PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA
KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS PADA MATERI
FLUIDA STATIS BERBASIS FOCUSKY MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY,
VISUALIZATION, INTELLECTUALY (SAVI)
SKRIPSI
Oleh
SITI AISYAH
NIM. TF. 140589
PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2018
i
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA
KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS PADA MATERI
FLUIDA STATIS BERBASIS FOCUSKY MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY,
VISUALIZATION, INTELLECTUALY (SAVI)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
SITI AISYAH
NIM. TF. 140589
PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2018
vi
PERSEMBAHAN
Segala puji bagi Tuhan Semesta Alam yakni Allah SWT. Shalawat beriring
salam semoga tercurahkan kepada Baginda Nabi besar Muhammad SAW, serta
para keluarga dan para sahabat-sahabat beliau. Syukur Alhamdulillah dengan
ridho-Mu Ya Allah. Engkau telah membukakan jalan menuju kesusesan yang tak
ternilai harganya.
Kupersembahkan skripsi ini untuk orang-orang yang kusayangi:
Ayahandaku tercinta “Bapak Sulek” dan Ibundaku tersayang “Ibu Mimin”
yang telah memberikan pengorbanan yang begitu besar dan Doa yang tak pernah
putus untuk memperlancar jalanku menuju kesuksesanku.
Selanjutnya kepada Kakakku (Wangsih, Titi Winingsih, Wati Ningsih) dan
adikku (Iin Wahyuni) tersayang yang selalu memotivasi, mendoakan, dan selalu
memberiku semangat untuk tidak berputus Asa menghadapi semua tantangan dan
rintangan yang selama ini dihadapi.
Untuk aak (Hasa Epi Robuna) terimakasih, karena selama ini telah
mendoakanku dan membantuku dalam segala hal.
Spesial untuk kalian sahabat–sahabatku Sri Ayu Lestari, Niam Safitri,
Novita Sri cahyati, Rika Armaida dan teman-teman seperjuangan (Fisika B) yang
selalu memberikan semangat dan menemaniku berjuang.
Terimakasih juga saya ucapkan kepada Dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, bersabar membimbing saya sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini dan kepada Bapak Ibuk Dosen Prodi Tadris Fisika
sekali lagi saya ucapkan terimakasih atas segala kebaikan-kebaikannya, semoga
Allah memberikan ganjalan atas ketulusan dan keikhlasannya..
Aamiin….
vii
MOTTO
ا ارشد عل مت م ن م أ ن تع ل م ق ال ل هۥ موس ى أ ه ل تبعك ع ل ى
Artinya:
Musa berkata kepada Khidir “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu
mengajarkan kepadaku ilmu yang benar diantara ilmu-ilmu yang telah diajarkan
kepadamu”. (Q.S. Al-Kahf:66) (Al-Quran dan Terjemahannya: 2005)
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT. Berkat ridho-Nya
penulis dapat menyelsaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Media
Pembelajaran Fisika Kelas Xi Sekolah Menengah Atas Pada Materi Fluida Statis
Berbasis Focusky Menggunakan Model Pembelajaran Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI)”. Sholawat dan salam penulis hanturkan
kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah mendidik serta
membimbing umatnya, sehingga kita dapat merasakan alam yang penuh dengan
ilmu pengetahuan.
Penelitian dan penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telahn
memberikan bantuan, dukungan, masukin baik berupa ide dan saran, serta
motivasi baik moril maupun materil. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang terlibat dalam membantu penulisan skripsi ini, terutama kepada pihak
yang terhormat :
1. Bapak Dr.H. Hadri Hasan, M.A, selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN SulthanThaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Boby Syefrinando, M.Si selaku Ketua Prodi Tadris Fisika Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN SulthanThaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Drs. H. M. Junaid, M.Pd.I selaku dosen pembimbing I yang telah
banyak membantu dan memberikan pengarahan serta petunjuk dalam
menyusun skripsi ini.
5. Ibu Nova Kafrita, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah banyak
membantu dan memberikan pengarahan serta petunjuk dalam menyusun
skripsi ini.
x
ABSTRAK
Nama : Siti Aisyah
Jurusan : Tadris Fisika
Judul : Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Kelas XI Sekolah
Menengah Atas Pada Materi Fluida Statis Berbasis Focusky
Menggunakan Model Pembelajaran Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI).
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran Fisika berbasis
Focusky menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI)yang valid, efektif, dan praktis pada pokok bahasan Fluida statis dikelas
XI SMA. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) dengan
model 4-D (Define, Design, Development, Disseminate). Subjek penelitian ini
terdiri atas 10 siswa kelas XII IPA 3 dan 38 siswa kelas XI IPA 7 di Sekolah
Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi. Data validitas oleh dosen dan guru Fisika
diperoleh melalui angket. Data hasil belajar siswa diperoleh melalui post-test.
Sedangkan hasil respon guru dan siswa diperoleh dari angket respon. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu secara kuantitatif. Teknik
analisis secara kuantitatif untuk mengalisis penilaian validator, hasil belajar siswa,
dan hasil angket respon guru dan siswa. Hasil penelitian ini adalah. 1) media
pembelajaran berbasis Focusky dengan menggunakan model pembelajaran
Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)dapat diterapkan dalam
pembelajaran Fisika berada dalam kategori sangat Praktif. 2) hasil belajar siswa
setelah menggunakan media pembelajaran berbasis Focusky dengan menggunakan
model pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
dengan persentase sebesar 81,57% berada dalam kategori sangat efektif.
Kata Kunci : Focusky, dan model pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI).
xi
ABSTRACT
Name : Siti Aisyah
Department : Physics Tadris
Title : Development of Upper Middle School Class XI Learning Media
in Focusky Fluid Based Material Using Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI) Learning Models.
This study aims to produce Focusky-based Physics learning media using Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) models that are valid, effective, and
practical on the subject of static fluid in class XI SMA. This research is a research
development (R & D) with a 4-D model (Define, Design, Development,
Disseminate). The subject of this study consisted of 10 students of class XII IPA 3
and 38 students of class XI IPA 7 in the State High School 8 of Jambi City. Data
validity by lecturers and Physics teachers was obtained through questionnaires.
Student learning outcomes data obtained through post-test. While the results of
teacher and student responses are obtained from the questionnaire response. The
data analysis technique used in this study is quantitatively. Quantitative analysis
techniques to analyze the validator's assessment, student learning outcomes, and
the results of the teacher and student responses questionnaire. The results of this
study are. 1) Focusky-based learning media using Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI) learning models can be applied in learning
Physics in a very active category. 2) student learning outcomes after using
Focusky-based learning media using the Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) learning model with a percentage of 81.57% in the very
effective category.
Keywords: Focusky, and Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
learning models.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. i
PERSETUJUAN SKRIPSI I……………………………………………..... ii
PERSETUJUAN SKRIPSI II……………………………………………... iii
PENGESAHAN……………………………………………………………... iv
PERNYATAAN ORISINALITAS………………………………………... v
PERSEMBAHAN…………………………………………………………... vi
MOTTO……………………………………………………………………... vii
KATA PENGANTAR……………………………………………………… viii
ABSTRAK………………………………………………………………….. x
ABSTRACT………………………………………………………………… xi
DAFTAR ISI………………………………………………………………... xii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………... xiv
DAFTAR GAMBAR. ……………………………………………………… xvi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………… 1
B. Identifikasi Masalah……………………………………………... 7
C. Batasan Masalah………………………………………………… 7
D. Rumusan Masalah……………………………………………….. 7
E. Tujuan dan Kegunaan Pengembangan………………………..…. 7
F. Spesifikasi Produk Yang Diharapkan…………………………… 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Pengembangan Model………………………………….. 9
B. Kajian Teori……………………………………………………... 11
1. Media Pembelajaran………………………………………... 11
2. Focusky……………………………………………………... 13
3. Model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) 14
4. Materi Fluida Statis…………………………………………. 17
xiii
C. Penelitian Yang Relevan………………………………………… 19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian…………………………………... 20
B. Karakteristik Sasaran Penelitian………………………………… 20
C. Pendekatan Prosedur Pengembangan…………………………… 20
1. Analisis Kebutuhan…………………………………………. 20
2. Rancangan Pengembangan…………………………………. 21
3. Prosedur Pengembangan……………………………………. 22
4. Ujicoba/Validasi, Evaluasi dan Revisi Model.……………... 27
5. Implementasi Media………………………………………... 28
6. Pengumpulan Data dan Analisis Data……………………… 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengembangan Media…………………………………….. 39
B. Kelayakan Media………………………………………………... 56
C. Efektivitas Media (dalam tahap uji coba)……………………….. 73
D. Pembahasan……………………………………………………... 75
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………… 84
B. Saran…………………………………………………………….. 85
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...…... 86
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Persentase Nilai Siswa Kelas XI SMA N 8 Kota Jambi…………... 3
Tabel 3.1 Story Board………………………………………………………... 25
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Intrumen Validasi Ahli Materi/Isi………………………. 30
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Desain Media…………………. 31
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Bahasa………………………... 31
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Angket Respon Guru………………………... 32
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Angket Respon Siswa……………………….. 32
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Instrumen Lembar Observasi Aktivitas Siswa………….. 33
Tabel 3.8 Skor Butir Skala Likert……………………………………………. 34
Tabel 3.9 Kategori Tingkat Interval Kevalidan Perangkat Pembelajaran…… 35
Tabel 3.10 Skor Butir Skala Likert…………………………………………... 35
Tabel 3.11 Kategori Interval Efektivitas Perangkat Pembelajaran…………... 36
Tabel 3.12 Skor Butir Skala Likert…………………………………………... 37
Tabel 3.13 Kategori Interval Efektivitas Perangkat Pembalajaran…………... 38
Tabel 4.1 Story Board………………………………………………………... 49
Tabel 4.2 Daftar Nama Vlidator Materi/Isi………………………………….. 56
Tabel 4.3 Saran Dari Validator………………………………………………. 57
Tabel 4.4 Hasil Penilaian Validator Oleh Ahli Materi/Isi…………………… 58
Tabel 4.5 Daftar Nama Desain Media……………………………………….. 58
Tabel 4.6 Saran Dari Validator………………………………………………. 59
xv
Tabel 4.7 Hasil Penilaian Validator Oleh Ahli Desain Media……………….. 60
Tabel 4.8 Daftar Nama Validator Bahasa…………………………………… 60
Tabel 4.9 Saran Dari Validator………………………………………………. 61
Tabel 4.10 Hasil Penilaian Validator Oleh Ahli Bahasa……………………. 62
Tabel 4.11 Hasil Penilaian Validator Ahli Materi/Iai, Desain Media dan
Bahasa…………………………………………………………………. 63
Tabel 4.12 Hasil Post-Test Siswa Kelas XII SMA N 8 Kota Jambi…………. 64
Tabel 4.13 Hasil Praktikalitas Media Pembelajaran Focusky……………….. 65
Tabel 4.14 Hasil Observasi Aktiitas Siswa Kelas XI SMA N 8 Kota Jambi... 66
Tabel 4.15 Hasil Post-Test Siswa Kelas XI SMA N 8 Kota Jambi……….…. 68
Tabel 4.16 Hasil Praktikalitas Respon Guru Terhadap Media Pembelajran
Focusky………………………………………………………………… 70
Tabel 4.17 Hasil Praktikalitas Respon Siswa Terhadap Media Pembelajran
Focusky………………………………………………………………… 71
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Bagan Prosedural Penelitian pengembangan...…………………. 22
Gambar 4.1 Draf Peta Konsep Fluida Statis…………………………………. 46
Gambar 4.2 Tampilan Pembuka Media Pembelajaran…………………..…... 59
Gambar 4.3 Tampilan Awal Media Pembelajaran…………………………… 50
Gambar 4.4 Tampilan Cara Penggunaan Simbol Pada Media Focusky…….. 50
Gambar 4.5 Tampilan Kompetensi Inti Pada Materi Fluida Statis…………. 51
Gambar 4.6 Tampilan Kompetensi Dasar Pada Materi Fluida Statis………. 51
Gambar 4.7 Tampilan Sub Materi Pada Materi Fluida Statis……………….. 52
Gambar 4.8 Tampilan Materi Tekanan Hidrostatis……………....…………. 52
Gambar 4.9 Tampilan Materi Hukum Pascal…….……………....…………. 53
Gambar 4.10 Tampilan Materi Hukum Archimedes……………....………... 53
Gambar 4.11 Tampilan Kata Penutup Media Pembelajaran Focusky…..…... 54
Gambar 4.12 Tampilan Menu Profil……….…….……………....………….. 54
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran………………………………………….... 88
Lampiran 2 Instrumen Validasi Angket Validasi……………………………. 91
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran…………………………..... 97
Lampiran 4 Kisi-Kisi Soal Post-Test………………………………………… 128
Lampiran 5 Soal Post-Test…………………………………………………… 139
Lampiran 6 Kunci Jawaban………………………………………………….. 145
Lampiran 7 Lembar Validasi Ahli Materi…………………………………… 146
Lampiran 8 Hasil Validasi Ahli Materi……………………………………… 154
Lampiran 9 Lembar Validasi Ahli Media.…………………………………… 156
Lampiran 10 Hasil Validasi Ahli Media.…………………...………………... 162
Lampiran 11 Lembar Validasi Ahli Bahasa……..…………………………... 163
Lampiran 12 Hasil Validasi Ahli Bahasa……………………………………. 169
Lampiran 13 Hasil Keseluruhan Validasi Ahli……………………………..... 170
Lampiran 14 Jawaban Siswa Kelompok Kecil…………................................. 171
Lampiran 15 Hasil Post-Test Kelompok Kecil………………………………. 172
Lampirran 16 Angket Respon Siswa Kelompok Kecil………………………. 173
Lampiran 17 Hasil Angket Respon Siswa Kelompok Kecil………………… 177
Lampiran 18 Lembar Observasi Aktivitas Siswa…………………………… 178
Lampiran 19 Hasil Observasi Aktivitas Siswa………………………………. 191
Lampiran 20 Jawaban Siswa Kelompok Besar……………..……………….. 192
xviii
Lampiran 21 Hasil Post-Test Kelompok Besar……………………………… 193
Lampiran 22 Angket Respon Guru…………………………………………... 194
Lampiran 23 Angket Respon Siswa…………………………………………. 198
Lampiran 24 Hasil Keseluruhan Angket Respon Siswa……………………... 201
Lampiran 25 Hasil Akhir Media Pembelajaran Fisika Berbasis Focusky…… 204
1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting. Fisika
berkaitan dengan fenomena alam secara sistematis. Sebagai ilmu yang
mempelajari fenomena alam, Fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada
manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam. Fisika bukan hanya
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Penemuan
dalam Fisika bisa menjadi wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan lebih
lanjut dan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran
Fisika menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar peserta didik menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. Fisika diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang alam sekitar. Seharusnya mata pelajaran ini menarik, menyenangkan dan
memotivasi siswa untuk dipelajari. Indikator keberhasilan siswa dalam memahami
Fisika adalah hasil belajar yang dicapai. Hasil belajar merupakan salah satu cara
melihat taraf kemampuan dan pengetahuan siswa dalam belajar serta dengan
adanya hasil belajar dapat dilihat seberapa besar tujuan pembelajaran Fisika
disekolah telah tercapai.
Sekolah di Indonesia saat ini menerapkan kurikulum 2013. Proses
pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk jenjang SMP dan SMA atau sederajat
dilaksanakan menggunakan berbagai strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Strategi hampir sama
dengan metode, pendekatan, teknik atau taktik. Strategi pembelajaran yang
diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan, sedangkan
dalam menjalankan strategi dapat digunakan berbagai metode pembelajaran.
Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran guru dapat menentukan teknik
2
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
yang dianggapnya relevan dengan metode. Setiap guru memiliki taktik yang
mungkin berbeda antara guru yang satu dengan yang lain dalam penyusunan
teknik pembelajaran. Guru yang profesioanal harus siap menggunakan berbagai
metode, pendekatan, teknik atau taktik dengan efektif dan efesien untuk
tercapainya tujuan pembelajaran. Sebelum proses pembelajaran seorang pendidik
harus mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu
pada Silabus. Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok
matapelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu,
dan sumber bahan atau alat belajar.
Berdasarkan observasi di SMA N 8 Kota Jambi pada saat jam
pembelajaran Fisika materi Fluida statis, guru sudah menggunakan
komponen-komponen yang ada dalam kurikulum diantaranya: strategi
pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, alat
pembelajaran. Kurikulum yang diterapkan sudah menggunakan kurikulum 2013.
Sebelum proses pembelajaran guru sudah mempersiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Dalam proses pembelajaran guru menguasai materi yang
diajarkan, materi yang diajarkan sudah menunjang tercapainya Kompetensi Inti
(KI) dan kompetensi Dasar (KD). Sumber belajar yang digunakan guru dan siswa
dalam proses pembelajaran berupa buku cetak. Buku cetak yang digunakan oleh
guru dan siswa berbeda, bahasa buku yang digunakan siswa cenderung sulit untuk
difahami. Meskipun tuntutan kurikulum terpenuhi, tidak membuat siswa semangat
dalam pembelajaran Fisika khususnya materi Fluida statis. Banyak siswa-siswi
yang tidak fokus belajar, tidak menulis, berbicara didalam kelas, keluar masuk,
bahkan ada yang tidak masuk sama sekali pada saat pembelajaran berlangsung,
dan jarang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan wawancara dengan Ibu Rosmahani H, S.Pd selaku guru
pembelajaran Fisika di SMA N 8 Kota Jambi mengatakan bahwa, dalam proses
pembelajaran Ibu Rosmahani H, S.Pd sudah menggunakan media pembelajaran.
Media yang digunakan berupa buku cetak dan Microsoft powerpoint. Ibu
3
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Rosmahani H, S.Pd juga mengatakan bahwa masih banyak siswa yang belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan yaitu 7,5. Nilai
ulangan harian, ujian tengah semester maupun ujian semester sekolah siswa pada
mata pelajaran Fisika masih banyak berada dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM). Berikut adalah hasil nilai ulangan harian siswa kelas XI
Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi.
Tabel 1.1
Hasil Ulangan Harian siswa NO Kelas Jumlah
Siswa
Tuntas Tidak Tuntas Ketuntasan (%)
1 XI IPA 1 40 24 16 60%
2 XI IPA 2 40 21 19 52,5%
3 XI IPA 3 40 23 17 57%
4 XI IPA 4 39 19 20 48%
5 XI IPA 5 40 20 20 50%
6 XI IPA 6 38 18 20 47,3%
7 XI IPA 7 38 19 19 50%
8 XI IPA 8 38 12 26 31,5%
Sumber: Guru mata pelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota
Jambi.
Hasil wawancara dengan siswa di SMA N 8 Kota Jambi, terungkap
bahwa Fisika merupakan mata pelajaran yang membosankan dan memusingkan.
Siswa juga mengatakan bahwa mereka lebih suka pelajaran Fisika diajarkan
secara eksperimen atau menggunakan media pembelajaran. Pembelajaran dengan
menggunakan metode eksperimen dan media pembelajaran dapat memberikan
gambaran yang kongkrit sehingga membuat siswa lebih semangat lagi untuk
belajar, dan siswa dapat memahami pembelajaran dengan mudah. Selain dengan
metode eksperimen dan media pembelajaran, siswa pun berharap guru
menggunakan metode yang menarik dan tidak membosankan.
Sarana dan prasarana di SMA N 8 Kota Jambi hapir semua terpenuhi
seperti Lab IPA, Lab Komputer, dan sudah tersedianya LCD disetiap kelas IPA.
Meskipun sudah terpenuhinya sarana dan prasarana di sekolah, tetapi tidak semua
4
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
guru Fisika di SMA N 8 Kota Jambi memanfaatkan sarana dan prasarana yang
telah ada, dan siswa masih kesulitan untuk melakukan praktikum di Lab IPA,
terutama pada Lab Fisika. Hal itu terjadi karena di SMA N 8 Kota Jambi yang
saat ini masih kurangnya ruang kelas, oleh karena itu ruang Laboratorium Fisika
digunakan untuk proses pembelajaran kelas lain.
Terkait dengan kompetensi pedagogik, salah satu yang harus dilakukan
guru adalah memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran (pasal 3 ayat 4 PP
No.74 tahun 2008 tentang guru). Salah satu bagian penggunaan teknologi dalam
pembelajaran adalah pengetahuan terhadap penggunaan media pembelajaran.
Guru yang memiliki pengetahuan tentang menggunakan media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar akan dapat memberikan kemudahan bagi guru
untuk melakukan komunikasi, menyampaikan berbagai materi pembelajaran yang
diharapkan dan mampu memberikan pengetahuan dari setiap materi pembelajaran
dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan analisa materi Fluida pada silabus Sekolah Menengah Atas
atau Madrasah Aliyah untuk mata pelajaran Fisika diketahui bahwa materi Fluida
statis diajarkan dikelas XI semester genap. Analisis terhadap Kompetensi Dasar
materi Fluida statis yang ada pada silabus yaitu menerapkan hukum-hukum Fluida
statis dalam kehidupan sehari-hari, merencanakan dan melakukan percobaan yang
memanfaatkan sifat-sifat Fluida statis. Materi Fluida statis berdasarkan
Kompetensi Dasar menginginkan pembelajaran Fluida statis diajarkana dengan
cara menerapkan konsep, prinsip, dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini didukung
oleh aplikasi materi Fluida statis ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, selain
itu juga Kompetensi Dasar materi Fluida statis menginginkan siswa dapat aktif
dalam proses pembelajaran dengan cara mampu merencanakan dan melakukan
percobaan materi Fluida statis.
Berdasarkan analisa permasalahan yang terjadi di Sekolah Menengah
Atas Negeri 8 Kota Jambi dan tuntutan Kurikulum 2013. Peneliti menyakini perlu
dikembangkannya media pembelajaran yang dapat membantu siswa
mempermudah proses pemahaman terhadap materi Fluida statis. Media
pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan cara
5
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
menggunakan media Focusky menggunakan model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI). Media Focusky sesuai dengan Karakteristik
Fluida statis, karena Focusky memiliki karakteristik unik yang mampu
menyajikan konten materi Fluida statis dengan memadukan gambar, teks, music,
grafik, video dan masih banyak tool lainnya. Media Focusky menjadi lebih efektif
dengan memandukan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI). Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) menuntun siswa
untuk lebih berkonsentrasi pada saat proses pembelajaran, sehingga proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik sebagaiman yang diharapkan.
Focusky merupakan sebuah media pembelajaran berbentuk software
presentase yang penggunaannya sangat mudah dengan hasil yang bagus. Focusky
terdiri dari ratusan template yang disusun menjadi file Exe. Karakteristik unik
yang dimiliki Focusky mampu menyajikan konten pembelajaran dengan
memadukan gambar, teks, music, grafik, video dan masih banyak tool lainnya
yang menarik sehingga siswa mampu menikmati proses pembelajaran. Fitur yang
disediakan oleh software ini sangat beragam sehingga mampu menjadi media
pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan mata pelajaran yang diinginkan.
Focusky merupakan media yang cocok digunakan dalam pembelajaran Fisika
khususnya Fluida statis, karena dalam materi ini terdapat beberapa gambaran yang
harus diperlihatkan secara nyata supaya siswa lebih mudah memahami.
Pembuatan Focusky juga dapat dilakukan secara offline sehingga tidak tergantung
pada layanan internet, hal ini pastinya akan lebih memudahkan guru dalam
membuat media pembelajaran menggunakan Focusky.
Penggunaan media pembelajaran berbasis Focusky pada materi fluida
dapat berjalan dengan optimal apabila guru mampu menggunakan model
pembelajaran yang baik. Model pembelajaran yang dapat digunakan guru adalah
model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI). Pembelajaran
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
merupakan pembelajaran dengan mengoptimalkan panca indera siswa.
6
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Menurut Suherman (2009) (Yulistiono. & Sedyawati., 2013, p. 7)
menjelaskan tentang Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
sebagai berikut:
“Model pembelajaran SAVI adalah pembelajaran dengan memanfaatkan
semua alat indera yang dimiliki siswa. Istilah SAVI sendiri adalah
kependekan dari Somatic yang bermakna gerakan tubuh atau aktivitas
fisik artinya belajar dengan mengalami dan melakukan; Auditory
bermakna mendengarkan artinya belajar haruslah dengan melalui
mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi,
mengemukakan pendapat dan menanggapi; Visualization bermakna
melihat artinya belajar haruslah menggunakan indera mata melalui
mengamati, menggambar, mendemonstrasikan, membaca, menggunakan
media dan alat peraga; dan intellectualy bermakna kemampuan berfikir,
belajar haruslah dengan konsentrasi pikiran dan berlatihmenggunakannya
melalui bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta,
mengkontruksi dan memecahkan masalah”.
Model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) cenderung
membuat siswa lebih aktif. Siswa akan mendengarkan, menyimak, membaca,
berfikir dan berlatih memecahkan masalah. Siswa bisa lebih berkonsentrasi pada
saat proses pembelajaran berlangsung. Penggunaan media pengajaran terhadap
orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan
penyampaian pesan dan isi pelajaran pada waktu mengajar.
Berdasakan penjelasan diatas maka peneliti ingin mengembangkan media
pembelajaran Focusky yang dikombinasikan dengan menggunakan model
pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) untuk
memudahkan siswa memahami materi pembelajaran Fisika pada materi Fluida
statis di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi. Berdasarkan kendala-
kendala dala proses pembelajaran yang peneliti temukan maka peneliti menyakini
bahwa Focusky mampu mengatasi kendala-kendala tersebut, sehingga peneliti
ingin melaksanakan penelitian dengan judul “Pengembangan Media
Pembelajaran Fisika Kelas XI Sekolah Menengah Atas Pada Materi Fluida
Statis Berbasis Focusky Menggunakan Model Pembelajaran Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI).
7
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka masalah dalam penelitian
ini dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Guru belum memanfaatkan sarana dan prasarana sebuah media
pembelajan secara optimal, seperti LCD.
2. Media Microsoft Powerpoint pada materi Fluida statis di sekolah
Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi, belum mampu membuat siswa
dapat memahami materi, dan membuat siswa aktif.
3. Guru di SMA N 8 Kota Jambi belum memanfaatkan penggunaan media
pembelajaran menggunakan Focusky.
