PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MENGGUNAKAN
MEDIA LINGKUNGAN
SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 CAWAS, KLATEN
TAHUN AJARAN 2011/2012
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh :
Antonio Eriga Prima
061224074
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MENGGUNAKAN
MEDIA LINGKUNGAN
SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 CAWAS, KLATEN
TAHUN AJARAN 2011/2012
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh :
Antonio Eriga Prima
061224074
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Dengan hati yang tulus, skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yang Maha Kasih
Ayah dan Ibuku tercinta
Kekasihku tercinta
Kedua adikku tersayang
Keluarga besar “YB. Mulyono” dan “Ngadino”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTO
Perjuangan gigih merupakan tangga menuju puncak
Sudah barang tentu aku lebih suka dapat segera
mencapai puncak itu dengan terbang
Tetapi hidup tak mengajari sayapku untuk mengepak dan
membumbung…
(Kahlil Gibran)
Bagiku roda tak akan berputar jika tidak berusaha
memutarnya
Berusaha memutar roda dengan benar
Niscaya dapat sampai ke tujuan
(Eriga)
Tawa dan senyum merupakan tindakan yang mulia
Dendam, permusuhan, dan kedengkian akan lebur seketika
(Eriga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan Kemampuan
Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Media Gambar dan Menggunakan
Media Lingkungan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cawas, Klaten Tahun Ajaran
2011/2012”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini terselesaikan berkat dukungan, bantuan,
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Dr. Y. Karmin, M. Pd., sebagai dosen pembimbing I yang dengan penuh
kesabaran telah membimbing, memotivasi, mengarahkan, dan memberikan
banyak masukan kepada penulis selama proses penyusunan skripsi.
2. Drs. G. Sukadi, sebagai dosen pembimbing II yang dengan penuh kesabaran telah
membimbing, memotivasi, mengarahkan, dan memberikan banyak masukan
kepada penulis selama proses penyusunan skripsi.
3. Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra
Indonesia dan Daerah.
4. Segenap dosen PBSID pada khususnya dan seluruh dosen USD pada umumnya
yang telah memberikan kekayaan ilmunya kepada penulis.
5. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
6. C. Tutyandari, S.Pd., M. Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
yang telah memberikan izin penelitian.
7. Drs. Agus Sukamta, MM., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cawas, Klaten
yang bersedia memberikan waktu dan tempat untuk penulis dalam melaksanakan
penelitian.
8. Drs. Medi Widodo, M. Hum., selaku guru bahasa Indonesia kelas X 1 SMA
Negeri 1 Cawas, Klaten yang telah bersedia membimbing dan membantu
penulis dalam pelaksanaan penelitian.
9. Haryoko, S.Pd., selaku guru bahasa Indonesia kelas X 7 SMA Negeri 1 Cawas,
Klaten yang telah bersedia membimbing dan membantu penulis dalam
pelaksanaan penelitian.
10. Moh. Abdul Bashir, S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cawas,
Klaten yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.
11. Siswa-siswi SMA Negeri 1 Cawas yang telah membantu penulis untuk
melaksanakan penelitian.
12. FX. Sudadi selaku karyawan Sekretariat PBSID yang bersedia melayani
kepentingan penulis selama studi.
13. Kedua orang tuaku A. Mulyono, S.Pd., dan Ernawati atas segala cinta, kasih
sayang, perhatian, motivasi, dan doa yang telah diberikan kepada penulis.
14. Bp. Ngadino dan Ibu Rinah atas segala cinta, kasih sayang, perhatian, motivasi,
dan doa yang telah diberikan kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
15. Kedua eyangku YB. Mulyono dan Sri Sayekti atas segala cinta, kasih sayang,
motivasi dan doa yang telah diberikan kepada penulis.
16. Kekasihku Ocky Satria atas segala cinta, kasih sayang, motivasi, doa, serta
bantuan tenaga dan pikiran yang telah diberikan kepada penulis.
17. Fabianus Deni, Agus Mulyanto, Devid Kristianto, dan Apriliana Susanti yang
telah setia membantu dan mendengarkan curahan hatiku.
18. Teman-teman angkatan 2006 yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu,
yang telah menuntut ilmu bersama dan terima kasih atas kerjasama yang indah
ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan di sana-sini. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca dan dapat
menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang dunia pendidikan.
Yogyakarta, 17 Oktober 2011
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRAK
Prima, Antonio Eriga. 2011. Perbedaan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Media Gambar dan Menggunakan Media Lingkungan Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cawas, Klaten Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Yogyakarta: PBSID, FKIP, Universitas Sanata Dharma.
Skripsi ini meneliti perbedaan kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar dan media lingkungan siswa kelas X SMA Negeri 1 Cawas, Klaten. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar siswa kelas X 1, (2) mendeskripsikan kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan media lingkungan siswa kelas X 7, (3) mendeskripsikan perbedaan kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar siswa kelas X 1 dan menggunakan media lingkungan siswa kelas X 7.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen untuk membandingkan efektivitas dua media yang berbeda pada dua kelas yang berbeda. penelitian ini menggunakan rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes akhir dan kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 40 siswa kelas X 1 dan 40 siswa kelas X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten. Seluruh anggota populasi diambil sebagai sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes.
Data yang sudah terkumpul dianalisis dengan memberikan skor sesuai aspek penilaian karangan deskripsi, menghitung skor rata-rata dan simpangan baku, mengkonversikan skor ke dalam skala seratus, mengkonversikan skor untuk menafsirkan tingkat kemampuan menulis siswa. Kemudian untuk mengetahui perbedaan kemampuan menulis siswa digunakan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis karangan deskripsi dengan media gambar siswa kelas X 1 dan media lingkungan siswa kelas X 7. Hal tersebut dapat dibuktikan dari nilai tobservasi yang diperoleh sebesar 2,94, sedangkan nilai ttabel sebesar 1,994, dengan demikian tobservasi > ttabel.
Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti memberikan saran kepada guru bidang studi bahasa Indonesia dan peneliti lain. Guru hendaknya mengajarkan pengetahuan dasar tentang karangan deskripsi kepada siswa, serta memvariasikan penggunaan media dan metode pembelajaran. Peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sejenis hendaknya menggunakan media dan model pembelajaran yang terbaru dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, sehingga dapat menambah khasanah ilmu bahasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRACT
Prima, Antonio Eriga. 2010. The Differences Between the Students’ Ability to Write Descriptive Essays Using Pictures and Using the Environment as the Media Class X SMA Negeri 1 Cawas, Klaten Academic Year 2011/2012. A Thesis. Yogyakarta: PBSID, FKIP, Sanata Dharma University.
This thesis a research the differences between the students’ ability to write descriptive essays using pictures and using environment as the media class X SMA Negeri 1 Cawas, Klaten. This research was aimed to (1) describe ability to write descriptive essays using pictures students of class X 1, (2) describe ability to write descriptive essays using environment students of class X 7, (3) describe the differences of the ability to write descriptive essays using pictures students of class X 1 and using environment as the media students of class X 7. The method used in this research was an experimental method that compared the effectiveness of two different media in two different classes. This research use the randomized posttest-only control group design, using matched subjects. The population consisted of 40 students of class X 1 and 40 students of class X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten. All of the population was taken as the sample. The data were collected by conducting tests. The data collected were analyzed by scoring based on the aspects of descriptive essays assessment, calculating the average scores and standard deviation, converting the scores into a scale of one hundred, converting scores to interpret the students’ writing ability. Then to detect ability difference writes student is used t-tes. The results of the research showed there was a significant difference between the students’ ability to write descriptive essays using pictures students of class X 1 and using environment as the media students of class X 7. The mentioned provable from value tobservasi that is got as big as 2,94, while value ttabel as big as 1,994, so that tobservasi > ttabel. Based on this research, the researcher wants to give a suggestion to Indonesian teachers and other researchers. Teachers are supposed to teach the basic knowledge about descriptive essays to students, and vary the use of media and learning methods. Other researchers who are willing to conduct similar researches are supposed to use the newest media and learning methods in teaching writing descriptive essays to enrich the linguistic repertoire.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………….... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………. iv
MOTO ………………………………………………………………….… v
PERNYATAAN KEASLIAN ………………………………………….… vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI …………………….… vii
KATA PENGANTAR ………………………………………………….… viii
ABSTRAK ……………………………………………………………..… xi
ABSTRACT …………………………………………………………….… xii
DAFTAR ISI …………………………………………………………....... xiii
DAFTAR TABEL ………………............................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………..…. xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5
1.5 Variabel Penelitian dan Batasan Istilah ......................................................... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1.6 Sistematika Penyajian ……………………………………………………... 8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Terhadap Penelitian yang Relevan ................................................ 9
2.2 Kerangka Teori ............................................................................................. 13
2.2.1 Menulis .......................................................................................................... 13
2.2.2 Tujuan Menulis .............................................................................................. 15
2.2.3 Karangan Deskripsi ........................................................................................ 19
2.2.4 Pembelajaran Menulis di SMA ..................................................................... 22
2.2.5 Media Pembelajaran ...................................................................................... 26
2.2.6 Media Gambar .............................................................................................. 29
2.2.7 Media Lingkungan ........................................................................................ 31
2.2.8 Perbedaan Media Gambar dan Media Lingkungan ....................................... 33
2.3 Kerangka Berpikir ......................................................................................... 35
2.4 Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian .............................................................................................. 39
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................................... 40
3.3 Pelaksanaan Penelitian .................................................................................. 40
3.4 Instrumen Penelitian ..................................................................................... 42
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 43
3.6 Teknik Penilaian Hasil Karangan Deskripsi .................................................. 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
3.7 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Deskripsi Data ............................................................................................... 56
4.2 Analisis Data ................................................................................................. 59
4.2.1 Penghitungan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan
Media Gambar Siswa Kelas X 1 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten ................... 61
4.2.2 Penghitungan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan
Media Lingkungan Siswa Kelas X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten…….… 65
4.2.3 Hasil Analisis Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Media
Gambar …………………………………………………………………….. 69
4.2.4 Hasil Analisis Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Media
Lingkungan ………………………………………………………………... 73
4.2.5 Penghitungan Perbedaan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas X 1 Dan Media Lingkungan
Siswa Kelas X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten ………….…..……….…... 77
4.2.6 Hasil Analisis Perbedaan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
Menggunakan Media Gambar dan Media Lingkungan …………………… 79
4.3 Pengujian Hipotesis ……………………………………………………….. 81
4.3.1 Pengujian Hipotesis I ………………………………………………….…... 81
4.3.2 Pengujian Hipotesis II .…………………………………………………….. 81
4.3.3 Pengujian Hipotesis III ……………………………………………………. 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
4.4 Pembahasan ……………………………………………………………….. 83
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Hasil Penelitian ……………………………………………… 85
5.2 Implikasi Hasil Penelitian ………………………………………………… 86
5.3 Saran-saran ………………………………………………………………... 87
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..... 89
LAMPIRAN ………………………………………………………………………. 92
BIODATA …………………….………………………………………………......129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Menulis Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas X, Semester 1 dan 2 …………………………… 23
Tabel 2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Menulis Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas XI, Semester 1 dan 2 ………………………….. 24
Tabel 3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Menulis
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII, Semester 1 dan 2 ………… 25
Tabel 4 Perbedaan Media Gambar dan Media Lingkungan ……………………... 34
Tabel 5 Aspek Penilaian Karangan Deskripsi ……………………………………. 44
Tabel 6 Rubrik Penilaian Karangan Deskripsi …………………………………… 48
Tabel 7 Pedoman Konversi angka ke dalam skala seratus ………………………. 52
Tabel 8 Pedoman Perhitungan Persentase skala Seratus ………………………… 53
Tabel 9 Jumlah Skor dan Jumlah Kuadrat Sebagai Persiapan Menghitung Mean
dan Simpangan Baku Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa
Kelas X 1 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten Menggunakan
Media Gambar …………………………………………………………... 57
Tabel 10 Jumlah Skor dan Jumlah Kuadrat Sebagai Persiapan Menghitung Mean
dan Simpangan Baku Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa
Kelas X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten Menggunakan
Media Lingkungan…………………………………………….…………. 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 11Rata-rata Nilai Tiap Aspek……………………………………………….. 60
Tabel 12 Konversi Skor Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa
Kelas X 1 …………………………………………………………………63
Tabel 13 Kedudukan Perolehan Skor Hasil Kemampuan Menulis Karangan
Deskripsi Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas X 1 ……………… 64
Tabel 14 Konversi Skor Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa
Kelas X 7 …………………………………………………………………67
Tabel 15 Kedudukan Perolehan Skor Hasil Kemampuan Menulis Karangan
Deskripsi Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas X 7 ……………… 68
Tabel 16 Hasil Perhitungan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
Menggunakan Media Gambar Kelas X 1 ………………………………... 98
Tabel 17 Hasil Perhitungan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
Menggunakan Media Lingkungan Kelas X 7 ………………………...…. 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ……………………………............................. 92
Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian ………………………………….……. 93
Lampiran 3 Hasil Wawancara …………………………………………..………. 94
Lampiran 4 Daftar Siswa ……....……………………………………….………. 96
Lampiran 5 Daftar Nilai Tiap Aspek ……………………………………..…….. 98
Lampiran 6 Hasil SPSS ……………………………………………………….. 101
Lampiran 7 Silabus ……………………………………………………………. 103
Lampiran 8 RPP ……………………………………………………………….. 104
Lampiran 9 Dokumentasi Foto ……………………………………………..…. 116
Lampiran 10 Contoh Karangan Siswa ……………………………..…………… 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pembelajaran bahasa dikenal adanya empat keterampilan berbahasa
yang perlu dicapai siswa, yaitu keterampilan mendengarkan, keterampilan
berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis (Tarigan, 1984: 1).
Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan dan harus dikuasai karena
setiap keterampilan erat sekali berhubungan dengan proses berpikir yang
mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil
seseorang berbahasa semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya (Tarigan,
1984: 1).
Di antara keempat keterampilan tersebut, yang paling sulit dikuasai oleh
siswa adalah keterampilan menulis karena menulis merupakan keterampilan yang
sangat kompleks. Menulis merupakan upaya untuk menyampaikan pesan kepada
orang lain dengan tulisan sebagai mediumnya. Melalui menulis, siswa dapat
mengungkapkan ide, mengekspresikan pikiran, pengetahuan, perasaan, ilmu dan
pengalaman-pengalaman hidup ke dalam bahasa tulis. Menulis dapat diwujudkan
dalam bentuk puisi, artikel, sketsa, cerpen, atau karangan bentuk lain. Menulis
merupakan suatu kegiatan yang produktif (menulis menghasilkan suatu karya
berupa tulisan) dan ekspresif (melalui tulisan seseorang mengekspresikan dirinya
secara bebas) (Tarigan, 1984: 3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Sebagai salah satu aspek kemampuan berbahasa, menulis dapat dikuasai
siapa saja yang memiliki kemampuan intelektual yang memadai. Berbeda dengan
kemampuan menyimak dan berbicara, menulis tidak diperoleh secara alamiah,
tetapi harus dipelajari secara sungguh-sungguh. Pencapaian tujuan menulis dapat
diaplikasi dalam bentuk menulis suatu karangan. Menurut Gorys Keraf (1981: 3)
berdasarkan tujuannya, karangan yang utuh dapat dibedakan menjadi:
(1) Eksposisi, (2) Argumentasi, (3) Deskripsi, (4) Narasi.
Kegiatan menulis dapat mempertajam kepekaan seseorang terhadap
kesalahan-kesalahan baik ejaan, struktur, maupun pemilihan kosakata. Hal ini
disebabkan karena gagasan perlu dikomunikasikan dengan jelas, tepat, dan teratur,
sehingga tidak menimbulkan keraguan bagi penulis sendiri dan pembacanya
(Sujanto, 1988: 58).
Siswa harus dilatih sungguh-sungguh agar keterampilan menulis dan
tujuan pembelajaran menulis dapat tercapai secara optimal. Hal ini penting karena
menulis dapat mengungkapkan dan mengembangkan intelektual anak sejak
pendidikan dasar. Keterampilan menulis memerlukan ketekunan berlatih, semakin
banyak latihan, keterampilan menulis akan semakin meningkat. Untuk dapat
menguasai keterampilan menulis dibutuhkan waktu yang lama dan latihan yang
intensif ( Tarigan, 1984: 4). Oleh karena itu, keterampilan menulis siswa perlu
dikembangkan dan diharapkan mampu menulis berbagai hal termasuk menulis
karangan deskripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Penulis memilih karangan deskripsi sebagai bahan penelitian karena
karangan deskripsi mempunyai kekhususan bila dibandingkan dengan karangan
lainnya. Karangan deskripsi merupakan salah satu jenis komunikasi tertulis yang
menggambarkan atau melukiskan suatu objek secara detail atau mendalam sesuai
dengan keadaan yang sebenar-benarnya tentang objek yang dilukiskan tersebut.
Segala sesuatu yang didengar, dicium, dilihat, dan dirasa melalui alat-alat sensori,
yang selanjutnya dengan media kata-kata, hal tersebut dilukiskan agar dapat
menciptakan daya khayal (imajinasi), sehingga pembaca atau pendengar
merasakan seolah-olah ia sendiri mengalami dan mengetahui secara langsung.
Penulis memilih untuk membandingkan dua media pembelajaran yang
berbeda untuk mengetahui media mana yang lebih efektif dalam pembelajaran
menulis karangan deskripsi. Dengan media gambar siswa dapat terbantu dalam
mengembangkan daya imajinasinya walaupun hanya mengunakan indra
penglihatan saja, sedangkan dengan media lingkungan siswa dapat menggunakan
indra penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan perasa.
Penulis memilih siswa SMA kelas X karena siswa sudah mendapatkan
pelajaran berbagai jenis karangan termasuk karangan deskripsi, serta di dalam
KTSP SMA kelas X semester 1 terdapat kompetensi dasar yang mempelajari
tentang paragraf deskripsi. Setelah diadakan wawancara dengan beberapa guru
bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Cawas, Klaten, penulis mendapatkan
persetujuan untuk mengadakan penelitian di kelas X. Kelas X 1 menggunakan
media gambar, dan kelas X 7 menggunakan media lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan di atas, dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1. Seberapa tinggi kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan
media gambar siswa kelas X 1 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten tahun ajaran
2011/2012?
2. Seberapa tinggi kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan
media lingkungan siswa kelas X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten tahun
ajaran 2011/2012?
3. Apakah ada perbedaan kemampuan menulis karangan deskripsi
menggunakan media gambar siswa kelas X 1 dan media lingkungan siswa
kelas X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten tahun ajaran 2011/2012?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan
media gambar siswa kelas X 1 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten tahun ajaran
2011/2012.
2. Mendeskripsikan kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan
media lingkungan siswa kelas X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten tahun
ajaran 2011/2012.
3. Mendeskripsikan perbedaan kemampuan menulis karangan deskripsi
menggunakan media gambar siswa kelas X 1 dan media lingkungan siswa
kelas X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten tahun ajaran 2011/2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi sekolah,
guru kelas, dan peneliti lain.
1. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran nyata mengenai
kemampuan menulis karangan deskripsi mengunakan media gambar dan
media lingkungan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Cawas, Klaten.
2. Bagi guru kelas
Hasil penelitian ini akan memberikan data bagi guru kelas, seberapa
tinggi kemampuan menulis karangan deskripsi mengunakan media gambar
dan media lingkungan sehingga guru dapat menentukan upaya peningkatan
kualitas pembelajaran bahasa Indonesia.
