DEFINISI ASUMSI MASALAH
Asumsi diartikan sebagai sebuah anggapan, dugaan, atau pikiran yang dianggap benar untuk sementara sebelum ada kepastian.
Asumsi sebagai tempat berpijak bagi masalah yang sedang diteliti.Asumsi digunakan untuk mempertegas keadaan yang variable (tidak tetap).Asumsi digunakan untuk menentukan dan merumuskan hipotesis (jawaban
sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya).
Jenis asumsi
DEFINISI ASUMSI MASALAH
Asumsi diartikan sebagai sebuah anggapan, dugaan, atau pikiran yang dianggap benar untuk sementara sebelum ada kepastian.
Asumsi sebagai tempat berpijak bagi masalah yang sedang diteliti.Asumsi digunakan untuk mempertegas keadaan yang variable (tidak tetap).
Asumsi digunakan untuk menentukan dan merumuskan hipotesis (jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya).
Jenis asumsi
Nama Kelompok : Fikri Nur Muqaffa (1113500030) Elis Dewi Utami (1113500133) Tri Winda Handayani (1113500049) Indah Nurul Safitri (1113500070) Ayu Yulius Purnama (1113500115) Ayu Mujayana (1113500106) Rizka Yuni Purwati (1113500034)
Asumsi Bermasalah ( Pribadi & Sosial )
DEFINISI ASUMSI MASALAH
Asumsi diartikan sebagai sebuah anggapan, dugaan, atau pikiran yang dianggap benar untuk sementara sebelum ada kepastian.
Asumsi sebagai tempat berpijak bagi masalah yang sedang diteliti.Asumsi digunakan untuk mempertegas keadaan yang variable (tidak tetap).Asumsi digunakan untuk menentukan dan merumuskan hipotesis (jawaban
sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya).
Jenis asumsi
DEFINISI ASUMSI MASALAH
Asumsi diartikan sebagai sebuah anggapan, dugaan, atau pikiran yang dianggap benar untuk sementara sebelum ada kepastian.
Asumsi sebagai tempat berpijak bagi masalah yang sedang diteliti.Asumsi digunakan untuk mempertegas keadaan yang variable (tidak tetap).
Asumsi digunakan untuk menentukan dan merumuskan hipotesis (jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya).
Jenis asumsi
DEFINISI ASUMSI
Asumsi diartikan sebagai sebuah anggapan, dugaan, atau pikiran yang dianggap benar untuk sementara sebelum ada kepastian.
Asumsi sebagai tempat berpijak bagi masalah yang sedang diteliti.
Asumsi digunakan untuk menentukan dan merumuskan hipotesis (jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga
karena masih harus dibuktikan kebenarannya).
JENIS-JENIS ASUMSI
AKSIOMA POSTULAT PREMISE
PEMBUKTIAN Tidak Memerlukan
Tidak Memerlukan
Memerlukan
PERSETUJUAN Memerlukan Memerlukan Memerlukan
PERBEDAAN ASUMSI DENGAN KESIMPULAN
ASUMSI KESIMPULAN
Asumsi adalah sesuatu yang kita ambil untuk diberikan atau mengandaikan. Biasanya itu adalah sesuatu yang sebelumnya kita pelajari dan tidak dipertanyakan. Ini adalah bagian dari sistem keyakinan kita. Kita menganggap keyakinan kita untuk menjadi benar dan menggunakannya untuk menafsirkan dunia sekitar kita.
Kesimpulan adalah langkah pikiran, tindakan intelektual dengan satu kesimpulan bahwa ada sesuatu yang benar dengan jelas dari sesuatu yang lain yang menjadi benar, atau seakan menjadi kenyataan.
DEFINISI MASALAH
Masalah adalah kenyataan yang tak sesuai dengan keinginan
individu dalam berbagai aspek yang menimbulkan kebingungan.
DEFINISI ASUMSI MASALAH DALAM BK
Asumsi masalah dalam BK merupakan anggapan atau dugaan
sementara dari suatu permasalahan yang dialami oleh peserta
didik. Dimana anggapan atau dugaan ini belum sepenuhnya pasti
untuk dijadikan sebagai anggapan dasar.
CARA MEMBUAT ASUMSI
1. Memahami apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan secara fisik atau secara manusiawi.
2. Memahami bahwa apa yang bekerja dengan baik di masa lalu tidak harus bekerja dengan baik di sini dan sekarang.
3. Memahami dengan jelas mengenai pilihan lain.4. Mengakui bahwa pandangan anda mungkin tidak selalu bagus
dengan semua orang, dan mencari pandangan lain jika anda bisa.
5. Siap untuk terbuka terhadap informasi baru yang dapat mengubah hasil tindakan anda.
PERAN ASUMSI
Peran asumsi adalah untuk menyederhanakan masalah, sehingga kita bisa menyelesaikannya lebih cepat dan kadang-kadang kita bisa mengatasinya secara periode.
MASALAH DALAM PERILAKUa. Tingkah laku bermasalah
Tingkah laku diartikan sebagai perbuatan atau tindakan yang sifatnya dapat diamati, digambarkan, dan dapat dipelajari, dimana tindakan atau perbuatan tersebut timbul karena adanya rangsangan dari luar.
