PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN BMN
KOMPETENSI DASAR
Peserta MampuMenjelaskan Penggunaan dan
pemanfaatan BMN di lingkungan Dept. Agama sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Deskripsi SingkatDeskripsi Singkat
Mata diklat ini membahasMata diklat ini membahastentang:
Pengertian penggunaan BMN, penetapan status penggunaan BMN
pemanfaatan BMN yang meliputisewa, Pinjam pakai, kerjasama
pemanfaatan, Bangun Guna Serah danBangun serah Guna beserta
tahapannya
Indikator keberhasilan
Setelah selesai pembelajaranini peserta diharapkan dapat;
1. Menjelaskan artiPenggunaan BMN di
lingkungan Dep. Agama2. Menjelaskan artiPemanfaatan BMN dilingkungan Dep Agama
DASAR HUKUM
UU No 17 Tahun 2003 Tentang KeuanganNegara
UU No 1 Tahun 2004 TentangPerbendaharaan
PP No 6 Tahun 2006 Tentang PengelolaanBMN
KMK No 470/KMK 01/1994 Tentang Tata Cara penghapusan dan Pemanfaatan BarangBMN
KMA No 520 Tahun 2003 TentangPetunjuk pelaksana Penghapusan, Pemanfaatan dan Tukar Menukar BMN Di Lingkungan Departemen Agama
6
RUU TENTANG PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA RPP TENTANG PENGELOLAAN BMN/D RPP TENTANG PENGELOLAAN INVSTASI PEMERINTAH PERATURAN PRESIDEN DAN PERATURAN MENKEU
PARADIGMA BARU DLM PENGELOLAAN BMN/D
PERLU PENYIAPAN: - PERANGKAT HUKUM- SDM- ORGANISASI
A. LANDASAN PERUBAHAN PARADIGMAA. LANDASAN PERUBAHAN PARADIGMA I
UU NO. 17/2003 TTG. KEUANGAN NEGARAUU NO. 17/2003 TTG. KEUANGAN NEGARA
BMN/D MERUPAKAN BAGIAN DARI KEUANGAN NEGARABMN/D MERUPAKAN BAGIAN DARI KEUANGAN NEGARA
UU NO. 1/2004 TTG. PERBENDAHARAAN NEGARAUU NO. 1/2004 TTG. PERBENDAHARAAN NEGARA
ADANYA PENGATURAN MENGENAI PENGELO LAAN BMN/D, ADANYA PENGATURAN MENGENAI PENGELO LAAN BMN/D, TERMASUK PENGELOLAAN INVESTASI PEMERINTAHTERMASUK PENGELOLAAN INVESTASI PEMERINTAH
PROSES PENYIAPANPROSES PENYIAPAN
7
Kekuasaan Pengelolaan Presiden (ps 6 ayat 1)
Keuangan Negara
Lingkup (ps 2)
Keuangan Negara Pengertian (ps 1)Lingkup (ps 2)
Menkeu (ps 6 ayat 2a):Pengelola fiskal
Wkl Pmrth pd Persh NegMenteri/Pimp Lembg(Ps 6 ay 2b): Pengguna
Tugas: a.l melaksanakanFungsi BUN(ps 8 huruf f)
Tugas: Bendahara Umum Negara
(ps 7 ayat 2q)
Tugas:
Lembaga (ps 9)
Tugas: a.l. mengelola BMN di Dept/
Lembaga (ps 9)
Mengelola & menatausahahan BMN di Dept/Lemb
Sesuai Tupoksi(ps 44 UU No.1/2004)
UU No.17/2003
diserahkandiserahkandikuasakandikuasakan
Kasatker Perangkat Daerah Sbg Pjbt penggunaanggaran/brg daerah
Gub,Bupati,WalikotaMenetapkan kbjkn
Pnglolaan BMD(pasal 43 ayat 1)
Kasatker PengelolaKeu Daerah sbg
Pengawas(pasal 43 ayat 2)
Kasatker Dept/lembgSbg Kuasa Pengguna
(pasal 42 ayat3)
Menteri/pimp lembgSbg pengguna brg
(pasal 42 ayat 2)
Kasatker Prkt Daerah Sbg
Pengguna Barang
MK mengatur Pengelolaan BMN(pasal 42 ayat 1)
UU No.1/2004
LANDASAN PERUBAHAN PARADIGMA LANDASAN PERUBAHAN PARADIGMA (Lanjutan …… )(Lanjutan …… )
Gubernur, Bupati, Walikota :-Utk mengelola keuangan daerah
-Mewakili Pemda dlm kepemilikankekayaan daerah yg dipisahkan
(pasal 6 ayat 2c)
8
