i
EFEKTIVITAS PEMBERIAN WARNA HIJAU
PADA RUANGAN TERHADAP PERBEDAAN
TINGKAT KREATIVITAS REMAJA AKHIR
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh:
Stephani Tita Pramono Putri
NIM: 109114030
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
creativity takes courage! - Henri Matisse -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
EFEKTIVITAS PEMBERIAN WARNA HIJAU
PADA RUANGAN TERHADAP PERBEDAAN
TINGKAT KREATIVITAS MAHASISWA
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Stephani Tita Pramono Putri
ABSTRAK
Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian warna hijau
pada ruangan terhadap perbedaan tingkat kreativitas mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Warna dimaknai melalui hubungan biologis dan pembelajaran yang
erat (Elliot dkk, 2007). Hijau diasosiasikan dengan pertumbuhan dan penguasaan kemampuan
tertentu secara psikologis, seperti juga pada pertumbuhan secara fisik (Lichtenfeld, 2012). Hijau
dapat menjadi media yang efektif untuk meningkatkan kreativitas. Sampel penelitian adalah
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (n = 32). Pemilihan subjek
dalam penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling, dengan teknik sampling
insidental. Subjek dibagi dalam dua kelompok secara random, yaitu ke dalam kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Desain penelitian menggunakan desain antar-kelompok
(between-subject design), randomized two-group design posttest only. Alat ukur yang digunakan
adalah Torrance Tests of Creative Thinking (Figural B). Pada proses pengambilan data, semua
subjek dalam kedua kelompok dikondisikan dalam keadaan yang sama, baik perlengkapan tes,
materi tes, dan instruksi tes. Analisis data menggunakan independent sample t-test. Hasil t-test
menunjukkan bahwa ada perbedaan secara signifikan pada tingkat kreativitas antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol (sig: 0,023 < 0,05). Rata-rata tingkat kreativitas subjek yang
diberikan pemaparan warna hijau (Xeksperimen: 190,25) terbukti lebih tinggi daripada rata-rata
tingkat kreativitas subjek yang tidak diberikan pemaparan warna hijau (Xkontrol: 136,12).
Kata kunci: tingkat kreativitas, warna hijau, alat ukur Torrance Tests of Creative Thinking (Figural
B)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
THE EXPOSURE EFFECT OF GREEN COLOR IN THE ROOM
TOWARDS DIFFERENCE LEVEL OF CREATIVITY
THE STUDENTS OF FACULTY OF PSYCHOLOGY AT
SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA
Stephani Tita Pramono Putri
ABSTRACT
This experimental study intended to find out the exposure effect of green color in the
room towards difference level of creativity the students of Faculty of Psychology at Sanata
Dharma University Yogyakarta. Color was understood by strong connection between biological
and learning process (Elliot dkk, 2007). Green was associated with psychological growth and
mastery, as well as physical growth (Lichtenfeld, 2012). Green could be an effective medium for
developing creativity. Participans was taken from students of Faculty of Psychology of Sanata
Dharma University Yogyakarta (n = 32). Selection of subjects in this research used non-
probability sampling, incident sampling technique. Subjects were divided into two group
randomly, into the experimental group and the control group. This research used between-subject
design, randomized two-group design posttest only. A measuring instrument applied Torrance
Tests of Creative Thinking (Figural B). In the process of adoption of data, all subjects in both
groups was conditioned in the same state, be its equipment tests, material tests, and test
instructions. Data analysis was conducted by using independent sample t-test. The result showed
that there was significant difference level of creativity between experimental group and control
group (sig: 0,023 < 0,05). Level of creativity means scores from the subjects who exposured to
green color (Xeksperimen: 190,25) have proven higher than means scores from the subjects who were
not exposured to green color (Xkontrol: 136,12).
Keywords: creativity level, green color, Torrance Tests of Creative Thinking (Figural B)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Stephani Tita Pramono Putri
NIM : 109114030
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
EFEKTIVITAS PEMBERIAN WARNA HIJAU PADA RUANGAN
TERHADAP PERBEDAAN TINGKAT KREATIVITAS REMAJA AKHIR
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu
meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 7 Desember 2015
Yang menyatakan,
Stephani Tita Pramono Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih saya ucapkan kepada Tuhan Yesus atas segala
berkatNya selama proses pengerjaan tugas ini. Penulis meminta maaf apabila ada
yang kurang berkenan dalam tulisan ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widoyanto, M.Si selaku Dekan Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si selaku Kepala Program Studi Fakultas
Psikologi Sanata Dharma.
3. Romo Priyono Marwan, SJ selaku dosen pembimbing pertama.
Terimakasih doa dan semangatnya, Romo.
4. Bapak R. Landung Eko P, M.Psi selaku dosen pembimbing kedua. Bapak
sangat sabar dan luar biasa membimbing saya, terimakasih.
5. Ibu Debri Pristinella, M.Si dan Bapak TM Raditya Hernawa, M.Si selaku
dosen penguji yang telah membagikan ilmunya untuk penyempurnaan
skripsi saya.
6. Seluruh staff karyawan Fakultas Psikologi: Mas Gandung, Ibu Nani, Pak
Gi, Mas Muji, Mas Doni, staff multimedia, terimakasih bantuannya.
7. Kelas B angkatan 2013 yang telah menjadi subjek penelitian. Terimakasih
untuk waktunya di sela kegiatan yang padat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
8. Kedua orangtua, Bapak Pramono dan Ibu Ninik yang tidak pernah putus
mendoakan selama satu tahun lebih, serta dukungan lain yang selalu ada.
9. Sahabat: Fili, Lusi, Sandra, Laura, Dion yang sangat setia ada entah itu
untuk skripsi atau bukan. Luar biasa!
10. Abang, tanpa abang tugas ini tidak akan pernah selesai, haha.
11. Semua yang belum bisa tersebutkan entah itu tukang print atau tukang
warteg, a‟a burjo, paman cilok atau siapapun yang secara sengaja dan tidak
sengaja telah membantu, dan secara tidak sengaja lupa untuk dituliskan.
Terimakasih, kebaikan itu berputar kok.
Yogyakarta, 7 Desember 2015
Penulis,
Stephani Tita Pramono Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .............................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
ABSTRACT ..................................................................................................... vii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 13
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 13
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 13
1. Manfaat Teoritis ..................................................................... 13
2. Manfaat Praktis ...................................................................... 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 15
A. Kreativitas .......................................................................................... 15
1. Definisi Kreativitas ................................................................ 15
2. Aspek Kreativitas ................................................................... 17
3. Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas ................................ 22
B. Warna ................................................................................................. 24
1. Definisi Warna ....................................................................... 24
2. Persepsi .................................................................................. 24
3. Atribut Warna......................................................................... 25
4. Model Umum mengenai Warna ............................................. 26
5. Manfaat Warna ....................................................................... 27
6. Warna Hijau ........................................................................... 28
6.1. Definisi Warna Hijau ................................................ 28
6.2. Manfaat Warna Hijau ............................................... 29
C. Remaja Akhir ..................................................................................... 29
1. Karakteristik Remaja Akhir ................................................... 29
2. Kreativitas Remaja Akhir ....................................................... 31
D. Dinamika Penelitian ........................................................................... 32
E. Hipotesis ............................................................................................. 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 36
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 36
B. Desain Penelitian ................................................................................ 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Variabel Penelitian ............................................................................. 37
D. Definisi Operasional........................................................................... 38
E. Subjek Penelitian ................................................................................ 42
F. Perencanaan Penelitian....................................................................... 43
G. Instrumen Penelitian........................................................................... 46
H. Validitas dan Reliabilitas ................................................................... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 51
A. Persiapan Penelitian ........................................................................... 51
1. Persiapan Alat Penelitian ....................................................... 51
2. Persiapan Teknis Penelitian ................................................... 52
B. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 53
1. Waktu Pelaksanaan ................................................................ 53
2. Prosedur Pelaksanaan ............................................................. 53
3. Observasi Pelaksanaan ........................................................... 55
C. Deskripsi Subjek Penelitian ............................................................... 56
D. Deskripsi Data Penelitian ................................................................... 57
E. Hasil Penelitian .................................................................................. 59
1. Uji Asumsi ............................................................................. 59
1. Uji Normalitas ........................................................... 59
2. Uji Homogenitas ....................................................... 60
2. Uji Hipotesis .......................................................................... 61
F. Analisis Tambahan ............................................................................. 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Uji Beda Antarrater ............................................................... 64
2. Uji Beda Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 65
3. Uji Beda Aspek-aspek Kreativitas ......................................... 66
G. Pembahasan ........................................................................................ 67
BAB V KESIMPULAN ............................................................................... 71
A. Kesimpulan ........................................................................................ 71
B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 71
C. Saran ................................................................................................... 72
1. Bagi Penelitian Selanjutnya ................................................... 72
2. Bagi Praktisi Pendidikan ........................................................ 74
3. Bagi Universitas dan Fakultas Psikologi ............................... 74
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Skema Desain Penelitian ............................................................ 37
Tabel 2 Distribusi Subjek Penelitian ....................................................... 56
Tabel 3 Deskriptif Statistik ..................................................................... 57
Tabel 4 Norma Kategorisasi Kreativitas ................................................. 57
Tabel 5 Kriteria Kategorisasi Skor Kreativitas ....................................... 58
Tabel 6 Jumlah Subjek untuk Kategorisasi Setiap Kelompok ................ 58
Tabel 7 Hasil Uji Normalitas .................................................................. 60
Tabel 8 Hasil Uji Homogenitas ............................................................... 60
Tabel 9 Hasil Independent Sample T-Test .............................................. 62
Tabel 10 Group Statistics untuk Uji Beda Antarrater .............................. 63
Tabel 11 Independent Samples Test untuk Uji Beda Antarrater .............. 64
Tabel 12 Group Statistics untuk Uji Beda berdasarkan Jenis Kelamin .... 65
Tabel 13 Independent Samples Test untuk Uji Beda berdasarkan Jenis
Kelamin ...................................................................................... 66
Tabel 14 Uji Beda per-Aspek Kreativitas ................................................. 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Pola Proses Berpikir Top-Bottom ............................................. 18
Gambar 2 Tahap-Tahap Pemrosesan Informasi ........................................ 25
Gambar 3 Dinamika Warna Hijau sebagai Faktor yang Mempengaruhi
Kreativitas ................................................................................ 35
Gambar 4 Pengukuran Warna Hijau Berdasarkan Aplikasi Paint ............ 40
Gambar 5 Foto Ruang Observasi I Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma yang Diberikan pada Subjek untuk Proses Votting .... 42
Gambar 6 Skema Alih Bahasa Panduan dan Petunjuk Penilaian .............. 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Wawancara ................................................................. 78
Lampiran 2 Petunjuk Penilaian untuk Tes Kreativitas Figural ............... 95
Lampiran 3 Alat Tes Kreativitas Figural ................................................ 116
Lampiran 4 Uji Beda Antarrater ............................................................. 124
Lampiran 5 Uji Asumsi ........................................................................... 126
Lampiran 6 Uji Hipotesis ......................................................................... 130
Lampiran 7 Analisis Tambahan ............................................................... 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman menuntut manusia untuk terus berkembang dan
berinovasi. Misalnya pada suatu kondisi terdapat barang-barang bekas yang
biasanya hanya dibuang, padahal barang-barang bekas ini bila diolah dengan
baik akan menghasilkan barang baru yang lebih bermanfaat. Proses
pembuatan ini membutuhkan gaya pemikiran yang fleksibel dan terperinci
untuk menghasilkan produk baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
Gaya pemikiran seperti ini merupakan gaya berpikir kreatif, dimana berpikir
kreatif akan menunjang seseorang untuk berkreasi dan menciptakan produk-
produk baru. Kemampuan berkreasi atau menciptakan suatu hal yang baru
merupakan awal pembentukkan kreativitas (Supardi, 1994).
Kreativitas perlu dipandang secara khusus dari segi kognitif karena
kreativitas membutuhkan kemampuan kognitif seperti kontrol yang efektif
dari memori kerja, perhatian, dan fleksibilitas kognitif (Reed, 2011). Salah
satu langkah awal untuk memahami kreativitas dari sudut pandang kognitif
adalah mengenai cara berpikir. Berpikir kreatif adalah pemikiran yang
membawa seseorang untuk membuat sesuatu yang baru, atau yang biasa
disebut inovasi. Berpikir kreatif dimulai dari proses yang sederhana kemudian
berubah menjadi hasil yang menakjubkan (Weisberg, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
McGrath (dalam Gie, 2003) menyatakan bahwa setiap orang perlu
menemukan berbagai pemecahan baru yang kreatif terhadap berbagai
tantangan kehidupan sehari-hari yang tidak stabil. Hal serupa juga
disampaikan Richards (dalam Gie, 2003) yang berpendapat bahwa kreativitas
merupakan dasar bagi kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu,
kreativitas merupakan salah satu aspek kehidupan manusia yang sangat
penting. Penemuan alat komunikasi, alat transportasi, alat bantu
memadamkan api, alat bantu dalam memasak, mesin tempur, penemuan bola
lampu, bentuk-bentuk arsitektur yang mewah diawali oleh pemikiran kreatif.
Pemikiran kreatif memberi dorongan dalam menciptakan suatu hal yang baru
atau inovatif (Weisberg, 2006).
Para psikolog humanis mengemukakan bahwa dengan menciptakan
sesuatu manusia mengalami kepuasan karena merupakan perwujudan diri,
aktualisasi potensi-potensi kreatifnya. Aktualisasi potensi kreatif ini mengacu
pada pemenuhan kebutuhan puncak yaitu aktualisasi diri karena pada
hakekatnya manusia hidup memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus
dipenuhi. Orang-orang yang mencapai kebutuhan puncak ini ditandai dengan
merasa lebih kreatif, percaya diri, spontan, dan nyaman (Maslow dalam
Samuel, 1981). Sehingga kreativitas disamping bermakna baik untuk
pengembangan diri maupun untuk pembangunan masyarakat juga bermakna
bagi pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri seorang manusia.
Pada akhirnya, pemikiran kreatif inilah yang membawa manusia kepada
perkembangan hidup yang lebih maju. Reed (2011) mengatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kreativitas adalah mesin yang menggerakkan perkembangan manusia. Hal
yang sama juga dinyatakan oleh mantan presiden Soeharto pada pidatonya
tahun 1992 bahwa kreativitas masyarakat yang tumbuh subur adalah kunci
kemajuan bangsa (Supriadi, 1994).
Kreativitas masyarakat tidak lepas dari mahasiswa sebagai calon-calon
intelektual yang memiliki peran dalam membawa perubahan bagi negaranya.
Hartono (dalam Noersaif, 2014) menyatakan bahwa mahasiswa memiliki sifat
untuk memajukan bangsa dan mampu menjadikan sesuatu sebagai inovasi
dengan aplikasi ilmu yang dimiliki, sehingga mampu bersaing dengan negara
lain sesuai dengan perkembangan zaman. Jusuf (dalam Noersaif, 2014) juga
menambahkan bahwa mahasiswa sebagai manusia penganalisis merupakan
manusia penghasil ide dan gagasan. Oleh sebab itu, mahasiswa perlu
memberikan kontribusi nyata melalui kreativitasnya.
Seorang remaja akhir yang berada pada rentang usia 17-21 tahun
memiliki pemikiran logis tentang gagasan yang abstrak. Masa remaja juga
memiliki keunikan tersendiri dimana merupakan masa transisi dari anak-anak
ke dewasa, sekaligus disebut sebagai masa yang kritis (Rochmah, 2005).
Remaja disebut sebagai masa kritis karena dalam masa ini ditentukan apakah
seseorang dapat menghadapi persoalan-persoalannya dengan baik atau tidak.
Hal ini tergantung dari kemampuannya dalam menyelesaikan berbagai
macam persoalan yang muncul. Kemampuan seorang remaja dalam
menyelesaikan masalah membutuhkan pemikiran-pemikiran baru dan pola
pikir yang fleksibel. Kreativitas menjadi hal yang sangat penting pada masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
remaja khususnya yang menyandang label mahasiswa, karena perkembangan
kognitif masa remaja akan mencapai tahap kematangan dimana fungsi-fungsi
indera akan menjadi lebih sempurna (Piaget dalam Rochmah, 2005).
Mahasiswa dapat memberikan kontribusi tidak lepas dari lembaga-
lembaga yang mewadahinya, yaitu pemerintah maupun universitas. Program
pendidikan yang dirancang oleh pemerintah maupun di perguruan tinggi
hendaknya menjadi sarana yang dapat memfasilitasi perkembangan
kemampuan berpikir para mahasiswa.
Pemerintah turut mendukung pentingnya kreativitas di kalangan
mahasiswa melalui Peraturan Pemerintah no. 17 tahun 2010 pasal 84 ayat 2.
Peraturan tersebut menyatakan bahwa perguruan tinggi memiliki tujuan untuk
membentuk insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur, sehat, berilmu dan cakap, kritis,
kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan berjiwa wirausaha, serta toleran,
peka sosial dan lingkungan, demokratis, dan bertanggungjawab. Hal serupa
juga disampaikan oleh Gie (2003) yang menyatakan bahwa seorang
mahasiswa diharapkan memiliki daya cipta yang tinggi dan memiliki
pengetahuan dan keterampilan berpikir kreatif.
Selain itu, Renstra (Rencana Strategis) Kementrian Pendidikan
Nasional Indonesia 2010-2014 membuat penerapan pendidikan karakter
untuk semua jenjang pendidikan di Indonesia mulai tingkat Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) sampai Perguruan Tinggi. Salah satu dari delapan belas
(18) pendidikan karakter adalah “kreatif”, dimana peserta didik diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki. Pendidikan karakter ini muncul dari keprihatinan
bahwa masih banyak karakter bangsa yang harus diperbaiki, salah satunya
adalah karakter bangsa yang lemah kreativitas (Listyarti, 2002). Fakta-fakta
ini membawa pada pernyataan bahwa kreativitas adalah sesuatu yang penting
untuk bisa diterapkan dalam atmosfer pendidikan.
Berbagai macam peraturan maupun strategi dari pemerintah ini tentu
saja perlu disikapi dengan penerapan konkret dalam sistem perkuliahan untuk
segala program studi dan fakultas. Secara khusus, Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma telah menerapkan pendidikan karakter yang
dirangkum dalam rumusan tujuan Fakultas Psikologi yaitu “Menghasilkan
sarjana psikologi dan profesional helper yang menerapkan ilmu dan
keahliannya untuk menjawab masalah dan kebutuhan masyarakat Indonesia,
yang mampu berperan aktif dalam perubahan masyarakat Indonesia dan
masyarakat dunia sekaligus mampu mengkomunikasikan di tingkat lokal,
nasional, maupun internasional” (Buku Pedoman Program Studi Psikologi,
2010). Hal ini juga diperkuat dengan pendidikan karakter yang ada di
Fakultas Psikologi yaitu pengembangan softskill mahasiswanya.
Pengembangan softskill ini antara lain meliputi komponen komunikasi, kerja
dalam tim, kepemimpinan, sikap etis, kemandirian, dan ketangguhan.
Fakultas Psikologi Sanata Dharma telah memberikan dukungan kepada
mahasiswanya untuk meningkatkan kualitas pribadi yang kemudian akan
berdampak pada pengembangan kreativitas mahasiswa juga. Hasil wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dengan enam mahasiswa dan mahasiswi Psikologi Sanata Dharma
menyatakan bahwa walaupun sudah ada beberapa kegiatan yang dapat
mewadahi ide-ide kreatif mereka, mereka merasa secara keseluruhan sistem
perkuliahan dalam Fakultas Psikologi belum membuat mereka menjadi
pribadi yang kreatif (transkrip wawancara; RR, 61-64; IA, 62-67; KP, 54-60;
DR, 50-55; DI, 51-54; VV, 51-55). Hal-hal yang dirasakan oleh mereka
antara lain belum mampu bebas dalam topik penelitian yang popular, acara-
acara di luar perkuliahan teori yang lebih mewadahi kegiatan bebas,
presentasi dengan gaya yang monoton, sistem yang berfokus pada hasil nilai
akhir, dan ruangan kelas yang cukup membuat jenuh.
Hasil wawancara juga menyatakan bahwa mereka pernah membuat
sesuatu yang unik dan belum pernah mereka buat sebelumnya, namun belum
sepenuhnya secara rutin (transkrip wawancara; RR, 29-30, IA, 27-28; KP, 23-
24; DR, 23-24; DI, 23-24; VV, 24-25). Hal ini bertentangan dengan ciri orang
kreatif dimana orang kreatif adalah orang yang secara rutin memproduksi
hasil-hasil kreatif (Perkins dalam Sternberg, 1988).
