PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
E-COMIC ”NO SMOKING”
KOMIK ELEKTRONIK DENGAN PEMANFAATAN MACROMEDIA FLASH
SEBAGAI MEDIA KAMPANYE BAHAYA MEROKOK
DI SMP TEUKU UMAR SEMARANG
BIDANG KEGIATAN
PKM Penelitian (PKMP)
Disusun Oleh :
Ketua Kelompok
Nur Jannah (4201406011) ‘06
Anggota Kelompok
Nofita Dewi (4201406032) ’06
Nisrochah (4201406018) ‘06
Siti Latifah (4201406033) ‘06
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KOTA SEMARANG
2008
HALAMAN PENGESAHANUSUL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : E-Comic ”No Smoking” Komik Elektronik denganPemanfaatan Makromedia Flash sebagai Media Kampanye Bahaya Merokok di SMP Teuku Umar Semarang.
2. Bidang Kegiatan : (V ) PKMP ( ) PKMK ( ) PKMT ( ) PKMM
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora (V ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama/ NIM : Nur Jannah/ 4201406011b. Fakultas /Jurusan /Prodi : FMIPA/ Fisika / Pendidikan Fisikac. Universitas : Universitas Negeri Semarang d. Alamat Rumah /No. HP : Jalan Cendrawasih No. 95 RT.01 RW.01
Pejagan RT.01 RW.01 Kec. Tanjung Kab. Brebes
e. Alamat E-mail : [email protected]. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Isa Akhlis, M. Sib. NIP : 132231405c. Alamat rumah/ No. HP : Gribig Gebog RT 01/Rw 04 Kudus
/08172465407. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 6.000.000,-8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan
Semarang, 6 Oktober 2008Menyetujui,Ketua Jurusan Fisika Ketua Pelaksana Kegiatan
Dr. Putut Marwoto, M. Si Nur Jannah NIP. 131764029 NIM. 4201406011
Mengetahui,Pembantu Rektor III Unnes Dosen Pembimbing
Drs. Masrukhi, M. Pd Isa Akhlis, M. SiNIP 131764049 NIP 132231405
1) JUDUL PROGRAM
E-Comic “No Smoking” Komik Elektonik dengan Pemanfaatan Macromedia
Flash Sebagai Media Kampanye Bahaya Merokok di SMP Teuku Umar
Semarang.
2) LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia merupakan salah satu negara tingkat mengkonsumsi tembakau tertinggi
di dunia. Konsumerisme tembakau ini yang menjadikan rokok sebagai kebutuhan
hidup bagi sebagian besar masyarakat walaupun haram merokok dari fatwa
Majelis Ulama Indonesia (MUI) diluncurkan sejak bulan Juli lalu. Buktinya,
masyarakat masih mengeluarkan biaya lebih besar untuk konsumsi rokok jauh
dibandingkan anggaran kesehatan per kapita.
Tingginya konsumsi merokok dipercaya akan menimbulkan implikasi negatif
yang sangat luas. Tidak saja terhadap kualitas kesehatan, tetapi juga menyangkut
kehidupan sosial dan ekonomi. Menurut Badan Proteksi Lingkungan (EPA)
Amerika Serikat yang memastikan bahwa asap rokok memuat 4.000 senyawa
kimia, 200 di antaranya racun toksik, 43 diantaranya pemicu kanker, dan secara
global rokok membunuh satu orang setiap 10 detik. Bahkan, kebiasaan merokok
dianggap menjadi entry point pada penyalahgunaan narkotik.
Perusahaan rokok besar berlomba-lomba memberikan sponsor pada kegiatan
olahraga, acara remaja, dan konser musik. Dalam promosinya, rokok
diasosiasikan dengan keberhasilan dan kebahagiaan. Hal ini yang menjadikan
remaja tertarik untuk mengonsumsi rokok. Peningkatan ini terjadi pada tahun
2001 yang mencapai 24,2% dari semula 13,7% pada 1995. Persentase
peningkatan itu terjadi pada remaja laki-laki 15-19 tahun yang kemudian menjadi
perokok tetap (Suara Merdeka, 22 Agustus 2007).
