1
Disampaikan pada MK:
Gizi Ibu Hamil
Retno Wahyuningsih, S.Gz, M.Gizi
http://retnotbs.wordpress.com.
e-mail: [email protected]
Hp. 082144305644
PRODI DIII KEBIDANAN
POLTEKKES MATARAM
HYPEREMESIS GRAVIDARUM
DEFINISI
Rasa mual dan muntah serta perasaan tidak enak
yang dialami oleh ibu pada awal masa kehamilan
sampai sekitar trimester 2 (umur kehamilan 20
minggu), secara berlebihan dalam waktu yg lama,
sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu &
keadaan umum ibu menjadi buruk.
ETIOLOGI
• Produksi HCG yg berlebihan
• Produksi hormon estrogen yg berlebihan
• Perubahan homeostatis dlm tubuh bumil
• Alergi
• Sbg salah satu respon jaringan ibu thdp anak
• Faktor psikologik & fisiologis
PATOFISIOLOGI
• Terjadi pada sebagian kecil wanita, tapi faktor psikologik lebih dominan daripada hormonal
• Mengakibatkan cadangan KH dan Lemak habis untukkeperluan energi
• Kekurangan cairan yang diminum & kehilangan cairankarena muntah menyebabkan dehidrasi shg cairanekstraseluler dan plasma berkurang sertahemokosentrasi tertimbun zat metabolik yg toksik
• Kekurangan kalium dan bertambahnya ekskresi lewatginjal merusak hati
SYMPTOMS
• KELUHAN UTAMA :
Muntah hebat, dehidrasi, faktor exoic (bau nafas tidakenak), suhu tubuh meningkat, KU menurun, gangguanserebral (kesadaran menurun, delirium)
• DATA LABORATORIUM :
Urin mengandung aseton, protein, urobilinogen, profirin, dan silinder (+)
Classification & Special Symtoms
Tingkat Ringan/I ; mual, muntah, nafsu makan turun, BB menurun, nyeri epigastrium, nadi ±10x/mnt, TD rendah, turgor kulit berkurang, lidah mengering & mata cekung
Tingkat Sedang/II ; mual, muntah +, lemah, apatis, turgor kulit turun, lidah kering & kotor, nadi kecil & cepat, suhu meningkat, ikterus ringan, BB menurun, mata cekung,tensi rendah, hemokonsentrasi, oliguri dankonstipasi
Tingkatan Berat/III ; KU lemah, kesadaran menurunTingkat Berat/III ; KU lemah, kesadaran menurun sampaikoma, nadi kecil & cepat, suhu meningkat, tensimenurun & ikterus, gangguan SSP.
THERAPY ?
• Memberikan penjelasan ttg kehamilan sbg suatu prosesfisiologik
• Menganjurkan makanan porsi kecil tp sering
• Waktu bangun pagi dianjurkan makan roti kering dg tehhangat.
• Terapi psikologik.
• Cairan parenteral
• Obat-obatan
• Penghentian kehamilan, jika keadaan tidak menjadi baikbahkan mundur
PREVENTIVE• Makanan
Makanan kering, makan
sedikit-sedikit tetapi sering,
minum hangat pada pagi hari
& menjelang tidur malam,
hindari makan dalam jumlah
banyak & berbau
• Obat-obatan
Luminal (mencegah muntah,
Vit B1, B6, B kompleks, dan
vitamin C
INTERVENSI GIZITujuan Diet : Mengganti ketersediaan glikogen dan
mengontrol terjadinya asidosis
Prinsip Diet :
Tinggi KH, Rendah lemak, Cukup cairan
Syarat Diet :
• KH tinggi 75-80 % energi,
• Lemak rendah 10 % energi,
• Protein sedang 10-15 % energi,
• Makanan dlm bentuk kering,
• Makanan mudah cerna, tidak merangsang, porsi keciltapi sering
MACAM DIET & INDIKASI PEMBERIAN
Macam Diet dan Indikasi Pemberian :
• Diet Hiperemesis I, dg hiperemesis berat, hanyadiberikan roti kering, singkong bakar/rebus danbuah2an, cairan diberikan 1-2 jam sesudah makan & diberikan dalam jangka waktu pendek
• Diet Hiperemesis II, jika mual dan muntah sedikitberkurang, diberikan : BM yg bernilai gizi tinggi, cairan & minuman diberikan 1-2 jam sesudah makan.
• Diet Hiperemesis III, dg hiperemesis ringan, diberikanmakanan dg kandungan nilai gizi yang cukup, minumandapat diberikan bersamaan dengan makanan.
FOOD FOR HYPEREMESIS ?
→Makanan yang BOLEH diberikan :
Roti panggang, biskuit, krakers & dapat dimakan dg jam, buah-buahan segar, sari buah, sirup, kaldu tak berlemak, teh.
→Makanan yang TIDAK BOLEH diberikan :
Goreng-gorengan & berlemak, makanan berbumbu & merangsang
Pada periode awal dengan muntah yang parah, harus diberikan
antiemesis melalui rute parenteral bersamaan dengan cairan
intravena.
Dianjurkan pasien dipuasakan selama 24 jam pertama, kemudian saat
muntah berhenti dan pasien bisa mentolerir secara oral, antiemesis
oral dapat diberikan.
Antiemesis umum seperti kelompok obat Phenothiazine (misalnya
prochloperazine, promethazine dan chlorpromazine) dapati
mengurangi mual dan muntah
TERAPI OBAT ?
➢Obat antiemesis lain seperti metochlorpromide meningkatkan
pengosongan lambung dan memperbaiki disritmia lambung.
➢Antihistamin dan antikolinergik seperti meclizine dan diphenhydramine
digunakan untuk mengatasi mual dan muntah pada kehamilan. Semua
obat ini bersifat sedasi (penenang), oleh karena itu pasien harus
diberitahu efek samping konsumsi obat.
➢Jenis obat lain adalah vitamin pyridoxine (B6) secara oral dengan dosis
25 mg setiap delapan jam, efektif dalam mengatasi mual dan muntah.
➢Jika pasien muntah terus-menerus dengan ketonuria dan dehidrasi,
terjadi penurunan berat badan dan kekurangan gizi, sebaiknya rawat inap
di Rumah Sakit untuk mendapat terapi cairan intravena atau nutrisi
parenteral
TERAPI OBAT ?
KONSTIPASI
DEFINISI
Gangguan pencernaan berupa terhambatnya
pengeluaran dari sisa-sisa makanan, akibatnya,
ibu mengalami kesulitan untuk buang air besar
(BAB). Biasanya, feses menjadi keras, dan perut
terasa nyeri atau mulas.
ETIOLOGI
Meningkatnya hormon progesteron
Hormon progesteron berperan dlm proses relaksasi
pada kerja otot halus. Peningkatan hormon
mengakibatkan gerakan/mobilitas organ pencernaan
menjadi relaks atau lambat. → Proses pengosongan
lambung jadi lebih lama & waktu transit makanan di
lambung meningkat. Selain itu, gerakan peristaltik
usus (pijatan di usus, salah satu aktivitas mencerna
makanan) juga melambat sehingga daya dorong &
kontraksi usus terhadap sisa-sisa makanan melemah
→ sisa makanan menumpuk lebih lama di usus dan
sulit dikeluarkan.
ETIOLOGI
Perut yang membesar.
Membesarnya perut ibu hamil, menimbulkan
tekanan rahim pada pembuluh darah balik panggul
dan vena cava inferior (pembuluh darah balik besar
di bagian kanan tubuh, yang menerima aliran darah
dari tubuh bagian bawah). Penekanan itu semakin
memengaruhi sistem kerja usus halus & usus besar.
Penekanan rektum.
Semakin besarnya perut, juga berdampak lanjutan,
yaitu rektum (bagian terbawah usus besar) tertekan.
Penekanan tersebut membuat jalannya feses
menjadi tidak lancar, sehingga konstipasi terjadi.
ETIOLOGI
Kurang serat
Asupan serat memperlancar kerja pencernaan dlm
mengurai makanan, sampai mengeluarkan feses.
Mengonsumsi zat besi
Konsumsi zat besi dosis tinggi, dpt menyebabkan
konstipasi.
Tidak olahraga
Olahraga membuat tubuh sehat & melancarkan
proses metabolisme di dalam tubuh. Berolahraga
rutin : jalan kaki, berenang, akan merangsang otot-
otot perut dan usus, salah satunya, memicu gerakan
peristaltik usus, sehingga mencegah konstipasi.
SYMPTOM
➢ Lebih dari 4 hari kesulitan BAB
➢ Fases menjadi keras.
➢ Akibat feses keras → ibu mengejan untuk
mengeluarkan feses → rektum membengkak &
berdarah akibat pecahnya pembuluh darah di
anus. Dampaknya : timbul kesulitan saat proses
persalinan akibat terdapat wasir di dekat jalan lahir.
➢ Merasa tidak tuntas buang air besarnya.
➢ Perlu kekuatan ekstra untuk mengeluarkan feses,
terkadang rektum mengeluarkan darah.
➢ Rasa sakit atau tidak nyaman pada perut bagian
bawah; terasa penuh, berat, mulas.
INTERVENSI GIZI
➢ Mengonsumsi Serat 25-30 gram serat per hari.
Pilih serat yang tidak larut dalam air : wortel, roti
gandum, beras merah, tomat, pepaya, dan timun.
➢ Prebiotik, FOS & GOS membantu ibu hamil dlm
memenuhi kebutuhan serat, lewat makanan/
minuman seperti susu untuk ibu hamil. Komposisi
FOS:GOS 1:9 memberi efek bifidogenik terhadap
saluran pencernaan ibu hamil. Efek bifidogenik
adalah suasana yang paling menyenangkan bagi
bakteri Bifidobakteria (bakteri baik di dlm
pencernaan yg berfungsi sbg pengurai makanan).
INTERVENSI GIZI
➢ Banyak minum air putih.
Makanan yang masuk ke dalam tubuh, akan
tercerna dg baik & bila ada asupan cairan yang
cukup. Bila ibu hamil kurang cairan, maka usus
besar & usus halus tetap akan bekerja sebagaimana
mestinya, namun, cairan dari feses akan diserap
untuk menjaga agar tetap tubuh dlm keadaan cukup
cairan atau hidrasi. Akibatnya, cairan di feses
berkurang, feses menjadi keras dan sulit
dikeluarkan. Disarankan minum setidaknya 2 liter
atau sekitar 8 gelas air putih per hari.
• Ny N usia 26 tahun seorang pegawai swasta yangsedang hamil pertama memasuki usia kehamilan 17minggu. Pendidikan S1, suaminya bekerja sebagaipenanggung jawab gudang di suatu mall di kota X. NyN mengeluh mual, setiap kali makan dan minummengalami muntah, dalam sehari muntah lebih dari6 kali, seminggu terakhir nafsu makan menurun. Iatampak lemah. Sebelumnya, Ny N dan anggotakeluarga tidak pernah mengalami kondisi ini.
• Ny N berobat ke Rumah Sakit dan doktermenyatakan Ny N mengalami HiperemesisGravidarum. Hasil pemeriksaan sebagai berikut:
• Tekanan darah : 110 / 80 mmHg
• Nadi : 80 kali/menit, Respirasi: 22 kali/menit, suhu : 37oC
• Kadar Hb : 10,8 g/dl
• Kadar Hematokrit : 33,2 %
• Berat badan : 47 kg, tinggi badan : 152 cm
• Lingkar Lengan Atas : 25,5 cm
• Hasil anamnesa gizi sebelum sakit: pola makan 3 kali sehari, makanan selingan 2 kali, tidak ada pantangan makanan maupunalergi terhadap makanan. Lauk hewani dan nabati lebih suka ikan, ayam, telur, dan tahu. Konsumsi sayuran 4-5 kali/minggu, konsumsi buah 5-6 kali/minggu.
• Saat ini rawat inap di RS, diberi makanan lunak berupa nasi tim. Hasil recall asupan makanan: asupan energi 1020 kkal, asupanprotein 38 g, asupan lemak: 9,5 g, asupan karbohidrat: 198 g, asupan Fe: 14,2 g. Keluhan mual dan muntah masih ada. Asupancairan (minum) + 1,5 gelas/hari. Ny N dipasang infus RL untukmengganti cairan dan elektrolit tubuh, dan mendapat terapi obatantiemesis. Saudara dapat berlatih merencanakan asuhan giziterhadap kasus tersebut.