3. Bagi peneliti lain
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
kemampuan menulis karangan deskripsi. Informasi yang didapat dari
penelitian ini diharapkan dapat membantu penelitian selanjutnya yang
berkaitan dengan kemampuan menulis karangan deskripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.5 Variabel Penelitian dan Batasan Istilah
Agar lebih mudah dalam memahami penelitian ini, perlu disampaikan
rumusan variabel dan batasan istilah.
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu objek penelitian, dan objek itu bervariasi
(Sutrisna Hadi, 1973). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan
menulis karangan deskripsi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media
gambar dan media lingkungan.
2. Batasan Istilah
Istilah-istilah dalam penelitian ini perlu dibatasi agar pembaca tidak
salah tafsir dengan apa yang dikemukakan oleh penulis sehingga maksud dari
penulis dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.
a. Menulis
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik
yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga
orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut bila mereka
memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut (Tarigan, 1984: 21). Untuk
menghasilkan tulisan yang baik keterampilan menulis harus dilatih sejak dini
secara berkesinambungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
b. Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi adalah bentuk tulisan yang bertalian dengan usaha
para penulis untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang sedang
dibicarakan (Gorys Keraf, 1981: 93). Dalam penelitian ini dipilih tipe dasar
karangan deskripsi yakni deskripsi tentang suatu tempat atau pemandangan.
c. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan
dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta
lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efisien dan efektif (Yudhi Munadi, 2008: 7).
d. Media Gambar
Media gambar adalah penyajian visual dua dimensi yang
memanfaatkan rancangan gambar-gambar sebagai sarana pertimbangan
mengenai kehidupan sehari-hari, misalnya yang menyangkut manusia,
peristiwa, benda-benda, tempat, dan sebagainya (Robertus Angkowo dan
Kokasih, 2007 : 26).
e. Media lingkungan
Media lingkungan merupakan media pembelajaran berupa benda asli.
Benda asli adalah media yang paling efektif untuk mengikutsertakan berbagai
indra dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan benda asli memiliki sifat
keaslian, mempunyai ukuran besar dan kecil, berat, warna, dan adakalanya
disertai dengan gerak dan bunyi, sehingga memiliki daya tarik sendiri bagi
pembelajar (Hujair AH. Sanaky, 2009: 109).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.6 Sistematika Penyajian
BAB I pendahuluan. Pada bab ini diuraikan latar belakang masalah
penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, variabel
penelitian dan batasan masalah, dan sistematika penyajian.
BAB II landasan teori. Pada bab ini diuraikan penelitian relevan, kerangka
teori, kerangka berpikir, serta hipotesis.
BAB III metodologi penelitian. Pada bab ini diuraikan jenis penelitian,
populasi dan sampel penelitian, pelaksanaan penelitian, instrumen penelitian,
teknik pengum-pulan data, teknik penilaian hasil karangan, dan teknik analisis
data.
BAB IV hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini diuraikan deskripsi
data, analisis data, pengujian hipotesis.
BAB V penutup. Pada bab ini diuraikan kesimpulan, implikasi hasil
penelitian, dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Terhadap Penelitian Yang Relevan
Ada tiga penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, yang
dapat menunjukkan bahwa penelitian ini masih pantas untuk dilaksanakan, yaitu
penelitian Y. Anita Damarastuti (2004), Yohanes Yudhi Purwono (2007), dan
Dewi Purwanti (2007).
Penelitian yang dilakukan oleh Y. Anita Damarastuti (2004) berjudul
“Perbedaan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Tidak
Menggunakan Media Gambar dan Dengan Menggunakan Media Gambar (Studi
Kasus Siswa Kelas IV SD Kanisius Pugeran 1 Yogyakarta dan SD Kanisius
Pugeran 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2003/2004)”. Penelitian itu termasuk jenis
penelitian deskriptif kuantitatif karena data yang diperoleh dari hasil skor tes
mengarang berupa angka. Tujuan penelitian itu mendeskripsikan kemampuan
menulis karangan deskripsi dengan tidak menggunakan media gambar siswa kelas
IV SD Kanisius Pugeran 1 Yogyakarta, mendeskripsikan kemampuan menulis
karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar siswa kelas IV SD
Kanisius Pugeran 2 Yogyakarta, serta mendeskripsikan perbandingan kemampuan
menulis deskripsi dengan tidak menggunakan media gambar siswa kelas IV SD
Kanisius Pugeran 1 Yogyakarta dan dengan menggunakan media gambar siswa
kelas IV SD Kanisius Pugeran 2 Yogyakarta. Hasil penelitian Y. Anita
Damarastuti menunjukkan bahwa kemampuan menulis karangan deskripsi dengan
tidak menggunakan media gambar siswa kelas IV SD Kanisius Pugeran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Yogyakarta berada pada tingkat sedang, kemampuan menulis karangan deskripsi
dengan menggunakan media gambar siswa kelas IV SD Kanisius Pugeran 2
Yogyakarta pada tingkat sedang, tidak ada perbedaan yang signifikan antara
kemampuan menulis karangan deskripsi dengan tidak menggunakan media
gambar siswa kelas IV SD Kanisius Pugeran 1 Yogyakarta dan dengan
menggunakan media gambar siswa kelas IV SD Kanisius Pugeran 2 Yogyakarta.
Y. Anita Damarastuti memberikan saran kepada guru mata pelajaran
bahasa Indonesia dan peneliti lain. Guru perlu mengevaluasi secara menyeluruh
terhadap kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengarang, dengan tujuan
membantu siswa lebih tertib dalam memilih kata, menyusun kalimat, menulis
tanda baca, dan menuangkan gagasan. Peneliti lain yang berminat dapat
melakukan uji coba di sekolah lain dengan jenis penelitian dan istrumen penelitian
yang tepat dan menarik sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat.
Penelitian yang dilakukan oleh Yohanes Yudhi Purwono (2007) berjudul
“Perbedaan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan
Kerangka Karangan dan Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa SD
Kelas VI SD Maria Assumpta Klaten”. Tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti
dalam penelitian itu adalah mendeskripsikan tingkat kemampuan menulis
karangan deskripsi dengan menggunakan kerangka karangan, mendeskripsikan
kemampuan menulis karangan deskripsi dengan media gambar, serta mengetahui
perbedaan kemampuan dalam menulis karangan deskripsi dengan media kerangka
karangan dan media gambar. Penelitian itu termasuk dalam penelitian deskriptif
kuantitatif karena data yang diperoleh dari hasil skor tes mengarang berupa angka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Hasil penelitian Yohanes Yudhi Purwono menunjukkan bahwa kemampuan siswa
dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan kerangka karangan
berada pada tingkat sedang, kemampuan menulis karangan deskripsi dengan
media gambar berada pada tingkat cukup. Kesimpulan dari penelitian itu terdapat
perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis karangan deskripsi dengan
menggunakan kerangka karangan dan dengan menggunakan media gambar.
Yohanes Yudhi Purwono memberikan saran kepada guru bahasa Indonesia
dan peneliti lain. Guru harus dapat memvariasikan bentuk pembelajaran menulis
dengan menggunakan metode serta teknik pembelajaran keterampilan menulis
khususnya menulis deskripsi. Peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis
hendaknya bukan hanya membandingkan tingkat kemampuan menulis dalam satu
sekolah saja, melainkan dari berbagai sekolah baik negeri maupun swasta.
Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Purwanti (2007) berjudul
“Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Model
Pembelajaran Pendidikan Luar ruang dan Media Musik Klasik Pada Siswa Kelas
X 6 SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang Tahun Ajaran 2007/2008”. Penelitian
itu membahas apakah pembelajaran menulis dengan menggunakan model
pembelajaran pendidikan luar ruang dan media musik klasik dapat meningkatkan
keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas X 6 SMA Islam Sultan
Agung 1 Semarang. Penelitian itu juga membahas apakah terdapat perubahan
tingkah laku siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran pendidikan luar ruang dan media musik klasik. Penelitian itu
termasuk dalam penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian Dewi Purwanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pada keterampilan menulis karangan
deskripsi pada siswa kelas X 6 SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang setelah
diadakan tes keterampilan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan
media lingkungan dan media klasik. Terdapat perubahan sikap atau perilaku siswa
yaitu perubahan siswa dari perilaku negatif berubah menjadi perilaku positif.
Dewi Purwanti memberikan saran kepada guru bahasa Indonesia dan
peneliti lain. Guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran pendidikan luar
ruang dan media musik klasik dalam pembelajaran keterampilan menulis. Peneliti
lain sebaiknya ada penelitian lanjutan dari penelitian ini dengan model yang lain
untuk menambah khasanah ilmu bahasa.
Ketiga penelitian di atas dapat memberi gambaran kepada pembaca bahwa
penelitian yang akan dilakukan oleh penulis ini masih relevan dan berguna.
Alasan peneliti yakni belum ada penelitian yang meneliti perbedaan kemampuan
menulis karangan khususnya deskripsi dengan media gambar dan media
lingkungan pada sekolah yang sama dan kelas yang berbeda. Setelah penelitian ini
diketahui hasilnya diharapkan dapat bermanfaat bagi guru bidang studi Bahasa
Indonesia dalam menentukan metode dan teknik pembelajaran guna
meningkatkan kemampuan menulis siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2.2 Kerangka Teori
Di bawah ini diuraikan pengertian menulis, tujuan menulis, karangan
deskripsi, media pembelajaran, media gambar, media lingkungan.
2.2.1 Menulis
Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain
(Tarigan, 1984: 3). Menulis termasuk kegiatan produktif (menulis menghasilkan
suatu karya berupa tulisan) dan ekspresif (melalui tulisan seseorang meng-
ekspresikan dirinya secara bebas). Selanjutnya Tarigan (1984: 21) mengatakan
bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik
yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang
lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut bila mereka memahami
bahasa dan gambaran grafik tersebut.
Akhadiah (1989: 2) mengatakan bahwa kemampuan menulis merupakan
kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan
keterampilan. Untuk menulis sebuah karangan yang sederhana, secara teknis
penulis dituntut memenuhi persyaratan dasar seperti menulis karangan yang rumit.
Penulis harus memilih topik, membatasinya, mengembangkan gagasan,
menyajikannya dalam kalimat dan paragraf yang tersusun secara logis.
Menulis merupakan suatu proses perkembangan (Tarigan, 1984: 8).
Menulis menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, dan latihan. Dalam menulis
penyampaian gagasan-gagasan harus tersusun secara logis, diekspresikan secara
jelas, dan ditata secara menarik. Maka dari itu sejak usia dini anak harus dilatih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dan dibiasakan untuk menuangkan ide-ide lewat menulis, agar menjadi terampil
dan dapat menghasilkan suatu hasil karya yang bermanfaat.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
menulis merupakan keterampilan berbahasa dengan melukiskan lambang-lambang
grafik untuk mengungkapkan gagasan dan pikiran yang ditujukan kepada orang
lain. Untuk menghasilkan tulisan yang baik keterampilan menulis harus dilatih
sejak dini secara berkesinambungan.
Menurut The Liang Gie (1992: 21) ada enam asas menulis yaitu asas ke-
jelasan, asas keringkasan, asas ketepatan, asas kesatupaduan, asas pertautan, asas
pengharkatan. Berikut ini dijelaskan enam asas tersebut.
1. Asas kejelasan, yaitu karangan yang jelas akan mudah dipahami oleh seorang
pembaca.
2. Asas keringkasan, yaitu karangan tidak boleh berlebihan dalam menggunakan
ungkapan yang tidak perlu, tidak perlu mengulang gagasan yang sama.
3. Asas ketepatan, maksudnya karangan harus tepat dalam pemakaian ejaan,
tanda baca dan istilah-istilah. Sebuah karangan hendaknya dapat
menyampaikan ide kepada pembaca seperti yang dimaksud oleh penulis.
4. Asas kesatupaduan, maksudnya segala sesuatu yang disajikan dalam suatu
karangan harus berpusat pada satu gagasan pokok atau tema utama karangan.
5. Asas pertautan, maksudnya dalam suatu karangan harus ada hubungan antara
kalimat yang satu dengan kalimat yang lain dalam tiap paragraf.
6. Asas pengharkatan, maksudnya karangan harus benar-benar berbobot dan
berisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2.2.2 Tujuan Menulis
Akhadiah (1989: 11) menyatakan bahwa setiap penulis harus
mengungkapkan dengan jelas tujuan menulis yang akan digarapnya. Perumusan
tujuan menulis ditentukan lebih dahulu karena merupakan titik tolak dalam
kegiatan menulis karangan. Rumusan tujuan menulis adalah gambaran penulis
dalam kegiatan menulis selanjutnya. Dengan menentukan tujuan menulis, akan
diketahui apa yang harus dilakukan pada tahap menulis. Tujuan menulis
merupakan penentu yang pokok dan akan mengarahkan serta membatasi
karangan. Kesadaran mengenai tujuan menulis selama proses menulis akan
menjaga keutuhan karangan.
Menurut Gorys Keraf (1984: 34), menulis atau mengarang mempunyai
tujuan untuk mengungkapkan fakta-fakta, perasaan, sikap, dan isi pikiran secara
jelas dan efektif kepada para pembaca. Setiap penulis harus mengungkapkan
dengan jelas tujuan penulisan yang akan dikerjakan. Tujuan itu dapat tercapai bila
penulis menyajikan aspek-aspek sebagai berikut dengan baik, yaitu judul karang-
an, gagasan, organisasi isi, tata bahasa, diksi, ejaan, kebersihan dan kerapian.
Berikut ini dijelaskan aspek tersebut.
1. Judul Karangan
Menurut Gorys Keraf (1984: 128-129) sebuah judul yang baik merangsang
perhatian pembaca dan cocok dengan temanya. Berikut ini beberapa syarat yang
harus dipenuhi agar judul dapat merangsang perhatian pembaca dan cocok dengan
temanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
a. Judul harus relevan dengan tema, atau terdapat hubungan dengan beberapa
bagian yang penting dari tema. Judul tidak menyimpang dengan topik,
tidak dituliskan dengan kata kias atau kata yang mempunyai arti ganda.
b. Judul harus provokatif, yaitu harus dibuat dengan tujuan menimbulkan
rasa keingintahuan dari para pembaca terhadap isi buku atau karangan.
c. Judul harus singkat, yaitu tidak menggunakan kalimat atau frasa yang
panjang. Judul yang singkat bukan berarti harus terlalu pendek, tetapi
judul tersebut mampu dalam menjelaskan isi dari karangan atau tulisan.
2. Gagasan
Menulis atau mengarang gagasan merupakan isi dari karangan tersebut.
Gagasan itu dapat berupa pengetahuan, pengamatan, pendapat, renungan,
pendirian, perasaan, dan emosi. Gagasan adalah uraian atau rincian dari apa yang
hendak disampaikan seseorang kepada orang lain melalui bahasa tulis untuk
dipahami tepat seperti yang dimaksudkan oleh penulis (Widyamartaya, 1990: 9).
3. Organisasi Gagasan
Setiap kalimat yang baik harus memperlihatkan kesatuan gagasan,
mengandung satu ide pokok (Keraf, 1984: 36). Gagasan dalam suatu karangan
mudah dipahami dan dipetik manfaatnya oleh pembaca kalau gagasan
terorganisasi dengan baik. Organisasi gagasan ini tercermin dalam rangkaian kata,
frasa, klausa, kalimat, dan paragraf. Gagasan yang tidak terorganisasi dengan baik
akan menimbulkan kesulitan bagi pembaca dalam memahami maksud penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
4. Tata Bahasa
Sebuah karangan tidak pernah terlepas dari tata bahasa karena tata bahasa
mempengaruhi hasil karangan. Tata bahasa dalam konteks penelitian ini dibatasi
pada seluk-beluk kata, frasa, klausa, dan kalimat. Kata adalah satuan gramatikal
bebas yang terkecil (Ramlan, 1990: 7). Frasa adalah unsur klausa yang terdiri atas
dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi (Ramlan, 1986: 143).
Klausa adalah satuan gramatik yang terdiri dari subyek, predikat, baik disertai
obyek, pelengkap, dan keterangan ataupun tidak (Ramlan, 1986: 83). Kalimat
adalah bagian terkecil ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran
yang utuh secara ketatabahasaan. Dalam wujud lisan kalimat diiringi alunan
titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi selesai, dan diikuti oleh
kesenyapan yang memustahilkan adanya perpaduan bunyi (Anton M. Moeliono,
1988: 254).
5. Diksi
Diksi adalah pilihan kata-kata untuk mengekspresikan ide atau gagasan
dan perasaan. Diksi yang baik adalah pemilihan kata secara tepat di dalam makna
serta sesuai dengan masalah dan kejadian (Achmadi, 1988: 126).
Poerwadarminta (1967: 43) menyebutkan tiga pedoman untuk memilih
kata yaitu tepat, lazim, dan seksama. Tepat yaitu mencakup arti dan tempat.
Lazim yaitu sudah menjadi ketentuan umum, dipakai dalam Bahasa Indonesia
umum. Seksama yaitu serasi dengan apa yang hendak dituturkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Kata indria merupakan suatu jenis pengkhususan dalam memilih kata-kata
yang tepat dengan penggunaan istilah yang menyatakan pengalaman yang diserap
oleh pancaindra, yaitu serapan indra penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan
penciuman. Kata-kata yang menggambarkan pengalaman manusia melalui
pancaindra yang khusus, maka dapat digunakan untuk membuat deskripsi (Gorys
Keraf, 1981: 80).
6. Ejaan
Dalam kegiatan menulis agar lebih efektif penulis harus dapat
menggunakan ejaan secara tepat. Ejaan perlu diperhatikan karena mempengaruhi
penulis dalam mengkomunikasikan ide kepada pembaca (Parera, 1988: 41).
Ejaan tidak hanya mengatur cara penulis huruf, tetapi juga cara
menuliskan kata dan cara menuliskan tanda baca. Pemakaian ejaan meliputi
pemakaian huruf, penulisan huruf besar, huruf miring, penulisan kata, penuliasa
kata serapan dan penulisan tanda baca seperti titik (.), koma (,), titik dua (:), titik
koma (;), garis miring(/) (Moeliono, 1988: 377-418).
7. Kebersihan dan Kerapian
Kebersihan dan kerapian tulisan merupakan wajah dari karangan. Wajah
karangan turut menentukan daya tarik tulisan seseorang. Dengan kata lain,
kebersihan dan kerapian tulisan turut menentukan nilai atau kualitas suatu
karangan. Kebersihan yang dimaksud adalah kebersihan tulisan, tulisan tidak
kotor serta tidak banyak coretan. Kerapian yang dimaksud meliputi pengaturan
batas tepi kanan dan tepi kiri karangan, penulisan huruf, tanda baca, jarak tulisan,
alinea, dan keseluruhan karangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Dari pendapat para ahli di atas penulis membuat kesimpulan bahwa tujuan
menulis adalah untuk menyampaikan atau mengungkapkan ide atau gagasan
penulis kepada pembaca. Dalam kegiatan menulis atau mengarang penulis harus
mentaati kaidah-kaidah atau aturan yang berlaku sehingga gagasan yang
dituangkan dalam bentuk tulisan dapat dimengerti dan diharapkan penulis
mendapat respon dari pembaca.