3
Survei yang dilakukan Universitas Padjadjaran (1978) melaporkan usia pertama
kali merokok pada anak kala itu adalah 12 tahun. Sebelas tahun kemudian,
penelitian Universitas Airlangga (1989) melaporkan fakta baru bahwa angka 12
itu telah bergerak ke angka 8 tahun. Penelitian yang terbaru oleh Universitas
Andalas, UGM, dan Universitas Padjajaran, usia anak pertama kali merokok telah
menyentuh angka 7 tahun.
Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan peningkatan jumlah perokok
anak di Indonesia diperkirakan 37 % atau 25 juta dari 70 juta anak Indonesia
sudah menjadi perokok. Sedangkan 1,9 % di antaranya sudah merokok pada usia
4 tahun. Hal ini dsisinyalir bahwa anak didik SD sudah mulai mencoba merokok
atau yang disebut dengan perokok pemula. Akan tetapi, masa SMP merupakan
waktu anak akan menjadi perokok berat karena makin maraknya kenakalan
remaja.
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Indonesia Meutia Farida Hatta
Swasono menghimbau agar masyarakat menjadikan iklan rokok sebagai musuh
bersama karena rokok berdampak pada kesehatan dan menyebabkan kematian.
Tidak hanya itu, iklan rokok juga meningkatkan prevalensi perokok usia dini
dimana yang akan mengancam sumber daya manusia Indonesia pada masa
mendatang. (Kompas, 29 Januari 2008).
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka perlu ada inovasi baru yang
berupa iklan bahaya rokok yang dapat menarik para konsumen tetap rokok untuk
berhenti merokok. E-Comik “No Smoking” komik elektronik dengan
pemanfaatan macromedia flash sebagai media kampanye bahaya merokok untuk
anak SMP Teuku Umar Semarang merupakan media iklan yang menarik anak dan
mudah dipahami karena bentuknya kartun cerita tentang bahaya rokok. Tampilan
iklan ini menggiring anak untuk memahami bahaya merokok dengan
memprioritaskan kesehatan dan kerugian konsumen perokok berat.
3) RUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas, rumusan masalah yang akan dibahas meliputi:
a. Bagaimana persepsi anak terhadap program E-Comic ”No Smoking” komik
elektronik dengan pemanfaatan macromedia flash sebagai media kampanye
bahaya merokok di SMP Teuku Umar Semarang?
b. Apakah program E-Comic ”No Smoking” komik elektronik dengan
pemanfaatan macromedia flash sebagai media kampanye bahaya merokok
berpengaruh kepada siswa SMP Teuku Umar Semarang agar tidak menjadi
perokok berat?
4) TUJUAN PROGRAM
Setelah melihat permasalahan dalam rumusan masalah, maka penelitian ini
bertujuan untuk :
a. Menganalisis bagaimana persepsi anak terhadap program E-Comic ”No
Smoking” komik elektronik dengan pemanfaatan macromedia flash sebagai
media kampanye bahaya merokok di SMP Teuku Umar Semarang.
b. Menganalisis apakah E-Comic”No Smoking” komik elektronik dengan
pemanfaatan macromedia flash sebagai media kampanye bahaya merokok di
SMP Teuku Umar Semarang berpengaruh kepada siswa agar tidak menjadi
perokok berat?
5) LUARAN YANG DIHARAPKAN
Dengan adanya penelitian yang berjudul E-Comic”No Smoking” komik elektronik
dengan pemanfaatan macromedia flash sebagai media kampanye bahaya merokok
di SMP Teuku Umar Semarang berpengaruh kepada siswa agar tidak menjadi
perokok berat maupun perokok pemula. Dan juga diharapkan dapat memberikan
informasi yang berguna bagi permasalah yang bergejolak dalam wacana akan
5
bahaya merokok dan pencegahan bagi perokok pemula pada usia dini maupun
perokok berat pada usia remaja.
