8/19/2019 Presus CA Cervix
1/25
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kanker serviks merupakan keganasan kedua terbanyak pada wanita di
dunia, dan merupakan penyebab kematian pada wanita yang berhubungan dengan
kanker di negara-negara berkembang. Di seluruh dunia, lebih dari 370.000 kasus
didiagnosis tiap tahunnya yang memicu terjadinya sekitar !0.000 kematian. "ni
membuat kanker serviks tidak hanya merupakan penyebab paling umum
keganasan ginekologi, tetapi juga merupakan diagnosis kanker padakedua
terbanyakpada wanita selain kanker payudara dan kanker kolorektal.
Kanker serviks terus menjadi masalah kesehatan masyarakat luas pada
wanita di seluruh dunia , terutama di negara berkembang seperti "ndonesia.Data
dari tiga belas pusat patologi di "ndonesia menunjukkan bahwa kanker serviks
sebagai peringkat di antara semua kanker #$3,%3& dari 0 kanker paling umum di
antara pria dan wanita, 3,0& dari 0 kanker yang paling umum di kalangan
wanita'.Kanker seviks invasi( dianggap sebagai penyakit yang dapat dicegah
karena memiliki periode pre invasi( yang panjang, program skrining secara
sitologi banyak tersedia dan terapi untuk periode lesi pre invasi( sangat e(ekti(.
)alaupun penyakit ini dapat dicegah, namun ditemukan sebanyak !70 kasus
baru karsinoma serviks invasi( yang menyebabkan 3700 kematian di *+ pada
tahun $00 dan sekitar %.070 kematian pada tahun $00!.
Dengan diperkenalkannya apanicolaou #ap' smear di tahun !%0,
deteksi dini dan terapi terhadap pre invasi( penyakit ini sangat mungkindilakukan. +ebagai hasilnya, baik insiden maupun tingkat rata-rata kematian
akibat kanker serviks di *+ menurun sekitar 7& di akhir abad ke-$0. The
American Society memperkirakan sekitar .000 wanita telah didiagnosis dengan
kanker serviks pada tahun $007. )alaupun program skrining di *+ telah
dijalankan dengan baik, diperkirakan terdapat /30& kasus kanker serviks yang
terjadi pada wanita yang tidak memiliki tes pap smear.
8/19/2019 Presus CA Cervix
2/25
BAB II
Identitas pasien
ama 1 y. ursiana 2 situmorang
4anggal lahir 1 $ Desember !0
*sia 1 tahun
5 1 0$ %3 7
6lamat1 l. Dukuh 8
Anamnesis
Keluhan utama :
asien mengeluh keluar darah dari jalan lahir dan syok $ jam sebelum masuk
rumah sakit
Keluhan tambahan1
asien mengeluh lemas, pusing dan nyeri peruh bagian bawah
Riwayat peralan penyakit:
asien mengeluh keluar darah dari jalan lahir sejak $ jam sebelum masuk rumah
sakit, bergumpal, ganti popok 9 dalam sehari, darah terus-terusan keluar, lemas,
nyeri perut bawah, mual muntah disangkal serta tidak ada gangguan 26K dan
262. ada tahun $0% di rumah sakit pasar rebo pasien di diagnosis ca cervi9 ""2
dan disarankan ke +:5 tapi pasien datang ke +.
Riwayat menstruasi:
5enopause $03
Riwayat pernikahan:
asien menikah kali !;$- $00! #suami pasien menikah'Riwayat !"setri :
$ 6 anak pertama laki-laki umur 33tahun dan anak kedua perempuan umur 3
tahun
Riwayat KB :
K2 suntik 3 bulan dan K2 pil bulan
Riwayat penyakit dahulu:
Diabetes, hipertensi, asma, alergi disangkal
$
8/19/2019 Presus CA Cervix
3/25
Pemeriksaan #isik
Kesadaran < K* 1 composmentis < baik
+tatus gi=i 1 22 0 kg 42 % cm
4ekanan darah 1 $0g
adi 1 %0 9
8/19/2019 Presus CA Cervix
4/25
Cinjal kiri tampak pelebaran pelvis diameter % mm, sesuai dengan hidrone(rosis
kiri
eneilaian 1 susp. 5alignansi serviks
>idrone(rosis kiri
#!t! th!rak *& #e"uari $'&,-
antung membesar, :4 %&
6orta kalsi(ikasi mediastinum tidak melebar
:orakan bronkovaskular kedua paru baik
4ak tampak in(iltrat
8/19/2019 Presus CA Cervix
5/25
Cinjal kanan dan kiri1 *kuran tak melebar. Densitas corticomeduller baik. +istem
pelviokalises melebar, tak tampak batu. *reter proksimal yang tervisualisasi
tampak melebar.