4. Guru belum mengembangkan media pembelajaran berbasis Focusky
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI) pada materi Fluida yang valid, efektif, dan praktis.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi masalah
sesuai dengan yang akan dikaji lebih jauh dalam penelitian ini. Dalam penelitian
ini peneliti hanya meneliti pengembangan media Fisika berbasis Focusky
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) pada
materi Fluida statis pada kelas XI, diuji validitas, efektifitas dan praktikalitas.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah belum adanya media pembelajaran Fisika berbasis Focusky
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) pada
materi Fluida statis pada kelas XI yang valid, efektif, dan praktis.
E. Tujuan Dan Kegunaan Pengembangan
1. Tujuan Pengembangan
Adapun tujuan dari pengembangan media pembelajaran Fisika yang
dirancang oleh peneliti adalah untuk menghasilkan media pembelajaran fisika
berbasis Focusky menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization,
8
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Intellectualy (SAVI) yang valid, efektif, dan praktis pada materi Fluida statis
dikelas XI Sekolah Menengah Atas.
2. Kegunaan Pengembangan
Adapun kegunaan dari pengembangan media pembelajaran Fisika
berbasis Focusky menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) pada materi Fluida statis adalah sebagai berikut :
a. Sebagai bahan untuk meningkatkan wawasan bagi guru dibidang
media pembelajaran sehingga dapat dijadikan sebagai rujukan untuk
mengembangkan media pembelajaran dimasa yang akan datang
b. Menambah konsep baru yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan
penelitian lebih lanjut bagi pengembangan pembelajaran Fisika.
c. Diharapkan media pembelajaran Fisika berbasis Focusky
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI) yang berisi gambar, teks, music, grafik, video pembelajaran
yang dapat meningkatkan kualitas belajar.
d. Diharapkan media pembelajaran Fisika berbasis Focusky
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI) yang berisi gambar, teks, music, grafik, video pembelajaran
yang menarik, efektif dan efesien untuk pembelajaran Fisika.
F. Spesifikasi Produk Yang Diharapkan
Spesifikasi produk yang akan dihasilkan berupa software Focusky
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) pada
pokok bahasan Fluida untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Produk yang
dihasilkan dari pengembangan media pembelajaran melalui software Focusky ini
memiliki spesifikasi yaitu: produk yang dihasilkan berbentuk file Exe yang berisi
tentang materi pembelajaran Fisika dengan sub bab Fluida statis yang dilengkapi
dengan unsur gambar, teks, music, grafik, video untuk memberi daya tarik
gambaran nyata materi pembelajaran yang disajikan. Format penyimpanan media
dapat berupa file Exe yang dapat disimpan di laptop yang memiliki software
Focusk.
9
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Pengembangan Model
Menurut Richey (1994) dalam (Sani, 2018, pp. 228-229) mendefinisikan
“Penelitian dan pengembangan (Research and Development) sebagai studi
sistematik yang mencangkup proses mendesain, mengembangkan, dan
mengevaluasi program, proses atau produk yang harus memenuhi kriteria
efektivitas yang konsisten internal”. Dari pandangan Richey tentang penelitian
dan pengembangan dapat pula kita ketahui bahwa penelitian dan pengembangan
merupakan studi sistematik yang mengembangkan suatu produk berdasarkan
kriteria keefektifan produk.
(Sugiyono, 2013a, p. 297) menjelaskan bahwa “Penelitian
pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji kefektifan produk tersebut”. Secara sederhana penelitian dan
pengembangan juga didefinisikan sebagai metode penelitian yang bertujuan untuk
mengembangkan atau menghasilkan produk unggulan yang didahului dengan
penelitian.
Ada beberapa model penelitian dan pengembangan dalam bidang
pendidikan antara lain model Sugiyono, model Borg and Gall, model Four-D,
model ADDIE, model Dick & Carey, model ASSURE dan lain-lain. Model
penelitian pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pengembangan 4-D (define, design, development, dessimate) yang dikembangkan
oleh S. Thiagarajan dkk (1974). Model 4-D dipilih dalam pengembangan ini,
didasarkan pada kelebihan yang dimilikinya. Model 4-D merupaka model yang
bersifat prosedural, deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang jelas dan
cermat untuk menghasilkan produk. Model 4-D juga memiliki beberapa kelebihan
yang memudahkan kita dalam pembuatan produk. Dari beberapa kelebihan yang
dimiliki 4-D maka tidak bisa dipungkiri bahwa model penelitian dan
pengembangan 4-D layak untuk digunakan dalam langkah-langkah pembuatan
produk.
10
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Model 4-D (define, design, develop, desiminate), terdiri dari beberapa
fase-fase:
1. Definie
Pendefinisian disini berguna untuk menentukan atau menetapkan dan
mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran, dan mengumpulkan berbagai
informasi yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan. Dalam
tahap define terbagi menjadi beberapa langkah, yaitu Analisis Kurikulum
2013, analisis kurikulum yang digunakan di Sekolah Menengah Atas Negeri
8 Kota Jambi, analisis siswa, dan analisis konsep.
2. Design
Design merupakan fase perancangan perangkat pembelajaran. Pada tahap
ini dilakukan dengan menyusun indikator, memilih media dan kemudian
merancang media pembelajaran.
3. Development
Developmen merupakan fase untuk menghasilkan produk pengembangan.
Dalam tahap development terbagi menjadi beberapa langkah, yaitu validasi
ahli, ujicoba kelompok kecil, ujicoba kelompok besar, revisi dan yang terahir
jadilah sebuah media yang layak untuk digunakan.
4. Dessiminate
Dessiminate merupakan fase untuk mempromosikan produk agar dapat
diterima oleh pengguna.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa penetian dan
pengembangan yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan
dan menghasilkan produk yang unggulan berdasarkan kriteria efektifitas produk.
Terdapat beberapa model penelitian dan pengembangan dalam bidang pendidikan
diantaranya model Sugiyono, model Borg and Gall, model Four-D, model
ADDIE, model Dick & Carey, model ASSURE dan lain-lain. Model penelitian
pengembangan yang digunakan dalam penelitian adalah model pengembangan
4-D (define, design, development, dessimate) yang dikembangkan oleh S.
Thiagarajan dkk (1974). Model 4-D (define, design, develop, desiminate).
11
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran
a) Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Gerlach & Ely (1971) dalam (Arsyad, 2014, p. 3)
mengatakan bahwa “media secara garis besar adalah manusia, materi,
atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap”. Dalam pengertian
ini dapat kita ketehui bahwa media merupakan alat bantu pengantar
informasi untuk mempermudah siswa memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap.
Menurut Azhar Arsyad (1996) dalam (Zainiyati, 2017, p. 62)
Fleming memberikan penjelasan mengenai media pada uraian berikut ini:
“Media sebagai penyebab atau alat yang turut capur tangan dalam
dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media
menunjukkan fungsi atau peranannya, yaitu mengatur hubungan
yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar peserta
didik dan isi pelajaran. Disamping itu, mediator dapat pula
mencerminkan mengertian bahwa setiap sistem pembelajaran
yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada
peralatan paling canggih dapat disebut media”.
Media merupakan sebagai alat untuk membantu menyampaikan
informasi kepada penerima. Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima yang dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian agar terjadi komunikasi yang efektif dan
efesien disebut media.
Menurut Andeson dalam (Zainiyati, 2017, p. 62) “media
pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan
langsung antara karya seseorang pengembangan mata pelajaran dengan
para siswa”. Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan melalui bahan
pembelajaran, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan
perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
12
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b) Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, terdapat dua unsur yang
amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua
aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu
akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun
masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih
media.
Menurut Hamalik (1986) dalam (Zainiyati, 2017, pp. 69-70)
mengemukakan bahwa manfaat media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar adalah sebagai berikut:
(1) Membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
(2) Membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,
(3) Membawa pegaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Selain menurut Hamalik (1986), manfaat media pembelajaran
juga dikemukakan oleh Sudjana & Rivai (1992:2) dalam (Arsyad, 2014,
p. 28) sebagai berikut :
(1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa
sehingga dapat menumbahkan motivasi belajar.
(2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga
dapat lebih dipahami oleh para siswa dan
memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran
lebih baik.
(3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak
semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan
kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan
guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru
mengajar untuk setiap jam mata pelajaran.
(4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab
tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga
aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemontrasikan, dan lain-lain.
Media pembelajaran bermanfaat untuk memudahkan siswa dalam
memahami pembelajaran. Siswa cenderung aktif selama proses
pembelajaran, karena siswa akan langsung mengamati, melakukan dan
mendemonstrasikan, sehingga siswa tidak merasa bosan dan akan
termotivasi untuk terus belajar. Media pembelajaran juga tidak menguras
13
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
waktu dan tenaga guru dalam proses pembelajaran.
2. Focusky
a) Pengertian Focusky
Focusky adalah software presentase yang mudah digunakan dan
dengan hasil yang bagus tanpa harus menguasai software tersebut.
Focusky menyediakan banyak template yang bisa dimanfaatkan
untuk membuat presentase. Focusky adalah salah satu bentuk media
presentase yang menggunakan kanvas yang beragam, efek animasi
tak terbatas, zoom tak terbatas dan latar belakang yang berbentuk
3D. Focusky mampu menyajikan konten pembelajaran dengan
memadukan gambar, teks, music, grafik, video dan masih banyak
tool lainnya yang menarik. Focusky akan membuat presentase yang
luar biasa pada saat proses pembelajaran, terutama pada materi
Fluida statis. Fluida statis merupakan materi yang tidak hanya bisa
kita sebutkan saja tetapi harus diperlihatkan secara langsung dengan.
Oleh karena itu software Focusky sangat bermanfaat untuk
mempresentasikan materi fluida, yang mana dalam Focusky terdapat
gambaran dan video yang dapat memperlihatkan secara langsung
mengenai materi Fluida statis.
b) Kelebihan dan Kelemahan Focusky
Menurut (Setiawam, 2017, p. 1) terdapat beberapa kelebihan dan
kelemahan dalam media pembelajaran berbasis Focusky sebagai
berikut:
(1) Penggunaanya tidak sulit
(2) Mampu memusatkan perhatian siswa pada saat kegiatan
belajar sehingga pesan dapat tersampaikan dengan
efektif.
(3) Dapat dilakukan pengulangan.
(4) Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan
penjelasan yang lebih realistik.
(5) Pesan yang disampaikan cepat dan lebih mudah diingat.
(6) Mampu menggabungkan gambar, teks, music, grafik
dan video
14
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Focusky memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:
(1) Memerlukan peralatan khusus dalam penyajian.
(2) Memerlukan tenaga listrik.
(3) Memerlukan keterampilan khusus dalam pembuatannya
dan
Focusky merupakan software presentation yang memiliki
beberapa tempelate tema yang bervariasi, gambar, teks, musik,
grafik, video, dan menggunakam zooming. Focusky memiliki
beberapa kelebihan yang mampu memudahkan penggunaan. Selain
memiliki kelebihan, Focusky memiliki kelemahan yang tidak terlalu
banyak dan kekurangan yang ada pada Focusky itu bisa diatasi
dengan mudah.
3. Model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
Menurut (Widad, 2015, p. 16) menjelaskan tentang Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) sebagai berikut:
“Model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
(SAVI) adalah pebelajaran yang menggabungkan gerakan fisik
dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indera yang
dapat berpengaruh besar pada proses pembelajaran. Model yang
diperkenalkan oleh Dave Meier salah seorang Direktur Certer
For Accelerated Learning di Lake Ganava mengartikan SAVI
sebagai penggabungan panca indera akan berpengaruh besar
pada pembelajaran. Model Pembelajaran ini dapat dijadikan
acuan oleh guru dalam menumbuhkan kreativitas siswa baik
dalam praktek belajar, memahami materi dan memecahkan
suatu permasalahan”.
Model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
merupakan model yang digunakan pendidik untuk mengajak siswa
menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam
pembelajaran. Model ini salah satu model pembelajaran yang membuat siswa
cenderung aktif dengan mengunakan otak untuk menemukan konsep dan
memecahkan masalah yang sedang dipelajari.
Sedangkan menurut (Ngalimun, 2016, p. 234) “Model Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) adalah pembelajaran yang
menekankan bahwa pembelajaran haruslah memanfaatkan semua alat indera
15
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
yang dimiliki siswa”. Model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI) yaitu model yang menggabungkan semua indera, pendengaran,
penglihatan dan semua gerakan tubuh yang melibatkan siswa untuk gerak
aktif dan berfikir untuk menemukan dan memecahkan masalah dalam
pembelajaran yang sedang berlangsung.
Terdapat beberapa unsur-unsur yang ada pada model Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) yaitu sebagai berikut:
a) Somatic yang berasal dari bahasa yunani yaitu tubuh-soma.
Jika dikaitkan dengan belajar maka dapat diartikan belajar
dengan bergerak. Sehingga pembelajaran somatic adalah
pembelajaran yang menfaatkan dan melibatkan anggota
tubuh (indera, peraba, melibatkan fisik dan menggerakkan
tubuh sewaktu kegiatan pembelajarn berlangsung).
b) Auditory adalah belajar dengan berbicara dan mendengar.
Pikiran kita lebih kuat dari yang kita sadari, telinga terus
menerus menangkap dan menyimpan informasi bahkan
tanpa kita sadari.
c) Visualization adalah belajar dengan mengamati dan
menggambarkan. Dalam otak kita terdapat lebih banyak
perangkat untuk memproses informasi visual dari pada
semua indera yang lain. Setiap siswa yang menggunakan
visualnya akan lebih mudah belajar jika ia dapat melihat apa
yang sedang dibicarakan orang lain.
d) Intellectualy adalah belajar dengan memecahkan masalah
dan merenung. Tindakan pembelajaran yang melakukan
sesuatu dengan pikiran mereka secara internal ketika
menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu
pengalaman dan menciptakan hubungan, makna, dan nilai
dari pengalaman tersebut.
Rusman (2011) dalam (Sumawardani, 2013, p. 4) model
pembelajaran model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut:
a) Tahap Persiapan
Tahap pesiapan dilakukan dalam kegiatan pendahuluan.
Pada tahap ini guru membangkitkan minat siswa,
memberikan minat siswa, memberikan perasaan positif
mengenai pengalaman belajar yang akan datang, dan
menempatkan mereka dalam situasi optimal untuk belaja.
b) Tahap Penyampaian
Tahap penyampaian dilaksanakan dalam kegiatan inti. Pada
tahap ini guru hendaknya membantu siswa menemukan
16
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
materi belajar yang baru dengan cara yang menarik,
menyenangkan, relevan, melibatkan pancaindera, dan cocok
untuk semua gaya belajar.
c) Tahap Penelitian
Saat seperti tahap penyampaian, tahap pelatihan juga
dilaksanakan dalam kegiatan inti. Pada tahap ini gruru
hendaknya membantu siswa mengintegrasi dan menyerap
pengetahuan dan keterampilan baru dengan berbagai cara.
d) Tahap Penampilan hasil
Tahap penampilan hasil dilaksanakan dalam kegiatan
penutup. Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa
menerapkan dan memperluas pengetahuan atau keterampialn
bau merekapada pekerjaan sehinga hasil belajar akan
melekat dan penampilan hasil akan terus meningkat.
Menurut (W. H. Lestari, 2011, p. 37) ada beberapa kelebihan model
Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) sebagai berikut:
a) Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
membuat siswa tidak hanya duduk dikursi dan diam, tetapi
membuat mereka beraktifitas dengan menggunakan seluruh
indra dan pikiran.
b) Pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru
c) Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan karena banya
aktivitas yang dilakukan sehingga akan terhindar dari rasa
bosan.
d) Lebih leluasa dengan menggunakan berbagai macam media
dan metode.
e) Lebih leluasa dalam menggunakan berbagai macam dan
metode.
Menurut (W. H. Lestari, 2011, p. 37) model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI) selain memiliki kelebihan model ini juga
memiliki kelemahan sebagai berikut:
a) Pembelajaran yang melibatkan semua indra dan pikiran
membuat kemampuan yang lebih sehingga kemungkinan
penerapan kedua pokok tersebut akan mengalami kesulitan.
b) Sarana dan prasarana yang digunakan akan lebih banyak.
c) pembelajaran membutuhkan persiapan yang lebih matang
disegala aspek
d) Membutuhkan pengaturan kelas yang lebih baik oleh guru
agar siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
Model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) adalah
pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas
intelektual dan penggunaan semua indera yang dapat berpengaruh besar pada
17
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
proses pembelajaran. Model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI) yaitu modelyang menggabungkan semua indera, pendengaran,
penglihtan, dan semua gerakan tubuh yang melibatkan siswa untuk gerak
aktif dan berfikir untuk menemukan dan memecahkan masalah dalam
pembelajaran yang sedang berlangsung. Dengan menggunakan model
Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) guru bias leluasa
menggunakan berbagai mediadan metode dalam kegiatan pembelajaran.
4. Materi Fluida Statis
Fluida statis tercantum dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran
Fisika kelas XI semester genap. Analisis terhadap Kompetensi Dasar materi
Fluida statis yang ada pada silabus yaitu menerapkan hukum-hukum Fluida
statis dalam kehidupan sehari-hari, merencanakan dan melakukan percobaan
yang memanfaatkan sifat-sifat Fluida statis. Materi Fluida statis berdasarkan
Kompetensi Dasar menginginkan pembelajaran Fluida statis diajarkana
dengan cara menerapkan konsep, prinsip, dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini didukung oleh aplikasi materi Fluida statis ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, selain itu juga siswa diharapkan mampu merencanakan dan
melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat Fluida statis untuk
mempermudah suatu pekerjaan. Siswa dapat mengaitkan teori atau konsep
yang mereka kuasai untuk memecahkan masalah hidup yang mereka atau
masyarakat hadapi sehari-hari. Berdasarkan analisa materi Fluida pada silabus
Sekolah Menengah Atas atau Madrasah Aliyah untuk mata pelajaran Fisika.
Materi Fluida statis terdiri dari beberapa sub bab yaitu, tekanan hidrostatis,
hukum pascal, dan hukum archimedes.
a) Tekanan Hidrostatis
Hukum Hidostatis berbunyi “Tekanan hidrostatik di semua titik
yang terletak pada satu bidang mendatar di dalam satu jenis zat cair
besarnya sama.”. Telah diketahui sebelumnya bahwa tekanan yang
dilakukan oleh zat cair besarnya tergantung pada kedalamannya, P = ρ
.g.h . Hal ini menunjukkan bahwa titik-titik yang berada pada kedalaman
yang sama mengalami tekanan hidrostatik yang sama pula. Hukum
18
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Hidrostatis juga memiliki aplikasi yang terdapat dalam kehidupan kita
sehari-hari. Salah satu contohnya yaitu, Air mancur yang memiliki
beberapa titik yang sama.
b) Hukum Pascal
Hukum Pascal merupakan penerapan dari konsep tekanan dalam
suatu zat cair. Hukum pascal berbunyi “Tekanan yang diberikan zat cair
dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah sama besar”.
Pernahkah kita melihat. Penerapan hukum pascal juga bisa kita temukan
dalam kehidupan sehari-hari, yang mana contohnya seperti dongkrak
hidrolik, pompa hidrolik ban sepeda dan mesin hidrolik pengangkat
mobil.
c) Hukum Archimedes
Bunyi hukum Archmedes “Jika sebuah benda dicelupkan ke
dalam zat cair, maka benda tersebut akan mendapat gaya yang disebut
gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair yang dipindahkannya”.
Untuk mengetahui aplikasi yang ada pada Hukum Archimedes dapat kita
temukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu seperti, batu yang kita
celupkan dalam air, kapal selam. Dari contoh tersebut kita bisa
mengetahui mengapa benda tersebut bisa mengapung, melayang dan
tenggelam.
Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa Fluida statis
merupakan suatu materi yang sangat berhubungan erat dengan kehidupan
kita sehari-hari. Aplikasi yang ada dalam matei fluida statis semua
berhubungan dengan kehidupan sekeliling kita. Jadi, untuk memahami
materi fluida satis dengan baik sangat dibutuhkan peranan ketangkasan
alat indera dalam pembelajaran,terutama indera penglihatan dan indera
pendengaran. Maka untuk memahami materi Fluida statis Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) merupaka factor pendukung
dalam proses pembelajaran.
19
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
C. Penelitian yang Relevan `
Penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti berikut dapat menjadi
kajian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Meskipun penelitian
tersebut tidak berasal dari bidang keahlian yang sama, tetapi hasil penelitian yang
telah dilakukan tersebut dapat dijadikan bahan perbandingan dan masukan.
Adapun penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah:
a) Penelitian yang dilakukan (Najmul & Nurjanah, 2017), “Pembelajaran
Dengan Pendekatan Kontekstual Berbantuan Software Focusky Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Disposisi Matematis”.
Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh informasi bahwa kelayakan
penggunaan Focusky diukur berdasarkan persepsi siswa dan dinyatakan
sangat layak dengan presentase 75,00%.
b) Penelitian yang dilakukan (Khoirudin, 2017, p. 70) berjudul ”Pengaruh
Penggunaan Model Pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual
(SAVI) Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas Iv Sdn 3 Metro Pusat”.
Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh informasi bahwa kelayakan
penggunaan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI) diukur berdasarkan persepsi siswa dan dinyatakan sangat layak
dengan presentase 77,08%.
c) Penelitian yang dilakukan (Sarnoko., Rusminiati., & setyosar., 2016, p.
1240) berjudul ”Penerapan Pendekatan Savi Berbantuan Video
Pembelajaran Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips
Siswa Kelas IV SD N 1 Sunan Girimarto Wonogiri”. Berdasarkan
penelitian tersebut diperoleh informasi bahwa kelayakan penggunaan
model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) diukur
berdasarkan persepsi siswa dan dinyatakan sangat layak dengan
persentase 85,71%.
20
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi
yang beralamatan di jalan Marsada Suryadharma KM 8 Kecamatan Kota Baru
Jambi. Waktu penelitian dilakukan mulai dari tahap define (definisian) hingga
tahap develop (pengembangan) pada bulan November 2017 sampai 12 september
2018 yang disesuaikan dengan jadwal pelajaran Fisika yang akan dijadikan objek
penelitian sehingga tidak menganggu aktivitas belajar mengajar di Sekolah
Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi.
B. Karakteristik Sasaran Penelitian
Sasaran dalam penelitian pengembangan adalah media pembelajaran
dalam bentuk video yang digunakan sebagai media pembelajaran Fisika Sekolah
Menengah Atas. Adanya tenaga ahli sebagai validator, yang terdiri dari ahli
materi, ahli bahasa dan ahli media. Guru Fisika dan siswa di Sekolah Menengah
Atas Negeri 8 Kota Jambi sebagai praktikalitas dan efektifitas pada tahap define,
dilihat dari analisis kurikulum yang digunakan di Sekolah Menengah Atas Negeri
8 Kota Jambi, analisis siswa dan analisis konsep yaitu metari Fluida statis.
C. Pendekatan dan Prosedur Pengembangan
1. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan yang dimaksud adalah langkah awal yang
dilakukan peneliti seperti, analisis kurikulum, analisis siswa, analisis konsep
(materi). Tahap awal yang dilakukan pada saat penelitian yaitu analisis
terlebih dahulu kurikulum yang diterapan di Sekolah Menengah Atas Negeri
8 Kota Jambi, setelah menganalisis Kurikulum kemudian peneliti
menganalisis siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi yaitu,
karakteristik siswa, umur siswa dan batas kemampuan yang dimiliki siswa.
Setelah analisis kurikulum dan analisis siswa, selanjutnya siswa menganalisis
20
21
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
konsep. Analisis konsep disini yaitu dengan melihat materi yang benar-benar
sulit difahami oleh siswa.
Berdasarkan analisis yang dilakukan di Sekolah Menengah Atas
Negeri 8 Kota Jambi, dapat ditemukan fasilitas dari segi teknologi yang ada
cukup memadai, diantaranya LCD, Laboratorium IPA, dan Laboratorium
komputer. Fasilitas-fasilitas tersebut juga merupakan potensi yang dapat
digunakan dalam kegiatan pembelajaran Fisika. Akan tetapi fasilitas-fasilitas
tersebut belum digunakan secara maksimal, sehingga variasi dalam proses
pembelajaran masih sangat kurang. Variasi pembelajaran berbasis teknologi
yang diunakan hanya berupa slide power point. Hal ini hanya membuat siswa
menjadi bosan, terlihat dengan dari banyaknya siswa yang berbicara pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung.
Setelah dilakukan analisis kebutuhan tersebut peneliti berinisiatif
untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis Focusky menggunakan
model Somatic, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI). Berdasarkan analisis
kurikulum, analisis siswa dan analisis konsep yang didapatkan maka media
pembelajaran berbasis Focusky merupakan media pembelajaran yang cocok
untuk diterapkan di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi.
2. Rancangan Pengembangan
Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji efektifan produk
tersebut (Sugiyono, 2013b) Penelitian ini difokuskan pada pengembangan
media pembelajaran Fisika berupa teks, gambar, animasi dan video
pembelajaran yang dibuat berbasis Focusky dengan model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI).
Model Pengembangan yang digunakan adalah model prosedural,
sedangkan desain pengembangan ini diadaptasikan dari model 4-D. Model
4-D disarankan oleh Triagarajan Semmel pada tahun 1974. Menurut Trianto
(2010,hal.93) dalam (Irwansyah, 2016a, pp. 29-30), “Model 4-D terdiri dari
empat tahap yaitu definisian (define), perencanaan (design),pengembangan
(development), dan penyebaran (dessiminate)”. Penelitian ini hanya dilakukan
22
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
tiga tahap yaitu definisian (define), perencanaan (design), pengembangan
(development), sedangkan tahap penyebaran (dessiminate) tidak dilakukan.
Tahap penyebaran (dessiminate) tidak dilakukan disebabkan karena tahap ini
merupakan tahap penggunaan perangkat yang dikembangkan pada skala yang
lebih luas misalnya dikelas lain, disekolah lain, oleh guru lain. Bila tahap
penyebaran (dessiminate) dilakukan membutuhkan sekolah dalam sekala
besar, waktu yang lebih lama, dan biaya serta tenaga yang lebih besar.
3. Prosedur Pengembangan
Berikut model alur lengkap pengembangan 4-D yang diadaptasikan oleh
Thiagrajan dkk, (1974).
Gambar 3.1. Bagan Prosedural Penelitian Pengembangan Model 4-D
diadaptasikan dari Thiagrajan dkk, (1974) dalam (Sani, 2018, pp. 240-
241).
Analisis Kurikulum 2013
Merancang Media Pembelajaran
Analisis Siswa
Memilih Media
Analisis Kurikulum
Menyusun Indikator
Valid
Validasi Ahli
Analisis Hasil Uji coba
Uji Coba Kelompok Kecil
Uji Coba Kelompok Besar
Revisi
Revisi
Analisis Konsep
Belum Valid
Analisis Hasil Uji coba
Revis
Media Pembelajaran Fisika Berbasis Focusky Menggunaan
Model Somatic, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI).