6) KEGUNAAN PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
Sebagai implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
dan menambah khasanah pengetahuan tentang E-Comic”No Smoking” komik
elektronik dengan pemanfaatan macromedia flash sebagai media kampanye
bahaya merokok berpengaruh kepada siswa SMP Teuku Umar Semarang
agar tidak menjadi perokok berat maupun perokok pemula. Selain itu juga
dapat memberikan informasi tentang bahaya merokok bagi perokok aktif
maupun perokok pasif.
2. Manfaat Teoritis
Di kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan konseptual terhadap teori bagaimana persepsi E-Comic”No
Smoking” komik elektronik dengan pemanfaatan macromedia flash sebagai
media kampanye bahaya merokok untuk anak SMP Teuku Umar Semarang.
Sehingga dari tulisan ini dapat dijadikan pedoman bagi penyempurnaan dan
perbaikan bagi teori maupun data berikutnya.
7) TINJAUAN PUSTAKA
A. Iklan dan Kampanye
Kata iklan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 421) mempunyai
makna (1) Berita pesan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar
etrtarik pada barang dan jasa yang ditawarkan (2) Pemberitahuan kepada
khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di media massa atau
di tempat umum.
Iklan merupakan salah satu perwujudan kebudayaan massa tidak hanya
bertujuan menawarkan dan mempengaruhi calon konsumen untuk membeli
barang atau jasa, tetapi juga turut mendedahkan nilai tertentu yang secara
terpendam terdapat di dalamnya. Oleh karena itulah, iklan yang sehari-hari kita
temukan di berbagai media massa cetak dan elektronik dapat dikatakan bersifat
simbolik dan kampanye produk yang dihasilkan. Artinya, iklan dapat menjadi
simbol sejauh imajinasi yang ditampilkannya membentuk dan merefleksikan
nilai hakiki.
Periklanan merupakan suatu usaha untuk mempengaruhi kelompok atau
masyarakat terhadap suatu produk dengan menonjolkan kelebihannya untuk
proyeksi jangka panjang. Iklan hanya sekadar alat untuk memberikan
informasi, melakukan persuasi atau menstimuli orang agar bertindak. Hal ini
yang dapat disinyalir kalau iklan dapat dijadikan media kampanye suatu
produk terbaru. Sedangkan makna kata kampanye dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2002: 498) mempunyai arti gerakan tindakan serentak untuk
melawan atau beraksi. Jadi, iklan merupakan suatu gerakan kampanye untuk
memperkenalkan suatu produk atau melakukan aksi terhadap sesuatu yag
dianggap bermanfaat.
B. Media dalam Kampanye
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan. Asosiasi dan komunikasi pendidikan
(Association of Education and Communication Technologi) mengartikan media
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan
pesan dan informasi.
Media iklan adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka
7
lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara konsumen dan
produsen dalam memperkenalkan produk terbaru. (Oemar Hamalik, 1988:13).
Media instruksional adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai sumber
iklan yang dapat merangsang fikiran, perhatian dan kemauan konsumen
sehingga mendorong terjadinya proses ketertarikan sesuatu ketingkat yang
lebih efisien dan efektif. Media iklan juga dapat dikatakan sebagai komponen
dari sistem kampanye yang mempunyai fungsi untuk membantu produsen
menyampaikan produk barunya kepada konsumen dengan tujuan tertentu.
Menurut (Hidayah, 2004:5) secara garis besar media kampanye dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
a. Media objek fisik (model, makromedia falsh, alat peraga)
b. Media grafik atau visual (poster, chart, kartu, komik)
c. Media proyeksi (film)
d. Media audio (radio, tape)
e. Media audio visual (Tv)
C. Kecerdasan Emosi Anak
Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam perkembangan anak
adalah kecerdasan emosional (Natawidjadja, 2002:1). Kecerdasan emosional
merupakan kemampuan memecahkan masalah berdasarkan segi sosial pada
belahan otak kanan. Kenyataan membuktikan bahwa tidak semua masalah
dapat diatasi dengan kemampuan intelektual atau kognitif dalam kehidupan
sehari-hari. Anak membutuhkan kemampuan emosional atau afektif pula
dalam mengatasi suatu masalah sosial.