6orta1 bentuk dan ukuran baik, tak tampak pembesaran KC2 paraaorta, parailiaka
dan obturator.
4ulang-tulang intak
Kesan 1
• 5assa padat heterogen ukuran ?idrone(rosis dan hidroureter bilateral
• :holelithiasis
Pemeriksaan pat!l!gi anatami *3 4anuari $'&,-
Diagnosa klinik 1 curiga invasi(
5akroskopik 1 jaringan compang-camping E cm hitam kenyal, semua
cetak kaset
5ikroskopik 1 sediaan terdiri atas keping-keping jaringan yang
mengandung gencel-gencel massa tumor epitelial yang
saling sambung menyambung menyerupai lidah epitel
dan beberapa pulau tumor yang in(iltrative kedalam
stroma jaringan ikat. +el tumor pleomor(ik besar, kadang
bi=ard, inti hiperkromatik, vesikuler, anak inti nyata,
mitosis mudah ditemukan, sitoplasma eosino(ilik. +troma
(ibrotik, reaksi lim(osit sedang, nekrosis sedikit.
Kesan 1 karisinoma in-situ sel skuamosa tidak berkreatin serviks
di(erensiasi baik.
eaksi lim(osit sedang, nekrosis sedikit
8/19/2019 Presus CA Cervix
6/25
aboratorium
Darah lengkap
eukosit 1 $5%&3 ribuitung enis
eutro(il 1 6786 & 0 - 70
im(osit 1 9%& & $ - %0
5onosit 1 ,; & $ - ;
@osino(il 1 0, & $ - %
2aso(il 1 0,$ & 0 -
@ritrosit 1 $, jutaemoglobin 1 5%' gematokrit 1 $' & 3 - %7
5:8 1 5,%5 ( ;0 - 00
5:> 1 $.3 pg $ - 3%
5:>: 1 3%, & 3$ - 3
D)-:8 1 7, & , -%,
4rombosit 1 $; ribuemostastis
5asa erdarahan
8/19/2019 Presus CA Cervix
7/25
Kejernihan 1 jernih jernih
2erat jenis urine 1 ,00 ,00 - ,030
p> urine 1 ,0 , - ;,0
rotein urine 1 neg #-' egati(
Clukosa urine 1 neg #-' egati(
Keton urine 1 neg #-' egati(
2ilirubin urine 1 neg #-' egati(
*robilinogen urine 1 neg #-' *@ 0, - ,0
itrit urine 1 P( *;- egati(
Darah samar urine 1 P( *;- egati(
eukosit esterase 1 P( *;- egati(
5ikroskopis *rine
eukosit 1 &60$'
8/19/2019 Presus CA Cervix
8/25
6sam trame9amat 39000mg "8
4rans(usi : bila >b A 0 mgidrone(rosis ginjal kiri
6K" dd cause on :KD
>ipoalbumin #$,7'
;
8/19/2019 Presus CA Cervix
9/25
"+K
1 hemodinamik, obs ttv dan K*, obs perdarahan
encana terapi
"8HD kaen mg3 $1< $% jam
"nj ranitidin $90 mg #"8'
"njk as trameksamat 39000mg #"8'
"njk 8it K 39 amp #"8'
4ran(usi + sampai target >b. 0 g
8/19/2019 Presus CA Cervix
10/25
encana terapi
"8HD kaen mg3 $1< $% jam
"nj ranitidin $90 mg #"8'
"njk as trameksamat 39000mg #"8'
"njk 8it K 39 amp #"8'
4ran(usi + sampai target >b. 0 g
8/19/2019 Presus CA Cervix
11/25
"nj ranitidin $90 mg #"8'
"njk as trameksamat 39000mg #"8'
"njk 8it K 39 amp #"8'
4ran(usi + sampai target >b. 0 g
8/19/2019 Presus CA Cervix
12/25
A% EPIDE=IL)I
Kanker cerviks uteri merupakan kanker pada wanita nomor dua tersering
diseluruh dunia, yaitu & dari semua kanker pada wanita. Dinegara berkembang
merupakan kanker yang terbanyak yaitu $0-3!& dari semua kanker pada wanita.
