PERILAKU TERCELA
(TAKABUR)
Makalah
Disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah : Teknologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Failasuf Fadli, M.S.I
Disusun oleh :
Arina Manasikana (202 111 3064)
PAI C
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan bentuk yang sebaik-baiknya,
bila dibandingkan dengan makhluk-makhluk lain di dunia ini. Manusia
merupakan makhluk yang paling baik bentuknya dan paling sempurna karena
dibekali Allah SWT. berupa akal. Bila dibandingkan antara sesama manusia
sendiri, maka di antara mereka ada kelebihan dan ada kekurangannya. Tidak ada
manusia yang paling sempurna bila dibandingkan dengan yang lain. Oleh
karenanya Allah SWT melarang manusia berlaku sombong karena di balik
kelebihan yang dimiliki, dia juga mempunyai kekurangan. Apalagi kelebihan
yang dimiliki oleh manusia adalah pemberian Allah SWT. Jadi, tidak ada alasan
untuk seseorang berbuat sombong.
Untuk mempelajarinya lebih lanjut, maka di dalam makalah ini akan
dibahas tentang sifat takabur (sombong) lebih rinci.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Takabur
Takabur berasal dari bahasa Arab, yaitu “kabbara-yatakabbaru-takabburan”
yang berarti merasa besar atau sombong. 1
Sombong adalah sifat manusia yang menganggap dirinya lebih baik daripada
orang lain. Ketika orang merasa bangga dengan apa yang dimilikinya (ujub) dan
menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya, maka hal itu disebut sombong
atau angkuh.
Takabur atau sombong merupakan salah satu bentuk akhlak tercela yang
sangat berbahaya bagi seseorang, khususnya seorang muslim. Karena itu sifat
takabur ini harus dijauhkan dari kehidupan seorang muslim. Sifat takabur ini bisa
muncul dalam diri seseorang karena merasa bangga dengan ilmu yang
dimilikinya, atau bisa juga karena harta, kecantikan, kedudukan, dan lain
sebagainya.
Sifat takabur dapat tercermin dalam tindakan-tindakan seseorang baik secara
lahir maupun batin. Tindakan lahir misalnya melakukan kezaliman terhadap orang
lain, terutama yang menjadi lawannya, dan juga tindak tanduknya yang
menunjukkan kesombongannya. Adapun tindakan batinnya misalnya adalah
dengki terhadap orang lain yang tidak disenangi, sehingga pada akhirnya
menimbulkan rasa dendam dan berusaha untuk menjatuhkan orang tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari sifat takabur dapat terlihat dalam bentuk
aktivitas sebagai berikut:
1. Riya (pamer), suka memuji diri, dan membanggakan dirinya.
2. Meremehkan orang lain.
3. Suka mencela dan menjatuhkan orang lain.
4. Memalingkan muka ketika bertemu orang lain.
5. Berlebihan dalam berpakaian dan berpenampilan, dan sebagainya.
1 http://wahyunuryaningrum.blogspot.co.id/2014/01/makalah-tentang-sifat-takabur.html.
Tanggal akses: 17 November 2015. Pukul 16:44.
B. Dalil Naqli Tentang Takabur
Takabur atau sombong merupakan sifat yang tercela dan berbahaya. Bagi
orang yang takabur, Allah swt. akan memberi balasan berupa neraka jahanam,
sebagaimana firman Allah swt. :
فبدخهىا أثىاة جهنم خبنذيه فيهب فهجئس مثىي انمتكجريه
Artinya: Maka masuklah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya.
Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri. (QS. An
Nahl: 29).
Islam sangat melarang umatnya memiliki sifat takabur (sombong) karena
kesombongan akan membuka jurang pemisah antara si kaya dan si miskin dalam
lingkungan masyarakat. Disamping itu, kita harus sadar bahwa semua yang kita
miliki hanyalah pemberian dan titipan Allah swt.
Selain itu Allah juga berfirman dalam surat Luqman ayat 18:
ال يحت كم مخت ر خذك نهنبس وال تمش في األرض مرحب إن للا بل فخىر وال تصع Artinya:
“Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan
janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.”
Nabi Muhammad saw. bersabda: “Pada hari pembalasan Allah tidak akan
memperhatikan orang-orang yang membiarkan pakaiannya menyentuh tanah
karena kesombongannya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
C. Akibat Negatif Sifat Takabur Dalam Kehidupan
Sifat takabur adalah sifat tercela yang harus dijauhi oleh setiap mukmin,
karena banyak menimbulkan akibat negatif. Adapun beberapa dampak
negatif/akibat sifat takabur adalah sebagai berikut :
1. Takabur membuat seseorang menjadi rendah dalam pandangan Allah
dan makhlukNya.
2. Orang yang merasa dirinya lebih tinggi dari orang lain (sombong), maka
akan sulit mencapai derajat dalam bidang keilmuan dan kearifan.
Sebaliknya dia akan tersungkur dalam kebodohan yang berlipat-lipat.
3. Takabur juga akan merusak pergaulan manusia serta merenggangkan tali
silaturrahim dan tolong menolong.2
4. Terhalang masuk ke surga.
Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadits Rasulullah SAW.
“Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat
kesombongan seberat dzarah ( seberat biji sawi )” (HR. Muslim).
2 Marzuki, Buku PAI SMP-9 Akhlak.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Takabur adalah sikap berbangga diri dengan beranggapan bahwa hanya
dirinyalah yang paling hebat dan benar dibandingkan dengan orang lain. Dalam
agama Islam, bertakabur dilarang oleh Allah swt. sesuai dengan firman-
firmannya, serta sabda Nabi juga melarang manusia untuk bersikap takabur.
Takabur terdiri dari dua macam, yaitu takabur batini dan takabur zahiri.
Adapun penyebab dari sifat takabur diantaranya adalah ilmu, kekayaan,
kecantikan dan sebagainya. Sedangkan dampak negative dari sifat takabur sangat
banyak, bahkan tidak ada manfaatnya sama sekali di dalam sifat takabur.
DAFTAR PUSTAKA
http://wahyunuryaningrum.blogspot.co.id/2014/01/makalah-tentang-sifat-
takabur.html. Tanggal akses: 17 November 2015. Pukul 16:44.
Marzuki, Buku PAI SMP-9 Akhlak.