2.2.3 Karangan Deskripsi
Deskripsi merupakan paparan tentang persepsi yang ditangkap oleh
pancaindra. Kita melihat, mendengar, mencium, dan merasakan melalui alat-alat
sensori kita dan dengan kata-kata kita mencoba melukiskan apa-apa yang kita
tangkap dengan panca indra itu agar dapat dihayati oleh orang lain (Sujanto, 1988:
11). Karangan deskripsi adalah bentuk tulisan yang bertalian dengan usaha para
penulis untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang sedang
dibicarakan (Gorys Keraf, 1981: 93). Karangan deskripsi adalah tulisan yang
berisi pemerian (deskripsi, paparan, uraian) tentang suatu objek sebagaimana
adanya pada suatu waktu (Yudiono, K.S, 1984:11).
Menurut Parera (1988: 4) karangan deskripsi berhubungan dengan
pengalaman pancaindera, seperti penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman,
dan perasaan. Deskripsi memberikan suatu gambaran tentang satu peristiwa atau
kejadian dan masalah. Dalam menulis deskripsi dituntut kesanggupan berbahasa
dari seorang penulis, yang kaya akan nuansa dan bentuk, dan kecermatan
pengamatan dan ketelitian penyelidikan, sehingga penulis harus dekat dengan
objek. Dengan memperhatikan hal tersebut seorang penulis sanggup meng-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
gambarkan objeknya dalam rangkaian kata-kata yang penuh arti sehingga
pembaca dapat menerima dan seolah-olah mereka sendiri melihatnya.
Dari beberapa pengertian tentang karangan deskripsi di atas penulis
menyimpulkan bahwa karangan deskripsi adalah hasil perwujudan gagasan
seseorang dalam bahasa tulis dengan memaparkan atau melukiskan suatu objek
yang dapat ditangkap oleh pancaindra manusia ke dalam bentuk bahasa tulis
sehingga dapat dimengerti orang lain.
Karangan deskripsi menurut Achmadi (1988: 106) mempunyai dua tipe
dasar, yaitu deskripsi tentang suatu tempat atau pemandangan dan deskripsi
tentang orang. Berikut ini dijelaskan dua tipe dasar karangan deskripsi.
1. Deskripsi tempat
Dalam mendeskripsikan tempat atau suatu pemandangan penulis harus
menentukan kesan apa yang diinginkan dibangkitkan. Di dalam menyusun
deskripsi tempat penulis tidak harus menjejalkan semua detail dari tempat yang
dilihat (yang berdiri sebagai obyek) ke dalam tulisan deskripsinya. Perincian-
perincian dari tempat yang memiliki hubungan atau peranan langsung terhadap
jalannya peristiwa harus digambarkan secara cermat, sehingga membuat tulisan
deskripsinya hidup.
2. Deskripsi orang
Deskripsi tentang orang bertujuan untuk menggugah, membangkitkan
suatu kesan, untuk menjelmakan suatu sikap, dan untuk menghasilkan suatu efek
emosional yang esensial. Dalam membuat deskripsi orang haruslah
menggambarkan secara jelas dan terperinci tentang orang tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Menurut Gorys Keraf (1981: 149-156) dalam membuat sebuah deskripsi
orang dapat dikemukakan beberapa cara atau pembidangan yaitu bidang fisik,
bidang milik, bidang tindakan, bidang perasaan, dan bidang watak. Berikut ini
akan dijelaskan pembidangan dalam membuat deskripsi orang.
a. Bidang fisik
Bidang fisik bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang sejelas-
jelasnya tentang keadaan tubuh atau gambaran fisik dari seorang tokoh
sehingga pembaca mendapat gambaran fisik secara jelas tentang orang itu.
Deskripsi semacam ini lebih banyak bersifat objektif.
b. Bidang milik
Yang dapat dijadikan objek deskripsi orang pada bidang milik ini ialah
sesuatu yang melingkupi atau mengelilingi seseorang dan sesuatu yang
dimilikinya. Misalnya sepatu, rumah, pakaian, dan sebagainya.
c. Bidang tindakan
Bidang tindakan membahas tentang tindak-tanduk atau perilaku dari
seorang tokoh.
d. Bidang perasaan
Bidang perasaan membahas perasaan seseorang yang akan tampak dan
dapat dideskripsikan ketika perasaan seseorang itu terwakili oleh unsur-unsur
tubuh, misalnya perkataan, tindakan, raut muka, dan aktifitas tubuh lainya
yang nampak dari luar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
e. Bidang watak
Bidang watak merupakan suatu segi kemanusiaan yang berada dibalik
tabir fisik manusia, sehingga pengarang harus mengadakan penafsiran bertolak
kepada kenyataan-kenyataan yang direcapnya, sehingga sering terjadi
kesalahan penafsiran watak seseorang.
Menurut Gorys Keraf (1981: 94) karangan deskripsi dapat dibagi menjadi
dua macam, yaitu deskripsi sugestif dan deskripsi teknis atau ekspositoris.
Deskripsi sugestif merupakan usaha penulis untuk menciptakan sebuah
pengalaman pada diri pembaca, pengalaman karena perkenalan yang terjadi secara
langsung dengan objek. Pengalaman atas objek tersebut harus dapat menciptakan
penghayatan melalui imajinasi para pembaca. Deskripsi teknis atau deskripsi
ekspositoris merupakan usaha penulis untuk memberikan identifikasi atau
informasi mengenai suatu objek. Bahasa yang digunakan dalam deskripsi
ekspositoris adalah bahasa formal dan lugas.
2.2.4 Pembelajaran Menulis di SMA
Bahasa memiliki peranan sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,
dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam
mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa
Indonesia dengan baik dan benar baik secara lesan dan tertulis (KTSP, 2006: 231).
Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP, 2006) pelajaran
menulis khususnya menulis karangan sudah diajarkan sejak SD, SMP, sampai
SMA. Berikut adalah kutipan materi pokok dari KTSP kemampuan berbahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
menulis di SMA dari kelas X sampai kelas XI yang dapat menunjukkan bahwa
pelajaran menulis khususnya menulis karangan sudah diajarkan.
Tabel 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Menulis Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas X, Semester 1 dan 2
Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Menulis 1. Mengungkapkan
informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif)
1.1 Menulis gagasan dengan menggunakan
pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif.
1.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif.
1.3 Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif.
Menulis 2. Mengungkapkan
pikiran, dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi
2.1 Menulis puisi lama dengan
memperhatikan bait, irama, dan rima. 2.2 Menulis puisi baru dengan
memperhatikan bait, irama, rima.
Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Menulis 1. Mengungkapkan
informasi melalui penulisan paragraf dan teks pidato.
1.1 Menulis gagasan untuk mendukung
suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentasi.
1.2 Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif.
1.3 Menulis hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf dengan menggunakan ejaan yang tepat.
1.4 Menyusun teks pidato. Menulis 2. Mengungkapkan
pengalaman sendiri dan orang lain ke dalam cerpen.
2.1 Menulis karangan berdasarkan
kehidupan diri sendiri dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar).
2.2 Menulis karangan berdasarkan pengalaman orang lain dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Tabel 2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Menulis Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas XI, Semester 1 dan 2
Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Menulis 1. Mengungkapkan
informasi dalam bentuk proposal, surat dagang, karangan ilmiah
1.1 Menulis proposal untuk berbagai
keperluan. 1.2 Menulis surat dagang dan surat kuasa. 1.3 Melengkapi karya tulis dengan daftar
pustaka dan catatan kaki. Menulis 2. Mengungkapkan
informasi melalui penulisan resensi
2.1 Mengungkapkan prinsip-prinsip
penulisan resensi. 2.2 Mengaplikasikan prinsip-prinsip
penulisan resensi.
Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Menulis 1. Mengungkapkan
informasi dalam bentuk rangkuman/ringkasan, notulen rapat, dan karya ilmiah
1.1 Menulis rangkuman/ ringkasan isi buku 1.2 Menulis notulen rapat sesuai dengan
pola penulisan 1.3 Menulis karya ilmiah seperti hasil
pengamatan dan penelitian
Menulis 2. Menulis naskah
drama
2.1 Mendeskripsikan perilaku manusia
melalui dialog naskah drama. 2.2 Menarasikan pengalaman manusia
dalam bentuk adegan dan latar pada naskah drama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Tabel 3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Menulis Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas XII, Semester 1 dan 2 Semester
1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Menulis 1. Mengungkapkan
informasi dalam bentuk surat dinas, laporan, dan resensi
1.1 Menulis surat lamaran pekerjaan
berdasarkan unsur-unsur dan struktur. 1.2 Menulis surat dinas berdasarkan isi,
bahasa, dan format yang baku. 1.3 Menulis laporan diskusi dengan
melampirkan notulen dan daftar hadir. 1.4 Menulis resensi buku pengetahuan
berdasarkan format baku. Menulis
2. Mengungkapkan pendapat, informasi, dan pengalaman dalam bentuk resensi dan cerpen
2.1 Menuliskan resensi buku kumpulan
cerpen berdasarkan unsur-unsur resensi. 2.2 Menulis cerpen berdasarkan kehidupan
orang lain (pelaku, peristiwa, latar).
Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Menulis 1. Mengungkapkan
pikiran, dan informasi dalam penulisan karangan berpola
1.1 Menulis karangan berdasarkan topik
tertentu dengan pola pengembangan deduktif dan induktif
1.2 Menulis esai berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup
Menulis 2. Mengungkapkan
pendapat dalam bentuk kritik dan esai
2.1 Memahami prinsip-prinsip penulisan
kritik dan esai 2.2 Menerapkan prinsip-prinsip penulisan
kritik dan esai untuk mengomentari karya sastra
Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tertera dalam
tabel dapat disimpulkan bahwa menulis karangan deskripsi sudah diajarkan di
SMA di kelas X. Oleh sebab itu, penelitian ini untuk mengetahui seberapa tinggi
tingkat kemampuan siswa dalam mengarang deskripsi dengan menggunakan
media gambar dan media lingkungan sudah layak dilaksanakan di SMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2.2.5 Media Pembelajaran
Menurut Robertus Angkowo dan Kokasih (2007 : 10) kata media berasal
dari bahasa Latin Medius yang secara harifiah berarti tengah, perantara atau
pengantar. Tetapi secara khusus pengertian media dalam proses pembelajaran
diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran untuk menyampai-
kan suatu pesan atau informasi dari suatu sumber kepada penerimanya (Soeparno,
1988: 1). Dalam proses belajar mengajar, penerima pesan itu adalah siswa. Media
dapat digunakan dalam proses belajar mengajar sebagai media belajar yang dapat
digunakan sendiri oleh siswa. Media belajar digunakan untuk mengetahui macam-
macam benda, mengarang dengan mendeskripsikan gambar yang dilihat. Materi
pembelajaran yang terdiri atas pedoman pembelajaran, isi pembelajaran, tes, dan
pedoman pengajar merupakan paket yang memadai untuk digunakan oleh
pembelajar dan pengajar selama kegiatan pembelajaran.
Menurut Yudhi Munadi (2008: 7) media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara
terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerima-
nya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Media
pembelajaran yaitu segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan
pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian,
dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran
pada diri siswa (Robertus Angkowo dan Kokasih, 2007: 13).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan
untuk menyampaikan pesan pembelajaran (Hujair AH. Sanaky, 2009: 3).
Pembelajaran merupakan proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan
bahan ajar. Media pembelajaran digunakan untuk membantu daya serap siswa
dalam menerima materi pembelajaran. Pembelajaran dikatakan terserap oleh siswa
secara optimal apabila ingatan tersimpan dalam ingatan jangka panjang. Menurut
Romiszowki media adalah pembawa pesan yang berasal dari sumber pesan
kepada penerima pesan. Dalam proses belajar mengajar, penerima pesan itu
adalah siswa. Pesan disalurkan oleh media dari sumber pesan kepada penerima
pesan itu ialah isi pelajaran.
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan media pembelajaran
adalah sarana yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan
pelajaran baik cetak maupun audio, visual, dan audio visual kepada penerima
pesan atau pembelajar.
Menurut Hujair AH. Sanaky (2009: 4) tujuan media pembelajaran adalah
sebagai berikut.
1. Mempermudah proses pembelajaran di kelas.
2. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran.
3. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar.
4. Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Menurut Deni Setiawan (2009: 1) media berdasarkan keadaannya dapat
dibedakan menjadi media canggih (sophisticate media) dan media sederhana
(simple media) . Media canggih adalah media yang hanya dapat dibuat di pabrik
karena terdiri dari komponen-komponen yang rumit dan biasanya memerlukan
listrik dalam penyajiannya. Sedang media sederhana merupakan media yang dapat
dibuat sendiri atau oleh ahli media dan biasanya tidak memerlukan listrik dalam
penyajiaanya.
Jenis media dalam pembelajaran menurut Robertus Angkowo dan Kokasih
(2007 : 13) dapat dibedakan menjadi.
1. Media grafis atau media dua dimensi seperti gambar, foto, grafik, bagan,
diagram, poster, komik, kartun.
2. Media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk padat, model penampang,
model susun, model kerja, dan diorama.
3. Media proyeksi seperti slide, film strips, film, OHP.
4. Lingkungan sebagai media pembelajaran.
Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media gambar atau foto
serta media lingkungan. Dengan media gambar serta media lingkungan sebagai
media pembelajaran penulis berharap dapat membantu proses pemahaman dan
mengembangan ide dari siswa dalam membuat karangan deskripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2.2.6 Media Gambar
Menurut Robertus Angkowo dan Kokasih (2007 : 26) media gambar
adalah penyajian visual dua dimensi yang memanfaatkan rancangan gambar-
gambar sebagai sarana pertimbangan mengenai kehidupan sehari-hari, misalnya
yang menyangkut manusia, peristiwa, benda-benda, tempat, dan sebagainya.
Gambar merupakan alat visual yang penting karena dapat memberikan
penggambaran visual yang konkret tentang masalah yang digambarkannya.
Gambar membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang terkandung
menjadi lebih jelas bila dibandingkan mengungkapkan dengan kata-kata baik yang
terlulis maupun lisan. Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan,
dsb) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada kertas dan
sebagainya (Anton M. Moeliono, 1997: 288). Gambar adalah foto atau sejenisnya
yang menampakkan orang, tempat, benda (Lutuheru, 1988: 41)
Gambar dapat ditemukan di mana saja yaitu di pinggir jalan, di pasar, di
stasiun, di majalah, di buku pelajaran, dan sebagainya. Gambar merupakan simbol
komunikasi tertua manusia. Dari zaman batu hingga sekarang, manusia
menggunakan gambar sebagai alat komunikasi. Gambar banyak dipergunakan
karena mudah dalam membuat atau mendapatkannya dan murah dalam
pembuatannya (Deni Setiawan 2009: 1).
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar
adalah foto atau sejenisnya yang menampakkan benda dalam bentuk dua dimensi,
digunakan untuk berkomunikasi ataupun sebagai media pembelajaran dalam
membuat suatu tulisan atau karangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Menurut Suleiman (1981: 29) agar gambar mencapai tujuan semaksimal
mungkin sebagai alat visual, gambar harus dipilih menurut syarat-syarat tertentu.
Berikut ini diuraikan syarat-syarat tersebut.
1. Gambar harus jelas, bagus, menarik, mudah dimengerti dan cukup besar untuk
dapat memperlihatkan detailnya.
2. Gambar harus penting dan cocok untuk hal yang sedang dipelajari atau
masalah yang sedang dihadapi.
3. Gambar harus benar dan autentik, yakni menggambarkan situasi yang serupa
jika dilihat dalam keadaan sebenarnya.
4. Gambar harus sederhana sehingga tidak membingungkan.
5. Gambar harus sesuai dengan kecerdasan orang yang melihatnya.
6. Gambar yang berwarna dapat menjadikannya lebih realistis dan merangsang
minat untuk melihatnya.
Sadiman (1986: 29) menyebutkan bahwa ada beberapa kelebihan dari
media gambar sebagai media pendidikan, yaitu.
1. Gambar bersifat konkret, lebih realistis.
2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
3. Gambar dapat mengatasi keterbatasan pengalama.
4. Gambar dapat memperjelas suatu masalah.
5. Gambar murah harganya serta mudah didapatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Selain kelebihan tersebut, gambar juga memiliki beberapa kelemahan
(Sadiman, 1986: 31) yaitu.
1. Gambar hanya menekankan persepsi indera mata.
2. Gambar yang terlalu kompleks kurang efektif, maksudnya gambar yang berisi
lebih dari satu benda objek peristiwa tidak efektif.
3. Ukuran sangat terbatas untuk kelompok besar, maksudnya besar kecilnya
ukuran gambar tidak mampu digunakan dalam kelompok besar.
Mengarang melalui media gambar merupakan salah satu teknik pengajaran
menulis yang sangat dianjurkan oleh para ahli. Gambar yang kelihatannya diam
sebenarnya banyak berkata bagi mereka yang peka dan penuh imagi. Karena itu,
pemilihan gambar harus tepat, menarik, dan merangsang siswa. Mengarang
melalui media gambar berarti melatih dan mempertajam daya imajinasi siswa
(Tarigan dan Djago Tarigan 1987: 209-210).
2.2.7 Media Lingkungan
Media lingkungan merupakan media pembelajaran berupa benda asli.
Suatu benda asli merupakan media yang paling tepat guna, dibanding tiruannya
(Latuheru, 1988: 52). Benda asli merupakan media yang paling efektif untuk
mengikutsertakan berbagai indra dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan benda
asli memiliki sifat keaslian, mempunyai ukuran besar dan kecil, berat, warna, dan
adakalanya disertai dengan gerak dan bunyi, sehingga memiliki daya tarik sendiri
bagi pembelajar (Hujair AH. Sanaky, 2009: 109).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Bentuk benda asli yang dipilih untuk pengajaran sebaiknya dibedakan
berdasarkan tujuan benda tersebut digunakan. Menurut Yudhi Munadi (2008: 108-
110) terdapat tiga macam benda asli yakni unmodified real thing (benda asli yang
tidak dimodifikasi), modified real things (benda asli yang telah dimodifikasi),
specimen (sampel). Berikut ini dijelaskan tiga macam benda tersebut.
1. Unmodified real thing adalah benda yang sebenarnya, sebagaimana adanya,
tanpa perubahan kecuali hanya dipindahkan dari tempat aslinya. Benda-benda
tersebut mempunya ciri di antaranya dapat digunakan, hidup, dalam ukuran
normal, dapat dikenal dengan nama sebenarnya.
2. Modified real things adalah benda asli versi yang disederhanakan, yang dibuat
hanya bagian penting yang dibutuhkan (tidak seutuhnya).
3. Specimens kadang tidak dimodifikasi, biasanya bagian dari lingkungan.
Seringkali diartikan sebagai sampel dari suatu benda dalam grup atau kategori
yang sama.
Penggunaan media grafis, tiga dimensi, dan proyeksi pada dasarnya
memvisualisasikan fakta, gagasan, kejadian, peristiwa dalam bentuk tiruan dari
keadaan sebenarnya untuk dibahas di dalam kelas dalam membantu proses
pengajaran. Di lain pihak guru dan siswa bisa mempelajari keadaan sebenarnya di
luar kelas dengan menghadapkan para siswa kepada lingkungan yang aktual untuk
dipelajari, diamati dalam hubungannya dengan proses belajar. Cara ini lebih
bermakna karena siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang
sebenarnya secara alami, lebih faktual, dan kebenarannya lebih dapat
dipertanggungjawabkan (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2010: 208).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2010: 208 - 209) lingkungan
sebagai media pembelajaran mempunyai banyak manfaat. Berikut ini diuraikan
manfaat tersebut.
1. Motivasi siswa dalam belajar akan lebih tinggi sebab kegiatan belajar lebih
menarik.
2. Proses pembelajaran akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan dengan
situasi dan keadaan yang sebenarnya.
