempuan 21
36 Ita RT 12 Perempuan 47
37 Rina RT 12 Perempuan 21
No. Nama Alamat Jenis Kelamin Usia
1 Abdul Kadir RT 12 Laki-laki 45
2 Abdul Wahid RT 12 Laki-laki 43
3 Faizal Anwar RT 12 Laki-laki 19
4 Suprapto RT 12 Laki-laki 33
5 Husin Baidawi RT 12 Laki-laki 23
6 Nurdin RT 12 Laki-laki 31
7 Abdul Rachman RT 12 Laki-laki 19
8 Yayat Supriatma RT 12 Laki-laki 32
9 Subandi RT 12 Laki-laki 35
10 Dwi Aryanto RT 12 Laki-laki 21
11 Anwar Sofyan RT 12 Laki-laki 41
12 Endang Haerudin RT 12 Laki-laki 21
13 Kusmianto RT 12 Laki-laki 25
14 Dicky Zulkifli RT 12 Laki-laki 25
15 Sutisna RT 12 Laki-laki 27
16 Widoyo RT 12 Laki-laki 19
17 Iwan Samudra RT 12 Laki-laki 19
18 Sukarta RT 12 Laki-laki 27
19 Beri RT 12 Laki-laki 21
20 Irsad RT 12 Laki-laki 25
21 Bidin RT 12 Laki-laki 19
22 Basir RT 12 Laki-laki 18
23 Andri RT 12 Laki-laki 21
24 Deni RT 12 Laki-laki 21
25 Dion RT 12 Laki-laki 23
26 Irwan RT 12 Laki-laki 21
27 Akbar RT 12 Laki-laki 18
28 Angga RT 12 Laki-laki 18
29 Misbah Udin RT 12 Laki-laki 41
30 Jamal RT 12 Laki-laki 22
31 Eko RT 12 Laki-laki 42
32 Yudi RT 12 Laki-laki 49
33 Jaya RT 12 Laki-laki 50
34 Rendi RT 12 Laki-laki 45
35 Iqbal RT 12 Laki-laki 37
36 Aji Anwar RT 12 Laki-laki 33
37 Mamad RT 12 Laki-laki 51
38 Suwandi RT 12 Laki-laki 34
39 Lesmana RT 12 Laki-laki 35
40 Maman RT 12 Laki-laki 52
41 Dudi RT 12 Laki-laki 42
42 Putra RT 12 Laki-laki 19
43 Tukijo RT 12 Laki-laki 21
Data Responden Korban Kebakaran di Kelurahan Karang Anyar Rt 02, 03 Rw 06
Tabel nilai kritis untuk r Pearson Product Moment
dk=n-2
Probabilitas 1 ekor
0,10 0,05 0,025 0,01 0,005 0,0025 0,001 0,0005
Probabilitas 2 ekor
0,20 0,10 0,05 0,02 0,01 0,01 0,002 0,001
1 0,951 0,988 0,997 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
2 0,800 0,900 0,950 0,980 0,990 0,995 0,998 0,999
3 0,687 0,805 0,878 0,934 0,959 0,974 0,986 0,991
4 0,608 0,729 0,811 0,882 0,917 0,942 0,963 0,974
5 0,551 0,669 0,754 0,833 0,875 0,906 0,935 0,951
6 0,507 0,621 0,707 0,789 0,834 0,870 0,905 0,925
7 0,472 0,582 0,666 0,750 0,798 0,836 0,875 0,898
8 0,443 0,549 0,632 0,715 0,765 0,805 0,847 0,872
9 0,419 0,521 0,602 0,685 0,735 0,776 0,820 0,847
10 0,398 0,497 0,576 0,658 0,708 0,750 0,795 0,823
11 0,380 0,476 0,553 0,634 0,684 0,726 0,772 0,801
12 0,365 0,458 0,532 0,612 0,661 0,703 0,750 0,780
13 0,351 0,441 0,514 0,592 0,641 0,683 0,730 0,760
14 0,338 0,426 0,497 0,574 0,623 0,664 0,711 0,742
15 0,327 0,412 0,482 0,558 0,606 0,647 0,694 0,725
16 0,317 0,400 0,468 0,543 0,590 0,631 0,678 0,708
17 0,308 0,389 0,456 0,529 0,575 0,616 0,662 0,693
18 0,299 0,378 0,444 0,516 0,561 0,602 0,648 0,679
19 0,291 0,369 0,433 0,503 0,549 0,589 0,635 0,665
20 0,284 0,360 0,423 0,492 0,537 0,576 0,622 0,652
21 0,277 0,352 0,413 0,482 0,526 0,565 0,610 0,640
22 0,271 0,344 0,404 0,472 0,515 0,554 0,599 0,629
23 0,265 0,337 0,396 0,462 0,505 0,543 0,588 0,618
24 0,260 0,330 0,388 0,453 0,496 0,534 0,578 0,607
25 0,255 0,323 0,381 0,445 0,487 0,524 0,568 0,597
26 0,250 0,317 0,374 0,437 0,479 0,515 0,559 0,588
27 0,245 0,311 0,367 0,430 0,471 0,507 0,550 0,579
28 0,241 0,306 0,361 0,423 0,463 0,499 0,541 0,570
29 0,237 0,301 0,355 0,416 0,456 0,491 0,533 0,562
30 0,233 0,296 0,349 0,409 0,449 0,484 0,526 0,554
35 0,216 0,275 0,325 0,381 0,418 0,452 0,492 0,519
40 0,202 0,257 0,304 0,358 0,393 0,425 0,463 0,490
45 0,190 0,243 0,288 0,338 0,372 0,403 0,439 0,465
50 0,181 0,231 0,273 0,322 0,354 0,384 0,419 0,443
60 0,165 0,211 0,250 0,295 0,325 0,352 0,385 0,408
70 0,153 0,195 0,232 0,274 0,302 0,327 0,358 0,380
80 0,143 0,183 0,217 0,257 0,283 0,307 0,336 0,357
90 0,135 0,173 0,205 0,242 0,267 0,290 0,318 0,338
100 0,128 0,164 0,195 0,230 0,254 0,276 0,303 0,321
150 0,105 0,134 0,159 0,189 0,208 0,227 0,249 0,264
200 0,091 0,116 0,138 0,164 0,181 0,197 0,216 0,230
300 0,074 0,095 0,113 0,134 0,148 0,161 0,177 0,188
400 0,064 0,082 0,098 0,116 0,128 0,140 0,154 0,164
500 0,057 0,073 0,088 0,104 0,115 0,125 0,138 0,146
1000 0,041 0,052 0,062 0,073 0,081 0,089 0,098 0,104
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 1
Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 2
Titik Persentase Distribusi t (df = 41 – 80)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930
62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837
67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639
68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446
69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260
70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079
71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903
72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733
73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567
74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406
75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249
76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096