Define
Design
Develop
23
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Berdasarkan model pengembangan yang diadopsi dari model 4-D,
adapun prosedur dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
a) Tahap define (Pendefinisian)
Tahap pendefinisian merupakan fase penetapan dan pendefinisian
syarat-syarat pembelajaran. Tahap definisi berguna untuk mendefinisikan
kebutuhan-kebutuhan di dalam proses pembelajaran serta mengumpulkan
berbagai informasi yang berkaitan dengan produk yang akan
dikembangkan seperti menganalisis Komptensi Dasar (KD) dan bahan
materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru berdasarkan Kurikulum
2013. Tahap define dilakukan dalam tiga langkah, yaitu:
(1) Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum dilakukan untuk memunculkan dan
menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran.
Pada tahap ini dimunculkan fakta-fakta yang memudahkan untuk
menentukan langkah awal dalam pengembangan yang sesuai untuk
dikembangkan. Dalam merancang media pembelajaran berkaitan
dengan kurikulum, kurikulum menjadi acuan dalam proses dan
pembuatan media Focusky.
(2) Analisis Siswa
Analisis siswa penting dilakukan dalam menentukan media
pembelajaran. Menurut salah satu kriteria dalam pemilihan media
pembelajaran adalah adanya kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik menggunakan media pembelajaran tersebut.
Karakteristik peserta didik akan menetukan sifat dan ciri media
yang akan digunakan. Karakteristik peserta didik yang dimaksud
disini adalah kebiasaan dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
Berdasarkan analisis siswa kelas XI SMA pada umumnya
memiliki umur berkisar dari umur 16-17 tahun. Berdasarkan teori
piaget siswa pada usia 11 tahun sampai dewasa mempunyai
pemikiran yang abstrak dan murni simbolis bisa dilakukan tanpa
kehadiran benda konkrit. Pada usia 11 tahun-dewasa siswa dapat
24
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
memecahkan masalah melalui penggunaan eksperimentasi
sistematis.
(3) Analisis Konsep
Analisis konsep untuk mengidentifikasikan konsep-konsep
yang akan diajarkan. Analisis Konsep bertujuan untuk menentukan
isi materi dalam media yang dikembangkan. Analisis konsep
berdasarkan Kompetensi Dasar yang ada pada silabus Sekolah
Menengah Atas Atau Madrasah Aliyah. Analisis dibuat dalam peta
konsep pembelajaran yang nantinya digunakan sebagai sarana
pencapaian kompetensi tertentu, dengan cara mengidentifikasi dan
menyusun secara sistematis bagian-bagian utama materi
pembelajaran. Berdasarkan Kompetensi Dasar yang peneliti ambil
yaitu, 3.3.Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam
kehidupan sehari-hari, 4.3.Merencanakan dan melakukan
percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida statis, berikut
presentasi hasil dan makna fisisnya. Materi Fluida statis terdiri dari
beberapa sub bab yaitu, tekanan hidrostatis, hukum pascal, dan
hukum archimedes.
b) Tahap design (Perencanaan)
Setelah mendapatkan permasalahn dari tahap pendefinisian,
selanjutnya dilakukan tahap perencanaan. Tahap perencanaan bertujuan
untuk merancang suatu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran
Fisika. Tahap design terdiri atas beberapa langkah berikut:
(1) Menyusunan Indikator
Indikator merupakan salah satu komponen penting dalam
kegiatan pembelajaran. Indikator sebagai acuan terhadap berhasil
atau tidak berhasilnya pelaksanaan kegatan pembelajaran.
Indikator dikembangkan dan dilihat dari setiap Kompetensi Dasar
(KD).
25
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(2) Memilihan Media
Memilihan media dilakukan untuk mengidentifikasi media
pembelajaran yang relevan dengan karakteristik materi dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Media dipilih untuk menyesuaikan
analisis kurikulum, analisis siswa dan analisis konsep. Hal ini
berguna untuk membantu peserta didik dalam pencapaian
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang diharapkan.
(3) Merancang Media Pembelajaran
Merancang media pembelajaran adalah proses pembuatan
produk yang dikembangkan. Untuk menghasilkan sebuah media
pembelajaran, hal yang harus dilakukan adalah mengumpulkan
bahan yang berupa perangkat pembelajaran dan pembuatan
storyboard. Merancang media pembelajaran harus sesuai dengan
model yang digunakan yaitu model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI).
Tabel 3.1.
Story board
NO File keterangan
1 Tampilan halaman
pembuka
a) Tampilan pembuka media
pembelajaran
b) Tampilan awal media
c) Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar
d) Tujuan pembelajaran
2 Materi a) Tekanan Hidrostatis
b) Hukum Pascal
c) Hukum Archimedes
3 Penutup a) Kata penutup
b) Tampilan Menu Profil
26
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
c) Tahap Pengembangan (develop)
Tahap pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media
yang sudah direvisi berdasarkan masukan ahli dan uji coba kepadapeserta
didik Terdapat dua langkah dalam tahapan ini yaitu sebagaiberikut:
(1) Validasi Ahli
Validasi ahli ini berfungsi untuk memvalidasi konten materi
Fisika dalam media sebelum dilakukan uji coba dan hasil
validasiakan digunakan untuk melakukan revisi produk awal.
Media yang telah disusun kemudian akan dinilai oleh ahli
materi/isi, ahli desain media dan ahli bahasa, sehingga dapat
diketahui apakah media tersebut layak diterapkan atau tidak. Hasil
dari validasi ini digunakan sebagai bahan perbaikan untuk
kesempurnaan media yang dikembangkan, jika media
pembelajaran dilakukan oleh ahli belum validasi maka media
pembelajaran dilakukan validasi kembali sampai media
pembelajaran dinyatakan valid oleh ahli.
(2) Uji Coba Kelompok kecil
Uji coba kelompok kecil dilakukan untuk memperoleh
masukan. Uji coba dalam kompok kecil dilakukan kepada siswa
di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi dengan jumlah
sampel terbatas yang berjumlah 10 siswa untuk mengetahui hasil
penerapan media dalam pembelajaran di kelas. Setelah diuji
cobakan dalam kelompok kecil produk direvisi kembali untuk
menghilangkan kekurangan yang ada dalam produk. Hasil yang
diperoleh dari tahap ini berupa media yang telah direvisi oleh para
ahli.
(3) Uji Coba Kelompok Besar
Uji coba kelompok besar dilakukan untuk memperoleh
masukan akhir. Uji coba kelompok besar dilakukan kepada siswa
di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi dengan jumlah
yang besar untuk mengetahui hasil penerapan media dalam
27
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pembelajaran di kelas. Setelah diuji cobakan dalam kelompok
besar produk direvisi kembali sehingga produk yang di hasilkan
valid, efektif dan praktis.
4. Uji Coba/Validasi, Evaluasi dan Revisi Media
Validasi desain dapat dilakukan dengan cara mendatangkan para ahli
yang telah berpengalaman dan sesuai dengan profesinya. Tim validator terdiri
atas ahli materi/isi, ahli desain media dan ahli bahasa. Validator ahli
materi/isi, ahli desain media dan ahli bahasa merupakan dosen jurusan
pendidikan Fisika Universitas Islam Negeri Jambi Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi. Adanya ujicoba/validasi yang dilakukan dapat diketahui kelemahan
dan kelebihan produk yang telah dibuat. Penilaian kelayakan oleh validator
ahli menggunakan angket berstruktur terbuka, sehingga validator dapat
dengan mudah menuliskan kritik dan saran mengenai desain produk.
Setelah dilakukan validasi melalui para ahli, produk yang dibuat
dilakukan revisi. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi
kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada saat validasi oleh semua ahli.
Produk yang telah divalidasi kemudian dilakukan uji coba pemakain. Produk
media tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang luas.
Namun tidak lepas dari penilaian kekurangan atau hambatan yang muncul.
Uji coba pemakaian dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota
Jambi kelas XI dengan cara menggunakan produk yang dihasilkan dalam
proses pembelajaran.
Ada tiga hal subjek uji coba penelitian pengembangan sebagai berikut:
a) Telaah Pakar (Expert Judgement)
Telaah Pakar dilakukan untuk memperoleh masukan awal
tentang media pembelajaran. Telaah pakar terdiri dari tiga ahli
materi/isi, ahli desain media dan ahli bahasa. Uji coba pakar
digunakan angket tertutup untuk memperoleh masukan awal
terhadap media, dimana data yang diperoleh merupakan data
kualitatif. Peneliti merevisi media pembelajaran berdasarkan data
28
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
yang terkumpul dari uji coba perorangan dan dilanjutkan dengan uji
coba kelompok kecil.
b) Uji coba kepada kelompok kecil (Small Group Try-out)
Tujuan uji coba ini adalah untuk melibatkan keefektifan media.
Untuk melihat keefektifan media yang dikembangkan dapat
dilakukan dengan meminta pendapat responden. Uji coba dapat
dilakukan pada kelompok terbatas. Dalam penelitian ini produk yang
berupa media Focusky yang divalidasi diujikan kepada 10-15 siswa
dengan cara memperlihatkan media tersebut, setelah selesai uji coba
kelompok kecil peneliti memberikan angket kepada siswa dan
meminta siswa mengisi angket yang telah disediakan. Angket yang
diberikan berupa angket tertutup.
c) Uji coba Lapangan (Field Try-out)
Menurut Branch (2009:124) dalam (Sulastri, 2016, p. 34) “uji
coba lapangan adalah langkah terakhir pada evaluasi formatif. Uji
coba lapangan ini melibatkan satu kelas”. Pada uji coba lapangan
melibatkan subjek lebih dari 20 orang siswa atau satu kelas. Angket
yang digunakan berupa angket tertutup serta juga dilakukan posttes,
ini bertujuan untuk melihat tanggapan siswa terhadap media
pembelajaran serta hasil belajar siswa apakah telah mencapai standar
yang telah ditetapkan atau tidak. Setelah mendapatkan saran dan
masukan produk lalu direvisi dan dihasilkan sebuah produk yang
valid, efektif, dan praktis.
5. Implementasi Model
Implementasi produk dan dilakukan setelah revisi media
pembelajaran. Pada tahap ini, peneliti mengujicobakan media yang
dikembangkan. Adapun langkah yang dilakukan adalah uji coba kelompok
kecil dan uji coba kelompok besar. Desain yang telah divalidasi selanjutnya
diuji cobakan kepada siswa yang merupakan sampel sasaran pengguna
produk. Sampel pada penelitian ini adalah kelas XI di Sekolah Menengah
Atas Negeri 8 Kota Jambi .
29
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
6. Pengumpulan Data dan Analisis Data
a) Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini digunakan
instrument penelitian non tes dalam bentuk observasi, angket
(kuesioner), dan wawancara. Teknik pegumpulan data tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
(1) Observasi
Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan
pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan cara
melihat langsung kegiatan siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan lembar observasi aktivitas
siswa. Observasi langsung dilakukan selama proses pembelajaran
yang tujuan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran dan
mengamati prilaku siswa yang tampak pada pembelajaran
berlangsung.
(2) Wawancara
Wawancara yaitu proses pemperoleh informasi untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab secara tatap muka antar
pewawancara dengan penjawab atau responden, dengan
memberikan beberapa pertanyaan yng berhubungan dengan
penelitian. Wawancara langsung dilakukan kepada guru yang
bersangkutan selaku guru Fisika di Sekolah Menengah Atas
Negeri 8 Kota Jambi.
(3) Angket
Angket merupakan teknik yang dilakukan untuk
pengumpulan data dengan cara memberikan beberapa
pertanyaan tertulis yang diberikan kepada siswa (responden)
untuk dijawab. Angket dilakukan untuk mengetahui sebatas mana
siswa menguasai materi dan bagaimana cara siswa agar mudah
memahami dan termotivasi dalam belajar.
30
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b) Instrumen Pengumpulan Data
Menurut (Sugiyono, 2013b, p. 102) “instrument adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang
diamati”. Instrumen dalam penelitian ini sebagai berikut:
(1) Lembar Validasi
Lembar validasi pada penelitian pengembangan ini
digunakan dengan tujuan untuk memperoleh data dari para
validator yang terdiri dari dosen ahli dan guru Fisika. Hasil
penilaian digunakan sebagai bahan evaluasi media pembelajaran
Fisika berbasis Focusky yang dikembangkan. Lembar validasi ini
akan digunakan untuk memperoleh data kualitas produk ditinjau
dari beberapa komponen diantaranya komponen kelayakan
materi/isi, komponen kelayakan konten desain media,dan
komponen kebahasaan. Instrumen ini disusun menggunakan skala
likert (1-5).
Adapun kisi-kisi instrument validasi materi/isi, desain media,
dan bahasa pada media Focusky dapat dilihat dalam Table 3.2,
3.3, 3.4 berikut.
Tabel 3.2.
Kisi-kisi Instrumen Validasi Ahli Mater/Isi Aspek Indikator No Butir
Materi
Ketepatan/keakuratan materi
Kedalaman dan keluasan materi
Kesesuaian materi dengan kurikulum
Kesesuaian visual dengan materi
Kecukupan materi
Kejelasan uraian materi dan
pemberian contoh
1
2, 3, 4, 5
6,7
8
9, 10
11, 12
(warsita, 2018, p. 252)
31
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 3.3.
Kisi-kisi Instrumen Validasi Ahli Desain Media Aspek Indikator No Butir
Media
Daya tarik teaser/opening
Keterbacaan dan manfaat caption
Ketajaman gambar
Kesuaian visual
Evaluasi mendukung penguasaan materi
Kejelasan narasi (intonasi, dialok,
pengucapan)
Kejernihan suara
1
2, 3
4
5
6, 7, 8
9
10
(warsita, 2018, p. 253)
Tabel 3.4.
Kisi-kisi Instrumen Validasi Ahli Bahasa
Aspek Indikator No Butir
Bahasa
Penulisan judul.
Ukuran huruf.
Kejelasan tulisan.
Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.
Penggunaan bahasa yang efektif dan
efesien.
Tidak menggunakan bahasa yang
ambigu (bermakna ganda).
Bahasa yang digunakan sesuai dengan
tingkat perkembangan kognisi siswa.
Bahasa yang digunakan komunikatif.
Kalimat yang digunakan jelas dan
mudah dimengerti.
Istilah yang digunakan mudah dipahami.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
(2) Angket Respon Guru dan Siswa
Angket ini digunakan untuk mengetahui sikap atau respon
guru dan siswa terhadap produk yang dikembangkan. Penilaian
32
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ini dilakukan setelah keseluruhan kegiatan pembelajaran selesai
dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran Fisika
berbasis Focusky pengembangan ini. Instrumen ini disusun
menggunakan skala Likert (1-5).
Kisi-kisi angket respon guru dan siswa pada uji coba produk
media Focusky dapat dilihat pada table 3.5 dan 3.6.
Tabel 3.5.
Kisi-kisi Instrumen Angket Respon Guru Aspek Indikator No Butir
Aspek
Penggunaan
Efektivitas
Efesiensi
Kemudahan penggunaan
Kemenarikan
1
2, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10
11
12, 13, 14,
15, 16, 17,
18
Tabel 3.6.
Kisi-kisi Instrumen Angket Respon siswa Aspek Indikator No Butir
Aspek
Penggunaan
Efektivitas
Efesiensi
Kemudahan penggunaan
Kemenarikan
1, 2, 3
4, 5, 6, 7, 8
9, 10
11, 12, 13,
14, 15, 16,
17
(warsita, 2018, p. 247)
(3) Lembar Observasi
Lembar Observasi digunakan untuk mendapatkan informasi
secara langsung mengenai efektifitas yang dilakukan siswa
selama proses pembelajaran. Aspek yang diamati pada lembar
observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada Tabel 3.7 sebagai
berikut:
33
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 3.7.
Kisi-kisi Instrumen Penilaian Lembar Observasi Aktivitas Siswa
NO ASPEK
1 Memperhatikan Tujuan permbelajaran pada materi Fluida
statis.
2 Membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang.
3
Mendengarkan dan memperhatikan sugesti positif yang
berhubungan dengan Materi fluida statis
4
Memperhatikan video yang ada dalam media
pembelajaran Focusky.
5
Mengemukakan pendapatnya sesuai dengan pertanyaan
yang diajukan oleh guru.
6 Terlibat penuh pada saat pembelajaran berlangsung
7
Mengamati fenomena dunia nyata dalam media
pembelajaran Focusky dengan tenang.
8 Mencatat materi yang disampaikan secara tenang.
9 Melakukan percobaan bedasarkan petunjuk yang telah
diberikan.
10 Siswa melakukandiskusi kelompok.
11 Menyumbangkan idenya.
12 Mengerjakan tugas yang diberikan, dikerjakan secara
berkelompok.
13 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara beratur
dan berurutan.
14 Kelompok lain memberikan penilain kepada kelompok
yang sedang presentasi.
15 Menjawab soal individu secara jujur.
34
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
NO ASPEK
16 Menyimpulkan Materi yang telah dipelajari.
17 Mencatat tugas rumah yang diberikan.
(4) Lembar Penilaian
Instrumen efektifitas pengumpulan data yang digunakan
adalah lembar tes/soal yang berjumlah 15 soal dalam bentuk
pilihan ganda. Tes/soal diberikan kepada siswa setelah proses
pembelajaran berlangsung yaitu pada akhir petemuan untuk
melihat batas pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan.
c) Teknik dan Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan adalah data kualitatif dalam
bentuk deskriptif yang mendeskripsikan validitas, efektivitas, dan
praktikalitas Focusky.
(1) Analisis Validitas
Analisis Validasi yang dilakukan dengan menggunakan skala
likert, Menurut Ridwan dan Sunanto (2007:20) dalam (Adawiyah,
2016, p. 39) “skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang tentang kejadian atau gejala
sosial”. Penskoran untuk setiap item menggunakan skala likert
dengan alternatif jawaban dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8.
Skor Butir Skala Likert
Skor Kategori
5 Sangat Setuju
4 Setuju
3 Kurang Setuju
2 Tidak Setuju
1 Sangat Tidak Setuju
(Eko Putro Widoyoko, 2015: 109) dalam (Lestari, 2017, p. 45).
35
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Untuk mengukur perhitungan data nilai akhir validasi
dianalisis dalam skala (0-100) dilakukan dengan menggunakan
rumus:
NP =
( )
Keterangan :
NP = Nilai Persentasi yang dicari
R = Skor yang diperoleh
SM = Skor Maksimal
(Sugiyono, 2012. 176 ) dalam (Partam, 2017, p. 44)
Tabel 3.9
Kategori Tingkat Kevalidan
Interval Kategori
81%-100% Sangat Valid
61%-80% Valid
41%-60% Cukup Valid
21%-40% Kurang Valid
0%-20% Tidak Valid
(Dimodifikasi dari (Rahmawati, 2017, p. 43))
2) Analisis Efektivitas
Analisis efektivitas dilakukan dengan menggunakan skala
likert, penskoran, untuk setiap item menggunakan skal likert
dengan laternatif jawaban dapat dilihat pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10.
Skor Butir Skala Likert
Skor Kategori
5 Sangat Setuju
4 Setuju
3 Kurang Setuju
2 Tidak Setuju
1 Sangat Tidak Setuju
(Eko Putro Widoyoko, 2015: 109) dalam (Lestari, 2017, p. 45)
36
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Perhitungan data nilai angket respon siswa keterpakian
dianalisis dalam skala (0-100) dilakukan dengan menggunakan
rumus:
NP =
( )
Keterangan :
NP = Nilai Persentasi yang dicari
R = Skor yang diperoleh
SM = Skor Maksimal
(Sugiyono, 2012. 176 ) dalam (Partam, 2017, p. 44)
Kategori efektivitas perangkat pembelajaran berdasarkan
nilai akhir yang didapatkan dapat dilihat pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11.
Kategori Interval Efektivitas Perangkat Pebelajaran
Interval Kategori
81%-100% Sangat Efektif
61%-80% Efektif
41%-60% Cukup Efektif
21%-40% Tidak Efektif
0%-20% Sangat Tidak Efektif
(Dimodifikasi dari (Rahmawati, 2017, p. 45))
Analisis hasil belajar untuk menentukan efektivitas media
Focusky pada materi Fluida Statis. Hasil belajar yang dianalisis
yaitu aspek kognitif. Aspek kognitif menggunakan penilaian
tertulis. Perhitungan data nilai angket kognitif dengan teknik
penilaian tertulis dilakukan dengan menggunakan rumus:
N =
( )
Keterangan :
N = Nilai Akhir
JB = Jumlah Jawaban Benar
JS = Jumlah Seluruh Soal
37
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(Dimodifikasi dari Ridwan dan Sunanto 2007:23) dalam
(Irwansyah, 2016b, p. 42)
Siswa dikatakan tuntas dalam pembelajaran apabila mencapai
nilai KKM >75 sesuai dengan KKM Fisika yang ditemukan oleh
sekolah. Presentase ketuntasan siswa secara klasikal menurut
(Sudijono, 2003) dihitung dengan rumus sebaagai berikut:
P =
( )
Keterangan :
P = Persentase nilai siswa yang sesuai KKM
m = Banyak siswa niainya sesuai KKM
n = Banyaknya siswa
3) Analisis Praktikalitas
Analisis praktikalitas dilakukan dengan menggunakan skala
likert, penskoran, untuk setiap item menggunakan skala likert
dengan laternatif jawaban dapat dilihat pada Tabel 3.12.
Tabel 3.12.
Skor Butir Skala Likert
Skor Kategori
5 Sangat Setuju
4 Setuju
3 Kurang Setuju
2 Tidak Setuju
1 Sangat Tidak Setuju
(Eko Putro Widoyoko, 2015: 109) dalam (Lestari, 2017, p. 45)
Perhitungan data nilai angket respon siswa keterpakian
dianalisis dalam skala (0-100) dilakukan dengan menggunakan
rumus:
NP =
( )
Keterangan :
NP = Nilai Persentase yang dicari
R = Perolehan Skor
38
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
SM = Skor Maksimal
(Dimodifikasi dari Ridwan dan Sunanto 2007:23) dalam
(Irwansyah, 2016b, p. 41)
Kategori Praktikalitas perangkat pembelajaran berdasarkan
nilai akhir yang didapatkan dapat dilihat pada Tabel 3.14.
Tabel 3.13
Kategori Interval Praktikalitas Perangkat Pebelajaran
Intervasl % Kategori
81%-100% Sangat praktis
61%-80% Praktis
41%-60% Cukup praktis
21%-40% Kurang praktis
0%-20% Tidak praktis
(Dimodifikasi dari Riduwan 2009:89) dalam (Lestari, 2017, p. 47)
39
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengembangan Media
Bab ini menjelaskan mengenai proses dan hasil pengembangan media
pembelajaran yang telah dikembangkan, dalam hal ini produk yang dikembangkan
adalah media pembelajaran berupa media pembelajaran berbasis Focusky, serta
menjelaskan mengenai prosedur yang telah dilakukan. Media pembelajaran
berbasis Focusky merupakan salah satu media pembelajaran yang dikembangkan
untuk meningkatkan minat belajar dan memudahkan siswa dalam memahami
materi pembelajaran Fisika khususnya Fluida statis.
Media pembelajaran berbasis Focusky menggunakan model Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) pada materi Fluida statis yang telah
diteliti dan dikembangkan dengan mengacu pada model pengembangan 4-D yang
terdiri empat tahap yaitu definisian (define), perencanaan (design), pengembangan
(development), dan penyebaran (dessiminate). Pengembangan media
pembelajaran dalam penelitian ini menunjuk pada tiga syarat kualitas yaitu, valid,
,efektif dan praktis. Adapun hasil yang diperoleh pada tiap-tiap fase
pengembangan media pembelajaran yang dimaksud diuraikan berikut ini:
1. Tahap Define (Pendefinisian)
Tahap ini adalah tahap awal yang harus dimulai sebelum merancangan
media. Dimana tahap ini meliputi beberapa tahapan yaitu:
a) Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum dilakukan untuk memunculkan dan menetapkan
masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran. Berdasarkan tujuan
dan analisis kurikulum maka peneliti melakukan pengamatan terhadap
proses pembelajaran di dalam kelas dan media pembelajaran yang
digunakan guru. Selain melakukan pengamatan peneliti juga melakukan
wawancara terhadap siswa dan guru di Sekolah Menengah Atas Negeri 8
Kota Jambi.
39
40
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Berdasarkan hasil pengamatan guru di Sekolah Menengah Atas
Negeri 8 Kota Jambi sudah menggunakan komponen-komponen yang
ada dalam strategi pembelajaran diantaranya: kurikulum, materi
pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, alat pembelajaran.
Kurikulum yang diterapkan sudah menggunakan kurikulum 2013.
Sebelum proses pembelajaran guru sudah mempersiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam proses pembelajaran guru
menguasai materi yang diajarkan, materi yang diajarkan sudah
menunjang tercapainya Kompetensi Inti (KI) dan kompetensi Dasar
(KD). Metode yang digunakan dalam pembelajaran Fisika yaitu ceramah,
tanya jawab, demonstrasi dan eksperimen, namun pada saat pembelajaran
materi Fluida statis guru hanya menggunakan metode ceramah dengan
cara menjelaskan materi dan contohnya saja. Sumber belajar yang
digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran berupa buku cetak.
Buku cetak yang digunakan oleh guru dan siswa berbeda, bahasa buku
yang digunakan siswa cenderung sulit untuk difahami. Alat pembelajaran
yang digunakan berbentuk media berupa Microsoft Powerpoint.
Microsoft Powerpoint yang digunakan guru pada saat proses
pembelajaran masih standar, isi materi yang ada dalam media Microsoft
Powerpoint hanya sebatas materi yang bersifat abstrak dan simbolis
tanpa adanya gambaran yang konkrit. Meskipun tuntutan kurikulum
terpenuhi, tidak membuat siswa semangat dalam pembelajaran Fisika
khususnya materi Fluida statis. Banyak siswa-siswi yang tidak fokus
belajar, tidak menulis, berbicara didalam kelas, keluar masuk, bahkan ada
yang tidak masuk sama sekali pada saat pembelajaran berlangsung, dan
jarang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan wawancara dengan guru pembelajaran Fisika di
Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi mengatakan bahwa, dalam
proses pembelajaran sudah menggunakan media pembelajaran. Media
yang digunakan berupa buku cetak dan Microsoft powerpoint. Guru
Fisika di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi juga mengatakan
41
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
bahwa masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) yang ditetapkan yaitu 7,5. Nilai ulangan harian, ujian
tengah semester maupun ujian semester sekolah siswa pada mata
pelajaran Fisika masih banyak berada dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM).
