November 2013
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
PUSAT SERTIFIKASI MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
BIDANG HARMONISASI DAN PENANGANAN KASUS
RUANG LINGKUP
I. PendahuluanII. Prosedur Penerbitan Nomor Registrasi
Ekspor ke Negara MitraIII.Persyaratan Negara MitraIV.Kasus Penolakan Produk Perikanan
Indonesia di Negara Mitra
MOU/MRA
1. UE (28 negara anggota)
2. KOREA
3. KANADA
4. CHINA
5. CUSTOMS UNION (Belarus, Kazakhstan and Russia)
6. VIETNAM
7. NORWEGIA
NONMOU/MRA
1. USA
2. JEPANG
3. AUSTRALIA
4. BRAZIL
5. SAUDI ARABIA
6. NEGARA TUJUAN EKSPOR LAINNYA
I. PENDAHULUAN
NEGARA ANGGOTA UE :
1. BELGIA
2. PRANCIS
3. JERMAN
4. ITALIA
5. LUXEMBOURG
6. NETHERLANDS
7. DENMARK
8. IRLANDIA
9. UNITED KINGDOM
10. GREECE
11. PORTUGAL
12. SPANYOL
13. AUSTRIA
14. FINLAND
15. SWEDIA
16. CYPRUS
17. CZECH REPUBLIK
18. ESTONIA
19. HUNGARY
20. LATVIA
21. LITHUANIA
22. MALTA
23. POLANDIA
24. SLOVAKIA
25. SLOVENIA
26. BULGARIA
27. RUMANIA
28. KROASIA
Ket: *) Bergabung Juli 2013
II. PROSEDUR PENERBITAN NOMOR REGISTRASI EKSPOR KE NEGARA MITRA
Pimpinan UPI
Permohonan nomor registrasi
Bidang Harmonisasi dan Penanganan Kasus
Kapus SMTidak memenuhi syarat
Memenuhi syarat
Kepala BKIPM
Verifikasi
Pengusulan nomor registrasi
Negara Mitra
Persetujuan nomor registrasi
Informasi persetujuanNomor registrasi
Telah menerapkan HACCPdengan Grade Tertentu
NO NEGARA JUMLAH UPI
1 UNI EROPA 189 unit
2 KOREA 388 unit
3 CHINA 386 unit
4 CUSTOMS UNION 160 unit
5 KANADA 143 unit
6 VIETNAM 188 unit
Data: s/d November 2013
Website: - http://www.bkipm.kkp.go.id/bkipm/upi
- http://www.kkp.go.id/index.php/arsip/?c=Seafood-Indonesia&category_id=114
JUMLAH PERUSAHAAN PERIKANAN NEGARA MITRA YANG TEREGISTRASI DI INDONESIA
NO NEGARA JUMLAH
1 CHINA 455 unit
2 KOREA 76 unit
3 VIETNAM 518 unit
Data: s/d November 2013
Website: http://www.bkipm.kkp.go.id/bkipm/upi
UNI EROPA
UPI memiliki HACCP (Grade A) UPI harus terdaftar (memiliki Approval Number) Produk disertai HC
Official Control harus equivalen dengan UESertifikat hasil tangkapan (catch certification) dari DJPT,KKP, atau Petugas TPI/PPI setempat
Amandemen CD 853/2004Supplier yang melakukan proses pengolahan (Loining, crab meat miniplant) harus menerapkan HACCP dan bersertifikatdengan Grade A.
III. PERSYARATAN NEGARA MITRA
Website : https://webgate.ec.europa.eu/sanco/traces/output/non_eu_listsPerCountry_en.htm
DASAR EQUIVALENSI :CD 94/324/EC
(laying down: Special Conditions Governing Imports of Fishery and Aquaculture Products Originating in Indonesia)
Regulation (EC) No.178/2002 Prinsip-prinsip umum danpersyaratan hukum makanan,
Pendirian EFSA dan prosedur
keamanan pangan
Regulation (EC) No.852/2004 Higiene bahan pangan
Regulation (EC) No.853/2004 Persyaratan higiene khususterhadap makanan yang berasal
dari hewan
Regulation (EC) No.854/2004 Aturan khusus untuk pengawasan
produk yang berasal dari hewan
untuk konsumsi manusia
Regulation (EC) No.882/2004 Pengawasan untuk memverifikasi
kesesuaian/pemenuhan dengan
hukum makanan dan peraturan
kesehatan hewan
EU Legislation On Fishery Products
Regulation (EC) No.2406/96 Standar pemasaran umumuntuk produk perikanan
Directive 98/83/EC Kualitas air untuk konsumsi manusia
Decision 2002/226/EC Pemeriksaan keamanan kekeranganterhadap limit dari ASP (Amnestic Shellfish
Poison)
Regulation (EC) No.2073/2005 Kriteria mikrobiologi pada bahanpangan
Regulation (EC) No.2074/2005 Pelaksanaan Regulation (EC)No.853/2004, No. 854/2004, dan
No.882/2004
Regulation (EC) No.1881/2006 Batas maksimum kontaminanpada bahan pangan
EU Legislation On Fishery Products (Public Health)
Regulation (EC) No.1883/2006 Metode sampling dan analisisuntuk pengawasan pada
tingkatan dioxin dan dioxin-like
PCBs pada bahan pangan
Regulation (EC) No.333/2007 Metode sampling dan analisisuntuk pengawasan timbal,
kadmium, merkuri, inorganic tin,
3-MCPD dan benzopyrene pada
bahan pangan
Regulation (EC) No.1333/2008 Bahan tambahan makanan
Contoh : A =Segar/Hidup; B = Beku; C = Kaleng/Canned; D = Kering
Activities/Remark Legend:PP : Processing PlantZV : Freezing Vessel
Aq : Aquaculture Product (farmed product) included
Contoh :
024.10.A/BKeterangan:- 024 : Nomor urut pendaftaran- 10 : Kode provinsi- A/B : Tipe produk
UNI EROPA :
CUSTOMS UNION RUSIA
UPI memiliki HACCP (Grade min A)
UPI harus terdaftar (memiliki nomor Registrasi) per Jenis Produk sejak Tanggal 18 Januari 2012
Produk disertai HC
Website :
http://www.fsvps.ru/fsvps/importExport?_language=en
Dasar Perjanjian:
Arrangement on quality control and hygiene safety of import and export fish and fishery products Between The Ministry of Marine affairs and Fisheries of the Republic of
Indonesia and the Federal Service for verinary and phytosanitary surveillance(Rosselkhoznadzor) of The Rusian Federation.
Moscow, 23 April 2009
Ruang Lingkup Kerjasama :
Fish : Ikan, crustacea, moluska.
Fishery Products : ikan segar, ikan utuh, atau ikan yang telah diolahdengan cara cooking, drying, salting, brining, smoking, freezing.