C. KONSEPSI PENGELOLAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNANC. KONSEPSI PENGELOLAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNANI
Tindak lanjut :- Penjualan
- Tukar Menukar- Hibah *
-PMN
(3)PEMINDAHTANGANAN
* Fungsi Sos-Pol
Memperhatikan kondisi status : - Bersertifikat (tdk bermasalah atau bermasalah)
- Tidak bersertifikat (tdk bermasalah atau bermasalah)
Untuk penyelenggaraan pemerintahan negara
Dipergunakan sesuai “ TUPOKSI” (Psl. 45)
TANAH DAN ATAU BANGUNANPEMERINTAH PUSAT
Tidak dipergunakan sesuai “ TUPOKSI” (Psl 49 (3) **
Diserahkan kembali kepada Pengelola BMN
Fungsi Pelayanan
Dlm rangka memenuhi kebutuhan organisasi utk instansi Pengguna yg lain sesuai dengan TUPOKSI
(1) PENGGUNAAN
Fungsi Budgeter
Tindak Lanjut :-Sewa
- Kerjasama Pemanfaatan- Bangun Guna Serah
(2)PEMANFAATAN
Koordinasi dgn BPN
9
Dipergunakan sesuai “TUPOKSI”(Psl 45)
1. PEMINDAHTANGANAN
Bentuk :Tukar Menukar
2. PEMANFAATAN
DIGUNAKAN SESUAI KEBUTUHANTIDAK SESUAI RUTR
Utk Fasilitas yg diperlukan dlm rangka MENUNJANG
Penyelenggaraan TUPOKSI
Oleh PENGGUNA :dengan IJIN PENGELOLA
Oleh PENGGUNA :dengan IJIN PENGELOLA
Contoh :Kantin, Bank, Koperasi, dll
IIKEWENANGAN PENGGUNAAN
Pengecualian :(Sebagai Alternatif)
Contoh Bentuk :SEWAAlternatif lain :
Pemindahtanganan ini sepenuhnya kewenangan Pengelola
10
D. KONSEPSI SERTIFIKASI TANAH NEGARAD. KONSEPSI SERTIFIKASI TANAH NEGARA
(PENERAPAN PASAL 49 AYAT 3)(PENERAPAN PASAL 49 AYAT 3)
Treatment BMN:- Sertifikasi An. Pemerintah RI utk penyelenggaraan
Pemerintahan
- Adanya penetapan status penggunaan kpd Pengguna oleh Pengelola (koordinasi dgn BPN)
- Apabila terjadi pengalihan penggunaan (mutasi) kepada instansi/pengguna yang lain, tidak perlu merubah sertifikat,
cukup merubah penetapan status pengguna barang.
STRUKTUR ORGANISASI PENGGUNA BMN
DEPAG LAMA BARU
MENTERI AGAMA PEMBINA BARANG INVENTARIS (PEBIN)
UNIT AKUNTANSI PENGGUNA BARANG (UAPB)
SEKJENIRJENPARA DIRJENBADAN LITBANG DAN DIKLAT KEAGAMAAN
PENGUASA BARANG INVENTARIS (PBI)
UNIT AKUNTANSI PEMBANTU PENGGUNA BARANG ESELON I (UAPPB-E1)
KEPALA KANWIL PROVINSI PEMBANTU PENGUASA BARANG INVENTARIS (PPBI)
UNIT AKUNTANSI PEMBANTU PENGGUNA BARANG WILAYAH(UAPPB-W)
REKTOR UIN,STAINKEPALA BIROSEKRETARIS PADA ESELON 1KABAG TU KANWILKANDEPAGKETUA STAIN,BALAI DIKLAT,MADRASAH
UNIT PENGURUS BARANG (UPB)
UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB)
egiatan yang dilakukan oleh penggunaKegiatan yang dilakukan oleh penggunaBarang dalam mengelola dan
menatausahakan BMN yang sesuaidengan Tugas pokok dan fungsi
instansi yang bersangkutan
I. PENGGUNAAN BMNI. PENGGUNAAN BMN
STATUS PENGGUNAAN BMNPP No 6 Thn 2006
STATUS PENGGUNAAN BMNPP No 6 Thn 2006
1. Status penggunaan Barang ditetapkan oleh PengelolaBarang dengan cara;a. Pengguna Barang melaporkan BMN yang diterimanya
(dipakai sendiri berupa DBP atau akan dihibahkanberupa BA Serah terima Pengelolaan Sementara BMN) kepada pengelola Barang disertai usul penggunaan
b. Pengelola Barang meneliti laporan tersebut danmenetapkan status penggunaan BMN.