Sarana dan prasarana di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota
Jambi hapir semua terpenuhi seperti Lab IPA, Lab Komputer, dan sudah
tersedianya LCD disetiap kelas IPA. Meskipun sudah terpenuhinya
sarana dan prasarana di sekolah, tetapi tidak semua guru Fisika di
Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi memanfaatkan sarana dan
prasarana yang telah ada, dan siswa masih kesulitan untuk melakukan
praktikum di Lab IPA, terutama pada Lab Fisika. Hal itu terjadi karena di
Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi yang saat ini masih
kurangnya ruang kelas, oleh karena itu ruang Laboratorium Fisika
digunakan untuk proses pembelajaran kelas lain. Permasalahan ini
mengakibatkan kurangnya motivasi siswa dalam belajar Fisika sehingga
hasil belajar siswa masih banyak dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) terutama pada materi Fluida Statis.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan No 22
Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah
menyatakan bahwa “Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.”.
Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara dan analisa terhadap
Undang-Undang Peranturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22
tahun 2016 tentang Kurikulum 2013. Sekolah Menengah Atas Negeri 8
Kota Jambi dapat dikatakan belum memenuhi kriteria pelaksanaan
Kurikulum 2013, hal ini dapat kita lihat dari tuntutan Undang-Undang
42
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Peranturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22 tahun 2016
bahwa Kurikulum 2013 Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan
harus diselenggarakan secara interaktif yaitu siswa dirangsang untuk
bertanya, menjawab dan mengemukakan pendapatnya, sedangkan di
Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi pada saat proses
pembelajaran materi Fluida statis banyak siswa yang tidak fokus, tidak
menulis, dan berbicara di dalam kelas, sehingga guru sulit untuk
berinteraksi dengan siswa. Selain harus interaktif proses pembelajaran
pada satuan pendidika juga harus diselenggarakan, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, hal itu bisa dibantu
dengan menerapkan metode dan model pembelajaran yang dapat
digunakan guru agar proses pembelajaran bisa berjalan dengan inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi pesertadidik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik, akan tetapi guru Fisika di Sekolah
Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi masih sering menggunakan metode
pembelajaran ceramah sehingga apa yang diharapkan oleh Peraturan
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan No 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar Menengah belum sepenuhnya
diterapkan dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan hasil pengamatan, wawancara dan
analisa terhadap Undang-Undang Peranturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No 22 tahun 2016 tentang Kurikulum 2013. Maka peneliti
berinisiatif untuk mengembangkan media pembelajaran yang dapat
membantu guru dan siswa pada saat proses pembelajaran. Media
pembelajaran yang peneliti kembangkan berupa media pembelajaran
berbasis Focusky.
43
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kompetensi Dasar (KD) Fluida statis dapat dilihat sebagai berikut:
3.3 Menerapkan hukum-hukum Fluida statik dalam kehidupan
sehari-hari.
4.3 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan
sifat-sifat Fluida statik, berikut presentasi hasil percobaan dan
pemanfaatannya.
Kometensi Dasar (KD) 3.3, dan 4.3 diatas perlu dilakukan analisa
untuk mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan
Peranturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22 tahun 2016.
Kometensi Dasar (KD) 3.3, dan 4.3 berisikan meteri berisi Fluida statis.
Kompetensi Dasar menginginkan materi Fluida statis diajarkan dengan
cara menerapkan konsep, prinsip, dalam kehidupan sehari-hari. Fluida
statis juga menginginkan siswa dapat belajar secara interaktif, mandiri,
dan aktif dalam proses pembelajaran Fisika khususnya materi Fluida
statis dengan cara mampu merencanakan dan melakukan percobaan.
Berdasarkan analisa permasalahan materi yang terjadi di Sekolah
Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi, materi Fluida statis dan tuntutan
Kurikulum 2013. Peneliti menyakini perlu dikembangkannya media
pembelajaran yang dapat membantu siswa mempermudah proses
pemahaman terhadap materi Fluida statis. Media pembelajaran yang
dapat mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan cara menggunakan
media Focusky. Media Focusky sesuai dengan Karakteristik Fluida statis,
karena Focusky memiliki karakteristik unik yang mampu menyajikan
konten materi Fluida statis dengan memadukan gambar, teks, music,
grafik, video dan masih banyak tool lainnya. Media Focusky menjadi
lebih efektif dengan memandukan model Somatic, Auditori, Visual,
Intelektual (SAVI).
Aplikasi yang ada dalam matei Fluida statis semua berhubungan
dengan kehidupan sekeliling kita. Memahami materi Fluida statis dengan
baik sangat dibutuhkan peranan ketangkasan alat indera dalam
pembelajaran, terutama indera penglihatan dan indera pendengaran.
44
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Maka untuk memahami materi Fluida statis dibutuhkan model yang
sesuai dengan karakteristik materi Fluida statis. Model yang sesuai
dengan karateristik materi adalah model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI). Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) yaitu model yang menggabungkan semua indera,
pendengaran, penglihatan dan semua gerakan tubuh yang melibatkan
siswa untuk gerak aktif dan berfikir untuk menemukan dan memecahkan
masalah dalam pembelajaran yang sedrang berlangsung. Model Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) juga menuntun siswa untuk
lebih berkonsentrasi pada saat proses pembelajaran, sehingga proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik sebagaimana yang
diharapkan.
b) Analisis Siswa
Hasil wawancara peneliti dengan siswa kelas XI di Sekolah
Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi rata-rata memiliki umur berkisaran
16-17 tahun, selain itu juga terungkap bahwa Fisika merupakan mata
pelajaran yang membosankan dan memusingkan yang disebabkan Fisika
adalah ilmu yang penuh dengan teori. Siswa juga mengatakan bahwa
mereka lebih suka pelajaran Fisika diajarkan secara eksperimen atau
menggunakan media pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan
metode eksperimen dan media pembelajaran dapat memberikan
gambaran yang kongkrit sehingga membuat siswa lebih semangat lagi
untuk belajar, dan siswa dapat memahami pembelajaran dengan mudah.
Selain dengan metode eksperimen dan media pembelajaran, siswa pun
berharap guru menggunakan metode yang menarik dan tidak
membosankan.
Menurut (AM., 2015, p. 124) dalam teori Piaget pada usia 11 tahun
hingga dewasa memiliki pemikiran yang abstrak dan murni simbolis
dimungkinkan. Masalah bisa dipecahkan melalui penggunaan
eksperimentasi sistematik. Pada usia 11 tahun hingga dewasa seseorang
45
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
memiliki kemampuan untuk berfikir sistematis, yaitu bisa memikirkan
semua kemungkinan untuk memecahkan suatu persoalan.
Berdasarkan hasil wawancara dan teori yang didapat, siswa di
Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi memiliki kemampuan
berfikir dan bernalar abstrak dan simbolis siswa sudah dalam tahap
operasional formal berpikir abstrak dan murni simbolis. Mendorong
siswa untuk dapat berpikir abstrak dan logis diperlukan metode
eksperimen dan media pembelajaran yang dapat memberikan gambaran
yang kongkrit, sehingga siswa dapat memahami pembelajaran Fisika
khususnya Fluida statis dengan mudah.
Hasil analisis siswa dan teori Piaget dapat dijadikan kerangka
acuan untuk menyiapkan aspek-aspek yang berhubungan dengan media
pembelajaran yang akan dikembangkan. Media pembelajaran yang
penelit kembangakan yaitu media pembelajaran berbasis Focusky dengan
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI). Media pembelajaran Focusky dengan menggunakan model
Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) dalam
pembelajaran Fisika akan menambah minat belajar siswa, memudahkan
untuk memahami materi, dan menambah keaktifan dalam mengelola
informasi serta membantu siswa untuk belajar mandiri.
c) Analisis Konsep
Analisis konsep untuk mengidentifikasikan konsep-konsep yang
akan diajarkan. Analisis Konsep bertujuan untuk menentukan isi materi
dalam media yang dikembangkan. Analisis konsep berdasarkan
Kompetensi Dasar yang ada pada silabus Sekolah Menengah Atas Atau
Madrasah Aliyah.
Berdasarkan kementerian pendidikan dan kebudayaan tahun 2017
yang ada pada silabus, kompetensi dasar (KD) pada materi Fluida statis
adalah sebagai berikut: “3.3 menerapkan hukum-hukum Fluida statik
dalam kehidupan sehari-hari, 4.3 merancang dan melakukan percobaan
yang memanfaatkan sifat-sifat fluida statik, berikut presentasi hasil
46
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
percobaan dan pemanfaatannya”. Berdasarkan analisis kompetensi dasar
(KD) 3.3 dan 4.3 bahwa materi pembelajaran untuk kompetensi dasar
(KD) tersebut adalah Fluida statis. Fluida statis terbagi atas 3 sub bab
yaitu, tekanan hidrostatis, hukum pascal dan hukum archimedes.
Materi Fluida statis berdasarkan Kompetensi Dasar menginginkan
pembelajaran Fluida statis diajarkan dengan cara menerapkan konsep,
prinsip, dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini didukung oleh aplikasi
materi Fluida statis ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, selain itu
juga siswa diharapkan mampu merencanakan dan melaksanakan
percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat Fluida statis untuk
mempermudah suatu pekerjaan. Siswa dapat mengaitkan teori atau
konsep yang mereka kuasai untuk memecahkan masalah hidup yang
mereka atau masyarakat hadapi sehari-hari. Berdasarkan analisa materi
Fluida pada kementerian pendidikan dan kebudayaan yang ada pada
Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah untuk
mata pelajaran Fisika. Materi Fluida statis terdiri dari beberapa sub bab
yaitu, tekanan hidrostatis, hukum pascal, dan hukum archimedes.
Hasil identifikasi analisis konsep terhadap materi Fluida statis yang
disesuaikan dengan racangan pengembangan media pembelajaran pada
Gambar 4.1 dibawah ini:
Gambar 4.1. Draf Peta Konsep Fluida statis
Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa Fluida statis terdiri
dari 3 sub bab, Tekanan Hidrostatis, Hukum Pascal dan Hukum
FLUIDA STATIS
Tekanan Hidrostatis Hukum Pascal Hukum Archimedes
FOCUSKY
(SAVI)
47
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Archimedes. Setiap sub materi Fluida statis memiliki beberapa gambaran
dalam kehidupan sehari-hari yang harus diperlihatkan secara nyata
supaya siswa lebih mudah memahami. Untuk memudahkan siswa
memahami materi Fluida statis maka diperlukan sebuah media
pembelajaran yang mampu memperlihatkan gambaran secara nyata
dalam kehidupan sehari-hari. Media pembelajaran yang peneliti pilih
untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu media pembelajaran
berbasis Focusky. Media pembelajaran Focusky memiliki karakteristik
yang sesuai dengan materi Fluida statis, karena Focusky memiliki
karakteristik unik yang mampu menyajikan konten materi Fluida statis
dengan memadukan gambar, teks, music, grafik, video dan masih banyak
tool lainnya.
Penggunaan media pembelajaran berbasis Focusky pada materi
Fluida statis dapat berjalan dengan optimal apabila guru mampu
menggunakan model pembelajaran yang baik. Model yang dapat
digunakan guru adalah model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI). Model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) cenderung membuat siswa aktif. Siswa akan
mendengarkan, menyimak, membaca, berfikir dan berlatih memcahkan
masalah. Siswa bisa lebih berkonstrasi pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
Setelah dilakukan analisis konsep peneliti berinisiatif
mengembangkan media pembelajaran berbasis Focusky menggunakan
model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) yang dapat
memudah siswa memahami materi Fluida statis dan dapat belajar secara
mandiri. Berdasarkan analisis kurikulum, analisis siswa, analisis konsep
yang didapatkan maka media pembelajaran berbasis Focusky
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI) merupakan media pembelajaran yang cocok untuk diterapakan di
Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi.
48
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Tahap Design (Perencanaan)
Setelah mendapatkan permasalahan dari tahap pendefinisian,
selanjutnya dilakukan tahap perencanaan. Tahap perencanaan bertujuan untuk
merancang suatu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran Fisika.
Tahap design terdiri atas beberapa langkah berikut:
a) Menyusunan Indikator
Indikator merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan
pembelajaran. Indikator sebagai acuan terhadap berhasil atau tidak
pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Indikator dikembangkan
berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) Fluida statis.
b) Memilihan Media
Pemilihan media dilakukan untuk mengidentifikasi media
pembelajaran yang relevan dengan karakteristik materi yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran yang dipilih juga harus
sesuai dengan analisis kurikulum, analisis siswa dan analisis konsep.
Media yang digunakan pada pembelajaran ini yaitu media pembelajaran
berbasis Focusky menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) pada materi Fluida statis.
c) Merancang Media Pembelajan
Merancang sebuah media pembelajaran hal yang harus dilakukan
adalah mengumpulkan bahan pendukung pembuatan media pembelajaran
berbasis Focusky menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) dan pembuatan storyboard. Merancang media
pembelajaran Focusky harus sesuai dengan model yang digunakan yaitu
model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI). Adapun
hasil rancangan media pembelajaran pada tahap ini yaitu media
pembelajaran berbasis Focusky menggunakan model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI).
49
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 4.1.
Story Board
NO File keterangan
1. Tampilan halaman
pembuka
a) Tampilan pembuka media
pembelajaran
b) Tampilan awal media pembela
jaran
c) Kompetensi Inti
d) Kompetensi Dasar
2. Materi a) Tekanan Hidrostatis
b) Hukum Pascal
c) Hukum Archimedes
3 Penutup a) Kata penutup
b) Tampilan Menu Profil
Hasil pengembangan media pembelajaran Focusky menggunakan
model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
berdasarkan storyboard yang telah dibuat adalah sebagai berikut:
(1) Tampilan halaman pembuka
Tampilan halaman pembuka yang telah dirancang adalah
sebagai berikut:
a) Tampilan Pembuka Media Pembelajaran
Tampilan pembuka media merupakan tampilan yang
pertama kali muncul saat program dijalankan. Tampilan
pembuka media pembelajaran bebasis Focusky menggunakan
model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
disajikan pada Gambar 4.2.
50
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Gambar 4.2. Tampilan Pembuka Media Focusky
b) Tampilan Awal Media Pembelajaran
Tampilan awal merupakan tampilan yang berisikan
tentang pengenalan materi yang akan dibahas pada media
Focusky. Tampilan awal media pembelajaran bebasis
Focusky menggunakan model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI) disajikan pada Gambar
4.3.
Gambar 4.3. Tampilan Awal Media Focusky
c) Cara Penggunaan Simbol
Pada bagian ini berikan cara-cara penggunaan simbol
yang ada pada media pembelajaran Focusky. Tampilan
penggunaan symbol pada media pembelajaran bebasis
Focusky menggunakan model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI) disajikan pada Gambar
4.4.
Gambar 4.4. Tampilan Cara Penggunaan Simbol Pada Media
Focusky.
51
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
d) Kompetensi Inti
Tampilan ini berisikan tentang Kompetensi Inti yang
ada pada materi Fluida statis. Tampilan Kompetensi Inti pada
media pembelajaran bebasis Focusky menggunakan model
Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
disajikan pada gambar 4.5.
Gambar 4.5. Tampilan Kompetensi Inti Pada materi Fluida
statis.
e) Kompetensi Dasar
Tampilan ini berisikan tentang Kompetensi Dasar yang
ada pada materi Fluida statis. Tampilan Kompetensi Dasar
pada media pembelajaran bebasis Focusky menggunakan
model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
disajikan pada gambar 4.6.
Gambar 4.6. Tampilan Kompetensi Dasar Pada materi Fluida
statis.
(2) Materi
Tampilan ini berisikan tentang sub materi pada Fluida
statis yang akan dibahas pada media pembelajaran
Focusky. Tampilan sub materi pada media pembelajaran bebasis
52
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Focusky menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) disajikan pada gambar 4.7.
Gambar 4.7. Tampilan sub materi Pada materi Fluida statis.
Tampilan halaman materi Fluida statis yang telah dirancang
adalah sebagai berikut:
a) Tekanan Hidrostatis
Tampilan ini berisikan tentang materi Tekanan
Hidrostatis yang pertamakali akan dibahas pada media
pembelajaran Focusky. Tampilan materi Tekanan Hidrostatis
pada media pembelajaran bebasis Focusky menggunakan
model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
disajikan pada gambar 4.8.
Gambar 4.8. Tampilan Materi Tekanan Hidrostatis.
b) Hukum Pascal
Tampilan ini berisikan tentang materi Hukum Pascal
yang kedua akan dibahas pada media pembelajaran
Focusky. Tampilan materi Hukum Pascal pada media
pembelajaran bebasis Focusky menggunakan model
Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
disajikan pada gambar 4.9.
53
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Gambar 4.9. Tampilan Materi Hukum Pascal.
c) Hukum Archimedes
Tampilan ini berisikan tentang materi Hukum
Archimedes yang terahir akan dibahas pada media
pembelajaran Focusky. Tampilan materi Hukum
Achimedes pada media pembelajaran bebasis Focusky
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) disajikan pada gambar 4.10.
Gambar 4.10. Tampilan Materi Hukum Archimedes.
(3) Penutup
Tampilan halaman penutup yang telah dirancang adalah
sebagai berikut:
(a) Kata Penutup
Tampilan ini berisikan kata penutup berakhirnya materi
yang diajarkan menggunakan media pembelajaran Focusky.
Tampilan kata penutup pada media pembelajaran bebasis
Focusky menggunakan model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI) disajikan pada gambar
4.11.
54
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Gambar 4.11. Tampilan Kata Penutup pada media
pembelajaran Focusky.
(b) Tampilan Menu Profil
Tampilan yang berisikan profil peneliti yang membuat
media pembelajaran. Tampilan menu profil pada media
pembelajaran bebasis Focusky menggunakan model Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) disajikan pada
Gambar 4.12.
.
Gambar 4.12. Tampilan Menu Profil.
Setelah merancang media pembelajaran kemudian tahap
selanjutnya yaitu tahap validasi oleh para ahli, yang mana saran dan
masukan yang diberikan sebagai penyempurna media pembelajaran yang
dikembangkan sebelum diujicobakan. Ujicoba dilakukan di Sekolah
Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi. Untuk memperjelas hasil media
berbasis Focusky dapat dilihat pada lampiran 25.
3. Tahap Develop (Pengembangan)
Tahap pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media yang
alid, efektif, praktis. Terdapat tiga langkah dalam tahapan ini yaitu sebagai
berikut:
55
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a) Tahap Validasi ahli
Tahap selanjutnya yang dilakukan setelah tahap perancangan
yaitu tahap validasi oleh validator dimana aspek yang dinilai yaitu aspek
materi/isi, desain media dan bahasa, sebelum dilakukan validasi
materi/isi,desain media dan bahasa terlebih dahulu dilakukan validasi
angket validitas yang mana validasi ini dilakukan kepada bapak Boby
Syefrinando, M.Si. Setelah dilakukan Validasi instrumen selanjutnya
dilakukan validasi pada Ahli materi dalam penelitian ini yaitu Bapak
Zainal Hartoyo, M.Pd dan Ibuk Rosmahina H, S.Pd. Ahli desain media
yaitu Bapak Abd. Rohim, M.Pd dan Ibuk Rosmahina H, S.Pd. Ahli
bahasa yaitu Bapak Drs. Mursyid, M.Pd dan Ibuk Rosmahina H, S.Pd.
Hasil validasi para ahli sebagai dasar untuk melakukan revisi media yang
dikembangkan. Revisi yang dilakukan mengacu pada saran-saran serta
petunjuk dari para validator, yang pada akhirnya menghasilkan media
pembelajaran bebasis Focusky menggunakan model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI) pada materi Fluida statis yang valid.
b) Uji Coba Kelompok kecil
Uji coba kelompok kecil dilakukan untuk memperoleh masukan.
Uji coba dalam kompok kecil dilakukan kepada siswa yang akan
menjadi target sasaran media untuk melihat tayangan media. Uji coba
dilakukan kepada siswa kelas XII yang berjumlah 10 siswa di Sekolah
Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi. Uji coba dilakukan untuk
mengetahui efektivitas dan praktikalitas dari media yang
dikembangkan. Setelah diuji cobakan dalam kelompok kecil produk
direvisi kembali untuk menghilangkan kekurangan yang ada dalam
produk. Hasil yang diperoleh dari tahap ini berupa media yang telah
direvisi oleh para ahli.
c) Uji Coba Kelompok Besar
Uji coba kelompok besar dilakukan untuk memperoleh masukan
akhir mengenai efektifitas dan praktikalitas media pembelajaran bebasis
56
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Focusky menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) pada materi Fluida statis. Uji coba kelompok besar
dilakukan kepada siswa kelas XI yang berjumalah 38 siswa yang
bertepatan di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi untuk
mengetahui hasil penerapan media dalam pembelajaran di kelas. Setelah
diuji cobakan dalam kelompok besar produk direvisi kembali sehingga
produk yang di hasilkan valid, efektif dan praktis.
Berdasarkan hasil uji coba media pembelajaran pada validator, uji
coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar maka peneliti telah
menghasilkan media pembelajaran Fisika bebasis Focusky dengan
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
yang valid, efektif, dan praktis pada materi Fluida statis pada kelas XI di
Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi.
B. Kelayakan Media
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan oleh 4 validator. Masing-masing validator
tersebut memberikan penilaian terhadap media pembelajaran Fisika bebasis
Focusky dengan menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI).
a) Hasil Validasi Ahli Materi/Isi
Media pembelajaran Fisika berbasis Focusky menggunakan model
Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) yang telah
dirancang dilakukan uji validasi. Validasi materi/isi dilakukan oleh
validator materi/isi yang mana terdiri dari 2 ahli, adapun nama ahli
materi/isi dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2.
Daftar Nama Validator Materi/Isi
No Nama Validator Spesifikasi
1 Zainal Hartoyo, M.Pd Dosen Tadris Fisika UIN STS Jambi
2 Rosmahani H, S.Pd Guru Fisika SMA Negeri 8 Kota Jambi
57
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Validasi atau penilaian dilakukan oleh ahli materi/isi dengan tujuan
untuk mengetahui kelayakan materi/isi yang ada pada media
pembelajaran Fisika berbasis Focusky menggunakan model Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) berdasarkan pemikiran
rasional, belum berdasarkan fakta dilapangan. Berdasarkan hasil skor
angket dan saran validator, maka dilakukan perbaikan pada materi/isi
yang ada pada media Focusky yang dikembangkan, sehingga dapat diuji
cobakan kepada subjek uji coba. Validasi yang dilakukan kepada bapak
Zainal Hartoyo, M.Pd, media yang peneliti kembangkan tidak ada revisi
dan media sudah valid untuk digunakan. Sedangkan hasil validasi yang
didapat dari Ibuk Rosmahani H, S.Pd, media yang peneliti kembangkan
ada yang harus direvisi, yaitu satuan-satuan pada materi harus diperbaiki.
Adapun media sebelum dan sesudah direvisi ditampilkan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3
Saran dari Validator
Saran Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Perbaiki
satuan-satuan
yang ada pada
materi
Berdasarkan saran dari validator, peneliti memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang pada media pembelajaran Fisika berbasis
Focusky menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) sehingga media sudah dikategorikan “Sangat Valid”
untuk diujicobakan. Hal ini dibuktikan dengan nilai validasi materi/isi
yang diperoleh dapat dilihat pada lampiran 8. Secara singkat dapat
dilihat pada Tabel 4.4.
58
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 4.4.
Hasil Penilaian Validator Oleh Ahli Materi/isi
NO Validator Jumlah Rata-rata Persentase Kategori
1 VI 53 4,4 88,33% Sangat Valid
2 VII 55 4,6 91,67% Sangat Valid
Jumlah Total 108 4,5 90% Sangat Valid
Kategori Sangat Valid
Keterangan :
VI : Validator Pertama ( Bapak Zainal Hartoyo, M.Pd)
VII : Validator Kedua ( Ibuk Rosmahani H, S.Pd).
Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh hasil dari validator pertama
dengan jumlah 53, rata-rata 4,4, dan persentase 88,33%, sedangkan hasil
yang diperoleh oleh validator kedua dengan jumlah 55, rata-rata 4,6, dan
persentase 91,67%. Berdasarkan jumlah validasi oleh kedua validator
ahli materi/isi mendapatkan jumlah nilai sebesar 108, rata-rata 4,5
dengan persentase 90%. Persentase total validator sebesar 90%
menunjukkan bahwa materi/isi yang ada dalam media pembelajaran
Fisika berbasis Focusky menggunakan model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI) termasuk dalam kategori “Sangat
Valid”.
b) Hasil Validasi Ahli Media
Media pembelajaran Fisika berbasis Focusky menggunakan model
Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) yang telah
dirancang dilakukan uji validasi. Validasi materi/isi dilakukan oleh
validator desain media yang mana terdiri dari 2 ahli, adapun nama ahli
desain media dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5.
Daftar Nama Validator Desain Media
No Nama Validator Spesifikasi
1 Abd. Rohim, M.Pd Dosen Tadris Fisika UIN STS Jambi
2 Rosmahani H, S.Pd Guru Fisika SMA Negeri 8 Kota Jambi
59
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Validasi atau penilaian dilakukan oleh ahli desain media dengan
tujuan untuk mengetahui kelayakan desain media yang pada media
pembelajaran Fisika berbasis Focusky menggunakan model Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) berdasarkan pemikiran
rasional, belum berdasarkan fakta dilapangan. Berdasarkan hasil skor
angket dan saran validator, maka dilakukan perbaikan pada desain media
yang ada pada media Focusky yang dikembangkan, sehingga dapat diuji
cobakan kepada subjek uji coba. Validasi yang dilakukan kepada bapak
Abd. Rohim, M.Pd, media yang peneliti kembangkan ada yang harus
direvisi, yaitu Ukuran huruf pada media diperbesar agar lebih jelas.
Sedangkan hasil validasi yang didapat dari Ibuk Rosmahani H, S.Pd,
media yang peneliti kembangkan tidak ada revisi dan media sudah valid
untuk digunakan. Adapun media sebelum dan sesudah direvisi
ditampilkan pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6.
Saran dari Validator
Saran Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Ukuran huruf
pada media
diperbesar agar
lebih jelas.
