LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
KIMIA DASAR LANJUT
I. Judul Percobaan : LARUTAN PENYANGGA
II. Hari / tanggal percobaan : 19 Maret 2013 pukul 14.00 WIB
III. Tujuan percobaan :
Mempelajari pengaruh penambahan asam kuat, basa kuat, dan
pengenceran terhadap pH larutan penyangga
IV.Tinjauan Pustaka :
larutan penyangga ialah larutan yang tahan terhap perubahan pH bila
sejumlah kecil asam kuat ditambahkan ke dalam larutan ini maka akan terjadi
penetralan terhadap basa lemah. Bila ditambahkan basa kuat maka asam lemah
akan terneetralkan. (Tim Kimia Dasar,2013)
Larutan buffer memiliki komponen asam yang dapat menahan
kenaikan pH dan komponen basa yang dapat menahan penurunan pH.
Komponen tersebut merupakan konjugat dari asam basa lemah penyusun
larutan buffer itu sendiri. Dengan demikian, larutan penyangga merupakan
larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah dengan basa konjugatnya
ataupun basa lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi ini disebut sebagai
reaksi asam-basa konjugasi. (Keenan et al., 1980)
Larutan penyangga adalah satu zat yang menahan perubahan pH
ketika sejumlah kecil asam atau basa ditambahkan kedalamnya. (Clark,
Jim,2007)
Secara umum, larutan penyangga digambarkan sebagai campuran yang
terdiri dari:
Asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (ion A-), campuran ini
menghasilkan larutan bersifat asam.
Basa lemah (B) dan basa konjugasinya (BH+), campuran ini menghasilkan
larutan bersifat basa. (Purba, 1994)
Komponen larutan penyangga terbagi menjadi
Larutan penyangga yang bersifat asam
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Larutan
ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya (yang merupakan basa
konjugasi dari asamnya). Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam
lemah dengan suatu basa kuat, asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah
berlebih. Pada umumnya basa kuat yang digunakan seperti natrium hidroksida,
kalium hidroksida, dan lain-lain.
Dengan rumus ; keterangan:
[H+] = Ka x a/valxg Ka = tetapan ionisasi asam lemahAtau a = jumlah mol asam lemah
pH = p Ka - log a/g g = jumlah mol basa konjugasi
Larutan penyangga yang bersifat basa
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Larutan
ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam (yang berasal dari asam kuat).
Adapun cara lainnya yaitu: mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu
asam kuat dimana basa lemahnya dicampurkan berlebih.
Dengan rumus : keterangan :
[OH-] = Kb x b/valxg Kb = tetapan ionisasi basa lemahAtau b = jumlah mol basa lemahpH = p Kb - log b/g g = jumlah mol asam konjugasi (Keenan et al., 1980):
Mekanisme Kerja Larutan Buffer :
Mekanisme kerja larutan buffer adalah menetralkan asam maupun
basa dari luar. Masing-masing komponen dalam larutan buffer mampu
menetralkan asam maupun basa dari luar. Dalam larutan buffer asam (sebagai
contoh : CH3COOH/CH3COONa. Komponen asam lemah dan basa konyugasi
dalam larutan buffer asam membentuk sistem kesetimbangan asam lemah. Saat
sejumlah larutan asam ditambahkan dari luar, komponen CH3COO- bekerja
untuk menetralkan ion H+ larutan asam. Akibatnya, kesetimbangan bergeser ke
arah kiri. Jumlah ion CH3COO- akan berkurang dan sebaliknya, jumlah
molekul CH3COOH akan meningkat.
Di sisi lain, saat sejumlah larutan basa ditambahkan dari luar,
komponen CH3COOH bekerja untuk menetralkan ion OH- larutan basa.
Akibatnya, kesetimbangan asam lemah bergeser ke arah kanan. Jumlah
molekul CH3COOH akan berkurang dan sebaliknya jumlah ion CH3COO-
akan meningkat.