2. BMN dapat ditetapkan status penggunaannya untukpenyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Kantor/Satkeruntuk dioperasikan oleh pihak lain dalam rangkamenjalankan pelayanan umum sesuai tupoksikementerian/lembaga /satker yang bersangkutan
3. Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang wajibmenyerahkan tanah dan atau bangunan yang tidakdigunakan sesuai TUPOKSI kepada Pengelola BMN
PENETAPAN STATUS BMN1. Pengelola menetapkan BMN (tanah&bangunan) yang harus1. Pengelola menetapkan BMN (tanah&bangunan) yang harus
diserahkan oleh Pengguna barang karena sudah tidakdigunakan untuk penyelenggaraan TUPOKSI instansi ybs. Dengan memperhatikan;a. Standar kebutuhan tanah dan atau bangunan untuk
penyelenggaraan dan menunjang TUPOKSI instansi YBSb.Hasil audit atas penggunaan tanah dan bangunan
2. Menetapkan status penggunaannya untuk penyelenggaraanTUPOKSI instansi pemerintah lainnya dalam rangkaoptimalisasi BMN, selanjutnya dipindah tangankan
3. Pengguna barang yang tidak menyerahkan tanah/bangunanyang tidak digunakan untuk penyelenggaraan TUPOKSI instansi Ybs kepada pengelola barang dikenakan sanksipembekuan dana pemeliharaan tanah/bangunan tsb dandicabut penetapan status penggunaannya
15
II. PEMANFAATAN II. PEMANFAATAN BMNBMN
Pendayagunaan BMN oleh pihak lain dlm bentuk:
A. SewaB. Kerja Sama Pemanfaatan (KSP)C. Bangun Guna Serah (BGS) dan
Bangun Serah Guna (BSG)D. Pinjam Pakai
16
SubjekSubjek dandan ObjekObjek: : BMNBMNa. Pengelola Barang Tanah dan/atau bangunan sdh
diserahkan kpd Pengelola Barangb. Pengguna dg. Persetj Sebagian tanah dan/atau
bangunan yang masih digunakanoleh pengguna
BMN selain tanah dan/ataubangunan
AA. . SEWA SEWA PP6 PP6 ThnThn 20062006
Pokok-pokok Pengaturana. Syarat pokok : menguntungkan Negara/Daerahb. Jangka waktu : maksimal 5 tahun dapat diperpanjangc. Formula besaran tarif sewa : - Pengelola Barang (BMN)d. Dituangkan dalam perjanjian sewa menyewae. Hasil sewa di setor ke rekening kas negara/daerah
17
SEWA SEWA (lanjutan …)(lanjutan …)
Perubahan Paradigma
a. Pemegang KewenanganBaru kewenangan pelaksanaan ada pada pengelola,
dalam hal tertentu dikuasakan kepada penggunaatas ijin pengelola.
