1
A. JUDUL PROGRAM
Permen Herbal Wortel (Wor DC)
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Kota Malang, khususnya daerah Cangar kota Batu adalah zona penghasil
wortel. Peneliti memanfaatkan limbah wortel sisa pemasaran kelas 1, 2 dan 3 yang
relatif kecil dan yang biasanya di gunakan untuk makanan ternak hingga dapat
dimanfaatkan untuk bahan asupan makanan bagi balita guna memenuhi
kandungan sayuran dalam hal ini di olah dalam bentuk permen.
Untuk menyediakan makanan yang beragam, meliputi makanan pokok
sebagai sumber energi, lauk-pauk sebagai sumber protein dan lemak, sayur dan
buah sebagai sumber vitamin dan mineral, serta susu sebagai sumber protein dan
kalsium pasti sulit dan merepotkan. Salah satu cara agar asupan gizi dapat
terpenuhi adalah dengan memberikan makanan yang biasa di gemari anak-anak
seperti permen atau gula-gula. Pemberian permen ini bukanlah asal permen, tetapi
permen yang menyehatkan dan dapat menambah asupan gizi. Wortel (Daucus
carota) dapat digunakan sebagai bahan aktif permen herbal penambah asupan
sayuran dan penambah nafsu makan.
Penyediaan bahan makanan yang memenuhi 4 sehat 5 sempurna salah
satunya adalah sayuran. Wortel adalah bentuk sayuran yang memiliki kandungan
vitamin cukup tinggi. Wortel (Daucus carota) mempunyai nilai kandungan
Vitamin A yang tinggi yaitu sebesar 12000 SI. Sementara komposisi kandungan
unsur yang lain adalah kalori sebesar 42 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,3 gram,
hidrat arang 9,3 gram, kalsium 39 miligram, fosfor 37 miligram, besi 0,8
miligram, vitamin B 1 0,06 miligram, dan vitamin C 6 miligram. Komposisi di
atas diukur per 100 gram(Anonim,2005).
Balita merupakan masa mobilitas untuk bermain dan mengenal
lingkungan. Saking asyiknya bermain, kadang-kadang mereka enggan diajak
makan. Kurangnya nafsu makan sering kali menjadi keluhan bagi ibu-ibu yang
memiliki balita. "Sangat penting membiasakan balita untuk makan dengan
mengunyah makanan tanpa terburu-buru, menelannya secara tenang, dan dalam
keadaan yang menyenangkan," kata Saptawati Bardosono, dokter spesialis gizi
2
klinik Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo-Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, saat dihubungi Tempo, Selasa 22 Mei 2012.
Menurut Saptawati, melakukan pemaksaan agar anak makan harus
dihindari. Cara tersebut akan membuat anak justru merasa stres dan akan merusak
perkembangan mental mereka. Setiap individu, kata dia, memerlukan suasana
yang menyenangkan, sukarela, dan tertarik untuk mengkonsumsi makanan. Selain
tidak bagus secara psikologis, pemaksaan itu akan mempengaruhi proses
pencernaan dan metabolisme zat gizi yang terkandung dalam bahan
makanan(Tempo,2012).
C. PERUMUSAN MASALAH
Kesadaran akan pentingnya asupan vitamin dan gizi bagi balita, ternyata
masih belum banyak di ketahui ibu-ibu yang memiliki balita. Terutama daerah
perkotaan, sehingga ada peluang untuk mengisi kekosongan makanan asupan
herbal berupa wortel bagi balita.
Peluang produksi permen herbal sangat besar dan akan sangat disukai
karena permen selalu menarik bagi anak dan balita. Juga masih jarang permen
yang dapat menambah asupan vitamin dan gizi dan aman bagi anak dan balita.
Padahal jika dilihat, konsumsi permen bukan hanya dari kalangan anak-anak dan
balita, tetapi remaja dan dewasa pun menyukai dan mengkonsumsinya. Disini
akan dapat diprediksi bahwa peluang usaha produksi permen herbal sangat besar
jika ditekuni dengan modal ketrampilan yang di kembangkan mahasiswa dalam
upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dan menambah penghasilan untuk
biaya perkuliahan.
D. TUJUAN
1. Meningkatkan pengetahuan ibu-ibu akan pentingnya asupan vitamin dan
gizi bahan herbal bagi balita
2. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan gizi bagi balita dan anak-anak
3. Meningkatkan jiwa entrepreneur bagi mahasiswa dengan selalu mencari
market pada bahan herbal yang ditargetkan untuk bidang kesehatan
4. Meningkatkan daya analisa bisnis yang harus berorientasi pada profit
3
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Usaha pembuatan produk herbal ini diharapkan menjadi usaha marketable, karena melihat peluang usaha yang besar dengan desain permen herbal yang menarik bagi anak balita maka di perkirakan dapat bersaing dengan produk lain di pasaran.