77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948
78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804
79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663
80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 3
Titik Persentase Distribusi t (df = 81 –120)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392
82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262
83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135
84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011
85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890
86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772
87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657
88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544
89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434
90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327
91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222
92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119
93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019
94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921
95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825
96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731
97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639
98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549
99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460
100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374
101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289
102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206
103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125
104 0.67686 1.28974 1.65964 1.98304 2.36274 2.62393 3.17045
105 0.67683 1.28967 1.65950 1.98282 2.36239 2.62347 3.16967
106 0.67681 1.28959 1.65936 1.98260 2.36204 2.62301 3.16890
107 0.67679 1.28951 1.65922 1.98238 2.36170 2.62256 3.16815
108 0.67677 1.28944 1.65909 1.98217 2.36137 2.62212 3.16741
109 0.67675 1.28937 1.65895 1.98197 2.36105 2.62169 3.16669
110 0.67673 1.28930 1.65882 1.98177 2.36073 2.62126 3.16598
111 0.67671 1.28922 1.65870 1.98157 2.36041 2.62085 3.16528
112 0.67669 1.28916 1.65857 1.98137 2.36010 2.62044 3.16460
113 0.67667 1.28909 1.65845 1.98118 2.35980 2.62004 3.16392
114 0.67665 1.28902 1.65833 1.98099 2.35950 2.61964 3.16326
115 0.67663 1.28896 1.65821 1.98081 2.35921 2.61926 3.16262
116 0.67661 1.28889 1.65810 1.98063 2.35892 2.61888 3.16198
117 0.67659 1.28883 1.65798 1.98045 2.35864 2.61850 3.16135
118 0.67657 1.28877 1.65787 1.98027 2.35837 2.61814 3.16074
119 0.67656 1.28871 1.65776 1.98010 2.35809 2.61778 3.16013
120 0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 4
Titik Persentase Distribusi t (df = 121 –160)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
121 0.67652 1.28859 1.65754 1.97976 2.35756 2.61707 3.15895
122 0.67651 1.28853 1.65744 1.97960 2.35730 2.61673 3.15838
123 0.67649 1.28847 1.65734 1.97944 2.35705 2.61639 3.15781
124 0.67647 1.28842 1.65723 1.97928 2.35680 2.61606 3.15726
125 0.67646 1.28836 1.65714 1.97912 2.35655 2.61573 3.15671
126 0.67644 1.28831 1.65704 1.97897 2.35631 2.61541 3.15617
127 0.67643 1.28825 1.65694 1.97882 2.35607 2.61510 3.15565
128 0.67641 1.28820 1.65685 1.97867 2.35583 2.61478 3.15512
129 0.67640 1.28815 1.65675 1.97852 2.35560 2.61448 3.15461
130 0.67638 1.28810 1.65666 1.97838 2.35537 2.61418 3.15411
131 0.67637 1.28805 1.65657 1.97824 2.35515 2.61388 3.15361
132 0.67635 1.28800 1.65648 1.97810 2.35493 2.61359 3.15312
133 0.67634 1.28795 1.65639 1.97796 2.35471 2.61330 3.15264
134 0.67633 1.28790 1.65630 1.97783 2.35450 2.61302 3.15217
135 0.67631 1.28785 1.65622 1.97769 2.35429 2.61274 3.15170
136 0.67630 1.28781 1.65613 1.97756 2.35408 2.61246 3.15124
137 0.67628 1.28776 1.65605 1.97743 2.35387 2.61219 3.15079
138 0.67627 1.28772 1.65597 1.97730 2.35367 2.61193 3.15034
139 0.67626 1.28767 1.65589 1.97718 2.35347 2.61166 3.14990
140 0.67625 1.28763 1.65581 1.97705 2.35328 2.61140 3.14947
141 0.67623 1.28758 1.65573 1.97693 2.35309 2.61115 3.14904
142 0.67622 1.28754 1.65566 1.97681 2.35289 2.61090 3.14862
143 0.67621 1.28750 1.65558 1.97669 2.35271 2.61065 3.14820
144 0.67620 1.28746 1.65550 1.97658 2.35252 2.61040 3.14779
145 0.67619 1.28742 1.65543 1.97646 2.35234 2.61016 3.14739
146 0.67617 1.28738 1.65536 1.97635 2.35216 2.60992 3.14699
147 0.67616 1.28734 1.65529 1.97623 2.35198 2.60969 3.14660
148 0.67615 1.28730 1.65521 1.97612 2.35181 2.60946 3.14621
149 0.67614 1.28726 1.65514 1.97601 2.35163 2.60923 3.14583
150 0.67613 1.28722 1.65508 1.97591 2.35146 2.60900 3.14545
151 0.67612 1.28718 1.65501 1.97580 2.35130 2.60878 3.14508
152 0.67611 1.28715 1.65494 1.97569 2.35113 2.60856 3.14471
153 0.67610 1.28711 1.65487 1.97559 2.35097 2.60834 3.14435
154 0.67609 1.28707 1.65481 1.97549 2.35081 2.60813 3.14400