Lama kewenangan pelaksanaan ada pada dept/lbg,Menkeu sebatas persetujuan tarif sewa
b. Prinsip yang MendasariBaru BMN/D relatif kecil dgn jangka waktu pendek
(max 5 th)Lama BMN/D relatif signifikan dgn jangka wkt panjang
(max 25 th)
PRINSIP SEWA MENYEWAKMA 520 THN 2003
Sewa menyewa dapat dilaksanakan denganSewa menyewa dapat dilaksanakan denganmemperhatikan;
1. Tidak merugikan Negara2. Tidak Berlaku antar Departemen/Lembaga, tetapi
dilakukan dengan pihak BUMN/BUMD, koperasiatau swasta
3. Harus mempunyai nilai tambah4. Sifatnya sementara5. Mengacu pada tarif umum yang berlaku6. Tidak bertentangan dengan perundang-undangan
yang berlaku7. Hasil sewa di setor ke kas Negara
Lanjutan…….8. Tujuan penyewaan antara lain untuk mengamankan aset negara
agar tidak diokupulasi oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, mengurangi beban Anggaran
9. Nilai sewa:- 0,75 % x NJOP x LT,- kenaikan tarif sewa dihitung 7,5 % per tahun dari pokok sewa, - sewa dibayar dimuka, - pada saat sewa menyewa berakhir seluruh fasilitas harus
diserahkan kepada negara, - paling lama 20 Tahun dapat diperpanjang paling lama ¼ dari tahun
sewa tersebut, - penyewa wajib melunasi PBB dan retribusi pemda setempat, - Dituangkan dalam bentuk perjanjuan paling lamabat 2 tahun
setelah ijin prinsip dari menkeu diterbitkan
20
SubjekSubjek dandan ObjekObjek:: BMNa. Pengelola Barang Tanah dan/atau bangunan sdh
diserahkan kpd Pengelola Barangb. Pengguna dg. Persetj Tanah dan/atau bangunan yang
Pengelola Barang statusnya pada Pengguna BMN selain tanah dan/atau bangunan
B.KERJA SAMA PEMANFAATAN (KSP)B.KERJA SAMA PEMANFAATAN (KSP)
Pokok-pokok Pengaturana. Syarat pokok : meningkatkan PNBP/Penerimaan Daerahb. Jangka waktu : maksimal 30 tahun dapat diperpanjangc. Hasil untuk Negara/Derah : - Kontribusi tetap
- Pembagian keuntungan hasil KSP- Dpt menerima kontribusi barang utk
tupoksid. Ditetapkan melalui tender sekurang-kurangnya lima peminat kecuali
BMN yang bersifat khusus dapat dilakukan penunjukkan langsunge. Dituangkan dalam perjanjian KSPf. Hasil KSP di setor ke rekening kas negara/daerah, dan kontribusi
barang kpd Pengelola dan/atau Pengguna
21
KSP KSP (lanjutan …)(lanjutan …)
Perubahan Paradigmaa. Pemegang Kewenangan
Baru kewenangan pelaksanaan ada pada pengelola,dalam hal tertentu dikuasakan kepada penggunaatas ijin pengelola.
Lama Tidak ada pengaturan teknis pelaksanaan
b. Prinsip yang MendasariBaru BMN/D relatif signifikan dgn jangka wkt panjang
(max 30 th) Lama BMN/D relatif kecil dgn jangka waktu pendek
(max 5 th)
PRINSIP KSP (KMA 520 Tahun 2003)
1. Dilakukan dengan pertimbangan1. Dilakukan dengan pertimbangana. Agar BMN dapat dimanfaatkan secara ekonomis oleh instansi
pemerintahb. Untuk kepentingan sosial keagamaan
2. Ketentuan;a. BMN tersebut sementara waktu belum dimanfaatkan secara
ekonomis oleh instansi pemerintahb. BMN hanya digunakan oleh peminjam sesuai peruntukkannyac. Tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan Tugas Pokok Dep.