Upaya untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak salah satunya dengan
cara berinteraksi atau berbagi pengalaman antar teman (De Porter dan Mike
Hernacki: 1992:38). Emosi positif dapat meningkatkan kekuatan otak,
keberhasilan, dan kehormatan diri. Pada akhirnya, anak tetap dihargai sebagai
individu yang utuh sehingga menjadi manusia yang memiliki pengetahuan
dan keterampilan hidup yang tinggi yang dilandasi oleh kehalusan budi dan
kepekaan rasa.
Pendidikan anak akan lingkungan luar sangat penting demi menjaga anak agar
tidak terjun dalam hal-hal yang berbahaya seperti kebiasaan merokok karena
pengaruh teman sebayanya. Peran orang tua dalam keluarga sangatlah penting
utuk mengontrol emosi anak agar tidak lepas kontrol.
D. Perokok dan Merokok
Tipe orang perokok dibagi menjadi 2 yaitu: perokok aktif dan perokok pasif.
Pengertian dari perokok pasif yaitu orang yang tidak merokok tapi tercemar
oleh asap rokok. Pencemaran tersebut dapat terjadi dalam rumah, ruangan
kantor, kendaraan, dan tempat umum lainnya. Sedangkan untuk perokok aktif
yaitu orang yang setiap periode tertentu merokok karena rokok merupakan
kebutuhan primer.
Survei membuktikan !ebih dari 90% perokok aktif mengaku merokok dalam
rumah ketika bersama anggota keluarga, sehingga sekitar 70% penduduk
Indonesia berumur 0-14 tahun telah terpapar asap rokok sejak lahir (perokok
pasif). Ini menunjukkan betapa besarnya prevalensi perokok pasif dengan
akibat yang lebih parah lagi. (kompas, 1 Februari 2007)
Untuk itu, berbagai langkah perlu segera dilakukan pemerintah, baik upaya
penanganan terhadap zona perokok aktif maupun pasif. Langkah-langkah
tersebut bisa ditempuh dengan:
1) Membuat dan memasukkan materi bahaya merokok pada kurikulum di
9
sekolah dasar dan menengah, sekolah kedokteran atau sekolah paramedic.
2) Membuat kegiatan yang mendukung antirokok dan bahaya merokok pada
usia sekolah.
3) Membangkitkan kesadaran tentang bahaya merokok, kecanduan rokok,
dampak sosial ekonomi akibat rokok pada publik (khususnya anak SMP
Teuku Umar Semarang).
4) Melakukan counter marketing guna mengurangi atau meniadakan
keterlibatan industri rokok, terutama pada usia anak dan remaja.
Untuk itu, ketentuan publik tentang larangan merokok bagi anak perlu segera
disusun. Setidaknya memasukkan substansi larangan anak merokok dalam
rencana aturan tersebut. (www. sinar harapan.com)
Hingga saat ini, aturan spesifik melarang anak merokok dan membeli rokok
serta sanksi bagi pihak penjual atau pemberi rokok pada anak belum ada.
Walaupun berbagai peraturan perundangan tentang perlindungan anak sudah
ada, tapi tidak ada satu ketentuan pun yang secara spesifik menyebutkan
tentang larangan anak merokok.
Untuk menolong anak dari perokok pasif dapat diambil langkah-langkah
berikut:
1) Pengenalan dan pemberlakukan daerah bebas rokok di berbagai tempat;
2) Pemberlakukan daerah dilarang merokok di institusi sekolah dan institusi
kesehatan.
(3) Melakukan pendidikan pada publik tentang bahaya perokok pasif.