PERUBAHAN RUSIA KE CUSTOM UNION
1 Januari 2010, PembentukanCustom Union dengan anggota : Rusia, Belarus danKazakhstan
Perubahan pada aturan-aturan terkaitpemenuhan sistemjaminan mutu dankeamanan hasilperikanan yang dieksporke Rusia (MRA Indonesia dengan Rusiaperlu diperbaharui)
CU COMMON FORMS OF VETERINARY CERTIFICATES FOR IMPORT INTO THE CU TERRITORY
DECISION OF THE CUSTOMS UNION COMMISSION NO 317
JUNE 18, 2010
REGULATION ON A PROCEDURE OF STATE SANITARY-AND-EPIDEMIOLOGIC SUPERVISION (CONTROL) OVER PERSONS AND
VEHICLES, CROSSING CUSTOMS BORDER OF CUSTOMS UNION, OF GOOD UNDER CONTROL, MOVED THROUGH CUSTOMS BORDER OF
CUSTOMS UNION AND ON CUSTOMS TERRITORY OF CUSTOMS UNION
DECISION OF THE CUSTOMS UNION COMMISSION NO 607
APRIL 7, 2011
COMMON VETERINARY (VETERINARY AND HEALTH) REQUIREMENT IN RELATION TO GOODS SUBJECT TO
VETERINARY CONTROL (INSPECTION)
DECISION OF THE CUSTOMS UNION COMMISSION NO. 299
MAY 28, 2010
HYGIENIC REQUIREMENTS FOR SAFETY AND NUTRITION VALUE OF FOOD PRODUCTS
SANITARY AND EPIDEMIOLOGICAL RULES AND REGULATIONS
SanPin 2.3.2.1078-01NOVEMBER 14, 2001
ON THE REGULATION ON THE COMMON PROCEDURE OF JOINT INSPECTIONS OF OBJECTS AND SAMPLING OF
GOODS (PRODUCTS) SUBJECT TO VETERINARY CONTROL (SURVEILLANCE)
DECISION OF THE CUSTOMS UNION COMMISSION NO 834
OCTOBER 18, 2011
ATURAN VETERINER DAN SANITASI CUSTOM UNION
PUSAT SERTIFIKASI MUTU-BKIPM
CUSTOMS UNION :
Contoh : RR.B 090 02
Kode :A = Segar/Hidup; B = Beku; C = Kaleng/Canned; D = Kering
Keterangan:RR : Rusia Registration090 : Nomor Urut Pendaftaran02 : Kode Provinsi
Hasil Temuan Inspeksi Tim Inspektur Rusia (Desember 2012)
Persyaratan veteriner dan sanitasi Custom Union di UPI belum diterapkan
Pemeriksaan laboratorium belum dilakukan sesuai Peraturan KomisiCustom Union (Radiological : Strontium, Cesium; Chemical danToxicological : Arsenic, Volatile Basic Nitrogen)
Parameter uji Listeria, Staphylococcus dan besi dalam air belum diujisecara lengkap
UPI tidak melakukan pengawasan terhadap critical control point
Audit internal tidak dilaksanakan
Traceability tidak diterapkan dengan baik (identitas, label, dll)
Temuan tentang penerapan GMP dan SSOP di UPI, antara lain :
Tidak melakukan pengukuran suhu (ruang proses, cold storage dan produk)
Gudang beku suhu tidak memenuhi persyaratan dan banyak bunga es
Pest control tidak dilaksanakan
Area bersih dan area kotor tidak dibedakan
Masih ditemukan sarana dan prasarana yang berkarat
Penanganan bahan kimia tidak baik
Penanganan bahan pengemas tidak baik
dll
CANADA
UPI memiliki HACCP (Grade min B) Produk disertai HC UPI yang terdaftar (Nomor Registrasi), mendapat fasilitas
pengujian maks 5%
UPI yang tidak terdaftar, pengujian 15%
Website : http://www.kkp.go.id/index.php/arsip/?c=Seafood-Indonesia&category_id=114
Dasar perjanjian:
Arrangement on the Mutual Recognition of Fish and Fishery Products Inspection and Control Systems
Canada, 7 Maret 2002
Ruang Lingkup Kerjasama :
Fish : finfish, crustacea, moluska, dan hewan akuatik lainnya.
Fishery Products : produk yang seluruh atau sebagian produknyaberasal dari ikan.
Jenis Proses : cleaning, filleting, washing, sucking, icing, packing, canning, freezing, irradiating, pasteurizing, smoking, salting,
cooking, pickling, and drying.
Aturan mengenai kemasan untuk ekspor ke Kanada :
UPI mencantumkan identitas pada tiap kemasan karton
Pada kemasan karton dicantumkan kode produksi yang menerangkan hari, bulan, dan tahun proses produksi, serta
nomor registrasi Kanada
Nomor registrasi per jenis produk.
Contoh : CND. A 100 12
Kode :A =Segar/Hidup; B = Beku; C = kaleng/Canned; D = Kering
CND : Canada Registration100 : Nomor Urut Pendaftaran12 : Kode Provinsi
CANADA :
KOREA
UPI memiliki HACCP (Grade min B) UPI harus terdaftar (memiliki nomor Registrasi), TIDAK
berdasarkan spesifikasi produk
Produk disertai HC Diinspeksi setiap tahun oleh CA Korea Pengajuan nomor registrasi dilakukan setiap 3 bulan sekali
(Maret, Juni, September dan Desember)
Tindakan perbaikan apabila terjadi kasus HARUS disertai dengan dokumen foto dan hasil uji.
Website :
http://www.nfis.go.kr/minwondb/inspe_eo2.asp
Dasar perjanjian:
Arrangement on the Cooperation in Quality Control and Hygiene Safety of Import and Export Fish and Fishery
Products Bali, 15 September 2005
Persyaratan tentang Kepala Ikan:
Kepala dipotong mulai dari sirip dada sampai sirip ventral secara utuh.
Kepala terdiri dari mata dan mulut yang utuh (tidak rusak).
Bagian bawah dari kepala ikan tidak boleh rusak.
Bagian yang dapat dimakan harus dipotong sesuai dengan prosedur
pemotongan kepala (termasuk setengah bagian kepala).
Kepala ikan yang diolah harus memenuhi standar keamanan pangan untuk konsumsi manusia.
KOREA :
Contoh : 1229
Keterangan:12 : Kode Provinsi29 : Nomor Urut Pendaftaran
TEMUAN HASIL INSPEKSI TIM KOREA (NOVEMBER 2013)
o Terdapat UPI yang kurang perawatan, karena ditemukan karat
pada peralatan, dan rak pada cold storage
o Saluran pembuangan air yang kurang fektif, karena saringan
terlalu besar, dan tidak permanen
o Tidak disediakan laundry pakaian kerja oleh UPI
o Penempatan insect killer yang belum tepat (diletakkan di dalam
gudang MC)
o Terdapat kran cuci tangan yang tidak berfungsi dan alat
sanitasi (sabun dan pengering tangan) tidak memadai
o Penggunaan kadar klor yang kurang efektif (70 ppm pada bak
cuci kaki)
o Penggunaan palet kayu pada cold storage
o Peralatan yang bersentuhan dengan es diletakkan di lantai
Unit Pengolahan Ikan
Dasar perjanjian:
COOPERATION AGREEMENT ON SAFETY ASSURANCE IN THE
IMPORT AND EXPORT OF AQUATIC PRODUCTS 11 November 2008
CHINA
UPI memiliki HACCP (Grade min B)
UPI harus terdaftar (memiliki nomor Registrasi), BERDASARKANspesifikasi produk
Produk disertai HC
Produk : hewan akuatik hidup, rumput laut & produk-produknya.
Pemberlakuan Model HC baru sesuai regulasi 135 25 Juni 2012
Website :
http://www.cnca.gov.cn/cnca/
Regulasi : Administrative Measures of Inspection, Quarantine and Supervision on Entry and Exit
Aquatic Products No. 135-2010.
