MONTIR KONTROL LISTRIK
PENGONTROLAN MOTOR
A. Arti Pengontrolan Arti pengontrolan adalah segala usaha yang dilakukan untuk membimbing suatu proses dalam mencapai suatu tujuan .Jadi yang dimaksud dengan pengontrolan motor diantaranya meliputi pengaturan dan pengendalian motor dari start sampai motor itu berhenti.
Menurut fungsinya pengontrolan motor dapat dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu :
a. Pengontrolan pada waktu start.b. Pengontrolan pada waktu motor dalam keadaan jalan, yaitu
pengaturan kecepatan, pembalikkan arah putaran dll.c.Pengontrolan pada waktu menghentikan motor ( pengereman )
Sedangkan sistem pengontrolan itu sendiri terdiri dari 3 bagian
1. Pengontrolan dengan tangan ( Manual control ) Artinya motor dikontrok secara langsung dengan tangan . maksudnya adalah menjalankan dan menghentikan motor tersebut hanya memakai saklar start dan stop saja. Dan alat pengontrolanya ditempatkan pada operalatan mesin tersebut dan motor tersebut hanya dilindungi oleh pengaman beban lebih. Seperti pada gambar
Jala - jala
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
Starter manual
Panel tenaga
Motor Motor
MONTIR KONTROL LISTRIK
2. Pengontrolan Semi Otomatis ( Semi Automatic Control ) Sistem pengontrolan ini menggunakan kontaktor magnet dan tombol tekan
yang dilengkapi dengan kontrol perlindungan ( protektion ) Pada sistem ini start dan stop dilakukan dengan tangan dan pelayanan atau penyaluran tenaga ke motor dihubungkan malalui kontaktor magnit seperti bagan dibawah ini
3. Pengontrolan Otomatis ( Automatik Control ) Sistem pengontrolan otomatis adalah motor dikontrol oleh satu atau lebih alat pengontrol otomatis, start atau stop dapat dilakukan secara manual atau secara otomatis dengan alat bantu kontrol misal : Saklar batas, saklar penunda waktu, saklar thermis dsb. Sebagai contoh pemakaian pengontrol otomatis pada motor pompa sistem pengontrolan dapat dilengkapi dengan saklar pengapung, saklar pengapung akan menutup rangkaian kontrol bila air didalam tangki mencapai tingkat terendah dan motor bekerja. Bila air telah penuh saklar pengapung akan membuka rangkaian kontrol dan motor berhenti. Gambar bagan seperti dibawah ini.
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
Panel Tenaga
Kontaktor Magnet
Motor
Jala - jala
Tombol tekan
MONTIR KONTROL LISTRIK
Limit switch
Tombol Tekan
FloatSwitch
B. Komponen – Komponen Pengontrolan.Fungsi dari komponen – komponen pengontrolan adalah untuk
mengoperasikan suatu mesin sesuai dengan fungsinya oleh sebab itu didalam memilih komponen kontrol harus disesuaikan dengan peralatan / mesin yang dilayaninya. Peralatan yang banyak dipakai berfungsi sebagai saklar yaitu untuk memutuskan dan menghubungkan suatu rangkaian kontrol. Menurut kerjanya saklar dapat dibedakan menjadi dua bagian , yaitu : 1. Saklar yang dioperasikan dengan tangan ( Manual Switch )
- Saklar Togel ( toggel Switch ) : mis : SPST, SPDT- Saklar tekan ( push button )- Saklar putar ( cam switch )
2. Saklar otomatis ( outomatic switch )- Saklar batas- Saklar apung- Saklar tekan arus- Saklar temperature
C. Pengontrolan dengan Kontaktor Didalam pengontrolan dengan kontaktor diperlukan komponen –
komponen lain selain kontaktor, antara lain :1. Relay beban lebih ( over load protection / TOL ) TOL berfungsi untuk mengamankan atau memberikan perlindungan terhadap
motor dari kerusakkan akibat pembebanan lebih. Beban lebih terjadi diakibatkan oleh :
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
Panel Tenaga
Saklar Otomatis
Motor
Jala - jala
MONTIR KONTROL LISTRIK
- Terlalu besarnya beban mekanik dari motor. - Arus start yang terlalu besar atau motor berhenti mendadak - Terjadinya hubung singkat. - Terbukanya salah satu fasa dari motor tiga fasa.
Arus yang terlalu besar yang timbul pada belitan motor akan menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor. Untuk menghindari hal – hal tersebut diatas dapat dipasang alat perlindungan ( protekction relay ) pada alat pengontrol.
Relay thermal banyak sekali digunakan untuk perlindungan motor – motor arus searah atau arus bolak balik dari ukuran kecil sampai menengah. Relay ini bekerja berdasarkan panas ( temperatur ) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen – elemen pemanas bimetal. Dari sifat pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetel ini akan menggerakkan kontak – kontak mekanis pemutus rangkaian listrik. Bentuk konstruksi dan simbol dari relay dapat dilihat pada gambar dibawah.
Perlengkap an lain dari relay thermal yaitu : reset mekanis fungsinya untuk
mengembalikan kedudukan kontak pada posisi semula, pengaturan batas arus trip bila terjadi beban lebih.