Berdasarkan uaraian diatas dapat disimpulkan penekanan larangan iklan rokok
pada media elektronik maupun nonelektronik baik secara langsung atau tidak
langsung merupakan solusi yang terbaik. Solusi keduanya, membatasi
promosi dan penguatan merek atau sponsor pada kegiatan olah raga maupun
kegiatan publik lain baik yang bersifat lokal maupun internasional.
Iklan bahaya rokok yang tergolong sukses bila konsumen berhenti dari
merokok. Mereka menilai, iklan rokok dengan menggunakan animasi atau
kartun seperti komik dapat secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi anak-anak. Hal ini dimungkin iklan lebih fun dan berwarna
cerah yang menjadikan tertariknya konsumen untuk berhenti merokok.
8) METODE PENELITIAN
1. Populasi
Populasi merupakan kelompok elemen lengkap yang biasanya berupa orang,
objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari atau
menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003). Dalam penelitian ini populasi yang
diambil adalah semua perokok baik perokok aktif maupun perokok pasif.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
2002:109). Sampel dalam penelitian ini menggunakan stratified random
sampling, yaitu memilih sampel dengan acak sesuai dengan strata yang telah
ditentukan yaitu siswa SMP Teuku Umar Semarang. Sampel yang diambil
untuk penelitian adalah siswa SMP Teuku Umar Semarang sebanyak 20
orang tiap angkatan. Pengambilan ini berdasarkan permasalah tiap siswa yang
merokok berbeda tujuannya. Ada yang disebabkan stress pelajaran,
terpengaruh teman atau adanya rasa penasaran.
3. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1996:99). Variabel penelitian yang
digunakan adalah variabel eksperimen. Variabel eksperimen adalah kondisi
11
yang hendak diselidiki bagaimana pengaruhnya terhadap gejala. Variabel
eksperimen dalam penelitian di bagi menjadi dua, yaitu:
a. Variabel Penyebab (X)
Variabel penyebab dalam penelitian ini adalah banyaknya perokok baik
pasif maupun aktif dan peyebab mereka merokok.
b. Variabel Akibat (Y)
Variabel akibat dalam penelitian ini adalah dampak sosial, ekonomi,
kesehatan dan kualitas belajar akibat kebiasaan merokok pada anak SMP
Teuku Umar Semarang .
4. Pemilihan Daerah Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Semarang dengan mengambil objek yang kami
anggap layak untuk diadakan penelitian di SMP Teuku Umar Semarang
sebagai sampel. Hal ini dikarenakan sekolah swasta di kota besar tingkat
kenakalan siswanya agak tinggi karena kurang ditegakknnya kedisiplinan
sekolah.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Data Primer
1. Wawancara
Wawancara dapat dilakukan secara bebas tanpa panduan (walk and
talk) dimana si peneliti menginverntarisi isu. Wawancara juga dapat
disertai pedoman pertanyaan sehingga jawaban responden akan
bersifat terbuka. Wawancara kepada murid yang menjadi perokok
pasif, guru wali kelas, guru Bimbingan Konseling dan kepala sekolah.
Wawancara tersebut menanyakaan hal-hal kepada siswa tentang alasan
mereka merokok, sejak kapan mereka merokok dan akibat yang
dirasakan selama mereka merokok.
2. Observasi
Observasi adalah pengamatan peninjauan langsung ke lokasi
penelitian yang telah ditentukan.
3. Kuisioner
Penggunaan kuisioner didasari keyakinan bahwa responden adalah
orang yang paling faham masalahnya. Kuisioner dapat dilakukan
langsung atau tidak langsung.
Kuisioner dapat dibagi menjadi dua, yakni kuisioner terbuka dan
kuisioenr tertutup. Kuisioner dikatakan terbuka jika responden dapat
menyatakan pendapat sesuai keyakinannya. Sedangkan tertutup jika
sudah disediakan alternatif pilihan jawaban. Pada penelitian ini,
kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup.
b. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan berupa dokumentasi yaitu rekaman saat
melakukan penelitian, berupa tape recorder saat mengambil data melalui
kuesioner.
