LAPORAN INDIVIDUAL
KKN TAHUN 2017
PENYULUHAN TERHADAP PIK-R DAN PENGETESAN
MOTORIK HALUS
Oleh:
Kuta Galuh W
NIM : 1136000074
PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Permasalahan
Desa Sukamukti memiliki wadah organisasi remaja yaitu PIK-R ( Pusat
Informasi Konseling remaja) adalah sebuah organisasi di bawah naungan BKKBN
( Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ). PIK-R adalah Suatu
wadah yang dikelola dari, oleh danuntuk remaja dalam memperoleh informasi
dan pelayanan konseling tentang kesehatan reproduksi. PIK-R juga merupakan
wadah remaja agar bisa menyalurkan kreativitasnyah dan juga agar mengajak
remaja tidak terjerumus pada hal negative seperti pergaulan bebas, narkoba, sex,
minuman keras dan lain-lain.
PIK-R di desa sukamukti ini tidak berjalan sesuai fungsinyah sehingga
terjadi kesalah pahaman antara PIK-R dan karang taruan yang ada di desa
sukamukti. Berawal dari ketidak jelasan program yang menyebabkan kejenuhan
di pengurus dan juga anggota PIK-R sehingga mereka keluar dari fungsinyah dan
malah menjalankan kegiatan dari desa sebagai penyelenggara ulang taun desa
yang seharusnya dilakukan oleh karangtaruna, walaupun PIK-R terlibat itu hanya
sebagai mitra saja. Maka berawal dari kurangnya pemahaman tentang job
description dari PIK-R sendiri menyebabkan kecemburuan sosial dari karang
taruna.
Permasalahan yang kedua yaitu ada pada anak anak RA di sini penulis
ingin menetahui perkembangan motorik halus pada anak anak RA Cendrawasih 1,
penulis bersama mahasiswa KKN lainnya meminta izin terlebih dahulu kepada
kepala sekolah yang bernama Bu Sum dan beliaupun mengizinkannya. Ke esokan
harinya penulis bersama mahasiswa KKN lainnya pergi menuju RA tersebut dan
mulai menjalankan misi yakni mengetes motorik halus, anak – anak pun sangat
antusias pada saat pengetesan di mulai, permasalahanpun mulai muncul dengan
2
adanya distrak yang kecil anak anakpun meresponnya berlebihan,mada yang
jingkrak jingkrak di kursi ada yang keluar masuk kelas ada yang bertengkar dan
masih banyak lagi kejadian yang mengejutkan, penulis dan kawan kawan
KKNpun kesusahan dan berfikir keras bagaimana cara menenangkan anak anak
supaya bisa melaksanakan pengetesan dengan lancar, dan akhirnya ada bantuan
yang datang yaitu gurunya datang, namun ada satu orang anak yang bersembunyi
di bangku pada saat pertengahan tes di mulai, entah kenapa dia diam di kolong
meja hingga selesainya pengetesan
B. Metode
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Penyuluhan adalah proses,
cara, perbuatan menyuluh; penerangan; dan pengintaian. adapun tahap
dalam penyuluahn terdiri dari 3 tahap yaitu pendahuluan (introduction),
tahap penyajian (presentasion), dan tahap penutup (test and follow up)
1. Tahap pendahuluan
Tahap pendahuluan adalah tahap persiapan atau tahap awal sebelum
memasuki penyajian materi yang akan disuluhkan. Pada tahap ini
penyuluhan menjelaskan secara singkat tentang materi yang akan
diajarkan dalam pertemuan tersebt dengan pengetahuan yang sudah
ada di masyarakat, serta tujuan yang harus di capai masyarakat pada
akhir pertemuan.
2. Tahap penyajian
Tahap penyajian merupakan kegiatan belajar mengajar yang utama
dalam suatu pengajaran. Di dalamnya mencakup abgian-bagian sebagi
berikut :
3
a. Uraian (explanation) baik dalam bentuk verbal maupun nn verbal
seperti penggunaan grafik, gambar, benda sebenarnya (realita),
model, dan demonstrasi.
b. Contoh dan non-contoh yang praktis sera konkret dari ruang
konsep
c. Latihan merupakan praktik bagi masyarakat untuk menerapkan
konsep abstrak yang sedang dipelajari dalam bentuk kegiatan fisik.