Dinegara maju (rekuensinya hanya berkisar antara %-&. Di "ndonesia, diantara
tumor ganas ginekologik, kanker serviks masih menduduki tingkat pertama.
revalensi umur penderita berkisar antara 30-0 tahun, terbanyak umur %-0
tahun. eriode laten pada (ase prainvasive menjadi invasive sekitar 0 tahun,
hanya !& dari penderita berumur 3 tahun yang menunjukan keganasan serviks
uteri pada saat terdiagnosis, sedangkan 3& dari karsinoma insitu terdapat pada
wanita dibawah umur 3 tahun.
B% E/IL)I
Kejadiannya berhubungan erat dengan sejumlah (aktor ekstrinsik, diataranya
1 jarang ditemukan pada perawan, coitarche diusia sangat muda # tahun', multi
paritas dengan jarak persalinan terlalu dekat, sosek rendah, higien seksual jelek,
merokok, promiskuitas serta jarang ditemukan pada wanita yang suaminya
disirkumsisi.
+eiring dengan berkembangan biomolekuler, tampak bahwa >8 anogenital
beperan penting dalam patogenesis kanker serviks. ada !0-! & kanker serviks
telah dibuktikan adanya hubungan dengan >8 resiko tinggi. ada saat ini
diketahui terdapat 70 macam tipe >8. Jang dimaksud dengan >8 tipe high
riskG adalah >8 tipe ,;,3, 33, 3!, %, , $, dan ;. 4ipe dan ;
merupakan tipe >8 onkogen yang dapat menyebabkan instabilitas kromosomal,
terjadinya mutasi dalam D6 dan gangguan regulasi pertumbuhan. +edangkan
>8 tipe , , %$, %3 dan %% disebut low riskG yang merupakan tipe non-
onkogen.
.% PA/L)I
Karsinoma serviks timbul dibatasi antara epitel yang melapisi ektoserviks
#portio' dan endoserviks kanalis serviks yang disebut skuamo kolumnar junction
$
8/19/2019 Presus CA Cervix
13/25
#+:'. ada wanita muda +: terletak diluar B*@, sedang pada wanita diatas 3
tahun, didalam kanalis serviks.
4umor dapat tumbuh 1
. @kso(itik. 5ulai dari +: kearah lumen vagina
sebagai massa proli(erati( yang mengalami in(eksi
sekunder dan nekrosis.
$ @ndo(itik. 5ulai dari +: tumbuh kedalam stroma serviks dan cenderung
in(itrati( membentuk ulkus
$. *lserati(. 5ulai dari +: dan cenderung merusak
struktur jaringan pelvis dengan melibatkan (ornices
vagina untuk menjadi ulkus yang luas. +erviks
normal secara alami mengalami metaplasiEBARAN
enyebaran karsinoma serviks terjadi melalui 3 jalan yaitu
perkontinuitatum ke dalam vagina, septum rektovaginal dan dasar kandung kemih.
enyebaran secara lim(ogen terjadi terutama paraservikal dalam parametrium dan
stasiun stasiun kelenjar di pelvis minor, baru kemudian mengenai kelenjar para
aortae terkena dan baru terjadi penyebaran hematogen #hepar, tulang'. +ecara
lim(ogen melalui pembuluh getah bening menuju 3 arah 1
. (ornices dan dinding vagina
$. korpus uteri
3. parametrium dan dalam tingkatan lebih lanjut mengin(iltrasi septum
rektovagina dan kandung kemih.