Selain itu, empat dari enam mahasiswa yang diwawancarai masih
membuat sesuatu dengan hanya membuat saja tanpa melihat kemungkinan-
kemungkinan lain yang dapat menjadi pertimbangan (transkrip wawancara;
VV, 16-18; KP, 15-17; IA, 19-21). Hal ini cukup bertentangan dengan asumsi
orang yang kreatif adalah orang yang mampu melihat sesuatu dari berbagai
macam sudut pandang dan strategi yang berbeda-beda (Guilford, 1950).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Beberapa dari mahasiswa Psikologi juga merasa cukup puas membuat
sesuatu secara dasar atau tanpa memberikan detail atau ornamen tambahan
pada produknya (transkrip wawancara; VV, 20-22; KP, 19-21). Hal ini juga
bertentangan dengan ciri orang kreatif yang mampu menambahkan detail
pada ide yang sudah dimiliki guna meningkatkan pemahaman akan suatu
topik tertentu (Munandar dalam Dariyo, 2008).
Peneliti menyimpulkan bahwa beberapa mahasiswa Psikologi Sanata
Dharma belum sepenuhnya memiliki daya kreatif, walaupun sistem
pembelajarannya telah mendukung pengembangan kreativitas mahasiswa.
Kreativitas mahasiswa yang dianggap kurang ini perlu ditingkatkan.
Untuk menjadi seorang mahasiswa yang dapat disebut kreatif, mahasiswa
perlu memiliki pemikiran kreatif juga (Gie, 2003). Banyak cara dilakukan
oleh sistem pendidikan agar kreativitas anak-anak didiknya meningkat. Buku-
buku mengenai teknik-teknik atau cara-cara meningkatkan kreativitas juga
banyak beredar. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan sebuah usaha untuk
menjadi kreatif. Seorang yang kreatif dibentuk dari pengalamannya, dari
proses pembelajarannya selama hidup. Oleh sebab itu, kreativitas juga disebut
sebagai nurture creativity (kreativitas lahir dari proses belajar).
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas adalah
lingkungan fisik. Lingkungan fisik dapat berupa suasana ruangan, posisi
benda-benda dalam ruangan, warna-warna yang ada pada kondisi tertentu,
dan lain sebagainya (Sari, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Warna adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Manusia berinteraksi dengan warna dalam kehidupan sehari-hari dan secara
konstan terpapar oleh lingkungan yang memiliki warna. Pile (1997)
menyatakan bahwa penggunaan warna merupakan fokus utama dalam desain
interior dan merupakan suatu faktor penting penentu kesuksesan suatu
proyek. Warna yang kerap kali tidak menjadi perhatian utama ternyata
membawa dampak yang besar dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya.
Warna juga dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang (Pile,
1997). Warna secara langsung mempengaruhi kesehatan, moral, emosi,
perilaku seseorang, bahkan performansi seseorang dalam mengerjakan tugas.
Warna merupakan elemen yang dapat digunakan untuk menciptakan
lingkungan belajar yang bermakna. Lingkungan belajar yang bermakna
merupakan hal yang penting dalam proses belajar seseorang. Lingkungan
seperti itu dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir, mencipta,
membuat sesuatu, mengekspresikan dirinya, bahkan bekerja sama dengan
orang lain (Kjaervang dalam Dagget, 2008). Warna memberikan stimulasi
visual yang memberi sinyal ke otak, dimana hal ini membantu
mengembangkan berpikir visual, mengatasi masalah, dan meningkatkan
kreativitas (Simmons dalam Dagget, 2008).
Warna berperan sebagai stimulus yang memberikan rangsangan ke alat
indera penglihatan. Warna adalah sebuah panjang gelombang cahaya yang
dihasilkan atau dipantulkan oleh benda sehingga dapat terlihat oleh mata
manusia (dinyatakan dalam satuan nanometer). Selain itu warna juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
merupakan bagian dari lingkungan yang haptic. Lingkungan yang haptic
adalah integrasi dari nilai artistik, fungsi warna, dan adanya teknologi untuk
mendapatkan persepsi tentang lingkungan yang bermakna (Dagget, 2008).
Warna yang dapat dilihat oleh mata manusia adalah gelombang 400-
700 nanometer. Blackwell (2012) mengemukakan tiga warna primer dengan
sebutan RGB yaitu Red (merah), Green (hijau), dan Blue (biru). Ukuran
warna dengan menggunakan aplikasi Paint pada bagian Custom Color.
Warna biru ditentukan dengan memasukkan angka 255 pada bagian Blue dan
0 untuk Red dan Green. Ukuran hue, saturation, dan lumination akan
menyesuaikan. Hal serupa juga dilakukan untuk mendapatkan warna merah
dan hijau.
Warna hijau dipandang sebagai warna yang bersifat menyegarkan,
mengistirahatkan, dan damai. Selain itu, warna hijau juga merupakan warna
yang paling efektif karena memiliki panjang gelombang yang seimbang
(Wright, 2004). Warna hijau juga memiliki sifat yang menenangkan untuk
mata manusia sehingga dapat meningkatkan penglihatan (Qsx Software,
2003). Hal ini juga didukung oleh hasil wawancara beberapa mahasiswa
Psikologi Sanata Dharma yang menyatakan bahwa warna hijau memiliki
asosiasi dengan pertumbuhan dan sifatnya menyegarkan (transkrip
wawancara; RR, 72-76; IA, 75-79; KP, 68-72; DR, 64-68; DI, 62-66; VV, 63-
67).
Ukuran warna hijau pada penelitian ini menggunakan aplikasi Paint
dengan memasukkan angka 255 di bagian Green dan 0 pada Red dan Blue.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Warna hijau pada ruangan ditentukan dengan votting beberapa orang (kurang
lebih 30 orang) untuk menentukan apakah warna hijau ini sesuai dengan
persepsi mereka terhadap warna hijau. Penelitian ini menggunakan dua jenis
warna hijau. Warna hijau dengan aplikasi Paint dipaparkan menggunakan
proyektor dan warna hijau pada ruangan dapat dikatakan warna hijau apabila
sebagian besar orang mempersepsi warna tersebut sebagai warna hijau.
Penelitian sebelumnya menemukan bahwa performansi berpikir kreatif
dapat ditingkatkan dengan pemaparan warna hijau, yaitu dengan
memperlihatkan warna hijau selama dua detik pada awal pengerjaan tugas
kreatif. Hipotesis penelitian yang dilakukan oleh Lichtenfeld dkk (2012)
adalah pemberian warna hijau pada keadaan awal akan meningkatkan
performansi kreatif. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa pemaparan
warna hijau sebelum mengerjakan tugas kreatif berdampak pada peningkatan
skor subjek dalam mengerjakan tugas kreatif. Penelitian ini juga
mengasumsikan pengaruh warna bekerja secara tidak disadari.
Warna hijau diperkirakan dapat menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi performansi kreatif seseorang. Walaupun secara teoritis
dinyatakan bahwa warna hijau mampu meningkatkan performansi kreatif,
tetapi pada kenyataannya penelitian dalam bidang psikologi warna belum
banyak dilakukan di Indonesia dan masih menjadi tema yang jarang diangkat
dalam penelitian.
Selain itu, penelitian oleh OKI Printing Solutions (2003-2004)
menghasilkan fakta bahwa pengaruh warna memiliki persamaan di beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
negara dalam benua Eropa seperti Britainia, Prancis, Jerman, Spanyol, dan
Swedia, dan masyarakat China yang tinggal di Britainia. Hal ini memberi
informasi bahwa respon terhadap warna tidak pasti bergantung pada usia,
jenis kelamin, bahkan budaya.
Oleh sebab itu, peneliti ingin melakukan penelitian apakah warna hijau
benar-benar mampu menjadi salah satu faktor yang meningkatkan
performansi kreatif seseorang dengan memberikan nuansa warna hijau pada
ruangan, khususnya dalam subjek mahasiswa di Indonesia.
Tingkat kreativitas dalam penelitian ini akan dilihat dari bentuk
kreativitas figural (bentuk gambar). Beetlestone (2012) menyatakan bahwa
kebanyakan orang menganggap kreativitas kerap kali diasumsikan sebagai
hasil gambar, lukisan, maupun permainan musik. Sebagian besar mengatakan
bahwa kreativitas berada dalam kategori seni. Hal tersebut memang benar,
tetapi hanya sebagai bagian dari kreativitas. Orang-orang kreatif juga
dipandang dari kemampuan-kemampuan praktisnya dalam kegiatan mental
seperti membuat konsep, berimajinasi, dan mengekspresikan gagasan-
gagasan yang dimilikinya. Oleh sebab itu, hasil kreativitas dalam bentuk
gambar tidak dipandang dari nilai artistik semata, tetapi lebih ditekankan pada
makna maupun banyaknya ide yang muncul daripada keindahan gambar itu
sendiri.
Salah satu alasan mengapa peneliti hanya menekankan pada bentuk
kreativitas figural adalah bentuk kreativitas verbal sudah banyak dilakukan
pada populasi mahasiswa Fakultas Psikologi melalui sebagian besar materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
perkuliahan. Kreativitas verbal erat kaitannya dengan presentasi, diskusi
antarmahasiswa, praktik wawancara, dan pembuatan laporan-laporan
psikologis. Bentuk kreativitas yang kerap kali dipraktikkan dalam sistem
perkuliahan ini belum diimbangi dengan kreativitas figural yang tidak kalah
pentingnya dengan kreativitas verbal.
Kreativitas dalam bentuk figural sangat penting untuk mewadahi ide-
ide atau gagasan-gagasan yang muncul dalam menciptakan sebuah benda
yang inovatif ke dalam bentuk yang konkret dan dapat dilihat dengan nyata.
Kreativitas bentuk figural juga mewadahi imajinasi mahasiswa agar ide atau
gagasannya semakin jelas dan dapat diwujudnyatakan.
Hal ini didukung oleh Keong (2007) yang memberikan tiga teknik
kreativitas, yaitu: 1) craziness, fantasy, dan visualization, 2) randomness, 3)
features, characteristic, dan attributes. Teknik yang pertama adalah melalui
kegiatan melukiskan atau menggambarkan apapun ide yang muncul dari
seseorang. Ketika seseorang diberikan sebuah permasalahan yang harus
dipecahkan maka orang tersebut mulai memikirkan banyak cara (yang paling
mudah sampai yang paling sulit) untuk memecahkan masalah tersebut. Hal
ini dilakukan melalui imajinasi dalam pikirannya yang kemudian
divisualisasikan ke dalam bentuk-bentuk gambar dalam pikiran maupun
dilakukan langsung pada sebuah objek. Bentuk gambar tersebut akan lebih
baik apabila disertai dengan pola, corak, bentuk, maupun warna pada sebuah
objek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Alat ukur yang digunakan untuk menggambarkan kreativitas figural
adalah Torrance Tests of Creative Thinking (Figural B) oleh E. Paul
Torrance, Ph.D.
B. Rumusan Masalah
Apakah pemberian warna hijau pada ruangan memberikan perbedaan rata-
rata yang signifikan terhadap tingkat kreativitas remaja akhir Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan rata-rata yang
signifikan dari pemberian warna hijau pada ruangan terhadap tingkat
kreativitas remaja akhir Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu
pengetahuan dalam ranah psikologi pendidikan mengenai lingkungan
belajar yang efektif dengan media warna. Selain itu penelitian ini juga
diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan pada
ranah psikologi kognitif dalam memahami cara berpikir manusia
khususnya berpikir kreatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan informasi yang
berguna bagi para pembaca dan para pendidik untuk dapat
menciptakan lingkungan yang mendukung. Pembelajaran dengan
warna dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran yang efektif
dan berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kreativitas
Bidang psikologi yang berhubungan dengan kreativitas berkaitan erat
dengan perkembangan kognitif karena perkembangan kognitif merupakan
hasil kerja otak. Perkembangan kognitif dalam berpikir mencakup proses
mengingat, membayangkan, merencanakan, memutuskan, menentukan, dan
menginterpretasi.
1. Definisi Kreativitas
Wang (2009) menyatakan bahwa kreatvitas adalah kemampuan
intelektual untuk membuat sebuah kreasi, inovasi, dan penemuan yang
membawa pada suatu hal yang baru dan merupakan sesuatu yang
sungguh ada atau merupakan solusi yang tidak diduga kehadirannya.
Kreasi tersebut adalah bentuk proses kognitif yang lebih tinggi yang
membuat relasi baru antara objek, atribut, konsep, fenomena, dan
kejadian, yang mana kreasi tersebut adalah asli, dapat dibuktikan, dan
bermanfaat.
Rhodes (dalam Supriadi, 1994) mengemukakan ada empat
dimensi kreativitas yang disebut “The Four P’s of Creativity” yaitu
person, proses, produk, dan tekanan (press).
Menurut Weisberg (2006), berpikir kreatif adalah cara berpikir
yang membawa sesuatu yang baru (inovasi). Proses berpikir yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mendasari produksi inovasi adalah sama dengan proses berpikir yang
mendasari kegiatan sehari-hari (ordinary thinking). Dan orang kreatif
adalah seseorang yang memproduksi inovasi.
Sedangkan menurut Perkins (dalam Stenberg, 1988), berpikir
kreatif adalah ketika penciptanya melihat kembali ide-ide lama,
kemudian meragukan, atau merasa-rasakan, kemudian mengambil dan
menyusun kembali menjadi sebuah cara yang baru. Hasil kreatif adalah
hasil yang original dan appropriate- tepat; pantas. Dan orang yang kreatif
adalah orang yang secara rutin memproduksi hasil-hasil kreatif.
Gie (2003) mengemukakan bahwa pemikiran kreatif adalah suatu
rangkaian tindakan yang dilakukan oleh orang dengan menggunakan akal
budinya untuk menciptakan buah-buah pikiran baru dari kumpulan
ingatan yang berisi berbagai ide, keterangan, konsep, pengalaman, dan
pengetahuan. Pemikiran itu berdasarkan asas-asas yang sama dan
menempuh tahap-tahap yang sama dalam menciptakan ilmu, teknologi,
atau kesenian. Kreativitas adalah kemampuan daya khayal seseorang
yang mampu menciptakan buah pikiran baru. Dan pribadi kreatif adalah
orang yang memiliki kemampuan daya khayal untuk menciptakan buah-
buah pikiran baru secara ajeg.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, peneliti menyimpulkan
bahwa berpikir kreatif adalah proses kognitif dimana seseorang mampu
menciptakan sesuatu yang baru (novelty) dan tepat (appropriate) secara
rutin berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya. Dan kreativitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru,
tepat, dan secara rutin berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya.
2. Aspek Kreativitas
Weisberg (2006) mengemukakan tiga aspek dalam berpikir kreatif:
a. Input: berupa stimulus-stimulus.
b. Proses: berupa ordinary thinking. Berpikir kreatif menggunakan
ordinary thinking. Ordinary thinking adalah aktivitas yang
kompleks, terdiri atas komponen-komponen. Karakteristik ordinary
thinking antara lain:
i. Pikiran manusia saling berhubungan dan memiliki struktur.
ii. Pikiran manusia menunjukkan continuity – kesinambungan
dengan masa lalu. Pikiran melibatkan pengalaman masa lalu
seseorang.
iii. Proses berpikir melibatkan proses bottom-up dan top-down.
Namun lebih menekankan pada proses top-down, karena
pikiran manusia sangat dipengaruhi oleh adanya pengetahuan
yang dimilikinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Gambar 1. Pola proses berpikir top-bottom
Sumber: Weisberg (2006)
iv. Pikiran manusia sensitif terhadap kejadian-kejadian atau
keadaan lingkungan. Peristiwa di luar diri dapat menyediakan
informasi yang dapat mengubah pola pikir dan tindakan.
c. Outcome: berupa produk kreatif. Produk kreatif ini meliputi aspek:
i. Produk kreatif bersifat baru secara subjektif. Sifat
kebaruannya dilihat dari sesuatu yang belum pernah dibuat
atau diketahui oleh seseorang, walaupun produk tersebut
sudah ada sebelumnya (tanpa sepengetahuan orang tersebut).
ii. Produk kreatif bersifat disengaja. Apabila produk tersebut
dibuat melalui ketidaksengajaan, maka produk tersebut tidak
dapat disebut produk kreatif. Kesengajaan terjadi ketika
Pengetahuan &
ekspektasi tentang dunia
Proses persepsi dari
informasi sensori
Analisis input sensori
Input dari lingkungan
(melalui pancaindera)
Pengalaman sadar
dan aktivitas
langsung:
berpikir kreatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
seseorang secara penuh berpikir untuk menghasilkan sebuah
produk.
iii. Produk kreatif bersifat memiliki nilai (value).
Perkins (dalam Stenberg, 1988) menyatakan aspek dari produk kreatif
mencakup:
a. Bentuknya adalah original; asli.
b. Bentuknya juga tepat; cocok; pantas (appropriate).
Guilford (1950) menyatakan bahwa produk kreatif perlu memiliki:
a. Fluency: kelancaran, yaitu kapasitas seseorang untuk dapat
memproduksi banyak ide yang diberikan dalam kurun waktu tertentu
yang relevan dengan situasi yang ada.
b. Flexiblibilty: seorang pemikir kreatif juga perlu memiliki
fleksibilitas dalam berpikir. Misalnya dengan membuat banyak
kategori terhadap ide-ide yang sudah dimunculkannya, atau dalam
menciptakan ide yang baru seseorang perlu berpikir fleksibel dalam
mencari jalan keluar.
c. Originality: keaslian dari ide seseorang yang berbeda dengan orang
lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Munandar (dalam Dariyo, 2008) menyatakan produk kreatif memiliki
karakteristik:
a. Fluency (Kelancaran)
Kelancaran mengacu pada sejumlah besar ide, gagasan, atau alternatif
dalam memecahkan masalah. Kelancaran menyiratkan pemahaman
seseorang.
b. Flexibility (Keluwesan)
Keluwesan mengacu pada produksi gagasan yang menunjukkan
berbagai kemungkinan. Keluwesan melibatkan kemampuan untuk
melihat berbagai hal dari sudut pandang yang berbeda serta
menggunakan banyak strategi atau pendekatan yang berbeda.
c. Elaboration (Elaborasi)
Elaborasi mengacu pada proses peningkatan gagasan dengan
membuatnya menjadi lebih detail. Detail tambahan akan
meningkatkan minat dan pemahaman akan topik tersebut.
d. Originality (Keaslian)
Keaslian mengacu pada produksi dari gagasan yang tidak biasa atau
unik. Keaslian juga melibatkan penyampaian informasi dengan cara
yang baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Berdasarkan beberapa aspek tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
kreativitas memiliki empat (4) aspek, yaitu:
i. Keaslian (Originality)
Produk kreatif sifatnya baru secara subjektif dan idenya
bersifat asli (original).
ii. Kelancaran (Fluency)
Kelancaran berkaitan dengan seberapa banyak ide, gagasan,
atau alternatif lain yang muncul dalam suatu waktu tertentu
dan dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain produksi
produk kreatif dilakukan secara rutin oleh pembuatnya. Produk
kreatif juga bersifat disengaja dalam pembuatannya. Hal
tersebut berarti kesengajaan dalam pembuatan memiliki aspek
kelancaran (fluency) didalamnya, karena pikiran pragmatis
beralih menjadi ke sifat non pragmatis atau out of the box.
iii. Keluwesan (Flexibility)
Keluwesan melibatkan kemampuan untuk melihat hal-hal dari
berbagai macam sudut pandang dan menggunakan berbagai
macam strategi. Pemikiran yang luwes akan memproduksi hal
yang memiliki nilai (value) dan tepat (appropriate).
iv. Elaborasi (Elaboration)
Elaborasi berkaitan dengan penambahan detail pada ide,
gagasan yang sudah dimiliki. Detail tambahan akan
meningkatkan pemahaman akan suatu topik tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3. Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Weisberg (2006) menyatakan bahwa bentuk kognitif lainnya seperti
problem solving, penalaran, dan penggunaan memori turut mempengaruhi
kreativitas.
Lichtenfeld (2012) menyatakan hal-hal yang dapat mendukung
kreativitas yaitu: lingkungan yang aman dimana proses persepsi dan
kognitif terbuka, inklusif, toleran terhadap resiko, dan seseorang dapat
dengan bebas mengekplorasi prosedur dan alternatifnya secara tidak
terbatas.