6. Analisis Data
Analisis data pada dasarnya merupakan kegiatan yang dilakukan bersama dan
saling menjalin antara data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisis
dimulai antar reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisis
dimulai sejak tahapan sebelum penelitian, ketika merumuskan penelitian,
mengklarifikasi masalah penelitian, dan terus berlanjut dalam proses
penelitian.
a. Analisis Deskriptif
1. Mean
Simbol rata-rata oleh sampel adalah X sedangkan rata-rata untuk
populasi dipakai simbol μ. Jadi rumus untuk X adalah:
13
n
xX i∑=
2. Median
Median menentukan letak data setelah data itu disusun menurut urutan
nilainya.
−+=f
FnpbMe
2/1
b = batas bawah kelas median
p = panjang kelas median
n = banyaknya data
F = jumlah semua frekuensi
f = frekuensi kelas median.
3. Modus
Modus ditentukan dengan jalan menentukan frekuensi terbanyak
diantara data tersebut.
+
+=21
1
bb
bpbMo
b = batas bawah
p = panjang kelas modal
b1 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas internal dengan
tanda kelas < sebelum tanda kelas modal.
b2 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan
tanda kelas > sesudah tanda kelas modal.
(Sudjana, 1996 : 77)
b. Analisis Inferensial
1. Uji Parsial
Uji parsial adalah untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Pengambilan kesimpulan berdasarkan
perbandingan nilai hitung masing-masing koefisien regresi dengan t
tabel (nilai kritis) pada tingkat signifikan 5% suatu arah
( )( )i
i
Set
ββ=
βί = Koefisien variabel Xί
Se β = Standar error βί
(Gujarati,2003)
Di dalam penelitian ini terdapat hipotesis statistik dalam menguji
pengaruh secara simultan.
Ho = β1 = β2 = 0; E-Comic ”No Smoking” tidak berpengaruh terhadap
kampanye bahaya rokok di SMP Teuku Umar
Semarang
Ho = β1 / β2 ≠0; E-Comic ”No Smoking” berpengaruh terhadap
kampanye bahaya rokok di SMP Teuku Umar
Semarang.
7. Metode Penarikan Sampel
Penarikan sampel dilakukan dengan metode purpose quoted random sampling
(sampling acak secara terbatas dan disengaja melalui unit observasi).
8. Model Pendekatan
Model pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model analisis
penilaian ekonomi (economic valuation) yang diterangkan oleh Scura (1992)
dengan beberapa modifikasi dan analisis penilaian sosial (sosila evaluation).
Analisis penilaian ekonomi (economic valuation) dan analisis lingkungan
terhadap resiko kerugian yang diakibatkan oleh merokok pada usia remaja
dengan metode risiko (risk assement analysis). Metode wawancara akan
15
dilakukan dalam pendekatan analisis ini dan prinsip pengulangan akan
diimplementasikan dalam kegiatan wawancara di lapangan dengan tujuan
meningkatkan responden yang memberi jawaban sebenarnya atau wajar sesuai
kenyataan (reasurable).
