Jurnal Ilmiah WIDYA Ekonomika Volume 1 Nomor 2 Oktober 2017134
ISSNISSNL
2337668623383321
PENGARUH WORD OF MOUTH DAN BRAND IMAGE TERHADAPKEPUTUSAN PENGGUNAAN SALON KECANTIKAN PADA
KONSUMEN MILOFF BEAUTY BAR
Iknesya Rahma Finanda dan Arjuna WiwahaSTIE Jakarta International College
Email: [email protected] dan [email protected]
ABSTRAK: Miloff Beauty Bar merupakan salon kecantikkan yang menjadi tempat gaya hidup, dimana konsumen bisa mendapatkanjasa kecantikkan berkualitas dan memuaskan oleh para therapist profesional dan ramah di dalam lingkungan yang nyaman dan bersih.Penelitian ini membahas masalah pengaruh word of mouth dan brand image terhadap keputusan pembelian. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui pengaruh word of mouth dan brand image secara simultan terhadap keputusan pembelian. Metode penelitianyang digunakan library research dan field research. Penelitian dilakukan di Miloff Beauty Bar Jakarta. Waktu penelitian mulai April s.dAgustus 2017. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 78 orang pelanggan. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalahpenyebaran kuesioner, wawancara dan observasi. Penelitian ini menggunakan SPSS untuk menghitung dan menganalisa data. Hasilpenelitian ini menunjukan bahwa word of mouth dan brand image secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusanpembelian.
Kata kunci: word of mouth, brand image, keputusan pembelian
ABSTRACT:This research discusses the problem of word of
mouth and brand image influence on purchasing decision. The purpose of this study is to determine the effect of word of mouth andbrand image simultaneously to the purchase decision. Research method used library research and field research. The research wasconducted at Miloff Beauty Bar Jakarta. The time of the study from April to August 2017. The sample in this study amounted to 78customers. Techniques used in collecting data is the spread of questionnaires, interviews and observation. This study uses SPSS tocalculate and analyze data. The results of this study show that word of mouth and brand image simultaneously have a positive andsignificant effect on purchasing decisions.
Keywords: word of mouth, brand image, purchase decision
PENDAHULUANLatar belakang dari penelitian ini bahwa dalam
berita yang dilansir oleh Detik.com (2015), menurutdata yang dihimpun oleh L'Oreal Indonesia. Wanita diIndonesia setidaknya mengunjungi salon dua kalidalam waktu 6 bulan untuk melakukan berbagaiperawatan. Sebanyak 161.000 orang hobimemanjakan diri ke salon dalam satu tahun kemarin.Dengan estimasi ada sebanyak 115.000 salon yangmemiliki nilai pasar sampai Rp 1.213 triliun di tahun2014. Kemudian L’Oreal Indonesia (2016),mengatakan bahwa secara total diestimasikanterdapat sekitar 117.000 salon di Indonesia dengannilai pasar sebesar Rp. 1,3 Trilyun di tahun 2016.
Dengan melihat hobi para wanita untukmemanjakan diri ke salon, hal ini merupakan sebuahkesempatan untuk membuka bisnis salon. Jenisjenissalon yang dapat ditemukan ialah beauty salon, hairsalon, nail salon, bridal salon, salon & day spa,waxing salon, barbershop dan eyebrow shaping(BiteBrands.co, 2017).
Miloff Beauty Bar merupakan salah satu salonkecantikan yang berdiri pada Februari 2016. MiloffBeauty Bar memiliki tagline “wellnes, beauty, life
style” dimana melalui tagline yang digunakan, MiloffBeauty Bar mencitrakan bahwa mereka akanmemberikan kebaikan dalam sisi kecantikan yangsesuai dengan gaya hidup para konsumen. MiloffBeauty Bar merupakan perusahaan yang bergerakdibidang jasa, dimana kinerja yang ditawarkan tidakberwujud. Oleh karena itu harus dirasakan olehpengguna langsung dalam hal ini konsumen. Untukmengetahui kualitas dari Miloff Beauty Barkonsumen dapat mencari tahu melalui saranainformasi yang ada atau melalui orang yang terlebihdahulu sudah menggunakan Miloff Beauty Bar.