Format pendaftaran UPI ke China mengalami perubahan
PER TANGGAL 1 MEI 2013
Produk Makanan Ternak Olahan HARUS TERDAFTAR
Per Tanggal 1 Juni 2013
Berdasarkan Surat Keputusan AQSIQ Nomor 118 tahun 2009
tentang Tata Cara manajemen Pengawasan, Pemeriksaan, dan
Karantina Terhadap Impor dan Ekspor Makanan Ternak dan
Aditif Makanan Ternak
The list of Addition Fishery Establishments
Registration Number
Name Address City/County State/Province/ Type Remark
TypePP-Processing PlantZV-Freezing Vessel or transporting vesselFV-factory VesselCS-cold store
Remark:A-Aquaculture productBMS-bivalve molluscs
Contoh : CR. 89 12
Keterangan:
CR : China Registration
89 : Nomor Urut Pendaftaran
12 : Kode Provinsi
CHINA :
VIETNAM
UPI memiliki HACCP (Grade min B)
UPI harus terdaftar (memiliki nomor Registrasi)
Produk disertai HC
Ruang Lingkup : seluruh hewan laut yang dikonsumsimanusia, kecuali amphibi dan reptil laut
Website :
http://www.nafiqad.gov.vn/copy_of_list-company/fish-and-fishery-products-
1/danh-sach-111uoc-cap-nhat-thuong-xuyen/
Dasar perjanjian:
IMPLEMENTING ARRANGEMENT ON QUALITY AND FOOD SAFETY CONTROL OF FISH AND FISHERY PRODUCTS
Hanoi, 22 September 2011
Circular No. 25/2010/TT-BNNPTNT (8 April 2010) Pedoman
tentang kebersihan dan keamanan pangan pada impor bahan
pangan yang berasal dari hewan.
Circular No. 51/2010/TT-BNNPTNT (8 September 2010)
Perubahan/amandemen Circular No. 25/2010/TT-BNNPTNT dan
Circular 06/2010/TT-BNNPTNT.
Contoh : VR. A/B 046 24
Kode :A =Segar/Hidup; B = Beku; C = Kaleng/Canned; D = Kering
Keterangan:VR : Vietnam Registration046 : Nomor Urut Pendaftaran24 : Kode Provinsi
NORWEGIA
UPI memiliki HACCP (Grade min A)Memiliki approval number Uni EropaProduk disertai HC
Dasar perjanjian:
Mutual Recognition Arrangement on Quality and Food Safety of Fish and Fishery Products
Bergen-Norway, 11 September 2013
Ruang Lingkup Kerjasama :
Fishery Products : ikan yang hidup di laut maupun di air tawar (seluruh bagian, sebagian besar bagian, serta produk-produknya),
termasuk yang di lakukan secara budidaya (Kecuali live
echinodermata, live tunicates, live marine gastropods, dan seluruh
mamalia dan reptil).
Rumput laut (termasuk produk-produknya).
A. KASUS TEKNIS PENOLAKAN
PRODUK PERIKANAN INDONESIA
IV. KASUS PENOLAKAN PRODUK PERIKANAN INDONESIA DI NEGARA MITRA
KASUS PENOLAKAN PRODUK PERIKANAN INDONESIA DI NEGARA MITRA 2006 2013
NO NEGARA
PERIODE PENOLAKAN
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013*)
1 UNI EROPA**)
34 17 6 9 11 7 14 4
2 KOREA 0 0 6 4 3 1 2 3
3 CHINA 10 21 2 12 0 2 0 0
4 RUSIA 0 0 1 1 7 6 1 4
5 KANADA 0 0 0 6 1 0 0 5
6 VIETNAM - - - - - 0 0 0
Sumber : Pusat Sertifikasi Mutu KHP, BKIPM
Keterangan : *) Data sampai dengan November 2013
**) terdiri dari 28 negara anggota
Italia : 9 Kasus
Spanyol : 3 Kasus
Penolakan Produk Perikanan di Uni Eropa Tahun 2012
Perancis : 1 Kasus
Inggris : 1 Kasus
Penolakan Produk Perikanan di Uni Eropa Tahun 2013
Italia : 1 Kasus
Jerman : 2 Kasus
Perancis : 1 Kasus
ALASAN PENOLAKAN
TAHUN
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 produk
Carbon Monoxide 23 1 2 - - - 1 - - Frozen Swordfish,
Heavy Metal 4 16 7 3 2 4 3 1 1 Frozen Baramundi, Canned Octopus, marlin loins, Frozen dolphin Fish Fillets. Frozen Moon fish
Histamine 5 4 4 1 - 1 - 3 Chilled Tuna (ThunnusAlbacares)
Antibiotik 6 11 3 1 2 - 1 -
Mikrobiologi 9 - 1 - - 1 1 9 - Frozen Octopus
Organoleptik 0 2 - - - 1 - - Frozen Frog legs
Peningkatan Suhu 2 - - 1 2 3 1 3 - Frozen Cooked Peeled Prawns Chilled Yellowfin Tuna, Frozen Tuna Loin
Parasit - - - - 2 - - - -
Irradiasi - - - - 1 1 - - - Frozen Frog legs
Lain-lain - - - - - - 1 - - Frozen Escolar
TOTAL RASFF 49 34 17 6 9 11 7 14 4
Sumber : DG SANCO yang diolah oleh Pusat Sertifikasi Mutu KHP, BKIPM
KASUS NON-TEKNIS PENOLAKAN
PRODUK PERIKANAN INDONESIA
1. Perbedaan nama UPI yang tertulis pada HC dengan nama UPI yang terdaftar di negara mitra.
Dihimbau kepada UPI apabila terdapat perubahan nama atau alamat agar dilaporkan kepada Otoritas Kompeten.
2. Kesalahan dalam penulisan nomor registrasi.
Tertulis : 139.13.C
Seharusnya : 139.13.B/C
3. HC terbit setelah shipping.
4. Pemalsuan paraf tindakan koreksi sehingga keabsahan HC diragukan.
A. Kesalahan pada Penulisan Health Certificate (HC)
5. Perbedaan ketebalan tulisan pada HC.
6. Terbitnya HC untuk produk beku; sementara UPI tidak mempunyai unit proses untuk produk beku (UPI mengolah produk segar).
B. Pemalsuan Surat Otoritas Kompeten
C. Kesalahan yang terjadi pada container (perusahaan shipping line) akibat suhu container tidak mencapai suhu yang dipersyaratkan.
D. Pemberian label yang kurang jelas, sehingga terjadi kesalahan dalam proses pengiriman produk (produk ber-CO dikirim ke pasar UE).
E. Terjadinya perubahan HC untuk negara tujuan tertentu yang menyebabkan tertahannya produk perikanan di port entry.
Regulation (EC) 178/2002 (28 Januari 2002)Laying down the general principles and requirements of food
law, establishing the European Food Safety Authority and laying down procedures in matter of food safety
Regulasi ini bertujuan :
Memperkuat aturan yang berlaku untuk keamanan pangan dan pakan yang beredar di pasar internal.
Membangun kerangka kerja terhadap pengawasan dan monitoring terhadap produksi, tindakan pencegahan dan manajemen resiko.
Membentuk Otoritas Keamanan Pangan Eropa (European Food Safety Authority /EFSA) yang merupakan referensi terhadap pengawasan danevaluasi terhadap pangan dan pakan.
Executive Summary of European Regulation
Summary:
Regulasi ini menjamin kualitas bahan pangan yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia dan pakan hewan.
Regulasi ini juga memberikan jaminan terhadap peredaran
bahan pangan dan pakan yang aman di pasar internal.
Isi :1. Standar keamanan (Safety standards)2. Tanggung jawab para petugas/penyelenggara (Responsibilities of
operator)3. Analisis resiko pangan (Food risk analysis)4. Pasar internasional (International market)5. Otoritas Keamanan Pangan Eropa (European Food Safety Authority
/EFSA)6. Sistem peringatan cepat (Rapid Alert System)7. Keadaan darurat (Emergencies)8. Crisis-management plan
1.Standar keamanan (Safety standards)
Bahan pangan yang berbahaya bagi kesehatan/tidak layak konsumsi TIDAK diijinkan
berada di pasar.