Supriadi (1994) mengklasifikasikan faktor yang mempengaruhi
kreativitas dalam dua kelompok:
a. Internal: kemampuan intelektual, komitmen, pengetahuan,
intuisi
b. Eksternal: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan
masyarakat.
Sari (2005) mengklasifikasikan faktor yang mempengaruhi
kreativitas dalam dua kelompok:
a. Psikis: seperti dorongan internal, keinginan, motivasi atau hasrat
yang kuat dari diri sendiri untuk berkreasi, kemampuan dalam
berpikir seperti memecahkan permasalahan,
b. Fisik: lingkungan belajar yang mendukung, seperti ruang
interior dengan suasana ruang yang fleksibel. Fleksibel adalah
tidak terlalu padat, kemudian didukung dengan warna terang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Berdasarkan faktor-faktor di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa
terdapat dua kelompok faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas,
yaitu:
a. Faktor dari dalam diri
Meliputi dorongan dalam diri, motivasi untuk berkreasi,
kemampuan dalam berpikir dan memecahkan permasalahan,
pengetahuan, penggunaan memori, dan intuisinya.
b. Faktor dari luar diri, meliputi:
i. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial meliputi lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Selain itu, lingkungan sosial
yang mendukung adalah lingkungan yang membuat
seseorang dapat mengeksplorasi diri secara bebas dan
tanpa batas.
ii. Lingkungan fisik
Lingkungan fisik meliputi meliputi lingkungan belajar
yang mendukung dengan interior dan suasana ruang yang
fleksibel, yaitu tidak terlalu padat dan berwarna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
B. Warna
1. Definisi Warna
Pinel (2009) menyatakan bahwa warna adalah salah satu kualitas
paling kasat mata dari pengalaman visual manusia. Cahaya
didefiniskan sebagai gelombang energi elektromagnetik yang
panjangnya antara 380-760 nanometer (miliar meter). Panjang
gelombang ini direspon oleh sistem visual manusia. Panjang
gelombang dan intensitas merupakan hal yang berbeda. Panjang
gelombang berperan dalam persepsi warna, sedangkan intensitas
berperan dalam persepsi tentang kontras gelap-terang (brightness).
Menurut Bassando (2009), warna adalah cahaya dari panjang
gelombang dan frekuensi, dan merupakan bentuk energi yang bisa
dilihat secara nyata oleh mata manusia. Warna memiliki panjang
gelombang dan frekuensinya masing-masing. Masing-masing warna
dapat diukur dalam satuan lingkaran atau gelombang per detik. Warna
merah mempunyai gelombang 700 nanometer dan warna ungu
mempunyai panjang gelombang yang lebih rendah yaitu sekitar 380
nanometer.
2. Persepsi
Pengalaman indera menerima stimulus warna tidak terlepas dari
proses mempersepsi. Proses mempersepsi melibatkan beberapa tahap
pemrosesan informasi yang terjadi di otak manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gambar 2. Tahap-Tahap Pemrosesan Informasi
Sumber: Solso (2008)
3. Atribut Warna (Elliot, Maier, 2007)
Tiga atribut dasar yang dapat membedakan warna adalah hue,
saturation/ chroma, dan value. Ketiga atribut ini digunakan untuk
mendeskripsikan dan menentukan tiap warna yang ditangkap oleh
indera penglihatan.
ii. Hue merupakan karakter primer murni sebuah warna yang
membedakan warna satu dengan yang lainnya. Hue juga
Sistem Sensorik
Transduksi
Penyimpanan sensorik
ikonik/ echoik
Aktivitas Central
Nervous System
dan Penyandian
Memori dan
Pemrosesan
Energi
fisik
Aktivitas yang
tampak
Fenomena eksternal
Proses-proses internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
merupakan warna yang murni tanpa dicampur dengan
hitam, putih, ataupun abu-abu.
iii. Saturation atau chroma atau intensitas menunjukkan
kemurnian dari sebuah warna tertentu.
iv. Value menyatakan terang atau gelapnya warna.
4. Model Umum mengenai Warna (Elliot, Mairer, Moller, Friedman, &
Meinhardt, 2007):
a. Warna membawa makna yang spesifik. Warna tidak hanya
sebatas estetika, tetapi juga mengkomunikasikan informasi yang
spesifik.
b. Makna dari warna berdasarkan dua sumber, yaitu hubungan yang
dipelajari yang menghasilkan hubungan yang diulang antara
warna dengan pesan-pesan khusus, konsep, atau pengalaman; dan
secara biologis berdasarkan kecenderungan untuk merespon
warna tertentu dengan cara tertentu menurut situasi tertentu.
c. Persepsi mengenai warna membangkitkan proses evaluasi.
Perhitungan warna terjadi pada awal di sistem visual, dan secara
mendasar diikuti proses evaluasi. Melalui proses evaluasi,
mekanismenya seseorang dapat melihat apakah stimulus itu
bersifat musuh (buruk) atau ramah (baik).
d. Proses evaluasi yang dibuat oleh stimuli warna akan
menghasilkan perilaku yang termotivasi (motivated behavior).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Stimuli warna yang memberikan makna yang positif disebut
respon mendekat (approach responses), sedangkan stimuli warna
yang memberikan makna negatif disebut respon menjauh
(avoidance responses).
e. Warna memberikan dampak pada fungsi psikologis dengan cara
yang otomatis. Warna bekerja dalam ketidaksadaran (unconscious
intentiwon and unawareness).
f. Makna warna dan pengaruhnya bergantung pada konteks yang
ada. Pemberian warna akan berbeda dampaknya pada perasaan,
pikiran, maupun perilaku pada konteks yang berbeda pula.
5. Manfaat Warna
Dagget (2008) menyatakan bahwa secara fisiologis, warna
membuat respon yang berbeda pada tekanan darah, detak jantung,
pernafasan, pencernaan, suhu badan, dan aktivitas otak. Sedangkan
secara psikologis, warna memberikan pengaruh yang kuat pada emosi
dan perasaan (Hemphill, 1996; Lang, 1993; Mahnke, 1996, dalam
Dagget 2008). Ada hubungan yang langsung antara otak dan tubuh,
dan reaksi pada warna mengambil peranan dalam berpikir dan
mempertimbangkan (Birren, 1989, dalam Dagget, 2008).
Warna dan pola tertentu secara langsung mempengaruhi kesehatan,
moral, emosi, perilaku dan performansi, bergantung pada budaya,
usia, jenis kelamin. Warna juga dapat memperkaya lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
belajar. Dimana hal tesebut dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam berpikir, mencipta, membuat-buat sesuatu, mengekspresikan
diri, dan bekerjasama (Kjaervang dalam Dagget, 2008).
Warna pada sebuah ruangan lingkungan belajar meningkatkan
proses visual, mereduksi stres, dan menstimuli melalui stimulasi
visual. Stimulasi visual ini membuat koneksi pada otak yang pada
akhirnya memberikan pengembangan dalam berpikir visual, problem
solving, dan kreativitas (Simmons, 1995 dalam Dagget, 2008).
6. Warna Hijau
6.1.Definisi Warna Hijau
Menurut Lichtenfeld (2012) warna hijau adalah warna
primer yang berakar pada “grow” atau pertumbuhan. Secara
biologis, warna hijau disimbolisasikan dengan konsep
pertumbuhan, seperti kesuburan, hidup, dan harapan. Penelitian
Adams & Osgood (dalam Lichtenfeld, 2012) mengenai asosiasi
bebas terhadap warna hijau menyatakan bahwa subjeknya
mengasosiasikan warna hijau sebagai alam, restfulness, damai, dan
mengarah pada evaluasi yang positif. Penelitian ini mengarah pada
fakta bahwa jika dipandang dari sudut pembelajaran, manusia
belajar untuk mengasosiasikan warna hijau sebagai sesuatu yang
mengarah pada evaluasi yang positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Hijau diasosiasikan dengan pertumbuhan, tidak hanya
pertumbuhan fisik, tetapi pertumbuhan psikologis seperti
perkembangan dan penguasaan. Sehingga warna hijau dapat
menyajikan sesuatu seperti appetitive cue –isyarat yang
membangkitkan mastery-approach striving (pendekatan
penguasaan dalam konteks usaha untuk melakukan pengembangan
dan penguasaan tugas).
6.2. Manfaat Warna Hijau (QSX Software Group, 2003)
i. Hijau memiliki hubungan emosional yang kuat dengan
sifat aman.
ii. Hijau juga dipandang sebagai warna yang memiliki
kekuatan untuk menyembuhkan.
iii. Hijau adalah warna yang paling tenang untuk mata
manusia, sehingga dapat meningkatkan penglihatan, karena
hijau merupakan warna dengan panjang gelombang yang
seimbang.
iv. Hijau memberi kesan keseimbangan dan ketahanan.
C. Remaja Akhir
1. Remaja akhir memiliki karakteristik antara lain:
a. Karakteristik dari sudut pandang emosi (Soesilowindradini, tt:
206)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Emosionalitas pada masa remaja akhir mulai berkurang dan
menjadi lebih stabil. Masa remaja akhir berakhir apabila seorang
remaja telah mencapai kematangan emosi yang ditunjukkan
dengan sikap-sikap seperti tidak reaktif karena telah dapat
menahan emosinya, mempertimbangkan dengan kritis terlebih
dahulu dalam situasi tertentu kemudian lebih stabil dalam
pemberian reaksi atas emosi yang dialami. Untuk mencapai
kematangan emosional, seorang remaja perlu mempunyai
pandangan dan pengetahuan yang luas mengenai cara-cara
menghadapi masalah-masalah yang terjadi dalam hidupnya.
b. Karakteristik dari sudut pandang kognitif (Rochmah, 2005)
Logika remaja mulai berkembang dan digunakan, cara berpikir
abstrak juga mulai dimengerti. Remaja mulai suka membuat teori
tentang segala sesuatu yang dihadapi, pikirannya sudah dapat
melampaui waktu dan tempat, tidak hanya terikat pada hal yang
sudah dialami, tetapi juga dapat berpikir mengenai sesuatu yang
akan datang karena dapat berpikir secara hipotetis.
Sifat pokok pada remaja adalah pemikiran deduktif, hipotesis,
induktif saintifik, dan abstraktif reflektif. Perkembangan
pemikiran pada tahap ini sudah sama dengan pemikiran orang
dewasa secara kualitatif tetapi berbeda secara kuantitatif yang
berupa pengetahuan pada orang dewasa. Remaja secara mental
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
telah berpikir secara logis tentang berbagai gagasan yang abstrak,
serta sistematis dan ilmiah dalam memecahkan masalah.
Peneliti menyimpulkan bahwa seseorang pada fase remaja akhir
memiliki pemikiran deduktif, bersifat hipotesis, berpikir dari hal-hal
khusus kemudian menjadikan satu tema. Selain itu, remaja secara
mental telah berpikir secara logis tentang berbagai gagasan yang
abstrak, serta memecahkan permasalahan dengan sistematis dan
ilmiah.
2. Kreativitas Remaja Akhir
Remaja akhir memiliki keterbukaan terhadap pengalaman,
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, keberanian mengambil resiko
dimana hal-hal tersebut menjadi landasan dalam pembentukan
kreativitas (Semiawan, 1990). Sehingga dapat dikatakan
pembentukan kreativitas memiliki tingkat yang lebih tinggi pada
masa remaja akhir karena produk yang akan dihasilkan tidak hanya
sebatas bentuk abstrak seperti pada masa anak-anak. Produk yang
akan dihasilkan pada masa remaja akhir sudah memiliki nilai guna
yang lebih tinggi karena melalui proses berpikir yang lebih matang.
Selain itu, cara untuk mengembangkan kreativitas remaja akhir
dapat berupa menciptakan iklim yang terbuka dan eksploratif
terhadap minat dan gagasan remaja akhir. Kreativitas pun dapat
diterapkan dalam berbagai bidang karena tidak hanya mengenai seni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
D. Dinamika Penelitian
Warna merupakan gelombang cahaya antara 380-760 nanometer yang
mampu ditangkap oleh indera penglihatan mata. Dalam kehidupan sehari-
hari, warna memiliki sebutannya masing-masing, yaitu merah, biru, dan hijau
yang dianggap sebagai warna primer. Selain itu, warna berpengaruh secara
fisik dan psikologis. Secara psikologis warna mempengaruhi emosi dan
perasaan, juga dalam berpikir dan mempertimbangkan karena ada hubungan
yang langsung antara otak dan tubuh. Warna juga berpengaruh secara tidak
disadari karena warna bekerja secara otomatis pada fungsi psikologis
seseorang.
Warna dapat memperkaya lingkungan belajar dalam konteks
pendidikan. Lingkungan belajar yang kaya dan mendukung ini dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir dan menciptakan sesuatu.
Warna pada lingkungan belajar juga menstimuli secara visual yang pada
akhirnya berdampak pada pengembangan berpikir para siswa (Sari, 2005).
Warna hijau diasosiasikan sebagai pertumbuhan, perkembangan, dan
sesuatu yang mengarah pada evaluasi yang positif. Pertumbuhan itu tidak
hanya pertumbuhan fisik, tetapi juga pertumbuhan psikologis. Pernyataan ini
didasari oleh asumsi yang menyatakan bahwa warna dimaknai melalui
hubungan biologis dan pembelajaran sosial, dimana dua hal ini memiliki
hubungan yang erat (Elliot dkk, 2007). Warna hijau dapat memunculkan
suatu isyarat yang membangkitkan mastery-approach striving dimana dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
konteks kreativitas hal ini membantu perkembangan inovasi dan
meningkatkan performansi kreatif (Lichtenfeld, 2012).
Salah satu faktor yang mempengaruhi berpikir kreatif seseorang
adalah dari luar dirinya yaitu lingkungan fisik. Pikiran manusia sangat sensitif
terhadap kejadian-kejadian di luar dirinya. Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa pemberian warna hijau sebagai bentuk lingkungan fisik
meningkatkan performansi kreatif seseorang. Tentu saja, partisipan tidak
menyadari pengaruh warna tersebut karena pengaruh warna bekerja secara
tidak disadari.
Pada penelitian ini, warna hijau yang dikaitkan dengan sifatnya yang
dapat memicu isyarat pengembangan ide-ide baru menjadi dasar peningkatan
pemikiran kreatif seseorang. Hasil penelitian sebelumnya menyatakan bahwa
subjek dari Bangsa Kaukasian yang dipaparkan warna hijau sebelum
mengerjakan tes kreativitas memiliki nilai yang lebih tinggi daripada subjek
dengan ras yang sama yang dipaparkan oleh warna lain, yaitu putih, abu-abu,
biru, dan merah.
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui apakah ada peningkatan
skor dalam tes kreativitas figural yang diberikan stimulus warna hijau dengan
subjek orang Indonesia, secara spesifik mahasiswa. Seseorang pada masa
remaja akhir berpikir sedemikian rupa karena perlu mempunyai pandangan
dan pengetahuan yang luas mengenai cara-cara menghadapi masalah-masalah
yang terjadi dalam hidupnya, sehingga perlu dipandang secara khusus tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
kreativitasnya. Subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah remaja akhir
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar 3. Dinamika Warna Hijau sebagai Faktor yang Mempengaruhi
Kreativitas
E. Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah subjek yang dipaparkan warna hijau
pada ruangan sebagai stimulus pada saat pengerjaan tes akan memperoleh
rata-rata tingkat kreativitas yang lebih tinggi secara signifikan daripada
subjek yang tidak dipaparkan warna hijau.
WARNA
HIJAU
KREATIVITAS
Memicu perkembangan
inovasi dan meningkatkan
performansi kreatif
Memiliki sifat
pertumbuhan dan
perkembangan (fisik
mmaupun psikologis)
Faktor lingkungan fisik
yang mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan tipe
penelitian controlled laboratory experiment. Pelaksanaan penelitian
dilakukan dengan situasi yang tidak alamiah (terkontrol) karena peneliti
mengontrol situasi dalam sebuah keadaan laboratorium.
Penelitian eksperimental adalah penelitian yang ingin melihat hubungan
sebab-akibat antara variabel bebas dan variabel tergantung.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah true-experimental design dengan desain antar
kelompok (between-subject design). Desain antar kelompok merupakan
desain yang sederhana tetapi telah memenuhi syarat penelitian eksperimental
karena adanya kelompok kontrol sebagai pembanding dan dilakukan
randomisasi (Seniati dkk, 2008). Desain antar kelompok yang digunakan
adalah randomized two-group design, posttest only. Penggunaan posttest only
dengan pertimbangan mengurangi kemungkinan subjek belajar dari tes yang
sama yang dilaksanakan dalam jeda waktu yang cukup singkat. Selain itu
subjek memiliki kemungkinan merasa kelelahan (maturity) karena
mengerjakan tes dengan waktu masing-masing 10 menit untuk tiap subtes.
Tes kreativitas figural memiliki tiga subtes. Waktu keseluruhan untuk tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
adalah 30 menit dan belum termasuk waktu instruksi dan jeda dalam tiap
pergantian subtes. Kelelahan (maturity) dapat mengakibatkan menurunnya
validitas penelitian dalam sebuah penelitian eksperimental.
Randomisasi dilakukan dalam membagi subjek ke dalam dua kelompok.
Tabel 1. Skema Desain Eksperimen
Treatment Posttest
Kelompok kontrol Tidak ada Ada
Kelompok eksperimen Ada Ada
C. Variabel Penelitian
Variabel bebas : Warna hijau
a. Variasi : Ada-tidak ada, yaitu subjek dipaparkan oleh warna
hijau dan tidak dipaparkan warna hijau.
b. Manipulasi : Manipulasi kejadian, dengan memaparkan warna
hijau pada suatu kelompok subjek (kelompok eksperimen), dan
kelompok lain (kelom pok kontrol) tidak dipaparkan.
Variabel terikat : Kreativitas
a. Jenis pengukuran : perilaku yang tampak
b. Cara pengukuran : skor yang diperoleh pada pengerjaan
Torrance Tests of Creative Thinking (Figural B).
Variabel sekunder
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
a. Jenis kelamin (dikontrol dengan teknik blocking, yaitu jumlah laki-
laki seimbang dalam dua kelompok tersebut)
b. Warna-warna lain (selain hijau) dalam lingkungan penelitian:
i. Warna pakaian subjek (dikontrol dengan meminta subjek
untuk memakai warna pakaian hitam atau putih, dengan
pertimbangan warna hitam atau putih adalah warna yang
netral (Arnkil dkk, 2012)
ii. Warna alat tulis (alat tulis disediakan oleh peneliti dengan
warna hitam atau putih)
c. Suhu ruangan dikontrol dengan mengatur suhu kedua ruangan
dengan suhu yang sama.
d. Tata ruang dikontrol dengan menata meja-kursi dengan posisi yang
sama. Tata ruang dibuat 5x4, yaitu 5 baris horisontal dan 4 baris
vertikal.
D. Definisi Operasional
a. Definisi Operasional Kreativitas
Skor kreativitas dinilai dari 4 aspek utama kreativitas yaitu:
i. Keaslian (Originality)
Produk kreatif sifatnya baru secara subjektif dan idenya bersifat
asli (original).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
ii. Kelancaran (Fluency)
Kelancaran berkaitan dengan seberapa banyak ide, gagasan, atau
alternatif lain yang muncul. Produk kreatif bersifat disengaja
dalam pembuatannya. Hal tersebut berarti kesengajaan dalam
pembuatan memiliki aspek kelancaran (fluency) didalamnya.
Karena pikiran pragmatis beralih menjadi ke sifat non pragmatis
atau out of the box.
iii. Keluwesan (Flexibility)
Keluwesan melibatkan kemampuan untuk melihat berbagai hal
dari berbagai macam sudut pandang dan menggunakan berbagai
macam strategi. Pemikiran yang luwes akan memproduksi hal
yang memiliki nilai (value) dan tepat (appropriate).
iv. Elaborasi (Elaboration)
Elaborasi berkaitan dengan penambahan detail pada ide,
gagasan yang sudah dimiliki. Detail tambahan akan
meningkatkan pemahaman akan suatu topik tertentu.
Keempat aspek kreativitas ini kemudian dijumlahkan menjadi
total skor kreativitas.
Keterangan:
F1 adalah skor aspek kelancaran (fluency)
F2 adalah skor aspek keluwesan (flexibility)
Total Skor kreativitas = F1 + F2 + O + E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
O adalah skor aspek keaslian (originality)
E adalah skor aspek elaborasi (elaboration)
b. Definisi Operasional Warna Hijau
i. Warna hijau diukur melalui aplikasi paint di Windows 7. Pada
pilihan Edit Colors nilai merah (red) dan nilai biru (blue) adalah 0
untuk mendapatkan warna hijau yang murni.