155 0.67608 1.28704 1.65474 1.97539 2.35065 2.60792 3.14364
156 0.67607 1.28700 1.65468 1.97529 2.35049 2.60771 3.14330
157 0.67606 1.28697 1.65462 1.97519 2.35033 2.60751 3.14295
158 0.67605 1.28693 1.65455 1.97509 2.35018 2.60730 3.14261
159 0.67604 1.28690 1.65449 1.97500 2.35003 2.60710 3.14228
160 0.67603 1.28687 1.65443 1.97490 2.34988 2.60691 3.14195
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Page 5
Titik Persentase Distribusi t (df = 161 –200)
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
161 0.67602 1.28683 1.65437 1.97481 2.34973 2.60671 3.14162
162 0.67601 1.28680 1.65431 1.97472 2.34959 2.60652 3.14130
163 0.67600 1.28677 1.65426 1.97462 2.34944 2.60633 3.14098
164 0.67599 1.28673 1.65420 1.97453 2.34930 2.60614 3.14067
165 0.67598 1.28670 1.65414 1.97445 2.34916 2.60595 3.14036
166 0.67597 1.28667 1.65408 1.97436 2.34902 2.60577 3.14005
167 0.67596 1.28664 1.65403 1.97427 2.34888 2.60559 3.13975
168 0.67595 1.28661 1.65397 1.97419 2.34875 2.60541 3.13945
169 0.67594 1.28658 1.65392 1.97410 2.34862 2.60523 3.13915
170 0.67594 1.28655 1.65387 1.97402 2.34848 2.60506 3.13886
171 0.67593 1.28652 1.65381 1.97393 2.34835 2.60489 3.13857
172 0.67592 1.28649 1.65376 1.97385 2.34822 2.60471 3.13829
173 0.67591 1.28646 1.65371 1.97377 2.34810 2.60455 3.13801
174 0.67590 1.28644 1.65366 1.97369 2.34797 2.60438 3.13773
175 0.67589 1.28641 1.65361 1.97361 2.34784 2.60421 3.13745
176 0.67589 1.28638 1.65356 1.97353 2.34772 2.60405 3.13718
177 0.67588 1.28635 1.65351 1.97346 2.34760 2.60389 3.13691
178 0.67587 1.28633 1.65346 1.97338 2.34748 2.60373 3.13665
179 0.67586 1.28630 1.65341 1.97331 2.34736 2.60357 3.13638
180 0.67586 1.28627 1.65336 1.97323 2.34724 2.60342 3.13612
181 0.67585 1.28625 1.65332 1.97316 2.34713 2.60326 3.13587
182 0.67584 1.28622 1.65327 1.97308 2.34701 2.60311 3.13561
183 0.67583 1.28619 1.65322 1.97301 2.34690 2.60296 3.13536
184 0.67583 1.28617 1.65318 1.97294 2.34678 2.60281 3.13511
185 0.67582 1.28614 1.65313 1.97287 2.34667 2.60267 3.13487
186 0.67581 1.28612 1.65309 1.97280 2.34656 2.60252 3.13463
187 0.67580 1.28610 1.65304 1.97273 2.34645 2.60238 3.13438
188 0.67580 1.28607 1.65300 1.97266 2.34635 2.60223 3.13415
189 0.67579 1.28605 1.65296 1.97260 2.34624 2.60209 3.13391
190 0.67578 1.28602 1.65291 1.97253 2.34613 2.60195 3.13368
191 0.67578 1.28600 1.65287 1.97246 2.34603 2.60181 3.13345
192 0.67577 1.28598 1.65283 1.97240 2.34593 2.60168 3.13322
193 0.67576 1.28595 1.65279 1.97233 2.34582 2.60154 3.13299
194 0.67576 1.28593 1.65275 1.97227 2.34572 2.60141 3.13277
195 0.67575 1.28591 1.65271 1.97220 2.34562 2.60128 3.13255
196 0.67574 1.28589 1.65267 1.97214 2.34552 2.60115 3.13233
197 0.67574 1.28586 1.65263 1.97208 2.34543 2.60102 3.13212
198 0.67573 1.28584 1.65259 1.97202 2.34533 2.60089 3.13190
199 0.67572 1.28582 1.65255 1.97196 2.34523 2.60076 3.13169
200 0.67572 1.28580 1.65251 1.97190 2.34514 2.60063 3.13148
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
No JK Usia Kecepatan Ketepatan Koordinasi Tepatguna Integritas Kontak personal Reliabilitas Lingkungan Fisik
1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3
2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3
4 1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
5 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3
6 1 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
7 1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
8 1 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4
9 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3
10 1 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2
11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1
13 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
14 1 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4
15 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
16 1 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3
17 2 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3
18 1 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
19 1 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 1 3 3 1 4 3 3 2 2 3 1 3 3 2
20 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3
21 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3
22 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 2 2 3 4 4 4
23 1 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 1 3 2 3
24 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3
25 2 2 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2
26 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3
27 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
28 2 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4
29 2 2 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
30 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3
31 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