Gambar cetakan permen
F. KEGUNAAN
Ibu-ibu biasanya hanya memperhatikan kesenangan, selera dan
kegembiraan anak hingga kebutuhan vitamin dan gizi anak kurang di perhatikan.
Sehingga dampaknya adalah kesehatan dan daya tahan tubuh anak berkurang.
Memperhatikan kesehatan anak dan balita dengan memberikan makanan yang
dapat menambah asupan vitamin dan gizi akan meningkatkan kesehatan anak dan
berimbas positif pada pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Produksi permen herbal ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk selalu memberi asupan vitamin dan gizi pada anaknya dan ini semakin
menambah keterampilan maupun pemasukan bagi usaha produksi permen herbal.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Selama ini kita sering mengetahui bahwa wortel mempunyai banyak
manfaat untuk kesehatan, namun masyarakat belum banyak yang menerapkan
secara langsung mengenai kebutuhan tubuh terhadap asupan sayuran di antaranya
adalah wortel. Sehingga kami berinisiatif untuk membuat permen herbal ini dari
bahan dasar wortel yang di jus kemudian di olah menjadi permen sehingga tanpa
sadar konsumen telah mengkonsumsi permen herbal.
Berikut ini rencana usaha pengembangan permen herbal war DC.
1. Produk
Produk permen herbal ini terbuat dari bahan dasar wortel sisa pemasaran
hasil panen yang merupakan inovasi baru dalam dunia home industri di
4
Indonesia. Selain pembuatannya yang mudah, manfaat produk ini tidak
bisa diragukan lagi karena telah terbukti dari beberapa hasil penelitian
yang telah ada. Secara uji kuantitatif kandungan vitamin A dapat di
pertahankan setelah pemanasan. Sedangkan vitamin C dapat di perbarui
dengan menambahkan perasan jeruk nipis.
2. Promosi
Promosi permen herbal tanpa sadar terdiri dari beberapa tahapan:
Door to door : pendekatan personal untuk mengenalkan produk
yang tergolong baru ini.
Bentuk permen yang lucu dan menarik untuk di konsumsi anak
balita seperti desain gambar di atas.
Media online: online shop melalui social media seperti facebook
dan twitter.
3. Harga
Permen herbal ini dijual dengan harga yang ekonomis yaitu:
Rp.1.000,00/bungkus.
4. Strategi pengembangan usaha
Strategi pengembangan usaha ini akan berkembang pesat apabila kami
bisa meyakinkan masyarakat yang dibuktikan dengan hak paten dari
pemerintah daerah atau pusat.
H. METODE PELAKSANAAN
Program pada usulan proposal program kreatiitas mahasiswa ini ditujukan
pada studi kelayakan pada usaha pemanfaatan limbah wortel sisa panen sebagai
permen herbal.
Adapun alat dan bahan Permen herbal yang digunakan serta cara
pengolahannya dalam pembuatan adalah :
Alat :
Alat Pengukur yang digunakan berupa timbangan, gelas ukur, dan alat pengukur
suhu. Alat pengolah yang digunakan berupa kompor, saringan, panci, pengaduk
serta alat pencetak. Pengemas yang digunakan adalah plastik dan toples.
Bahan
Wortel Gelatin
5
Gula kelapa
Kertas CMC selulosa
Air
Gula tepung
Jeruk nipis
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahapan untuk memilih bahan yang berkualitas,
yaitu dengan memperhatikan dan menyeleksi berdasarkan karakteristik dari
sifat bahan yang digunakan secara teliti, kemudian dilakukan penimbangan
bahan secara benar dan tepat, agar permen jelly yang dihasilkan memiliki
karakteristik fisik, kimia maupun organoleptik yang diharapkan.
2. Persiapan Alat
Persiapan alat adalah kegiatan mempersiapkan peralatan yang akan
digunakan dalam proses pembuatan permen jelly. Peralatan yang digunakan
dalam pembuatan permen jelly adalah: alat pengukur, alat pengolahan, alat
pencetak, dan alat pengemas. Alat Pengukur yang digunakan berupa
timbangan, gelas ukur, dan alat pengukur suhu. Alat pengolah yang
digunakan berupa kompor, saringan, panci, pengaduk serta alat pencetak.
Pengemas yang digunakan adalah plastik dan toples.