Gambar 4. Pengukuran Warna Hijau berdasarkan Aplikasi
Paint
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Sehingga didapatkan hasil warna hijau sebagai berikut:
ii. Warna hijau pada Ruang Observasi I diukur apakah benar-benar
merupakan warna hijau melalui sistem survei kepada 30 orang.
Survei dilakukan dengan menunjukkan foto ruangan kepada 30
orang dengan menanyakan warna apakah ruangan tersebut. Hasil
survei adalah 27 orang menyatakan bahwa ruangan tersebut
merupakan warna hijau, sedangkan 3 lainnya menyatakan bahwa
ruangan tersebut berwarna hijau kombinasi seperti hijau tosca.
Peneliti tetap menggunakan warna ruangan ini sebagai stimulus
dalam penelitian karena 90% dari 30 orang menyatakan bahwa
Ruang Observasi I memiliki nuansa warna hijau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Gambar 5. Foto Ruang Observasi I Universitas Sanata
Dharma yang Diberikan pada Subjek untuk Proses Votting
E. Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/mahasiswi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma yang berada pada masa remaja akhir
dengan rentang usia 17-21 tahun.
Sedangkan untuk penelitian eksperimen yang menggunakan kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, jumlah anggota sampel pada masing-
masing kelompok berkisar 10 – 20 orang (Sugiyono, 2013).
Teknik sampling menggunakan nonprobability sampling dengan sampling
insidental atau teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan. Peneliti
mendapatkan satu kelas yang bersedia untuk menjadi subjek penelitian
eksperimen. Kelas tersebut adalah kelas B pada angkatan 2013. Mahasiswa
yang terdapat pada kelas B angkatan 2013 telah memenuhi kriteria subjek
yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
F. Perencanaan Penelitian
a. Subjek : Remaja dengan rentang usia 17-21 tahun yang merupakan
mahasiswa/mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Jumlah subjek yang dibutuhkan adalah berkisar 10-20 orang pada
masing-masing kelompok eksperimen dan kontrol dengan jumlah laki-
laki dan perempuan seimbang.
b. Peralatan : tes kreativitas, alat tulis (berupa pensil 2B)
c. Prosedur Pelaksanaan Penelitian:
i. Peneliti melakukan rapport dan menginformasikan bahwa
para subjek akan mengerjakan suatu tugas. Peneliti belum
memberitahukan apakah tujuan dan tema dalam penelitian ini
karena akan diinformasikan pada akhir eksperimen.
ii. Peneliti membagi subjek ke dalam dua kelompok dengan
metode random. Metode random digunakan dengan cara
undian. Setiap orang akan mengambil satu gulung kertas
dimana di dalam kertas tersebut tertera kelompok yang akan
ia masuki.
iii. Kelompok kontrol dan eksperimen melaksanakan tugas
secara bersamaan. Kedua kelompok dipisahkan pada ruangan
yang berbeda. Ruangan yang akan digunakan adalah Ruang
Observasi I dan Ruang Psikologi Umum. Kondisi kedua
ruangan disetarakan dalam hal penyusunan meja-kursi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
bentuk meja-kursi, warna meja-kursi, dan suhu ruangan
sama.
iv. Waktu pengerjaan tes kreativitas Torrance adalah masing-
masing 10 menit dalam setiap aktivitas. Terdapat 3 aktivitas
dalam tes kreativitas Figural yaitu: Picture Construction,
Picture Completion, dan Circles. Peneliti akan
menginstruksikan waktu pengerjaan dan akan menghitung
waktu menggunakan stopwatch.
v. Ketika pengambilan data telah selesai, peneliti akan
menjelaskan tujuan dan tema penelitian, serta mengucapkan
terimakasih atas partisipasi dari subjek.
d. Tim pelaksanaan penelitian:
Faktor pendukung lain agar penelitian eksperimen berjalan dengan
lancar adalah sumber daya manusia. Peneliti meminta 2 orang untuk
bertugas dalam mendistribusikan soal tes kepada subjek, mengawasi,
dan mengatur waktu pengerjaan tes kreativitas. Asisten peneliti
merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
e. Teknik Analisis Statistik:
i. Uji asumsi, dimaksudkan untuk melihat kondisi data yang
akan berdampak pada penggunaan metode analisis data
parametrik atau non-parametrik. Uji asumsi untuk
penelitian eksperimen meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
a) Uji normalitas, yaitu untuk menguji apakah sebaran
data berada dalam satu garis distribusi normal atau
tidak. Nilai p yang digunakan adalah 0,05 karena
tingkat kepercayaannya adalah 95%. Data dikatakan
berdistribusi normal apabila nilai p > 0,05. Uji
normalitas juga berdampak pada hasil penelitian
yang dapat digeneralisasikan atau tidak. Apabila
data berdistribusi normal, maka hasil penelitian
pada sampel tertentu dapat digeneralisasikan pada
populasi.
b) Uji homogenitas, yaitu untuk melihat apakah
varians dalam kelompok relatif homogen. Uji
homogenitas menggunakan analisis Uji Levene.
Varians dikatakan relatif homogen apabila nilai
signifikansinya lebih dari 0,05 (p > 0,05) karena
mengambil tingkat kepercayaan 95%.
ii. Uji hipotesis menggunakan independent sample t-test.
Penggunaan teknik analisis independent sample t-test
berkaitan dengan mencari siginifikansi nilai-t untuk
membandingkan hasil rata-rata skor antara kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Dikatakan signifikan
apabila p < 0,05. Pengerjaan perhitungan statistik
menggunakan SPSS 16.0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
G. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini, metode pengambilan data menggunakan alat
pengukuran psikologis berupa tes kreativitas. Tes merupakan salah satu jenis
asesmen yang menggunakan serangkaian prosedur khusus untuk memperoleh
informasi serta mengkonversikan atau mengubah informasi tersebut kedalam
serangkaian skor (Supratiknya, 2014). Tes kreativitas yang digunakan adalah
Torrance Tests of Creative Thinking (Figural B) oleh E. Paul Torrance, Ph.D.
Alat tes ini mengadaptasi dari sumber asli Torrance Tests of Creative
Thinking (Figural Test Booklet B)– Direction Manual and Scoring Guide
(1974-revision). Petunjuk penilaian dalam buku ini menggunakan Bahasa
Inggris, sehingga perlu dilakukan alih bahasa untuk mencegah perbedaan
persepsi bahasa diantara rater ketika menilai respon-respon subjek.
Peneliti melakukan alih bahasa dengan disupervisi oleh seorang ahli.
Pemilihan ahli bahasa dalam penelitian ini adalah seorang lulusan Pendidikan
Bahasa Inggris, dengan asumsi ahli tersebut telah menguasai Bahasa Inggris
khususnya dalam hal alih bahasa.
Pertimbangan yang dilakukan oleh supervisor terkait dengan alih bahasa
yang dibuat oleh peneliti antara lain pemilihan kata, efiensi kata, ketepatan
makna kata, dan penguatan makna antara beberapa kata benda yang memiliki
arti yang setara.
Hasil alih bahasa seperti yang dilampirkan pada lampiran alih bahasa
Torrance Tests of Creative Thinking (Figural Test Booklet B).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Gambar 6. Skema Alih Bahasa Panduan dan Petunjuk Penilaian
Torrance Tests of Creative Thinking (Figural B) memiliki tiga subtes,
yaitu:
a. Picture Construction
Subtes ini ingin mengungkap faktor originality dan elaboration.
Subjek diminta untuk menggambar sebuah objek dengan bentuk
lengkungan sebagai stimulusnya. Waktu pengerjaan pada subtes ini
adalah 10 menit.
b. Picture Completion
Subtes ini ingin mengungkap faktor fluency, flexibility, originality,
dan elaboration. Subtes ini terdapat 10 bentuk figur dimana di dalam
masing-masing kotak terdapat bentuk garis. Bentuk-bentuk garis ini
menjadi stimulus bagi subjek untuk menggambar. Waktu pengerjaan
pada subtes ini adalah 10 menit.
c. Circles
Subtes ini ingin mengungkap faktor fluency, flexibility, originality,
dan elaboration. Pada subtes ini terdapat 65 lingkaran dimana
Directions
Manual &
Scoring
Guide
Alih
bahasa
(oleh
peneliti)
Tahap pengecekan
oleh ahli
(Yulia Cahyani, S.Pd)
Revisi
dan
perse-
tujuan
Buku
Panduan &
Petunjuk
Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
lingkaran-lingkaran itu menjadi stimulusnya. Waktu pengerjaan pada
subtes ini adalah 10 menit.
Penilaian aspek fluency, flexibility, originality, dan elaboration
berdasarkan pada buku panduan dan petunjuk penilaian Torrance Tests of
Creative Thinking, Figural Test Booklet B, 1974-revision (Panduan dan
Petunjuk Penilaian terlampir).
Skoring tes kreativitas figural dalam penelitian ini menggunakan
teknik rating yang dilakukan oleh dua orang rater. Penggunaan dua orang
rater memiliki pertimbangan meminimalisasi subjektivitas.
Pertimbangan dalam memilih rater adalah:
i. Seorang rater tidak memiliki relasi khusus dengan subjek
atau dapat dikatakan tidak saling mengenal.
ii. Seorang rater mengenal dan menguasai tes kreativitas.
iii. Seseorang yang berkecimpung dalam dunia psikologi dan
telah terlatih dalam asesmen.
Dari pertimbangan-pertimbangan tersebut, peneliti memilih rater
dengan kriteria seorang lulusan Psikologi atau mahasiswa Psikologi tingkat
akhir. Untuk mengurangi bias penilaian beda jenis kelamin, maka peneliti
memilih satu rater laki-laki dan satu rater perempuan.
Hasil perhitungan rater dapat dipertanggungjawabkan dengan menguji
beda rata-rata hasil skor rater 1 dan rater 2. Apabila tidak ada perbedaan
antarrater, maka peneliti secara random akan memilih salah satu hasil skor
dari antara dua rater tersebut. Dan apabila terdapat perbedaan antarrater,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
maka peneliti akan menggunakan formulasi Cohen‟s Kappa untuk melihat
kesepakatan skor di setiap subjek.
H. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas dalam penelitian eksperimen ada dua, yaitu:
a. Validitas alat ukur, yaitu berkaitan dengan seberapa besar suatu alat
ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Validitas ini meliputi
perhitungan statistik.
Validitas alat ukur pada penelitian ini menggunakan:
i. Validitas isi, yaitu kesesuaian antara isi tes dan konstruk
yang diukur. Isi tes kreativitas yang mencakup tiga subtes
(Picture Construction, Picture Completion, dan Circles)
mengukur empat aspek utama kreativitas yaitu kelancaran
(fluency), keluwesan (flexibility), elaborasi (elaboration),
dan keaslian (originality).
ii. Validitas kriteria, yaitu alat ukur ini dibandingkan
hubungannya dengan kriteria luar yang sudah teruji. Kriteria
yang diambil pada penelitian ini adalah alat ukur Torrance
Tests of Creative Thinking, Figural Test Booklet B, 1974-
revision. Peneliti melakukan alih bahasa dan mengambil
stimulus gambar melalui buku manual tes kreativitas figural
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
b. Validitas penelitian, yaitu berkaitan dengan kontrol terhadap variabel
sekunder. Dalam validitas penelitian terdapat validitas internal yang
diukur dengan seberapa kuat hubungan sebab-akibat antara variabel
bebas dan variabel terikat. Penelitian eksperimental ingin mencapai
validitas internal karena ingin melihat pengaruh dan membuktikan
hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan variabel terikat
(Sugiyono, 2013).
Dalam penelitian ini, besar atau tidaknya validitas internal akan
terlihat pada signifikansi rata-rata skor antara kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen.
2. Reliabilitas
Reliabilitas dalam suatu penelitian memiliki dua makna, yaitu (1)
konsistensi internal yang merupakan kesesuaian antar bagian-bagian
dalam suatu tes, dan (2) stabilitasi tes yang merupakan kesamaan skor
yang dicapai oleh setiap subjek yang sama dalam pengetesan ulang
(Supratiknya, 2014). Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur
tersebut apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang
sama, akan menghasilkan data yang sama pula (Sugiyono, 2013). Teknik
rating pada skoring tes kreativitas termasuk dalam reliabilitas alat ukur
pada penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
1. Persiapan Alat Penelitian
Alat pengambilan data untuk mengukur tingkat kreativitas
menggunakan Torrance Tests of Creative Thinking (Figural B) atau
selanjutnya akan disebut sebagai tes kreativitas figural (bentuk B).
Administrasi tes dan petunjuk penilaian tes kreativitas figural diacu dari
Torrance Tests of Creative Thinking (Figural Test Booklet B)– Direction
Manual and Scoring Guide (1974-revision) yang terdapat di
Laboratorium Fakultas Psikologi Sanata Dharma.
Bentuk stimulus dan ukuran stimulus dibuat sama dengan yang
terdapat pada Torrance Tests of Creative Thinking (Figural Test Booklet
B)– Direction Manual and Scoring Guide (1974-revision) dengan cara
memindai dan mempertegas garis melalui aplikasi paint.
Alat tes kreativitas figural dicetak kurang lebih 40 paket untuk
meminimalisir kurangnya lembar tes apabila subjek melebihi batas
minimal subjek yaitu 32 orang. Alat tes dicetak dengan menggunakan
lembar A4 70gram. Alat tes kreativitas figural terlampir.
Selain itu, pensil yang digunakan telah disiapkan oleh peneliti
sebelumnya sebanyak alat tes yang dicetak. Kedua ruangan akan
diberikan beberapa rautan untuk mengatasi pensil yang patah. Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
ruangan juga disiapkan beberapa penghapus apabila ada subjek yang
membutuhkannya.
2. Persiapan Teknis Penelitian
i. Roleplay
Sebelum hari pelaksanaan penelitian berlangsung, peneliti dibantu
oleh beberapa rekan melakukan roleplay untuk mengukur
estimasi waktu dan teknis pendistribusian lembar tes. Hasil
roleplay menyatakan bahwa estimasi waktu total pelaksaan
eksperimen akan berlangsung selama kurang lebih 45 menit yang
termasuk instruksi dan pengerjaan tes.
ii. Pengontrolan variabel sekunder
Variabel sekunder berupa pemakaian warna-warna pada
baju subjek coba dikontrol dengan meminta subjek menggunakan
baju berwarna putih atau hitam melalui koordinator kelas.
Variabel sekunder lain yaitu warna alat tulis yang
digunakan dalam proses eksperimen. Warna alat tulis yang
digunakan adalah hitam dengan penghapus berwarna putih.
iii. Penataan ruangan
Penataan ruangan dilakukan dua jam sebelum penelitian
eksperimen berlangsung. Ruang Psikologi Umum Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma sebagai ruangan kelompok
kontrol dibuat dengan aturan satu kursi dan satu meja untuk setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
subjek. Ruangan kelas menghadap ke arah barat dengan
pertimbangan terjadi bias apabila subjek melihat ke arah jendela
dimana terdapat warna pohon yang dapat mendistorsi perlakuan.
Penataan serupa juga dilakukan di Ruang Observasi I sebagai
ruangan kelompok eksperimen dengan satu kursi dan satu meja
untuk setiap subjek.
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Waktu Pelaksanaan
Hari, tanggal : Jumat, 29 Mei 2015
Waktu : 10.00 – 10.45 WIB
Tempat : Ruang Observasi I (kelompok eksperimen)
Ruang Psikologi Umum (kelompok kontrol)
2. Prosedur Pelaksanaan
i. Peneliti masuk ke dalam sebuah kelas dan menginformasikan
bahwa para subjek akan mengerjakan sebuah tugas dalam waktu
kurang lebih 40 menit ke depan. Peneliti hanya mengatakan
bahwa subjek diminta untuk menjadi partisipan dengan
mengerjakan beberapa tugas. Peneliti belum memberitahukan
apakah tujuan dan tema penelitian karena akan diinformasikan
pada akhir eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
ii. Peneliti membagi subjek ke dalam dua kelompok secara random,
yaitu dengan undian. Setiap orang akan mengambil satu gulung
kertas dimana di dalam kertas tersebut tertera kelompok yang
akan subjek masuki. Subjek laki-laki dan perempuan dihitung
kemudian laki-laki diberikan kesempatan terlebih dahulu untuk
mengambil undian dengan jumlah yang disesuaikan. Jumlah
undian disesuaikan agar proporsi laki-laki dan perempuan dalam
kedua kelompok seimbang.
iii. Kelompok A merupakan kelompok kontrol dan tugas
dilaksanakan di ruang Psikologi Umum. Kelompok B merupakan
kelompok eksperimen dan tugas dilaksanakan di ruang Observasi
I. Setelah subjek mengetahui kelompok A atau B yang
didapatkan, maka peneliti meminta partisipan untuk menuju
ruangan tersebut.
iv. Pada masing-masing ruangan, partisipan diminta untuk mengisi
daftar hadir terlebih dahulu. Kemudian peneliti secara bergantian
pada kelompok kontrol dan eksperimen membacakan instruksi
untuk tiap-tiap subtes.
v. Waktu pengerjaan tes kreativitas figural adalah masing-masing 10
menit dalam setiap subtes. Terdapat tiga (3) subtes dalam tes
kreativitas figural yaitu: Picture Construction, Picture
Completion, dan Circles. Waktu pengerjaan dihitung dengan
menggunakan stopwatch.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
vi. Ketika ketiga subtes telah selesai dikerjaan oleh partisipan,
kelompok kontrol yang berada di ruang Psikologi Umum diminta
untuk berkumpul di Ruang Observasi I. Peneliti menjelaskan
tujuan dan tema penelitian yaitu penelitian bertujuan untuk
melihat tingkat kreativitas subjek dengan dipaparkan warna hijau
dan tidak. Peneliti mengumpulkan subjek pada kelompok kontrol
di Ruang Observasi I agar subjek yang berada pada kelompok
kontrol juga menerima stimulus warna seperti pada kelompok
eksperimen. Hal ini diperlukan agar terjadi penyamarataan
perlakuan pada seluruh subjek. Peneliti juga mengucapkan
terimakasih atas partisipasi dari subjek.
3. Observasi Pelaksanaan
i. Ruangan kontrol dan eksperimen dibuat setara yaitu terdapat meja
dan kursi dengan warna yang sama dan penataan ruangan yang
serupa. Suhu ruangan dibuat setara yaitu dengan menggunakan
AC (Air Conditioner) pada suhu 29o C.
ii. Subjek tidak semua menggunakan pakaian berwarna putih atau
hitam walaupun peneliti sudah meminta di hari sebelumnya. Hal
ini merupakan variabel sekunder yang tidak dapat dikontrol oleh
peneliti selama proses eksperimen yang terkontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
iii. Subjek mengerjakan tes kreativitas figural dengan suasana yang
santai. Hal ini terlihat dari terjadinya percakapan dan candaan
antarsubjek selama mengerjakan tes kreativitas figural.
C. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa Psikologi
Universitas Sanata Dharma yang tergolong dalam masa remaja akhir (17-21
tahun). Jumlah keseluruhan subjek adalah 32 orang, dengan 10 laki-laki dan
22 perempuan.
Tabel 2. distribusi subjek penelitian
Kriteria Total
Jenis kelamin
Perempuan 22
Pada kelompok eksperimen 11
Pada kelompok kontrol 11
Laki-laki 10
Pada kelompok eksperimen 5
Pada kelompok kontrol 5
Usia
19 12
20 17
21 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
D. Deskripsi Data Penelitian
Hasil deskriptif statisik pada subjek penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 3. Deskriptif Statistik
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Kontrol 16 51 250 136.13 52.022
Eksperimen 16 80 330 190.25 73.979
Valid N
(listwise) 16
Hasil analisis deskriptif berdasarkan tingkat kreativitas subjek dikategorikan
dengan norma sebagai berikut:
Tabel 4. Norma Kategorisasi Kreativitas
Skor Kategori
(µ+1,5σ) < X Sangat Tinggi
(µ+0,5σ) < X ≤ (µ+1,5σ) Tinggi
(µ-0,5σ) < X ≤ (µ+0,5σ) Sedang
(µ-1,5σ) < X ≤ (µ-0,5σ) Rendah
X ≤ (µ-1,5σ) Sangat Rendah
Keterangan:
X: skor total subjek
µ : mean empiris
σ : standar deviasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 5. Kriteria Kategorisasi Skor Kreativitas
Kategori
Skor Kreativitas
Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
Sangat Tinggi 214,16 < X 301,22 < X
Tinggi 162,14 < X ≤ 214,16 227,24 < X ≤ 301,22
Sedang 110,12 < X ≤ 162,14 153,26 < X ≤ 227,24
Rendah 58,1 < X ≤ 110,12 79,28 < X ≤ 153,26
Sangat Rendah X ≤ 58,1 X ≤ 79,28
Tabel 6. Jumlah Subjek untuk Kategorisasi Setiap Kelompok
Kategori
Kreativitas
Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
Sangat Tinggi 1 1
Tinggi 3 5
Sedang 5 5
Rendah 6 5
Sangat Rendah 1 0
Jumlah 16 16
Hasil pada tabel kategori skor kreativitas diatas menujukkan bahwa pada
kelompok kontrol dan kelompok eksprimen masing-masing terdapat 1 subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
(6,25%) yang memiliki kategori kreativitas sangat tinggi. Terdapat 3 subjek
(18,75%) pada kelompok kontrol dan 5 subjek (31,25%) pada kelompok
eksperimen berkategori kreativitas tinggi. Dan terdapat masing-masing 5
subjek (31,25%) pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen
memiliki kategori kreativitas tinggi. Kelompok kontrol memiliki lebih banyak
subjek yang berkategori kreativitas rendah yaitu 6 subjek (37,5%) dibanding
dengan kelompok eksperimen dengan 5 subjek (31,25%). Sedangkan
kelompok kontrol memiliki 1 subjek (6,25%) berkategori kreativitas sangat
rendah dan tidak ada subjek berkategori kreativitas sangat rendah pada
kelompok eksperimen.