32 2 1 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4
33 1 1 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4
34 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3
35 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4
36 1 2 3 2 2 2 2 3 1 1 2 3 2 2 2 2 3 1 2 3 2 2 3 4 2 1
37 1 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
38 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
39 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
40 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
41 1 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3
42 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
43 1 1 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4
44 1 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
45 2 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4
46 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4
47 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3
48 1 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
49 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
50 2 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
51 1 1 3 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 4 2 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3
52 2 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3
53 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
54 2 1 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3
55 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
56 2 1 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2
57 1 2 2 3 3 2 2 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 3 1 3 4 3 3 4 4
58 1 2 3 3 2 4 3 2 2 1 2 4 3 3 2 2 3 3 2 4 1 2 3 3 3 3
59 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
60 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3
61 1 1 2 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2
62 2 2 2 2 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 1 2 1 3 3 1 1 3 3 1 3 3
63 1 1 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3
64 2 2 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3
65 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4
66 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
67 2 4 3 2 2 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 1 3 3 2 3 3 3
68 1 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3
69 2 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 1 3 3 2 3 3 2
70 1 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4
71 1 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4
72 1 4 2 2 2 3 1 3 1 3 1 3 3 3 3 2 1 3 3 1 3 3 1 3 2 1
73 1 4 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3
74 1 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 3 2 2 2 3 3 3
75 1 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4
76 1 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3
77 1 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2
78 1 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 1 2 3 4 3 2 1 4 2
79 1 5 3 3 2 2 3 3 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3
80 1 4 3 2 2 3 2 4 2 3 2 4 3 4 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 4
Res
1 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 44 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 46
2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 33 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 33
3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 34 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 32
4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 44 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 46
5 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 41
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 45
7 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 20 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 19
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
9 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 3 27 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 28
10 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 31 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 28
11 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 45
12 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 37 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 39
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37
14 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 2 1 22 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 19
15 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 43 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 41
16 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 38 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 45
17 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 33 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 30