3
8/19/2019 Presus CA Cervix
14/25
enyebaran lim(ogen ke parametrium akan menuju kelenjar kelenjar lim(e
regional melalui ligamentum latum, kelenjar iliaka, obturator, hipogastrika,
parasakral, paraaorta, dan seterusnya ke trunkus lim(atik di kanan dan vena
subklvia di kiri mencapai paru, hati, ginjal, tulang serta otak.
E% DIA)N(I(
Diagnosis kanker serviks tidaklah sulit apalagi tingkatannya sudah lanjut.
Jang menjadi masalah adalah bagaimana melakukan skrining untuk mencegah
kanker serviks, dilakukan dengan deteksi, eradikasi, dan pengamatan terhadap lesi
prakanker serviks. Kemampuan untuk mendeteksi dini kanker serviks disertai
dengan kemampuan dalam penatalaksanaan yang tepat akan dapat menurunkan
angka kematian akibat kanker serviks.
a. Keputihan.
Keputihan merupakan gejala yang paling sering ditemukan, berbau
busuk akibat in(eksi dan nekrosis jaringan.
b. endarahan kontak merupakan 7-;0& gejala karsinoma serviks.
erdarahan timbul akibat terbukanya pembuluh darah, yang makin
lama makin sering terjadi diluar senggama.
b. asa nyeri, terjadi akibat in(iltrsi sel tumor keserabut sara(.
c. Cejala lainnya adalah gejala-gejala yang timbul akibat
metastase jauh.
4iga komponen utama yang saling mendukung dalam menegakkan diagnosa
kanker serviks adalah 1
. +itologi.
2ila dilakukan dengan baik ketelitian melebihi !0&. 4es ap sangat berman(aat untuk mendeteksi lesi secara dini. +ediaan sitologi harus
mengandung komponen ektoserviks dan endoserviks.
$. Kolposkopi.
Kolposkopi adalah pemeriksaan dengan menggunakan kolposkop, yaitu
suatu alat seperti mikroskop bertenaga rendah dengan sumber cahaya
didalamya. emeriksaan kolposkopi merupakan pemeriksaan standart bila
ditemukan pap smear yang abnormal. emeriksaan dengan kolposkop,
%
8/19/2019 Presus CA Cervix
15/25
merupakan pemeriksaan dengan pembesaran, melihat kelainan epitel
sevik, pembuluh darah setelah pemberian asam asetat. emeriksaan
kolposkopi tidak hanya terbatas paada serviks, tetapi pemeriksaan meliputi
vulva dan vagina. 4ujuan pemeriksaan kolposkopi bukan untuk membuat
diagnosa histologik, tetapi untuk menentukan kapan dan dimana biopsi
harus dilakukan.
3. 2iopsi.
2iopsi dilakukan didaerah abnormal di bagian yang telah dilakukan
kolposkopi. ika kanalis servikalis sulit dinilai, sampel diambil secara
konisasi.
#% PENA/ALAK(ANAAN
. Karsinoma serviks mikroinvasive
>isterektomi totalis
$. +tadium "6
46>. 2ila disertai 86" dilakukan pengangkatan vaginal cu((.
3. +tadium "6$
>isterektomi radikal tipe $ dan lim(e adenektomi pelvis
%. :a invasive
2iopsi untuk kon(irmasi diagnosis
. +tadium "2 F ""6 A %cm
ika mempunyai prognosis baik dapat dikontrol dengan operasi dan
radioterapi
. +tadium "2$ F ""6 L%cm
Kemoradiasi primer
>isterektomi radikal primer ? lim(adenektomi ? radiasi neoadjuvan
Kemoterapi neo adjuvan
7. :a serviks stadium lanjut meliputi stadium ""2, """, "8 6
engobatan terpilih adalah radioterapi lengkap yaitu radiasi eksterna
dilanjutkan intrakaviter radioterapi. 4erapi variasi yang sering
diberikan khemoradiasi, khemoterapi yang sering diberikan antara lain
cisplatinum, pachita9el, doceta9el, (luorourasil, gemcitabine
8/19/2019 Presus CA Cervix
16/25
;. +tadium "8 2
engobatan yang diberikan bersi(at paliati(, radioterapi paliati( yang
diberikan
Radi!terapi8 Kem!terapi8 dan Radikal Histerekt!mi
6dapun alasan untuk memilih salah satu terapi diatas adalah
berdasarkan keuntungan dan kerugian masing-masing terapi.