3. Bahan-bahan yang dipelajari faktual sehingga kebenarannya lebih akurat.
4. Kegiatan belajar siswa lebih koprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan
dengan berbagai cara seperti mengamati, wawancara, dan lain-lain.
5. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dipelajari bisa
beraneka ragam seperti lingkungan sosial, alam, serta buatan.
6. Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di
lingkungan sehingga dapat memupuk cinta lingkungan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan media lingkungan adalah suatu
media pembelajaran yang dilakukan di luar ruang yang menekankan pada proses
belajar berdasarkan keadaan sebenarnya atau fakta nyata. Materi pembelajarannya
secara langsung dialami melalui kegiatan pembelajaran serta pancaindra manusia
banyak berperan.
2.2.8 Perbedaan Media Gambar dan Media Lingkungan
Penggunaan media pembelajaran dalam menulis karangan deskripsi yaitu
media gambar dan media lingkungan yang mempunyai beberapa perbedaan
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 4 Perbedaan Media Gambar dan Media Lingkungan
Media Gambar Media Lingkungan 1. Media gambar menekankan
persepsi indera penglihatan atau mata saja.
1. Media lingkungan mengikutsertakan semua pancaindra (pendengaran, peraba, pencium, penglihat, dan perasa).
2. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
2. Media lingkungan tidak dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, sebab berdasarkan keadaan sebenarnya atau fakta nyata.
3. Penggunaan media grafis, tiga dimensi, dan proyeksi pada dasarnya memvisualisasikan fakta, gagasan, kejadian, peristiwa dalam bentuk tiruan dari keadaan sebenarnya untuk dibahas di dalam kelas dalam membantu proses pengajaran.
3. Dengan mempelajari keadaan sebenarnya di luar kelas yakni menghadapkan para siswa kepada lingkungan yang aktual untuk dipelajari, diamati dalam hubungannya dengan proses belajar. Cara ini lebih bermakna karena siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya secara alami, lebih faktual, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.
4. Ukuran sangat terbatas untuk kelompok besar, maksudnya besar kecilnya ukuran gambar tidak mampu digunakan dalam kelompok besar.
4. Memiliki sifat keaslian, mempunyai ukuran besar dan kecil, berat, warna, dan adakalanya disertai dengan gerak dan bunyi.
5. Gambar yang terlalu kompleks kurang efektif, maksudnya gambar yang berisi lebih dari satu benda objek peristiwa tidak efektif.
5. Suatu benda asli merupakan media yang paling tepat guna, dibanding tiruannya.
(Lihat pada pendapat Hujair AH. Sanaky 2009: 109, Latuheru 1988:52, Nana
Sudjana dan Ahmad Rivai 2010: 208-209, Sadiman 1985: 29).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2.3 Kerangka Berpikir
Keterampilan menulis merupakan keterampilan untuk menuangkan ide
atau gagasan ke dalam bentuk tulisan. Kemampuan menulis memerlukan teknik
pelatihan menulis yang tepat dan latihan secara terus menerus. Hal ini berdasarkan
pada alasan bahwa keterampilan menulis bukan merupakan bakat alami yang
dengan sendirinya dapat dimiliki oleh seseorang. Untuk memiliki kemampuan
menulis yang baik, diperlukan beberapa keterampilan dan pelatihan yang
memadai. Kemampuan menulis yang baik meliputi kemampuan memahami,
mengembangkan gagasan, struktur kalimat, koherensi, diksi, ejaan, dan tanda
baca.
Tujuan menulis atau mengarang adalah untuk menyampaikan atau
mengungkapkan ide atau gagasan penulis kepada pembaca. Dalam kegiatan
menulis maupun mengarang penulis harus mentaati kaidah-kaidah atau aturan
yang berlaku sehingga gagasan yang dituangkan dalam tulisan dapat dimengerti
dan dipahami oleh pembaca.
Karangan deskripsi adalah gagasan atau ide yang dituangkan dalam bentuk
tulisan dengan menguraikan, memaparkan dan melukiskan suatu objek yang
ditangkap oleh pancaindra manusia yang ditujukan kepada orang lain atau
pembaca.
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa SMA kelas X karena di dalam
KTSP menulis karangan deskripsi sudah diajarkan. Siswa SMA senang dalam
melukiskan atau menggambarkan tentang sesuatu hal, sehingga dengan penelitian
ini siswa dilatih untuk menuangkan idenya ke dalam karangan deskripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Media pembelajaran merupakan sebuah sarana berupa audio, visual, atau
audio visual yang digunakan untuk menyampaikan pesan, informasi kepada
penerima pesan. Dalam penelitian ini media pembelajaran yang digunakan adalah
media gambar dan media lingkungan dalam menulis karangan deskripsi.
Media gambar adalah suatu alat atau media berupa gambar yang dipakai
sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi dari suatu
sumber kepada penerimanya. Media untuk sarana pembelajaran banyak ragamnya
antara lain gambar, foto, grafik, peta, papan flanel, buletin, dan lain-lain, sehingga
guru dapat menggunakan dan memanfaatkan berbagai macam media gambar
sesuai dengan materi pembelajaran.
Lingkungan sebagai media pembelajaran mampu mengembangkan
gagasan atau ide dengan maksimal dibandingkan dengan pembelajaran yang
dilakukan di dalam ruangan. Suasana pembelajaran tidak monoton dan lebih
berkesan bagi siswa. Dengan menggunakan media lingkungan siswa lebih banyak
menggunakan pancaindranya, sehingga dapat memberikan kesan hidup dalam
karangannya dan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis
deskripsi.
Media gambar dan media lingkungan merupakan bentuk media pem-
belajaran yang akan digunakan dalam menulis karangan deskripsi. Media gambar
dapat membantu siswa dalam menuangkan ide ke dalam bentuk karangan
deskripsi, namun hanya menggunakan indra penglihatan saja sehingga akan
mempengaruhi hasil karangan deskripsinya. Selanjutnya, media lingkungan
sebagai media pembelajaran sangat membantu siswa dalam menuangkan ide ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dalam bentuk karangan deskripsi, dengan menggunakan indra penglihatan, peraba,
pencium, dan perasa sehingga akan berpengaruh terhadap hasil karangan
deskripsinya yaitu terkesan hidup.
Menulis
Karangan Deskripsi
Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi di
SMA Kelas X
Media Pembelajaran
Media Gambar Media Lingkungan
Perbedaan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Media Gambar dan Media
Lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2.4 Hipotesis
Hipotesis atau dugaan awal mengenai kemampuan menulis karangan
deskripsi berdasarkan media gambar dan media lingkungan pada siswa kelas X
SMA Negeri 1 Cawas, Klaten sebagai berikut.
1. Kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar siswa
kelas X 1 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten tahun ajaran 2011/2012 sedang.
2. Kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan media lingkungan
siswa kelas X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten tahun ajaran 2011/2012 baik.
3. Ada perbedaan yang signifikan dalam menulis karangan deskripsi
menggunakan media gambar siswa kelas X 1 dan media lingkungan siswa
kelas X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten tahun ajaran 2011/2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif karena data penelitian
disajikan dalam bentuk angka-angka. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses
menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui (Margono 2003:
105).
Penelitian ini juga termasuk penelitian eksperimen karena mencobakan
dua cara yang berbeda pada kelas yang berbeda dengan jumlah siswa sama,
tingkat kemampuan siswa tiap kelas relatif sama, dengan guru kelas yang berbeda.
Penelitian eksperimen diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan
terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena (Syamsuddin &
Damaianti, 2007: 151). Data yang diperoleh adalah hasil menulis karangan
deskripsi dengan mencobakan media bergambar pada kelas X 1 dan media
lingkungan pada kelas X 7. Data berupa karangan dianalisis dan dinilai dalam
bentuk skor. Skor dari hasil analisis diolah dari skor mentah menjadi skor jadi
untuk mengetahui hasil dari penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Burhan Nurgiyantoro, dkk (2001: 20) memberikan penjelasan bahwa
populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang memiliki kesamaan
karakteristik. Sulistyo (2006: 182) menyatakan populasi adalah keseluruhan
subjek yang akan diteliti, sedangkan contoh atau sampel adalah bagian tertentu
dari keseluruhan subjek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas X 1 dan siswa kelas X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten. Masing-
masing kelas terdiri dari 40 siswa. Anggota populasi akan diambil sampel. Kelas
X 1 diambil sebagai sampel untuk menulis karangan deskripsi dengan
menggunakan media gambar, sedangkan kelas X 7 menggunakan media
lingkungan.
3.3 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian eksperimen dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 1 Cawas,
Klaten. Alasan dipilihnya kelas X 1 dan kelas X 7 karena setelah diadakan
wawancara dengan wakil kepala sekolah bagian kurikulum menyatakan bahwa
kemampuan siswa di setiap kelas adalah seimbang, sebab telah dilakukan
pemerataan kemampuan siswa pada saat pembagian kelas di awal tahun ajaran
baru 2011/2012, sehingga peneliti memilih kelas X1 dan X 7. Alasan lain setelah
dilakukan pengujian normalitas data dan varians dengan SPSS (lihat halaman
101), diketahui bahwa distribusi kedua sampel adalah normal serta data dari
populasi mempunyai varian sama, sehingga dapat dilakukan uji t.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok kontrol (siswa
kelas X 1), dan kelompok eksperimen (siswa kelas X 7). Pada penelitian ini
menggunakan rancangan dengan pemasangan subjek melalui tes akhir dan
kelompok kontrol (the randomized posttest-only control group design, using
matched subjects). Rancangan penelitian ini dengan pemasangan atau penjodohan
pada subjek pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol subjek
(Syamsuddin & Damaianti, 2007: 162). Desain penelitian ini terlihat pada gambar
berikut.
Keterangan:
M1 : kelompok kontrol (kelas X 1).
M2 : kelompok eksperimen (kelas X 7).
X1 : perlakuan pada rancangan (menggunakan media gambar).
X2 : perlakuan pada rancangan (menggunakan media lingkungan).
O1 : tes akhir pada kelompok kontrol (menulis karangan deskripsi).
O2 : ter akhir pada kelompok eksperimen (menulis karangan deskripsi).
Penelitian dilaksanakan dengan kegiatan pertama yaitu proses kegiatan
belajar mengajar (KBM) yang dilakukan oleh guru bidang studi bahasa Indonesia
dengan didampingi oleh peneliti, proses KBM berlangsung selama 2 jam
pertemuan (2 x 45 menit) sesuai dengan RPP yang disiapkan oleh peneliti, dengan
rincian sebagai berikut.
1. Kelas X 1 diajar oleh Drs. Medi Widodo, M.Hum., pada tanggal 4 Agustus
2011, materi pembelajaran mengenai karangan deskripsi menggunakan media
gambar.
M1 X1 O1
M2 X2 O2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2. Kelas X 7 diajar oleh Haryoko, S.Pd., pada tanggal 2 Agustus 2011, materi
pembelajaran mengenai karangan deskripsi menggunakan media lingkungan.
Pada pertemuan berikutnya atau kegiatan kedua yakni pengambilan data,
dengan rincian sebagai berikut.
1. Siswa kelas X 1 membuat karangan deskripsi berdasarkan media gambar
dengan tema “lingkungan sekolah”, pada tanggal 11 Agustus 2011.
2. Siswa kelas X 7 membuat karangan deskripsi berdasarkan media lingkungan
dengan tema “lingkungan sekolah”, pada tanggal 9 Agustus 2011.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah alat pengumpulan data, atau lebih tepat alat
memperoleh data. Untuk mendapatkan data yang berupa karangan, peneliti
menugaskan siswa untuk menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar
dan media lingkungan dengan tema lingkungan sekolah. Di bawah ini akan
disebutkan cara melakukan tes mengarang, yaitu.
1. Tulislah identitas diri ( nama, kelas, nomor absen ) dibagian atas lembar kerja!
2. Kelas X 1 SMA menulis karangan deskripsi dengan tema “lingkungan
sekolah” berdasarkan media gambar!
3. Kelas X 7 SMA menulis karangan deskripsi dengan tema “lingkungan
sekolah” berdasarkan media lingkungan!
4. Karangan terdiri minimal empat paragraf!
5. Waktu mengarang maksimal 80 menit!
6. Tulisan harus rapi, bersih, dan jelas!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Langkah-langkah yang dilakukan untuk memperoleh data penelitian
adalah sebagai berikut.
1. Peneliti membuat dan mengonsultasikan instrumen penelitian dengan guru
bidang studi bahasa Indonesia sebelum digunakan untuk mendapatkan data.
2. Peneliti bersama guru yang bersangkutan merencanakan hari dan jam untuk
pengambilan data.
3. Tes menulis karangan deskripsi
Siswa ditugaskan untuk membuat karangan deskripsi dengan tema yang
telah ditentukan, yaitu “lingkungan sekolah”. Tema “lingkungan sekolah” dipilih
dengan alasan bahwa lingkungan sekolah sangat erat hubungannya dengan
kehidupan di sekitar siswa. Diharapkan dengan tema ini siswa dapat menuangkan
ide atau gagasan dalam bentuk karangan deskripsi sehingga hasilnya akan lebih
terkesan hidup.
4. Memberikan skor pada karangan berdasarkan aspek penilaian (mengolah data
dari skor mentah hasil karangan menjadi skor jadi).
3.6 Teknik Penilaian Hasil Karangan Deskripsi
Dalam penelitian ini terdapat lima aspek yang harus diperhatikan untuk
dinilai, yaitu (1) judul, (2) isi gagasan yang dikemukakan, (3) organisasi karangan,
(4) tata bahasa, (5) diksi, (6) ejaan, (7) kebersihan dan kerapian. Hasil karangan
siswa diberi skor berdasarkan kriteria tertentu dengan skala penilaian 1-100.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 5 Aspek Penilaian Karangan Deskripsi
No. Unsur yang dinilai Skor maksimum 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Judul Isi gagasan yang dikemukakan Organisasi karangan Tata bahasa Diksi Ejaan Kebersihan dan kerapian
5 20 20 15 25 10 5
Jumlah 100
Di bawah ini diuraikan ketujuh aspek penilaian dan bobot skor dari tabel
di atas.
1. Judul
Judul yang baik memuat 3 syarat, yaitu relevan, provokatif, dan singkat.
Skor tertinggi 5 dan skor terendah 1. Skor 5 dapat diperoleh jika judul memenuhi
ketiga persyaratan tersebut. Skor 4 - 2 diperoleh jika judul memenuhi dua
persyaratan tersebut . Skor 1 diperoleh jika judul hanya memenuhi persyaratan
dari segi teknis dan etis saja.
2. Isi Gagasan
Karangan akan menarik jika disertai gagasan yang dapat dibaca dan
dimengerti oleh pembaca. Penilaian bentuk gagasan memiliki skor tertinggi 20
dan skor terendah 1. Skor 15 - 20 diberikan jika informasinya tentang objek yang
dideskripsikan diperinci dengan sangat lengkap dan sangat jelas, dan isi karangan
sesuai dengan jenis karangan deskripsi. Skor 10 - 14 dapat diperoleh jika
informasi tentang objek yang dideskripsikan terperinci dengan cukup lengkap dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
cukup jelas, dan isi karangan sesuai dengan jenis karangan deskripsi. Skor 5 - 9
dapat diperoleh jika informasi tentang objek yang dideskripsikan itu diperinci
dengan kurang lengkap dan kurang jelas, dan isi karangan sesuai dengan jenis
karangan deskripsi. Skor 2 - 4 dapat diperoleh objek yang dideskripsikan diperinci
dengan tidak lengkap dan tidak jelas, terdapat bentuk karangan lain. Skor 1
diperoleh jika tidak terdapat perincian objek di dalam karangan, terdapat bentuk
karangan lain.
3. Organisasi Karangan
Setiap kalimat yang baik harus memperlihatkan kesatuan gagasan, setiap
paragraf mengandung satu ide pokok. Bagian-bagian organisasi gagasan seperti:
pembuka, isi, penutup, dan adanya hubungan antar bagian dalam paragraf yang
ditunjukkan dengan adanya asas-asas mengarang. Penilaian organisasi karangan
memiliki skor tertinggi 20 dan terendah 1. Skor 15 – 20 dapat diperoleh jika setiap
paragraf mengandung satu ide pokok dan beberapa kalimat penjelas, bagian dalam
organisasi karangan lengkap, berdasarkan enam asas-asas mengarang kejelasan,
keringkasan, ketepatan, kesatupaduan, pertautan, dan pengharkatan. Skor 10 – 14
dapat diperoleh jika bagian-bagian dalam organisasi karangan tidak lengkap,
terdapat tiga sampai empat asas-asas mengarang. Skor 5 – 9 dapat diperoleh jika
bagian-bagian dalam organisasi karangan tidak lengkap, terdapat satu sampai dua
asas-asas mengarang. Skor 1 – 4 dapat diperoleh jika tidak terdapat kalimat utama
dan kalimat penjelas, dan tidak memenuhi asas dalam penulisan karangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
4. Tata Bahasa
Tata bahasa yang dimaksud adalah struktur kata dan kalimat. Kalimat yang
digunakan haruslah efektif dan efisien, selain itu juga harus memperhatikan
strukturnya agar mencerminkan isi gagasan yang disampaikan. Skor tertinggi
dalam penilaian tata bahasa adalah 15 dan terendah 1. Skor 10 - 15 diperoleh jika
kalimat yang disusun memiliki subjek dan predikat, menggunakan struktur
kalimat yang tepat, jelas, dan mudah dipahami oleh pembaca. Skor 5 – 9 diperolah
jika terdapat sedikit kalimat yang tidak memiliki subjek dan predikat, tetapi
struktur kalimat tepat dan jelas. Skor 2 – 4 diperoleh jika terdapat banyak kalimat
yang tidak memiliki subjek dan predikat, struktur kalimat sulit dipahami pembaca.
Skor 1 diperoleh jika kalimat yang disusun tidak ada salah satu unsur subjek atau
predikatnya, tidak jelas dan sulit dipahami oleh pembaca.
5. Diksi
Diksi adalah pilihan kata. Pemilihan kata yang baik dapat diartikan
memilih dan menyeleksi kata-kata dengan tepat. Skor tertinggi dalam penilaian
diksi adalah 25 dan terendah 1. Skor 20 - 25 diperoleh jika kata yang dipilih
memiliki unsur ketepatan, seksama, dan lazim, terdapat pengungkapan indra
manusia terdiri minimal dua indra yang dinyatakan dalam kata-kata indria, serta
hanya terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan. Skor 15 - 19
diperoleh jika kata yang dipilih memiliki unsur ketepatan, seksama, dan lazim,
terdapat pengungkapan indra manusia yang terdiri minimal satu indra yang
dinyatakan dalam kata-kata indria, serta hanya terjadi sedikit kesalahan
penggunaan bentuk kebahasaan. Skor 9 - 14 diperoleh jika kata yang dipilih hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
memenuhi unsur seksama dan lazim, terdapat pengungkapan indra manusia yang
terdiri minimal satu indra yang dinyatakan dalam kata-kata indria, terjadi
sejumlah kesalahan tetapi makna tak kabur. Skor 5 - 8 diperoleh jika hanya
memenuhi unsur kelaziman saja, makna membingungkan atau kabur. Skor 1 - 4
diperoleh jika tidak memenuhi ketiga unsur, terdapat banyak kesalahan, tak
komunikatif, tak layak nilai.