2. Kontaktor Magnit. Kontaktor ini adalah saklar yang digerakkan dengan gaya kemagnitan. Sebuah kontaktor harus tahan dan mampu dalam mengalirkan dan memutuskan arus dalam keadaan normal. Arus kerja normal adalah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi.
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
MONTIR KONTROL LISTRIK
Sebuah kontaktor kumparan magnitnya dapat direncanakan untuk arus searah atau arus bolak balik. Kontaktor arus bolak balik pada inti magnitnya dipasang cincin hubung singkat gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnitan yang kontinyu sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal. Pada gambar dibawah diperlihatkan bagian pokok dari kontaktor serta simbol kontak yang ada pada kontaktor.
Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan tegangan arusnya. Pada kontaktor terdapat beberapa kontak kontrol normal membuka ( NO ) dan normal menutup ( NC ). Fungsi kontak – kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu Bila kontaktor bekerja, kontak utama dan kontak bantu (kontrol) normal terbuka ( NO ) akan menutup pada waktu yang sama. Kontak normal menutup dapat membuka sesaat sebelum kontak utama menutup. Kontak – kontak biasanya diberi nomor seperti diatas dan untuk kumparan magnit diberi tanda huruf A1-A2
3. Relay Penunda Waktu
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
MONTIR KONTROL LISTRIK
Relay penunda waktu fungsinya untuk memindahkan kerja dari rangkaian pengontrol dalam waktu tertentu yang bekerja secara otomatisRelay penunda waktu berdasarkan induksi motor (ferraris). Relay ini bekerja atas dasar pengaturan waktu putaran motor. Seperti gambar dibawah
Bila motor diberi sumber arus bolak balik maka rotornya akan berputar dan akan memuterkan piringan dengan perantara roda gigi. Roda piringan itu diberi sustu tuas yang dapat menekan micro switch sehingga kontak kontak dari micro switch akan membuka atau menutup. Bila daya yang diberikan terputus, maka pegas akan menarik kembali piringan itu pada kedudukan semula dan kontak kontak micro switch akan kembali pada kedudukan semula
o o o o o
o o o o NO Simbol dan posisi kontak relay penunda waktu
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
M
+
STOP
START K
Seri
K
MONTIR KONTROL LISTRIK
C. Pengontrolan Motor Arus Searah.
1. Menjalankan motor arus searah Untuk menjalankan motor arus searah haruslah dipenuhi syarat-syarat berikut :
Kopel yang terjadi haruslah maksimum, kopel yang besar diperlukan waktu start mula karena motor tidak berbeban.
Arus yang berlebihan malalui jangkar harus dicegah pada permulaan menjalankan motor. Karena pada saat start permulaan putaran adalah nol ( n = 0 ), E = 0 karena
U = Ea + Ia.Ra = 0 + Ia.Ra
U = Ia.Ra Karena Ra sangat kecil maka arus jangkar ( Ia ) akan besar sekali dan hal ini harus dicegah. Adapun cara menjalankan / pengontrolan motor DC ada beberapa cara antara lain
a. Menjalankan motor secara langsung Menjalankan motor secara langsung artinya motor dihubungkan langsung kejala-jala dan hanya dilengkapi pengaman beban lebih atau sekering. Menjalankan motor secara langsung biasanya disebut system DOL ( Direct On Line ). Pengontrolan secara manual dapat dilakukan dengan menggunakan saklar sebagai fungsi ON dan OFF. Seperti gambar rangkaian control berikut
Pengontrolan secara langsung motor seri dari satu tempat
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG _
MONTIR KONTROL LISTRIK
b. Membalik arah putaran motor arus searah.Membalik arah putaran motor secara manual dapat dilakukan dengan
mengubah arah arus yang menuju kejangkar dari rangkaian motor. Pengontrolan secara manual dapat menggunakan saklar dua kutub dengan dua arah gerakan ( double pole double throw / DPDT ), seperti gambar berikut
` Pada saat saklar diposisi 1 (keatas) jalanya arus adalah dari sumber + masuk keangker melalui sikat B kembali ke negatip lewat sikat A, putaran motor adalah ke kiri. Bila saklar dipindah ke posisi II (kebawah) arus dari sumber + akan masuk ke angker melalui sikat A kembali ke – melalui
C. Pengaturan kecepatan pada motor DC Syarat syarat yang diperlukan untuk permulaan jalannya motor dc dapat
dipenuhi dengan pemakaian pengasutan listrik ( Tahanan geser ) Tahanan geser ini dilengkapi dengan kumparan penahan ( holding coil ) yang
dihubungkan seri dengan kumparan medan shunt ( Shunt field ). Bila kontak geser telah mencapai akhir dari terminal kontak, motor telah dihubungkan langsung kesumber tegangan dan motor berputar pada kecepatan penuh. Pada saat ini kumparan penahan menarik handel geser tujuannya untuk membebaskan motor dari beban nol.Berikut ini adalah ini adalah rangkaian control untuk pengaturan kecepatan pada motor dc dengan pembatas arus