Untuk menentukan apakah makanan tersebut berbahaya, maka dipertimbangkan
hal-hal:
Tujuan penggunaan
Informasi yang disampaikan ke konsumen
Efek langsung atau tidak langsung terhadap kesehatan
Efek dari akumulasi racun (toxic)
Sensitifitas khusus dari beberapa konsumen
Apabila bahan pangan yang tidak aman tersebut merupakan bagian dari
keseluruhan pengiriman (batch/lot/consingment), maka diasumsikan bahwa seluruh
pengiriman (batch/lot/consingment) tersebut tidak aman.
Pakan ternak yang dianggap tidak aman, tidak dapat ditempatkan di pasar atau
diberikan pada hewan penghasil makanan.
2. Tanggung jawab para petugas/penyelenggara (Responsibilities of operator)
Operator: orang atau badan hukum yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa persyaratan makanan diterapkan dalam perusahaan di bawah kendalinya.
Operator harus menerapkan peraturan ttg pangan pada seluruh tahapan rantai makanan, dimulai dari produksi, prengolahan, transportasi, dan distribusi hingga pasokan bahan pangan.
Operator juga menjamin traceability produk pada seluruh tahapan proses.
Apabila operator menganggap bahwa makanan berbahaya pada kesehatan manusia, maka opertor harus melakukan prosedur untuk menarik produk dari pasar dan melaporkan kepada OK. Apabila produk telah beredar di pasar, maka operator harus menginformasikan ke konsumen dan menarik produk yang beredar.
3. Analisis resiko pangan (Food risk analysis) Analisis risiko kesehatan, dilakukan dalam beberapa tahap: Penilaian, Manajemen dan Komunikasi kepada publik.
Proses ini dilakukan secara independen, obyektif dan transparan. Hal ini didasarkan pada bukti-bukti ilmiah yang tersedia.
Apabila penilaian mengidentifikasi adanya risiko, maka negara-negara anggota dan Komisi EU dapat menerapkan prinsip kehati-hatian dan mengadopsi tindakan sementara dan proporsional.
4. Pasar internasional (International market)
Undang-undang berlaku untuk bahan pangan yang diekspor atau re-ekspor di Uni Eropa sebelum ditempatkan di pasar negara ketiga, kecuali jika negara pengimpor memutuskan lain.
Uni Eropa memberikan kontribusi dalam pengembangan standar teknis internasional untuk pangan dan pakan, serta untuk kesehatan hewan dan perlindungan tanaman.
5. Otoritas Keamanan Pangan Eropa (European Food Safety Authority/EFSA) Otoritas Keamanan Pangan Eropa memberikan pendapat dan dukungan ilmiah dan
teknis di semua bidang yang berdampak pada keamanan pangan.
Keanggotaan pada EFSA terbuka bagi negara anggota EU dan negara lain yang menerapkan peraturan keamanan pangan EU.
EFSA bertanggung jawab untuk:
Mengkoordinasikan penilaian resiko dan mengidentifikasi resiko yang muncul. Memberikan pendapat ilmiah dan teknis kepada Komisi EU, termasuk dalam
hubungannya dengan manajemen resiko. Mengumpulkan dan mempublikasikan data ilmiah dan teknis yang berkaitan dengan
keamanan pangan.
Membentuk organisasi jaringan Eropa yang beroperasi di bidang keamanan pangan.
6. Sistem peringatan cepat (Rapid Alert System/RAPEX) Sistem peringatan cepat (RAPEX) melibatkan negara-negara anggota, Komisi EU dan
EFSA. Hal ini memungkinkan pertukaran informasi mengenai: Tindakan yang bertujuan pembatasan penempatan produk dalam peredaran atau
penarikan bahan pangan atau pakan dari pasar. Tindakan yang dilakukan oleh operator dalam pengawasan terhadap penggunaan pangan
dan pakan. Penolakan terhadap batch atau consingment bahan pangan atau pakan oleh pintu masuk
EU.
Dalam kasus risiko yang berhubungan dengan makanan, informasi yang disebarkan dalam jaringan peringatan cepat harus tersedia bagi masyarakat umum.
7. Keadaan darurat (Emergencies) Apabila pangan atau pakan, termasuk yang diimpor dari negara ketiga
menunjukkan bahaya yang serius dan tak terkendali bagi kesehatan manusia, kesehatan hewan atau lingkungan, maka Komisi UE melakukan langkah-langkah: Pemberlakuan suspend terhadap peredaran pada produk yang diproduksi di EU. Pemberlakuan suspend terhadap impor produk dari negara ketiga.
Namun, jika Komisi UE tidak bertindak setelah diberitahukan mengenai adanya risiko atau bahaya, maka Negara Anggota yang bersangkutan dapat mengambil tindakan perlindungan.
8. Crisis-management plan Apabila terdapat kasus yang menyebabkan resiko/bahaya baik secara langsung atau
tidak langsung terhadap kesehatan manusia yang tidak diatur oleh Regulasi, Komisi UE, EFSA dan Negara Anggota dapat menetapkan rencana manajemen krisis umum/general.
Demikian pula, dalam kasus risiko/bahaya serius, yang tidak dapat ditangani sesuai dengan ketentuan yang ada, maka Komisi UE harus segera membentuk Crisis Unityang bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan mengevaluasi semua informasi yang relevan dan mengidentifikasi pilihan yang tersedia untuk mencegah, menghilangkan atau mengurangi risiko terhadap kesehatan manusia.
Regulation (EC) No. 852/2004 (29 April 2004)on The Hygiene of Foodstuffs
(Kondisi Higiene Pada Bahan Pangan)
Executive Summary of European Regulation
Ringkasan :
Regulasi ini mengatur tentang kondisi higienis padabahan pangan (foodstuff) yang diterapkan pada seluruhrantai pangan dimulai dari hulu hingga ke hilir
(konsumen).
Ruang Lingkup : Regulasi ini digunakan untuk menjamin kondisi higien pada
bahan pangan diterapkan pada seluruh tahapan produksi,
dimulai dari produksi primer* hingga sampai ke konsumen,
tetapi tidak termasuk permasalahan yang terkait
nutrisi/komposisi/kualitas dari bahan pangan.
Regulasi ini diaplikasikan pada perusahaan pangan tetapi tidakuntuk yang digunakan domestik atau konsumsi pribadi.
*) Produksi Primer :
Proses pemeliharaan atau pertumbuhan produk sampai dengan
pemanenan, berburu, memancing, memerah susu, dan semua
tahapan produksi hewan sebelum pembantaian/penyembelihan.
Persyaratan Umum dan Khusus : Operator bahan pangan harus menjamin bahwa
seluruh tahapan yang merupakan tanggung jawabnya (dari produksi primer hingga ke konsumen) telah dilakukan dengan cara yang higienis sesuai dengan regulasi ini.
Operator bahan pangan harus menjamin bahwasemua aktifitas harus mematuhi ketentuanumum tentang higien pada Bagian A dariAnnex I.
Regulasi ini termasuk aktifitas-aktifitas :
1. Transportasi, penanganan, dan penyimpanan produk
primer di tempat produksi.
2. Transportasi binatang hidup.
3. Transportasi produk yang berasal dari tumbuhan,
produk perikanan dan binatang buas dari tempat
produksi ke perusahaan.
Operator bahan pangan yang melakukan aktifitas selain
produksi primer wajib memenuhi atau mentaati
ketentuan umum tentang higien sesuai Annex II.
Annex ini mengatur persyaratan higien untuk : tempat pengolahan kondisi transportasi peralatan limbah supplai air kondisi kebersihan karyawan yang kontak dengan produk makanan pembungkusan dan pengepakan transfer panas pelatihan karyawan
Seluruh pengolah makanan juga harus memenuhi ketentuan Regulasi (EC) No. 853/2004 tentang peraturan khusus tentang higien pada pangan yang berasal dari hewan dan harus memenuhi persyaratan mikrobiologi pada bahan pangan, kontrol suhu serta pemenuhan rantai dingin, sampling dan analisis.