E. Hasil penelitian
1. Uji Asumsi
Ada beberapa asumsi yang mendasari uji beda, yakni uji normalitas dan
homogenitas (Howell, 1994). Kedua asumsi tersebut perlu diuji sebelum
t-test dilakukan.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah sebaran data
berada dalam satu garis distribusi normal atau tidak. Uji
normalitas menggunakan Shapiro-Wilk karena subjek kurang
dari 50 (Santoso, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 7. Hasil Uji Normalitas
Kelompok
Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig.
Kontrol .967 16 .790
Eksperimen .962 16 .689
Tingkat kepercayaan 95%, sehingga nilai p = 0,05.
Bila nilai p > 0,05; maka data berdistribusi normal
Bila nilai p < 0,05; maka data tidak berdistribusi normal
Pada penelitian ini nilai p untuk kelompok kontrol adalah
0,790 dan p untuk kelompok eksperimen adalah 0,689 (kedua-
duanya memiliki nilai p > 0,05), sehingga dapat disimpulkan
bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah varians dalam
setiap kelompok relatif homogen. Uji homogenitas
menggunakan analisis uji Levene.
Tabel 8. Hasil Uji Homogenitas
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
skor Based on Mean 2.547 1 30 .121
Based on Median 2.311 1 30 .139
Based on Median and
with adjusted df 2.311 1
27.46
8 .140
Based on trimmed
mean 2.461 1 30 .127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tingkat kepercayaan adalah 95% sehingga nilai p = 0,05.
Bila nilai p > 0,05; maka varians kelompok adalah homogen.
Bila nilai p < 0,05; maka varians kelompok tidak homogen.
Pada penelitian ini nilai p adalah 0,121 (p > 0,05) dilihat nilai
signifikansi berdasarkan rata-rata, sehingga dapat disimpulkan
bahwa varians dalam kelompok data adalah homogen.
Hasil uji asumsi menyatakan bahwa data berdistribusi normal dan
varians dalam kelompok adalah homogen. Hal ini berarti bahwa uji
asumsi terpenuhi untuk analisis data secara parametrik. Uji
hipotesis dengan cara parametrik adalah menggunakan independent
sample t-test.
2. Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan independent sample t-test untuk
melihat signifikansi perbedaan rata-rata skor antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Adanya perbedaan yang signifikan merupakan indikasi adanya
pengaruh dari pemaparan warna hijau terhadap tingkat kreativitas pada
kelompok eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 9. Hasil Independent Sample T-Test
Uji Hipotesis Kelompok
Eksperimen Kontrol
n 16 16
Rata-rata 190,25 136,12
Perbedaan Rata-rata 54,125
df 30
Nilai t (t-hitung) -2,394
Signifikansi 0,023 (2-tailed)
Keterangan p < 0,05 (signifikan)
Pedoman pengambilan keputusan:
Jika p > 0,05 maka tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan.
Ho diterima dan Hi ditolak.
Jika p < 0,05 maka terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan.
Ho ditolak dan Hi diterima.
Ho : Subjek yang dipaparkan warna hijau pada ruangan sebagai
stimulus pada saat pengerjaan tes akan memperoleh rata-rata tingkat
kreativitas yang tidak berbeda secara signifikan daripada subjek yang
tidak dipaparkan warna hijau.
Hi : Subjek yang dipaparkan warna hijau pada ruangan sebagai
stimulus pada saat pengerjaan tes akan memperoleh rata-rata tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
kreativitas yang lebih tinggi secara signifikan daripada subjek yang tidak
dipaparkan warna hijau.
Berdasarkan hasil analisis independent sample t-test menggunakan
program SPSS 16.0 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,023. Taraf
signifikansi kurang dari 0,05 (0,023 < 0,05) menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan rata-rata yang siginifikan diantara dua kelompok dalam
penelitian ini. Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian ini diterima.
F. Analisis Tambahan
1. Uji Beda Antarrater
Tabel 10. Group Statistics untuk Uji Beda Antarrater
N Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Rater 1 32 163.19 68.656 12.137
2 32 164.38 63.983 11.311
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 11. Independent Samples Test untuk Uji Beda Antarrater
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differe
nce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Rater Equal
variances
assumed
.242 .624 -
.072 62 .943 -1.188 16.590 -34.351 31.976
Equal
variances
not
assumed
-
.072 61.694 .943 -1.188 16.590 -34.354 31.979
Hasil uji beda menyatakan nilai p = 0,943. Hasil ini menyatakan bahwa
tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil skor yang dibuat oleh
rater 1 dan rater 2 karena nilai p > 0,05 (0,943 > 0,05).
Oleh sebab itu, peneliti menggunakan salah satu hasil dari kedua rater.
Pemilihan hasil rater yang akan diambil dengan cara undian. Hasil
undian didapatkan hasil skor dari rater 1 yang digunakan untuk analisis.
2. Uji Beda Berdasarkan Jenis Kelamin
Salah satu faktor yang mempengaruhi kreativitas adalah jenis kelamin.
Laki-laki dianggap memiliki tingkat kreativitas lebih tinggi daripada
perempuan. Oleh sebab itu, dilakukan uji beda untuk melihat apakah ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
perbedaan rata-rata yang signifikan antara laki-laki dan perempuan dalam
penelitian ini.
Berikut hasil uji beda secara keseluruhan berdasarkan jenis kelamin:
Tabel 12. Group Statistics untuk Uji Beda berdasarkan Jenis
Kelamin
Grup N Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Perempuan 22 147.55 56.950 12.142
laki-laki 10 197.60 82.184 25.989
Tabel 13. Independent Samples Test untuk Uji Beda berdasarkan Jenis Kelamin
Levene's Test
for Equality
of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Equal
variances
assumed
2.065 .161 -2.002 30 .054 -50.055 24.999 -101.110 1.001
Equal
variances
not
assumed
-1.745 13.090 .104 -50.055 28.685 -111.982 11.873
Nilai p pada uji beda ini adalah 0,054, sedangkan nilai perbedaan rata-
rata dikatakan signifikan apabila p < 0,05. Hal ini berarti perbedaan rata-
rata antara laki-laki dan perempuan tidak signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
3. Uji Beda Aspek-aspek Kreativitas
Tabel 14. Uji Beda per-Aspek Kreativitas
Kelompok
Aspek
Rata-rata Nilai p Keterangan
Eksperimen Kontrol
Kelancaran
(fluency)
38,94 23,12 0,005 Signifikan
Keluwesan
(flexibility)
12,38 12,75 0,841 Tidak
signifikan
Keaslian
(originality)
40,19 23,62 0,019 Signifikan
Elaborasi
(elaboration)
98,75 76,62 0,076 Tidak
signifikan
G. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh warna hijau
terhadap tingkat kreativitas pada mahasiswa, khususnya mahasiswa Psikologi
Universitas Sanata Dharma. Berdasarkan hasil analisis independent sample t-
test diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,023 (p < 0,05; 0,023 < 0,05) yang
berarti ada perbedaan rata-rata tingkat kreativitas yang signifikan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Oleh sebab itu, hipotesis
penelitian yang menyatakan bahwa subjek yang dipaparkan warna hijau pada
ruangan sebagai stimulus pada saat pengerjaan tes akan memperoleh rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
tingkat kreativitas yang lebih tinggi secara signifikan daripada subjek yang
tidak dipaparkan warna hijau diterima.
Ketika subjek dipaparkan oleh warna hijau, warna hijau tersebut
bekerja secara otomatis dan terjadi tanpa disadari secara psikologis (Elliot
dkk, 2007). Stimulus yang masuk ke dalam diri melalui indera penglihatan
dipersepsi oleh individu sebagai suatu hal yang berkaitan dengan
pengetahuan dan pengalaman subjek terhadap warna hijau itu sendiri yaitu
warna yang berkaitan dengan konsep pertumbuhan. Sehingga konsep secara
biologis mengenai warna hijau sebagai pertumbuhan juga berkaitan erat
dengan asosiasi warna hijau yang dapat memicu pertumbuhan secara
psikologis juga.
Hasil penelitian ini mendukung pendapat yang diajukan oleh
Lichtenfeld (2012) bahwa warna hijau dapat memunculkan suatu isyarat yang
membangkitkan mastery-approach striving atau usaha untuk menguasai
keterampilan tertentu dimana dalam konteks kreativitas hal ini membantu
perkembangan inovasi dan meningkatkan performansi kreatif.
Warna hijau yang diterima oleh seseorang akan terasosiasi dengan
pertumbuhan. Pertumbuhan ini tidak hanya berupa pertumbuhan fisik, tetapi
pertumbuhan psikologis seperti penguasaan akan suatu tugas juga. Asosiasi
ini bekerja di luar kesadaran dan dampaknya bersifat otomatis pada proses
kognitif manusia (Elliot, 2007).
Kreativitas dilihat dari empat aspek yang dimilikinya, yaitu kelancaran
(fluency), keluwesan (flexibility), keaslian (originality), dan elaborasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
(elaboration). Skor kreativitas dihitung dengan menjumlahkan keempat aspek
tersebut kemudian dicari perbedaan rata-ratanya. Namun apabila ditinjau dari
masing-masing aspek, tidak semua aspek memiliki perbedaan rata-rata yang
signifikan antara kelompok yang dipaparkan warna hijau dengan kelompok
yang tidak dipaparkan warna hijau.
Pada aspek kelancaran (fluency), perbedaan rata-rata skor adalah
signifikan dengan nilai p < 0,05 (p = 0,005). Subjek pada kelompok yang
dipaparkan warna hijau memiliki ide atau gagasan jauh lebih banyak
dibanding dengan kelompok yang tidak dipaparkan warna hijau. Subjek yang
dipaparkan warna hijau juga lebih mudah untuk membuat pikirannya ke arah
nonpragmatis atau out of the box karena subjek mengungkapkan ide atau
gagasan dengan kesadaran dan kesengajaan dan bukan karena timbul dari
pembuatan ide yang tidak disengaja. Subjek yang memiliki nilai kelancaran
tinggi membuat gambar lebih banyak dan lebih cepat.
Pada aspek keluwesan (flexibility), perbedaan rata-rata skor kelompok
yang dipaparkan warna hijau ternyata sedikit rendah dibandingkan dengan
kelompok yang tidak dipaparkan warna hijau dengan nilai p > 0,05 (p =
0,841) yaitu tidak signifikan. Rata-rata skor kelompok kontrol adalah 12,75,
sedangkan rata-rata skor kelompok eksperimen adalah 12,38. Lebih
rendahnya skor pada kelompok eksperimen ini dapat disebabkan karena pada
penilaian subtes 3 (circles), subjek pada kelompok eksperimen banyak
menggabungkan beberapa lingkaran menjadi sebuah tema, sehingga hanya
dihitung satu skor keluwesan untuk beberapa lingkaran yang dirangkai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Namun tidak menutup kemungkinan bahwa ada faktor lain diluar kontrol
peneliti yang mempengaruhi adanya perbedaan rata-rata tersebut.
Pada aspek keaslian (originality), perbedaan rata-rata skor adalah
signifikan dengan nilai p < 0,05 (p = 0,019). Subjek yang dipaparkan warna
hijau lebih mampu untuk memunculkan ide atau gagasan yang asli, belum
pernah dibuat sebelumnya, atau berbeda dari yang dipikirkan orang lain pada
umumnya, misalnya seorang subjek membuat gambar pesawat luar angkasa
dari sebuah bentuk stimulus lingkaran. Tingkat keasliannya semakin tinggi
karena hanya subjek tersebut yang menciptakan gambar tersebut.
Pada aspek elaborasi (elaboration), ada perbedaan rata-rata skor yang
cukup besar antara kedua kelompok, tetapi tidak signifikan dengan p > 0,05
(p = 0,076). Subjek pada kelompok eksperimen memiliki rata-rata skor 98,75,
sedangkan subjek pada kelompok kontrol memiliki rata-rata skor 76,62. Hal
ini berarti subjek yang dipaparkan warna hijau lebih mampu memberikan
detail-detail tambahan pada ide atau gagasan yang dimilikinya sehingga
meningkatkan pemahaman akan tugas yang sedang ia lakukan.
Hal lain yang menarik untuk diperhatikan adalah pada kelompok
eksperimen tidak terdapat subjek yang memiliki kategori kreativitas sangat
rendah. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat satu subjek yang
memiliki kreativitas sangat rendah. Subjek yang berkategori kreativitas tinggi
lebih banyak pada kelompok eksperimen (6 subjek) daripada di kelompok
kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Variasi perbedaan rata-rata pada setiap aspek memang tidak semuanya
signifikan. Selain itu, jumlah subjek pada setiap kategori antara kelompok
kontrol maupun kelompok eksperimen tidak jauh berbeda. Hal ini
kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lain diluar kontrol peneliti seperti
kemungkinan adanya faktor dari dalam diri seperti kelelahan pada subjek,
kurangnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki subjek, kurang adanya
dorongan dalam menciptakan sesuatu atau berkreasi. Namun hal-hal tersebut
merupakan kemungkinan-kemungkinan yang belum dapat dijelaskan secara
empiris pada penelitian ini.
Hasil keseluruhan dari empat aspek kreativitas dan kategorial
kreativitas telah menunjukkan perbedaan rata-rata yang signifikan. Hal itu
menyatakan bahwa warna hijau merupakan salah satu faktor lingkungan fisik
yang dapat mempengaruhi tingkat kreativitas seseorang. Tentu saja dengan
proses yang tidak disadari karena warna bekerja pada tingkat ketidaksadaran
dan memberikan dampak pada fungsi psikologis dengan cara yang otomatis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis independent sample t-test menggunakan
program SPSS 16.0 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,023. Taraf
signifikansi kurang dari 0,05 (0,023 < 0,05) menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan rata-rata yang siginifikan diantara dua kelompok dalam penelitian
ini. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen memberikan dampak
perbedaan yang signifikan terhadap variabel dependen.
Artinya, terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan dari pemberian
warna hijau pada ruangan terhadap tingkat kreativitas remaja akhir Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pemaparan warna hijau
sebagai stimulus dalam lingkungan pembelajaran mampu memberikan
dampak pada tingginya tingkat kreativitas subjek yang diukur menggunakan
tes kreativitas figural Torrance.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut
1. Terdapat beberapa variabel ekstra yang belum dapat dikontrol oleh
peneliti dalam proses eksperimen. Variabel ekstra yang belum dapat
dikontrol adalah warna pakaian subjek. Peneliti telah mencoba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
mengontrol hal tersebut, tetapi tidak dapat terlaksana pada hari
pengambilan data. Selain itu, warna kesukaan juga tidak dikontrol
dalam penelitian ini.
2. Penelitian ini memiliki desain post-test only dimana tidak dilakukan
pre-test untuk menujukkan kondisi awal seluruh subjek yang
kemudian dibandingkan perbedaan efek dari perlakuan yang berbeda
dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
3. Pengukuran kreativitas hanya dilihat dari bentuk kreativitas figural.
4. Faktor yang mempengaruhi kreativitas hanya dilihat dari faktor
eksternal lingkungan fisik saja.
C. Saran
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak dan tidak
hanya digunakan untuk kepentingan peneliti saja. Berdasarkan pelaksanaan
penelitian dan hasil data yang ada, peneliti memberikan saran-saran sebagai
berikut:
1. Bagi Penelitian Selanjutnya
Peneliti menyarankan untuk lebih memperhatikan variabel ekstra
yang dapat memberikan kontribusi terhadap hasil pengukuran. Variabel
ekstra yang dapat diperhatikan antara lain warna-warna lain yang muncul
dalam proses penelitian dan dapat memberikan dampak berbeda pada
variabel yang ingin diteliti. Misalnya adanya warna lain (selain warna
hijau) yang kemungkinan dapat memberikan dampak positif maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
negatif terhadap kreativitas. Dampak positif atau negatif inilah yang
dapat mengganggu keakuratan hasil pengukuran. Faktor warna kesukaan
juga dapat mempengaruhi seseorang dalam menanggapi suatu warna,
sehingga penelitian selanjutnya dapat memperhatikan hal tersebut dengan
mencari informasi dari subjek mengenai warna kesukaannya.
Selain itu, peneliti selanjutnya diharapkan untuk
mempertimbangkan rentang waktu penelitian sehingga dapat melihat
perbedaan hasil pengukuran sebelum pemberian perlakuan dan hasil
pengukuran setelah pemberian perlakuan (adanya pre-test dan post-test).
Penelitian ini hanya menggunakan post-test dan oleh karena itu peneliti
selanjutnya dapat mempertimbangkan adanya pre-test agar hasil
pengukuran lebih menunjukkan perbedaan efek dari perlakuan yang
diberikan. Adanya pre-test akan memberikan gambaran yang terukur
mengenai keadaan awal subjek sebelum diberikan perlakuan. Namun
lebih tepat jika pertimbangannya mengacu pada desain eksperimen
beserta kelebihan dan kekurangannya.
Pengukuran kreativitas juga tidak hanya dapat dilihat dari segi
figural. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya dapat memperhatikan juga
kreativitas dari segi lain, misalnya dari segi kreativitas verbal.
Penelitian ini melihat kreativitas yang dipengaruhi oleh faktor
eksternal lingkungan fisik. Penelitian selanjutnya dapat menjadi lebih
baik apabila faktor internal juga dipertimbangkan seperti motivasi subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
untuk berkreasi, tingkat intelegensi subjek, seberapa besar pengetahuan
subjek, dan sebagainya.
2. Bagi Praktisi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu media
pembelajaran alternatif bagi para praktisi pendidikan karena warna dapat
menjadi media yang menarik dan sangat mudah diaplikasikan dalam
suasana kegiatan belajar. Bagi peserta didik, pengaplikasian warna dapat
diterapkan dengan berbagai macam cara, misalnya dengan menambahkan
warna-warna hijau pada buku catatan ataupun dengan membuat catatan
dengan alat tulis berwarna hijau. Sedangkan untuk para pengajar,
pengaplikasian warna hijau dapat diterapkan dengan menambahkan
warna-warna hijau pada bahan presentasi, memberikan warna hijau pada
sampul modul, maupun dengan membagikan kertas berwarna hijau
sebagai kertas ujian.
3. Bagi Universitas dan Fakultas Psikologi
Universitas dapat membuat suasana ruangan kelas dengan nuansa warna
hijau. Hal itu dapat dilakukan dengan mengecat ruangan maupun
menambahkan benda-benda berwarna hijau pada ruangan. Universitas
hususnya Fakultas Psikologi juga dapat mulai menyelenggarakan
penelitian modern mengenai warna karena masih sangat jarang diangkat
dalam penelitian psikologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
DAFTAR PUSTAKA
Arnkil H., Anter, K.F., Klaren, U. 2012. Colour and Light: Concepts and
Confusions. Taipei: Aalto University School of Arts, Design and
Architercture, SYN-TES Research Group University College of Arts,
Crafts and Design.
Azwar, Saifuddin. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bassando, Mary. 2009. Terapi Musik dan Warna: Manfaat Musik dan Warna bagi
Kesehatan. Yogyakarta: Rumpun.
Beetlestone, Florence. 2012. Creative Learning: Strategi Pembelajaran untuk
Melesatkan Kreativitas Siswa. Bandung: Nusa Media.