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
L1 +L2 -
A
B M
Shunt
MONTIR KONTROL LISTRIK
D. Menjalankan Motor AC 1. Menjalankan motor AC secara langsung.
Pengontrolan motor secara langsung maksudnya adalah menjalankan motor menggunakan saklar sebagai ON dan OFF, misalnya saklar TPDT, TPST, DPST, Came switch dll. Seperti ditunjukkan gambar kontrol motor dibawah ini
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
Shunt
Seri
Stop
StartK1
K2 K3
R1 R1 R3
Tb Tc
K1
K2
K3
Ta
Ta
Tb
Tc
K4
K1
K2
K3
K4
M
K1
U V W
X Y Z
R S T
SC
KU
K.B
Menjalankan motor 1 phasa Menjalankan motor 3 phasa
Secara langsung dengan aklar TPDT
secara langsung dengan sakla
MONTIR KONTROL LISTRIK
Pada pengontrolan ini besar arus awal yang masuk kemotor tidak dapat diatur, dan arah putaran motor hanya satu arah saja. Motor akan berhenti jika handel saklar diletakkan pada posisi 0 atau ditengah.
2. Pengontrolan dari beberapa tempat.Dua atau tiga motor dapat diatur / dikontrol dari beberapa tempat dan juga dapat dilengkapi dengan alat-alat pengaman yang ditempatkan pada tempat tertentuyang dianggap berbahaya, baik terhadap yang melayani mesin ataupun terhadap mesin itu sendiri. Pemakaian sistem ini misalnya pada mesin alavator, mesin conveyer dsb. Pengontrolan dapat dihubungkan secara paralel , berurutan atau kombinasi. Pada gambar dibawah diperlihatkan salah satu rangkaian pengontrolan motor 3 phasa yang dilengkapi dengan beberapa tombol stop dan start dengan menggunakan kontaktor magnit.
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
R S T
Stop2 Start 1
K
Stop1 2
1
Start2 M 3 paaaaaaappasha Stop 1 Stop 2 Start 1
Start 2
OL K
Start 3
Pengontrolan motor 3 phasa dari 3 tempat dengan menggunakan kontaktor
MONTIR KONTROL LISTRIK
3. Pengoperasian secara Running Inching Instalasi ini banyak digunakan pada pabrik-pabrik yaitu untuk pengontrolan
running belt ( ban berjalan ) untuk memindahkan benda terutama pada pabrik perakitan dimana salah satu unit diselesaikan , kemudian harus disatukan dengan unit yang lain diruang berikutnya . Untuk memindahkan benda-benda yang berat agar tidak memerlukan tempat yang luas, untuk itu perlu menjalankan motor yang sesaat dan pada saat lain motor bekerja untuk membawa benda ketempat lain. Tombol jogging ini untuk mengerjakan motor yang bekerjanya sesaat.
Pada tombol jogging terdapat 2 Kontak-kontak , satu selalu terhubung dan kontak lainnya selalu terbuka yang disebut dengan tombol double push botton ( tombol jogging )
Salah satu rangkaian yang menggunakan tombol jogging
4. Pengontrolan secara bergantian ( Interlocking ) Didalam mengoperasikan 2 buah motor yang bergantian adalah
sewaktu motor pertama bekerja motor kedua tidak bisa dioperasikan. untuk mengoperasikan motor keduas, syaratnya motor pertama harus mati/berhenti dahulu baru motor ke 2, begitu seterusnya. Instalasi semacam ini biasanya digunakan dipabrik-oabrik yang besar. Karena kerja motor tidak diizinkan kerja terus menerus padahal produksi tidak boleh terlambat atau berhenti. Dengan pengonterolan secara ini maka kerja mesin bisa diatur dengan demikian maka umur mesin akan lebih lama serta produksi tidak akan berhenti. Dibawah ini diperlihatkan rangkaian kontrol secara bergantian.