18 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 34 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 32
19 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 39 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 35
20 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 35
21 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 43 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 39
22 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 36
23 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 39 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 39
24 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 40 3 4 2 2 3 2 3 2 1 3 2 3 30
25 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 34 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 34
26 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 32 3 3 4 2 3 3 2 2 3 4 4 4 37
27 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 35 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 40
28 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 34 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 33
29 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 34 3 1 4 3 3 2 2 3 1 3 3 2 30
30 3 3 2 3 4 2 3 3 2 2 3 2 32 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 29
31 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 39 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 40
32 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 39 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 40
Kontak Personal Reliabilitas Lingkungan FisikKecepatan Ketepatan Kordinasi Tepatguna Integritas
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
34 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 39 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 35
35 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 40 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 39
36 3 2 2 3 2 3 1 1 2 3 2 2 26 2 2 3 1 2 3 2 2 3 4 2 1 27
37 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 35
38 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
39 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
40 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 35
41 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 37 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 34
42 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
43 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 32 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 32
44 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
45 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 38 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 40
46 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 36 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 39
47 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 33 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 31
48 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
49 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 37
50 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
51 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 36 2 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 37
52 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 37 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 38
53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
54 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 38 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 40
55 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 33 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35
56 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 34 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 34
57 2 3 3 3 2 4 4 4 2 4 4 3 38 3 3 4 3 3 1 3 4 3 3 4 4 38
58 3 3 2 3 3 2 2 1 2 4 3 3 31 2 2 3 3 2 4 1 2 3 3 3 3 31
59 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
60 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 37 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 37
61 2 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 33 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 36
62 2 2 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 30 1 2 1 3 3 1 1 3 3 1 3 3 25
63 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 39 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 38
64 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 39 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 36
65 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 33 2 4 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 38
66 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 37 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 35
67 3 2 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 35 3 2 1 3 3 1 3 3 2 3 3 3 30