3. Persiapan Bahan
Persiapan bahan merupakan kegiatan mempersiapkan semua bahan yang
digunakan dalam pembuatan permen jelly. Persiapan bahan meliputi:
Menentukan jenis bahan, dan memilih bahan berdasarkan kriteria yang
benar.
a) Pengenyal
Pengenyal yang digunakan adalah gelatin, karagenan dan agar-agar yang
masih baik, belum terjadi perubahan warna, rasa, dan aroma, bersih dari
kotoran atau serangga.
b) CMC
CMC di gunakan untuk menghomogenkan larutan
c) Aquades /air
Air yang digunakan adalah air yang sehat, jernih memiliki persyaratan
fisik, kimia, mikrobiologi dan radioaktif.
d) Gula tepung
6
4. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan proses dalam pembuatan permen jelly. Tahap
pelaksanaan meliputi pemasakan campuran bahan baku, pemasakan per jelly,
penuangan ke cetakan, pendinginan, pembentukan, dan pelapisan dengan
gula tepung.
a. Pembuatan jus wortel
Wortel dicuci kemudian dikupas menggunakan pisau stainless steel,
daging buah dipotong kecil – kecil kemudian dihancurkan dengan
blender. Ditambah air dan ditentukan beratnya, jus worel kemudian di
saring untuk mendapatkan sari wortel murni. Perbandingan air dan wortel
yang digunakan adalah 1 : 2.
b. Pemasakan Permen herbal
1. 500 gram dari tiap – tiap campuran sari wortel dan air yang telah di
tentukan perbandingannya di masak sampai mencapai suhu 800C.
2. Kemudian di tambahkan gula kelapa dan CMC sambil diaduk.
3. Pemanasan di teruskan sampai mencapai suhu 90-1000C.
4. Gelatin dilarutkan dalam air panas (50-600C) dan dimasukan dalam
adonan sambil diaduk sampai mencapai suhu 950C.
5. Lalu adonan dituang ke dalam loyang selama 5 menit.
6. Setelah 5 menit, adonan di pindahkan pada cetakan lalu ditutup
dengan alluminium foil dan dibiarkan selama satu jam dalam suhu
ruang.
c. Pendinginan
Pendinginan merupakan proses perlakuan agar permen jelly menjadi
dingin. Maksud pendinginan adalah untuk mempermudah pada saat
pengeluaran permen jelly dari cetakan dan tidak merusak bentuk.
Pendinginan ini dilakukan dengan dua cara yaitu didinginkan pada suhu
ruangan ( 25°C-27°C ) selama kurang lebih sehari, (Hidayat dan
Ikhariztiana, 2004) dan didinginkan dalam almari es (cooler) dengan suhu
0°C – 4°C selama 12 jam (Marliati, 1992).
5. Tahap Penyelesaian
7
Permen jelly yang sudah dicetak dan dilapisi dengan gula tepung, dikemas
dalam plastik dan ditutup rapat atau dipres supaya tidak ada udara yang
masuk, baru disimpan dalam wadah atau stoples yang rapat.
I). Jadwal Kegiatan
Tabel 1. Perkiraan Jadwal Kegiatan
PRA PROGRAM PKM-K
Waktu Keterangan
Minggu pertama
Minggu kedua
Minggu ketiga
Pencarian literatur dan pengajuan proposal
Revisi proposal
ACC dan pengiriman proposal
PELAKSANAAN PROGRAM PKM-K *)
Waktu Keterangan
Bulan pertama
Minggu pertama
Minggu kedua
Minggu ketiga
Minggu keempat
Bulan kedua
Minggu pertama
Minggu kedua-ketiga
Bulan ketiga
Minggu pertama
Minggu kedua
Minggu ketiga
Bulan keempat - kelima
Bulan keenam
Minggu pertama
Minggu kedua
Minggu ketiga
Pembuatan time schedule
Survey lokasi bahan: wortel, jeruk nipis, gula
kelapa dan bahan lainnya
Pengambilan bahan produk
Koordinasi dengan laboratorium untuk
melakukan ekstraksi buah mengkudu
Tahap persiapan ekstraksi
Pembuatan produk
Evaluasi hasil ekstraksi dan pembuatan produk
Tahap pengepakan
Buat target promosi
Promosi produk
Perumusan hasil pkm-k dan pembuatan laporan
Evaluasi laporan dan Revisi laporan
Acc laporan dan pengiriman laporan
8
*) Pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah mendapat informasi diterimanya