3. Penutup
Tahap ini merupakan tahap akhir suatu penyuluhan. Tahap ini meliputi
3 kegiatan yaitu :
a. Pelaksanaan tes hasil penyuluhan untuk di jawab atau dikerjakan
peserta penyuluhan
b. Umpan balik yang berupa informasi atau hasil tes
c. Tindak lanjut yang berupa petunjuk tentang apa yang harus
dilakukan atau dipelajari peserta penyuluhan selanjutnya, baik
untuk memperdalam materi yang telah dipelajari dalam pertemuan
tersebut.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT
A. Monografi Desa
Tabel.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-laki 1.883
Perempuan 1.849
Jumlah 3.732
Tabel.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Laki-Laki
(orang)
Perempuan
(orang)
Jumlah
(Orang)
Petani 204 12 216
Buruh Tani 1 1 2
Pegawai Negeri Sipil 14 6 20
173 22 195
Pengrajin 2 1 3
Pedagang barang kelontong 40 5 45
Peternak 1 1 2
Montir 3 1 4
Perawat swasta 1 0 1
Bidan swasta 0 1 1
TNI 0 1 1
POLRI 1 0 1
5
Pedagang Keliling 25 2 27
Pembantu rumah tangga 1 3 4
Arsitektur/Desainer 1 0 1
Karyawan Perusahaan Swasta 1 0 1
Karyawan Perusahaan
Pemerintah
10 2 12
Wiraswasta 235 4 239
Tidak Mempunyai Pekerjaan
Tetap
3 1 4
Belum Bekerja 362 301 663
Pelajar 332 330 662
Ibu Rumah Tangga 16 1.072 1.088
Purnawirawan/Pensiunan 13 5 18
Perangkat Desa 10 2 12
Buruh Harian Lepas 389 14 403
Karyawan Honorer 0 1 1
Jumlah Total (Orang) 1.838 1.788 3.626
Tabel.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Agama Laki-laki Perempuan
Islam 1826 orang 1774 orang
Kristen 1 orang 3 orang
Hindu 3 orang 5 orang
Budha 1 orang 0 orang
Konghucu 1 orang 1 orang
6
Jumlah 1.832 orang 1.783 orang
Tabel.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkatan
Pendidikan
Laki-Laki
(orang)
Perempuan
(orang)
Jumlah
(Orang)
Tamat SD/sederajat 886 1.023 1.909
Tamat SMP/sederajat 254 210 464
Tamat SMA/sederajat 235 150 385
Tamat D-1/sederajat 2 1 3
Tamat D-2/sederajat 11 7 18
Tamat D-3/sederajat 1 0 1
Tamat S-1/sederajat 21 13 34
Jumlah Total (Orang) 1.410 1.404 2.814
B. Kondisi Masyarakat
PIK REMAJA adalah wadah yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja
dalam memperoleh informasi dan pelayanan konseling tentang PKBR ( Penyiapan
Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja). Melalui program ini, pemerintah berupaya
untuk membentuk remaja TEGAR yaitu remaja yang berperilaku sehat,
menghindari resiko TRIAD KRR (seksualitas, HIV dan AIDS, serta NAPZA),
serta menunda usia perkawinan/pendewasaan usia perkawinan.
Tujuan pembentukan PIK REMAJA adalah untuk memberikan informasi
KRR, meningkatkankan pemahaman, sikap dan perilaku positif remaja tentang
7
TRIAD KRR, melatih ketrampilan kecakapan hidup (life skill), pelayanan
konseling dan rujukan KRR serta untuk mengembangkan kegiatan remaja lainnya
yang sesuai dengan kebutuhan dan minat remaja untuk mewujudkan TEGAR
REMAJA dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas.