Berdasarkan saran dari validator, peneliti memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang pada media pembelajaran Fisika berbasis
Focusky menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) sehingga media sudah dikategorikan “Sangat Valid”
untuk diujicobakan. Hal ini dibuktikan dengan nilai validasi desain media
yang diperoleh dapat dilihat pada lampiran 10. Secara singkat dapat
dilihat pada Tabel 4.7.
60
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 4.7
Hasil Penilaian Validator Oleh Ahli Desain Media
NO Validator Jumlah Rata-rata Persentase Kategori
1 VI 48 4,8 96% Sangat Valid
2 VII 42 4,2 84% Sangat Valid
Jumlah Total 90 4,5 90% Sangat Valid
Kategori Sangat Valid
Keterangan :
VI : Validator Pertama ( Bapak Abd Rohim, M.Pd)
VII : Validator Kedua ( Ibuk Rosmahani H, S.Pd).
Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh hasil dari validator pertama
dengan jumlah 48, rata-rata 4,8, dan persentase 96%, sedangkan hasil
yang diperoleh oleh validator kedua dengan jumlah 42, rata-rata 4,2,
dan persentase 84%. Berdasarkan jumlah validasi oleh kedua validator
ahli materi/isi mendapatkan jumlah nilai sebesar 90, rata-rata 4,5 dengan
persentase 90%. Persentase total validator sebesar 90% menunjukkan
bahwa materi/isi yang ada dalam media pembelajaran Fisika berbasis
Focusky menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) termasuk dalam kategori “Sangat Valid”.
c) Hasil Validasi Ahli Bahasa
Media pembelajaran Fisika berbasis Focusky menggunakan model
Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) yang telah
dirancang dilakukan uji validasi. Validasi bahasa dilakukan oleh
validator bahasa yang mana terdiri dari 2 ahli, adapun nama ahli bahasa
dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8.
Daftar Nama Validator Bahasa
No Nama Validator Spesifikasi
1 Drs. Mursyid, M.Pd Dosen Tarbiyah UIN STS Jambi
2 Rosmahani H, S.Pd Guru Fisika SMA Negeri 8 Kota Jambi
Validasi atau penilaian dilakukan oleh ahli bahasa dengan tujuan
untuk mengetahui kelayakan bahasa yang pada media pembelajaran
61
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fisika berbasis Focusky menggunakan model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI) berdasarkan pemikiran rasional,
belum berdasarkan fakta dilapangan. Berdasarkan hasil skor angket dan
saran validator, maka dilakukan perbaikan pada bahasa yang ada pada
media Focusky yang dikembangkan, sehingga dapat diuji cobakan
kepada subjek uji coba. Validasi yang dilakukan kepada bapak Drs.
Mursyid, M.Pd, media yang peneliti kembangkan ada yang harus direvisi
yaitu, penggunaan kata harus diperbaiki. Sedangkan hasil validasi yang
didapat dari Ibuk Rosmahani H, S.Pd, media yang peneliti kembangkan
tidak ada revisi dan media sudah layak untuk digunakan. Adapun media
sebelum dan sesudah direvisi ditampilkan pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9.
Saran dari Validator
Saran Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Penggunaan
kata diperbaiki
62
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Berdasarkan saran dari validator, peneliti memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang pada media pembelajaran Fisika berbasis
Focusky menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) sehingga media sudah dikategorikan “Sangat Valid”
untuk diujicobakan. Hal ini dibuktikan dengan nilai validasi bahasa yang
diperoleh dapat dilihat pada lampiran 12. Secara singkat dapat dilihat
pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10.
Hasil Penilaian Validator Oleh Ahli Bahasa
NO Validator Jumlah Rata-rata Persentase Kategori
1 VI 38 3,8 76% Valid
2 VII 43 4,3 86% Sangat Valid
Jumlah Total 81 4,05 81% Sangat Valid
Kategori Sangat Valid
Keterangan :
VI : Validator Pertama ( Bapak Drs. Mursyid, M.Pd)
VII : Validator Kedua ( Ibuk Rosmahani H, S.Pd).
Berdasarkan Tabel 4.10 diperoleh hasil dari validator pertama
dengan jumlah 38, rata-rata 3,8, dan persentase 76%, sedangkan hasil
yang diperoleh oleh validator kedua dengan jumlah 43, rata-rata 4,3,
dan persentase 86%. Berdasarkan jumlah validasi oleh kedua validator
ahli bahasa mendapatkan jumlah nilai sebesar 81, rata-rata 4,05 dengan
persentase 81%. Persentase total validator sebesar 81% menunjukkan
bahwa bahasa yang ada dalam media pembelajaran Fisika berbasis
Focusky menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) termasuk dalam kategori “Sangat Valid”.
Berdasarkan hasil analisa validasi ahli materi/isi, desain media dan
bahasa pada media pembelajaran Fisika berbasis Focusky menggunakan
model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) sehingga
media sudah dikategorikan “Sangat Valid” untuk diiujicobakan. Hal ini
dibuktikan dengan nilai validasi ahli materi/isi, desain media dan bahasa
63
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
yang diperoleh dapat dilihat pada lampiran 13. Secara singkat dapat
dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11.
Hasil Penilaian Validator Ahli Materi/isi, Desain Media,dan Bahasa
NO Validator
Ahli
Jumlah Rata-rata Persentase Kategori
1 Materi/isi 108 4,5 90% Sangat Valid
2 Desain Media 90 4,5 90% Sangat Valid
3 Bahasa 81 4,05 81% Sangat Valid
Jumlah Total 279 4,35 87% Sangat Valid
Kategori Sangat Valid
Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh hasil dari validator ahli
materi/isi, desain media dan bahasa dengan jumlah 108, rata-rata 4,35,
dan persentase 87%. Persentase total pada validator ahli materi/isi, desain
media dan bahasa sebesar 87% menunjukkan bahwa media pembelajaran
Fisika berbasis Focusky menggunakan model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI) yang peneliti kembangkan sudah
masuk dalam kategori “Sangat Valid” untuk diujicobakan kepada subjek
uji coba di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi.
2. Uji Coba Kelompok Kecil
Uji coba kelompok kecil dilakukan dengan tujuan untuk melihat
efektifitas dan praktikalitas media pembelajaran berbasis Focusky
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
sebelum dilakukan uji coba pada kelompok besar. Adapun hasil dari uji
coba kelompok kecil adalah sebagai berikut:
a) Uji Efektifitas
Uji efektifitas dilakukan untuk mengetahui tingkat keefektifan
media pembelajaran Focusky menggunakan model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI) pada materi Fluida statis. Uji
efektifitas dilakukan dengan memberikan soal post-test kepada siswa,
64
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
yang mana soal tersebut terdiri dari 15 soal pilihan ganda. Hasil analisa
hasil post-test siswa kelas XII secara lengkap dapat dilihat ada lampiran
15 dan secara singkat dapat dilihat pada 4.12.
Tabel 4.12.
Hasil Post-Test Belajar siswa kelas XII Sekolah Menengah 8 Kota Jambi
No Jumlah
Siswa
Jumlah Siswa Tuntas Jumlah Siswa
Tidak Tuntas
1 10 7 3
Persentase 70% 30%
Kategori Efektif
Berdasarkan Tabel 4.12 Tes Hasil Belajar siswa kelas XII Sekolah
Menengah 8 Kota Jambi dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang
mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
sebanyak 7 siswa dan yang belum mendapatkan nilai di atas Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) sebanyak 3 siswa. Persentase dari jumlah
siswa yang mendapatkan nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) yaitu sebesar 70%, dengan demikian menunjukkan bahwa
persentase memenuhi kategori Efektif.
b) Uji Praktikalitas
Uji praktikalitas dilakukan untuk mengetahui tingkat praktikalitas
media pembelajaran Focusky menggunakan model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI) pada materi Fluida statis. Uji
dilakukan dengan memberikan angket praktikalitas kepada siswa. Angket
praktikalitas yang diberikan terdiri dari 17 pernyataan menggunakan
skala likert (1-5). Hasil analisa hasil praktikalitas siswa kelas XII secara
lengkap dapat dilihat ada lampiran 17 dan secara singkat dapat dilihat
pada 4.13.
Tabel 4.13.
Hasil Praktikalitas media pembelajaran Focusky.
No Aspek Jumlah Rata-Rata Persentase Kategori
1 43 4,3 86% Sangat Praktis
2 45 4,5 90% Sangat Praktis
65
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
No Aspek Jumlah Rata-Rata Persentase Kategori
3 43 4,3 86% Sangat Praktis
4 49 4,9 98% Sangat Praktis
5 40 4 98% Sangat Praktis
6 50 5 100% Sangat Praktis
7 38 3,8 76% Praktis
8 41 4,1 82% Sangat Praktis
9 50 5 100% Sangat Praktis
10 48 4,8 96% Sangat Praktis
11 40 4 80% Praktis
12 35 3,5 70% Praktis
13 41 4,1 82% Sangat Praktis
14 35 3,5 70% Praktis
15 44 4,4 88% Sangat Praktis
16 44 4,4 88% Sangat Praktis
17 43 4,3 86% Sangat Praktis
Jumlah
Total
738 4,3 86,82% Sangat Praktis
Kategori Sangat Praktis
Berdasarkan Tabel 4.13 diperoleh hasil praktikalitas pada kelompok
kecil dengan jumlah 738, rata-rata 4,3, dan persentase 86,82%.
Persentase total pada hasil praktikalitas sebesar 86,82% menunjukkan
bahwa media pembelajaran Fisika berbasis Focusky menggunakan model
Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) yang peneliti
kembangkan sudah masuk dalam kategori “Sangat Praktis”. Setelah
melakukan uji coba kelompok kecil dengan penilaian respon siswa yang
dinyatakan sangat praktis tanpa adanya revisi maka selanjutnya
dilakukan Uji coba kelompok besar yang mana dilakukan di Sekolah
Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi.
66
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Uji Coba Kelompok Besar
Uji coba kelompok besar dilakukan untuk memperoleh masukan akhir.
Uji coba kelompok besar dilakukan kepada siswa di Sekolah Menengah Atas
Negeri 8 Kota Jambi dengan jumlah 38 siswa untuk mengetahui hasil
penerapan media dalam pembelajaran di kelas. Setelah diuji cobakan dalam
kelompok besar produk direvisi kembali sehingga produk yang di hasilkan
valid, efektif dan praktis.
a) Uji Efektifitas
Uji efektifitas dilakukan untuk mengetahui tingkat keefektifan
media pembelajaran Focusky menggunakan model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI) pada materi Fluida statis. Uji
efektifitas dilakukan dengan menggunakan angket efektifitas yang dinilai
oleh peneliti pada saat proses pembelajaran. Angket efektifitas yang
diberikan terdiri dari 4 tahap penilai yaitu, tahap persiapan, tahap
penyampaian, tahap pelatihan, dan tahap penampilan hasil. Pada tahap
persiapan terdapat 6 pernyataan, tahap penyampaian 3 pernyataan, tahap
pelatihan 5 pernyataan, dan tahap penampilan hasil 3 pernyataan. Angket
efektifitas dinilai menggunakan skala likert (1-5). Adapun hasil analisa
lembar observasi kelompok besar secara lengkap dapat dilihat ada
lampiran 19 dan secara singkat dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Tabel 4.14.
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri
8 Kota Jambi.
NO
Aspek
Penilaian
Hasil Jumlah Rata
Rata
P Persentase Kategori
P1 P2 P3
1 Tahap
Persiapan
24 27 28 79 4,4 87,78% Sangat
Efektif
2 Tahap
Penyampaian
15 15 15 45 5 100% Sangat
Efektif
3 Tahap
Pelatihan
19 22 22 63 4,2 84% Sangat
Efektif
4 Tahap 14 15 15 44 4,9 97,78% Sangat
67
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
NO
Aspek
Penilaian
Hasil Jumlah Rata
Rata
P Persentase Kategori
Penampilan
Hasil
Efektif
Jumlah Total 72 79 80 231 4,6 92,39 Sangat
Efektif
Kategori Sangat Efektif
Keterangan :
P1 : Pertemuan Pertama
P2 : Pertemuan Kedua
P3 : Pertemuan Ketiga
Berdasarkan Tabel 4.14 diperoleh hasil dari pengamatan aktivitas
siswa yang mana terdiri dari empat tahap yaitu pertama tahap persiapan,
pada tahap persiapan dari pertemuan pertama hasil yang diperoleh
sebesar 24, pertemuan kedua 27, dan pertemuan ketiga 28. Jumlah
keseluruhan pada tahap persiapan sebesar 79, dengan rata-rata 4,4, dan
persentase 87,78%. Kedua tahap penyampaian, pada tahap penyampaian
dari pertemuan pertama hasil yang diperoleh sebesar 15, pertemuan
kedua 15, dan pertemuan ketiga 15. Jumlah keseluruhan pada tahap
penyampaian sebesar 45, dengan rata-rata 5, dan persentase 100%.
Ketiga tahap pelatihan, pada tahap pelatihan dari pertemuan pertama
hasil yang diperoleh sebesar 19, pertemuan kedua 22, dan pertemuan
ketiga 22. Jumlah keseluruhan pada tahap persiapan sebesar 63, dengan
rata-rata 4,2, dan persentase 84%. Terakhir yaitu tahap penampilan hasil,
pada tahap penampilan hasil dari pertemuan pertama hasil yang diperoleh
sebesar 14, pertemuan kedua 15, dan pertemuan ketiga 15. Jumlah
keseluruhan pada tahap penampilan hasil sebesar 44, dengan rata-rata
4,9, dan persentase 87,78%.
Jumlah total keseluruhan dari hasil pengamatan aktivitas siswa
pada tahap persiapan, penyampaian, pelatihan dan penampilan hasil yaitu
sebanyak 231 dengan rata-rata total keseluruhan 4,6 dan persentase total
keseluruhan sebesar 92,39%. Persentase total keseluruhan sebesar
68
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
92,39% menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran siswa dikelas
dengan media pembelajaran Fisika berbasis Focusky menggunakan
model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) di Sekolah
Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi sudah termasuk dalam kategori
“Sangat Efektif”.
Melihat efektifitas selain menggunakan angket efektifitas juga
menggunakan soal post-test yang diberikan kepada siswa setelah
kegiatan pembelajaran selesai, dengan tujuan untuk melihat hasil belajar
siswa setelah menggunakan media pembelajaran Fisika berbasis Focusky
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI). Media pembelajaran Fisika berbasis Focusky menggunakan
model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) dikatakan
efektif jika media tersebut dapat membuat siswa mencapai hasil belajar
maksimal, atau di atas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang
ditetapkan di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi yaitu 75.
Hasil belajar siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi
didapatkan dengan cara memberikan soal post-test kepada siswa, yang
mana soal tersebut terdiri dari 15 soal pilihan ganda. Hasil analisa post-
test siswa kelas XI secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 21 dan
secara singkat dapat dilihat pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15.
Hasil Post-Test Belajar siswa kelas XI Sekolah Menengah 8 Kota Jambi
No Jumlah
Siswa
Jumlah Siswa Tuntas Jumlah Siswa
Tidak Tuntas
1 38 31 7
Persentase 81, 57% 18,42%
Kategori Sangat Efektif.
Berdasarkan Tabel 4.15 Tes Hasil Belajar siswa kelas XI Sekolah
Menengah 8 Kota Jambi dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang
mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
sebanyak 31 siswa, sedangkan yang tidak mendapatkan nilai di atas
69
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebanyak 7 siswa. Persentase dari
jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) yaitu sebesar 81,57%, dengan demikian menunjukkan
bahwa persentase hasil belajar siswa memenuhi kategori “Sangat
Efektif”.
Berdasarkan hasil yang didapat pada observasi kegiatan siswa
yaitu persentase total keseluruhan sebesar 92,39%. Persentase total
keseluruhan sebesar 92,39% menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran
siswa dikelas dengan media pembelajaran Fisika berbasis Focusky
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI) di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi sudah termasuk
dalam kategori “Sangat Efektif”. Sedangkan hasil belajar siswa yang didapat
sebesar 81,57%, yang mana dengan demikian persentase menunjukkan hasil
belajar siswa dikelas dengan media pembelajaran Fisika berbasis Focusky
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI) di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi sudah memenuhi
kategori “Sangat Efektif”
b) Uji Praktikalitas
Uji praktikalitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kepraktisan
media pembelajaran berbasis Focusky menggunakan model Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI). Uji coba dilakukan kepada
guru dan siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi untuk
memperoleh masukan akhir.
(1) Respon Guru Mata Pelajaran Fisika di Sekolah
Setelah kegiatan pembelajaran guru Fisika di Sekolah
Menengah Atas Negeri 8 kota jambi yaitu Ibuk Rosmahani H,
S.Pd memberikan penilaian atau respon terhadap media
pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti secara
keseluruhan sesuai dengan kurikulum, kebutuhan siswa, dan
konsep. Adapun hasil yang diperoleh dari angket yang
70
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ditunjukkan kepada ibuk Rosmahani H, S.Pd dapat dilihat pada
table 4.16.
Tabel 4.16.
Hasil Praktikalitas Respon Guru Terhadap Media Pembelajaran
Focusky .
No
Aspek
Jumlah Rata-Rata Persentase Kategori
1 5 5 100% Sangat Praktis
2 5 5 100% Sangat Praktis
3 4 4 80% Praktis
4 4 4 80% Praktis
5 5 5 100% Sangat Praktis
6 5 5 100% Sangat Praktis
7 5 5 100% Sangat Praktis
8 5 5 100% Sangat Praktis
9 5 5 100% Sangat Praktis
10 5 5 100% Sangat Praktis
11 4 4 80% Praktis
12 4 4 80% Praktis
13 4 4 80% Praktis
14 4 4 80% Praktis
15 4 4 80% Praktis
16 4 4 80% Praktis
17 5 5 100% Sangat Praktis
18 5 5 100% Sangat Praktis
Jumlah
Total
82 4,6 91,11% Sangat Praktis
Kategori Sangat Praktis
Berdasarkan table 4.16 terlihat hasil tanggapan guru terhadap
media pembelajaran Focusky Menggunakan Model Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) pada materi Fluida
71
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
statis secara keseluruhan media ini dinilai sangat praktis dengan
tingkat kepraktisan 82,22%. Menurut tanggapan guru penggunaan
media pembelajaran yang peneliti kembangkan dapat
mempermudah guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran,
karena didalamnya terdapat cakupan materi yang sesuai dengan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai, serta
penyajian bahasa yang digunakan sudah baik dan mudah
dimengerti, sehingga membuat siswa mudah untuk memahami
materi yang disampaikan.
(2) Respon Siswa
Respon siswa dilakukan untuk mengetahui tingkat
praktikalitas media pembelajaran Focusky menggunakan model
Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) pada
materi Fluida statis. Angket respon siswa dibagikan pada
pertemuan ke tiga setelah kegiatan pembelajaran selesai. Angket
respon siswa yang diberikan terdiri dari 17 pernyataan
menggunakan skala likert (1-5). Hasil analisa hasil praktikalitas
respon siswa kelas XI secara lengkap dapat dilihat ada lampiran
24 dan secara singkat dapat dilihat pada 4.17.
Tabel 4.17.
Hasil Praktikalitas Repon Siswa Terhadap Media Pembelajaran
Focusky.
No
Aspek
Jumlah Rata-Rata Persentase Kategori
1 149 3,92 78,42% Praktis
2 154 4,05 81,05% Sangat Praktis
3 166 4,36 87,36% Sangat Praktis
4 153 4,02 80,52% Praktis
5 152 4 80% Praktis
6 160 4,21 84,21% Sangat Praktis
7 159 4,18 83,68% Sangat Praktis
72
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
No
Aspek
Jumlah Rata-Rata Persentase Kategori
8 157 4,13 82,63% Sangat Praktis
9 153 4,02 80,52% Praktis
10 148 3,89 77,89% Praktis
11 153 4,02 80,52% Praktis
12 159 4,18 83,68% Sangat Praktis
13 150 3.94 78,94% Praktis
14 151 3,97 79,47% Praktis
15 162 4,26 85,26% Sangat Praktis
16 160 4,21 84,21% Sangat Praktis
17 170 4,47 89,47% Sangat Praktis
Jumlah
Total
2656 4,11 82,22% Sangat Praktis
Kriteria Sangat Praktis
Data respon siswa mengenai penggunaan media
pembelajaran diperoleh menggunakan angket praktikalitas yang
diberikan kepada siswa kelas XI IPA7, angket praktikalitas
respon siswa dianalisis berdasarkan skala likert yang memiliki
rentan 1-5 persentase respon siswa dalam uji coba terhadap
media pembelajaran Focusky menggunakan model Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) secara keseluruhan
media ini dinilai sangat praktis dengan tingkat kepraktisan
82,22% dengan kategori “Sangat Praktis” tanpa adanya revisi. Hal
ini membuktikan bahwa respon siswa terhadap media
pembelajaran Focusky menggunakan model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI) mendapat respon sangat baik
dan adanya ketertarikan siswa terhadap media pembelajaran yang
di kembangkan.
Berdasarkan hasil analisa pada kelompok besar terhadap penerapan
media pembelajaran Focusky menggunakan model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI) terbukti efektif dalam pembelajaran.
73
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Keefektifan tersebut dapat dilihat dari pengamatan aktivitas siswa yang
disajikan pada tabel 4.14, yang mana dari penjumlahan setiap aspek penilaian
maka dapat disimpulkan persentase hasil pengamatan aktivitas siswa di
sekolah tersebut yaitu 89% masuk dalam kategori “sangat efektif”. Hasil
ketuntasan siswa yang melaksanakan uji coba lapangan dengan mengerjakan
soal post-test mencapai persentase ketuntasan sebesar 81,57% masuk dalam
kategori “sangat efektif”. Media pembelajaran Fisika berbasis Focusky
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
terbukti efektif digunakan dalam proses pembelajaran. Adapun perhitungan
lengkap ada pada lampiran 221.
Hasil analisis data uji praktikalitas oleh guru dan siswa di sekolah
menunjukkan bahwa media pembelajaran Focusky menggunakan model
Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) yang dikembangkan
memenuhi kriteria “sangat praktis”. Tingkat kepraktisan yang diperoleh dari
hasil analisa angket praktikalitas respon guru memenuhi kategori sangat
praktis dengan tingkay ke praktisan sebesar 91,11%, sedangkan hasil analisa
angket praktikalitas respon siswa memenuhi kategori sangat praktis
dengan tingkat kepraktisan sebesar 82,88%. Media pembelajaran Fisika
berbasis Focusky menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) terbukti praktis digunakan dalam proses pembelajaran.
adapun perhitungan lengkap ada pada lampiran 24.
C. Efektifitas Media (dalam tahapan uji coba)
1. Validasi dan Revisi Produk
Validasi media dilakukan oleh ahli materi/isi, ahli desain dan ahli
bahasa dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan media berdasarkan
pemikiran rasional, belum berdasarkan fakta dilapangan. Penilaian ini
dilakukan untuk mengetahui kesesuaian, kelebihan, dan kekurangan media
yang dikembangkan. Jika masih terdapat kekurangan baik dari segi isi/materi,
desain dan bahasa maka akan dilakukan revisi sesuai dengan saran para pakar
74
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ahli serta dilakukan peninjauan kembali sampai media siap digunakan dan
diujicobakan kelapangan.
Berdasarkan hasil validasi, maka selanjutnya produk yang
dikembangkan direvisi sesuai dengan saran yang diberikan oleh para ahli.
Saran yang diberikan oleh validator ahli materi/isi yaitu, satuan-satuan yang
ada pada media harus diperbaiki. Selanjutnya saran dari validator ahli desain
media yaitu, ukuran huruf pada media pembelajaran diperbesar agar lebih
jelas. Terakhir saran dari validator ahli bahasa yaitu, penggunaan kata pada
media pembelajaran diperbaiki. Setelah direvisi oleh peneliti, maka diperoleh
hasil dari validator ahli materi/isi, desain media dan bahasa dengan jumlah
108, rata-rata 4,35, dan persentase 87%. Persentase total pada validator ahli
materi/isi, desain media dan bahasa sebesar 87% menunjukkan bahwa media
pembelajaran Fisika berbasis Focusky menggunakan model Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) yang peneliti kembangkan
sudah masuk dalam kategori “Sangat Valid” untuk di uji coba lapangan
kepada subjek uji coba di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi.
2. Uji Coba Lapangan
Uji coba lapangan dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan pada kelas
XI yang jumlah 38 siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi
yang bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan kepraktisan media
pembelajaran Focusky menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI). Uji coba efektifitas dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung, sedangkan uji coba praktikalitas dilakukan diakhir
pertemuan. Uji praktikalitas dilakukan dengan cara memberikan angket
paktikalitas untuk memperoleh repon siswa terhadap media Focusky
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran menggunakan media pembelajaran Focusky
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
terbukti efektif dalam pembelajaran. Keefektifan tersebut dapat dilihat dari
75
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pengamatan aktivitas siswa yang disajikan pada tabel 4.14, yang mana dari
penjumlahan setiap aspek penilaian maka dapat disimpulkan persentase hasil
pengamatan aktivitas siswa di sekolah tersebut yaitu 89% masuk dalam
kategori “sangat efektif”. Hasil ketuntasan siswa yang melaksanakan uji coba
lapangan dengan mengerjakan soal post-test mencapai persentase ketuntasan
sebesar 81,57% masuk dalam kategori “sangat efektif”. Media pembelajaran
Fisika berbasis Focusky menggunakan model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI) terbukti efektif digunakan dalam proses
pembelajaran. Adapun perhitungan lengkap ada pada lampiran 21.
Hasil analisis data uji praktikalitas oleh guru dan siswa di sekolah
menunjukkan bahwa media pembelajaran Focusky menggunakan model
Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) yang dikembangkan
memenuhi kriteria “sangat praktis”. Tingkat kepraktisan yang diperoleh dari
hasil analisa angket praktikalitas respon guru memenuhi kategori sangat
praktis dengan tingkay ke praktisan sebesar 91,11%, sedangkan hasil analisa
angket praktikalitas respon siswa memenuhi kategori sangat praktis dengan
tingkat kepraktisan sebesar 82,88%. Media pembelajaran Fisika berbasis
Focusky menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI) terbukti praktis digunakan dalam proses pembelajaran. Adapun
perhitungan lengkap ada pada lampiran 24.