Perumusan Penelitian1. Apakah word of mouth secara parsial berpengaruhterhadap keputusan penggunaan salon kecantikan?2. Apakah brand image secara parsial berpengaruhterhadap keputusan penggunaan salon kecantikan?3. Apakah word of mouth dan brand imageberpengaruh secara simultan terhadap keputusanpenggunaan salon kecantikan?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuiseberapa besar pengaruh word of mouth secara parsialterhadap keputusan penggunaan salon kecantikan,
Iknesya Rahma Finandadan Arjuna Wiwaha,134 140
Pengaruh Word of Mouth dan Brand ImageTerhadap Keputusan Penggunaan Salon Kecantikan
(Studi Pada Konsumen Miloff Beauty Bar)
Jurnal Ilmiah WIDYA Ekonomika Volume 1 Nomor 2 Oktober 2017135
mengetahui seberapa besar pengaruh brand imagesecara parsial terhadap keputusan penggunaan salonkecantikan dan mengetahui seberapa besar pengaruhword of mouth dan brand image secara simultanterhadap keputusan penggunaan salon kecantikan.
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian dilaksanakan di Miloff Beauty Bar (Jl.
Danau Agung Utara A36D No. 26 Jakarta Utara), danwaktu penelitian dilaksanakan mulai April sampaidengan Agustus 2017.
Metode PenelitianMetode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:1. Library Research Method; adalah metodepenelitian yang dilakukan dengan cara mempelajaribahanbahan tertulis berupa bukubuku, jurnal,artikel, dokumen, internet maupun laporanlaporanyang berkaitan dengan objek penelitian sebagailandasan teori.2. Field Research; adalah metode penelitian yangdilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dandata yang aktual dari objek penelitian melaluiobservasi dan wawancara serta mengumpulkan datamelalui riset langsung terhadap pelanggan denganmenggunakan kuesioner. (Sugiyono, 2014:18).
Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah konsumen
Miloff Beauty Bar, dengan jumlah 100 orangperbulan. Teknik pengambilan sampel dalampenelitian ini adalah teknik probability samplingdengan menggunakan simple random sampling(Sugiyono, 2015: 82). Dalam menentukan jumlahsampel penelitian ini, penulis menggunakan tabelpengukuran sampel yang dikemukakan oleh Isaac danMichael dalam Sugiyono (2015:87). Populasi yangdimiliki sebanyak 100 orang, dan dengan tingkatsignifikan 5% maka ukuran sampel yang digunakanberjumlah 78 orang.
Instrumen PenelitianSkala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompokorang tentang fenomena sosial. Fenomena sosial inidisebut variabel penelitian. Variabel tersebutdijabarkan menjadi indikator, kemudian indikatordijadikan sebagai titik tolak untuk menyususn itemitem instrumen berupa pernyataan atau pertanyaan
yang disebut sebagai kuesioner. (Sugiyono, 2014:93).Jawaban setiap item instrument mempunyai
gradasi dari sangat negatif sampai sangat positif,berupa angkaangka yang bermakna sebagai berikut:Sangat Setuju (5), Setuju (4), Cukup Setuju (3), TidakSetuju (2), dan Sangat Tidak Setuju (1).
Uji Kualitas InstrumenUji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesionerdikatakan valid jika pertanyaan atau pernyataan padakuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatuyang akan dukur oleh kuesioner tersebut. (Ghozali,2016:52).
Pada penelitian ini, validitas diukur denganmelakukan perhitungan menggunakan SPSS 23 untukmengetahui nilai rhitung yang selanjutnya dibandingkandengan nilai rtabel. Jika rhitung > rtabel maka instrumendinyatakan valid. Uji validitas dilakukan denganmenyebarkan 30 kuesioner untuk pengujian empirisdi lapangan. (Sugiyono, 2014:125).
Uji Reliabilitas sebenarnya adalah alat untukmengukur suatu kueisoner yang merupakan indikatordari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atauhandal jika jawaban seseorang terhadap pernyataanadalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.(Ghozali, 2016: 47).