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
OFFJogging
ON
K1M
H
K1
K1
MONTIR KONTROL LISTRIK
5. Pengotrolan dua buah motor secara berurutan. Dalam pengontrolan /pengoperasian 2 buah motor yang bekerja secara berurutan adalah motor pertama bekerja terlebih dahulu, kemudian baru motor kedua bekerja. Jadi motor kedua tidak akan bisa dioperasikan sebelum motor pertama operasi. Tetapi dalam menghentikan pengontrolan yang harus berhenti dahulu adalah motor ke 2, motor pertama tidak akan / tidak bisa ber berhenti sebelum motor ke 2 dimatikan dahulu
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
2
1
K1 K2
Off1Off2
1
ON1 ON
22
1
K1K2
K2 K1
ON1 ON2 2
Off1 Off2
Rangkaian kontrol secara bergantian
MONTIR KONTROL LISTRIK
6. Pengontrolan motor untuk dua arah putaran
6a. Motor 1 phasa Untuk membalik arah putaran motor satu pasha dapat dilakukan dengan membalik salah satu arah arus yang mengalir pada kumparan bantu ( start )
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
Arah arus dapat dibalik dengan enggunakkan saklar manual atau menggunakan kontaktor magnit serta alat bantu kontrol lainnya . Gambar disamping menunjukkan rangkaian menjalankan motor satu pasha untuk dua arah putaran dengan saklar TPDT
Untuk gambar dibawah adalah rangkaian menggunakan kontaktor. Untuk ramgkaian control menggunakan rangkaian bergantian
K.U
C S
K.B
L N
K1
K2
MONTIR KONTROL LISTRIK
6b. Menjalankan motor 3 pasha untuk dua arah putaran Pembalikkan arah putaran motor 3pasha banyak dibutuhkan pada mesin-
mesin bubut, frais, conveyor, mesin pengangkat dan mesin otomatis lainnya yang ada diindustri. Untuk membalik arah putaran motor induksi tiga fasa, dapat kita lakukan dengan menukar arah arus ke motor antara dua fasa dari 3 fasa sumber tegangan, pengontrol dapat dilakukan dengan saklar TPDT atau menggunakan dua buah kontaktor , satu kontaktor untuk arah maju ( forward ) dan kontaktor lainnya untuk arah mundur ( riverse )
7. Menjalankam motor secara segitiga bintang. Menjalankan motor dengan saklar bintang segitiga adalah cara yang biasa
dipakai untuk mengurangi arus start. Secara teoritis dengan dihubungkan bintang tegangan fasa motor itu berkisar 58% dari tegangan jala-jala motor dan arus startnya adalah sepertiga kali arus start bila motor tersebut dihubung langsung ( Direct on line ) Hubungan bintang segitiga dapat dilakukan secara manual yaitu dengan saklar bintang segitiga yang digerakkan oleh tangan ( Cam Switch ), dapat juga dilakukan dengan menggunakan kontaktor magnit yang dilengkapi dengan
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
U V W
X YZ
K1
R S T
U U W
X YZ
K2
MONTIR KONTROL LISTRIK
penunda waktu. Adapun rangkaian daya dan kontrol untuk hubungan bintang segitiga adalah sbb
.
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
M 3
U
V
W
Z
X
Y
K1 K2
K3
R S T
2
1K332
Off1
ON1
K2
2
K1
K3K3
K3
TDR
R
N
M
MONTIR KONTROL LISTRIK
8. Pengontrolan Dua Kecepatan Motor Tiga fasa Kecepatan motor tiga fasa dapat diatur dengan merubah jumlah kutub dari belitan stator motor. Starter manual dan otomatis dapat dilakukan untuk mengubah kecepatan motor dalam hal ini secara bergantian berurutan sesuai dengan kebutuhan pemakaian dari mesin itu sendiri. Dari hubungan belitan stator motor, pemakaian motor dua kecepatan dapat dibedakan menjadi tiga tipe 1.konstan HP 2.konstan torsi 3. Variable torsi Dibawah ini menunjukkan sambungan dari belitan stator untuk hubunga-hubungan diatas.
1. Hubungan konstan torsi ( CT ) a. kecepatan lambat : T1, T2, T3 dihubungkan keline
T4, T5, T6 rangkaian terbuka b. kecepatan tinggi ; T4. T5, T6 dihubungkan keline T1, T2, T3 dikopel jadi satu
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
T4
T5 T3
T2 T1
T6
MONTIR KONTROL LISTRIK
2. Hubungan konstan HP( CH ) a. kecepatan lambat : T1, T2, T3 dihubungkan keline
T4, T5, T6 dikopel jadi satu b. kecepatan tinggi : T4, T5, T6 dihubungkan keline
T1, T2, T3 rangkaian terbuka
Seperti gambar dibawah
3. Hubungan variable Torsi (VT) a. kecepatan rendah : T1, T2, T3 dihubungkan ke line
T4, T5, T6 rangkaian terbuka b. kecepatan tinggi : T4, T5, T6 dihungkan ke line
T1, T2, T3 dikopel jadi satu
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
T4
T6
T3
T2
T1
T6
T!
T4
T2T3
T5
T4
T5 T3
T2
T1
T6
T4
T1T2
T3T6
MONTIR KONTROL LISTRIK
Dibawah ini gambar rangkaian kontrol dan daya dari pengontrolan kecepatan rendah ke kecepatan tinggi dengan menggunakan tombol jogging.
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
M 3
R S T
K1 K2 K3
T6 T1
T2 T5
T3 T4
K2K1
K3 K1
K2 K3K1
K2
K3
Jog1
Jog2
Off
Jog1 & K1 = kecp. LambatJog2 & K3 = kecp. TinggiK3 = Kontr. TinggiK1 = kontr.lambat,K2 = kontr.bintang
MONTIR KONTROL LISTRIK
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER
I. PENGENALAN PLC
PLC (Progammable Logic Control) yaitu kendali logika terprogram
merupakan suatu piranti elektronik, yang dirancang untuk dapat beroperasi secara
digital dengan menggunakan memori sebagai media penyimpanan instruksi –
instruksi internal untuk menjalankan fungsi – fungsi logika, seperti fungsi
pencacah, fungsi urutan proses, fungsi pewaktu, fungsi aritmatika, dan fungsi
lainya dengan cara memprogramnya. Program – program dibuat kemudian
dimasukan dalam PLC melalui programmer/monitor.
Pembuatan program dapat menggunakan komputer sehingga dapat
mempercepat hasil pekerjaan. Fungsi lain pada PLC dapat digunakan untuk
memonitor jalanya proses pengendalian yang sedang berlangsung sehingga dapat
dengan mudah dikenal urutan kerja proses pengendalian yang terjadi pada saat itu.