Tujuan Khususnya adalah Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
para pengelola, konselor dan pendidik sebaya tentang pengertian, tujuan, sasaran,
ruang lingkup, pokok-pokok kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan PIK
REMAJA.
PIK-R mempunyai sebuah Visi dan Misi yaitu VISI : Sebagai pusat
informasi dan konseling kesehatan remaja, kegiatan Remaja professional dan
positif yang dikemas secara kebersamaan.
MISI :
1. Menyelenggarakan kegiatanpemahaman mengenai remajadan
perkembangannya
2. Menjadi wadah meningkatkankreatifitas remaja dan aktualitasdiri remaja
3. Memberi bekal kecakapan hidupbagi remaja
4. Membantu memberi solusipermasalahan bagi remaja
8
BAB III
A. Tahapan Pengabdian
Pada permasalahan pertama dilakukan penyuluhan terhadap pengurus
PIK-R untuk memberi tahu dasar tentang konseling. Sebelum di lakukannya
penyuluhan menganalisis terlebih dahulu apa yang mereka butuhkan dengan cara
melakukan dialog pada pengurus PIK-R sehingga kita bisa mengetahui
permasalahan yang terjadi dan melihat dokumen tentang PIK-R.
1. Tahap Pendahuluan
Sebelum melakukan penyulusan tentang konseling, terlebih dahulu
memberikann gambaran tentang bagaimana Pusat Informasi Konseling
Remaja (PIK-R) dikalangan mahasiswa, yang disebut Pusat Informasi
Konseling Mahasiswa (PIK-M) UIN Sunan Gunung Djati Bandung
dengan tujuan agar mempunyai gambaran program yang jelas supaya tidak
keluar dari jalur PIK-R. pertemuan pertama tentunya hanya dengan
beberapa pengurus PIK-R desa dan beberapa ketua dari setiap dusun di
desa Sukahurip.
Pertemuan awal membahas program PIK-R sebelumnyah
kemudian mengusulkan perombakan struktur organisasi tambahan agar
jalur koordinasi jelas antara ketua dan bawahan. Selain itu mencari solusi
bersama agar memperkuat kerjasama dalam kepengurusan internal PIK-R
supaya tidak terjadi perpecahan antar dusun dan di bawah satu koordinasi.
Menghasilkan kesepakatan untuk melakukan diskusi dengan pengurus
PIK-R setiap dusun sebanyak dua kali dalam satu bulan, dibentukanyah
kelompok mentoring untuk setiap pengurus memegang minimal lima
anggotanyah agar dapat merangkul remaja di setiap dusun masing-masing.
Dalam kegiatan kedua yaitu mengetes motorik halus pada paud
cendrawasih I, mengingat pentingnya mengetahui motorik haslus pada
9
anak . Pada usia 5 tahun, koordinasi motorik halus dari anak-anak
meningkat. Tangan, lengan, dan tubuh, semua bergerak bersama dengan
lebih baik di bawah komando mata.
Menurut Dini.P dan Daeng Sari (1996:72) motorik halus adalah
aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil atau halus
gerakan ini menuntut koordinasi mata dantang anserta pengendalian gerak
yang baik yang memungkinkannya melakukan ketepatan dan kecermatan
dalam gerak.8 Yudha M Saputra dan Rudyanto (2005: 118) menjelaskan
bahwa motorik halus adalah kemampuan anak dalam beraktivitas dengan
menggunakan otot-otot halus (kecil) sepertimenulis, meremas,
menggenggam, menggambar, menyusun balok dan memasukkan kelereng.
Sedang kan menurut Kartini Kartono (1995: 83) motorik halus adalah
ketangkasan, keterampilan, jari tangan dan pergelangan tangan serta
penugasan terhadap otot-otot urat pada wajah. Pendapat lain yang
dikemukakanolehAstati (1995 : 4) bahwa motorik halus adalah gerak yang
hanya menggunakan otot-otot tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot
kecil yang membutuhkan koordinasi gerak dan daya konsentrasi yang
baik.