68 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 41 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 41
69 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 31 3 2 1 3 2 1 3 3 2 3 3 2 28
70 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 45 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 41
71 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 41 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 41
72 2 2 2 3 1 3 1 3 1 3 3 3 27 3 2 1 3 3 1 3 3 1 3 2 1 26
73 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 31 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 33
74 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 27 2 2 4 3 2 3 2 2 2 3 3 3 31
75 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 36 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 42
76 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 44 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 42
77 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 33 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 33
78 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 33 4 3 2 1 2 3 4 3 2 1 4 2 31
79 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2 4 4 36 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 40
80 3 2 2 3 2 4 2 3 2 4 3 4 34 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 4 34
Ket: 4
3
2
1
Res
1 4 4 4 12 4 3 4 11 3 4 4 11 4 3 3 10 3 4 4 11 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 4 11
2 2 3 3 8 2 3 3 8 2 3 3 8 3 3 3 9 2 3 2 7 3 3 3 9 3 3 3 9 2 3 3 8
3 4 3 3 10 3 3 2 8 2 3 3 8 2 3 3 8 2 3 3 8 2 3 2 7 3 3 3 9 2 3 3 8
4 4 4 3 11 4 4 3 11 4 4 4 12 3 4 3 10 4 4 4 12 4 4 3 11 4 4 4 12 3 4 4 11
5 4 3 4 11 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 4 3 4 11 3 4 3 10 4 3 4 11
6 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 3 4 4 11 4 4 4 12 3 4 4 11 4 3 4 11
7 2 1 2 5 2 2 2 6 2 2 2 6 1 1 1 3 2 2 2 0 2 2 1 5 2 2 1 5 1 1 1 3
8 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3
9 2 2 1 5 2 3 2 7 2 3 3 8 2 2 3 7 2 2 3 7 2 3 2 7 2 2 3 7 2 3 2 7
10 3 3 2 8 2 2 3 7 2 3 3 8 3 3 2 8 3 2 2 7 2 2 2 6 2 3 2 7 3 2 3 8
11 3 4 3 10 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 3 11 4 3 4 11 4 3 4 11
12 3 3 3 9 3 4 3 10 3 3 3 9 3 3 3 9 3 4 4 11 3 3 3 9 3 4 3 10 3 3 3 9
13 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 4 10 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
14 2 2 2 6 1 2 2 5 2 3 2 7 1 2 1 4 1 2 1 4 1 1 2 4 2 2 2 6 2 1 2 5
15 4 4 4 12 3 4 3 10 4 3 4 11 3 4 3 10 3 4 4 11 3 4 4 11 3 3 3 9 3 4 3 10
16 3 3 3 9 3 4 3 10 3 3 4 10 3 3 3 9 4 4 4 12 3 4 4 11 3 4 3 10 4 4 4 12
17 3 3 3 9 2 3 3 8 3 2 2 7 3 3 3 9 3 2 2 7 2 3 2 7 2 3 3 8 3 2 3 8
18 3 3 3 9 2 3 3 8 3 3 2 8 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 2 8 2 2 2 6 3 3 3 9
19 4 3 3 10 3 3 3 9 4 4 3 11 3 3 3 9 3 3 3 9 3 2 3 8 3 3 2 8 3 3 4 10
20 4 3 3 10 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 2 3 3 8 3 3 3 9 3 3 3 9
21 3 3 3 9 4 4 4 12 4 4 3 11 4 4 4 12 3 3 4 10 4 3 3 10 3 3 3 9 4 3 3 10
22 3 3 2 8 4 4 4 12 4 3 3 10 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 4 2 9
23 3 3 3 9 3 3 3 9 4 3 4 11 3 3 4 10 3 3 3 9 3 3 4 10 3 3 3 9 4 4 3 11
24 3 4 3 10 3 4 3 10 3 4 3 10 4 3 3 10 3 4 2 9 2 3 2 7 3 2 1 6 3 2 3 8
25 3 3 3 9 2 2 3 7 3 3 3 9 3 2 3 8 3 3 3 9 2 3 3 8 3 3 3 9 3 2 3 8
26 3 2 2 7 3 2 2 7 2 3 3 8 3 3 4 10 3 3 4 10 2 3 3 8 2 2 3 7 4 4 4 12
27 3 3 3 9 3 3 3 9 2 3 2 7 4 3 3 10 4 3 4 11 3 3 3 9 3 4 3 10 4 3 3 10
28 3 2 3 8 2 3 3 8 3 2 3 8 3 3 3 9 2 3 4 9 3 2 2 7 3 3 2 8 3 3 3 9
29 3 2 3 8 4 3 3 10 3 3 3 9 4 1 3 8 3 1 4 8 3 3 2 8 2 3 1 6 3 3 2 8
30 3 3 2 8 3 4 2 9 3 3 2 8 2 3 2 7 3 2 2 7 2 3 2 7 2 3 2 7 3 2 3 8
31 3 3 3 9 3 3 4 10 3 4 4 11 3 3 3 9 3 4 3 10 3 4 3 10 3 4 3 10 3 4 3 10
32 3 3 3 9 3 3 4 10 3 4 4 11 3 3 3 9 3 4 3 10 3 4 3 10 3 4 3 10 3 4 3 10
33 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
34 3 3 4 10 4 2 4 10 3 4 3 10 3 3 4 10 3 3 3 9 3 3 2 8 3 3 3 9 3 3 3 9
35 3 3 3 9 3 4 3 10 3 3 4 10 3 4 4 11 3 3 4 10 3 3 4 10 3 3 3 9 3 3 4 10
36 3 2 2 7 2 2 3 7 1 1 2 4 3 2 2 7 2 2 3 7 1 2 3 6 2 2 3 7 4 2 1 7
37 4 3 3 10 4 3 3 10 4 4 4 12 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 2 3 8
Reliabilitas Lingkungan FisikKecepatan Ketepatan Kordinasi Tepatguna Integritas Kontak Personal
38 3 3 3 9 3 3 3 9 2 3 3 8 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
39 3 4 3 10 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
40 2 3 3 8 3 3 3 9 3 2 3 8 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 2 3 3 8
41 3 3 3 9 2 3 4 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 2 8 3 3 2 8 2 3 3 8 4 3 3 10
42 3 3 3 9 3 2 2 7 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
43 3 3 2 8 2 2 2 6 3 3 3 9 2 3 3 8 2 2 3 7 3 3 3 9 2 3 2 7 2 3 4 9
44 2 2 3 7 3 3 3 9 2 3 2 7 2 3 3 8 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
45 4 3 3 10 4 3 3 10 3 4 3 10 3 3 3 9 3 4 3 10 3 3 3 9 4 4 3 11 2 4 4 10