Pabrik pembuat PLC mendesain sedemikian rupa sehingga pengguna dapat
dengan mudah dikenal urutan kerja proses pengendalian yang terjadi pada saat itu.
Pabrik pembuat PLC mendesain sedemikian rupa sehingga pengguna dapat
dengan saja mudah menguasai fungsi – fungsi logika – logika hanya dalam
beberapa jam saja.
Seperti halnya computer, PLC juga mempunyai kelengkapan yaitu CPU
(Central Processing Unit), memori (RAM dan ROM), programmer/monitor, dan
modul I/0 (input/output). Untuk lebih jelasnya lihat gambar 1 dan 2 berikut ini.
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
MONTIR KONTROL LISTRIK
Gambar .1. Omron SYSMAC CPM 2A
Gambar . 2 Omron SYSMAC CPM 1A
II. KOMPONEN KOMPONEN PLC
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
MONTIR KONTROL LISTRIK
Dalam sistem PLC ini dibagi menjadi 4 komponen bagian utama, keempat
komponen bagian utama tersebut adalah :
1. Central Processing Unit (CPU), merupakan otak dari PLC dari 3 bagian yaitu
:
a Mikroprosesor merupakan otak dari PLC yang difungsikan untuk operasi
matematika dan operasi logika.
b Memori, merupakan daerah CPU yang digunakan untuk melakukan proses
penyimpanan dan pengiriman data pada PLC.
c Catu daya yang berfungsi untuk mengubah sumber masukan tegangan
bolak – balik menjadi tegangan rendah.
2. Programer / monitor
3. Input /output modules
4. Rak dan chasis.
Secara blok diagram, hubungan bagian utama dari PLC dapat terlihat pada
gambar.3 dan gambar .4 .
Gambar.3 Komponen PLC dengan Consule sebagai programmer
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
MONTIR KONTROL LISTRIK
Gambar.4 Komponen PLC dengan PC sebagai programmer
III. CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU)
Sesuai dengan namanya unit ini merupakan tempat/alat digunakan sebagai
pusat pemrosesan semua instruksi-instruksi atau perintah – perintah yang
diberikan ke PLC. Untuk menyingkat penyebutannya kadang – kadang alat ini
hanya disebut dengan nama prosesor. Pada unit ini terdiri rangkaian – rangkaian
elektronik yang rumit dan kompleks.
Saat suatu perintah diberikan ke unit, maka perintah itu akan diterima,
diterjemahkan, kemudian dipecahkan dengan kode – kodenya dan diteruskan ke
unit – unit lain sebagai perintah untuk melaksanakan tugas yang diterimanya.
Unit pusat pemrosesan ini terbuat dari lempeng yang kecil yang disebut VLSI
(Very Lang Scale Intregrated Circuit), karena bentuknya sangat kecil dan
terintregrasi serta keberadaanya adalah suatu chip jadi kita biasa menyebutnya
mikroprosesor.
Mikroprosesor merupakan otak dari CPU, selain itu dalam CPU terdapat
memori yang merupakan daerah dari CPU yang digunakan untuk melakukan
proses penyimpanan dan pengiriman data dan juga catu daya yang berfungsi untuk
memberikan sumber tegangan pada CPU dengan cara mengubah tegangan bolak-
balik (AC) menjadi tegangan searah (DC).
Sistem operasi dasar disimpan secara permanen dalam ROM (Read Only
Memory/memori hanya baca). Disebut memori hanya baca karena chip ini
dirancang sehingga Byte-byte yang tersimpan tidak diubah secara apapun.
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
MONTIR KONTROL LISTRIK
Kegunaan utama ROM dalam CPU adalah untuk menyediakan suatu program
yang disebut memori atau bug, sedangkan untuk pemakaian pembuatan program
perlu disimpan dalam memori yang dapat diubah-ubah yang disebut RAM
(Random Acces Memory), dan disimpan secara tidak permanen. Jika sumber
masukan hilang maka program juga hilang.
Selain ROM dan RAM ada beberapa memori yang sering digunakan pada
CPU PLC antara lain :
1. PROM (Programmable Read Only Memory) pada dasarnya sama dengan
ROM, kecuali pada PROM dapat diprogram oleh programmer hanya untuk
satu kali.
2. EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) adalah PROM yang
dapat dihapus dengan menyinari sinar ultraviolet (UV) untuk beberapa menit,
memori ini juga sering disebut UVROM.
3. EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory).
Mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan EPROM, karena EEPROM
dengan sangat cepat mudah dapat direset dan dihapus.
4. NOVRAM (Nonviotile Random Acces Memory), merupakan jenis memori
yang juga sering digunakan pada CPU PLC. NOVRAM ini merupakan memori
kombinasi antara EEPROM dan RAM. Ketika catu dayanya berkurang maka
memori pada RAM dapat disimpan pada EEPROM sebelum hilang dan dapat
dibaca pada RAM lagi setelah catu dayanya kembali normal.