Menurut Silawati (2008), tahap perkembangan motorik halus anak usia
4-5 tahun yaitu: Anak usia 4 tahun mempunyai kemampuan pada aspek
motorik halus yang terdiri dari; membangun menara setinggi 11 kotak,
menggambar sesuatu yang berarti bagi anak tersebut dan dapat dikenali
oleh orang lain , mempergunakan gerakan-gerakan jemari selama
permainan jari, menjiplak gambar kotak, menulis beberapa huruf.
Menurut Elizabeth Hurlock (1999) tugas-tugas perkembangan
anak usia 4-5 tahun diantaranya yaitu mempelajari keterampilan fisik yang
diperlukan untuk permainan yang umum dan mengembangkan
keterampilan-keterampilan dasar untuk memebaca, menulis dan berhitung.
10
Konsep keilmuan RAbersifat isomorfis, artinya kerangka keilmuan
PAUD dibangun dari interdisiplin ilmu yang merupakan gabungan dari
beberapa displin ilmu, diantaranya: psikologi, fisiologi, sosiologi, ilmu
pendidikan anak, antropologi, humaniora, kesehatan, dan gizi serta neuro sains
atau ilmu tentang perkembangan otak manusia (Yulianai Nurani Sujiono,
2009: 10).
Berdasarkan tinjauan secara psikologi dan ilmu pendidikan, masa usia
dini merupkan masa peletak dasar atau fondasi awal bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Apa yang diterima anak pada masa usia dini, apakah itu
makanan, minuman, serta stimulasi dari lingkungannya memberikan
kontribusi yang sangat besar pada pertumbuhan dan perkembangan anak pada
masa itu dan berpengaruh besar pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.
Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat dilepaskan
kaitannya dengan perkembangan struktur otak. Dari segi empiris banyak
sekali penelitian yang menyimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini sangat
penting, karena pada waktu manusia dilahirkan, menurut Clark (dalam Yuliani
Nurani Sujono, 2009) kelengkapan organisasi otaknya mencapai 100 – 200
milyard sel otak yang siap dikembangkan dan diaktualisasikan untuk
mencapai tingkat perkembangan optimal, tetapi hasil penelitian menyatakan
bahwa hanya 5% potensi otak yang terpakai karena kurangnya stimulasi yang
berfungsi untuk mengoptimalkan fungsi otak.
2. Tahap Penyajian
Pertemuan ke dua memberiakan pengertian konseling terhadap
pengurus dan bakal calon pengurus agar ada kaderisasi yang jelas. Selain
memberikan pengertian konseling juga memberiakan praktek konseling
untuk individu dan konseling kelompok. Dan ada sedikit materi tambahan
tentang Neuro Linguistic Programming (NLP) sebagai tehnik agar
konselor dapat mudah masuk kedalam dunia konseli.
Gambar. 1 penyampaian materi konseling
11
Gambar. 2 penyampaian materi management ruang konseling dan
jarak konselor dan konselikonseling yang baik
Gambar. 3 penyampaian materi konseling individu
12
Gambar. 4 penyampaian materi konseling kelompok
13
Gambar. 5 penyampaian materi NLP
Pertemuan pertama di RA kami langsung melakukan pengetesan
motorik halus, kita memberikan pengarahan terlebih dahulu kepada anak
anaknya di dalam pengetesan itu kami mengetes penulisan dan cara
menggunting terlihat dari pengerjaan tersebut anak anak RA hampir
semuanya telah mencapai tingkat kematangan
Gambar. 6 pemberian contoh menulis
14
Gambar. 7 Hasil dari sekian banyak tes yang telah berlangsung
15
Gambar. 8 Beberapa pengajar di RA cendrawasih 1 yang
berjumlah lima orang namun tidak masuk satu orang
3. Tahap Penutup
Setelah diberikannya materi dilakukan sesi tanya jawab. Dan salah satu
peserta memberikan pertanyaan tentang materi NLP dan menyimpulkan
apa yang telah disampaikan oleh penulis dan kawan kawan KKN.