KE=/ERAPI
5erupakan bentuk pengobatan kanker dengan menggunakan obat sitostatika
yaitu suatu =at-=at yang dapat menghambat proli(erasi sel-sel kanker.
+ebagian besar obat kemoterapi #sitostatika' yang digunakan saat ini
bekerja terutama terhadap sel-sel kanker yang sedang berproli(erasi, semakin akti(
sel-sel kanker tersebut berproli(erasi maka semakin peka terhadap sitostatika hal
ini disebut Kemoresponsif, sebaliknya semakin lambat proli(erasinya maka
kepekaannya semakin rendah. >al ini disebut Kemoresisten. Bbat kemoterapi ada
beberapa macam, diantaranya adalah 1
' Bbat golongan Alkylating agent, platinum Compouns, dan Antibiotik
Anthrasiklin obst golongsn ini bekerja dengan antara lain mengikat D6 di inti
sel, sehingga sel-sel tersebut tidak bisa melakukan replikasi.
$' Bbat golongan Antimetabolit , bekerja langsung pada molekul basa inti sel,
yang berakibat menghambat sintesis D6.
3' Bbat golongan Topoisomerase-inhibitor, Vinca Alkaloi , dan Ta!anes bekerja
pada gangguan pembentukan tubulin, sehingga terjadi hambatan mitosis sel.
%' Bbat golongan "n#im seperti, $-Asparaginase bekerja dengan menghambat
sintesis protein, sehingga timbul hambatan dalam sintesis D6 dan 6 darisel-sel kanker tersebut.
Pola pemberian kemoterapi :
' Kemoterapi "nduksi
Ditujukan untuk secepat mungkin mengecilkan massa tumor atau jumlah sel
kanker, contoh pada tomur ganas yang berukuran besar #2ulky 5ass 4umor'
atau pada keganasan darah seperti leukemia atau lim(oma, disebut juga dengan
pengobatan penyelamatan.
8/19/2019 Presus CA Cervix
17/25
$' Kemoterapi 6djuvan
2iasanya diberikan sesudah pengobatan yang lain seperti pembedahan atau
radiasi, tujuannya adalah untuk memusnahkan sel-sel kanker yang masih
tersisa atau metastase kecil yang ada #micro metastasis'.
3' Kemoterapi rimer
Dimaksudkan sebagai pengobatan utama pada tumor ganas, diberikan pada
kanker yang bersi(at kemosensiti(, biasanya diberikan dahulu sebelum
pengobatan yang lain misalnya bedah atau radiasi.
%' Kemoterapi eo-6djuvan
Diberikan mendahuluiydrea.
%' Bral
7
8/19/2019 Presus CA Cervix
18/25
emberian per oral biasanya adalah obat eukeranN, 6lkeranN,
5yleranN, atulanN, uri-netolN, hydreaN, 4ega(urN, MelodaN,
CleevecN.
' +ubkutan dan intramuskular
emberian sub kutan sudah sangat jarang dilakukan, biasanya adalah -
6sparaginase, hal ini sering dihindari karena resiko syok ana(ilaksis.
emberian per "5 juga sudah jarang dilakukan, biasanya pemberian
2leomycin.
' 4opikal
7' "ntra arterial
;' "ntracavity
!' "ntraperitoneal
8/19/2019 Presus CA Cervix
19/25
3. @(ek samping yang terjadi belakangan #Delayed +ide @((ects' yang
timbul dalam beberapa hari sampai beberapa bulan, misalnya neuropati
peri(er, neuropati.
%. @(ek samping yang terjadi kemudian # ate +ide @((ects' yang timbul
dalam beberapa bulan sampai tahun, misalnya keganasan sekunder.