IV. PROGRAMER/ MONITOR
Programmer/monitor merupakan suatu alat yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan PLC, alat tersebut sering disebut Hand Held
Programming Consule selain itu dapat juga menggunakan PC (Personal
Computer) . Dengan menggunakan Hand Held Programming Consule ini dapat
memasukan program kedalam PLC dan juga dapat memonitor proses yang
dilakukan oleh PLC. Hand Held Programming Consule dapat diset ke posisi
PRORAM, MONITOR, atau RUN. Fungsi dari set pada Hand Held
Programming Consule yaitu :
a Program digunakan untuk membuat program atau memuat modifikasi atau
perbaikan program yang sudah ada.
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
MONTIR KONTROL LISTRIK
b Monitor untuk mengetahui suatu proses yang terjadi dan juga untuk mengubah
nilai setting dari counter dan timer ketika PLC sedang beroperasi.
c Run, difungsikan untuk mengendalikan suatu proses pada saat program dalam
kondisi aktif.
V. INPUT DAN OUTPUT MODULES
a. JALUR INPUT
Berbagai macam sensor, saklar, atau komponen – komponen lain yang
dapat digunakan untuk mengubah status bit dari status masukan PLC.
Spesifikasi input CPU
Jenis Spsifikasi Tegangan input 24 VDC Impedansi input IN00000 sampai IN00002: 2 kW; input lainnya 4.7 kWArus input IN00000 sampai IN00002: 12 mA ; input lainnya: 5 mA Tegangan ON 14.4 VDC min.Tegangan OFF 5.0 VDC max.ON Delay 1 sampai max 128 ms. OFF Delay 1 sampai max 128 ms. Konfigurasi rangkaian
b. JALUR OUTPUT
Output dari CPU PLC yang digunakan lebih baik menggunakan output
berupa relai. Karena untuk menghubungkan dengan piranti eksternal akan
lebih mudah
Spesifikasi output CPU
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
MONTIR KONTROL LISTRIK
Jenis Spsifikasi Tipe output Semua outptut adalah output relayKapasitas switching max 2 A 250 V AC ( cos θ = 1)
2 A 24 V DC ( 4 A/common )Kapasitas switching min 10 mA 5 V DCRelay G6R – 1AWaktu hidup relay Elektrikal :150.000 operasi (beban resistif, 24 VDC) 100.000 operasi
(beban induktif, 220 VAC, cos θ = 0,4)Mekanikal untuk sebelum unit V1 : 10.000.000 operasi Mekanikal untuk unit V1 : 20.000.000 operasi
ON Delay 1 sampai max 128 ms. OFF Delay 1 sampai max 128 ms. Konfigurasi rangkaian
JUMLAH TERMINAL I/O INPUT OUTPUT CATU DAYA NOMOR MODEL
10 6 POIN 4 POIN AC CPM1/CPM2A-10CDR-ADC CPM1/CPM2A-10CDR-D
20 12 POIN 8 POIN AC CPM1/CPM2A-20CDR-ADC CPM1CPM2A-20CDR-D
30 18 POIN 12 POIN AC CPM1CPM2A-30CDR-ADC CPM1/CPM2A-30CDR-D
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
MONTIR KONTROL LISTRIK
c. SIMBOL – SIMBOL PADA PLC
1. LOAD (LD) dan LOAD NOT (LD NOT)
2. AND dan AND NOT
3. OR dan OR NOT
4. OUT dan OUT NOT
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
Instruksi OperandLD 00000
Instruksi OperandLD NOT 00000
Instruksi OperandLD 00000AND NOT 00001
Instruksi OperandLD 00000AND 00001
Instruksi OperandLD NOT 00000OR NOT 00001
Instruksi OperandLD NOT 00000OR 00001
MONTIR KONTROL LISTRIK
5. AND LOAD (AND LD) dan OR LOAD (OR LD)
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
Instruksi OperandLD 00000OUT 01000
Instruksi OperandLD 00001OUT NOT 01001
Instruksi OperandLD 00000OR 00001LD 00002OR NOT 00003AND LD ----------
Instruksi OperandLD 00000AND NOT 00001LD 00002AND 00003OR LD ----------
MONTIR KONTROL LISTRIK
d. SISTEM PENGKABELAN PADA PLC
Gambar .5 Sistem.Pengakbelan PLC
Gambar .5 Sistem.Pengakbelan PLC
VI. SISTEM PEMROGRAMAN PLC
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
MONTIR KONTROL LISTRIK
A. Pemrograman dengan menggunakan Consule
1. Pengenalan Consule
Gambar .6. HAND HELD PROGRAMMING CONSULE
2. Setting Awal
Programmer dapat di set ke posisi PROGRAM, MONITOR atau RUN :
Gambar.7. Mode setting Consule
PROGRAM : Digunakan untuk membuat program atau membuat
modifikasi
serta program serta perbaikan ke program yang sudah ada.
MONITOR : Digunakan ketika mengubah nilai setting dari counter dan
timer
ketika PLC sedang beroperasi.
RUN : Digunakan untuk mengoperasikan program tanpa dapat
mengubah nilai setting yang dapat diubah pada posisi monitor
3. Input Password
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
MONTIR KONTROL LISTRIK
PLC mempunyai sebuah password control untuk mencegah akses yang tidak
diautorisasi ke programnya. PLC selalu memprompt untuk memasukkan
password ketika daya pertama dihubungkan atau setelah programming
consule dipasang saat PLC beroperasi. Untuk memasukan password, tekan
tombol CLR dan MONITOR.