Sistem HACCP
Operator bahan pangan harus menerapkan prinsip-prinsip HACCP sesuai dengan CODEX.Prinsip ini menentukan jumlah persyaratan yang harus sesuai disepanjang atau seluruh rantai proses produksi, pengolahan, dan distribusi melalui analisa bahaya, identifikasi titik kritis dimana memerlukan pengawasan untuk memberikan jaminan pada keamanan pangan.
7 Prinsip HACCP :
1. Identifikasi bahaya
2. Identitikasi titik kritis pada seluruh tahapan
3. Menentukan batas kritis
4. Menentukan prosedur monitoring pada titik
kritis
5. Menentukan tindakan koreksi
6. Verifikasi
7. Dokumentasi atau record keeping
Pedoman Pengolahan yang baik dan aplikasi HACCP Negara anggota harus menyusun pedoman pengolahan
yang baik pada operator bahan pangan termasukpetunjuk dalam pemenuhan persyaratan umum tentang higien dan prinsip HACCP.
Negara anggota harus menjamin bahwa pedoman nasional tersebut dapat diterapkan sesuai prinsip umum tentang higienitas pangan sesuai Codex.
Registrasi atau persetujuan operator bahan pangan
Operator bahan pangan wajib bekerjasama dengan Otoritas
Kompeten dan OK menjamin bahwa seluruh perusahaan berada
dibawah kendali dan terdaftar.
Ketertelusuran (Traceability) dan Penarikan Kembali
Produk Makanan
Sesuai dengan Regulasi (EC) No. 178/2002, operator pengolah makanan wajib menyusun prosedur dan sistem traceability.
Apabila operator bahan pangan menemukan bahwa bahan pangan menunjukkan bahaya yang serius terhadap kesehatan maka operator wajib untuk segera melakukan
penarikan kembali terhadap bahan pangan yang telah beredar di pasar dan
menginformasikan kepada konsumen dan Otoritas Kompeten.
Official Control
Prinsip HACCP yang telah di aplikasikan di perusahaan tidak
dapat menggantikan fungsi dari official control yang dilakukan
oleh Otoritas Kompeten.
External Dimension Bahan pangan yang diimpor ke dalam Negara Anggota UE
harus memenuhi standar higien di Negara Anggota.
Bahan pangan yang di ekspor keluar dari negara anggota jugaharus memenuhi persyaratan yang diberlakukan oleh negara
importer.
Laporan pada Dewan dan Parlemen
Komisi akan menyerahkan laporan kepada Parlemen dan Dewan Eropa, di mana dalam waktu lima tahun dari tanggal Peraturan berlaku, maka akan meninjau keefektifan yang diperoleh dari pelaksanaan Peraturan ini dan menentukan apakah telah sesuai untuk menerapkan prinsip-prinsip HACCP pada operator bahan pangan yang melaksanakan kegiatan produksi primer.
Regulation (EC) No. 853/2004 (29 April 2004)
laying down Specific Hygiene Rules for Food of Animal Origin
(Persyaratan Higiene Khusus Terhadap Pangan yang Berasal dari Hewan)
Executive Summary of European Regulation
Ringkasan :Bahan pangan yang berasal dari hewan sesuai pada Annex I yang dapat menimbulkan bahaya mikrobiologi dan kimia diwajibkan mengacu pada persyaratan higiene khusus dalam pemenuhan persyaratan pasar internal serta menjamin perlindungan kesehatan masyarakat.
Kewajiban Umum: Registrasi dan Persetujuan Perusahaan. Tanda/Penandaan Kesehatan dan Identifikasi. Importasi dari Negara Non-EU. Informasi Rantai Makanan.
Pendekatan Sektoral (Sectoral Approach): Daging ungulata domestik. Daging unggas dan lagomorpha. Daging dari hewan ternak. Daging hewan liar. Daging cincang, daging olahan dan daging yang dipisahkan secara mekanis (MSM). Produk daging. Moluska-bivalve hidup. Produk perikanan. Susu mentah dan produk turunannya. Telur dan produk turunannya. Paha kodok dan snail. Lemak hewan. Olahan usus dan perut. Gelatin. Kolagen.
Registrasi dan Persetujuan Perusahaan Perusahaan yang mengolah produk dari hewan harus terdaftar dan
disetujui oleh Otoritas Kompeten.
Tidak berlaku untuk perusahaan yang bergerak hanya pada produksi primer, transportasi atau penyimpanan produk yang tidak memerlukan kontrol suhu, atau ritel.
Penandaan Kesehatan dan Identifikasi Produk asal hewan harus diberi tanda kesehatan sesuai dengan Regulasi
(EC) No 854/2004.
Tanda/identifikasi diberikan pada produk sebelum keluar dari perusahaan jika kemasan dan / atau pembungkus dihapus atau produk diproses lebih lanjut oleh perusahaan lain.
Tanda harus terbaca, tak dapat dihapus dan terlihat jelas oleh Otoritas Kompeten, dan harus menunjukkan nama negara pengekspor dan nomor registrasi perusahaan.
Importasi dari Negara Non-EU Pada prinsipnya, negara ketiga hanya dapat dimasukkan dalam daftar
negara yang boleh memesukkan produk ke UE jika Otoritas Kompeten
memberikan jaminan bahwa perusahaan telah mematuhi persyaratan
UE.
Terdapat ketentuan khusus untuk impor produk perikanan.
Informasi Rantai Makanan Peraturan ini juga menyediakan petunjuk untuk memastikan bahwa
operator rumah pemotongan hewan mempunyai informasi rantai
makanan pada semua hewan kecuali hewan liar.
Moluska-bivalve hidup Regulasi ini juga berlaku untuk echinodermata hidup, tunicates dan gastropoda laut.
Moluska-bivalve hidup yang dipanen dari alam dan dimaksudkan untuk konsumsi manusia harus sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku pada semua tahap dari rantai produksi:
Terdapat tiga jenis area produksi untuk moluska-bivalve hidup (Kelas A, B atau C);
Pemanenan dan transportasi moluska ke tempat purifikasi, relaying area atau pabrik pengolahan;
Relaying area moluska adalah daerah yang disetujui dan berada dalam kondisi optimal untuk traceability dan purifikasi;
Kondisi kebersihan dan peralatan pada pusat purifikasi;
Standar kesehatan: kesegaran, standar mikrobiologi, biotoxins laut (marine biotoxin) dan zat berbahaya dalam kaitannya dengan asupan harian yang diizinkan;
Tanda kesehatan, pembungkus, label, penyimpanan dan transportasi.
Produk Perikanan Produk perikanan yang ditangkap sebaiknya dilakukan proses pemotongan kepala,
pembuangan insang dan sirip, kemudian disimpan pada kondisi dingin, beku atau diolah dan / atau dibungkus / dikemas di atas kapal.
Persyaratan kebersihan mencakup unsur-unsur berikut:
Peralatan dan fasilitas di kapal penangkap ikan, dan kapal pengolah:
Area untuk menerima produk, Area produksi dan penyimpanan, Instalasi pendinginan dan pembekuan, Saluran pembuangan limbah dan disinfeksi.
Kebersihan di kapal penangkap ikan, dan kapal pengolah: kebersihan, perlindungan dari segala bentuk kontaminasi, pencucian dengan air bersih dan perlakuan pendinginan;
Kondisi kebersihan selama dan setelah pendaratan produk perikanan: perlindungan terhadap segala bentuk kontaminasi, peralatan yang digunakan, lokasi pelelangan dan pasar grosir;
Jenis produk segar dan beku, daging ikan yang dipisahkan secara mekanis, endo-parasit yang berbahaya bagi kesehatan manusia (pemeriksaan visual), dan krustasea dan moluska yang telah diolah;
Olahan hasil perikanan;
Standar kesehatan yang berlaku untuk produk perikanan: evaluasi keberadaan zat racun dan berbahaya bagi kesehatan manusia;
Pembungkus, pengemasan, penyimpanan dan transportasi produk perikanan.