Menurut Nunnally dalam Ghozali (2016:48)suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikannilai Cronbach’s Alpha > 0,70. Pada penelitian ini,reliabilitas diukur dengan melakukan perhitunganmenggunakan SPSS 23 untuk mengetahui nilaiCronbach’s Alpha.
Teknik Analisis DataAnalisis deskriptif, Uji Asumsi Klasik
Normalitas, Uji Asumsi Klasik Multikolonieritas, UjiAsumsi Klasik Heteroskedastisitas, Regresi LinierSederhana, Regresi Linier Berganda, KoefisienKolerasi Sederhana, Koefisien Korelasi Berganda,Koefisien Determinasi dan Pengujian hipotesis (Uji Tdan Uji F).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kajian Teori1. Word of Mouth
Hawkins dan Mothersbaugh dalam Suryani(2013:169), mengatakan bahwa konsumen belajarmengenai produk melalui pengalaman ataupengamatan terhadap penggunaan produk konsumen
Iknesya Rahma Finandadan Arjuna Wiwaha,134 140
Pengaruh Word of Mouth dan Brand ImageTerhadap Keputusan Penggunaan Salon Kecantikan
(Studi Pada Konsumen Miloff Beauty Bar)
Jurnal Ilmiah WIDYA Ekonomika Volume 1 Nomor 2 Oktober 2017136
lainnya dan mencari informasi dengan bertanyakepada konsumen lain yang tahu dan pernahmenggunakan produk yang akan dibelinya.
Menurut Silverman dalam Oktavianto (2013:67),word of mouth begitu kuat karena kepercayaan yangbersifat mandiri dan penyampaian ataspengalamannya. Kemudian Peter dan Oslon dalamSunyoto (2013:166), mengatakan karena informasiyang didapatkan dari seorang teman atau kerabatadalah bentuk komunikasi yang sangat kuat dalammelakukan promosi dan menimbulkan word ofmouth.
Word of mouth atau saluran komunikasi getoktular merupakan penyebaran informasi tentangsebuah produk atau merek yang dilakukan olehpelanggan ke pelanggan lain, yang disebabkan olehpengalamannya dalam mengkonsumsi sebuah produkatau merek dan memeroleh kepuasan. (Poewanto danSukirno, 2014: 195). Word of mouth timbul ketikakonsumen merasa puas atas suatu produk atau sangatkecewa atas produk yang dibelinya. (Suryani, 2013:169).
Mowen dan Minor dalam Permadi dkk (2014:3),mengemukakan bahwa word of mouth tersebutlangsung berasal dari orang lain yangmenggambarkan secara pribadi pengalamannyasendiri, maka ini jauh lebih jelas bagi konsumendaripada informasi yang terdapat dalam iklan.
Kotler dan Keller dalam Rachman dan Cahaya(2015:147) mengatakan bahwa word of mouth adalahsegala bentuk pemberitahuan pengalaman positif ataunegatif yang dikomunikasikan seseorang setelahmembeli, merasakan atau menggunakan suatu produkatau jasa.
Menurut Sumardy dkk dalam Purwanto danSukirno (2014:196), word of mouth terbagi atas duajenis, yaitu:1. Organic word of mouth adalah WOM yang terjadisecara alami. Orangorang merasa senang dan puaspada sebuah produk, memiliki hasrat untuk membagidukungan dan antusiasme mereka. Mereka inilahyang akan menjadi advokat bagi produk tersebut.2. Amplified word of mouth adalah WOM yang terjadiyang dibuat oleh perusahaan, WOM jenis ini terjadiketika pemasar atau perusahaan melakukankampanye yang dirancang untuk mendorong ataumempercepat WOM pada konsumen.
Selanjutnya Hasan dalam Aprianto (2016:76),word of mouth merupakan pujian, rekomendasi,bujukan dan komentar pelanggan sekitar pengalaman
mereka atas layanan jasa dan produk yang betulbetulmemengaruhi keputusan pelanggan atau perilakupembelian mereka.