D. Pembahasan
Media pembelajaran dalam proses pembelajaran Fisika sangat membantu
guru terutama dalam memilih media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
analisa kurikulum, analisa siswa dan analisa konsep yang ada di Sekolah
Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi. Pada bagian ini dikemukakan pembahasan
hasil penelitian terhadap media pembelajaran yang telah dikembangkan. Media
pembelajaran yang telah peneliti kembangkan yaitu media pembelajaran Fisika
berbasis Focusky menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) pada materi Fluida statis di Sekolah Menengah Atas Negeri 8
Kota Jambi. Hasil penelitian yang akan dibahas yaitu, proses pengembangan
76
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
media pembelajaran, kualitas media pembelajaran yang meliputi tingkat kevalidan
yang diuji cobakan kepada validator para ahli, kepraktidan dan keefektifan yang
di ujicobakan kepada kelompok kecil dan kelompok besar di Sekolah Menengah
Atas Negeri 8 Kota Jambi.
1. Proses Pengembangan Media
(Sugiyono, 2013, p. 279) menjelaskan bahwa “Penelitian
pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji kefektifan produk tersebut”. Secara sederhana
penelitian dan pengembangan juga didefinisikan sebagai metode penelitian
yang bertujuan untuk mengembangkan atau menghasilkan produk unggulan
yang didahului dengan penelitan untuk menguji keefektifan produk tersebut.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan (Reserch
and Development) dimana peneliti membuat media pembelajaran Fisika
berbasis Focusky untuk mengetahui apakah media pembelajaran berbasis
Focusky menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI) yang dikembangkan layak digunakan dalam proses pembelajaran.
Proses media pembelajaran berbasis Focusky yang memuat materi Fluida
Statis. Media pembelajaran berbasis Focusky ini dibuat untuk membantu
siswa dalam memahami materi Fluida statis dengan cara menggunakan Media
pembelajaran berbasis Focusky menggunakan model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI). Merancang suatu produk atau media
pembelajaran peneliti menggunakan prosedur pengembangan dengan model
4-D. Model 4-D memiliki empat langkah yaitu Define, Design, Develop,
Desiminate.
Selanjutnya peneliti melakukan tahap define yaitu dengan
menganalisis kurikulum yang berlaku di Sekolah Menengah Atas Negeri 8
Kota Jambi. Kemudian dilakukan analisis siswa untuk mengetahui
karakteristik siswa yang diperoleh melalui observasi dan analisis konsep
bertujuan untuk mengidentifikasikan konsep-konsep yang akan diajarkan.
Analisis Konsep bertujuan untuk menentukan isi materi dalam media yang
dikembangkan serta dapat menarik perhatian siswa dalam mengikuti dan
77
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
menerima materi yang disampaikan. Tahap design (perencanaa) peneliti
menyusun indikator, memilih media, merancang desain produk.
Tahap selanjutnya adalah tahap develop (pengembangan) media
pembelajaran. Tahap ini merupakan tahap terakhir yaitu mengevaluasi media
pembelajaran melalui beberapa proses, yaitu: validasi ahli, uji coba kelompok
kecil dan uji coba kelompok besar sehingga dihasilkan media pembelajaran
yang valid, efektif, dan praktis.
2. Kualitas Media Pembelajaran
Menurut Fleming dan Levie dalam (Maulana, 2017, p. 63)
berpendapat bahwa suatu media pembelajaran dikatakan berkualitas jika “(1)
format media sesuai dengan peraturan penulisan, (2) materi yang dimuat
benar adanya, (3) takaran isi materi pas, dalam hal ini materi yang dimuat
tidaklah berlebih ataupun tidak kurang, (4) isi media pembelajaran harus
sesuai dengan topik yang ada, dan (5) isi media pembelajaranharus
dipaparkan secara jelas”.
Jika dalam pembelajaran menggunakan media yang kualitas dengan
baik maka guru dapat menarik perhatian siswa sehingga terjadi komunikasi
yang baik. Media akan membantu siswa dalam memahami pembelajaran dan
siswa akan cenderung aktif selama proses pembelajaran, karena akan
langsung mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan, sehingga siswa
tidak merasa bosan dan akan termotivasi untuk terus belajar.
Pada tahap ini dilakukan pengolahan data yang diperoleh pada para
validator dan subjek ujicoba. Mengacu pada pada teknik analisis data yang
telah dilakukan, diperoleh hasil analisis dari masing-masing validator dan
subjek uji coba sebagai berikut:
a) Uji Validitas
Uji validitas dilakukan oleh beberapa validator. Masing-masing
validator tersebut memberikan penilaian terhadap media pembelajaran
Fisika bebasis Focusky dengan menggunakan model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI). Berdasarkan hasil analisa validasi
ahli materi/isi, desain media dan bahasa pada media pembelajaran Fisika
78
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
berbasis Focusky menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) sehingga media sudah dikategorikan “Sangat Valid”
untuk diiujicobakan. Hal ini dibuktikan dari hasil validator ahli materi/isi,
desain media dan bahasa dengan jumlah 108, rata-rata 4,35, dan
persentase 87%. Persentase total pada validator ahli materi/isi, desain
media dan bahasa sebesar 87% menunjukkan bahwa media pembelajaran
Fisika berbasis Focusky menggunakan model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI) yang peneliti kembangkan sudah
masuk dalam kategori “Sangat Valid”. Media pembelajaran dikatakan
valid atau layak apabila hasil analisis sesuai dengan kategori yang telah
ditentukan sebelumnya. Seperti yang dijelaskan oleh Suharsimi arikunto
dalam (Maulana, 2017, p. 65) “sebuah media pembelajaran dikatakan
valid jika hasilnya sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan
sebelumnya”. Tingkat kevalidan dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan rating scale (skala penilaian) dimana data yang diperoleh
berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
Berdasarkan hasil pengamatan dari proses validasi dan uraian teori
diatas maka media pembelajaran bebasis Focusky dengan menggunakan
model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) yang telah
dikembangkan dapat dikategorikan sangat layak. Secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran 12.
b) Uji coba kelompok kecil
Uji coba kelompok kecil dilakukan dengan tujuan untuk melihat
efektifitas dan praktikalitas media pembelajaran berbasis Focusky
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI) sebelum dilakukan uji coba pada kelompok besar. Adapun hasil
dari uji coba kelompok kecil adalah sebagai berikut:
(1) Uji Efektifitas
Uji efektifitas dilakukan untuk mengetahui tingkat keefektifan
media pembelajaran Focusky menggunakan model Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) pada materi Fluida statis.
79
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Uji efektifitas dilakukan dengan memberikan soal post-test kepada
siswa, yang mana soal tersebut terdiri dari 15 soal pilihan ganda.
Berdasarkan Tes Hasil Belajar siswa kelas XII Sekolah Menengah 8
Kota Jambi dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang mendapatkan nilai
di atas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebanyak 7 siswa
dan yang belum mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) sebanyak 3 siswa. Persentase dari jumlah siswa
yang mendapatkan nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
yaitu sebesar 70%, dengan demikian menunjukkan bahwa persentase
memenuhi kategori sangat efektif.
(2) Uji Praktikalitas
Uji praktikalitas dilakukan untuk mengetahui tingkat
praktikalitas media pembelajaran Focusky menggunakan model
Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) pada materi
Fluida statis. Hasil analisa praktikalitas pada kelompok kecil kelas XII
dengan jumlah yang didapat yaitu, 738, rata-rata 4,3, dan persentase
86,82%. Persentase total pada hasil praktikalitas sebesar 86,82%
menunjukkan bahwa media pembelajaran Fisika berbasis Focusky
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI) yang peneliti kembangkan sudah masuk dalam kategori
“Sangat Praktis”.
c) Uji Coba Kelompok Besar
Uji coba kelompok besar dilakukan untuk memperoleh masukan
akhir. Uji coba kelompok besar dilakukan kepada siswa di Sekolah
Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi dengan jumlah 38 siswa untuk
mengetahui hasil penerapan media dalam pembelajaran di kelas. Setelah
diuji cobakan dalam kelompok besar produk direvisi kembali sehingga
produk yang di hasilkan valid, efektif dan praktis.
(1) Uji Efektifitas
Uji efektifitas dilakukan untuk mengetahui tingkat keefektifan
media pembelajaran Focusky menggunakan model Somatic, Auditori,
80
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Visual, Intelektual (SAVI) pada materi Fluida statis. Uji efektifitas
dilakukan dengan menggunakan angket efektifitas yang dinilai oleh
peneliti pada saat proses pembelajaran. Berdasarkan hasil dari
pengamatan aktivitas siswa yang didapat yaitu sebanyak 231 dengan
rata-rata total keseluruhan 4,6 dan persentase total keseluruhan
sebesar 92,39%. Persentase total keseluruhan sebesar 92,39%
menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran siswa dikelas dengan
media pembelajaran Fisika berbasis Focusky menggunakan model
Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) di Sekolah
Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi sudah termasuk dalam kategori
“Sangat Efektif”.
Selain menggunakan angket efektifitas juga menggunakan soal
post-test yang diberikan kepada siswa setelah kegiatan pembelajaran
selesai, dengan tujuan untuk melihat hasil belajar siswa setelah
menggunakan media pembelajaran Fisika berbasis Focusky
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI). Media pembelajaran Fisika berbasis Focusky menggunakan
model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI)
dikatakan efektif jika media tersebut dapat membuat siswa mencapai
hasil belajar maksimal, atau di atas Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) yang ditetapkan di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota
Jambi yaitu 75. Tes Hasil Belajar siswa kelas XI Sekolah Menengah 8
Kota Jambi dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang mendapatkan nilai
di atas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebanyak 31 siswa,
sedangkan yang tidak mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) sebanyak 7 siswa. Persentase dari jumlah siswa
yang mendapatkan nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
yaitu sebesar 81,57%, dengan demikian menunjukkan bahwa
persentase hasil belajar siswa memenuhi kategori sangat efektif.
81
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
(2) Uji Praktikalitas
Uji praktikalitas dilakukan untuk mengetahui tingkat
kepraktisan media pembelajaran berbasis Focusky menggunakan
model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI). Uji
coba dilakukan kepada guru dan siswa di Sekolah Menengah Atas
Negeri 8 Kota Jambi untuk memperoleh masukan akhir.
(a) Respon Guru Mata Pelajaran Fisika di Sekolah
Setelah kegiatan pembelajaran guru Fisika di Sekolah
Menengah Atas Negeri 8 kota jambi yaitu Ibuk Rosmahani H,
S.Pd memberikan penilaian atau respon terhadap media
pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti secara
keseluruhan sesuai dengan kurikulum, kebutuhan siswa, dan
konsep.
Hasil respon guru terhadap media pembelajaran Focusky
Menggunakan Model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) pada materi Fluida statis secara
keseluruhan media ini dinilai sangat praktis dengan tingkat
kepraktisan 82,22%. Menurut tanggapan guru penggunaan
media pembelajaran yang peneliti kembangkan dapat
mempermudah guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran,
karena didalamnya terdapat cakupan materi yang sesuai dengan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai, serta
penyajian bahasa yang digunakan sudah baik dan mudah
dimengerti, sehingga membuat siswa mudah untuk memahami
materi yang disampaikan.
(b) Respon Siswa
Respon siswa dilakukan untuk mengetahui tingkat
praktikalitas media pembelajaran Focusky menggunakan model
Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) pada
materi Fluida statis. Angket respon siswa dibagikan pada
pertemuan ke tiga setelah kegiatan pembelajaran selesai.
82
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Hasil respon siswa terhadap media pembelajaran Focusky
Menggunakan Model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) pada materi Fluida statis secara
keseluruhan media ini dinilai sangat praktis dengan tingkat
kepraktisan 82,22% dengan kategori “Sangat Praktis” tanpa
adanya revisi. Hal ini membuktikan bahwa respon siswa
terhadap media pembelajaran Focusky menggunakan model
Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) mendapat
respon sangat baik dan adanya ketertarikan siswa terhadap
media pembelajaran yang di kembangkan.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis Focusky
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) dapat meningkatkan minat belajar siswa
hasil belajar siswa dan. Hal ini selaras dengan teori (Setiawam,
2017, p. 1) yang menyatakan bahwa “Focusky mampu
memusatkan perhatian siswa pada saat kegiatan pembelajaran”.
Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat dikatakan bahwa
media pembelajaran Focusky dapat memusatkan perhatian siswa
sehingga siswa dapat dengan mudah untuk memahami materi
yang disampaikan. Selain media pembelajaran Focusky dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, model pembelajaran Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) juga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini selaras dengan teori
(Ngalimun, 2016, p. 234) “Model Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectualy (SAVI) adalah pembelajaran yang
menekankan bahwa pembelajaran haruslah memanfaatkan
semua alat indera yang dimiliki siswa”. Berdasarkan pernyaan
tersebut maka model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) cenderung membuat siswa lebih aktif dan
83
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
berfikir untuk menentukan dan memecahkan masalah dalam
pembelajaran yang sedang berlangsung.
Selain hasil penelitian ini yang menyatakan media
pembelajaran berbasis Focusky menggunakan model Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) bahwa dapat
meningkatkan minat belajar siswa dan hasil belajar Fisika, hal
tersebut juga ditegaskan oleh hasil penelitian terdahulu yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Ari Wahyuningtyas pada tahun
2018. Berdasarkan hasil validasi diperoleh nilai dari ahli materi
81% , ahli media 92%, dan ahli bahasa 84%. Nilai dari guru
mata pelajaran sosiologi 88%, nilai uji coba skla kecil 91%, dan
nilai dari uji coba skala besar 85%. Penelitian yang lain juga
dilakukan oleh Prima Lukitawati. Berdasarkan hasil validasi
diperoleh nilai dari ahli materi dengan rata-rata total 3,6, ahli
media 3,5. Hasil angket respon siswa diperoleh persentase
sebesar 85%.
Berdasarkan tujuan penelitian yang peneliti lakukan disekolah
menengah atas negeri 8 kota jambi yaitu menghasilkan media
pembelajaran berbasis Focusky menggunakan model Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) yang sudah dilakukan
bahwa media pembelajaran berbasis Focusky menggunakan model
Somatic, Auditori, Visual Dan Intelektual (SAVI) merupakan media
pembelaj ran dan model pembelajaran yang cocok untuk digunakan
dalam pembelajaran Fisika terutama materi Fluida statis.
84
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang media pembelajaran Fisika
berbasis Focusky menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectualy (SAVI) di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi.
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian pengembangan (Research and
Development), yaitu pengembangan media pembelajaran yang valid, efektif
dan praktis. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa:
1. Hasil kevalidan diperoleh dari validator ahli materi/isi, desain media dan
bahasa dengan jumlah persentase total sebesar 87% menunjukkan bahwa
media pembelajaran Fisika berbasis Focusky menggunakan model
Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) yang peneliti
kembangkan sudah masuk dalam kategori “Sangat Valid” .
2. Hasil efektifitas dan praktikalitas pertama didapat pada kelompok kecil di
Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi. Berdasarkan hasil
Persentase dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu sebesar 70% sudah masuk dalam
kategori “Sangat Praktis”.
3. Hasil efektifitas dan praktikalitas selanjutnya didapat pada
kelompok besar di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Jambi.
Berdasarkan hasil analisa keefektifan dilihat dari pengamatan aktivitas
siswa memperoleh hasil persentase sebesar 89% masuk dalam kategori
“sangat efektif”. Hasil ketuntasan siswa yang melaksanakan uji coba
lapangan dengan mengerjakan soal post-test mencapai persentase
ketuntasan sebesar 81,57% masuk dalam kategori “sangat efektif”.
Selanjutnya hasil analisis data uji praktikalitas oleh guru dan siswa di
sekolah menunjukkan bahwa media pembelajaran Focusky menggunakan
model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) yang
85
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dikembangkan memenuhi kriteria “sangat praktis”. Tingkat kepraktisan
yang diperoleh dari hasil analisa angket praktikalitas respon guru
memenuhi kategori sangat praktis dengan tingkat ke praktisan sebesar
91,11%, sedangkan hasil analisa angket praktikalitas respon siswa
memenuhi kategori sangat praktis dengan tingkat kepraktisan sebesar
82,88%.
Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat dikatakan bahwa media
pembelajaran Fisika berbasis Focusky menggunakan model Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectualy (SAVI) terbukti valid, efektif dan
praktis digunakan dalam proses pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan peneliti, maka penulis ingin memberikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Disarankan kepada guru agar lebih memanfaatkan perkambangan
teknologi yang semakin maju untuk mengembangkan media
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk siswa dalam
pembelajaran Fisika.
2. Perlu dikembangkan media pembelajaran Fisika berbasis Focusky
menggunakan model Somatic, Auditory, Visualization, Intellectualy
(SAVI) pada materi yang lain sehingga media yang dihasilkan dapat
digunakan sebagai sumber ajar alternative dalam pembelajaran yang
mampu menarik minat siswa dalam belajar dan menuntun siswa dalam
belajar mandiri.
3. Penelitian pengembangan media ini masih belum sempurna, perlu
penyempurnaan dan pengembangan lagi agar bisa menghasilkan produk
yang lebih menarik dan menyenangkan untuk menunjang pembelajaran
Fisika.
86
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, R. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis
Adobe Flash Professional CS 6 Pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor di
Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi. (S-1), IAIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi, Jambi.
AM., M. (2015). Pengembangan Kognitif Jean Plaget dan Peningkatan Belajar
Anak Diskalkulia. Kependidikan Islam, 6.
Arsyad, A. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Irwansyah, A. (2016a). Pengembangan Buku Saku Ilmu Pengetahuan
AlamTerpadu Sebagai Media Pembelajaran Berbasis (CTL) Siswa
Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Muaro Jambi. (S-1), IAIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi, Jambi.
Irwansyah, A. (2016b). Pengembangan Buku Saku IPA Sebagai Media
Pembelajaran Berbasis CTL Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 30
Muara Jambi. (S-1), IAIN STS Jambi, Jambi.
Khoirudin, M. (2017). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Somatik
Auditori isual Intelektual (SAVI) Terhadap Hasil Belajar Matematika
Kelas IV SDN 3 Metro Pusat. (S-1), Uniersitas Lampung Bandar
Lampung, Lampung
Lestari, P. (2017). Pengembangan Alat Peraga Ular Tangga Logaritma Untuk
Siswa SMK. Universitas Muhamaddiyah Purworejo, Purworejo.
Lestari, W. H. (2011). Optimal Pendekatan SAVI (Somatis Auditori Intelektual)
Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII-H MTS
Negeri 1 Surakarta. (S-1), Uniersitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta.
Maulana, M. A. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Leaflet
Pada Materi Sistem Sirkulasi Kelas XI. (S-1), Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar, Makassar.
Najmul, E. C., & Nurjanah, N. (2017). Pembelajaran Dengan Pendektaan
Kontekstual Berbantuan Software Focusky Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berfikirkritis dan Disposisi Matematis. Jurnal Penenlitian,
17.
Ngalimun. (2016). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo.
Partam, N. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Adobe
Flash Profesional CS6 Pada Materi Tekanan Zat Cair Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Disekolah Menengah Pertama
Negeri 9 Kota Jambi. (S-1), UIN STS JAMBI, Jambi.
Rahmawati. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi
Flipbook Maker PRO 4.3.4 Pada Pokok Bahasan Virus Siswa Kelas X
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 9 Merangin. Universitas Negeri
Jambi.
Sani, R. A. (2018). Penelitian Pendidikan. Tangerang: PT Tira Smart.
Sarnoko., Rusminiati., & setyosar., P. (2016). Penerapan Pendekatan Savi
Berbantuan Video Pembelajaran Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil
87
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN I Sanan Girimarto Wonogiri. Jurnal
pendidikan (Teori Penelitian dan Pengembangan), 1.
Setiawam, M. A. (2017). Membuat Presentase Unik Menggunakan Focusky
Retrieved from eduformasi.blogspot.co.id
Sugiyono. (2013a). Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013b). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sumawardani, W. (2013). Efektivitas Model Pembelajaran Savi Dalam
Pembelajaran Matematika Untuk Mengembangakan Karakter Mandiri
Siswa. EDU-MAT Pendidikan Matematika, 1.
warsita, B. (2018). Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Widad, A. (2015). Pembelajaran Kooperatif Model SAVI (Somatis, Auditori,
Visual, Intelektual) Dalam Mata Pembelajaran Pai di SMAN Balung dan
SMAN Ambulu. (S-2), Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang, Malang.
Yulistiono., & Sedyawati. (2013). Pembelajaran Somatik Auditori Visual
Intelektual (SAVI) Dengan Media Compact Disc Interaktif Pendidikan
Kimia. Inovatif.
Zainiyati, H. S. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT
Konsep dan Aplikasi Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Jakarta:Kencana.
88
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
SILABUS
Sekolah : SMA N 8 Kota Jambi
Kelas : XI (Sebelas)
Semestar : I (Ganjil)
Mata Pelajaran : Fisika
Materi : Fluida Statis
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
89
(Lanjutan)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
3.3 Menerapkan
hukum-hukum fluida
statik dalam kehidupan
seharihari
4.3 Merancang dan
melakukan percobaan
yang memanfaatkan
sifat-sifat fluida statik,
berikut presentasi hasil
percobaan dan
pemanfaatannya
Fluida statik:
1. 1. Tekanan Hidrostatis
2. 2. Hukum Pascal
3. 3. Hukum Archimedes
Mengamati tayangan video
Atau animasi tentang
penerapan fluida dalam
kehidupan sehari-hari, misal
dongkrak hidrolik, rem
hidrolik
1. Melakukan percobaan
yang memanfaatkan
sifat-sifat fluida untuk
mempermudah suatu
pekerjaan.
2. Menyimpulkan konsep
tekanan hidrostatis, prinsip
hukum Archimedes dan
hukum Pascal melalui
percobaan.
3. Membuat laporan hasil
percobaan dan
mempresentasikan penerapan
hukum-hukum fluida statik.
Tugas
1. Individu/kelompok
2. Pemecahan
masalah
Observasi:
1. Lembar observasi
kegiatan siswa
2 x 135 menit Sri Handayani.
2009. Fisika Untuk
SMA dan MA
Kelas XI. Jakarta
:Pusat Pembukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
97
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA N 8 KOTA JAMBI
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : XI/ I
Materi Pokok : Tekanan Hidrostatis
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (1 x Pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut
KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
98
(Lanjutan)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Percapaian
3.3 Menerapkan hukum- hukum fluida statis dalam kehidupan seharihari.
Indikator :
1. Menyebutkan (C1) Hukum Tekanan Hidrostatis.
2. Menyebutkan (C1) Persamaan Tekanan Hidrostatis.
3. Menjelaskan (C2) Hukum Tekanan Hidrostatis dalam kehidupan
sehari-sehari.
4. Menjelaskan (C2) Hubungan antara Tekanan terhadap massa jenis,
Gravitasi, dan Ketiggian Pada Persamaan Tekanan Hidrostatis.
5. Menentukan (C3) Besar Tekanan Hidrostatis Pada Percobaan Air
dan minyak.
4.3 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat
fluida statis, berikut presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya.
Indikator :
1. Merencanakan sistematika percobaan tentang proses terjadinya
Tekanan Hidrostatis
2. Membaca prosedur percobaan tentang proses terjadinya Tekanan
Hidrostatis
3. Menyiapkan alat dan bahan percobaan tentang proses terjadinya
Tekanan Hidrosatis.
4. Melakukan percobaan tentang proses terjadinya Tekanan
Hidrostatis.
5. Mengamati apa yang terjadi pada percobaan tentang proses
terjadinya Tekanan Hidrostatis.
6. Mencatat hasil percobaan tentang terjadinya Tekanan Hidrostatis.
7. Mengolah data hasil percobaan tentang proses terjadinya Tekanan
Hidrostatis.
99
(Lanjutan)
8. Membuat laporan hasil percobaan proses terjadinya Tekanan
Hidrostatis.
9. Mempresentasikan hasil percobaan tentang proses terjadinya
Tekanan Hidrostatis.
C. Tujuan
1. Tujuan Afektif
a. Sikap Spiritual
Sebelum dan sesudah pembelajaran siswa dituntut untuk memberikan
salam dan membaca doa.
b. Sikap Sosial
Selama proses pembelajaran berlangsung siswa diharapkan mampu
berprilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleransi, damai), santun, responsive dan pro-aktif.
2. Tujuan Kognitif
Selama proses pembelajaran tentang sub materi Tekanan Hidrostatis siswa
diharapkan mampu.
a. Menyebutkan Hukum Tekanan Hidrostatis.
b. Menyebutkan Persamaan Tekanan Hidrostatis.
c. Menjelaskan Hukum Tekanan Hidrostatis dalam kehidupan sehari-
sehari.
d. Menjelaskan Hubungan Tekanan terhadap massa jenis, Gravitasi, dan
Ketiggian Pada Persamaan Tekanan Hidrostatis.
e. Menentukan Besar Tekanan Hidrostatis Pada Percobaan Air dan
minyak.
3. Tujuan Psikomotorik
Selama proses pembelajaran tentang sub materi Tekanan Hidrostatis
siswa diharapkan mampu.
100
(Lanjutan)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
a. Merencanakan sistematika percobaan tentang proses terjadinya
Tekanan Hidrostatis
b. Membaca prosedur percobaan tentang proses terjadinya Tekanan
Hidrostatis
c. Menyiapkan alat dan bahan percobaan tentang proses terjadinya
Tekanan Hidrosatis.
d. Melakukan percobaan tentang proses terjadinya Tekanan Hidrostatis.
e. Mengamati apa yang terjadi pada percobaan tentang proses terjadinya
Tekanan Hidrostatis.
f. Mencatat hasil percobaan tentang terjadinya Tekanan Hidrostatis.
g. Mengolah data hasil percobaan tentang proses terjadinya Tekanan
Hidrostatis.
h. Membuat laporan hasil percobaan proses terjadinya Tekanan
Hidrostatis.
i. Mempresentasikan hasil percobaan tentang proses terjadinya Tekanan
Hidrostatis.
D. Materi Pembelajaran
Tekanan Hidrostatis.
1. Fakta
a. Aliran air pada dinding bejana berlubang
b. Botol air mineral yang tertutup, jika di lubangi maka air nya tidak akan
keluar
c. Jika botol dalam keadaan terbuka, botol dilubangi maka air akan
keluar melalui botol
2. Konsep
a. Tekanan Hidrostatis :
Tekanan Hidrostatis disebabkan oleh gaya berat zat cair.
Tekanan Hidrostatis dipengaruhi oleh:
101
(Lanjutan)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Massa jenis, Percepatan Gravitasi dan Kedalaman.
Tekanan Hidrostatis tidak dipengaruhi oleh Bejana.
Berdasarkan hukum pokok hidrostatis menyatakan “semua titik yang
terletak pada suatu bidang datar didalam suatu zat cair memiliki
tekanan yang sama”
3. Prinsip
a. Tekanan Hidrostatis :
Tekanan Hidrostatis dipengaruhi oleh:
Massa jenis, Percepatan Gravitasi dan Kedalaman.