16
Gambar. 9 penutupan di akhiri dengan sesi tanya jawab
B. Partisipasi dan Pelibatan masyarakat Sasaran
Pada penyuluhan ini melibatkan beberapa pihak yaitu ketua PIK-R masing-
masing dusun, dan pihak desa.
C. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
Hasil yang kami dapat dari penyuluhan tentang konseling menghasilkan persatuan
PIK – R di setiap dusun
PIK - R dapat berkumpul seminimal mungkin dalam waktu satu bulan dua kali
dan bisa di hadiri minimal para pengurusnya
17
Ketua bisa belusukan ke lima dusun
Dibentuknya kelompok mentoring terhadap anggota PIK – R untuk anggota PIK –
R dan supaya berjalan
Kordinasi antar ketua PIK – R dusun membaik
D. Faktor Pendukung dan Penghambat
Dalam melakukan suatu kegiatan tentunya tidak terlepas dari faktor pendukung
dan menghabat suatu kegiatan. Dalam kegiatan penyuluhan terhadap PIK-R dan
pengetesan motorik halus pada anak RA mendapatkan dukungan dari bebrbagai
dan keinginan maju kearah yang lebih baik sehinga pada saat pelaksanaan tidak
banyak kendala yang terjadi.
Faktor penghambat yang dirasakan pada saat itu adalah
1. susahnya menyesuaikan waktu antara pengurus PIK-R dan Mahasiswa
KKN karena rutinitas yang berbeda sehingga waktu untuk berkumpul
hanya pada malam hari saja, karena apabila dilakukan pada waktu
pagi, siang atau sore pengurusnya sibuk kerja, sekolah dan lain-lain.
2. Ketua PIK – R kurang bisa menerima masukan dari mahasiswa KKN
dan juga dari anggotanya
3. Ketua Pik r keras kepala, egonya besar,
4. Anggota PIK – R kurang bisa berbuat banyak di karnakan ketuanya
kurang bisa open minded
5. Anak anak yang susah di kondisikan sehingga pengetesan berjalan
cukup molor dari waktu yang di tentukan
6. Keadaan ruang belajar yang kurang mendukung untuk melakukan
pengetesan karna terlalu banyak distrak
7. Waktu yang singkat
Faktor pendukung
18
1. Ketua PIK – Remaja dapat mengkondisikan anggotanya agar dapat
ikut serta melaksanakan penyuluhan
2. Ketua PIK – Remaja berkenan Menyediakan tempat untuk
melaksanakan penyuluhan
3. Tersedianya peralatan seperti papan tulis white bor dan infokus untuk
kegiatan PIK-R
4. Menentukan waktu yang tepat untuk meleksanakan penyuluhan yang
bertepatan di malam hari
5. Mahasiswa KKN berbagi pengetahuan, pengalaman terlebih dahulu
tentang materi penyuluhan
6. Fasilitas yang ada di RA untuk pengetesan cukup mendukung seperti
gunting buku bergambar DLL
7. Kepala sekolah yang mengizinkan penulis dan kawan kawan KKN
unntuk melakukan pengetesan motorik halus pada anak anak
8. Mengkondisikan anak anak yang kurang bisa berkontribusi dengan
baik sehingga pengetesan berjalan lancar.
19
BAB IV
KESIMPULAN Dan REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
PIK-R di desa sukamukti ini tidak berjalan sesuai fungsinyah sehingga
terjadi kesalah pahaman antara PIK-R dan karang taruan yang ada di desa
sukamukti. Berawal dari ketidak jelasan program yang menyebabkan
kejenuhan di pengurus dan juga anggota PIK-R sehingga mereka keluar
dari fungsinyah dan malah menjalankan kegiatan dari desa sebagai
penyelenggara ulang taun desa yang seharusnya dilakukan oleh
karangtaruna, walaupun PIK-R terlibat itu hanya sebagai mitra saja. Maka
berawal dari kurangnya pemahaman tentang job description dari PIK-R
sendiri menyebabkan kecemburuan sosial dari karang taruna.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Penyuluhan adalah proses,
cara, perbuatan menyuluh; penerangan; dan pengintaian. adapun tahap dalam
penyuluahn terdiri dari 3 tahap yaitu pendahuluan (introduction), tahap penyajian
(presentasion), dan tahap penutup (test and follow up).