"ntensitas e(ek samping tergantung dari karakteristik obat, dosis pada
setiap pemberian, maupun dosis kumulati(, selain itu e(ek samping yang
timbul pada setiap penderita berbeda walaupun dengan dosis dan obat yang
sama, (aktor nutrisi dan psikologis juga mempunyai pengaruh bermakna.
@(ek samping yang selalu hampir dijumpai adalah gejala
gastrointestinal, supresi sumsum tulang, kerontokan rambut. Cejala
gastrointestinal yang paling utama adalah mual, muntah, diare, konstipasi,
(aringitis, esophagitis dan mukositis, mual dan muntah biasanya timbul selang
beberapa lama setelah pemberian sitostatika dab berlangsung tidak melebihi
$% jam.
Cejala supresi sumsum tulang terutama terjadinya penurunan jumlah sel
darah putih #leukopenia', sel trombosit #trombositopenia', dan sel darah
merah #anemia', supresi sumsum tulang belakang akibat pemberian sitistatika
dapat terjadi segera atau kemudian, pada supresi sumsum tulang yang terjadi
segera, penurunan kadar leukosit mencapai nilai terendah pada hari ke-;
sampai hari ke-%, setelah itu diperlukan waktu sekitar $ hari untuk menaikan
kadar laukositnya kembali. ada supresi sumsum tulang yang terjadi
kemudian penurunan kadar leukosit terjadi dua kali yaitu pertama-tama pada
minggu kedua dan pada sekitar minggu ke empat dan kelima. Kadar leukosit
kemudian naik lagi dan akan mencapai nilai mendekati normal pada minggukeenam. eukopenia dapat menurunkan daya tubuh, trombositopenia dapat
mengakibatkan perdarahan yang terus-menerus< berlabihan bila terjadi erosi
pada traktus gastrointestinal.
Kerontokan rambut dapat bervariasi dari kerontokan ringan dampai
pada kebotakan. e(ek samping yang jarang terjadi tetapi tidak kalah penting
adalah kerusakan otot jantung, sterilitas, (ibrosis paru, kerusakan ginjal,
kerusakan hati, sklerosis kulit, reaksi ana(ilaksis, gangguan syara(, gangguan
!
8/19/2019 Presus CA Cervix
20/25
hormonal, dan perubahan genetik yang dapat mengakibatkan terjadinya
kanker baru.
Kardiomiopati akibat doksorubin dan daunorubisin umumnya sulit
diatasi, sebagian besar penderita meninggal karena pump (ailureG, (ibrosis
paru umumnya irreversibel, kelainan hati terjadi biasanya menyulitkan
pemberian sitistatika selanjutnya karena banyak diantaranya yang
dimetabolisir dalam hati, e(ek samping pada kulit, sara(, uterus dan saluran
kencing relati( kecil dan lebih mudah diatasi.
RADI/ERAPI
Dalam menentukan teknik dan dosis radiasi pada pengobatan karsinoma
serviks uteri perlu dipertimbangkan (aktor daya toleransi dari jaringan-
jaringan di dalam rongga pelvis. 4eknik radiasi kombinasi antara radiasi lokal
dan radiasi eksternal merupakan oilihan yang umumnya diberikan dengan
maksud1
• adiasi lokal #intrakaviter' dapat memberikan dosis tinggi pada serviks
dan korpus uteri tetapi dosis cepat menurun pada jaringan di sekitarnya,
sehingga dosis ke rektum, sigmoid, kandung kencing dan ureter dapat
dibatasi sampai batas-batas toleransi.
• Kemungkinan timbulnya metastase lim(ogen pada karsinoma serviks uteri
cukup tinggi. Bleh karena itu kelenjar-kelenjar dalam panggul kecil harus
mendapat penyinaran juga. Dosis radiasi lokal cepat menurun diluar
uterus, sehingga dosis yang sampai pada kelenjar lim(e sangat rendah.
*ntuk mencapai dosis yang dapat mengamankan metastasis kelenjar lim(e
ini diperlukan penyinaran luar yang dapat memberikan distribusi dosis
yang merata pada daerah yang lebih luas.