Paha kodok dan snail Hanya perusahaan yang disetujui yang dapat mengolah
kodok dan snail.
Kodok dan snail yang ditemukan dalam kondisi mati tidak layak untuk dikonsumsi. Hal tersebut juga berlaku untuk kodok dan snail yang dianggap menimbulkan bahaya atas dasar pemeriksaan organoleptik yang dilakukan secara sampling.
Regulation (EC) No. 854/2004 (29 April 2004)
laying down specific rules for the organization of official controls on products
of animal origin intended for human consumption
(Peraturan khusus untuk organisasi pengendalian resmi (Official Control) pada produk
yang berasal dari hewan yang ditujukan untuk konsumsi manusia)
Executive Summary of European Regulation
Ringkasan :
Regulasi ini mengatur tentang perusahaan yang terdaftar dan
melakukan impor ke UE.
Regulasi berisi tentang:
Perusahaan yang terdaftar.
Daging segar.
Moluska-bivalve hidup.
Produk perikanan.
Susu dan produk turunannya.
Importasi produk yang berasal dari hewan dari negara Non-EU.
Perusahaan yang terdaftar Otoritas Kompeten menyetujui perusahaan yang memenuhi peraturan UE tentang
higiene makanan.
Operator bahan pangan harus menyediakan semua kepentingan yang diperlukan dalampelaksanaan kontrol, terutama yang berhubungan dengan akses ke lokasi dandokumentasi atau catatan.
Kontrol resmi (official control) meliputi audit pelaksanaan higiene yang baik danprinsip-prinsip HACCP (Hazard Analysis dan Critical Control Points), serta monitoring persyaratan khusus (daging segar, moluska-bivalva, produk perikanan, susu dan produkturunannya).
Moluska-bivalve hidup Otoritas Kompeten harus menentukan titik lokasi dan batas-batas
wilayah produksi untuk moluska-bivalva. Daerah produksi dibagi menjadi tiga kelas: Kelas A : daerah dimana moluska dikumpulkan untuk dikonsumsi langsung oleh
manusia; Kelas B: daerah dimana moluska dikumpulkan untuk dipasarkan atau di konsumsi
manusia setelah dilakukan perlakuan (purifikasi); Kelas daerah C: daerah dimana moluska dikumpulkan dan dapat di pasarkan hanya
setelah relaying dalam jangka panjang (setidaknya dua bulan), baik dikombinasikan
atau tidak dengan purifikasi.
Area produksi diklasifikasikan berdasarkan sumber pencemaran (dari manusia atau hewan) dan mempelajari jumlah cemaran organik yang dilepaskan selama beberapa periode.
Dilakukan program sampling untuk memverifikasi jumlah mikrobiologi dan plankton yang menghasilkan racun serta kontaminan kimia.
Apabila hasil sampling tidak sesuai dengan standar kesehatan, maka area produksi ditutup hingga analisis menunjukkan hasil yang sesuai (minimal 2 hari).
Produk Perikanan Pengendalian atau official control pada produk
perikanan harus dilakukan pada saat pendaratan atau sebelum masuk pelelangan. Official control meliputi: Uji organoleptik Uji TVB-N Uji histamin Pengujian kontaminan Pemeriksaan mikrobiologi Pemeriksaan parasit Pemeriksaan toxin alami pada ikan dan/atau biotoxin
Produk perikanan dinyatakan tidak layak untuk konsumsi manusia jika pemeriksaan organoleptik, kimia atau mikrobiologi pada produk tersebut ditemukan adanya zat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Importasi produk yang berasal dari hewan dari negara Non-EU
Negara ketiga hanya dapat terdaftar jika negara yang bersangkutan memberikan jaminan yang sesuai dan setelah dilakukan inspeksi oleh UE.
Sebuah perusahaan hanya dapat terdaftar jika Otoritas Kompeten menjamin bahwa perusahaan telah memenuhi persyaratan UE.
UE melakukan inspeksi rutin untuk memeriksa jaminan ini.
Persyaratan Higienis dalam Hal Keamanan dan Nilai Gizi Makanan
SANITARY AND EPIDEMIOLOGICAL RULES AND REGULATIONSSanPin 2.3.2.1078-01
Aturan ini harus menetapkan persyaratan sanitasi higienis untuk keamanan pangan dan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan fisiologis manusia
dalam bahan nutrisi utama dan energi.
Keamanan pangan seperti keamanan mikrobiologi dan radiologi serta hubungannya dengan isi kontaminan bahan kimia ditentukan oleh
kesesuaian dengan standar higienis yang disediakan dalam Aturan Sanitasi
ini (Annex 1 SanPin 2.3.2.1078-01).
Bagian pengawasan dan pengendalian sanitasi dan epidemiologi terhadap bahan makanan dengan Aturan Sanitasi dilakukan oleh instansi dan
departemen GosSanEpidemNadzor Rusia sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan
PUSAT SERTIFIKASI MUTU-BKIPM
Decision of the Customs Union Commission No. 317
Persyaratan Umum Veteriner terkait dengan Produk yang Dikenakan Pemeriksaan Veteriner
Produk impor yang masuk di wilayah Custom Union berasal dariperusahaan Negara Ketiga
Prosedur pemasukan produk impor harus mendapatkan ijin impor yang dikeluarkan oleh Otoritas Kompeten Custom Union
Produk impor harus dilengkapi dengan Veterinary Certificate (HC) yang dikeluarkan oleh Otoritas Kompeten Negara Asal
Model HC harus disesuaikan dengan format yang ditentukan Hasil perikanan yang masuk ke wilayah Custom Union dapat beredar di
ketiga Negara Anggota Custom Produk impor yang masuk wilayah Custom Union harus sesuai standar
yang diberlakukan Custom Union
PUSAT SERTIFIKASI MUTU-BKIPM
Persyaratan Veteriner dari ikan hidup, telur ikan, hewan aquatik, krustasea, moluska, invertebrata, dan biota laut lainnya yang masuk ke dalam wilayah Custom Union dan atau Antar Negara Custom Union
Chapter 17 :1. Impor dari ikan hidup, telur ikan, hewan aquatik, krustasea, moluska,
invertebrata, dan biota laut lainnya yang masuk ke dalam wilayah Custom Union harus berasal dari lingkungan perairan yang bersih, bebas dari penyakit sesuaidengan peraturan OIE
2. Impor ikan yang beracun dan mengandung bahaya biotoksin berpengaruh padakesehatan manusia tidak diijinkan masuk ke dalam wilayah Custom Union kecuali ditujukan untuk pameran atau aquarium
PUSAT SERTIFIKASI MUTU-BKIPM
Lanjutan : Decision of the Customs Union Commission No. 317
Chapter 29 : 1. Pemasukan produk yang berasal dari perairan (ikan hidup, ikan yang
didinginkan, ikan beku, telur ikan, krustasea, moluska, mamalia, danhewan aquatik lainnya, serta produk perikanan yang nantinya disebutsebagai produk perikanan yang masuk ke dalam wilayah Custom Union harus berasal dari lingkungan yang bersih, dan juga produk yang sudahdiolah diperbolehkan.
2. Produk perikanan harus dilakukan pengujian parasit, bakteri, dan virus.
3. Apabila terdapat kandungan parasit yang mendekati ambang batasyang diperbolehkan, produk perikanan tersebut harus diolah hinggaaman dengan menggunakan metode yang sama.