Blackwell, Craig. 2012. Color Vision (Color Basics) – Video. Fellow American
Academy of Ophthalmology.
Buku Pedoman Program Studi Psikologi. 2010. Yogyakarta: Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
Dagget, Willard, Jeffrey E. Cobble, Steven J. Gertel. 2008. Color in an Optimum
Learning Environtment. International Center for Leadership in Education.
Dariyo, A. 2008. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Gramedia.
Elliot, Andrew J. Maier, Markus A, 2007. Color and Psychological Functioning.
Association for Psychological Science Vol. 16, No. 5.
Gie, The Liang. 2003. Teknik Berpikir Kreatif. Yogyakarta: Sabda Persada
Yogyakarta.
Keong, Yew Kam. 2007. You are Creative. Let Your Creativity Bloom!. Malaysia:
Printmate Sdn. Bhd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lichtenfeld, Stephanie dkk. 2012. Fertile Green: Green Facilitates Creative
Performance. Society for Personality and Social Psychology Inc.
Listyarti, Retno. 2002. Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif, dan
Kreatif. Jakarta: Esensi, Erlangga Group.
Pile, John. 1997. Color in Interior Design. McGraw-Hill Profesional.
Pinel, John P.J. 2009. Biopsikologi (Edisi Ketujuh). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
QSX Software Group. 2003. Color Theory Basics. Macromedia Inc.
Reed, Stephen K. 2011. Kognisi: Teori dan Aplikasi (edisi 7). Jakarta: Penerbit
Salemba Humanika.
Rochmah, Elfi Yuliani, 2005. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: STAIN
Ponorogo Press.
Samuel, William. 1981. Searching for the Sources of Human Behavior. University
St. of America: McGraw-Hill, Inc.
Santoso, Agung. 2010. Statistik untuk Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Sari, Sriti Mayang. 2005. Peran Ruang dalam Menunjang Perkembangan
Kreativitas Anak. Dimensi Interior, vol 3 no 1.
Semiawan, Conny, A.S. Munandar. 1990. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa:
Petunjuk Bagi Guru dan Orang Tua. Jakarta: Gramedia.
Seniati, Liche. Yulianto, Aries. Setiadi, Bernadette. 2008. Psikologi Eksperimen.
Jakarta: Indeks.
Soesilowindradini. (tahun tidak ditemukan). Psikologi Perkembangan Masa
Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Solso, R., Maclin, O. H., Maclin, M. K. 2008. Psikologi Kognitif (Edisi
Kedelapan). Jakarta: Erlangga.
Stenberg, Robert J, Edward E. Smith. 1988. The Psychology of Human Thought.
USA: Cambridge University Press.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.
Bandung: CV. Alfabeta.
Supratiknya, A. 2014. Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Supriadi, Dedi. 1994. Kreativitas, Kebudayaan, dan Perkembangan IPTEK.
Bandung: Alfabeta.
Torrance, E. Paul. 1974. Torrance Tests of Creative Thinking (Directions Manual
and Scoring Guide) Figural Test Booklet B. Scholastic Testing Service
Inc.
Wahana, Elisabeth Yura Attika Ara. 2013. Skripsi: Hubungan antara Konsep Diri
dan Kreativitas dengan Karya Kreatif Mahasiswa Jurusan Seni Murni
Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Program Studi
Psikologi Jurusan Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Wang, Yingxu. 2009. On Cognitive Foundations of Creativity and the Cognitive
Process of Creation. University of Calgary Canada: International Journal
of Cognitive Informatics and Natural Intelligence.
Weisberg, Robert W. 2006. Creativity: Understanding Innovation in Problem
Solving, Sciene, Invention, and the Arts. USA: John Willey & Sons, Inc.
Wright, Angela. 2004. Color Psychology (the ”Colour Affects” System). Studied
by: OKI Printing Solutions Manufacture. USA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LAMPIRAN 1
HASIL WAWANCARA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Hasil wawancara subjek 1
Inisial : RR
Usia : 20 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Angkatan : 2012
Asal : Yogyakarta
Tanggal wawancara : 15 November 2014
No Hasil wawancara
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Apa arti kreativitas menurut Anda?
Ketika orang bisa menemukan cara yang baru, yang belum ada sebelumnya. Sifatnya
orisinil, dan out of the box.
Apakah sesuatu yang kreatif menurut Anda itu juga unik?
Bisa aja mbak, kelihatannya seperti beda dengan yang lainnya.
Apakah Anda sudah merasa menjadi orang yang kreatif?
Kalo menurutku aku udah cukup kreatif sih mbak. Mungkin gak berupa karya
barang, tapi dalam bentuk penyelesaian akan suatu hal.
Produk-produk apa saja yang telah Anda buat?
Dalam pekerjaan di asuransi, pencapaian sebagai manajer menurutku adalah produk
kreatifku. Produk kreatif kan tidak harus dengan karya penemuan, tapi menemukan
cara yang lebih efisien dan efektif juga produk kreatif. Aku kan agen Prudential, nah
pas dulu jaman aku masih ketemu nasabah, kan ga semua orang open minded sama
asuransi. Nah ngadepin penolakan orang itu dengan cara-cara yang kreatif mbak.
Apakah dalam membuat sesuatu, Anda melihat berbagai kemungkinan dari
sudut pandang yang berbeda-beda? Atau hanya cukup membuat sesuatu saja?
Masalah pertimbangan itu tergantung dengan apa yang aku bikin, mbak. Tentang
masalah penting atau gak penting.
Bagaimana cara Anda membuat suatu produk, apakah puas dengan cukup
membuat secara dasar, atau terus menambahkan detail-detail bila ide muncul?
Kadang-kadang kalau waktunya banyak aku bisa sampai detil banget dan kalau aku
suka aja sama apa yang aku kerjakan.
Apakah Anda telah membuat sesuatu yang baru secara rutin?
Iya, lumayan.
Apakah sesuatu yang tidak disengaja juga bisa disebut produk kreatif?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
Tidak bisa sepenuhnya kreatif, karena kreatif tidak bisa mengAndalkan kebetulan,
harus disengaja.
Pernahkah dalam kehidupan Anda berada di situasi ketika Anda membuat
sesuatu yang baru tetapi oranglain mengatakan tidak?
Pernah. Sewaktu mengerjakan verbatim. Aku merasa sudah menemukan cara yang
tepat untuk dengan cepat mengetiknya, ternyata mbakku bilang kalau itu sudah jadul.
Sudah ada aplikasinya yang bisa lebih cepet ngerjain verbatim.
Jika ya, apa yang kemudian Anda pikirkan setelah Anda mengetahui hal
tersebut, apakah Anda tetap menganggap itu sebagai sesuatu yang baru?
Engga.
Apa perbedaannya orang yang kreatif dan yang kurang/tidak kreatif?
Orang yang kreatif tidak mudah menyerah, selalu mencari cara untuk mendapatkan
sesuatu yang baru. Sedangkan orang yang gak kreatif ya nerima-nerima aja dengan
cara yang sudah ada, hidup dalam rutinitas. Dan lagi bedanya kalo menurutku ada di
niatnya. Setiap orang bisa jadi kreatif kok, hanya kadang orang itu udah batasi
dirinya dengan ngomong aku gak kreatif, dsb.
Apakah lingkungan fisik mempengaruhi Anda dalam menciptakan ide?
Iya.
Jika ya, lingkungan fisik seperti apa yang menstimuli Anda dalam menciptakan
ide?
Kondisi orang lain, sebagai inspirasi. Kalau enggak seperti lingkungan perpus yang
nyaman dan tenang.
Bila dibawa dalam konteks perkuliahan (khususnya di Fakultas Psikologi),
apakah sistem perkuliahan sudah mewadahi ide-ide kreatif Anda?
Tidak sepenuhnya. Aku belum bisa bereksperimen bebas dalam topik penelitianku
karena mungkin belum terbuka dengan topik-topik popular.
Apa warna kesukaan Anda?
Biru, hijau, dan cream
Memberikan dampak seperti apakah warna kesukaan Anda itu?
Segar, rasanya enak, kalau lihat warna hijau jadinya aku ikutan fresh.
Apakah warna hijau itu berarti pertumbuhan?
Iya. Dari warna daun.
Apakah warna hijau itu berarti menyegarkan?
Iya.
Apakah warna hijau itu berarti mendamaikan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
79
80
81
82
83
Kalau damai kayaknya lebih ke warna biru, tapi juga bisa hijau tapi lebih ke
pemandangan.
Adakah asosiasi lain mengenai warna hijau menurut Anda?
Ceria (hijau muda), dan alam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Hasil wawancara subjek 2
Inisial : IA
Usia : 21 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Angkatan : 2011
Asal : Samarinda, Kalimantan Timur
Tanggal wawancara : 16 November 2014
No Hasil wawancara
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Apa arti kreativitas menurut Anda?
Kreativitas itu sesuatu yang baru, unik, tapi sederhana dan membawa perubahan yang
besar.
Apakah Anda sudah merasa menjadi orang yang kreatif?
Belum. Jarang diminta ngeluarin ide og. Kalau gak diminta, ya aku gak bakal mikir.
Produk-produk apa saja yang telah Anda buat?
Aku pernah buat desain kata-kata gitu untuk expo PSF. Kebetulan aku seksi kreatif
(dulunya), bukan aku lagi yang ngurusin tapi masih tetep bantuin mereka. Aku gambar
huruf per huruf di kertas warna gitu, potong-potong, terus nempel gitu. Sederhana
banget, tapi aku menggunakan imajinasi ku untuk membuatnya cukup menarik. Terus,
dalam hal tarian. Aku cukup suka dan sering membuat gerakan-gerakan baru terutama
tari semi balet gitu. Aku kombinasikan sama tari yang udah kupelajari. Kadang, nggak
nambahin gerakan, tapi gerakan yang udah ada, aku tegasin lagi tekniknya. Caranya
yang bener gimana. Atau aku malah kadang buat tarian sendiri tuk ditampilkan di
gereja (dulu, waktu diminta ngiringin kedatangan pengantin).
Apakah dalam membuat sesuatu, Anda melihat berbagai kemungkinan dari
sudut pandang yang berbeda-beda? Atau hanya cukup membuat sesuatu saja?
Kadang-kadang begitu, mbak. Kadang-kadang juga engga. Bikin aja udah cukup.
Bagaimana cara Anda membuat suatu produk, apakah puas dengan cukup
membuat secara dasar, atau terus menambahkan detail-detail bila ide muncul?
Kalau nambah-nambahin seringnya iya, mbak.
Apakah Anda telah membuat sesuatu yang baru secara rutin?
Belum banget.
Apakah sesuatu yang tidak disengaja juga bisa disebut produk kreatif?
Bisa aja. Aku kadang menari ga sengaja dapat gerakan baru.
Pernahkah dalam kehidupan Anda berada di situasi ketika Anda membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
sesuatu yang baru tetapi oranglain mengatakan tidak?
Pernah. Misal, „gak ah, terlalu simpel‟ atau „ih kuno banget‟ atau ekspresi muka
mereka yang gak mengenakkan. Istilahnya seakan-akan „gue gak butuh pendapat lo‟.
Jika ya, apa yang kemudian Anda pikirkan setelah Anda mengetahui hal
tersebut, apakah Anda tetap menganggap itu sebagai sesuatu yang baru?
Enggak.
Apa perbedaannya orang yang kreatif dan yang kurang/tidak kreatif?
Orang kreatif itu biasanya cenderung introvert. Orang kreatif itu diam-diam
menghanyutkan, karena mereka jarang memberikan ide mereka secara langsung. Beda
dengan ekstrovert yang secara langsung/ blak-blakan memberi ide mereka. Orang
yang introvert itu biasanya menghasilkan keunikan, sederhana, tapi menakjubkan.
Beda dengan orang ekstrovert yang memberikan ide secara langsung tapi itu udah
sering banget dipake orang-orang.
Apakah lingkungan fisik mempengaruhi Anda dalam menciptakan ide?
Iya.
Jika ya, lingkungan fisik seperti apa yang menstimuli Anda dalam menciptakan
ide?
Kalo liat ruang yang besar dan sepi. Ya kurang lebih kayak aula gitu. Terus ada alunan
musik, itu bisa menstimuli aku. Kalo ga ada musik, aku biasanya gak bisa terstimuli.
Kalau seperti cat ruangannya, apakah itu bisa membuat Anda terstimuli juga?
Bisa. Kalau warnanya cerah dan menenangkan. Seperti warna putih, pink, biru, atau
hijau.
Bila dibawa dalam konteks perkuliahan (khususnya di Fakultas Psikologi),
apakah sistem perkuliahan sudah mewadahi ide-ide kreatif Anda?
Hmm, kalo dari mata kuliahnya sih ga ada mbak. Mungkin lebih ke organisasi atau
kepanitiaannya. Yang mewadahi ideku biasanya diluar mata kuliah. Secara mata
kuliah lebih ke teori, nggak ada kaitannya, kalo praktek baru bisa. Ya acara pentas
seni gitu, kayak psychofest pagelaran tarinya.
Apa warna kesukaan Anda?
Pink.
Memberikan dampak seperti apakah warna kesukaan Anda itu?
Mendukung suasana hatiku.
Apakah warna hijau itu berarti pertumbuhan?
Iya.
Apakah warna hijau itu berarti menyegarkan?
Iya juga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
Apakah warna hijau itu berarti mendamaikan?
Bisa aja sih.
Adakah asosiasi lain mengenai warna hijau menurut Anda?
Ga ada.
Bagi Anda, apa dampak warna hijau ketika Anda melihatnya?
Hmm, hijau itu lebih ke ketenangan sih.
Bagaimana dampak warna hijau bila dibandingkan dengan warna kesukaan
Anda? Lebih besar atau lebih kecil pengaruhnya?
Hmmm, lebih ngefek hijau deh kayaknya daripada pink. Tergantung saat itu mood aku
lagi gimana. Kalo lagi netral sih, lebih ngefek yang pink. Tapi warna hijau daun loh
ya, bukan ijo kusam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Hasil wawancara subjek 3
Inisial : KP
Usia : 18 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Angkatan : 2013
Asal : Klaten
Tanggal wawancara : 15 November 2014
No Hasil wawancara
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Apa arti kreativitas menurut Anda?
Mempunyai ide yang beda dengan orang lain, anti mainstream.
Apakah sesuatu yang kreatif menurut Anda itu juga unik dan belum pernah ada
sebelumnya?
Iya.
Apakah Anda sudah merasa menjadi orang yang kreatif?
Udah cukup.
Produk-produk apa saja yang telah Anda buat?
Dalam memasak sih kebanyakan. Seperti aku menemukan cara biar mengkukus pepes
lebih cepat jadi aku tumis dulu ikan dan bumbunya.
Apakah dalam membuat sesuatu, Anda melihat berbagai kemungkinan dari
sudut pandang yang berbeda-beda? Atau hanya cukup membuat sesuatu saja?
Ga selalu seperti itu mbak, seringnya malah enggak.
Bagaimana cara Anda membuat suatu produk, apakah puas dengan cukup
membuat secara dasar, atau terus menambahkan detail-detail bila ide muncul?
Nambah-nambahinnya di proses yang lain yang mirip, mbak.
Apakah Anda telah membuat sesuatu yang baru secara rutin?
Engga, kadang itu muncul tiba-tiba, ga aku sadari. Sadarnya ya setelah itu terjadi.
Apakah sesuatu yang tidak disengaja juga bisa disebut produk kreatif?
Bisa aja.
Pernahkah dalam kehidupan Anda berada di situasi ketika Anda membuat
sesuatu yang baru tetapi oranglain mengatakan tidak?
Pernah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
Jika ya, apa yang kemudian Anda pikirkan setelah Anda mengetahui hal
tersebut, apakah Anda tetap menganggap itu sebagai sesuatu yang baru?
Tetap anggap kreatif walaupun orang bilang ga kreatif.
Apa perbedaannya orang yang kreatif dan yang kurang/tidak kreatif?
Orang kreatif dan tidak kreatif aku melihatnya lebih ke kualitas produknya daripada
kuantitasnya. Maksudnya kreatif kalau memang ia membuat satu produk tetapi sangat
kreatif daripada banyak hal tapi setengah-setengah aja. Orang mendapatkan kualitas
dengan ketekunannya kayaknya.
Apakah lingkungan fisik mempengaruhi Anda dalam menciptakan ide?
Bisa.
Jika ya, lingkungan fisik seperti apa yang menstimuli Anda dalam menciptakan
ide?
Teman-teman, atau kondisi yang sedang butuh pemecahan masalah, atau suatu tempat
yang tenang.
Apakah dengan adanya warna dalam ruangan itu juga turut menstimuli Anda?
Iya sih. Warna-warna yang menenangkan kayak biru atau hijau gitu.
Bila dibawa dalam konteks perkuliahan (khususnya di Fakultas Psikologi),
apakah sistem perkuliahan sudah mewadahi ide-ide kreatif Anda?
Ada beberapa dosen yang sudah mewadahi, tapi ada juga yang belum. Ada tuh yang
presentasi menyuruh mahasiswa untuk presentasi dengan gaya-gaya negara yang
dipresentasikan. Menurutku itu membuat mahasiswanya berpikir dan membuat
sesuatu sekreatif mungkin. Tapi ada juga dosen yang meminta mahasiswanya untuk
presentasi dengan gaya yang itu-itu aja.
Apa warna kesukaan Anda?
Hijau cerah, merah, biru langit.
Memberikan dampak seperti apakah warna kesukaan Anda itu?
Kalau hijau bikin fresh, jadinya enak kan. Apalagi lihat sawah yang hijau.
Apakah warna hijau itu berarti pertumbuhan?
Iya, daun.
Apakah warna hijau itu berarti menyegarkan?
Iya.
Apakah warna hijau itu berarti mendamaikan?
Lebih ke biru.
Adakah asosiasi lain mengenai warna hijau menurut Anda?
Ga ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Hasil wawancara subjek 4
Inisial : DR
Usia : 21 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Angkatan : 2011
Asal : Yogyakarta
Tanggal wawancara : 17 November 2014
No Hasil wawancara
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Apa arti kreativitas menurut Anda?
Menurutku adalah daya untuk menciptakan sesuatu yang baru dan unik.
Apakah Anda sudah merasa menjadi orang yang kreatif?
Belum. Soalnya masih kadang hanya mengikuti segala sesuatu yang ada tanpa
melakukan hal-hal baru.
Produk-produk apa saja yang telah Anda buat?
Ini konteksnya sih keluarga. Di keluarga itu dulunya belum pernah kumpul-kumpul
bareng, maksudnya orang-orang di rumah itu tipe-tipe pemikir aja, belum terlibat secara
emosi. Nah, aku mulai buat ngajak duduk bareng biar paling kaya nonton tv bareng, ya
yang penting jadi enak lah suasananya.
Apakah dalam membuat sesuatu, Anda melihat berbagai kemungkinan dari sudut
pandang yang berbeda-beda? Atau hanya cukup membuat sesuatu saja?
Iya, melihat dan menimbang-nimbang juga. Kalo ga bisa plan A ya pindah ke plan B.
Bagaimana cara Anda membuat suatu produk, apakah puas dengan cukup
membuat secara dasar, atau terus menambahkan detail-detail bila ide muncul?
Terkadang sudah puas dengan sekali jadi, kadang juga kalau memang rumit bisa sampai
kepikiran.
Apakah Anda telah membuat sesuatu yang baru secara rutin?
Belum.
Apakah sesuatu yang tidak disengaja juga bisa disebut produk kreatif?
Bisa saja sih.
Pernahkah dalam kehidupan Anda berada di situasi ketika Anda membuat
sesuatu yang baru tetapi oranglain mengatakan tidak?
Pernah.
Jika ya, apa yang kemudian Anda pikirkan setelah Anda mengetahui hal tersebut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
apakah Anda tetap menganggap itu sebagai sesuatu yang baru?
Jadi enggak.
Apa perbedaannya orang yang kreatif dan yang kurang/tidak kreatif?
Kalo kreatif itu jelas sesuai definisinya, dia bisa menciptakan langkah yang baru. Kalau
orang yang kurang kreatif itu biasanya monoton, hanya mengikuti saja.
Apakah lingkungan fisik mempengaruhi Anda dalam menciptakan ide?
Iya.
Jika ya, lingkungan fisik seperti apa yang menstimuli Anda dalam menciptakan
ide?
Hal-hal yang monoton. Karena dari kegiatan yang terus-menerus itu bisa aja muncul
keinginan untuk membuat sesuatu yang lain, sesuatu yang baru. Kayak ada tinnngg,
lampu di atas kepala. Di situ kadang muncul ide-ide gila.