Komplikasi-komplikasi sesudah terapi radiologik antara lainO
a. Komplikasi umum
Cejala umum yang sering timbul adalah na(su makan menurun, rasa
mual, lesu, dan tidak ada gairah kerja. ada keadaan yang lebih berat
terdapat muntah-muntah, tidak bisa makan, lemah, sampai tidak bisa
$0
8/19/2019 Presus CA Cervix
21/25
bangun dari tempat tidur. 2erat ringannya gejala-gejala sangan
dipengaruhi oleh status (isik dan psikologi penderita.
b. Komplikasi lokal
Cejala-gejala yang timbul ialah gejala-gejala dari alat-alat tubuh yang
terkena radiasi secara langsung, yaitu1
• roblema koitus #pengkerutan vagina'
• Histel radiologik
• Cejala sistitis
• roktitis hemoragik
• Hibrosis daerah pelvis demikian luas terutama pada penyinaran yang luas
dengan dosis yang tinggi sehingga timbul fro#en pelvis dengan
kemungkinan penyempitan vagina, rectum, kandung kencing atau ureter.
• 6tropi mucosa rectum yang disertai teleangiektasi yang sewaktu-waktu
bila de(ekasi keras dapat menimbulkan perdarahan
• ekrosis pada dinding vagina dengan kemungkinan timbulnya (istula
rectovaginalis atau (istula vesikovaginalis.
HI(/EREK/=I RADIKAL
>isterektomi radikal primer menguntungkan karena dapat dilakukan
surgical staging.
Bperasi radikal yang memerlukan waktu yang cukup lama, tidak
mungkin tanpa terjadi komplikasi. Bleh karena itu, persiapan operasi perlu
dilakukan dengan cermat sehingga dapat mengurangi komplikasi seperti
la=imnya komplikasi operasi, yaitu 1
. 4rias pokok komplikasi #perdarahan, in(eksi dan trauma tindakan operasi'.
$. Komplikasi emboli #kardiovaskular dan paru'.
3. Komplikasi lainnya
Em"!li dan em"!li paru yang "erat
Haktor yang dapat menimbulkan terjadinya emboli paru, yaitu 1
$
8/19/2019 Presus CA Cervix
22/25
. Bperasi yang lama saat mengangkat jaringan
lemak di pelvis.
$. "nvasi sel karsinoma yang dapat menimbulkan
emboli melalui proses hiperkoagulasiG
K!mplikasi alat perkemihan
5anipulasi yang cukup lama dan bervariasi sekitar pelvis menyebabkan
kemungkinan terjadi komplikasi alat perkemihan pada 1
. Dis(ungsi vesikouterina
Kejadian ini berkaitan dengan upaya penyisihan dan upaya pemotongan
ligamentum kardinale yang terlalu ke lateral dan pemotongan
ligamentum sakrouterinum terlalu dekat dengan rektum.
$. Histula
5anipulasi yang berat di sekitar vesika urinaria
In2eksi pas1a!perati2
"n(eksi yang berat dapat menimbulkan komplikasi berantai, seperti 1
• +epsis meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
• 5emperpanjang hospitalisasi
• 4erjadi &oun ehicense
• embentukan abses sekitar pelvis.
)% #LL? UP
4iap 3 bulan selama $ tahun pertama, kemudian tiap bulan, tergantung
keadaan. angan lupa meraba kelenjar inguinal dan supraclavikla, abdomen,
abdominal vaginal, dan abdominalrektal, pemeriksan sitologik puncak vagina, dan
(oto rontgen thoraks # setiap bulan'
Kolposkopi untuk meneliti puncak vagina, serta bentuk-bentuk praganas.
ektoskopi, sistoskopi, renogram, "8, dan :4 scan panggul, hanya dilakukan
menurut indikasi.
$$
8/19/2019 Presus CA Cervix
23/25
BAB I@
ANALI(I( KA(U(
Kasus ini didiagnosis sebagai karsinoma serviks berdasarkan hasil
anamnesis dan pemeriksaan (isik serta dari hasil pemeriksaan penunjang berupa
hasil pemeriksaan *+C dan patologi anatomi.