4. Menghapus Program
Menghapus program dapat dilakukan dengan CLEAR ALL, yang akan
menghapus seluruh program yang terdapat pada HR, CNT, dan DM ataupun
sebagian dari program/mulai dari alamat tertentu, ataupun HR/CNT/DM ada
yang dipertahankan.
Operasi ALL CLEAR dilakukan dengan switch seleksi Mode di-set ke
Program.
CLEAR ALL
Diagram Ladder Mnemonik
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
PROGRAM
<PROGRAM>PASSWORD
MONTIR KONTROL LISTRIK
5. Prosedur memasukkan program
Aturlah swtich mode selector ke program mode, tekan clear jika dibutuhkan
sampai tampilan 00000 tampil pada layar
1.
2.
3.
4.
5.
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
ALAMAT INSTRUKSI DATA00000 LD 0000000001 OR 0100000002 AND NOT 0000100003 OUT 0100000004 END(01)
MONTIR KONTROL LISTRIK
Catatan Penting : enam instruksi dasar yang ditampilakan di atas ini selalu
digunakan hampir di setiap program. Semua di wakili
oleh tombol tertentu pada keypad, yang mana ditekan
untuk memasukan instruksi tersebut. END yang
diprogram dengan menekan FUN yang diikuti dengan 0
dan 1.
a. ntuk memonitor Langkah program, gunakan PANAH ATAS ataupun
BAWAH.
b. Menjalankan Program
Untuk menjalankan program yang disimpan dalam PLC, set switch
seleksi mode ke mode RUN atau MONITOR
c. Memanggil kembali program.
Untuk mencari dan mengecek suatu baris program, sebagai contoh
mencari baris yang ada OUT 01000 nya, gunakan prosedur berikut.
Ini memperlihatkan OUT 10000 sudah dimasukan ke memori pada alamat
0003.
Catatan : Jika operasi dilakukan saat MONITOR atau RUN, kondisi
ON/OFF dan alamat tersebut dapat dimonitor.
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
MONTIR KONTROL LISTRIK
6. Menyisipkan dan Menghapus Baris Instruksi
Pada mode PROGRAM, statu instruksi yang sedang ditampikan dapat
dihapus ataupun disisipkan, masukan baris instruksi seperti menginput
program sebagaimana mestinya, kemudian tekan tombol INS dan DOWN
Untuk menghapus statu instruksi, tampikan instruksi yang akan dihapus dan
tekan tombol DEL dan UP.
Perhatian : hati – hati untuk tidak menghapus instruksi dengan kurang hati –
hati tidak ada cara untuk mengembalikan tanpa memasukan instruksi lagi.
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
<INSTRUKSI>
<Instruksi yang tertampil>
MONTIR KONTROL LISTRIK
VII. MENGINSTAL INPUT DAN OUTPUT PLC.
Langkah –langkah menginstal input/output ( I / O ) kedalam PLC adalah :
a. Indentifikasi banyaknya input dan output pada PLC.
b. Indentifikasi alamat input luar dan alamat output luar PLC.
c. Indentifikasi jenis input dan output PLC.
d. Indentifikasi kemampuan arus output PLC beban tidak boleh sama atau
melebihi kemampuan arus output.
e. Gunakan ON/OFF komponen secara manual, indikator INPUT harus
mengikuti ON/OFF dari komponen tersebut.
f. Gunakan prosedur FORCE SET/ESET dari PLC < output untuk
memastikan alamat output yang kita inginkan.
Alamat input Keterangan
Alamat output Keterangan
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
MONTIR KONTROL LISTRIK
Didalam penerapan dilapangan sering kita jumpai bermacam-macam sensor
yang terpasang terhadap silinder pneumatik atau terhadap bagian – bagian mesin
lainnya dan untuk pemasangan output sensor ke input PLC harus diperhatika
jenis input PLC dan jenis output sensor karena kita ketahui ada dua jenis type
sensor PNP atau NPN untuk mengetahui cara pemasangannya perhatikan gambar
7,8,9 dan 10 dibawah ini.
Gambar 7. Cara Pemasangan Input Positif dengan Sensor PNP dan Reed switch
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
MONTIR KONTROL LISTRIK
Gambar. 8 Cara pemasangan input negatif dengan sensor NPN dan Reed Switch
Gambar 9 Cara pemasangan output coil dapat kita gubakan tegangan AC atau DC
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
MONTIR KONTROL LISTRIK
Gambar. 10 Cara pemasangan output positif jenis transistor
VIII. KETENTUAN UMUM PERALATAN DAN PEMASANGAN
1. Ketentuan Peralatan
a. Perlengkapan listrik harus tidak berbahaya dan harus tahan terhadap
kerusakan mekanik, termis dan kimiawi.
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
MONTIR KONTROL LISTRIK
b. Selungkup dan rangka logam harus dilengkapi dengan sekrup dan
Terminal untuk pembumian.
c. Pada setiap peralatan listrik harus tercantum dengan jelas penandaan
sesuai dengan ketentuan SNI.