Tingkah laku bermasalah diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang menyimpang dari kebiasaan-kebiasaan
normalnya, lebih bersifat negatif dan dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
CIRI ANAK YANG BERMASALAH DALAM TINGKAH LAKU
1. Suka menakut-nakuti temannya yang lemah atau yang lebih muda darinya.
2. Mencederai temannya atau membuli teman.
3. Suka gaduh ketika di dalam kelas.
4. Sering berbohong.
5. Ketika berbicara sering menggunakan nada-nada yang
tinggi dan keras seperti membentak.
6. Tidak mendengarkan arahan atau perkataan orang
tuanya (bandel).
7. Tidak pernah mengerjakan PR yang diberikan gurunya.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAH LAKU BERMASALAH
Faktor dari dalam diri, seperti:
1. Predisposing factor yaitu faktor kelainan yang dibawa sejak lahir, contohnya cacat keturunan fisik maupun psikis.
2. Lemahnya kemampuan pengawasan diri terhadap lingkungannya.
3. Mempunyai masalah yang tidak terpecahkan.
4. Kurangnya dasar-dasar keagamaan didalam diri.
Faktor dari lingkungan keluarga, seperti:
Kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian orang tua.
Kehidupan keluarga yang tidak harmonis.
Orang tua yang bersifat otoriter dalam mendidik anak.
Tuntutan orang tua terlalu tinggi atau tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki anak.
Kehadiran anak dalam keluarga tidak diinginkan.
Faktor dari masyarakat, seperti:
Kurangnya pelaksanaan ajaran-ajaran agama secara konsekuen.
Adanya contoh atau model lingkungan masyarakat yang kurang menguntungkan bagi perkembangan anak.
Media cetak atau media elektronik yang beredar secara bebas sebenarnya belum layak buat anak didik.
ASUMSI MASALAH PRIBADI DAN KARIRA. Masalah Pribadi masalah yang terjadi atau dialami oleh
individu yang bersangkutan.
CONTOH MASALAH PRIBADI
Frustasi, stres, depresi, putus asa, rendah diri, pesimis, ceroboh. Masih memiliki kebiasaan berbohong dan merasa rendah diri. Kurang memiliki kemampuan untuk bersabar dan bersyukur. Malas untuk melaksanakan ibadah.
UPAYA MENGATASI MASALAH PRIBADI
1. Berbagi dengan orang lain Seperti curhat pada orang lain, shg beban dalam hati dan pikiran menjadi terurai dan bisa berfikir lebih jernih.
2. Membaca (buku-buku motivasi) diperuntukan bagi orang tak bisa berbagi cerita mengenai masalah pribadinya dengan orang lain.
3. Mengenali Diri Dengan mengenali diri sendiri, seseorang
bisa mengenali potensi-potensi yang ada didalam dirinya,
seseorang akan kembali percaya diri dan bersemangat
didalam hidup.
B. Masalah Karir suatu hambatan-hambatan yang dihadapi seseorang yang membuatnya tidak dapat menentukan alternatif pengembangan karier secara cermat.
Masalah karir yang sering muncul, antara lain:
1. Tidak sejalannya antara minat jurusan siswa dengan keinginan orang tua.
2. Tidak sejalannya antara keinginan anak kuliah di luar kota sedangkan orang tua ingin anaknya kuliah di dalam kota.
3. Program studi yang dipilih siswa tidak sesuai dengan bakat dan kemampuannya, atau dapat dikatakan anak tidak sadar akan potensinya.
4. Keinginan kuliah siswa yang tidak sesuai dengan keadaan ekonomi keluarga.
5. Bingung mengambil jurusan pada perguruan tinggi.
6. Kurang termotivasi untuk mencari informasi tentang dunia kerja.
Dalam membuat pilihan karir terbaik, melibatkan:
• Mengenal diri kita (mengenal minat dan bakat atau kemampuan kita)
• Memahami betul dunia kerja yang ada di luar sana.• Belajar bagaimana membuat keputusan.• Mencari tahu bagaimana untuk mencari tujuan.
Faktor yang mempengaruhi masalah karir:
Faktor yang menyebabkan timbulnya masalah karier siswa secara beruntun yang paling berpengaruh adalah kondisi ekonomi orang tua yang tidak mendukung siswa meraih pilihannya, pola pergaulan siswa, dan bimbingan
orang tua.
UPAYA MENGATASI MASALAH KARIR
1. Home visit.2. Guru BK memberikan informasi seluas-luasnya
mengenai perguruan tinggi beserta substansinya dan prospek dunia kerja.
3. Kalau berkaitan dengan biaya, pihak sekolah terutama BK mampu mengusahakan beasiswa pada peserta didik.
4. Konseling individu kepada siswa, untuk mensikronkan antara keinginan (minat) kuliahnya dengan keadaan ekonomi orang tua.
5. Siswa dipahamkan akan kemampuan dan potensi yang ada dalam dirinya.
6. Strategi pemilihan program studi, yaitu dapat mengidentifikasi posisinya (siswa) di sekolah.