Berdasarkan beberapa teori di atas mengenaiword of mouth, penulis dapat menyimpulkan bahwaword of mouth adalah komunikasi yang dilakukanoleh seseorang yang terlebih dahulu memilikipengalaman pribadi mengenai suatu produk, jasa danmerek yang kemudian diinfomasikan kepada oranglain. Dengan demensi informasi positif, rekomendasi,bujukan, pujian dan kepercayaan.2. Brand Image
Brand image merepresentasikan keseluruhanpersepsi dari merek dan dibentuk dari informasi danpengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citraterhadap merek berhubungan terhadap sikap yangberupa keyakinan dan preferensi suatu merek.(Abdullah, 2017: 64).
Kotler dalam Amrullah dan Agustin (2016:5),menjelaskan brand image adalah seperangkatkeyakinan ide dan kesan yang terbentuk olehseseorang terhadap suatu objek.
Brand image merupakan kumpulan kesan yangada di benak konsumen mengenai suatu merek yangdirangkai dari ingataningatan konsumen terhadapmerek tersebut. (Bramantya dan Jatra, 2016: 1752).Brand image merupakan seperangkat keyakinan idedan kesan yang terbentuk oleh seseorang terhadapsuatu objek. (Nuprilianti dan Khuzaini, 2016: 5).
Brand image adalah keseluruhan persepsimasyarakat atau konsumen terhadap suatu produkkarena berbagai informasi yang didapat olehkonsumen dari perusahaan maupun luar perusahaanyang membuat merek produk tersebut tertanam danmelekat dalam benak konsumen. (Pawitaningtyasdkk, 2015:3).
Schifman dan Kanuk dalam Nuprilianti danKhuzaini (2016:6), menjelaskan mengenai faktorfaktor pembentuk brand image antara lain:1. Kualitas atau mutu berkaitan dengan kualitasproduk barang yang ditawarkan oleh produsendengan merek tertentu.2. Dapat di percaya atau di andalkan, berkaitandengan pendapat atau kesepakatan yang di bentukoleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi.3. Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsidari suatu produk barang yang bisa di manfaatkanoleh konsumen.4. Pelayanan yang berkaitan dengan tugas produsen
Iknesya Rahma Finandadan Arjuna Wiwaha,134 140
Pengaruh Word of Mouth dan Brand ImageTerhadap Keputusan Penggunaan Salon Kecantikan
(Studi Pada Konsumen Miloff Beauty Bar)
Jurnal Ilmiah WIDYA Ekonomika Volume 1 Nomor 2 Oktober 2017137
dalam melayani konsumennya.5. Resiko berkaitan dengan besar kecilnya akibat ataulaba dan rugi yang mungkin dialami oleh konsumen.6. Harga dalam hal ini berkaitan dengan tinggirendahnya atau banyak sedikitnya jumlah uang yangdi keluarkan konsumen untuk mempengaruhi jangkapanjang.7. Citra yang di miliki oleh merekitu sendiri yaituberupa pandangan kesepakatan dan informasi yangberkaitan dengan suatu merek dari produk tertentu.
Kotler dan Keller (2012:56), mengungkapkanpengukur brand image dapat dilakukan berdasarkanpada aspek sebuah merek yaitu:1. Kekuatan. Dalam hal ini adalah keunggulankeunggulan yang dimiliki oleh merek yang bersifatfisik yang tidak ditemukan pada merek lainnya.Keunggulan merek ini mengacu pada atributatributfisik atas merek tersebut sehingga biasa dianggapsebagai sebuah kelebihan yang tidak ada pada mereklain atau merek pesaing. Yang termasuk dalamkelompok kekuatan ini adalah penampilan fisikproduk, keberfungsian semua fasilitas produk, hargaproduk, maupun penampilan fasilitas pendukung dariproduk tersebut.2. Keunikan. Adalah kemampuan untuk membedakansebuah merek diantara merek lainnya. Keunikan inimuncul dari atribut produk yang menjadi kesan unikatau diferensiasi antara produk satu dengan produklainnya yang memberikan alasan bagi konsumenbahwa mereka harus membeli produk tersebut.Perusahaan harus bisa membuat produk mereka unikdan beda dengan produk pesaing.3. Kesukaan. Yang termasuk dalam kelompok iniantara lain kemudahan merek produk diucapkan sertakemampuan merek untuk tetap diingat olehpelanggan maupun kesesuaian antara kesan merekdibenak pelanggan dengan citra yang diinginkanperusahaan atas merek.
