Transcript

Pengaruh Kualitas Air Terhadap Penggunaan Danau Sebagai Sumber Mata Air Kerajaan Kartacarita

Ari Ganesa 081224153001Dini Yuliansari 081224153002Diana Hidayati 081224153003

Pengaruh Kualitas Air Terhadap Penggunaan Danau Sebagai Sumber Mata Air Kerajaan Kartacarita

Pendahuluan

Permasalahanbagaimana cara untuk mengetahui kualitas air pada danau yang ada di kerajaan Kartacarita yang dijadikan sebagai sumber mata air bagi masyarakat sekitar danau dan serta pengaruhnya terhadap kualitas danau tersebut.

TujuanPengamatan ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air yang akan digunakan sebagai sumber mata air bagi masyarakat di kerajaan Kartacarita sehingga layak untuk dikonsumsi.

ManfaatDiharapkan pada pengamataan ini memberikan manfaat dan informasi mengenai kualitas air yang digunakan oleh masyarakat sekitar sehingga sumber mata air tersebut aman udigunakan untuk mencukupi kebutuhan air di kerajaan Kartacarita.

Danau atau Situ Danau merupakan cekungan yang terjadi karena peristiwa alami atau sengaja dibuat manusia untuk menampung dan menyimpan air yang berasal hujan, mata air, dan atau air sungai Fungsi ekologi danau adalah sebagai pengatur tata air, pengendali banjir, habitat hidupan liar atau spesies yang dilindungi atau endemik serta penambat sedimen, unsur hara dan bahan pencemar.

Fungsi sosial-ekonomi-budaya danau adalah memenuhi keperluan hidup manusia, antara lain untuk air minum dan kebutuhan sehari-hari, sarana transportasi, keperluan pertanian, untuk industri, pembangkit tenaga listrik, estetika, olahraga, rekreasi, industri dan pariwisata.Terdapat berbagai ancaman penyebab kerusakan ekosistem danau baik secara alami maupun akibat aktivitas manusia. Penyebab kerusakan secara alami, misalnya banjir, gempa bumi, vulkanik. Sedangkan ancaman kerusakan yang disebabkan aktivitas manusia, misalnya sedimentasi, pencemaran (limbah rumah tangga, limbah pertanian, limbah industri), pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan, memasukkan spesies eksotik, konversi lahan, perubahan sistem hidrologi, serta pembangunan pemukiman. Untuk dapat mengetahui rusaknya suatu ekosistem danau, perlu adanya parameter lingkungan yang nantinya digunakan dalam menduga kualitas perairan yang disebabkan terjadinya perubahan pada parameter lingkungan perairan.

Parameter Lingkungan1. Suhu2. Salinitas3. Kedalaman4. Kecerahan5. Total Suspended Solid (TSS)6. Oksigen terlarut (DO)7. Chemical Oxygen Demand (COD)8. Nitrat-nitrogen9. Ortofosfat10. Plankton

Pencemaran Air Menurut Wardhana (1995), indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui: 1. Adanya perubahan suhu air; 2. Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion Hidrogen; 3. Adanya perubahan warna, bau, dan rasa air; 4. Timbulnya endapan, koloidal, bahan pelarut; 5. Adanya mikroorganisme; 6. Meningkatnya radioaktivitas air lingkunganMETODE PENELITIAN1 Waktu dan Tempat PenelitianPenelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di danau Kerajaan Karta Carita Pengambilan contoh air, substrat, plankton, dilakukan di 5 kelompok stasiun yang berbeda dengan masing-masing stasiun dilakukan ulangan sebanyak 3 kali2 Alat dan BahanPengukuran Parameter Fisika-kimia Perairan Pengambilan contoh air menggunakan alat van dorn water sampler. Pengukuran parameter tersebut dilakukan sekali per stasiun pengamatan setiap bulannya (April dan Mei 2007).

Alat yang dipakai pengukuran sifat kimia-fisika perairan diantaranya Parameter Unit Alat Metode Lokasi Fisika Suhu C Thermometer Pemuaian In situ Kedalaman m Tali tambang dengan pemberat Visual In situ Kecerahan m Secchi disk Visual In situ TSS mg/l Gravimetri Timbangan analitik Laboratorium Kimia Salinitas psu Refraktometer Refraksi cahaya In situ DO mg/l Botol DO Titrasi Winkler In situ COD mg/l Botol sampel Heat of Dillution Laboratorium Nitrat mg/l Botol sampel Brucine Laboratorium Ortofosfat mg/l Botol sampel Stannous Chloride Method METODE PENELITIANPengambilan Substrat Contoh substrat diambil dengan menggunakan alat Ekman grab. Contoh substrat dimasukkan ke dalam kantong plastik, kemudian dilakukan analisa substrat di Laboratorium Biologi Unair. Substrat dianalisa teksturnya berdasarkan persentase fraksi liat, debu, dan pasir.Pengambilan Contoh PlanktonPengambilan contoh plankton menggunakan plankton net berdiameter 30 cm dan berukuran mata jaring 0,040 mm, yang ditarik. Lalu sampel yang didapat diawetkan dengan larutan lugol 2 3 tetes. Identifikasi dilakukan untuk mengetahui jenis dan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton di Laboratorium Biologi Unair, dengan menggunakan metode sapuan pada Sedgwick-Rafter counting cell di bawah mikroskop. Pedoman identifikasi plankton adalah buku identifikasi dari Yamaji

Metode Analisis Data1 Indeks PencemaranIndeks pencemaran (Pollution index) digunakan untuk menentukan tingkat pencemaran relatif terhadap parameter kualitas air yang diizinkan (Nemerow, 1974 in Kep. Men. LH no 115 tahun 2003 ). Penentuan status mutu air dengan indeks pencemaran mengacu pada Kep. Men. LH. no 115 tahun 2003. Perairan akan semakin tercemar untuk suatu peruntukan (j) jika nilai (Ci/Lij)R dan atau (Ci/Lij)max adalah jika lebih besar daripada 1. Evaluasi terhadap nilai indeks pencemaran (IP) menurut Kep. Men. LH no 115 tahun 2003 adalah:0IP1,0 = memenuhi baku mutu (kondisi baik)1,0


Recommended