9) JADWAL KEGIATAN
KETERANGAN BULAN KE-
1 2 3 4
A. TAHAP 1
1. Studi pendahuluan dan Survei lapangan XXXX
2. Perizinan XX
3. Penyusanan Instrumen penelitian X
B. TAHAP 2
1. Pengumpulan Data XX
2. Pengolahan Data XXXX
3. Analisis Data XXX X
C. TAHAP 3
1. Perumusan hasil dan kesimpulan X
2. Evaluasi program X
3. Penyusunan dan penyerahan Laporan Akhir
XX
10) NAMA DAN BIODATA KETUA DAN ANGGOTA
Ketua Pelaksana Kegiatan
Nama Lengkap : Nur Jannah
NIM : 4201406011
Fakultas/ Jurusan : MIPA / Fisika
Perguruan tinggi : Universitas Negeri Semarang
Waktu untuk Kegiatan PKM : 8 jam / minggu
Anggota 1
Nama Lengkap : Nofita dewi
NIM : 4201406032
Fakultas / Jurusan : MIPA / Fisika
Perguruan tinggi : Universitas Negeri Semarang
Waktu untuk Kegiatan PKM : 5 jam / minggu
Anggota 2
Nama Lengkap : Nisrokhah
NIM : 42014060
Fakultas / Jurusan : MIPA / Fisika
Perguruan tinggi : Universitas Negeri Semarang
Waktu untuk Kegiatan PKM : 5 jam / minggu
Anggota 3
Nama Lengkap : Siti Latifah
NIM : 4201406033
Fakultas / Jurusan : MIPA / Fisika
Perguruan tinggi : Universitas Negeri Semarang
Waktu untuk Kegiatan PKM : 5 jam / minggu
11) NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING1. Nama : Isa Akhlis, M. Si
2. Golongan Pangkat dan NIP. : III a/ 132231405
3. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
4. Fakultas/ Jurusan : FMIPA/ Fisika
5. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang
6. Waktu untuk Kegiatan PKM : 5 jam/minggu
17
12) BIAYA
PENDAPATAN 1. Dana Dikti Rp. 6.000.000,00
PENGELUARAN 1. Biaya Habis Pakai
a. Kertas A4 4 Rim @ 35.000b. Amplop Rim 4@ 20.000c. Pos dan perangkod. Alat tulis
Jumlah
140.000 80.000250.000 80.000
Rp. 550.0002. Peralatan Penunjang Penelitian
a. Sewa Komputer 4 bulan @ 100.000
b. Pengetikanc. Print + Print Warnad. Penggandaan Dokumene. ATKf. Tape Recorde 1 buah @
200.000Jumlah
400.000250.000500.000500.000300.000200.000
Rp. 2.150.000
3. Perjalanan a. Tahap Studi Pendahuluan
dan perijinanb. Tahap Pengumpulan Data
Jumlah
1.000.000
1.000.000 Rp. 2.000.000
4. Biaya Penunjang PKMa. Komunikasib. Dokumentasic. LPJ dan Monitoring
Jumlah
500.000200.000600.000
Rp. 1.300.000Total Biaya Pengeluaran Rp. 6.000.000,00
13) DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Parktek. Jakarta:Rajawali
Press
Hamalik, Oemar. 1992. Metode Mengajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar.
Bandung : Ganava NV
Sudjana.2001.Metode statistika.Bandung: PT.Tarsito
Tim penyusun. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
www.kompas.com Jum’at, 29 Agustus 2008/ MUI siapkan fatwa haram untuk
Rokok
www.kompas.com 1 Februari 2007/ Kontroversi Efek Iklan
www.kompas.co.id/kesehatan/news/0306/30/105012.htm.
www. sinar harapan.com Jum’at, 15 September 2006/ Materi Bahaya Rokok
untuk Kurikulum Sekolah
www. Suaramerdeka.com 22 Agustus 2007/ Merokok dan Kesehatan
www.gizi.net
19
Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP TIM PELAKSANA PROGRAM
Ketua Pelaksana
Nama lengkap : Nur Jannah
NIM : 4201406011
Fakultas / Jurusan /Prodi : MIPA / Fisika / Pend. Fisika
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang
No. Hp : 088 839 203 82
Tempat, Tanggal lahir : Brebes, 25 Desember 1988
Riwayat Pendidikan
a. SD : SD Negeri Pejagan II
b. SLTP : SLTPN I Tanjung
c. SMA : SMAN I Brebes
Anggota 1
Nama lengkap : Nofita Dewi
NIM : 4201406032
Fakultas / Jurusan /Prodi : MIPA / Fisika / Pend. Fisika
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang
No. Hp : 085 640 015 187
Tempat, Tanggal lahir : Grobogan, 9 November 1987
Riwayat Pendidikan
a. SD : SDN 4 Kuwaron
b. SLTP : SLTP N 1 Gubug
c. SMA : SMA N 1 Gubug
Anggota 2
Nama lengkap : Nisrochah
NIM : 4201406018
Fakultas / Jurusan /Prodi : MIPA / Fisika / Pend. Fisika
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang
No. Hp : 085 642 597 418
Tempat, Tanggal lahir : Pemalang, 10 Mei 1988
Riwayat Pendidikan
a. SD : SDN 01 Bumirejo
b. SLTP : SLTP Negeri 1 Ulujami
c. SMA : SMA Negeri 1 Pekalongan
Anggota 3
Nama lengkap : Siti Latifah
NIM : 4201406033
Fakultas / Jurusan /Prodi : MIPA / Fisika / Pend. Fisika
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang
No. Hp : 085 641 956 039
Tempat, Tanggal lahir : Jepara, 29 Agustus 1987
Riwayat Pendidikan
a. SD : SDN2 Lebuawu
b. SLTP : SLTPN 1 Pecangaan
c. SMA : SMAN 1 Pecangaan
21
Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA
Nama :
Jabatan/ Kelas :
Hari/tanggal :
Waktu/tempat :