46 3 3 3 9 3 2 3 8 3 3 3 9 3 4 3 10 3 4 3 10 3 3 4 10 3 3 3 9 3 3 4 10
47 3 3 3 9 3 3 3 9 2 2 2 6 3 3 3 9 2 2 3 7 3 2 3 8 2 2 3 7 3 3 3 9
48 3 4 3 10 3 2 3 8 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
49 3 3 3 9 3 3 3 9 3 4 3 10 3 4 3 10 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 4 3 3 10
50 3 4 3 10 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
51 3 3 3 9 2 2 3 7 4 3 2 9 3 3 4 10 2 4 3 9 3 3 2 8 3 4 3 10 4 3 3 10
52 3 3 3 9 3 3 4 10 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 4 4 11 3 3 3 9
53 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
54 4 4 3 11 3 3 3 9 3 3 3 9 2 3 4 9 4 4 4 12 3 3 3 9 3 3 3 9 4 3 3 10
55 3 3 3 9 3 2 3 8 3 3 3 9 2 3 2 7 2 3 3 8 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
56 3 3 2 8 2 3 3 8 3 3 2 8 3 3 3 9 3 3 3 9 4 2 3 9 3 2 3 8 3 3 2 8
57 2 3 3 8 2 2 4 8 4 4 2 10 4 4 3 11 3 3 4 10 3 3 1 7 3 4 3 10 3 4 4 11
58 3 3 2 8 4 3 2 9 2 1 2 5 4 3 3 10 2 2 3 7 3 2 4 9 1 2 3 6 3 3 3 9
59 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9
60 3 3 3 9 3 2 3 8 3 3 4 10 4 3 3 10 3 2 3 8 3 3 4 10 3 3 3 9 4 3 3 10
61 2 3 2 7 3 3 2 8 3 4 2 9 3 3 3 9 4 3 3 10 3 2 3 8 3 3 3 9 3 4 2 9
62 2 2 3 7 3 3 1 7 3 1 3 7 3 3 3 9 1 2 1 4 3 3 1 7 1 3 3 7 1 3 3 7
63 3 4 3 10 3 3 3 9 3 4 4 11 3 3 3 9 4 3 2 9 3 3 3 9 3 4 3 10 4 3 3 10
64 3 3 3 9 3 4 4 11 2 3 4 9 4 3 3 10 3 3 2 8 3 3 2 8 3 3 4 10 4 3 3 10
65 3 3 2 8 2 2 2 6 3 3 3 9 3 3 3 9 2 4 4 10 3 3 2 8 2 3 3 8 4 4 4 12
66 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 4 10 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 3 9 3 2 3 8 3 3 3 9
67 3 2 2 7 4 4 4 12 2 3 3 8 3 3 3 9 3 2 1 6 3 3 1 7 3 3 2 8 3 3 3 9
68 3 3 3 9 3 4 4 11 3 3 4 10 4 3 4 11 4 3 4 11 3 4 3 10 4 4 3 11 3 3 3 9
69 2 2 2 6 3 2 3 8 2 3 3 8 3 3 3 9 3 2 1 6 3 2 1 6 3 3 2 8 3 3 2 8
70 4 4 3 11 3 4 4 11 4 4 4 12 4 4 3 11 3 3 3 9 3 3 4 10 4 4 4 12 3 3 4 10
71 3 3 3 9 4 4 4 12 3 3 3 9 4 4 4 12 4 4 4 12 3 3 3 9 3 3 4 10 3 3 4 10
72 2 2 2 6 3 1 3 7 1 3 1 5 3 3 3 9 3 2 1 6 3 3 1 7 3 3 1 7 3 2 1 6
73 2 2 2 6 3 3 3 9 2 3 2 7 3 3 3 9 3 3 2 8 3 3 2 8 3 3 2 8 3 3 3 9
74 3 2 2 7 2 2 3 7 2 2 2 6 2 2 2 6 2 2 4 8 3 2 3 8 2 2 2 6 3 3 3 9
75 3 3 3 9 3 3 4 10 2 3 3 8 3 3 3 9 3 3 4 10 3 2 4 9 4 4 3 11 4 4 4 12
76 4 4 4 12 4 4 4 12 3 3 4 10 4 3 4 11 4 4 4 12 3 3 4 10 4 4 3 11 3 3 3 9
77 3 3 3 9 2 2 3 7 2 2 3 7 3 3 3 9 3 3 3 9 2 2 3 7 3 3 3 9 3 3 2 8
78 2 3 2 7 3 2 3 8 3 3 3 9 2 3 4 9 4 3 2 9 1 2 3 6 4 3 2 9 1 4 2 7
79 3 3 2 8 2 3 3 8 4 3 2 9 2 4 4 10 3 4 3 10 3 3 3 9 4 4 4 12 3 3 3 9
80 3 2 2 7 3 2 4 9 2 3 2 7 4 3 4 11 3 3 2 8 3 3 1 7 3 3 3 9 3 3 4 10
695 708 705 725 725 680 701 725
No Jumlah
1 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 90
2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 66
3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 66
4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 90
5 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 79
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 93
7 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 39
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
9 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 55
10 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 59
11 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 91
12 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 76
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73
14 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 41
15 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 84
16 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 83
17 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 63
18 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 66
19 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 74
20 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 72
21 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 83
22 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 75
23 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 78
24 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 1 3 2 3 70
25 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 67
26 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 2 2 3 4 4 4 69
27 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 75
28 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 66
29 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 1 3 3 1 4 3 3 2 2 3 1 3 3 2 65
30 3 3 2 3 4 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 61
31 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 79
32 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 79
Reliabilitas Lingkungan FisikKecepatan Ketepatan Kordinasi Tepatguna Integritas Kontak Personal
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72
34 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 75