Sifat Larutan Penyangga
Larutan penyangga merupakan suatu larutan yang dapat mempertahankan
nilai pH tertentu. Adapun sifat yang paling menonjol dari larutan penyangga ini
seperti pH larutan penyangga hanya berubah sedikit pada penambahan sedikit
asam kuat. Disamping itu larutan penyangga merupakan larutan yang dibentuk
oleh reaksi suatu asam lemah dengan basa konjugatnya ataupun oleh basa
lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi ini disebut sebagai reaksi asam-basa
konjugasi. Disamping itu mempunyai sifat berbeda dengan komponen-
komponen pembentuknya.
Larutan Penyangga dalam buah
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada
daun dan buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan).Senyawa ini merupakan
bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa
masam pada makanan dan minuman ringan. Asam sitrat terdapat pada
berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi,
yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau (misalnya
jeruk nipis dan jeruk purut). Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7
(strukturnya ditunjukkan pada tabel informasi di sebelah kanan). Struktur asam
ini tercermin pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-
propanatrikarboksilat Keasaman asam sitrat didapatkan dari tiga gugus
karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam larutan.Jika hal ini terjadi,
ion yang dihasilkan adalah ion sitrat.Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan
penyangga untuk mengendalikan pH larutan.Ion sitrat dapat bereaksi dengan
banyak ion logam membentuk garam sitrat.Selain itu, sitrat dapat mengikat
ion-ion logam dengan pengkelatan, sehingga digunakan sebagai pengawet dan
penghilang kesadahan air.Larutan Penyangga tidak hanya terdapat pada jeruk,
namun juga terdapat pada buah nanas,dan timun. Juga terdapat pada minuman
bersoda sperti sprite. Hal ini dikarenakan sprite mengandung asam sitrat dan
asam fosfat.
V. Analisis Data :
VI. Pembahasan/ Diskusi :
VII. Kesimpulan :
VIII. Jawaban Pertanyaan :
1. Yang termasuk larutan penyangga berdasarkan percobaan adalah
CH3COOH + CH3COONa, NH4OH + NH4Cl, nanas, jeruk, tomat, dan
sprite.
2. Tidak akan mengalami perubahan pH yang signifikan karena keduanya
merupakan larutan penyangga yang mempunyai sifat akan
mempertahankan Ph ketika ditambah sedikit asam kuat.
3. Tidak akan mengalami perubahan pH yang signifikan karena keduanya
merupakan larutan penyangga yang mempunyai sifat akan
mempertahankan Ph ketika ditambah sedikit basa kuat.
IX. Daftar pustaka :
Tim Kimia Dasar,2013. Petunjuk Praktikum Kimia Dasa Lanjutr.
Universitas Negeri Surabaya: Surabaya.
Anonim. 2009. Larutan Penyangga ( Buffer). Andykimia03.wordpress.com/2009/11/30/larutan-penyangga-buffer, diakses pada 16 Maret 2013
Keenan, C.W., Kleinfelter, D.C., Wood, J.H. 1980. General College Chemistry, 6th edition. Knoxville: Harper and Row Publisher, Inc.
Purba, M. 1994. Kimia untuk SMA kelas XI: 2B. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Anonim. 2011. Buffer. http://alfikimia.files.wordpress.com/2011/06/buffer-as.com, diakses pada 16 Maret 2013
Anonim. 2012. Larutan Penyangga . http://landasanteori.blogspot.com/, diakses pada 16 Maret 2013
Anonim. 2010. Larutan Buffer. Monzapeace.blogspot.com, diakses pada 16 Maret 2013
Anonim.2011. Pengawetan Sari Buah.http://shendud.wordpress.com/laporan/prakarya-kimia/pengawetan-sari-buah/, , diakses pada 16 Maret 2013
Anonim. Soda Sprite Bahan.http://dewagratis.com/kesehatan/dokter/indo/nutrition/junk-food/soda/Sprite-Soda-Ingredients.html, diakses pada 16 Maret 2013
Surabaya, 25 Maret 2013
Mengetahui, Praktikan,
Dosen/ Asisten Pembimbing
(………………………………) ( Kelompok III
)