PUSAT SERTIFIKASI MUTU-BKIPM
Lanjutan : Decision of the Customs Union Commission No. 317
Chapter 29 4. Pemasukan barang ke dalam wilayah Custom Union tidak diperbolehkan
apabila:a. Suhu ikan beku tidak boleh lebih dari -18C b. Terinfeksi oleh koloni Salmonella atau bakteri patogen lainnyac. Produk yang ditambahkan bahan pewarna, radiasi ion, serta ultravioletd. Menunjukkan adanya karakteristik penyakit menulare. Menunjukkan indikator organoleptik yang burukf. Telah dilakukan defrost selama periode penyimpanang. Termasuk dalam kelompok ikan beracun dari famili Tetraodontidae, Volidae,
Diodontidae, dan Canthigasteridaeh. Mengandung bahaya biotoksin bagi kesehatan manusia
5. Bivalva, Echinodermata, Tunicate, dan gastropoda (moluska) harus disimpandengan periode tertentu pada area khusus yang bersih
6. Hasil pemeriksaan harus dinyatakan bahwa dapat dikonsumsi oleh manusia dantidak mengandung estrogen alami atau buatan atau substansi hormonal, produkobat-obatan, antibiotik, obat-obatan lainnya, serta pestisida
7. Kandungan dari phycotoksin dan kontaminan lain (pada moluska) dan Indikatormikrobiologi, fisika kimia, kandungan bahan beracun, dan radiologi pada produkperikanan harus tertulis atau tertuang dalam peraturan dan persyaratankesehatan dan veteriner yang ditetapkan di wilayah Custom Union
Lanjutan : Decision of the Customs Union Commission No. 317
Decision of the Customs Union Commission No. 299
Prosedur Pengawasan terhadap Sanitasi dan Epidemiologi terhadap karyawan dan transportasi yang masuk ke wilayah Custom Union; dan Barang yang masuk ke border Custom Union
Regulasi ini bertujuan untuk melindungi kesehatan warga negara
Regulasi ini wajib dipatuhi oleh Competent Authority Custom Union, Pemerintah Lokal, Lembaga resmi, dan para pelaku usaha
Produk impor harus disertai dengan dokumen yang menjamin keamananproduk dan dikeluarkan oleh Laboratorium terakreditasi, dan disertai denganhasil uji radioaktif, kimiawi, dan mirobiologi
Apabila produk impor tidak sesuai dengan peraturan Custom Union, makaproduk akan ditahan atau diperlakukan sesuai dengan regulasi.
Apabila terjadi kasus produk yang mengandung zat-zat berbahaya yang dilarang di border control, maka petugas yang bertanggungjawab di OtoritasKompeten Custom Union harus menginformasikan kepada semua pintumasuk.
PUSAT SERTIFIKASI MUTU-BKIPM
Importir harus mematuhi persyaratan umum sanitasi selama proses dandistribusi
Pemeriksaan produk di wilayah Custom Union meliputi : kelengkapandokumen keamanan produk yang juga disertai dengan hasil uji darilaboratorium yang terakreditasi
Kelengkapan dokumen yang dimaksud adalah dokumen asli yang menjelaskan dan menjamin keamanan produk yang dikeluarkan olehlembaga terakreditasi
PUSAT SERTIFIKASI MUTU-BKIPM
Lanjutan : Decision of the Customs Union Commission No. 299
PARAMETER UJI YANG DIPERSYARATKAN SESUAI DENGAN DECISION CU NO. 299
Parameter Products Permissible level
(mg/kg)
Mercury Live fish, raw fish, chilled, frozen, mince, fillet, sea mammal meat :- Fresh-water non predatory- fresh-water predatory- salt water- tunny, sword fish
0,30,60,51,0
Canned food and fish preserve 0,2
Fish dry, dried, smoked, salted, spicy, marinated, and other fish product ready to use :-Fresh-water non predatory- fresh-water predatory- salt water- tunny, sword fish
0,30,60,51,0
Fish caviar 0,2
Fish oil 0,3
Mollusks, crustacea, amphibia, reptil, and other invertebrates
0,2
PUSAT SERTIFIKASI MUTU-BKIPM
Lanjutan : PARAMETER UJI YANG DIPERSYARATKAN SESUAI DENGAN DECISION CU NO. 299
Parameter Products Permissible level
(mg/kg)
Histamin Live fish, raw fish, chilled, frozen, mince, fillet, sea mammal meat :- Tunny, mackarel, salmon, and herring 100,0
Canned food and fish preserve- Tunny, mackarel, salmon, and herring
100,0
Fish dry, dried, smoked, salted, spicy, marinated, and other fish product ready to use :-Tunny, mackarel, salmon, and herring 100,0
QMAFAnM (Mesophyll aerobic and fakultatif anaerobic microorganisms),
(not more than)
- Raw fish and live fish- Chilled, frozen fish- Fish fillet (cut fish)- Dried fish- Roe slightly salted- From frozen roe- Cephalopods (chilled, frozen)
5x104
1x105
1x105
1x104
5x104
5x104
1x104
PUSAT SERTIFIKASI MUTU-BKIPM
Lanjutan : PARAMETER UJI YANG DIPERSYARATKAN SESUAI DENGAN DECISION CU NO. 299
Parameter Products Permissible level
(mg/kg)
Sulphite-reducingclostridia, in 0,01 g (in products vacuum-packed)
- Fish fillet (cut fish)- Dried fish- Roe slightly salted- from frozen roe
Not allowedNot allowedNot allowedNot allowed
Pathogenic,including salmonella and L. monocytogenes in 25 gr
- Raw fish and live fish- Chilled, frozen fish- Dried fish- Cephalopods
Not allowedNot allowedNot allowedNot allowed
PUSAT SERTIFIKASI MUTU-BKIPM
Decision of the Customs Union Commission No. 834
Regulasi terhadap Prosedur Inspeksi dan Pengambilan Sampel terkait dengan Pengawasan Veterinary
Regulasi ini mengatur prinsip umum dalam menjamin keamanan pangan selamaproduksi, proses, transportasi dan atau penyimpanan
Adanya kesetaraan pemenuhan tingkat keamanan pangan negara ketigadengan persyaratan Custom Union
Apabila audit di negara ketiga sesuai maka UPI akan dimasukkan dalam list UPI yang teregister
Apabila audit di negara ketiga tidak sesuai dengan persyaratan Custom Union, maka Custom Union dapat menyetujui daftar perusahaan yang tereguisterdengan dasar Joint inspection atau dengan jaminan yang diberikan oleh OtoritasKompeten Negara Ketiga
Regulasi ini menjelaskan mengenai proses joint inspection, dimana inspekturCustom Union memeriksa dan mengevaluasi kesesuaian penerapan persyaratndengan standar internasional, termasuk standar Custom Union. Apabila terdapatUPI yang terdaftar dengan jaminan dari Otoritas Kompeten Negara Ketigamaka inspektur memeriksa kesesuaian sertifikasi ekspornya.
PUSAT SERTIFIKASI MUTU-BKIPM
Decision of the Customs Union Commission No. 607
Veterinary Certificate untuk Produk Makanan yang Berasal dari Ikan dan Hasil Perikanan yang diekspor ke Custom Union
Pihak Custom Union telah memberlakukan Veterinary Certificate untuk mengatur ekspor komoditi dari Negara ketiga, termasuk Indonesia ke Wilayah Custom Union per 1 Januari 2012.
Model Veterinary Certificate tersebut merupakan sertifikatyang telah disesuaikan dengan ketentuan Customs Union.