Bila dibawa dalam konteks perkuliahan (khususnya di Fakultas Psikologi),
apakah sistem perkuliahan sudah mewadahi ide-ide kreatif Anda?
Belum. Karena fokus pada sistem pendidikan yang melihat ke hasil akhir yaitu nilai.
Seakan-akan hanya dituntut untuk mendapatkan nilai yang bagus. Kalau kaya di kelas
duduk di depan memperhatikan ya cuman biar pas ujian dapet A. Kebanyakan sih gitu.
Makanya jadi gak kreatif.
Apa warna kesukaan Anda?
Hijau.
Memberikan dampak seperti apakah warna kesukaan Anda itu?
Memberi semangat sih kaya kalo bangun pagi, kan itu warna-warna pohon gitu ya. Jadi
ya bikin semangat aja.
Apakah warna hijau itu berarti pertumbuhan?
Iya.
Apakah warna hijau itu berarti menyegarkan?
Iya banget.
Apakah warna hijau itu berarti mendamaikan?
Kadang-kadang.
Adakah asosiasi lain mengenai warna hijau menurut Anda?
Segar, fresh, dan itu warna paling enak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Hasil wawancara subjek 5
Inisial : DI
Usia : 21 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Angkatan : 2012
Asal : Muntilan
Tanggal wawancara : 20 November 2014
No Hasil wawancara
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Apa arti kreativitas menurut Anda?
Kemampuan kita untuk bisa berpikir dan memiliki ide yang tidak terpikirkan oleh
orang lain.
Apakah sesuatu yang kreatif menurut Anda itu juga unik dan belum ada
sebelumnya?
Iya. Karena tidak semua orang berpikiran seperti itu jadinya unik.
Apakah Anda sudah merasa menjadi orang yang kreatif?
Kalau kata orang sih aku kreatif.
Produk-produk apa saja yang telah Anda buat?
Di bidang pernak pernik gitu pokoknya.
Apakah dalam membuat sesuatu, Anda melihat berbagai kemungkinan dari sudut
pandang yang berbeda-beda? Atau hanya cukup membuat sesuatu saja?
Mikir dulu biasanya mbak, bagusnya kalau seperti A atau seperti B atau seperti lainnya.
Bagaimana cara Anda membuat suatu produk, apakah puas dengan cukup
membuat secara dasar, atau terus menambahkan detail-detail bila ide muncul?
Belum puas kalo belum sempurna menurutku.
Apakah Anda telah membuat sesuatu yang baru secara rutin?
Enggak, cuman kadang-kadang aja.
Apakah sesuatu yang tidak disengaja juga bisa disebut produk kreatif?
Enggak. Pelakunya pasti sadar melakukan itu.
Pernahkah dalam kehidupan Anda berada di situasi ketika Anda membuat sesuatu
yang baru tetapi oranglain mengatakan tidak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
Belum pernah.
Apa perbedaannya orang yang kreatif dan yang kurang/tidak kreatif?
Kalau orang kreatif dia lebih punya banyak ide yang orang lain gak kepikiran, orangnya
lebih fleksibel dan mungkin didukung oleh pengetahuan yang lebih luas juga. Kalau yang
ga kreatif kebalikannya, dia idenya lebih sedikit dan itu itu aja, kelihatannya juga
orangnya kaku yang harus saklek ini itu.
Apakah lingkungan fisik mempengaruhi Anda dalam menciptakan ide?
Iya.
Jika ya, lingkungan fisik seperti apa yang menstimuli Anda dalam menciptakan
ide?
Lingkungan manusia juga lingkungan fisik. Soalnya kadang kalau banyak teman-teman
yang berisik aku justru gak bisa ngerjain maksimal. Kalau lingkungan fisik yang tenang
gitu.
Apakah warna dalam lingkungan fisik juga berpengaruh dalam menstimuli Anda?
Iya. Misal warna yang aku suka kayak ungu atau warna biru.
Bila dibawa dalam konteks perkuliahan (khususnya di Fakultas Psikologi), apakah
sistem perkuliahan sudah mewadahi ide-ide kreatif Anda?
Belum bisa. Aku merasa kreatif di luar perkuliahan malah. Ruangan kelas yang seperti
itu-itu saja kadang membuatku terbatasi untuk mengeksplor diri.
Apa warna kesukaan Anda?
Ungu
Memberikan dampak seperti apakah warna kesukaan Anda itu?
Jadi gimana ya, lebih senang aja sih mbak kalau lagi suntuk gitu
Apakah warna hijau itu berarti pertumbuhan?
Iya, tanaman itu contohnya
Apakah warna hijau itu berarti menyegarkan?
Iya, betul sekali.
Apakah warna hijau itu berarti mendamaikan?
Terkadang.
Adakah asosiasi lain mengenai warna hijau menurut Anda?
Lebih ke alam mungkin ya
Bagi Anda, apa dampak warna hijau ketika Anda melihatnya?
Tenang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
77
78
79
80
Bagaimana dampak warna hijau bila dibandingkan dengan warna kesukaan Anda?
Lebih besar atau lebih kecil pengaruhnya?
Tergantung waktu dan keadaan sih mungkin. Kalau butuh tenang banget melihat yang
hijau-hijau gitu kayaknya enak di mata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Hasil wawancara subjek 6
Inisial : VV
Usia : 18 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Angkatan : 2013
Asal : Palembang
Tanggal wawancara : 20 November 2014
No Hasil wawancara
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Apa arti kreativitas menurut Anda?
Kemampuan seseorang untuk berpikir lebih yang berkaitan dengan biasanya seni.
Biasanya ide-idenya beda dengan orang lain (original) dan menarik.
Apakah sesuatu yang kreatif menurut Anda itu juga unik dan belum pernah ada
sebelumnya?
Iya.
Apakah Anda sudah merasa menjadi orang yang kreatif?
Belum. Karena aku belum bisa mengembangkan ide-ide yang aku punya.
Produk-produk apa saja yang telah Anda buat?
Misalnya kayak membuat hiasan dinding, mengolah sampah jadi pernak pernik rumah
gitu.
Apakah dalam membuat sesuatu, Anda melihat berbagai kemungkinan dari sudut
pandang yang berbeda-beda? Atau hanya cukup membuat sesuatu saja?
Cukup bikin aja sih mbak, hehe.
Bagaimana cara Anda membuat suatu produk, apakah puas dengan cukup
membuat secara dasar, atau terus menambahkan detail-detail bila ide muncul?
Sudah puas sih dengan sekali jadi.
Apakah Anda telah membuat sesuatu yang baru secara rutin?
Belum.
Apakah sesuatu yang tidak disengaja juga bisa disebut produk kreatif?
Bisa saja. Karena dari coba-coba bisa jadi inspirasi, bisa jadi beda dari produk lain.
Pernahkah dalam kehidupan Anda berada di situasi ketika Anda membuat
sesuatu yang baru tetapi oranglain mengatakan tidak?
Pernah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
Jika ya, apa yang kemudian Anda pikirkan setelah Anda mengetahui hal tersebut,
apakah Anda tetap menganggap itu sebagai sesuatu yang baru?
Masih anggep sih kadang-kadang.
Apa perbedaannya orang yang kreatif dan yang kurang/tidak kreatif?
Orang yang kreatif bisa mengembangkan ide-ide yang berbeda dibandingkan dengan
orang lain, bisa menciptakan inovasi dari karya yang udah ada. Sedangkan yang ga
kreatif membuat ide yang mainstream.
Apakah lingkungan fisik mempengaruhi Anda dalam menciptakan ide?
Iya sangat jelas.
Jika ya, lingkungan fisik seperti apa yang menstimuli Anda dalam menciptakan
ide?
Lingkungan fisik yang justru gak beraturan yang malah bisa memunculkan kreativitas,
kalo yang udah teratur malah bikin buntu pikirannya.
Bila dibawa dalam konteks perkuliahan (khususnya di Fakultas Psikologi),
apakah sistem perkuliahan sudah mewadahi ide-ide kreatif Anda?
Belum maksimal sih menurutku. Di perkuliahan itu kayak masih saklek gitu. Acara-
acara kampus contohnya, kita kepinginnya apa tapi kurang dukungan dari kampus gitu,
dari mulai ijin dan dana.
Apa warna kesukaan Anda?
Ungu.
Memberikan dampak seperti apakah warna kesukaan Anda itu?
Mungkin aku jadi lebih pede aja kali ya karena aku suka.
Apakah warna hijau itu berarti pertumbuhan?
Iya, identiknya seperti itu.
Apakah warna hijau itu berarti menyegarkan?
Iya betul.
Apakah warna hijau itu berarti mendamaikan?
Nggak terlalu sih.
Adakah asosiasi lain mengenai warna hijau menurut Anda?
Yang berhubungan dengan tanaman, seperti padang rumput gitu.
Bagi Anda, apa dampak warna hijau ketika Anda melihatnya?
Tergantung, misalnya aku lagi suntuk ngerjain tugas terus lihat warna hijau jadi lebih
segar, tapi kalau lagi biasa aja ya gak berpengaruh banyak sih kayaknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
79
80
81
82
Bagaimana dampak warna hijau bila dibandingkan dengan warna kesukaan
Anda? Lebih besar atau lebih kecil pengaruhnya?
Lumayan besar sih. Ya misal aku suntuk aku lebih suka liat tanaman yang hijau-hijau
dibandingkan dengan warna bajuku yang ungu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LAMPIRAN 2
PETUNJUK PENILAIAN
UNTUK TES
KREATIVITAS FIGURAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PETUNJUK PENILAIAN UNTUK TES KREATIVITAS FIGURAL
1. Bacalah petunjuk penilaian.
2. Bacalah lagi petunjuk penilaian dengan selengkap-lengkapnya. Tidak ada yang
tidak bisa diskor.
3. Tuliskanlah skor pada lembar penilaian (scoring worksheet).
Contoh lembar penilaian dan pengisiannya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
A. PENILAIAN PICTURE CONSTRUCTION
Tuliskan skor pada tempat yang telah disediakan. Tabel pertama pada “activity
1” terdapat dua cabang dibawahnya yaitu “Orig.” untuk originality dan “Elab.”
untuk elaboration.
a. Originality
Cara 1:
Respon Skor
Abstrak, desain tanpa makna 0
Pesawat, jet 4
Binatang, sesuatu yang tidak dapat diidentifikasi 0
Otomobil (kendaran bermesin) 4
Balon, termasuk mainan balon 4
Pisang 5
Burung 5
Sarang/ rumah burung 5
Perahu (perahu layar, perahu mesin) 0
Bagian tubuh dari seseorang 0
Jembatan (melewati sungai) 5
Kupu-kupu 5
Sampan 0
Mobil 4
Ayam 5
Awan 3
Badut 3
Dinosaurus 5
Anjing 2
Bebek 5
Telinga (seekor binatang) 4
Telinga (seorang manusia) 5
Telur paskah 4
Telur (biasa) 0
Wajah (seorang manusia) 2
Bentuk (seorang manusia) 0
Jejak kaki 5
Perempuan 0
Topi 0
Kepala (manusia) 1
Kuda 4
Hot dog 5
Rumah 5
Tubuh manusia 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Es krim kerucut 5
Jelly bean 0
Layang-layang 5
Laki-laki, perempuan 0
Bulan 4
Mulut seorang manusia 0
Jamur 5
Hidung manusia 4
Parasut 5
Kacang 3
Labu 5
Roket, pesawat luar angkasa 3
Kapal selam 5
Matahari 4
Lidah 5
Pohon 4
Payung 5
Jendela 5
Cara 2:
Skor 0 : judul yang biasa, seperti “manusia”, “topi”, “anjing”, dll
Skor 1 : judul yang dideskripsikan dengan sederhana pada level
yang konkret, mencakup modifikasi, seperti “manusia dengan
telinga yang besar”, “sebuah topi yang berat”, “seekor anjing
yang berbahaya”, dll
Skor 2 : imajinatif, mendeskripsikan judul dengan modifikasi
yang melampaui batas konkret tetapi terdapat deskripsi secara
fisik, seperti “model terkini dari Planet Mars”, “seekor anjing
yang mereka namakan raja”, “telinga Paman John yang
membeku”.
Skor 3 : abstrak, tetapi judulnya tepat, hampir bisa dirasakan
judul tersebut sebagai sebuah cerita, seperti “sebuah topi
dengan ribuan mata”.
b. Elaboration
Dua asumsi untuk skor elaboration pada Picture Construction adalah 1)
respon yang minim dan dasar yang diberikan pada stimulus tersebut
adalah respon tunggal, 2) penjelasan detail yang diberikan pada stimulus
adalah kemampuan kreatif elaborasi yang ditandai dengan tepat.
Skor elaboration diberikan untuk setiap ketepatan detail yang
ditambahkan pada stimulus figur yang asli, pada batas stimulus maupun
di sekelilingnya (garis stimulus tidak dihitung).
Satu poin diberikan untuk:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
i. Satu detail dari sekian banyak garis, tetapi bila ada
banyak respon yang sama tetapi pada satu kelas/
kategori yang sama, maka respon diberikan satu saja
(misalnya: kaki seribu, kaki hanya dihitung satu, bukan
banyaknya kaki)
ii. Warna yang diberikan (dalam eksperimen ini tidak ada
warna lain selain hitam)
iii. Arsiran yang disengaja (arsiran yang melewati batas
garis tidak dihitung)
iv. Dekorasi
v. Variasi (yang bukan kuantitas) yang bermakna yang
sesuai dengan respon keseluruhan.
vi. Setiap elaborasi pada judul dibawah label deskriptif.
Catatan:
Bila ada garis yang membagi stimulus menjadi dua
gambar, hitung kedua-duanya. Dan bila garis yang membaginya
juga memiliki makna seperti ikat pinggang, selendang, dll, maka
berikan tambahan poin untuk hal tersebut.
Contoh gambar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
B. PENILAIAN PICTURE COMPLETION
a. Fluency
Skor fluency diberikan dengan menghitung banyaknya figur yang
berhasil diselesaikan. Skor maksimal adalah 10.
b. Elaboration
Dua asumsi untuk skor elaboration pada Picture Construction adalah 1)
respon yang minim dan dasar yang diberikan pada stimulus tersebut
adalah respon tunggal, 2) penjelasan detail yang diberikan pada stimulus
adalah kemampuan kreatif elaborasi yang ditandai dengan tepat.
Skor elaboration diberikan untuk setiap ketepatan detail yang
ditambahkan pada stimulus figur yang asli, pada batas stimulus maupun
di sekelilingnya (garis stimulus tidak dihitung).
Contoh gambar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
c. Originality
Cara 1:
- Skor 0 : 5% atau lebih dari keseluruhan respon dari
keseluruhan subjek
- Skor 1 : 2% - 4.99% dari keseluruhan respon dari keseluruhan
subjek
- Skor 2 : apabila menampakkan kreativitas, atau respon yang
sangat jarang bila dilihat dari respon keseluruhan.
Cara 2:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
d. Flexibility
Skor diberikan dengan menghitung berapa banyak kategori berbeda
berdasarkan respon yang diberikan. Untuk menentukan kategori, skorer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
melihat dari gambaran dan judulnya. Bila ada respon subyek yang tidak
ada dalam kategori yang telah disediakan, maka ditulis kategori X1, X2,
dan seterusnya.
Kategori-kategori tersebut adalah:
1. Aksesoris : gelang, mahkota, kacamata, topi, kacamata untuk satu
mata, kalung, dompet, dll
2. Pesawat : pesawat terbang, pembom, pesawat jet, roket,
pesawat luar angkasa, dll
3. Malaikat : termasuk bentuk-bentuk surgawi, termasuk sayap
malaikat
4. Binatang : termasuk wajah dan kepala binatang, monyet,
beruang, banteng, unta, kucing, buaya, anjing (termasuk jenis-jenis
spesifik seperti pudel dll), rusa, gajah, kuda, dll.
5. Jejak binatang
6. Bola : bola basket, bola pantai, bola sepak, bola salju, dll
7. Balon : satuan atau per dos
8. Unggas : ayam, bangau, bebek, flamingo, angsa, induk ayam
betina, merak, pinguin, burung camar, kalkun, burung pelatuk, dll
9. Perahu : perahu sampan, rumah terapung, perahu layar, kapal,
dll
10. Bagian tubuh: (kecuali wajah dan kepala) tulang, kuping, mata, kaki,
tangan, jantung, bibir, mulut, hidung, lidah, dll
11. Buku : satuan atau per dos, majalah, koran, dll
12. Kotak : termasuk paket, kado, hadiah, dll
13. Bangunan : gedung apartmen, rumah binatang, rumah lebah,
gereja, hotel, rumah, pagoda, candi, dll
14. Material bangunan : batu bata, kayu, pipa, batu, dll
15. Bagian dari bangunan: pintu, lantai, dinding, atap, jendela, dll
16. Api unggun
17. Tongkat : permen tongkat, tongkat untuk jalan, dll
18. Mobil : mobil, kereta kuda, pembalap, traktor, truk, kereta, dll
19. Pakaian : setelan mandi, blus, jas/ mantel, topi, celana pendek,
baju, rok, dll
20. Tali jemuran: pekerjaan mencuci baju sehari-hari dan yang berkaitan
dengan penggunaan tali jemuran
21. Kontainer : tong, kotak, kaleng, tempat topi, kendi, tank, dll
22. Salib : Salib Kristen, salib merah, dll
23. Desain/ dekorasi: desain-desain abstrak yang tidak bisa diidentifikasi
sebagai sebuah objek; pita, seni modern, dll
24. Telur : telur paskah, telur goreng, termasuk karakter yang
menggambarkan telur seperti Humpty Dumpty
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
25. Hiburan : sirkus, penari, pemimpin sirkus, penyanyi, dll
26. Ikan dan binatang laut: ikan mas, hiu, paus, dll
27. Bunga : kaktus, bunga aster, tulip, dll
28. Makanan : roti, kue, permen, donat, hotdog, burger, eskrim,
lolipop, marshmallow, kacang, kembang gula, roti panggang, dll
29. Alas kaki : sepatu boot, sandal, sepatu, dll
30. Buah : apel, pisang, cheery, anggur, lemon, jeruk, pir, dll
31. Mebel : tempat tidur, kursi, meja, rak, TV, dll
32. Geografi : pantai, jurang, tebing, danau, gunung, lautan, sungai,
ombak, dll
33. Desain berbentuk geometri: lingkaran, kerucut, kubus, wajik, kotak,
persegi, segitiga, dll
34. Benda-benda luar angkasa: bentuk bintang, kumpulan bintang,
gerhana, bulan, bintang, matahari, dll
35. Benda-benda rumah tangga: mangkuk, sapu, teko kopi, jam dinding,
rak jaket, gayung, hanger, gelas teh, sikat gigi, alat-alat makan, dll
36. Manusia, bentuk manusia: termasuk wajah dan kepala, atau
seseorang secara spesifik, misal Mitch Miller, atau koboi
37. Serangga : semut, lebah, kumbang, hama, kupu-kupu, kunang-
kunang, ulat bulu, kutu, belalang, laba-laba, tarantula, dll
38. Layang-layang
39. Tangga
40. Huruf : dari alfabet, sebuah huruf maupun dalam kata-kata
41. Cahaya : lilin, lampu sorot, lampu, lentera, lampu elektrik,
lampu ajaib, dll
42. Mesin : robot, mesin pereduksi, dll
43. Musik : instrumen band, lonceng, simbal, drum, kecapi,
peralatan musik, catatan musik, piano, kunci musik, biola, peluit, dll
44. Angka : satu buah angka maupun dalam bentuk banyak
45. Alat tulis : amplop, kertas, penjepit kertas, buku catatan, dlll
46. Tumbuhan : rumput, semak belukar, dll
47. Rekreasi : alat memancing, tenis, roda kincir, seluncuran, ayunan,
papan surfing, rollercoaster, kolam renang, ski, dll
48. Jalan : jembatan, jalan tol, peta jalan, jalan raya, dll
49. Kamar atau bagian dari kamar: lantai, sudut ruangan, dinding, dll
50. Tempat berlindung (bukan rumah): lumbung, lubang perlindungan,
tenda, dll
51. Manusia salju
52. Suara : gelombang radar, gelombang radio, dll
53. Ruang angkasa: angkasawan, peluncuran, manusia roket, dll
54. Olahraga : baseball, pos tujuan, arena pertandingan, dll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
55. Manusia garis (lihat pada bentuk manusia)
56. Matahari dan planet-planet (lihat pada benda-benda luar angkasa)
57. Supernatural: Aladdin, hantu, setan, Dracula, peri, monster,
penyihir, alien, dll
58. Transportasi darat (lihat pada mobil)
59. Simbol : lencana, bendera, tanda tanya, simbol perdamaian, dll
60. Waktu : jam pasir, penunjuk waktu dengan sinar matahari, dll
61. Perkakas : kapak, palu, penggaruk, dll
62. Mainan : wayang, kuda goyang, yoyo, bebek goyang, dll
63. Pohon : semua jenis pohon, termasuk pohon natal, tunggul
pohon, dll
64. Payung
65. Senjata : panah, meriam, pistol, senapan, ketapel, dll
66. Cuaca : petir, hujan, pelangi, tetesan hujan, badai salju,
tornado, dll
67. Roda : ban, roda gerobak, roda, dll
C. PENILAIAN CIRCLES
Yang perlu diperhatikan dalam penilaian Circles adalah mengecek apakah ada
pengulangan dan kerelevansian respon. Kerelevansian respon dilihat dari
penggunaan lingkaran sebagai elemen dalam stimulus (apakah lingkaran itu
merupakan bagian dari respon yang diberikan). Respon tidak dihitung apabila
kosong dan lingkaran tersebut tidak menjadi bagian dari respon.