Jika dirumuskan adalah sebagai berikut :
Dengan :
(
( )
( )
( )
102
(Lanjutan)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
E. Metode dan Model pembelajaran
Metode : Tanya jawab, Diskusi dan Eksperiment
Model : Somatic, Auditori, Visual dan Intelektual (SAVI)
F. Media, Sumber, Alat Dan Bahan Pembelajaran
1. Media
Papan tulis, Komputer dan Proyektor
2. Buku
Sri Handayani. 2009. Fisika Untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta:Pusat
Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
3. Alat dan Bahan
Air
Minyak
Aqua botol Kosong (1000 ml)
Penggaris
Solasi
103
(Lanjutan)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
G. Kegiatan Pembelajaran
Tahap
Kegiatan
Pembelajaran
Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam sebelum masuk
kelas.
2. Guru menanyakan kabar siswa untuk
berdo’a sebelum memulai pembelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang jelas dan bermakna tentang materi
tekanan hidrostatis. (tahap 1)
5. Guru Membagi kelompok yang
beranggota 4 orang. (tahap 1)
6. Guru Memberikan sugesti positif yang
berhubungan dengan materi tekanan
hidrostatis. (tahap 1)
7. Guru Membangkitkan rasa ingin tahu
siswa dengan memperlihatkan video
dalam kehidupan sehari-hari yang
berhubungan dengan materi tekanan
hidrostatis. Dengan memberikan
pertanyaan yang berhubungan dengan
video :
Pernahkah kalian melihat seseorang
yang sedang sakit dan dipakaikan
cairan infus?
Mengapa posisi caian infus lebih tinggi
10 menit
104
(Lanjutan)
dari pada posisi pasien?
(tahap 1)
8. Guru Mengajak siswa untuk terlibat penuh
dalam pembelajaran dengan memberikan
petunjuk berjalannya proses pembelajaran.
(tahap 1)
Inti 1. Guru memperlihatkan fenomena dunia
nyata dalam video yang berhubungan
dengan materi fluida statis. (tahap 2)
2. Guru menyampaikan materi tekanan
hidrostatis menggunakan media
pembelajaran focusky. (tahap 2)
3. Guru meminta siswa merencanakan
sistematika percobaan tentang Tekanan
Hidrostatis sesuai yang ada pada media
pembelajaran focusky . (tahap 2)
4. Guru meminta siswa dan kelompoknya
untuk menyiapkan alat dan bahan sesuai
dengan langkah yang diberikan melalui
media. (tahap 2)
5. Guru meminta siswa dan kelompoknya
untuk mengamati apa yang terjadi pada
percobaan tekanan hidrostatis. (tahap 2)
6. Guru meminta siswa dan kelompoknya
mencatat hasil percobaan sesuai hasil
pengamatan. (tahap 2)
7. Guru meminta siswa dan kelompoknya
untuk mengolah data hasil percobaan
60 menit
106
(Lanjutan)
sesuai apa yang telah diamati. (tahap 2)
8. Guru meminta siswa untuk menjawab
pertanyaan sesuai dengan percobaan yang
telah dilakukan. (tahap 3)
9. Guru meminta siswa mempresentasikan
hasil percobaan yang telah dilakuakn
bersama kelompoknya. (Tahap 3)
10. Guru meminta kelompok lain untuk
memberikan Penilaian berdasarkan
pembukaan, penyampaian, bahasa,
kekompakan dan hasil yang didapatkan
dari kelompok yang sedang presentasi.
(tahap 3)
Penutup 1. Guru memberikan soal individu untuk
mengukur batas pemahaman siswa pada
materi tekanan hidrostatis. (tahap 4)
2. Guru memberikan kesimpulan untuk
memperjelas materi yang telah
dilaksanakan.(tahap 4)
3. Guru memberikan tugas rumah kepada
siswa. (tahap 4)
4. Guru menutup pembelajaran.
20 menit
A. Penilaian Hasil Belajar
1. Bentuk
a. Afektif
b. Kognitif
c. Psikomotorik
106
(Lanjutan)
2. Teknik Penilaian
a. Pengetahuan : Pilihan Ganda
b. Keterampilan : Lembar observasi
3. Instrumen dan Rubik Teknik Penilaian
a. Pengetahuan (lampiran)
No Indikator Butir Instrumen
1. Menyebutkan (C1) Hukum Tekanan
Hidrostatis.
3
2. Menyebutkan (C1) Persamaan Tekanan
Hidrostatis.
3
3. 1. Menjelaskan (C2) Hukum Tekanan
Hidrostatis dalam kehidupan sehari-sehari.
3
4. Menjelaskan (C2) Hubungan antara
Tekanan terhadap massa jenis, Gravitasi,
dan Ketiggian Pada Persamaan Tekanan
Hidrostatis.
3
5. Menentukan (C3) Besar Tekanan
Hidrostatis Pada Percobaan Air dan minyak.
3
b. Keterangan
Lembar observasi (lampiran)
106
(Lanjutan)
107
(Lanjutan)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA N 8 KOTA JAMBI
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : XI/ I
Materi Pokok : Hukum Pascal
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (1 x Pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut
KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
108
(Lanjutan)
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Percapaian
3.3 Menerapkan hukum- hukum fluida statis dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator :
6. Menyebutkan (C1) Hukum Pascal.
7. Menyebutkan (C1) Persamaan Hukum Pascal.
8. Menjelaskan (C2) Hukum Pascal dalam kehidupan sehari-sehari.
9. Menjelaskan (C2) Hubungan Tekanan, Gaya (Newton), dan Luas
Penampang Pada Persamaan Hukum Pascal.
10. Menentukan (C3) Besar Hukum Pascal pada Percobaan Alat suntik.
4.3 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat
fluida statis, berikut presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya.
Indikator :
10. Merencanakan sistematika percobaan tentang proses terjadinya
Hukum Pascal.
11. Membaca prosedur percobaan tentang proses terjadinya Hukum
Pascal.
12. Menyiapkan alat dan bahan percobaan tentang proses terjadinya
Hukum Pascal.
13. Melakukan percobaan tentang proses terjadinya Hukum Pascal.
14. Mengamati apa yang terjadi pada percobaan tentang proses
terjadinya Hukum Pascal.
15. Mencatat hasil percobaan tentang terjadinya Hukum Pascal.
16. Mengolah data hasil percobaan tentang proses terjadinya Hukum
Pascal.
17. Membuat laporan hasil percobaan proses terjadinya Hukum Pascal.
18. Mempresentasikan hasil percobaan tentang proses terjadinya Hukum
Pascal.
109
(Lanjutan)
C. Tujuan
4. Tujuan Afektif
c. Sikap Spiritual
Sebelum dan sesudah pembelajaran siswa dituntut untuk memberikan
salam dan membaca doa.
d. Sikap Sosial
Selama proses pembelajaran berlangsung siswa diharapkan mampu
berprilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleransi, damai), santun, responsive dan pro-aktif.
5. Tujuan Kognitif
Selama proses pembelajaran tentang sub materi Hukum Pascal siswa
diharapkan mampu.
a. Menyebutkan Hukum Pascal.
b. Menyebutkan Persamaan Hukum Pascal.
c. Menjelaskan Hukum Pascal dalam kehidupan sehari-sehari.
d. Menjelaskan Hubungan Tekanan, Gaya (Newton), dan Luas
Penampang Pada Persamaan Hukum Pascal.
e. Menentukan Besar Hukum Pascal pada Percobaan Alat suntik.
6. Tujuan Psikomotorik
Selama proses pembelajaran tentang sub materi Hukum Pascal siswa
diharapkan mampu.
a. Merencanakan sistematika percobaan tentang proses terjadinya Hukum
Pascal.
b. Membaca prosedur percobaan tentang proses terjadinya Hukum
Pascal.
c. Menyiapkan alat dan bahan percobaan tentang proses terjadinya
Hukum Pascal
110
(Lanjutan)
d. Melakukan percobaan tentang proses terjadinya Hukum Pascal.
e. Mengamati apa yang terjadi pada percobaan tentang proses terjadinya
Hukum Pascal.
f. Mencatat hasil percobaan tentang terjadinya Hukum Pascal.
g. Mengolah data hasil percobaan tentang proses terjadinya Hukum
Pascal.
h. Membuat laporan hasil percobaan proses terjadinya Hukum Pascal.
i. Mempresentasikan hasil percobaan tentang proses terjadinya Hukum
Pascal.
D. Materi Pembelajaran
Hukum Pascal.
4. Fakta
d. Pernahkah kamu melihat orang mengganti ban mobil? Bagian badan
mobil yang akan diganti bannya harus diganjal supaya badan mobil
tidak miring.
e. Rem cakram hidrolik
f. Jembatan angkat ini sering sering dimanfaatkan d bengkel maupun
tempat pencucian mobil. Mobil yang akan dibersihkan diangkat
menggunakan jembatan angkat agar lebih mudah dibersihkan.
5. Konsep
b. Hukum Pascal :
Bunyi hukum pascal “jika suatu fluida diberikan tekanan pada suatu
tempat maka tekanan itu akan diteruskan ke segala arah sama besar”
6. Prinsip
b. Tekanan Hidrostatis :
Berdasarkan bunyi hokum pascal dapat jika dirumuskan sebagai
berikut :
111
(Lanjutan)
Dengan :
: Tekanan Penampang 1 (N/ )
: Tekanan Penampang 2 (N/ )
: Gaya pada pengisap 1 (N)
: Gaya pada pengisap 2 (N)
Luas penampang 1 ( )
Luas penampang 2 ( )
E. Metode dan Model pembelajaran
Metode : Tanya jawab, Diskusi dan Eksperiment
Model : Somatic, Auditori, Visual dan Intelektual (SAVI)
F. Media, Sumber, Alat Dan Bahan Pembelajaran
4. Media
Papan tulis, Komputer dan Proyektor
5. Buku
Sri Handayani. 2009. Fisika Untuk SMA dan MA Kelas XI.
Jakarta:Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
6. Alat dan Bahan
Satu suntikan kecil
Satu suntikan besar
112
(Lanjutan)
Selang air
G. Kegiatan Pembelajaran
Tahap
Kegiatan
Pembelajaran
Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 9. Guru mengucapkan salam
sebelum masuk kelas.
10. Guru menanyakan kabar siswa
untuk berdo’a sebelum memulai
pembelajaran.
11. Guru mengecek kehadiran siswa.
12. Guru Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang jelas dan
bermakna tentang materi Hukum
Pascal. (tahap 1)
13. Guru Membagi kelompok yang
beranggota 4 orang. (tahap 1)
14. Guru Memberikan sugesti positif
yang berhubungan dengan materi
Hukum Pascal. (tahap 1)
15. Guru Membangkitkan rasa ingin
tahu siswa dengan
memperlihatkan video dalam
kehidupan sehari-hari yang
berhubungan dengan materi
Hukum Pascal. Dengan
memberikan pertanyaan yang
berhubungan dengan video :
Pernahkah kalian melihat
10 menit
113
(Lanjutan)
menyuci motor di tempat
pencucian motor?
Mengapa mobil bisa terangkat?
(tahap 1)
16. Guru Mengajak siswa untuk
terlibat penuh dalam pembelajaran
dengan memberikan petunjuk
berjalannya proses pembelajaran.
(tahap 1)
Inti 11. Guru memperlihatkan fenomena
dunia nyata dalam video yang
berhubungan dengan materi
Hukum Pascal. (tahap 2)
12. Guru menyampaikan materi
Hukum Pascal menggunakan
media pembelajaran focusky.
(tahap 2)
13. Guru meminta siswa
merencanakan sistematika
percobaan tentang Hukum Pascal
sesuai yang ada pada media
pembelajaran focusky . (tahap 2)
14. Guru meminta siswa dan
kelompoknya untuk menyiapkan
alat dan bahan sesuai dengan
langkah yang diberikan melalui
media. (tahap 2)
15. Guru meminta siswa dan
kelompoknya untuk mengamati
apa yang terjadi pada percobaan
60 menit
114
(Lanjutan)
tekanan hidrostatis. (tahap 2)
16. Guru meminta siswa dan
kelompoknya mencatat hasil
percobaan sesuai hasil
pengamatan. (tahap 2)
17. Guru meminta siswa dan
kelompoknya untuk mengolah
data hasil percobaan sesuai apa
yang telah diamati. (tahap 2)
18. Guru meminta siswa untuk
menjawab pertanyaan sesuai
dengan percobaan yang telah
dilakukan. (tahap 3)
19. Guru meminta siswa
mempresentasikan hasil percobaan
yang telah dilakuakn bersama
kelompoknya. (tahap 3)
20. Guru meminta kelompok lain
untuk memberikan Penilaian
berdasarkan pembukaan,
penyampaian, bahasa,
kekompakan dan hasil yang
didapatkan dari kelompok yang
sedang presentasi. (tahap 3)
Penutup 5. Guru memberikan soal individu
untuk mengukur batas pemahaman
siswa pada materi Hukum Pascal.
(tahap 4)
6. Guru memberikan kesimpulan
untuk memperjelas materi yang
10 menit
115
(Lanjutan)
telah dilaksanakan.(tahap 4)
7. Guru memberikan tugas rumah
kepada siswa. (tahap 4)
8. Guru menutup pembelajaran.
G. Penilaian Hasil Belajar
4. Bentuk
d. Afektif
e. Kognitif
f. Psikomotorik
5. Teknik Penilaian
c. Pengetahuan : Pilihan Ganda
d. Keterampilan : Lembar observasi
6. Instrumen dan Rubik Teknik Penilaian
c. Pengetahuan (lampiran)
No Indikator Butir Instrumen
1. Menyebutkan (C1) Hukum Pascal. 3
2. Menyebutkan (C1) Persamaan Hukum
Pascal.
3
3. Menjelaskan (C2) Hukum Pascal dalam
kehidupan sehari-sehari.
3
4. Menjelaskan (C2) Hubungan Tekanan, Gaya
(Newton), dan Luas Penampang Pada
Persamaan Hukum Pascal.
3
5. Menentukan (C3) Besar Hukum Pascal pada
Percobaan Alat suntik.
3
d. Keterangan
Lembar observasi (lampiran)
116
117
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA N 8 KOTA JAMBI
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : XI/ I
Materi Pokok : Hukum Archimedes
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (1 x Pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut
KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
118
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Percapaian
3.3 Menerapkan hukum- hukum fluida statis dalam kehidupan
seharihari.
Indikator :
1. Menyebutkan (C1) Hukum Archimedes.
2. Menyebutkan (C1) Persamaan Hukum Archimedes.
3. Menjelaskan (C2) Hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-
sehari.
4. Menjelaskan (C2) Hubungan Gaya Apung Terhadap Massa Jenis
Fluida, Volume benda, dan Percepatan Gravitasi Bumi Pada
Persamaan Hukum Archimedes.
5. Menentukan (C3) Besar peristiwa terapung, Melayang, dan
Tenggelam pada percobaan Telur.
4.3 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat
fluida statis, berikut presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya.
Indikator :
1. Merencanakan sistematika percobaan tentang proses terjadinya
Hukum Archimedes.
2. Membaca prosedur percobaan tentang proses terjadinya Hukum
Archimedes.
3. Menyiapkan alat dan bahan percobaan tentang proses terjadinya
Hukum Archimedes.
4. Melakukan percobaan tentang proses terjadinya Hukum
Archimedes.
5. Mengamati apa yang terjadi pada percobaan tentang proses
terjadinya Hukum Archimedes.
6. Mencatat hasil percobaan tentang terjadinya Hukum Archimedes.
7. Mengolah data hasil percobaan tentang proses terjadinya Hukum
Archimedes.
119
8. Membuat laporan hasil percobaan proses terjadinya Hukum
Archimedes.
9. Mempresentasikan hasil percobaan tentang proses terjadinya
Hukum Archimedes.
C. Tujuan
7. Tujuan Afektif
e. Sikap Spiritual
Sebelum dan sesudah pembelajaran siswa dituntut untuk
memberikan salam dan membaca doa.
f. Sikap Sosial
Selama proses pembelajaran berlangsung siswa diharapkan mampu
berprilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleransi, damai), santun, responsife dan pro-aktif.
8. Tujuan Kognitif
Selama proses pembelajaran tentang sub materi Hukum Archimedes
siswa diharapkan mampu.
1. Menyebutkan Hukum Archimedes.
2. Menyebutkan Persamaan Hukum Archimedes.
3. Menjelaskan Hukum Hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-
sehari.
4. Menjelaskan Hubungan Massa Jenis Fluida , Volume benda, dan
Percepatan Gravitasi Bumi Pada Persamaan Hukum Archimedes.
5. Menentukan Menentukan Besar Gaya Apung, Melayang, dan
Tenggelam pada percobaan Telur.
9. Tujuan Psikomotorik
Selama proses pembelajaran tentang sub materi Hukum Archimedes
siswa diharapkan mampu.
1. Merencanakan sistematika percobaan tentang proses terjadinya
Hukum Archimedes.
2. Membaca prosedur percobaan tentang proses terjadinya Hukum
Archimedes.
120
3. Menyiapkan alat dan bahan percobaan tentang proses terjadinya
Hukum Archimedes.
4. Melakukan percobaan tentang proses terjadinya Hukum
Archimedes.
5. Mengamati apa yang terjadi pada percobaan tentang proses
terjadinya Hukum Archimedes.
6. Mencatat hasil percobaan tentang terjadinya Hukum Archimedes.
7. Mengolah data hasil percobaan tentang proses terjadinya Hukum
Archimedes.
8. Membuat laporan hasil percobaan proses terjadinya Hukum
Archimedes.
9. Mempresentasikan hasil percobaan tentang proses terjadinya
Hukum Archimedes.
D. Materi Pembelajaran
Hukum Archimedes.
1. Fakta
a. Sistem kerja kapal selam, kapal laut, balon udara, dan hydrometer.
b. Mengapa kapal selam bisa melayang, mengapung dan tenggelam?
c. Kita tentunya sering melihat kapal yang berlayar di laut, mengapa
kapal laut bisa melayang?
2. Konsep
a. Hukum Archimedes:
Hukum Archimedes
“jika benda dimasukkan dalam fluida maka benda akan merasakan
gaya apung yang besarnya sama dengan berat fluida yang
dipindahkan”
Jika benda dimasukan dalam fluida atau air maka akan ada tiga
kemungkinan keadaannya, yaitu:
1) Tenggelam
121
Dikatakan tenggelam apabila benda berada di dasar wadah zat
cair tersebut, dalam hal ini massa jenis benda lebih besar dari
massa jenis zat cair.
2) Terapung
Dikatakan terapung jika sebagian benda tercelup dibawah
permukaan zat cair dan sebagian lagi berada diatas permukaan
zat cair. Massa jenis benda lebih kecil dari pada massa jenis air.
3) Melayang
Dikatakan melayang jika seluruhnya benda tercelup dibawah
zat cair tersebut, dalam hal ini massa jenis benda sama dengan
massa jenis air.
3. Prinsip
c. Hukum Archimedes:
Berdasarkan bunyi hukum Archimedes maka didapatkan rumus
sebagai berikut :
Dengan :
: Gaya tekan ke atas (N)
: Massa jenis fluida ( )
percepatan gravitasi ( )
Volume fluida yang dipindahkan atau olume benda
tercelup.( )
1) Tenggelam
2) Terapung
3) Melayang
122
E. Metode dan Model pembelajaran
Metode : Tanya jawab, Diskusi dan Eksperiment
Model : Somatic, Auditori, Visual dan Intelektual (SAVI)
F. Media, Sumber, Alat Dan Bahan Pembelajaran
1. Media
Papan tulis, dan Proyektor
2. Buku
Sri Handayani. 2009. Fisika Untuk SMA dan MA Kelas XI.
Jakarta:Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
3. Alat dan Bahan
3 butir telur
Air bersih
Wadah (potongan aqua)
Garam
Sendok
123
G. Kegiatan Pembelajaran
Tahap
Kegiatan
Pembelajaran
Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam sebelum
masuk kelas.
2. Guru menanyakan kabar siswa untuk
berdo’a sebelum memulai
pembelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang jelas dan bermakna
tentang materiHukum Archimedes.
(tahap 1)
5. Guru Membagi kelompok yang
beranggota 4 orang. (tahap 1)
6. Guru Memberikan sugesti positif yang
berhubungan dengan materi tekanan
hidrostatis. (tahap 1)
7. Guru Membangkitkan rasa ingin tahu
siswa dengan memperlihatkan video
dalam kehidupan sehari-hari yang
berhubungan dengan materi Hukum
Archimedes. Dengan memberikan
pertanyaan yang berhubungan dengan
video :
Pernahkah kalian melihat kapal
selam?
Kapal selam dapat tenggelam dan
mengapung, bagaimana prinsip kerja
10 menit
124
kapal selam?
(tahap 1)
8. Guru Mengajak siswa untuk terlibat
penuh dalam pembelajaran dengan
memberikan petunjuk berjalannya
proses pembelajaran. (tahap 1)
125
Inti 1. Guru memperlihatkan fenomena dunia
nyata dalam video yang berhubungan
dengan materi Hukum Archimedes.
(tahap 2)
2. Guru menyampaikan materi Hukum
Archimedes menggunakan media
pembelajaran focusky. (tahap 2)
3. Guru meminta siswa merencanakan
sistematika percobaan tentang Hukum
Archimedes sesuai yang ada pada
media pembelajaran focusky . (tahap 2)
4. Guru meminta siswa dan kelompoknya
untuk menyiapkan alat dan bahan
sesuai dengan langkah yang diberikan
melalui media. (tahap 2)
5. Guru meminta siswa dan kelompoknya
untuk mengamati apa yang terjadi pada
percobaan Hukum Archimedes.
(tahap 2)
6. Guru meminta siswa dan kelompoknya
mencatat hasil percobaan sesuai hasil
pengamatan. (tahap 2)
7. Guru meminta siswa dan kelompoknya
untuk mengolah data hasil percobaan
sesuai apa yang telah diamati. (tahap 2)
8. Guru meminta siswa untuk menjawab
pertanyaan sesuai dengan percobaan
yang telah dilakukan. (tahap 3)
9. Guru meminta siswa mempresentasikan
hasil percobaan yang telah dilakuakn
bersama kelompoknya. (Tahap 3)
60 menit
125
10. Guru meminta kelompok lain untuk
memberikan Penilaian berdasarkan
pembukaan, penyampaian, bahasa,
kekompakan dan hasil yang didapatkan
dari kelompok yang sedang presentasi.
(tahap 3)
Penutup 9. Guru memberikan soal individu untuk
mengukur batas pemahaman siswa pada
materi Hukum Archimedes.
(tahap 4)
Guru memberikan kesimpulan untuk
memperjelas materi yang telah
dilaksanakan.(tahap 4)
10. Guru memberikan tugas rumah
kepada siswa. (tahap 4)
11. Guru menutup pembelajaran.
20 menit
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Bentuk
a. Afektif
b.Kognitif
Psikomotorik
2. Teknik Penilaian
a. Pengetahuan : Pilihan Ganda
b. Keterampilan : Lembar observasi
126
3. Instrumen dan Rubik Teknik Penilaian
a. Pengetahuan (lampiran)
No Indikator Butir Instrumen
1. Menyebutkan (C1) Hukum Archimedes. 3
2. Menyebutkan (C1) Persamaan Hukum
Archimedes.
3
3. Menjelaskan (C2) Hukum Hukum
Archimedes dalam kehidupan sehari-sehari.
3
4. Menjelaskan (C2) Hubungan Massa Jenis
Fluida, Volume benda, dan Percepatan
Gravitasi Bumi Pada Persamaan Hukum
Archimedes.
3
5. Menentukan (C3) Besar Gaya Apung,
Melayang, dan Tenggelam pada percobaan
Telur.
3
b. Keterangan
Lembar observasi (lampiran)
127
128
Lampiran 4. Kisi-Kisi Soal Post-Test
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KISI-KISI SOAL POST-TEST
SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI
TAHUN 2018/2019
Nama Sekolah : SMA Negeri 8 Kota Jambi Sub Bab : Fluida Statis
Mata Pelajaran : Fisika Jumlah Soal : 15
Kelas/Semeser : XI/I Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Kurikulum : 2013 Penulis : Siti Aisyah
NO INDIKATOR SOAL RANAH
KOGNITIF
KUNCI
JAWABAN
1. Menyebutkan Hukum Tekanan
Hidrostatis.
Bunyi dari hukum utama hidrostatis
adalah…
A. Tekanan yang dilakukan zat cair yang
sejenis pada kedalaman yang sama
adalah sama besar.
B. Tekanan yang dilakukan oleh zat cair
yang sejenis pada kedalaman yang
C1 A
129
(Lanjutan)
berbeda adalah sama besar.
C. Tekanan dari keseluruhan total yang
dialami benda atau objek tersebut.
D. Tekanan yang diberikan kepada fluida
dalam sebuah ruangan tertutup akan
diteruskan sama besar kesegala arah
E. Jika resultan gaya yang bekerja pada
benda yang sama dengan nol, maka
benda yang mula-mula diam akan
tetap diam.
2. MenuliskanPersamaan Tekanan
Hidrostatis
Persamaan dari Tekanan Hidrostatis
adalah…
A.
B.
C.
D.
E.
C1 C
129
(Lanjutan)
3. Menjelaskan Hukum Tekanan
Hidrostatis dalam kehidupan sehari-
sehari.
Berikut ini yang termasuk Aplikasi
Tekanan Hidrostatis dalam kehidupan
sehari-hari adalah…
A. Berenang
B. Pemasangan Infus
C. Pembuatan Bendungan
D. Jawaban A, B, C benar
E. Jawaban A, B, C Salah
C2 D
4. Menjelaskan Hubungan massa jenis,
Gravitasi, dan Ketiggian Pada
Persamaan Tekanan Hidrostatis.
Sebuah gelas berisi air setinggi 20 cm
yang massa jenisnya 1000 kg/m³.
Dimasukan suatu benda berbentuk kubus
sedalam 15 cm di atas permukaan air.
Berapakan tekanan hidrostatis yang
dialami kubus?. (g = 10 m/s²).
A. 500 ..
B. 2000
C. 1300
D. 3500
E. 700
C2 A
131
(Lanjutan)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5. Menentukan Besar Tekanan
Hidrostatis Pada Percobaan Air dan
minyak.