2. Ketentuan Pemasangan
Perlengkapan listrik harus dipasang secara baik sehingga pelayanan
pemeriksaan dan pemeliharaan mudah dan aman.
a. Perlengkapan listrik harus dipasang, dihubungkan dan diamankan
sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan bahan mudah
terbakar/menéala.
b. Selungkup dan rangka logam perlengkapan harus dibumikan secara baik
dan tepat.
c. Gagang pelayanan dan logam atau sejenisnya sama sekali tidak boleh
bertegangan dan oleh karenanya harus dihubungkan dengan selungkup
dan rangka itu secara baik dan tepat.
d. Pelayanan dan pengendalian peranti harus dilakukan dengan pertolongan
sakelar, oleh karenanya harus dihubungkan dan diputuskan dengan
sakelar tersebut, kecuali untuk lampu, piranti kecil atau kumpulan dari
padanya bersama mempunyai daya tidak lebih dari 1,5 Kw.
e. Perlengkapan untuk melayanai sakelat motor dan mesin lain yang
digerakkan dengan listrik harus dipasang sedekat mungkin dengan mesin
yang bersangkutan.
IX. KETENTUAN UMUM KABEL DAN PEMASANGANNYA
A. Ketentuan Umum kabel Instalasi.
Semua kabel yang digunakan harus dibuat dari bahan yang memenuhi syarat
sesuai dengan tujuan penggunaanya serta telah diperiksa dan diuji.
B. Kabel yang diilih dan dipasang haruslah dengan penggunaanya sebagaimana
disebut dalam rancangan instalasi dan harus memenuhi persyaratan PUIL 2000
yaitu :
i Memiliki tanda Standard atau tanda sertifikasi (SIN atau standard lain yang
diberlakukan) dan tanda pengenal lain dipermukaannya sepanjang kabel
tersebut sesuai dengan ketentuan Standard.
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
MONTIR KONTROL LISTRIK
ii Tidak CACAT dan tidak rusak
C. Jenis kabel yang dipilih dan dipasang haruslah sesuai dengan penggunaanya
sebagaimana disebut dalam rancangan instalasi dan harus memenuhi persyaratan
PUIL 2000 yaitu :
i Kabel instalasi dalam gedung memiliki warna selubung puti / abu – abu.
ii Kabel tanah tegangan pengenal 600 sampai 1000 volt, memiliki delubung
hitam.
iii Kabel udara tegangan pengenal 6000 sampai 1000 Volt, memiliki warna
selubung hitam.
D. Kabel yang dipilih dan dipasang harus dipilih usuran memenuhipersyaratan
sesuai dengan rancangan instalasi.
E. Kabel dipasang harus dipilih sdemikian sehingga jumlah dan warna instinya
sesuai dengan rancangan instalasi dan persyaratan PUIL 2000 yaitu :
i Warna biru untuk penghantar netral
ii Warna Lorena untuk penghantar pembumian / ground
iii Warna merah untuk penghantar Fasa R
iv Warna kuning untuk penghantar Fasa S
v Warna hitam untuk penghantar Fasa T
X. LOKASI DAN PENCAPAIAN PHB
A. Lokasi PHB
A.1 Umum
PHB harus :
i Dipasang pada lolasi yang cocok, yang kering dan memiliki
ventilasi cukuip, kecuali bila PHB dilindungi terhadap lembab.
ii Ditempatkan sedemikian rupa sehingga PHB dan pencapaiannya
tidak terhalang oleh bagian dan isi gedung atau bagian lanilla
dalam geding.
iii Keitnggian PHB 1,2 meter diatas tanah atau lantai
A.2 Lokasi-lokasi yang dilarang dan yang dibatasi
Lokasi – lokasi yang dilarang adalah sebagai berikut :
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
MONTIR KONTROL LISTRIK
i Pada ketinggian kudang dari 1,2 meter diatas tanah /lantai
ii Pada instalasi rumah dan instalasi ganda dengan ketinggian 0,9
meter
iii Di dekat tandon air dan dapur listrik
iv Di dekat pancoran air
v Di dekat kolam renang, spa atau sauna
vi Di dekat tangga yang terisolasi dari kebakaran atau lorong.
vii Didekat gulungan selang kebakaran
viii Di dekat springler kebakaran otomatis
XI. PHB dengan bagian bertegangan terbuka harus dipasang dalam daerah yang
dapat dimasuki hanya oleh petugas yang berwenang dan dilengkapi dengan
fasilitas penguncian.
XII. PENCAPAIAN PHB.
Di sekeliling PHB harus disediakan ruangan yang cukup disegala sisinya supaa
orang dapat lewat, untuk mengoperasilan dan menyetel semua perlengkapan
dengan aman dan dapat degera keluar dari lingkungan PHB dalam keadaan
darurat.
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
MONTIR KONTROL LISTRIK
XIII. PERAKITAN RANGKAIAN KONTROL DENGAN PERLENGKAPAN
PLC
GAMBAR. 13 Tata Letak Komponen
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG
MONTIR KONTROL LISTRIK
GAMBAR 13.2 Lay Out Pintu Panel
BADAN SERTIFIKASI KETRAMPILAN_BSK-BLPT SEMARANG