Dari anamnesis diketahui bahwa penderita mempunyai keluhan perdarahan
dari kemaluan merupakan salah satu gejala khas pada karsinoma serviks.
erdarahan pada umumnya terjadi segera sehabis senggama #perdarahan kontak',
namun pada tingkat klinik yang lebih lanjut, perdarahan spontan dapat terjadi
seperti pada kasus ini. Dari hasil pemeriksaan (isik konjungtiva anemis yang
menandakan pasien kekurangan darah akibat perdarahan yang terus keluar dari
vagina pasien hal ini di tunjang juga melalui pemeriksaan lab dimana didapat kan
kadar >2 yang menurun yaitu 7 mg
8/19/2019 Presus CA Cervix
24/25
intrakaviter radioterapi. 4erapi variasi yang sering diberikan khemoradiasi,
khemoterapi yang sering diberikan antara lain cisplatinum, pachita9el, doceta9el,
(luorourasil, gemcitabine.
DA#/AR PU(/AKA
. )iknjosastro >. Karsinoma +erviks *terus. Dalam 1
)iknjosastro >. "lmu Kandungan. Jayasan 2ina ustaka
+arwono rawirohardjo 1 akarta 1 !!!,3;0-3;;
$. 5ansjoer 6 dkk. Kanker +erviks. Dalam 1 5ansjoer 6
dkk. Kapita +elekta Kedokteran. 5edia 6esculapius 1
akartaO $00, 37!-3;.
3. 5oechtar . +inopsis Bbstetri. @C: 1 akartaO !!;
%. 6gustria P+. enuntun pelaksanaan praktis kankerginekologi. alembang, $00%O$0-$
. :ampion 5. reinvsive disease. "n1 2erek +,, >acker
H. ractical ginekologic oncology. 3rd ed.. hiladelphia1
ippincott )illiams Q )ilkins, $000O$7-3
. +jamsuddin +. encegahan dan deteksi dini kanker
serviks. :ermin Dunia Kedokteran $00O33O!-%.
7. )right 4:, Kurman , Heren=y . recancerous lessins o(
the cervi9. "n1 Kurman . @d. 2lausteinRs pthology o(
the (emale genil tract. %ed . ew Jork1 +pringe-8errlg,
!!%O$$!-$$7.
;. +ulastri >. atologi neoplsma intraepithelial skuamosa
#"+'. Kursus kolposkopi pra-"4 BC" M"". alembang,
$00.
$%
8/19/2019 Presus CA Cervix
25/25
!. Kau(man >. 6dam @. 8onka 8. >uman papilloma virus
in(ection and cervikal carcinoma. :lin obstet gynecol
$00$O%3133-;0
0. +jamsuddin +. Kolposkopi serviks normal. Kursus
kolposkopi pra-"4 BC" M"".alembang, $00
. uranna . Kolposkopi serviks abnormal. Kursus
kolposkopi pra-"4 BC" M"".alembang, $00
$. 2erek +, 6dashi @+, >illand 6. ovakRs Cynecology.
$0th ed. *+6, !!O$-3.
3. 5anuaba "2. Bperasi Cinekologi Bnkologi. Dalam 1
5anuaba "2. Dasar-dasar 4eknik Bperasi Cinekologi.
@C: 1 akarta 1 $00%O%$!-%30.
%. 2osman H4, )agener D, et al. 4umor alat kelamin
wanita. Dalam 1 2osman H4, )agener D, et al. Bnkologi.
@disi kelima. Jogyakarta 1 !!O%!%-07.
. 6ndrijono. +inopsis Kanker Cinekologi. akarta 1 $003O
%-3.
. 6nsari 56, +taebler 6, Paino , et al. Distinction o(
@ndocervical and @ndometrial 6donocarcinomas
"mmunohistochemical p @9pression :orrelated )ith
>uman apillomavirus #>8' D6 Detection. 6m
+urg athol $00%O$;10-7.
7. )right 4:, Kurman , Herenc=y 6. 2lausteinRs
athology o( the Hemale Cenital 4ract. Hourth @dition.
2altimor1!!3O $$!-3$.
Recommended