proposal
A. RANCANGAN BIAYA
Uraian Satuan Harga Jumlah
a. Administrasi
Sewa laboratorium 3 bulan 1.000.000 3.000.000
Uji vitamin A dan C 4x 650.000 2.600.000
Log book 2 20.000 40.000
Cetak foto 20 lbr 10.000 200.000
Beli kertas 2 rim 40.000 40.000
Cetak proposal 5x 4 10.000 200.000
Biaya print per lembar 200 lbr 500 100.000
Biaya foto copy 500 lbr 200 100.000
Pembuatan brosur 500 lbr 1000 500.000
Pembuatan poster 4 buah 90.000 360.000
Sub total 7.140.000 ,-
b. Transportasi
Transportasi survey dan pengambilan
sampel ke lokasi
2x3
orang
40.000 240.000,-
Transportasi pada saat promosi 2x3
orang
50.000,- 300.000,-
Transportasi pada saat pemasaran 4x3
orang
50.000,- 600.000,-
Sub total 1.140.000,-
c. Pembelian alat dan bahan
Alat
Blender juice 1 buah 900.000 900.000
Saringan 3 buah 5.000 15.000
Kompor gas 1 buah 450.000 450.000
Pengaduk 3 buah 3.000 9.000
Pisau Stainless Steel 3 buah 7.000 21.000
9
Loyang 2 buah 20.000 40.000
Pencetak 4 buah 20.000 80.000
Sablon bungkus 50
bungkus
5.000 250.000
Sub total 1.765.000,-
b. Bahan
Wortel 50 kg 10.000 500.000
Gelatin Tulang Sapi 1,5 kg 150.000 275.000
Jeruk Nipis 20 kg 5.000 100.000
CMC 50gr 2.000 10.000
Aquades 4 galon 11.000 44.000
Gula Kelapa 8 Kg 10.000 80.000
Gula Tepung 5 kg 18.000 90.000
Sub total 1.099.000,-
Biaya tak terduga 1.114.400
Jumlah total 12.258.400
Terbilang : Dua belas Juta dua ratus lima puluh delapan ribu empat ratus
rupiah
10
K. LAMPIRAN
1. Biodata Ketua dan Anggota Kelompok
1.1 Biodata Ketua Kelompok
a. Nama Lengkap : Bahrul Amin
b. Tempat, tanggal lahir : Malang, 11 Desember 1985
c. NIM : 2100610001
d. Alamat : Dusun Lowokwaru Desa Tawangrejeni Kec.Turen
Kab.Malang
e. Pendidikan :
1. MI SitiFatimah 1996
2. MTs. An-Nur Sawahan 2000
3.SMU An-Nur Bululawang 2003
4. Jurusan Biologi Fakultas MIPA UNISMA
f. Pengalaman Organisasi
Malang, 23 Oktober 2012
Bahrul Amin
11
1.2 Biodata Anggota Kelompok
a. Nama Lengkap : Aisyah Wardani
b. Tempat, tanggal lahir : Malang, 22 Nopember 1993
c. NIM : 2110610012
d. Alamat : JL. Satsuitubun I Griya Muslim 2 / C9 Malang
e. Pendidikan :
1.SDN Mojolangu IV Malang
2.SMPN 6 Malang
3.SMKN 2 Malang Jurusan Keperawatan
4. Jurusan Biologi Fakultas MIPA UNISMA
f. Pengalaman Organisasi :
Malang, 23 Oktober 2012
Aisyah Wardani
12
1.3 Biodata Anggota Kelompok
a. Nama Lengkap : Dea Fatimatu Zahroh
b. Tempat, tanggal lahir : Garut,24 Januari 1995
c. NIM : 2120610002
d. Alamat : Jl. Rambutan No. 30 RT 24/ RW 06 Pendem,Batu
e. Pendidikan :
1.SDN Panorama 1 Bandung 2006
2.SMPN 15 Bandung 2009
3.SMAN 3 Garut 2012
4.Jurusan Biologi Fakultas MIPA UNISMA
f. Pengalaman Organisasi :
1. PMR
2. Paskibra
Malang, 23 Oktober 2012
Dea Fatimatu Zahroh
13
2. Nama dan Biodata Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Drs.Hari Santoso,M.Biomed
b. NPP :
c. Golongan / Pangkat :
d. Jabatan Fungsional :
e. Fakultas / Program Studi : MIPA/Biologi
g. Perguruan Tinggi : Universitas Islam Malang (UNISMA)
h. Bidang Keahlian :
i. Waktu untuk kegiatan :
j. Pengalaman penelitian ( yang penting mulai th 2000)
14
Bahan herbal adalah bahan yang berasal dari tumbuhan yang diproses/
diekstrak sedemikian rupa sehingga menjadi serbuk, pil atau cairan yang dalam
prosesnya tidak menggunakan zat kimia. Seperti kita ketahui bahan herbal dapat
menyembuhkan penyakit dengan efek samping yang minim karena dibuat dari
bahan-bahan yang alami, tidak seperti obat-obat sintetis yang dapat memberikan
efek samping baik secara langsung maupun setelah waktu yang
lama(Anonim,2010).