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai brandimage, penulis dapat menyimpulkan bahwa brandimage adalah anggapan, pemikiran dan persepsiseseorang yang diterbentuk terhadap suatu produk,jasa atau merek yang melekat di benak seseorang.Dengan dimensi kekuatan, keunikan, kesukaan, kesandan keyakinan.3. Keputusan Pembelian
Schiffman dkk dalam Bramantya dan Jatra(2016:1753), mengatakan bahwa pengambilankeputusan dalam suatu pembelian dikarenakanpembelian yang dilakukan oleh seseorang merupakan
suatu respon terhadap permasalahan yang ia hadapi,dalam hal ini adalah usaha untuk memenuhikebutuhannya.
Keputusan pembelian menurut Kotler danArmstrong dalam Mardiansyah dkk (2016:58) adalahtahap dalam proses pengambilan keputusan pembelidimana konsumen benarbenar membeli.
Kemudian Kotler dan Armstrong dalamPawitaningtyas dkk (2015:3), keputusan pembeliankonsumen adalah membeli merek yang disukaidengan berbagai cara yang ada. Pengambilankeputusan sebagai proses penting dalam perilakukonsumen sangat penting untuk dipahami pemasar.
Selanjutnya Sumarwan dalam Sari dan Yuniati(2016:5), mendefinisikan keputusan pembelianadalah kegiatan dimana yang dilakukan olehkonsumen untuk membeli dan mengkonsumsi suatuproduk atau jasa dalam rangka untuk memenuhikebutuhan dan keinginannya.
Kotler dan Keller (2012:151), menjelaskanbahwa perilaku pembelian konsumen dipengaruhioleh beberapa faktor yaitu:1. Faktor budaya; merupakan keadaan sistem nilaibudaya, adat istiadat, dan cara hidup masyarakat yangmengelilingi kehidupan seseorang. Indikator faktorbudaya yaitu: kepercayaan terhadap produk,pandangan baik dan buruk terhadap produk dananjuran untuk memilih produk.2. Faktor sosial; merupakan pengaruh orang lain baikbaik secara formal maupun informal. Indikator faktorsosial yaitu: keberadaan teman atau kelompok untukmemilih produk, keberadaan saudara untuk memilihproduk dan keberadaan orang tua untuk memilihproduk.3. Faktor pribadi; sebagai faktor yang berasal dari dirisendiri. Indikator faktor kepribadian dilihat dari: usia,pekerjaan dan pendapatan.4. Faktor psikologis; yaitu faktor yang berkaitandengan kejiwaan seseorang. Indikator faktorpsikologis dilihat dari: motivasi, pengalaman dansikap.
Abdurrahman (2015:41), menjelaskan mengenaiproses keputusan pembelian konsumen yang terdiriatas lima tahap, yaitu :1. Pengenalan Kebutuhan; yaitu konsumen menyadarisuatu masalah atau kebutuhan yang dapat dipicu olehrangsangan internal dan rangsangan ekstenal. Dimanakonsumen harus memahami jenis kebutuhan yangmendorong dan mengarahkan konsumen pada produkatau jasa.
Iknesya Rahma Finandadan Arjuna Wiwaha,134 140
Pengaruh Word of Mouth dan Brand ImageTerhadap Keputusan Penggunaan Salon Kecantikan
(Studi Pada Konsumen Miloff Beauty Bar)
Jurnal Ilmiah WIDYA Ekonomika Volume 1 Nomor 2 Oktober 2017138
2. Pencarian Informasi; tahap dimana konsumenmencari informasi lebih banyak dan aktif. Informasidapat diperoleh dari sumber pribadi (keluarga, teman,tetangga, dan rekan), sumber komersial (iklan,wiraniaga, situs web, dan kemasan), sumber publik(media, massa, organisasi, peringkat konsumen, danpencarian internet), serta sumber pengalaman(penanganan, pemeriksaan, dan pemakaiankonsumen).3. Evaluasi Alternatif; untuk menilai alternatif pilihankonsumen, terdapat sifatsifat produk, bobotkepentingan, kepercayaan terhadap merek, fungsikegunaan dan tingkat kesukaan yang dapatdipergunakan untuk membantu pemahaman prosesevaluasi.4. Keputusan Pembelian; dimana konsumenmemutuskan untuk membeli atau tidak membelisuatu prosuk atau jasa.5. Perilaku Pascapembelian; konsumen yang telahmengambil tindakan selanjutnya setelah membeliyang berdasarkan kepuasan atau ketidak puasanmereka.