Sebuah tabung berisi Minyak (massa jenis
minyak = 800 kg/ ) dan Air (massa jenis
air = 1000 kg/ jika tinggi fluida dalam
tabung adalah 40 cm, maka tekanan
hidrostatis total pada dasar tabung tersebut
adalah…
A.
B.
C.
D.
E.
C3 A
6. Menuliskan Hukum Pascal Bunyi dari hukum pascal adalah…
A. Tekanan yang dilakukan oleh zat cair
yang sejenis pada kedalaman yang
berbeda adalah sama besar.
B. Jika resultan gaya yang bekerja pada
benda yang sama dengan nol, maka
Tekanan dari keseluruhan total yang
C1 C
132
(Lanjutan)
dialami benda atau objek tersebut.
C. Tekanan yang diberikan pada zat cair
dalam ruang tertutup diteruskan
kesegala arah dengan sama besar..
D. Jika suatu benda dicelupkan dalam zat
cair maka benda tersebut akan
mendapat tekanan keatas yang sama
besarnya dengan beratnya zat cair
yang terdesak oleh benda tersebut.
E. benda yg bergerak dengan kecepatan
v tertentu dalam fluida kental akan
mengalami gaya gesekan oleh fluida
7. Menyebutkan persamaan Hukum Pascal
Persamaan dari hukum pascal adalah…
A.
B.
C.
D.
C1 B
133
(Lanjutan)
E.
8. Menjelaskan Hukum Pascal dalam
kehidupan sehari-sehari
Berikut ini yang termasuk Aplikasi hukum
pascal dalam kehidupan sehari-hari,
kecuali…
A. Dongkrak Hidrolik
B. Kamera
C. Tensimeter Atau Sfigmomanometer
D. Rem hidrolik
E. Pompa hidrolik
C2 B
9. Menjelaskan Hubungan Tekanan, Gaya
(Newton), dan Luas Penampang Pada
Persamaan Hukum Pascal
Sebuah dongkrak mempunyai penampang
berbentuk silinder. Diameter silinder kecil
adalah 6 cm dan diameter silinder besar
adalah 180 cm. Jika pada diameter kecil
beban 400 N. Beban pada penampang
besar agar dongkrak setimbang adalah...
A. 0.05 N
B. 36.0000 N
C. 0.2 N
C2 B
134
(Lanjutan)
D. 0.4 N
E. 0,03 N
10. Menentukan Besar Hukum Pascal pada
Percobaan Alat suntik.
Mesin hidrolik pengangkat mobil pada
gambar diatas memiliki pengisap masing-
masing dengan Luas dan
. Berat mobil ( ) yang akan
diangkat 5000 N. Besar gaya yang harus
diberikan pada pengisap kecil adalah…
A. 120 N
B. 200 N
C. 400N
D. 500 N
E. 100 N
C3 E
11. Menyebutkan Hukum Archimedes. Bunyi dari hukum Archimedes adalah… C1 B
135
(Lanjutan)
A. Energi yang dimiliki oleh suatu benda
karena pengauh tempat kedudukannya
(ketinggian).
B. Suatu benda yang dicelupkan
sebagian atau seluruhnya kedalam zat
cair mengalami gaya keatas yang
besarnya sama denan berat zat cair
yang dipindahkan oleh benda
tersebut.
C. Tekanan dari keseluruhan total yang
dialami benda atau objek tersebut.
D. Jika resultan gaya yang bekerja pada
benda yang sama dengan nol, maka
benda yang mula-mula diam akan
tetap diam.
E. Energi yang dimilik suatu benda
karena sifat geraknya. Energy
mekanik merupakan pejumlahan
kineti potensial dan energy kinetic.
136
(Lanjutan)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
12. Menuliskan persamaan Hukum
Archimedes
Persamaan dari hokum Archimedes
adalah…
A.
B.
C.
D.
E.
C1 A
13 Menjelaskan Hukum Archimedes dalam
kehidupan sehari-sehari
Berikut ini yang termasuk Aplikasi Hukum
Archimedes dalam kehidupan sehari-hari
adalah…
A. Kapal Laut
B. Balon Udara
C. Hydrometer
D. Kapal Selam
E. Semua Jawaban Benar
C2 E
14. Menjelaskan Hubungan Massa Jenis
Fluida , Volume benda, dan Percepatan
Gravitasi Bumi Pada Persamaan Hukum
Archimedes
Sebuah benda ditimbang dengan
menggunakan neraca pegas beratnya 50
N. Kemudian benda tersebut ditimbang
sambil dicelupkan seluruhnya ke dalam
C2 D
137
(Lanjutan)
air dalam sebuah wadah, beratnya menjadi
40 N. ApabIla massa jenis air 1000
kg/m3 dan percepatan grafitasi 10 m/s
2.
Gaya keatas yang diterima benda dan
volume benda yang tercelup dalam air
adalah...
A.
B.
C.
D.
E.
15. Menentukan Besar Gaya Apung,
Melayang, dan Tenggelam pada
percobaan Telur.
Berat beban di udara adalah 3 N, berat
beban di dalam air adalah 2,8 N. Besar
Gaya apung yang dikerjakan air pada
beban adalah.....
A.
B.
C.
C3 E
138
(Lanjutan)
D.
E.
N =
( ) Keterangan : N = Nilai Akhir
JB = Jumlah Jawaban Benar
JS = Jumlah Seluruh Soal
139
Lampiran 5. Soal Post-Test
SOAL POST-TEST
Nama Sekolah : SMA N 8 Kota Jambi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/I (Ganjil)
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
PETUNJUK :
1. Berdo’alah sebelum mengerjakan soal.
2. Tuliskan terdahulu Nama, dan Kelas pada lembar jawaban yang tersedia.
3. Beri tanda silang (X) pada lembar jawaban yang telah disediakan.
4. Dahulukan menjawab soal yang kamu anggap benar.
5. Periksa dan bacalah terlebih dahulu sebelum diserahkan kepada pengawas.
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1. Bunyi dari hukum utama hidrostatis adalah…
F. Tekanan yang dilakukan zat cair yang sejenis pada kedalaman yang sama
adalah sama besar.
G. Tekanan yang dilakukan oleh zat cair yang sejenis pada kedalaman yang
berbeda adalah sama besar.
H. Tekanan dari keseluruhan total yang dialami benda atau objek tersebut.
I. Tekanan yang diberikan kepada fluida dalam sebuah ruangan tertutup akan
diteruskan sama besar kesegala arah.
J. Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol, maka
benda yang mula-mula diam akan tetap diam.
140
(Lanjutan)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Persamaan dari Tekanan Hidrostatis adalah…
F.
G.
H.
I.
J.
3. Berikut ini yang termasuk Aplikasi Tekanan Hidrostatis dalam kehidupan sehari-
hari adalah…
F. Berenang
G. Pemasangan Infus
H. Pembuatan Bendungan
I. Jawaban A, B, C benar
J. Jawaban A, B, C Salah
4. Sebuah gelas berisi air setinggi 20 cm yang massa jenisnya 1000 kg/m³.
Dimasukan suatu benda berbentuk kubus sedalam 15 cm di atas permukaan air.
Berapakan tekanan hidrostatis yang dialami kubus?. (g = 10 m/s²).
F. 500 ..
G. 2000
H. 1300
I. 3500
J. 700
5. Sebuah tabung berisi Minyak (massa jenis minyak = 800 kg/ ) dan Air (massa
jenis air = 1000 kg/ jika tinggi fluida dalam tabung adalah 40 cm, maka
tekanan hidrostatis total pada dasar tabung tersebut adalah…
F.
G.
H.
141
(Lanjutan)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
I.
J.
6. Bunyi dari hukum pascal adalah…
F. Tekanan yang dilakukan oleh zat cair yang sejenis pada kedalaman yang
berbeda adalah sama besar.
G. Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol, maka
Tekanan dari keseluruhan total yang dialami benda atau objek tersebut.
H. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan
kesegala arah dengan sama besar..
I. Jika suatu benda dicelupkan dalam zat cair maka benda tersebut akan
mendapat tekanan keatas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang
terdesak oleh benda tersebut.
J. Benda yg bergerak dengan kecepatan v tertentu dalam fluida kental akan
mengalami gaya gesekan oleh fluida.
7. Persamaan dari hukum pascal adalah…
F.
G.
H.
I.
J.
8. Berikut ini yang termasuk Aplikasi hukum pascal dalam kehidupan sehari-hari,
kecuali…
F. Dongkrak Hidrolik
G. Kamera
H. Tensimeter Atau Sfigmomanometer
I. Rem hidrolik
J. Pompa hidrolik
142
(Lanjutan)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
9. Sebuah dongkrak mempunyai penampang berbentuk silinder. Diameter silinder
kecil adalah 6 cm dan diameter silinder besar adalah 180 cm. Jika pada diameter
kecil beban 400 N. Beban pada penampang besar agar dongkrak setimbang
adalah...
A. 0.056 N
B. 3600000 N
C. 200000 N
D. 0.4 N
E. 0,03 N
10.
Mesin hidrolik pengangkat mobil pada gambar diatas memiliki pengisap masing-
masing dengan Luas dan
. Berat mobil ( ) yang akan
diangkat 5000 N. Besar gaya yang harus diberikan pada pengisap kecil
adalah…
F. 120 N
G. 200 N
H. 400N
I. 500 N
J. 100 N
11. Bunyi dari hukum Archimedes adalah…
F. Energi yang dimiliki oleh suatu benda karena pengauh tempat kedudukannya
(ketinggian).
G. Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya kedalam zat cair
mengalami gaya keatas yang besarnya sama denan berat zat cair yang
dipindahkan oleh benda tersebut.
143
(Lanjutan)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
H. Tekanan dari keseluruhan total yang dialami benda atau objek tersebut.
I. Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol, maka
benda yang mula-mula diam akan tetap diam.
J. Energi yang dimilik suatu benda karena sifat geraknya. Energy mekanik
merupakan pejumlahan kineti potensial dan energy kinetic.
12. Persamaan dari hukum Archimedes adalah…
F.
G.
H.
I.
J.
13. Berikut ini yang termasuk Aplikasi Hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-
hari adalah…
F. Kapal Laut
G. Balon Udara
H. Kapal Laut
I. Kapal Selam
J. Semua Jawaban Benar
14. Sebuah benda ditimbang dengan menggunakan neraca pegas beratnya 50 N.
Kemudian benda tersebut ditimbang sambil dicelupkan seluruhnya ke dalam air
dalam sebuah wadah, beratnya menjadi 40 N. ApabIla massa jenis air 1000
kg/m3 dan percepatan grafitasi 10 m/s
2. Gaya keatas yang diterima benda dan
volume benda yang tercelup dalam air adalah...
F.
G.
H.
I.
144
(Lanjutan)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
J.
15. Berat beban di udara adalah 3 N, berat beban di dalam air adalah 2,8 N. Besar
Gaya apung yang dikerjakan air pada beban adalah.....
F.
G.
H.
I.
J.
145
Lampiran 6. Kunci Jawaban
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
LEMBAR JAWABAN
Nama : ……………………………….
Kelas : ……………………………….
Beri tanda silang (X) pada jawaban yang anda pilih.
NO JAWABAN
1 A B C D E
2 A B C D E
3 A B C D E
4 A B C D E
5 A B C D E
6 A B C D E
7 A B C D E
8 A B C D E
9 A B C D E
10 A B C D E
11 A B C D E
12 A B C D E
13 A B C D E
14 A B C D E
15 A B C D E
146
Lampiran 7. Lembar Validasi Ahli Materi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
147
(Lanjutan)
148
(Lanjutan)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
149
(Lanjutan)
150
(Lanjutan)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
151
(Lanjutan)
152
(Lanjutan)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
153
(Lanjutan)
154
Lampiran 8. Hasil Validasi Ahli Mater
HASIL VALIDASI AHLI MATERI/ISI
No Aspek Penilaian V1 V2
1 Ketepatan penggunaan model dengan materi. 4 5
2 Topik media pembelajaran Focusky Fluida statis
disajikan sesuai KI, KD dan Indikator yang
dirumuskan.
5 5
3 Kejelasan tujuan Pembelajaran yang ada
pada media pembelajaran Focusky.
(Tahap 1. Persiapan).
4 5
4 Kesesuaian materi dengan tujuan.
(Tahap 1. Persiapan).
5 5
5 Memberikan Sugesti Positif yang
berhubunagan dengan materi Fluida
statis.
(Tahap 1. Persiapan).
4 4
6 Menampilkan video untuk menarik
perhatian siswa dan membangkitkan rasa ingin tahu
siswa terhadap materi fluida statis.
(Tahap 1. Persiapan).
4 4
7 Menampilkan video fenomena dunia
nyata untuk memperdalam materi fluida statis.
(Tahap 2. Penyampaian)
4 4
8 Kesesuaian gambar dengan materi
(Tahap 2. Penyampaian).
4 5
9 Isi materi mempunyai konsep yang benar dan tepat.
(Tahap 2. Penyampaian).
4 4
10 Materi pada media pembelajaran Focusky membantu
siswa untuk memahami masalah yang ada pada tahap
persiapan.
5 4
155
(Lanjutan)
(Tahap 2. Penyampaian).
11 Soal yang diberikan membantu siswa untuk
menemukan jawaban berdasarkan
masalah yang ada pada tahap penyampaian.
(Tahap 3. Pelatihan).
5 5
12 Soal-soal latihan membantu siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
(Tahap 4. Penampilan Hasil).
5 5
Jumlah 53 55
Jumlah Total 108
Rata-Rata 4,5
Persentase (%) 90%
Kategori Sangat Valid
156
(Lanjutan)
157
(Lanjutan)
158
(Lanjutan)
159
(Lanjutan)
160
(Lanjutan)
161
(Lanjutan)
162
Lampiran 10. Hasil Validasi Ahli Desain Media
HASIL VALIDASI AHLI DESAIN MEDIA
No Aspek Penilaian V1 V2
1 Teaser/opening yang ada dalam media pembelajaran
focusky menggunakan model somatic, auditori, visual
dan intelektual (SAVI) menarik.
5 4
2 Terdapat keseimbangan antara ilustrasi gambar dengan
tulisan.
5 4
3 Font yang digunakan tidak lebih dari dua jenis dan jelas
dibaca.
5 4
4 Gambar yang ada dalam media pembelajaran focusky
menggunakan model somatic, auditori, visual dan
intelektual (SAVI) jelas dilihat oleh mata.
5 5
5 Kesesuaian gambar dengan materi fluida statis. 5 5
6 Konsistensi Evaluasi dengan Tujuan Pembelajaran. 5 5
7 Evaluasi mendukung dalam penguasaan materi 5 5
8 Soal-soal penilaian membantu siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaan.
5 4
9 Kejelasan Narasi yang ada dalam media pembelajaran
focusky menggunakan model somatic, auditori, visual
dan intelektual (SAVI).
4 3
10 Kejernihan Suara yang ada dalam media pembelajaran
focusky menggunakan model somatic, auditori, visual
dan intelektual (SAVI).
4 3
Jumlah 48 42
Jumlah Total 90
Rata-Rata 4,5
Persentase (%) 90%
Kategori Sangat Valid
163
Lampiran 10. Hasil Validasi Ahli Bahasa
164
(Lanjutan)
165
(Lanjutan)
166
(Lanjutan)
167
(Lanjutan)
168
(Lanjutan)
169
Lampiran 12. Hasil Validasi Ahli Bahasa
HASIL VALIDASI AHLI BAHASA
No Aspek Penilaian V1 V2
1 Penulisan judul 4 5
2 Ukuran huruf 3 4
3 Kejelasan tulisan 3 3
4 Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD 4 4
5 Penggunaan bahasa yang efektif dan efesien 4 4
6 Tidak menggunakan bahasa yang ambigu (bermakna
ganda)
4 5
7 Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat
perkembangan kognisi siswa
4 4
8 Bahasa yang digunakan komunikatif 4 4
9 Kalimat yang digunakan jelas dan mudah dimengerti 4 5
10 Istilah yang digunakan mudah dipahami 4 5
Jumlah 38 43
Jumlah Total 81
Rata-Rata 4,05
Persentase (%) 81%
Kategori Sangat Valid
170
Lampiran 13. Hasil Keseluruhan Validasi Ahli
HASIL VALIDASI MATERI/ISI, DESAIN MEDIA, DAN BAHASA.
No Validator Ahli Jumlah Rata-Rata Persentase Kategori
VI V2 V1 V2 V1 V2 V1 V2
1 Materi/Isi 53 55 4,4 4,6 88,33% 91,67% Sangat Valid Sangat Valid
2 Desain Media 48 42 4,8 4,2 96% 84% Sangat Valid Sangat Valid
3 Bahasa 38 43 3,8 4,3 76% 86% Valid Sangat Valid
Jumlah Total 279 4,35 87% Sangat Valid
Kategori Sangat Valid
171
Lampiran 14. Jawaban Siswa Kelompok Kecil
172
Lampiran 15. Hasil Post-Test Kelompok Kecil
HASIL POST-TEST SISWA (KELOMPOK KECIL)
No Nama Siswa
Nilai Post-Test Keterangan
1 A 80 Tuntas
2 A 87 Tuntas
3 B 73 Tidak Tuntas
4 C 67 Tidak Tuntas
5 D 87 Tuntas
6 I 80 Tuntas
7 H 67 Tidak Tuntas
8 H 80 Tuntas
9 R 80 Tuntas
10 T 87 Tuntas
173
Lampiran 16. Angket Respon Siswa Kelompok Kecil
174
(Lanjutan)
175
(Lanjutan)
176
(Lanjutan)
177
Lampiran 17. Hasil Angket Respon Siswa Kelompok Kecil
HASIL ANGKET RESPON SISWA (KELOMPOK KECIL)
No Responden Nomor Pernyataan Angket Jumlah
Skor
Persentase
(%) Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 A 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 3 4 3 4 4 4 71 83,53 Sangat Praktis
2 A 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 3 4 4 3 5 4 4 71 83,53 Sangat Praktis
3 B 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 3 3 3 4 4 4 71 83,53 Sangat Praktis
4 C 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 74 87,05 Sangat Praktis
5 D 5 5 4 5 5 5 3 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 77 90,58 Sangat Praktis
6 I 4 5 4 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 79 93 Sangat Praktis
7 H 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 3 3 3 3 4 5 4 70 82,35 Sangat Praktis
8 H 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 3 4 3 4 5 5 74 87,05 Sangat Praktis
9 R 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 3 5 4 4 4 4 76 89,41 Sangat Praktis
10 T 4 4 5 5 5 5 3 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 75 88,23 Sangat Praktis
Jumlah 43 45 43 49 49 50 38 41 50 48 40 35 41 35 44 44 43 738
Rata-Rata 4,3 4,5 4,3 4,9 4,9 5 3,8 4,1 5 4,8 4 3,5 4,1 3,5 4,4 4,4 4,3 4,3
Persentase (%) 86 90 86 98 98 100 76 82 100 96 80 70 82 70 88 88 86 86,82
Kriteria SP SP SP SP SP SP P SP SP SP P P SP P SP SP SP SP
Persentase Tanggapan Siswa Secara Klasikal (%) 86,82% Sangat Praktis
178
Lampiran 18. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
179
(Lanjutan)
180
(Lanjutan)
181
(Lanjutan)
182
(Lanjutan)
185
(Lanjutan)
185
(Lanjutan)
186
(Lanjutan)
187
(Lanjutan)
188
(Lanjutan)
189
(Lanjutan)
190
(Lanjutan)
191
Lampiran 19. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
HASIL OBSERVASI AKTVITAS SISWA , PERTEMUAN SATU, PERETEMUAN DUA DAN PERTEMUAN TIGA
No Obsever
Jumlah Pernyataan
Jumlah
Skor Persentase Kategori
Tahap Persiapan
Tahap
Penyampaian Tahap Pelatihan
Tahap
Penampilan
Hasil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 P1 4 5 4 5 3 3 5 5 5 4 4 4 4 3 4 5 5 72 82,35 Sangat Efektif
2 P2 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 79 91.76 Sangat Efektif
3 P3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 780 92,94 Sangat Efektif
Jumlah
14 15 13 15 11 11 15 15 15 14 12 12 14 11 14 15 15 231
Persentase
93,3 100 86,7 100 73,3 73,3 100 100 100 93,3 80 80 93,3 73,3 73,3 93,3 100 89
Kategori
SE SE SE SE E E SE SE SE SE E E SE E E SE SE
Kategori Kefektifan Kegiatan Siswa (%)
89% Sangat Efektif
192
Lampiran 20. Jawaban Siswa Kelompok Besar
193
Lampiran 21. Hasil Post-Test Kelompok Besar
HASIL POST-TEST SISWA (KELOMPOK BESAR)
No Nama Siswa Nilai Post-Test Keterangan
1 A 73 Tidak Tuntas
2 A 80 Tuntas
3 A 73 Tidak Tuntas
4 A 93 Tuntas
5 A 87 Tuntas
6 B 93 Tuntas
7 B 73 Tidak Tuntas
8 C 80 Tuntas
9 D 93 Tuntas
10 D 80 Tuntas
11 F 80 Tuntas
12 H 80 Tuntas
13 I 87 Tuntas
14 I 80 Tuntas
15 K 80 Tuntas
16 M 73 Tidak Tuntas
17 M 80 Tuntas
18 M 73 Tidak Tuntas
19 R 80 Tuntas
20 R 87 Tuntas
21 R 80 Tuntas
22 R 93 Tuntas
23 R 80 Tuntas
193
(Lanjutan)
24 R 80 Tuntas
25 S 80 Tuntas
26 S 87 Tuntas
27 S 80 Tuntas
28 S 87 Tuntas
29 S 93 Tuntas
30 S 80 Tuntas
31 V 73 Tidak Tuntas
32 V 87 Tuntas
33 W 80 Tuntas
34 W 93 Tuntas
35 Y 80 Tuntas
36 Y 87 Tuntas
37 Y 80 Tuntas
38 Z 73 Tidak Tuntas
194
Lampiran 22. Angket Respon Guru
195
(Lanjutan)
196
(Lanjutan)
197
(Lanjutan)
198
(Lanjutan)
201
Lampiran 24. Hasil Angket Respon Siswa
HASIL ANGKET RESPON SISWA (KELOMPOK BESAR)
No Responden Nomor Pernyataan Angket Jumlah Persentase Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Skor
1 A 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 71 83,53
Sangat
Praktis
2 A 4 4 5 5 4 4 3 3 3 5 4 4 4 4 5 5 5 71 83,53
Sangat
Praktis
3 A 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 68 80 Praktis
4 A 5 5 5 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 79 93
Sangat
Praktis
5 A 4 4 4 5 5 4 5 4 5 3 4 4 4 3 4 5 5 72 84,70
Sangat
Praktis
6 B 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 5 65 76,47 Praktis
7 B 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 76 89,41
Sangat
Praktis
8 C 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 73 85,88
Sangat
Praktis
9 D 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 73 85,88
Sangat
Praktis
10 D 4 4 5 3 3 4 5 4 5 3 4 4 5 3 5 4 5 70 82,35
Sangat
Praktis
11 F 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 61 71,76 Praktis
12 H 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 5 4 5 5 4 5 71 83,52
Sangat
Praktis
13 I 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 4 74 87,05
Sangat
Praktis
14 I 4 4 4 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 4 5 5 73 85,88
Sangat
Praktis
15 K 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 3 3 4 3 4 5 69 81,17 Sangat
No Responden Nomor Pernyataan Angket Jumlah Persentase Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Skor
Praktis
16 M 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 4 5 72 84,70
Sangat
Praktis
17 M 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 70 82,35
Sangat
Praktis
18 M 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 83 97,64
Sangat
Praktis
19 R 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 75 88,23
Sangat
Praktis
20 R 5 4 5 4 3 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 3 4 70 82,35
Sangat
Praktis
21 R 3 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 5 3 3 5 5 4 69 81,17
Sangat
Praktis
22 R 4 4 5 3 4 5 3 4 4 5 3 5 4 4 5 5 3 70 82,35
Sangat
Praktis
23 R 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 69 81,17
Sangat
Praktis
24 R 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 3 3 5 5 4 75 88,23
Sangat
Praktis
25 S 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 2 5 2 3 5 4 4 60 70,58 Praktis
26 S 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 64 75,3 Praktis
27 S 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 5 3 3 4 3 4 5 66 77,64 Praktis
28 S 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 69 81,17
Sangat
Praktis
29 S 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 5 3 3 4 3 4 5 66 77,64 Praktis
30 S 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 66 77,64 Praktis
31 V 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69 81,17
Sangat
Praktis
32 V 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 3 3 63 74,11 Praktis
No Responden Nomor Pernyataan Angket Jumlah Persentase Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Skor
33 W 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 62 73 Praktis
34 W 5 5 4 4 5 4 5 4 5 3 5 5 4 5 5 5 5 78 91,76
Sangat
Praktis
35 Y 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 63 74,11 Praktis
36 Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 80 Praktis
37 Y 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 78 91,76
Sangat
Praktis
38 Z 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 65 76,67 Praktis
Jumlah
149 154 166 153 152 160 159 157 153 148 153 159 150 151 162 160 170 2656
Persentase (%)
78,42 81,05 87,36 80,52 80 84,21 83,68 82,63 80,52 77,89 80,52 83,68 78,94 79,47 85,26 84,21 89,47 82,22
Kriteria
P SP SP P P SP SP SP P P P SP P P SP SP SP SP
Persentase Tanggapan Siswa Secara Klasikal (%)
82,22%
Sangat
Praktis
204
Lampiran 25. Hasil Media Pembelajaran
HASIL AKHIR MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS FOCUSKY
205
(Lanjutan)
206
(Lanjutan)
207
(Lanjutan)
208
(Lanjutan)
209
(Lanjutan)
210
(Lanjutan)
211
(Lanjutan)
212
(Lanjutan)
213
(Lanjutan)
214
(Lanjutan)
215
(Lanjutan)
216
(Lanjutan)
217
(Lanjutan)
218
(Lanjutan)
219
(Lanjutan)
220
(Lanjutan)
221
(Lanjutan)
222
(Lanjutan)
DOKUMENTASI PADA SAAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS FOCUSKY
JADWAL PENELITIAN
No Jenis Kegiatan
2018
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November
1 Penyerahan
Surat
Penunjukan
Dosen
Pembimbing
√
2 Bimbingan
Bab I
√
3 Bimbingan
Bab II dan III
√
4 ACC Seminar
Proposal
√
5 Bimbingan
Perbaikan
Proposal
√
6 Riset √
7 Bimbingan
Bab IV dan V
√
8 Perbaikan
Pembahasan
√
9 Sidang
Munaqosah
√