Praktek Cerdas
Pencegahan dan Penanggulangan
PTM dan Stunting
Abdul Razak ThahaUniversitas Hasanuddin Makassar, Makassar
Direktur Institut Gizi Indonesia, Jakarta
Hari Gizi Nasional ke 59 - PERSAGI Sulawesi SelatanSeminar Nasional Optimalisasi Keluarga Sadar Gizi untuk Pencegahan PTM dan Stunting
Hotel Novotel, Makassar, 24 Februari 2019
Outline Presentasi
Akar Penyebab Stunting dan PTM
Praktek Cerdas Kabupaten Banggai
Faktor Risiko PTM
Pola hidup sehat
Anti-Aging dan Rekaya Biologi Molekuler
1
2
3
4
5
AKAR PENYEBAB PTM DAN
STUNTING
Hambatan pertumbuhan
Hari Pertama Kehidupan1000 hari dimulai dari kehamilan (270 hari)
sampai anak umur 2 tahun (730 hari)
Hipotesis Fenotipe Thrifty
• Terhambatnya pertumbuhan janin sangat terkait dengan sejumlah kondisi kronis di kemudian hari. Peningkatan kerentanan ini merupakan hasil dari adaptasi yang dilakukan oleh janin di lingkungan yang terbatas dalam suplai zat gizi. Kondisi kronis ini termasuk penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, dan hipertensi. Hales CN, Barker DJ 1992. Diabetologia 35 (7): 595–601
• Sering disebut juga Barker's hypothesis, setelahDavid J.P. Barker mempubikasikan teori ini.
Barker, D.J.P. (1997). Nutrition, '13', pg. 807
Kenaikan Berat Badan yang Cepat Setelah
Kurang Gizi Meningkatkan Risiko
Penyakit Kronis saat Dewasa
Anak-anak yang pertumbuhan awalnyaterganggu kemudian bertambah beratbadan dg cepat cenderung menderitahipertensi, diabetes, dan penyakitkardiovaskular dan metabolisme.
Tidak ada bukti bahwa pertambahan BB dan TB yang cepat pada usia 2 tahun pertama, meningkatkan risiko PTM
Dengan memperbaiki gizi dan pertumbuhan masa dini, insidens PTM akan menurun
Praktek CerdasKabupaten Banggai
Provinsi Sulawesi Tengah
Integrasi Studi dan Program
Studi Longitudinal
1000 HPK 2016
Program Pencegahan
Stunting 2017
Konvergensi Intervensi
Spesifik dan Senstitif Berbasis
Keluarga sejak Pra-konsepsi
2018
2013 7% 7% 7% 7%7%35%
0-11 bln 12-23 bln 48-59 bln36-47 bln24-35 bln
2018 7% 7% 7%4%31% 6%
Hipotesis Program POSYANDU PRA-KONSEPSI
7%
> 60 bln
2013 7% 7% 7% 7%7%35%
0-11 bln 12-23 bln 48-59 bln36-47 bln24-35 bln
2018 7% 7% 7%4%31% 6%
Hipotesis Program POSYANDU PRA-KONSEPSI
7%
> 60 bln
2019 6% 7% 7%3%27% 4% 7%
2013 7% 7% 7% 7%7%35%
0-11 bln 12-23 bln 48-59 bln36-47 bln24-35 bln
2018 7% 7% 7%4%31% 6%
Hipotesis Program POSYANDU PRA-KONSEPSI
7%
> 60 bln
2019 6% 7% 7%3%27% 4% 7%
2020 1 4% 6% 7%2%22% 3% 7%
2013 7% 7% 7% 7%7%35%
0-11 bln 12-23 bln 48-59 bln36-47 bln24-35 bln
2018 7% 7% 7%4%31% 6%
Hipotesis Program POSYANDU PRA-KONSEPSI
7%
> 60 bln
2019 6% 7% 7%3%27% 4% 7%
2020 4% 6% 7%2%22% 3% 7%
2021 3% 4% 6%1%16% 2% 7%
2013 7% 7% 7% 7%7%35%
0-11 bln 12-23 bln 48-59 bln36-47 bln24-35 bln
2018 7% 7% 7%4%31% 6%
Hipotesis Program POSYANDU PRA-KONSEPSI
7%
> 60 bln
2019 6% 7% 7%3%27% 4% 7%
2020 4% 6% 7%2%22% 3% 7%
2021 3% 4% 6%1%16% 2% 7%
2022 2% 3% 4%0%10% 1% 6%
2018 8,6% 8,6% 7,1% 6,5%2,9%33,7%
0-11 bln 12-23 bln 48-59 bln36-47 bln24-35 bln
2019 8,6% 8,6% 7,1%2,9%30,1% 2,9% 6,5%
> 60 bln
2020 2,9% 8,6% 8,6%1,5%24,5% 2,9% 7,1%
DAMPAK PROGRAM POSYANDU PRA-KONSEPSI
SKENARIO PADA 10 DESA SARARANPROGRAM NASIONAL PENURNAN STUNTING
Sumber: Data primer Sensus PIS-PK dan Status Gizi pada 10 Desa Lokus
Kab Banggai 35%
Faktor Risiko PTM
…from…Preventing Chronic Diseases: a vital investment. Geneva, World Health Organization, 2005.
Aetiology of chronic non-communicable diseases
Gaya Hidup Tidak Sehat
• Diet tidak sehat
• Aktivitas fisik yang kurang
• Merokok dan Alkohol
1
Intervensi
Gizi Seimbang
4 Pilar Gizi
Seimbang
Pilar 1
MengonsumsiMakanan Beragam
Pilar 3
MelakukanAktivitas
Fisik Secara Teratur
Pilar 4
Pantau Berat Badan(Normal) secara
teratur
Pilar 2
BiasakanPerilaku
Hidup Bersih(dan sehat)
23
Syukuri dan nikmati anekaragam makanan
Banyak sayuran dan cukup buah-buahanmakan
Biasakan mengkonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
Biasakan mengkonsumsi anekaragam makanan pokok
Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
1
2
3
4
5
24
Biasakan sarapan
Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
Biasakan membaca label pada kemasan pangan
Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankanberat badan normal
6
7
8
9
10
Praktek Cerdas
GERMAS
Gerakan Sulsel Sehat
UmurPenuaan - Aging
2
De Grey, Aubrey D.N.J (2007)
Praktek Cerdas
Anti-aging
Rekayasa Biologi Molekuler
Teori Telomer
• Most of anti-aging theories believe that DNA
damage is central in aging processes.
• Thelomere stabilize, and maintain genetic stability
of the chromosomes (DNA) and regulate cellular
life span.
• Telomeres protect chromosomes from end-to–end
fusions, inappropriate repair and degradation.
• Telomeres are maintained by telomerase➔ Hadiah
Nobel 2009
Immortality ➔ hidup yang kekal, bebas
dari kematian. Beberapa spesies modern
diyakini memiliki immortaliti biologis
Biological Immortality ➔ tidak
adanya penuaan, khususnya tidak adanya
peningkatan percepatan kematian sel yang
berkelanjutan sebagai fungsi dari usia
kronologis. Sel atau organisme yang tidak
mengalami penuaan, atau berhenti menua
pada suatu saat➔ abadi secara biologis
Terima kasihThank you