6. Ejaan
Karangan yang baik harus mempergunakan ejaan yang tepat. Ejaan yang
berlaku saat ini adalah EYD. Skor tertinggi untuk penilaian ejaan adalah 10 dan
terendah 1. Skor 10 - 8 diperoleh jika Sedikit terjadi kesalahan ejaan, dan tidak
mengaburkan makna. Skor 7 - 4 diperoleh jika banyak terjadi kesalahan ejaan
tetapi tak mengaburkan makna. Skor 3 - 2 banyak terjadi kesalahan ejaan, makna
membingungkan atau kabur. skor 1 jika tak menguasai aturan penulisan, terdapat
banyak kesalahan ejaan, tulisan tak terbaca, tak layak nilai.
7. Kebersihan dan Kerapian
Karangan yang bersih dan rapi akan menarik pembaca untuk mengetahui
ide yang ditulisnya. Rapi yang dimaksud karangan tersebut rapi dalam penulisan
dan pemilihan kata. Bersih mempunyai maksud jika karangan tidak banyak
coretan. Skor tertinggi untuk penilaian kebersihan dan kerapian karangan adalah 5
dan terendah 1. Skor 5 diperoleh jika karangan bersih dan rapi, penulisan kata
tidak berjejal dan jarak baris cukup lebar. Skor 4 - 2 diperoleh jika karangan
kurang bersih dan kurang rapi, tetapi penulisan kata dan barisnya teratur. Skor 1
diperoleh jika karangan tidak rapi atau tidak bersih, dan penulisan tidak teratur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 6 Rubrik Penilaian Karangan Deskripsi
No Aspek yang Dinilai Skor
1
Judul a. Relevan, provokatif, dan singkat. b. Judul relevan, provokatif atau hanya memenuhi
dua persyaratan dalam penulisan judul. c. Judul hanya memenuhi persyaratan dari segi
teknis dan etis saja.
5
2-4 1
2
Isi Gagasan a. Jika informasinya tentang objek yang di-
deskripsikan diperinci dengan sangat lengkap dan sangat jelas, dan isi karangan sesuai dengan jenis karangan deskripsi.
b. Jika informasi tentang objek yang dideskripsikan terperinci dengan cukup lengkap dan cukup jelas, dan isi karangan sesuai dengan jenis karangan deskripsi.
c. Informasi tentang objek yang dideskripsikan itu diperinci dengan kurang lengkap dan kurang jelas, dan isi karangan sesuai dengan jenis karangan deskripsi.
d. Objek yang dideskripsikan diperinci dengan tidak lengkap dan tidak jelas, terdapat bentuk karangan lain.
e. Tidak terdapat perincian objek di dalam karangan, terdapat bentuk karangan lain.
15-20
10-14
5-9
2-4
1
3
Organisasi Karangan a. Setiap paragraf mengandung satu ide pokok dan
beberapa kalimat penjelas, bagian dalam organisasi karangan lengkap, berdasarkan enam asas-asas mengarang kejelasan, keringkasan, ketepatan, kesatupaduan, pertautan, dan pengharkatan.
b. Bagian-bagian dalam organisasi karangan tidak lengkap, terdapat tiga sampai empat asas-asas mengarang.
c. Bagian-bagian dalam organisasi karangan tidak lengkap, terdapat satu sampai dua asas-asas mengarang.
d. Tidak terdapat kalimat utama dan kalimat penjelas, dan tidak memenuhi asas dalam penulisan karangan.
15-20
10-14
5-9
1-4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
4
Tata Bahasa a. Kalimat yang disusun memiliki subjek dan
predikat, menggunakan struktur kalimat yang tepat, jelas, dan mudah dipahami oleh pembaca.
b. Terdapat sedikit kalimat yang tidak memiliki subjek dan predikat, tetapi struktur kalimat tepat dan jelas.
c. Terdapat banyak kalimat yang tidak memiliki subjek dan predikat, struktur kalimat sulit dipahami pembaca
d. Kalimat yang disusun tidak ada salah satu unsur subjek atau predikatnya, tidak jelas dan sulit dipahami oleh pembaca.
10-15
5-9
2-4
1
5
Diksi a. Kata yang dipilih memiliki unsur ketepatan,
seksama, dan lazim, terdapat pengungkapan indra manusia yang terdiri minimal dua indra yang dinyatakan dalam kata-kata indria, serta hanya terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan.
b. Kata yang dipilih memiliki unsur ketepatan, seksama, dan lazim, terdapat pengungkapan indra manusia yang terdiri minimal satu indra yang dinyatakan dalam kata-kata indria, serta hanya terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan.
c. Hanya memenuhi unsur seksama dan lazim, terdapat pengungkapan indra manusia yang terdiri minimal satu indra yang dinyatakan dalam kata-kata indria, terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tak kabur.
d. Hanya memenuhi unsur kelaziman saja, makna membingungkan atau kabur.
e. Tidak memenuhi ketiga unsur, terdapat banyak kesalahan, tak komunikatif, tak layak nilai.
20-25
15-19
9-14
5-8
1-4
6
Ejaan a. Sedikit terjadi kesalahan ejaan, dan kalimat yang
ditulis tidak mengaburkan makna. b. Banyak terjadi kesalahan ejaan tetapi tak
mengaburkan makna. c. Banyak terjadi kesalahan ejaan, makna
membingungkan atau kabur. d. Tak menguasai aturan penulisan, terdapat banyak
kesalahan ejaan, tulisan tak terbaca, tak layak nilai.
8-10
4-7
2-3 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
7
Kebersihan dan Kerapian a. Karangan bersih dan rapi, penulisan kata tidak
berjejal dan jarak baris cukup lebar. b. Karangan kurang bersih dan kurang rapi, tetapi
penulisan kata dan barisnya teratur. c. Karangan tidak rapi atau tidak bersih, dan
penulisan tidak teratur.
5
2-4
1
Jumlah Total Skor 1 – 100
3.7 Teknik Analisis Data
Hasil pencatatan dapat berupa fakta dan angka yang digunakan sebagai
bahan untuk menyusun informasi (Arikunto, 1990: 91). Dalam penelitian ini data
berupa skor diperoleh dari karangan deskripsi berdasarkan media gambar dan
media lingkungan.
Langkah-langkah mengubah skor mentah menjadi skor jadi, yang nantinya
akan digunakan oleh peneliti untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X dalam
menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar dan media lingkungan
yaitu sebagai berikut.
1. Data berupa karangan siswa dikumpulkan kemudian dianalisis dan diberi skor
dengan aspek penilaian berdasarkan kriteria yang telah ditentukan pada bab III
tabel 6 rubrik penilaian karangan.
2. Membuat tabulasi persiapan perhitungan skor rata-rata.
3. Menghitung skor rata-rata (mean) dan simpangan baku.
a. Menghitung skor rata-rata (mean) skor karangan menggunakan rumus.
NfX∑=X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Keterangan :
X = Skor rata-rata (mean)
f = Fekuensi
∑ fX = Jumlah perkalian antara frekuensi dengan titik tengah
pada kelas interval
N = Jumlah subjek penelitian
b. Menghitung simpangan baku menggunakan rumus.
Untuk mencari besar kecilnya penyebaran nilai para siswa digunakan
rumus:
S = 22
NN⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ ∑−∑ XX
Keterangan :
S = Simpangan baku
∑ = Jumlah skor yang dikuadratkan
∑X = Jumlah skor
N = Jumlah siswa
4. Mengkorversikan Skor
Konversi skor merupakan salah satu acuan dalam menafsirkan
kemampuan menulis siswa. Konversi ini mengunakan skor rata-rata ( X ) dan
simpangan baku (S).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 7 Pedoman konversi angka ke dalam skala seratus
Skala Sigma Skala Angka Skala Seratus
+ 2,25 X + 2,25 (S) 100
+ 1,75 X + 1,75 (S) 90
+ 1,25 X + 1,25 (S) 80
+ 0,75 X + 0,75 (S) 70
+ 0,25 X + 0,25 (S) 60
- 0,25 X - 0,25 (S) 50
- 0,75 X - 0,75 (S) 40
- 1,25 X - 1,25 (S) 30
- 1,75 X - 1,75 (S) 20
- 2,25 X - 2,25 (S) 10
5. Mengkorversikan skor untuk menentukan taraf kemampuan menulis karangan
deskripsi menggunakan media gambar dan media lingkungan pada siswa SMA
kelas X.
Untuk menafsirkan taraf kemampuan menulis karangan deskripsi termasuk
kriteria baik, cukup, sedang, atau kurang, hasil dari hitungan konversi itu
ditransformasikan ke dalam patokan perhitungan persentase dengan skala seratus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 8
Pedoman perhitungan persentase skala seratus
Interval Persentase Tingkat Penguasaan
Nilai Ubahan Skala Seratus
Keterangan
96% - 100% 100 Sempurna
86% - 95% 90 Baik sekali
76% - 85% 80 Baik
66% - 75% 70 Cukup
56% - 65% 60 Sedang
46% - 55% 50 Hampir sedang
36% - 45% 40 Kurang
26% - 35% 30 Kurang sekali
16% - 25% 20 Buruk
0% - 15% 10 Amat buruk
6. t-tes
Rumus t-tes digunakan untuk mengetahui perbedaan kemampuan menulis
karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar dan media lingkungan.
Nilai t dapat diketahui signifikan dengan tabel nilai-nilai kritis t dengan derajat
kebebasan (db) tertentu. Jika harga tobservasi diketahui selanjutnya dikonsultasikan
dengan ttabel dengan taraf signifikan tertentu.
Dalam penelitian ini taraf signifikansinya 5%. Jika harga tobservasi diketahui
selanjutnya dikonsultasikan dengan ttabel dengan taraf signifikansi yang telah
ditentukan, sehingga peneliti mengetahui berapa persen kemungkinan besar
diterimanya kesimpulan peneliti bagi populasi (Arikunto, 1990: 40). Apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
harga tobservasi lebih kecil dari harga ttabel, maka tidak ada perbedaan signifikan
antara kedua hal yang dibandingkan. Sedangkan jika harga tobservasi lebih besar
atau sama dengan ttabel maka ada perbedaan yang signifikan antara kedua hal yang
dibandingkan.
Rumus t-tes (Nurgiyantoro, 2001: 109) untuk mencari perbedaan
kemampuan menulis deskripsi menggunakan media gambar dan media
lingkungan sebagai berikut.
t =
2
2
1
2
21
ns
ns
XX
+
−
Keterangan :
t = Koefisien yang dicari
X 1 = Skor rata-rata kelompok I (siswa laki-laki)
X 2 = Skor rata-rata kelompok II (siswa perempuan)
n = Jumlah siswa
s2 = Taksiran varian
Untuk mencari t perlu diketahui taksiran variannya terlebih dahulu
dengan rumus sebagai berikut.
S2 = 221
2
222
21
212
1
−+
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛∑ ⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ∑−+⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛∑ ⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ∑−
nn
nX
XnX
X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
7. Validasi data
Data yang diperoleh dari siswa yang berupa karangan deskripsi ini adalah
data yang dianggap sahih. Data tersebut dikatakan sahih bila memenuhi syarat
seperti berikut.
a. Siswa kelas X 1 menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar, dan
siswa kelas X 7 menulis karangan deskripsi menggunakan media lingkungan
berdasarkan tema “lingkungan sekolah”.
b. Siswa menulis karangan deskripsi menggunakan kertas yang sudah disediakan
oleh peneliti.
c. Siswa mencantumkan nama, kelas, nomor absen pada lembar jawab yang
sudah disediakan oleh peneliti dibagian atas.
d. Siswa mengerjakan tes sesuai dengan aturan dari peneliti dan diawasi oleh
peneliti serta yang membantunya.
Peneliti menganggap semua data yang terkumpul memenuhi persyaratan di
atas, kemudian dianalisis untuk mengetahui hasil dari tes. Dengan demikian hasil
karangan siswa dianggap sahih sebagai data penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif yang berupa
skor. Data kuantitatif yang dimaksud berupa skor yang dihasilkan dengan cara tes
membuat karangan deskripsi. Tes mengarang dikerjakan oleh siswa kelas X 1
menggunakan media gambar dan X 7 menggunakan media lingkungan. Jumlah
karangan deskripsi kelas X 1 dan X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten berjumlah 80
karangan. Rincian yaitu 40 lembar kerja hasil menulis karangan deskripsi
menggunakan media gambar kelas X 1, 40 lembar kerja hasil menulis karangan
deskripsi menggunakan media lingkungan kelas X 7. Data-data yang telah diberi
skor akan diolah dan dianalisis untuk memperoleh skor jadi. Kemudian skor jadi
tersebut akan digunakan untuk memperoleh hasil akhir dari penelitian ini.
Berdasarkan hasil menulis karangan deskripsi kelas X 1 menggunakan
media gambar diperoleh skor tertinggi 85 dan skor terendah 24, sedangkan kelas
X 7 menggunakan media lingkungan diperoleh skor tertinggi 86 dan skor terendah
48. Data skor dari hasil karangan deskripsi ditabulasikan dalam tabel 9 dan 10.
Data yang ditabulasikan dalam tabel 9 akan digunakan sebagai persiapan untuk
menghitung tingkat kemampuan menulis karangan deskripsi kelas X 1
menggunakan media gambar. Tabel 10 digunakan sebagai persiapan untuk
menghitung tingkat kemampuan menulis karangan deskripsi kelas X 7
menggunakan media lingkungan. Data yang diperoleh tersebut akan digunakan
untuk menghitung perbedaan kemampuan menulis karangan deskripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 9 Jumlah Skor dan Jumlah Kuadrat Sebagai Persiapan Menghitung Mean dan Simpangan Baku Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas X 1
SMA Negeri 1 Cawas, Klaten Menggunakan Media Gambar
No Skor (X) Frekuensi (f) (f) X (f) X2
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
85 83 82 81 80 76 75 74 71 70 69 68 67 66 65 64 63 62 61 60 58 56 55 54 53 52 50 26 24
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 2 1 1 1 2 2 1 3 2 1 1 1 2 1 1
85 83 82 81 80 76 75 74 71 70 69 68 201 198 130 64 63 62 122 120 58 168 110 54 53 52 100 26 24
7225 6889 6724 6561 6400 5776 5625 5476 5041 4900 4761 4624 13467 13068 8450 4096 3969 3844 7442 7200 3364 9408 6050 2916 2809 2704 5000 676 576
Jumlah N = 40 ∑fX = 2519 ∑fX 2 = 165041
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 10 Jumlah Skor dan Jumlah Kuadrat Sebagai Persiapan Menghitung Mean dan Simpangan Baku Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas X 7
SMA Negeri 1 Cawas, Klaten Menggunakan Media Lingkungan
No Skor (X) Frekuensi (f) (f) X (f) X2
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
86 85 82 81 80 78 77 76 75 74 73 72 71 70 69 68 67 66 65 62 61 60 57 56 54 48
1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 3 2 5 1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1
86 85
164 81 80 78 77
152 150 74
146 216 142 350 69 68
134 66 65
186 61 60 57 56 54 48
7396 7225 13448 6561 6400 6084 5929 11552 11250 5476 10658 15552 10082 24500 4761 4624 8978 4356 4225 11532 3721 3600 3249 3136 2916 2304
Jumlah N = 40 ∑fx = 2805 ∑fX 2 = 199515
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Keterangan :
X = Skor siswa dalam menulis karangan narasi
f = Frekuensi kemunculan skor
(f) X = Frekuensi kemunculan skor dikalikan skor
(f) X2 = Frekuensi kemunculan skor dikalikan skor yang dikuadratkan
∑fX = Jumlah seluruh skor
∑fX 2 = Jumlah skor yang dikuadratkan
4.2 Analisis Data
Berdasarkan penelitian terhadap 80 karangan siswa yang dijadikan sampel
penelitian, dapat dideskripsikan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan
menggunakan media gambar, media lingkungan dan perbedaannya. Data
penelitian yang diperoleh selanjutnya dianalisis. Hasil penelitian berupa skor
mentah, maka skor tersebut kemudian diubah menjadi skor jadi dengan
menghitung skor rata-rata (mean) kemampuan menulis karangan deskripsi siswa,
sedangkan simpangan baku digunakan untuk mengetahui besarnya penyimpangan
skor dari standar distribusi normal.
Setelah dilakukan analisis data dari hasil karangan deskripsi siswa, dapat
diketahui perbedaan skor rata-rata tiap aspek penilaian karangan deskripsi
menggunakan media gambar dan media lingkungan. Berikut ini adalah tabel
perbandingan skor rata-rata tiap aspek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 11 Perbandingan Skor Rata-rata Tiap Aspek
No. Kriteria Penilaian
Media Gambar Media Lingkungan Mean Skor Mean Skor
1. Judul 4,78 95,5 5 100
2. Isi 11,73 58,63 14,55 72,75
3. Organisasi 11,48 57,38 13,13 65,63
4. Tata Bahasa 9 60 9,9 66
5. Diksi 15,63 62,5 17,58 70,3
6. Ejaan 6,6 66 6,4 64
7. Kebesihan dan Kerapian
3,78 75,5 3,58 71,6
Skor jadi yang telah diperoleh kemudian dikonversikan ke dalam pedoman
penghitungan prosentase skala seratus. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan
menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar dan media
lingkungan digunakan rumus t-tes. Berikut ini akan diuraikan hasil penelitian
kemampuan menulis karangan deskripsi siswa dengan menggunakan media
gambar, menggunakan media lingkungan, dan perbedaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
4.2.1 Penghitungan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas X 1 SMA Negeri 1 Cawas,
Klaten.
Tabel 10 menunjukkan bahwa ∑fX = 2519 dan N = 40. Rata-rata (mean)
kemampuan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar
siswa kelas X dapat diketahui dengan menghitung :
NfX∑=X
402519
=
= 62,98
Jadi, rata-rata kemampuan menulis karangan deskripsi dengan
media gambar siswa kelas X adalah 62,98.
Keterangan :
X = mean (skor rata-rata)
∑fX = Jumlah skor dikalikan frekuensi
N = Jumlah sampel
Untuk mencari konversi skor siswa perlu diketahui simpangan bakunya
dengan menghitung :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
S = 22
NN⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ ∑−∑ XX
= 2
402519
40165042
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛−
= 85,396503,4126 −
18,160=
= 12,66
Jadi, simpangan bakunya sebesar 12,66
Keterangan :
S = Simpangan baku
∑X = Jumlah skor
N = Jumlah sampel
Setelah menetahui skor rata-rata dan simpangan bakunya, maka dapat
diketahui konversi skor kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan
media gambar siswa kelas X 1 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten yaitu dengan
memasukkan skor rata-rata dari simpangan baku ke dalam pedoman konversi
skala seratus yang dapat dilihat dalam tabel 12 berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 12 Konversi Skor Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas X 1
Skala Sigma Skala Angka Skala Seratus
+ 2,25
+ 1,75
+ 1,25
+ 0,75
+ 0,25
- 0,25
- 0,75
- 1,25
- 1,75
- 2,25
62,98 + 2,25 (12,66) = 91,47
62,98 + 1,75 (12,66) = 85,14
62,98 + 1,25 (12,66) = 78,81
62,98 + 0,75 (12,66) = 72,48
62,98 + 0,25 (12,66) = 66,15
62,98 – 0,25 (12,66) = 59,82
62,98 – 0,75 (12,66) = 53,49
62,98 – 1,25 (12,66) = 47,16
62,98 – 1,75 (12,66) = 40,83
62,98 – 2,25 (12,66) = 34,50
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa dikatakan memiliki kemampuan
menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar dikategorikan
sempurna apabila memperoleh skor di atas 91,47. Kategori baik sekali apabila
siswa memperoleh skor 85,14 – 91,46, kategori baik apabila siswa memperoleh
skor 78,81 – 85,13, kategori cukup apabila siswa memperoleh skor 72,48 – 78,80,
kategori sedang apabila siswa memperoleh skor 66,15 – 72,47, kategori hampir
sedang apabila siswa memperoleh skor 59,82 – 66,14, kategori kurang apabila
siswa memperoleh skor 53,59 – 59,81, kategori kurang sekali apabila siswa
memperoleh skor 47,16 – 53,48, kategori buruk apabila siswa memperoleh skor
40,83 – 47,15, kategori amat buruk apabila siswa memperoleh skor 34,50 – 40,82.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 13
Kedudukan Perolehan Skor Hasil Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas X 1
No Interval Persentase Tingkat Penguasaan
Skala Angka Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
96% - 100%
86% - 95%
76% - 85%
66% - 75%
56% - 65%
46% - 55%
36% - 45%
26% - 35%
16% - 35%
0% - 25%
91,47 – 100
85,14 – 91,46
78,81 – 85,13
72,48 – 78,80
66,15 – 72,47
59,82 – 66,14
53,49 – 59,81
47,16 – 53,48
40,83 – 47,15
34,50 – 40,82
Sempurna
Baik sekali
Baik
Cukup
Sedang
Hampir sedang
Kurang
Kurang sekali
Buruk
Amat buruk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
4.2.2 Penghitungan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Mengguna-
kan Media Lingkungan Siswa Kelas X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten
Tabel 10 menunjukkan bahwa ∑fX = 2805 dan N = 40. Rata-rata (mean)
kemampuan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media lingkungan
siswa kelas X dapat diketahui dengan menghitung :
NfX∑=X
402805
=
= 70,13
Jadi, rata-rata kemampuan menulis karangan deskripsi dengan
media lingkungan siswa kelas X adalah 70,13.
Keterangan :
X = mean (skor rata-rata)
∑fX = Jumlah skor dikalikan frekuensi
N = Jumlah sampel
Untuk mencari konversi skor siswa perlu diketahui simpangan bakunya
dengan menghitung :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
S = 22
NN⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ ∑−∑ XX
= 2
402805
40199515
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛−
= 52,491788,4987 −
36,70=
= 8,39
Jadi, simpangan bakunya sebesar 8,39
Keterangan :
S = Simpangan baku
∑X = Jumlah skor
N = Jumlah sampel
Setelah menetahui skor rata-rata dan simpangan bakunya, maka dapat
diketahui konversi skor kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan
media lingkungan siswa kelas X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten yaitu dengan
memasukkan skor rata-rata dari simpangan baku ke dalam pedoman konversi
skala seratus yang dapat dilihat dalam tabel 14 berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 14
Konversi Skor Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas X 7
Skala Sigma Skala Angka Skala Seratus
+ 2,25
+ 1,75
+ 1,25
+ 0,75
+ 0,25
- 0,25
- 0,75
- 1,25
- 1,75
- 2,25
70,13 + 2,25 (8,39) = 89,01
70,13 + 1,75 (8,39) = 84,81
70,13 + 1,25 (8,39) = 80,62
70,13 + 0,75 (8,39) = 76,42
70,13 + 0,25 (8,39) = 72,23
70,13 – 0,25 (8,39) = 68,03
70,13 – 0,75 (8,39) = 63,84
70,13 – 1,25 (8,39) = 59,64
70,13 – 1,75 (8,39) = 55,45
70,13 – 2,25 (8,39) = 51,25
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa dikatakan memiliki kemampuan
menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar dikategorikan
sempurna apabila memperoleh skor di atas 89,01. Kategori baik sekali apabila
siswa memperoleh skor 84,81 – 89,00, kategori baik apabila siswa memperoleh
skor 80,62 – 84,80, kategori cukup apabila siswa memperoleh skor 76,42 – 80,61,
kategori sedang apabila siswa memperoleh skor 72,23 – 76,41, kategori hampir
sedang apabila siswa memperoleh skor 68,03 – 72,22, kategori kurang apabila
siswa memperoleh skor 63,84 – 68,02, kategori kurang sekali apabila siswa
memperoleh skor 59,64 – 63,83, kategori buruk apabila siswa memperoleh skor
55,45 – 59,63, kategori amat buruk apabila siswa memperoleh skor 51,25 – 55,44.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 15
Kedudukan Perolehan Skor Hasil Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas X 7
No Interval Persentase Tingkat penguasaan
Skala Angka Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
96% - 100%
86% - 95%
76% - 85%
66% - 75%
56% - 65%
46% - 55%
36% - 45%
26% - 35%
16% - 35%
0% - 25%
89,01 – 100
84,81 – 89,00
80,62 – 84,80
76,42 – 80,61
72,23 – 76,41
68,03 – 72,22
63,84 – 68,02
59,64 – 63,83
55,45 – 59,63
51,25 – 55,44
Sempurna
Baik sekali
Baik
Cukup
Sedang
Hampir sedang
Kurang
Kurang sekali
Buruk
Amat buruk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
4.2.3 Hasil Analisis Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Media
Gambar
Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata siswa kelas
X 1 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten dalam menulis karangan deskripsi dengan
menggunakan media gambar adalah 62,98 dengan simpangan baku sebesar 12,66.
Skor tersebut jika ditransformasikan ke dalam prosentase kemampuan menulis
skala seratus terletak pada interval 46% - 55% (lihat tabel 13). Hal tersebut
menunjukkan bahwa taraf kemampuan menulis karangan deskripsi dengan media
gambar adalah hampir sedang.
Dari hasil penelitian ditemukan beberapa kemampuan dan kesalahan yang
dilakukan siswa kelas X 1 dalam menulis karangan deskripsi menggunakan media
gambar. Hal tersebut diuraikan dalam pembahasan sebagai berikut ini :
1. Judul
Pada aspek ini, siswa menentukan judul karangan berdasarkan tema yang
diberikan oleh peneliti yaitu “lingkungan sekolah”, namun judul harus sesuai
dengan objek yang dideskripsikan. Sebagian besar siswa sudah memilih judul
karangan deskripsi dengan tepat sesuai dengan objek yang dideskripsikan atau
mempunyai pertalian dengan hal yang dibicarakan yaitu “halaman sekolah”,
namun ada dua siswa yang menggunakan tema sebagai judul karangan mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
2. Isi gagasan
a. Isi gagasan dalam karangan sudah cukup jelas dan runtut.
Contoh pekerjaan siswa :
“Saat siang hari, kepala kita akan terasa panas ketika kita berada dilapangan tersebut. Namun kebanyakan dari siswa berada di pinggir halaman itu saat istirahat datang, karena dapat melihat pemandangan-pemandangan yang indah. Itulah halaman sekolah SMA N 1 Cawas (Isna Rianti N, 18/X 1)”.
b. Gagasan sudah dituangkan dalam bentuk tulisan deskripsi tetapi belum
runtut dan masih terjadi loncatan-loncatan ide.
Contoh pekerjaan siswa :
“rumput-rumput di halaman terlihat tidak rata dan berwarna agak kecoklatan. Di halaman sekolah tentu saja ada tiang bendera karena dipakai untuk upacara bendera, kurangnya pepohonan menyebabkan panas. Karena pepohonan yang ada disekeliling halaman tidak terlalu membuat rindang (Widya Restina Fauzi, 40/X 1)”.
c. Masih terdapat jenis karangan lain.
Contoh pekerjaan siswa :
“Kebahagiaan datang disetiap ruangan walau terkadang ada satu kesedihan didalam hati, tapi dengan kebersamaan semua akan luluh dan lupa akan kesedihan. Di halaman sekolahlah tempat bersejarah SMA Negeri 1 Cawas karena banyak menyimpan kenang-kenangan kesedihan, upacara, olahraga dll. Semoga tempat itu akan tetap berkesan bagi para warganya (Niken Murbatini S, 25/X 1)”.
d. Pengembangan gagasan masih terlalu sempit.
Contoh pekerjaan siswa:
“Ditepi halaman juga terdapat kelas# yang digunakan untuk KBM. Juga terdapat kantor, lobi & lap# (Herdiana Mega W, 13/X 1)”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
e. Pengembangan gagasan kadang keluar dari tema karangan yang
dideskripsikan.
Contoh pekerjaan siswa :
“Senyuman manis dari para penjaga kantin pun sering kami dapati. Tempat nongkrong para siswa inipun bersuasana sangat nyaman, ya walaupun terkadang kami harus berdesak-desakan dengan siswa lain saat di kantin. Tapi itu sudah makanan kami sehari-hari (Setyani W, 33/X 1)”.
3. Organisasi gagasan
Pada aspek ini sebagian besar siswa sudah mampu menuliskan organisasi
karangan dengan cukup baik, namun ada karangan yang satu paragraf hanya
terdiri dari satu kalimat.
Contoh pekerjaan siswa :
“Halaman sekolah, sma n 1 cawas ini selalu hijau, terang, sejuk lau pagi (Veronika A.S, 39/X1)”.
“Halaman itu pada waktu ulang tahun atau pensi juga digunakan untuk lomba-lomba, seperti lomba futsal dan tarik tambang (Titia Chismasari, 36/X 1)”.
4. Tata bahasa
Pada apek ini kemampuan siswa dalam menulis karangan sebagian besar
tata bahasanya sudah baik, namun ada karangan yang belum disusun secara tepat,
memiliki struktur kalimat yang kurang tepat dan sulit dipahami.
Contoh pekerjaan siswa :
“Juga dikelilingi beberapa ruang kelas yang menjadikan halaman semakin terlihat manis. Bunga-bunga dalam pot maupun yang tumbuh ditanah juga menjadi aksesoris cantik bagi halaman SMA N 1 Cawas. Tertata baik tidak menjemukan mata yang melihat. Keadaannyapun bersih setiap saat (Elisabeth Lita K, 09/X 1)”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
5. Diksi
Pemilihan kata dalam karangan masih terbatas dan sering terjadi
kesalahan, akan tetapi ada beberapa hasil pekerjaan siswa yang cukup baik.
Pemanfaatan indra manusia terbatas sehingga pilihan kata khususnya kata-kata
indria terbatas.
Contoh pekerjaan siswa :
“Dari kejauhan terlihat hamparan lapangan yang cukup luas, lapangan ini dikelilingi oleh pohon-pohon yang tinggi menjulang. Selain pepohonan juga terdapat kelas-kelas yang mengelilingi lapangan ini. Dengan adanya pohon-pohon ini, semakin memperindah halaman ini (Sri Harjanto Adi Pamungkas, 36/X 1)”.
“Rumput-rumput menambah keindahan taman sekolahku. Menambah rasa nyaman berada di taman. Di tengah ada tiang bendera dan dibagian selatan ada tower. Para siswa terlihat berlalulalang di taman (Nandika Arief K, 23/X 1)”.
“Terpancar cahaya matahari yang cerah menyinari halaman sekolah yang nama SMA N 1 Cawas beralamatkan di Tugu, Cawas, Klaten. Sejuk dari desahan daun glodhog dan tanaman-tanaman lain pun menemani kami dalam belajar di sana. Cat yang menempel di dinding-dinding kelas dan ruangan berwarna putih kecoklatan sangat cerah dipandang mata (Setyani W, 33/X 1)”.
6. Ejaan
Sebagian besar siswa belum memperhatikan penggunaan ejaan seperti
penggunaan huruf kapital, penulisan tanda baca, penulisan singkatan sehingga
makna membingungkan.
Contoh pekerjaan siswa :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
“aku anak SMA N 1 Cawas atau SMANCA gitu…sekolahku emang apa adanya tetapi jangan salah SMANCA mempunyai halaman sekolah yg indah. Memang tidak begitu luas akan tetapi halaman sekolah kami banyak kegunaanya selain untuk upacara bendera halaman sekolah kami juga bisa di jadikan tempat PENSI HUT SMANCA ke-31 seperti kemarin (Jony Wisnu, 19/X 1)”.
“Halaman sekolahku sangat indah dan bersih disana juga ada tanaman-tanaman hias misalnya bunga/pepohonan di dalam pot/di tanam di pot luas bunga. Sehingga halaman sekolahku selalu indah!!!!!!!!! (Riyan Kustyantomo, 30/X 1)”.
7. Kebersihan dan kerapian
Masih banyak ditemukan karangan yang kurang bersih banyak coretan, tipex,
terdapat tulisan yang tidak perlu seperti tanda tangan pada pekerjaan Robbie
Hidayat, 31/X 1. Tulisan kurang rapi namun masih bisa dibaca, serta karangan
tidak diberikan pengaturan batas rata kanan dan kiri seperti pada pekerjaan
Farrizal, 11/X 1.
4.2.4 Hasil Analisis Karangan Deskripsi Menggunakan Media Lingkungan
Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata siswa kelas
X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten dalam menulis karangan deskripsi dengan
menggunakan media lingkungan adalah 70,13 dengan simpangan baku sebesar
8,39. Skor tersebut jika ditransformasikan ke dalam prosentase kemampuan
menulis skala seratus terletak pada interval 46% - 55% (lihat tabel 15). Hal
tersebut menunjukkan bahwa taraf kemampuan menulis karangan deskripsi
dengan media gambar adalah hampir sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Dari hasil penelitian ditemukan beberapa kemampuan dan kesalahan yang
dilakukan siswa kelas X 7 dalam menulis karangan deskripsi menggunakan media
lingkungan. Hal tersebut diuraikan dalam pembahasan sebagai berikut ini :
1. Judul
Pada aspek ini, siswa menentukan judul karangan berdasarkan tema yang
diberikan oleh peneliti yaitu “lingkungan sekolah”, namun judul harus sesuai
dengan objek yang dideskripsikan. Sebagian besar siswa sudah memilih judul
karangan deskripsi dengan tepat sesuai dengan objek yang dideskripsikan atau
mempunyai pertalian dengan hal yang dibicarakan misalnya “halaman sekolah”
serta “lapangan upacara sekolahku”.
2. Isi gagasan
a. Pengembangan gagasan sudah cukup baik informasi yang disampaikan
siswa cukup jelas.
Contoh pekerjaan siswa :
“Halaman sekolahku berbentuk persegi panjang dan terlihat sangat luas, kira-kira luasnya seperti dua lapangan tenis yang digabung. Tempat yang begitu luas itu mampu menampung kurang lebih seribu jiwa yang terdiri dari siswa, guru, dan karyawan ketika sedang upacara bendera. Berbagai macam tanaman mengitari pinggiran halaman sekolah. Halaman yang luas ini juga beralaskan rumput berwarna coklat agak kehijauan (Ayu Sonia Cahyani, 03/X 7).
b. Beberapa gagasan sudah dituangkan dalam bentuk tulisan deskripsi tetapi
belum runtut dan masih terjadi loncatan-loncatan ide.
Contoh pekerjaan siswa :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
“Luas halaman SMA N 1 Cawas kira-kira 400 m2. Ada kelas X, XI, XII yang mengelilingi halaman tersebut. Dan kelas-kelas tersebut terlihat indah. Kebersihan yang begitu terjaga. Sinar natahari yang memancar membuat halaman ini jadi panas. Disebelah timur lobi ada gerbang utama terlihat megah dari kejauhan. Diantara lobi ada 2 buah madding yang terisi dengan puisi-puisi yang indah. Rumput-rumput yang menghijau dan tembok-tembok yang kusam menambah heningnya suasana. Banyak siswa yang sedang bersenda-gurau di depan kelas-kelas mereka. Indahnya halaman SMA N 1 Cawas (Meilana Etikasari, 21/X 7)”.
3. Organisasi gagasan
Pada aspek ini sebagian besar siswa sudah mampu menuliskan organisasi
karangan dengan skematis, namun masih ada karangan yang satu paragraf hanya
terdiri dari satu kalimat.
Contoh pekerjaan siswa :
“Di samping halaman sekolahku banyak siswa yang berada di luar kelas keadaan ini mungkin di sebebkan karena tidak ada guru yang mengajar (Dian Ayu S.K.P, 08/X 7)”.
“suasananya begitu bising ada suara anak-anak yang ramai. Pohon-pohon yang mengelilingi halaman menambah indahnya pemandangan (Nungki P, 24/X7)”.
4. Tata bahasa
Secara keseluruhan penyusunan karangan sudah memiliki struktur kalimat
yang sudah baik, namun ada juga penyusunan karangan yang kurang tepat.
Contoh pekerjaan siswa :
“Suasana dihalaman sekolah juga lumayan sejuk dan biarpun ada berbagai tempat sampah tapi kebersihan tempat sampahnya terjamin (Bagas, 04/X 7)”.
“Halaman sekolahku terlihat bersih. Tidak ada sampah yang berserakan. Halaman sekolah sengan bunga berwarna-warni. (Eni Lestari, 11/X 7)”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
5. Diksi
Pemanfaatan potensi kata lebih lengkap, terdapat banyak kata-kata indria
karena sudah memanfaatkan indra manusia walau belum semuanya, kadang-
kadang terjadi kesalahan penggunaan kosakata tetapi tidak merusak makna.
Contoh pekerjaan siswa :
“Bunga-bunga yang selalu mekar setiap pagi menghiasi halaman sekolah serta 28 pohon glodog yang hijau dan tinggi menjulang ke langit terletak ditepi halaman sekolah. Rumput hijaupun setiap pagi selalu tampak hijau dilihat dan memberi kesejukan halaman. Embun pagi yang selalu menempel didaun-daun dan bunga-bunga memberikan kesegaran (Rekli Widya Karisma, 29/X 7.
“Di lantai depan kelas, lantainya sangat halus dengan warna putih. Jumlah kelasnya 21, dengan beberapa lab seperti lab kimia yang terdapat di bagian selatan dengan beberapa peralatan laboraturium. Dan didepan kelas pun terdapat kursi yang terbuat dari besi dengan warna biru dan sedikit warna merah (Mirobirochim, 22/X 7)”.
“Di halaman sekolahku ada bermacam-macam tumbuhan. Diantaran tumbuhan itu ada yang kecil dan ada yang besar. Tumbuhan yang besar itu antaranya adalah pohon glodog, pohon cemara, pohon palem, dll. Tumbuhan yang kecil ada lidah mertua, evorbia, dll (Yoga Dwi Affandi, 39/X 7)”.
6. Ejaan
Sebagian besar siswa belum memperhatikan penggunaan ejaan seperti
menggunaan huruf kapital, menyingkat kata, penggunaan kata “di” diikuti tempat
masih disambung, penggunaan tanda baca.
Contoh pekerjaan siswa :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
“Lapangan sekolah ku yg indah. Lapangan sekolahku merupakan tempat yg nyaman untuk bercanda dan bermain dan teman-teman. Di sana terdapat berbagai macam tanaman, misalnya : pohon cemara & pohon palm, bunga. Di sana biasa di gunakan untuk upacara pd waktu hari senin (Riyanne Armareta Mustika Putri, 31/X 7)”.
“Lapangan upacara sekolahku terletak di tengah-tengan sekolahku. Disana udaranya juga sejuk, tetapi kalau siang hari disana terasa panas. Di setiap pagi rumput disana basah dan lembab karena adanya embun pagi (Sigit Darmawan, 35/X 7)”.
“Burung-burung bernyanyi pada pagi hari yang cerah. Terlihat Guru-Guru pada mencari kelas untuk mengajar siswa/siswai yg cerdas. di Halaman Sekolah ada berbagai kelas yaitu kelas X, XI, XII, kelas X ada 7 kelas, kelas XI IPS 1,2,3,4 dan IPa, 1,2,3 (Anggara Pradipa, 01/X 7)”.
7. Kebersihan dan kerapian
Masih banyak ditemukan karangan yang kurang bersih banyak coretan,
tipex. Tulisan kurang rapi namun masih bisa dibaca, serta karangan tidak
diberikan pengaturan batas rata kanan dan kiri seperti pada pekerjaan Ririn
Suryaningsih, 30/ X 7.
4.2.5 Penghitungan Perbedaan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas X 1 dan Media
Lingkungan Siswa Kelas X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten
Penghitungan perbedaan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan
menggunakan media gambar dan media lingkungan siswa kelas X SMA Negeri 1
Cawas, Klaten dihitung dengan menggunakan rumus uji-t sebagai berikut.
t =
2
2
1
2
21
ns
ns
XX
+
−
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Keterangan :
t = Koefisien yang dicari
X 1 = Skor rata-rata kelompok I (siswa laki-laki)
X 2 = Skor rata-rata kelompok II (siswa perempuan)
n = Jumlah siswa
s2 = Taksiran varian
Untuk mencari t perlu diketahui taksiran variannya dengan rumus
sebagai berikut.
S2 = 221
2
222
21
212
1
−+
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛∑ ⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ∑−+⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛∑ ⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ ∑−
nn
nX
XnX
X
= 24040
402805199515
402519165041
22
−+
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−+⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−
= ( ) ( )78
63,19670019951503,158634165041 −+−
= 78
37,281497,6406 +
= 78
34,9221
= 118,22
Jadi harga taksiran varian S2 adalah sebesar 118,22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
t =
2
2
1
2
21
ns
ns
XX
+
−
=
4022,118
4022,118
13,7098,62
+
−
= 96,296,2
15,7+
−
=
92,515,7−
= 43,215,7−
= - 2,94
Jadi harga tobservasi kemampuan menulis karangan deskripsi dengan
menggunakan media gambar dan media lingkungan adalah - 2,94. Tanda negatif
- 2,94 dapat diabaikan karena yang diperhitungkan hanya angka mutlak menjadi
2,94.
4.2.6 Hasil Analisis Perbedaan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
Menggunakan Media Gambar dan Media Lingkungan
Pengujian perbedaan kemampuan menulis karangan deskripsi
menggunakan media gambar siswa kelas X 1 dan media lingkungan siswa kelas X
7 menggunakan rumus t-tes dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan
(DB) 78. Dalam tabel nilai kritis t untuk taraf signifikansi 5% dengan DB 78 tidak
tertera harga t tersebut, maka harus melakukan perluasan (intrapolasi). Arikunto
(1990:542) menyatakan jika di dalam tabel kritis t ternyata harga t yang dimaksud
tidak tertera maka harus dilakukan (intrapolasi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Langkah-langkah melakukan intrapolasi (perluasan) :
Pada tabel nilai kritis t tertera bilangan 60 langsung ke 120 pada taraf
signifikansi 5%. Maka, harga ttabel pada DB 60 adalah 2,000 dan DB 120 adalah
1,980. Jarak rentang antara DB 60 ke DB 120 sebesar 60. Jarak rentang antara DB
78 dan DB 60 adalah sebesar 18. Jarak keduanya meliputi selisih harga ttabel antara
2,000-1,980.
Penghitungan harga t dalam taraf signifikansi 5% adalah sebagai berikut.
a. Selisih nilai antara 2,000-1,980 = 0,02
b. Nilai setiap satu taraf signifikansinya = 0,02 : 60 = 0,000333
c. DB 78 mempunyai nilai = 2,000 – (18 x 0,000333)
= 2,000 – 0,00599
= 1,994
Jadi, harga ttabel dengan DB 78 pada taraf signifikansi 5% adalah 1,994.
Untuk mengetahui apakah tobservasi yang diperoleh berarti atau tidak berarti, maka
tobservasi harus dikonsultasikan dengan harga ttabel pada tabel nilai kritis t.
Harga ttabel yang diperoleh sebesar 1,994, sedangkan harga tobservasi atau t
hitung sebesar 2,94. Secara statistik, nilai t yang diperoleh dirumuskan menjadi
tobservasi > ttabel. Atas dasar data tersebut berarti ada perbedaan yang signifikan
dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar siswa
kelas X 1 dan media lingkungan siswa kelas X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten
tahun ajaran 2011/2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
4.3 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dari hasil analisis data akan digunakan untuk
mengujian hipotesis yang telah dikemukakan dalam bab II. Berikut ini akan
diuraikan pengujian hipotesis berdasarkan hasil analisis data.
4.3.1 Pengujian Hipotesis I
Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata siswa kelas
X 1 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten dalam menulis karangan deskripsi dengan
menggunakan media gambar adalah 62,98 dengan simpangan baku sebesar 12,66.
Skor tersebut jika ditransformasikan ke dalam prosentase kemampuan menulis
skala seratus terletak pada interval 46% - 55% (lihat tabel 13). Hal tersebut
menunjukkan bahwa taraf kemampuan menulis karangan deskripsi dengan media
gambar adalah hampir sedang. Pada hipotesis I bab II menyatakan kemampuan
menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar pada siswa kelas X 1
SMA Negeri 1 Cawas, Klaten tahun ajaran 2011/2012 sedang. Dengan demikian
hasil analisis data tidak sesuai dengan pernyataan hipotesis I, maka hipotesis I
ditolak.
4.3.2 Pengujian Hipotesis II
Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata siswa kelas
X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten dalam menulis karangan deskripsi dengan
menggunakan media lingkungan adalah 70,13 dengan simpangan baku sebesar
8,39. Skor tersebut jika ditransformasikan ke dalam prosentase kemampuan
menulis skala seratus terletak pada interval 46% - 55% (lihat tabel 15). Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
tersebut menunjukkan bahwa taraf kemampuan menulis karangan deskripsi
dengan media gambar adalah hampir sedang. Pada hipotesis II bab II menyatakan
kemampuan menulis karangan deskripsi menggunakan media lingkungan pada
siswa kelas X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten tahun ajaran 2011/2012 baik.
Dengan demikian hasil analisis data tidak sesuai dengan pernyataan hipotesis II,
maka hipotesis II ditolak.
4.3.3 Pengujian Hipotesis III
Hasil analisis data menunjukkan bahwa harga ttabel yang diperoleh sebesar
1,994, sedangkan harga tobservasi atau t hitung sebesar 2,94. Secara statistik, nilai t
yang diperoleh dirumuskan menjadi tobservasi > ttabel. Atas dasar data tersebut berarti
ada perbedaan yang signifikan dalam menulis karangan deskripsi dengan
menggunakan media gambar siswa kelas X 1 dan media lingkungan siswa kelas X
7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten tahun ajaran 2011/2012. Pada hipotesis III bab II
menyatakan ada perbedaan yang signifikan dalam menulis karangan deskripsi
menggunakan media gambar siswa kelas X 1 dan media lingkungan siswa kelas X
7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten tahun ajaran 2011/2012. Dengan demikian hasil
analisis data sesuai dengan pernyataan hipotesis III, maka hipotesis III diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
4.4 Pembahasan
Hasil pengujian hipotesis I menunjukkan bahwa kemampuan menulis
karangan deskripsi menggunakan media gambar pada siswa kelas X 1 hampir
sedang, sehingga hipotesis I ditolak. Berikut ini faktor-faktor yang dapat
mengakibatkan hipotesis I ditolak. Pertama, kurangnya pengetahuan siswa dalam
menulis sebuah karangan yang baik dan benar. Kedua, siswa kurang serius dalam
proses pembelajaran berkaitan dengan materi karangan deskripsi. Ketiga, siswa
kurang serius dalam mengerjakan tes menulis deskripsi menggunakan media
gambar. Keempat, siswa tidak suka mendapatkan tugas menulis.
Hasil pengujian hipotesis II menunjukkan bahwa kemampuan menulis
karangan deskripsi menggunakan media lingkungan pada siswa kelas X 7 hampir
sedang, sehingga hipotesis II ditolak. Berikut ini faktor-faktor yang dapat
mengakibatkan hipotesis II ditolak. Pertama, kurangnya pengetahuan siswa dalam
menulis sebuah karangan yang baik dan benar. Kedua, siswa kurang serius dalam
proses pembelajaran berkaitan dengan karangan deskripsi. Ketiga, siswa kurang
suka mendapatkan tugas menulis. Keempat, siswa kurang memanfaatkan media
lingkungan.
Dari hasil analisis terhadap perbedaan kemampuan menulis karangan
deskripsi dengan menggunakan media gambar siswa kelas X 1 dan media
lingkungan siswa kelas X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten ditemukan bahwa ada
perbedaan yang signifikan. Terjadinya perbedaan yang signifikan dapat dilihat
dari hasil analisis terhadap karangan deskripsi siswa menggunakan media gambar
yakni pengembangan ide dan gagasan masih terlalu sempit karena hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
mendeskripsikan objek yang ada pada gambar saja, sehingga mengakibatkan
terjadi banyak pengulangan gagasan antara paragraf satu dengan paragraf lainnya.
Gagasan yang dikemukakan keluar dari tema yang dideskripsikan. Penggunaan
indra yang paling menonjol adalah indra penglihat sedang indra yang lain kurang
dimanfaatkan, sehingga mempengaruhi pilihan kata atau diksi khususnya pada
penggunaan kata-kata indria masih terbatas. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa dalam pemakaian tanda baca, ejaan.
Dengan media lingkungan siswa sangat terbantu dalam membuat
karangannya, karena dengan media lingkungan siswa lebih bebas mengembang-
kan ide atau gagasannya untuk mendeskripsikan objek dengan rinci. Informasi
yang disampaikan sudah cukup jelas. Siswa telah memanfaatkan pancaindra, yang
paling menonjol dalam karangan yakni indra penglihat, pendengar, dan peraba.
Indra yang lain masih kurang dimanfaatkan, sehingga pilihan kata atau diksi
khususnya penggunaan kata-kata indria lebih lengkap. Kesalahan pemakaian
tanda baca, serta ejaan masih sering dilakukan.
Hasil penelitian ini dapat melengkapi penelitian yang terdahulu. Penelitian
ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan menulis
siswa dengan media gambar dan media lingkungan. Kemampuan menulis
karangan deskripsi dengan menggunakan media lingkungan lebih baik daripada
menggunakan media gambar bila dilihat dari aspek penilaian karangan deskripsi,
serta dilihat dari skor rata-rata masing-masing kelas. Penggunaan media
lingkungan lebih efektif dalam menulis karangan deskripsi bila dibandingkan
penggunaan dengan media gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 80 karangan deskripsi siswa kelas X
1 dan X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten Tahun Ajaran 2011/2012, diketahui
kemampuan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar,
kemampuan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media lingkungan,
dan perbedaan kedua kemampuan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata siswa kelas X 1
SMA Negeri 1 Cawas, Klaten dalam menulis karangan deskripsi dengan
menggunakan media gambar adalah 62,98 dengan simpangan baku sebesar
12,66. Skor tersebut jika ditransformasikan ke dalam skala seratus terletak
pada interval 46% - 55% (lihat tabel 13). Hal tersebut menunjukkan bahwa
taraf kemampuan menulis karangan deskripsi dengan media gambar adalah
hampir sedang.
2. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata siswa kelas X 7
SMA Negeri 1 Cawas, Klaten dalam menulis karangan deskripsi dengan
menggunakan media lingkungan adalah 70,13 dengan simpangan baku sebesar
8,39. Skor tersebut jika ditransformasikan ke dalam skala seratus terletak pada
interval 46% - 55% (lihat tabel 15). Hal tersebut menunjukkan bahwa taraf
kemampuan menulis karangan deskripsi dengan media gambar adalah hampir
sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3. Ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis karangan deskripsi
dengan menggunakan media gambar siswa kelas X 1 dan media lingkungan
siswa kelas X 7 SMA Negeri 1 Cawas, Klaten. Hal tersebut dibuktikan dengan
analisis uji-t dengan taraf signifikansi 5% dan derajat 78. Berdasarkan analisis
uji-t itu diketahui kemampuan menulis deskripsi dengan menggunakan media
gambar dan menggunakan media lingkungan sebesar 2,94. Harga ttabel yang
diperoleh pada taraf signifikansi 5% derajat kebebasan 78 sebesar 1,994,
sedangkan harga tobservasi yang diperoleh sebesar 2,94. Dengan demikian
tobservasi > ttabel (2,94 > 1,994). Atas dasar data tersebut berarti ada perbedaan
yang signifikan dalam menulis karangan deskripsi menggunakan media
gambar pada siswa kelas X 1 dan media lingkungan siswa kelas X 7 SMA
Negeri 1 Cawas, Klaten.
5.2 Implikasi Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis karangan
deskripsi siswa kelas X 1 adalah hampir sedang begitu pula dengan kemampuan
menulis karangan deskripsi siswa kelas X 7. Dari hasil analisis juga ditemukan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis karangan
deskripsi siswa kelas X 1 dan siswa kelas X 7.
Guru bahasa Indonesia sangat berperan dalam peningkatan kemampuan
menulis siswa. Untuk itu, guru perlu memberikan pengetahuan tentang hal-hal
dalam menulis karangan baik itu deskripsi maupun bentuk yang lain. Guru
hendaknya dapat menumbuhkan minat siswa dalam menulis, sehingga guru harus
kreatif dan inovatif dalam pembelajaran menulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Siswa perlu diberikan latihan menulis secara berkesinambungan,
khususnya menulis deskripsi sehingga dapat dengan mudah mengembangkan ide
yang dituangkan ke dalam tulisan. Dengan latihan siswa dapat meningkatkan
kemampuan menulisnya dan tidak akan menemui banyak kesulitan ketika harus
menulis bentuk lain (wacana lain). Siswa lebih mengetahui hal-hal yang berkaitan
dengan penulisan yang baik dan benar, misalnya ejaan, diksi, dan korelasi dalam
karangan baik antar kalimat maupun antar paragraf.
5.3 Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian yang telah
dikemukakan di atas, ada dua saran yang ditujukan kepada (1) guru bidang studi
bahasa Indonesia, (2) peneliti lain. Berikut ini uraian saran-saran tersebut.
1. Guru Bahasa Indonesia
Guru bidang studi bahasa Indonesia hendaknya mengajarkan pengetahuan
dasar tentang menulis karangan deskripsi kepada siswa dengan jelas dan lengkap
sehingga siswa mempunyai pengetahuan yang baik dalam menulis sebuah
karangan deskripsi. Guru hendaknya dapat memvariasikan penggunaan media dan
metode pembelajaran yang baru dalam pembelajaran menulis khususnya menulis
deskripsi. Cara ini dapat memotivasi siswa dalam menuangkan gagasan atau
idenya ke dalam sebuah karangan, serta mengurangi tingkat kebosanan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Guru juga perlu mengadakan evaluasi secara keseluruhan tentang
kesalahan maupun kekurangan siswa dalam menulis sebuah karangan. Hal itu
dapat memberikan pengetahuan kepada siswa tentang kesalahan yang dilakukan,
sehingga siswa menjadi teliti ketika menuangkan gagasannya ke dalam sebuah
karangan.
2. Peneliti Lain
Penelitian tentang menulis karangan deskripsi ini hanya terbatas pada satu
sekolah Negeri yang terdiri dari dua kelas X 1 dan X 7. Penelitian ini masih dapat
dikembangkan lebih baik lagi. Diharapkan akan ada penelitian lain yang
melanjutkan penelitian ini dengan menggunakan media pembelajaran yang lain
atau model pembelajaran yang terbaru dalam pembelajaran menulis karangan
khususnya karangan deskripsi, sehingga dapat menambah khasanah ilmu bahasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 3 Hasil Wawancara
Hasil Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum
(Moh. Abdul Bashir, S.Pd)
Pertanyaan 1:
Berapakah jumlah kelas X yang ada di SMA Negeri 1 Cawas?
Jawab:
Ada sepuluh, terdiri dari satu kelas immersi, dua kelas unggulan, dan tujuh kelas
reguler.
Pertanyaan 2:
Apakah kemampuan siswa di setiap kelas X sama?
Jawab:
Kelas X immersi berbeda dengan kelas yang lain karena siswa yang ada di kelas
tersebut adalah siswa yang mempunyai kemampuan berbahasa Inggris baik dan
nilai hasil UAN tinggi, saat masuk SMA melewati tes khusus misalnya
wawancara bahasa Inggris. Dua kelas unggulan siswa yang masuk adalah siswa
yang mempunyai hasil UAN tinggi namun kemampuan berbahasa Inggrisnya
sedang, serta saat masuk SMA ini melewati tes seleksi. Kelas X reguler 1 sampai
7 mempunyai kemampuan yang tinggi sampai sedang, pada saat penerimaan
siswa baru hanya menggunakan nilai hasil UAN saja tanpa tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Pertanyaan 3:
Apakan kemampuan siswa kelas X 1 sampai X 7 sama antar kelasnya?
Jawab:
Iya sama rata, karena pada saat pembagian kelas di awal masuk tahun ajaran baru
diadakan pemerataan, dalam satu kelas terdiri dari siswa yang mempunyai
kemampuan baik dan siswa yang mempunyai kemampuan sedang. Ini bertujuan
agar siswa yang mempunyai kemampuan sedang termotivasi oleh siswa yang
mempunyai kemampuan baik, sehingga berdampak pada peningkatan prestasi
belajar.
Apabila ada kelas hanya terdiri dari siswa yang mempunyai kemampuan baik saja
maka akan lebih menonjol dari pada kelas yang terdiri dari siswa yang
mempunyai kemampuan sedang sehingga terjadi ketimpangan. Yang lebih buruk
kelas yang terdiri dari siswa berkemampuan sedang akan tertinggal dengan kelas
yang kemampuan siswanya baik.
Pertanyaan 4:
Berapa jumlah siswa di masing-masing kelas X 1 sampai X 7?