Berdasarkan penjelasan di atas mengenaikeputusan pembelian, penulis dapat menyimpulkanbahwa keputusan pembelian adalah sebuah pilihanyang dimiliki seseorang untuk gunakan sebagai alatpemecah masalah dalam rangka memenuhi kebutuhandan keinginan untuk menentukan tindakan dalammelakukan pembelian. Dengan dimensi pengenalanmasalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,keputusan pembelian dan prilaku pasca pembelianuntuk memperkuat keputusan pembelian.
HipotesisMenurut Sugiono (2015:65), hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusanmasalah penelitian, dimana rumusan masalahpenelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimatpernyataan. Adapun hipotesis dalam penelitiansebagai berikut:H1: Diduga ada pengaruh antara word of mouth
terhadap keputusan penggunaan salonkecantikan.
H2: Diduga ada pengaruh antara brand imageterhadap keputusan penggunaan salonkecantikan.
H3: Diduga ada pengaruh antara word of mouth danbrand image secara simultan terhadap keputusanpenggunaan salon kecantikan.
Profil RespondenBerdasarkan 78 kuesioner yang telah diisi oleh
responden. Maka didapatkan hasil untuk jeniskelamin responden terbanyak yaitu perempuandengan jumlah 78 orang, untuk status respondenterbanyak yaitu lajang dengan jumlah 59 orang, untukusia responden terbanyak yaitu 1727 tahun denganjumlah 59 orang, untuk pendidikan respondenterbanyak yaitu S1 dengan jumlah 54 orang, untukpekerjaan responden terbanyak yaitu karyawanswasta dengan jumlah 33 orang, dan untukpendapatan responden terbanyak yaitu > Rp.6,000,000 dengan jumlah 28 orang.
Uji Asumsi Klasik Normalitas1. Analisis Histogram dan PPlots
Berdasarkan histogram menunjukan poladistribusi yang normal, karena grafik tidak condongke kanan atau ke kiri. Berdasarkan PPlots terlihattitiktitik yang menyebar di sekitar garis diagonal danmengikuti arah garis diagonal. Kedua hal tersebut diatas mengartikan bahwa model regresi memenuhiasumsi normalitas.2. Analisis Statistik KolmogorovSmirnov
Dalam menguji normalitas suatu data penelitiantidak cukup dengan melihat grafik histogram dan pplots, maka dalam penelitian ini penulis jugamenggunakan pengujian KolmogorovSmirnov untukmenentukan uji normalitas.
Berdasarkan hasil uji statistik KolmogorovSmirnov terhadap nilai residual, terlihat nilai TestStatistic sebesar 0,119 Nilai Test Statistic > 0,05,maka kembali dapat dinyatakan bahwa model regresiterdistribusi normal dan dapat digunakan dalampenelitian.3. Uji Asumsi Klasik Multikolonieritas
Berdasarkan uji Multikolonieritass, terlihatbahwa nilai Tolerance untuk variabel word of mouthsebesar 0,842 dan untuk variabel brand imagesebesar 0,842. Dari nilai Tolerance setiap variabelmemenuhi kriteria yaitu Tolerance ≥ 0,1
Begitu pula dengan nilai VIF untuk variabelword of mouth sebesar 1,187 dan untuk variabelbrand image 1,187. Dari nilai VIF setiap variabelmemenuhi kriteria yaitu nilai VIF ≤ 10. Jadi dapatdisimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antarvariabel word of mouth dan brand image.4. Asumsi Klasik Heteroskedasitas
Berdasarkan Scatterplot, terlihat bahwa titiktitikN tersebar secara acak baik di atas maupun di bawah
Iknesya Rahma Finandadan Arjuna Wiwaha,134 140
Pengaruh Word of Mouth dan Brand ImageTerhadap Keputusan Penggunaan Salon Kecantikan
(Studi Pada Konsumen Miloff Beauty Bar)
Jurnal Ilmiah WIDYA Ekonomika Volume 1 Nomor 2 Oktober 2017139
angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menandakan tidakterjadi heteroskedastisitas pada model regresi,sehingga model regresi layak dipakai untukmemprediksi keputusan pembelian di Miloff BeautyBar berdasarkan variabel word of mouth dan brandimage.
Regresi Linier BergandaRegresi linear berganda dihitung dengan
menggunakan program SPSS, hasilnya dapat dilihatdalam Tabel 1.
Tabel 1. Coefficientsa
Sumber: Data primer diolah (2017)
Berdasarkan hasil pengolahan data tersebutdidapat persamaan regresi linear bergandaŶ=7,071+0,040X1+0,636X2. Hal ini mempunyai artibahwa :1. Jika tidak ada word of mouth dan brand image.Maka keputusan pembelian sebesar 7,071 satuan.2. Jika terjadi perubahan pada variabel word of mouthsebesar 1 (satu) satuan maka variabel keputusanpembelian akan meningkat atau menurun sebesar0,040 kali dengan asumsi variabel brand imageadalah tetap.3. Jika terjadi perubahan pada variabel brand imagesebesar 1 (satu) satuan maka variabel keputusanpembelian akan meningkat atau menurun sebesar0,636 kali dengan asumsi variabel word of mouthadalah tetap.
Koefisien Korelasi Sederhana dan KoefisienDeterminasi Word of Mouth Terhadap KeputusanPembelian
Tabel 2. Model Summaryb
Sumber: Data primer diolah (2017)
1. Koefisien KorelasiBerdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai R
ialah sebesar 0,339. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa adanya hubungan positif yangrendah antara word of mouth terhadap keputusanpenggunaan Miloff Beauty Bar.2. Koefisien Determinasi
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai RSquare ialah sebesar 0,115. Hal ini berarti keputusanpenggunaan Miloff Beauty Bar dipengaruhi olehword of mouth sebesar 11,5% sedangkan 88,5%lainnya diperkirakan dipengaruhi oleh faktor lain
Pengaruh Brand Image Terhadap KeputusanPembelian
Tabel 3. Model Summaryb
Sumber: Data primer diolah (2017)
1. Koefisien KorelasiBerdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai R
ialah sebesar 0,721. Dengan demikian dapatdisimpulkan bahwa adanya hubungan positif yangkuat antara brand image terhadap keputusanpenggunaan Miloff Beauty Bar.2. Koefisien Determinasi
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai RSquare ialah sebesar 0,519. Hal ini berarti keputusanpenggunaan Miloff Beauty Bar dipengaruhi olehbrand image sebesar 51,9% sedangkan 48,1% lainnyadiperkirakan dipengaruhi oleh faktor lain.
Pengujian Hipotesis
Uji F
Tabel 4. ANOVAa
Sumber: Data primer diolah (2017)
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa nilaiFhitung sebesar 41,066. Sedangkan apabila dilihat Ftabel
dengan menggunakan rumus n–k1 = 78–2–1 =75dengan tingkat kesalahan sebesar 0,05 untuk uji duaarah. Maka didapatkan Ftabel sebesar 3,12. Berartinilai Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.Jadi dapat disimpulkan bahwa word of mouth dan
Iknesya Rahma Finandadan Arjuna Wiwaha,134 140
Pengaruh Word of Mouth dan Brand ImageTerhadap Keputusan Penggunaan Salon Kecantikan
(Studi Pada Konsumen Miloff Beauty Bar)
Jurnal Ilmiah WIDYA Ekonomika Volume 1 Nomor 2 Oktober 2017140
brand image secara simultan berpengaruh signifikanterhadap keputusan penggunaan Miloff Beauty Bar.
PENUTUP
KesimpulanWord of Mouth berpengaruh positif dan
signifikan secara parsial terhadap keputusanpenggunaan Miloff Beauty Bar. Brand Imageberpengaruh positif dan signifikan secara parsialterhadap keputusan penggunaan Miloff Beauty Bar.Word of Mouth dan Brand Image berpengaruh positifdan signifikan secara simultan terhadap keputusanpenggunaan Miloff Beauty Bar.