Skor 0,5 diberikan kepada respon yang menggunakan lingkaran sebagai bingkai
dari gambar yang dibuat oleh subjek. Hal ini kemungkinan diakibatkan subjek
tidak mengerti dengan instruksi yang diberikan.
Selain itu, kemungkinan respon-respon lain yang muncul adalah penggunaan
beberapa stimulus lingkaran sebagai satu kesatuan. Contoh: seorang anak laki-
laki membuat lingkaran-lingkaran tersebut menjadi sarang lebah dan membuat
gambar lebah-lebah dalam lingkaran tersebut. Seorang anak juga pernah
membuat lingkaran-lingkaran yang belum jadi tersebut menjadi gelembung-
gelembung balon yang ditiup oleh seseorang dalam gambar. Ada pula yang
menggambar satu lembar lingkaran sebagai bagian hutan yang menarik. Respon-
respon seperti ini akan dihitung dalam bonus originality.
a. Fluency
Skor fluency dihitung dari banyaknya lingkaran yang berhasil dibuat oleh
subyek dengan tidak menghitung pengulangan gambar yang sama dan
memperhatikan kerelevansian gambar.
b. Elaboration
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Dua asumsi untuk skor elaboration pada Picture Construction adalah 1)
respon yang minim dan dasar yang diberikan pada stimulus tersebut
adalah respon tunggal, 2) penjelasan detail yang diberikan pada stimulus
adalah kemampuan kreatif elaborasi yang ditandai dengan tepat.
Skor elaborasi diberikan untuk setiap ketepatan detail yang
ditambahkan pada stimulus figur yang asli, pada batas stimulus maupun
di sekelilingnya (garis stimulus tidak dihitung).
Hitunglah elaboration berdasarkan shadingnya, warna, detail-detail yang
komunikatif, bukan garis-garis sembarangan.
Contoh gambar:
Contoh gambar yang menggabungkan beberapa lingkaran:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
c. Originality
Respon Skor
Abstrak, desain tanpa makna 0
Pesawat 3
Alfabet 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Binatang, tidak spesifik 0
Semut 3
Apel 0
Atom (struktur molekular) 3
Bayi 3
Bola (tipenya tidak spesifik) 0
Bola, billyard 1
Bola, golf 1
Bola, baseball 0
Bola, basket 1
Bola, tennis 1
Bola, bowling 1
Bola, pantai 1
Balon 0
Barbel 1
Pemukul bola baseball 3
Manik-manik 3
Beruang 2
Kaleng bir 3
Lonceng 3
Sepeda 2
Teropong 3
Burung 2
Rumah burung 3
Perahu 3
Atas botol 3
Laki-laki 0
Gelang 3
Gelembung 2
Kupu-kupu 3
Tombol 2
Kancing baju 1
Sangkar 2
Kue 2
Kaleng 3
Mobil 0
Kucing 0
Ulat 3
Kursi 3
Ayam 3
Bola pada pohon natal 3
Lingkaran (yang diwarnai) 0
Jam 0
Badut 1
Koin uang 0
Biskuit 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Cangkir, mangkuk 3
Desain tanpa judul yang spesifik 0
Setan, iblis 3
Dadu 3
Uang koin 0
Hidangan, masakan 2
Anjing 2
Domino 3
Kenop pintu 3
Bintik-bintik 0
Drum 3
Bebek 3
Bumi, globe dunia 0
Telur Paskah 2
Telur (biasa) 0
Delapan bola 2
Bola mata 0
Wajah seorang manusia 0
Ikan 3
Bendera 2
Bunga 0
Katak 3
Buah (tidak diidentifikasi jenisnya) 0
Desain geometri 0
Wajah seorang perempuan 0
Gelas untuk minum 2
Kacamata 0
Setengah dollar 0
Topi 2
Kepala seseorang 0
Jam kaca 3
Rumah 2
Es krim contong 2
Labu (Jack o Latern) 2
Planet Jupiter 3
Wajah seorang raja 0
Layang-layang 3
Lampu lalu lintas 1
Bohlam 2
Lolipop 1
Tubuh seorang manusia 1
Kelereng 3
Planet Mars 2
Alamat jaringan untuk internet 2
Cermin 2
Monster 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Bulan 0
Tikus 3
Mulut seorang manusia 3
Nada musik 3
Sarang burung, burung 3
Nikel 0
Angka, angka-angka 2
Huruf “O” 0
Jeruk 1
Simbol kedamaian 0
Periskop 3
Pie 0
Babi 3
Pizza 3
Planet (tidak spesifik) 0
Piring 1
Planet Pluto 3
Bagian di sisi kapal 2
Lingkaran dibagi menjadi empat 0
Huruf “Q” 0
Kelinci 1
Kaset rekaman 2
Cincin 1
Pesawat roket 3
Santa Claus 2
Planet Saturnus 2
Simbol gender 3
Tanda (tidak spesifik) 0
Ular 3
Manusia salju 0
Antariksawan 3
Pesawat luar angkasa 3
Laba-laba 3
Kemudi roda 3
Bintang 2
Lampu belakang 0
Matahari 0
Simbol (tidak teridentifikasi) 0
Tank tentara 2
Target 1
Televisi 2
Permainan tick-tack-toe 3
Ban (ban auto, ban sepeda, dll) 1
Rambu-rambu lalu-lintas 0
Kereta api 3
Pohon 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Peti, koper 3
Kura-kura 2
Kendaraan tunggal 3
Planet Venus 3
Berat badan 1
Roda 0
Jendela 3
Penyihir 2
Jam tangan 2
Angka “0” 0
Bonus originality:
2poin : mengkombinasikan 2 lingkaran
5poin : mengkombinasikan 3-5 lingkaran
10poin : mengkombinasikan 6-10 lingkaran
15poin : mengkombinasikan 11-15 lingkaran
20poin : mengkombinasikan lebih dari 15 lingkaran
25poin : mengkombinasikan seluruh lingkaran menjadi satu
bagian yang terstruktur
d. Flexibility
Skor diberikan dengan menghitung berapa banyak kategori berbeda
berdasarkan respon yang diberikan. Untuk menentukan kategori, skorer
melihat dari gambaran dan judulnya. Bila ada respon subyek yang tidak
ada dalam kategori yang telah disediakan, maka ditulis kategori X1, X2,
dan seterusnya.
Kategori-kategori tersebut adalah:
1. Alat transportasi udara: pesawat, pesawat luar angkasa, bandara,
helikopter, dll
2. Senjata udara: panah, bom atom, roket, dll
3. Alfabet : semua huruf dalam alfabet, dan kominasi huruf
4. Binatang : kelelawar, kucing, cakar kucing, anjing, muka anjing,
keledai, gajah, jerapah, muka babi, babi, kura-kura, dll
5. Pakaian : sabuk, sepatu boot, dasi, jas, kancing, topi, celana
panjang, celana pendek, sandal, kaos kaki, dll
6. Seni&materialnya: peralatan seni, crayon, papan gambar, desain,
abstrak desain, seni modern, lukisan, gambar, dll
7. Aksesoris mobil: roda, klakson, lampu dalam mobil, dll
8. Tubuh/ bagian tubuh: lengan, telinga, mata, bentuk badan, kaki,
tulang, otak, telapak kaki, rambut, tangan, mulut, kepala, hidung,
bentuk tubuh wanita, bentuk tubuh pria, gigi, dll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
9. Buku : kitab suci, bagian belakang buku, halaman dari buku,
kamus, perpustakan, koran, dll
10. Bangunan : bank, apartmen, gereja, rumah burung, rumah anjing,
hotel, rumah, pom bensin, garasi, kerajaan, kantor pos, restoran,
sekolah, candi, stasiun, dll
11. Pelengkap/ aksesoris bangunan: elevator, pagar, gerbang, kancing,
lubang pintu, kotak surat, dll
12. Material/ perlengkapan bangunan: batu bata, kayu, galah, batu, dll
13. Bagian dari bangunan: langit-langit, cerobong asap, pintu, lantai,
atap, tangga, jendela, dll
14. Jam/ benda lain yang menunjukkan waktu: jam kalendar, jam pasir,
timer, dll
15. Kontainer : tas, karung, botol, kotak, buket, kaleng, pot bunga,
mangkuk ikan, tempat sampah, kotak makan, tempat dandan, kotak
sepatu, tangki, dll
16. Dekorasi : kain untuk bendera, pita, dll
17. Minuman : bir, soda, susu, air, dll
18. Ikan : akuarium, ikan, ikan sarden, tangki ikan, dll
19. Bunga : bunga, tulip, dll
20. Makanan : makanan sarapan, permen, sereal, kue, keju, wortel,
telur, hot dog, es krim, lolipop, potongan kue, jamur, kacang, pie,
sekotak popcorn, gula, dll
21. Unggas : burung, ayam, bebek, flamingo, dll
22. Bingkai : bingkai gambar, dll
23. Buah : pisang, nampan buah, mangga, dll
24. Mebel : rak pakaian, tempat tidur, kursi, tempat tidur bayi,
meja, dll
25. Permainan : domino, ticktacktoe, dll
26. Geografi : danau, peta, gunung, sungai, peta jalan, air terjun, dll
27. Bentuk geometri: kubus, silinder, persegi, semi-bulat, dll
28. Bentuk alam semesta: komet, sistem tata surya, bintang-bintang, dll
29. Benda-benda rumah tangga (tidak termasuk furniture): sikat gigi,
mangkuk, sapu, penanak nasi, vas, dll
30. Manusia : laki-laki, badut, anak-anak, dokter, perempuan yang
menari, raksasa, figur manusia, anak kembar, dll
31. Serangga : lebah, kumbang, kupu-kupu, laba-laba, jaring laba-
laba, vampir, dll
32. Tangga : tangga rumah, dll
33. Benda kulit : dompet, bagasi/koper, dll
34. Cahaya : lilin, bola lampu, lampu jalanan, dll
35. Linen (kain) : taplak meja, handuk, dll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
36. Mesin : kamera, mesin untuk memasak, penyimpan uang,
komputer, pengering, robot, mesin waktu, mesin cuci baju, dll
37. Obat : pil, dll
38. Uang : cek, dollar, uang, dll
39. Musik : lonceng, flute, harmonika, kotak musik, piano, alat
perekam, dll
40. Angka : bentuk Arabic (11,77,54,dll) maupun bentuk Roman (II,
IV, dll)
41. Bingkisan : hadiah, parsel, kado, dll
42. Tumbuhan : kaktus, rumput, benih, dll
43. Tiang&kawat: kawat baju, tiang dan kawat listrik, dll
44. Penjara : palang, kurungan, tempat persembunyian, penjara, dll
45. Rekreasi & hiburan: layar film, meja bilyard, roller coaster, kolam
renang, pertunjukkan, panggung, melompat, dll
46. Jalan & sistem jalan: jembatan, jalan raya, dll
47. Raja : raja, ratu, pangeran, putri, tahta, dll
48. Sekolah : papan tulis, tugas rumah, poster, dll
49. Peralatan sekolah&kantor: penghapus, amplop, lem, tinta,
notebook, kertas, pensil, pulpen, peruncing, dll
50. Sains : magnet, mikroskop, kimia, teleskop, termometer, dll
51. Tempat perlindungan (bukan bangunan): gua, dll
52. Suara & sistem suara: radar, radio, pengatur suara, gelombang
suara, dll
53. Luar angkasa: antariksawan, baju luar angkasa, dll
54. Olahraga : badminton, tinju, perlengkapan gym, stadium, dll
55. Gudang : gudang makanan ternak, dll
56. Jalan & sistem jalan: tempat parkir, jalan, dll
57. Bentuk supernatural: malaikat, peri, hantu, manusia bulan, santa
claus, penyihir, dll
58. Alat transportasi darat: mobil, sepeda, jalan kereta api, kereta, truk,
dll
59. Simbol & tanda: emblem tentara, salib, bendera, tanda tanya, tanda
stop, dll
60. Televisi
61. Tembakau : rokok, cerutu, pipa cerutu, dll
62. Perkakas : kapak, palu, sekop, dll
63. Mainan : bola, puzzle, pinochio, dll
64. Pohon : semua jenis pohon termasuk pohon natal, pohon
cedar, bayangannya, hutan, batang kayu, pohon palem, dll
65. Alat transportasi air: perahu, sampan, kapal, kapal selam, dll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
66. Senjata/ jebakan: (bukan senjata udara) jebakan beruang, TNT,
torpedo, dll
67. Cuaca & musim: hujan, salju, badai, matahari, matahari terbenam,
musim gugur, dll
68. Jendela : korden, dll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
LEMBAR PENILAIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
LAMPIRAN 3
ALAT TES
KREATIVITAS FIGURAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
I. PICTURE CONSTRUCTION
Nama :
Usia : L/ P
Pada halaman sebaliknya terdapat bentuk lengkungan. Pikirkan sebuah gambar atau objek
yang mana teman-teman dapat menggambar sesuatu dengan bentuk lengkungan tersebut
sebagai bagian dari gambar.
Cobalah untuk berpikir mengenai sesuatu yang kemungkinan orang lain tidak
memikirkannya. Teruslah menambah ide-ide baru pada ide awal yang teman-teman miliki
untuk membuatnya menjadi sebuah cerita yang paling menarik.
Ketika teman-teman sudah selesai menggambar, pikirkan sebuah judul mengenai gambar
tersebut dan tuliskan pada bagian bawah pada tempat yang telah disediakan. Buatlah
judul tersebut semenarik mungkin.
Teruslah menggambar, buatlah gambar teman-teman sebisa mungkin berbeda dengan
orang lain dan buatlah agar gambar teman-teman dapat menceritakan sesuatu yang
menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Judul: _________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
II. PICTURE COMPLETION Nama :
Usia : L/ P
Dengan menambahkan bermacam-macam bentuk garis pada figur-figur pada aktivitas ini,
teman-teman dapat menggambar beberapa objek atau gambar yang menarik. Diingatkan
kembali, cobalah untuk berpikir mengenai sesuatu yang kemungkinan orang lain tidak
memikirkannya. Cobalah menyelesaikannya dan membuat gambar teman-teman menjadi
suatu cerita yang menarik dengan melengkapi ide awal dengan ide-ide baru yang muncul.
Kemudian buatlah judul yang menarik dari setiap gambar yang telah dibuat dan tulislah
di bawah pada tempat yang telah disediakan.
Tambahan: teman-teman bisa saja melakukan aktivitas ini dengan cara yang berbeda-
beda. Beberapa dari teman-teman dapat menyelesaikan kesepuluh figur dengan sangat
cepat dan mereviewnya kembali serta menambahkan ide-ide yang lain. Namun ada
beberapa pula yang hanya dapat menyelesaikan beberapa figur tetapi dapat membuat
setiap figur menjadi cerita yang sangat lengkap. Lakukanlah dengan cara yang paling
nyaman untuk teman-teman.
1. ________________________ 2. ___________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
3. ___________________________ 4. __________________________
5. __________________________ 6. _________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
7. __________________________ 8. _________________________
9. _________________________ 10. ________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
III. CIRCLES Nama :
Usia : L/ P
Dalam waktu 10 menit, lihatlah berapa banyak objek atau gambar yang dapat teman-
teman buat dari lingkaran-lingkaran dibawah ini dan di halaman sebaliknya. Lingkaran
itu dapat berupa bagian utama dari gambar yang ingin teman-teman buat. Gunakan alat
tulis (pensil) yang telah disediakan untuk melengkapi gambar teman-teman. Teman-
teman dapat memberikan garis di dalam lingkaran, di luar lingkaran, bahkan kedua-
duanya. Cobalah untuk berpikir mengenai sesuatu yang kemungkinan orang lain tidak
memikirkannya. Buatlah sebanyak mungkin gambar atau objek yang berbeda-beda.
Buatlah gambar-gambar tersebut menjadi sebuah cerita yang menarik. Dan jangan lupa
untuk memberi judul di bawah gambar yang teman-teman buat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
LAMPIRAN 4
UJI BEDA
ANTARRATER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
UJI BEDA ANTARRATER
Group Statistics
grup N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
rater 1 32 163.19 68.656 12.137
2 32 164.38 63.983 11.311
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
rater Equal
variances
assumed
.242 .624 -.072 62 .943 -1.188 16.590 -34.351 31.976
Equal
variances
not
assumed
-.072 61.694 .943 -1.188 16.590 -34.354 31.979
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
LAMPIRAN 5
UJI ASUMSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
UJI NORMALITAS
PER KELOMPOK:
Tests of Normality
grup
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
skor Kontrol .136 16 .200* .967 16 .790
eksperimen .133 16 .200* .962 16 .689
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Q-Q PLOT (KELOMPOK KONTROL)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Q-Q PLOT (KELOMPOK EKSPERIMEN)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
UJI HOMOGENITAS
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
skor Based on Mean 2.547 1 30 .121
Based on Median 2.311 1 30 .139
Based on Median and with
adjusted df 2.311 1 27.468 .140
Based on trimmed mean 2.461 1 30 .127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
LAMPIRAN 6
UJI HIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
UJI BEDA (INDEPENDENT SAMPLE T-TEST)
KESELURUHAN:
Group Statistics
grup N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
skor 1 16 136.12 52.022 13.005
2 16 190.25 73.979 18.495
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
skor Equal
variances
assumed
2.547 .121 -2.394 30 .023 -54.125 22.610 -100.300 -7.950
Equal
variances not
assumed
-2.394 26.920 .024 -54.125 22.610 -100.523 -7.727
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
LAMPIRAN 7
ANALISIS TAMBAHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
UJI BEDA PER ASPEK:
Fluency
Group Statistics
VAR00
002 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
fluency 1 16 23.12 11.389 2.847
2 16 38.94 17.556 4.389
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
fluency Equal
variances
assumed
3.467 .072 -3.023 30 .005 -15.812 5.232 -26.497 -5.128
Equal
variances not
assumed
-3.023 25.727 .006 -15.812 5.232 -26.572 -5.053
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Flexibility
Group Statistics
grup N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
flexibility 1 16 12.75 5.310 1.328
2 16 12.38 5.175 1.294
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
flexibility Equal
variances
assumed
.021 .885 .202 30 .841 .375 1.854 -3.411 4.161
Equal
variances not
assumed
.202 29.980 .841 .375 1.854 -3.411 4.161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Originality
Group Statistics
grup N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
originality 1 16 23.62 14.724 3.681
2 16 40.19 22.254 5.563
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std. Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
originality Equal
variances
assumed
1.291 .265 -2.483 30 .019 -16.562 6.671 -30.186 -2.939
Equal
variances not
assumed
-2.483 26.021 .020 -16.562 6.671 -30.274 -2.851
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Elaboration
Group Statistics
grup N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
elaboration 1 16 76.62 27.493 6.873
2 16 98.75 39.552 9.888
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
elaboration Equal
variances
assumed
1.948 .173 -1.837 30 .076 -22.125 12.042 -46.718 2.468
Equal
variances not
assumed
-1.837 26.752 .077 -22.125 12.042 -46.844 2.594
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
UJI BEDA BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Group Statistics
grup N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
overall perempuan 22 147.55 56.950 12.142
laki-laki 10 197.60 82.184 25.989
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std. Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
overall Equal
variances
assumed
2.065 .161 -2.002 30 .054 -50.055 24.999 -101.110 1.001
Equal
variances not
assumed
-1.745 13.090 .104 -50.055 28.685 -111.982 11.873
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI