Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014
Logo Upaya Bersama “United Action”
UPAYA BERSAMA, Bukan Sekedar Kata-Kata
Oleh: Pdt. Rannieh B. Mercado
Dalam UEM kita memegang prinsip: “Semua
anggota adalah Pemberi dan Penerima.”
“Selama beberapa tahun terakhir kondisi keuangan
UEM telah stabil karena adanya iuran dan donasi-
donasi dari para anggota. Tetapi situasi ini akan
berubah dalam beberapa tahun kedepan.
Pendapatan Gereja-gereja di Jerman berkurang.
Sejauh ini sebagian besar keuangan UEM telah
disediakan oleh gereja-gereja Jerman, sedangkan
kontribusi anggota gereja dari Afrika dan Asia
masih kurang dari 1,5 %.” (dikutip dari brosur
‘Upaya Bersama)
Kampanye “Upaya
Bersama” adalah ide awal
yang nantinya akan
dilakukan secara
berkelanjutan sebagai
aksi penggalangan dana
yang melibatkan seluruh
anggota UEM. Kampanye
ini akan berjalan di
bawah label
“Upaya Bersama”
dengan rangkaian
tema yang jelas. Setiap kampanye pengumpulan
dana ditujukan untuk memenuhi anggaran,
membiayai proyek dan program serta untuk biaya
operasional UEM.
Donasi akan ditingkatkan melalui kolekte di gereja-
gereja (seperti persembahan Minggu UEM) dan
sebagainya. Dan setiap kampanye akan
dilaksanakan selama 2 sampai 3 tahun. Seperti
halnya tema tahun 2013-2014 adalah “Anak-anak
yang membutuhkan”. (Dikutip dari Laporan AsRA
Tahun 2013)
Respon yang sangat baik dapat dilihat dari aksi
anggota gereja di Asia dalam membantu GBKP atas
bencana Erupsi Gunung Sinabung di tanah karo,
Indonesia dan bantuan yang telah diberikan kepada
UCCP atas Topan Yolanda/Haiyan yang melanda
Visayas, Filipina. Aksi seperti ini belum pernah
terjadi sebelumnya, dan oleh karena rasa solidaritas
yang kuat antara kita. Pada bulan Nopember dan
Desember 2013, UEM Kantor Medan telah
menerima bantuan darurat sebesar Rp.
107,105,000.00.- untuk GBKP dan untuk UCCP
sebesar Rp. 247,129,288.00.-. Ini adalah aksi
pertama yang dilakukan di wilayah Asia. Sehingga
di saat tantangan besar datang, kita di Asia telah
memperlihatkan Upaya Bersama kita. Seperti halnya
dalam mengawali tahun 2014 ini, Departemen Asia
sedang memulai kegiatan yang besar yang
menyuarakan bahwa apa yang telah direncanakan
tak hanya sekedar kata-kata.
Pada tanggal 6 Februari nanti, kampanye NAPAK
TILAS akan diadakan di Tanah Batak, tanah tempat
missionaris pertama berpijak melalui RMG (yang
kini dikenal dengan United Evangelical Mission)
yang sudah berdiri lebih dari 150 tahun lalu. Jejak
missionaris yang telah berakar dan berbuah hingga
banyak gereja berdiri dan berkembang.
Konsep Dasar “Walk a Mile” (Napak Tilas) Tahun
2014
Napak Tilas atau “Walk a Mile” (WaM) tahun 2014
dipahami sebagai sebuah perayaan dan kampanye.
1
Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014
DR. NOMMENSEN
(Foto dari Website)
Dr. Lumbangaol saat
mengikuti ICAAP 11 di
Thailand. (Foto: Panitia
ICAAP)
Untuk tahun 2014 HKBP (Huria Kristen Batak
Protestan) bersedia menjadi tuan rumah.
“WaM” merupakan sebuah perayaan karena kita
ingin mensyukuri pekerjaan missi yang pernah
dilakukan oleh para Missionaris di Tanah Batak,
antara lain; DR. INGWER LUDWIG NOMMENSEN
yang dinobatkan sebagai Rasul Batak. Oleh sebab
itu kita semua diajak untuk menegaskan ulang
tekad para Missionaris tersebut.
“Walk a mile” adalah salah satu
kampanye program dari “United
Action”. Melalui WaM ini kita
menerapkan apa yang telah
disepakati oleh para pemimpin
Gereja dalam AsRA Tahun 2013
di Hong Kong.
Melalui kampanye ini kita
berusaha mengumpulkan dana
untuk menyokong upaya
pelayanan dan misi UEM
bukan hanya dalam gereja
Anggota tetapi lebih dari itu.
Untuk membuatnya lebih berkesan dan bersejarah,
kegiatan “Walk a Mile” akan diadakan pada hari
kelahiran DR. NOMMENSEN yaitu pada tanggal 6
Februari Pukul 9 pagi. Dengan demikian HKBP
telah siap menjadi tuan dan nyonya rumah untuk
kegiatan perdana ini.
HKBP Sigumpar dipilih sebagai tempat perayaan
karena tempat ini mengandung arti penting bagi
DR. NOMMENSEN karena disinilah ia pernah
melayani sampai ia kembali ke pangkuan Bapa di
Sorga.
Untuk menekankan pentingnya perayaan ini,
Moderator UEM (Regina Buschmann) bersama
Wakil Sekretaris Umum UEM (Juergen Borchardt),
kepala Departemen UEM Asia (Pdt. Sonia Parera-
Hummel) dan para Pimpinan Gereja anggota UEM di
Tanah Batak diundang untuk ikut serta.
Mudah-mudahan dengan perayaan ini, kita semua
terdorong untuk mengikuti jejak para misionaris
dalam mewujudkan tekad kita untuk melayani
seperti tujuan missi dan lingkup kerja UEM di
bidang PI, Diakonia, Pengembangan, Advokasi
dan Kemitraan.
Kongres Internasional ke-11 tentang AIDS di Asia
dan Pasifik
Oleh: dr. Ria Lumbangaol
Kongres Internasional
mengenai AIDS di Asia
dan Pasifik (ICAAP)
merupakan forum
terbesar untuk
membahas tentang AIDS
di wilayah Asia Pasifik.
Kongres ini berfungsi
sebagai forum untuk
berbagi pengetahuan
dan pengalaman tentang
HIV.
Isu tentang AIDS antara
para pemangku
kepentingan di wilayah
tersebut. Selama lebih
dari 20 tahun, ICAAP
telah memainkan peran penting dalam
meningkatkan kesadaran masyarakat, membangun
komitmen politik dan memperkuat jaringan
advokasi untuk penanggulangan HIV dan AIDS.
Kongres ini bertemakan : "Asia/Pasifik Mencapai
Tiga nol : Investasi Inovasi". ICAAP ke-11 disorot ide
inovatif dan memotong tepi pengetahuan dan
praktek dalam menghadapi tantangan regional dan
memajukan komitmen dan tindakan untuk
mengurangi stigma dan diskriminasi melalui
kerjasama. Acara ini juga mengumpulkan orang
dari populasi kunci yang terkena dampak, para ahli
kesehatan, Konsultan HIV, Organisasi Masyarakat
Sipil dan pemangku kepentingan lainnya di wilayah
ini, bertemu untuk memajukan visi Tiga Zero dan
menerjemahkannya ke dalam kebijakan dan
praktek.
ICAAP mengundang Konsultan HIV dari UEM
sebagai salah satu delegasi dan pembicara untuk
berbagi pengalaman, bagaimana untuk bergerak
2
Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014
Peringatan Hari AIDS Internasional di Siantar.
(Foto: dr.lumbangaol)
dan meningkatkan partisipasi para pemimpin gereja
dalam upaya penanggulangan AIDS.
Pandemi HIV/AIDS sangat menimbulkan masalah
keprihatinan etika dan agama, kasih sayang dan
dukungan bagi orang yang hidup dengan HIV dan
AIDS dan keluarga mereka. Ini juga merupakan
mandat agama untuk membawa martabat,
kepenuhan hidup dan masyarakat yang
berkelanjutan untuk semua. Dari perspektif ini,
keterlibatan dalam pemahaman, pengampunan,
rekonsiliasi dan persatuan.
Selain berbagi pengalaman, di ICAAP juga belajar
tentang banyak hal, dan membangun jaringan
dengan organisasi-organisasi yang berbeda yang
terlibat dalam HIV/AIDS. Struktur Program ICAAP
terdiri dari Plenary Session, Oral Sesi, E Poster, E-
Poster Diskusi, Simposium, Rapat satelit, Lokakarya
Keterampilan Bangunan, Asia Pacific Village dan
Forum Pra Kongres Community.
Hampir 600 presentasi diberikan dalam ICAAP,
sehingga pada saat yang sama dapat menjalankan
20 ruang simultan.
Untuk itu, konsultan HIV memilih tema : ilmu
pengetahuan dan keterampilan advokasi, dan
modul pelatihan keterampilan terbaru memberikan
HIV/AIDS. Seperti Kontribusi Inovatif pemimpin
muda agama menuju Triple Zero Simpan Tool Kit,
Perempuan Terkena Key dan Girls, Getting to Zero
di Tempat Kerja dan Pekerja Migran, Kebijakan
Stregthening dan Keterampilan Advokasi Pendidikan
Seksualitas Remaja.Semua pengalaman,
pengetahuan dan keterampilan, dan membangun
jaringan, diharapkan akan menjadi penyediaan
Konsultan HIV dari UEM untuk mengembangkan
dan memberdayakan gereja-gereja lainnya.
Cegah HIV dan AIDS; Lindungi Pekerja, Keluarga dan
Bangsa
Oleh: Ria Lumbangaol
Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) tahun 2013
telah dilaksanakan oleh United Evangelical Mission
pada tanggal 2 Desember 2013 di Siantar.
Pelaksana HAS ini adalah Pondok Kasih bekerja
sama dengan Pemerintah dan KPAD Kotamadya
Pematang Siantar.Acara bertemakan “Cegah HIV
dan AIDS; Lindungi Pekerja, Keluarga dan
Bangsa”. .Hal ini terkait dengan tujuan global
program AIDS yaitu Getting To Zero, Zero dalam
infeksi baru HIV, Zero dalam kematian karena AIDS,
dan Zero dalam stigma dan diskriminasi.
Mengingat sebanyak 80 persen Orang Dengan
HIV/AIDS (ODHA) terjadi pada usia produktif 15-49
tahun, tepatnya untuk usia pelajar dan pekerja. Jika
kita dapat mencegah penularan HIV dan AIDS maka
akan menjadi fase yang luar biasa bagi masa depan.
“Kami berterimakasih kepada gereja-gereja yang
tergabung dalam Pondok Kasih untuk menggugah
Siantar menjadi lebih peduli, demikian kata
sambutan yang disampaikan Bapak Walikota
Pematang Siantar, Drs. Koni Ismail Siregar.
Dalam acara ini, Pondok Kasih juga tidak
ketinggalan membuat stand test HIV, sebelum
mengadakan tes, para tim mengadakan konseling
terlebih dahulu.. Pada acara ini beberapa pengurus
Pondok Kasih juga menjalani test HIV, sebagai
wujud kampanye untuk mengajak masyarakat
mengetahui status kesehatan masing-masing.
Karena siapapun beresiko tertular HIV, meski
terbagi dalam resiko tinggi dan rendah.
3
Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014
Diakhir acara setiap orang menandatangani spanduk sepanjang 15 meter sebagai symbol
kepedulian terhadap penanggulangan HIV dan AIDS,
dari pihak pemerintah dan jajarannya, komunitas
kunci, lembaga swadaya masyarakat, swasta, BUMN,
pelajar dan mahasiswa, serta pihak lainnya.
Kemudian panitia membagikan pita merah, brosur
dan bunga di sepanjang jalan-jalan utama kota
Siantar. Stop AIDS sampai di sini!!
60 Harapan di Tumaini
Oleh: Bertua Kristina Elisabeth Silalahi
Nama saya Bertua Kristina Elisabeth Silalahi. Saya
lahir pada tanggal 10 Februari 1986. Saya berasal
dari Gereja Kristen Protestan Angkola
Padangsidimpuan dan mengawali tugas sebagai
volunteer pada tanggal 27 Agustus 2013 di
Tumaini Children’s Center Bukoba, sebuah
Organisasi Non-Government di bawah naungan
Evangelical Lutheran Church in Tanzania (ELCT).
Sebelum saya memulai tugas sebagai volunteer,
saya adalah alumni Sastra Perancis Unpad dan
kemudian bekerja di bidang keuangan di sebuah
hotel milik keluarga.
Dua bulan pertama bisa dikatakan sebagai
masa beradaptasi saya terhadap makanan,
lingkungan, bahasa, dan cuaca di Bukoba. Cuaca di
Bukoba tidak jauh berbeda dengan Indonesia,
hanya saja di bulan-bulan tertentu seperti di bulan
Mei, Juni, Juli, dan November cuaca bisa sangat
panas. Mengenai makanan, kebanyakan makanan di
sini baru bagi saya. Kalau di Indonesia makanan
pokoknya adalah nasi, di Tanzania
makanan pokoknya adalah pisang (ndizi), ugali
(yang terbuat dari tepung jagung), dan lauknya
sama seperti lauk yang dimakan bersama nasi.
Awalnya saya merasa aneh memakan pisang
dicampur dengan ikan, terung, dan kacang merah.
Tapi sekarang ini saya pikir saya sudah
menyukainya. Terlebih lagi saya bersyukur karena
masih ada cabai dan ikan kecil-kecil mirip ikan teri
di sini, setidaknya mengobati rasa rindu saya pada
masakan khas kampung halaman.
Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, di
Afrika, saya bekerja di Tumaini Children’s Center
(TCC), sebuah organisasi tempat rehabilitasi dan
reunifikasi anak-anak jalanan. TCC memiliki kantor
resepsionis yang berlokasi di kota, dan pusatnya
yang berlokasi di Kyakairabwa sekitar 3 km dari
kota. Di pusat ini ada sekitar 60 orang anak yang
direhabilitasi. Kemiskinan, kekerasan dalam
keluarga membuat mereka lari dari rumah dan
memilih tinggal di jalanan. Beberapa dari mereka
ada yang ditinggal mati oleh orangtua mereka
karena penyakit AIDS sehingga mereka diambil dan
diasuh oleh TCC. Anak-anak ini kehilangan
kesempatan mereka untuk pendidikan, rentan
terhadap kekerasan dan penyakit, dan tanpa akses
keperawatan kesehatan. Mereka pada dasarnya
menyangkal hak-hak mereka sebagai anak-anak
oleh tuntutan hidup untuk bertahan hidup di
jalanan. TCC menjadi rumah sementara bagi
mereka, membantu mereka dalam hal konseling,
tempat pemulihan dan mencoba menyatukan
mereka kembali dengan keluarga mereka,
membiayai pendidikan di sekolah, serta membantu
mereka dalam hal kesehatan.
Di bulan pertama di TCC saya dilibatkan
untuk bekerja di lapangan yaitu mengunjungi
beberapa keluarga di desa-desa, biasanya saya
turun ke lapangan bersama field assistant.
Keluarga-keluarga yang kami kunjungi adalah
keluarga dari anak-anak yang dibantu oleh Tumaini.
Berthua Bersama anak-anak di Tumaini, Tanzania dalam
acara Naik Sidi “Kipaimara”
4
Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014
Kami mengunjungi mereka untuk mengantarkan
kebutuhan sekolah anak-anak seperti; buku catatan,
pulpen, alat mandi seperti; sabun, sikat gigi, pasta
gigi, dan gula. Pada kesempatan itu saya melihat
bagaimana tempat tinggal mereka, dan bagaimana
mereka tinggal. Tidak ada listrik, dinding terbuat
dari tanah liat atau batu bata, dan lantai biasanya
mereka alasi dengan jerami sebagai alas duduk.
Ada satu anak yang kami kunjungi,
kehidupan keluarganya sangat berkecukupan
sekali, tapi sewaktu saya melihat buku catatannya,
nilai-nilai pelajarannya di sekolah amat bagus, saya
masih ingat nama anak itu adalah France Frederick.
Ada juga anak yang lain, dia tuna wicara, hidup
mereka juga sangat berkecukupan, tetapi nilai-nilai
mata pelajarannya juga sangat bagus, hampir
sempurna. Ternyata kemiskinan tidak menjadi
penghalang bagi mereka untuk belajar dan menjadi
yang terbaik di kelas. Di bulan Oktober saya mulai
melibatkan diri menjadi pengajar di kelas Memkwa
yaitu kelas khusus untuk anak-anak yang terlambat
mendapat pendidikan normal. Usia mereka berkisar
antara 8-16 tahun. Saya mengajar matematika dan
menggambar. Saya senang sekali melihat mereka
antusias belajar. Kalau soal latihan yang diberikan
selesai, mereka minta tambahan soal latihan
lainnya. Saya sangat terharu melihat semangat
mereka. Dari anak-anak Tumaini juga saya belajar
tentang kesederhanaan dan berbagi, pernah sekali
itu ada satu anak mendapat satu potong biskuit
kecil, tapi dia masih memaruh satu potong biskuit
kecil itu kepada temannya.
Waktu terasa cepat sekali berlalu, tinggal 6 bulan
lagi saya berada di sini, meskipun rindu pada
keluarga di kampung halaman namun saya sangat
berharap dapat tinggal lebih lama. Walaupun nanti
saya kembali ke kampung halaman, saya akan tetap
berdoa semoga anak-anak yang saya layani ini kelak
menjadi anak-anak yang berhasil dan bahagia. Saya
bersyukur untuk kesempatan yang diberikan Tuhan
kepada saya melalui UEM untuk melihat,
merasakan, semua hal ini. Tetaplah doakan saya
untuk 6 bulan ke depan agar tugas saya sebagai
volunteer dapat saya kerjakan dengan baik. Amin.
KUNJUNGAN KEMITRAAN KE JERMAN
Oleh: Friska Pakpahan/Wakil Sekretaris BPM Distrik
VI Dairi
Pada tanggal 27 April s/d 17 Mei 2013 delegasi
kemitraan dari Distrik Dairi dan Distrik Medan-Aceh
berangkat ke Jerman. Tujuan dari kunjungan ini
adalah untuk mengunjungi mitra (paralealeonta)
yang ada di An der Agger Jerman.
Kami diberikan kesempatan menghadiri
pameran tradisional yang bernama ”Mirktzmart“.
Ditempat ini kami melihat berbagai hal tentang
kehidupan di Jerman selama ratusan tahun yang
Anak-anak di Tumaini Center sedang latihan Koor
5
Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014
lalu. Kami mengunjungi kantor Distrik An der
Agger dan berkenalan dengan para pengurus di
sana.
Tidak kalah menariknya, kami menghadiri
Kirchentag, kami mengunjungi stand UEM,
Kemudian kami juga mengikuti dialog tentang
keberagaman agama di Indonesia dan fenomena
pengrusakan gereja yang terjadi di Jawa. Setelah itu
kami melakukan rapat kemitraan, dan kami juga
mengunjungi yayasan-yayasan yang dimiliki oleh
gereja mitra.
Kami juga mengunjungi Rumah misi UEM di
Wuppertal dan bertemu dengan Marudur Siahaan
dan Kristina Neubauer (bagian kemitraan UEM).
Selain melihat ruang arsip Rumah Misi UEM, kami
juga menghadiri Malam Budaya yang
dipersembahkan oleh Mitra GKPS.
Kami juga mengikuti pertemuan kaum
wanita gereja Mitra, Pada pertemuan tersebut Ibu
Ginting berbagi pengalamannya sebagai ketua koor
kaum wanita gereja di distrik Dairi. Selanjutnya
Biblevrow juga menyampaikan pengalamannya
membina kaum wanita gereja di distrik Medan-
Aceh. Mereka tampak antusias mendengarkan,
karena system ini berbeda dengan yang mereka
alami di Jerman. Di Jerman, Jumlah kaum wanita
gereja lebih sedikit, dan sebagian besar adalah
orangtua lanjut usia. Mereka hanya bertemu untuk
berbagi cerita setiap minggunya. Tidak ada koor
saat ibadah minggu. Sehingga mereka cukup
kagum mendenar kegiatan kaum wanita yang kami
sampaikan.
Banyak hal luar biasa yang kami dapat dan banyak
hal yang kami pelajari, mulai dari kunjungan –
kunjungan yang dilakukan sampai pada interaksi
dengan setiap golongan yang kami temui.
Kami berharap dengan adanya program saling
mengunjungi seperti ini akan dapat mempererat
hubungan kemitraan/paralealeon dengan Jerman,
karena kita adalah saudara dalam Kristus.
Semoga Kemitraan ini terus terjalin dan semakin
bermanfaat
Pemberian Beasiswa kepada Pemuda di HKBP distrik
Silindung
Oleh: Martogi Sitorus
Badan Pengurus Mitra HKBP distrik Silindung (BPM
Silindung) telah bermitra dengan distrik Koeln-Sued
Jerman lebih dari 20 tahun, setiap tahunnya Koeln-
sued Jerman selalu memberikan bantuannya untuk
mendukung berbagai kegiatan di distrik Silindung
antara lain, pemberian beasiswa, pengadaan air
minum, pengobatan massal, bantuan pengadaan
buku-buku ibadah dll.
Pada bulan Desember yang lalu, tepatnya tanggal
18 desember 2013, bertepatan pada perayaan Natal
HKBP Distrik II Silindung yang bertempat di HKBP
Pearaja telah dilaksanakan penyerahan beasiswa
kategori reguler kepada 21 orang
penerima (sebesar 1440 euro dibagi 21 orang).
6
Praeses HKBP distrik II Silindung sedang memberikan beasiswa Prases dan Penerima beasiswa Distrik Silindung
Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014
Aksi Protes Pemuda atas pengrusakan Hutan di daerah Tapanuli pada Hari Iklim Pemuda tanggal 7 Desember 2013 (Foto: Andy Siahaan)
“Pemuda Gereja Peringatkan Bahaya Perubahan
Iklim”
Pemuda Huria Kristen Batak Protestan (N-HKBP),
melakukan serangkaian aksi kritik untuk
memperingatkan pemerintah dan pengusaha atas
bahaya perubahan iklim, khususnya ditingkat lokal.
Sekitar 600-an pemuda HKBP secara simultan
melakukan aksi di dua tempat yang berbeda, yakni
di Porsea dan di Parapat, Sumatera Utara, Indonesia,
pada Sabtu, 7 Desember 2013.
Ratusan pemuda HKBP distrik 4 Toba mengadakan
aksi long march sejauh 4 kilometer dengan
memakai masker, dari kota Porsea hingga pinggir
pantai Danau Toba. Disepanjang jalan mereka
mengutip sampah, dan diakhiri dengan menanam
pohon di pinggiran Danau Toba. Sementara itu,
Pemuda HKBP Parapat, melakukan aksi teatrikal
berupa pembuatan spanduk raksasa di kapal
penumpang dari Parapat ke Tuktuk Samosir berisi
seruan penghentian pengrusakan Danau Toba.
Selain spanduk raksasa, pemuda pemudi gereja itu
juga terlibat dalam aksi lingkungan bersama
dengan lembaga lainnya yang terlibat seperti
Taman Eden, Radio Samosir Green, Earth Society for
Danau Toba, Hubert Apartment, GOA dan KSPPM.
Aksi ini juga diramaikan dengan pelepasan ikan
lokal ke danau Toba, dan penanaman pohon di
pulau Samosir.
Dalam orasinya, Ketua
Pemuda HKBP distrik 4
Toba, Jeffri
Simangunsong
menyampaikan, aksi
keprihatinan ini
dilakukan sebagai
bentuk protes atas
rusaknya alam di
Tapanuli, tercemarnya
danau Toba, dan polusi
udara yang tidak henti-
hentinya di kawasan
Porsea yang berdampak
pada cuaca setempat
yang tidak stabil.
“Tidak hanya dalam
aksi ini, kita sepertinya
harus memakai masker
setiap hari karena bau
busuk yang dikeluarkan
perusahaan di wilayah
ini,”Ungkap Jeffri. Meilisa Manurung, jurubicara
pemuda HKBP Parapat, menyampaikan
keprihatinannya atas kerusakan keindahan danau
Toba yang berdampak pada berkurangnya
pengunjung ke daerah itu.
Meilisa mengeluhkan tidak adanya upaya yang
serius dari pemerintah Indonesia, khususnya
Gubernur Sumatera Utara dan Bupati Simalungun
dalam membangun kawasan Danau Toba.
7
Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014
Pemuda GBKP dan GKPS berfoto bersama Ephorus GKPS
Marandus Sirait, salah seorang penggagas aksi
pemuda di Parapat, menyampaikan, seruan sudah
lebih dari cukup, tetapi satu telinga pun tidak mau
mendengar. Tokoh penerima Kalpataru, yang
belakangan mengembalikannya kepada Presiden
Republik Indonesia ini menyerukan aksi semua
pihak untuk merestorasi Danau Toba.
Penggagas lainnya, Saurlin Siagian dari departemen
Lingkungan dan Iklim lembaga internasional UEM
menyebutkan semakin menipisnya kesempatan
yang ada untuk merestorasi alam yang rusak. “Saya
yakin, sebagaimana berbagai ilmuwan dunia telah
sampaikan, generasi ini punya andil yang sangat
penting, apakah akan menyelamatkan bumi, atau
tidak sama sekali”,
Pungkasnya.Kedua aksi ini didukung penuh oleh
pemimpin tertinggi gereja dengan jemaat protestan
terbesar di Asia tenggara, HKBP, Ephorus Willem
Tumpal Pandapotan Simarmata. Ephorus ini dikenal
getol mengkampanyekan secara keras perlunya
kembali merehabilitasi alam yang telah rusak.
“Umat manusia ini berada dalam satu kapal, tidak
ada satu orang pun yang mau merusak atau
membocori kapalnya sendiri. Jika ada satu saja yang
membocori “kapal” ini, semua kita akan
tenggelam,”Ungkapnya. Pemuda adalah ujung
tombak gereja untuk melindungi alam, oleh karena
itu, saya mendukung dan melindungi penuh setiap
inisiatif pemuda yang ingin terlibat perjuangan
lingkungan,”Tambahnya.
Aksi lainnya dilakukan oleh pemuda GBKP dan
pemuda GKPS di Siantar pada tanggal 7 Desember,
dinamai dengan “Free garbage day”. Salah satu
pengurus pemuda GBKP, Yanti Sitepu mengeluhkan
kota Siantar yang seharusnya menjadi kota yang
indah, tetapi sekarang dikotori oleh sampah akibat
kebiasaan orang-orang yang melempar sampah
kemana-mana.
“Kami ingin menghimbau orang-orang dan
pemerintah bahwa Jalan raya, sungai, dan tempat-
tempat umum bukanlah Tong Sampah, pemerintah
sebaiknya menyediakan tong sampah dan orang-
orang harus membuang sampah
ketempatnya,”Imbuhnya. (ss)
8
Pemuda GBKP dan GKPS sedang menyapu Jalan
Aksi Pemuda Gereja Peduli Lingkungan di Danau Toba
Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014
Konsep "Upaya Bersama" untuk Kampanye
Penggalangan Dana di Asia
Salah satu prinsip utama dari UEM Corporate Identity adalah bahwa: "Kami mengelola sumber daya yang
dipercayakan kepada kami secara transparan, dan secara cermat dan memperhitungkannya bersama-sama
dalam kepengurusan yang setia. "Semua anggota merupakan pemberi dan penerima. Selama beberapa tahun
terakhir, pendapatan UEM telah stabil, baik yang berasal dari biaya anggota dan sumbangan. Tapi kondisi ini
akan berubah dalam beberapa tahun ke depan. Sebagian besar pendanaan untuk kegiatan UEM telah
disediakan oleh anggota yang ada Jerman dalam hal kontribusi dan pendanaan proyek, sementara Afrika dan
Asia menyumbang kurang dari 1,5 % untuk anggaran UEM.
Oleh karena itu, Sidang Raya UEM di Berastagi yang diadakan Tahun 2012 lalu telah memutuskan untuk
memulai kampanye “Upaya Bersama” untuk meningkatkan secara signifikan kontribusi dari para anggota di
Asia dan Afrika. Tujuannya agar pada tahun 2018, sumbangan sebesar 500.000 Euro pertahun akan diperoleh
dari Kawasan Asia dan Afrika (40 persen dari Kawasan Afrika, dan 60 persen dari kawasan Asia ).
Oleh karena itu, Sidang Raya UEM Wilayah Asia (AsRA) tahun 2013 yang telah diadakan di Hong-Kong meminta
semua gereja untuk mengidentifikasi dan menerapkan cara yang paling tepat dalam rangka penggalangan dana
untuk menepati janji mereka untuk berkontribusi sesuai dengan target keuangan yang diharapkan dari Wilayah
Asia sebesar € 30,000 di tahun 2013, € 90,000 pada tahun 2014, € 150,000 pada tahun 2015, € 210,000
pada tahun 2016, € 270,000 pada tahun 2017, dan € 300,000 pada tahun 2018 dan seterusnya).
AsRA berterima kasih atas komitmen semua anggota di Asia untuk memperkenalkan kepada anggotanya akan
program celengan kecil ini. Peserta AsRA juga diminta untuk memenuhi atau bahkan dapat melebihi "Janji
Iman" yang telah dituliskan selama Kebaktian khusus pada tanggal 12 Juli 2013 di Hong Kong. AsRA
mendorong mereka untuk terus memenuhi janji iman, begitu juga untuk tahun berikutnya sampai AsRA Tahun
2015.
A. Janji Iman
Sebuah Ibadah khusus dilakukan saat AsRA Tahun 2013 berlangsung di Hong Kong, para delegasi, staf dan
pandu diminta untuk memberikan “Janji Iman” sebagai reaksi nyata akan tantangan menghadapi
Kemiskinan dan Perdagangan anak di Asia. Janji iman itu dapat diberikan dalam jumlah tertentu seperti
dalam bentuk Rupiah, Peso, SL Rupee, HK$, Euro dll. Janji Iman ini sesuai dengan amanah AsRA untuk
menjadikannya sebagai sumbangan tahunan pada tahun 2013, 2014 dan 2015.
No Nama Gereja Jumlah yang dijanjikan Jumlah
yang
disetor
Tanggal
Pembayaran
IDR EUR PHP HK$ US$ LKR
1 Willem Simarmata HKBP 1.000.000.- - - - - - 1.000.000.
-
13 Juli 2013
2 Oinike Harefa BNKP 200.000.- - - - - - 200.000.- 13 Juli 2013
3 Tuhoni
Telaumbanua
BNKP 500.000.- 50 - - - - 500.000.-
+ 50 Euro
13 Juli 2013
4 Yunelis Ndraha BNKP 100.000.- - - - - - 100.000.- 13 Juli 2013
5 Yanti Sitepu GBKP 100.000.- - - - - - 100.000.- 13 Juli 2013
6 Petrus Sugito GKJTU 300.000.- - - - - - 300.000.- 13 Juli 2013
7 Sumardjono GKJW 500.000.- - - - - - 500.000.- 16 Juli 2013
8 Widhiyanti GKJW 100.000.- - - - - - 100.000.- 16 Juli 2013
9 Ester Margaretha GKPI 500.000.- - - - - - 500.000.- 13 Juli 2013
9
Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014
Munthe
10 Patut Sipahutar GKPI 500.000.- - - - - - 1000.000.- 25 Okt
2013
11 Tetty Aritonang GKPI 500.000.- - - - - - 500.000.- 13 Juli 2013
12 Netty Urmelita
Tasireleleu
GKPM 100.000.- - - - - - 100.000.- 13 Juli 2013
13 Jonarita Purba GKPS 200.000.- - - - - - 200.000.- 13 Juli 2013
14 Panulis Saguntung GKPM 1.000.000.- - - - - -
1.000.000.
13 Juli 2013
15 Sonia Parera
Hummel
BNKP - 500 - - - - 500 Euro 5 Des.
2013-
16 Anneliese Wong CRC - - - 5.000 - - - -
17 Iris Wong CRC - - - 18.000 - - - -
18 Lily CRC - - - - 300 - - -
19 Jennie Elliyani GBKP 500.000.- - - - - - - -
20 Jemmy Ayomi GKI-TP 100.000.- - - - - - - -
21 Matheus Adadikam GKI-TP 1.000.000.- - - - - - - -
22 Mientje GKI-TP 500.000.- - - - - - - -
23 Kurnia Setya
Nurhayati
GKJTU 400.000.- - - - - - - -
24 Trisna Dian Pratiwi GKJTU 200.000.- - - - - - - -
25 Togar Simatupang GKPA 250.000.- - - - - - - -
26 Ridho Sunelju GKPM 200.000.- - - - - - 200.000 19 Des
2013
27 Elias J.Solin GKPPD 100.000.- - - - - - - -
28 Gijela Mariati
Ujung
GKPDD 500.000.- - - - - - - -
29 Jaharianson
Saragih
GKPS 12.000.000.
-
- - - - - - -
30 Wanda Lucia GKPS 500.000.- - - - - - - -
31 M.Syarif
Simanjuntak
GPKB 500.000.- - - - - - 500.000.- 26 Agustus
2013
32 Basaria
Lumbangaol
HKBP 500.000.- - - - - - - -
33 Benny Sinaga HKBP 500.000.- - - - - - - -
34 Daniel Sinaga HKBP 200.000.- - - - - - - -
35 Marudur Siahaan HKBP 500.000.- - - - - - 500.000 20 Des
2013
36 Welman
Tampubolon
HKBP 1.500.000.- - - - - - - -
37 Desri Sumbayak HKI 1.000.000.- - - - - - - -
38 Evalina Pasaribu HKI 300.000.- - - - - - 300.000 31 Des „13
39 Albert Jebanesan
MC-SL - - - - - 17.
000
- -
40 Leandro Karlo
Suarez
UCCP - 500 - - - - - -
41 Rannieh B.Mercado UCCP - - 2013 - - - 550.000.- 11 Okt
2013
42 Reuel Norman O
Marigza
UCCP - - - - 50 - - -
43 Tidak ada nama - - - - - - - -
10
Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014
B. Sepuluh Ribu Satu Kotak Cerita “10.001 Kotak Ceria” (Dari keluarga-keluarga setiap gereja)
Ingin membangkitkan kesadaran dan dukungan yang kuat dari keluarga, organisasi, dan jemaat-jemaat
anggota gereja UEM, para pimpinan gereja telah menjanjikan “Kotak Persembahan per Gereja” dengan
jumlah tertentu. Jumlah kuota keseluruhan sudah mencapai 10000 kotak persembahan. Kotak-kotak
persembahan ini akan ditambahkan dengan Stiker “Upaya Bersama” secara seragam dicetak oleh UEM) yang
akan dibagi rata oleh setiap gereja ke jemaat, keluarga, kantor, dan tempat sentral. Kotak ini bisa diisi
dengan jumlah berapa saja, apakah diisi harian, atau minggu. Kemudian, pada Minggu pertama bulan Juni,
jumlah yang diperoleh akan dilaporkan oleh jemaat ke Kantor Pusat Gereja, yang akan menghitung dan
mengirimkan keseluruhan kolekte ke UEM kantor Medan.
No Nama Gereja Jumlah Kotak Persembahan Jumlah yang disetor
1 HKBP 3000
2 BNKP 600
3 GKPS 1200
4 GBKP 750
5 GKJTU 200
6 GKPA 130
7 GPKB 70
8 GKPPD 100
9 HKI 250
10 GKPI 300
11 GKJW 300
12 UCCP 1500
13 MC-SL 1000
14 GKI-TP 300
15 GKPM 150
C. Persembahan/Kolekte selama AsRA, Pertemuan ARB & Program/Kegiatan UEM lainnya
Pengurus Wilayah Asia (ARB) telah memutuskan bahwa kolekte-kolekte berikut dimaksudkan untuk
persembahan kepada Yayasan UEM. Walalupun target kontribusi untuk Yayasan UEM sudah tercapai, tapi
kemudian Persembahan dan Kolekte yang telah dimulai tahun 2013 dialokasikan ke bagian kampanye
„Upaya Bersama“.
No Kegiatan Tanggal Tempat Jumlah Kolekte
(Rp)
1 Kebaktian Tahun Baru Januari Di Rumah Pdt Rannieh 257.000.00-
2 Ibadah Pembuka ARB 08 Juli 2013 Hotel AnneBlack, Hong kong 1.069.563.68.-
3 Ibadah Pembuka AsRA 11 Juli 2013 Regal Airport Hotel, Hong
Kong
3.101.719.81.-
4 Kebaktian Minggu dan Ibadah
Pelantikan ARB and Staff
14 Juli 2013 Gereja CRC Hong Kong 10.817.826.94.-
5 Kebaktian Pembuka Latihan
Kepemimpinan Pendeta dan Istri
Pendeta GPKB
5 Nopember 2013 PPWG Zentrum Kabanjahe 232.000.-
6 Kebaktian Penutup Latihan
Kepemimpinan Pendeta dan Istri
Pendeta GPKB
8 Nopember 2013 PPWG Zentrum Kabanjahe 282.000.-
7 Persembahan kebaktian Minggu
Advent kantor UEM di Medan
16 Desember
2013
195.500.-
11
Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014
D. Persembahan dan Kolekte Minggu UEM (Minggu Pertama bulan Juni)
AsRA Tahun 2009 dan 2012 telah memutuskan tentang persembahan Minggu UEM untuk Yayasan UEM,
dengan semangat keputusan yang telah diambil di AsRA tahun 2013, persembahan ini seterusnya akan
disetorkan dan menjadi diakui sebagai kontribusi dari Kampanye “Upaya Bersama”.
No Gereja Jemaat / Organisasi Jumlah yang disetor (Rp)
1 BNKP Teladan, Medan 1.000.000.-
2 - Sofian 2.051.000.-
3 GKI Tanah Papua Efata 300.000.-
4 Agustina Homer 500.000.-
5 GKI Tanah Papua Lembah Jordan 816.000.-
6 GKI Tanah Papua Pengharapan 10.049.600.-
7 - Benny Yoseph Labobar 520.000.-
8 - Anna 853.000.-
9 - Elia 993.000.-
10 GKI Tanah Papua Getsemani 4.285.000.-
11 GKI Tanah Papua Marni - Manokwari 1.600.000.-
12 GKI Tanah Papua Bethesda Warkapi 219.000.-
13 GKI Tanah Papua Getseman Bhayangkara 438.000.-
14 GKI Tanah Papua Bakaro 123.000.-
15 GKI Tanah Papua Elsye, Manokwari 200.000.-
16 GKI Tanah Papua Ahmate - Manokwari 550.000.-
17 GKI Tanah Papua Mozes Kali Acai 300.000.-
18 GKI Tanah Papua Bahtera Rakyat 621.000.-
19 GKI Tanah Papua Bukit Saitun Skyland 196.700.-
20 GKI Tanah Papua Alfa Omega Kota Raja 1.381.000.-
21 GKI Tanah Papua Alumni Peserta kegiatan UEM 800.000.-
22 GKI Tanah Papua Maramba Abepura 738.000.-
23 GKI Tanah Papua Sem Kaiwei 665.000.-
24 GKI Tanah Papua Petrus Amban Manokwari 2.647.000.-
E. Sumbangan Khusus dari Perorangan/Keluarga, Organisasi dan Yayasan
No Nama Alamat Jumlah yang disetor (Rp)
1 Pdt. Rannieh B.Mercado Medan 500.000.-
2 Pdt. Sonia Parera Hummel Jerman 200.000.-
3 Tidak ada nama 250.000.-
4 Pdt. Sonia Parera Hummel (Khotbah in GPKB) Jerman 350.000.-
5 Pdt. Sonia Parera Hummel (Khotbah du GKI Tanah Papua-
Zoar Abeale, Sentani)
Jerman 300.000.-
6 Jaharianson Saragih 75.000.-
7 Wanda Lucia 75.000.-
8 Sumardjana 100.000.-
9 Widhiyawati 100.000.-
10 Desri Sumbayak 75.000.-
11 Evalina Pasaribu 75.000.-
12 Manjalo Hutabarat 275.000.-
13 Elvira Makuba 580.000.-
14 Widhyawati 50.000.-
15 Wanda Lucia 75.000.-
12
Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014
Daftar Sumbangan
Untuk Bencana Erupsi Gunung Sinabung di Indonesia
dan Topan Haiyan (Yolanda) di Filipina
Menanggapi Seruan UEM untuk mendukung GBKP dalam membantu para korban bencana Erupsi Gunung
Sinabung di Tanah Karo, begitu juga dalam membantu UCCP dalam membantu para korban Topan Haiyan
(Yolanda) di Filipina. Berikut nama gereja/pribadi di Wilayah Asia yang sudah memberikan bantuan melalui Rek.
UEM Asia:
Erupsi Gunung Sinabung di Tanah Karo, Indonesia:
No.
Gereja
Keterangan
Jumlah
Tanggal Terima
1 BNKP Bantuan untuk Bencana Gunung Sinabung 15,000,000.00 19-September 2013
2 - Dari Mrs. Nawangsari - Bandung 1,000,000.00 20-September 2013
3 GKPM Jemaat Silaoinan 1,000,000.00 10-Oktober 2013
4 Tidak ada nama 350.000 11 Oktober 2013
5 GKPM Jemaat Peipei Mentawai 100,000.00 16- Oktober 2013
6 CRC Bantuan untuk Bencana Gunung Sinabung 75,055,000.00 17- Oktober 2013
7 GKJW Bantuan untuk Bencana Gunung Sinabung 10,000,000.00 18- Oktober 2013
8 GKPM Marsono Sababalat 1,750,000.00 30- Oktober 2013
9 GKPM Ajomar Satoko 700,000.00 8-November 2013
10 GKPM Jemaat Peipei Mentawai 500,000.00 11-November 2013
11 GKPA Dari Sinode 2,000,000.00 20-November 2013
13
Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014
Topan Haiyan (Yolanda) di Filipina:
No. Gereja Keterangan Jumlah
Tanggal Terima
1 GKJTU Bantuan Darurat 10,000,000.00 12-November 2013
2 GKPS Bantuan Darurat 25,000,000.00 13-November 2013
3 HKBP Bantuan Darurat 40,000,000.00 14-November 2013
4 GKPA Pdt. Nursini Sihombing 2,000,000.00 14-November 2013
5 - Alumni CPE 2,000,000.00 14-November 2013
6 GBKP Bantuan Darurat 15,000,000.00 14-November 2013
7 BNKP Bantuan Darurat 10,000,000.00 14-November 2013
8 - Mervin T Hutabarat (unknown) 1,000,000.00 19-November 2013
9 GKPI Bantuan Darurat 20,000,000.00 19-November 2013
10 GKPM Bantuan Darurat 2,000,000.00 19-November 2013
11 CRC Bantuan Darurat 69,342,788.00 20-November 2013
12 GKPA Bantuan Darurat 3,000,000.00 20-November 2013
13 - Hartini Sinaga 786,500.00 21-November 2013
14 - Tanpa Nama 1,000,000.00 21-November 2013
15 - Tanpa Nama 1,000,000.00 21-November 2013
16 HKBP Bantuan Darurat 25,000,000.00 22-November 2013
17 Bantuan darurat 400.000.00 28 November 2013
18 GKJW Bantuan Darurat 20,000,000.00 5-Desember 2013
19 GKPM Bantuan Darurat – Jemaat Tua 800.000.00 9 Desember 2013
20 GKPM Bantuan Darurat – Nelki Sanenek 300.000.00 10 Desember 2013
21 GKPM Bantuan Darurat - Marsono 6.000.000.00 11 Desember 2013
22 CRC Bantuan dan Rehabilitasi 72.587.872.00 28 Desember 2013
14
Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014
“Napak Tilas 2014”
Upaya Bersama UEM dan Gereja-Gereja Anggota di
Sumatera Utara bagi Misi Allah”
UEM mengundang para pimpinan anggota Gereja UEM di Sumatera Utara, alumni UEM, co-worker dan jemaat
Gereja anggota UEM untuk menghadiri NAPAK TILAS “WALK A MILE” yang akan diadakan pada hari Kamis, 6
Januari 2014 di HKBP Sigumpar, Kecamatan Sigumpar, Kabupaten Toba Samosir. Perayaan ini akan dimulai
pada pukul 09.00 pagi sampai pukul 2 siang.
Berikut rangkaian acara yang akan dilakukan pada kegiatan NAPAK TILAS tersebut:
1. Gereja HKBP Nauli (Pukul 09:00 WIB)
Seluruh peserta akan berkumpul di HKBP Nauli, sebagai titik awal NAPAK TILAS dan melakukan persiapan,
UEM akan menjual topi dan selendang, dll. Acara ini akan dipandu oleh Pdt. Marudur Siahaan dan Panitia
Lokal HKBP.
2. Gereja HKBP Sigumpar
Setelah melakukan Napak Tilas, akan dilakukan Upacara Penyambutan di Pintu Gerbang Gereja HKBP
Sigumpar. Panitia Lokal HKBP akan mempersiapkan lagu-lagu Batak, tari-tarian dan Ulos sebagai sebuah
bentuk penyambutan tamu (UEM dan Pimpinan gereja). Kemudian akan dilanjutkan dengan Penanaman
Pohon disekitar halaman gereja sebagai simbol sebuah aksi membawa kehidupan.
Setiap pimpinan gereja yang hadir (Eporus/Bishop) di Sumatra Utara akan menanam pohon sebagai
sebuah janji gerejanya dalam melanjutkan misi kerja DR. LI Nommensen, yang diawali dengan
“menaburkan bibit iman” di Tanah Batak
3. Kuburan Nommensen di Sigumpar
- Aksi Peletakan Bunga
Pimpinan Gereja dan peserta akan meletakkan bunga di makam sebagai suatu aksi peringatan terhadap
DR. Nommensen pada saat hari ulang tahunnya. Panitia Lokal HKBP akan mempersiapkan bunga.
- Doa Ucapan Syukur
Ephorus GKPS (Pdt. Dr. Jaharianson Saragih) akan membawakan doa yang khidmat sebagai ucapan
syukur kepada Tuhan atas hidup dan pelayanan DR. IL Nomensen, yang bekerja bagi misi Allah yang
berbuah dan tak terhitung banyaknya berkat bagi banyak orang.
15
Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014
- „Pelepasan Burung’
Setiap pimpinan gereja dan Moderator UEM akan diminta untuk “melepaskan” atau “membebaskan”
burung untuk melambangkan harapan dan doa dari gereja-gereja bahwa misi Allah akan membawa
kebebasan dan kemerdekaan bagi setiap orang dan sekitarnya secara Simbolik sebagai tanda pelayanan
UEM bagi misi Allah oleh Moderator UEM, Kepala Departemen Asia, Ephorus HKBP.
4. Gereja HKBP Sigumpar
- Ibadah Perayaan
Ibadah ini dilakukan sebagai Tanda Ucapan Syukur memperingati hari kelahiran Dr. Nommensen, karunia
atas kehidupan dan pelayanannya, dan untuk memperbaharui warisan yang abadi di antara orang Batak
dalam meneruskan misi Allah saat ini dan masa mendatang. Dk. Regine Buschmann, Moderator UEM
akan menjadi Pengkhotbah, dan Pimpinan Ibadah akan dimintakan kepada seluruh pimpinan Gereja yang
hadir.
- Presentasi Powerpoint dan Kampanye Upaya Bersama oleh oleh Pdt. Sonia Parera Hummel, Kepala
Departemen Asia.
- Lelang barang milik Ibu Dk. Regine Buschmann, Bpk. Jürgen Borchardt dan UEM Departemen Asia
sebagai Penggalangan Dana bagi Upaya Bersama UEM (Eporus HKBP akan menjadi Juru Lelang)
- Pada Pukul 14.00 WIB, sebagai acara penutup, akan diadakan Upacara Perpisahan dengan Bpk. Jürgen
Borchardt, Wakil Sekretaris Jendral UEM dihadiri oleh UEM, HKBP & Pimpinan Gereja yang hadir.
“UEM GOES TO CAMPUS”
Setelah berhasil melaksanakan kegiatan “UEM GOES TO CAMPUS” tahun 2013 lalu, kini UEM kembali
melaksanakan kegiatan UEM “Goes to Campus” di bulan Februari mendatang dengan beragam fokus tema
yang berbeda.
Mengawali tahun 2014 ini, UEM akan mengadakan Kuliah Umum di Sekolah Tinggi Biblevrouw HKBP di
Laguboti pada tanggal 14 Februari 2014, dan di Sekolah Diakones HKBP di Balige pada tanggal 15
Februari 2014 dengan tema “Kemiskinan dan Perdagangan Anak (Child Poverty and Trafficking) dengan
pembicara Ibu. Widhiyanti, SH, CN dari GKJW. Selain itu, pada tanggal 22 Februari, UEM juga akan
mengadakan kegiatan Goes To Campus akan di STT Sundermann, Pulau Nias. Dengan Tema Keadilan Iklim
yang dibawakan oleh Saurlin Siagian (Konsultan Keadilan Iklim UEM) diharapkan pemuda dapat mengenal
lebih jauh tentang iklim dan mendorong mereka agar ikut melakukan aksi untuk lingkungan.
16
Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014
Program
Pemuda
Internasional:
Dengan tema “The Great Lakes Region in the Eyes of Their Children” Pada tanggal 31 Maret 2014, UEM
akan mengadakan kegiatan pemuda Internasional di Rwanda dan Kongo bagian Timur, Afrika. Tempat ini
dipilih sebagai aksi solidaritas kepada saudara-saudari kita yang tinggal di daerah konflik. Pemuda UEM
akan mempelajari situasi politik dan dinamika umum yang ada disana, begitu juga mencerminkan latar
belakang mereka sendiri.
Proyek ini tidak hanya menjadi sebuah sarana untuk pembelajaran antar-budaya, tetapi juga memotivasi
pemuda untuk berani berbicara dan ikut berjuang melawan kemiskinan anak. UEM dapat dan akan
menawarkan pemuda untuk program tersebut. Kegiatan Pemuda Internasional ini akan dihadiri oleh 20
orang pemuda internasional, 4 diantaranya diharapkan berasal dari pemuda dari anggota gereja UEM di
kawasan Asia.
Tujuan dari proyek ini yaitu:
Untuk meningkatkan minat dan menyebarkan isu politik yang terjadi di Daerah Great Lakes;
Untuk memperkuat komunitas pemuda UEM internasional;
Untuk memotivasi generasi muda agar lebih terlibat lagi di kegiatan UEM dan hak asasi manusia;
Untuk mempublikasikan, bahwa pemuda UEM terlihat hidup dalam solidaritas pada keadaan yang sulit
sekalipun;
Untuk saling bertukar tema Sidang Raya: " kemiskinan dan perdagangan Anak ";
Untuk menciptakan kesadaran tentang kemiskinan anak di wilayah Great Lake dengan cara yang kreatif
melalui media baru.
17
Pijar Misi Elektronik Edisi Januari Tahun 2014
Pesan Editorial
Sebelumnya Pijar Misi UEM adalah majalah cetak yang diterbitkan setiap tiga bulan sekali, namun besarnya
harapan kami agar Pijar Misi ini dapat dibaca oleh para pembaca dengan cepat, maka bulan September Tahun
2012 lalu, publikasi Pijar Misi dilakukan secara elektronik dan dipublikasikan setiap bulannya. Tentunya
dengan mengandalkan website dan dikirim melalui email, Pijar Misi telah dapat diakses dan dibaca kapan saja
baik dari dalam maupun luar Asia.
Karena keinginan UEM Departemen Asia untuk menyeimbangkan Pijar Misi dengan Jati diri UEM, desain Pijar
Misi kini sedikit diubah mulai bulan Januari tahun 2014 ini. Dapat dilihat dari lima (5) lingkup kerja yang tak
dapat dipisahkan dari UEM, seperti Penginjilan, Diakonia, Pengembangan, Advokasi dan Kemitraan, yang
berfungsi sebagai dasar laporan, ide, dan informasi mengenai UEM, serta program kerja dan kegiatan dari
Anggota Gereja UEM di wilayah Asia.
Kami berharap saudara-saudari sekalian, para pembaca dan penerima berita setiap bulannya agar tetap
berlangganan menerima berita dari Pijar Misi ini dan bersedia berbagi berita untuk membantu kami dalam
menyediakan berita untuk kemuliaan Tuhan dan dalam pelayanan di wilayah Asia dan pelayanan dari mana pun
berasal.
18
Recommended