SaranSaranMiloff Beauty Bar disarankan agar menambah
jaringan media iklan dalam memperkenalkan kemasyarakat luas. Miloff Beauty Bar disarankan agarmenjaga hubungan baik dengan para konsumen yangsudah pernah melakukan perawatan satu kali ataubisa dikatakan konsisten dalam melakukan perwatandi Miloff Beauty Bar. Miloff Beauty Bar disarankanmembuat member card untuk konsumen yang seringmengunjungi Miloff Beauty Bar.
DAFTAR PUSTAKAAbdullah Ma’ruf, Manajemen Komunikasi Periklanan: Cetakan
Pertama, Aswaja Pressindo, Yogyakarta, 2017Abdurrahman Hana, Maanjemen Strageti Pemasaran, Pustaka
Setia, Bandung, 2015Amrullah Atika Romal, Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan
Citra Merek Tehadap Keputusan Pembelian: Honda Beat.Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Vol 5, No 7, 2016
Aprianto Ronal, Pengaruh Brand Image dan Word of MouthCommunication Terhadap Keputusan Pembelian: KomporGas Rinnai pada Konsumen Kelurahan Cereme Taba KotaLubuk Linggau. Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis, Vol 16, 2016
Bramantya Yan Bayu dan Jatra Made, Pengaruh CelebrityEndorser dan Brand Image Terhadap KeputusanPembelian: Yamaha Jupiter MX di Kota Denpasar, EJurnalManajemen Unud, Vol. 5 No. 3,2016:17451771, 2016
Ghozali Imam, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan ProgramIBM SPSS 23: Cetakan 8, Universitas Diponegoro,Semarang, 2016
Kotler Philip dan Kevin Keller, Marketing Management 13, NewJersey. Pearson Prentice Hall, Inc., Newe Jersey, 2012
Nuprilianti Nanda Purnama dan Khuzaini, Pengaruh PersonalSelling, Brand Image, Word of Mouth Terhadap KeputusanPembelian: Mobil. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol. 5No. 1., 2016
Oktavianto Yuda, Pengaruh Word of Mouth Terhadap KeputusanPembelian: Konsumen Pada Usaha Mie Ayam Pak Agus DiKota Batu. Jurnal Manajemen Bisnis, Vol 3, No 01, 2013
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Principles of Marketing:Fourteen Edition, Person Education, Inggris, 2013
Purwanto dan Sukirno Zakaria Lantang, Komunikasi Bisnis:Perspektif Konsepual dan Kultural: Cetakan I, PustakaPelajar. Yogyakarta, 2014
Rachman Meriyana Dhamayanti dan Cahaya Yohanes Ferry.(2015). Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan PembelianSmartphone (Iphone).Jurnal Studi Manajemen Dan Bisnis,Vol 2, No 2.
Sugiyono, Metode Penelitain Kuantitatif dan R&D: Cetakan 11,Alfabeta, Bandung, 2015
Sunyoto Danang, Perilaku Konsumen: Panduan Riset Sederhanauntuk Mengenali Konsumen: Cetakan Pertama. CAPS(Center of Academic Publishing Service). Yogyakarta, 2013
Suryani Tatik, Perilaku Konsumen Di Era Internet: EdisiPertama, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2013.
Sari Fani Puspita dan Yuniati Tri, Pengaruh Harga, Citra Merekdan Word of Mouth Terhadap Keputusan PembelianKonsumen. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol. 5 No. 6,2016
<http://www.bitebrands.co/2017/01/jenismacambeautysalonkecantikanbarbershop.html>. (2017), “Jenisjenis SalonKecantikan dengan Aneka Ragam Perawatan”.BiteBrands.co.
<https://wolipop.detik.com/read/2015/02/25/154014/2842880/234/wanitahobiperawatansalonjadibisnismenjanjikandiindonesia?_ga=2.200869740.370500566.14938865802087516080.1493885687>. (2015), “Wanita HobiPerawatan, Salon Jadi Bisnis Menjanjikan di Indonesia”.Wolipop. Detik.com.