Pada penyuluhan ini melibatkan beberapa pihak yaitu ketua PIK-R
masing-masing dusun, dan pihak desa. a) Koordiansi dengan pihak desa; b)
Koordinasi dengan Ketua PIK-R desa; c) Koordinasi dengan Ibu PKK; Untuk
kegiatan bina lansia, melakukan koordiansi dengan ibu PKK karena salah satu
program dari PKK adalah Bina lansia.
Menghasilkan beberapa solusi dari pihak pengurus PIK-R yaitu :
1. Melakukannya pertemuan dalam sebulan setidaknya 2x.
2. membenahi komunikasi ketua PIK-R pusat desa dengan setiap ketua PIK-
R tiap dusun, sehingga bisa terjalin komunikasi yang baik
20
3. membentuk kelompok mentoring pada setiap anggota oleh pengurus
supaya terjalin kerjasama dan mempererat hubungan internal dalam
pengurus dan anggota PIK-R
4. Hasil yang kami dapat dari penyuluhan tentang konseling menghasilkan
persatuan PIK-R
5. Kordinasi antar ketua PIK – R dusun membaik.
B. REKOMENDASI
a. PIK-R
Secara internal menyarankan untuk meningkatkan kinerja yang
seharusnya diperbaiki dari masing-masing anggota baik dari ketua,
pengurus maupun anggota di setiap dusun. Adakan kejelasan program
jangka pendek dan jangka panjang. Monitoring anak anak SMP dan
SMA untuk berkelanjutanya PIK – R di desa Sukamukti. Relasi
dengan karangtaruna di perbaiki agar tidak terjadi kesalah pahaman.
Secara eksternal, pihak PIK-R mengucapkan terimaskasih dan
menyarankan agar dalam melakukan kegiatan dalam segi waktu dapat
di perpanjang, sehingga bisa belajar lebih banyak lagi.
Tingkatkan kinerja
Diharapkan bisa mengadakan kejelasan program jangka pendek dan
jangka panjang
Monitoring anak anak SMP DAN SMA untuk berkelanjutanya PIK –
R di desa Sukamukti
Diharapkan agar Relasi antara PIK – R dan karangtaruna di perbaiki
sehingga terjadi sinergi antar organisasi
Setelah adanya penyuluhan di harapkan konseling di desa sukamukti
berjalan seperti dahulu
Jangan keluar jalur
21
b. RA
Lebih di sistematiskan lagi peroses pengajaran yang ada di RA supaya
pasti proses pengajarannya
Adakan buku laporan anak ( telah melakukan apa saja di RA )
Posisi duduk anak lebih baik di pisah antara perempuan dan laki laki
agar tidak terjadi kekerasan
Kurangnya pengajar yang aktif sehingga guru guru yang sedang
bertugas seperti kerepotan pada saat mengajar terlihat dari saat guru
mondar mandir dan pada saat ada yang bertengkar guru susah
memisahkan anak – anak karena dalam satu kelas hanya ada 1
pengajar.
Daftar Pustaka
http://sahabatsejatimayah.blogspot.com/2012/07/penyusunan-sap-dan-proposal-
komunitas.html
22
BIODATA
Nama : Kuta Galuh Wicaksana
NIM : 1136000074
Fakultas : Psikologi
Jurusan : Psikologi
Riwayat Pendidikan :
Sd SDN 1 CIKONENG
SMP MTS Baitul Ar-Qom
SMA SMAN 1 DAYEUHKOLOT
Universitas UIN Sunan Gunung Djati bandung
No hp : 085722956855
Email : [email protected]
23
LAMPIRAN