Per 1 Januari 2013, Pihak Custom Union akan mulaimemperketat proses masuk produk komoditi dari negaraketiga ke wilayah Custom Union
PUSAT SERTIFIKASI MUTU-BKIPM
NO TEMUAN RENCANA AKSI TINDAK PENYELESAIAN
1 Unit Pengolahan Ikan dinilai belummengetahui dan mempelajari secaralengkap syarat-syarat veteriner dan sanitasiCustom Union dan Federasi Rusia
BKIPM segera mensosialisasikan dan mendalamiaturan tersebut untuk diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang ekspor ke Custom Union (Medan, Jakarta, Surabaya, Bali, Makassar)
2 Persyaratan veteriner dan sanitasi Custom Union belum diberlakukan di perusahaansecara lengkap
Persyaratan veteriner dan sanitasi Customs Union dan Federasi Rusia (Decision of Custom Union No : 299, 317, 834, dan 607) telah diberlakukannamun belum menyeluruh dan OtoritasKompeten akan segera menyampaikan kepadaperusahaan yang ekspor ke Custom Union
3 Di perusahaan tidak dilakukan pemeriksaanikan dari aspek veteriner dan sanitasi
BKIPM akan melakukan sosialisasi dan re-evaluasi serta re-inspeksi terhadap konsistensi penerapan persyaratan veteriner dan sanitasi
4 Tidak menyampaikan informasi dari Rosselkhoznadzor tentang temuan kandungan zat-zat yang dilarang dalam rangka monitoring (pengujian laboratorium)
Informasi telah disampaikan kepada perusahaanyang bersangkutan, melakukan investigasi sertatindakan koreksi. Hasil investigasi dan tindakan koreksi termasuk data hasil pengujian laboratorium selalu kami laporkan kepada Rosselkhoznadzor.
PUSAT SERTIFIKASI MUTU-BKIPM
TEMUAN HASIL INSPEKSI TIM CUSTOM UNION DAN RENCANA AKSI TINDAK PENYELESAIAN
NO TEMUAN RENCANA AKSI TINDAK PENYELESAIAN
5 Tercatat kekurangan prosedur dan tindakanpengawasan dari otorita kompeten resmiIndonesia terhadap keadaan veteriner dansanitasi ruang produksi dan proses produksi
Pada saat BKIPM melakukan inspeksi semuaperusahaan telah memenuhi persyaratan tersebut, namun pada penerapannya beberapa perusahaantidak konsisten.
Ke depan BKIPM akan melakukan re-evaluasi dan re-inspeksi terhadap konsistensi penerapan persyaratan, dan akan kita sampaikan kepada Rosselkhoznadzor.
6 Sistem self control tidak dapat menjaminlevel keamanan yang cukup tinggi bagiproduk yang dihasilkan
7 Laboratorium di perusahaan belummendapat akreditasi dari otorita kompetenIndonesia untuk melakukan pengujiandalam rangka pengawasan laboratoriumuntuk menemukan kandungan zat-zatdilarang dan berbahaya
Perusahaan wajib melakukan verifikasi/uji banding ke Laboratorium yang terakreditasi.Bagi yang belum terakreditasi agar tidakmelakukan pengujian. Laboratorium perusahaan selanjutnya akan diproses untukmendapatkan akreditasi dan apabilamembutuhkan hasil uji maka perusahaan yang bersangkutan mengirim sampel ke Lab yang terakreditasi.
PUSAT SERTIFIKASI MUTU-BKIPM
Lanjutan : TEMUAN HASIL INSPEKSI TIM CUSTOM UNION DAN RENCANA AKSI TINDAK PENYELESAIAN
NO TEMUAN RENCANA AKSI TINDAK PENYELESAIAN
8 Tidak semua perusahaan dapat membuktikan dengan dokumentasi bahwa perusahaan telah melakukan pengujian laboratorium untuk menemukan sisa zat-zat dilarang dan berbahaya pada semua produk ikan dan hasil perikanan yang diekspor ke negara anggota Custom Unionyang ditetapkan dalam Keputusan Komisi Custom Union No. 299 tanggal 28-05-2010: radiological (Strontium, Cesium), Chemical and toxicological (Arsenic, Volatile Basic Nitrogen), tidak semua indikator microbiological diuji secara lengkap (listeria, staphylococcus), besi dalam air
Pengujian laboratorium telah dilakukan dalammenerbitkan veterinary certificate (HC), namunbelum semua perusahaan dan belum semuajenis uji sesuai dengan decision CU 299 khususnya radiological (Strontium, Cesium)
Seluruh perusahaan yang mengekspor produkke CU wajib melakukan uji radiological (Strontium, Cesium), Chemical and toxicological (Arsenic, Volatile Basic Nitrogen), indikator microbiological (listeria, staphylococcus), besi dalam air sesuai dengan jenis produknya
PUSAT SERTIFIKASI MUTU-BKIPM
Lanjutan : TEMUAN HASIL INSPEKSI TIM CUSTOM UNION DAN RENCANA AKSI TINDAK PENYELESAIAN
PUSAT SERTIFIKASI MUTU-BKIPM
TEMUAN HASIL INSPEKSI TIM FOOD AND VETERINARY OFFICE DI INDONESIA, 25 FEBRUARI - 7 MARET 2013
N. Recommendation Action Proposed by the Competent Authority
1 To ensure that an official controls of all aquaculture farms providing fishery
products to EU listed establishments provide guarantees that they meet
provisions at least equivalent to those mentioned in Annex I of Regulation
(EC) No 852/2004.
2 To ensure that official controls include inspections at regular intervals of
vessels providing raw material to EU listed establishments to verify whether
the fishery products are handled correctly, the cleanliness of the vessels
and their equipment, staff hygiene and to check that applicable hygiene
and temperature requirements as per Chapter I, point 1 (b) of Annex III to
Regulation (EC) No 854/2004 are met.
3 To ensure that fishing vessels providing fishery products to EU listed
establishments meet standards at least equivalent to the requirements laid
down in Annex I to Regulation (EC) No 852/2004 and in Section VIII, Chapter I
of Annex III to Regulation (EC) No 853/2004.
4 To ensure, as established in Part II.1 of the health certificate, that fishery
products exported to the EU have been caught and handled on board
freezer vessels implementing a programmed based on HACCP principles in
accordance with Article 5 of Regulation (EC) No 852/2004.
5 To ensure that fishery products exported to the EU are only
handled in establishments that meet the relevant requirements
laid down in Annex II to Regulation (EC) No 852/2004 and Chapter
1-4 in Section VIII of Annex III to regulation (EC) No 853/2004.
6 To ensure that all establishments handling raw material used in
the manufacture of fishery products intended for export to the EU
are supervised by the CA as laid down in Article 12, point 2 (b) of
Regulation (EC) No 854/2004.
7 To ensure that, as established in Part II.1 of the health certificate,
that fishery products exported to the EU have satisfactorily
undergone the official controls laid down in Annex III to
Regulation (EC) No 854/2004, in particular concerning dioxins,
PCBs and poisonous fish.
8 To ensure that, as established in Part II.1 of the health certificate,
fishery products exported to the EU have satisfactorily undergone
the official controls laid down in Annex III to Regulation (EC) No
854/2004, in particular that histamine testing is in line with
Regulation (EC) No 2073/2005 and that maximum limits applied
for heavy metals are in line with Regulation (EC) No 1881/2006.
9 To ensure that only potable water is used as laid down in Chapter VII of
Annex II to Regulation (EC) No 852/2004.
10 To ensure that only additives listed in Annex II to Regulation (EC) No
1333/2008 are used in fishery products intended for export to the EU.
11 To ensure that laboratories performing official control analyses apply
the principles of internationally recognised quality assurance
techniques and are evaluated and/or accredited under officially
recognised quality management and assurance programmes equivalent
to international standards, such as ISO/IEC 17025, to ensure the
reliability of analytical results.