Agamad. Harus merupakan barang yang tidak habis pakaie. Peminjam wajib memelihara dengan baik BMN termasuk
menanggung biaya-biaya yang diperlukan selama peminjamanf. Jangka waktu paling lama 2 tahun dan apabila diperlukan dapat
diperpanjang kembali3. Hanya dilaksanakan antara instansi pemerintah4. Berdasarkan persetujuan Pengelola Barang sesuai kewenangannya
23
C. Bangun Guna Serah C. Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Gunadan Bangun Serah Guna
SubjekSubjek dandan ObjekObjek: : BMNPengelola Barang Tanah idle yg sdh diserahkan kpd Pengelola
Brg Tanah pd pengguna, telah direncanakan utk
didirikan bangunan dlm rangka tupoksi dgnterlebih dahulu diserahkan kepada pengelola
Pokok-pokok Pengaturana. IMB untuk BGS/BSG harus atas nama Pemerintah Republik
Indonesia.b. Penetapan mitra BGS/BSG dilaksanakan melalui tender dengan
mengikutsertakan sekurang kurangnya 5 (lima) peserta peminatc. Jangka waktu maksimal 30 tahund. Hasil dari pelaksanaan BGS/BSG ditetapkan penggunaannya oleh
PengelolaBarang untuk penyelenggaraan tupoksi
e. Biaya persiapan dan pelaksanaan BGS/BSG tdk dpt dibebankan pd APBN/D
24
BGS/BSG (lanjutan …)BGS/BSG (lanjutan …)
Perubahan Paradigma
a. Pemegang KewenanganBaru kewenangan pelaksanaan ada pada pengelola
barangLama kewenangan pelaksanaan pada dept/lbg
Menkeu sebatas ijin prinsip
b. Prinsip yang MendasariBaru Perubahan pemegang kewenangan dari pegguna
ke pengelola dengan pengenalan bentuk baruyaitu BSG
Lama Terbatasnya kewenangan Menkeu, dan belumdikenal BSG
PRINSIP BANGUN GUNA SERAHPRINSIP BANGUN GUNA SERAHKMA 520 Thn 2003
1. Dilakukan dalam rangka menyediakan fasilitas bangunan bagi istansi pemerintah1. Dilakukan dalam rangka menyediakan fasilitas bangunan bagi istansi pemerintahyang memerlukan dengan persyaratan;a. Gedung yang dibangun berikut fasilitasnya sesuai dengan kebutuhan tupoksi
Dep. Agamab. Dep. Agama memilki tanah yang belum dimanfaatkanc. Dana untuk membangun tidak membebani APBNd. Bangunan tsb harus dapat dimanfaatkan langsung oleh Dept. Agama sesuai
bidang tugasnya baik dalam masa pengoperasian maupun saat penyerahankembali
e. Mitra bangun serah harus mempunyai kemampuan keuangan dan keahlianf. Mitra bangun guna serah harus membayar kontribusi ke kas negara setiap
tahun selama jangkawaktu pengoperasiannyag. Selama masa pengoperasian tetap milik dept. Agamah. Penggunaannya harus sesuai Rencana Utama Tata Ruang (RuTR)i. Jangkawaktu bangun guna serah paling lama 25 tahun sejak dimulai
pengoperasian2. Dapat dilakukan dengan BUMN/BUMD atau pihak swasta3. Berdasarkan persetujuan Menteri Keuangan4. Dilakukan tender sekurang-kurangnya 5 peserta peminat
26
SubjekSubjek dandan ObjekObjek: : BMNa. Pengelola Barang Tanah dan/atau bangunan sdh
diserahkan kpd Pengelola Barangb. Pengguna dg. Persetj Sebagian tanah dan/atau bangunan yang
Pengelola Barang masih digunakan oleh Pengguna BMN selain tanah dan/atau bangunan
D. PINJAM PAKAI D. PINJAM PAKAI
PokokPokok--pokokpokok PengaturanPengaturana. Dilakukan antara Pempus dengan Pemda atau antar Pemda, atau
kepada pihak lain dalam rangka kepentingan negara (Pramuka)b. Jangka waktu maksimal 2 tahun dan dapat diperpanjangc. Dituangkan dalam bentuk perjanjiand. Biaya pemeliharaan ditanggung peminjam
27
PINJAM PAKAI (lanjutan …)PINJAM PAKAI (lanjutan …)PerubahanPerubahan ParadigmaParadigmaa. Pemegang Kewenangan
Baru tanah dan/atau bangunan idle ada pada pegelola, dan dlmhal-hal tertentu dilaksanakan pengguna dgn persetujuanpengelola(termasuk BMN/D di luar tanah dan/atau bangunan)
Lama kewenangan pelaksanaan pada dept/lbgMenkeu sebatas ijin prinsip
b. Prinsip yang MendasariBaru Tidak ada pinjam antar instansi pempus, tetapi berupa
pemindahan status penggunaanLama Adanya pinjam pakai antar instansi Pempus
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH
TUGAS KELOMPOKDISKUSIKAN;
Madrasah Aliah Negeri mempunyai lokalkosong sejumlah 6 ruangan, kemudian di sewaoleh suatu yayasan mulai tahun 2000 untukjangka waktu selama 5 tahun, berapa tarifsewa yang harus di bayar yayasan dan disetorkan ke negara Jika NJOP masing-masingruangan adalah 10 juta dan luas masing-masing ruangan 80 m2, kenaikan sewaberdasarkan KMA 520 adalah 7,5 % per tahun