Jawab:
Tiap kelas terdiri dari 40 siswa, di kelas X 1 pada saat penerimaan siswa baru ada
41 siswa namun ada satu siswa yang pindah sekolah. Jadi sekarang sudah merata
40 siswa di tiap kelasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 4 Daftar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 5 Daftar Nilai Tiap Aspek
Tabel 16 Hasil Perhitungan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan
Media Gambar Kelas X 1
No Nama Murid L/P Aspek
Total 1 2 3 4 5 6 7
1 Achmad Sholikhin L 2 7 10 10 13 4 4 50 2 Ahmad Surya Gunawan L 5 14 14 9 19 7 3 71 3 Anas Ibnu Setiawan L 5 12 13 9 13 8 4 64 4 Bery Wicaksono Pangestu L 5 15 15 9 19 7 4 74 5 Catur Prihartanto L 5 13 13 9 16 7 4 67 6 Cristian Eko Pratomo L 5 10 9 9 13 6 4 56 7 Dhanu Hari Setyajati L 5 10 9 10 15 7 4 60 8 Diah Asti Nurrohmah P 5 10 12 9 15 7 3 61 9 Elisabeth Lita Krisnawati P 5 16 15 10 19 6 4 75 10 Erika Bagus Setiaji L 5 14 14 10 13 7 4 67 11 Farrizal Koesmahendra A L 5 4 2 4 5 2 2 24 12 Gilang Mahendra L 5 10 10 12 14 5 4 60 13 Herdianna Mega Wijayanti P 5 10 10 7 13 4 3 52 14 Ida Rahayu Setia Dewi P 5 14 15 9 21 8 4 76 15 Ilham Wahyu Sasongko L 5 15 10 9 19 7 4 69 16 Indah Wuryani P 5 15 15 10 25 8 5 83 17 Intan Auvia Mawaddah P 5 14 10 9 15 9 4 66 18 Isna Rianti Nursyidah P 5 18 16 10 20 8 4 81 19 Jony Wisnu Saputro L 5 7 8 10 13 6 4 53 20 Lucia Widaninggar P 2 9 9 10 13 8 4 55 21 Mentari Wahyuningsih P 5 10 14 9 15 8 5 66 22 Mila Ayu Setyaningsih P 5 15 13 9 19 5 4 70 23 Muhammad Akhsin Tamam M L 5 15 9 9 13 7 3 61 24 Mutiahani P 5 12 10 10 19 7 4 67 25 Niken Murbatini Saputri P 5 14 15 9 13 6 3 65 26 Nining Lestari P 5 8 10 9 15 7 4 58 27 Nur Fatimah P 2 9 14 10 14 9 4 62 28 Pratiwi Setyaningrum P 5 20 18 12 13 9 5 82 29 Rinda Marthani P 5 11 9 9 18 7 4 63 30 Riyan Kustyantomo L 5 9 9 6 15 4 2 50 31 Robbie Hidayat L 5 8 8 10 18 5 2 56 32 Seli Adeas P 5 9 9 7 15 7 4 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
33 Setyani Widyastuti P 5 9 14 9 19 8 4 68 34 Surya Kuncara L 5 5 12 9 15 6 3 55 35 Syera Putri Rimba Ariyani P 5 18 15 10 20 8 4 8036 Titinia Crismasari P 5 9 13 9 18 8 4 66 37 Toni Irawan L 5 14 12 11 14 6 3 65 38 Tri Umar Sidiq L 5 20 18 9 20 8 5 85 39 Veronika Artamonova S P 5 4 2 4 6 2 3 26 40 Widya Ristiana Fauzhi P 5 13 6 6 13 6 5 54
Tabel 17 Hasil Perhitungan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan
Media Lingkungan Kelas X 7
No Nama Murid L/PAspek
Total1 2 3 4 5 6 7
1 Anggara Pradita L 5 9 10 10 13 5 4 56 2 Anisah Sri Utami P 5 13 12 12 16 8 4 70 3 Ayu Sonia Cahyani P 5 18 15 10 25 8 5 86 4 Bagas Winda Prihatna L 5 9 9 5 13 4 3 48 5 Candra putri Wiyanti P 5 16 14 13 17 8 3 76 6 Chrisma Devi Permatasari P 5 14 15 11 20 4 4 73 7 Desy Sri Maharsi P 5 15 9 8 14 7 4 62 8 Dian Ayu Srindali Kartika P P 5 13 9 12 18 8 5 70 9 Dian Rahmawati P 5 12 13 12 16 5 4 70 10 Dwi Wahyu Utami P 5 20 14 12 19 7 4 81 11 Eni Lestari P 5 15 13 9 19 7 4 72 12 Faizal Dwi Subagya L 5 10 14 9 19 8 2 67 13 Hary Setiawan L 5 14 14 12 16 7 3 71 14 Hudha Ari Nugroho L 5 15 14 6 13 4 3 60 15 Husaini Rais L 5 12 12 10 16 4 3 62 16 Imam Subarkah L 5 14 9 9 12 5 3 57 17 Jati Puspita Sari P 5 15 14 9 22 7 4 76 18 Kresna Kusuma Aerlangga L 5 14 14 9 20 7 3 72 19 Lilis Sunarsih P 5 15 14 9 15 7 4 69 20 Lintang Ayu Tri Wahyuni P 5 16 10 11 19 7 2 70 21 Meilana Etikasari P 5 20 15 10 19 7 4 80 22 Mirobirochim L 5 16 15 9 15 7 3 70 23 Nandika Arief Kunandar L 5 18 14 10 15 7 3 72 24 Nungki Prasetyowati P 5 12 9 10 16 6 4 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
25 Nurngaini Nawawi P 5 16 14 10 19 7 4 75 26 Okky Hariawan Oktora L 5 15 15 9 19 7 5 75 27 Pungki Hermani P 5 14 13 9 15 8 4 6828 Puspa Yovita Hasti P 5 14 14 12 19 5 5 74 29 Rekli Widya Karisma L 5 16 15 10 20 7 4 77 30 Ririn Suryaningsih P 5 12 8 9 15 4 1 54 31 Riyanne Armareta Mustika P P 5 15 15 7 15 4 4 65 32 Saifulloh Al Aziz L 5 10 14 10 15 4 3 61 33 Senja Wardani P 5 14 14 9 19 5 4 7034 Septiana Dewi Rahmawati P 5 20 15 12 23 7 3 85 35 Sigit Darmawan L 5 16 15 12 19 7 4 78 36 Sri Harjanto Adi P L 5 9 15 10 15 8 4 66 37 Widya Tri Rachma P P 5 20 15 9 23 7 3 82 38 Wisnu Dwi Sejati L 5 14 14 9 19 7 3 71 39 Yogo Dwi Affandi L 5 18 14 12 22 8 3 82 40 Zidni ilman Nafia L 5 14 14 10 19 7 4 73
Keterangan:
Aspek 1 : Judul
Aspek 2 : Isi gagasan
Aspek 3 : organisasi gagasan
Aspek 4 : Tata bahasa
Aspek 5 : Diksi
Aspek 6 : Ejaan
Aspek 7 : Kebersihan dan kerapian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 6 Hasil SPSS Hasil Uji Normalitas Data dan Varians
Tests of Normality
KELAS
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
NILAI MEDIA GAMBAR .106 40 .200* .919 40 .007
MEDIA LINGKUNGAN .119 40 .159 .980 40 .685
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Nilai sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, Data berdistribusi normal (simetris).
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
NILAI Based on Mean 2.942 1 78 .090
Based on Median 2.743 1 78 .102
Based on Median and with
adjusted df 2.743 1 64.545 .103
Based on trimmed mean 2.793 1 78 .099
Nilai sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, data berasal dari populasi-populasi
yang mempunyai varians sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
102
Hasil Rata-rata, Simpangan Baku, dan t-tes Report
NILAI
KELAS Mean N Std. Deviation
MEDIA GAMBAR 62.98 40 12.817
MEDIA LINGKUNGAN 70.13 40 8.495
Total 66.55 80 11.387
t-tes
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
NILAI Equal variances
assumed 2.942 .090 -2.941 78 .004 -7.150 2.431 -11.990 -2.310
Equal variances not
assumed -2.941 67.721 .004 -7.150 2.431 -12.002 -2.298
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 7 Silabus
SILABUS
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Cawas
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : X / 1 Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok Pengalaman Belajar Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber/Bahan/
Alat
1. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif).
1.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif.
Karangan deskripsi, contoh kerangka karangan, ejaan
1. Siswa menyusun
kerangka karangan
deskripsi sesuai
dengan topik yang
ditentukan.
2. Siswa
mengembangkan
kerangka karangan
deskripsi menjadi
karangan deskripsi
yang utuh sesuai
topik yang
ditentukan
1.2.1
Siswa mampu
menyusun kerangka
karangan deskripsi
sesuai dengan topik
yang ditentukan.
1.2.2
Siswa mampu
mengembangkan
kerangka karangan
deskripsi menjadi
karangan deskripsi
yang utuh sesuai topik
yang ditentukan.
Membuat sebuah karangan deskripsi dengan menggunakan media yang telah disiapkan.
2 x 90 menit Contoh teks karangan deskripsi.
Media gambar dan media lingkungan dengan topik keindahan lingkungan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 8 RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Cawas
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/semester : X 1 / I
Alokasi waktu : 2 x 90 menit
A. Standar kompetensi
Aspek Menulis
1. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif,
ekspositif).
B. Kompetensi dasar
1.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif.
C. Indikator
1.2.1 Siswa mampu menyusun kerangka karangan deskripsi berdasarkan media
gambar sesuai dengan tema yang ditentukan.
1.2.2 Siswa mampu mengembangkan kerangka karangan deskripsi menjadi
karangan deskripsi yang utuh berdasarkan media gambar sesuai tema yang
ditentukan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyusun kerangka karangan deskripsi berdasarkan media
gambar sesuai dengan tema yang ditentukan.
2. Siswa dapat mengembangkan kerangka karangan deskripsi menjadi karangan
deskripsi yang utuh berdasarkan media gambar sesuai tema yang ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Paragraf
Bagian bab dalam suatu karangan yang mengandung satu ide pokok dalam
penulisannya dimulai dengan garis baru.
2. Pengertian karangan
Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang
dapat dibaca dan dimengerti oleh masyarakat pembaca. Unsur-unsur karangan
yaitu gagasan yang berupa pendapat, pengalaman, pengetahuan yang ada
dalam pikiran seseorang, dan tuturan yang berbentuk pengungkapan gagasan
sehingga dapat dipahami pembaca.
3. Pengertian kerangka karangan
Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang mengandung ketentuan-
ketentuan tentang bagaimana kita menyusun karangan tersebut. Kerangka
karangan menjamin suatu karangan yang logis dan teratur, serta
memungkinkan seorang penulis membedakan gagasan-gagasan utama dari
gagasan tambahan.
4. Pengertian karangan deskripsi
Karangan deskripsi adalah tulisan yang berisi penggambaran atau pemerian
(deskripsi, paparan, uraian) tentang suatu objek sebagaimana adanya pada
suatu waktu dengan menggunakan alat pancaindra seperti penglihatan,
pendengaran, peraba, penciuman, dan perasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Contoh:
a. Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih
terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis
flora dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis
flora dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung
Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk
bahan penelitian dan objek wisata.
b. Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi
kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik.
Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung
sekali mirip dengan para wanita Palestina.
5. Ciri-ciri paragraf deskripsi
a. Menggambarkan atau melukiskan sesuatu
b. Menonjolkan pancaindra (penglihatan, pendengaran, pencium, dan
peraba)
c. Penyajian urutan ruang. Penggambaran atau pelukisan berupa perincian
disusun secara berurutan, mungkin dari kanan ke kiri, dari atas ke bawah,
dari depan ke belakang.
6. Tipe dasar karangan deskripsi
a. Deskripsi tempat
Dalam mendeskripsikan tempat atau suatu pemandangan penulis harus
menentukan kesan apa yang diinginkan dibangkitkan. Di dalam
menyusun deskripsi tempat penulis tidak harus menjejalkan semua detail
dari tempat yang dilihat (yang berdiri sebagai obyek) ke dalam tulisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
deskripsinya. Perincian-perincian dari tempat-tempat yang memiliki
hubungan atau peranan langsung terhadap jalannya peristiwa harus
digambarkan secara cermat, sehingga membuat tulisan deskripsinya
hidup.
b. Deskripsi orang
Deskripsi tentang orang bertujuan untuk menggugah, membangkitkan
suatu kesan, untuk menjelmakan suatu sikap, dan untuk menghasilkan
suatu efek emosional yang esensial. Dalam membuat deskripsi orang
haruslah menggambarkan secara jelas dan terperinci tentang orang
tersebut.
F. Metode pembelajaran
a. Ceramah
b. Penugasan
G. Langkah-langkah pembelajaran :
Pertemuan ke-1
NO. KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
1 2
Kegiatan awal a) Apersepsi b) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
Kegiatan Inti a) Guru menjelaskan materi mengenai menulis
karangan deskripsi b) Siswa mendengarkan dan mencatat hal-hal yang
penting mengenai materi tersebut c) Guru memberikan contoh paragraf yang berbentuk
karangan deskripsi kepada siswa
15’
60’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
3
d) Siswa mencermati dan memperhatikan contoh paragraf yang berbentuk karangan deskripsi dengan seksama
e) Guru bersama siswa berdiskusi untuk menentukan karakteristik/ciri-ciri dari karangan deskripsi
f) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika menemukan kesulitan mengenai materi tersebut
g) Guru memberikan latihan kepada siswa untuk membuat karangan deskripsi
Kegiatan Penutup a) Membuat kesimpulan bersama siswa.
15’
Pertemuan ke-2
NO. KEGIATAN ALOKASI WAKTU
1 2 3
Kegiatan awal a) Apersepsi b) Guru menyampaikan tema materi pembelajaran saat
itu sebagai tindak lanjut pembelajaran sebelumnya Kegiatan Inti
Siswa mengerjakan tes membuat karangan deskripsi menggunakan media gambar berdasarkan tema “lingkungan sekolah”
Kegiatan Penutup
5’
80’
5’
1. Alat/bahan :
1. Teks bacaan
2. Media gambar dengan tema “lingkungan sekolah”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
2. Sumber belajar :
Tim edukatif. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia. Untuk SMA Kelas X.
Jakarta:Erlangga.
3. Penilaian :
Buatlah karangan deskripsi minimal empat paragraf berdasarkan media gambar
dengan tema “lingkungan sekolah”!
Mengetahui :
Guru Pembimbing
Drs. Medi Widodo, M.Hum
NIP. 195905141983031020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Cawas
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/semester : X 7 / I
Alokasi waktu : 2 x 90 menit
A. Standar kompetensi
Aspek Menulis
1. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif,
ekspositif).
B. Kompetensi dasar
1.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif.
C. Indikator
1.2.3 Siswa mampu menyusun kerangka karangan deskripsi berdasarkan media
lingkungan sesuai dengan tema yang ditentukan.
1.2.4 Siswa mampu mengembangkan kerangka karangan deskripsi menjadi
karangan deskripsi yang utuh berdasarkan media lingkungan sesuai tema
yang ditentukan.
D. Tujuan Pembelajaran
3. Siswa dapat menyusun kerangka karangan deskripsi berdasarkan media
lingkungan sesuai dengan tema yang ditentukan.
4. Siswa dapat mengembangkan kerangka karangan deskripsi menjadi karangan
deskripsi yang utuh berdasarkan media lingkungan sesuai tema yang
ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Paragraf
Bagian bab dalam suatu karangan yang mengandung satu ide pokok dalam
penulisannya dimulai dengan garis baru.
2. Pengertian karangan
Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang
dapat dibaca dan dimengerti oleh masyarakat pembaca. Unsur-unsur karangan
yaitu gagasan yang berupa pendapat, pengalaman, pengetahuan yang ada
dalam pikiran seseorang, dan tuturan yang berbentuk pengungkapan gagasan
sehingga dapat dipahami pembaca.
3. Pengertian kerangka karangan
Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang mengandung ketentuan-
ketentuan tentang bagaimana kita menyusun karangan tersebut. Kerangka
karangan menjamin suatu karangan yang logis dan teratur, serta
memungkinkan seorang penulis membedakan gagasan-gagasan utama dari
gagasan tambahan.
4. Pengertian karangan deskripsi
Karangan deskripsi adalah tulisan yang berisi penggambaran atau pemerian
(deskripsi, paparan, uraian) tentang suatu objek sebagaimana adanya pada
suatu waktu dengan menggunakan alat pancaindra seperti penglihatan,
pendengaran, peraba, penciuman, dan perasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Contoh:
a. Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih
terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis
flora dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis
flora dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung
Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik
untuk bahan penelitian dan objek wisata.
b. Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi
kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik.
Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya
mancung sekali mirip dengan para wanita Palestina.
7. Ciri-ciri paragraf deskripsi
a. Menggambarkan atau melukiskan sesuatu
b. Menonjolkan pancaindra (penglihatan, pendengaran, pencium, dan
peraba)
c. Penyajian urutan ruang. Penggambaran atau pelukisan berupa perincian
disusun secara berurutan, mungkin dari kanan ke kiri, dari atas ke bawah,
dari depan ke belakang.
8. Tipe dasar karangan deskripsi
a. Deskripsi tempat
Dalam mendeskripsikan tempat atau suatu pemandangan penulis harus
menentukan kesan apa yang diinginkan dibangkitkan. Di dalam
menyusun deskripsi tempat penulis tidak harus menjejalkan semua detail
dari tempat yang dilihat (yang berdiri sebagai obyek) ke dalam tulisan
deskripsinya. Perincian-perincian dari tempat-tempat yang memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
hubungan atau peranan langsung terhadap jalannya peristiwa harus
digambarkan secara cermat, sehingga membuat tulisan deskripsinya
hidup.
b. Deskripsi orang
Deskripsi tentang orang bertujuan untuk menggugah, membangkitkan
suatu kesan, untuk menjelmakan suatu sikap, dan untuk menghasilkan
suatu efek emosional yang esensial. Dalam membuat deskripsi orang
haruslah menggambarkan secara jelas dan terperinci tentang orang
tersebut.
F. Metode pembelajaran
a. Ceramah
b. Penugasan
H. Langkah-langkah pembelajaran :
Pertemuan ke-1
NO. KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
1 2
Kegiatan awal a) Apersepsi b) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
Kegiatan Inti a) Guru menjelaskan materi mengenai menulis
karangan deskripsi b) Siswa mendengarkan dan mencatat hal-hal yang
penting mengenai materi tersebut c) Guru memberikan contoh paragraf yang berbentuk
karangan deskripsi kepada siswa d) Siswa mencermati dan memperhatikan contoh
paragraf yang berbentuk karangan deskripsi dengan seksama
15’
60’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
3
e) Guru bersama siswa berdiskusi untuk menentukan karakteristik/ciri-ciri dari karangan deskripsi
f) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika menemukan kesulitan mengenai materi tersebut
g) Guru memberikan latihan kepada siswa untuk membuat karangan deskripsi
Kegiatan Penutup a) Membuat kesimpulan bersama siswa.
15’
Pertemuan ke-2
NO. KEGIATAN ALOKASI WAKTU
1 2 3
Kegiatan awal a) Apersepsi b) Guru menyampaikan tema materi pembelajaran saat
itu sebagai tindak lanjut pembelajaran sebelumnya Kegiatan Inti
Siswa mengerjakan tes membuat karangan deskripsi menggunakan media lingkungan berdasarkan tema “lingkungan sekolah”
Kegiatan Penutup
5’
80’
5’
1. Alat/bahan :
a. Teks bacaan
b. Media lingkungan dengan tema “lingkungan sekolah”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
2. Sumber belajar :
Tim edukatif. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia. Untuk SMA Kelas X.
Jakarta:Erlangga.
3. Penilaian :
Buatlah karangan deskripsi minimal empat paragraf berdasarkan media
lingkungan dengan tema “lingkungan sekolah”!
Mengetahui :
Guru Pembimbing
Haryoko, S.Pd.
NIP. 196003131987031011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 9 Dokumentasi Foto
Situasi Pembelajaran di Kelas X 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Situasi Pembelajaran Di Kelas X 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Siswa Kelas X 1 Mengerjakan Tes Menulis Karangan Deskripsi dengan Media Gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Siswa Kelas X 7 Mengerjakan Tes Menulis Karangan Deskripsi dengan Media Lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Halaman SMA Negeri 1 Cawas, Klaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 10 Contoh Karangan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
BIODATA
Antonio Eriga Prima lahir di Klaten, 3 Mei 1988.
Pendidikan dasar diperoleh di SD Negeri 2 Gombang,
Cawas, Klaten lulus tahun 2000. Kemudian melanjutkan
sekolah di SLTP Negeri 1 Cawas, Klaten lulus tahun 2003.
SMA ditempuh di SMA Negeri 1 Cawas, Klaten lulus
tahun 2006.
Tahun 2006 melanjutkan studi ke Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
dan terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Tugas akhir
ditempuh dengan penulisan skripsi yang berjudul Perbedaan Kemampuan
Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Media Gambar dan Menggunakan
Media Lingkungan Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cawas, Klaten Tahun
Ajaran 2011/2012 sebagai syarat yang harus ditempuh untuk mendapat gelar
sarjana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI