BAB I
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Identitas
Nama : Tn. Y
Jenis kelamin : Laki-Laki
Umur : 15 tahun
Status : belum menikah
Agama : Islam
Alamat : Cibinong
Masuk RS : 7 September 2015
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri saat buang air kecil yang dirasakan sejak 1minggu SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang
Os datang dengan keluhan nyeri saat buang air kecil sejak 1 minggu yg lalu, nyeri
terutama dirasakan pada akhir BAK. Warna air kencing diakui os berwarna kuning
dan kadang disertai darah. Awalnya os mengeluh nyeri di perut bagian bawah, nyeri
hilang timbul. nyeri pada pinggang disangkal. BAK seperti berpasir disangkal, BAK
keluar batu disangkal, BAB tidak ada keluhan. Demam disangkal, mual dan muntah
disangkal
.
Riwayat Penyakit Dahulu
P asien mengaku tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya, riwayat
operasi sebelumnya (-), hipertensi (-), diabetes melitus (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama
Riwayat Pengobatan
Pasien sebelumnya sudah pernah berobat ke dokter
Riwayat Psikososial
pasien mengaku tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, sering minum teh
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Kesadaran : komposmentis, tampak sakit sedang
Tanda-tanda vital :
Tekanandarah : 120/80
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 18 x/menit
Suhu : 37,5° C
Kepala : Normochephal
Mata : Pupil ishokor , Konjungtiva anemis -/- , Sklera ikterik -/-
Hidung : Deformitas -/- , sekret -/-, epistaksis -/-
Mulut : Bibir pucat (+) ,bibir pucat (+), sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Dada : bentuk dan gerak simetris
Thorax
Paru-paru
Inspeksi : normochest, pergerakan dada simetris, tidak ada luka bekas
operasi
Palpasi : tidak ada pergerakan dada yang tertinggal, nyeri tekan (-),
vokal fremitus sama simetris dekstra sinistra.
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : vesikular (+/+) normal, Rh (-/-), Wh (-/-), stridor (-/-)
Jantung
o bunyi jantung I dan II murni regular
o murmur (-)
o gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : perut datar, distensi abdomen (-),
Auskultasi : bising usus (+) normal, metallic sound (-)
Palpasi : nyeri tekan (+) pada supra pubis,hepar membesar (-), lien
membesar (-), ballottement (-)
perkusi : timpani pada lapang abdomen
Ekstremitas : akral hangat, RCT < 2 detik
Status Lokalis
Regio Flank
Inspeksi : Warna kulit sama dengan sekitarnya, tanda radang (-), massa (-)
Palpasi : Ballotement ginjal (-/-)
Ad Regio supra pubis
Inspeksi : Kesan datar, warna kulit sama dengan sekitar, tidak tampak massa
Palpasi : Nyeri tekan (-), blass tidak teraba
Genitalia Eksterna : dbn
Rectal Touche
Inspeksi : benjolan yang keluar dari anus (-), darah dan lender (-), bekas
luka (-)
Palpasi : Tonus spinghter ani baik, nyeri (-), ampula recti licin, tidak
teraba adanya massa, feses (-), prostat teraba permukaan licin,
konsistensi lunak, simetris, pole atas prostat teraba, nyeri
tekan (-)
Handscoon : feses (-), darah dan lendir (-)
RESUME
Os datang dengan keluhan nyeri saat buang air kecil sejak 1 minggu yg lalu, nyeri terutama
dirasakan pada akhir BAK. Warna air kencing diakui os berwarna kuning dan disertai
hematuri. Awalnya os mengeluh nyeri di suprapubik, nyeri dirasakan hilang timbul
Pemeriksaan Fisik :
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 120/80
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 18 x/menit
Suhu : 37,5° C
nyeri ketok CVA (-)
DIAGNOSIS KERJA
Vesikolitiasis
Pentalaksanaan :
Infus RL 20 TPM
Cefotaxime 2x1 gr
o Operasi : vesikolithotomy
HASIL PEMERIKSAAN
Pemeriksaan lab
Hasil Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Hematologi Lengkap
Haemoglobin 15.4 13,5 – 17,5
Hematokrit 45,1 42 – 52
Eritrosit 5.57 4.7 – 6.1
Leukosit 7.4 4.8 – 10.8
Trombosit 309 150 – 450
MCV 81.0 80 – 94
MCH 27.6 27 – 31
MCHC 34.1 33 – 37
RDW-SD 39.2 37 – 54
PDW 9.3 9 – 14
MPV 8.1 8 – 12
Hasil Nilai Rujukan
Differential
LYM % 22.3 26 – 36
MXD % 7 0 – 11
NEU % 70.7 40 – 70
Absolut
LYM # 1.70 1.00 – 1.43
MDX # 0.50 0 – 1.2
NEU # 5.20 1.8 – 7.6
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah
Glukosa Darah Puasa 80 70 – 110
Fungsi Hati
AST (SGOT) 17 15-37
ALP (SGPT) 15 < 42
Fungsi Ginjal
Ureum 24.9 10 – 50
Kreatinin 1.0 0 – 1.0
Elektrolit
Natrium (Na) 138.7 135 – 148
Kalium (K) 4.07 3.50 – 5.30
Calcium ion 1.16 1.15 – 1.29
IMUNOSEROLOGI
Hepatitis Marker
HBsAg Non reactive Non reactive
Leukosit +++
Nitrit -
PH 6
Protein ++ urob normal
Glukosa Normal Bili -
Aceton -
Sedimen Cylinder - /lpb
Leucocyt banyak /lpb
Eritrosit 2-3 /lpb
Epitel 0-1 /lpb
Kristal - /lpb
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi
Vesika urinaria terlentak tepat di belakang pubis di dalam cavitas pelvis. Vesika
urinaria cukup baik untuk menyimpan urine dan pada orang dewasa kapasitas maksimumnya
kurang lebih 500 ml. vesika urinaria mempunyai dinding otot yang kuat . bentuk dan batas-
batasnya sangat bervariasi sesuai dengan jumlah urine di dalamnya. Vesika urinaria yang
kosong pada orang dewasa seluruhnya terletak di dalam pelvis, bila vesika urinaria terisi,
dinding atasnya terangkat sampai masuk region hypogastricum. Pada anak kecil, vesika
urinaria yang kosong menonjol di atas aperture pelvis superior, kemudian bila cavitas pelvis
membesar , vesika urinaria terbenam di dalam pelvis utuk menempati posisi seperti pada
orang dewasa.
Vesika urinaria yang kosong berbentuk piramida, mempunyai apex, basis, dan sebuah
fasies supior serta 2 buah facies inferolateralis, juga mempunyai collum.
Apex vesicae mengarah ke depan dan terletak di belakang pinggir atas sympisis
pubica . apex vesicae dihubungkan dengan umbulikus oleh ligamentum umbilicale medianum
(sisa urachus).
Basis, atau facies posterior vesicae, menghadap ke posterior dan berbentuk segitiga.
Sudut superolateralis merupakan tempat muara ureter, dan sudut inferior merupakan tempat
asal uretra. Kedua ductus deferens terletak berdampingan di facies posterior vesicae da
memisahkan vesikula seminalis satu dengan yang lain. Bagian atas facies posterior vesicae
diliputi olehperitonium, yang membentuk dinding anterior excavation rectovesikalis. Bagian
bawah facies posterior dipisahkan dari rectum oleh duktus deferens, vesicular seminalis, dan
fascia rectovesikalis.
Facies superior vesicae diliputi peritoneum dan berbatasan dengan lengkung ileum
atau colon sigmoideum. Sepanjang pinggir lateral permukaan ini, peritoneum melipat ke
dinding lateral pelvis.
Bila vesica urinaria terisi, bentuknya menjadi lonjong, facies superiornya membesar
dan menonjol ke atas, ke dalam cavitas abdominalis. Peritoneum yang meliputinya terangkat
pada bagian bawah dinding anterior abdomen sehingga vesica urinaria berhubungan langsung
dengan dinding anterior abdomen.
Facies inferolateralis di bagian depan berbatasan dengan bantalan lemak
retropubica dan pubis.lebih ke posterior, facies tersebut berbatasan di atas dengan musculus
obturator internus dan di bawah dengan musculus levator ani.
Collum vesicae berada di inferior dan terletak pada facies posterior prostatae. Disini ,
serabut otot polos dinding vesika urinaria dilanjutkan sebagai serabut otot polos prostate.
Collum vesicae dipertahankan pada tempatnya oleh ligamentum puboprostatikum pada
laki- laki dan ligamentum pubovesicale pada perempuan. Kedua ligamentum ini merupakan
penebalan fascia pelvis.
Bila vesika urinaria terisi, posisi facies posterior dan collum vesicae relative tetap,
tetapi facies superior vesicae naik ke atas,masuk ke dalam cavitas abdominalis seperti yang
dijelaskan sebelumnya.
Tunica mucosa sebagian besar berlipat lipat pada vesica urinaria yang kosong dan
berlipat lipatan tersebut akan menghilang bila vesica urinaria terisi penuh. Area tunica
mukosa yang meliputi permukaan dalam basis vesica urinaria dinamakan trigonum vesicae
liutaudi.Di sini, tunia mucosa selalu licin, walaupun dalam kosong karena membrane mucosa
pada trigonum ini melekat dengan erat pada lapisan otot yang ada di bawahnya.
Sudut superior trigonum ini merupakan tempat muara ureter dan sudut inferiornya
merupkan ostium urethrae nternum. Ureter menembus dinding vesica urinaria secra miring
dan keadaan ini yang membuat keadaan ini yang membuat fungsinya seperti katup yang
mencegah aliran balik urine ke ginjal pada waktu vesika urinaria terisi.
Trigonum vesicae dibatasi disebelah atas oleh rigi muscular yang berjalan dari muara
ureter yang satu ke muara ureter yang lain dan disebut sebagai plica interureterica. Uvula
vesicae merupakan tonjolan kecil yang terletak tepat di belakang ostium urethrae yang
disebabkan oleh lobus medius prostatae yang ada di bawahnya.
Tunika muscularis vesica urinaria terdiri atas otot polos yang tersusun dalam tiga
lapisan yang saling berhubungan yang disebut sebagai musculus detrusor vesicae. Pada
collum vesicae, komponen sirkuler dari lapisan otot ini menebal membentuk musculus
sphincter vesicae.
Perdarahan
Arteria , Arteri vesicalis superior dan inferior, cabang arteria aliaca interna
Venae , Venae membentuk plexus venous vesicalis, di bawah berhubungan dengan plexus
venosus prostatikus, dan bermuara ke vena iliaca interna.
Aliran limf, Pembuluh limf bermuara ke nodi iliaci interni dan externi.
Persarafan, persarafan vesica urinaria bersal dari plexus hipogastricus inferior. Serabut
pascaganglionik simpatis berasal dari ganglion lumablis pertama dan kedua lalu berjalan
turun ke vesika urinaria melalui plexus hypogastricus. Serabut preganglionic parasimpaticus
yang muncul sebagai nervi splanchnici pelvici berasal dari nervus sacrales kedua, ketiga dan
keempat, berjalan melalui plexus hypogasrticus menuju ke dinding vesica urinaria, di tempat
ini serabut serabut bersinap dengan neuron postganglionic. Sebagian besar serabut aferen
sensorik yang berasal dari vesica urinaria menuju system saraf pusat melalui nervi splanici
pelvici. Sebagian serabut aferan berjalan bersama saraf simpatis melalui plexus hypogastricus
dan masuk ke medulla spinalis segmen lumbalis pertama dan kedua.
Saraf simpatis menghambat kontraksi musculus detrusor vesicae dan merangsang
penutupan musculus sphincter vesicae, saraf parasimpatis merangsang kontraksi muskulus
detrusor vesicae dan menghambat kerja musculus sphincter vesicae.
HISTOLOGI
Secara histologi vesika urinaria terdiri dari lapisan mukosa epitelium transisional,
submukosa dari jaringan ikat dan elastic, serta lapisan otot detrusor yang terdiri dari otot
longitudinalis, spiralis dan sirkularis.
Pengisian Kandung Kemih
Kandung kemih orang dewasa biasanya memilikikapasitas 400 – 500 ml. Pada saat
tidak ada urin tekanan di dalam kandung kemih sekitar 0, tetapi bila urin yang terkumpul di
dalam kandung kemih lebih banyak dari 300 – 400 ml akan menyebabkan peningkatan
secaracepat.
Proses miksi
Ketika kandung kemih terus terisi, reflex miksi menjadi semakin sering dan menyebabkan
kontraksi otot detrusor yang lebih kuat. Sinyal sensorik dari reseptor regang kandung kemih
dikirimkan kesegmen sakralis dari medulla spinalis melalui syaraf pelvis dan kemudian
dikembalikan secara reflex kekandung kemih melalui serabut saraf parasimpatis.
Jadi reflex miksturi merupakan sebuah siklus yang lengkap yang terdiri dari
1. Kenaikan tekanan secara cepat dan progresif
2. Periode tekanan menetap
3. Kembalinya tekanan kandung kemih ke nilai tonus basal.
Bila reflek miksturi sudah cukup kuat, akan memicu reflex lain yang berjalan melalui
saraf pudendus kesfingter eksterna untuk menghambatnya.
DEFINISI
Vesikolitiasis adalah merupakan gangguan saluran kemih yang ditandai dengan
adanya batu di kandung kemih.Batu kandung kemih dapat berasal dari batu ureter yang turun
ke kandung kemih atau batu yang terbentuk di kandung kemih akibat obstruksi infravesika,
terbentuk karena adanya benda asing yang berada di kandung kemih sebagai inti batu, atau
batu endemik.
Vesikolitiasis juga merupakan batu yang menghalangi aliran kemih akibat penutupan
leher kandung kemih , maka aliran yang mula-mula lancar tiba-tiba akan berhenti dan
menetes dan disertai rasa nyeri.
ETIOLOGI
Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan aliran
urine, gangguan metabolic, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan keadaan lain yang masih
belum terungkap.(idiopatik)
Secara epidemiologis terdapat beberapa factor yang mempermudah terjadinya batu saluran
kemih pada seseorang. Factor factor itu adalah factor intrinsic yaitu keadaan yang berasal dari
tubuh seseorang dan factor ekstrinsik yaitu pengaruh yang berasal dari lingkungan
disekitarnya.
Faktor intrinsic itu antara lain adalah :
Herediter (keturunan) : penyakit ini di duga diturunkan dari orang tuanya
Umur : penyakit ini paling sering didapatkan pada usia 30 -50 tahun
Jenis kelamin : jumlah pasien laki- laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan
pasien perempuan
Factor ekstrinsik diantaranya adalah :
Geografi : pada beberapa daerah menunjukan angka kejadian batu saluran kemih yang
lebih tinggi daripada daerah lain sehingga dikenalsebagai daerah stone belt (sabuk
batu), sedangkan daerah Bantu di Afrika Selatan hamper tidak dijumpai penyakit batu
saluran kemih
Iklim dan temperature
Asupan air : kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang
dikonsumsi. Dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih
Diet : diet banyak purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya penyakit batu
saluran kemih
Pekerjaan : penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk
atau kurang aktifitas atau sedentary life
Teori terbentuknya batu saluran kemih
Teori Nukleasi
Menunjukkan bahwa batu saluran kemih berasal dari Kristal atau benda asing yang
mengendap di urine. Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu sabuk batu
(nukleus).Partikel-partikel yang berada dalam larutan yang terlalu jenuh (supersaturated)
akan mengendap di dalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu. Inti batu dapat
berupa kristal atau benda asing di saluran kemih.
Teorikristal inhibitor
Menyatakan bahwa batu terbentuk karena ketiadaan atau rendahnya konsentrasi
inhibitor batu alami.Urine orang normal mengandung zat penghambat pembentuk kristal,
antara lain : magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar
salah satu atau beberapa zat itu berkurang, akan memudahkan terbentuknya batu di dalam
saluran kemih.
a) Komponen Kristal : Batu terdiri atas suatu komponen dari kristal yang ukuran cukup
dan transparan mudah diidentifikasi di bawah mikroskop polarisasi. Difraksi sinar-X
lebih disukai untuk menilai arsitektur dan ilmu ukur suatu batu. Beberapa tahap yang
terjadi pada pembentukan kristal meliputi nukleasi,pertumbuhan,dan agregasi.
Nukleasi menginisiasi terjadinya pembentukan batu dan mengurangi pembentukan
substansi yang bervariasi meliputi matrix protein, kristal,zat asingjaringan partikel
yang lain.
b) Komponen matrix: dalam bentuk noncrystalline, komponen matriks dari berbagai
macam tipe batu saluran kemih berat umumnya berkisar 2-10%. Yang tersusun atas
dominasi kandungan protein dalam bentuk kecil dari hexose dan hexosamin.Pada tipe
yang jarang disebut kalkulus matriks yang berkaitan dengan pembedahan ginjal
sebelumnya atau infeksi kroniksaluran kemih yang mempunyai textur gelatin. Peran
matrixdalam menginisiasi pembentukan batu tidak diketahui.Hal ini mungkin terjadi
karena agregasi kristal atau penempelan alami kristal kecil dan dengan demikian
menyumbat jalur traktus urinarius. Singkatnya,peran matrix menghambat terjadinya
pembentukan batu.
Penghambat kristalisasi
Urine orang normal mengandung zat penghambat pembentuk kristal, antara lain :
magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar salah satu
atau beberapa zat itu berkurang akan memudahkan terbentuknya batu didalam saluran
kemih.
Ion di dalam urin:
Kalsium: Kalsium adalah ion utama yang terdapat dalam kristal urin. 50% kalsium
plasma terionisasi di filtrasi di gromerulus, lebih dari 95 % kalsium di filtrasi
digromerulus lalu diserap kembali di tubulus proksimal dan tubulus distal dan
jumlahnya terbatas dalam tabung pengumpul.Kurang 2 % diekskresikan dalam
urin.Banyak faktor yang mempengaruhi ketersediaan kalsium dalam larutan,
kompleksasi sitrat,fosfat dan sulfat.Peningkatan monosodium urat dan penurunan pH
urin lebih lanjut, ini akan mengganggu
Oxalate : Merupakan metabolisme normal dan relatif tidak larut. Biasanya 10-15 %
oksalat ditemukan dalam urin. Setelah diserap dari usus kecil, oksalat tidak
dimetabolisme dan diekskeresikan oleh tubulus proksimal. Adanya kalsium dalam
lumen usus akan mempengaruhi jumlah oksalat yang diserap.Ekskresi normal berkisar
20-45 ml/hari, tidak ada perubahan yang signifikan dengan usia.
Fosfat : Fosfat merupakan penyangga dan kompleks yang penting dengan kalsium
dalam urin. Ekskresi fosfat pada orang dewasa normal terkait dengan jumlah fosfat
makanan (terutama daging, produk susu dan sayuran).Dalam jumlah kecil fosfat
filtrasi di glomerulus dan di reabsorbsi di tubulus proximal ,paratiroidhormon
menghambat reabsorbsi ini.pada keadaan lebih dominan ditemukan pada keadaan
hyperparathyroidism
Asam urat : Adalah hasil metabolisme purin. MeningkatnyapH maka asam urat
jugaakan meningkathasil metabolism purin.Sekitar 10 % asam urat yang disaring
keluar melalui urin.Gangguan metabolisme purin dapat menyebabkan penyakit batu
kemih. Peningkatan xanthin dan penumpukan dalam urin menghasilkan pembentukan
batu.
Sodium : Diet tinggi sodium akan meningkatkan ekskresi kalsium dalam urin akan
mengurangi kemampuan urin untuk menghambat kalsium oksalat. Efek ini karena
sodium bikarbonat meningkat serum bikarbonat menurun dan sebaliknya. Penurunan
diet sodium membantu mengurangi nefrolitiasis kalsium berulang
Sitrat : Sitrat adalah faktor yang mempengaruhi perkembangan
kalsium.Kekurangannya dikaitkan dengan pembentukan batu pada diare kronis atau
asidosis tubular ginjal. Estrogen meningkatkan ekskresi sitrat dan mungkin
merupakan faktor yang menurunkan kejadian batu pada wanita
Magnesium : Diet kekurangan magnesium dikaitkan dengan peningkatan penyakit
batu kemih. Magnesium komponen dari batu struvite. Kurangnya diet magnesium
dikaitkan dengan meningkatnya kalsium pembentukan batu oksalat dan kalsium
oksalat kristaluria.
Sulfat : Sulfat yang terkandung di dalam urin dapat mencegah timbulnya batu saluran
kemih.
MACAM – MACAM BATU SALURAN KEMIH
Batu kalsium
Batu Kalsium, jenis batu ini paling banyak dijumpai , yaitu kurang lebih 70 -80 persen
dari seluruh batu saluran kemih. Kandungan batu jenis ini terdiri dari kalsium
oksalat, kalsium fosfat atau campuran dari kedua unsur itu.
Factor terjadinya batu kalsium adalah :
1. Hiperkalsiuri : adalah kadar kalsium di dalam urine lebih besar dari 250 -300
mg/24 jam. Menurut pak (1976) terdapat 3 macam penyebab terjadinya
hiperkalsiuria, antara lain:
Hiperkalsiuria absobtif yang terjadi karena adanya peningkatan
absorbs kalsium melalui usus.
Hiperkalsiuria renal terjadi karena adanya gangguan kemampuan
reabsorbsi kalsium melalui tubulus ginjal
Hiperkalsiuria resortiptif karena adanya peningkatan resorpsi kalsium
tulang, yang banyak terjadi pada hiperparatiroidisme primer atau pada
tumor paratiroid
2. Hiperoksaluria : adalah eksresi oksalat urine yang melebihi 45 gram per hari.
Keadaan ini banyak dijumpai pada pasien yang mengalami gangguan pada
usus sehabis menjalani pembedahan usus dan pasien yang banyak
mengkonsumsi makanan yang kaya akan oksalat, diantaranya adalah : the,
kopi instan, minuman soft drink , kokoa, arbei, jeruk sitrun,dan sayuran
berwarna hijau terutama bayam.
3. Hiperurikosuri : adalah kadar asam urat di dalam urne yang melebihi
850mg/24 jam. Asam urat yang berlebihan dalam urine bertindak sebagai inti
batu/ nidus untuk terbentuknya batu kalsium oksalat. Sumber asam urat di
dalam urine berasal dari makanan yang mengandung banyak purin atau asam
urat maupun berasal dari metabolism endogen.
4. Hipositraturi :di dalam urin sitrat akan bereaksi dengan kalsium membentuk
kalsium sitrat, sehingga menghalangi ikatan kalsium dengan oksalat atau
fosfat. Karena itu sitrat dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan
batu kalsium. Hipositraturi dapat terjadi karena : penyakit asidosis tubuli
ginjal atau renaltubular acidosis, sindrom malabsobsi, atau pemakaian diuretic
golongan thiazide dalam jangka waktu lama.
5. Hipomagnesiuri : seperti halnya pada sitrat, magnesium bertindak sebagai
penghambat terbentuknya batu kalsium, karena di dalam urine magnesium
akan bereaksi dengan oksalat menjadi magnesium oksalat sehingga mencegah
ikatan kalsium dengan oksalat.
Batu non kalsium
Struvit : Batu yang berasaldariinfeksisalurankemih
Disebut juga sebagai batu infeksi karena terbentuk batu ini disebabkan oleh
adanya infeksi saluran kemih.kuman penyebab infeksi ini adalah kuman golongan
pemecah urea atau urea splitter yang dapat menghasilkan enzim urease dan
merubah urine menjadi bersuasana basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak.
CO(NH2)2 + H2O 2NH3 + CO2
Suasana basa ini yang memudahkan garam garam magnesium,
ammonium,fosfat, dan karbonat membentuk batu magnesiumamonium fosfat (MAP)
dan karbonat apatit. Karena terdiri atas 3 kation (Ca++, Mg++, NH4+) batu ini
dikenal sebagai batu triple fosfat .
Kuman kuman yang pemecah urea adalah : proteus spp, Klebsiella, Serratia,
Enterobacter, Pseudomonas dan Stafilokokus. Meskipum E-coli banyak menimbulkan
infeksi saluran kemih tetapi kuman ini bukan termasuk pemecah urea.
Asamurat
Merupakan 5 -10 persen dari seluruh batu saluran kemih . batu ini banyak diderita
oleh pasien-pasien penyakit gout, penyakit mieloproliferatife, pasien yang
mendapatkan terapi anti kanker, dan yang banyak mempergunakan obat urikosurik
diantaranya adalah sulfinpirarazone, thiazide, dan salisilat.kegemukan , peminum
alcohol, dan diet tinggi protein mempunyai peluang yang lebih besar untuk
mendapatkan penyakit ini.
Factor yang menyebabkan terbentuknya batu asam urat adalah :
o Urine yang terlalu asam (Ph urine < 6)
o Volume urine yang jumlahnya sedikit (< 2 liter/ hari) atau dehidrasi
o Hiperurikosuri
Batu jenis lain, seperti batu sistin, batu xanthin, batu triamteran dan batu silikat
sangat jarang dijumpai di Indonesia.
GAMBARAN KLINIK
A. Nyeri Batu saluran kemih biasanya menyebabkan rasa sakit.Karakter rasa sakit
tergantung lokasinya.Untuk vesikolitiasis gejala khas berupa gejala iritasi:
Nyeri saat berkemih
Perasaan tidak enak sewaktu berkemih
Berkemih tiba-tiba berhenti dan lancar kembali dengan perubahan posisi tubuh
B. Hematuri
Urinalisis lengkap membatu mengkonfirmasi diagnosis dari batu saluran kemih
dengan nilai hematuria dan kristaluria dan hasil pH urin.Pasiensering mengaku gross
hematuri kadang-kadang urin berwarna seperti teh (darah tua). Kebanyakan pasien
microhematuria minimal.
C. Urgensi
Gejala ini mungkin dapat menggambarkan ketika batu berada di lower ureter dan
kandung kemih.
D. Infeksi
Batu magnesium amonium fosfat (struvite) identik dengan batu infeksi. Umumnya
terkait dengan Proteus, Pseudomonas,Klebsiella, dan staphylococcus. Jarang
berhubungan dengan infeksi E.coli. Batu kalsium fosfat adalah variasi kedua batu
yang terkait dengan infeksi .batukalsiumfosfatdenganpH urine< 6,6 sering disebut
batu brushite. Sedangkan pH > 6,6 jarang.
E. Adanya nyeri tekan pada suprasimpisis karena adanya infeksi
F. Jika terdapat batu besar, dapat diraba secara manual
G. Demam
Asosiasibatusalurankemihmerupakankeadaandarurat yang relative.
H. Mual dan muntah
Gejalainimerupakanreflekalamidaripasienuntukmenggambarkanderajatnyeri.
FAKTOR RESIKO
Kristaluria
Kristaluria merupakan faktor risiko untuk terjadinya batu. Pembentuk batu,terutama
mereka dengan batu kalsium oksalat, yang sering mengeluarkan kristal kalsium
oksalat lebih banyak, dan kristal-kristal lebih besar dari normal>12m.
Faktor sosial ekonomi
Batu ginjal lebih sering terjadi masyarakat sosial ekonomi menengah ke atas.
Diet
Diet mungkin memilikidampak yang signifikan terhadap kejadian batu saluran kemih.
Fakta ini telah menjadi data, bahwa diet yang mengandung lemak minimal dan
protein mengakibatkan insiden penurunan batu.Vegetarian mungkin memiliki insiden
penurunan batu kemih.
Pekerjaan
Pekerjaan dapat berdampak pada timbulnya batu kemih. Individu yang terkena suhu
tinggi dapat meningkatkan konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi karena dehidrasi,
yang mungkin berdampak pada insiden terjadinya batu.
Iklim
Individu yang tinggal di iklim panas rentan terhadap dehidrasi, yang menghasilkan
sebuah peningkatan kejadian batu kemih, terutama batu asam urat.
Riwayat keluarga
Mereka dengan riwayat keluarga batu mengalami peningkatan kejadian beberapa
kambuh dan awal, ini mungkin berhubungan dengan faktor lingkungan atau makanan.
Obat-obatan
Obat antihipertensi triamterene ditemukan sebagai komponen dari beberapa obat,
termasuk Dyazide, yang dikaitkan kejadian batu dengan meningkatnya frekuensi
kencing. Jangka panjang penggunaan antasida yang mengandung silika telah dikaitkan
dengan perkembangan batu silikat.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan sedimen urin
Pada pemeriksaan ini menunjukan adanaya lekosituria, hematuria dan jumpai
kristal- kristal pembentuk batu
Foto polos abdomen
Bertujuan untuk melihat kemungkinan adanya batu radioopak di
salurankemih.Batu- batu jenis kalsium oksalat dan kalsium fosfat bersifat
radioopak.Sedangkan batu asam urat bersifat non opak (radiolusen)
Intravenous pyelography
Untuk menilai keadaan anatomi dan fungsi ginjal.Selain itu IVP dapat mendeteksi
adanya batusemiopak ataupun batu non opak yang tidak dapat terlihat oleh foto
polos abdomen.
Ultrasonografi
Dilakukan jika pasien tidak dapat menjalani pemeriksaan IVP, yaitu pada
keadaan alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal menurun, dan wanita
hamil.Pemeriksaan USG dapat menilai adanya batu di ginjalatau di buli-buli
(yang ditunjukkan sebagai echoic shadow)hidronefrosis, pionefrosis atau
pengerutan ginjal.
PENATALAKSANAAN
Batu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih secepatnya harus
dikeluarkan agar tidak menimbulkan penyuit yang lebih berat. Indikasi untuk
melakuka tindakan atau terapi pada batu saluran kemih adalah batu yang telah
menimbulkan : obstruksi, infeksi atau indikasi social.
Batu dapat dkeluarkan dengan cara medikamentosa, dipecahkan dengan ESWL,
melalui tindakan endourologi, bedah laparoskopi, atau pembedahan terbuka.
Medikamentosa
Terapi ini ditujukan untuk batu yang ukurannya kurang dari 5 mm, karena
diharapkan batu dapat keluar spontan. Terapi yang diberikan bertujuan untuk
mengurangi nyeri, memperlancar aliran urine dengan pemberian diuretikum dan
banyak minum supaya dapat mendorong batu keluar.
ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy)
Alat ini adalah pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali oleh Caussy
pada tahun 1980. Alat ini dapat memecah batu ginjal, batu ureter proksimal, atau batu
buli buli tanpa melalui tindakan invasive dan tanpa pembiusan. Batu dipecah menjadi
fragment fragmen kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui saluran kemih.
Endourologi
Ini merupakan tindakan invasive minimal untuk mengeluarkan batu saluran
kemih yang terdiri atas memecah batu, dan kemudian mengeluarkannya dari saluran
kemih melalui alat yang dimasukan langsung ke dalam saluran kemih. Alat ini
dimasukan melalui uretra atau melalui insisi kecil pada kulit (perkutan). Eangkan
pemecahan batu dapat dilakukan secara mekanik, dengan memakai energy hidraulik,
energy gelombang suara, atau dengan enersi laser.
Beberapa tindakan endourologi itu adalah:
o PNL (percutaneous nephro litholapaxy) : yaitu mengeluarkan batu yang
berada disaluran ginjal dengan cara memasukan alat endoskopi ke system
kalik melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau dipecah
terlebih dahulu.
o Litotripsi : yaitu memecah batu buli buli atau batu uretra dengan memasukan
alat pemecah batu (litotriptor) ke dalam buli buli. Pecahan batu dikeluarkan
dengan evakuator Ellik.
o Ureteroskopi atau uretero-renoskopi
o Ekstraksi Dormia
Bedah laparoskopi
Pembedahan ini untuk mengambil batu saluran kemih saat ini yang sedang
berkembang. Cara ini banyak di pakai untuk mengambil batu ureter.
Bedah terbuka
Vesikolitotomi, Ada 2 indikasi pembedahan :
1) Batu terlalu besar untuk keluar spontan (diameter > 1 cm) dan dapat menjadi
penyebab obstruksi atau episode nyeri berulang
2) Batu tersebut dapat menyebabkan infeksi
PENCEGAHAN
Setelah batu dikeluarkan dari saluran kemih , tindakan selanjutnya yang tidak kalah
pentingnya adalah upaya menghindari timbulnya kekambuhan. Angka kekambuhan batu
saluran kemih rata rata 7 % pertahun atau kurang lebih 50% dalam 10 tahun.
Pencegahan yang dilakukan adalah berdasarkan atas kandungan unsur yang menyusun
batu saluran kemih penyebab timbulnya batu.
Pada umumnya pencegahan itu berupa :
1) Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urine sebanyak
2-3 liter perhari
2) Diet untuk mengurangi kadar zat zat komponen pembentuk batu
3) Aktivitas harian yang cukup
4) Medikamentosa
Beberapa diet yang dianjurkan untuk mengurangi kekambuhan adalah:
1) Rendah protein, karena protein akan memacu ekresi kalsium urine dan menyebabkan
suasana urine menjadi lebih asam.
2) Rendah oksalat
3) Rendah garam karena natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuri
4) Rendah purin
5) Rendak kalsium tidak dianjurkan kecuali pada hiperkalsiuri absorbtif tipe 2
DAFTAR PUSTAKA
Emil A. Tanagho, MD , Jack W. McAninch, MD. Smith’s General Urology, 16th Edition.
2003,chapter 16.
Schwart’z : Principles of Surgery 8th ed. New York. McGraw-Hill Companies.2007, chapter
39.
Faiz, omar. Anatomy at Glance. USA: Blackwell Science.2002.pg.48
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kasih
sayang dan karuniaNya, sehingga saya dapat menyelesaikan “Laporan Kasus” sebagai salah
satu syarat untuk melengkapi nilai tugas laporan kasus di Stase Bedah Cianjur.
Laporan kasus ini berjudul “Vesikolitiasis”. Pada kesempatan ini, saya ingin
menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada pembimbing
saya dr. H. Wiyoto Sukardi, Sp.B, atas bimbingan, nasehat, bantuan serta dorongan yang
sangat besar dan berarti bagi saya sehingga laporan kasus ini dapat diselesaikan..
Terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan ini. Harapan dan do’a kiranya kebaikan dan bantuannya yang
diberikan kepada kami mendapat balasan dari Allah Yang Maha Pemurah. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan Maha Penyayang selalu melimpahkan rahmat dan
karuniaNya kepada kita semua. Amin.
Cianjur, September 2015
Penulis
Recommended