35 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 79
36 3 2 2 2 2 3 1 1 2 3 2 2 2 2 3 1 2 3 2 2 3 4 2 1 52
37 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 76
38 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 71
39 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73
40 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 69
41 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 70
42 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 70
43 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 63
44 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 67
45 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 79
46 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 75
47 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 64
48 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72
49 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 75
50 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73
51 3 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 4 2 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 72
52 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 75
53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72
54 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 78
55 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 68
56 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 67
57 2 3 3 2 2 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 3 1 3 4 3 3 4 4 75
58 3 3 2 4 3 2 2 1 2 4 3 3 2 2 3 3 2 4 1 2 3 3 3 3 63
59 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72
60 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 74
61 2 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 69
62 2 2 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 1 2 1 3 3 1 1 3 3 1 3 3 55
63 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 77
64 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 75
65 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 70
66 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 72
67 3 2 2 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 1 3 3 2 3 3 3 66
68 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 82
69 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 1 3 3 2 3 3 2 59
70 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 86
71 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 83
72 2 2 2 3 1 3 1 3 1 3 3 3 3 2 1 3 3 1 3 3 1 3 2 1 53
73 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 64
74 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 3 2 2 2 3 3 3 57
75 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 78
76 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 87
77 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 65
78 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 1 2 3 4 3 2 1 4 2 64
79 3 3 2 2 3 3 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 75
80 3 2 2 3 2 4 2 3 2 4 3 4 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 4 68
Jumlah
Gambar 1. Pintu masuk atau gang menuju ke Rt 09 Rw 01 Kelurahan Karang Anyar.
Gambar 2. Kondisi lingkungan Rt 09 pasca terjadinya kebakaran.
Gambar 3. Kondisi rumah salah satu warga Kelurahan Karang Anyar yang masih rata dengan
tanah.
Gambar 4. Bersama istri dari Bapak Sukarta Ketua RT 09 Kelurahan Karang Anyar.
Gambar 5. Rumah warga yang lainnya masih belum direnovasi.
Gambar 6. Gang atau jalan Rt 09 Kelurahan Karang Anyar.
Gambar 7. Bukti serah terima bantuan dari Bazis Provinsi DKI Jakarta Untuk Korban Kebakaran di
Kelurahan Karang Anyar.
Gambar 7. Bukti serah terima bantuan dari Bazis Provinsi DKI Jakarta Untuk Korban Kebakaran di
Kelurahan Karang Anyar.
Gambar 9. Struktur BAZIS Provinsi DKI Jakarta
Gubernur
Dewan
Pertimbangan
Komisi
Pengawas
Kepala/Wakil
Kepala
Sekretariat
Bidang
Pengumpulan
Bidang
Pendayagunaan
Bidang Dana
Pelaksana
BAZIS
Wilayah
Subbag Umum
Subbag Humas
Subbag Infokom
Subbag Litbang
Sie. Himpun Zakat
Sie. Bina Muzakki
Sie. Layanan Mustahik
Sie. Bina Usaha
Sie. Bina Sumber Daya Mustahik
Sie. Kas
Sie. Akuntantsi
Sie. Pengumpulan Sie. Penyaluran Subbag Tata Usaha
Tabel 39
Struktur Organisasi BAZIS Provinsi DKI Jakarta
Sumber: Bazis Provinsi DKI Jakarta
Kepala/Wakil Kepala
Kepala : Drs. H. Djubaidi Adih
Wakil Kepala : H. R. Jumhana, SE.
Sekretariat
Plt. Kepala Sekretariat : Drs. H. Muh. Chabib
Kasubag Umum : Sukiyana, S. Sos.
Humas : Hj. Aan Endawati Junia
Infokom : Erwanto, SH.
Litbang : H. Nanang Ahmad (Alm.)
Bidang Pengumpulan
Kepala Bidang : H. R. Jumhana, SE.
Ka Sie Himpunan Muzakki : Hj. Dewi Insyiah
Ka Sie Bina Muzakki : -
Bidang Pendayagunaan
Kepala Bidang : Drs. H. Muh. Chabib
Ka Sie Layanan Mustahik : H. Dedi Santosa, SE.
Ka Sie Sumber Daya Mustahik : Jaenudin, SE.
Plh. Ka Sie Bina Usaha : H. Dedi Santosa, SE.
Bidang Dana
Kepala Bidang : H. Wahyu Hermana, SE.
Ka Sie Kas : Hj. Siti Urfiah Astuti, BBA.
Ka Sie Akuntansi : -