A. Wawancara ditujukan kepada siswa
1. Apa yang Anda ketahui tentang rokok?
2. Sejak kapan Anda merokok?
3. Apa yang menyebabkan Anda merokok?
4. Apakah prestasi Anda turun karena merokok?
5. Bagaimana rasanya bila Anda meninggalkan kebiasaan merokok?
6. Apakah selama ini Anda mengeluhkan kesehatan Anda karena merokok?
7. Bagaimanakah perasaan Anda ketika pertama kali merokok?
8. Apakah Anda termasuk perokok pemula, sedang atau berat?
9. Apakah Anda berkeinginan untuk berhenti merokok?
10. Apa yang Anda lakukan ketika berkeinginan untuk berhenti merokok?
11. Setelah Anda melihat E-Comic ”NoSmoking”, bagaimana tanggapan anda
mengenai rokok?
12. Apakah Anda tertarik dengan isi dari E-Comic ”NoSmoking”?
13. Apa yang Anda lakukan setelah melihat E-Comic ”NoSmoking”?
14. Apakah Anda berkeinginan untuk berhenti merokok setelah melihat E-
Comic ”NoSmoking”?
15. Menurut Anda, apa kelebihan dan kekurangan dari E-Comic ”NoSmoking” ?
16. Berikan saran anda agar E-Comic ”NoSmoking” dapat menjadi lebih baik!
17. Apakah prestasi belajar Anda naik setelah melihat E-Comic ”NoSmoking”?
B. Wawancara ditujukan kepada guru dan kepala sekolah
1. Berapa banyak siswa yang menjadi perokok aktif di sekolah Anda?
2. Apakah masalah rokok merupakan masalah utama di sekolah?
3. Apa yang menyebabkan siswa di sekolah Anda merokok?
4. Bagaimana prestasi siswa Anda yang merokok dengan yang tidak?
5. Apakah selama ini ada antisipasi dari pihak sekolah untuk meminimalisir
siswa yang menjadi perokok aktif?
6. Bagaimana dengan adanya program kampanye bahaya rokok yang berupa
komik elektronik E-Comic ”NoSmoking” ini?
7. Apakah anda tertarik dengan program baru ini dalam meminimalisir
peserta didik yang menjadi peroko berat?
8. Bagaimana tindak lanjut Anda setelah mengkampanyekan program baru ini
kepada siswa?
9. Setelah E-Comic ”NoSmoking” ini dilaksanakan, apakah Anda akan tetap
melaksanakan program ini?
10. Bila ya, berapa periode waktu pelaksanaan program?
11. Apakah Anda berkeinginan untuk memasukkan E-Comic ”NoSmoking”
dalam kegiatan belajar mengajar?
12. Kalau ya, apakah anda juga berkeinginan untuk memasukkannya juga
dalam kurikulum sekolah?
13. Beri komentar mengenai E-Comic ”NoSmoking” agar menjadi lebih baik!
23
Recommended